pemberdayaan-koperasi-dan-ukm

Upload: kelramket

Post on 02-Jun-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm

    1/10

    BAB 20

    PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN

    USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

    Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan

    koperasi memiliki potensi yang besar dan strategis dalammeningkatkan aktivitas ekonomi nasional, termasuk menyediakan

    keperluan barang dan jasa dalam negeri. Keberadaan UMKM dan

    koperasi yang tersebar luas di seluruh daerah berperan besar dalam

    penyerapan tenaga kerja, karena lebih dari 7,! juta tenaga kerja (,"

    persen dari jumlah tenaga kerja tahun #$$%) bekerja pada UMKM dan

    koperasi.

    I. Permasalahan an! D"ha#a$"

    &alam melaksanakan peran dan merealisasikan potensinya yang

    besar tersebut, UMKM dan koperasi masih menghadapi berbagai

    masalah. 'alah satu diantaranya adalah masih kurang kondusinya

    iklim usaha, yang mencakup (!) aspek legalitas badan usaha dan

    ketidakjelasan prosedur periinan yang mengakibatkan besarnya biaya

    transaksi, panjangnya proses periinan dan timbulnya berbagai

    pungutan tidak resmi* (#) praktik bisnis dan persaingan usaha yang

  • 8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm

    2/10

    tidak sehat* (+) ketidakpastian lokasi usaha* dan (%) lemahnya

    koordinasi lintas instansi dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM.

    &i samping itu, otonomi daerah ternyata belum menunjukkan

    kemajuan yang merata dalam upaya mempercepat tumbuhnya iklim

    usaha yang kondusi bagi koperasi dan UMKM. al itu, misalnyatercermin dari masih terdapat daerah yang memandang koperasi dan

    UMKM sebagai sumber pendapatan asli daerah dengan mengenakan

    pungutan-pungutan baru yang tidak perlu sehingga biaya usaha

    koperasi dan UMKM meningkat. leh karena itu, aspek kelembagaan

    masih menjadi perhatian yang sungguh-sungguh dalam rangka

    memperoleh daya jangkau hasil dan manaat yang semaksimal

    mungkin mengingat besarnya jumlah, keanekaragaman usaha, dan

    tersebarnya UMKM.

    Permasalahan pokok lainnya adalah rendahnya produktivitas

    yang berakibat terjadinya kesenjangan yang sangat lebar antarpelaku

    usaha kecil, menengah, dan besar. Perkembangan produktivitas tenaga

    kerja usaha mikro dan kecil belum menunjukkan perkembangan yang

    berarti. /tas dasar harga berlaku tahun #$$%, produktivitas per tenaga

    kerja usaha mikro dan kecil adalah sebesar 0p!!,1 juta dan usaha

    menengah sebesar 0p+2,7 juta, sedangkan produktivitas per tenaga

    kerja usaha besar telah mencapai 0p#,# miliar. Kinerja seperti ituberkaitan dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia UMKM

    khususnya dalam bidang manajemen, organisasi, penguasaan

    teknologi, dan pemasaran, serta rendahnya kompetensi ke3irausahaan

    UMKM. Keadaan demikian melemahkan kesiapan bersaing dan daya

    adaptasi dalam menghadapi pelaksanaan perdagangan bebas sesuai

    dengan kesepakatan yang telah disetujui oleh masyarakat

    internasional.

    UMKM dan koperasi juga masih menghadapi masalah

    keterbatasan akses ke modal. Pada tahun #$$%, jumlah kredit

    perbankan yang disalurkan sebagai kredit skala mikro, kecil, dan

    menengah (MKM) adalah sebesar "$," persen dari total kredit

    perbankan. &ari jumlah tersebut, sebagian besar ("$," persen) masih

    terserap ke dalam kegiatan-kegiatan konsumti. 'ementara itu, sisanya

    terserap untuk kegiatan produkti, yaitu untuk kredit modal kerja

    sebesar +,% persen dan sebagian terkecil untuk kredit investasi

    sebesar !$,! persen. Keadaan itu bagi UMKM amat menyulitkan

    #$ - #

  • 8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm

    3/10

    untuk meningkatkan kapasitas usaha ataupun mengembangkan

    produk-produk yang bersaing. 'elain itu, meskipun usahanya layak,

    persyaratan pinjamannya seperti jumlah jaminan, juga tidak mudah

    dipenuhi oleh UMKM.

    Penguasaan teknologi, manajemen, inormasi dan pasar oleh

    UMKM dan koperasi masih jauh dari memadai, sedangkan untuk

    memenuhi kebutuhan tersebut, hal itu relati memerlukan biaya yang

    besar apalagi untuk dikelola secara mandiri oleh UMKM. 'ementara

    itu, ketersediaan lembaga yang menyediakan jasa di bidang tersebut

    juga sangat terbatas dan tidak merata ke seluruh daerah. Peran

    masyarakat dan dunia usaha dalam menyediakan jasa pengembangan

    bisnis sebagai usaha komersial kepada UMKM juga belum

    berkembang karena pelayanan kepada UMKM umumnya ditulai

    masih kurang menguntungkan.

    Khusus mengenai koperasi, masalah pokok yang masih dihadapi

    adalah rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi,

    tertinggalnya kinerja koperasi, dan kurang baiknya citra koperasi.

    Meskipun jumlahnya cukup besar dan terus meningkat, kualitas

    kelembagaan dan organisasi koperasi sampai saat itu masih jauh dari

    yang diharapkan. 'ebagai contoh, jumlah koperasi yang aktimenjalankan kegiatan usahanya pada tahun #$$+ adalah sebanyak

    +,2 ribu unit atau hanya sekitar 71 persen dari koperasi yang ada. &i

    antara koperasi yang akti tersebut, hanya %%,7 ribu koperasi atau

    kurang dari %2 persen yang menyelenggarakan rapat anggota tahunan

    (0/4), salah satu perangkat organisasi yang merupakan lembaga

    (orum) pengambilan keputusan tertinggi dalam organisasi koperasi.

    'elain itu, secara rata-rata baru #7 persen koperasi akti yang memiliki

    manajer koperasi. Keadaan demikian belum berubah banyak dalam

    setahun terakhir.

    II. Lan!%ah&Lan!%ah Ke'"(a%an #an Has"l&Has"l an! D")a$a"

    &alam rangka mengurangi beban administrati dan hambatan

    usaha yang dihadapi UMKM dan koperasi, peningkatan eektivitas

    kebijakan dan peraturan menjadi prasyarat tercapainya penurunan

    biaya transaksi. asilnya akan memberikan dampak pada

    meningkatnya kesempatan berusaha dan berkembangnya aktivitas

    #$ - +

  • 8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm

    4/10

    usaha dari para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (PMKM) serta

    koperasi. 'ehubungan dengan itu, langkah-langkah kebijakan yang

    telah dilaksanakan selama itu, termasuk dalam !$ bulan terakhir,

    diutamakan dalam rangka menata kembali landasan hukum dan

    kelembagaan pendukung lain bagi pengembangan UMKM dankoperasi.

    &alam rangka memasilitasi terselenggaranya iklim dan

    lingkungan usaha yang eisien secara ekonomi dan sehat dalam

    persaingan bagi kelangsungan usaha dan peningkatan kinerja UMKM,

    langkah pokok yang dilakukan antara lain adalah menyempurnakan

    peraturan perundangan untuk membangun landasan legalitas usaha

    yang kuat bagi UMKM serta menyederhanakan birokrasi dan

    periinan. 'ehubungan dengan itu, telah dilakukan pengkajian secara

    komprehensi terhadap UU 5o. 4ahun !" tentang Usaha Kecil

    yang dirasakan belum optimal dalam mendukung upaya peningkatan

    peran usaha kecil dalam perekonomian nasional, terutama dalam

    menghadapi berbagai kendala dan hambatan, baik yang bersiat

    eksternal maupun yang bersiat internal. &alam UU 5o. 4ahun !"

    usaha mikro masih dikelompokkan ke dalam usaha kecil. Padahal,

    jumlahnya mencapai puluhan juta dan bahkan sebagai unsur utama

    pelaku usaha nasional serta memiliki karakteristik yang berbedadengan usaha kecil. &i sisi lain, diperlukan pula dukungan yang lebih

    tegas kepada usaha menengah dalam mengembangkan usahanya.

    'ebagai hasil pengkajian itu, telah tersusun naskah 0UU

    Pemberdayaan Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah yang

    merupakan penyempurnaan dari UU 5o. 4ahun !".

    'elanjutnya, penyempurnaan UU 5o. #" 4ahun !# tentang

    Perkoperasian yang telah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya

    terus dilanjutkan. 5askah 0UU Koperasi yang telah tersusun juga

    telah disosialisasikan dan dibahas dengan berbagai pihak yang terkait

    dan berkepentingan. 'ehubungan dengan itu, diupayakan agar 0UU

    Koperasi itu dapat dimasukkan ke dalam Program 6egislasi 5asional

    (Prolegnas) #$$". /dapun pokok-pokok perubahan dalam 0UU

    Koperasi itu, antara lain menyangkut pengaturan perangkat organisasi,

    modal koperasi, pengesahan badan hukum, kegiatan usaha koperasi

    simpan pinjam, pemeriksaan koperasi, dan surplus hasil usaha.

    #$ - %

  • 8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm

    5/10

    Pada tingkat operasional dalam upaya penguatan kelembagaan

    koperasi, telah dihasilkan konsep Pengembangan abatan Pejabat

    Pembuat /kta Koperasi (5otaris) melalui Keputusan Menteri 5egara

    Koperasi dan UKM 5o.28K9P8M.KUKM8 :;8#$$% tentang 5otaris

    sebagai Pembuat /kta Koperasi dan Penguatan 'tatus

  • 8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm

    6/10

    &alam rangka mengatasi keterbatasan akses UMKM ke sumber

    daya produkti, seperti modal8pembiayaan, teknologi, dan pasar,

    ditempuh langkah-langkah pengembangan sistem pendukung usaha

    UMKM yang meliputi (!) perluasan sumber pembiayaan bagi

    koperasi dan UMKM, termasuk peningkatan kualitas dan kapasitasatau jangkauan layanan koperasi simpanpinjam (K'P) dan unit

    simpanpinjam (U'P) koperasi* (#) pengembangan penyedia jasa

    pengembangan usaha (business development service/BDS provider),

    termasuk yang dikelola oleh masyarakat dan dunia usaha* serta (+)

    pengembangan peningkatan pasar bagi produk koperasi dan UMKM,

    termasuk melalui kemitraan usaha.

    /dapun hasil yang dicapai dari langkah-langkah itu, antara lain,

    sebagai berikut. &alam hal peningkatan akses dan perluasan sumber

    pembiayaan koperasi dan UMKM telah dilaksanakan hal berikut.

    Pertama, penyusunan konsep peraturan perundangan tentang

    simpan-pinjam sebagai bagian dari 0UU tentang Koperasi.

    Pembahasan substansinya telah dilakukan pada bulan ktober #$$%

    yang melibatkan partisipasi akti dari instansi terkait, gerakan

    koperasi, pakar koperasi, dan pemerhati koperasi.

    Kedua, penyusunan naskah akademis penjaminan kredit sebagaibahan masukan untuk penyusunan 0UU Penjaminan Kredit, yang

    meliputi aspek kelembagaan, mekanisme penjaminan, dan prosedur

    penga3asan serta pembinaan.

    Ketiga, penyiapan kebijakan hapus-tagih kredit macet UKM

    untuk menyelesaikan kredit macet dari %1!.%"7 debitur UKM di

    empat

  • 8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm

    7/10

    dan kecil telah mencapai 0p!,2 triliun. Untuk mempercepat

    realisasi pencairan 'UP-$$", telah dilakukan evaluasi dan realokasi

    dana 'UP-$$" dari

  • 8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm

    8/10

    kontak bisnis, asilitasi dalam memperluas pasar, akses

    permodalan, pengembangan teknik produksi melalui teknologi

    tepat guna, serta pengembangan organisasi dan majemen, termasuk

    membantu penyusunan proposal pengembangan bisnis UMKM.

    Pada tahun #$$% telah diberikan perkuatan terhadap #$$

  • 8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm

    9/10

    daya manusia UKM dan pelaksanaan pelatihan ke3irausahaan.

    6angkah-langkah itu diharapkan juga akan mendorong peningkatan

    jumlah 3irausaha baru berbasis iptek, dan berkembangnya ragam

    produk-produk unggulan UKM.

    Kegiatan penumbuhan usaha baru juga didukung oleh

    penyediaan insenti melalui program kemitraan

  • 8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm

    10/10

    M/P dan pendampingan oleh lembaga pelayanan bisnis ? 6P< (BDS).(#) Untuk meningkatkan produktivitas dan mutu produk telahdilakukan pula bimbingan8pemanaatan teknologi tepat guna,sertiikasi label halal dan merek, standarisasi bagi produk-produk

    UKM, dan pengembangan desain produk. (+) Untuk meningkatkanakses usaha mikro khususnya ke perbankan, antara lain, telahdilaksanakan kegiatan sertiikasi hak atas tanah di berbagai daerahuntuk memasilitasi pengusaha mikro dan kecil agar dapatmenyediakan agunan tanah bersertiikat. Pada tahun #$$%dilaksanakan bantuan sertiikasi di #% provinsi meliputi #+$kabupaten8kota dengan sasaran sebanyak %!.1$$ pengusaha mikro dankecil dan telah terealisasi di ## provinsi mencakup !1#kabupaten8kota untuk sebanyak #"."#" pengusaha mikro dan kecil. (%)

    Pencanangan tahun #$$" sebagai 4ahun Keuangan Mikro #$$" diikutidengan kegiatan peyelenggaraan temu karya perluasan sumber

    pembiayaan usaha mikro, pembentukan kelompok kerja keuanganmikro untuk menyiapkan landasan hukum dan peta jalan (road map)

    pengembangan keuangan mikro, meningkatkan sinergi kerja samaantara lintas pelaku terkait, dan meningkatkan penyaluran kreditmikro oleh perbankan dalam rencana bisnisnya.

    III. *"n#a% Lan(+ an! D"$erl+%an