konstruksi pemaknaan ritual kematian ...eprints.umm.ac.id/53838/1/pendahuluan.pdfkonstruksi...
TRANSCRIPT
-
KONSTRUKSI PEMAKNAAN RITUAL KEMATIAN SEBAGAI
PERWUJUDAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN SOSIAL DALAM
PERSPEKTIF BERGERIAN
Diajukan Oleh: SUYOTO
NIM: 201220450111006
PROGRAM DOKTOR ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SEPTEMBER 2017
-
DISERTASI
KONSTRUKSI PEMAKNAAN RITUAL KEMATIAN SEBAGAI
PERWUJUDAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN SOSIAL DALAM
PERSPEKTIF BERGERIAN
Diajukan Oleh: SUYOTO
NIM: 201220450111006
Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Doktor pada
Program Doktor (S3) Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
PROGRAM DOKTOR ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SEPTEMBER 2017
-
i
-
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Suyoto
NIM : 201220450111006
Program Studi : Program Doktor (S3) Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1. Disertasi dengan judul KONSTRUKSI PEMAKNAAN RITUAL KEMATIAN SEBAGAI PERWUJUDAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN
SOSIAL DALAM PERSPEKTIF BERGERIAN adalah hasil karya saya
dan dalam Disertasi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis
dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sum ber kutipan dan daftar
pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah Disertasi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia DISERTASI ini DIGUGURKAN dan
GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN,
serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Disertasi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTY NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Malang,
Yang menyatakan,
Materai Rp. 6000
…………………………………..
-
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SW T, karena atas kasih
sayang dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan disertasi ini. Disertasi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan akademik guna
memperoleh gelar Doktor pada Program Doktor Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menyadari, bahwa tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit rasanya bisa
menyelesaikan disertasi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Profesor Dr. Hotman Siahaan, yang telah bertindak sebagai pengajar
dan sekaligus promotor, yang dengan kesabaran, ketekunan dan
kebijaksanaannya telah membimbing saya mulai dari proses penyusunan
usulan penelitian hingga selesainya disertasi dan studi saya.
2. Bapak Profesor Dr. Ishomuddin, M.Si, dan Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, yang
telah bertindak sebagai co-promotor, serta Bapak Dr. Rinekso Kartono, M.Si,
yang telah dengan sabar menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan penyusunan disertasi ini menjadi lebih sempurna.
3. Bapak Rektor beserta Pembantu Rektor Universitas Muhammadiyah Malang,
yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan
program doktor di Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Sahabat-sahabat yang telah membantu penelitian yakni, Mas Rahmat Junaidi,
Mas Antonius Adhi Raghuttama, dan Mas Rian Harjanta yang telah sepenuh
hati membantu mengumpulkan data-data lapangan.
5. Kepada seluruh narasumber yang tidak saya tuliskan namanya satu persatu,
yang telah dengan rela menyediakan waktu untuk memberi data yang
diperlukan peneliti.
6. Istriku tercinta Mahfudhoh Suyoto, yang dengan sabar memberikan dukungan
dan doa untuk kelancaran menyelesaikan pendidikan Doktor.
7. Anak-anakku tersayang, Ashfa Abid, Imad Kifakhul Haq, dan Rosikh
-
iv
Najiyullah yang banyak memberi semangat, dan inspirasi.
Semoga Allah SW T berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu. Tiada gading yang tidak akan retak, bahwa disertasi ini
masih banyak kelemahan-kelemahan. Namun semoga disertasi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilm u dan menjadi rujukan bagi para pengambil dan
pelaksana kebijakan serta pemimpin masyarakat desa dalam memfasilitasi proses
pembaharuan sosial budaya di wilayah perdesaan.
Bojonegoro, September 2017
Peneliti
-
v
ABSTRAK
Nama : Suyoto NIM : 201220450111006 Judul : KONSTRUKSI PEMAKNAAN RITUAL KEMATIAN
SEBAGAI PERWUJUDAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF BERGERIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pajeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro. Tujuan penelitian ini adalah mengelaborasi konstruksi makna ritual kematian sebagai kebajikan sosial; mengidentifikasi proses dan implikasi pelembagaan Rukun Kematian dan implikasinya terhadap inisiatif-inisiatif lokal dalam pembangunan desa; dan mengelaborasi tindakan komunikatif para penggagas Rukun Kematian serta ragam pelembagaan Rukun Kematian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualita tif dengan metode fenomenologi. Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan FGD (Focus Group Discussion). Teknik penentuan informan kunci mengkom binasikan teknik theoretical sampling dan purposive sampling, serta snowball sampling untuk menentukan informan kunci yang memiliki kedalaman informasi. Metode analisis data dilakukan dengan prosedur bracketing, reduksi dan eliminasi, klaster tematik, validasi dan Individual Textural Description (ITD). Tiga kesimpulan sebagai hasil dari penelitian adalah :1) Nilai-nilai kebajikan sosial dikonstruksi melalui konfigurasi dan interpolasi antara makna-makna yang berdimensi personal-transendental dan sosial-resiprokal, kualitas representasi, intensi bersama (collective intention) untuk mencapai kemanfaatan sosial dan ekonom i, dan hadirnya dialog generatif; 2) Proses konstruksi pelembagaan nilai-nilai kebajikan sosial ditentukan oleh jenis klaim kesahihan yang diperbincangkan dalam ruang publik. Klaim-klaim itu akan mewarnai model kelembagaannya. Derivasi (turunan) model pelembagaan akan berpengaruh terhadap corak-ragam inisiatif lokal dan bentuk-bentuk inovasinya warga dalam berkontribusi terhadap pembangunan desa; 3) Tindakan komunikatif para penggagas Rukun Kematian terhadap warga dalam membangun pemahaman bersama (mutual understanding) tidak semata-mata dialaskan pada rasionalitas dua arah dan kompetensi komunikatif. Lebih penting dari itu adalah kemampuan untuk menghadirkan dialog generatif dalam ruang publik, menumbuhkan proses diskursif nilai-nilai kebajikan sosial, serta merajut intensi bersama untuk mencapai kemafaatan sosial ekonomi .Penelitian ini juga menghasilkan ”Model Analisis Konstruksionis-Komunikatif untuk Masyarakat Perdesaan“, serta formulasi matematis untuk mengidentifikasi model Generative Self Governance pada masyarakat perdesaan. Kata kunci: Nilai-nilai kebajikan sosial, personal-transendental, sosial-resiprokal, dialog generatif, kemanfaatan sosial ekonomi, klaim kesahihan, kompetensi komunikatif, proses diskursif, kualitas representasi, ruang publik.
-
vi
ABSTRACT
Name : Suyoto NIM : 201220450111006 Title : THE CONSTRUCTION OF DEATH RITUAL
INTERPRETATION AS THE MANIFESTATION OF SOCIAL VIRTUE VALUES IN BERGERIAN
PERSPECTIVE This research was conducted in Pajeng Village, Gondang District, Bojonegoro Regency. The purpose of this research is to elaborate the interpretation of Death Ritual as the values of social virtue; identifying the processes and implications of the institutionalization of the Rukun Kematian and its implications for local initiatives in rural development; and to elaborate the communicative actions of the founders of Rukun Kematian and the institutionalization of the Rukun Kematian. This research uses qualitative approach with phenomenology method. The data collection techniques used in this study are documentation, participatory observation, in-depth interviews, and FGD (Focus Group Discussion). Key informant determination techniques combine theoretical sampling and purposive sampling techniques, as well as snowball sampling to determine key informants with depth of information. Data analysis methode are done by bracketing, reduction and elimination procedure, thematic cluster, validation and Individual Textural Description (ITD). Three conclusions as a result of the research are: 1) The values of social virtue are constructed through the configuration and interpolation between interpretations from personal transcendental and social-reciprocal dimensions, the quality of representation, the collective intention to achieve social and economic benefits, and the presence of generative dialogue; 2) The construction process of social virtues institutionalization is determined by the type of validity claim discussed within the public sphere. These claims will color the institutional model. Institutional model derivation will influence the variation of local initiatives and citizen innovation forms in contributing to rural development; 3) The communicative action of the founders of Rukun Kematian on village citizens in building mutual understanding is not merely based on two-way rationality and communicative competence. More important than that, is the ability to present generative dialogue in the public sphere, grow the discursive process of social virtue values, and also knitting shared intentions to achieve socioeconomic benefits. This research also produced a "Constructive-Communicative Model for Communities in Rural Communities", as well as mathematical formulations to identify generative self-governance models in rural communities. Keywords: Values of social virtue, personal-transcendental, social-reciprocal, generative dialogue, socio-economic benefits, claims of validity, communicative competence, discursive process, representation quality, public sphere.
-
vii
DAFTAR ISI Halaman
Lembar Persetujuan ..................................................................................... i
Surat Pernyataan .......................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................ iii
Abstrak ....................................................................................................... v
Daftar Isi ..................................................................................................... vii
Daftar Tabel ................................................................................................ xi
Daftar Gambar ............................................................................................. xii
Daftar Istilah ............................................................................................... xiii
Daftar Singkatan .......................................................................................... xviii
BAB I Pendahuluan ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Masalah Penelitian ................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 12
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 12
BAB II Kajian Pustaka ............................................................................. 14
A. Penelitian Terdahulu ............................................................. 14
B. Kerangka Berfikir ................................................................. 17
C. Perspektif Teoritik ................................................................ 19
1. Perspektif Teori Konstruksi Sosial ................................. 19
2. Perspektif Teori Tindakan Komunikatif .......................... 27
D. Kerangka Konseptual ............................................................ 30
1. Konsep Kematian menurut Orang Jawa .......................... 31
2. Kebajikan Sosial ............................................................ 31
3. Kebajikan Sosial Jawa .................................................... 35
a. Kaidah Kerukunan ................................................. 35
b. Prinsip Hormat ......................................................... 41
c. Keselarasan Sosial Masyarakat Jawa ......................... 44
d. Ajining Diri (Martabat).............................................. 46
4. Konsensus ...................................................................... 50
-
viii
5. Ruang Publik ................................................................. 54
6. Governance ................................................................... 57
7. Inovasi ........................................................................... 58
8. Dialog Generatif ............................................................ 64
BAB III Metodologi Penelitian .................................................................. 66
A. Memilih Pendekatan Kualitatif .............................................. 66
B. Menentukan Metode Pilihan .................................................. 67
C. Penelitian Lapangan .............................................................. 70
1. Memasuki Lapangan: Penelitian Pendahuluan ................ 70
2. Menemukan Data Lapangan ........................................... 70
a. Observasi Partisipatif (Participative Observation) .... 70
b. Wawancara Mendalam (Depth Interview) ................. 71
c. Dokumentasi ........................................................ 72
d. Focus Group Discussion (FGD) ................................ 72
D. Lokasi Penelitian .................................................................. 73
E. Waktu Penelitian ................................................................... 73
F. Informan Kunci ..................................................................... 74
G. Profil Informan Kunci ........................................................... 76
H. Penulisan Laporan ................................................................. 80
I. Keabsahan Data .................................................................... 81
J. Refleksi Peneliti .................................................................... 82
BAB IV Dunia Kehidupan dan Ruang Publik Desa Pajeng ........................ 88
A. Sandyakalaning Pajeng : Keyakinan, Tragedi Politik dan Kepemimpinan....................................................................... 88
B. Tradisi yang Merajut Integrasi................................................ 97
1. Tradisi Nyadran .............................................................. 97
2. Lumbung Kemakmuran ................................................... 102
3. Ritual Kematian .............................................................. 104
BAB V Makna Ritual Kematian ............................................................... 110
A. Uborampe dan Tata Cara Ritual Kematian ............................. 110
B. Makna Ritual Kematian ......................................................... 120
-
ix
1. Ritual Kematian sebagai Wujud Kecintaan dan Penghargaan .................................................................... 120
2. Ritual Kematian sebagai Wujud Ketaatan kepada Tuhan . 123
3. Ritual Kematian sebagai Ruang Kepedulian Sosial .......... 126
4. Pergeseran Makna Ritual Kematian .................................. 128
C. Menyingkap Nilai-nilai Kebajikan Sosial ............................... 133
1. Kepedulian, Non-diskriminatif dan Keguyuban ............... 134
2. Tanggung Jawab Kolektif dan Harmoni ........................... 135
3. Penghormatan terhadap Ajaran Leluhur, Kepedulian, dan Kegotongroyongan .................................................. 138
BAB VI Rukun Kematian: Kebajikan Sosial dan Ruang Publik ................... 143
A. Diskursus Kebajikan Sosial ................................................... 143
1. Proses Pembentukan Rukun Kematian ............................ 143
2. Pro-kontra Pembentukan Rukun Kematian ..................... 152
B. Jejak-Jejak Dialektika Konstruksi Sosial Rukun Kematian ..... 157
1. Eksternalisasi: Pencurahan Diri dengan Sosio Kultural .... 157
2. Objektivasi: Interaksi Diri dengan Sosio Kultural ........... 158
3. Internalisasi: Identifikasi Diri dengan Sosio Kultural ....... 161
C. Menghadirkan Ruang Publik: Rukun Kematian ...................... 162
D. Pelembagaan dan Implikasi Rukun Kematian ......................... 168
1. Pelembagaan Rukun Kematian ....................................... 168
2. Implikasi Rukun Kematian ............................................. 172
BAB VII Konstruksi Rukun Kematian sebagai Ruang Publik ...................... 180
A. Makna Ritual Kematian ........................................................ 180
1. Dimensi Makna Personal -Transendental ........................ 182
2. Dimensi Makna Sosial-Resiprokal .................................. 184
3. Tafsir Ulang Makna Ritual Kematian ............................. 189
4. Nilai-nilai Kebajikan Rukun Kematian ........................... 191
B. Tindakan Komunikatif Para Penggagas Rukun Kematian ....... 193
C. Dinamika Konsensus dan Pelembagaan Rukun Kematian ...... 203
D. Interpolasi Konstruksi Sosial dan Tindakan Komunikatif........ 207
-
x
BAB VIII Kesimpulan .................................................................................. 211
A. Kesimpulan ........................................................................... 211
B. Implikasi Teoritik ................................................................. 216
C. Refleksi Teoritik .................................................................... 245
D. Implikasi Praktis ................................................................... 250
E. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 253
F. Saran-saran ........................................................................... 254
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 257
-
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Informan Kunci ................................................................ 75
Tabel 5.1 Rincian Biaya Penyelenggaraan Tradisi Slametan Kematian .... 130
Tabel 5.2 Formulasi Nilai Kebajikan Sosial ............................................. 141
Tabel 6.1 Karakteristik Rukun Kematian Desa Pajeng ............................. 172
Tabel 7.1 Tafsir Ulang Ritual Kematian ................................................... 191
Tabel 7.2 Keterkaitan Internalisasi dengan Tindakan Komunikatif ........... 197
Tabel 8.1 Kritik Teoritik, Perspektif Peneliti dan Alternatif Perbaikan ..... 242
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Lokasi dan Periode Pembentukan Rukun Kematian ........ 5
Gambar 3.1 Lokasi tempat Nggedabrus dan Kongkow............................... 85
Gambar 4.1 Punden Mbah Suro Sentono di Dusun Dodol ......................... 100
Gambar 4.2 Ubalan Senganten ................................................................. 100
Gambar 4.3 Lokasi Sendang Berteliko ..................................................... 101
Gambar 4.4 Area Makam Dukuh Bulu ..................................................... 101
Gambar 4.5 Bangunan Lum bung Kemakmuran ........................................ 103
Gambar 4.6 Kegiatan di Lumbung Kemakmuran Desa Pajeng .................. 103
Gambar 4.7 Gotong Royong Warga dalam Pembuatan Penduso ................ 105
Gambar 4.8 Gorong Royong Warga dalam Prosesi Pemakaman ................ 107
Gambar 5.1 Penduso ................................................................................ 114
Gambar 5.2 Ambeng ................................................................................ 116
Gambar 5.3 Pembuatan Kembar Mayang ................................................. 117
Gambar 5.4 Kepyur, Alu, Lumpang, dan Ayam Penguripan ...................... 118
Gambar 5.5 Kembang Setaman ................................................................ 118
Gambar 5.6 Kendi .................................................................................... 119
Gambar 6.1 Konfigurasi Relasi Antar Inisiator RK ................................... 150
Gambar 6.2 Tokoh pemegang tradisi Kejawen Desa Pajeng....................... 155
Gambar 6.3 Dinamika yang Membentuk Karakteristik Rukun Kematian ... 169
Gambar 6.4 Pencatatan Sumbangan Takziah oleh Rukun Kematian .......... 170
Gambar 6.5 Pemberian Dana Sumbangan Takziah oleh Rukun Kematian .. 170
Gambar 6.6 Ilustrasi Hilangnya Tradisi Seren ........................................... 175
Gambar 7.1 Karakteristik Tindakan Sosial, Kom petensi Komunikatif ........ 206
Gambar 7.2 Interpolasi Konstruksi Sosial dan Tindakan Komunikatif RK . 208
Gambar 8.1 Ilustrasi Tahapan Komunikasi Dialog Generatif RK ............... 215
Gambar 8.2 Model Analisis Konstruksionis-Komunikatif untuk Masyarakat
Perdesaan .............................................................................. 247
-
xiii
DAFTAR ISTILAH
Ambeng : Hidangan yang disajikan dalam selamatan di Desa
Pajeng
Blabak : Kayu yang digunakan untuk menutup jenazah di liang
lahat sebelum dilakukan pengurugan tanah makam
Bubak Bumi : Proses penentuan lokasi makam yang biasanya
dipim pin oleh sesepuh kampung
Danyang : Roh halus tertinggi yang berada di pohon, sumber
mata air, desa, mata angin, gunung dan bukit
Diskursus : Bentuk komunikasi yang mengandung klaim-klaim
kesahihan sebagai objek problematisasinya
Diskursus pragmatis : Diskursus yang mempersoalkan masalah teknis
sehingga diperlukan pengetahuan ahli
Diskursus elit-politis : Diskursus yang mulai mempersoalkan masalah value
dimana aktornya sudah meluas tidak saja para ahli,
tetapi juga warga secara keseluruhan
Diskursus moral : Diskursus yang memproblematisasi konsensus etis,
karena para partisipan berharap mencapai suatu
konsensus di dalam horison kemanusiaan, bukan
horison kelompok
Eksternalisasi : Penyesuaian diri dengan dunia sosio-kultural sebagai
produk manusia
Gapulo : Istilah khusus merujuk kepada orang-orang
konservatif pemegang tradisi yang menolak
pembentukan Rukun Kematian di Desa Pajeng
Golongan Pamong : Golongan para inisiator yang berlatar belakang
sebagai dan mantan perangkat/aparatur desa yang
memiliki jabatan dan kewenangan di Desa Pajeng
-
xiv
Golongan Islam Puritan : Golongan para inisiator yang berlatar belakang
sebagai tokoh agama, takmir masjid, dan penggiat
kegiatan keislaman
Golongan Kejawen : Golongan para tokoh yang memiliki keyakinan kuat
terhadap nilai-nilai tradisi kejawen dalam melakukan
tradisi slametan kematian
Internalisasi : Individu mengidentifikasi diri di tengah lembaga-
lembaga sosial atau organisasi sosial di mana individu
tersebut menjadi anggotanya
Kamituo : Gelar/jabatan bagi seorang kepala dukuh atau
kampung pada sistem pemerintahan tingkat desa,
terutama di daerah yang masih berlaku sistem
tingkatan jabatan dalam tradisi Jawa.
Kebajikan Sosial : Sebuah konsep yang menegaskan tentang sebuah
gerakan moral dalam komunitas sebagai respon dari
terjadinya kemerosotan nilai kolektif
Kepyur : Campuran dari beras kuning (beras yang dibubuhi
dengan air perasan kunyit) dan uang logam
(Rp200,00,- Rp500,00,- dan Rp1.000,-) yang
ditaburkan sepanjang perjalanan menuju ke makam
Klaim Kesahihan : Kritik maupun diskursus mengarah kepada sebuah
kerangka objektif tertentu
Klaim Kebenaran : Klaim kesahihan ketika sepakat tentang dunia alamiah
dan subjektif
Klaim Ketepatan : Klaim kesahihan ketika sepakat tentang pelaksanaan
norma-norma dalam dunia sosial
Klaim Ketulusan : Klaim kesahihan ketika sepakat tentang kesesuaian
antara dunia batiniah dan ekspresi seseorang
-
xv
Klaim Komprehensibilitas : Klaim kesahihan ketika sepakat dengan ketiga klaim,
yakni: klaim kebenaran, klaim ketepatan, dan klaim
ketulusan
Kolaborasi : Suatu bentuk proses sosial, di mana didalamnya
terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk
mencapai tujuan bersama dengan cara saling
membantu dan saling memahami aktivitas masing-
masing
Kompetensi Komunikatif : Kemampuan melakukan komunikasi yang efektif
untuk mencapai keempat klaim kesahihan
Model Integrasi Hegemonik : Implikasi kombinasi pendekatan Golongan Pamong
dan Golongan Islam Puritan dalam pembentukan
Rukun Kematian
Model Integrasi Volunteeristik : Implikasi kombinasi pendekatan Golongan Pamong
dan Golongan Kejawen dalam pembentukan Rukun
Kematian
Model Integrasi Koeksistensi : Implikasi kombinasi pendekatan Golongan Islam
Puritan dan Golongan Kejawen dalam pembentukan
Rukun Kematian
Mori : Kain kafan untuk menutupi tubuh jenazah
Mendak Pisan : Selamatan yang dilakukan pada tahun pertama setelah
kematian
Mendak Pindho : Selamatan yang dilakukan pada tahun kedua setelah
kematian
Nduduk Kuburan : Proses penggalian makam
Nelung Dina : Selamatan yang dilakukan pada hari ketiga setelah
kematian
-
xvi
Ngalup : Tindakan dan atau perkataan yang terkesan
mengharapkan terjadinya musibah (kematian /
kecelakaan)
Nyatus Dina : Selamatan yang dilakukan pada hari keseratus setelah
kematian
Nyewu : Selamatan yang dilakukan pada hari keseribu setelah
kematian
Nyuceni : Proses memandikan jenazah
Objektivasi : Interaksi sosial dalam dunia intersubjektif yang
dilembagakan atau mengalami institusionalisasi
Patang Puluh Dina : Selamatan yang dilakukan pada hari keempat puluh
setelah kematian
Penduso : Keranda yang terbuat dari bambu untuk mengusung
jenazah
Sajen : Sejenis persembahan kepada arwah leluhur pada
upacara adat di kalangan penganut kepercayaan di
Indonesia
Sangu : Bekal yang dibawa oleh individu biasanya dalam
bentuk uang
Seren : Uang yang dibungkus dengan daun, diberikan oleh
keluarga orang yang meninggal kepada para pelayat
Tindakan komunikatif : Tindakan yang menunjuk komunikasi interpersonal
yang diorientasikan pada pemahaman bersama
dimana masing-masing partisipan menjadi dirinya
sendiri dan bukan sebagai objek manipulatif
Tradisi Slametan Kematian : Tradisi ritual yang dilakukan dalam peristiwa
kematian
Ubo Rampe : Perlengkapan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi
dalam melaksanakan prosesi kematian
-
xvii
Wajib : Uang yang diberikan oleh keluarga orang yang
meninggal kepada para pendoa (modin, ta’mir dan
rombongan pendoa) bagi jenazah
-
xviii
DAFTAR SINGKATAN
BPS Badan Pusat Statistik
BPD Badan Permusyawaratan Desa
BUMDes Badan Usaha Milik Desa
DG Dialog Generatif
FGD Focus Group Discussion
G30S Gerakan 30 September
GP Golongan Pamong
GIP Golongan Islam Puritan
GK Golongan Kejawen
Golkar Golongan Karya
HIPPAM Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum
ISIP Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
IRE Institut For Research and Empowerment
Kadus Kepala Dusun
KR Kualitas Representasi
KUD Koperasi Unit Desa
LMDH Lembaga Masyarakat Desa Hutan
MK Moda Komunikasi
NKS Nilai-nilai Kebajikan Sosial
NU Nadhlatul Ulama
PD Proses Diskursif
Pemilu Pemilihan Umum
Pilkades Pemilihan Kepala Desa
Pileg Pemilu Legislatif
PNI Partai Nasional Indonesia
PKI Partai Komunis Indonesia
PNS Pegawai Negeri Sipil
PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate
RK Rukun Kematian
-
xix
RP Ruang Publik
RT Rukun Tetangga
SD Sekolah Dasar
SMP Sekolah Menengah Pertama
TB Tindakan Bahasa
WB World Bank
-
20
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin & Beni Ahmad Saebani. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.
Annas, Julia . (2002). My Station and its Duties: Ideals and the Social Embeddedness of Virtue. Proceedings of the Aristotelian Society, vol 31. 23-48.
Anthony Elliott . (2010). The Routledge Companion to Social Theory.London: Routledge.
Ashfa.,dkk. (2016). Jejak-jejak Praktik Pancasila di Bojonegoro, Persembahan untuk Indonesia. Bojonegoro.
Ayu, Rezza. (2017). Etika Bisnis. Dilihat tanggal 6 Mei 2017, http://ayurezhap.blogspot.co.id/2017/03
Ban, R., Gilligan, M. J., & Rieger, M. (2015). Self-help groups, savings and social capital: evidence from a field experiment in Cambodia.
Barro, & Mccleary. (2003): Religion and Economic Growth across Countries. American Sociological Review, vol 68), 760-781.
Berger Peter, L., & Luckmann, T. (1966). The social construction of reality: A treatise in the sociology of knowledge. Garden City, NY: First Anchor.
Berger Peter, L., & Luckmann. (2012). Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan, Peterj. Hasan Basri. Jakarta: LP3ES
Berger, Peter, L. (1963). Invitation to Sociology. London: Pelican.
Berkowitz, A. D. (2004). The social norms approach: Theory, research, and annotated bibliography.
Bertens, K. (1999). Sejarah Filsafat Yunani: Dari Thales ke Aristoteles. Kanisius.
Bohm, D. (2013). On dialogue. Routledge.
Boyd-Barrett, O. (1995). Approaches to “new audience research”. BOYD-BARRET, O.; NEW BOLD, C. Approaches to media, a reader. Londres: Arnold, 498-504.
Bryan Magee. (2005). Memoar Seorang Filosof: Pengembaraan di Belantara
http://ayurezhap.blogspot.co.id/2017/03
-
21
Filsafat, Peterj.: Eko Prastyo. Bandung: Mizan.
Bryan S. Turner (Editor). (2006).The Cambridge Dictionary of Sociology. Cambridge: Cambridge University Press.
Bryan S. Turner. (1999).Classical Sociology. London: Sage Publications.
Burhan Bungin (Editor). (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press.
Bykvist, K. (2007).The benefits of coming into existence. Philosophical Studies vol 135: 335- 362.
Chhotray, V., & Stoker, G. (2009). Governance: From Theory to Practice. In Governance Theory and Practice. Palgrave Macmillan UK.
Creswell, John W. (1994). Research design: qualitative & quantitative approaches. London: Sage Publication
Damsar. (1997). Sosiologi Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Daradjat, Zakiah. (1990). Kesehatan Mental. Jakarta: CV. Haji Masagung
Dario Castiglione, dkk. (Editor). (2008). Handbook of Social Capital.Oxford: Oxford University Press.
Deddy Mulyana. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Demartoto, Argyo. (2013). Teori Konstruksi Sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Dilihat tanggal 17 Oktober 2016, http://argyo.staff.uns.ac.id/2013/04/10/teori-konstruksi-sosial-dari-peter-l-berger-dan-thomas-luckman
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Diekmann, A. (2001). Cooperation: Sociological Aspects, In: N. Smelser and P. Baltes (editors). International encyclopedia of the social and behavioral sciences. Amsterdam: Elsevier
Djam’an Satori & Aan Komariah. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Edi Suharto, Ph.D., dkk. (2010). Pendidikan & Praktik Pekerjaan Sosial di Indonesia: Melacak Masa Lalu, Merajut Masa Depan. Bandung: STKS
http://argyo.staff.uns.ac.id/2013/04/10/teori-konstruksi-sosial-dari-peter-l-berger-dan-thomas-luckmanhttp://argyo.staff.uns.ac.id/2013/04/10/teori-konstruksi-sosial-dari-peter-l-berger-dan-thomas-luckman
-
22
Press.
Eryanto. (2002).Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta: LKIS.
Eva Etzioni-Halevy & Amitai Etzioni (Editor). (1974). Social Change: Sources, Patterns, and Sequences. New York: Basic Books.
Evans. (2004). The Environment Of Childhood Poverty. American Psychology.Vol 59: 77–92.
Farrell, T. (2014). Exploring the Potential of Comic Improvisation as a Means of Understanding Generative Dialogue (Doctoral dissertation, Education).
Forum Rapat Kerja ke-3 dan Koordinasi Pelaksanaan Deliberative Forum "Program Pemberdayaan Masyarakat Sipil dalam Proses Otonomi Daerah. (2005). ""Demokrasi Deliberatif: Teori, Prinsip, dan Praktik. di Yogyakarta
Francis Fukuyama. (1999). The Great Disruption: Human Nature and the Reconstitution of Social Order. USA: Free Press.
Fukuyama, F. (2002). Trust: Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran, Peterj.: Ruslani. Yogyakarta: Qalam.
Fukuyama, F. (2002). Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran terjemahan dari Trust the Social Virtues and The Creation of Prosperity oleh Francis. (Diterjemahkan oleh Ruslani). Yogyakarta: Penerbit Qalam.
Geertz, Clifford. (1976). Religion as a Cultural System. In Anthropological Approaches to the Study of Religion. London: Tavistock Publications.
Geertz, C. (1976). The religion of Java. University of Chicago Press.
Geertz, Clifford. (1976). Involusi pertanian, proses perubahan ekologi di Indonesia (Agriculture involution), (Supomo, Trans.). Jakarta: Bhratara K.A.
Geertz, Clifford. (1983). Local Knowledge; Further Essays In Interpretive Anthropology. London: Fontana Press.
Geertz, Hildred. (1983). Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti Pers.
Gert Tinggaard Svendsen & Gunnar Lind Haase Svendsen (Editor). (2009).Handbook of Social Capital: The Troika of Sociology, Political Science and Economics. Massachusetts: Edward Elgar Publishing, Inc.
-
23
Gillian Ruch, dkk. (2010). Relationship-Based Practice Social Work: Getting to the Heart of Practice. London: Jessica Kingley Publishers.
Giri, Wahyana MC. (2009). Sajen dan Ritual Orang Jawa. Yogyakarta: Penerbit Narasi
Glasersfeld, E. von, (2001) The radical constructivist view of science. In: A. Riegler (Ed.). Foundations of Science, vol.6, no. 1–3: 31–43.
Gufron, Rajabul. (2016). Analisa Tindakan Komunikatif. Dilihat 12 Januari 2017, https://rajabulgufron.wordpress.com/2016/11/16/analisa-tindakan-komunikatif/
Gunawan, Daddi H. (2014). Perubahan Sosial di Pedesaan Bali. Jakarta: Marjin Kiri
Habermas, J, (1984). The Theory of Communicative Action (Volume 1) translated by Thomas McCarthy. Boston: Beacon Press.
Habermas, J., & Habermas, J. (1985). The Theory of Communicative Action (Vol.2). Boston: Beacon Press.
Habermas, Jürgen. (2000). On the Pragmatics of Communication. MIT Press.
Hamid Patilima. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Hardiman, F. B. (2009). Demokrasi Deliberatif: Menimbang Negara Hukum dan Ruang Publik dalam Teori Diskursus Jurgen Habermas. Yogyakarta : Kanisius.
Hardiman, F. Budi (1993). Menuju Masyarakat Komunikatif. Yogyakarta: Kanisius.
Hardiman, F. Budi (2008). Teori Diskursus dan Demokrasi. Diskursus, 1-25.
Hardiman, F. Budi. (2008). "Teori Diskursus dan Demokrasi: Peralihan Habermas ke Dalam Filsafat Politik." Diskursus. Vol 7.
Hardjowirogo, Marbangun.(1983). Manusia Jawa. Jakarta: Yayasan Idayu.
Haris Herdiansyah. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Hariyadi. (2013). Anatomi Teori Jürgen Habermas. Dilihat tanggal 15 Oktober 2016, http://harriadisoz.blogspot.co.id
https://rajabulgufron.wordpress.com/2016/11/16/analisa-tindakan-komunikatif/https://rajabulgufron.wordpress.com/2016/11/16/analisa-tindakan-komunikatif/http://harriadisoz.blogspot.co.id/
-
24
Hartman, H., Spalter-Roth, R., Sills, M. & Yi, M. (2003). Survival at the Bottom: The Income Packages of Low-Income Families with Children. Washington D.C.: Institute for Women's Policy Research.
Hasan, Kawaguci. (2014). Teori Kebajikan (Virtue Theory), dilihat tanggal 17 Oktober 2016, http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2014/09/teori-kebajikan-virtue-theory.htm l
Hentschel & Waters. (2002). Rural poverty in Equador: assessing local realities for the development of anti-poverty programs. World Development, vol (30)1, 33-47.
Hermaji, Bowo. ((2013). "Tindak tutur Penerimaan Dan Penolakan Dalam Bahasa Indonesia." CAKRAWALA Jurnal Pendidikan 7.11
Hidir, Ahmad. (2012). Sekilas Tentang Pemikiran Jurgen Habermas, dilihat 15 Oktober 2016, http://achmadhidir.blogspot.co.id/2012/05/sekilas-tentang-pemikiran-jurgen.html
Howard S. Becker. (1998).Tricks of the Trade: How To Think about Your Research While You’re Doing It. Chicago: The University Chichago Press.
Ian Robertson. (1983).Sosiology.New York: Worth Publisher.
Irwanto. (1998). Focus Group Discussion (FGD), Sebuah Pengantar Praktis, Pusat Kajian Pembangunan Masyarakat. Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya
Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif: Aplikasi Untuk Penelitian Pendidikan, Hukum, Ekonomi & Manajemen, Sosial, Humaniora, Politik, Agama& Filsafat. Jakarta: Gunung Persada Press.
Jacob Peniel Ninu. (2012). Perubahan Sosial di Pinggiran Kota Kupang,Disertasi Dipublikasikan.Depok: Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
James A. Black & Dean J. Champion. (2001).Metode dan M asalah Penelitian Sosial, Peterj.: E. Koswara dkk.Bandung: Refika Aditama.
James S. Coleman. (2011). Dasar-Dasar Teori Sosial: Foundations of Social Theory, Peterj.: Imam Mutaqien, dkk.Bandung: Nusa Media.
Jan Van Dept, dkk (Editor). (1999). Social Capital and European Democracy. London: Routledge.
Janet M. Ruane. (2013). Dasar-Dasar Metode Penelitian: Paduan Riset Ilmu
http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2014/09/teori-kebajikan-virtue-theory.htmlhttp://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2014/09/teori-kebajikan-virtue-theory.htmlhttp://achmadhidir.blogspot.co.id/2012/05/sekilas-tentang-pemikiran-jurgen.htmlhttp://achmadhidir.blogspot.co.id/2012/05/sekilas-tentang-pemikiran-jurgen.html
-
25
Sosial, Peterj.: M. Shodiq Mustika. Bandung: Nusa Media.
John Field. (2008). Social Capital.London: Routledge.
John Scott (Editor). (2011). Sosiologi: The Key Concept, Peterj.: Tim Penerjemah Labsos Fisip Unsoed. Jakarta: Rajawali Pers.
Julia Hauberer. (2011).Social Capital Theory: Towards a Methodological Foundation. Germany: Spinger Fachmedien.
Karen Amstrong. (2006). The Great Transformation: The World in the Time of Buddha, Socrates, Confucius and Jeremiah. London: Atlantic Books.
Kathy S. Stolley. (2005).The Basics of Sociology. London: Greenwood Press.
Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan, mentalitet, dan pembangunan: bungarampai. Jakarta: Gramedia.
Koswara, E. (1991). Teori-Teori Kepribadian Psikoanalisis, Behaviorisme, Humanistik. Bandung: Eresco.
Layungkuning, Bendung. (2013), Sangkan Paraning Dumadi. Orang Jawa dan Rahasia Kematian. Yogyakarta : Penerbit Narasi
Lefèvre, C. (1998). Metropolitan government and governance in western countries: a critical review. International journal of urban and regional research.Agustus 2005)
Leudar, Ivan. (1991). "Sociogenesis, coordination and mutualism.” Journal for the theory of social behaviour
Lewis, Oscar (1969). "Culture of Poverty". In Moynihan, Daniel P. On Understanding Poverty: Perspectives from the Social Sciences. New York: Basic Books.
Lewis, Oscar. (1983). Kebudayaan Kemiskinan; d Dalam Kemiskinan di Perkotaan . Parsudi Suparlan (Edt), Jakarta: Yayasan Obor.
Lexy J. Moleong. (2007).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
M. Ismail MH. (2009).Politisasi Birokrasi. Malang: Ash-Shiddiqy Press.
Magnis-Suseno, F. (1984). Etika Jawa: sebuah analisa filsafi tentang kebijaksanaan hidup Jawa. Jakarta: Gramedia.
-
26
Makinuddin & Tri Hadiyanto Sasongko. (2006).Analisis Sosial: Bersaksi dalam Advokasi Irigasi. Bandung: Yayasan Akatiga.
Marc Hooghe & Dietlind Stolle (Editor). (2003). Generating Social Capital: Civil Society and Institutions in Comparative Perspective.New York: Palgrave Macmillan.
Marleen Huysman & Volker Wulf (Editor). (2004). Social Capital and Information Technology.Massachusetts: The MIT Press.
Martin Albrow. (2003). Sociology: The Basics. London: Routledge.
Maulana, Desta. (2016). Proses Adopsi Dan Inovasi. Makalah. Diunduh pada tanggal 18 Mei 2017, https://zu0needm.blogspot.com/2016/09/makalah-proses-adopsi-dan-inovasi.htm l
Max Weber. (2001).The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalisme.London: Routledge.
McCarthy, T. (1982). Rationality and Relativism: Habermas’s ‘Overcoming’of Hermeneutics. In Habermas. Macmillan Education UK.
Michael Bloor & Fiona Wood. (2006).Keywords in Qualitative Methodes: A Vocabulary of Research Concepts. London: Sage Publications.
Michael Grenfell (Editor). (2008).Pierre Bourdieu: Key Concepts. Stocksfield: Acumen Publishing Limitid.
Michael Novak. (1969).A Theology for Radical Politics.New York: Herder and Herder.
Michael Rush & Phillip Althoff. (2011).Pengantar Sosiologi Politik, Peterj.: Kartini Kartono. Jakarta: Rajawali Pers.
Moustakas, C. (1994). Phenomenological Research Methods. London: Sage Publication.
Mubyarto, Loekman Soetrisno, dan Michael Dove. (1984). Nelayan dan Kemiskinan. Studi Ekonomi Antropologi di Desa Pantai. Jakarta: Rajawali.
Muhaimin, Y. A., & MacAndrews, C. (1982). Masalah-masalah Pembangunan Politik. Gadjah Mada University Press.
Mulyadi, dkk. 1984). Upacara Tradisional Sebagai Kegiatan Sosialisasi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Departemen Pendidikan dan
https://zu0needm.blogspot.com/2016/09/makalah-proses-adopsi-dan-inovasi.htmlhttps://zu0needm.blogspot.com/2016/09/makalah-proses-adopsi-dan-inovasi.html
-
27
Kebudayaan.
Murnane. (2007). Improving the education of children living in poverty. Future child vol 17: 161–182.
Nan Lin, dkk (Editor). (2001).Social Capital: Theory and Research. New York: Aldine de Gruyter.
Nanang Martono. (2011). Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif K lasik, Modern, Posmodern, dan Poskolonial.Jakarta: Rajawali Pers.
Nasikun. (1984). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: CV Rajawali.
Nasution, A., Rustiadi, E., Juanda, B., & Hadi, S. (2015). Two-Way Causality between Social Capital and Poverty in Rural Indonesia. Asian Social Science, 11(13), 139.
Nasution. (2003).Metode Reseach.Jakarta: Bumi Aksara.
Natasha Mack, dkk. (2005). Qualitative Research Methods: A Data Collector’s Field Guide. North Carolina: USAID.
Neong Muhadjir. (2000).Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Ninu, Jacob Peniel, (2012). Perubahan Sosial di Pinggiran Kota Kupang. Disertasi Fakultas Ilmu Politik Universitas Indonesia. Tidak diterbitkan
Nurdiaman, Trisna.(2015) Peter L. Berger – Konstruksi (Pembentukan Realitas Secara Sosial : Sintesa Strukturalisme dan Interaksionisme), dilihat 17 Oktober 2016, http://esensialisme.blogspot.co.id/2015/04/peter-l-berger-konstruksi-sosial.html
Nuris, Anwar. (2016). "Tindakan Komunikatif: Sekilas tentang Pemikiran Jürgen Habermas." al-Balagh: Jurnal Dakwah dan Komunikasi.
Nusa Putra. (2011). Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi.Jakarta: PT. Indeks.
Nyerere, Julius. (2000). Rural Development, diunduh tanggal 15 Juli 2017, http://www.ibe.unesco.org/International/Publications/Thinkers/ThinkersPdf/ nyereree.pdf
O'Donoghue, T., & Punch, K. (Eds.). (2003). Qualitative educational research in action: Doing and reflecting. Routledge.
Okenews. (2016), Dana Desa Untuk Pembangunan & Pemberdayaan
http://esensialisme.blogspot.co.id/2015/04/peter-l-berger-konstruksi-sosial.htmlhttp://esensialisme.blogspot.co.id/2015/04/peter-l-berger-konstruksi-sosial.htmlhttp://www.ibe.unesco.org/International/Publications/Thinkers/ThinkersPdf/%20nyereree.pdfhttp://www.ibe.unesco.org/International/Publications/Thinkers/ThinkersPdf/%20nyereree.pdf
-
28
Masyarakat, dilihat tanggal 18 Mei 2017, http://news.okezone.com/read/2015/06/19/337/1168394/dana-desa-untuk-pembangunan-.html
Oscar Lewis, (1959) Five Families: Mexican Case Studies in the Culture of Poverty
Partha Dasgupta & Ismail Serageldin (Editor). (2000). Social Capital: A Multifaceted Perspective. Washington, D.C.: The World Bank.
Paul B. Horton & Chester L. Hunt. (1987).Sosiologi, Peterj.: Aminuddin Ram & Tita Sobari. Jakarta: Erlangga.
Penders, C.L.M.. (1984). Bojonegoro 1900-1942: Kisah Kemiskinan Endemik di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.Jakarta: PT. Inti Idayu Press.
Peter Wagner. (2003). A Sociology of Modernity: Liberty and Discipline.London: Routledge.
Pierre, J., & Peters, G. B. (2000). Governance, Politics and The State. New York : St Martin Press.
Piotr Sztompka. (2011).Sosiologi Perubahan Sosial.Jakarta: Prenada.
Pip Jones. (2010).Pengantar Teori-Teori Sosial: dari Teori Fungsionalisme hingga Post-modernisme, Peterj.: Achmad Fedyani Saifuddin. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Prabowo, Dhanu Priyo. 2003. Pengaruh Islam Dalam Karya-Karya Raden Ngabehi Ranggawarsita. Yogyakarta: Narasi Press
Pranoto. Tjaroko Hp Teguh AKK (2009). Tata Upacara Adat Jawa. Yogyakarta: Kuntul Press.
Purwadi. (2006). Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual. Jakarta: Buku Kompas.
PUSKAPOL UI. (2016). Grand Design Tata Kelola Desa Yang Partisipatif, Adil Dan Setara, diunduh tanggal 16 Juli 2017, http://www.puskapol.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/GRAND-DESIGN-TATA-KELOLA
Rhodes, R. A. W. (1996). The new governance: governing without government. Political studies, 44(4), 652-667.
Richard Brislin. (2009). Understanding Culture’s Influence On Behavior.New York: Harcourt Brace College Publishers.
http://news.okezone.com/read/2015/06/19/337/1168394/dana-desa-untuk-pembangunan-.htmlhttp://news.okezone.com/read/2015/06/19/337/1168394/dana-desa-untuk-pembangunan-.htmlhttp://www.puskapol.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/GRAND-DESIGN-TATA-KELOLAhttp://www.puskapol.ui.ac.id/wp-content/uploads/2016/06/GRAND-DESIGN-TATA-KELOLA
-
29
Richard T. Schaefer. (2013). Sociology: A Brief Introduction. New York: McGraw-Hill.
Rienstra, B., & Hook, D. (2006). Weakening Habermas: The Undoing of Communicative Rationality. Politikon, 33(3), 313-339.
Ritzer & Goodman, J. (2011).Teori Sosiologi Modern, Peterj: Alimandan. Jakarta: Prenada.
Ritzer, George. (2011).Sociological Theory. New York: McGraw-Hill.
Ritzer, George & Barry Smart (Editor). (2003). Handbook of Social Theory. London: Sage Publications.
Ritzer, George. (2001).Explorations in Social Theory: From Metatheorizing to Rationalization. London: Sage Publications.
Robert D. Putnam. (1993).Making Democracy Work: Civic Traditions in M odern Italy. Princeton: Princeton University Press.
Robert D. Putnam.(2000). Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community. New York: Simon & Schuster.
Robert H. Lauer. (2003). Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Renika Cipta.
Rogers, E. M. (1993). The diffusion of innovations model. Nato Asi Series D Behavioural And Social Sciences, 70, 9-9.
Rogers, Everett M. (1983). Diffusion of Innovation. Third Edition. The Free Press. New York.Ryan, Bryce
Rogers, Everett M., Shoemaker, F1oyd F, Communication of Innovations, The Free Press: A Division of Mc Mil1an Publishing Co., Inc., New York.
Rosenberg, S., & Sedlak, A. (1972). Structural representations of implicit personality theory. Advances in Experimental Social Psychology, vol 6, 235–297
S. Margono. (2003).Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta.
S. Nasution. (2007).Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.
Sahlins, M. D., (1972) Economics, S. A. Chicago–New York: Aldine-Atherton. Inc.
-
30
Santoso, Anang. (2007). "Ilmu Bahasa dalam Perspektif Kajian Budaya." Bahasa dan Seni, Tahun 35, Nomor 1, Februari 2007.
Scharmer, C. O., & Kauefer, K. (2013). Emerging Future: From Ego-System to Eco-System Economies.
Scharmer, C. O., & Senge, P. M. (2009). Theory U: Leading from the future as it emerges.
Scott, James C. (1983). Moral Ekonomi Petani. Jakarta: LP3S.
Seligman, Adam. (1997).The Problem of Trust. Princeton: Princeton University Press
Sihombing, Bachtiar. (2011). Etika Jawa, dilihat tanggal 18 Mei 2017, http://bachtiarsihombing.blogspot.com/2011/04/etika-jawa.html
Silber, J. (2006). Economic Studies in Inequality, Social Exclusion and Well-being. Springer.
Simbolon, Sastra Harmy Yunita. (2008). Hubungan Harga Diri Dengan Asertifitas Pada Remaja. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. (Versi Elektronik). Diakses pada tanggal 07 februari 2013, http://repository.usu.ac.idbitstream123456789234747.pdf.
Simon Susen & Bryan S. Turner (Editor). (2011). The Legacy of Pierre Bourdieu: Critical Essays. London: Anthem Press.
Smith, R. M. (1984). 'Modernization'and the Corporate Medieval Village Community in England: Some Sceptical Reflections. Explorations in historical geography, 140-79.
Smith, Theodore M. (1984). Kepala Desa: Pelopor Pembaharuan ? Dalam Koentjaraningrat. Masalah-masalah Pembangunan: Bunga Rampai Antropologi Terapan. LP3ES. Jakarta.
Soehadha, Moh. (2014). Wedi Isin (Takut Malu); Ajining Diri (Harga Diri) Orang Jawa dalam Perspektif Wong Cilik (Rakyat Jelata), diunduh pada 13 Juni 2017, http://digilib.uin-suka.ac.id/18604/1/MOH%20SOEHADHA%20-%20WEDI%20ISIN% 20% 28TAKUT% 20MALU%29%20AJINING%20DIRI%20%28HARGA%20DIRI%29% 20ORANG%20JAWA%20DALAM%20PERSP
Soeharto, Edi, Et. All, Pendidikan dan Praktik Pekerja Sosial di Indonesia, STKS Press, Bandung,
http://bachtiarsihombing.blogspot.com/2011/04/etika-jawa.htmlhttp://repository.usu.ac.idbitstream123456789234747.pdf./http://digilib.uin-suka.ac.id/18604/1/MOH%20SOEHADHA%20-%20WEDI%20ISIN%20%28TAKUT%20MALU%29%20AJINING%20DIRI%20%28HARGA%20DIRI%29%20ORANG%20JAWA%20DALAM%20PERSPhttp://digilib.uin-suka.ac.id/18604/1/MOH%20SOEHADHA%20-%20WEDI%20ISIN%20%28TAKUT%20MALU%29%20AJINING%20DIRI%20%28HARGA%20DIRI%29%20ORANG%20JAWA%20DALAM%20PERSPhttp://digilib.uin-suka.ac.id/18604/1/MOH%20SOEHADHA%20-%20WEDI%20ISIN%20%28TAKUT%20MALU%29%20AJINING%20DIRI%20%28HARGA%20DIRI%29%20ORANG%20JAWA%20DALAM%20PERSPhttp://digilib.uin-suka.ac.id/18604/1/MOH%20SOEHADHA%20-%20WEDI%20ISIN%20%28TAKUT%20MALU%29%20AJINING%20DIRI%20%28HARGA%20DIRI%29%20ORANG%20JAWA%20DALAM%20PERSP
-
31
Soerjono Soekanto. (2007) Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sreenivasan, Gopal, (2002), Errors about Errors: Virtue Theory and Trait Attribution. Mind vol 111, 47-68
Sri Hidayati. (2010). Perubahan Modal Sosial sebagai Dampak Jembatan Suramadu: Studi Pada Masyarakat Madura Pekerja Petani Beralih ke Sektor Informal di Kawasan Suramadu, Disertasi Tidak Dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya.
Sri Minarti. (2011).Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan secara Mandiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Stephen Baron, dkk. (Editor).Social Capital: Critical Perspectives.Oxford: Oxford University Press.
Stephen Kalberg (Editor). (2005). Max Weber: Readings and Commentary on Modernity. Oxford: Blackwell Publishing.
Strauss Anselm & Corbin Juliet.(2009). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Tehnik-Tehnik Teoritisasi Data, Peterj.: Muhammad Shodiq & Imam Mutaqien. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudarsyah, A. (2016). Kerangka Analisis Data Fenomenologi (contoh analisis teks sebuah catatan harian). Jurnal Penelitian Pendidikan. Diunduh tangal 18 Mei 2017, http://ejournal.upi.edu/index.php/JER/article/view/3475
Sugiono. (2005).Memahami Penelitian Kualitatif: Dilengkapi Contoh Proposal dan Laporan Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, M. P. P. (2007). Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhaimi. (2016). Dimensi Kebajikan – Jejak Pemikiran Dan Refleksi. Dilihat tanggal 18 Mei 2017, https://uzairsuhaimi.blog/2016/10/22/dimensi-kebajikan.html
Sukidin, B. (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif M ikro. Surabaya: Insan Cendekia.
Suparno. (1997).Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan.Yogyakarta: Kanisius.
Surya, Hendra. (2006). Kiat Membina Anak Agar Senang Berkawan. Jakarta: Gramedia.
http://ejournal.upi.edu/index.php/JER/article/view/3475https://uzairsuhaimi.blog/2016/10/22/dimensi-kebajikan.htmlhttps://uzairsuhaimi.blog/2016/10/22/dimensi-kebajikan.html
-
32
Suseno, F.M. (1984). Etika Jawa: Sebuah Analisa Filsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta : Gramedia.
Suseno, F.M. (2005). Pijar-pijar filsafat: dari Gatholoco ke filsafat perempuan, dari Adam M üller ke Postmodernisme. Yogyakarta : Kanisius.
Susilo, Edi, dkk. (2010). Kajian Struktur Sosial Masyarakat Nelayan di Ekosistem Pesisir.Wacana Vol. 13, No. 2 April 2010.
Syaukani & Ryaas Rasyid. (2003). Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tilly, C. (2007). Poverty and the politics of exclusion. In Moving Out of Poverty Volume 1: Cross-Disciplinary Perspectives on Mobility. Palgrave MacMillian and The World Bank. Washington, DC.
Tyas, Alif Dian Cahyaning. (2010). Hubungan Pola Attachment Dengan Self Esteem Remaja Pada Mahasiswa Psikologi Semester IV Di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Skripsi. Fakutas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahin Malang.
Umiarso & Imam Gojali. (2010).Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan: “Menjual” Mutu Pendidikan dengan Pendekatan Quality Control bagi Pelaku Lembaga Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD.
Uwe Flick, dkk. (Editor). (2004). A Companion to Qualitative Research, Peterj.: Bryan Jenner. London: Sage Publications.
W. Lawrence Neuman. (2007). Basics of Sosial Research: Qualitiative and Quantitative Approaches. New York: Pearson Educations, Inc.
Wahyana Giri MC (2010). Sajen & Ritual Orang Jawa. Yogyakarta: Penerbit Narasi
Wahyu, (2015). Dimensi Metodologis Dalam Teori Tindakan Komunikatif. Dilihat tanggal 18 Mei 2017, https://bambangwahyu72.wordpress.com/2015/04/14/dimensi-metodologis-dalam-teori.html
Waters, M. (1994). Modern sociological theory. London : Sage Publication.
Willig, Carla. 2008. Introducing Qualitative Research In Psychology. New York: Open University Press.
Yahya, Afif. (2015). Analisis Sistem Pertukaran (resiprositas) Masyarakat,
https://bambangwahyu72.wordpress.com/2015/04/14/dimensi-metodologis-dalam-teori.htmlhttps://bambangwahyu72.wordpress.com/2015/04/14/dimensi-metodologis-dalam-teori.html
-
33
dilihat tanggal 18 Mei 2017, http://blog.unnes.ac.id/yahya1/2015/11/17/analisis-sistem-pertukaran-resiprosita.html
Yvonna S. Lincoln & Egon G. Guba. (1985).Naturalistic Inquiry. Beverly Hills: SAGE Publications.
Yvonne Darlington & Dorothy Scott. (2002). Qualitative Research in Practice Stories From the Field. Australia: Allen & Unwin.
http://blog.unnes.ac.id/yahya1/2015/11/17/analisis-sistem-pertukaran-resiprosita.htmlhttp://blog.unnes.ac.id/yahya1/2015/11/17/analisis-sistem-pertukaran-resiprosita.html
Diajukan Oleh:DISERTASIDiajukan Oleh:Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Doktor padaSURAT PERNYATAANBojonegoro, September 2017HalamanDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR ISTILAHModel IntegrasiModel IntegrasiDAFTAR SINGKATAN