pemenuhan mutu layanan pendidikan nonformal di …

105
PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI LKP YOS SUDARSO KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Iain Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh RENI KRISMONIK NIM 1617401086 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2020

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL

DI LKP YOS SUDARSO KECAMATAN SOKARAJA

KABUPATEN BANYUMAS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Iain Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.)

Oleh

RENI KRISMONIK

NIM 1617401086

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PURWOKERTO

2020

Page 2: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

acer
Placed Image
Page 3: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …
Windows
Typewritten text
1 002
Windows
Typewritten text
iii
acer
Placed Image
Page 4: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kegurua

IAIN Purwokerto

Di Purwokerto

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan, dan koreksi, maka melalui

surat ini saya sampaikan bahwa:

Nama : Reni Krismonik

NIM : 1617401086

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : Pemenuhan Mutu Layanan Pendidikan Nonformal di LKP

Yos Sudarso Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

sudah dapat diajukan kepada Dewan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,

Institut Agama Islam Negeri Purwokerto untuk dimunaqosyahkan dalam rangka

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

Demikian, atas perhatian Bapak, saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Purwokerto, 23 Juni 2020

Pembimbing,

Mujibur Rohman, M.S.I

NIP. 19830925 2015 03 1002

Page 5: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

v

PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI LKP

YOS SUDARSO KECAMATAN SOKARAJA

KABUPATEN BANYUMAS

Oleh:

Reni Krismonik

NIM.1617401086

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang pemenuhan mutu layanan pendidikan

nonformal yang ada di LKP Yos Sudarso Kecamatan Sokaraja Kabupaten

Banyumas. Sekarang ini mutu menjadi hal yang paling penting dipendidikan,

bisnis, maupun pemerintahan. mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk

memperbaiki keluaran yang dihasilkan. Mutu memiliki waktu, proses, dan

ketelatenan untuk mewujudkan ide-ide baru dengan baik sejak awal. Tiap

langkah dalam mewujudkan mutu memerlukan disiplin untuk selalu memenuhi

persyaratan pekerjaan agar hasil yang diharapkan terwujud. Dalam sebuah

lembaga mutu yang baik lahir dari disiplin bersama, tanggung jawab bersama,

komitemen bersama. Mutu pendidikan yang diselenggarakan sekolah dituntut

untuk memiliki baku standar mutu pendidikan. Mutu layanan pendidikan

berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta

ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana pemenuhan mutu layanan

pendidikan nonformal yang ada di LKP Yos Sudarso Kecamatan Sokaraja

Kabupaten Banyumas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa saja

pelayanan pendidikan nonformal yang ada di LKP Yos Suidarso Kecamatan

Sokaraja Kabupaten Banyumas dan Bagaimana pemenuhan mutu yang ada di

LKP Yos Sudarso Sokaraja.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif

kualitatif Objek penelitian ini adalah pemenuhan mutu layanan pendidikan

nonformal. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi,

dokumentasi. Teknis analisis datanya reduksi data, penyajian data, dan menarik

kseimpulan. Layanan yang diberikan kepada peserta didik berupa layanan

layanan pembelajaran, layanan sarana dan prasarana, layananan administrasi

dan layanan sertifikasi kompetensi. Perencanaan yang ada dalam pemenuhan

mutu layanan di LKP meliputi seluruh komponen yang ada di LKP.

pengendalian atau pengawasan agar dalam dapat melihat kendala yang

dihadapi. LKP Yos Sudarso melakukan perbaikan mutu yang ada.

Beradasarkan hasil dari evaluasi yang dilakukan selama satu bulan sekali

sehingga nanti akan dicari permasalahannya dan dicari solusi pemecahan

permasalahan yang ada.

Kata kunci: Mutu, layanan pendidikan nonformal, LKP Yos Sudarso

Page 6: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

vi

MOTTO

“Terapkan Teori Philips Crosby “Zero Mistake” (nol kesalahan) dalam

kehidupan sehari hari.”

Page 7: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

vii

PERSEMBAHAN

Ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dengan segala rahmat dan karunia-Nya,

skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

Bapak tercinta, Soni Basori, Ibu tercinta Sugi Safitri, Saudara tercinta,

Rainna Rezky

Almamater tercinta IAIN Purwokerto

Page 8: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

viii

KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan

kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul “Pemenuhan Mutu Layanan

Pendidikan Nonformal Di LKP Yos Sudarso Kecamatan Sokaraja Kabupaten

Banyumas” Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW. Berkat Rahmat Allah SWT Skripsi ini sebagai salah satu

bentuk persyaratan untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) Program Studi

Manajemen Pendidikan Islam Fakulitas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut

Agama Islam Negeri Purwokerto.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini

tentunya tidak lepas dari bimbingan, arahan, bantuan serta dukungan dan motivasi

dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. KH. Moh. Roqib, M.Ag, Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Purwokerto.

2. Dr. H. Suwito, M. Ag, Selaku Dekan Fakulitas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Rektor Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. Jurusan Manajemen

Pendidikan Islam.

3. Rahman Afandi, S.Ag,. M.S.I, selaku ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Tahun Angkatan 2016.

4. Mujibur Rohman,M.S.I selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan sangat sabar untuk memberikan

bimbingan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga dapat terselesaikan dengan

sebaik-baiknya.

5. Bapak atau Ibu dosen selaku Tim Penguji yang telah bersedia meluangkan

waktu dan tenaga untuk memberikan koreksi terhadap hasil penelitian saya.

6. Seluruh Bapak/Ibu dosen Jurusan Manajemen Pendidikan Islam FTIK IAIN

Purwokerto yang telah memberikan dukungan moril dan wawasan yang telah

membekali ilmu selama perkuliahan.

7. Lembaga pendidikan nonformal LKP Yos Sudarso Sokaraja dan seluruh

karyawan yang telah memberikan informasi dan pelayanan yang baik selama

Page 9: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

ix

peneliti melakukan penelitian, serta sangat berguna bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

8. Rekan-rekan seperjuangan “sedulur” kelas MPI B Manajemen Pendidikan

Islam angkatan 2016, Fakulitas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri Purwokerto yang telah membantu memberikan dukungan demi

tersusunya skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan saya grup whatsapp “Bucin” (Ma’asa, Farah,

Rahma, Indah, Dea,Olong, Nada)

10. Untuk group G-Friend lagu-lagunya telah menemani dalam pembuatan

skripsi ini, terimakasih lagu-lagu indahnya.

11. Untuk diriku sendiri yang selalu semangat dalam menyusun skripsi walaupun

banyak rintangan tetapi tidak pernah menyerah. Kamu hebat kamu kuat

wkwwk.

12. Semua pihak yang telah membantu saya, yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu.

Atas semua bantuan, dorongan, dan saran diatas, saya ucapkan banyak

terimakasih. Semoga Allah SWT membalas amal baik semua pihak yang

membantu dalam penyelesaian skripsi ini, semoga karya ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Amin.

Purwokerto, 23 Juni 2020

Penulis

Reni Krismonik

NIM 1617401086

acer
Placed Image
Page 10: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... ii

PENGESAHAN .................................................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. v

MOTTO ................................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Definisi Operasional..................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 9

E. Kajian Pustaka ............................................................................................ 10

F. Metode Penelitian........................................ Error! Bookmark not defined.

G. Sistematika Pembahasan ............................. Error! Bookmark not defined.

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 12

A. Konsep Dasar Mutu.................................................................................... 12

B. Mutu layanan Pendidikan ........................................................................... 16

C. Langkah – Langkah memenuhi Mutu Pendidikan Nonformal ................... 27

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 31

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 31

B. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 31

C. Subyek Data ............................................................................................... 32

D. Obyek Data................................................................................................. 33

acer
Placed Image
Page 11: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

xi

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 33

F. Teknik Analisa Data ................................................................................... 39

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ............................................ 42

A. Gambaran Umum Lokasi penelitian .......................................................... 42

B. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................................... 46

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 63

A. Kesimpulan ................................................................................................ 63

B. Saran ........................................................................................................... 63

C. Penutup ....................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I Pelaksanaan Wawancara .................................................................. 40

Tabel II Pelaksanaan Observasi ................................................................... 42

Tabel III Struktur Organisasi di LKP Yos Sudarso Sokaraja ...................... 48

Tabel IV Sarana dan Prasarana di LKP Yos Sudarso Sokaraja ................... 49

Tabel V Jumlah Peserta Didik ..................................................................... 50

Page 13: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hasil Dokumentasi

Lampiran Hasil Wawancara

Lampiran Blangko Pengajuan Proposal Judul Skipsi

Lampiran Bimbingan Proposal

Lampiran Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal

Lampiran Surat Keterangan Seminar Proposal

Lampiran Surat Permohonan Izin Observasi Pendahuluan

Lampiran Surat Permohonan Izin Riset

Lampiran Surat Keterangan Wakaf

Lampiran Blangko Bimbingan Skripsi

Lampiran Sertifikat BTA PPI

Lampiran Sertifikat Perkembangan Bahasa Arab

Lampiran Sertifikat Perkembangan Bahasa Inggris

Lampiran Sertifikat Aplikasi Komputer

Lampiran Sertifikat Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan

Page 14: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan sosial dalam masyarakat sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah menyebabkan tuntutan kebutuhan

kehidupan sosial turut meningkat. Pada akhirnya, tuntutan tersebut

bermuara pada pendidikan karena masyarakat meyakini bahwa pendidikan

mampu menjawab dan mengatisipasi tantangan tersebut.1 Pendidikan

dipandang sebagai proses belajar sepanjang hayat manusia. Pendidikan

hendaknya lebih dari sekedar masalah akademik atau memperoleh sebuah

pengetahuan skill dan mata pelajaran secara konvensioanal.

Tiga permasalahan besar didunia pendidikan di Indonesia yaitu

permasalahan rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan bagi

masyarakat, masih rendahnya mutu dan relevansi pendidikan, serta masih

lemahnya manajemen pendidikan. Dari masalah yang dihadapi oleh dunia

pendidikan tersebut, dua masalah terakhir yaitu masalah mutu dan

manajemen pendidikan merupakan masalah yang lebih banyak

berkontribusi pada rendahnya mutu pendidikan.2

Lembaga Kursus yang ada di Kabupaten Banyumas masih banyak

yang belum memenuhi kriteria dibuktikan dengan adanya masih

rendahnya lembaga kursus yang belum di akresditasi. Permasalahannya

karena lembaga-lembaga kursus tersebut kurang perhatian dalam

mengurus kebutuhan pengakreditasian

Sekarang ini mutu menjadi satu-satunya hal yang sangat penting dalam

pendidikan, bisnis dan pemerintah. Kita semua mengakui saat ini memang

ada masalah pada sistem pendidikan kita. Bila mutu pendidikan hendak

1 Nanang Fatah. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2013), hlm 37. 2 Abdul Hadis dan Nurhayati. Manajemen Mutu Pendidikan. (Bandung : Alfabeta, 2012),

hlm.69.

Page 15: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

2

diperbaiki, maka perlu ada pemimpinan dari para profesional pendidikan.

Manajemen mutu merupakan sarana yang memungkinkan para profesional

pendidikan dapat beradaptasi dengan “kekuatan perubahan” yang

memukul sistem pendidikan bangsa kita.3

Pendidikan dikejutkan dengan adanya model pengelolaan pendidikan

berbasis industri. Pengelolaan model ini mengandaikan adanya upaya

pihak pengelola institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan

berdasarkan manajemen perushaan. Penerapan manajemen mutu dalam

pendidikan ini lebih populer dengan sebutan istilah Total Quality

Education (TQE). Strategi yang dikembangkan dalam penggunaan

manajemen mutu terpadu dalam dunia pendidikan adalah institusi jasa atau

dengan kata lain menjadi industri jasa. Maka dari itu memposisikan

institusi pendidikan sebagai industri jasa harus memenuhi standar mutu.

Institusi dapat disebut bermutu dalam konsep Total Quality Management

harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan secara operasional mutu

ditentukan oleh dua faktor yaitu, terpenuhnya spesifikasi yang telah

ditentukan sebelumnya dan terpenuhinya spesifikasi yang diharapkan

menurut tuntutan dan kebutuhan pengguna jasa.4

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,

penambah, dan pelengkap pendidikan nonformal dalam rangka

mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi

mengembangkan potensi peserta didik dengan menekankan pada

penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan

sikap dan kepribadian profesional. Satuan pendidikan nonformal terdiri

atas lembaga kursus, lemabaga kepelatihan, kelompok belajar, pusat

kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan

3 Jerome S Arcaro. Pendidikan Berbasis Mutu Prinsip-Prinsip Perumusan dan Tata

Langkah Penerapan.(Jogjakarta : Pustaka Belajar, 2007), hlm. 1-2.

4 Edward Sallis. Total Quality Management in Education Manajemen Mutu Pendidikan.

(Jogjakarta : IRCisoD, 2012), hlm. 5-7.

Page 16: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

3

yang sejenis. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai dengan setara

dengan pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan

oleh lembaga yang ditunjukan oleh pemerintah daerah dengan mengacu

pada standar nasional pendidikan.5

Lembaga kursus dan kepelatihan adalah salah satu bentuk bantuan

pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang

memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap

untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha

mandiri, dan atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Aktivitas manajemen yang dimaksud dalam uraian ini adalah aktivitas

yang dilakukan oleh manajemen dalam rangka pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan, terutama jika dihubungkan dengan kegiatan pelayanan

haruslah efektif dan dinamis karena dalam layanan pada dasarnya manusia

yang menjadi sasaran baik secara perseorangan maupun kelompok dalam

bentuk badan atau organisasi. Bahwa aktivitas adalah usaha atau proses

dengan menggunakan keahlian dan teknik yang dapat mengubah bahan

menjadi sesuatu baik wujud barang maupun jasa yang bermanfaat.6

Berdasarkan hasil obsevasi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti

pada tanggal 22 juli 2019 dengan ketua atau direktur LKP Yos Sudarso

Sokaraja diperoleh data bahwa di LKP Yos Sudarso adalah lembaga

khusus pelatihan dibidang komputer. LKP Yos Sudarso juga memiliki

program-program yang unggul salah satunya adalah program PKL ke

desa-desa, pemberian beasiswa untuk anak yang tidak mampu. Dengan

adanya program tersebut bertujuan agar masyarakat berminat masuk ke

LKP Yos Sudarso dan berusaha memenuhi standar mutu yang ada. Melihat

perkembangan dari tahun ke tahun semakin meningkat apalagi tentang

pemenuhan mutu layanan pendidikan nonformalnya.

5 Sisdiknas UU No 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nonformal.

6H.A.S Moenir. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. (Jakarta : PT Bumi

Aksara,2006), hlm. 163.

Page 17: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

4

Pemenuhan standar mutu yang ada membuat LKP Yos Sudarso masuk

kedalam LKP komputer terbaik di Banyumas.7 Berdasarkan latar belakang

masalah, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Bagaimana

Pemenuhan Mutu Layanan Pendidikan Nonformal di LKP Yos Sudarso

Sokaraja.”

B. Definisi Operasional

Sebelum membahas penelitian ini lebih lanjut, peneliti akan terlebih

dahulu menjelaskan istilah – istilah yang dipakai dalam judul penelitian

dengan tujuan agar tidak terjadi salah pengertian dalam memhami

permasalahan yang dibahas. Adalah sebagai berikut :

1. Mutu

Secara etimologi dalam kamus ilmiah popular mutu dapat diartikan

sebagai kualitas; derajat; tingkat. Dalam bahasa Inggris mutu berasal dari

bahasa quality yang artinya kualitas dan dalam bahasa Arab disebut

dengan istilah “juudah”. Adapun secara terminologi mutu dapat

didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut : menurut Crosby mutui

adalah sesuai yang disyaratkan atau distandarkan (conformance to

requitment), yaitu sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan, baik

inputnya, responya maupun outputnya. Oleh karena itu, mutu pendidikan

yang diselenggarakan sekolah dituntut untuk memiliki baku standar mutu

pendididikan.8

Menurut Edward Sallis, mutu dapat dipandang sebagai sebuah

konsep yang absolut sekaligus relatif. Mutu dalam percakapan sehari-hari

sebagaian besar dipahami sebagai sesuatu yang absolut, misalnya restoran

mahal dan mobil-mobil yang mewah. Sebgai suatu konsep yang absolut,

mutu sama halnya dengan sifat baik, cantik, dan benar merupakan suatu

idealisme yang tidak dapat dikompromikan. Dalam definisi yang absolut

7 Hasil wawancara dengan Bapak Indra selaku ketua atau direktur LKP Yos Soedarso

Sokaraja pada hari Senin 22 Juli 2019 Pukul 10.00-11.00 8 Asnawi. Maret 2017.’’ Urgensi Total Quality Management (TQM) Di Madrasah’’, vol.

1, No 2, E-journal.uicm-unbar.ac.id, diakses pada 5 September 2019, pukul 22.31

Page 18: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

5

sesuatu yang bermutu merupakan bagian dari standar yang sangat tinggi

dan tidak dapat diungguli.9

Menurut Vincent Gaspersz dalam bukunya yang berjudul Total

Quality Management kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda,

dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik.

Definisi konvesnional dari kualitas menggambarkan karakteristik langsung

dari suatu produk seperti : perfomasnsi (performance), keandalan

(reability), mudah dalam pengguna (ease of use), esestika (esebetics), dan

sebagainya. Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi

keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers).10

Adapun menurut Joseph Juran menyatakan bahwa kualitas adalah

kecocokan pengguna produk (Fitness For Use) untuk memenuhi

kebutuhan dan kepuasan pelanggan atau kualitas sebagai kesesuaian

terhadap spesifikasi. Sedangkan menurut W. Edwards Deming

menyatakan kulitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau

kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan

konsumen.11

Mutu diistilahkan pula dengan kualitas. Kata mutu ini sudah sangat

familiar ditelinga kita sebenarnya apa itu mutu? Bagaiman konsep mutu

dalam pendidikan. Konsep mutu pada dasarnya berasal dari bidang

industri.Konsep mutu digunakan oleh pabrik-pabrik yang memproduksi

suatu barang. Jika konsep mutu dikaitkan dengan barang, maka barang

yang bermutu adalah barang yang dipakai oleh pemiliknya, membuat

bangga, dan pemiliknya selalu ingin dan membeli kembali barang itu.12

9 Edward Sallis. Total Quality Management in Education Manajemen Mutu Pendidikan...

hlm. 51-52. 10

Vincent Gaspersz. Total Quality Management. (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama,

2001), hlm. 4. 11

M. N. Nasution. Manajemen Mutu Terpadu(Total Quality Manajemen).(Jakarta :

Ghalia Indonesia, 2001), hlm. 15. 12

Novan ardy Wiyani. Manajemen Humas di Sekolah ( Yogyakarta : Gava Media, 2019),

hlm. 115.

Page 19: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

6

Mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran

yang dihasilkan. Mutu bukanlah benda magis atau sesuatu yang rumit.

Mutu menciptakan lingkungan bagi pendidik, orangtua, pejabat

pemerintah, wakil-wakil masyarakat dan pemuka bisnis untuk bekerja

bersama guna memberikan kepada para siswa sumber-sumber daya yang

dibutuhkan untuk memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik

sekarang dan masa depan.13

Manajemen mutu terpadu (Total Quality Manajemen) dalam konteks

pendidikan merupakan filosofi metodelogi tentang perbaikan terus-

menerus., yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap

institusi pendisikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan

pelanggan, saat ini maupun yang akan datang. Total Quality Manajemen

merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha mencoba untuk

memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus –

menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya. 14

Manajemen mutu menduduki posisi menentukan dalam menghadapi

persaingan, pelanggan yang terus berubah, kompleksitas produk, dan

tingkat harapan pelanggan yang meningkat, karena dengan mutu itulah

organisasi berkompetisi serta mampu mempertahankan eksistensinya,

bahkan akan terus berkembang manakala pelanggan loyal. Pendidikan

yang bermutu terdiri dari adanya input pendidikan yang bermutu dengan

tersedianya guru dan tenaga kependidikan yang juga bermutu. Sistem ini

biasanya disebut quality learning process. Ada banyak metode untuk

mencapai kualitas pendidikan semacam itu, namun metode yang paling

banyak diminati adalah Total Quality Management (TQM).15

TQM concept should be seen as a cosumer – oriented concept. Its is a

system that start with cosumers and ends with them. The basis of TQM

lies in creating value for customers, continuous improvement and quality

13

Jerome S Arcaro. Pendidikan Berbasis Mutu Prinsip-Prinsip Perumusan dan Tata

Langkah Penerapan....hlm. 75-77. 14

Sri Minarti. Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri.

(Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 322. 15

Ulfatur Rahma. Mei 2018. “ Implementasi Total Quality Manajemen (TQM) di SD Al-

Hikmah”. Vol. 3 , No 1, ejournal.uin-suka.ac.id, diakses pada 26 Agustus 2019, pukul 19.46

Page 20: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

7

advencement, accurate and precise measurment of the performance of

each business process, as well as the teamwork of human resources.

Sucecesful implementation of TQM improves organization performance

of companies and leads to high degree of satisfaction to consumers and

employees. TQM system refers not only quality of products, but also

includes the quality of the servicesector.16

2. Mutu Layanan Pendidikan

Konteks mutu, jasa layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa

dan wali murid sebagai pelanggannya harus bermutu. Jasa layanan

pendidikan yang bermutu adalah jasa layanan pendidikan yang dapat

memuaskan siswa dan wali murid. TQM yang sudah diterapkan di bidang

industri dan berhasilkan produk yang bermutu kemudian diadopsi di

bidang pendidikan. Jika TQM di dunia industri produknya berupa barang,

maka di bidang pendidikan produknya berupa jasa. Dalam TQM sekolah

sebgai sebuah lembaga pendidikan dituntut untuk mampu

menyelenggarakan layanan pendidikan yang bermutu. Kata layanan

tersebut menegaskan bahwa sekolah merupakan lembaga pemberi jasa

kepada masyarakat.17

Bahasa Indonesia layanan adalah suatu kata akar yang mempunyai

arti penuh hanya apabila diberi afiks tertentu. Dengan afiks me-i

diperoleh kata melayani, yang arti pokoknya “melakukan sesuatu yang

baik baik bagi orang lain”. Dalam bahasa Inggris kata serve sama artinya

dengan melayani. Kata itu berasal dari bahasa Latin servio yang artinya

membudak, mengabdi, memuja (menyembah) atau berbuat jasa. Dan kata

servant, yang artinya pelayan, berasal dari bahasa Latin servus yang

artinya budak. Dari arti leksial ‘melayani; dalam tiga bahasa diatas

khusunya bahasa Latin.18

Pendidikan nonformal berfungsi untuk merubah sikap mental dan

pola pikir warga masyarakat agar memiliki aktivitas dan kreativitas

16

Snezana Topalovic. Oktober 2014. “ The Implementation Of Total Quality

Management In Order To Improve Production Performance And Enhancing The Level Of

Custumer Statisfaction”, www.sciencedirect.com ,diakses pada tanggal 26 Agustus 2019, Pukul

18.36 17

Novan ardy Wiyani. Manajemen Humas di Sekolah... hlm. 116-117. 18

Daulat P. Tampubolon. Perguruan Tinggi Bermutu... hlm. 139.

Page 21: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

8

dalam bidang kehidupan, memiliki seperangkat alat pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan sebagai syarat untuk meningkatkan mutu

dan taraf kehidupan.19

3. LKP Yos Sudarso Sokaraja

Yayasan sosial bina sejahtera LKP Yos Sudarso lembaga khursus dan

Pelatihan Komputer beralamat di Jalan Suparjo Rustam, Sokaraja kulon,

Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, 53181. Memiliki visi LKP Yos

Sudarso sebagai lembaga pendidikan yang mampu memberdayakan

manusia melalui pendidikan teknologi dan informasi, misi

mempersiapkan sumberdaya manusia yang profsional dalam bidang

teknologi komputer dan informasi sesuai kebutuhan pasar dunia kerja.

LKP Yos Sudarso juga memiliki motto yaitu mengutamakan keteladanan,

pengajaran, pendampingan dan pelayanan. Salah satu pengetahuan dan

keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi muda saat ini sesuai

dengan perkembangan era teknologi dan informasi adalah pengetahuan

teknologi dan internet.

Memberikan pengetahuan dan keterampilan komputer kepada

generasi muda maka dibutuhkan peran serta dari masyarakat dengan

upaya didirikan lembaga-lembaga pelatihan komputer oleh masyarakat

dengan kenyataannya lembaga pelatihan komputer yang ada di sekitar

kecamatan sokaraja sangat sedikit, peran masyarakat sangat dibutuhkan

untuk berdirinya lembaga-lembaga tersebut. LKP Yos Sudarso hadir

ditengah kerisauhan tersebut lembaga masyarakat ini berdiri pada tahun

1993 sampai sekarang sudah banyak prestasi yang diraihnya.

Institusi pelayanan jasa LKP Yos Sudarso perlu menciptakan budaya

mutu untuk memenuhi harapan pelanggan yang cenderung mengalami

perubahan. TQM menekankan pada perbaikan yang berkelanjutan dan

berlandaskan kepuasan pelanggan sebagai sasaran utama yang perlu

diimplementasikan di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia agar

dapat menjadi unggul dan memenangkan persaingan global. Salah satu

19

Sudjana. Pendidikan Luar Sekolah. (Bandung : Fallah Production,2002), hlm. 32.

Page 22: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

9

lembaga pendidikan yang menerapkan sistem ini adalah LKP Yos

Sudarso Sokaraja.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan maka

dapat di rumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :

a. Apa saja layanan pendidikan yang ada di LKP Yos Sudarso

Sokaraja ?

b. Bagaimana pemenuhan mutu layanan pendidikan nonformal di

LKP Yos Sudarso Sokaraja ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya

pemenuhan mutu layanan pendidikan nonformal di LKP Yos Sudarso

Sokaraja.

1. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

khazanah pengetahuan bagi pemimpin pendidikan, guru,

menambah pengetahuan kepustakaan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan khususnya bagi Jurusan Manajemen Pendidikan Islam

serta menjadi masukan bagi mahasiswa Manajemen Pendidikan

Islam yang terkait atau sebagai contoh untuk penelitian dimasa

yang akan datang, khususnya mengenaipemenuhan mutu layanan

pendidikan nonformal.

b. Secara praktik, penelitian ini memberikan masukan bagi para

pemimpin lembaga sebuah pendidikan nonformal, untuk

meningkatkan kualitas lembaganya dalam pemenuhan mutu

layanan pendidikan nonformal.

Page 23: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

10

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan kajian teori yang membahas pada

informasi permasalahan penelitian yang hendak dipecahkan melalui

penelitian. Dalam hal ini penelitian yang membahas tentang pemenuhan

mutu layanan pendidikan nonformal di LKP Yos Sudarso Sokaraja

Guna untuk memenuhi lebih lanjut mengenai skripsi ini yang

berjudul “pemenuhan mutu layanan pendidikan nonformal di LKP Yos

Sudarso Sokaraja”, maka penulis melakukan kajian pustaka terhadap

sumber-sumber maupun informasi-informasi yang terkait dengan

permasalahan ini.

Pertama, Skripsi yang ditulis oleh saudara Astuti dari Fakultas

Dakwah Dan Komunikasi UIN Alaudin Makasar tahun 2017 20

skripsi

tersebut saya peroleh dari internet, yang membahas mengenai

“Manajemen dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Siswa Madrasah Aliyah

Muhamdiyah Palampang Bulukumba” skripsi ini membahas untuk

mengetahui bagaimana implementasi manajemen mutu layanan siswa

madrasah aliyah muhamadiyah Bulukumba serta mengetahui kekuatan

dan kelemahan madrasah aliyah dalam meningkatkan mutu layanan

pendidikan.

Terdapat persamaan dengan penelitian yang peneliti tulis, yaitu

mengenai pemenuhan mutu layanan pendidikan sedangakan perbedaan

dalam skrispi yaitu pada tujuan bagaimana upaya pemenuhan mutu

pendidikan nonformal.

Kedua, Jurnal yang ditulis oleh saudara Danny Meirawan21

jurnal

tersebut saya peroleh dari internet, yang membahas mengenai

“Penjaminan Mutu Pendidikan sebagai Upaya Pengendalian Mutu

Pendidikan Secara Nasioanal dalam Otonomi Pendidikan” jurnal ini

20

Astuti. Peran Manajemen dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Siswa Madrasah

Aliyah Muhamdiyah Palampang Bulukumba. (Bulukumba, 2017). Sumber dari internet

repositori.uin-alaudin.ac.id diakses pada 5 september 2019, pada pukul 15.00. 21

Danny Meirawan. “Penjaminan Mutu Pendidikan Sebagai Upaya Pengendalian Mutu

Pendidikan Secara Nasional dalam Otonomi Pendidikan”. Jurnal Pendidikan Vol. IV No.2, Bulan

Juli, Tahun 2010, hlm 134.

Page 24: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

11

membahas tentang bagaimana penjaminan mutu pendidikan sebagai

upaya draari pendelaian mutu seacara nasioanal dalam otonomi

pendidikan itu sendiri.

Terdapat persamaan dengan penelitian yang peneliti tulis yaitu

bagaimana upaya mutu pendidikan sebagai pengendelaian mutu

tersebut.

Ketiga, Jurnal yang ditulis oleh saudraa Alex sujanto22

jurnal

tersebut saya peroleh dari internet, yang membahas mengebai “ Strategi

Peningkatan Mutu Manajemen Lembaga Kursus dan Kepelatihan

(LKP) Melalui Akreditasi” jurnal ini membahas tentang bagaiamana

lembaga kursus dan pelatihan (LKP) dalam proses pengelolaannya

harus memenuhi syarat standar yang telah diberikan kepada pemerintah.

Terdapat persamaan dengan penelitian yang peneliti tulis yaitu

bagaiamana lembaga kursus dan kepelatihan (LKP) dalam prosess

pengelolaannya harus memenuhi standar yang diberikan oleh

pemerintah karena standar tersebut yang akan menjadi acuan dalam

proses pengeloalaan dari sebuah lembaga kursus dan kepelatihan

(LKP.)

22

Page 25: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar Mutu

1. Mutu

Secara Etimologi dalam kamus ilmiah popular mutu dapat diartikan

sebagai kualitas; derajat; tingkat. Dalam bahasa Inggris mutu berasal dari

bahasa quality yang artinya kualitas dan dalam bahasa Arab disebut

dengan istilah “juudah”. Adapun secara Terminologi mutu didefinisikan

oleh beberapa ahli sebagai berikut : menurut Crosby mutu adalah sesuai

yang disyaratkan atau distandarkan (conformance to requitment), yaitu

sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan, baik inputnya,

responnya maupun outputnya. Oleh karena itu, mutu pendidikan yang

diselenggarakan sekolah dituntut untuk memiliki baku standar mutu

pendidikan.23

Peningkatan mutu merupakan dambaan semua negara dalam

menyelenggarakan pendidikannya. Upaya meningkatkan mutu itu tidaklah

mudah, demikian pakar mutu menyatakan kesungguhannya.24

Secara

normatif pendidikan nasional menjadi tanggung jawab bersama antara

pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Oleh karena itu

penjaminan mutu pendidikan pun menjadi tanggung jawab bersama ketiga

unsur tersebut.25

Mutu adalah kemampuan (ability) yang dimiliki oleh suatu produk

atau jasa (service) yang dapat memenuhi kebutuhan atau harapan,

kepuasan (satisfaction) pelanggan (customers) yang dalam pendidikan

dikelompokan menjadi dua, yaitu internal customer dan eksternal. Internal

customer yaitu siswa atau mahasiswa sebgai pembelajar (learners) dan

23

Asnawi. Maret 2017. “Urgensi Total Quality Manajemen(TQM) Di Madrasah”. Vol. 1,

No2. E-journal.uicm.ac.id, diakses pada 5 September 2019, pukul 22.31 24

Jerry H. Makawimbang. Supervisi Dan Meningkatkan Mutu Pendidikan. (Bandung :

alfabeta,2001),hlm.42. 25

Dedi Mulyasa. Pendidikan Bermutu Dan Berdaya Saing. (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2012),hlm.129.

Page 26: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

13

eksternal customer yaitu masyarakat dan dunia industri. Mutu tidak berdiri

sendiri, artinya bahwa banyak faktor untuk mencapainya dan memelihara

mutu. Dalam kaitan ini peran dan fungsi sistem penjaminan mutu (Quality

Assurance System) sangat dibutuhkan.26

Mutu memiliki beberapa pengertian yang berbeda menurut para ahli.

Dr. Joseph M. Juran yang dikutip oleh Jerry H. Makawimbang

memberikan pengertian bahwa mutu sebagai “tempat untuk pakai” dan

menegaskan bahwa dasar misi mutu sebelum sekolah adalah

“mengembangkan program dan layanan yang memenuhi kebutuhan

pengguna seperti siswa dan masyarakat”.

Beberapa pandangan Juran tentang mutu adalah :

a. Meraih mutu merupakan proses yang tidak mengenal akhir.

b. Perbaikan mutu merupakan proses yang berkesinambungan, bukan

program sekali jalan.

c. Pelatihan massal merupakan peryaratan mutu.

d. Setiap orang di sekolah mesti mendapatkan pelatihan.

Mutu memerlukan waktu, proses dan ketelatenan untuk mewujudkan

ide-ide baru dengan baik sejak awal. Tiap langkah dalam mewujudkan

mutu memerlukan disiplin untuk selalu memenuhi persyatan pekerjaan

agar hasil yang diharapak terwujud. Dalam sebuah lembaga mutu yang

baik lahir dari disiplin bersama, tanggung jawab bersama, dan komiten

bersama.27

Edward Sallis (1993) dikutip dari Jerry H. Makawimbang mengatakan

bahwa mutu adalah suatu ide yang dinamis maka definisinya tidak boleh

kaku karena sama sekali tidak akan membantu memahami mutu. Dalam

pandangannya mutu merupakan sebuah konsep yang absolut sekaligus

relatif.28

26

Nanang Fattah. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya,2012),hlm.2. 27

Jerry H. Makawimbang. Supervisi Dan Meningkatkan...,hlm.42-43. 28

Jerry H. Makawimbang. Supervisi Dan Meningkatkan...,hlm.45.

Page 27: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

14

Menurut Wiyono (1999) yang dikutip oleh Jerry H. Makawimbang

mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan

pelanggan, bukan ketetapan insinyur, pasar atau ketetapan manajemen. Ia

berdasarkan pengalaman nyata pelanggan terhadap produk dan jasa

pelayanan, mengukurnya, dijanjikan atau tidak, sadar atau hanya

dirasakan, operasional teknik atau subyektif sama sekali dan selalu

menggambarkan target yang bergerak dalam pasar yang kompetetif.

Garvin dan Davis menyebutkan bahwa mutu adalah suatu kondisi dinamis

yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas,

serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau

konsumen.29

Adapun menurut Sudarwa Danim yang dikutip oleh Arbagi dkk, mutu

pendidikan mengacu pada masukan, proses, luaran, dan dampaknya. Jadi

dapat disimpulkan dari pernyataan Sudarwa Danim mutu pendidikan

adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan secara efektif

dan efesien untuk melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakulikuler

pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan

atau menyelesaikan program pembelajaran tertentu.30

2. Konsep Mutu

a. Mutu sebagai konsep yang absolut

Definisi yang absolut sesuatu yang bermutu merupakan bagian dari

standar yang sangat tinggi yang tidak dapat diungguli. Produk-produk

yang bermutu adalah sesuatu yang dibuat dengan sempurna dan dengan

biaya yang mahal. Mutu dalam pandangan ini digunakan untuk

menyampaikan keunggulan status, posisi, dan kepemilikan terhadap

barang yang memiliki mutu. Sebenarnya, mutu dalam pengertian

demikian lebih tepat disebut dengan high quality atau top quality (mutu

tinggi) jika dikaitkan dengan konsep pendidikan maka konsep mutu

demikian adalah elit, karena hanya sedikit institusi yang dapat

29

Jerry H. Makawimbang. Supervisi Dan Meningkatkan...,hlm.43-44. 30

Arbangi, dkk. Manajemen Mutu Pebdidikan.(Depok : Prenadamedia Group, 2018),

hlm. 86.

Page 28: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

15

memberikan pengalaman pendidikan dengan mutu tinggi kepada

peserta didik.

Sebagian besar peserta didik tidak bisa menjangkau, dan sebagian

besar institusi tidak berangan-angan untuk memenuhinya. Gagasan –

gagasan absolut tentang mutu tinggi hanya sedikit bersinggungan

dengan konsep TQM. Makna absolut hanya ada dalam diskusi tentang

TQM. Oleh karena itu, ketika mutu diarahkan kepada hal yang sifatnya

teknis. Mutu memiliki kelas, penggunaan bahasa yang halus dan

subliminimal ini dapat bermanfaat bagi tujuan-tujuan public relation,

dan dapat membantu suatu institusi pendidikan memromosikan ide-ide

tentang mutu. Hal ini juga menunjukan bahwa meraih mutu adalah hasil

dari upaya yang memperhatikan standar-standar tertinggi.31

b. Mutu sebagai konsep relatif

Mutu dapat juga digunakan sebagai suatu konsep yang relatif

pengertian ini digunakan dalam TQM. Definisi relatif tersebut

memandang mutu bukan sebagai suatu atribut produk atau layanan,

tetapi sesuatu yang dianggap berasal dari produk layanan tersebut.

Definisi relatif tentang mutu tersebut memiliki dua aspek. Pertama

adalah penyesuaiakan diri dengan spesifikasi. Kedua adalah memenuhi

kebutuhan pelanggan. Cara pertama, penyesuaian diri terhadap

spesifikasi sering disimpulkan sebagai sesuai dengan tujuan dan

manfaat. Kadang kala definisi ini sering dinamai definisi produsen

tentang mutu. Mutu bagi produsen bisa diperoleh melalui produk atau

layanan memenuhi spesifikasi awal yang telah ditetapkan dalam gaya

yang konsisten.32

3. Standar Mutu

Standar mutu adalah paduan sifat-sifat barang atau jasa termasuk

sistem manajemennya yang relatif establish dan sesuai dengan

kebutuhan pelanggan. Edward Sallis yang dikutip menurut Jerry H.

31

Edward Sallis. Total Quality Management in Education Manajemen Mutu Pendidikan.

(Jogjakarta : IRCisoD, 2012), hlm. 52-53. 32

Edward Sallis. Total Quality Management...,hlm. 54.

Page 29: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

16

Makawimbang mengemukakan bahwa standar mutu dapat dilihat dari

dua sisi yaitu :

a. Standar produk barang atau jasa yang ditunjukan dengan :

1) Sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan atau conformance to

specification.

2) Sesuai dengan penggunaan atau tujuan, atau ifitness for purprose or

use.

3) Produk tanpa cacat zero defect.

4) Sekali benar dan seterusnya atau right first time, every time.

b. Standar untuk pelanggan yang ditunjukan dengan :

1) Kepuasan pelanggan atau customer satisfaction, bila produk barang jasa

dapat melebihi harapan pelanggan, exceeding customer expection.

2) Setia kepada pelanggan atau delighting the customer.33

B. Mutu layanan Pendidikan

1. Pengertian Mutu Layanan Pendidikan

Pengertian mutu layanan berpusat pada upaya pemenuhan

kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya

untuk mengimbangi harapan pelanggan.34

Mutu layanan pendidikan

dapat diketahui dengan cara membandingkan presepsi pelanggan atas

layanan yang diperoleh atau yang diterima secara nyata oleh mereka

dengan pelayanan yang sesungguhnya diharapkan, jika kenyataan

lebih dari yang diharapkan pelayanan dapat dikatakan bermutu.35

2. Dimensi Mutu Layanan Pendidikan

Mengemukakan lima dimensi mutu layanan pendidikan untuk

mengkaji apakah sebuah pelayanan pendidikan itu berkualitas, berikut

adalah unsur-unsur pendukung sebagai acauan:36

33

Jerry H. Makawimbang. Supervisi Dan Meningkatkan...,hlm.61-62. 34

Aziz Shofi Nur Diansyah, dkk, “Implementasi Total Quality Management Pada

Program Kejar Paket”. Jurnal Pendidikan Vol. 1 No. 3, Bulan Maret, Tahun 2016, hlm.374. 35

Ety Rochaety, dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. (Jakarta : PT Bumi

Aksara, 2006), hlm .105. 36

Aniek Indrawati. “Pengaruh Kualitas Layanan Lembaga Pendidikan Terhadap

Kepuasan Konsumen”. Jurnal Ekonomi Bisnis Vol. 16 No. 1, Bulan Maret, Tahun 2011, hlm. 27.

Page 30: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

17

a. Keandalan (Reliablity)

Kemampuan yang dapat diandalkan akurat dan konsisten dalam

mengerjakan jasa sesuai dengan yang diharapkan oleh

konsumen.

b. Daya Tanggap (Responsiveness)

Daya tanggap dalam memberikan pelayanan dan membantu

konsumen dengan segera. Dalam pendidikan semisal respon

cepat guru pembimbing atau dosen pembimbing mudah ditemui

atau proses administrasi lebih sederhana. Dan standar yang

digunakan harus sesuai dengan permintaan kecepatan

tanggapan yang diminta oleh konsumen.

c. Jaminan (Assurance)

Adanya pengetahuan dan kemampuan serta kesopanan yang

dimiliki para karyawan atau staf dalam memberikan pelayanan

sehingga dapat menimbulkan kepercayaan dan tidak

menimbulkan keraguan pelanggan atas pelayanan.

d. Akses (Empaty)

Adanya perhatian yang sifatnya pribadi kepada pelanggan,

melakukan kontak, hubungan dan komunikasi dengan

pelanggan serta adanya upaya untuk memahami kebutuhan dan

keinginan para pelanggan.

e. Penampilan fisik (Tangibel)

Penampilan fisik yang dimaksud adalah bahwa penampilan

sarana fisik, perlengkapan atau peralatan, penampilan personil

atau staf administrasi, pengajar dan media komunikasi yang

dapat diandalkan merupakan bukti nyata pelanggan yang

diberikan

3. Indikator Mutu Layanan Pendidikan Nonformal

Indikator mutu layanan pendidikan pada pendidikan nonformal

adalah sebagai berikut:

a. Bidang Peserta Didik

Page 31: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

18

1) Satuan pendidikan nonformal menyusun dan menetapkan

petunjuk pelaksanaan operasional proses penerimaan

peserta didik yang disesuaikan dengan program-program

yang diselenggarakan.

2) Program-program yang diselenggarakan tersebut adalah

pendidikan anak usia dini, kesetaraan, kecakapan hidup,

pendidikan keterampilan, kursus dan pelatihan kerja,

pendidikan keaksaraan, pendidikan pemberdayaan

perempuan, pendidikan kepemudaan, atau pendidikan

lainnya yang sejenis.

3) Petunjuk pelaksanaan operasional proses penerimaan

peserta didik memuat prosedur penerimaan perta didik serta

persyaratan yang meliputi usia sesuai dengan program, jenis

pendidikan yang dibutuhkan peserta, biaya, penyetaraan,

dan kriteria penerimaan peserta didik.

4) Penerimaan peserta didik dilakukan:

a) Secara objektif, transparan, dan akuntabel sebagaimana

tertuang dalam aturan satuan pendidikan nonformal.

b) Tanpa diskriminasi gender, agama, etnis, status sosial,

kemampuan ekonomi.

c) Berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh

penyelenggara.

d) Sesuai dengan ketentuan pemerintah bagi program

tertentu.

e) Sesuai dengan fasilitas pelayanan yang dimiliki.

b. Bidang Kurikulum dan Rencana Pembelajaran

1) Kurikulum dan/atau Rencana Pembelajaran

a) Satuan pendidikan nonformal menyusun kurikulum

dan/atau rencana pembelajaran dengan memperhatikan

standar isi dan standar kompetensi lulusan.

Page 32: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

19

b) Penyusunan kurikulumdan/atau rencana memperhatikan

kualifikasi dan kopetensi sesuai dengan kebutuhan

dunia kerja dan/atau tujuan program yang

diselenggarakan.

c) Pengelola satuan pendidikan nonformal bertanggung

jawab atas tersusunya kurikulum dan/atau rencana

pembelajaran.

2) Kalender pendidikan

a) Satuan pendidikan nonformal menyusun kalender

pendidikan yang disesuaikan dengan jenis program dan

peserta didik.

b) Kalender pendidikan berisi serangkaian kegiatan awal

belajar, hari efektif belajar, hari libur, jadwal evaluasi

dalam rentang waktu pembelajaran.

c) Kalender pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan

nonformal.

3) Kegiatan pembelajaran

a) Satuan pendidikan nonformal menjamin mutu kegiatan

pembelajaran untuk setiap program pembelajaran.

b) Kegiatan pembelajaran didasarkan pada kualifikasi dan

kopetensi tiap-tiap program belajar.

c) Mutu kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di

satuan pendidikan nonformal dikembangkan dengan

model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada

standar proses tiap-tiap program belajar, melibatkan

peseta didik secara efektif, kreatif, partisipatif, inovatif,

motifatif, dan interaktif, serta tujuan agar peseta didik

mencapai kualifikasi dan kopetensi sesuai dengan tiap-

tiap bidang.

d) Setiap pendidik bertanggung jawab terhadap mutu

kegiatan pembelajaran untuk setiap program

Page 33: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

20

pembelajaran yang diampunya dengan cara merujuk

perkembangan metode pembelajaran yang mutakhir,

menggunakan metode pembelajaran yang partisipatif,

aktif, inovatif, kreatif dan efisien, dan menyenangkan

menggunakan fasilitas, peralatan alat bantu, tersedia

secara efektif.

e) Pengelola satuan pendidikan nonformal bertanggung

jawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran.

4) Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

a) Satuan pendidikan nonformal menyusun program

penilain hasil belajar yang objektif, transparan,

bertanggungjawab, berkesinambungan.

b) Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan

pada standar penilaian yang ditentukan oleh tiap-tiap

program dan disosialisasikan kepada pendidik dan

peserta didik.

c) Satuan pendidikan nonformal menilai hasil belajar

sesuai dengan kualifikasi dan kopetensi tiap-tiap

program pembelajran dan diinformasikan kepada

peserta didik dan didokumentasikan secara baik.

d) Penilaian meliputi semua unsur kopetensi dan materi

yang diajarlan.

e) Satuan pendidikan nonformal menyusun ketentuan

pelaksanaan penilaian hasil belajar sesuai dengan

ketentuan tiap-tiap program belajar.

f) Satuan pendidikan nonformal memberikan informasi

hasil belajar kepada pihak yang berkepentingan.

5) Peraturan Pembelajaran

a) Satuan pendidikan nonformal menyusun dan

menetapkan peraturan pembelajran.

Page 34: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

21

b) Peraturan pembelajaran memuat kehadiran peserta didik

untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari pendidik yang

disesuaikan dengan tiap-tiap program ketentuan

mengenai hak dan kewajiban peserta didik.

c) Peraturan pembelajaran ditetapkan oleh pengelola

satuan pendidikan nonformal.

c. Bidang Pendidik dan Tenaga Pendidik

1) Satuan pendidikan nonformal menyusun program

pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.

2) Program pemberdaya gunaan pendidik dan tenaga

kependidikan.

a) Disusun dengan memperhatikan standar kualifikasi dan

kopetensi pendidik dan tenaga pendidikan.

b) Dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan

nonformal pada tiap-tiap program.

3) Pengangkatan pendidik dan tenaga pendidikan dilaksanakan

berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam standar

nasional pendidikan.

4) Satuan pendidikan nonformal melakukan:

a) Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

sesuai dengan kebutuhan kurikulum dan satuan

pendidikan nonformal.

b) Pendayagunaan tenaga kependidikan disesuaikan

dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasi dan

kopetensinya.

5) Satuan pendidikan mendayagunkan:

a) Pengelola satuan pendidikan nonformal dalam

pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.

b) Pendidik dalam pelaksanaan tugas dan tanggung

jawanya sebagai agen pembelajaran.

Page 35: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

22

c) Tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya.

d. Bidang Sarana dan Prasarana

1) Satuan pendidikan nonformal menetapkan kebijakan

program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan

prasarana.

2) Program pengelolaan sarana dan prasarana memperhatikan

standar sarana dan prasarana dalam hal:

a) Merencanakan, memenuhi dan melakukan pemeliharaan

sarana dan prasarana agar tetap berfungsi dalam proses

pembelajaran.

b) Mengevalusia dan melakukan pemeliharaan sarana dan

prasarana agar tetap berfungsi dalam proses

pembelajaran.

c) Melengkapi fasilitas pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan tiap-tiap program yang diselenggrakan oleh

satuan pendidikan nonformal.

d) Memelihara semua fasilitas fisik dan peralatan dengan

memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.

3) Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana

pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, tenaga

pendidik, dan peseta didik.

4) Pengelolaan sarana dan prasarana satuan pendidikan

nonformal direncanakan secara sistematis.

5) Pengelolaan perpustakaan dan/atau bahan ajar satuan

pendiikan nonformal menyediakan prosedur operasional

pelayanan.

6) Pengelolaan laboraturium dan/atau bengkel kerja

(workshop) dikembangkan sejalan dengan perkembangan

illmu pengetahuan dan teknologi serta dilengkapi dengan

petunjuk yang jelas.

Page 36: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

23

e) Bidang Pendanaan

1) Satuan pendidikan nonformal memiliki pedoman

pengelolaan pendanaan yang mengatur:

a) Sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana

yang dikelola.

b) Penyusunan dan pencairan anggaran, serta

penggalangan dana investasi dan operasional.

c) Kewengan dan tanggungjawab pengelola satuan

pendidikan nonformal dalam membelanjakan anggaran

pendidikan sesuai dengan peruntukannya.

d) Pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta

penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

2) Pedoman pengelolaan keuangan dan pembiyaan ditetapkan

oleh penyelenggara satuan pendidikan nonformal dengan

memperhatikan usulan dari pengelola.

3) Pedoman pengelolaan keungan dan pembiyaan satuan

pendidikan nonformal disosialisikan kepada pihak yang

berkepentingan untuk menjamin tercapainnya pengelolaan

dana secara transparan dan akuntabel.37

4. Definisi Pendidikan Nonformal

Menurut UU No. 2 Tahun 1989 dan PP No. 73 Tahun 1991,

pendidikan diselenggarakan melalui dua jalur, yaitu jalur sekolah dan

jalur luar sekolah. Pendidikan Nonformal adalah pendidikan yang

diselenggarakan di luar jalur (atau sistem) pendidikan sekolah, baik

delembagakan maupun tidak dilembagakan, yang tidak harus

berjenjang dan berkesinambungan. Dalam UU Sisdiknas Tahun 2003

istilah pendidikan formal, nonformal dan informal dipergunakan

kembali. Dijelaskan pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di

37

Permendiknas Nomor 49 Tahun 2207 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh

Satuan Pendidikan Nonformal.

Page 37: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

24

luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstuktur dan

berjenjang. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan

keluarga dan lingkungan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

pendidikan nonformal dilaksanakan dijalur nonformal dan informal.38

Menurut Sudjana yang dikutip dari Ishak Abdulhak dan Ugi

Suprayogi pendidikan nonformal adalah suatu kegiatan yang

terorganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang mapan,

dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan

yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik

tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya.39

Definisi-definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan nonformal dalam proses penyelenggaraannya memiliki

suatu sistem yang berlembagakan, yang didalamnya terkandung makna

bahwa setiap pengembangan pendidikan nonformal perlu perencanaan

program yang matang, melalui kurikulum, isi program, sarana,

parasarana, sasaran didik, sember belajar, serta faktor-faktor yang satu

sama lain tak dapat dipisahkan dalam pendidikan nonformal.40

Proses pendididikan bermutu ditentukan oleh berbagai unsur

dinamis yang ada didalam sekolah itu dan lingkungannya sebagai suatu

kesatuan sistem. Menurut Townsend dan Butterworth dalam bukunya

Your Child’s Scholl, ada sepuluh faktor penentu terwujudnya proses

pendidikan yang bermutu yakni:

a. Keefektifan kepemimpinan kepala sekolah.

b. Partisipasi dan rasa tanggung jawab guru dan staf.

c. Proses belajar mengajar yang efektif.

d. Pengembangan staf yang terprogram.

e. Kurikulum yang relefan.

38

Ishak Abdulhak, Ugi Suprayogi. Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan Nonformal.

(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2012),hlm.17. 39

Ishak Abdulhak, Ugi Suprayogi. Penelitian Tindakan Dalam...,hlm.69. 40

Mustofa Kamil. Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan

Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia (Sebuah Pembelajaran dari Kominkan Jepang.(Bandung:

Alfabeta,2011),hlm.14.

Page 38: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

25

f. Memiliki visi dan misi yang jelas.

g. Iklim sekolah yang kondusif.

h. Penilaian diri terhadap kekuatan dan kelemahan.

i. Komunikasi efektif baik internal maupun eksternal.

j. Keterlibatan orangtua dan masyarakat secara instrinsik.

Khusus untuk mengembangkan mutu pendidikan nonformal, perlu

didukung oleh suatu lembaga dalam aturan tersebut Balai Pengembangan

Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI), yaitu unit pelaksanaan

teknis Dapartemen Pendidikan Nonformal sebagaimana diatur dalam

peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2007 tentang

organisasi dan tata kerja balai pengembangan nonformal dan informal.41

Tujuan dan fungsi Pendidikan Nonformal

Berbagai kegiatan pendidikan nonformal yang disediakan pemerintah

untuk warga masyarakat, pusat kegiatan belajar masyarakat, pendidikan

nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat, dan lembaga-lembaga

kemasyarakatan atau swasta. Berjutuan untuk memperolek ketrampilan

yang segera akan dipergunakan. Pendidikan nonformal menekankan pada

belajar yang fungsional yang sesuai dengan kebutuhan dalam kehidupan

peserta didik.42

Program-program yang dikembangkan pendidikan nonformal lebih

diarahkan pada upaya untuk mempersiapkan peserta didik mampu hidup

dan mampu mengatasi masalah-masalah yang mungkin muncul di amsa

yanga kan datang. Pendidikan nonformal dapat berfungsi sebagai

pelengkap, penambah, dan sebagai pengganti pendidikan nonformal.

Sebagai pelengkap, pendidikan nonformal dapat mengembangkan

program-program yang menampilkan bahan ajar yang tidak dimuat dalam

kurikulum pendidikan nonformal. Sebagai penambah, pendidikan

nonformal menyusun program yang dapat mewadahi atau dapat memberi

kesempatan tambahan pengalaman belajar dari yang sudah didapat dalam

41

Dedi Mulyasa. Pendidikan Bermutu Dan...,hlm.130. 42

Ishak Abdulhak, Ugi Suprayogi. Penelitian Tindakan Dalam...,hlm.24-25.

Page 39: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

26

program pendidikan formal. Sebagai pengganti, pendidikan nonformal

menyediakan program yang identik dengan program pendidikan formal.43

Pendidikan nonformal memiliki funsgi yang sangat fundamental

dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :

a. Pendidikan nonformal berfungsi sebagai subtitusi pendidikan sekolah.

b. Pendidikan nonformal berfungsi sebagai komplemen pendidikan

sekolah.

c. Pendidikan nonformal berfungsi sebagai suplemen pendidikan sekolah.

d. Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai jembatan memasuki dunia

kerja.

e. Pendidikan nonformal sebagai wahana untuk bertahan hidup dan

mengembangkan kehidupan.44

Empat acuan pengembangan pendidikan nonformal dalam upaya

melaksanakan asas berwawasan ke masa depan menurut Prari 007 Luck

dikutip oleh Ishal abdulhak dan Ugi Suprayogi yaitu :

a. Memperluas pelayanan kesempatan memperoleh pendidikan bagi

masyarakat yang tidak dibelajarkan pada jalur pendidikan sekolah.

b. Meningkatkan relevansi : keterkaitan dan kesepandanan program

pendidikan nonformal dengan kebutuhan masyarakat, kebutuhan

pembangunan, kebutuhan dunia kerja, pengembangan industri dan

ekonomi masyarakat, dan pengembangan sumber daya alam.

c. Peningkatan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan nonformal.

d. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan nonformal.45

Lembaga khursus dan kepelatihan adalah salah satu bentuk satuan

Pendidikan Nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang

memerlukan bekal pengetahuan,keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap

pengembangan diri, pengembangan profesi, bekerja, usaha mandiri,

dan/atau melajutkan pendidikan yang lebih tinggi. Penyelenggaraan kursus

dan pelatihan sangat strategis dalam upaya mendukung pemerintah dalam

43

Ishak Abdulhak, Ugi Suprayogi. Penelitian Tindakan Dalam...,hlm.75. 44

Ishak Abdulhak, Ugi Suprayogi. Penelitian Tindakan Dalam ...,hlm.26. 45

Ishak Abdulhak, Ugi Suprayogi. Penelitian Tindakan Dalam...,hlm.75.

Page 40: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

27

mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif serta membantu

pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

Peraturan kementrian dan kebudayaan pada nomor 81 tahun 2013

telah dipaparkan bahwa satuan pendidikan nonformal terdiri atas :

1. LKP.

2. Kelompok belajar.

3. PKBM.

4. Majelis ta’lim.

5. Satuan pendidikan nonformal sejenis.46

C. Langkah – Langkah memenuhi Mutu Pendidikan Nonformal

Enam standar nasioanal pendidikan lembaga khursus dan kepelatihan

sebagai salah satu dari satuan pendididikan nonformal harus dikelola

dengan baik agar mendapatkan hasil yang baik dalam proses.47

Standar

minimal kelayakan LKP:

1. Isi pendidikan, meliputi: struktur kurikulum yang berbasis kompetensi

dan orientasi pada keunggulan lokal, bahan ajar berupa buku atau

modul bahan ajar.

2. Pendidik dan Tenaga kependidikan, meliputi: jumlah kualifikasi dan

kompetensi masing-masing pendidik dan tenaga kependisdikan yang

sesuai dengan bidangnya.

3. Sarana dan Prasana, meliputi: ketersediaan ruang kantor, ruang belajar

teori, ruang praktek, sarana belajar mengajar, dan media pembelajaran,

dengan ukuran, jenis, dan jumlah yang sesuai.

4. Pembiayaan, meliputi: biaya operasional, dan biaya personal untuk

mendukung terselenggaranya program pendidikan.

5. Proses pendidikan, meliputi: silabus dan renaca pelaksanaan

pembelajaran.

46

Perkemendikbud nomor 81 tahun 2013. 47

Buku-1 Bimbimbingan Teknis Peningkatan Mutu Manajemen LKP Oleh Direktorat

Pembinaan Kursus dan Kepelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017.

Page 41: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

28

6. Manajemen meliputi struktur organisasi lembaga dan deskripsi tugas

yang jelas dan terarah guna memudahkan jalannya kegiatan dalam

pencapaian tujuan.48

LKP harus mampu memenuhi mutu pendidikan nonformal agar

nantinya LKP tersebut bisa memenuhi standar, seperti yang sudah

dijelaskan diatas bahwa LKP harus mempunyai 6 standar kelayakan.

Jika sudah terpenuhi semua standar yang ada akan di telisik oleh badan

penilik pemerintah yang nantinya akan dinyatakan bermutu dan

diberikan akreditasi. Berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional dan PP nomor 19 tahun 2005 tentang

standar pendidikan nasional, akreditasi yang dilakukan pemerintah

untuk melakukan akreditasi. Pada satuan pendidikan nonformal

bertujuan untuk mewujudkan sebuah penilaian secara transparan,

objektif, atas kelayakan dari sebuah lembaga pendidikan. Akan tetapi

akreditasi tidak menjamin kalau suatu lembaga pendidikan itu bermutu

bisa saja sebuah lembaga pendidikan dalam proses pengakreditasi

memanipulasi data yang ada. Dengan adanya pelayanan pendidikan

peserta didik bisa merasakan apakah pelayanan yang ada di sebuah

lembaga pendidikan sudah bermutu atau tidak dengan kepuasan peserta

didik sebagai penerima layanan pendidikan.

Semua elemen yang ada pada lembaga pendidikan juga harus

berkerja sama dalam menciptkan dan memberikan sebuah pelayanan

pendidikan karena dengan adanya kerjasama team akan menghasilkan

sebuah pelayanan pendidikan yang baik. Dalam hal ini pemimpin

sangat beperan sebagai leader yang telah diamanahkan untuk

memimpin sebuah lembaga pendidikan. Pemimpin itu adalah orang

yang bisa atau orang yang dapat mendengarkan siapa yang dipimpin

dan orang tersebut bisa memberikan keputusan yang bijak dalam

menghadapi permasalahan yang tengah dihadapi.

48

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, pasal 62 ayat (1)

Page 42: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

29

Mutu merupakan hal yang penting bagi dunia pendidikan maupun

nonpendidikan. Dalam pendidikan mutu memiliki konsep, dimensi dan

indikator mutu pendidikan. Mutu memiliki konsep yang relatif dan konsep

yang absolut, adapun dimensi mutu sehingga dengan adanya dimensi ini

apakah suatu produk bisa dikatakan bermutu atau tidak, ada 5 unsur dalam

dimensi mutu, indikator mutu variabel-variabel yang bisa menunjukan atau

mengindikasikan mengenai sesuatu kondisi tertentu berupa produk maupun

jasa. Standar yang diberikan untuk pemenuhan mutu layanan pendidikan

sesuai dengan standar yang diberikan oleh pemerintah karena dengan

standar ini bisa dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam pemenuhan

mutu pendidikan.

Standar yang diberikan pemerintah sudah tertuang pada undang-

undang Nomor 19 Tahun 2005, pasal 62 ayat (1) seperti standar isi

Mutu

Konsep Mutu Indikator Mutu Dimensi Mutu

Standar Mutu

Langkah pemenuhan mutu

Pemberian Layanan

Sikap/ respon

Page 43: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

30

pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pembiayaan, proses pendidikan, dan manajemen pendidikan dimana

lembaga pendidikan harus memenuhi persyaratan tersebut. Setelah

mengetahui standar mutu yang diberikan oleh pemerintah melakukan

langkah pemenuhan mutu agar nantinya lembaga pendidikan tersebut dapat

diakui oleh dinas terkait yang nantinya dibuktikan dengan adanya

pemberian akreditasi untuk lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan

memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang telah distandarkan oleh

pemerintah yang nantinya bisa menilai adalah peserta didiki sebagai

penerima layanan pendidikan respon atau sikapnya bagaimana apakah

pelayanannya sudah memuaskan hati pelanggannya atau belum.

Page 44: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (field

Research), yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung

dilakukan penelitian dan bersifat kualitatif. Penelitian ini merupakan

penetian lapangan karena data-data yang dikumpulkan berasal dari

lapangan penelitian.

Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan,

tujuan, dan tingkat kealamiahan (Natural setting) obyek yang diteliti.49

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu suatu

metode penelitian pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data secara

triangulasi (gabungan).

Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang

berupa catatan atau rekaman kata-kata, kalimat atau paragraf yang

diperoleh dari wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi,

atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau peninggalan.50

Datanya

mengacu pada bagaimana pemenuhan mutu layanan pendidikan nonformal

di LKP Yos Sudarso Sokaraja.

B. Lokasi Penelitian

Objek penelitian atau yang sering disebut dengan variabel.

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.51

Yang

menjadi obyek dalam penelitian ini adalah bagaimana pemenuhan mutu

layanan pendidikan nonformal di LKP Yos Sudarso Sokaraja beralamat di

49

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,

2018), hlm. 4. 50

H. Mohammad Ali. Strategi Penelitian Pendidikan. (Bandung: Angkasa, 2013), hlm.

171. 51

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif...,hlm.39.

Page 45: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

32

Jalan Suparjo Rustam, Sokaraja kulon, Kabupaten Banyumas, Jawa

Tengah, 53181. Penulis melakukan penelitian di LKP Yos Sudarso

Sokaraja dengan pertimbangan bahwa tertarik dengan bagaimana

pemenuhan mutu layanan pendidikan di LKP Yos Sudarso. LKP Yos

Sudarso adalah sebuah lembaga kursus kepelatihan dibidang komputer

yang terletak di Sokaraja dengan kualitas yang dimiliki LKP Yos Sudarso

mendapatkan akreditasi B dan menjadi salah satu lembaga kursus

komputer terbaik diwilayahnya.

C. Subyek Data

Sumber data atau subyek penelitian adalah benda, orang atau tempat

untuk mendapatkan data terhadap variabel yang dipermasalahkan.52

Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini yaitu :

1. Direktur LKP Yos Sudarso

Direktur LKP sebagai pemimpin lembaga kursus kepelatihan yang

mempunyai kekuasaan untuk memimpin dan menentukan upaya untuk

meningkatkan kemajuan LKP. Dari direktur dapat diperoleh mengenai

bagaimana pemenuhan mutu layanan pendidikan nonformal di LKP

Yos Soedarso.

2. Staf administrasi

Membantu direktur dalam menyusun program kerja dan mengurusi

administrasi lembaga kursus kepelatihan.

3. Guru

Guru membantu direktur dalam mensukseskan program dan

ketercapaian lembaga kursus . guru merupakan salah satu komponen

pendidikan yang penting karena bertatap muka langsung dengan peserta

didik selama proses belajar mengajar. Dari peran guru sebagai subyek

penelitian data mengenai bagaimana pemenuhan mutu layanan

pendidikan yang dilakukan oleh LKP Yos Sudarso.

52

Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian.(Jakarta: Rieka cipta, 2000), hlm. 116.

Page 46: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

33

D. Obyek Data

Obyek penelitian kualitatif yang diobservasi menurut Spradley

dinamakan situasi sosial.53

Obyek atau sasaran dalam penelitian adalah

pemenuhan mutu layanan pendidikan nonformal di LKP Yos Sudarso

Sokaraja.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang

tidak mungkin yang diperoleh lewat observasi.54

Teknik wawancara

yaitu percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan dua pihak

yaitu pewawancara (Interviewer) dan terwawancara (Interviewer) untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikontruksikan dalam suatu topik tertentu.55

Penelitian ini peneliti menggunanakan wawancara terstruktur oleh

karena itu dalam melakukan wawancara, mengumpulkan data telah

menyiapkan intrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis

yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara

terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan

pengumpulan data mencatatnya.56

Lincoln and Guba dalam sanapiah Faisal,57

mengemukakan ada tujuah

langkah dalam menggunakan wawancara untuk mengumpulkan data

dalam penelitian kualitatif, yaitu :

a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan.

b. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi

bahan pembicaraan.

c. Mengawali atau membuka wawancara.

53

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif...,hlm. 229. 54

A. Chaedar Alwasilah. Pokok Kualitatif Dasar-Dasar Merancang dan Melakukan

Penelitian Kualitatif. (Bandung : Dunia Pustaka Jaya, 2017), hlm. 110. 55

Lexy Jmeleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2012), hlm. 186. 56

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif...,hlm.138. 57

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif...,hlm. 322.

Page 47: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

34

d. Melangsungkan alur wawancara.

e. Mengkonfirmasi ikhtisar hasil wawancara dan

mengakhirinya.

f. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.

g. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah

diperoleh.

Peneliti melakukan jenis penelitian wawancara semi terstruktur

yaitu wawancara dengan menggunakan panduan secara global yang

dijadikan pedoman saat melakukan wawancara, artinya penulis

membuat pedoman wawancara secara detail namun hanya

mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan secara garis besarnya saja

tujuan agar informan merasa rileks dalam menjawab pertanyaan,

sedangkan bagi peneliti bisa mengembangkan pertanyaan lagi

berdasarkan jawaban dari informan.

Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data atau menjaring

data tentang profil kegiatan, program kegiatan, bentuk kegiatan terkait

Pemenuhan Mutu Layanan Pendidikan Nonformal di LKP Yos Sudarso

Sokaraja. Wawancara ini dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait

seperti kepala LPK, guru, dan staf administrasi di LKP Yos Sudarso

Sokaraja, salah satu peserta didik.

Tabel I

Pelaksanaan Wawancara Pemenuhan Mutu Layanan Pendidikan

Nonformal di LKP Yos Soedarso Sokaraja:

No. Narasumber Tanggal Pelaksana

1. Drs. R. Indradjati Sarwono (Direktur) 8 November 2019

11 November 2019

17 Juni 2020

20 Juni 2020

2. Teguh Waluyo (Guru Desain Grafis dan

Multimedia)

11 November 2019

3. Finta Putri Utami (administrasi

Perkantoran)

12 November 2019

4. Aisyah 12 November 2019

Page 48: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

35

2. Observasi

Sutrisno Hadi (1986) yang mengutip Sugiyono mengemukakan bahwa,

observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara

yang terpenting adalah proses-proses pengamatan ingatan. Teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian

berkenan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi sebagai

teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila

dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuesioner.58

Metode observasi dengan bukti setting dan subyeknya menyajikan bukti

yang lebih kuat, bernilai, dan berkualitas (biasanya diupayakan dengan

teknik triangulasi).59

Selanjutnya berdasarkan jenisnya observasi dibagi menjadi dua,

yaitu sebagai berikut:60

a. Observasi Langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana

observervasi berada bersama objek yang diselidiki.

b. Observasi Tak Langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang

dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang

akan diteliti misalnya dilakukan melalui film, rangkaian slide

atau rangkaian foto. Demi mengumpulkan data yang lebih

lengkap dan efesien waktu.

Menurut Patton dalam Nasution (1988) yang mengutip dari Sugiyono

dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut :61

1. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami

konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat

diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.

58

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif..., hlm.145-146. 59

Hasyim Hasanah. Juli 2016. ‘’Teknik-Teknik Observasi’’. Vol. 8, No. 1,

www.journal.walisongo.ac.id, diakses pada 7 Oktober 2019, pada pukul 23.07 60

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, hlm. 173 61

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif...,hlm.228-229.

Page 49: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

36

2. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung,

sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif,

jadi tidak dipengaruhi konsep atau pandan sebelumnya.

3. Dengan observasi peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau

tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam

lingkungan itu, karena telah dianggap biasa dan karena itu tidak akan

terungkapkan dalam wawancara.

4. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya

tidak akan terungkapkan oleh responsden dalam wawancara karena

bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama

lembaga.

5. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar

presepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang

lebih komprehensif.

6. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan

data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan

merasakan situasi sosial yang diteliti.

Kegiatan ini, peneliti menggunakan menggunakan jenis observasi

non partisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat

independen. Dan obyek yang akan diobservasi dalam penelitian ini

adalah seluruh elemen sekolah (direktur LKP Yos Sudarso dan staf

administrasi, guru).

Berikut ini adalah waktu pelaksanaan observasi yang dilakukan

oleh penulis :

Tabel II

Pelaksanaan Observasi

No. Kegiatan Tanggal

pelaksanaan

1. Melihat pembelajaran dikelas 13 November2019

2. Administrasi di LKP 14 November2019

Page 50: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

37

3. Mengumpulkan data terkait

pemenuhan mutu yang ada

15 November2019

Gambar 1.1 Proses belajar mengajar di LKP Yos Sudarso Sokaraja

Gambar 1.2 Data terkait form penilaian tutor untuk melihat performa mengajar

sehingga mengetahui kualitas dari pengajar atau tutor

Page 51: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

38

gambar 1.3

proses a

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah barang yang tertulis atau terfilmkan selain

records yang tidak disiapkan khusus atas permintaan peneliti. Baik

dokumen maupun bukti-bukti seperti dirinci di atas seringkali

diperlukan oleh peneliti sebagai bukti pendukung.62

Metode ini

digunakan peneliti untuk memperoleh data yang berkaitan dengan

bagaiamana upaya pemenuhan mutu layanan pendidikan nonformal di

LKP Yos Sudarso Sokaraja.

4. Triangulasi data

Teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila penelitian

melakukan pengumpulan data yang sekaligus menguji kredibilitas data,

yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan

data dari berbagai sumber data. Tiangulasi teknik, penelitian

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk

mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan

observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk

62

A. Chaedar Alwasilah. Pokok Kualitatif Dasar...,hlm.111.

Page 52: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

39

sumber data yang asama secara serempak. Triangulasi sumber berarti,

untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik

yang sama.63

F. Teknik Analisa Data

Analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di

lapangan. Dlam hal ini Nasution (1988) dikutip dari Sugiyono

menyatakan”Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan

maslah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai

penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan terus

penelitian selanjutnya sampai mungkin, teori yang grounded”.

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, untuk itu maka

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan semakin

lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data semakin banyak. Dalam

mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan

dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan.

Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian,

menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum

memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti

dalam melakukan reduksi data. 64

2. Penyajian Data

Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan suatu makna data-

data yang telah diperoleh, kemudian data tersebut disusun secara

sitematis dari bentuk informasi komleks menjadi lebih sederhana

sehingga informasi tersebut mudah dipahami.

63

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif...,hlm.241. 64

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta,

2018), hlm . 247-249.

Page 53: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

40

Penelitian kualitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam

bentuk tabel, grafik, phi card, pictogram dan sejenisnya. Melalui

penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam

pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Dengan

penyajian data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang

terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami.65

3. Kesimpulan

Kesimpulan awal yang masih bersifat sementara, dan akan berubah

bila tidak dikemukakan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, di dukung oleh bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab

rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga

tidak, karena telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah

dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah penelitian berada dilapangan.66

65

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta,

2018 hlm . 253. 66

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta,

2018), hlm . 252.

Page 54: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

41

Page 55: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

42

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi penelitian

Skripsi ini peneliti akan menyajikan data yang telah peneliti peroleh di

lapangan melalui metode-metode yang peneliti gunakan, yaitu observasi,

wawancara, dan dokumentasi seperti telah diuraikan pada bab tiga.

Penggunaan metode-metode tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi

bagaimana pemenuhan mutu pendididikan nonformal di LKP Yos Sudarso

Sokaraja Kabupaten Banyumas.

1. Sejarah Berdirinya LKP Yos Sudarso Sokaraja Kabupaten

Banyumas

LKP Yos Sudarso yang terletak di Jl. Suparjo Rustam Kecamatan

Sokaraja – Purwokerto Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53181,

adalah lembaga khursus dan pelatihan di bidang komputer, milik

yayasan yang bernama yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS). Yayasan

tersebut bergerak di bidang pendidikan, sosial, kemanusiaan berpusat di

Jl. Kendeng Cilacap Jawa Tengah yang memiliki 24 lembaga

pendidikan ; 6 TK, 2 SD, 7 SMP, 5 SMA, 5 SMK, 1 akademi militer,

dan LKP. Lokasi LKP Yos Sudarso Sokaraja yang strategis sehingga

mudah di jangkau oleh masyarakat yakni di depan jalan utama dan jalan

antar kota.67

LKP Yos Sudarso berdiri pada tanggal 10 Juli 1993, berdasarkan

Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Dapartemen Pendidikan dan

Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah No. 285/I03/H/93 tanggal 19 Juli

1993. LKP Yos Sudarso di awal pendiriannnya menjadi lembaga kursus

yang di kelola oleh SMA Yos Sudarso Sokaraja – Purwokerto milik

Yayasan Sosial Bina Sejahtera perwakilan purwokerto. Seiring dengan

perkembangan teknologi komputer dalam perkembangannya sejak

tahun 1997 animo masyarakat Banyumas terhadap kursus komputer

67 Wawancara dengan Bapak Indra pada, jum’at 8 November 2019, pukul 13.00 WIB.

Page 56: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

43

sangat besar. Dengan semakin meningkatnya jumlah peserta kursus dan

kebutuhan akan lembaga kursus membuat LKP Yos Sudarso dipisahkan

dari SMA Yos Sudarso karena pada waktu itu masih dalam satu gedung

yang sama menjadi devisi baru lembaga kursus dan kepelatihan direktur

pelaksana Drs. Remigius Indradjati sampai sekarang. Dengan

digantinya Ujian Nasioanal menjadi Uji Kompetensi Komputer pada

2009, LKP Yos Sudarso tetap konsisten mengikuti uji kompetensi

komputer standar nasional.68

2. Letak Geografis LKP Yos Sudarso Sokaraja

LKP Yos Sudarso berada di Kecamatan Sokaraja Kabupaten

Banyumas dan berada dinaungan yayasan Sosial Bina Sejahtera. LKP

Yos Sudarso yang terletak di Jl.Suparjo Rustam, Sokaraja Kulon,

Banyumas, Dusun III, Sokaraja Tengah Kecamatan Sokaraja Kabupaten

Banyumas, Jawa Tengah 5318.

3. Visi, Misi LKP Yos Sudarso Sokaraja

a. Visi :

LKP Yos Sudarso sebagai lembaga pendidikan yang mampu

memberdayakan manusia melalui pendidikan tekhnologi informatika.

b. Misi :

Mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dalam bidang

teknologi komputer dan informasi sesuai kebutuhan pasar dunia kerja.69

4. Kurikulum LKP Yos Sudarso Sokaraja

Kurikulum aplikasi perkantoran, Desain Grafis dan Teknisi

Komputer menggunakan kurikulum nasional. Kurikulum Multimedia

(Video Editing) menggunakan standard studio visual pukat Jogjakarta

dan dunia usaha dan industri (DUDI), bahan ajar yang digunakan

menggunakan modul standard nasional (konsursium komputer),

internasioanal (ICDL), dan modul lokal LKP (LKS).

5. Struktur Organisasi LKP Yos Sudarso Sokaraja70

68

Wawancara denan Bapak Indra pada, jum’at 8 November 2019, pukul 13.10 WIB. 69

Dokumentasi LKP Yos Sudarso sokaraja pada, kamis 3 november 2019, pukul 10.15

WIB.

Page 57: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

44

Tabel III

Struktur Organisasi

LKP Yos Sudarso Sokara

70

Dokumentasi LKP Yos Sudarso sokaraja pada, kamis 3 november 2019, pukul 10.15

WIB.

Ketua Yayasan

Wakil Ketua

Yayasan

Direktur

DR. R. Indradjati. S

Staf Administrasi

Finta Putri Utami

Guru Web Desain

Ermadi satria ST

Miftahul Amin, Amd

Guru Desain Grafis,

Animasi, Desain Iklan

Wuri Septianingsih S.Kom

Guru Komputer

Akuntansi

M. Fahrur Ikhwan,SE.AK

Guru Teknisi dan

Jaringan

Eko Dayu S.Kom

Guru Editing dan

Multimedia

Teguh Waluyo

Miftahul Amin, Amd

Page 58: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

45

6. Sarana dan Prasarana71

Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah suatu yang mendukung

jalannya prodram pendidikan dan pengajaran. Adapun sarana dan

prasarana yang ada di LKP Yos Sudarso Sokaraja sebagai berikut :

Tabel IV

Sarana dan Prasana LKP Yos Sudarso Sokaraja

No. Jenis Jumlah Kondisi Status (milik sendiri,

sewa, pinjam)

1. Ruang

pimpinan

2 Baik Milik sendiri

2. Ruang tata

usaha

1 Baik Milik sendiri

3. Ruang teori 1 Baik Milik sendiri

4. Lab. Komputer 2 Baik Milik sendiri

5. Unit produksi 1 Baik Milik sendiri

6. Ruang tunggu 1 Baik Milik sendiri

7. Toilet 3 Baik Milik sendiri

8. Komputer

pentium IV

1 unit Baik Milik sendiri

9. Komputer dual

core dan core 2

duo

1 unit Baik Bantuan dirjen PNF

kemendikbud 2020

10. Komputer I5 12 unit Baik Bantuan Gubernur Jateng

2012

11. Komputer I5 7 unit Baik Bantuan Bupati Banyumas

2012

12 Komputer I7 7 unit Baik Bantuan Dirjen PNF

Kemendikbud 2012

71

Dokumentasi LKP Yos Sudarso sokaraja pada, kamis 3 november 2019, pukul 10.15

WIB.

Page 59: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

46

13. Kamera

Fotografi

4 unit Baik Milik sendiri

14. Handycam dan

camcoder

3 unit Baik Milik sendiri

15. Printer Inkjet 4 unit Baik Milik sendiri

16. LCD

Proyektor

2 unit Baik Milik sendiri

7. Jumlah peserta didik72

Tabel V

No. Program Tahun

2016/2017

Tahun

2017/2018

Tahun

2018/2019

1. Desain Kom.

Visual & admin

Perkantoran 1 thn

40 41 41

2. Komputer

Akutansi MYOB

& Presentasi

127 131 93

3. Reguler Desain

Grafis &

Operation Office

50 27 6

Hasil 217 199 140

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Skripsi ini peneliti akan menulis data yang peneliti dapatkan di lapangan

melalui metode-metode yang peneliti gunakan, yaitu: wawancara, observasi,

dan dokumentasi berdasarkan bab tiga. Penggunaan metode-metode tersebut

72

Dokumentasi LKP Yos Sudarso sokaraja pada, kamis 3 november 2019, pukul 10.30

WIB.

Page 60: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

47

diharapkan dapat mengidentifikasi bagaimana pemenuhan mutu layanan

pendidikan di LKP Yos Sudarso Sokaraja.

1. Layanan Pendidikan Nonformal LKP Yos Sudarso Sokaraja

Memberikan sebuah pelayanan yang bermutu maka akan

menciptakan mutu pendidikan itu sendiri. Mutu menjadi yang utama

suatu produk atau jasa yang dapat memuaskan para pelanggannya. Dalam

halnya pendidikan kualitas lembaga pendidikan yang menjadi utama.

Seperti yang dikemukanan oleh Bapak Indradjati selaku direktur LKP Yos

Sudarso Sokaraja:

”Intinya ya mba, mutu itu kualitas dari barang atau jasa

berdasarkan standar kualifikasi yang ditentukan oleh lembaga yang

diberi kewenangan secara hukum untuk menetapkan standar

mutu.”73

Konsep mutu yang diberikan oleh LKP berasal dari produk layanan

pendidikan nonformal, produk layanan tersebut nantinya dapat memuaskan

pelanggan dan melampaui apa yang dikehendaki oleh pelanggan. Tidak

hanya untuk memenuhi standar LKP saja tapi, tidak kalah pentingnya

untuk memenuhi kepuasan pelanggan seperti yang diungkapkan oleh

Bapak Indradjati mengenai konsep mutu:

“Konsep mutu yang diberikan oleh LKP itu dari layanan yang

diberikan untuk pelanggan yaitu peserta didik,memenuhi standar

itu penting akan tetapi jangan lupa sama kepuasan pelanggan itu

sendiri.”74

Ketercapaian kualifikasi barang dan jasa dalam memenuhi standar

yang sudah ditetapkan. Kelulusan yang diperoleh dibawah 50%

menjadikan lembaga pendidikan tersebut masih dibawah standar.

Ketercapaian mutu dilihat dari kompetensi lulusan yang dihasilkan oleh

lembaga pendidikan itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak

Indradjati selaku direktur LKP Yos Sudarso Sokaraja:

73

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

Rabu, 17 Juni 2020. 74

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

Rabu, 17 Juni 2020.

Page 61: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

48

“Indikator bahwa lembaga pendidikan pendidikan itu bermutu bisa

dilihat dari kelulusan uji kompetensi LKP itu sendiri mba, karena

jika dibawah 50% kelulusan uji kompetensi maka mutu dari LKP

itu masih rendah atau dibawah rata-rata.”75

Standar yang diberikan oleh pemerintah untuk mengetahui bahwa

lembaga pendidikan itu bermutu atau tidak dibuktikan dengan lembaga

tersebut sudah memenuhi standar dan lulus uji akreditasi. Standar yang

pemerintah berikan tertuang kedalam undang-undang standar pendidikan

Indonesia. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Indradjati selaku direktur

LKP Yos Sudarso Sokaraja:

“Standar lembaga pendidikan itukan sudah tecantum kedalam

undang-undang mba, jadi LKP dalam pemenuhan mutunya ya

mengacu kepada undang-undang yang dibuat oleh pemerintah.”76

Standar mutu tersebut meliputi : (1) standar isi; (2) standar proses; (3)

standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan;

(5) standar sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar

pembiayaan; (8) standar penilaian pendidikan. Seperti yang diungkapkan

oleh Baapak Indradjati selaku direktur LKP Yos Sudarso Sokaraja:

“Standar mutu ya, kami berpedoman pada pemerintah mba yang

sudah tertuang kedalam undang-undang nomor 19 tahun 2005

seperti standar isi, proses, kompetensi lulusan, sarpras,

pengelolaan, keuangan, kependidikan dan pendidik lah LKP

mengacu kesitu.”77

Sebelum adanya penyusunan mutu LKP Yos Sudarso Sokaraja

menetapkan standar terlebih dahulu agar dapat mengetahui apa saja

standar mutu pendidikan nonformal di Indonesia. Setelah menetapkan

standar sesuai dengan kriteria yang ada, LKP Yos Sudarso melaksanakan

pemetaan mutu atau capaian standar yang dihasilkan dari evalusi LKP..

75

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

Rabu, 17 Juni 2020. 76

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

Rabu, 17 Juni 2020. 77

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

Sabtu, 20 Juni 2020.

Page 62: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

49

Seperti yang diungkapakan oleh Bapak Indradjati selaku direktur di LKP

Yos Sudarso Sokaraja:

“Sebelum pelaksanaan pemenuhan mutu kita ya mencari standar

dulu bagaimana standar yang baik itu seperti apa, setelah

melakukan penetapan ya, kita melakukan capaian standar LKP

apakah dari evaluasi LKP ini sudah memenuhi atau belum, sesuai

dengan kriteria yang ada di undang-undang.”78

Melakukan perencanaan dalam pemenuhan mutu sebelum

pelaksanaan pemenuhan mutu harus merencanakan terlebih dahulu yanga

nantinya akan dituangkan kedalam perencanaan aksi kegiatan seperti yang

diungkapkan Bapak Indradjati selaku direktur di LKP Yos Sudarso:

“Kami membuat rencana dulu mba, meeting dengan para staf dan

guru nanti sekertaris meeting akan mencatat atau mendokumentasi

untuk perencanaan aksi pemenuhan mutu.”79

Melakukan pemenuhan mutu dalam pengelolaan satuan pendidikan

dan kegiatan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah

direncanakan sebelum adanya pemenuhan mutu dan yang terakhir audit

mutu untuk mengendalikan proses terjadinya pemenuhan mutu di lembaga

pendidikan. LKp Yos Sudarso Sokaraja dalam hal ini juga memberikan

pelayanan pendidikan untuk para peserta didiknya. Sepeti yang

diungkapkan oleh Bapak Indradjati selaku direktur LKP Yos Sudarso

Sokaraja:

“Kan pemenuhan mutu ini sudah ada dalam pengelolaan satuan

pendidikan dan proses belajar mengangajar, lah kan tadi kita

,merencanakan apakah sudah sesuai atau tidaknya, setelah itu evaluasi

kalau di manajemen pendidikan dinamakan pengendalian mutu gitu mbak,

oh iya LKP juga memberikan pelayanan pendidiknya agar dapat

memuaskan peserta didiknya.”80

78

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

Sabtu, 20 Juni 2020. 79

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

Sabtu, 20 Juni 2020. 80

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

Sabtu,20 Juni 2020.

Page 63: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

50

Layanan sebagai salah satu unsur yang berpengaruh terhadap

keberhasilan suatu lembaga yang tidak boleh dipandang sebelah mata.

Mutu layanan pendidikan nonformal memerlukan pengelolaan yang

mampu menjabarkan tentang sumber daya yang ada. Kesuksesaan dari

layanan yang diberikan lembaga pendidikan nonformal kepada pelanggan

yang disini adalah peserta didik akan mempengaruhi kepada mutu

pendidikan. Seperti yang disampaikan Bapak Indradjati selaku direktur

LKP Yos Sudarso Sokaraja:

“Pelayanan yang diberikan oleh LKP Yos Sudarso kepada peserta

didik diberikan secara optimal bentuk pelayanan yang LKP berikan

seperti pelayanan pembelajaran yang diberikan oleh guru, tutor

sesuai dengan keahliannya pembelajaran bukan hanya dari segi

materi saja akan tetapi dalam praktek agar nantinya dapat

memberikan hasil yang baik bagi anak-anak.”81

“kami juga memberikan layanan sarana dan prasana dimana

layanan ini untuk menunjang keberhasilan dalam pembelajaran,

layanan administrasi pendidikan oleh karena itu LKP Yos Sudarso

menggunakan strategi dalam admnistrasi biar nanti jelas dan

transparan dan terakhir adalah layanan pendidikan sertifikasi

kompetensi.”82

Layanan pendidikan nonformal yang ada di LKP Yos Sudarso

Sokaraja adalah layanan pembelajaran yang diberikan oleh intruktur

sesuai dengan bidang keahliannya, layanan sarana prasarana untuk

menunjang keberhasilan dalam pembelajaran, layanan administrasi

untuk mempermudah jalannya admnistrasi yang ada di LKP Yos

Sudarso Sokaraja, layanan pendidikan sertifikasi kompetensi.

2. Pemenuhan Mutu Layanan Pendidikan Nonformal di LKP Yos

Sudarso Sokaraja

Pemerintah memberikan standar mutu pendidikan nonformal untuk

mengetahui perkembangan akan kemajuan pengelolaan pendidikan.

Kualitas dan mutu layanan tersebut dapat dipengaruhi dengan

mengajukan akreditasi lembaga untuk memperoleh status akreditasi

81

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

jum’at, 8 November 2019. 82

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

jum’at, 8 November 2019.

Page 64: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

51

yang baik. Akan tetapi kualitas dan mutu layanan suatu pendidikan

tidak hanya dilihat dari akreditasinya aja akan tetapi perlu adanya

pengelolaan pendidikan nonformal yang bisa menghasilkan progam-

program pendidikan sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat.

Seperti yang telah diungkapkan oleh pak Indradjati selaku Direktur

di LKP Yos Sudarso Sokaraja, mengenai mutu pendidikan nonformal di

LKP Yos Sudarso Sokaraja:

“Pendidikan bermutu di hasilkan dari pelayanan pendidikan itu

sendiri secara profesional dan berkualitas. Dalam pemenuhan mutu

pendidikan nonformal di LKP Yos Sudarso apalagi dari tahun

ketahun LKP Yos Sudarso berusaha memenuhi standar yang

diberikan oleh pemerintah yang nantinya pemenuhan tersebut

berdampak kepada kepuasan para pelanggan, pelanggan disini

adalah anak didik kami”.83

Standar dalam memberikan layanan pendidikan LKP Yos Sudarso

berpedoman pada standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan

melalui penilik dari dinas pendidikan yang melakukan monitoring

terhadap pengelolaan program kegiatan LKP Yos Sudarso Sokaraja.

LKP Yos Sudarso dalam memenuhi mutu pendidikan nonformal

mengacu kepada peraturan perundang-undangan Nomor 20 Tahun

2005, pasal 62 ayat (1) setiap pendidikan nonformal yang didirikan

wajib memperoleh ijin pemerintah atau pemerintah daerah.

Standar mutu pelayanan diukur dengan kriteria, disini standar yang

mengacu kepada peraturan pemerintah sesuai dengan kepuasan

pelanggan ada beberapa yang harus dipenuhi Isi pendidikan nonformal,

meliputi : struktur kurikulum yang berbasis kopetensi dan berorientasi

pada keunggulan lokal, dan bahan ajar berupa buku/modul bahan ajar.

Pendidik dan tenaga kependidikan, meliputi : jumlah, kualifikasi, dan

kopetensi masing-masing pendidik dan tenaga kependidikan yang

sesuai dengan bidangnya. Sarana dan prasarana, meliputi ketersediaan

83

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

jum’at, 8 November 2019.

Page 65: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

52

kantor, ruang belajar teori, ruang praktek, sarana belajar mengajar, dan

media pembelajaran, dengan ukuran, jenis, dan jumlah yang sesuai.

Pembiayaan, meliputi biaya operasional dan biaya personal untuk

mendukung terselenggaranya program pendidikan. Manajemen meliputi

struktur organisasi lembaga dan deskripsi tugas yang jelas dan terarah

guna memudahkan jalannya kegiatan dalam pencapaian tujuan. Proses

pendidikan, meliputi : silabus, dan rencana pelasanaan pembelajaran

(RPP).84

Untuk memberikan layanan yang bermutu kepada para peserta

didik LKP Yos Sudarso secara periodic setiap satu bulan sekali

mengadakan sebuah rapat dalam rapat tersebut dihadiri oleh para staf

atau guru untuk mengetahui perkembangan juga perrmasalahan yang

dihadapi dalam pelaksanaan program yang nantinya bisa dicari cara

pemecahkan masalahnya. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak

Indrajati selaku direktur LKP Yos Sudarso Sokaraja:

“Setiap satu bulan satu kali mengadakan rapat bersama para staf

ataupun guru agar kita dapat tau perkembangannya jika nanti ada

masalah bisa dipecahkan secara bersama-sama”.85

Personil pelayanan pembelajaran yang ada diberikan kepada orang-

orang yang kompeten dalam bidangnya. Guru atau instruktor

merupakan tenaga pendidik di LKP Yos Sudarso. Seperti yang

diungkapkan oleh Bapak Indradjati selaku direktur di LKP Yos Sudarso

Sokaraja:

“Memberikan layanan pembelajaran bagi para peserta didik juga

diberikan kepada intruktur sesuai bidangnya, kalau di LKP Yos

Sudarso guru itu sebutannya instruktur.”86

84

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003. 85

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

jum’at, 8 November 2019. 86

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

jum’at, 8 November 2019.

Page 66: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

53

Proses pembelajaran yang dilaksanakan secara efektif agar

nantinya dapat mencapai hasil yang memuaskan. Pembelajaran dilakukan

sesuai jadwal yang sudah ada.87

Seperti yang diungkapkan oleh pak Teguh

selaku salah satu guru yang ada di LKP Yos Sudarso Sokaraja:

“Pembelajaran yang ada sudah terstruktur dengan baik, pembagian

waktu, mata pembelajaran. Setiap hari senin-hari sabtu

pembelajaran pada jam 08.00 WIB – 12.00 WIB mba, di luar jam

itu untuk yang privat dan reguler. Karena kami membuka kelas

privat dan reguler diluar jam tersebut.”88

Pelayanan pembelajaran yang diselenggarakan baik itu didalam

kelas maupun diluar kelas berjalan baik, materi yang diberikan juga

sesuai dengan acuan LKP yaitu ada modul pembelajaran dan juga ada

LKS yang diberikan oleh LKP untuk menunjang jalannya keberhasilan

pembelajaran. Seperti yang mba Aisyah katakan selaku salah satu

peserta didik yang ada di LKP Yos Sudarso Sokaraja:

”allhamdullilah baik mba, guru yang mengajari dapat

menyampaikan materi yang mudah dipahami. Juga sesuai LKS

yang diberikan.”89

Setiap program juga terkadang mengalami kendala misalnya

kerusakan terhadap sarana pembelajaran, ataupun kendala teknis yang

di hadapi oleh para pengajar di kelas.

“Terkadang kendala yang dihadapi seperti kendala teknis, kami

juga kadang menggunakan sinyal internet dan terkadang susah,

maka dari itu dengan adanya evaluasi setiap satu bulan sekali kita

rapat dengan pimpinan itu sangat membantu yang nantinya dapat

dipecahkan kembali permasalahannya.”90

87

Obsevasi melihat pembelajaran dikelas LKP Yos Sudarso Sokaraja pada hari rabu, 13

November 2019. 88

Wawancara dengan Bapak Teguh Waluyo salah satu guru di LKP Yos Sudarso pada

hari Senin, tanggal, 11 November 2019. 89

Wawancara dengan Aisyah salah satu peserta didik di LKP Yos Sudarso Sokaraja pada

12 November 2019. 90

Wawancara dengan Bapak Teguh Waluyo salah satu guru di LKP Yos Sudarso pada

hari Selasa, tanggal, 11 November 2019.

Page 67: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

54

Adapun beberapa strategi untuk pemenuhan mutu layanan

pembelajaran yang ada di LKP Yos Sudarso Sokaraja sebagai

berikut :

1) Perencanaan, dalam hal perencanaan dilakukan setahun

sekali persiapan untuk pelaksanaan dilakukan pada setiap

tahunnya. Untuk memberikan layanan pembelajaran yang bermutu

maka dibutuhkan perencanaan yang matang. Perencanaan baik

dilakukan oleh ketua program, para instruktur selaku narasumber

yang nantinya memberikan materi atau instruktur dalam

pembelajarannya. Dalam perencanaan tersebut mempersiapakan:

a) Tujuan pembelajaran (Indikator).

Tujuan pembelajaran bisa dilihat dari indikator

keberhasilan. Indikator yang ada di LKP Yos dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam desain komunikasi Visual plus admin

Perkantoran, teknis Komputer dan Jaringan itu untuk program satu

tahun, untuk program 1-3 bulan program ini salah satu program

kursus komputer reguler meningkatkan kemampuan peserta didik

dalam hal Windows, Word, Exel, Power Point Access, Desain

Grafis, Teknisi.

b) Materi Pembelajaran

Materi yang diajarkan di LKP Yos Sudarso Sokaraja sesuai

dengan kurikulum nasional. Kurikulum multimedia menggunakan

standar studio audio visual puskat Jogjakarta dan Dunia Usaha dan

Industri (DUDI). Serta bahan ajar modul menggunakan standar

nasional (konsursium komputer), internasional (ICDL) dan Modul

Lokal (LKS).

c) Mengalokasikan waktu

Mengalokasikan waktu yang ada agar pembelajaran berjalan

dengan baik. Pembelajaran yang ada di LKP Yos Sudarso Sokaraja

Page 68: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

55

setiap hari Senin-Sabtu pada pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB diluar

jam tersebut untuk siswa yang privat dan kelas reguler.

d) Menentukan Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan di LKP Yos Sudarso Sokaraja

sebagaian besar adalah praktik dan sisanya materi pembelajaran.

Setelah mendapatkan materi sekitar 20%, dan sisanya praktik

langsung dikomputer sekitar 80% karena dengan adanya praktik

dapat lebih mudah memahami secara langsung.

e) Menentukan Sumber Pembelajaran

Sumber pelajaran yang ada di LKP Yos Sudarso

Sokaraja menggunakan modul standar nasional(kpnsirium

komputer), Internasional (ICDL), dan modul lokal (LKS).

f) Menentukan Sistem Penilaian

Menentukan sistem penilaian kegiatan pengevaluasi

program mengacu kepada juknis. Sesuai dengan kesiapan peserta

didik. Sehingga akan dilakukan percobaan tes sebelum adanya tes

yang sesungguhnya. Nantinya dalam tes bisa dilihat presentase

kelulusan dari para peserta didik.

a. Pengendalian

Pengendalian yang dilakukan oleh LKP Yos Sudarso Sokaraja

dalam hal ini dalam bentuk monitoring nantinya bertujuan untuk

mengetahui dan mengendalikan program yang ada di LKP Yos

Sudarso Sokaraja apakah mengalami permasalah atau tidak.

Monitoring tersebut dilakukan setiap 2 minggu sekali oleh bapak

Indra selaku Direktur atau pemimpin.

b. Perbaikan

Perbaikan dilakukan berdasarkan evaluasi yang ada. Kegiatan

tersebut bertujuan mengetahui permasalahan dan

penyeselaiannya.91

91

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

jum’at, 8 November 2019.

Page 69: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

56

Pembelajaran yang diberikan sesuai dengan materi yang ada,

pembelajaran dilakukan didalam kelas jika membutuhkan praktik diluar

kelas akan dilakukan di halaman LKP. Seperti yang diungkapkan

Aisyah selaku peserta didik di LKP Yos Sudarso Sokaraja:

“Pembelajarannya juga bervariasi terkadang kita juga melakukan

pembelajaran diluar ruangan agar tidak bosan bisa praktik.”92

Pembelajaran yang ada didalam kelas juga sangat terstruktur dari

awal pembelajaran sampai penutup. Pembelajaran didampingi oleh

intruktur sesuai dengan bidangnya masing-masing. Seperti yang

diungkapkan Aisyah salah satu peserta didil di LKP Yos Sudarso

Sokaraja:

“Sebelum pembelajaran dimulai diawali pembukaan dari

instruktur, instruktur mengecek siswanya dulu dengan cara

mengabsen, setelah mengabsen siswa yang hadir instruktur

memulai pembelajaran, setelah pembelajaran selesai akan ditutup

oleh instruktur dalam mengumpulkan tugas juga tepat waktu mba

sebisa mungkin harus konsisten.” 93

Memberikan layanan sarana dan prasana dalam proses

pembelajaran juga penting karena sarana dan prasarana menunjang

proses pendidikan bagi sebuah lembaga pendidikan. LKP Yos Sudarso

Sokaraja berusaha memberikan sarana dan prasarana yang terbaik untuk

menunjang adanya program pembelajaran yang efektif.

Secara umum bangunan LKP Yos Sudarso Sokaraja sangat baik

dengan dilengkapi fasilitas-fasilitas yang menunjang program

pembelajaran. Ruang kelas yang adapun dilengkapi dengan kursi,meja

dan papan tulis untuk pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh

Bapak Indradjati selaku direktur LKP Yos Sudarso Sokaraja:

92

Wawancara dengan Aisyah salah satu peserta didik di LKP Yos Sudarso Sokaraja pada

12 November 2019. 93

Wawancara dengan Aisyah salah satu peserta didik di LKP Yos Sudarso Sokaraja pada

12 November 2019

Page 70: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

57

“Dalam memberikan layanan berupa sarana dan prasarana kami

memberikan dengan sebaik mungkin walaupun rat-rata peserta

didik disini anak tidak mampu tetapi dalam menyelanggaraan

sarana prasarana kami dibantu pemerintah, seperti komputer-

kompuet kita juga dapat dari pemerintah juga ada beasiswa untuk

peserta didik yang tidak mampu.”94

Sarana dan prasarana yang ada di LKP Yos Sudarso memiliki

kelengakapan sarana prasarana yang baik juga perawatan yang baik

pula hal ini di kemukakan oleh Aisyah salah satu perta didik LKP Yos

Sudarso Sokaraja:

“Kelengkapan yang dimiliki sudah bagus baik itu komputer juga

sangat memadai apalagi parkirannya cukup luas bahkan dilengkapi

dengan proyektor dalam hal pembelajaran penting karena dengan

adanya proyektor bisa memahami materi.”95

Menyelanggaraan sarana dan prasarana di LKP Yos Sudarso juga

memerlukan perencanaan yang matang. Dalam perencanaan pengadaan

sarana dan prasarana melaui daftar penyusunan apa saja yang

dibutuhkan, penyusunan anggaran pembiayaan harga-harga barang,

serta skala prioritas berdasarkan dana yang ada. LKP Yos Sudarso juga

melakukan penyelenggaraan dengan cara pembelian, Ghibah atau

bantuan.

“Kami biasanya melihat apa saja yang dibutuhkan di LKP misal

ada yang kurang seperti itu, setelah itu menyusun aggaran yang

akan di keluarkan, menentukan prioritas berdasarkan dana yang

terkumpul. Kami juga menerima bantuan dari pemerintah,

masyarakat jika yang mau berdonasi”96

LKP Yos Sudarso Sokaraja juga melakukan penghapusan dan

penetapan kepada sarana dan prasarana yang sudah tidak bermanfaat

lagi, atau sudah rusak, dan sarana yang dicuri oleh orang yang tidak

94

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

senin, 11 November 2019. 95

Wawancara dengan Aisyah salah satu peserta didik di LKP Yos Sudarso Sokaraja pada

12 November 2019. 96

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

senin, 11November 2019.

Page 71: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

58

bertanggung jawab jadi harus dihapus dari daftar inventarisasi. Seperti

yang diungkapkan oleh Bapak Indradjati selaku direktur di LKP Yos

Sudarso Sokaraja:

“kami juga melakukan pendataan terhadap barang-barang yang

sudah tidak berfungsi dan menghapus dari daftar inventaris.”97

Melakukan perbaikan kepada sarana dan prasarana yang

mengalami kerusakan dan dengan cara pemeliharaan agar saranadan

prasarana menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Seperti yang

diungkapkan Bapak Indradjati selaku direktur di LKP Yos Sudarso

Sokaraja:

“Melakukan perbaikan semisal ada yang bocor atau misal ada

kerusakan yang lainnya, jika masih bisa dperbaiki maka kita akan

memperbaikinya. Juga ada perawatan setiap satu bulan sekali

ngecek siapa tau ada permasalahan.”98

Memberikan layanan administrasi di LKP Yos Sudarso Sokaraja

mengikuti aturan dari pemerintah dalam memberikan layanan

administrasi. Dalam layanan administrasi LKP Yos Sudarso Sokaraja

melakukan perencanaan agar dapat memberikan pelayanan yang

memuaskan bagi para pelanggan atau peserta didik. Administrasi yang

ada di LKP Yos Sudarso Sokaraja meliputi administrasi perkantoran,

administrasi kurikulum, administrasi sarana dan prasarana, administrasi

peserta didik, administrasi ketatausahaan, administrasi keuangan,

administrasi hubungan masyarakat.

Upaya perencanaan dalam menjalankan administrasi, harus

memiliki komitmen dalam memberikan pelayanan. Menjadi hal yang

penting perencanaan sebuah administrasi harus matang karena di LKP

memiliki beberapa administrasi dan juga kekurangan dalam SDM

97

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

senin, 11November 2019. 98

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

senin, 11November 2019.

Page 72: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

59

sebagai pengelola. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Indradjati

selaku direktur di LKP Yos Sudarso Sokaraja:

“Perencanaan memang SDM yang dibutuhkan oleh LKP sudah

cukup akan tetapi instruktur masih agak kurang karena terkendala

kepada SDM yang ada sehingga terkadang saya juga ikut mengajar

dalam pengerjaan administrasi juga kami yang tenaganya kurang

sehingga terkadang urusan administrasi tidak ada waktu untuk

pengerjaannya akan tetapi dalam dokumen keungan kami sangat

baik bisa dilihat mba karena apa dalam keungan kami harus

transparan.” 99

Kurang terhadap SDM yang ada membuat staf administrasi

kewalahan dalam mengerjakan beberapa dokumen sehingga

menyebabkan lambannya dalam proses pengerjaan. Seperti yang

diungkapkan oleh Finta selaku staf admninistrasi yang ada di LKP Yos

Sudarso Sokaraja:

“Dalam hal pembukuan sangat susah waktunya karena pekerja

administrasi yang sedikit menyulitkan dan memakan waktu juga

lebih memfokuskan ke pembukuan keuangan karena kan keungan

harus dicatat dengan baik dan juga harus teliti dalam

pengerjaannya.”100

Setelah melakukan perencanaan terhadap sebuah layanan

administrasi mengadakan tindakan pengawasan atau pengendalian

terhadap layanan administrasi pengawasan dilakaukan secara langsung

dan tidak langsung. Pengawasan langsung seperti melihat kegiatan yang

sedang berjalan sedangkan tidak langsung melihat dari dokumen

administrasi layanan. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Indradjati

selaku direktur di LKP Yos Sudarso Sokaraja:

“kami juga melaksanakan pengawasan terhadap layanan

administrasi, pengawasan biasanya kami lakukan secara langsung

dengan melihat kegiatan program yang sedang berjalan dan setelah

99

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

senin, 11November 2019. 100

Wawancara dengan Finta Putri selaku staf administrasi di LKP Yos Sudarso Sokaraja

Page 73: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

60

itu melihat dokumen-dokumen yang dikerjakan oleh staf

administrasi.”101

Melakukan perencanaan, pengawasan, dan terakhir adalah

melakukan perbaikan. Perbaikan dilakukan berdasarkan hasil

pengawasan karena dengan adanya pengawasan bisa dilihat hal-hal

yang tidak sesuai ataupun menyimpang dengan standar yang menjadi

pedoman pendidikan nonformal yang diberikan oleh pemerintah.

Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Indradjati selaku direktur di LKP

Yos Sudarso Sokaraja:

“Perbaikan yang kami lakukan berdasarkan dari pengawasan semisal

ada layanan administrasi yang tidak sesuai akan terlihat didalam

pengawasan karena tidak berpedoman kepada pemerintah.”102

Terakhir yaitu sertifikasi kompetensi karena pendidikan nonformal

sedikit berbeda dengan pendidikan formal yang membedakan salah

satunya dengan tanda bukti kelulusan. Jika pendidikan formal tanda

bukti kelulusannya adalah ijasah, lain hal dengan pendidikan

nonformal seperti lembaga kursus yang didirikan oleh pemerintah

ataupun swasta.

Selesai melakukan ujian yaitu uji kompetensi kelulusan maka hasil

akhirnya sertifikasi kompetensi, dahulu sebelum tahun 2005 masih

berbentuk ijasah akan tetapi peraturan diubah sehingga untuk kelulusan

pendidikan nonformal lembaga kursus, SKB dan lainnya adalah

sertifikasi kompetensi. Dan yang bisa mengeluarkan sertifikasi

kompetensi lembaga pendidikan nonformal yang sudah terakreditasi

atau lembaga sertifikasi yang sudah duakui oleh pemerintah. Akan

tetapi lembaga yang sudah terakreditasi belum bisa mengeluarkan

sertifikat kompetensi karena peraturan dari pemerintah belum ada

juknisnya.

101

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

senin, 11November 2019. 102

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

senin, 11November 2019.

Page 74: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

61

Lembaga uji kompetensi sekarang untuk bidang vokasi dalam

bidang ketrampilan tertentu saat ini diuji oleh lembaga sertifikasi

kompetensi yang diakui dan disahkan oleh pemerintah. Lembaga

sertifikasi ada 2 yaitu yang dibawah kemendikbud dan lembaga

sertifikasi profesi dibawah BNSP (kementrian tenaga kerja), lembaga

sertifikasi hanya ada di pusat Jakarta memiliki berbagai macam seperti

ada lembaga sertifikasi komputer,lembaga sertifikasi otomotif dan

lainnya, dan lembaga pusat itu memiliki autocenter beberapa yang

tersebar diseluruh Indonesia. Salah satunya dibidang komputer ada di

kabupaten Banyumas yaitu LKP Yos Sudarso Sokaraja. Seperti yang

diungkapkan oleh Bapak Indradjati selaku direktur di LKP Yos Sudarso

Sokaraja:

”Dan kebetulan saya ketua bidang pengujian sertifikasi lembaga

sertifikasi bidang komputer yang ada di Jakarta, karena dulu kan

saya disini masuk sebagai penguji dan saya mendaftarkan LKP Yos

Sudarso jadi autocenternya diterima bukan karena saya ketuanya

akan tetapi saya tau ujiannya seperti apa seperti kisi-kisinya jadi saya

tuangkan ke dalam materi yang ada di modul lokal yang diterbitkan

oleh LKP Yos Sudaso saja, yang mengeluarkan sertifikat kalo udah

lulus bukan saya bukan LKP tetapi sana pusat, kalo mendaftar dan

ujian disini nanti sudah selesai baru jawabannya dikirim ke pusat,

untuk ujian lembaga LKP sendiri itu sertifikat lokal saja, atau surat

tanda selesai belajar dan kalau ingin memiliki sertifikat kompetensi

ya harus ujian terlebih dahulu, sertifikasi kompetensi ini menunjakan

bahwa kamu memiliki kemampuan dalam bidang komputer yang

sudah diakui oleh pusat.”103

Layanan pendidikan pembelajaran, layanan sarana dan

prasarana, layanan administrasi, layanan sertifikasi kompetensi

LKP Yos Sudarso Sokaraja juga memiliki pelajar dari Nusa

Tenggara Timur yang nantinya di Purwokerto akan diberikan

kepelatihan tentang komputer, PKL ke desa-desa yang nantinya

ditempatkan ke balaidesa yang ada didesa, pemberian beasiswa

kepada peserta didik yang kurang mampu beasiswa ini diberikan

103

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

senin, 11November 2019.

Page 75: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

62

oleh beberapa pihak ada bantuan dari pemerintah, swadaya

masyarakat, donatur dan sebagainnya juga memiliki program

penyaluran yang bekerjasama dengan DUDI yang nantinya peserta

didik bisa disalurkan pekerjaan

Memberikan sebuah pelayanan pendidikan bukanlah hal

yang mudah akan tetapi LKP Yos Sudarso Sokaraja berusaha

memberikan yang terbaik agar terwujudnya mutu pendidikan

nonformal yang ada di LKP Yos Sudarso Sokaraja. Dengan

terselenggaranya pemenuhan mutu yang ada di LKP Yos Sudarso

Sokaraja membuat masyarakat dalam hal ini peserta didik puas

akan pelayanan yang diberikan.

Page 76: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang pemenuhan mutu layanan pendidikan

yang ada di LKP Yos Sudarso Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

yang telah peneliti kemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

layanan yang diberikan kepada peserta didik berupa layanan layanan

pembelajaran, layanan sarana dan prasarana, layananan administrasi dan

layanan sertifikasi kompetensi LKP Yos Sudarso juga mempunyai

program PKL ke desa-desa, pemberian beasiswa kepada perta didik yang

tidak mampu. Hal ini menunjukan bahwa LKP Yos Sudarso Kecamatan

Sokaraja memberikan pemenuhan pelayanan belajar bagi peserta didik.

Pemenuhan mutu layanan yanga ada dilakukan dengan cara yang baik

dengan perencanaan terlebih dahulu sehingga sebelum melaksanakan hal

sudah terstruktur. Perencanaan yang ada dalam pemenuhan mutu layanan

di LKP meliputi seluruh komponen yang ada di LKP. Seperti direktur

sebagai pelaksana, instruktur sebagai narasumbernya, dan juga staf

administrasi.

Melakukan pemenuhan mutu LKP Yos Sudarso Kecamatan Sokaraja

juga melakukan pengendalian atau pengawasan agar dalam dapat melihat

kendala yang dihadapi. Dengana adanya monitoring terhadap program

yang ada membuat program tersebut berjalan denag efektif.

Terakhir dalam melakukan pemenuhan mutu layanan pendidikan

nonformal di LKP Yos Sudarso melakukan perbaikan mutu yang ada.

Beradasarkan hasil dari evaluasi yang dilakukan selama satu bulan sekali

sehingga nanti akan dicari permasalahannya dan dicari solusi pemecahan

permasalahan yang ada.

B. Saran

Upaya pengelolaan pendidikan yang memberikan dalam bentuk

pelayanan pendidikan berkualita, penulis ingin memberikan saran:

Page 77: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

64

1. Bagi Direktur LKP Yos Sudarso

Lebih mengkatkan perannya sebagai kepala dalam pemenuhan mutu

layanan pendidikan nonformal dan sebagai pelopor program-program

yang ada di LKP Yos Sudarso. Lebih meningkatkan SDM yang ada

dengan cara mengirimkan instruktur kedalam pelatihan, seminar,

ataupun workshop.

2. Bagi Guru atau Tutor

Meningkatkan kinerja dalam memberikan pembelajaran kepada peserta

didik agar mutu pelayanan pendidikan tercipta dengan baik.

C. Penutup

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh STW karena telah

memberikan taufik, hidayah serta InayahNya kepada penulis. Sehingga

dengan waktu dan tenaga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

Keterbatasan akan kemampuan akan pengetahuan yang dimiliki oleh

penulis sadar bahwa banyak sekali kesalahan dalam penyusunan skripsi

ini. Karena kesempurnaan hanya miliki Alloh Swt semata denga

kerendahan hati meminta maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang

ada di skripsi ini hal ini dikarenakan karena penulis masih dalam tahap

belajar.

Ucapan terimakasih penulis berikan kepada pihak yang membantu

atas tersusunnya skripsi ini. Teriring dengan do’a memberikan kita segala

nikmat dunia dan akhiratNya. Harapan saya sebgai penulis semoga dengan

skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis khusunya dan bagi para

pembaca pada umumnya.

Page 78: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hadis dan Nurhayati. 2012.Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung :

Alfabet

Aniek Indrawati.2011. “Pengaruh Kualitas Layanan Lembaga Pendidikan

Terhadap Kepuasan Konsumen”. Jurnal Ekonomi Bisnis Vol. 16 No. 1

Arbangi, dkk. 2018. Manajemen Mutu Pebdidikan. Depok : Prenadamedia Group

Asnawi. 2017. Urgensi Total Quality Manajemen(TQM) Di Madrasah.

Vol. 1, No2. E-journal.uicm.ac.id

Astuti. 2019 Peran Manajemen dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Siswa

Madrasah Aliyah Muhamdiyah Palampang Bulukumba dari internet

repositori.uin-alaudin.ac.id

Aziz Shofi Nur Diansyah, dkk. 2016. Implementasi Total Quality Management

Pada Program Kejar Paket. Jurnal Pendidikan Vol. 1 No. 3

Buku-1 Bimbimbingan Teknis Peningkatan Mutu Manajemen LKP Oleh

Direktorat Pembinaan Kursus dan Kepelatihan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Tahun 2017

Chaedar Alwasilah. 2017. Pokok Kualitatif Dasar-Dasar Merancang dan

Melakukan Penelitian Kualitatif. Bandung : Dunia Pustaka Jaya

Danny Meirawan. Penjaminan Mutu satuan Pendidikan Sebagai Upaya

Pengendalian Mutu Pendidikan Secara Nasional dalam Otonomi

Pendidikan. Jurnal Pendidikan Vol. IV No. 2, Bulan Juli, Tahun 2010,

hlm 134.

Dedi Mulyasa. 2012. Pendidikan Bermutu Dan Berdaya Saing. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya.

Edward Sallis. 2012. Total Quality Management in Education Manajemen Mutu

Pendidikan. Jogjakarta : IRCisoD

Ety Rochaety, dkk.2006. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT

Bumi Aksara

H.A.S Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : PT

Bumi Aksara

Page 79: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Hasyim Hasanah. 2016. ‘’Teknik-Teknik Observasi’’. Vol. 8, No. 1,

www.journal.walisongo.ac.id

Ishak Abdulhak, Ugi Suprayogi. 2012. Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan

Nonformal. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Jerome S Arcaro. 2007. Pendidikan Berbasis Mutu Prinsip-Prinsip Perumusan

dan Tata Langkah Penerapan.(Jogjakarta : Pustaka Belajar

Jerry H. Makawimbang. 2001. Supervisi Dan Meningkatkan Mutu Pendidikan.

Bandung : alfabeta

Lexy Jmeleong. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

M. N. Nasution. 2001. Manajemen Mutu Terpadu(Total Quality

Manajemen).Jakarta : Ghalia Indonesia

Mustofa Kamil. 2011. Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui Pusat

KegiatanBelajar Mengajar (PKBM) di Indonesia (Sebuah Pembelajaran

dari Kominkan Jepang.Bandung: Alfabeta

Nanang Fatah. 2013. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

Novan ardy Wiyani. 2019. Manajemen Humas di Sekolah. ( Yogyakarta : Gava

Media

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, hlm. 173

Perkemendikbud nomor 81 tahun 2013.

Permendiknas Nomor 49 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan

oleh Satuan Pendidikan Nonformal

Sisdiknas UU No 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nonformal

Snezana Topalovic. 2014. “ The Implementation Of Total Quality

Management In Order To Improve Production Performance And

Enhancing The Level Of Custumer Statisfaction”, www.sciencedirect.com

Sri Minarti. 2011. Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

Page 80: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Sudjana.2002. Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Fallah Production

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. (Bandung :

Alfabeta

Suharsimi Arikunto. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rieka cipta

Ulfatur Rahma. 2018. “ Implementasi Total Quality Manajemen (TQM) di SD

Al-Hikmah”. Vol. 3 , No 1, ejournal.uin-suka.ac.id

Vincent Gaspersz. 2001. Total Quality Management. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka .

Wahid Nur Hidayat. 2018. Kepuasan Orangtua Siswa Atas Layanan Pendidikan

di M I Modern Satu Atap Al-Azar Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku Direktur LKP Yos Sudarso pada hari

jum’at, 8 November 2019 dan pada hari senin, 11 November 2019

Wawancara dengan Bapak Teguh Waluyo salah satu guru di LKP Yos Sudarso

pada hari selasa, tanggal 11 November 2019

Wawancara dengan Finta Putri selaku staf administrasi di LKP Yos Sudarso pada

hari Selasa, 12 November 2019

Wawancara dengan Aisyah selaku salah satu peserta didik di LKP Yos Sudarso

Sokaraja pada hari selasa, 12 November 2019

Yulista.Kualitas Layanan Pendidikan Di Sekolah Menengah Kejuruan

Muhammadiyah Batang (Tahun Ajaran2014/205). (Semarang,2015).

Sumber dari internet lib.unnes.ac.id, diakses pada 5 September 2019, pada

pukul 15.30

Page 81: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran dokumentasi

LKP Yos Sudarso Sokaraja

Proses pembelajaran di Laboratorium Multimedia

Proses Pembelajaran di Laboratorium Audio Visual

Page 82: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Laboratorium Audio Visual

Laboratorium Multimedia

Kode etik instruktur LKP Yos sudarso kode etik peserta didik LKP Yos Sudaro

Modul atau materi yang digunakan oleh instuktur dalam memberikan materi

Page 83: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Modul lokal LKP Yos Sudarso Materi pembelajaran berbentuk CD

Contoh sertifikat yang dikeluarkan oleh contoh sertifikat lulus uji

kompetensi yang dikeluarkan

LKP Yos Sudarso karena telah menyelesaikan oleh uji sertifikasi pusat

Program pendidikan satu tahun

Loby LKP Yos Sudarso

Page 84: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Penyimpanan dokumen-dokumen

Sertifikat yang diberikan oleh pemerintah kepada LKP Yos Sudarso

Sebagai tempat penguji kompetensi

Bersama Bapak Indradjati selaku pemimpin atau direktur di

LKP Yos Sudarso Sokaraja

Page 85: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Lampiran hasil wawancara

Hari dan tanggal: Rabu, 17 Juni 2020

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku direktur LKP Yos Sudarso Sokaraja

1. Apa pengertian mutu menurut Bapak Indradjati ?

”Intinya ya mba, mutu itu kualitas dari barang atau jasa berdasarkan

standar kualifikasi yang ditentukan oleh lembaga yang diberi kewenangan

secara hukum untuk menetapkan standar mutu.”

2. Bagaiamana konsep mutu LKP Yos Sudarso Sokaraja ?

“Konsep mutu yang diberikan oleh LKP itu dari layanan yang diberikan

untuk pelanggan yaitu peserta didik,memenuhi standar itu penting akan

tetapi jangan lupa sama kepuasan pelanggan itu sendiri.”

3. Bagaiamana indikator lembaga pendidikan nonformal itu bermutu ?

“Indikator bahwa lembaga pendidikan itu bermutu bisa dilihat dari

kelulusan uji kompetensi LKP itu sendiri mba, karena jika dibawah 50%

kelulusan uji kompetensi maka mutu dari LKP itu masih rendah atau

dibawah rata-rata.”

Hari dan tanggal: Sabtu, 20 Juni 2020

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku direktur LKP Yos Sudarso Sokaraja

1. Apa standar yang LKP Yos Sudarso Sokaraja gunakan ?

“Standar mutu ya, kami berpedoman pada pemerintah mba yang sudah

tertuang kedalam undang-undang nomor 19 tahun 2005 seperti standar

isi, proses, kompetensi lulusan, sarpras, pengelolaan, keuangan,

kependidikan dan pendidik lah LKP mengacu kesitu.”

2. Bagaimana LKP Yos sudarso dalam menyusun mutu pendidikan

nonfrolmal ?

“Sebelum pelaksanaan pemenuhan mutu kita ya mencari standar dulu

bagaimana standar yang baik itu seperti apa, setelah melakukan

penetapan ya, kita melakukan capaian standar LKP apakah dari evaluasi

Page 86: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

LKP ini sudah memenuhi atau belum, sesuai dengan kriteria yang ada di

undang-undang.”

3. Setelah mencari standar dan melakukan penetapan apa lagi yang dilakukan

pak ?

“Kami membuat rencana dulu mba, meeting dengan para staf dan guru

nanti sekertaris meeting akan mencatat atau mendokumentasi untuk

perencanaan aksi pemenuhan mutu.”

4. Setelah merencanakan aksi pemenuhan mutu apa lagi yang dilakukan pak

?

“Kan pemenuhan mutu ini sudah ada dalam pengelolaan satuan

pendidikan dan proses belajar mengangajar, lah kan tadi kita

,merencanakan apakah sudah sesuai atau tidaknya, setelah itu evaluasi

kalau di manajemen pendidikan dinamakan pengendalian mutu gitu mbak,

oh iya LKP juga memberikan pelayanan pendidiknya agar dapat

memuaskan peserta didiknya.”

Hari dan tanggal: Jum’at, 8 November 2019

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku direktur LKP Yos Sudarso Sokaraja

1. Apa saja pelayanan pendidikan nonformal yang ada di LKP Yos Sudarso

Sokaraja ?

“Pelayanan yang diberikan oleh LKP Yos Sudarso kepada peserta didik

diberikan secara optimal bentuk pelayanan yang LKP berikan seperti

pelayanan pembelajaran yang diberikan oleh guru, tutor sesuai dengan

keahliannya pembelajaran bukan hanya dari segi materi saja akan tetapi

dalam praktek agar nantinya dapat memberikan hasil yang baik bagi

anak-anak.”

“kami juga memberikan layanan sarana dan prasana dimana layanan ini

untuk menunjang keberhasilan dalam pembelajaran, layanan administrasi

pendidikan oleh karena itu LKP Yos Sudarso menggunakan strategi dalam

admnistrasi biar nanti jelas dan transparan dan terakhir adalah layanan

pendidikan sertifikasi kompetensi.”

2. Standar seperti apa yang digunakan oleh LKP Yos Sudarso Sokaraja untuk

memenuhi mutu layanan pendidikan nonformal ?

“Pendidikan bermutu di hasilkan dari pelayanan pendidikan itu sendiri

secara profesional dan berkualitas. Dalam pemenuhan mutu pendidikan

nonformal di LKP Yos Sudarso apalagi dari tahun ketahun LKP Yos

Page 87: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Sudarso berusaha memenuhi standar yang diberikan oleh pemerintah

yang nantinya pemenuhan tersebut berdampak kepada kepuasan para

pelanggan, pelanggan disini adalah anak didik kami”.

3. Upaya apa saja yang dilakukan oleh LKP Yos Sudarso Sokaraja untuk

menjaga mutu layanan pendidikan nonfromal ?

“Setiap satu bulan satu kali mengadakan rapat bersama para staf ataupun

guru agar kita dapat tau perkembangannya jika nanti ada masalah bisa

dipecahkan secara bersama-sama”.

4. Bagaimana pelayanan pembelajaran yang ada di LKP Yos Sudarso

Sokaraja ?

“Memberikan layanan pembelajaran bagi para peserta didik juga

diberikan kepada intruktur sesuai bidangnya, kalau di LKP Yos Sudarso

guru itu sebutannya instruktur.”

Hari dan tanggal: Senin, 11 November 2019

Wawancara dengan Bapak Teguh Waluyo selaku sntruktur di LKP Yos Sudarso

Sokaraja

1. Bagaimana proses pembelajaran yang ada di LKP Yos Sudarso Sokaraja ?

“Pembelajaran yang ada sudah terstruktur dengan baik, pembagian

waktu, mata pembelajaran. Setiap hari senin-hari sabtu pembelajaran

pada jam 08.00 WIB – 12.00 WIB mba, di luar jam itu untuk yang privat

dan reguler. Karena kami membuka kelas privat dan reguler diluar jam

tersebut.”

2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pembelajaran ?

“Terkadang kendala yang dihadapi seperti kendala teknis, kami juga

kadang menggunakan sinyal internet dan terkadang susah, maka dari itu

dengan adanya evaluasi setiap satu bulan sekali kita rapat dengan

pimpinan itu sangat membantu yang nantinya dapat dipecahkan kembali

permasalahannya.”

Hari dan tanggal: Senin, 11 November 2019

Wawancara dengan Bapak Indradjati selaku direktur LKP Yos Sudarso Sokaraja

Page 88: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

1. Bagaimana upaya LKP dalam memberikan layanan sarana dan prasarana ?

“Dalam memberikan layanan berupa sarana dan prasarana kami

memberikan dengan sebaik mungkin walaupun rata-rata peserta didik

disini anak tidak mampu tetapi dalam menyelanggaraan sarana prasarana

kami dibantu pemerintah, seperti komputer-kompuet kita juga dapat dari

pemerintah juga ada beasiswa untuk peserta didik yang tidak mampu.”

2. Bagaimana upaya LKP dalam menyelenggarakan sarana dan prasarana ?

“Kami biasanya melihat apa saja yang dibutuhkan di LKP misal ada yang

kurang seperti itu, setelah itu menyusun aggaran yang akan di keluarkan,

menentukan prioritas berdasarkan dana yang terkumpul. Kami juga

menerima bantuan dari pemerintah, masyarakat jika yang mau

berdonasi.”

3. Setelah langkah perencanaan penyusunan anggaran, langkah apalagi yang

di lakukan ?

“kami juga melakukan pendataan terhadap barang-barang yang sudah

tidak berfungsi dan menghapus dari daftar inventaris.”

4. Setelah melakukan pendataan langkah apa lagi yang akan dilakukan ?

“Melakukan perbaikan semisal ada yang bocor atau misal ada kerusakan

yang lainnya, jika masih bisa dperbaiki maka kita akan memperbaikinya.

Juga ada perawatan setiap satu bulan sekali ngecek siapa tau ada

permasalahan.”

5. Strategi apa saja yang dilakukan dalam memberikan pelayanan

administrasi di LKP Yos Sudarso Sokaraja ?

“Perencanaan memang SDM yang dibutuhkan oleh LKP sudah cukup

akan tetapi instruktur masih agak kurang karena terkendala kepada SDM

yang ada sehingga terkadang saya juga ikut mengajar dalam pengerjaan

administrasi juga kami yang tenaganya kurang sehingga terkadang

urusan administrasi tidak ada waktu untuk pengerjaannya akan tetapi

dalam dokumen keungan kami sangat baik bisa dilihat mba karena apa

dalam keungan kami harus transparan.”

Page 89: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

6. Setelah melakukan perencanaan langkah apalagi yang akan dilakukan

untuk memberikan layanan administrasi pendidikan?

“Kami juga melaksanakan pengawasan terhadap layanan administrasi,

pengawasan biasanya kami lakukan secara langsung dengan melihat

kegiatan program yang sedang berjalan dan setelah itu melihat dokumen-

dokumen yang dikerjakan oleh staf administrasi.”

7. Setelah melakukan pengawasan langkah apalagi yang akan dilakukan

untuk memberikan layanan administrasi pendidikan ?

“Perbaikan yang kami lakukan berdasarkan dari pengawasan semisal ada

layanan administrasi yang tidak sesuai akan terlihat didalam pengawasan

karena tidak berpedoman kepada pemerintah.”

8. Bagaimana LKP Yos Sudarso Kecamatan Sokaraja bisa menjadi tempat

uji sertifikasi kompetensi ?

”Dan kebetulan saya ketua bidang pengujian sertifikasi lembaga

sertifikasi bidang komputer yang ada di Jakarta, karena dulu kan saya

disini masuk sebagai penguji dan saya mendaftarkan LKP Yos Sudarso

jadi autocenternya diterima bukan karena saya ketuanya akan tetapi saya

tau ujiannya seperti apa seperti kisi-kisinya jadi saya tuangkan ke dalam

materi yang ada di modul lokal yang diterbitkan oleh LKP Yos Sudaso

saja, yang mengeluarkan sertifikat kalo udah lulus bukan saya bukan LKP

tetapi sana pusat, kalo mendaftar dan ujian disini nanti sudah selesai baru

jawabannya dikirim ke pusat, untuk ujian lembaga LKP sendiri itu

sertifikat lokal saja, atau surat tanda selesai belajar dan kalau ingin

memiliki sertifikat kompetensi ya harus ujian terlebih dahulu, sertifikasi

kompetensi ini menunjakan bahwa kamu memiliki kemampuan dalam

bidang komputer yang sudah diakui oleh pusat.”

Hari dan tanggal: Selasa, 12 November 2019

Wawancara dengan Finta Putri sebagi staf administrasi yang ada di LKP Yos

Sudarso Kecamatan Sokaraja

1. Apa saja kendala staf administrasi dalam memberikan pelayanan

pendidikan nonformal di LKP Yos Sudarso Sokaraja ?

Page 90: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

“Dalam hal pembukuan sangat susah waktunya karena pekerja

administrasi yang sedikit menyulitkan dan memakan waktu juga lebih

memfokuskan ke pembukuan keuangan karena kan keungan harus dicatat

dengan baik dan juga harus teliti dalam pengerjaannya.”

Hari dan Tanggal: Selasa, 12 November 2019

Wawancara dengan Aisyah selaku peserta didik yang ada di LKP Yos Sudarso

Sokaraja

1. Bagaimana kinerja instruktur dalam memberikan materi kepada peserta

dididik ?

“Pembelajarannya juga bervariasi terkadang kita juga melakukan

pembelajaran diluar ruangan agar tidak bosan bisa praktik.”

2. Apakah pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan materi yang ada ?

”allhamdullilah baik mba, guru yang mengajari dapat menyampaikan

materi yang mudah dipahami. Juga sesuai LKS yang diberikan.”

3. Apakah pembelajaran dikelas sudah terstruktur dengan baik ?

“Sebelum pembelajaran dimulai diawali pembukaan dari instruktur,

instruktur mengecek siswanya dulu dengan cara mengabsen, setelah

mengabsen siswa yang hadir instruktur memulai pembelajaran, setelah

pembelajaran selesai akan ditutup oleh instruktur dalam mengumpulkan

tugas juga tepat waktu mba sebisa mungkin harus konsisten.”

4. Bagaiamana kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di LKP Yos

Sudarso Sokaraja ?

“Kelengkapan yang dimiliki sudah bagus baik itu komputer juga sangat

memadai apalagi parkirannya cukup luas bahkan dilengkapi dengan

proyektor dalam hal pembelajaran penting karena dengan adanya

proyektor bisa memahami materi.”

Page 91: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

“Dalam hal pembukuan sangat susah waktunya karena pekerja

administrasi yang sedikit menyulitkan dan memakan waktu juga lebih

memfokuskan ke pembukuan keuangan karena kan keungan harus dicatat

dengan baik dan juga harus teliti dalam pengerjaannya”.

Page 92: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Lampiran blangko pengajuan judul skripsi

Page 93: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Lampiran blangko bimbingan proposal

Page 94: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Lampiran Tanda Tangan Seminar Proposal

Page 95: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Lampiran SK Rekomendasi Seminar Proposal

Page 96: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Lampiran Surat Izin Observasi Pendahuluan

Page 97: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Lampiran Surat Riset Individual

Page 98: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …
Page 99: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Lampiran Blangko Bimbingan Skripsi

Page 100: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …
Page 101: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Lampiran Sertifikat BTAPPI

Page 102: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Lampiran Serttifikat Aplikom

Page 103: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Lampiran Sertifikat Pengembangan Bahasa Arab

Page 104: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

Sertifikat OPAK

Page 105: PEMENUHAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL DI …

DAFTAR RIWAYAT HDUP

Purwokerto

Hal : Biodata Mahasiswa

Kepada :

Yth. Dekan FTIK IAIN Puwokerto

Di

Purwokerto

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Guna memenuhi syarat-syarat untuk munaqosah Skripsi, maka saya

sampaikan Biodata sebagai berikut:

1. Nama : Reni Krismonik

2. Nim : 1617401086

3. Jurusan/Prodi : MPI/MPI

4. Angkatan Tahun : 2016

5. Tempat Tanggal Lahir : Cilacap, 10 Mei 1998

6. Asal Sekolah : SMA N 1 Kedungreja

7. Judul Skripsi : Pemenuhan Mutu Layanan Pendidikan

Nonformal di LKP Yos Sudarso Sokaraja

8. Alamat Asal : Desa Sudagaran RT 01 Rw 03

Ke. Sidareja, Kab.Cilacap

9. Alamat Sekarang : Desa Sudagaran RT 01 Rw 03

Ke. Sidareja, Kab.Cilacap

10.

11. Nama Orang Tua/Wali : a. Ayah : Soni Basori

b. Ibu : Sugi Safitri

12. Pekerjaan Orang tua/Wali : a. Ayah : Wiraswasta

b. Ibu : Ibu Rumah Tangga

13. Tanggal Lulus Munaqosyah :

14. Indeks Prestasi Komulatif :

15. Nomor Ijasah :

Dengan demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk

menjadikan periksa dan digunakan seperlunya.

Wassallamu’alaikum Wr.Wb.

Saya tersebut diatas

Reni Krismonik

NIM.1617401086