lembaga-lembaga pendidikan nonformal
DESCRIPTION
Laporan observasi beberapa lembaga satuan pendidikan Luar Sekolah yang ada di wilayah Kelurahan Mertoyudan, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang. Tujuan utama adalah mengetahui seberapa besar jumlah satuan pendidikan luar sekolah pada suatu wilayah.TRANSCRIPT
LAPORAN OBSERVASI
LEMBAGA DAN KEGIATAN PENDIDIKAN NON FORMAL
Kelurahan Mertoyudan dan sekitarnya - Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang
Dibuat guna memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah
Dosen Mata Kuliah :
Hendra Dedi K., S.Pd.
Disusun Oleh :
Nama : Hardiyanto
NIM : 1201413062
Pendidikan Luar Sekolah
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat
yang telah dilimpahkan kepada penulis selama pelaksanan observasi dan penyusunan laporan
ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan lancar. Laporan observasi ini penulis
buat guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasa Pendidikan Luar Sekolah dan semoga
layak untuk dijadikan sebuah referensi atau bahan ajar.
Di dalam pelaksanaan observasi dan penyusunan laporan ini penulis menjumpai
berbagai masalah dan hambatan yang harus dilewati. Namun, dengan adanya bantuan dari
Dosen dan berbagai pihak tentunya hambatan itu dapat teratasi dengan bijak. Oleh karena itu
penulis sangat berterimakasih sebesar-besarnya kepada Tuhan yang Maha Esa, dan seluruh
rekan yang telah membantu penulis dalam rangka penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh daripada sempurna. Maka dari itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat kepada semua.
Magelang, Januari 2014
Penulis
PENDAHULUAN
Pendidikan nasional sangat berperan bagi pengembangan manusia karena dapat
mengivestasikan perwujudan manusia Indonesia yang berakhlak mulia, berkarakter produktif,
dan berdaya saing sehingga dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Pendidikan merupakan hak asasi manusia dan tercantum dalam UUD ’45 pasal 28 C
ayat (1) “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak ,mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
umat manusia”.
Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan informal, formal, dan non formal, dimana satu
sama lain saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi
warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi pengganti,
penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi sebagai pengembang potensi peserta didik
dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta
pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan kepemudaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan kesetaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan
kerja, pendidikan keaksaraan, serta pendidikan lain yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik.
Pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang diciptakan diluar sistem pendidikan
persekolahan yang berorientasi pada pemberian layanan pendidikan kepada kelompok
mesyarakat yang karena sesuatu hal tidak dapat mengikuti pendidikan formal di sekolah.
Pendidikan non formal tidak berada pada dan bergerak pada kedudukan dan latar yang statis,
tetapi justru mengandung muatan energi yang proaktif. Pendidikan nonformal ini harus
menjadi variabel pimpinan (leading section) dan sekaligus variabel pendukung (supporting
sector) dalam berbagai situasi dan kondisi masyarakat yang heterogen.
ISI
Pendidikan nonformal itu sangatlah luas, didalamnya tidak terdapat patokan sistem
akademik. Siapapun dan berapapun usia dapat menempuh pendidikan non formal, karena
sifatnya sendiri yang tidak terbatas melainkan tetap teratur. Pendidikan non formal adalah
jalur pendidikan yang diadakan pemerintah diluar jalur pendidikan persekolahan. Dimana di
pendidikan non formal tidak adanya aturan keseragaman atau khusus,. Intinya adalah
pendidikan nonformal mempunyai misi yang sama dengan pendidikan pada umumnya.
Namun di dalam konsep pendidikan non formal tidak adanya aturan khusus dalam jenjang
maupun akademik.
Semua kegiatan di masyarakat maupun instansi yang mengecam istilah pendidikan atau
sumber kegiatan dalam rangka belajar bisa dikategorikan dalam pendidikan nonformal.
Semisal terdapat sanggar tari dalam sebuah desa, maka itu merupakan pendidikan nonformal.
Tetntu di Indonesia telah banyak sekali dan sangat beragam jenis kegiatan belajar
maupun lembaga/instansi/kursus yang merupakan satuan pendidikan nonformal. Dari semua
banyak bagian atau jenis pendidikan yang ada tentu bertujuan untuk melengkapi dan
menyokong pendidikan formal.
Penulis telah melalukan observasi untuk menghitung dan mengetahui macam jenis
satuan pendidikan non formal di Desa / kampung halaman. Jumlah instansi yang bergerak
pada bidang pendidikan nonformal sudah mencapai 17 titik, dan mungkin masih terdapat lagi
diluar penelusuran penulis. Hal ini sungguh memeberikan potensi peningkatan SDM di
Indonesia di masa datang. Berikut adalah beberapa instansi di Kelurahan Mertoyudan dan
sekitarnya, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang.
Lembaga / Kegiatan Pendidikan Non Formal :
1. Pendidikan Usia Dini (PAUD) “AT TAQWA”
Jl. Sudiro, Dsn. Dampit, Mertoyudan, Magelang
2. Kelompok Wanita Tani “NUSA INDAH”
Dsn. Dampit RT 05/02, Mertoyudan, Magelang
3. R.A Muslimat N.U “NURUL HIDAYAH”
Dsn. Salakan, Mertoyudan, Magelang
4. Kelompok Bermain “PILAR BUNDA” (2-6 tahun)
Gabungan Organisasi Wanita (GOW)
Jl. Mantenan, Mertoyudan, Magelang
5. Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) “MANUNGGAL JAYA”
Banyurojo, Mertoyudan, Magelang
6. Kelompok Bermain / PAUD “KUNCUP MEKAR” – Gereja St. Yusup Mertoyudan
Jl. Kyai M. Irsyad No. 24 Telp. (0293) 326635
Pandansari, Mertoyudan, Magelang
7. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LKMK)
Kel. Sumberrejo, Kec, Mertoyudan, Magelang
8. Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) “SUMBER REJO MANUNGGAL”
Kel. Sumberrejo, Kec. Mertoyudan, Magelang
9. Kelompok Bermain / Play Group / PAUD “AL MUAWWANAH”
Japunan RT. 01 RW. 03, Danurejo, Mertoyudan, Magelang
10. Sanggar Senam dan Seni “AMANDA”
Dsn. Japunan RT. 02 RW. 03, Danurejo, Mertoyudan, Magelang
11. Pondok Pesantren Muhammadiyah “DARUL FALAAH” Mertoyudan
Jl. Mayjen Bambang Sugeng KM. 5
Dsn. Santan, Sumberrejo, Mertoyudan, Magelang
12. Seminari Menengah “SANTO PETRUS CANISIUS”
Pandansari, Mertoyudan, Magelang
13. Lembaga Bimbingan Belajar “PRIMAGAMA” Mertoyudan
Kompleks Ruko Metro Square B-17, Mertoyudan, Magelang
14. Lembaga Bimbingan Belajar “GANESHA OPERATION” Mertoyudan
Jl. Mayjen Bambang Sugeng, Mertoyudan, Magelang
15. R.A N.U Suluh Tunas Mertoyudan
Jl. Anggrek No. 3, Dsn. Mertoyudan, Mertoyudan, Magelang
16. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) “Zaid Bin Tsabit”
Kompleks Masjid Al-Amin Bumi Prayudan, Mertoyudan, Magelang
17. Sanggar Budaya / Kesenian Tari Jathilan “Turonggo Mudo”
Dsn. Dampit RT 04/02 , Mertoyudan, Magelang
PENUTUP
Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang luas, dimana segala jenis kegiatan
belajar dapat masuk didalamnya. Tujuan dari pada pendidikan ini adalah melengkapi
pendidikan formal. Beberapa contoh hasil observasi penelusuran penulis mengenai
instansi/lembaga yang bergerak pada bidang pendidikan non formal di Keluarahan
Mertoyudan dan sekitarnya, Kec. Mertoyudan, Kab. Magelang menunjukkan bahwa jumlah
lembaga belajar di kelurahan tesebut sudah cukup banyak. Sehingga dapat diasumsikan
bahwa kuantitas instansi pendidikan dan peserta didik di dalamnya juga akan berpengaruh
pada kualitas SDM di masa mendatang.
Tentunya isntansi yang beragam dalam konteks pendidikan harus adanya modernisasi
dalam segala bidang di dalamnya. Dimana ketika segala sesuatu didalammnya dikategorikan
baik, maka akan mempengaruhi keluarannya yaitu lulusan yang baik pula. Belajar itu tidak
harus pada lingkup persekolahan saja, melainkan di luar sekolah juga dapat mendukung
perkembangan kualitas peserta didik. Pendidikan non formal lah yang dapat melengkapi
pendidikan formal pada umumnya, sehingga pendidikan non formal sejatinya perlu dan
mutlak ada.