nalisa sistem drainase saluran kupang jaya akibat ... · puncak bukit golf adalah 0,227 m3 /dt da....

5
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 ANALISA SISTEM DRAINASE SALURAN KUPANG JAYA AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN PUNCAK BUKIT GOLF DI KOTA SURABAYA Reza Febrivia Luciana, Edijatno,Fifi Sofia Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) JL.Arief Rahman Hakim, Surabaya 6011 E-mail: edijatno@ yahoo.com, [email protected] Abstrak-Pembangunan Apartemen Puncak Bukit Golf yang berlokasi di jalan Bukit Darmo Boulevard ini dengan luas area 24.000 m 2 ,merupakan kawasan pusat perekonomian dan perdagangan kota Surabaya. Dengan adanya pembangunan apartemen akan mengakibatkan meningkatnya limpasan air. Kondisi ini juga akan mempengaruhi koefisien pegaliran air permukaan yang semakin besar. Konsep sistem drainase yang ada di dalam area appartemen adalah menampung air hujan yang turun selama mungkin dan mengatur pembuangannya agar debit air dari area apartemen tidak terlalu membebani saluran pembuang Kupang jaya kota Surabaya. Dari hasil analisa perhitungan didapatkan dimensi saluran tersier 0,5 m dan saluran sekunder,primer 1,0 m.Besarnya debit dari kawasan Apartemen Puncak Bukit Golf adalah 0,227 m 3 /dt dalam perencanaannya ditampung pada kolam tampungan dan saluran saluran dalam kawasan yang berfungsi sebagai tampungan sementara/long storage. Kata Kunci : Puncak Bukit Golf, Sistem Drainase Surabaya, Saluran Kupang Jaya I. PENDAHULUAN Masalah banjir di Kota Surabaya hingga saat ini belum dapat tertangani secara menyeluruh. Sejalan dengan perkembangan pembangunan lahan di wilayah Surabaya, terjadi perubahan lahan menjadi daerah permukiman dan perhotelan, tentunya akan berdampak pada besarnya limpasan air yang menuju saluran drainase. Perkembangan perhotelan tersebut belum didukung sepenuhnya oleh perkembangan peningkatan kapasitas drainase, sehingga menjadi masalah tersendiri dalam pengelolaan sistem drainase. Pembangunan apartemen tersebut dengan luas areal 24.000 m 2 meliputi Apartemen, Hotel, Office, dapat mengakibatkan berkurangnya lahan terbuka yang berfungsi sebagai tempat resapan air hujan sehingga air akan sulit meresap ke tanah dan berpotensi menimbulkan genangan. Alih fungsi lahan berpengaruh terhadap koefisien. Gambar 1.1 Layout Rencana Pengembangan Puncak Bukit Golf Konsep sistem drainase yang ada di dalam area apartemen adalah menampung air hujan yang turun selama mungkin di area tersebut, sehingga untuk menerapkan amanat PP No.26 Tahun 2008 tentang Zero Delta Q “ Keharusan setiap bangunan tidak mengakibatkan bertambahnya debit air ke saluran drainase atau sistem aliran sungai”, sehingga apartemen perlu membuat sebuah kolam tampungan dan mengatur pembuangannya agar debit air dari area apartemen tidak terlalu membebani saluran pembuang Kupang Jaya . II. METODOLOGI A. Umum Air hujan yang jatuh di area apartemen akan dialirkan dan di tampung di kolam tampunagan, air sebisa mungkin ditahan di area apartemen dan hanya sebagian kecil air yang dibuang ke saluran pembuang kota,hal ini dilakukan agar limpasan air dari apartemen tidak teralu membebani saluran kota.Untuk menganalisa penambahan volume debit limpasan di Hotel Kantor Apartemen

Upload: lemien

Post on 07-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

1

ANALISA SISTEM DRAINASE SALURAN KUPANG JAYA

AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN PUNCAK BUKIT GOLF

DI KOTA SURABAYA

Reza Febrivia Luciana, Edijatno,Fifi Sofia

Teknik Sipil – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

JL.Arief Rahman Hakim, Surabaya 6011

E-mail: edijatno@ yahoo.com, [email protected]

Abstrak-Pembangunan Apartemen Puncak

Bukit Golf yang berlokasi di jalan Bukit Darmo

Boulevard ini dengan luas area 24.000

m2,merupakan kawasan pusat perekonomian dan

perdagangan kota Surabaya. Dengan adanya

pembangunan apartemen akan mengakibatkan

meningkatnya limpasan air. Kondisi ini juga akan

mempengaruhi koefisien pegaliran air permukaan

yang semakin besar.

Konsep sistem drainase yang ada di dalam area

appartemen adalah menampung air hujan yang

turun selama mungkin dan mengatur

pembuangannya agar debit air dari area apartemen

tidak terlalu membebani saluran pembuang Kupang

jaya kota Surabaya.

Dari hasil analisa perhitungan didapatkan dimensi

saluran tersier 0,5 m dan saluran sekunder,primer

1,0 m.Besarnya debit dari kawasan Apartemen

Puncak Bukit Golf adalah 0,227 m3/dt dalam

perencanaannya ditampung pada kolam

tampungan dan saluran – saluran dalam kawasan

yang berfungsi sebagai tampungan sementara/long

storage.

Kata Kunci : Puncak Bukit Golf, Sistem Drainase

Surabaya, Saluran Kupang Jaya

I. PENDAHULUAN

Masalah banjir di Kota Surabaya hingga saat ini

belum dapat tertangani secara menyeluruh. Sejalan

dengan perkembangan pembangunan lahan di

wilayah Surabaya, terjadi perubahan lahan menjadi

daerah permukiman dan perhotelan, tentunya akan

berdampak pada besarnya limpasan air yang menuju

saluran drainase. Perkembangan perhotelan tersebut

belum didukung sepenuhnya oleh perkembangan

peningkatan kapasitas drainase, sehingga menjadi

masalah tersendiri dalam pengelolaan sistem

drainase.

Pembangunan apartemen tersebut dengan luas

areal 24.000 m2 meliputi Apartemen, Hotel, Office,

dapat mengakibatkan berkurangnya lahan terbuka

yang berfungsi sebagai tempat resapan air hujan

sehingga air akan sulit meresap ke tanah dan

berpotensi menimbulkan genangan. Alih fungsi lahan

berpengaruh terhadap koefisien.

Gambar 1.1 Layout Rencana Pengembangan Puncak

Bukit Golf

Konsep sistem drainase yang ada di dalam

area apartemen adalah menampung air hujan yang

turun selama mungkin di area tersebut, sehingga

untuk menerapkan amanat PP No.26 Tahun 2008

tentang Zero Delta Q “ Keharusan setiap bangunan

tidak mengakibatkan bertambahnya debit air ke

saluran drainase atau sistem aliran sungai”, sehingga

apartemen perlu membuat sebuah kolam tampungan

dan mengatur pembuangannya agar debit air dari area

apartemen tidak terlalu membebani saluran

pembuang Kupang Jaya .

II. METODOLOGI

A. Umum

Air hujan yang jatuh di area apartemen akan

dialirkan dan di tampung di kolam tampunagan,

air sebisa mungkin ditahan di area apartemen

dan hanya sebagian kecil air yang dibuang ke

saluran pembuang kota,hal ini dilakukan agar

limpasan air dari apartemen tidak teralu

membebani saluran kota.Untuk menganalisa

penambahan volume debit limpasan di

Hotel

Kantor

Apartemen

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

2

Persamaan Uji Kecocokan

Distribusi Chi - Kuadrat Smirnov-Kolmogorov

X2 Nilai Xh2 Dmaks Nilai Do

Gumbel 3.00 < 5.991 OK 0.4 < 0.41 OK

Log Pearson III 1.00 < 5.991 OK 0.4 < 0.41 OK

Apartemen Puncak Bukit Golf langkah –

langkah yang diambil dalam penyusunan adalah

:

B. Tahap Persiapan

1. Studi Literature

Mempelajari buku – buku literature dan

laporan – laporan yang terkait dengan

wilayah studi untuk mendapatkan

informasi yang lebih mendetail mengenai

kawasan.

2. Studi Lapangan

Tahapan ini merupakan peninjauan

secara langsung ke lapangan. Ini

dilakukan untuk mengetahui keadaan

eksisting saluran yang nantinya akan

dilakukan perhitungan.

Dimensi Saluran.

Peninjauan dimensi saluran secara

langsung ke lapangan dimaksudkan

untuk perhitungan full bank capacity.

Dalam survey lapangan haruslah

dilakukan dengan teliti agar hasil

perhitungan valid.

Mencari informasi dari saluran.

Informasi dari masyarakat sangat

diperlukan untuk mengetahui waktu dan

ketinggian banjir yang terjadi

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk

membantu jalannya studi, data yang dikumpulkan

meliputi data primer dan sekunder, data primer

diambil langsung dari studi lapangan yaitu dimensi

dan elevasi saluran.

Data sekunder diambil dari data instansi

terkait, literature dan laporan dan topik sejenis

sebagai berikut:

- Data curah hujan.

- Peta Lokasi Studi

- Peta Stasiun hujan

D. Tahap Analisa Perencanaan

Analisa Hidrologi

Analisa data curah hujan

Analisa frekuensi dan probabilitas

Uji kecocokan parameter distribusi

Periode ulang hujan

Distribusi curah hujan

Debit banjir

Analisa Hidrolika

Analisa limpasan yang ada di area

apartemen

Kapasitas saluran pembuang

Analisa Kolam Tampungan

Dimensi Kolam tampungan

Analisa Pintu Air

Analisa Pompa

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Data Curah Hujan

Data curah hujan yang tersedia

terlebih dahulu dilakukan analisa sebelum

dilakukan perhitungan statistik. Data hujan

pada perencanaan sistem drainase kawasan

Puncak Bukit Golf ini berasal dari satu

stasiun pengamatan, yaitu Stasiun

Gunungsari.

B. Analisa Distribusi Frekuensi

Untuk melakukan distribusi curah

hujan rencana, dilakukan dengan dua

metode, yaitu metode Gumbel dan metode

Log Peason type III .Untuk metode Gumbel,

diperoleh harga curah hujan periode ulang 2

tahun dan 5 tahun masing-masing sebesar

100.78 mm dan 125.17 mm. Sedangkan

pada metode Log Pearson type III, diperoleh

harga curah hujan periode ulang 2 tahun dan

5 tahun masing-masing sebesar 93.756 mm

dan 118.414 mm.

C. Uji Kecocokan Distribusi Frekuensi

Uji ini bermaksud untuk mengecek

apakah distribusi data yang dapat diterima

atau tidak. Dilakukan dengan dua metode,

yaitu metode Chi-kuadrat dan metode

Smirnov-Kolgomorov.

Perhitungan dapat dilihat dan hasilnya dapat

ditabelkan sebagai berikut.

Tabel 4.15 Kesimpulan Hasil Uji Kecocokan Chi-

Kuadrat danSmirnov Kolmogorov

Sumber : Hasil Perhitungan

D. Perhitungan Dimensi Saluran Drainase

Kawasan

Perhitungan dimensi saluran drainase pada

kawasan Puncak Bukit Golf terbagi dalam beberapa

blok. Perencanaan dimensi saluran dari masing-

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

3

Volume Elevasi

Tampung Kolam

(menit) m3 m

(1) (2) (3) (4) (5)

1 td = tc --> td = 25 494.931 1.534 Aman

2 td > tc --> td = 30 593.331 1.651 Aman

3 td > tc --> td = 40 790.131 2.130 Meluber

4 td > tc --> td = 50 986.931 2.466 Meluber

5 td > tc --> td = 60 1183.731 2.803 Meluber

tdKeteranganNo

masing jenis saluran yaitu saluran tersier, sekunder

dan primer direncanakan dengan dimensi yang

sama/typical.

Saluran pada kawasan ini terbuat dari beton pada

dasar dan kedua sisinya dengan nilai kekasaran

Manning sebesar 0,020. Saluran-saluran didalam

kawasan ini baik saluran tersier, saluran sekunder

maupun saluran primer keseluruhannya dilengkapi

dengan penutup pada bagian atasnya, sehingga air

limpasan yang terjadi pada permukaan masuk ke

dalam saluran melalui lubang-lubang pada penutup.

Melalui perhitungan dimensi saluran dengan periode

ulang 2 tahun diperoleh debit air yang melewati

saluran kanan kawasan sebesar 0,227 m3/detik dan

saluran kiri kawasan sebesar 0,106 m3/detik.

Dimensi untuk saluran tersier dengan lebar 0,40 m.

Sedangkan saluran sekunder dan primer dengan lebar

0,80 m .

E. Analisa Penampungan Air

Penampungan air di dalam kawasan Puncak Bukit

Golf bertujuan untuk menampung debit air yang

terjadi di lokasi kawasan studi dikeluarkan ke saluran

luar seminimal mungkin agar tidak membebani

saluran Kalibokor. Penampungan air ini dapat berupa

kolam atau pemanfaatan saluran yang ada sebagai

long storage yang menampung air dalam volume dan

waktu tertentu dan kolam tampungan yang

menampung volume limpasan air periode 2 tahunan.

1. Perhitungan Long Storage Volume limpasan yang jatuh di kawasan ditampung

di kolam tampung dan memanfaatkan saluran dalam

kawasan sebagai tampungan sementara/long storage.

Perhitungan volume long storage menggunakan

konsep prisma trapesium. Volume air yang jatuh di

kawasan adalah 1574.642 m3. Total kapasitas saluran

yang dapat dimanfaatkan sebagai tampungan

sementara limpasan air hujan atau long storage pada

kondisi maksimum adalah 458.198 m3.

Dari hasil perhitungan volume limpasan air di

kawasan dan tampungan sementara dari tiap-tiap

saluran dapat disimpulkan bahwa volume air yang

jatuh di kawasan lebih besar dari kapasitas

tampungan saluran. Oleh karena itu, perlu adanya

perencanaan kolam tampungan untuk menahan

limpasan air di dalam kawasan. Besarnya volume

kolam tampungan yang perlu disediakan adalah

Vkolam tampungan = Vlimpasan kawasan - Vlong

storage = 1689 – 458.198 = 1231.66 m3

2. Perhitungan Dimensi Kolam Tampungan Perencanaan kolam tampungan terbatas pada lahan

yang tersedia serta apabila direncanakan sesuai hasil

perhitungan volume yang dibutuhkan dimensi kolom

akan terlalu besar, maka dalam perencanaannya

bersama-sama dengan long storage direncanaan

dapat menerima debit limpasan periode 2 tahun. Data

yang digunakan dalam perhitungan kolam adalah

sebagai berikut: Luas kolam = 200

m2 (Rencana)

Kedalaman kolam = 2 m

Tinggi kolam mati = 1 m

Panjang kolam = 33 m

Lebar kolam = 6 m

Volume Kolam mati = 200 m3

Kapasitas kolam tampung = 400 m3

Tinggi jagaan = 0,50 m

Data saluran kanan

tc = 20.41 menit

Qkanan = 0,227 m3/det

Data saluran kiri

tc = 18.66 menit

Qkanan = 0,106 m3/det

Dengan dimensi kolam yang telah

ditentukan, maka dilakukan evaluasi terhadap kondisi

td = tc dan td > tc untuk mengetahui seberapa lama

kolam dapat menampung volume hujan yang terjadi.

Dimana hasilnya dapat ditampilkan pada Tabel 3.2

sebagai berikut: Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil

Perhitungan Kolam Tampungan dengan nilai td

berbeda.

Sumber : Perhitungan

Dari Tabel 4.30 hasil perhitungan kolam

tampungan dengan beberapa nilai td, diketahui bahwa

kolam tampungan yang direncanakan hanya dapat

menahan hujan untuk td kurang dari 50 menit

selebihnya kolam tampungan dan long storage tidak

mampu menampung volume hujan yang jatuh

dikawasan.

F. Analisa Pintu Air

Kolam tampung yang akan dibangun memiliki

keterbatasan volume oleh karena itu kolam air yang

ada dalam kolom harus dilimpaskan. Pintu air

digunakan pada saat air masih dapat mengalir secara

gravitasi dari kolam tampung. Pintu air di desain

berdasarkan aliran tidak tenggelam. Dengan adanya

pembatas debit yang keluar dari kawasan maka pintu

air hanya di buka berdasarkan bukaan pintu yang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

4

telah direncanakan. Dari hasil perhitungan diketahui

bahwa tinggi air pada +1,127 dari dasar kolam

tampung terjadi pada saat kurang dari 35 menit

setelah terjadi hujan sehingga pintu air harus ditutup

Perencanaan Bukaan Pintu Perhitungan pintu air direncanakan aliran tak

tenggelam dengan data dari perhitungan sebelumnya

dengan rumus umum ,

Q = μ . a .b . 2.𝑔. ℎ1

Q =Debit pintu (Q) = 0,08 m3/det (debit air yang

diijinkan keluar dari kawasan)

Tinggi air didepan pintu (h1) = 1,2 x a (tinggi bukaan

pintu) m

Lebar pintu (b) = 0,60 m

Didapatkan tinggi bukaan pintu (a) berdasarkan debit

air yang dibolehkan keluar sebagai berikut:

Q =μ . a .b . 2.𝑔. ℎ1

0,08 = 0,80 . a . 0,60 2. 9,8. (1,20 . 𝑎)

0,08 = 0,48 . a . 23,544 . 𝑎

0,08 = 2,329a 3/2

a3/2

= 0,0343 ---> a = 0,106 m

Jadi, tinggi bukaan pintu adalah 10,6 cm

Maka, tinggi air di depan pintu (h1)

= 1,2 x 0,106

= 0,127 m

tinggi daun pintu = h1 + 0,1

= 0,127 + 0,1 = 0,227 m

Dari perhitungan diatas dicoba dengan debit

maksimum untuk menentukan tinggi daun pintu Dari

perhitungan diatas dicoba dengan debit maksimum

untuk menentukan tinggi daun pintu air.

Debit pintu (Q) = 0,227m3/det (debit periode 2 th)

h air didepan pintu (h1) = 1,2 x a (tinggi bukaan

pintu) m

Lebar pintu (b) = 0,60 m

Perhitungan:

Q =μ . a .b . 2.𝑔. ℎ1

0,227 = 0,80 . a . 0,60 . 2 . 9,8 . (1,20 . 𝑎)

0,227 = 0,48 . a . 23,544 . 𝑎

0,227 = 2,329 a3/2

A3/2

= 0,097---> a = 0,211 m

Jadi, tinggi bukaan pintu adalah 2,11 cm

Maka, tinggi air di depan pintu (h1)

= 1,2 x 0,211

= 0,253 m

tinggi daun pintu

= h1 + 0,1

= 0,253 + 0,1 = 0,353 m

Sehingga dapat disimpulkan dimensi pintu air yang

akan digunakan adalah 60 x 50 cm.

Dari perhitungan struktur unruk daun pintu

didapatkan dimensi daun pintu yang digunakan

adalah: Tebal pintu = 1,20 cm Tinggi pintu = 50

G. Analisa Pompa Air

Dalam perencanaan drainase kawasan Marvell City

dimana pada sistem drainase tidak dapat sepenuhnya

mengandalkan gravitasi sebagai faktor pendorong

maka perlu dibantu dengan pompa air. Pompa air

digunakan saat air tidak dapat mengalir secara

gravitasi dari kolam penampungan.

Setelah dilakukan perhitungan analisa pompa air

sampai hujan berakhir didapatkan data volume

limpasan yang tertampung di penampungan sebagai

berikut:

- Untuk td = tc --> td = 25 menit volume tertampung

adalah 357,987 m3.

- Untuk td = tc --> td = 30 menit volume tertampung

adalah 432,387 m3.

- Untuk td = tc --> td = 40 menit volume tertampung

adalah 581,187 m3.

- Untuk td = tc --> td = 50 menit volume tertampung

adalah 693,987 m3.

- Untuk td = tc --> td = 60 menit volume tertampung

adalah 878,787 m3.

H. Petunjuk Pola Operasi

Operasi adalah upaya memfungsikan seluruh sistem

drainase sesuai sasaran dan fungsi yang ditetapkan

dalam perencanaan sedangkan pemeliharaan adalah

upaya untuk menjaga kesinambungan

(sustainabilitas) sistem drainase sesuai usia pakai

yang direncanakan Dari hasil analisa dan

perencanaan yang telah dilakukan maka dibuat

petunjuk untuk pola operasi dan pemeliharaan

saluran dan bangunan drainase yang ada di dalam

kawasan Puncak Bukit Golf dan juga di sekitar

kawasan.

1. Petunjuk Operasi

a. Sebelum hujan turun kolam tampung sudah dalam

kondisi kosong dengan memompa isi kolam keluar ke

saluran tepi jalan Bukit Darmo Boulverd.

b. Pengurasan kolam tampungan dilakukan bila

kondisi elevasi muka air di saluran tepi jalan Ngagel

lebih rendah dari elevasi dasar saluran penghubung.

c. Ketika hujan akan turun pintu air dibiarkan terbuka

dengan tinggi bukaan pintu sesuai perhitungan yang

telah dihitung pada perencanaan pintu air.

d. Ketika elevasi muka air dalam kolam tamping

mencapai +1.127 dari dasar kolam, maka pintu air

ditutup. Selanjutnya melakukan pengoperasian

pompa air dengan debit outflow 0,08 m3/detik.

e. Prosedur ini dilakukan berulang setiap menghadapi

hujan yang diprediksi akan turun

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

5

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan Dari keseluruhan Perencanaan dan Studi

Pengaruh Studi Drainase di kawasan Puncak Bukit

Golf , dapat disimpulkan bahwa :

1. Perubahan tata guna lahan dari

koefisien pengaliran C = 0,5 yang

mulanya taman hijau menjadi C =0,7

dengan debit yang meningkat dari 0,197

m3/dt menjadi 0,280 m

3/dt

2. Panjang saluran Kupang Jaya 689 m.

Kondisi eksisiting kapasitas min saluran

Kupang Jaya 1,329 m3/dt dan max

5,577 m3/dt

3. Secara skematis dapat dilihat pada

Gambar 4.5

4. Berdasarkan hasil perhitungan

didapatkan dimensi kolam tampungan

adalah 6 x 33 x 2 m. Operasional kolam

tampungan dan pompa memakai 2

pompa air dan 2 pintu air, yang 1

digunakan untuk cadangan. Ketika

elevasi muka air dalam kolam tampung

mencapai +1.127 dari dasar kolam,

maka pintu air ditutup. selanjutnya

melakukan pengoperasian pompa air

dengan debit outflow 0,08 m3/detik.

Penggunaan kolam tampungan pada

saat R2 aman pada (td) 25menit, 30

menit,40 menit.Dengan elevasi dasar

pintu +1,00 dan pompa + 27,075.

B. Saran

Saran tersebut siantanya adalah : 1. Perlu direhabilitasi terhadap saluran tepi

jalan Bukit Boulverd sehingga dapat

mengalirkan debit air dalam kawasan.

2. Peonperasian pintu air dan pompa air

diharapkan mengikuti petunjuk pola operasi.

3. Pemberian pagar atau tanaman mengelilingi

kolam tampungan untuk keamanan

4. tampungan untuk keamanan

DAFTAR PUSTAKA

[1] Chow, Ven Te. 1985. Hidrolika Saluran Terbuka.

Jakarta: Erlangga

[2] Sholeh, M. Diktat Hidrologi. Surabaya: ITS

[3] Soewarno. 1995. Hidrologi : Aplikasi Metode

Statistik untuk Analisis Data Jilid 1. Bandung:

NOVA.

[4] Soewarno. 1995. Hidrologi : Aplikasi Metode

Statistik untuk Analisis Data Jilid 2. Bandung:

NOVA.

[5] Imam Subarkah, 1980.Hidrologi Untuk Bangunan

Air. Bandung : NOVA

[6] Sosrodarsono, S., Takeda, K. 2006. Hidrologi

untuk Pengairan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

[7] Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang

Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi

[8] Sofia F,Ir dan Sofyan R,Ir. 2006. Sistem

Bangunan Drainase. Surabaya : Institut

Teknologi Sepuluh Nopember

[9] Anggrahini,Ir . 2005. Sistem Bangunan

Drainase.Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh

Nopember

[10] Soekibat Roedy Soesanto Ir. 2010. Sistem &

Bangunan Irigasi. Surabaya : Institut Teknologi

Sepuluh Nopember