pemberdayaan-koperasi-dan-ukm
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm
1/10
BAB 20
PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan
koperasi memiliki potensi yang besar dan strategis dalammeningkatkan aktivitas ekonomi nasional, termasuk menyediakan
keperluan barang dan jasa dalam negeri. Keberadaan UMKM dan
koperasi yang tersebar luas di seluruh daerah berperan besar dalam
penyerapan tenaga kerja, karena lebih dari 7,! juta tenaga kerja (,"
persen dari jumlah tenaga kerja tahun #$$%) bekerja pada UMKM dan
koperasi.
I. Permasalahan an! D"ha#a$"
&alam melaksanakan peran dan merealisasikan potensinya yang
besar tersebut, UMKM dan koperasi masih menghadapi berbagai
masalah. 'alah satu diantaranya adalah masih kurang kondusinya
iklim usaha, yang mencakup (!) aspek legalitas badan usaha dan
ketidakjelasan prosedur periinan yang mengakibatkan besarnya biaya
transaksi, panjangnya proses periinan dan timbulnya berbagai
pungutan tidak resmi* (#) praktik bisnis dan persaingan usaha yang
-
8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm
2/10
tidak sehat* (+) ketidakpastian lokasi usaha* dan (%) lemahnya
koordinasi lintas instansi dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM.
&i samping itu, otonomi daerah ternyata belum menunjukkan
kemajuan yang merata dalam upaya mempercepat tumbuhnya iklim
usaha yang kondusi bagi koperasi dan UMKM. al itu, misalnyatercermin dari masih terdapat daerah yang memandang koperasi dan
UMKM sebagai sumber pendapatan asli daerah dengan mengenakan
pungutan-pungutan baru yang tidak perlu sehingga biaya usaha
koperasi dan UMKM meningkat. leh karena itu, aspek kelembagaan
masih menjadi perhatian yang sungguh-sungguh dalam rangka
memperoleh daya jangkau hasil dan manaat yang semaksimal
mungkin mengingat besarnya jumlah, keanekaragaman usaha, dan
tersebarnya UMKM.
Permasalahan pokok lainnya adalah rendahnya produktivitas
yang berakibat terjadinya kesenjangan yang sangat lebar antarpelaku
usaha kecil, menengah, dan besar. Perkembangan produktivitas tenaga
kerja usaha mikro dan kecil belum menunjukkan perkembangan yang
berarti. /tas dasar harga berlaku tahun #$$%, produktivitas per tenaga
kerja usaha mikro dan kecil adalah sebesar 0p!!,1 juta dan usaha
menengah sebesar 0p+2,7 juta, sedangkan produktivitas per tenaga
kerja usaha besar telah mencapai 0p#,# miliar. Kinerja seperti ituberkaitan dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia UMKM
khususnya dalam bidang manajemen, organisasi, penguasaan
teknologi, dan pemasaran, serta rendahnya kompetensi ke3irausahaan
UMKM. Keadaan demikian melemahkan kesiapan bersaing dan daya
adaptasi dalam menghadapi pelaksanaan perdagangan bebas sesuai
dengan kesepakatan yang telah disetujui oleh masyarakat
internasional.
UMKM dan koperasi juga masih menghadapi masalah
keterbatasan akses ke modal. Pada tahun #$$%, jumlah kredit
perbankan yang disalurkan sebagai kredit skala mikro, kecil, dan
menengah (MKM) adalah sebesar "$," persen dari total kredit
perbankan. &ari jumlah tersebut, sebagian besar ("$," persen) masih
terserap ke dalam kegiatan-kegiatan konsumti. 'ementara itu, sisanya
terserap untuk kegiatan produkti, yaitu untuk kredit modal kerja
sebesar +,% persen dan sebagian terkecil untuk kredit investasi
sebesar !$,! persen. Keadaan itu bagi UMKM amat menyulitkan
#$ - #
-
8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm
3/10
untuk meningkatkan kapasitas usaha ataupun mengembangkan
produk-produk yang bersaing. 'elain itu, meskipun usahanya layak,
persyaratan pinjamannya seperti jumlah jaminan, juga tidak mudah
dipenuhi oleh UMKM.
Penguasaan teknologi, manajemen, inormasi dan pasar oleh
UMKM dan koperasi masih jauh dari memadai, sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, hal itu relati memerlukan biaya yang
besar apalagi untuk dikelola secara mandiri oleh UMKM. 'ementara
itu, ketersediaan lembaga yang menyediakan jasa di bidang tersebut
juga sangat terbatas dan tidak merata ke seluruh daerah. Peran
masyarakat dan dunia usaha dalam menyediakan jasa pengembangan
bisnis sebagai usaha komersial kepada UMKM juga belum
berkembang karena pelayanan kepada UMKM umumnya ditulai
masih kurang menguntungkan.
Khusus mengenai koperasi, masalah pokok yang masih dihadapi
adalah rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi,
tertinggalnya kinerja koperasi, dan kurang baiknya citra koperasi.
Meskipun jumlahnya cukup besar dan terus meningkat, kualitas
kelembagaan dan organisasi koperasi sampai saat itu masih jauh dari
yang diharapkan. 'ebagai contoh, jumlah koperasi yang aktimenjalankan kegiatan usahanya pada tahun #$$+ adalah sebanyak
+,2 ribu unit atau hanya sekitar 71 persen dari koperasi yang ada. &i
antara koperasi yang akti tersebut, hanya %%,7 ribu koperasi atau
kurang dari %2 persen yang menyelenggarakan rapat anggota tahunan
(0/4), salah satu perangkat organisasi yang merupakan lembaga
(orum) pengambilan keputusan tertinggi dalam organisasi koperasi.
'elain itu, secara rata-rata baru #7 persen koperasi akti yang memiliki
manajer koperasi. Keadaan demikian belum berubah banyak dalam
setahun terakhir.
II. Lan!%ah&Lan!%ah Ke'"(a%an #an Has"l&Has"l an! D")a$a"
&alam rangka mengurangi beban administrati dan hambatan
usaha yang dihadapi UMKM dan koperasi, peningkatan eektivitas
kebijakan dan peraturan menjadi prasyarat tercapainya penurunan
biaya transaksi. asilnya akan memberikan dampak pada
meningkatnya kesempatan berusaha dan berkembangnya aktivitas
#$ - +
-
8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm
4/10
usaha dari para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (PMKM) serta
koperasi. 'ehubungan dengan itu, langkah-langkah kebijakan yang
telah dilaksanakan selama itu, termasuk dalam !$ bulan terakhir,
diutamakan dalam rangka menata kembali landasan hukum dan
kelembagaan pendukung lain bagi pengembangan UMKM dankoperasi.
&alam rangka memasilitasi terselenggaranya iklim dan
lingkungan usaha yang eisien secara ekonomi dan sehat dalam
persaingan bagi kelangsungan usaha dan peningkatan kinerja UMKM,
langkah pokok yang dilakukan antara lain adalah menyempurnakan
peraturan perundangan untuk membangun landasan legalitas usaha
yang kuat bagi UMKM serta menyederhanakan birokrasi dan
periinan. 'ehubungan dengan itu, telah dilakukan pengkajian secara
komprehensi terhadap UU 5o. 4ahun !" tentang Usaha Kecil
yang dirasakan belum optimal dalam mendukung upaya peningkatan
peran usaha kecil dalam perekonomian nasional, terutama dalam
menghadapi berbagai kendala dan hambatan, baik yang bersiat
eksternal maupun yang bersiat internal. &alam UU 5o. 4ahun !"
usaha mikro masih dikelompokkan ke dalam usaha kecil. Padahal,
jumlahnya mencapai puluhan juta dan bahkan sebagai unsur utama
pelaku usaha nasional serta memiliki karakteristik yang berbedadengan usaha kecil. &i sisi lain, diperlukan pula dukungan yang lebih
tegas kepada usaha menengah dalam mengembangkan usahanya.
'ebagai hasil pengkajian itu, telah tersusun naskah 0UU
Pemberdayaan Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah yang
merupakan penyempurnaan dari UU 5o. 4ahun !".
'elanjutnya, penyempurnaan UU 5o. #" 4ahun !# tentang
Perkoperasian yang telah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya
terus dilanjutkan. 5askah 0UU Koperasi yang telah tersusun juga
telah disosialisasikan dan dibahas dengan berbagai pihak yang terkait
dan berkepentingan. 'ehubungan dengan itu, diupayakan agar 0UU
Koperasi itu dapat dimasukkan ke dalam Program 6egislasi 5asional
(Prolegnas) #$$". /dapun pokok-pokok perubahan dalam 0UU
Koperasi itu, antara lain menyangkut pengaturan perangkat organisasi,
modal koperasi, pengesahan badan hukum, kegiatan usaha koperasi
simpan pinjam, pemeriksaan koperasi, dan surplus hasil usaha.
#$ - %
-
8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm
5/10
Pada tingkat operasional dalam upaya penguatan kelembagaan
koperasi, telah dihasilkan konsep Pengembangan abatan Pejabat
Pembuat /kta Koperasi (5otaris) melalui Keputusan Menteri 5egara
Koperasi dan UKM 5o.28K9P8M.KUKM8 :;8#$$% tentang 5otaris
sebagai Pembuat /kta Koperasi dan Penguatan 'tatus
-
8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm
6/10
&alam rangka mengatasi keterbatasan akses UMKM ke sumber
daya produkti, seperti modal8pembiayaan, teknologi, dan pasar,
ditempuh langkah-langkah pengembangan sistem pendukung usaha
UMKM yang meliputi (!) perluasan sumber pembiayaan bagi
koperasi dan UMKM, termasuk peningkatan kualitas dan kapasitasatau jangkauan layanan koperasi simpanpinjam (K'P) dan unit
simpanpinjam (U'P) koperasi* (#) pengembangan penyedia jasa
pengembangan usaha (business development service/BDS provider),
termasuk yang dikelola oleh masyarakat dan dunia usaha* serta (+)
pengembangan peningkatan pasar bagi produk koperasi dan UMKM,
termasuk melalui kemitraan usaha.
/dapun hasil yang dicapai dari langkah-langkah itu, antara lain,
sebagai berikut. &alam hal peningkatan akses dan perluasan sumber
pembiayaan koperasi dan UMKM telah dilaksanakan hal berikut.
Pertama, penyusunan konsep peraturan perundangan tentang
simpan-pinjam sebagai bagian dari 0UU tentang Koperasi.
Pembahasan substansinya telah dilakukan pada bulan ktober #$$%
yang melibatkan partisipasi akti dari instansi terkait, gerakan
koperasi, pakar koperasi, dan pemerhati koperasi.
Kedua, penyusunan naskah akademis penjaminan kredit sebagaibahan masukan untuk penyusunan 0UU Penjaminan Kredit, yang
meliputi aspek kelembagaan, mekanisme penjaminan, dan prosedur
penga3asan serta pembinaan.
Ketiga, penyiapan kebijakan hapus-tagih kredit macet UKM
untuk menyelesaikan kredit macet dari %1!.%"7 debitur UKM di
empat
-
8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm
7/10
dan kecil telah mencapai 0p!,2 triliun. Untuk mempercepat
realisasi pencairan 'UP-$$", telah dilakukan evaluasi dan realokasi
dana 'UP-$$" dari
-
8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm
8/10
kontak bisnis, asilitasi dalam memperluas pasar, akses
permodalan, pengembangan teknik produksi melalui teknologi
tepat guna, serta pengembangan organisasi dan majemen, termasuk
membantu penyusunan proposal pengembangan bisnis UMKM.
Pada tahun #$$% telah diberikan perkuatan terhadap #$$
-
8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm
9/10
daya manusia UKM dan pelaksanaan pelatihan ke3irausahaan.
6angkah-langkah itu diharapkan juga akan mendorong peningkatan
jumlah 3irausaha baru berbasis iptek, dan berkembangnya ragam
produk-produk unggulan UKM.
Kegiatan penumbuhan usaha baru juga didukung oleh
penyediaan insenti melalui program kemitraan
-
8/10/2019 pemberdayaan-koperasi-dan-ukm
10/10
M/P dan pendampingan oleh lembaga pelayanan bisnis ? 6P< (BDS).(#) Untuk meningkatkan produktivitas dan mutu produk telahdilakukan pula bimbingan8pemanaatan teknologi tepat guna,sertiikasi label halal dan merek, standarisasi bagi produk-produk
UKM, dan pengembangan desain produk. (+) Untuk meningkatkanakses usaha mikro khususnya ke perbankan, antara lain, telahdilaksanakan kegiatan sertiikasi hak atas tanah di berbagai daerahuntuk memasilitasi pengusaha mikro dan kecil agar dapatmenyediakan agunan tanah bersertiikat. Pada tahun #$$%dilaksanakan bantuan sertiikasi di #% provinsi meliputi #+$kabupaten8kota dengan sasaran sebanyak %!.1$$ pengusaha mikro dankecil dan telah terealisasi di ## provinsi mencakup !1#kabupaten8kota untuk sebanyak #"."#" pengusaha mikro dan kecil. (%)
Pencanangan tahun #$$" sebagai 4ahun Keuangan Mikro #$$" diikutidengan kegiatan peyelenggaraan temu karya perluasan sumber
pembiayaan usaha mikro, pembentukan kelompok kerja keuanganmikro untuk menyiapkan landasan hukum dan peta jalan (road map)
pengembangan keuangan mikro, meningkatkan sinergi kerja samaantara lintas pelaku terkait, dan meningkatkan penyaluran kreditmikro oleh perbankan dalam rencana bisnisnya.
III. *"n#a% Lan(+ an! D"$erl+%an