pemberdayaan kspps/uspps koperasi tahun 2018diskop.ntbprov.go.id › data › 2017 › 05 ›...

29
PEMBERDAYAAN KSPPS/USPPS KOPERASI TAHUN 2018 1

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PEMBERDAYAAN

    KSPPS/USPPS KOPERASI

    TAHUN 2018

    1

  • KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

    PEMBIAYAAN SYARI’AH DI PROVINSI NTB

    1. Tanggal 7 Mei 2014 di Grand Legi Hotel Pemerintah

    Daerah telah mencanangkan Gerakan Ekonomi Syari’ah

    (Gres) ”Membumikan Koperasi Simpan Pinjam

    Pembiayaan Syari’ah di Bumi Seribu Masjid.

    2. Gerakan ini dicanangkan langsung oleh Bapak Gubernur

    NTB, yang disaksikan oleh Deputi Bidang Pembiayaan

    beserta jajarannya ( Bpk. Khaerul Jamhari ).

    3. Langkah yang telah dan akan dilaksanakan dalam

    penumbuhan dan pengembangan Koperasi Syariah

    antara lain :

    2

  • Kegiatan yang telah dilaksanakan Tahun 2017 antara lain :

    a. Rapat Evaluasi Pembangan KSPPS/USPPS-Koperasi

    b. Sosialisasi dan Educasi Koperasi Syariah

    c. Peningkatan Kapasitas KSPPS/USPPS-Koperasi ke Luar Daerah.

    d. Rapat Pengembangan Wira usaha Tanpa Riba di Kabupaten

    Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat.

    e. Pengukuhan kawasan bebas Riba di 3 (tiga) Binaan Koperasi

    Syariah.

    f. Bimtek Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah di Kabupaten Kota se

    NTB dengan Gapoktan, Bumdes dan KSP/USP- Konvensional

    g. Fasilitasi Pembiayaan Notaris bagi pembentukan dan perubahan

    anggaran dasar koperasi konvensional ke syariah.

  • Kegiatan yang akan dilaksanakan Tahun 2018 antara lain :

    a. Evaluasi Penumbuhan dan Pengembangan Koperasi Syariah ke

    Kabupaten Kota se-NTB.

    b. Rekrutmen Pendampingan Penumbuhan dan Pengembangan

    Koperasi Syariah serta Bimtek Pembekalan dan Evaluasi

    Pendamping.

    c. Fasilitasi Pembiayaan Notaris bagi pembentukan dan perubahan

    anggaran dasar koperasi konvensional ke syariah sebanyak 60

    Koperasi.

    d. Pengembangan Wira usaha Tanpa Riba di 3 (tiga) Kabupaten

    Kota se NTB .

  • 5

    KEKUATAN YANG KITA MILIKI DALAM PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KSPPS/USPPS-KOPERASI :

    Kita memiliki Banyak Pondok Pesantren

    Kita punya perhimpunan Kopsyah, DMI yang punya komitmen untuk

    membumikan Kopsyah bebasis Masjid:

    Kita memiliki IAEI yang aktif menyuarakan pembentukan Kopsyah.

    Kita memiliki Paguyuban Anti Riba Lombok (PAGARI), One Days One

    Jus (ODOJ), Balai Pelangi Syariah, yang secara aktif

    membahanakan Kopsyah di tengah kelompok-kelompok binaannya.

    Kita memiliki tokoh-tokoh dan pemikir yang menggagas terwujudnya

    koperasi kawasan bebas riba dan kekuatan lain yang sudah

    merupakan kultur masyarakat Lombok khsusnya dan NTB umumnya

    yaitu cinta kepada ulam dan majelis ilmu (tuan guru dan ustadz)

    Terbentuknya kawasan bebas riba juga dapat dijadikan sebagai

    media penguat dan penyangga keberlangsungan penebaran

    kehidupan ekonomi, transaksi keuangan yang berdasarkan prinsip

    syariah.

    Adanya ikrar dan ikhtiar dari para pelopor kawasan bebas riba untuk

    memberikan pelayanan kepada anggota dan calon anggota hanya

    dengan prinsip syariah.

  • 6

    LANTAS BAGAIMANA DENGAN PONDOK PESANTREN

    1. Di Provinsi NTB Jumlah Pondok Pesantren Sebanyak 521 Buah

    Dengan Santri Sebanyak 167.556 Orang. Dari 521 Pondok

    Pesantren Yang Telah Memiliki Koperasi Pondok Pesantren

    Sebanyak 150 Buah.

    2. Pondok Pesantren merupakan lembaga yang potensial dalam

    pengembangan SDM dan ekonomi ummat dan wadah yang paling

    tepat adalah melalui Koperasi berbais syariah.

    3. Koperasi Pondok Pesantren seharusnya menjadi ujung tombak dan

    pengawal ekonomi syariah karena pondok pesantren merupakan

    basis pengkajian syariah.

    4. Jangan sebaliknya Pondok pesantren dijadikan sebagai tempat

    kuburannya Koperasi (Pidato Gubenur NTB pada saat

    pencanangan gerakan Koperasi simpan Pinjam Pembiayaan

    Syariah di Bumi seribu masjid tanggal 7 Mei 2014).

    5. Pondok Pesantren yang didalamnya ada Koperasi Pondok

    Pesantren sejatinya dapat menciptakan Koppontren sebagai

    laboratorirum dan show room pengamalan kopsepsi syariah dengan

    Tuan Gurunya sebagai sentral Keteladan BUKAN pelaksana Riba

    (masih banyak Koppontren mempraktikkan Riba).

  • 7

    CITA-CITA BESAR DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI UMMAT

    DI PROVINSI NTB.

    “Tidak ada yang tidak mungkin kalau suatu saat NTB

    akan menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Islam”

    POTENSI BESAR SUDAH KITA PUNYA.

    a. NTB Kaya Dengan Masjid - Masjidnya Yang Megah (Jangan Dipersoalkan

    Jumlah Ummat Yang Naik Kemasjid Untuk Sholat Yang Sedikit.

    b. Dinegeri Ini Tiada Hari Tanpa Diisi Dengan Taklim Agama.

    c. Warganya Dikenal Sebagai Warga Yang Mayoritas Bisa Membaca Al-

    qur’an.

    d. Pondok Pesantren Yang Mendidik Anak Anak Bangsa Untuk Paham

    Agama Dan Sekaligus Mengenal Teknologi Dan Ekonomi Disetiap Sudut

    Kecamatan Di Pulau Lombok Pasti Ada.

    e. Perguruan Tinggi Di NTB Telah Banyak Disisi Oleh Pakar Hukum Islam

    Dan Ahli Ekonomi Islam Serta Budaya Islam.

  • 8

    a. Kini tinggal keseriusan, keiklasan dan

    tekad bulat kita bersama memanfaatkan

    kekuatan dan Potensi yang dimiliki untuk

    menjawab semua permasalah yang ada.

    b. Ekonomi Islam bukan ekonomi alternatif

    tetapi dia adalah Solusi atas persoalan

    ekonomi. (Man Jadda Wa Jada = Tidak ada

    yang invosible)

  • 9

    KSP USP JMLH 2014 2015 2016 2017 2018

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    1 Kota Mataram 40 50 504 554 7 12 8 8 5 40

    2 Kab. Lombok Barat 85 25 196 221 10 30 15 15 15 85

    3 Kab. Lombok Utara 35 13 132 145 7 10 6 6 6 35

    4 Kab. Lombok Tengah 85 19 342 361 10 30 15 15 15 85

    5 Kab. Lombok Timur 100 25 210 235 15 35 20 15 15 100

    6 Kab. Sumbawa Barat 20 9 91 100 3 5 4 4 4 20

    7 Kab. Sumbawa 30 5 119 124 5 10 5 5 5 30

    8 Kab. Dompu 30 8 270 278 5 10 5 5 5 30

    9 Kab. Bima 35 9 195 204 5 12 6 7 5 35

    10 Kota Bima 25 11 81 92 3 10 4 4 4 25

    11 Provinsi 15 18 138 156 2 5 3 3 2 15

    JUMLAH 500 192 2,278 2,470 72 169 91 87 81 500

    RENCANA PENGEMBANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM POLA SYARI'AHKABUPATEN/KOTA SE-NTBTAHUN 2014 S/D 2018

    NO KAB/KOTA

    ALOKASI

    PENGEMBANGAN

    KJKS 2013-2018

    JUMLAH KSP/USP PROGRAM TAHUN 2014 S/D 2018 JUMLAH ( 7 S/D

    11)

  • 10

    REKAPITULASI PERKEMBANGAN JUMLAH KSPPS/USPPS-KOPERASI

    31 DESEMBER 2017

    NO KAB./ KOTA TARGET

    SASARAN

    CAPAIAN SASARAN

    JUMLAH KET. (%) 2013 - 2016 2017

    1 BINAAN PROVINSI 15 15 14 29 193.33

    2 MATARAM 40 15 11 26 65.00

    3 LOMBOK BARAT 85 31 0 31 36.47

    4 LOMBOK UTARA 35 11 0 11 31.43

    5 LOMBOK TENGAH 85 38 36 74 87.06

    6 LOMBOK TIMUR 100 48 7 55 55.00

    7 SUMABAW BARAT 20 12 0 12 60.00

    8 SUMBAWA 30 11 0 11 36.67

    9 DOMPU 30 7 9 16 53.33

    10 KAB. BIMA 35 26 6 32 91.43

    11 KOTA BIMA 25 2 8 10 40.00

    JUMLAH 500 216 91 307 61.40

  • 11

    PEMBIAYAAN /SKIM DANA BERGULIR

    KEPADA KSP/USP-KOP

  • SKEMA PEMBIAYAAN UNTUK

    KSPPS/USPPS-KOPERASI

    1.` KREDIT USAHA RAKYAT

    2. LPDB-KUMKMMELALUIDIREKTORAT

    PEMBIAYAAN SYARIAH KEMENTERIAN

    KOPERASI DAN UKM RI

    3. KREDIT ULTRA MIKRO (UMI)

    12

  • Kredit Usaha Rakyat (KUR)

    1. KUR diperuntukkan bagi Koperasi, UMKM yang layak tapi belum Bank Kable. Jumlah Koperasi di Provinsi NTB 4.187 Koperasi dan yang aktif sebanyak 2.472. Koperasi, sedangkan jumlah UMKM sebanyak 644.789 unit.

    2. Berdasar data statistik jumlah UMKM yang telah terfasilitasi KUR sampai bulan Desember 2017 sebanyak 64.369 (debitur) baru terfasilitasi sebanyak 1o %. Dengan Realisasi keuangan Rp. 1,44 Triliyun

    13

  • 3. Regulasi untuk pelaksanaan KUR Tahun 2017 yaitu:

    a. Keputusan Presiden No. 19 Tahun 2015 sebagai revisi Keputusan Presiden No. 14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang ditetapkan pada 15 Juli 2015. (sebelumnya Keputusan Menko Bidang Perekonomian, saat ini Keputusan Presiden)

    b. Permenko Nomor : 8 Tahun 2015 Tentang tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, sebagaimana telah di ubah dengan :

    Perubahan Pertama, Permenko Nomor : 13 Tahun 2015

    Perubahan Kedua, Permenko Nomor : 9 Tahun 2016

    Perubahan Ketiga, Permenko Nomor : 11 Tahun 2017

    (sebelumnya Peraturan Deputi, Kemenko Bidang Perekonomian, saat ini Peraturan Menko Bidang Perekonomian).

    4. Sumber Dana Kur 100 % Dana Bank dgn bunga/margin 7 %

    14

  • 15

    5. Jenis Penyaluran KUR;

    a. KUR Mikro = Maximal Rp. 25 Juta Bunga/marjin 7 % Efektif

    Jangka Waktu Max. 3 Thn (Modal Kerja) dan 5 Tahun (Invest)

    b. KUR Keci = diatas Rp. 25 Juta Max Rp 500 Juta Margin 7 % Efektif

    dan Jangka waktunya Max. 4 Thn (Modal Kerja) dan 5 Tahun

    (Invest)

    c. KUR Penempatan Tenaga Kerja = Max Rp. 25 Juta. Bunga/Margin

    7 % Efektif dan Jangka waktunya Max. 3 Thn.

    d. KUR Khusus (dikelola secara kelompok : Perkebunan, Perikanan

    dan Peternakan Rakyat) Pembiayaan diatas Rp. 25 Juta Max Rp

    500 Juta untuk Induvidu anggota kelompok Margin 7 % Efektif

    dan Jangka waktunya Max. 4 Thn (Modal Kerja) dan 5 Tahun

    (Invest).

    6. SEKTOR YANG DIBIAYAI KUR : Sesuai Permenko No. 9 Tahun 2016

    Usaha Produktif Per Sektor Ekonomi Sektor yang dibiayai KUR

    (mengacu pada Laporan Bank Umum 19 sektor ekonomi) :

    1. Sektor Pertanian; 2. Perikanan; 3. Industri Pengolahan

    4. Perdagangan; 5. Konstruksi; 6. Jasa-jasa

  • Dalam rangka mendorong percepatan penyaluran KUR tahun 2017

    Pemerintah melakukan berbagai upaya antara lain :

    a. Menambah Bank penyalur KUR;

    b. Menambah Perusahaan Penjamin KUR;

    c. Mengikutsertakan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dan

    Koperasi sebagai penyalur KUR;

    d. Melakukan sosialisasi program KUR ke berbagai daerah;

    e. Pendampingan KUMKM dalam mengakses KUR.

    7. PERCEPATAN PENYALURAN KUR Thn. 2017

    16

  • a. Tahun 2015 Bank Penyalur KUR berjumlah 7 (tujuh) Bank

    yaitu 1. Bank BRI; 2. Bank Mandiri; 3. Bank BNI; 4. BPD

    Kalbar; 5. BPD NTT. Untuk KUR TKI adalah

    6. Maybank dan 7. Bank Sinarmas.

    b. Tahun 2017 telah diproses 38 Bank, Lembaga keuangan

    Bukan Bank (LKBB) dan Koperasi sebagai Penyalur KUR.

    Dan Sebanyak 32 Bank/LKBB telah dapat menyalurkan

    KUR, Sebanyak 6 (enam) Bank/LKBB/Koperasi masih

    dalam proses.

    c. Tahun 2018 Bank penyalur KUR sebanyak 41 Bank

    8. PENAMBAHAN BANK PENYALUR KUR

    17

  • 18

    9. PERSYARATAN BANK PENYALUR KUR :

    1. Memenuhi kriteria sehat dan berkinerja baik

    2. Melakukan kerjasama dengan Perusahaan Penjamin;

    3. Memiliki online system data KUR dengan Sistem

    Informasi Kredit Program (SIKP) [koneksi jaringan]

    dan mengikuti persyaratan SID dari BI

    4. Melakukan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan

    Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

    18

  • 19

    10. PERSYARATAN KOPERASI PENYALUR KUR :

    1. Memenuhi kriteria koperasi sehat dan berkinerja baik (Permenkop

    Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Koperasi Penyalur KUR);

    2. Melakukan kerjasama dengan Perusahaan Penjamin;

    3. Memiliki online system data KUR dengan Sistem Informasi Kredit

    Program (SIKP) [koneksi jaringan] dan mengikuti persyaratan SID dari

    BI

    4. Melakukan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan Kuasa

    Pengguna Anggaran (KPA).

    19

  • 20

    PEMBIAYAAN YANG TELAH DILAKSANAKAN

    KEPADA KSP/USP-KOPERASI DAN KOPPONTREN

    DARI TAHUN 2012 S/D 2007

  • PERKEMBAGAN DANA BERGULIR (NRB) Per DESEMBER 2017

    a. Jumlah Dana Bergulir Rp. 44,400,000,000.

    b. Saldo Pada rekening Penampungan sebesar Rp. 204,000,000.

    c. Saldo Pada rekening Pokok Bank Rp. 12,144,362,742.

    d. Piutang Lancar Koperasi Rp. 3,578,045,310.

    e. Rekapitulasi per Kabupaten/Kota dan per Koperasi terlampir.

    21

  • 22

    2014 2015

    JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    1Kota Mataram 3 550,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 550,000

    2Lombok Barat 9 1,450,000 1 100,000 1 100,000 1 100,000 2 200,000 0 0 14 1,950,000

    3Lombok Utara 2 300,000 0 0 0 0 1 100,000 0 0 0 0 3 400,000

    4Lombok Tengah 8 1,450,000 1 100,000 0 0 1 100,000 3 300,000 1 100,000 14 2,050,000

    5Lombok Timur 16 2,300,000 2 200,000 2 200,000 1 100,000 2 200,000 1 100,000 24 3,100,000

    6Sumbawa Barat 1 200,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 200,000

    7Sumbawa 3 500,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 500,000

    8Dompu 2 300,000 0 0 1 100,000 1 100,000 0 0 0 0 4 500,000

    9Bima 1 100,000 0 0 0 0 1 100,000 0 0 1 100,000 3 300,000

    10Kota Bima 1 200,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 200,000

    11Binaan Provinsi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    JUMLAH 46 7,350,000 4 400,000 4 400,000 6 600,000 7 700,000 3 300.00 70 9,750,000

    NO. KAB/KOTA

    2006 *)s/d 2010 2011 2012 2013 JUMLAH

    REKAPITULASI PROGRAM BANTUAN TEMPAT PERAKTIK KETERAMPILAN USAHA (TPKU)

    PER KABUPATEN/KOTA SE NUSA TENGGARA BARAT

    TAHUN 2006 S/D 2015

  • PROGRAM BANTUAN TPKU THN 2006-2015 DI NTB SEBANYAK 70 UNIT DENGAN DANA RP 9.750 M

    Kota Mataram 3 (tiga) Unit TPKU Dana Sebesar Rp. 550 Juta

    Lombok Barat 14 (Empat belas) Unit TPKU Dana Sebesar Rp. 1.950 M

    Lombok Utara 3 (Tiga) Unit TPKU Dana Sebesar Rp. 400 Jt

    Lombok Tengah 14 (Empat Belas) Unit TPKU Dana Sebesar Rp. 2.050 M

    Lombok Timur 24 (dua pulu empat) Unit TPKU Dana Sebesar Rp. 3.100 M

    Sumbawa Barat 1 (Satu) Unit TPKU Dana Sebesar Rp. 200 Jt

    Sumbawa Besar 3 (Tiga) Unit TPKU Dana Sebesar Rp. 500 Jt

    Dompu 4 (Empat) Unit TPKU Dana Sebesar Rp. 500 Jt

    Kab Bima 3 (Tiga) Unit TPKU Dana Sebesar Rp. 300 Jt

    Kota Bima 1 (Satu) Unit TPKU Dana Sebesar Rp. 200 Jt

    23

  • 24

    JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)

    JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)

    JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)

    JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)

    JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)

    JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)

    JML

    KOP

    DANA

    (Rp.000)

    1 Kota Mataram 17 850,000 5 250,000 1 50,000 3 150,000 1 50,000 0 0 27 1,350,000

    2 Lombok Barat 6 300,000 4 200,000 3 150,000 4 200,000 4 200,000 4 200,000 25 1,250,000

    3 Lombok Utara 4 200,000 4 200,000 1 50,000 6 300,000 4 200,000 4 200,000 23 1,150,000

    4 Lombok Tengah 6 300,000 4 200,000 7 350,000 0 0 5 250,000 2 100,000 24 1,200,000

    5 Lombok Timur 14 700,000 5 250,000 4 200,000 5 250,000 5 250,000 1 50,000 34 1,700,000

    6 Sumbawa Barat 3 150,000 4 200,000 2 100,000 0 0 4 200,000 0 0 13 650,000

    7 Sumbawa 3 150,000 3 150,000 5 250,000 3 150,000 2 100,000 2 100,000 18 900,000

    8 Dompu 3 150,000 5 250,000 3 150,000 2 100,000 2 100,000 0 0 15 750,000

    9 Bima 3 150,000 4 200,000 3 150,000 5 250,000 3 150,000 4 200,000 22 1,100,000

    10 Kota Bima 2 100,000 2 100,000 4 200,000 4 200,000 2 100,000 3 150,000 17 850,000

    11 Binaan Provinsi 0 0 5 250,000 3 150,000 1 50,000 1 50,000 0 0 10 500,000

    Jumlah 61 3,050,000 45 2,250,000 36 1,800,000 33 1,650,000 32 1,600,000 20 1,000,000 228 11,400,000

    NO. KAB/KOTA

    2010 2011 2012 Jumlah2013 20152014

    REKAPITULASI PENERIMA PROGRAM BANTUAN

    PENGEMBANGAN KOPERASI WANITA/

    PERKASA SERTA KOPERASI PERKOTAAN DAN PERDESAAN

    TAHUN 2010 S/D DESEMBER 2015

  • PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN KOP. PERKOTAAN PERDESAAN/PERKASA THN 2010-2015 DI NTB

    SEBANYAK 228 KOP. DENGAN DANA RP 11.400 M

    Kota Mataram 27 KOP. Penerima BANSOS Dana Sebesar Rp. 1.350 M

    Lombok Barat 25 KOP. Penerima BANSOS Dana Sebesar Rp. 1.250 M

    Lombok Utara 23 KOP. Penerima BANSOS Dana Sebesar Rp. 1.150 M

    Lombok Tengah 24 KOP. Penerima BANSOS Dana Sebesar Rp. 1.200 M

    Lombok Timur 34 KOP. Penerima BANSOS Dana Sebesar Rp. 1.700 M

    Sumbawa Barat 13 KOP. Penerima BANSOS Dana Sebesar Rp. 650 Juta

    Sumbawa Besar 18 KOP. Penerima BANSOS Dana Sebesar Rp. 900 Juta

    Dompu 15 KOP. Penerima BANSOS Dana Sebesar Rp. 750 Juta

    Kab Bima 22 KOP. Penerima BANSOS Dana Sebesar Rp. 1.100 M

    Kota Bima 17 KOP. Penerima BANSOS Dana Sebesar Rp. 850 Juta

    Binaan Provinsi 10 KOP. Penerima BANSOS Dana Sebesar Rp. 500 Juta

    25

  • 26

    REKAPITULASI PROGRAM REALISASI SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH TAHUN ANGGARAN 2010 S/D 2015

    DAN PROGRAM TAHUN 2016-2017

    NO KABUPATEN/KOTA REALISASI PROGRAM TAHUN JUMLAH

    REALISASI PROGRAM

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

    1 MATARAM 100 100 50 0 100 100 450 200 250

    2 LOMBOK BARAT 100 100 50 100 100 150 600 250 400

    3 LOMBOK UTARA 0 0 50 0 100 100 250 200 400

    4 LOMBOK TENGAH 100 0 100 100 100 150 550 250 400

    5 LOMBOK TIMUR 100 100 100 100 100 150 650 250 400

    6 SUMBAWA BESAR 100 100 50 100 100 100 550 200 350

    7 SUMBAWA 100 0 100 100 100 200 600 300 400

    8 DOMPU 100 100 50 100 100 200 650 300 400

    9 BIMA 100 100 100 100 100 200 700 300 400

    10 KOTA BIMA 100 100 0 0 0 150 350 250 350

    JUMLAH 900 700 650 700 900 1,500 5,350 2,500 3,750

  • 27

    RENCANA KEGIATAN

    TAHUN 2019

    BIDANG FPSP

  • 28

    RENCANA KEGIATAN TAHUN 2019

    PEMBERDAYAAN KSPPS/USPPS-KOP

    NO KEGIATAN JUMLAH

    PESERTA ASAL PSRTA Anggaran KET

    1 Rapat pembekalan bagi Pendamping Penumbuhan dan Pengembangan

    KSPPS/USPPS-Koperasi 12 SE NTB

    20,535,000 APBD

    2 Rapat Evaluasi Pendamping Penumbuhan dan Pengembangan

    KSPPS/USPPS-Koperasi 12 SE NTB

    21,535,000 APBD

    3

    Rapat koordinasi danpengeTemu Kemitraan dengan Baznas Prov.

    Kab/Kota, Dinas Koperasi UKM se NTB, KSPPS/USPPS-Kop dan IAEI

    dalam rangka penguatan ekonomi ummat ( 22 org pns + 33 non pns x 2

    hr x 1 kl )

    55 SE NTB

    91,695,000 APBD

    4

    Rakor Penguatan Peranan PERKOPSYAH dan IAEI dalam rangka

    pengembangan KSPPS/USPPS-Kop ( 4 org pns + 20 org pns x 1 hr x 4

    kl )

    20 PERKOPSYAH

    DAN IAEI

    29,980,000 APBD

    5 Perjalanan Dinas Dlm rangka Pemantapan kelembagaan KSPPS/USPPS ke

    Kab/Kota se-NTB 1 PKT Dinas Kop

    38,040,000 APBD

    6

    Biaya jasa notaris dalam rangka pembuatan akta anggaran dasar

    KSPPS/USPPS dan akta perubahan anggaran dasar dari konvensional ke

    KSPPS/USPPS koperasi

    60 Kop SE NTB

    120,000,000 APBD

    7 Perjanan Dinas Dalam rangka koordinasi pengembangnan Koperasi Syariah

    ke Kab/Kota se-NTB 1 PKT Dinas Kop

    19,020,000 APBD

    8 Perjalanan Dinas dalam rangka monitoring kegiatan pendampingan

    penumbuhan dan pengembangan KSPPS/USPPS 1 PKT Dinas Kop

    21,588,200 APBD

    9 Biaya honor Pendamping Penumbuhan dan Pengembangan

    KSPPS/USPPS-Koperasi Kab/Kota se-NTB 12 Orng SE NTB

    129,600,000 APBD

  • 29 File : Bahan Bakorluh 2011