pemaknaan pemberdayaan

15
Dra. Ambar Teguh Sulistiyani M.Si Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada

Upload: phitty-dudull

Post on 30-Jun-2015

553 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

dasar pengetahuan tetntang pemberdayaan

TRANSCRIPT

Page 1: Pemaknaan pemberdayaan

Dra. Ambar Teguh Sulistiyani M.SiJurusan Manajemen dan Kebijakan PublikUniversitas Gadjah Mada

Page 2: Pemaknaan pemberdayaan

Daya kemampuan yg harus dimiliki oleh masyarakat supaya dapat melakukan sesuatu (pembangunan) secara mandiri.

Pemberdayaan suatu proses bertahap yg hrs dilakukan dlm rangka memperoleh serta meningkatkan daya sehingga masyarakat mampu mandiri

Page 3: Pemaknaan pemberdayaan

Subejo dan Supriyanto (2004):

Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya yang disengaja untuk memfasilitasi masyarakat lokal dalam merencanakan, memutuskan dan mengelola sumberdaya lokal yang dimiliki melalui collective action dan networking sehingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan dan kemandirian secara ekonomi, ekologi, dan sosial”

Page 4: Pemaknaan pemberdayaan

Pemberdayaan masyarakat; Merupakan proses untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu keberlanjutan dalam jangka panjang.

Page 5: Pemaknaan pemberdayaan

AfektifKognitifPsikomotorik Konatif

Page 6: Pemaknaan pemberdayaan

Zero-sum--- Pengalihan kekuasaan, dari pihak yg mempunyai kekuasaan kepada pihak yg tdk mempunyai kekuasaan.

Positive-sum---Pemberian daya diikuti suatu kepercayaan bahwa akan muncul suatu manfaat penguatan balik dari pihak yang diberdayakan kepada pihak yang memberdayakan.

Page 7: Pemaknaan pemberdayaan

•Bahwa proses pemusatan kekuasan terbangundari pemusatan penguasaan faktor produksi;

•Pemusatan kekuasaan faktor produksi•Akan melahirkan masyarakat pekerja

dan masyarakat yang pengusaha pinggiran;

•Kekuasaan akan membangun bangunan atas atau sistem pengetahuan, sistem politik,sistem hukum, dan ideologi yang manipulatif untuk memperkuat dan legitimasi; dan

•Kooptasi sistem pengetahuan, sistem hukum, sistem politik, dan ideologi,

Page 8: Pemaknaan pemberdayaan

Pandangan pertama : Aktor independen terlibat ?

Dibutuhkan kekuasaan untuk memberdayaakan, dan bersikap apriori terhadap kekuasaan, sehingga memusuhi para penguasa/punya daya/mampu, padahal mereka yg punya daya itu potensial untuk memberdayakan

Page 9: Pemaknaan pemberdayaan

•Aturan, dan arah yang jelas dengan legitimasi yang jelas. Kekuasaan itu sebagai katalisator bukan menjadi penetrasi.

• Dikotomi otoritas posisi dan otoritas fungsi, sehingga ada kecurigaan dan sikap destruktif.

•Zero sum dan positif sum, kekuasaan dari pihak pemerintah seharusnya mampu mengendalikan, sehingga tidak ada kekuasaan yang bersifat mengganggu. Kekuasaan tertinggi di tangan pemerintah, punya legalitas mengatur.

Page 10: Pemaknaan pemberdayaan

•Tidak ada pandangan mana yang lebih berkuasa baik pemerintah maupun msy, tetapi seharusnya ada keseimbangan peran yang dijalin dalam sebuah kemitraan sinergis.

•Transfer power ada dua dimensi : formal, dalam perubahan perilaku saja. Awalnya interelasi obyek dan subyek. Sedang pengukuran keberdayaan adalah interelasi ssubyek dengan subyek yang baru.

Page 11: Pemaknaan pemberdayaan

• Pengalihan kekuasaan : .:: Kutub positif dan negatif.

• Jika positive-sum tersebut berjalan, .:: Ada aktor yang mau berbuat seperti itu

Page 12: Pemaknaan pemberdayaan

Pandangan kedua;

•Pemberdayaan adalahpembagian kekuasaan kepada setiap orang (power to everybody).

•Pandangan ini didasarkan pada keyakinan, bahwa kekuasaan yang terpusat akan menimbulkan abuse

Page 13: Pemaknaan pemberdayaan

•Dan cenderung mengalienasi hak normatif manusia yang tidak berkuasa atau yang dikuasi.

•Oleh sebab itu, kekuasaan harus didistribusikan ke semua orang, agar semua orang dapat mengaktualisasikan diri.

Page 14: Pemaknaan pemberdayaan

Pandangan ketiga;

•Pemberdayaan adalah penguatan kepada yang lemah tanpa menghancurkan yang kuat.•Pandangan ini adalah pandangan yang paling moderat dari dua pandangan lainnya.•Pandangan ini adalah antitesis dari pandangan power to nobody dan pandangan power to everybody.

Page 15: Pemaknaan pemberdayaan

•Menurut pandangan ini, Power to nobody adalah kemustahilan dan power to everybody adalah chaos dan anarki.

•Oleh sebab itu menurut pandangan ketiga, yang paling realistis adalah power to powerless