pembuatan soyghurt sebagai minuman pencegah osteoporosis

28
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBUATAN SOYGHURT SEBAGAI MINUMAN PENCEGAH OSTEOPOROSIS BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan oleh: Maryam Sofiah (260110080127/Angkatan 2008) Elis Ronasih (260110070083/ Angkatan 2007) Asri Trisnawaty (260110070084 / Angkatan 2007)

Upload: asri-trisnawaty

Post on 30-Jun-2015

419 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBUATAN SOYGHURT SEBAGAI MINUMAN PENCEGAH

OSTEOPOROSIS

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GT

Diusulkan oleh:

Maryam Sofiah (260110080127/Angkatan 2008)

Elis Ronasih (260110070083/ Angkatan 2007)

Asri Trisnawaty (260110070084 / Angkatan 2007)

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2011

Page 2: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-GT

1. Judul Kegiatan : Pembuatan Soyghurt sebagai Minuman Pencegah Osteoporesis

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (√) PKM-GT3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Maryam Sofiah b. NIM : 260110080127c. Fakultas : Farmasid. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Padjadjarane. Alamat dan No Tel./HP :f. Alamat e-mail :

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar :Irma Melyani Irma Melyani Puspitasari, S.Si., M.T., Apt

b. NIP : 19790501 200604 2 002 c. Alamat Rumah & No Tel./HP :

Bandung, 23 Februari 2011

Menyetujui, Pembantu Dekan Bidang

KemahasiswaanFakultas Farmasi Universitas

Padjadjaran

Sriwidodo, M.Si., Apt.NIP. 19740330 199802 1 001

Ketua Pelaksana Kegiatan

Maryam Sofiah NPM. 260110080127

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan

Universitas Padjadjaran

dr. Trias Nugrahadi, Sp. KN.NIP. 19610704 199103 1 002

Dosen Pendamping

Irma Melyani Puspitasari, S.Si., M.T., AptNIP. 19790501 200604 2 002

ii

Page 3: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Robbi yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis berjudul “Pembuatan Soyghurt sebagai Minuman Pencegah Osteoporesis” untuk diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Tertulis.

Karya tulis ini tidak mungkin dapat selesai tanpa bantuan, doa, dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:1. Dr. Ahmad Muhtadi, MS., Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.2. Sriwidodo, M.Si., Apt., Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas

Farmasi Univeritas Padjadjaran yang telah memberikan bimbingan dan dukungan.

3. Irma Melyani Puspitasari, S.Si., M.T., Apt, dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, perhatian, dan bantuan kepada kami.

4. Orang tua kami yang telah mencurahkan seluruh kasih sayang dan cinta, terimakasih untuk setiap doa yang terucap.

Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kemajuan penulis di masa yang akan datang.

Bandung, 23 Februari 2011

Penulis

iii

Page 4: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-GT.............................................. iiKATA PENGANTAR...................................................................................... iiiDAFTAR ISI.................................................................................................... ivDAFTAR TABEL............................................................................................ vDAFTAR GAMBAR........................................................................................ viDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viiRINGKASAN................................................................................................... viiiPENDAHULUAN Latar Belakang............................................................................................. 1 Tujuan dan Manfaat Penulisan.................................................................... 2GAGASAN....................................................................................................... 2KESIMPULAN................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................... 11

iv

Page 5: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kandungan Isoflavon pada Kedelai dan Berbagai 6Produk Olahan

2. Pemanfaatan Senyawa Isoflavonoida untuk Kesehatan 63. Komposisi Susu Kedelai Cair dan Susu Sapi 7

Tiap 100 gram

v

Page 6: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Perbedaan struktur tulang dalam keadaan normal dan osteoporosis

2

2. Struktur Estrogen 33.4.

Perkembangan Produksi Kedelai, 2008-2010Struktur Isoflvonoid

55

4. Langkah-langkah implementasi 7

vi

Page 7: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

RINGKASAN

Soyghurt adalah makanan berupa gel hasil fermentasi asam laktat terhadap susu kedelai. Seperti halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat dibuat menjadi susu asam . Soygurt mengandung fitoestrogen yang cukup tinggi terdapat pada senyawa isoflavon.

Fitoestrogen merupakan suatu substrat dari tumbuhan yang memiliki aktivitas mirip estrogen Manfaat dari senyawa ini adalah dapat mencegah osteoporesis. Fitoestrogen memiliki efek keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan estrogen sintesis atau obat-obat hormonal pengganti (hormonal replacement therapy/HRT) (Achdiat, 2003).

Pembuatan soyghurt mudah dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana, dan biayanya tidak mahal. Proses pembuatan soyghurt dan kultur (biakan murni) starter yang digunakan pada dasarnya sama seperti pada pembuatan yoghurt yaitu menggunakan bakteri L. bulgaricus dan S. thermophilus, susu kedelai yang baru dibuat difermentasi dengan bakteri tersebut.

Produk soyghurt ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi alternatif dalam mencegah terjadinya osteoporosis dan dapat dijadikan sebagai usaha kecil menengah bagi masyarakat.

vii

Page 8: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Osteoporosis dinilai sebagai masalah yang sangat serius di Indonesia. Jumlah usia lanjut di Indonesia diperkirakan akan naik 414 persen dalam kurun waktu 1990-2025, sedangkan perempuan menopause yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan naik menjadi 24 juta pada tahun 2015. Penyakit osteoporosis yang kerap disebut penyakit keropos tulang ini ternyata menyerang wanita sejak masih muda. Penyakit osteoporosis pada wanita ini dipengaruhi oleh hormon estrogen. Namun, karena gejala baru muncul setelah usia 50 tahun, penyakit osteoporosis tidak mudah dideteksi secara dini. Meskipun penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita, pria tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. Sama seperti pada wanita, penyakit osteoporosis pada pria juga dipengaruhi estrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami menopause, sehingga osteoporosis datang lebih lambat (Rachman & Setiyohadi, 2010).

Estrogen sendiri adalah hormon yang sudah sangat dikenal dan penting untuk kaum wanita karena terlibat dalam pencegahan osteoporosis tulang, melindungi kesehatan jantung dan mencegah menopause. Namun, paparan estrogen tinggi secara terus menerus juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker payudara dan kanker rahim (Glover dan Assinder, 2006).

Penggunaan bahan alami yang mengandung hormon atau fitohormon sudah banyak dikembangkan saat ini. Salah satunya adalah fitoestrogen. Fitoestrogen merupakan suatu substrat dari tumbuhan yang memiliki aktivitas mirip estrogen (Glover dan Assinder, 2006). Selanjutnya menurut Jefferson, et al. (2002) fitoestrogen merupakan dekomposisi alami yang ditemukan pada tumbuhan yang memiliki banyak kesamaan dengan estradiol, bentuk alami estrogen yang paling poten. Kelebihan fitoestrogen adalah dapat memberi manfaat seperti hormon estrogen tetapi tidak memberi efek samping seperti penggunaan estrogen jangka lama atau estrogen dari sumber lain

Kandungan fitoestrogen yang cukup tinggi terdapat pada senyawa isoflavon yang merupakan senyawa metabolit sekunder yang banyak disintesa oleh tanaman. Pada tanaman golongan Leguminoceae, tanaman kedelai mengandung senyawa isoflavon yang cukup tinggi. Bagian tanaman kedelai yang mengandung senyawa isoflavon yang lebih tinggi terdapat pada biji kedelai, khususnya pada bagian hipokotil (germ) yang akan tumbuh menjadi tanaman. Sebagian lagi terdapat pada kotiledon yang akan menjadi daun pertama dari tanaman (Pawiroharsono, 2001).

Tingginya senyawa isoflavon pada kedelai dapat dimanfaatkan dalam pencegahan penyakit osteoporosis, salah satunya adalah dengan dibuat produk minuman fermentasi yaitu soyghurt. Soyghurt merupakan produk fermentasi susu kedelai dengan menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus yang telah umum dipakai dalam proses pembuatan yoghurt (Koswara 1995). Minuman fermentasi ini merupakan salah satu produk makanan yang sangat populer saat ini. Selain sebagai makanan, produk yang dibuat dari susu ini dianggap sebagai produk yang dapat membantu pencernaan, mencegah diare, mencegah peningkatan kadar kolesterol darah yang terlalu tinggi, bahkan dinyatakan dapat membantu melawan kanker (Chandan & Shahani 1993).

Page 9: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

2

Soyghurt dikonsumsi karena kesegarannya, aroma dan teksturnya yang khas. Fermentasi dapat menimbulkan citarasa baru dan membentuk tekstur beberapa makanan sehingga mampu memperbaiki penerimaan produk kedelai. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Yusmarini et al, (1998), selama fermentasi akan terbentuk asam-asam organik yang menimbulkan citarasa khas pada soyghurt. Berdasarkan latar belakang tersebut, kami mengajukan pembuatan produk minuman soyghurt ini untuk dapat mencegah osteoporosis dan meningkatkan nilai tambah dari kedelai.

Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengembangkan produk alami yang berpotensi untuk mencegah osteoporosis dan rasanya enak yaitu dengan cara pembuatan soyghurt dan potensi soyghurt sebagai pencegah terjadinya osteoporesis.

Manfaat penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai solusi alternatif untuk pencegahan osteoporesis yaitu dengan mengonsumsi minuman soyghurt dari susu kedelai yang relatif lebih aman dan dapat dijadikan sebagai usaha kecil menengah bagi masyarakat.

GAGASAN

Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai oleh berkurangnya massa tulang dengan kerusakan mikroarsiktektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Osteoporosis berasal dari kata osteo (tulang) dan porous (keropos), yang disebut juga sebagai pengeroposan tulang. Osteopeni adalah istilah untuk menunjukkan menurunnya volume tulang. Osteoporosis adalah bentuk khusus yang disertai dengan porositas korteks tulang (Lewiecki, 2003).

Gambar 1. Perbedaan struktur tulang dalam keadaan normal dan osteoporosis

Page 10: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

3

Kerapuhan tulang terjadi karena suatu keadaan yaitu :1. Kegagalan memproduksi massa dan kekuatan tulang secara optimal selama

pertumbuhan atau non optimal peak bone mass.2. Resorpsi tulang yang berlebihan mengakibatkan berkurangnya densitas tulang

dan kerusakan mikroarsitektur dari sistem skeleton.3. Berkurangnya aktivitas osteoblastik dalam merespon peningkatan resorpsi selama remodeling tulang (Raisz, 2005).

Estrogen menyebabkan meningkatnya aktifitas osteoblas. Oleh karena itu, pada pubertas ketika seorang perempuan masuk ke masa reproduksi, laju pertumbuhannya menjadi cepat selama beberapa tahun. Akan tetapi, estrogen juga mempunyai efek lainnya terhadap pertumbuhan tulang rangka yaitu menyebabkan terjadinya penggabungan awal dari epifisis dengan batang dari tulang panjang. Efek ini lebih kuat pada perempuan dibandingkan dengan efekserupa dari testoteron pada pria. Sebagai akibanya, pertumbuhan perempuan lebih cepat daripada pria. Perempuan kasim (eunuch), yang sama sekali tidak memproduksi estrogen biasanya tumbuh beberapa inci lebih tinggi dari pada perempuan dewasa normal, karena epifisisnya tidak bergabung lebih cepat (Lane, 2001).

Gambar 2. Struktur Estrogen(Yildiz, 2005).

Sesudah menopause, hampir tidak ada estrogen yang diekskresikan oleh ovarium, kekurangan ini akan menyebabkan berkurangnya osteoblas pada tulang, berkurangnya matriks tulang dan berkurangnya deposit kalsium dan fosfat tulang. Pada beberapa wanita efek ini sangat hebat sehingga menyebabkan osteoporosis. Estrogen menghambat sekresi berbagai sitokin seperti IL-1, IL-6 dan TNF-α dan sitokin ini akan membantu perkembangan osteoklas. Terdapat reseptor estrogen di osteoblas dan memberi efek langsung pada reseptor tersebut (Ganong, 2003).

Daerah aksi potensial dari estrogen termasuk : (i) efek pada produksi sitogen sel T, (ii) efek pada stromal atau sel-sel osteoblastik untuk merubah produksinya menjadi RANKL atau Osteoprotegerin (OPG), (iii) menginhibisi langsung dari osteoklas terdeferensiasi dan (iv) efek pada formasi tulang yang dimediasi oleh osteoblas atau osteosit untuk meningkatkan respon terhadap gaya mekanik yang dimulai dari sel ini. Resorpsi yang berlebihan dapat berakibat hilangnya struktur trabekular (Adnan, 2008). Pada wanita post menopause dengan menurunnya estrogen akan mempengaruhi daerah aksi potensial tulang seperti sel T, stromal dan sel monosit, osteoblas, sel endotelial dan osteoklas (Lerner, 2006).

Tingkat risiko osteoporosis di Indonesia cukup tinggi berdasarkan data dari “Indonesian White Paper" yang dikeluarkan Perosi tahun 2007 menyatakan bahwa perempuan di atas 50 tahun yang menderita osteoporosis mencapai 32,3%,lebih besar dari pria yang hanya 28,8%. Data ini didukung oleh Hasil Analisis Data Risiko Osteoporosis oleh Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan

Page 11: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

4

bekerjasama dengan Fontera Brands Indonesia tahun 2006 yang menyatakan 2 dari 5 orang Indonesia memiliki risiko osteoporosis (Rahman, 2008).

Masalah osteoporosis di Indonesia dihubungkan dengan masalah hormonal pada menopause. Menopause lebih cepat dicapai wanita Indonesia pada usia 48 tahun dibandingkan wanita barat yaitu usia 60 tahun. Dimana dipengaruhi beberapa faktor, dimulai berkurangnya paparan terhadap sinar matahari, kurangnya asupan kalsium, perubahan gaya hidup seperti merokok, alkohol dan berkurangnya latihan fisik serta penggunaan obat-obatan steroid jangka panjang (Rachman, 2006).

Berkurangnya estrogen pada wanita usia menopause mengakibatkan keluhan-keluhan seperti gejolak panas, depresi, sulit tidur, nyeri tulang dan sebagainya. Pemberian sulih hormon ternyata bermanfaat mengurangi keluhan tersebut. Terapi sulih hormon atau Hormone Replacement Therapy (HRT) merupakan suatu terapi pengganti hormon seks wanita saat memasuki menopause. Tujuannya adalah untuk mengurangi gejala menopause, seperti rasa panas (hot flashes) dan kekeringan pada daerah kewanitaan (Dharma, 2010). Selain harganya cukup mahal, pemberian sulih hormon pada wanita tertentu menjadi kontraindikasi seperti keganasan endometrium dan keganasan payudara. Saat ini telah ditemukan fitoestrogen (estrogen dari tumbuh-tumbuhan) yang memiliki struktur kimia dan fungsi hampir serupa dengan estradiol (Pertamawan & Hestiantoro, 2002).

Fitoestrogen merupakan suatu substrat dari tumbuhan yang memiliki aktivitas mirip estrogen (Glover & Assinder, 2006). Menurut Jefferson, et al. (2002) fitoestrogen merupakan dekomposisi alami yang ditemukan pada tumbuhan yang memiliki banyak kesamaan dengan estradiol, bentuk alami estrogen yang paling poten. Penggunaan fitoestrogen memiliki efek keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan estrogen sintesis atau obat-obat hormonal pengganti (hormonal replacement therapy/HRT) (Achdiat, 2003). Isoflavon merupakan salah satu golongan fitoestrogen yang terbukti pada beberapa penelitian, bermanfaat untuk mengurangi keluhan-keluhan seperti gejolak panas, osteoporosis, penyakit kardiovaskuler dan keganasan payudara (Pertamawan & Hestiantoro, 2002).

Kedelai merupakan tanaman semusim berupa semak rendah, tegak, berdaun Iebat, dengan morfologi beragam. Tinggi tanaman berkisar 10-200 cm, dapat bercabang sedikit atau banyak tergantung kultivar dan ling kung an hidupnya. Nama botani yang dibudidayakan adalah Glycine max (L.) Merr, dengan klasifikasi sebagai berikut : Ordo: Polypetale, Famili: Leguminosae, Sub famili: Papilionideae, Genus: Glycine, Sub-genus : Soja, Spesies: max. Akar kedelai telah diketahui mengandung beberapa senyawa isoflavonoid yang bermanfaat bagi kesehatan.

Page 12: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

5

Gambar 3. Perkembangan Produksi Kedelai, 2008-2010 (Badan Pusat Statistik, 2010).

lsoflavonoid merupakan senyawa yang termasuk ke dalam golongan senyawa flavonoid. Flavonoid sendiri berasal dari kata flavon yang merupakan nama dari salah satu jenis flavonoid yang terbesar jumlah anggotanya dan sering ditemukan di alam. Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon sebagai inti dasamya. Kelima belas atom tersebut membentuk dua cinein aromatik (C6) yang terikat pada rantai propana (C3) sehingga membentuk susunan C6-C3-C6. Dari susunan ini dapat dihasilkan tiga jenis struktur yaitu 1,3 diarilpropana atau flavonoid, 1,2-diarilpropana atau isoflavonoid, dan 1, 1-diarilpropena atau neoflavonoid. Senyawa fitoestrogen, seperti genestein, daedzein. dan kumestrol merupakan isoflavonoid yang ditemukan pada kedelai. Senyawa tersebut mempunyai sejumlah aktivitas estrogen pada spesies mamalia (Murphy,1991).

Gambar 4. Struktur Isoflvonoid(Yildiz, 2005).

Struktur kimia fitoestrogen dicirikan oleh adanya cincin fenol yang merupakan prasyarat untuk berikatan dengan reseptor estrogen. Fitoestrogen ini dapat berperan sebagai agonis atau antagonis estrogen bergantung pada konsentrasi, jenis reseptor, ada atau tidaknya estrogen endogen, dan tipe target organ atau sel (Setchell 1998). Fitoestrogen umumnya terdapat pada tanaman Leguminosae dan tersebar luas pada semua bagian tumbuhan (Harbone 1971). Kelas utama dari fitoestrogen yang berperan penting untuk nutrisi dan kesehatan ialah lignan dan isoflavon. Isoflavonoid yang sudah banyak diteliti dan mempunyai aktivitas estrogen dan nonestrogen ialah genistein. Aktivitas estrogen

Page 13: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

6

dari fitoestrogen yaitu sekitar 10-2 sampai 10-3 kali dibandingkan estrogen pada kebanyakan mamaIia (SetcheIl,1998).

Senyawa isoflavon terbukti mempunyai efek hormonal, khususnya efek estrogenik. Efek estrogenik ini terkait dengan struktur isoflavon yang dapat ditransformasikan menjadi equol. Dimana equol mempunyai struktur fenolik yang mirip dengan hormon estrogen. Mengingat hormon estrogen berpengaruh pula terhadap metabolisme tulang, terutama proses kalsifikasi, maka adanya isoflavon yang bersifat estrogenik dapat berpengaruh terhadap berlangsungnya proses kalsifikasi. Dengan kata lain, isoflavon dapat melindungi proses osteoporosis pada tulang sehingga tulang tetap padat (Yildiz, 2005).

Tabel 1. Kandungan Isoflavon pada Kedelai dan Berbagai Produk Olahan

Selain pada tanaman kedelai, senyawa isoflavon dapat ditemukan terutama produk-produk olahan kacang kedelai yakni salah satunya merupakan produk minuman berupa susu kedelai yang dapat dijadikan sebagai soyghurt. Susu kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta tidak memerlukan keterampilan khusus. Susu kedelai yang baik menggunakan kedelai yang berkualitas baik. Dari 1 kg kedelai dapat dihasilkan 10 liter susu kedelai (Radiyati,1992).

Tabel 2. Potensi Pemanfaatan Senyawa Isoflavonoida untuk Kesehatan

Komposisi susu kedelai hampir

sama dengan susu sapi (Tabel 2). Karena itu susu kedelai dapat

digunakan sebagai pengganti

susu sapi. Susu ini baik dikonsumsi oleh

mereka yang alergi susu sapi, yaitu orang- orang yang tidak punya atau kurang enzim laktase dalam saluran pencernaannya, sehingga tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi (Koswara, 2006).

Tabel 3. Komposisi Susu Kedelai Cair dan Susu Sapi Tiap 100 gram

Page 14: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

7

(Koswara, 2006).

Seperti halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat dibuat menjadi susu asam. Kalau susu asam yang dibuat dari susu sapi disebut yoghurt, maka susu asam dari susu kedelai dinamakan soyghurt (Koswara, 2006). Soyghurt adalah makanan berupa gel hasil fermentasi asam laktat terhadap susu kedelai. Seperti halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat dibuat menjadi susu asam. Kalau susu asam yang dibuat dari susu sapi disebut yoghurt, maka susu asam dari susu kedelai dinamakan soyghurt. Pembuatan soyghurt mudah dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana, dan biayanya tidak mahal. Pengembangan susu kedelai menjadi soyghurt dimulai karena aroma khas susu kedelai kurang disukai oleh konsumen. Dibandingkan dengan yoghurt susu sapi, soyghurt mempunyai beberapa keuntungan, yaitu lebih sedikit memerlukan starter dan pembuatannya dapat dilakukan pada suhu kamar (Koswara, 2006).

Proses pembuatan soyghurt dan kultur (biakan murni) starter yang digunakan pada dasarnya sama seperti pada pembuatan yoghurt. Tetapi, proses fermentasi pada pembuatan soyghurt mempunyai kesulitan. Karena, jenis karbohidrat yang terdapat pada susu kedelai berbeda dengan karbohidrat susu sapi. Karbohidrat susu kedelai terdiri atas golongan oligosakarida yang tidak dapat digunakan sebagai sumber energi maupun sumber karbon oleh kultur starter. Hasil penelitian menunjukkan, bila susu kedelai langsung dinokulasi (ditambah) dengan starter dan diinkubasi selama 4 jam pada suhu 45oC tidak menghasilkan perubahan, baik pH maupun kekentalannya. Dengan kata lain, tidak terbentuk yoghurt kedelai. Karena itu supaya fermentasi berhasil, susu kedelai terlebih dulu ditambah sumber gula sebelum diinokulasi. Hasil percobaan menunjukkan, soyghurt dapat dibuat dengan hasil baik bila kadar protein susu kedelai berada antara 3,6 - 4,5%, dan dengan penambahan sumber gula sebanyak 4 - 5%. Sumber gula yang ditambah di antaranya sukrosa (gula pasir), glukosa, laktosa, fruktosa, atau susu bubuk skim (Koswara, 2006).

Untuk mengembangkan produk ini dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak antara lain masyarakat penghasil kacang kedelai dan pihak yang terlibat dalam pemasaran dan penjualan produk.

Langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan soyghurt dapat dilihat dari skema berikut:

Page 15: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

8

Gambar 5. Langkah-langkah implementasi

Pengumpulan bahan yaitu pengumpulan kacang kedelai yang berkualitas. Kacang kedelai ini didapatkan dari masyarakat penghasil kacang kedelai. Setelah mendapatkan bahan baku tersebut, dilakukan pembuatan susu kacang kedelai, yaitu tahapannya sebagai berikut:1) bersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian cuci;2) rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira 15 menit, lalu rendam dalam

air bersih selama kira-kira 12 jam;3) cuci sampai kulit arinya terkelupas. Hancurkan dengan penggiling dari batu;4) campur kedelai yang sudah halus dengan air panas. Aduk-aduk campuran

sampai rata;5) saring campuran dengan kain saring, sehingga diperoleh larutan susu kedelai;6) tambakan gula pasir, panili, coklat, dan garam ke dalam larutan susu, lalu

aduk sampai rata dan panaskan hingga mendidih.Proses pembuatan soyghurt, pertama harus disiapkan adalah bibit bakteri

L. bulgaricus dan S. thermophilus, serta susu kedelai yang baru dibuat. Pada pembuatan soyghurt, mula-mula susu kedelai dipasteurisasi, dengan merebusnya pada suhu antara 80 - 90oC selama 30 menit. Kemudian ditambahkan gula sebanyak 4 - 5%. Gelatin juga sering ditambahkan sebanyak 0,5 - 1,5% untuk menjaga agar soyghurt yang dihasilkan stabil dan baik teksturnya. Untuk menambah aroma, dapat pula ditambahkan vanili, orange, strawberi, atau lemon. Hasil campuran ini didinginkan sampai 43oC, baru dinokulasikan starter campuran dengan perbandingan yang sama antara L. bulgaricus dengan S. thermophilus, sebanyak 5% dari volume susu kedelai. Lalu diinkubasi suhu 45oC selama 3 jam, atau pada suhu ruang selama 12 jam, yang hasil akhirnya merupakan soyghurt. Untuk bisa bertahan lama soyghurt disimpan pada suhu dingin atau dipanaskan pada suhu 65oC.

Pengemasan soyghurt dapat dilakukan dengan plastik, cup, botol plastik ataupun botol kaca. Yang penting dan harus diperhatikan adalah kemasan harus bersih, tahan panas (jika susu fermentasi yang telah dikemas akan dipasteurisasi/disterilisasi setelah proses fermentasi), dan dapat melindungi produk dari sinar matahari langsung. Untuk penyimpanan dalam jangka waktu yang lebih lama, kemasan yang memiliki segel yang baik lebih dianjurkan.

Sosialisasi produk soyghurt ini untuk masyarakat terutama kalangan wanita dengan cara melakukan penyuluhan dan informasi di media cetak ataupun elektronik. Pemasaran produk dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pihak-pihak yang terlibat seperti kantin dan toko.

Page 16: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

9

KESIMPULAN

Soyghurt memiliki solusi alternatif untuk pencegahan osteoporesis yaitu yang relatif lebih aman. Langkah implementasi yang dilakukan adalah dengan cara pengumpulan bahan, pembuatan susu kacang kedelai, pembuatan soyghurt, pengemasan, sosialisasi, dan pemasaran produk. Produk soyghurt ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi alternatif dalam mencegah terjadinya osteoporosis dan dapat dijadikan sebagai usaha kecil menengah bagi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Achdiat, C.M. 2003. Fitoestrogen untuk wanita menopause. Available at: http://www.situs.kesprepro.info/aging/jul/2003/ag01.html [Diakses pada tanggal 12 Desember 2010].Badan Pusat Statistik, 2010. Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai. Available at: http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:AyJZ0ujxdP4J:www.bps.go.id/brs_file/aram01nov10.pdf+kedelai+Badan+Pusat+Statistik,+2010&hl=id&gl=id&pid bl&srcid=ADGEESj6FclqvogMpU88m7zielWzzKmMBjkhfFS7qQOZulpRPFs NNc6iBhKz3Aomt760TwOmMAPSHhq8Izm0dGWB5lklHq54Ny pXuOQf81is3iHVJ_RVt8PafDJOe6_NoSBdJdY_s5&sig=AHIEtbTNlOUe5hTq jrKm-qlBRr6ifrOpA [Diakses pada tanggal 10 Februari 2011].Chandan, R.C. & Shahani, K.M. 1993.Yoghurt. Di dalam Hui (ed.). Dairy Science and Technology Handbook-Product Manufacturing. New York.Ganong, 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi XX. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.Glover A, and Assinder S.J. 2006. Acute exposure of adult male rats to dietary phytoestrogens reduces fertility and alters epididymal steroid hormone receptor expression. Journal of Endocrinology. Hlm 189, 565-573. Jefferson W.N., Padilla-Banks E., Clark G., and Newbold R.R. 2002. Assessingestrogenic activity of phytochemicals using transcriptional activation and immature mouse uterotrophic responses. Journal of Chromatography. B Analytical Technologies in the Biomedical and Life Sciences 777(1-2). Hlm 179-189.Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Bandung: Penerbit ITB Bandung.Koswara, S. 1995. Teknologi Pengolahan Kedelai. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.Koswara, Sutrisno. 2006. Susu Kedelai Tak Kalah Dengan Susu Sapi. available at: http//www.ebookpangan.com [Diakses pada tanggal 10 Februari 2011].Lane, N.E. 2001. Lebih lengkap tentang osteoporosis rapuh tulang 1 st ed. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Page 17: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

10

Lerner U H, 2006. Bone remodeling in post menopausal osteoporosis. J DentRes. 85(7): p. Hlm 584-94.Lewiecki EM, 2003. Diagnosis of Osteoporosis. In: Mike’s Manual 6 th ed. Aclinical’s guide to the management of osteoporosis. New Mexico ClinicalResearch & Osteoporosis Center Albuquerque: p. Hlm 14-15Raisz LG, 2005. Pathogenesis of osteoporosis concepts, conflicts and prospects.J.Clin Invest; 115 (12): p. Hlm 3318-3325.Murphy, P.A. 1982. Phytoestrogen Content of Processed Soybean Product. foodTech. Hlm 36.Rahman, I.A. 2008. Reumatologi Hari Osteoporosis Nasional 2008: Berdiri Tegak Bicara Lantang. Available at: http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=1026 [Diakses pada tanggal 21 Januari 2011].Rachman, I.C. dan B. Setiyohadi. 2010. Penyakit Osteoporosis. Available at: http://www.medicastore.com/osteoporosis/artikel_utama/1/Penyakit_Osteoporosis.html [Diakses pada tanggal 10 Februari 2011].Radiyati, Tri et.al. 1992. Pengolahan Kedelai. Subang: BPTTG Puslitbang Fisika Terapan – LIPI. Hlm 15 – 33.Pertamawan, A. and A. Hestiantoro (2002). Manfaat fitoestrogen isoflavon pada wanitamenopause. Indones J. Obstet Gynecol 26(1). Hlm 49-55.Setchell, K.D. 1998. Phytoestrogens: the biochemistry, physiology, and implication for human health of soy isoflavon. Am. J. Clin. Nutr. 68: 1333-1346.Pawiroharsono, 2001. Prospek dan Manfaat Isoflavon untuk Kesehatan. Available at: http://www.tempo.co.id/medika/arsip/042001/pus-2.htm [Diakses pada tanggal 10 Februari 2011].Yilidz, F. 2005. Phytoestrogens in functional foods. Taylor 7 Francis Ltd. pp. 3-5; 210-211.Yusmarini, Adnan M. & Hadiwiyoto S. 1998. Perubahan Oligosakarida pada Susu Kedelai dalam Proses Pembuatan Yogurt. Berkala Penelitian Pasca Sarjana (BPPS). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Page 18: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Daftar Riwayat Hidup PenulisNama Lengkap : Maryam SofiahTempat dan tanggal lahir : Bandung, 17 Maret 1990Karya ilmiah yang pernah dibuat : -

Bandung, 20 Februari 2011

Maryam SofiahNPM 260110070127

2. Daftar Riwayat Hidup PenulisNama Lengkap : Elis Ronasih

Tempat dan tanggal lahir : Sumedang, 6 November 1989Karya ilmiah yang pernah dibuat :

1. Gel Aromaterapi Berbahan Rumput Laut (Eucheuma cottonii), Pegagan (Centella asiatica L.), dan Minyak Nilam (Pogostemon cablin) sebagai Alternatif Anti Selulit.

2. Formulasi Jel Anti Jerawat dari Limbah Air Cucian Beras (Leri).3. Teh Daun Urat ( Plantago Mayor ) Sebagai Peluruh Air Seni.

Bandung, 20 Februari 2011

Elis RonasihNPM. 260110070083

3. Daftar Riwayat Hidup PenulisNama Lengkap : Asri TrisnawatyTempat dan tanggal lahir : Bandung, 6 Agustus 1989Karya ilmiah yang pernah dibuat :

1. Teh Daun Urat ( Plantago Mayor ) Sebagai Peluruh Air Seni.

Bandung, 20 Februari 2011

Asri TrisnawatyNPM. 260110070084

Page 19: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

12

4. Daftar Riwayat Hidup PembimbingNama Lengkap : Irma Melyani Puspitasari, S.Si., M.T., AptTempat dan tanggal lahir : Bandung, 1 Mei 1979

Karya ilmiah yang pernah dibuat : 1. Irma Melyani Puspitasari. An e-Health System with integrated e-

Prescription for Community Health Center, Published at InWent 1st Interdisiplinary Alumni Conference in South East Asia, Hanoi Vietnam, June 30-July 2, 2010, available at http://iosnasean.net/fossforhealth

2. Irma M. Puspitasari, Lily I. Octovia, Ira Dewi Jani, Soegijardjo Soegijoko. An m-Health System with Integrated e-Prescription, Tuberculosis Management and Family Planning Promotion for Primary Health Care Level in Indonesia. Published at SHOPS and mHealth Alliance Hold Online Conference: Using Mobile Technologies to Improve Family Planning, Maternal Health and Newborn Services in the Developing World, May 5, 2010, available at http://www.icohere presentations.com/Client/SHOPS/SHOPSconference.htm

3. Soegijardjo Soegijoko, Arga Aridarma, Irma M. Puspitasari. Preliminary Evaluation on Experimental m-Health System to Support Mother and Child Care Promotion for Community Health Centers in Indonesia. Published at SHOPS and mHealth Alliance Hold Online Conference: Using Mobile Technologies to Improve Family Planning, Maternal Health and Newborn Services in the Developing World, May 5, 2010. available at http://www.icohere-presentations.com/Client/SHOPS/SHOPSconference.htm

4. Irma Melyani Puspitasari. Development of an ICT – based e-Health System with Integrated e-Prescription for Community Healthcare. Published at United Nations Roundtable Workshop on Governance and Applications of ICT for Achieving the MDGs, Bangkok, 9 – 10 December 2009. Available at http://www.unpan.org/Events/BrowseEventsbyCalendar/tabid/94/mctl/EventDetails/ModuleID/1532/ItemID/1461/language/en-US/Default.aspx?selecteddate=12/9/2009

5. Irma Melyani Puspitasari. Soegijardjo Soegijoko. Development of An e-Prescription System for Preventing and Reducing Medication Error in Community Health Center. Published at The 8th National Conference Design and Application of Technology 2009, Widyamandala University, Surabaya 23 July 2009

6. I. M. Puspitasari, S. Soegijoko. Development of an Integrated e-Prescription System with Adverse Drug Events Alert for Community Health Center in Indonesia . Published at Med-e-Tel International Conference of e-Health and Telemedicine 2009, Luxembourg, 1 – 3 April 2009. Available at http://www.medetel.lu/index.php?

Page 20: Pembuatan Soyghurt Sebagai Minuman Pencegah Osteoporosis

13

Bandung, 20 Februari 2011

Irma Melyani Puspitasari, S.Si., M.T., AptNIP. 19790501 200604 2 002