pemberdayaan keluarga sebagai model pemberdayaan …

23
Diterima: Maret 2017. Disetujui: Mei 2017. Dipublikasikan: Juni 2017 96 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume 2, Nomor 1, 2017, 96-118 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/tamkin Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat Ummi Arifah 1* , Syaiful Anwar 1 , Ali Aziz 2 Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung * Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis model pemberdayaan masyarakat melalui pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) yang membahas bagaimana konsep, implementasi, dan hasil dari pelaksanaan program pemberdayaan Posdaya Mandiri terhadap masyarakat di Perumahan Pondok Timur Indah II. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan jenis data kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka, analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan semua informasi, mereduksi data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah Posdaya Mandiri sebagai salah satu model pemberdayaan masyarakat telah memiliki kinerja yang baik dimulai dari segi konsep yaitu menggunakan mekanisme pendataan, pemetaan, jalur penerapan dan penerapan lapangan. Adapun implementasi yang dilakukan Posdaya Mandiri dalam memberdayakan dan mengentaskan kemiskinan pada masyarakat di Perumahan Pondok Timur Indah II yaitu dinilai cukup berhasil dengan menjalankan program-program pemberdayaan yang bermanfaat baik itu dibidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan, karena mampu menghasilkan beberapa perubahan positif di masyarakat. Serta mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengikuti program pemberdayaan yang telah dijalankan. Namun, tidak semua program-program pemberdayaan Posdaya Mandiri berkelanjutan, terdapat beberapa program yang terhenti karena disebabkan beberapa kendala seperti dana, sarana dan prasarana yang kurang memadai dan dukungan dari masyarakat itu sendiri. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat; Partisipasi Masyarakat; Posdaya ABSTRACT This research aims to study and analyze the community empowerment model through Family

Upload: others

Post on 26-Nov-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Diterima: Maret 2017. Disetujui: Mei 2017. Dipublikasikan: Juni 2017 96

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume 2, Nomor 1, 2017, 96-118

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/tamkin

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Ummi Arifah1*, Syaiful Anwar1, Ali Aziz2

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

*Email: [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis model pemberdayaan masyarakat melalui pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) yang membahas bagaimana konsep, implementasi, dan hasil dari pelaksanaan program pemberdayaan Posdaya Mandiri terhadap masyarakat di Perumahan Pondok Timur Indah II. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan jenis data kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka, analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan semua informasi, mereduksi data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil dari penelitian tersebut adalah Posdaya Mandiri sebagai salah satu model pemberdayaan masyarakat telah memiliki kinerja yang baik dimulai dari segi konsep yaitu menggunakan mekanisme pendataan, pemetaan, jalur penerapan dan penerapan lapangan. Adapun implementasi yang dilakukan Posdaya Mandiri dalam memberdayakan dan mengentaskan kemiskinan pada masyarakat di Perumahan Pondok Timur Indah II yaitu dinilai cukup berhasil dengan menjalankan program-program pemberdayaan yang bermanfaat baik itu dibidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan, karena mampu menghasilkan beberapa perubahan positif di masyarakat. Serta mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengikuti program pemberdayaan yang telah dijalankan. Namun, tidak semua program-program pemberdayaan Posdaya Mandiri berkelanjutan, terdapat beberapa program yang terhenti karena disebabkan beberapa kendala seperti dana, sarana dan prasarana yang kurang memadai dan dukungan dari masyarakat itu sendiri. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat; Partisipasi Masyarakat; Posdaya

ABSTRACT This research aims to study and analyze the community empowerment model through Family

Page 2: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118 97

empowerment posts (Posdaya) are done by Mandiri’s Posdaya which discusses how the concepts, implementation, and results of the implementation of Mandiri’s Posdaya empowerment program to the community in Pondok Timur Indah II. This study uses descriptive method using qualitative data type, data collection is done through observation, interview, and literature study, data analysis is done by collecting all information, data reduction, data verification, and drawing conclusion. The result of this research is Posdaya Mandiri as one of the community empowerment model has good performance starting from the concept side that is using the mechanism of data collection, mapping, implementation path and field application. The implementation of Posdaya Mandiri in empowering and eradicating poverty in the community in Pondok Timur Indah II Estate is considered quite successful by running beneficial programs of empowerment both in the field of education, economy, health, and environment, because it is able to produce some positive changes in community. And able to increase community participation in following the empowerment program that has been run. However, not all of the Posdaya Mandiri empowerment programs are sustainable, there are several programs that are halted due to some constraints such as insufficient funds, facilities and infrastructure and support from the community itself. Keyword: Community Empowerment; Society participation; Posdaya.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara dengan populasi penduduk yang tinggi dan perkembangan penduduknya sangat cepat pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,3 % bahkan lebih. Sehingga membuat tingkat kesejahteraan pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan yang dewasa ini sangat memprihatinkan. Sudah sejak lama kemiskinan menjadi masalah bagi bangsa indonesia, jelas bahwasannya masalah kemiskinan yang membelenggu sebagian besar masyarakat indonesia dari tahun ke tahun tetap menjadi pekerjaan rumah baik bagi pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Hal itu dapat dibuktikan dalam laporan Badan Pusat Statiistik (BPS). Presentase penduduk miskin pada bulan Maret 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di indonesia mencapai 28,01 juta orang (10,86%), dengan presentase penduduk miskin di daerah perkotaan sebesar 7,79% atau sebanyak 10,34 juta orang dan presentase penduduk miskin di daerah pedesaan sebesar 14,11 persen atau sebanyak 17, 67 juta orang. (BPS, 2016).

Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan namun indonesia masih saja termasuk negara penduduk miskin dengan jumlah yang banyak. Kemiskinan di indonesia bukan lagi karena faktor struktur dan budaya masyarakat, tetapi lebih kepada akses dan faktor permodalan (faktor produksi), yang membuat masyarakat di Indonesia tidak dapat hidup mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang dirasa efektif dalam rangka

Page 3: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Ummi Arifah, Syaiful Anwar, Ali Aziz

98 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118

memandirikan dan memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan itu sendiri menekankan agar masyarakat memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya (Risyanti dan Roesmidi, 2006: 3). Pada dasarnya kegiatan tersebut diajukan untuk kalangan masyarakat yang kurang mampu, agar dapat memandirikan mereka, dan guna membuat mereka dapat menolong dirinya sendiri. Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya pembangunan merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Untuk itu, Presiden mengeluarkan Inpres No. 3 Tahun 2010 sebagai langkah tepat untuk mencapai tujuan utama pembangunan Milenium Development Goals (MDGs) di Indonesia. Agar upaya itu berhasil dengan baik perlu diikuti pengembangan gerakan pemberdayaan keluarga yang dilaksanakan secara intensif. Pembangunan ekonomi yang akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi perlu melibatkan partisipasi masyarakat agar pembangunan yang dilakukan seimbang dan mencapai sasaran. Pembangunan ekonomi harus diimbangi dengan peningkatan partisipasi sosial. Sosial advokasi juga perlu dilakukan agar komitmen pembangunan lebih kuat.

Salah satu upaya dalam melakukan pemberdayaan masyarakat saat ini adalah dengan Posdaya (pos pemberdayaan keluarga) sebagai gagasan baru dalam memberikan pemberdayaan bagi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Salah satu upaya dalam melakukan pemberdayaan masyarakat saat ini adalah dengan Posdaya (pos pemberdayaan keluarga) sebagai gagasan baru dalam memberikan pemberdayaan bagi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) merupakan suatu forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan sekaligus bisa dikembangkan menjadi wadah koordinasi kegiatan penguatan fungsi-fungsi kekeluargaan secara terpadu. Posdaya merupakan gagasan yang dicanangkan oleh Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) bekerjasama dengan berbagai pihak seperti kalangan perguruan tinggi dan pemerintah daerah. Posdaya dikembangkan oleh Prof. Haryono Suryono bersama dengan Yayasan Damandiri mulai tahun 2006 sesuai kebutuhan masyarakat. Konsep Posdaya dikembangkan untuk memberdayakan delapan fungsi keluarga secara terpadu. Posdaya merupakan bentuk organisasi sebagai upaya pemberdayaan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Konsep Posdaya menerapkan proses pemberdayaan dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Program yang berkembang di bidang pemberdayaan masyarakat memiliki tujuan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Pemberdayaan yang dilakukan secara terpadu menyangkut semua aspek kehidupan manusia. Dapat dikatakan bahwa Posdaya merupakan wahana pemberdayaan 8 fungsi keluarga secara terpadu, utamanya fungsi agama atau ketuhanan Yang Maha Esa, fungsi budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi dan kesehatan,

Page 4: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118 99

fungsi pendidikan, fungsi ekonomi atau wirausaha dan fungsi lingkungan. Posdaya atau Pos Pemberdayaan Keluarga merupakan program lanjutan dari sekian banyak program penguatan SDM. Posdaya itu sendiri merupakan sebuah gerakan dengan ciri khas “bottom up program”, yang mengusung kemandirian, dan pemanfaatan sumber daya serta potensi lokal sebagai sumber segala solusi. Posdaya dikembangkan sebagai salah satu sarana meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang hanya bisa diharapkan melalui penguatan fungsi keluarga secara terpadu.

Salah satu Posdaya yang menjadi percontohan di Bekasi adalah Posdaya Mandiri, Sejak didirikan 28 Oktober 2008, Posdaya Mandiri diorganisir oleh kepengurusan PKK RW 07 yang terdiri 13 RT, 638 Kepala Keluarga dan 2500 warga. Namun kepengurusan Posdaya Mandiri mulai berkembang pada 2009, sejak mendapat bantuan dari Yayasan Damandiri. Posdaya Mandiri memiliki empat bidang kegiatan, yaitu ekonomi, pendidikan, lingkungan dan kesehatan. Di bidang ekonomi, Posdaya Mandiri menggerakkan usaha simpan pinjam, terutama untuk modal usaha. Usaha simpan pinjam ini diawali dengan menyewakan Gerobak Sampah Pelangi, demi menjaga lingkungan tetap bersih dan menambah kas, serta adanya Home industri yang bergerak dalam produksi makanan, barang-barang dan obat-obatan. Di bidang pendidikan, Posdaya Mandiri memiliki 1 PAUD. Ada pula BKR yang meliputi pembinaan dan pengajian akhlak remaja dan BKL yaitu pembinaan keluarga lansia. Di bidang lingkungan memiliki 13 Toga dan 6 kebun gizi. Sedangkan di bidang kesehatan, Posdaya Mandiri memiliki 2 Posyandu yang diberi nama Posyandu Mawar Sari 7A dan Posyandu Mawar Sari 7B.

Penelitian ini dilaksanakan di Posdaya Mandiri, Perumahan Pondok Timur Indah II Rw. 07, Kel. Mustikasari Kota. Bekasi. Lokasi ini dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai salah satu percontohan yang menjalankan program Posdaya dengan baik di Bekasi. Selain itu, Lokasi ini dipandang represantif untuk mengungkap data-data yang akan diteliti sebagai pusat dari teknik pelaksanaan program Posdaya.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana konsep, implementasi dan hasil dari pelaksanaan program Posdaya Mandiri yang menjadi model pemberdayaan pada masyarakat di Perumahan Pondok Timur Indah II.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan jenis data kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan semua informasi, mereduksi data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan.

LANDASAN TEORITIS

Page 5: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Ummi Arifah, Syaiful Anwar, Ali Aziz

100 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118

Dalam landasan teoritis ini akan dijelaskan mengenai pengertian tentang pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat dan pos pemberdayaan keluarga (Posdaya).

Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber- menjadi kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan. Kata “berdaya” apabila diberi awalan pe- dengan mendapat sisipan -m- dan akhiran –an menjadi “pemberdayaan” artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai daya atau mempunyai kekuatan. Pemberdayaan dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari “empowerment” dalam bahasa inggris. Pemberdayaan sebagai terjemahan dari empowerment menurut Merriam Webster dalam Oxford English Dictionary mengandung dua pengertian (Risyanti dan Roesmidi, 2006: 3): Pertama, to give ability or enable to, yang diterjemahkan sebagai memberi kecakapan/ kemampuan atau memungkinkan untuk. Kedua, to give power or authority to, yang berarti memberi kekuasaan.

Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan yaitu yang bersifat “people-centered, participatory, empowering, and sustainable” (Suaib, 1985: 116).

Menurut Surjono dan Nugroho, pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses dimana masyarakat (khususnya yang kurang memiliki akses terhadap pembangunan) didorong untuk meningkatkan kemandirian dalam mengembangkan perikehidupan mereka. Model-model pemberdayaan: People Centre Development (i.e. IDT, Proyek Kawasan Terpadu (PKT), Proyek Peningkatan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil (P4K), Jaringan Pengaman Sosial (JPS), Raskin, (BLT); Model Lingkaran Setan Kemiskinan; Model Kemitraan, dan lain-lain (Surjono dan Nugroho, 2008: 26). Sedangkan menurut Wrihatnolo dan Nugroho, konsep pemberdayaan mencakup pengertian community development (pembangunan masyarakat) dan community-based development pembangunan yang bertumpu pada masyarakat), dan tahap selanjutnya muncul istilah community-driven development yang diterjemahkan sebagai pembangunan yang diarahkan masyarakat atau diistilahkan pembangunan yang digerakkan masyarakat (Wrihatnolo dan Nugroho, 2008: 15).

Menurut Rohmanur Aziz (2014: 127), pada kenyataannya proses pemberdayaan masyarakat tidak hanya mengembangkan potensi ekonomi rakyat tetapi juga harkat dan martabat, rasa percaya diri dan harga dirinya, terpeliharanya tatanan nilai budaya setempat dan bahkan pada negara yang menganut theisme akan mengembalikan pada nilai-nilai ketuhanan atau dalam konsep Islam disebut sebagai nilai-nilai ilahiyah. Adapun goals atau tujuan pemberdayaan seringkali ditujukan untuk mengangkat orang miskin supaya keluar dari kemiskinannya. Padahal lebih daripada itu, pemberdayaan bertujuan

Page 6: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118 101

mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan dengan kata lain pemberdayaan adalah proses pendidikan secara terbuka dalam kehidupan bermasyarakat yang berujung pada upaya memanusiakan manusia. Adapun secara khusus, yang menjadi tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat, khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan.

Pemberdayaan masyarakat sebagai konsep dalam pembangunan memiliki perspektif yang luas. Pemberdayaan berarti pembangunan kekuasaan yang adil (equitable sharing of power) sehingga meningkatkan kesadaran politis dan kekuasaan kelompok yang lemah serta memperbesar pengaruh mereka terhadap sumber daya alami dan pengelolaannya secara berkelanjutan (Pranarka, 1996: 65). Pemberdayaan adalah alat untuk mencapai tujuan, untuk memperkuat kapasitas organisasi/ kelompok mereka agar mampu mengubah keadaan saat ini, memiliki kekuatan untuk mendorong terjadinya perubahan besar yang sangat diperlukan dalam masyarakat.

Berkenaan dengan pemaknaan konsep pemberdayaan masyarakat, Winarni mengungkapkan bahwa inti dari pemberdayaan adalah meliputi tiga hal yaitu pengembangan (enabling), memperkuat potensi atau daya (empowering), terciptanya kemandirian (Winarni, 1998: 75).

Pada hakikatnya pemberdayaan merupakan penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Logika ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa memiliki daya. Setiap masyarakat pasti memiliki daya, akan tetapi kadang-kadang mereka tidak menyadari atau daya tersebut masih belum diketahui secara eksplisit. Oleh karena itu daya harus digali dan kemudian dikembangkan. Jika asumsi ini berkembang maka pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya, dengan cara mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya. Disamping itu hendaknya pemberdayaan jangan menjebak masyarakat dalam perangkap ketergantungan (charity), pemberdayaan sebaliknya harus mengantarkan pada proses kemandirian. Akar pemahaman yang diperoleh dalam diskursus ini adalah: Pertama, daya dipahami sebagai suatu kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh masyarakat, supaya mereka dapat melakukan sesuatu (pembangunan) secara mandiri. Kedua, pemberdayaan merupakan suatu proses bertahap yang harus dilakukan dalam rangka memperoleh serta meningkatkan daya sehingga masy arakat mampu mandiri (Winarni, 1998: 76).

Partisipasi masyarakat sering sekali dianggap sebagai bagian yang tidak terlepas dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Istilah partisipasi dan partisipatoris, menurut Mikkelsen (2005: 53-54) biasanya digunakan di masyarakat dalam berbagai makna umum, seperti berikut: 1) Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat dalam suatu proyek pembangunan, tetapi tanpa mereka ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan; 2)Partisipasi

Page 7: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Ummi Arifah, Syaiful Anwar, Ali Aziz

102 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118

adalah proses membuat masyarakat menjadi lebih peka dalam rangka menerima dan merespons berbagai proyek pembangunan; 3)Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam upaya pembangunan lingkungan, kehidupan, dan diri mereka sendiri.

Posdaya adalah forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan sekaligus bisa dikembangkan menjadi wadah koordinasi kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Dalam hal-hal tertentu bisa juga menjadi wadah pelayanan keluarga secara terpadu, yaitu pelayanan pengembangan keluarga secara berkelanjutan, dalam berbagai bidang, utamanya agama, pendidikan, kesehatan, wirausaha dan lingkungan hidup, sehingga keluarga secara harmonis bisa tumbuh mandiri di desanya.

Dalam melaksanakan fungsinya, Posdaya merancang kegiatan sesuai dengan kemampuan masyarakat dan anggotanya sehingga pelaksanaan kegiatan itu bisa dilakukan oleh, dari dan untuk keluarga dan masyarakat setempat. Atau dengan pengertian lain, kegiatan tersebut dilaksanakan atas kemampuan dan swadaya masyarakat sebagai upaya memberdayakan keluarga sejahtera dan membangun kesejahteraan rakyat secara luas. Dari pengertian tersebut, beberapa hal perlu diperjelas antara lain:

Posdaya, bukan dimaksudkan untuk mengganti pelayanan sosial ekonomi kepada masyarakat berupa pelayanan terpadu di berbagai bidang seperti Posyandu, BKB, PAUD, UPPKS, pelayanan BLT, pelayanan beras murah, atau pelayanan pembangunan lainnya. Posdaya dibangun sebagai forum untuk mengembangkan kegiatan pemberdayaan terpadu yang dinamis, yaitu pemberdayaan pembangunan untuk seluruh anggota keluarga yang dipadukan dengan saling terkait. Tujuannya adalah agar pimpinan keluarga mengetahui peran dan fungsinya yang lengkap sebagai satu kesatuan keluarga yang utuh. Akhirnya setiap kepala keluarga dan anggotanya bisa saling mengingatkan untuk melakukan pemberdayaan seluruh anggota keluarga secara mandiri.

Terpadu berarti dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pembinaan dan evaluasi program melibatkan berbagai petugas atau sukarelawan secara terkoordinasi, serasi dan dinamis, yaitu antara petugas pemerintah, organisasi sosial, dan unsur-unsur masyarakat. Penyerasian dinamis disini berarti diperlukan adanya keserasian dalam hal memadukan kepentingan masyarakat dan kemampuan penyediaan bantuan profesional dari pemerintah dan swasta yang disediakan untuk mendukung kegiatan.

Posdaya dikembangkan secara bertahap, mulai dari yang bersifat sederhana dengan kegiatan terbatas sampai akhirnya bersifat paripurna tergantung dari dukungan masyarakatnya. Posdaya paripurna merupakan forum pemberdayaan yang bervariasi, dimana sebagian besar pengelolaan dan pembiayaannya dikelola dan berasal dari anggota masyarakat (Suyono dan Haryanto, 2011: 6-9).

Page 8: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118 103

HASIL DAN PEMBAHASAN

Posdaya Mandiri terletak di Jln. Flamboyan Raya Perumahan Pondok Timur Indah II blok F no.84 kelurahan Mustikasari kecamatan Mustikajaya kota Bekasi. Dengan batas wilayah sebelah barat berbatasan dengan Perumahan Pondok Timur Indah I, sebelah utara dengan kampung jati, sebelah timur dengan Perumahan Dukuh Zamrud dan sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan mustikasari. Posdaya Mandiri berdiri pada tanggal 28 oktober 2008, bersama Pimpinan Posdaya Mandiri, yaitu Rika Susanti A. Rasjid mengembangkan rancangan kegiatan pemberdayaan, membantu dan bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan rutin dalam lingkungan Posdaya. Posdaya Mandiri diorganisir oleh kepengurusan PKK RW 07 yang terdiri dari 13 RT, 669 Kepala Keluarga dan 2700 warga. Namun kepengurusan Posdaya Mandiri mulai berkembang pada tahun 2009, sejak mendapat bantuan dari Yayasan Damandiri berupa mesin parut kelapa kemudian diberdayakan kepada warga dengan cara mesin disewakan kepada anggota atau pengurus yang membutuhkan.

Dimulai dengan kegiatan di bidang lingkungan, dengan adanya kerjabakti di lingkungan, dan adanya kegiatan silaturahmi dari situlah kemudian dibentuk menjadi tiga bidang, yaitu ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Secara perlahan, mereka bergerak menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau. Saat ini di bidang lingkungan, Posdaya Mandiri telah memiliki 8 kebun bergizi dan 13 tanaman obat keluarga (Toga) yang sudah menhasilkan pendapatan, Rika susanti juga gencar dalam memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar perumahan untuk dijadikan kebun bergizi dan toga. Dan di tiap-tiap rumah juga mulai membuat tambulapot dan tambulakar (pekaragan) untuk ditanami berbagai jenis tumbuhan. Adapun di bidang Ekonomi Posdaya Mandiri mendapatkan kesempatan kedua dengan menerima dana sebesar Rp. 3.500.000 maka dari sinilah wirausaha di Posdaya Mandiri berjalan dengan cara simpan pinjam yang diutamakan adalah untuk modal usaha. Simpan pinjam Posdaya Mandiri ini diawali dengan “gerobak sampah pelangi” dibuat dari modal Posdaya Mandiri, untuk disewakan selain demi lingkungan menjadi bersih dengan cara kerja bakti dan juga menambah kas untuk mencapai kegiatan-kegiatan maksimal seperti lomba K3 atau administrasi. Saat ini, Posdaya Mandiri memiliki beberapa kegiatan usaha yaitu Simpan pinjam, Cafe Posdaya, UPPKS Prima Kartini Mandiri, Galery Posdaya, dan Home Industri. Menyadari usaha-usaha keluarga pra sejahtera kian menggeliat sejak adanya Posdaya, Rika Susanti kemudian berinisiatif mendirikan Cafe Posdaya yang isinya adalah semua produk dari anggota Posdaya. Dibukanya café tersebut bertujuan untu menampung produk-produk ibu-ibu RW 07 seperti siomay, snack, es krim, roti bakar dan lain-lain.

Di bidang pendidikan Posdaya Mandiri memiliki PAUD Mandiri yang berjalan cukup aktif, Perkembangan PAUD Mandiri ini cukup pesat, dimulai dengan inovasi pembelajaran melalui mendatangkan pendongeng, pelatihan

Page 9: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Ummi Arifah, Syaiful Anwar, Ali Aziz

104 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118

guru-guru PAUD tentang strategi dan metodologi pembelajaran, dan terakhir menerima dana CSR dari Ancora Foundation dan Indonesia Heretage Foundation berupa alat peraga edukasi (APE) dalam materi pembelajaran, buku cerita dan papan nama. Pemberdayaan remaja pra sejahtera tak luput dari garapan Posdaya Mandiri seperti PIK Mandiri Karang Taruna RW 07 Mustikasari dengan usaha service AC, televisi, radio dan lain-lain. Selain itu dalam bidang pendidikan adanya Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL), perpustakaan dan pengajian, serta di bidang kesehatan Posdaya Mandiri memiliki kegiatan yaitu Posyandu, kesehatan anak Paud, dan kesehatan lansia.

Konsep pemberdayaan yang dilakukan Posdaya Mandiri terhadap masyarakat di Perumahan Pondok Timur Indah II Posdaya merupakan gagasan baru guna menyambut anjuran pemerintah untuk membangun sumber daya manusia melalui partisipasi keluarga secara aktif. Proses pemberdayaan itu diprioritaskan pada peningkatan kemampuan keluarga untuk bekerja keras mengentaskan kebodohan, kemalasan dan kemiskinan dalam arti yang luas. Posdaya dikembangkan terutama sebagai forum untuk merangsang dan mengembangkan silaturahim, forum pemberdayaan keluarga dan penggalangan kebersamaan dengan mengubah sikap dan tingkah laku agar pro kebersamaan dan pembangunan dengan kerja keras dan mandiri.

Seperti Konsep pemberdayaan yang diterapkan Posdaya Mandiri dalam memberdayakan masyarakat bahwa pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan Posdaya Mandiri adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai program pemberdayaan, melainkan sebagai subjek atau pelaku pemberdayaan. Oleh karena itu, maka upaya pemberdayaan masyarakat itu harus terarah. Upaya ini ditujukan langsung kepada masyarakat yang memerlukan, dengan program yang dirancang untuk mengatasi masalahnya yang sesuai dengan kebutuhannya, serta dalam melaksanakan program-program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat yang menjadi sasaran.

Untuk itu, maka konsep yang dilakukan Posdaya Mandiri dalam memberdayakan masyarakat yaitu Pertama, mendorong masyarakat untuk mendiskusikan masalah yang ada di lingkungannya serta merumuskan pemecahannya dalam suasana kebersamaan seperti dalam acara arisan ataupun pengajian. Setelah itu, fasilitator melakukan pendataan tentang seluruh warga dan dikelompokkan yang termasuk keluarga prasejahtera, KS 1, KS 2, KS 3 dan KS 3+. Setelah itu, dilakukan pemetaan untuk mengetahui masalah dan potensi yang ada di wilayah tersebut. Kemudian, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat di wilayah RW 07 dan berupaya untuk menciptakan ide-ide dalam mengembangkannya, seperti potensi ibu-ibu yang mempunyai kreatifitas dalam membuat produk-produk yang bernilai jual

Page 10: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118 105

sehingga nantinya dapat membantu perekonomian masyarakat. Kedua, dalam jalur penerapan ini, setelah mengetahui potensi yang ada pada masyarakat RW 07 Maka Posdaya Mandiri melakukan sarasehan dengan pihak aparat pemerintah dan kepada pihak yang berkompeten pada bidang masalah tersebut, setelah itu berdiskusi dalam menemukan solusi, misalnya dengan melakukan kerjasama dengan Yayasan Damandiri, aparat pemerintah dan perguruan tinggi diantaranya bekerjasama dengan Universitas Triologi, STMIK Bani Saleh dan Universitas Islam 45 Bekasi dalam mengadakan pelatihan sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan maupun lingkungan. Ketiga. Dalam penerapan lapangan ini, melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibicarakan dan disepakati bersama serta meningkatan partisipasi masyarakat didalam melakukan program-program pemberdayaan tersebut, lebih lanjut partisipasi masyarakat disini di harapkan bisa memunculkan kemandirian dan keterlibatan masyarakat dalam proses tersebut yang dilandasi oleh kesadaran dan gotong royong. (Wawancara dengan Rika Susanti sebagai ketua Posdaya Mandiri, 25 April 2017).

Upaya pemberdayaan yang dilakukan Posdaya Mandiri tersebut sesuai dengan Konsep pemberdayaan yang diusung oleh winarni, mengungkapkan bahwa inti dari pemberdayaan adalah meliputi tiga hal yaitu Pertama, pengembangan (enabling) yaitu bagaimana seorang fasilitator mampu mendorong masyarakatnya dalam melakukan upaya perubahan serta mampu membaca atau menggali potensi yang dimiliki oleh masyarakat yang menjadi sasarannya, Kedua, memperkuat potensi atau daya (empowering) setelah mengetahui potensi yang dimiliki oleh masyarakat maka hal yang harus dilakukan yaitu memperkuat potensi sumber daya manusia dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan-pelatihan dalam menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), setelah program-program pemberdayaan dilakukan secara efektif maka akan terciptanya kemandirian bagi masyarakat. (Winarni, 1998: 75)

Implementasi program-program pemberdayaan yang dilakukan Posdaya Mandiri terhadap masyarakat di Perumahan Pondok Timur Indah II Dalam penerapan program-program pemberdayaan tentulah tidak mudah, pelaksanaan program-program pemberdayaan Posdaya Mandiri dilakukan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh perangkat pemerintahan yang dibantu oleh fasilitator atau konsultan. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah proses perencanaan selesai dan dana kegiatan.

Adapun mekanisme dalam implementasi program pemberdayaan Posdaya mandiri dijelaskan dalam gambar di bawah ini.

Page 11: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Ummi Arifah, Syaiful Anwar, Ali Aziz

106 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118

(Sumber: Dokumen Posdaya Mandiri, 2012)

Gambar 1. Jalur Penerapan

Dari gambar tersebut dijelaskan bahwa langkah-langkah yang dilakukan Posdaya Mandiri dalam mengimplementasikan program-program pemberdayaan yaitu meliputi: Pertama, yaitu melakukan Persiapan, pada tahap persiapan ini yaitu dengan mengadakan pertemuan dengan pejabat setempat, dan tokoh-tokoh yang dianggap penting untuk bekerja sama membangun suatu program pemberdayaan dengan mendiskusikan masalah dan kebutuhan di wilayah tersebut; Kedua, melakukan Pendataan dan Pelaporan, pada tahap ini yaitu melakukan pendataan dan pelaporan sebagai upaya untuk melihat jumlah, persebaran dan klasifikasi keluarga sesuai tahap kesejahteraan. Adapun indikator untuk menempatkan keluarga dalam kategori keluarga Prasejahtera, KS 1, KS 2, KS 3, KS 3+. Setelah itu dilakukan pelaporan mengenai jumlah keluarga di wilayah RW 07 Perumahan Pondok Timur Indah II. Adapun data keluarga RW 07 Perumahan Pondok Timur Indah II yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Data keluarga RW 07 Perumahan Pondok Timur Indah II

Rukun Tetangga (RT)

Kategori Jumlah KK

RT 01 Prasejahtera -

KS 1 -

Persiapan Pendataan

Pelaporan

Pemetaan

Sarasehan

Analisis

Program

Dukungan

Evaluasi

Subsidi

Dana Kerja

Pelaksanaan

Pemetaan

Perorangan

Kas Posdaya

Page 12: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118 107

KS 2 -

KS 3 7

KS 3+ 32

RT 02 Prasejahtera 3

KS 1 -

KS 2 24

KS 3 25

KS 3+ -

RT 03 Prasejahtera -

KS 1 15

KS 2 4

KS 3 15

KS 3+ 10

RT 04 Prasejahtera -

KS 1 -

KS 2 4

KS 3 13

KS 3+ 31

RT 05 Prasejahtera -

KS 1 -

KS 2 8

KS 3 18

KS 3+ 15

RT 06 Prasejahtera -

KS 1 -

KS 2 -

KS 3 6

KS 3+ 33

RT 07 Prasejahtera -

KS 1 -

KS 2 -

Page 13: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Ummi Arifah, Syaiful Anwar, Ali Aziz

108 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118

KS 3 -

KS 3+ 54

RT 08 Prasejahtera -

KS 1 -

KS 2 -

KS 3 16

KS 3+ 38

RT 09 Prasejahtera -

KS 1 5

KS 2 3

KS 3 9

KS 3+ -

RT 10 Prasejahtera -

KS 1 1

KS 2 1

KS 3 29

KS 3+ 12

RT 11 Prasejahtera 5

KS 1 17

KS 2 4

KS 3 26

KS 3+ 39

RT 12 Prasejahtera -

KS 1 -

KS 2 -

KS 3 20

KS 3+ -

Jumlah Prasejahtera 8

KS 1 38

Page 14: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118 109

KS 2 30

KS 3 153

KS 3+ 285

(Sumber: Dokumen Posdaya Mandiri, 2016)

Dari tebel 1, terlihat bahwa jumlah data keluarga RW 07 Perumahan Pondok Timur Indah II yang termasuk dalam kategori Prasejahtera sebanyak 8 KK, KS 1 sebanyak 38 KK, KS 2 sebanyak 30 KK, KS 3 sebanyak 153 KK, dan KS 3+ sebanyak 285 KK. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa jumlah KK yang harus menjadi prioritas utama dalam melaksanakan program pemberdayaan yaitu terhadap 8 KK yang termasuk dalam kategori keluarga prasejahtera.

Ketiga, Pemetaan yaitu melakukan pemetaan wilayah, peta tersebut menghubungkan keluarga dengan akses fasilitas membangun keluarga sejahtera berdasarkan MDGs atau penguatan fungsi-fungsi keluarga dengan tujuan untuk memgetahui mengenai potensi dan kebutuhan masyarakat di wilayah RW 07 Perumahan Pondok Timur Indah II.

Dalam pemetaan tersebut, digambarkan tentang tata letak wilayah setiap RT yang termasuk kedalam wilayah RW 07 Perumahan Pondok Timur Indah II, yang meliputi potensi dan kebutuhan-kebutuhan dari setiap RT tersebut, dan didata yang termasuk dalam katagori keluarga Prasejahtera, KS 1, KS 2, KS 3, dan KS 3+.

Keempat, sarasehan adalah pelaporan yang dimulai dari tingkat RW, Setelah itu dilanjut pelaporan ke desa mengenai kondisi masyarakat yang ada di wilayah RW 07 Perumahan Pondok Timur Indah II dan program-program pemberdayaan yang akan diajukan lalu setelah itu pelaporan ke tingkat kecamatan. Dan dalam sarasehan ini juga dimaksudkan untu membuat perencanaan program kedepan dan menyepakati kegiatan, sasaran dan program kerja dalam menuntaskan masalah di wilayah tersebut. Kelima, pelaksanaan yaitu melaksanakan rencana kegiatan/program pemberdayaan Posdaya Mandiri yang mencakup empat bidang dan dimulai sesuai prioritas dengan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi masyarakat dan menjangkau sasaran prioritas untuk memberdayaan keluarga. Keenam, melakukan analisis tentang masalah-masalah yang ada di wilayah tersebut lalu didiskusikannya tentang solusi mengenai masalah yang ada diwilayah tersebut lalu dianalisis apakah solusi tersebut tepat dan efisien dalam penerapan program pemberdayaan. Ketujuh, program dukungan yaitu maksud dari program dukungan ini adalah dukungan dari berbagai pihak dalam menjalankan program-program pemberdayaan yang sudah direncanakan baik itu berupa bantuan CSR, bantuan dana desa, donator, peralatan yang diperlukan dan lain sebagainya untuk selanjutnya dimanfaatkan dalam menjalankan program-program pemberdayaan Posdaya Mandiri. Kedelapan, yaitu melakukan evaluasi program-program yang telah dilaksanakan

Page 15: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Ummi Arifah, Syaiful Anwar, Ali Aziz

110 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118

untuk ditinjau sejauh mana pencapaian hasil dari program-program pemberdayaan yang telah dilakukan Posdaya Mandiri terhadap masyarakat Perumahan Pondok Timur Indah II (Wawancara dengan Rika Susanti sebagai ketua Posdaya Mandiri, 27 April 2017).

Adapun mekanisme dalam implementasi program pemberdayaan Posdaya mandiri yaitu: Pertama, dalam implementasi dari program-program pemberdayaan di bidang pendidikan yaitu dalam program Bina Keluarga Lansia (BKL) yaitu di bawah binaan bapak Sambas sudah mengadakan pelatihan dalam membuat angklung yang bisa dijadikan souvenir dalam bentuk gantungan kunci, bros, tempat surat dan lain-lain sehingga dengan adanya pelatihan tersebut dapat bermanfaat dan meningkatkan kreatifitas anggota Bina Keluarga Lansia (BKL). Sedangkan Taman Bacaan yang terletak bersamaan dengan ruang PAUD, buku-buku tersebut disediakan untuk menambah wahana bacaan bagi anak-anak agar dapat menambah wawasan serta pengetahuannya, adanya bantuan buku-buku tersebut dari beberapa pihak seperti aparat pemerintah desa, dan donator lainnya. kemudian setelah ditinjau dari beberapa kebutuhan di masyarakat sekitar perumahan tentang pendidikan maka didirikanlah PAUD Mandiri dengan mengembangkan metode pengajaran yang dibantu dengan mengikuti pelatihan guru-guru PAUD tentang strategi dan metodologi pembelajaran, dan terakhir menerima dana CSR dari Ancora Foundation dan Indonesia Heretage Foundation berupa alat peraga edukasi (APE) dalam materi pembelajaran, buku cerita dan papan nama. Sedangkan dalam metode pembelajarannya, PAUD Mandiri menerapkan pendidikan berbasis karakter dengan menerapkan model yang bukan hanya memberikan rasa aman dan nyaman pada anak, tetapi juga menciptakan atmosfer belajar guna merangsang minat belajar anak, sehingga diharapkan siswanya dapat menjadi generasi kreatif dan berdaya piker tinggi (Higher order Thinking Skills). (Wawancara dengan Mujiati sebagai koordinator bidang pendidikan, 3 Mei 2017).

Kedua, dalam mengimplementasikan program pemberdayaan di bidang kesehatan yaitu dengan bekerjasama dengan dua posyandu yang berada di wilayah perumahan pondok timur indah II yaitu posyandu mawarsari 7A dan 7B dalam mengawasi dan membantu dalam pelayanan kesehatan masarakat mulai dari balita, remaja, dewasa, dan lansia. Selain itu, dengan mendatangkan para narasumber dalam melakukan sosialisasi yang berhubungan dengan masalah kesehatan, sehingga akan tumbuhnya kesadaran bagi masyarakat dalam pentingya menjaga kesehatan. (Wawancara dengan Rika Susanti sebagai ketua Posdaya Mandiri, 3 Mei 2017).

Ketiga, implementasi dari program-program pemberdayaan di bidang ekonomi yaitu pertama, dengan adanya simpan pinjam yang diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan modal usaha, dalam menjalankan program tersebut Posdaya Mandiri bekerjasama dengan koperasi Taburpuja yang

Page 16: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118 111

merupakan koperasi binaan dari Yayasan Damandiri untuk membantu usaha simpan pinjam bagi masyarakat RW 07 Perumahan Pondok Timur Indah II. Kedua, dengan adanya usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang membantu dalam kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut, ditunjang dengan adanya pelatihan-pelatihan maupun seminar yang diadakan baik dari yayasan Damandiri maupun dari Universitas yang terkait dalam membantu program pemberdayaan Posdaya mengenai Entrepreneurship dan lain sebagainya, sehingga warga pun terdorong untuk mencari tambahan penghasilan, oleh karena itu, munculah kegiatan-kegiatan ekonomi di masyarakat di bidang pangan, kerajinan maupun jasa. Ketiga, adanya Cafe Posdaya dalam implementasinya Cafe Posdaya menampung beberapa produk yang di hasilkan oleh anggota posdaya untuk dipromosikan sehingga diharapkan dapat menambah penghasilan keluarganya, selain itu adanya bazar yang berisi promosi produk-produk yang dihasilkan dari anggota Posdaya Mandiri yang diadakan apabila kedatangan tamu dari berbagai peserta Observation Study Tour (OST) dari berbagai daerah. (Wawancara dengan Retno sebagai anggota bidang ekonomi, 3 Mei 2017).

Keempat, dalam implementasinya, program pemberdayaan di bidang limgkungan yaitu mensosialisasikan kegiatan rutin kerja bakti yang diadakan sebulan sekali, serta mensosialisasikan dan mengajak masyarakatnya untuk ikut serta dalam program tanaman bergizi dan tanaman obat yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kesehatan serta pemanfaatan lingkungan sekitar perumahan tersebut. (Wawancara dengan Rika Susanti sebagai ketua Posdaya Mandiri, 3 Mei 2017).

Dari sekian program-program pemberdayaan yang dilakukan, partisipasi dari masyarakat RW 07 pun cukup antusias dalam mengikuti kegiatan pemberdayaan yang dilakukan Posdaya Mandiri, walaupun dalam pelaksanaannya sering adanya pro kontra dari beberapa masyarakat, namun semua itu sedikit demi sedikit dapat diatasi dengan baik. Mengingat pentingnya sebuah partisipasi masyarakat dalam mengikuti program-program pemberdayaan, Menurut Diana Conyers (1991: 154-155) terdapat tiga alasan utama mengapa partisipasi masyarakat mempunyai sifat penting yaitu: Pertama, partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal. Alasan kedua, yaitu bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek tersebut. Berbagai usaha untuk mencapai proyek-proyek dinegara berkembang menunjukkan bahwa bantuan masyarakat akan sulit diharapkan apabila mereka tidak diikutsertakan. Alasan ketiga, partisipasi menjadi urgen karena timbul

Page 17: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Ummi Arifah, Syaiful Anwar, Ali Aziz

112 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118

anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi jika masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat.

Hasil dari pelaksanaan program Posdaya Mandiri yang menjadi model pemberdayaan pada masyarakat di Perumahan Pondok Timur Indah II Adapun program-program pemberdayaan yang dijalankan sepenuhnya ditujukan untuk membantu dalam mengentaskan kemiskinan dan membentuk masyarakat yang mandiri hal ini sesuai dengan visi posdaya mandiri yaitu memberdayakan keluarga untuk melaksanakan fungsi-fungsi keluarga sehingga mampu mewujudkan keluarga mandiri dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Berikut hasil dari pelaksanaan program-program pemberdayaan Posdaya Mandiri: Pertama, Bidang Pendidikan, disadari pendidikan merupakan aspek yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas masyarakat dan mampu memberikan perubahan di lingkungannya. Untuk itu, dengan upaya yang dilakukan Posdaya Mandiri dalam melakukan program pemberdayaan di bidang pendidikan, dengan mendirikan program PAUD, BKL, BKB, dan BKR dengan memberikan pengetahuan dan pelatihan-pelatihan SDM juga diberikan kepada sasaran dari program pemberdayaan di bidang pendidikan. Selain itu, dengan didirikannya PAUD Mandiri, masyarakat Perumahan Pondok Timur Indah merasa terbantu, dan anak-anaknya pun dapat mendapatkan pendidikan yang layak dengan biaya yang terbilang murah dari beberapa PAUD yang ada di Kota Bekasi serta mendapatkan metode pembelajaran yang berbeda dari PAUD yang lainnya karena PAUD Mandiri menekankan pada pendidikan berbasis karakter terhadap anak didiknya sehingga dapat membentuk ana didiknya menjadi manusia yang berkarakter, kreatif dan berdaya pikir tinggi. selain itu, kelompok anggota Bina keluarga lansia (BKL) dapat termotivasi dengan adanya pelatihan-pelatihan yang diikuti sehingga mereka dapat melakukan hal yang produktif diusia yang terbilang sudah tidak muda lagi. (Wawancara dengan Titin sebagai anggota Posdaya Mandiri, 3 Mei 2017)

Kedua, Kesehatan. Pada aspek kesehata Posdaya Mandiri menyadari bahwa kesehatan sangatlah penting karena generasi yang sehat akan mampu melaksanakan program pembangunan yang baik. Dengan memfokuskan dalam membantu pelayanan kesehatan keluarga dengan bekerjasama dengan dua Posyandu Mawar Sari 7A dan Posyandu Mawar Sari 7B. sehingga masyarakat dapat terbantu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, selain itu Posdaya Mandiri juga memperhatikan kepada kesehatan para lansia dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkannya seperti pelayanan kesehatan lansia. (Wawancara dengan Suntari sebagai anggota Posdaya Mandiri, 4 Mei 2017)

Ketiga, Ekonomi. Dengan adanya program-program pemberda-yaan di bidang ekonomi dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat, kini semakin banyak munculnya usaha-usaha kecil di bidang pangan, kerajinan

Page 18: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118 113

maupun jasa. Semula usaha tersebut tidak ada, namun setelah adanya Posdaya wargapun semakin terdorong untuk kreatif mencari tambahan penghasilan demi meningkatkan perekonomian keluarganya. (Wawancara dengan Retno sebagai anggota Posdaya Mandiri, 3 Mei 2017).

Keempat, Lingkungan. Dari sekian program pemberdayaan di bidang lingkungan yang telah dijalankan, masyarakat mulai menilai penting dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungannya, dan semakin memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami kebun bergizi maupun tanaman obat keluarga (Toga). Selain itu, dapat meningkatkan jiwa gotong-royong antar masyarakat RW 07 Perumahan Pondok Timur Indah II. (Wawancara dengan Musliah sebagai anggota Posdaya Mandiri, 4 Mei 2017)

Kemudian dalam setiap pelaksanaan program, tentunya diperlukan monitoring dan evaluasi dengan tujuan untuk meninjau ulang seberapa berhasilkah program-program pemberdayaan yang telah dijalankan. Untuk itu, monitoring dan evaluasi dari program-program pemberdayaan Posdaya Mandiri yang meliputi bidang pendidika, kesehatan, ekonomi dan lingkungan yaitu sebagai berikut:

Tabel 2. Monitoring dan Evaluasi Posdaya Mandiri

Bidang Rincian Ket.

Pendidikan a. PAUD/BKB

Jumlah Siswa

Jumlah Guru/.Pengasuh

70

9

BKR/Karang Taruna

Jumlah Siswa

Jumlah Guru/Pengasuh

27

7

BKL Jumlah Siswa

Jumlah Guru/Pengasuh

Kegiatan penyuluhan

Olahraga

Pemeriksaan kesehatan

Keagamaan

47

5

Ada

Ada

Ada

Ada

Bimbel dan Iqro Jumlah Siswa

Jumlah Guru/Pengasuh

8

10

Kesehatan Posyandu Balita Jumlah Pos

Jumlah Peserta

2

167

Page 19: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Ummi Arifah, Syaiful Anwar, Ali Aziz

114 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118

Posyandu Lansia Jumlah Pos

Jumlah Peserta

1

47

Pos KB Jumlah Pos

Jumlah Peserta

2

56

Penyuluhan Kesehatan

Ada

Wirausaha

(Ekonomi & Koperasi)

Kelompok Usaha Bersama/ Produktif

Jumlah Kelompok Usaha Bersama Produktif

Sebutkan jenis kelompok usaha tersebut

PEKKA Mandiri

2

115

Koperasi Tidak ada

Usaha simpan pinjam

Jumlah anggota simpan pinjam

30

Lingkungan Kebun Bergizi Jumlah keluarga menanam tanaman bergizi

63

Tanaman Obat Jumlah keluarga menanam tanaman obat

530

Pembuatan pupuk Organik

Jumlah keluarga membuat pupuk organic

3 RT

Kebun PAUD 1

(Sumber: Dokumen Monitoring dan Evaluasi Posdaya Mandiri, 2016).

Tabel 3. Perkembangan Posdaya

Rincian Jawaban Kode

Bagaimana perkembangan posdaya saat ini?

Sangat sulit berkembang 1

Sulit Berkembang 2

Biasa Saja 3

Berkembang 4

Sangat Berkembang 5

4

Hal-hal yang menghambat Subsidi dana yang terbatas

Page 20: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118 115

Posdaya Berkembang Adanya pro dan kontra dalam menjalankan program-program pemberdayaan

Sarana dan prasarana

Hal-hal yang mendorong Posdaya berkembang

Adanya kesadaran warga serta kebutuhan warga dalam melakukan pembangunan

Saran Kebutuhan Posdaya

Pemerintah harus secara merata memperhatikan seluruh Posdaya sesuai dengan kebutuhan setempat.

Peningkatan subsidi dana dalam menunjang program-program pemberdayaan

Penambahan kegiatan penyuluhan yang disesuaikan dengan kebutuhan Posdaya

Peningkatan sarana dan prasarana yang dibutuhkan Posdaya

(Wawancara dengan Rika Susanti sebagai ketua Posdaya Mandiri, 5 Mei 2017).

Dari tabel 2 dan 3 tersebut, dapat digambarkan bahwa dari sekian program pemberdayaan yang telah dilaksanakan oleh Posdaya Mandiri, sudah berjalan dengan efektif baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Hal tersebut, tak lepas dari adanya kesadaran warga serta kebutuhan warga dalam melakukan pembangunan di lingkungannya tersebut, adapun hal yang menghambat dalam pelaksaaan program pemberdayaan yaitu subsidi dana yang terbatas, adanya pro dan kontra dalam menjalankan program-program pemberdayaan, sarana dan prasarana. Meskipun begitu, Posdaya Mandiri tersebut termasuk dalam kategori Posdaya yang berkembang.

Sejauh ini, Posdaya Mandiri telah membantu masyarakat RW 07 Perumahan Pondok Timur Indah II dalam memfasilitasi program pemberdayaan dalam meningkatkan kemandirian warga dilingkungannya tersebut serta mampu menghasilkan beberapa perubahan positif di masyarakat baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Dengan demikian, Posdaya Mnadiri berhasil dalam memberdayakan masyarakat di lingkunganya, hal tersebut sesuai dengan upaya pemberdayaan masyarakat menurut Surjono dan Nugroho bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prose dimana masyarakat (khususnya yang kurang memiliki akses terhadap pembangunan) didorong untuk meningkatkan kemandirian dalam mengembangkan perikehidupan mereka (Surjono dan Nugroho, 2008: 26).

PENUTUP

Page 21: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Ummi Arifah, Syaiful Anwar, Ali Aziz

116 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118

Adapun hasil dari pembahasan dan penelitian Pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) Mandiri yang menjadi salah satu model pemberdayaan masyarakat di Indonesia, dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, Konsep pemberdayaan yang diterapkan Posdaya Mandiri dinilai baik dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat di perumahan Pondok Timur Indah II yaitu dengan menggunakan konsep dasar pendataan dan pemetaan yang meliputi: 1) melakukan mekanisme pendataan dan pemetaan untuk mengkatagorisasikan keluarga yang termasuk KS 1, KS 2, KS 3 dan KS 3+. 2) dalam jalur penerapan ini, setelah mengetahui potensi yang ada pada masyarakat RW 07 maka Posdaya Mandiri melakukan sarasehan dengan pihak aparat pemerintah dan kepada pihak yang berkompeten dalam memecahkan masalah di wilayah tersebut. 3) Dalam penerapan lapangan ini, melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibicarakan dan disepakati bersama serta meningkatan partisipasi masyarakat didalam melakukan program-program pemberdayaan tersebut, sehingga partisipasi masyarakat disini dapat memunculkan kemandirian dan keterlibatan masyarakat dalam mensukseskan program-program pemberdayaan yang telah dijalankan.

Kedua, implementasi yang dilakukan Posdaya Mandiri dalam memberdayakan dan mengentaskan kemiskinan pada masyarakat di Perumahan Pondok Timur Indah II yaitu 1) dibidang pendidikan Posdaya Mandiri mendirikan PAUD, Bina Keluarga Lansia (BKL), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Balita (BKB) yang dalam implementasinya melakukan pelatihan dan peenyuluhan. 2) Implimentasi program pemberdayaan di bidang ekonomi, Posdaya Mandiri mendirikan usaha simpan pinjam, UPPKS, PEKKA, dan Cafe Posdaya. 3) Implimentasi di bidang lingkungan Posdaya Mandiri menggalakan atau mensosialisasikan program tanaman bergizi, tanaman obat keluarga (TOGA), tambulapot, tambulakar, dan kerja bakti. Keempat, implementasi di bidang kesehatan yaitu dengan bekerjasama dalam pelayanan kesehatan dengan dua posyandu yaitu posyandu Mawar Sari 7A dan Mawar Sari 7B.

Ketiga, Posdaya Mandiri sebagai model pemberdayaan masyarakat telah memiliki kinerja yang baik karena mampu menghasilkan beberapa perubahan positif di masyarakat baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang telah didapat dari berbagai pihak sebagai bentuk apresiasi dari program-program pemberdayaan yang telah dijalankan oleh Posdaya Mandiri dengan dukungan dari beberapa aparat pemerintah baik itu desa maupun dari beberapa instansi-instansi yang terkait. Selain itu, dari program-program yang telah dijalankan Posdaya Mandiri mampu membantu masyarakat dan mengurangi jumlah KK yang termasuk kategori keluarga prasejahtera, semula terdapat 8 KK yang termasuk dalam katagori prasejahtera, kini berkurang menjadi 6 KK saja. Namun, tidak semua program-program pemberdayaan Posdaya Mandiri berkelanjutan, terdapat beberapa program yang terhenti karena disebabkan

Page 22: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan Masyarakat

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118 117

beberapa kendala seperti dana, sarana dan prasarana yang kurang memadai dan dukungan dari masyarakat itu sendiri.

Secara umum pelaksanaan model pemberdayaan masyarakat melalui Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) sudah berjalan di Posdaya Mandiri. Namun ada beberapa catatan yang sebaiknya diperbaiki untuk keberlangsungan program-program pemberdayaan di lingkungannya. Adapun saran dan rekomendasi selanjutnya yaitu perlu adanya pengembangan dan penguatan program-program pemberdayaan Posdaya Mandiri dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan secara berkelanjutan. Karena ada beberapa program atau kegiatan pemberdayaan yang terhenti disebabkan oleh beberapa kendala seperti: dana, pra sarana yang masih belum memadai dan dukungan dari masyarakat itu sendiri. untuk itu, maka perlu dilakukan penguatan program-program pemberdayaan agar kegiatan pemberdayaan tersebut dapat terus berlanjut dan dapat membantu keluarga prasejahtera jauh dari kemiskinan.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, I. R. (2013). Intervansi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Anwas, O.M. (2013). Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung : Alfabeta. Aziz, R. (2014). Dakwah dalam Paradigma Pemberdayaan Masyarakat Muslim, dalam

Ilmu Dakwah: Ilmu Dakwah: Academic Journal For Homiletic Studies, 5(16), 117-144.

Mikkelsen, B. (1999). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Onny S.P dan A.M.W. Pranarka. (1996). Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: CSIS.

Prawiro, M.D. (2014). Memberdayakan Rakyat Membangun Kebersamaan. Jakarta : Yayasan Damandiri

Roesmidi dan R. Risyanti. (2006). Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Alqaprint Jatinangor.

Suaib, H. (2017). Suku Moi: Nilai-Nilai Kearifan Lokal dan Modal Sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat. Sorong: Animage.

Suparjan, dan Hempri Suyatno. (2003). Pengembangan Masyarakat: Dari Pembangunan Sampai Pemberdayaan. Yogyakarta: Aditya Media.

Surjono, A dan T. Nugroho. (2008). Paradigma, Model, Pendekatan Pembangunan, dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Daerah. Malang: Bayumedia Publishing.

Suryamin. (2016). Sensus Penduduk Miskin, diakses 19 November 2016, dari http: www.bps.go.id.

Suyono, Haryono dan Rohadi Haryanto. (2011). Pedoman pembentukan dan pengembangan Posdaya. Jakarta: Balai Pustaka.

Page 23: Pemberdayaan Keluarga sebagai Model Pemberdayaan …

Ummi Arifah, Syaiful Anwar, Ali Aziz

118 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 2 No. 1 (2017) 96-118

Winarni, T. (1998). Memahami Pemberdayaan Masyarakat Desa Partisipatif dalam Orientasi Pembangunan Masyarakat Desa Menyongsong Abad 21: Menuju Pemberdayaan Pelayanan Masyarakat. Yogyakarta: Adita Media.

Wrihatnolo, R. R. & Riant N. D. (2007). Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.