model pemberdayaan revisi

26
Oleh : Ir. Agus Tumulyadi, MP. Dr.Ir. Susinggih Wijana, MS. Moh. Fatchi, SE,MS. TIM KKNT PRUKAB MUSIRAWAS

Upload: mbak-nike

Post on 24-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

PEMBERDAYAAN

TRANSCRIPT

Oleh :Ir. Agus Tumulyadi, MP.

Dr.Ir. Susinggih Wijana, MS.Moh. Fatchi, SE,MS.

TIM KKNT PRUKAB MUSIRAWAS

PENGALAMAN TIM PELAKSANA TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI JAWA TIMUR1. Pemberdayaan berbasis RTSM2. Pemberdayaan basis Komoditi Ternak

(Kambing Boer3. Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya)4. Pemberdayaan Keaksaraan berbasis

Ketrampilan Wirausaha5. Pemberdayaan Desa Mandiri berbasis Potensi

Kawasan Pedesaan6. Pemberdayaan Desa Mandiri Energi

1. Pemberdayaan berbasis RTSMa. Nama Program : Jalin Kesrab. Tujuan : mengurangi pendalaman kemiskinanc. Sasaran : Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)d. Model pemberdayaan : Peningkatan SDM RTSM

melalui bantuan langsung fasilitas kerja e. Kelembagaan yang terlibat : Perguruan Tinggi,

Pendamping Lokal dan SKPD sbg pelaksanaf. Mekanisme pendanaan: APBD Provinsi Jawa Timur

implementasi APBD untuk rakyat (wong Cilik)g. Goal : menurunnya tingkat kemiskinan,

terbukanya lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat meningkat

2. Pemberdayaan basis Komoditi Ternak (Kambing Boer)a. Nama Program : Program Pemberdayaan Keluarga

Miskin (PPKM)b. Tujuan : meningkatkan tenaga kerja/SDM di

pedesaan dengan mempertahankan plasma nutfah kambing

c. Sasaran : RTM d. Model pemberdayaan : penguatan SDM kader

karang taruna dengan budidaya ternak kambing Boer

e. Kelembagaan yang terlibat : Pemerintah Desa, Bapemas Kabupaten dan Bapemas Provinsi

f. Mekanisme pendanaan : Hibah usaha produktif dari APBD Provinsi dan Kabupaten

g. Goal : Tumbuhkembangnya ekonomi desa berbasis budidaya ternak kambing Boer

3. Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya)a. Nama Program : Posdayab. Tujuan : mengembangkan wirasuaha keluargac. Sasaran : Ibu rumah tanggad. Model pemberdayaan : inisiasi wirausaha dan

penguatan permodalane. Kelembagaan yang terlibat : Pemerintah Desa, Bank

Daerah, Yayasan Damandiri dan KKN Tematik Perguruan Tinggi

f. Mekanisme pendanaan : pembelajaran ketrampilan wirausaha keluarga dan permodalan produktif

g. Goal : penguatan ekonomi keluarga melalui tumbuh kembangnya wirausaha baru

4. Pemberdayaan Keaksaraan berbasis Ketrampilan Wirausahaa. Nama Program : Keaksaraanb. Tujuan : meningkatkan kemampuan baca tulis

dan ketrampilan berwirausahac. Sasaran : warga belajar buta aksarad. Model pemberdayaan : pendidikan kepada orang

dewasae. Kelembagaan yang terlibat : Disdikbud dan KKN

Tematik Perguruan Tinggif. Mekanisme pendanaan : APBD II melalui

Disdikbudg. Goal : pengurangan masyarakat buta aksara

5. Pemberdayaan Desa Mandiri berbasis Potensi Kawasan Pedesaana. Nama Program : Pemberdayaan Desa Mandirib. Tujuan : meningkatkan ekonomi lokalc. Sasaran : masyarakat produktif dan potensi desad. Model pemberdayaan : penguatan permodalan

dan pengembangan wirausahae. Kelembagaan yang terlibat : Pemerintah Desa

dan Bapemasf. Mekanisme pendanaan: APBD provinsi ke

lembaga pemberdayaan di desag. Goal : tumbuhberkembangnya perekonomian

desa

6. Pemberdayaan Desa Mandiri Energia. Nama Program : Desa Mandiri Energib. Tujuan : meningkatkan ketersedian energi,

kesehatan lingkungan serta agribisnis terpaduc. Sasaran : petani dan peternak sapi perahd. Model pemberdayaan : penerapan teknologi bio-

gas dan tanaman organike. Kelembagaan yang terlibat : kelompok ternak,

CSR BUMN dan KKN Tematik Perguruan Tinggif. Mekanisme pendanaan: CSR dan Pemerintah g. Goal : Terciptanya kemandirian energi

masyarakat, lingkungan, dan agribisnis terpadu

RENCANA APLIKASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS PRODUK UNGGULAN KABUPATEN (Prukab)a. Nama Program : Produk Unggulan Kabupaten Musi Rawasb. Tujuan : penguatan kelembagaan pemberdayaan,

diversifikasi komoditi dan perkayaan olahan produk unggulan karet

c. Sasaran : petani karetd. Model pemberdayaan : peningkatan SDM dan kelembagaan,

demoplot perkebunan karet terpadu e. Kelembagaan yang terlibat : pemdes, poktan karet dan KKN

Tematik Perguruan Tinggi (Univ. Brawijaya dan Unmura), Dinas Perkebunan dan SKPD terkait

f. Mekanisme pendanaan: Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) dan

g. Goal : pembentukan kelembagaan pemberdayaan masyarakat berbasis entrepreneur dan demoplot agrobisnis karet terpadu

h. Tahapan pelaksanaan: pembentukan lembaga, sosialisasi, implementasi, monitoring dan evaluasi

POTENSIKeunggulan absolut perkebunan karet dan kelapa

sawitMayoritas SDM-nya sudah terampil berkebun karetArea perkebunan masih berpeluang dikembangkan

(Ekstensifikasi)Tumbuhkembangnya pengusaha lokal berbasis

karet (pembibitan, produksi, perdagangan bahan olahan karet (Bokar)

Pendapatan masyarakat perkebunan karet relatif tinggi (Pemilik dan Penyadap)

Lokasi strategis Kabupaten Musi Rawas di tengah-tengah Sumatera

PERMASALAHANLemahnya Kelembagaan Pemberdayaan

MasyarakatKeterbatasan jumlah tenaga kerja di

perkebunanLemahnya informasi tentang potensi,

teknologi, pemasaran, dan ketenagakerjaan

Belum adanya kemauan untuk diversifikasi usaha dalam mengoptimalkan lahan perkebunan

Belum adanya percontohan perkebunan karet terpadu (Demoplot)

IMPLEMENTASI KKNT

I. Pembentukan kelembagaan II. Demoplot agrobisnis

perkebunan karet terpadu III. Fasilitasi program IV. Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan

I. PEMBENTUKAN KELEMBAGAANNama lembaga : GARDAMAS MURA

(Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Musi Rawas)

Tujuan lembaga : pemberdayaan masyarakat berbasis entrepreneur komoditi karet.

Tingkatan kelembagaan:1. Kelembagaan Kabupaten

2. Kelembagaan Kecamatan

3. Kelembagaan Desa

SUSUNAN ORGANISASI GARDAMAS KABUPATEN

A.Pembina : 1. Bupati Musi Rawas 2. Kepala Dinas Pekebunan Musi Rawas3. Rektor Universitas Brawijaya4. Rektor Universitas Musi Rawas

B. Pengurus Lembaga :1. Ketua2. Sekretaris3. Bendahara4. Bidang-bidang :a. Bidang SDM dan Organisasib. Bidang Teknologi Informasic. Bidang Inkubasi Bisnisd. Bidang Unit Bisnis (terutama Marketing)

C. Lokasi : Kantor Dinas Perkebunan

SUSUNAN ORGANISASIGARDAMAS KECAMATAN

A. Pembina: 1. Camat

B. Pengurus Lembaga:1. Ketua2. Bendahara

SUSUNAN ORGANISASIGARDAMAS DESA

A. Pembina: 1. Kepala Desa

B. Pengurus Lembaga:1. Ketua2. Bendahara

II. DEMOPLOT AGROBISNIS PERKEBUNAN KARET TERPADU

Pengelola GARDAMAS KabupatenTujuan:a. Kebun percontohan

b. Inkubasi dan Unit BisnisLokasi: Wilayah Perkebunan Musi RawasLuas Lahan 10 HektarAktifitas kebun produksi dan peternakan1. Tanaman produksi karet

2. Peternakan Kambing/sapi.Pembiayaan (KKNTematik dan Pemerintah Daerah)

III. FASILITASI PROGRAM

Pelaksana1. Tim Pelaksana dan Mahasiswa Peserta KKNT2. Dinas Perkebunan Kabupaten Musi RawasBentuk Fasilitasi:1.Magang Kelembagaan oleh pengurus

Lembaga2. Pendampingan oleh Mahasiswa KKN3. Pendampingan dan Magang ternak kambing ,

Lebah, dan Sapi

IV. MONOTORING DAN EVALUASI KEGIATANPelaksana:1.KPDT2.Universitas Brawijaya3.Dinas Perkebunan Musi Rawas

Variable Evaluasi:1. Kelembagaan2. Teknik Produksi3. Peningkatan Nilai Ekonomi

KEGIATAN IMPLEMENTASI KELEMBAGAAN GARDAMAS KABUPATENKegiatan 1 : Penentuan Kriteria Calon Pengurusa. Pendidikan S1b. Berjiwa sosialc. Domisili di Musi Rawasd. Umur maksimal 30 tahune. Tidak sebagai pegawai instansi pemerintah dan swastaKegiatan 2 : Seleksi Calon Pengurus oleh Tim

Pelaksana (Universitas Brawijaya dan Dinas Perkebunan)

Kegiatan 3 : Legalitas Lembaga GARDAMAS Kabupaten (Oleh Dinas Perkebunan)

Kegiatan 4 : Pelatihan Dan Magang Pengurus LembagaKegiatan 5 : Penyusunan Web-site GARDAMAS MURAKegiatan 6 : Pendampingan Kelembagaan GARDAMAS

MURA

KEGIATAN IMPLEMENTASI KELEMBAGAAN GARDAMAS KECAMATANKegiatan 1 : Penentuan Kriteria Calon

Pengurusa. Pendidikan minimal SLTAb. Berjiwa sosial (berpengalaman di kader pemberdayaan)c. Domisili di wilayah kecamatan yang bersangkutand. Umur maksimal 25 tahune. Tidak sebagai pegawai instansi pemerintah dan swastaKegiatan 2 : Seleksi Calon Pengurus oleh Tim

Pelaksana (oleh pimpinan Kecamatan)Kegiatan 3 : Legalitas Lembaga GARDAMAS

Kecamatan (oleh Camat)Kegiatan 4 : Pelatihan Dan Magang Pengurus

LembagaKegiatan 5 : Pendampingan Kelembagaan

GARDAMAS

KEGIATAN IMPLEMENTASI KELEMBAGAAN GARDAMAS DESAKegiatan 1 : Penentuan Kriteria Calon

Pengurusa. Pendidikan minimal SLTAb. Berjiwa sosial (berpengalaman di kader pemberdayaan)c. Domisili di wilayah desa yang bersangkutand. Umur maksimal 25 tahune. Tidak sebagai pegawai instansi pemerintah dan swastaKegiatan 2 : Seleksi Calon Pengurus oleh Tim

Pelaksana (oleh pimpinan Desa)Kegiatan 3 : Legalitas Lembaga GARDAMAS

Kecamatan (oleh Kepala Desa)Kegiatan 4 : Pelatihan Dan Magang Pengurus

LembagaKegiatan 5 : Pendampingan Kelembagaan

GARDAMAS

KEGIATAN IMPLEMENTASI DEMOPLOT AGROBISNIS PERKEBUNAN TERPADUKegiatan 1 : Pemilihan Lokasi Kebun Percobaan TerpaduKegiatan 2 : Budidaya Tanaman Produksi Utama (karet)Kegiatan 3 : Budidaya Diversifikasi Komoditi Tanaman :a. Tanaman pangan

b. Tanaman pakan ternak

Kegiatan 4 : Integrasi Budidaya Ternak Terpadu :a. Ternak kambingb. Ternak lebah madu

Kegiatan 5 : Pendampingan Manajemen Industri Kecil Profesional

KEGIATAN FASILITASI PROGRAM Kegiatan 1 : Pendampingan Kelembagaan

GARDAMAS tingkat kabupaten, kecamatan dan desa

Kegiatan 2 : Pendampingan Demoplot sebagai Rintisan Unit dan Inkubasi Bisnis

Kegiatan 3 : Pendampingan Diseminasi Teknologi Tepat Guna (TTG) Inovatif

Kegiatan 4 : Pendampingan Manajemen, Administrasi, Keuangan, Marketing dan Hubungan Masyarakat (Humas)

KEGIATAN MONOTORING DAN EVALUASI KEGIATAN

Kegiatan 1 : Monev Tingkat Pusat oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT)

Kegiatan 2 : Monev Tingkat Kabupaten oleh Tim Dinas Perkebunan Musi Rawas

Kegiatan 3 : Monev Tingkat Universitas Brawijaya

RENCANA TINDAK LANJUT PASCA PROGRAMGARDAMAS MURA merupakan lembaga binaan

Dinas Perkebunan Kab. Musi RawasSinergi Program pemberdayaan masyarakat

antara Dinas Perkebunan Kab. Musi Rawas, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), Dirjen Pendidikan Tinggi- Depdikbud, Univ. Brawijaya dan Univ. Musi Rawas.

Membangun Model Laboratorium Lapang Penelitian dan Pemberdayaan berbasis Entrpreneurship sinergi antara Perguruan Tinggi (Universitas Brawijaya dan UNMURA) dengan Pemerintah Daerah dan Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal