pemerintah provinsi papua dinas kehutanan dan … · 2020. 7. 16. · mimika, dogia i, deyai ,...

24
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI PAPUA 1 Oleh : Estiko Tri Wiradyo

Upload: others

Post on 10-Aug-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

DINAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI PAPUA

1

Oleh :Estiko Tri Wiradyo

Page 2: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

STATUS HUTAN

– Hutan Negara, adalah hutan yang berada pada tanahyang tidak dibebani hak atas tanah. (Undang-Undang Nomor :

41 Tahun 1999).

– Hutan Hak, adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. (Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999).

– Hutan Adat, adalah hutan yang berada di dalam wilayah masyarakat hukum adat (PUTUSAN MAHKAMAH

KONSTITUSI (NOMOR : 35/PUU-X/2012).

Hak-hak atas tanah dimaksud ialah :

a. hak milik, b. hak guna-usaha, c. hak guna-bangunan, d. hak pakai, e. hak sewa, f. hak membukatanah, g. hak memungut-hasil hutan, h. hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebutdiatas (UU NO.5 Tahun 1960 Ttg UUPA, Pasal 16).

b. Wilayah Hukum Adat, didasarkan pada hasil penelitian (Perdasus No. 23 tahun 2008, Pasal 2 ayat(2).

Page 3: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Maksud dan Tujuan Pengaturan Hutan Adat

– Maksud : Untuk memberikan jaminan kepastian hukum dankeadilan bagi pemangku Hutan Adat dalam mewujudkankesejahteraan masyarakat dan pengelolaan hutan lestari.

– Tujuan : Agar pemangku hutan adat mendapat pengakuan,perlindungan dan insentif dari Pemerintah dalam mengurushutannya secara lestari menurut ruang dan waktu.

(PermenLHK No. 21/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 Ttg Hutan Adat dan Hutan Hak)

✓ Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor : SK.354/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2018 Tentang Pembentukan Kelompok KerjaPercepatan Penetapan Hutan Adat : SK. 347 MenLHK/Setjen/Kum.1/5/2019Tentang Perpanjangan Pembentukan Kelompok Kerja Percepatan PenetapanHutan Adat

✓ Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor : SK.312/MenLHK/Setjen/PSKL.1/4/2019 Tentang Peta Hutan Adat dan WilayahIndikatif Hutan Adat.

Page 4: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Fungsi Kawasan Hutan

✓ Hutan Konservasi adalah Kawasan Hutan dengan ciri khas tertentu, yangmempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dansatwa serta ekosistemnya.

➢ Kawasan Hutan Suaka Alam adalah Hutan dengan ciri khas tertentu,yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetankeanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang jugaberfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.

Cagar Alam ; Suaka Margasatwa.

➢ Kawasan Hutan Pelestarian Alam adalah Hutan dengan ciri khastertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistempenyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhandan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayatidan ekosistemnya.

Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Taman Wisata Alam.

➢ Taman Buru adalah Kawasan Hutan yang ditetapkan sebagai tempatwisata berburu.

4

Page 5: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Fungsi Kawasan Hutan

✓ Hutan Lindung adalah Kawasan Hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagaiperlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, danmemelihara kesuburan tanah.

✓ Hutan Produksi adalah Kawasan Hutan yang mempunyai fungsi pokokmemproduksi hasil Hutan.

➢ Hutan Produksi Tetap adalah Kawasan Hutan dengan faktor-faktor kelaslereng, jenis tanah, dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikandengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai di bawah 125.

➢ Hutan Produksi Terbatas adalah Kawasan Hutan dengan faktor-faktor kelaslereng, jenis tanah, dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikandengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai antara 125 – 174.

➢ Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi adalah kawasan Hutan Produksiyang tidak produktif dan produktif yang secara ruang dapat dicadangkanuntuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan atau dapat dijadikan lahanpengganti Tukar Menukar Kawasan Hutan.

5

Page 6: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Luas 32.757.048 Ha

Kawasan Hutan Provinsi Papua(RTRWP)

Kawasan Hutan 29.578.822 Juta Ha

(90,29%)

Hutan Konservasi (KSA/KPA)

6.723.267 Ha (20,56%)

Hutan Lindung (HL)

7.815.283 Ha (23,86%)

Hutan Produksi (HP/HPT)

10.700.567 Ha (32,67%)

Areal Penggunaan Lain (APL)

2.369.548 Ha (7,23%)

Kawasan Konservasi Perairan

1.019.017 Ha (3,11%)

Hutan Produksi Konversi (HPK)

4.116.365 Ha (12,57 %) UNTUK KEPENTINGAN NON KEHUTANAN

SDA yang dapat di perbaharui :- Kayu, gaharu, damar, angrek,

Manggrove- Tanaman obat- Rusa, babi, ular sanca, buaya,

Lebah Madu- Air, Tanah- dll

Page 7: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Hutan & Kawasan Hutan

Hutan : suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (Pasal 1 angka 2 UU No. 41 Tahun 1999)

Kawasan hutan : wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap (Pasal 1 angka 3 UU No. 41 Tahun 1999) (Putusan MK 45 tahun 2011)

Pengertian Hutan Kawasan Hutan

Page 8: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Tabel Urusan dan Kewenangan Kehutanan dan Lingkungan HidupUU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

NO Urusan Pusat Prov. Kab/Kota

A. Kehutanan

1 PerencanaanKehutanan

V - -

2 PengelolaanHutan

V V -

3 KonservasiSumber DayaAlam Hayati dan Ekosistemnya

V V V(Tahura)

4 Diklat, Penyuluhan dan PemberdayaanMasyarakat

V V -

5 Pengelolaan DAS V V _

6 PengawasanKahutanan

NO Urusan Pusat Prov. Kab/Kota

B Lingkungan Hidup V V V

1 Perencanaan LH V V V

2 Kajian LingkunganHidup Strategis

V V V

3 Pengend & cemardan Kerusakan LH

V V V

4 KeanekaragamanHayati

V V V

5 B3, Limbah B3 V V V

6 Pemb. dan Was IL dan IPPLH)

V V V

7 Pengakuan MHA V V V

8 Diklat dan Penyuluhah LH

V V V

9 Penghargaan LH V V V

10 Pengaduan LH V V V

11 Persampahan V V V

Pusat : Penyelenggaraan,

Provinsi : Pelaksanaan

Page 9: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

No. Wilayah Adat Fungsi Hutan Kabupaten/Kota

1 2 3 4

A MAMTA (87 suku) KSA dan KPA : 1.273.653 Ha

HL : 1.439.296 Ha

HPT :1.803.011 Ha

Kota Jayapura, Kab. Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya.

HP : 760.066 Ha

HPK : 639.230 Ha

APL : 613.812 Ha

Jumlah : 6.529.236 Ha.

5 (Lima ) Kabupaten

B LA – PAGO (19 Suku) KSA dan KPA : 2.095.291 Ha

HL : 1.898.510 Ha

HPT : 439.675 Ha

Jayawijaya, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Yalimo Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Tolikara, Nduga

HP : 444.721 Ha

HPK : 554.347 Ha

APL : 209.276 Ha

Jumlah : 5.641.819 Ha.

8 (Delapan) Kabupaten

C HA – ANIM (29 Suku) KSA dan KPA : 1.693.444 + 33.363 Ha

HL : 1.885.552 Ha

HPT : 2.474.199 Ha

Merauke, Boven Digoel, Mappi, Asmat

HP : 2.901.065 Ha

HPK : 1.985.313 Ha

APL : 1.071.169 Ha

Jumlah : 12.044.105 Ha

4 (Empat) Kabupaten

D MI – MAGO (11 Suku) KSA & KPA : 1.511.276 + 813.118 Ha

HL : 2.222.844 Ha

HPT : 1.120.331 Ha

Mimika, Dogiai, Deyai, Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya, Paniai, Nabire

HP : 422.118 Ha

HPK : 710.068 Ha

APL : 337.943 Ha

Jumlah : 7.137.697 Ha

8 (Delapan) Kabupaten

E SAIRERI (31 Suku) KSA & KPA : 162.603 + 172.537 Ha

HL : 369.082 Ha

HPT : 124.024 Ha

Biak Numfor, Kepulauan Yapen Supiori, Waropen

HP : 211.357 Ha

HPK : 227.407 Ha

APL : 137.180 Ha

Jumlah : 1.404.191 Ha

4 (Empat) Kabupaten

5 Wil. Adat (177 Suku) KSA & KPA : 6.736.267 + 1.019.017 Ha

HL : 7.815.283 Ha

HPT : 5.961.240 Ha

29 Kabupaten / Kota

HP : 4.739.327 Ha

HPK : 4.116.365 Ha

APL : 2.369.548 Ha

Jumlah : 32.757.059 Ha

Page 10: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

KOMODITAS UNGGULAN KEHUTANAN MENURUT WILAYAH PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA

No. Wilayah Adat Komoditas Kabupaten/Kota

1 2 3 4

A MAMTA (87 suku) Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Alam, Industri Pengolahan Kayu Hasil Hutan Bukan Kayu (Sagu,

Rotan)

Kota Jayapura, Kab. Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya.

5 (Lima ) Kabupaten

B LA – PAGO (19 Suku) Jasa Lingkungan, Hasil Hutan Bukan Kayu (Kelapa Hutan, Buah Merah), Pemanfaatan Jasa Aliran air. Wisata

Alam

Jayawijaya, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Yalimo Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Tolikara, Nduga

8 (Delapan) Kabupaten

C HA – ANIM (29 Suku) Pengembangan Hutan Tanaman, Industri Pengolahan Kayu, Hasil

Hutan Bukan Kayu (Gambir, Gemor), Kemedangan, gaharu pengembangan Agrofishery.

Merauke, Boven Digoel, Mappi, Asmat

4 (Empat) Kabupaten

D MI – MAGO (11 Suku) Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Alam, Industri Pengolahan Kayu

(Nabire & Mimika) dan Jasa Lingkungan, Hasil Hutan Bukan

Kayu (Masoi), Wisata Alam

Mimika, Dogiai, Deyai, Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya, Paniai, Nabire

8 (Delapan) Kabupaten

E SAIRERI (31 Suku) Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Alam, Industri Pengolahan Kayu, Hasil Hutan Bukan Kayu (Sagu),

pengembangan Agrofishery.

Biak Numfor, Kepulauan Yapen Supiori, Waropen

4 (Empat) Kabupaten

5 Wil. Adat (177) Suku 29 Kabupaten / Kota

Page 11: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Regulasi Penetapan Keberadaan Masyarakat Adat (1)• Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan, Pasal 67 ayat (2),

Pengukuhan keberadaan dan hapusnya masyarakat hukum adat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

• Perdasus Nomor : 23 Tahun 2008 Tentang Hak Ulayat Masyarakat Adat dan HakPerorangan Warga Masyarakat Hukum Adat Atas Tanah, Pasal 2 ayat (2),Pengakuan terhadap hak ulayat masyarakat hukum adat dan atau hakperorangan warga masyarakat hukum adat atas tanah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus didasarkan atas hasil penelitian.

• Pasal 4 ayat (1), Panitia peneliti melakukan penelitian tentang :a. tatanan hukum adat yang berlaku dalam masyarakat hukum adat yang bersangkutan

serta struktur penguasa adat yang masih ditaati oleh warganya;b. tata cara pengaturan, penguasaan dan penggunaan hak ulayat masyarakat hukum

adat dan atau hak perorangan warga masyarakat hukum adat atas tanahberdasarkan hukum adat asli masyarakat hukum adat yang bersangkutan;

c. penguasa adat yang berwenang mengatur peruntukan dan penggunaan sertapenguasaan hak ulayat masyarakat hukum adat dan atau hak perorangan wargamasyarakat hukum adat atas tanah; dan

d. batas-batas wilayah yang diakui sebagai hak ulayat masyarakat hukum adat dan atauhak perorangan warga masyarakat hukum adat atas tanah ditentukan olehmasyarakat hukum adat yang bersangkutan

Page 12: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Regulasi Penetapan Keberadaan Masyarakat Adat (2)Pasal 6, Berdasarkan laporan hasil penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat

(1) Bupati/Walikota dan atau Gubernur menetapkan ada atau tidak adanya hakulayat masyarakat hukum adat dan atau hak perorangan warga masyarakathukum adat atas tanah dengan keputusan.

(2) Dalam Keputusan Bupati/Walikota dan atau Gubernur sebagaimana dimaksudpada ayat (1), bahwa hak ulayat masyarakat hukum adat dan atau hakperorangan warga masyarakat hukum adat atas tanah masih ada dicantumkanhal-hal : a. Nama asli yang dikenal dalam masyarakat hukum adat yangbersangkutan yang sama pengertiannya dengan pengertian hak ulayatmasyarakat hukum adat dan atau hak perorangan warga masyarakat hukum adatatas tanah; dan b. Penguasa adat yang menurut hukum adatnya berwenangmengatur penguasaan, peruntukan dan penggunaan hak ulayat masyarakathukum adat dan atau hak perorangan warga masyarakat hukum adat atas tanah.

(3) Keputusan Bupati/Walikota dan atau Gubernur yang menetapkan hak ulayatmasyarakat hukum adat dan atau hak perorangan warga masyarakat hukum adatatas tanah yang masih ada, dilampiri peta hasil penelitian.

Page 13: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Pembuatan Peta PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMETAAN WILAYAH MASYARAKAT HUKUM ADAT

✓ Sistem Referensi Nasional Sistem referensi nasional yang digunakan didalam peta usulan penetapan wilayah MHA adalah Sistem ReferensiGeospasial Indonesia (SRGI) 2013.

✓ Proyeksi peta usulan penetapan wilayah MHA yang dipergunakan adalahUniversal Transverse Mercator (UTM)

✓ Proyeksi dan pembagian zona grid mengacu pada sferoid yang telahdispesifikasikan dalam Sistem Referensi Geospasial Indonesia (SRGI) 2013.

✓ Skala skala 1:50.000 atau skala yang lebih besar disesuaikan dengancakupan wilayah MHA, mempertimbangkan penyajian seluruh wilayahMHA dalam satu muka peta (area wise). Peta usulan penetapan wilayahMHA disajikan pada kertas dengan ukuran A0.

✓ Ketelitian horizontal peta wilayah MHA adalah 0,5 mm x bilangan skala,mengacu pada SNI 8202: 2015 tentang Ketelitian Peta Dasar.

✓ Standar pengaturan tata letak peta sesuai ketentuan.

✓ Kesepakatan antar Masyarakat Hukum Adat Yang Berbatasan.Sferoid, atau elipsoid revolusi adalah permukaan kuadrat yang diperoleh dengan memutar suatu elips di salahsatu sumbu utamanya; dengan kata lain, suatu elipsoid dengan dua semi-diameter yang sama 13

Page 14: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

14

Tim Penelitian

Tatanan

hukum adat

struktur

penguasa

adat

Tata cara

pengaturan,

penguasaan dan

penggunaan hak

ulayat

Penguasa adat yang

berwenang mengatur

peruntukan dan

penggunaan serta

penguasaan

Batas-batas

wilayah yang

diakui sebagai hak

ulayat masyarakat

hukum adat

Tim Verifikasi

Laporan Penelitian

Keputusan Bupati Ttg

Penetapan Hak Ulayat MHA ✓ Nama Subyek MHA

✓ Struktur dan penguasa

adat

✓ Peraturan Hukum Adat

✓ Batas Wilayah Adat

Page 15: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Regulasi Penetapan Keberadaan Masyarakat Adat (3)• Perdasus Nomor : 21 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di

Provinsi Papua, Pasal 5, Masyarakat hukum adat di Provinsi Papua memiliki hakatas hutan alam sesuai dengan batas wilayah adatnya masing-masing.

• Pasal 7, Keberadaan masyarakat hukum adat wajib memenuhi unsur-unsur sebagaiberikut:

a. memiliki wilayah hukum adat yang jelas dengan batas-batas tertentu yang diakui olehmasyarakat hukum adat yang berbatasan dengan wilayah adatnya;

b. memiliki pranata hukum dan struktur kelembagaan adat;

c. memiliki hubungan religi dan historis dengan wilayah adatnya

Pasal 14, Pemerintah Kabupaten/Kota memfasilitasi dan atau mendukung masyarakathukum adat membuat peta kawasan hutan yang berada di wilayah masyarakathukum adat.

• Pergub Nomor : 16 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pemetaan Hutan Masyarakat HukumAdat, Pasal 6 ayat (1), Untuk melaksanakan kegiatan identifikasi dan pengukuran batashutan masyarakat hukum adat dibentuk Tim Identifikasi dan Tim Pengukuran Batas Hutan.Pasal (2), Tim Identifikasi dan Pengukuran Batas Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dibentuk oleh Bupati / Walikota dengan keputusan.

Pasal 8, Tim Identifikasi melaksanakan pengumpulan data dan informasi atas masyarakathukum adat setempat, letak dan batas-batas hutan pada beberapa kampung dankepemilikan hutan masyarakat hukum adat.

Page 16: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Regulasi Penetapan Keberadaan Masyarakat Adat (4)• Pergub Nomor : 16 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pemetaan Hutan Masyarakat Hukum Adat,

Pasal 11, Pengukuran batas hutan masyarakat hukum adat dilakukan berdasarkan persetujuanmasyarakat hukum adat yang bersangkutan.

Pasal 15, Hasil pengukuran batas dituangkan dalam berita acara dan ditanda tangani olehpengukuran batas bersama masyarakat pemilik hutan masyarakat hukum adat.

Pasal 18, Skala peta yang dipergunakan untuk pemetaan hutan masyarakat hukum adat, yaitu 1: 25.000 dan disesuaikan dengan Panjang batas serta luas wilayah hutan masyarakat hukumadat yang dilakukan pengukuran.

Pasal 21, Peta yang dipergunakan untuk kegiatan pemetaan berupa peta rupa bumi, petatopografi, peta JOG atau PDTK.

Pasal 22 ayat (1), Rangkaian Kegiatan pemetaan hutan masyarakat Hukum Adat dituangkandalam BA Hasil pemetaan, ditanda tangani oleh Panitia Hutan MHA.

Pengukuran Batas Hutan :

✓ Letak/lokasi wilayah hutan masyarakat hukum adat yang diukur dengan diikatkan pada titikpasti/titik control/referensi atau titik markant yang terdekat dan letaknya dilapangan sesuaidengan yang tergambar dalam peta.

✓ Titik pasti/titik refernsi sebagaimana dimaksud antara meliputi titik triangulasi, dopler dan GPS

✓ Titik Markant sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputi muara sungai, pertigaanjalan dan jembatan.

✓ Pengukuran sebaaimana dimaksud menggunakan : a. Theodolit, b. GPS, c. Citra satelit.

Page 17: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Regulasi Penetapan Keberadaan Masyarakat Adat (5)

✓ Batas hutan MHA berasal dari batas alam atau dapat diberi tanda berupa pal dari kayu, besi,beton dan pohon batas.

✓ Batas alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa sungai, punggung bukit/gunungdari atau tanda alam lainnya.

✓ Pemetaan MHA, memuat informasi : Nama Masyarakat Hukum Adat, Nama Kawasan Hutan danatau hutan, adminitrasi pemerintahan, realisasi Panjang batas dan luas, Keterangan informasitepi peta sesuai ketentuan, Nama personil tata batas, kolom pengesahan, peta situasi.

Panitia Pemetaan Hutan MHA Tim Identifikasi dan Pengukuran Batas Hutan

Bappeda Kabupaten / Kota Dinas Kehutanan Provinsi

Badan Pertanahan Kab/Kota Dinas Kehutanan Kab/Kota CDK

Dinas-Dinas terkait di Kab/Kota Distrik Setempat

Sub BKSDA Perwakilan Pemerintah Kampung Setempat

Distrik dalam wilayah Kab/kota Perwakilan Masyarakat Pemilik Ulayat

Lembaga Masyarakat Adat Lembaga SM yang berkompeten

Kepala Kampung

Ketua / fungsionaris adat MHA

Page 18: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :P.21/MenLHK/Setjen/Kum.1/4/2019 Tentang Hutan Adat danHutan Hak.

Penetapan Hutan Adat dilakukan melalui permohonan kepadaMenteri oleh pemangku adat.

• Syarat permohonan :

a. Sebagian atau seluruhnya berupa hutan.

b. Terdapat produk hukum daerah : 1. Perda utk Hutan Adatdalam hutan negara ; 2. Perda/Kep. Kada diluar Kawasanhutan negara.

c. Peta wilayah adat lampiran perda/kep. Kada.

d. Surat pernyataan : penegasan wilayah / hutan adat pemohon,persetujuan hutan adat dengan fungsi konservasi, lindung danproduksi.

Page 19: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

- Kel, MHA

- Struktur MHA

- Peraturan MHA

- Wilayah MHA Hutan

Adat

a. tatanan hukum adat, struktur

penguasa adat yang masih ditaati

warganya;

b. tata cara pengaturan, penguasaan

dan penggunaan hak ulayat

masyarakat hukum adat dan atau

hak perorangan;

c. penguasa adat yang berwenang

mengatur peruntukan dan

penggunaan serta penguasaan

hak ulayat ;

d. batas-batas wilayah yang diakui

sebagai hak ulayat masyarakat

hukum adat

✓Hasil pengukuran batas dituangkan dalam

berita acara dan ditanda tangani oleh

pengukuran batas bersama masyarakat

pemilik hutan masyarakat hukum adat.;

✓Skala peta yang dipergunakan untuk

pemetaan hutan masyarakat hukum adat, yaitu

1 : 25.000 dan disesuaikan dengan Panjang

batas serta luas wilayah hutan masyarakat

hukum adat yang dilakukan pengukuran ;

✓Peta yang dipergunakan untuk kegiatan

pemetaan berupa peta rupa bumi, peta

topografi, peta JOG atau PDTK.

✓Rangkaian Kegiatan pemetaan hutan

masyarakat Hukum Adat dituangkan dalam BA

Hasil pemetaan, ditanda tangani oleh Panitia

Hutan MHA.

Page 20: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Hutan

Adat

Panitia Penelitian

Keberadaan MHA Penelitian Keberadaan

MHA

Perda / Kep Bupati

Keberadaan MHA

Tim Pemetaan, Ident &

Pengukuran Batas Hutan

Pengukuran Batas

Hutan Adat

BAP dan Pengukuran

Batas Hutan Adat

Permohonan Hutan

Adat

Verifikasi Hutan

Adat

Penetapan Hutan

Adat

Penetapan Bupati Panitia Penelitian Penetapan Bupati

Penetapan BupatiPenitiaTata Batas HutanPenitiaTata Batas Hutan

Pemohon Tim Verifikator Mentei LHK

Perdasus No. 23 Tahun 2008

Perdasus No. 21 Tahun 2008

Pergub No. 16 Tahun 2010

PermenLHK No. 21 Tahun

2019

Page 21: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

Surat Gubernur Papua Ke Kabupaten /Kota Terkait Tim Pemetaan Hutan Adat

21

Page 22: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

22

Page 23: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

23

Page 24: PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS KEHUTANAN DAN … · 2020. 7. 16. · Mimika, Dogia i, Deyai , Puncak , Puncak Jaya , Intan Jaya , Paniai , Nabir e 8 ( Delapan ) Kabupaten E SAIRERI

TERIMA KASIH