jakarta, 2013 - · pdf filedan kegiatan dalam pemberdayaan koperasi dan ukm melalui koordinasi...

88

Upload: duongmien

Post on 22-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI
Page 2: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

JAKARTA, 2013

Page 3: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

i

Laporan Akuntabilitas Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ini

merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan pembangunan koperasi

dan UKM di Indonesia pada periode tahun anggaran 2012. Laporan ini juga sekaligus

merupakan bentuk evaluasi terhadap capaian kinerja dari pelaksanaan program dan

kegiatan di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun anggaran 2012.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan berdasarkan Rencana Strategis

Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014, yang merupakan penyesuaian dan

penyempurnaan serta penajaman dari Rencana Strategis periode tahun 2010-2014. Hal

ini dilakukan mengingat terdapatnya dinamika yang berkembang dalam pelaksanaan

pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Dengan adanya perubahan Rencana Strategis ini,

upaya dalam mendorong dan mengakslerasi pemberdayaan Koperasi dan UKM yang

berdaya saing kiranya dapat berjalan lebih baik lagi.

Secara khusus pengukuran kinerja dilakukan menurut 7 sasaran strategis yang

ditetapkan substansi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dan 5 sasaran strategis

substansi Tata Laksana Organisasi. Berdasarkan hasil pengukuran atas sasaran strategis

tersebut, rata-rata capaian kinerja memperlihatkan pencapaian yang sangat

memuaskan. Capain kinerja untuk semua sasaran strategis rat-rata sebesar 100%.

Rincian capain kinerja masing-masing indikator kinerja disampaikan seperti tabel

dibawah ini:

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN JUMLAH DAN PERAN KOPERASI DAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terwujudnya 4.000 Koperasi berkualitas 1.000 Koperasi yang diperingkat

1.011 101

Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil

500 orang 500 100

Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI

5.500 BH 5.500 100

Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425 orang

425 orang 425 100

Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi

1 kebijakan 1 Permen 100

Rata-Rata Capaian Kinerja 100,2

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi,

8 dokumen, 2 unit, 4 Dokumen, 4 model/laporan, 1 model, 30

8 100

2 100

Page 4: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

ii

Pengembangan Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

Koperasi, 1 laporan, 30 propinsi, 1 laporan, 2.000 eks

4 100

4 100

1 100

30 100

1 100

3 100

1 100

2.000 100

Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha, dukungan sistem bisnis, dan kerjasama investasi 1.372 KUMKM

260 koperasi 260 100

1.039 KUMKM 1.161 KUMKM

111,74

Rata-Rata Capaian kinerja 100,97

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN DAYA SAING

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Peningkatan pemahaman dan penerapan standardisasi manajemen mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk 3.085 KUMKM

500 KUKM 750 150

Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis 785 KUMKM

265 300 113,20

Diklat Vocational 1.500 orang 450 450 100

Diklat LKM/KSP 650 orang 100 600 600

Diklat Perkoperasian 1.800 Orang 600 600 100

Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit

100 100 100

Terfasilitasinya UMKM dan wirausaha baru melalui pendampingan 1.050 orang

350 395 112,85

Peningkatan kapasitas lembaga pendamping LPB/BDS-P 1.140 orang

380 426 112,10

Rata-Rata Capaian Kinerja 173,51

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL DAN MENENGAH NASIONAL

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 488 Koperasi

123 Koperasi 153 Koperasi 124,39

Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi KUMKM sebanyak 15 konsep model

5 Pedoman TTG

5 100

Page 5: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

iii

Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230 KUMKM

1.160 KUMKM 1.387 119,56

Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 5.105 KUMKM

1.500 KUKM 1.670 111,33

Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui koperasi 241 unit

19 unit 19

100

Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891 Umi

4.360 PKL 4.360 100

Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah Nasional

1.303 KUKM 1.303 100

Rata-Rata Capaian Kinerja 107,89

SASARAN STRATEGIS PENYEDIAAN AKSES PEMBIAYAAN KUMKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 300 Koperasi

100 Koperasi 425 425

Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional

42 KSP Primer 42 100

Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi

100 LKM terdaftar 200 200

Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan

1.250 Koperasi 1.250 100

Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula

168 wirausaha baru 256 152,38

Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM

3 Kegiatan 5 166,66

Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam) Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMK

2 Provinsi 6 300

Jumlah 82.560 KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR

33 Provinsi 33 100

Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada 105.516 KUMKM

105.516 KUMKM 120.484 114,18

Rata-Rata Capaian Kinerja 184,24

Page 6: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

iv

SASARAN STRATEGIS PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KOPERASI DAN UKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 4.700 orang

1.400 orang 1.502 107,28

Rata-Rata Capaian Kinerja 107,28

SASARAN STRATEGIS PERBAIKAN IKLIM USAHA YANG LEBIH BERPIHAK PADA KUMKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian

1 UU, 5 RPP 1 100

5 100

Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on-line

2 sistem peningkatan kualitas TI, 3 aplikasi sistem

2 100

3 100

Rata-Rata Capaian Kinerja 100

SASARAN STRATEGIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota

51 Laporan, 1 Dokumen 51 100

1 100

Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM

3 Dokumen, 8 Laporan, 595 orang 3 100

8 100

595 100

Rata-Rata Capaian Kinerja 100

SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT

DAN DAERAH

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu serta tertatanya BMN

8 Laporan 8 100

Rata-Rata Capaian Kinerja 100

SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN SOSIALISASI/PUBLIKASI/VISUALISASI DAN PELAYANAN INFORMASI

KOPERASI DAN UMKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM

1.530 orang, 11 media, 9 edisi 1.530 100

11 100

9 100

Rata-Rata Capaian Kinerja 100

Page 7: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

v

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah

44 dokumen, 4 dokumen, 44 dokumen

44 100

4 100

44 100

Rata-Rata Capaian Kinerja 100

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN JUMLAH DAN KUALITAS SARANA DAN PRASARANA DILINGKUNGAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di Kementerian Koperasi dan UKM

78.641 M2, 12 Bulan, 186 unit, 12 bulan

78.641 M2 100

12 100

186 100

12 100

Rata-Rata Capaian Kinerja 100

Sebagai catatan untuk melakukan perbaikan ke depan, harus dilakukan berbagai

langkah-langkah dan kebijakan yang lebih intensif untuk mempertajam aspek output

dan outcome dari program/kegiatan yang saling bersinergi sesuai dengan sasaran

strategis Kementerian Koperasi dan UKM. Hal ini dipandang sangat penting, mengingat

pelaksanaan pemberdayaan koperasi dan UMKM adalah salah satu langkah strategis

yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Jakarta, Maret 2013

Page 8: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

vi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kementerian Koperasi

dan UKM Tahun Anggaran 2012 merupakan bentuk pertanggung jawaban, atas amanah

yang diemban oleh Kementerian Koperasi dan UKM dalam menjalankan upaya

pemberdayaan Koperasi dan UKM di tanah air. Laporan ini juga diharapkan sebagai

dasar untuk memperbaiki capaian efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksi, dalam

upaya mencapai misi dan visi Kementerian Koperasi dan UKM.

Oleh karena itu, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mutlak

diperlukan, tidak saja sebagai landasan bagi proses penyelenggaraan pemerintah yang

ideal, tetapi lebih dari itu juga sebagai persyaratan mendasar untuk mencegah

penyalahgunaan kewenangan, dan menjamin terselenggaranya pelaksanaan

kewenangan untuk mencapai tujuan nasional, yang diterima secara luas dengan tingkat

efesiensi dan efektivitas hasil yang maksimal.

Selanjutnya laporan ini diharapkan dapat menjelaskan dan memberikan

gambaran yang utuh tentang program yang telah dilaksanakan oleh Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah selama tahun anggaran 2012. Dalam hal ini

Kementerian Koperasi dan UKM telah berupaya keras untuk menjalankan amanat

pemberdayaan Koperasi dan UKM, sesuai dengan misi dan visinya, dengan sebaik-

baiknya.

Selanjutnya laporan ini diharapkan menjadi pendorong peningkatan kinerja dan

koreksi konstruktif, agar di masa yang akan datang pelaksanaan kegiatan dapat

dilaksanakan lebih baik lagi. Laporan ini juga diharapkan menjadi sarana komunikasi

yang efektif bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap upaya pemberdayaan

Koperasi dan UKM di tanah air. Sekaligus sebagai bentuk untuk menjaga kepercayaan

masyarakat kepada pemerintah, khususnya kepada Kementerian Koperasi dan UKM.

Jakarta, Maret 2013

Menteri Negara,

Draft :

1. Sekretaris Kementerian : ......../........

2. Kepala Biro Perencanaan : ......../.......

DR. Syarief Hasan

Page 9: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

vii

EXECUTIVE SUMMARY ........................................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................................

I. Kedudukan ...................................................................................

II. Tugas pokok dan fungsi ...................................................................

III. Struktur organisasi .........................................................................

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS ...............................................................................

I. Visi dan Misi ...............................................................................

1. Pernyataan Visi .................................................................

2. Pernyataan Misi ...............................................................

II. Tujuan ..........................................................................................

III. Sasaran Strategis ...... ...................................................................

IV. Arah Kebijakan dan Strategi ...........................................................

V. Pengembangan Program dan Kegiatan ...........................................

VI. Rencana Kinerja Tahun 2011 ..........................................................

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012.......................................................

I. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012

II. Analisis Capaian Kinerja

Sasaran : Peningkatan Jumlah dan Peran KUMKM Dalam

Perekonomian Nasional

Sasaran : Peningkatan Pemberdayaan Koperasi dan UKM

i

vi

vii

1

1

1

2

5

6

6

6

6

7

10

15

32

37

37

41

41

45

Page 10: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

viii

Sasaran : Peningkatan Daya Saing

Sasaran : Peningkatan Produksi dan Pemasaran Produk Usaha

Kecil dan Menengah Nasional

Sasaran : Penyediaan Akses Pembiayaan KUMKM

Sasaran : Pengembangan Wirausaha Koperasi dan UKM

Sasaran : Perbaikan Iklim Usaha yang Lebih Berpihak pada

KUMKM

Sasaran : Penyusunan Perencanaan Program/Kegiatan

Kementerian Koperasi dan UKM

Sasaran : Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan

Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah

Sasaran : Penyelenggaran Sosialisasi/Publikasi/Visualisasi dan

Pelayanan Informasi Koperasi dan UMKM

Sasaran : Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Anggaran

Sasaran : Peningkatan Jumlah dan Kualitas Sarana dan

Prasarana di Lingkungan Kementerian Koperasi dan

UKM

III. Akuntabilitas Keuangan

BAB IV

PENUTUP .............................................................................................................

A. Kesimpulan ………….....………………………………………………………….................

B. Saran ………………………..………………………………………………………….................

50

54

60

65

67

69

71

72

73

74

75

78

78

78

Page 11: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

1

Keberadaan Kementerian Negara termasuk dalam hal ini Kementerian Koperasi

dan UKM diatur secara khusus dalam Undang-Undang No. 39 tahun 2008 tentang

Kementerian Negara. Undang-Undang tersebut telah dijabarkan dalam Peraturan

Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian

Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2011

Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 dan Peraturan

Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian

Negara, serta Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Eselon I, sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010. Untuk mempertegas dan

memperjelas kedudukan, tugas dan fungsi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah perlu kiranya terlebih dahulu dijabarkan hal-hal yang berhubungan dengan

hal tersebut, sebagai berikut:

I. KEDUDUKAN

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 dan

Peraturan Presiden RI Nomor 24 tahun 2010, menyatakan bahwa:

1. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Presiden.

2. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dipimpin oleh Menteri

Negara Koperasi

II. TUGAS DAN FUNGSI

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah dalam

pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan

negara.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kementerian Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi-fungsi, sebagai berikut:

1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang koperasi dan usaha mikro, kecil

dan menengah;.

2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi dan usaha

mikro, kecil dan menengah;

3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;

Page 12: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

2

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah; dan

5. Penyelenggaraan fungsi teknis pelaksanaan pemberdayaan koperasi, usaha

mikro, kecil dan menengah sesuai dengan undang-undang di bidang koperasi,

usaha mikro, kecil dan menengah.

Terkait dengan fungsi di atas, beberapa Undang-undang juga secara eksplisit

mengamanatkan Kementerian Koperasi dan UKM, melaksanakan fungsi teknis

pelaksanaan pemberdayaan koperasi dan UKM. Ruang lingkup penugasan yang

berkaitan erat dengan bidang koperasi dan UMKM, terutama termaktub dalam UU

No. 17/2012 tentang Perkoperasian, UU No. 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah, dan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah terakhir menjadi UU Nomor 12 Tahun 2008 Tentang

Perubahan Kedua Atas UU Nomor 32 Tahun 2004. Fungsi teknis dalam lingkup

pemberdayaan ini menjadi sangat penting, sehingga Kementerian Koperasi dan

UKM dapat berperan secara langsung dalam proses pemberdayaan KUKM di

masyarakat.

III. STRUKTUR ORGANISASI

Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Koperasi dan UKM

diatur secara khusus dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta

Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara. Adapun

penjabarannya diatur dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 05/Per/M.KUKM/IX/2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah.

Kementeian Koperasi dan UKM dipimpin okeh Menteri Negara Koperasi dan UKM

yang bertanggung jawab kepada Presiden. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,

Menteri Negara dibantu oleh 13 Eselon I, yang terdiri atas:

1. Sekretariat Kementerian;

2. Deputi Menteri Bidang Kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;

3. Deputi Menteri Bidang Produksi;

4. Deputi Menteri Bidang Pembiayaan;

5. Deputi Menteri Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha;

6. Deputi Menteri Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia;

7. Deputi Menteri Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha;

8. Deputi Menteri Bidang Pengkajian Sumber Daya Usaha Kecil, Menengah dan

Koperasi;

Page 13: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

3

9. Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga;

10. Staf Ahli Menteri Bidang Penerapan Nilai Dasar Koperasi;

11. Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Internasional;

12. Staf Ahli Menteri Bidang Pemanfaatan Teknologi; dan

13. Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Iklim Usaha dan Kemitraan.

Adapun untuk bagian pengawasan secara khusus dilakukan oleh Inspektorat yang

bertanggungjawab langsung kepada Menteri Negara Koperasi dan UKM dan secara

administrasi dikordinasikan oleh Sekretaris Kementerian.

Pada jajaran struktural, unit kerja Sekretariat Kementerian meliputi Sekretaris

Kementerian yang mengkordinasikan Kepala Biro, Kepala Bagian dan Sub-bagian.

Sedangkan unit kerja Deputi meliputi Deputi Menteri yang mengkordinasikan para

Asisten Deputi (ASDEP), Kepala Bidang, dan Sub-bidang.

Page 14: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN

KOPERASI DAN UKM

DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN

SUMBERDAYA UKM DAN KOPERASI

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAN

RESTRUKTURISASI USAHA

ASDEP URUSAN PERATURAN PER-UU-AN

ASDEP URUSAN PENGENDALIAN & AKUNTABILITAS

ASDEP URUSAN KEANGGOTAAN

KOPERASI

ASDEP URUSAN TATALAKSANA

KOPERASI & UKM

ASDEP URUSAN KETENAGALISTRIKAN

DAN ANEKA USAHA

ASDEP URUSAN INDUSTRI. KERAJINAN

& PERTAMBANGAN

ASDEP URUSAN PERIKANAN DAN

PETERNAKAN

ASDEP URUSAN PEMBIAYAAN DAN

PENJAMINAN KREDIT

ASDEP URUSAN ASURANSI DAN

JASA KEUANGAN

ASDEP URUSAN PERMODALAN

ASDEP URUSAN INFORMASI DAN

PUBLIKASI BISNIS

ASDEP URUSAN KEMITRAAN DAN

JARINGAN USAHA

ASDEP URUSAN SARANA&PRASARANA

PEMASARAN

ASDEP URUSAN ADVOKASI

ASDEP URUSAN MONITORING DAN EVALUASI DIKLAT

KUKM

ASDEP URUSAN PERAN SERTA MASYARAKAT

ASDEP URUSAN PENGEMB. SISTEM

BISNIS

ASDEP URUSAN FASILITASI INVESTASI

UKMK

ASDEP URUSAN PEMBERDAYAAN LEMB. PENGEMB.

BISNIS

ASDEP URUSAN

PENGEMBANGAN PERKADERAN UKMK

ASDEP URUSAN PENELITIAN SUMBER

DAYA

ASDEP URUSAN ORGANISASI & BADAN

HUKUM KOPERASI

ASDEP URUSAN PERTANIAN TANAMAN

PANGAN DAN HOLTIKURTURA

ASDEP URUSAN

KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

ASDEP URUSAN PROGRAM

PENDANAAN

ASDEP URUSAN PENGEMBANGAN DAN

PENGENDALIAN SP.

ASDEP URUSAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI

ASDEP URUSAN EKSPOR-IMPOR

ASDEP URUSAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

ASDEP URUSAN KEBIJAKAN

PENDIDIKAN KOPERASI

ASDEP URUSAN PRODUKTIVITAS DAN

MUTU

ASDEP URUSAN RESTRUKTURISASI

USAHA

ASDEP URUSAN PENELITIAN KOPERASI

ASDEP URUSAN PENELITIAN UKM

DEPUTI BIDANG

PRODUKSI

DEPUTI BIDANG PAMASARAN DAN JARINGAN USAHA

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN

SUMBERDAYA MANUSIA

DEPUTI BIDANG

PEMBIAYAAN

MENTERI NEGARA

BIRO PERENCANAAN BIRO UMUM

1. SA. Meneg Bidang Hubungan Antar Lembaga

2. SA. Meneg Bidang Penerapan Nilai Dasar Koperasi 3. SA. Meneg Bidang Hubungan Internasional 4. SA. Meneg Bidang Pemanfaatan Teknologi 5. SA. Meneg Bidang Pengembangan Iklim Usaha dan Kemitraan

STAF AHLI

4

BIRO KEUANGAN

SEKRETARIAT KEMENTERIAN INSPEKTORAT

Page 15: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

5

Selaras dengan visi bangsa yang berdaya saing, sebagaimana diamanahkan RPJPN

periode 2005-2025, arah pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) ditujukan pada pengembangan koperasi dan UMKM yang berbasis iptek dan

berdaya saing. Sedangkan agar berlangsung proses pembangunan yang merata dan

berkeadilan maka arah pemberdayaan koperasi dan UMKM ditujukan pada peningkatan

posisi tawar dan efisiensi dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha koperasi dan

UMKM.

Sesuai dengan RPJMN periode 2010-2014, strategi pemberdayaan koperasi dan UMKM

diarahkan kepada pembangunan kompetensi inovasi dan teknologi sehingga dapat lebih

berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta dapat

meningkatkan posisi tawar dan efisiensi usaha secara lebih terstruktur dan terlembaga

melalui perkoperasian. Untuk itu, perlu diperbaiki lingkungan usaha yang lebih kondusif

bagi peningkatan daya saing koperasi dan UMKM. Seiring dengan itu, perlu juga

dilakukan peningkatan akses usaha koperasi dan UMKM kepada sumber daya produktif,

serta ditingkatkan juga kapasitas, kompetensi, dan produktivitas usaha.

Penjabaran atas RPJMN tersebut termuat pada Rencana Strategis (RENSTRA)

Kementerian Koperasi 2010-2014. Dalam perjalanannya, Rencana Strategis tersebut

dirasakan perlu untuk dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan pada kegiatan

strategis ataupun kegiatan inisiatif baru. Hal ini untuk menyikapi dinamika yang

berkembang dalam pelaksanaan program Pemberdayaan Koperasi dan UKM ke

depannya. Sehingga, mulai pada tahun anggaran 2012, telah ditetapkan melalui

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM, Nomor: 06/Per/M.KUKM/XI/2012

Tentang Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2012-2014. Rencana

Strategis Periode 2012-2014 merupakan penajaman dan upaya untuk meningkatkan

akuntabilitas Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM sebagai upaya

mendorong dan mengakselerasi pemberdayaan Koperasi dan UMKM serta

meningkatkan daya saing. Tetapi patut diperhatikan, bahwa penyesuaian dan

penyempurnaan Rencana Strategis Kementerian KUKM pada prinsipnya tidak merubah

substansi pokok dan merupakan rangkaian satu kesatuan utuh dengan Rencana

Strategis periode 2010-2014.

I. VISI DAN MISI

1. Pernyataan Visi

Sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsinya, Kementerian Koperasi dan UKM

telah menetapkan visi, yaitu:“Menjadikan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (KUMKM) Mandiri, Sehat dan Kuat”

Page 16: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

6

2. Pernyataan Misi

Untuk mencapai visi di atas Kementerian Koperasi dan UKM menetapkan misi yaitu:

“Memberdayakan Koperasi dan UMKM untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

yang berkualitas, mendukung perluasan kesempatan kerja dan penurunan jumlah

kemiskinan dalam rangka mewujudkan demokrasi ekonomi”.

II. TUJUAN

1. Peningkatan jumlah dan peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian

nasional melalui :

a. Meningkatkan jumlah koperasi yang sehat, kuat dan dipercaya.

b. Meningkatkan peran dan kontribusi koperasi dan UMKM dalam

perekonomian nasional.

2. Peningkatan pemberdayaan koperasi dan UMKM melalui :

a. Mengembangkan kebijakan dan program-program pemberdayaan

Koperasi dan UMKM berdasarkan hasil kajian.

b. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan ketrampilan SDM Koperasi dan

UMKM.

c. Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana dan pemasaran produk

Koperasi dan UMKM.

3. Peningatan daya saing produk Koperasi dan UMKM melalui :

Meningkatkan kemampuan koperasi dan UMKM dalam mengembangkan

produk-produk yang bermutu, kreatif, inovatif, berkualitas dan berdaya saing.

4. Peningkatan pemasaran produk Koperasi dan UMKM melalui :

Meningkatkan kelembagaan dan jaringan pemasaran, promosi, pengembangan

di dalam negeri maupun ekspor serta pangsa pasar produk Koperasi dan

UMKM.

5. Meningkatkan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM melalui :

Penyediaan skema dan memperluas akses pembiayaan yang sesuai dengan

kebutuhan untuk mengembangkan usaha produksi dan pemasaran produk

Koperasi dan UMKM.

6. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM baru melalui:

a. Menumbuhkan wirausaha baru/pemula yang inovatif.

b. Meningkatkan kesadaran berwirausaha sebagai budaya dan

mengembangkan semangat (passion) kewirausahaan di kalangan

masyarakat

c. Mengembangkan sistem perkaderan wirausaha baru/pemula.

7. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak kepada Koperasi dan UMKM

melalui:

a. Meningkatkan kualitas layanan publik yang transparan, akuntabel dan

kredibel.

Page 17: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

7

b. Menyediakan peraturan per undang-undangan yang lebih berpihak pada

koperasi dan UMKM.

III. SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis merupakan penjabaran dari sasaran umum dan gambaran ranah

dalam pencapaian tujuan Kementerian Koperasi dan UKM. Sasaran strategis dilengkapi

dengan target kinerja yang dapat menjadi ukuran keberhasilan dalam pencapaian visi

dan misi Kementerian Koperasi dan UKM. Penetapan sasaran strategis ini

memperhatikan arahan sasaran strategis nasional yang tercantum dalam RPJMN 2010-

2014, berikut adalah sasaran strategis dari Kementerian Koperasi dan UKM:

A. Substansi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

1. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian Nasional

dengan:

a. Terwujudnya 4.000 koperasi berkualitas;

b. Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola

perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil;

c. Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita

Negara RI;

d. Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425

orang;

e. Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi.

2. Peningkatan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dengan :

a. Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi

Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional

dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;

b. Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha,

dukungan sistem bisnis, dan kerjasama investasi 1.372 KUMKM.

3. Peningkatan daya saing produk KUKM dengan:

a. Peningkatan pemahaman dan penerapan standardisasi manajemen mutu,

Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk 3.085 KUMKM;

b. Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem

bisnis 785 KUMKM;

c. Diklat Vocational 1.500 orang;

d. Diklat LKM/KSP 650 orang;

e. Diklat Perkoperasian 1800 0rang;

f. Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit;

g. Terfasilitasinya UMKM dan wirausaha baru melalui pendampingan 1.050

orang;

h. Peningkatan kapasitas lembaga pendamping LPB/BDS-P 1.140 orang;

i. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 45 unit.

Page 18: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

8

4. Peningkatan produksi dan pemasaran produk Usaha Kecil dan Menengah Nasional.

a. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 488

Koperasi;

b. Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan

sebanyak 80 Koperasi ;

c. Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan

kualitas produksi KUMKM sebanyak 15 konsep model;

d. Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230 KUMKM;

e. Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 5.105 KUMKM;

f. Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui koperasi

241 unit;

g. Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891 UMi;

h. Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah

Nasional.

5. Penyediaan akses pembiayaan KUMKM. :

a. Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 300

Koperasi;

b. Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional;

c. Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi;

d. Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan;

e. Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula;

f. Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan

Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM;

g. Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam) Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi

KUMK;.

h. Jumlah 82.560 KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR;

i. Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada 105.516

KUMKM.

6. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UKM. :

a. Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 4.700 orang;

b. Terwujudnya pengutan inkubator Bisnis KUMKM 45 unit.

7. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada KUMKM;

a. Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan

Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian;

b. Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on-line.

B. Tata Laksana Organisasi

1. Penyusunan perencanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM:

a. Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan

Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat,

propinsi, kabupaten dan kota;

Page 19: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

9

b. Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi

dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM;

2. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan anggaran pusat

dan daerah:

a. Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu

serta tertatanya BMN.

3. Penyelenggaraan sosialisasi/publikasi/visualisasi dan pelayanan informasi

Koperasi dan UMKM:

a. Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya

publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM.

4. Peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran:

a. Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat

dan Daerah.

5. Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana dilingkungan

Kementerian Koperasi dan UKM:

a. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di Kementerian

Koperasi dan UKM.

IV. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Arah Kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM

Kementerian Koperasi dan UKM menetapkan arah kebijakannya dalam bentuk

kebijakan umum, yaitu kebijakan yang menjadi landasan operasional Kementerian

Koperasi dan UKM dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, atau dapat

dianggap sebagai Norma Standar Operasional Kementerian Koperasi dan UKM

sehingga dapat menjadi landasan implementasi program dan kegiatan dalam

rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan Kementerian Koperasi dan UKM. Secara

umum kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM adalah sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, seluruh jajaran Kementerian

Koperasi dan UKM harus memperhatikan azas ketaatan dengan mengacu

pada peraturan perundangan yang ada.

2. Kinerja diukur dengan pencapaian Sasaran Strategis yaitu:

a. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian

nasional;

b. Peningkatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM;

c. Peningkatan daya saing produk Koperasi dan UMKM;

d. Peningkatan produksi dan pemasaran produk Koperasi dan UMKM;

e. Penyediaan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM;

f. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM;

g. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada Koperasi dan UMKM.

h. Penyusunan perencanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan

UKM;

Page 20: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

10

i. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan anggaran

pusat dan daerah;

j. Penyelenggaraan sosialisasi/publikasi/visualisasi dan pelayanan informasi

Koperasi dan UMKM;

k. Peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran;

l. Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana dilingkungan

Kementerian Koperasi dan UKM.

3. Kementerian Koperasi dan UKM harus berorientasi pada peningkatan efisiensi

dan efektivitas kinerja melalui tata laksana organisasi yang baik (good

governance) yang mencakup penaatan peraturan perundangan sebagai

berikut:

a. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);

b. Sistim Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP);

c. Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;

d. Peraturan perundangan terkait pembinaan dan kedisiplinan PNS;

e. Asas-asas reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik.

4. Seluruh upaya pencapaian sasaran kinerja, yang dilaksanakan melalui program,

kegiatan, maupun output, harus dilaksanakan secara sinkron dan

terintegrasi:

Kementerian Koperasi dan UKM melaksanakan kemitraan strategis dengan

Kementerian/Lembaga/Daerah/ Masyarakat, serta organisasi masyarakat,

organisasi/lembaga profesi, pelaku usaha, maupun kerjasama bilateral dan

multilateral yang berdasarkan prinsip kesetaraan;

5. Kementerian Koperasi dan UKM mendorong profesionalisme pelayanan

publik dengan mengembangkan unit-unit pelayanan yang dapat mandiri,

memberikan kontribusi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan secara

langsung melayani kebutuhan masyarakat.

B. Strategi Kementerian Koperasi dan UKM

Secara spesifik, dalam rangka mencapai hasil akhir yang optimal Kementerian

Koperasi dan UKM telah menetapkan strategi pemberdayaan Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah sebagai berikut:

1) Strategi peningkatan iklim usaha yang kondusif bagi Koperasi dan UMKM

Aspek penting dalam peningkatan iklim usaha adalah pengembangan perundang-

undangan dan kebijakan yang memudahkan dan berpihak pada tumbuh dan

berkembangnya kelembagaan dan usaha Koperasi dan UMKM secara nasional.

Termasuk dalam hal ini adalah: a) Penataan peraturan perundang-undangan di

bidang Koperasi dan UMKM; b) Sinkronisasi peraturan perundang-undangan

tingkat nasional dan daerah (Peraturan daerah, Peraturan Bupati dan Peraturan

Walikota).

Page 21: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

11

Di sisi lain perlu pula untuk melakukan: Pengembangan berbagai kebijakan bidang

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan KSP/KJKS; Pembentukan forum dan

peningkatan koordinasi; Peningkatan kemampuan dan kualitas aparat pembina

khususnya di daerah, pengembangan dan dukungan kegiatan kajian terapan

seperti One Village One Product (OVOP) dalam rangka peningkatan nilai tambah

produk unggulan; Pengembangan hasil kerjasama internasional; Pengembangan

model dalam Penerapan teknologi dan hasil-hasil kajian dan penelitian yang sesuai

dengan kebutuhan dan skala usaha Koperasi dan UMKM; Pengembangan dan

peningkatan kualitas informasi Koperasi dan UMKM, termasuk pengembangan

sistem dan jaringan informasinya.

2) Strategi pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM

Peningkatan produk Koperasi dan UMKM yang berkualitas, inovatif dan kreatif

merupakan mata rantai yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan

pemasaran dan jaringan usaha koperasi dan UMKM. Koordinasi antara

produksi dan pemasaran mutlak dilakukan untuk mengarahkan pada upaya

pemberdayaan Koperasi dan UMKM yang padu dan berkesinambungan.

Aspek penting dalam produksi adalah peningkatan produktivitas Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah dan sekaligus peningkatan nilai tambah dengan

pemanfaatan teknologi yang dipandu oleh perkembangan ilmu pengetahuan,

yang kaya inovasi produk. Termasuk melalui pendekatan One Village One

Product (OVOP). Adapun aspek penting dalam pemasaran dan penguatan

jaringan usaha ditujukan pada penguasaan pasar dalam negeri dan

peningkatan pasar ekspor.

Dalam kaitan itu, secara khusus Kementerian Koperasi dan UKM telah

menugaskan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah (LLP-KUKM) sebagai unit bisnis yang mandiri, tetapi tetap merupakan

unit kerja di bawah Kementerian untuk memberikan fasilitasi promosi produk

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di pasar domestik maupun internasional.

Lingkup kegiatannya adalah promosi produk unggulan, menyediakan informasi

pasar, dan menyediakan sumber daya manusia serta mengembangkan kemitraan

antar Koperasi dan UMKM manapun antara Koperasi dan UMKM dengan usaha

besar untuk menjalankan fungsi pemasaran dan pelatihan pemasaran produk

Koperasi Usaha Kecil dan Menengah.

3) Strategi peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM

Pengembangan sumber daya manusia merupakan bagian dari upaya

penumbuhan kualitas dan jumlah wirausaha. Dalam hal ini aspek penting

dalam pengembangan SDM berkaitan dengan kewirausahaan, perkoperasian,

manajerial, keahlian teknis dan keterampilan dasar (live skill). Upaya

peningkatan daya saing SDM Koperasi dan UMKM dilakukan dengan cara :

Page 22: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

12

a. Pengembangan sistem penumbuhan wirausaha baru dengan cara

merumuskan dan mengembangkan kebijakan; mendorong, mengembangkan

dan membantu pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan

perkoperasian; memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan; serta

membentuk dan mengembangkan lembaga diklat untuk melakukan

pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreatifitas bisnis, keahlian

teknis dan keterampilan dasar (life skill) dan penciptaan wirausaha baru

melalui inkubator.

b. Penerapan standar kompetensi dan sertifikasi SDM pengelola koperasi jasa

keuangan dengan cara merumuskan dan mengembangkan kebijakan;

meningkatkan keterampilan teknis pengelolaan keuangan dan manajerial.

c. Peningkatan kapasitas SDM Koperasi dan UMKM dengan cara

merumuskan dan mengembangkan kebijakan; Pengembangan koperasi,

pengembangan keahlian dan keterampilan teknis (alih teknologi dan

inovasi produk/nano-teknologi) dan peningkatan penerapan manajemen

modern.

d. Pengembangan kelembagaan diklat KUMKM dengan cara merumuskan

dan mengembangkan kebijakan; revitalisasi dan penumbuhan lembaga

diklat dan inkubator melalui kerjasama dan kemitraan dengan perguruan

tinggi, swasta nasional dan asing.

e. Pengkajian pengembangan sistem perkaderan wirausaha baru berbasis

komoditas dan karakteristik wilayah.

4) Strategi penguatan kelembagaan Koperasi dan UMKM

Upaya penguatan kelembagaan Koperasi dan UMKM, selain ditujukan pada

peningkatan kualitas kelembagaan, juga dilakukan untuk meningkatkan jumlah

pelaku usaha. Oleh karena itu strategi penguatan kelembagaan, merupakan

bentuk penataan kelembagaan baik dalam arti legal formal, maupun

peningkatan akuntabilitas pegelolaan kelembagaan koperasi.

Aspek penting dalam penguatan kelembagaan ini berkaitan dengan

peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

termasuk dalam hal ini adalah pemeringkatan koperasi dengan melakukan

upaya meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi secara berjenjang melalui

upaya membangunkan (awakening), pemberdayaan (empowering),

pengembangan (developing), penguatan (strengthening); Penataan

administrasi dan evaluasi pemberian badan hukum koperasi; Gerakan

Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop); Koordinasi dan sinkronisasi

pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan dan pemberdayaan KUMKM;

Page 23: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

13

serta Revitalisasi Fungsi Kelembagaan Koperasi serta penelitian pengembangan

koperasi skala besar.

5) Strategi peningkatan akses kepada sumber daya produktif

Peningkatan akses kepada sumber daya produktif di antaranya berkaitan secara

langsung dengan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan

pengembangan usaha koperasi dan UMKM. Oleh karena itu strategi

pengembangannya ditujukan pada penguatan permodalan bagi Koperasi dan

UMKM dalam berbagai bentuk skim kredit, khususnya Kredit Usaha Rakyat

(KUR), dan berbagai bentuk skim lainnya yang lebih murah dan mudah. Untuk

memberikan cakupan yang lebih luas, selain dukungan dan pembiayaan

langsung kepada pelaku usaha, pengembangan ditujukan pada LKM yaitu

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) baik konvensional maupun syariah. Dalam hal ini

perlu diupayakan solusi penurunan suku bunga pinjaman dan berbagai

kemudahan lain, khususnya bagi kredit mikro dan kecil.

Selain aspek dukungan pembiayaan, dalam rangka restrukturisasi usaha perlu

dikembangkan berbagai bentuk peningkatan dan atau perbaikan struktur

kemampuan usaha yang berkaitan langsung dengan pembiayaan bagi Koperasi

dan UMKM, dalam bentuk restrukturisasi manajemen dan kelembagaan usaha,

peningkatan produktivitas dan mutu, pemberdayaan lembaga pengembangan

bisnis, fasilitasi investasi Koperasi dan UMKM dan pengembangan sistem

bisnis.

Dalam rangka memberikan layanan pembiayaan secara spesifik kepada

Koperasi dan UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM telah menugaskan

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) yang secara khusus

memberikan pinjaman dan bentuk pembiayaan lainnya yang sesuai dengan

kebutuhan Koperasi dan UMKM. Lingkup pembiayaan dilakukan dalam bentuk

pembiayaan kepada koperasi sektor rill; Pinjaman kepada koperasi dan UMKM

strategis melalui lembaga perantara; Pembiayaan kepada Koperasi dan UMKM

melalui Perusahaan Modal Ventura (PMV); Pembiayaan kepada KSP dan/atau KJKS;

Pembiayaan kepada UMK melalui KJKS dan UJKS koperasi sekunder; dan

Pembiayaan kepada Usaha Kecil dan Menengah melalui KSP.

Benang merah arah kebijakan prioritas serta strategi diatas membantu

pengelompokan program kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dalam 1 (satu)

Program Teknis yang berkaitan dengan Koperasi dan UMKM, serta 2 (dua) Program

Generik yang berkaitan dengan dukungan manajemen dan prasarana bagi

Kementerian Koperasi dan UKM untuk melaksanakan mandat yang diberikan.

Sementara itu, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dan

Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

mendorong Kementerian Koperasi dan UKM untuk melaksanakan kegiatannya dengan

Page 24: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

14

pendekatan optimalisasi peran dan mandat yang diberikan UU tersebut kepada

Kementerian Koperasi dan UKM, beserta target yang telah ditetapkan secara nasional.

Kondisi tersebut mendorong pengelompokan kegiatan di bawah program teknis dan

program generik Kementerian Koperasi dan UKM tetap konsisten dengan tugas pokok

dan fungsi unit organisasi dan tetap mencerminkan pencapaian Sasaran Strategis yang

telah ditetapkan.

V. PENGEMBANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Program dan Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM

Dengan memperhatikan berbagai aspek sebagaimana telah diuraikan secara

panjang lebar, khususnya menyangkut penugasan sesuai RPJPN periode 2005-2025

dan RPJMN 2010-2014, Kementerian Koperasi dan UKM telah menetapkan

program sebagai berikut :

1. Program Generik Kementerian Koperasi dan UKM

Dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan Rencana Strategis K/L, maka

program generik pada Kementerian Koperasi dan UKM untuk periode

perencanaan 2010-2014, dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tujuan program :

Program ini bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan tata kelola

pemerintahan yang baik melalui pelaksanaan dukungan manajemen dan tugas

teknis lainnya di lingkup Kementerian Koperasi dan UKM.

Sasaran strategis :

a. Penyusunan perencanaan program/kegiatan Kementerian Koperasi dan

UKM;

b. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan anggaran

pusat dan daerah;

c. Penyelenggaraan sosialisasi/publikasi/visualisasi dan pelayanan informasi

Koperasi dan UMKM;

d. Peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran;

e. Peningkatan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana dilingkungan

Kementerian Koperasi dan UKM.

Indikator :

a. Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan

Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat,

propinsi, kabupaten dan kota;

b. Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan

Koperasi dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM;

c. Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu

serta tertatanya BMN;

Page 25: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

15

d. Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan

terselenggaranya publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM;

e. Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat

dan Daerah;

f. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di Kementerian

Koperasi dan UKM.

Kegiatan :

Kegiatan yang termasuk dalam program ini adalah sepenuhnya Prioritas

Kementerian Koperasi dan UKM sebagai berikut :

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya :

1) Penyusunan Perencanaan Program/Kegiatan Kementerian Koperasi dan

UKM ;

2) Monitoring, Evaluasi/Pelaporan dan Pengelolaan Data dan Informasi

Koperasi dan UMKM;

3) Pelaksanaan, Penatausahaan dan Pelaporan Anggaran dan BMN;

4) Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran

Pusat dan Daerah;

5) Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur dan Administrasi Kepegawaian;

6) Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Melalui Langganan

Daya dan Jasa;

7) Penyelenggaraan Kehumasan dalam Rangka Penyelenggaraan

Sosialisasi/Publikasi/Visualisasi dan Pelayanan Informasi.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Pengadaan Sarana Prasarana Kantor Kementerian Koperasi dan

Koperasi;

2. Pengembangan sarana dan prasarana kantor Kementerian Koperasi dan

UKM.

2. Program Teknis Kementerian Koperasi dan UKM

Dengan mengacu pada Pedoman penyusunan Rencana Strategis K/L, maka

program teknis pada Kementerian Koperasi dan UKM untuk periode

perencanaan 2010 - 2014, dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tujuan program :

Program ini bertujuan untuk meningkatkan peningkatan pemberdayaan

koperasi dan dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan menciptakan

ekonomi kreatif --creative economy--, yang dapat memberikan peran

konstruktif untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Sasaran strategis :

a. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian

nasional;

Page 26: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

16

b. Peningkatan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;

c. Peningkatan daya saing produk Koperasi dan UMKM;

d. Peningkatan produksi dan pemasaran produk Koperasi dan UMKM;

e. Penyediaan akses pembiayaan Koperasi dan UMKM;

f. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UMKM;

g. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada Koperasi dan UMKM

Indikator :

a. Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah;

b. Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura;

c. Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Kehutanan dan Perkebunan;

d. Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Perikanan dan Peternakan;

e. Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Industri Kerajinan dan

Pertambangan;

f. Pemberdayaan Usaha KUKM di Bidang Ketenagalistrikan dan Aneka

Usaha;

g. Pengembangan dan Pemantapan Program Pendanaan Bagi Koperasi dan

UMKM;

h. Pengembangan, Pengendalian dan Pengawasan KSP/USP-Koperasi,

KJKS/UJKS- Koperasi dan LKM;

i. Peningkatan dan Perluasan Akses Permodalan Bagi Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah;

j. Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan Bagi Koperasi

dan UMKM;

k. Pengembangan Pembiayaan, Penjaminan Kredit dan Pengembangan

Sektor Strategis Bagi Koperasi dan UMKM;

l. Peningkatan Kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi;

m. Penataan Peraturan Perundang-Undangan Dibidang Koperasi dan

UMKM;

n. Peningkatan Kualitas Ketatalaksanaan Koperasi dan UMKM;

o. Pengembangan Keanggotaan Koperasi Melalui Peningkatan Kerja Sama

Koperasi dan Penyuluhan dalam Rangka Gerakan Masyarakat Sadar

Koperasi (Gemaskop);

p. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi Dibidang Pengendalian dan

Akuntabilitas Koperasi;

q. Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk Koperasi dan UMKM;

r. Pengembangan dan Perluasan Pasar Ekspor Koperasi dan UKM;

s. Pengembangan Sarana Usaha Pemasaran KUMKM;

t. Pengembangan Kemitraan Koperasi dan UMKM;

u. Pengembangan Promosi Produk Koperasi dan UKM;

v. Pemasyarakatan dan Pengembangan Kewirausahaan;

Page 27: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

17

w. Revitalisasi Sistem Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Perkoperasian;

x. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pengusaha Skala Mikro, Kecil dan

Menengah Serta Pengelola Koperasi;

y. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam SDM KUMKM;

z. Peningkatan Daya Saing KUMKM;

aa. Monitoring dan Evaluasi Pengembangan SDM KUMKM;

bb. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM Pengelola LKM/KSP/USP;

cc. Peningkatan Produktivitas dan Mutu KUMKM;

dd. Perluasan KUR;

ee. Pengembangan Restrukturisasi Usaha;

ff. Pemberdayaan Layanan Pengembangan Bisnis;

gg. Pengembangan Fasilitasi Investasi UKMK;

hh. Pengembangan Sistem Bisnis;

ii. Penelitian Koperasi dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Daerah;

jj. Penelitian UKM dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Daerah;

kk. Penelitian Sumber Daya Koperasi dan UKM dalam Peningkatan Ekonomi

Kawasan;

ll. Pengembangan Perkaderan UKMK Melalui Peningkatkan Kapasitas Kerja

Sama dan Jaringan;

mm. Pengelolaan Dana Bergulir;

nn. Layanan Pemasaran Bagi KUKM;

oo. Revitalisasi dan Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan

Koperasi dan UMKM;

pp. Bantuan Operasional Dekopin;

qq. Survey Nasional Koperasi dan UMKM;

rr. Pengembangan Data dan Informasi Koperasi dan UMKM;

ss. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Bagi KUMKM.

Kegiatan :

Kegiatan yang termasuk dalam program ini adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan yang menjadi Prioritas Nasional (PN) meliputi :

1) Provinsi Pelaksanaan Pengembangan Organisasi Koperasi menuju

Skala Besar;

2) Pengembangan Keanggotaan Koperasi Melalui Peningkatan Kerjasama

Koperasi dan Penyuluhan dalam Rangka Gerakan Masyarakat Sadar

Koperasi;

3) Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan yang direkrut, dilatih, dan

melaksanakan tugas penyuluhan perkoperasian;

4) Lembaga keuangan Bukan Bank yang ditingkatkan kapasitas dan

jangkauan layanannya untuk menyediakan pembiayaan usaha;

5) Fasiliitas pendayagunaan skim pendanaan bagi usaha mikro dan kecil;

Page 28: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

18

6) Fasilitasi pengembangan usaha koperasi melalui kerjasama usaha

antar koperasi;

7) LKM yang terdaftar dan berbadan hukum;

8) Koperasi dan UMKM yang dapat mengakses kredit/pembiayaan bank

melalui linkage;

9) Koperasi perkotaan dan perdesaan yang menerima bantuan dana;

10) Koperasi dan UMK yang memanfaatkan jasa pendampingan;

11) KKMB yang ditingkatkan kapasitasnya;

12) Lembaga Keuangan Mikro (Bank, LKBB dan LKM) yang memberikan

kredit/pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM;

13) Provinsi yang difasilitasi untuk proses pembentukan PPKD;

14) Lembaga Modal Ventura Daerah (LMVD) yang memberikan fasilitasi

pembiayaan bagi KUMKM;

15) Provinsi yang difasilitasi untuk proses pembentukan PPKD untuk

mengembangkan co-guarantee dengan Lembaga Penjaminan Kredit;

16) Dukungan revitalisasi sarana pemasaran di daerah

tertinggal/perbatasan melalui Koperasi;

17) Dukungan sarana usaha pemasaran revitalisasi pasar tradisional

melalui koperasi;

18) Pemasyarakatan dan Diklat Kewirausahaan;

19) Sosialisasi dan Pendampingan KUKM dalam mengakses KUR;

20) Pengembangan Koperasi bidang hasil produksi perkebunan di Papua

dan Papua Barat;

21) Revitalisasi Sistem Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan

Perkoperasian;

22) Koperasi yang mendapat dukungan pengembangan usaha melalui

pemanfaatan energi baru terbarukan (PLTMH);

23) Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT);

24) KUKM yang mendapatkan sosialisasi dan menerapkan standarisasi

ISO/SNI/HACCP, HKI dan kehalalan produk;

25) Survey Nasional Koperasi dan UMKM;

26) Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi KUMKM;

27) Pengembangan sistem informasi konsolidasi kargo UMKM ekspor;

28) KUMKM yang difasilitasi menjadi mitra investasi;

29) Peningkatan KUMKM yang mendapatkan sosialisasi dan menerapkan

teknologi tepat guna;

30) Wirausaha pemula yang mendapat start-up capital;

31) Rancangan Undang-Undang tentang Perkoperasian termasuk

peraturan pelaksananya;

32) Revitalisasi Koperasi;

33) Peningkatan Pemahaman Perkoperasian;

Page 29: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

19

34) Diklat Pengelola LKM;

35) Diklat SDM KUMKM (Pusat dan Daerah);

36) Skim Pendanaan Bagi UMKM;

b. Kegiatan yang menjadi Prioritas Kementerian Koperasi dan UKM meliputi:

1) Peningkatan Kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi;

2) Penataan Peraturan Perundang-Undangan Dibidang Koperasi dan

UMKM;

3) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi Dibidang Pengendalian

dan Akuntabilitas Koperasi;

4) Revitalisasi koperasi;

5) Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM

6) Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka

peningkatan kualitas produksi KUMKM

7) Koperasi penerima bantuan pengembangan koperasi di bidang

produksi KUKM;

8) Peningkatan dan Perluasan Akses Permodalan Bagi Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah;

9) Penilaian kesehatan bagi KSP dan KJKS;

10) Transformasi LKM menjadi badan hukum Koperasi;

11) Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan

Asuransi,Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi KUMKM;

12) Pengembangan Pembiayaan, Penjaminan Kredit dan Pengembangan

Sektor Strategis Bagi Koperasi dan UMKM;

13) KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri KUMKM;

14) Pengembangan Kemitraan Koperasi dan UMKM;

15) Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui

koperasi;

16) PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha;

17) Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk Koperasi dan UMKM;

18) Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM KUMKM;

19) Lembaga Pendidikan di Perdesaan yang difasilitasi tempat praktek

keterampilan usahanya (TPKU);

20) Lembaga pendamping pengembangan bisnis KUMKM yang

ditingkatkan kapasitasnya;

21) KUKM yang mendapatkan fasilitasi kerjasama investasi dan PPU-

LMVD;

22) KUMKM sentra yang difasilitasi bimbingan dan konsultasi

pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis;

Page 30: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

20

23) Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan

Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama

Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;

24) Mengikuti sidang/forum regional dan internasional;

25) Pengembangan produk/komoditas unggulan daerah dengan

pendekatan One Village One Product (OVOP)

26) Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani;

27) Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir;

28) Monitoring dan Evaluasi Pengembangan SDM KUMKM;

29) Lembaga Diklat yang direvitalisasi dan dibangun serta diperkuat;

30) Pemeliharaan Puslatbang Cisarua;

31) Tenaga pengelola dan instruktur pada lembaga diklat yang dilatih;

32) SKKNI Bidang Koperasi Non KJK, dan jumlah pengelola yang

ditingkatkan kompetensinya;

33) SKKNI bidang UKM, dan jumlah pengelola UKM yang ditingkatkan

kompetensinya.

3. Program/Kegiatan dan Rencana Kerja Berdasarkan Unit Eselon I

a. Program Generik

Kementerian Koperasi dan UKM mengimplementasikan fokus

program/kegiatan generik dengan pendekatan kesekretariatan sesuai

dengan tugas dan fungsi yaitu :

1) Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

melalui: a) Penatalaksanaan anggaran dan BMN; b) Perencanaan

program; c) Evaluasi, pelaporan, data dan informasi; d) Kehumasan;

e) Pendidikan dan pelatihan aparatur; f) Pemeliharaan kantor;

g) Pengawasan; h) Dukungan program ke daerah; i) Pengarusutamaan

gender.

2) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur melalui:

a) Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor; b) Pengembangan

Pusdiklat Terpadu Peningkatan SDM Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah; c) Pengembangan SME Tower; d) Pembangunan Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan; e) Pengadaan sarana dan

prasarana kantor Kementerian Koperasi dan UKM; f) Langganan daya

dan jasa operasional perkantoran Kementerian Koperasi dan UKM.

b. Program Teknis

Kementerian Koperasi dan UKM sesuai dengan amanat Surat Edaran

Bersama Meneg PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor

0142/M.PPN/06/2009 dan SE 1846/MK/2009 tanggal 19 Juni 2009,

tentang Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran

mengimplementasikan fokus program tersebut di atas dengan pendekatan

Page 31: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

21

kedeputian sesuai dengan tugas dan fungsi dan Pengelolaan Badan

Layanan Umum sebagai berikut:

1) Deputi Bidang Kelembagaan, dengan prioritas kegiatan :

a) Peningkatan Kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi

melalui: Pengesahan akta pendirian koperasi tingkat Nasional;

Pembenahan koperasi tidak aktif; Penguatan status badan hukum

koperasi dalam berita Negara; Pengembangan organisasi koperasi

menuju skala besar; Temu konsultasi perkoperasian dengan

Ikatan Notaris Indonesia Wilayah;

b) Penataan Peraturan Perundang-Undangan meliputi: Penyusunan

Bahan Pembahasan RUU Tentang Koperasi; Penyusunan

Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Koperasi;

Penyusunan Peraturan Menteri tentang Koperasi; Penyusunan

Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU No. 20 Tahun 2008 tentang

UMKM; Litigasi dan Opini Hukum; Dokumentasi dan Informasi

Peraturan Perundang-undangan KUMKM; Evaluasi Peraturan

Daerah yang berkaitan dengan Koperasi dan UMKM; Penyusunan

Petunjuk Teknis Pengembangan Koperasi Skala Besar; Sosialisasi

peraturan dibidang perkoperasian pada 5 (lima) Propinsi;

c) Peningkatan Kualitas Ketatalaksanaan Koperasi dan UMKM

meliputi: Pelaksanaan pemeringkatan koperasi; Penilaian koperasi

berprestasi dan koperasi penerima award; Penilaian

provinsi/kabupaten/kota penggerak koperasi; Forum konsultasi

penguatan kelembagaan koperasi di kalangan wanita;

Pelaksanaan temu konsultasi nasional dalam penguatan

kelembagaan koperasi; Peningkatan kerjasama dan koordinasi

dengan International Cooperative Aliance (ICA); Pelaksanaan

penataan ketatalaksanaan koperasi berskala besar; Pelaksanaan

koordinasi penyusunan program pemberdayaan kelembagaan

Koperasi dan UMKM; Monitoring dan evaluasi pemberdayaan

kelembagaan Koperasi dan UMKM, Konsultasi dan solusi masalah

perkoperasian, Koperasi yang direvitalisasi;

d) Pengembangan keanggotaan koperasi melalui peningkatan

kerjasama koperasi dan penyuluhan dalam rangka Gerakan

Masyarakat Sadar Koperasi (GEMASKOP) melalui: Sosialisasi

program gemaskop kepada tokoh masyarakat/kelompok strategis;

kelompok ekonomi produktif dan gerakan koperasi; Temu

konsultasi peningkatan peran koperasi siswa sebagai

laboratorium ekonomi; Identifikasi koperasi siswa seluruh

Indonesia; Penyusunan draft inpres tentang gerakan masyarakat

Page 32: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

22

sadar koperasi; Pelaksanaan uji coba aplikasi member card

pada koperasi berskala besar; Pedoman tata cara pelaksanaan

RAT; Lokasi koperasi yang mendapat pendampingan dalam

melaksanakan RAT; Penyelenggaraan jambore koperasi di

kalangan pemuda dan wanita; Petugas Penyuluh Koperasi

Lapangan yang direkrut, dilatih, dan melaksanakan tugas

penyuluhan perkoperasian;

e) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dibidang

Pengendalian dan Akuntabilitas koperasi melalui: Menerapkan

pertanggungjawaban laporan keuangan yang transparan dan

akuntabel; Bimbingan teknis tentang perkoperasian kepada

aparat pembina dan gerakan koperasi; Menerapkan transparansi

sistem akuntansi dan akuntabilitas koperasi berskala besar;

Provinsi pelaksanaan penerapan akuntabilitas dan pengawasan

koperasi; Laporan pelaksanaan koordinasi penyusunan program

pemberdayaan kelembagaan koperasi dan UMKM; Laporan

Monitoring dan evaluasi pemberdayaan kelembagaan koperasi

dan UMKM; Laporan konsultasi dan perkoperasian dan UMKM.

2) Deputi Bidang Produksi, dengan prioritas kegiatan:

a) Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang pertanian

tanaman pangan dan holtikultura, melalui: Penyusunan model

insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah dibidang pertanian tanaman pangan

dan holtikultura; Penyusunan pedoman teknologi tepat guna

peningkatan produktivitas usaha Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah dibidang pertanian tanaman pangan dan

holtikultura; Bantuan pengembangan koperasi di bidang

pertanian tanaman pangan dan holtikultura; Program dan

kegiatan pemberdayaan usaha KUKM di bidang pertanian

tanaman pangan dan holtikultura; Laporan hasil monitoring dan

evaluasi koperasi pengelola bantuan perkuatan di bidang

pertanian tanaman pangan dan holtikultura; Partisipasi mengikut

sidang ACEDAC, ASWGAC, ACBF dan SOM-AMAF;

b) Pemberdayaan usaha koperasi dan UMKM dibidang kehutanan

dan perkebunan, melalui: Penyusunan pedoman teknologi tepat

guna peningkatan produktivitas usaha Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah dibidang kehutanan dan perkebunan; Bantuan

pengembangan koperasi di bidang kehutanan dan perkebunan;

Program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di bidang Kehutanan

dan Perkebunan; Laporan hasil monitoring dan evaluasi bantuan

Page 33: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

23

pengembangan koperasi di bidang Kehutanan dan Perkebunan;

Koperasi penerima bantuan pengembangan koperasi di bidang

Kehutanan dan Perkebunan;

c) Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang perikanan

dan peternakan, melalui: Penyusunan model insentif dalam

rangka peningkatan kualitas produksi Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah dibidang perikanan dan peternakan; Penyusunan

pedoman teknologi tepat guna peningkatan produktivitas usaha

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dibidang perikanan dan

peternakan; Bantuan pengembangan koperasi di bidang

perikanan dan peternakan; Pemberdayaan KUKM di bidang

Perikanan dan Peternakan; Laporan hasil monitoring dan

evaluasi bantuan pengembangan koperasi di bidang Perikanan

dan Peternakan;

d) Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang industri

kerajinan dan pertambangan, melalui: Penyusunan model insentif

dalam rangka peningkatan kualitas produksi Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah dibidang industri kerajinan dan

pertambangan; Penyusunan pedoman teknologi tepat guna

peningkatan produktivitas usaha Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah dibidang industri kerajinan dan pertambangan;

Bantuan pengembangan koperasi di bidang industri kerajinan dan

pertambangan; Program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di

bidang Industri Kerajinan dan Pertambangan; Laporan hasil

monitoring dan evaluasi bantuan pengembangan koperasi di

bidang Industri Kerajinan dan Pertambangan;

e) Pemberdayaan usaha Koperasi dan UMKM dibidang

ketenagalistrikan dan aneka usaha, melalui: Penyusunan model

insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah dibidang ketenagalistrikan dan aneka

usaha; Penyusunan pedoman teknologi tepat guna peningkatan

produktivitas usaha Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

dibidang ketenagalistrikan dan aneka usaha; Bantuan

pengembangan koperasi di bidang ketenagalistrikan dan aneka

usaha; Program dan kegiatan pemberdayaan KUKM di bidang

Ketenagalistrikan dan Aneka Usaha; Laporan hasil monitoring dan

evaluasi bantuan pengembangan koperasi di bidang

ketenagalistrikan dan aneka usaha; Tersusunnya rencana

program/kegiatan evaluasi pemberdayaan KUKM di bidang

produksi; Rapat koordinasi dalam rangka penyelarasan program

pemberdayaan KUKM di bidang produksi; Jumlah koperasi yang

Page 34: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

24

mendapat dukungan pengembangan usaha melalui pemanfaatan

energi baru terbarukan; Koordinasi dan sosialisasi dalam rangka

penyelarasan dan pemantapan program pemberdayaan Koperasi

dan Usaha Kecil dan Menengah di bidang deputi bidang produksi;

Peningkatan hubungan kerjasama luar negeri antar koperasi di

bidang pertanian.

3) Deputi Bidang Pembiayaan, dengan prioritas kegiatan:

a) Pengembangan dan Pemantapan Program Pendanaan bagi

Koperasi dan UMKM melalui: Lembaga keuangan bukan bank

yang ditingkatkan kapasitas dan jangkauan layanannya untuk

menyediakan pembiayaan usaha; Bimbingan teknis peningkatan

akses pembiayaan/kredit kepada lembaga keuangan (Bank/LKBB);

Fasilitasi pendayagunaan skim pendanaan bagi usaha mikro dan

kecil; Monitoring dan evaluasi program Bidang Pembiayaan;

Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program pembiayaan;

Fasilitasi pengembangan usaha koperasi melalui kerjasama usaha

antar koperasi; Bimbingan teknis optimalisasi pendayagunaan ZIS

dan wakaf oleh KJKS/ KSP; Fasilitasi dukungan teknis KSP/KJKS

potensial penerima akses perkuatan permodalan; Naskah

kerjasama dibidang pembiayaan dengan lintas pelaku terkait;

b) Pengembangan, pengendalian dan pengawasan KSP/USP-

Koperasi, KJKS/UJKS-Koperasi dan LKM melalui: Pelaksanaan uji

kesehatan KSP/USP/KJKS nasional; Sosialisasi dan supervisi

pelaksanaan uji kesehatan; Penyuluhan kegiatan LKM yang belum

terdaftar dan berbadan hukum koperasi; Penyusunan

draft/rancangan peraturan pengembangan dan pengawasan serta

pemeriksaan KSP/KJKS; Penyusunan draft/rancangan kebijakan

pengembangan LKM; LKM yang terdaftar dan berbadan hukum;

Draft kebijakan pengembangan LKM; Draft/rancangan peraturan

Pengembangan dan Pengawasan serta Pemeriksaan KSP/KJKS;

KSP dan KJKS/UJKS Primer Nasional yang dinilai tingkat

kesehatannya; Jumlah penyelenggaraan sosialisasi pembiayaan

mikro; Sistem pengawasan dan pelaporan KSP/KJKS; Transformasi

USP/UJKS menjadi KSP/KJKS; Rancang bangun pembentukan

Lembaga Pengawas KSP;

c) Peningkatan dan Perluasan Akses Permodalan bagi Koperasi,

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah melalui: Mendorong dan

memperkuat permodalan sendiri koperasi; Peningkatan akses

kredit/pembiayaan koperasi dan UMKM melalui pemanfaatan

sumber permodalan bank dan non bank; Linkage program antara

Page 35: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

25

bank umum/syariah dengan KSP/KJKS; Peningkatan peran peran

KKMB dalam menjembatani akses kredit/pembiayaan bagi

KUMKM; Koperasi perkotaan dan perdesaan penerima bantuan

dana; Fasilitasi koperasi perkotaan dan perdesaan penerima

bantuan dana termasuk pendampingan; Konsultan Keuangan

Mitra Bank (KKMB) yang ditingkatkan kapasitasnya;

Pengembangan, perluasan dan pemanfaatan skim kredit program

bagi KUMKM; Diseminasi dan promosi pembiayaan bagi

KUMKM; Bantuan Dana/Permodalan dalam rangka

pengembangan Koperasi perkotaan dan perdesaan serta koperasi

wanita; Pembinaan, supervisi serta monitoring dan evaluasi bagi

koperasi perkotaan dan perdesaan, serta koperasi wanita

penerima bantuan dana/permodalan; Bantuan dana/permodalan

(start-up capital) dalam rangka penumbuhan dan wirausaha

pemula; Pembinaan, supervisi serta monitoring dan evaluasi bagi

wirausaha pemula penerima bantuan dana/permodalan (start-up

capital);

d) Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi

Koperasi dan UMKM melalui: Kredit/pembiayaan bagi Koperasi

dan UMKM melalui pelayanan lembaga keuangan mikro (Bank,

LKBB dan LKM); Workshop dan sosialisasi pembiayaan KUMKM

bagi industri dibidang ekonomi kreatif; Dukungan pembiayaan

bagi KUMKM melalui dana APBD; Sosialisasi pembiayaan dan jasa

konsultasi tentang tata cara pembiayaan ekspor; Edukasi,

sosialisasi dan fasilitasi pengembangan asuransi, jasa keuangan

dan perpajakan; Koordinasi insentif pajak bagi KUKM;

e) Pengembangan pembiayaan, penjaminan kredit dan

pengembangan sektor strategis bagi Koperasi dan UMKM melalui:

Fasilitasi pembentukan PPKD; Fasilitasi pembentukan PPKD untuk

mengembangkan co-guarantee dengan lembaga penjaminan

kredit nasional; Fasilitasi pengembangan Koperasi Skala Besar;

Sosialisasi kebijakan modal penyertaan bagi koperasi dan

bimbingan teknis KUKM untuk akses ke pasar modal; Koordinasi

untuk mendapatkan sertifikat hak atas tanah (SHAT); Pembinaan

UMK peserta program SHAT untuk mengakses pembiayaan;

Fasilitasi pembiayaan usaha KUKM melalui pola anjak piutang,

Coorporate Social Responsibility (CSR), BUMN dan Lembaga

Modal Ventura (LMV); Provinsi yang difasilitasi untuk proses

pembentukan PPKD; Strategi pembiayaan bagi KUMK di sektor

agribisnis; Data Inventarisasi UMK yang difasilitasi asuransi

kreditnya; KUKM yang difasilitasi pembiayaan usahanya melalui

Page 36: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

26

pola anjak piutang; LMVD yang memberikan fasilitasi pembiayaan

bagi KUMKM;

4) Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha, dengan prioritas

kegiatan :

a) Pengembangan dan perluasan pasar ekspor Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah, melalui: Penyediaan informasi pasar

potensial ekspor produk Koperasi dan UMKM; Penguatan

kapasitas dan standarisasi; Promosi produk – produk potensial

ekspor Koperasi dan UMKM; KUKM mengikuti pameran luar

negeri; KUKM yang difasilitasi peningkatan daya saing; KUKM

industri kreatif yang didampingi; Trading house yang difasilitasi;

Pengembangan sistem informasi konsolidasi kargo UMKM ekspor;

b) Pengembangan sarana dan prasarana usaha pemasaran Koperasi

dan UMKM, melalui: Fasilitasi pembangunan pasar tradisional;

Bimbingan pengelolaan pasar oleh koperas; Pengembangan

sarana usaha pemasaran Koperasi dan UMKM pada lokasi dan

kelompok strategis; Revitalisasi Pasar Tradisional di daerah

tertinggal/ perbatasan melalui Koperasi; Revitalisasi Pasar

Percontohan melalui koperasi; Sarana usaha pemasaran yang

direvitalisasi melalui koperasi; Produk KUMKM yang difasilitasi

akses pemasaran di tempat-tempat strategis (Pasar Komoditas);

Dukungan sarana usaha mikro koperasi sekolah yang difasilitasi;

Usaha mikro yang difasilitasi pendampingan melalui pendaftaran

produk; Fasilitasi Pengembangan produk KUMKM di bidang

kosmetika dan obat tradisional;

c) Pengembangan kemitraan Koperasi dan UMKM melalui:

Peningkatan kualitas produk Koperasi dan UMKM berorientasi

pasar; Fasilitasi penyelengaraan kegiatan temu mitra; Penguatan

kelembagaan pemasaran produk Koperasi dan UMKM; KUMKM

yang difasilitasi melalui temu mitra dalam kemasan produk;

KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra pola waralaba;

KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra dengan pola dagang;

KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra dengan pola

subkontrak; KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra di bidang

eko produk; KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra di sektor

pariwisata; KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra di sektor

energi biomasa; KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra

dengan BUMN; KUMKM yang difasilitasi menjadi mitra investasi;

d) Pengembangan jaringan pemasaran produk Koperasi dan UMKM,

melalui: Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL); Peningkatan

Page 37: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

27

produktivitas usaha Koperasi dan UMKM; Pengembangan jaringan

bisnis ritel Koperasi dan UMKM; Fasilitasi penyelengaraan

kegiatan pasar rakyat untuk perluasan; Peningkatan akses pasar

produk Koperasi dan UMKM; KUMKM yang difasilitasi dalam

pengembangan jaringan bisnis ritel modern; Usaha mikro yang

difasilitasi melalui klinik bisnis; Usaha mikro yang difasilitasi

melalui pasar rakyat; PKL yang difasilitasi memperoleh kepastian

tempat usaha; Pelaksanaan koordinasi program pemasaran dan

jaringan usaha;

e) Pengembangan promosi produk Koperasi dan UMKM, melalui:

Pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan produk

Koperasi dan UMKM; Fasilitasi promosi bagi perluasan pasar

produk Koperasi dan UMKM dalam berbagai bentuk, seperti

publikasi katalog produk Koperasi dan UMKM, media internet,

pameran dan kerjasama dengan Badan Layanan Umum Lembaga

Layanan Pemasaran (BLU-LLP) Kementerian Koperasi dan UKM;

KUMKM yang mengikuti pameran (SME Festival); Katalog produk

KUKM yang dicetak; KUKM yang mengikuti pameran tematik,

kreatif dan partisipatif; Terlayaninya promosi KUKM melalui SME

UKM Trading Board;

f) Pemantapan program pengembangan pemasaran dan jaringan

usaha Koperasi dan UMKM melalui: Penyusunan rencana strategis

tahun 2010 - 2014; Penyusunan rencana kerja dan anggaran

tahunan; Perumusan kebijakan dan koordinasi program;

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi;

5) Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan

prioritas kegiatan:

a) Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pengelola LKM/KSP-

USP melalui: Pelatihan kepada pengelola LKM; Pelatihan kepada

manajer/kepala cabang KJK yang diikutkan diklat dan sertifikasi

kompetensi LKM; Peningkatan fungsi lembaga pendidikan dan

pelatihan profesi (LDP) KJK dan tempat uji kompetensi (TUK);

Diklat Pengelola LKM;

b) Pemasyarakatan dan pengembangan kewirausahaan melalui:

Blueprint pengembangan kewirausahaan; Pemasyarakatan

kewirausahaan; Diklat kewirausahaan, wirausaha lanjutan dan

calon wirausaha baru; Expo kewirausahaan; Peserta

pemasyarakatan kewirausahaan; Peserta diklat kewirausahaan;

c) Peningkatan kapasitas dan kompetensi pengusaha Skala Mikro,

Kecil dan Menengah serta pengelola koperasi melalui:

Page 38: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

28

Penyempurnaan Kurikulum dan modul diklat vocational; Diklat

keterampilan teknis/vocational dan manajerial; Diklat

keterampilan manajerial kepada KUMKM;

d) Revitalisasi dan pengembangan lembaga pendidikan, pelatihan

dan penyusunan Koperasi dan UMKM melalui: Peningkatan

kapasitas SDM pada lembaga diklat, tenaga pengelola, instruktur,

aparat pembina; Penyempurnaan sistem pendidikan, pelatihan

dan penyuluh perkoperasian; Kurikulum dan modul dikat

perkoperasian; Peningkatan pemahaman perkoperasian;

Peningkatan pemahaman perkoperasian;

e) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan SDM

KUMKM melalui: Pelatihan pengembangan koperasi perdesaan;

Penumbuhan wirausaha baru melalui dukungan fasilitasi praktek

usaha, Lembaga Pendidikan Pedesaan, untuk Tempat Praktek

Keterampilan Usaha (TPKU); Bimbingan teknis pengembangan

usaha TPKU; Diklat pengelola TPKU; Pelatihan keterampilan teknis

bagi masyarakat; Pelatihan Pengelola TPKU; Terfasilitasinya

Program TPKU;

f) Monitoring dan Evaluasi Pengembangan SDM KUMKM melalui

Laporan Koordinasi dan Monitoring dan evaluasi;

6) Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha, dengan

prioritas kegiatan :

a) Perluasan Program KUR, melalui: Pendamping untuk mengakses

program KUR; Provinsi yang mendapat sosialiasi program KUR;

KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR;

b) Peningkatan produktivitas dan mutu UMKM, melalui: Sosialisasi

dan penerapan teknologi tepat guna; Sosialisasi dan penerapan

Standardisasi Mutu, HAKI dan kehahalan produk.

c) Pengembangan Restrukturisasi Usaha Koperasi dan UMKM,

melalui Fasilitasi untuk mendapatkan kegiatan restrukturisasi

usaha, Sistem Resi Gudang, Surat Utang Koperasi dan koordinasi

penyusunan program restrukturisasi usaha;

d) Pemberdayaan Layanan Pengembangan Bisnis, melalui:

Pendampingan pengembangan KUMKM dan wirausaha baru;

Peningkatan kapasitas lembaga pendamping dalam

pengembangan Usaha KUMKM;

e) Pengembangan fasilitasi investasi KUMKM, melalui: Fasilitasi

KUKM mendapatkan kegiatan investasi; Fasilitasi kerjasama

investasi KUMKM; Penguatan inkubator bisnis;

Page 39: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

29

f) Pengembangan sistem bisnis, melalui: Fasilitasi KUKM

mendapatkan kegiatan investas; Fasilitasi kerjasama investasi

KUMKM; Penguatan inkubator bisnis;

g) Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM.

7) Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UMKM, dengan prioritas

kegiatan:

a) Penelitian Koperasi dalam mendukung pengembangan ekonomi

daerah melalui: Kajian dalam rangka peningkatan peran Koperasi

dalam pengembangan ekonomi daerah; Rintisan pengadaan

pangan dan agrobisnis oleh koperasi; Rintisan dan replikasi usaha

di bidang agroekoturisme oleh koperasi; Konsep/model/pola

pemberdayaan KUKM yang sesuai dengan kebutuhan/isu strategis

KUMKM;

b) Penelitian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam

mendukung pengembangan ekonomi daerah, melalui: Kajian

dalam rangka peningkatan peran Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah dalam pengembangan ekonomi daerah; Rintisan

penerapan model inkubator; Rintisan model pengembangan PKL;

Pelaksanaan koordinasi fasilitasi peningkatan kapasitas

sumberdaya UKM industri kreatif;

c) Penelitian sumberdaya Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

dalam peningkatan ekonomi kawasan, melalui: Kajian dalam

rangka peran sumberdaya Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah dalam pengembangan ekonomi kawasan;

Pengembangan produk/komoditas unggulan daerah dengan

pendekatan One Village One Product (OVOP) melalui Koperasi;

Pelaksanaan fasilitasi pengembangan/penguatan forum

sentra/klaster UKM; Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi

program pengkajian sumberdaya UKMK; Partisipasi dalam forum

kerjasama internasional (APEC);

d) Pengembangan perkaderan Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah melalui peningkatan kapasitas kerjasama dan jaringan,

melalui: Kajian dalam rangka peran stakeholder dan jaringan,

pengembangan sistem perkaderan wirausaha baru dan

pengembangan sistem informasi penelitian dan peran serta dalam

forum kerjasama ASEAN dan BIMP-NEAGA; Workshop Skenario

Pengembangan UKM dan fasilitasi Pelatihan Pengembangan UKM

Melalui Kerjasama Antar Daerah (KAD); Terpeliharanya 3 server,

52 client, Aplkasi sistem Web smecda.com dan Infrastuktur LAN;

Pelaksanaan sosialisasi Pemanfaatan Software DSS UMKM;

Page 40: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

30

Pemutakhiran data sistem infomasi Data Dasar Koperasi dan UKM

terpilih (SIDD-KUMKM-T); Publikasi hasil kajian/artikel

pemberdayaan KUKM; Partisipasi dalam forum kerjasama

internasional (ASEAN dan BIMP-EAGA); Rencana aksi antisipasi

KUMKM dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015;

8) Lembaga Layanan Pemasaran - Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

(LLP-KUKM).

Layanan Pemasaran produk Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

melalui: Peningkatan akses pasar produk Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah; Pusat layanan informasi produk Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah; Terlaksananya remunerasi pegawai dan kelancaran

kegiatan pendukung operasional; Meningkatnya peran LLP-KUKM;

Tersusunnya dokumen perencanaan, keuangan dan hasil rapat

lainnya; Terbitnya iklan/pengumuman/pemberitahuan di media cetak

maupun elektronik; Terlaksananaya kegiatan koordinasi, sosialisasi,

monitoring dan evaluasi; Terlaksananya kegiatan peningkatan

kapasitas SDM dan rekrutmen; Terlaksananya pengembangan layanan

pemasaran; Tersedianya pendukung IT; Terwujudnya ketertiban

administrasi pengelolaan keuangan;

9) Lembaga Pengelola Dana Bergulir - Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (LPDB-KUMKM).

Pengelolaan dana bergulir KUMKM, melalui: Penyaluran

pinjaman/pembiayaan dana bergulir KUMKM; Pengelolaan dana

bergulir yang akuntabel; Dokumen rencana program kerja dan

anggaran; Peraturan/ketentuan yang diterbitkan/disempurnakan;

Terselenggaranya sosialisasi peraturan/petunjuk teknis;

Terselenggaranya pameran/visualisasi/publikasi dan promosi;

Dokumen analisa proposal pemberian pinjaman/pembiayaan; Kajian

yang dilaksanakan; Tersedianya laporan hasil monitoring dan evaluasi;

Tertatanya organisasi dan kepegawaian dengan baik; Pegawai baru;

Pegawai yang mengikuti pelatihan; Tersedianya layanan perkantoran;

Tersedianya alat pengolah data; Tersedianya sistem informasi dan

teknologi; Tersedianya laporan keuangan; Tersedianya laporan hasil

pemeriksaan; Tersedianya laporan hasil pengalihan dana bergulir;

Tersedianya kendaraan dinas/operasional Roda 4; Tersedianya

kendaraan dinas/operasional Roda 2;

Page 41: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

31

10) Fasilitas Sarana dan Prasarana penunjang pemberdayaan Koperasi

dan UMKM.

Selain itu dalam rangka mengakselerasi pemberdayaan Koperasi dan

UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan beberapa

kegiatan pembangunan dan pengembangan fisik untuk fasilitasi

sarana dan prasarana di pusat maupun daerah antara lain:

a. Pembangunan Pusdiklat Terpadu Peningkatan SDM Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah di pusat dan di daerah;

b. Pengembangan SME Tower;

c. Pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan;

d. Pembangunan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) berlokasi di

Pusat dan Daerah;

e. Pembangunan Pusat Fasilitasi Promosi Produk Unggulan Koperasi

dan UMKM Kabupaten/Kota;

f. Pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan

Pusat dan Daerah;

g. Pendirian Lembaga Pengawas Koperasi Simpan Pinjam; dan

h. Pendirian Lembaga Penjamin Simpanan.

VI. RENCANA KINERJA TAHUN 2012

Kementerian Koperasi dan UKM telah menetapkan target untuk masing-masing

sasaran yang harus dicapai untuk tahun 2012, yang tersaji sebagai berikut:

Page 42: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

32

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN JUMLAH DAN PERAN KOPERASI DAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN

NASIONAL

Indikator Kinerja Target 2012

Terwujudnya 4.000 Koperasi berkualitas 1.000 Koperasi yang diperingkat

Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil

500 orang

Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI

5.500 BH

Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425 orang

425 orang

Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi 1 kebijakan, 300 unit (0 unit)

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

Indikator Kinerja Target 2012

Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

8 dokumen, 2 unit, 4 model/laporan, 1 model, 30 Koperasi, 1 laporan, 30 propinsi, 1 laporan, 2.000 eks

Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha, dukungan sistem bisnis, dan kerjasama investasi 1.372 KUMKM

260 koperasi, 1.039 KUKM

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN DAYA SAING

Indikator Kinerja Target 2012

Peningkatan pemahaman dan penerapan standardisasi manajemen mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk 3.085 KUMKM

500 KUKM

Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis 785 KUMKM

265

Diklat Vocational 1.500 orang 450

Diklat LKM/KSP 650 orang 100

Diklat Perkoperasian 1.800 Orang 600

Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit

100

Terfasilitasinya UMKM dan wirausaha baru melalui pendampingan 1.050 orang

350

Peningkatan kapasitas lembaga pendamping LPB/BDS-P 1.140 orang

380

Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 45 unit

-

Page 43: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

33

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL DAN MENENGAH

NASIONAL

Indikator Kinerja Target 2012

Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 488 Koperasi

123 Koperasi

Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan sebanyak 80 Koperasi

-

Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi KUMKM sebanyak 15 konsep model

5 Pedoman TTG

Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 5.105 KUMKM

1.600 KUKM

Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230 KUMKM

1.160 KUMKM

Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui koperasi 241 unit

19 Unit Pasar Tradisional

Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891 Umi

4.360 PKL

Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah Nasional

1.303 KUKM

SASARAN STRATEGIS PENYEDIAAN AKSES PEMBIAYAAN KUMKM

Indikator Kinerja Target 2012

Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 300 Koperasi

100 Koperasi

Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional 42 KSP Primer

Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi 100 LKM terdaftar

Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan

1.250 Koperasi

Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula 168 wirausaha baru

Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM

3 Kegiatan

Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam) Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMK

2 Provinsi

Jumlah 82.560 KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR

33 Provinsi

Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada 105.516 KUMKM

105.516 KUMKM

Page 44: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

34

SASARAN STRATEGIS PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KOPERASI DAN UKM

Indikator Kinerja Target 2012

Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 4.700 orang

1.400 orang

Terwujudnya penguatan inkubator Bisnis KUMKM 45 unit

-

SASARAN STRATEGIS PERBAIKAN IKLIM USAHA YANG LEBIH BERPIHAK PADA KUMKM

Indikator Kinerja Target 2012

Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian

1 UU, 5 RPP

Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on-line 2 sistem peningkatan kualitas TI, 3 aplikasi sistem

SASARAN STRATEGIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Indikator Kinerja Target 2012

Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota

51 Laporan, 1 Dokumen

Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM

3 Dokumen, 8 Laporan, 595 orang

SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT

DAN DAERAH

Indikator Kinerja Target 2012

Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu serta tertatanya BMN

8 Laporan

SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN SOSIALISASI/PUBLIKASI/VISUALISASI DAN PELAYANAN INFORMASI

KOPERASI DAN UMKM Indikator Kinerja Target 2012

Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM

1.530 orang, 11 media, 9 edisi

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

Indikator Kinerja Target 2012

Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah

92 Dokumen

Page 45: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

35

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa terdapat perbedaan atas

Indikator Kinerja antara tahun 2012 dengan tahun-tahun sebelumnya, yang

disebabkan oleh adanya penyempurnaan dan penyesuaian terhadap Rencana

Strategis Kementerian Koperasi, sehingga pengukuran yang akan digunakan dalam

pengukuran kinerja pada LAKIP Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012 adalah

yang terdapat pada Rencana Strategis 2012-2014. Selain itu, menyikapi kondisi dan

dinamika yang terjadi dalam proses perencanaan, terdapat perubahan target, yaitu

pada:

- Indikator Kinerja Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi,

yang semula target kinerja adalah 1 kebijakan dan 300 unit koperasi menjadi

hanya 1 kebijakan saja;

- Indikator Kinerja Penyediaan Akses Pembiayaan KUMKM, yang semula target

kinerja adalah sebanyak 1.251 Koperasi menjadi 1.250 Koperasi.

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN JUMLAH DAN KUALITAS SARANA DAN PRASARANA DILINGKUNGAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM Indikator Kinerja Target 2012

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di Kementerian Koperasi dan UKM

78.641 M2, 22 Bulan, 186 unit

Page 46: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

37

I. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2012

Pengukuran tingkat capaian kinerja Kementerian Koeprasi dan UKM Tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan target kinerja yang telah ditetapkan pada Renstra Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014 dan Rencana Kerja (Renja) Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012 dengan capaian (realisasi) atas target yang telah ditetapkan. Tingkat capaian kinerja Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012, adalah sebagaimana diilustrasikan pada tabel sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN JUMLAH DAN PERAN KOPERASI DAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terwujudnya 4.000 Koperasi berkualitas 1.000 Koperasi yang diperingkat

1.011 101

Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil

500 orang 500 100

Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI

5.500 BH 5.500 100

Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425 orang

425 orang 425 100

Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi

1 kebijakan 1 Permen 100

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

8 dokumen, 2 unit, 4 Dokumen, 4 model/laporan, 1 model, 30 Koperasi, 1 laporan, 30 propinsi, 1 laporan, 2.000 eks

8 100

2 100

4 100

4 100

1 100

30 100

1 100

3 100

1 100

2.000 100

Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha, dukungan sistem bisnis, dan kerjasama investasi 1.372 KUMKM

260 koperasi 260 100

1.039 KUMKM 1.161 KUMKM

111,74

Page 47: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

38

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN DAYA SAING

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Peningkatan pemahaman dan penerapan standardisasi manajemen mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk 3.085 KUMKM

500 KUKM 750 150

Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis 785 KUMKM

265 300 113,20

Diklat Vocational 1.500 orang 450 450 100

Diklat LKM/KSP 650 orang 100 600 600

Diklat Perkoperasian 1.800 Orang 600 600 100

Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit

100 100 100

Terfasilitasinya UMKM dan wirausaha baru melalui pendampingan 1.050 orang

350 395 112,85

Peningkatan kapasitas lembaga pendamping LPB/BDS-P 1.140 orang

380 426 112,10

Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 45 unit

- - -

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL DAN MENENGAH NASIONAL

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 488 Koperasi

123 Koperasi 153 Koperasi 124,39

Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan sebanyak 80 Koperasi

- - -

Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi KUMKM sebanyak 15 konsep model

5 Pedoman TTG

5 100

Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230 KUMKM

1.160 KUMKM 1.387 119,56

Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 5.105 KUMKM

1.500 KUKM 1.670 111,33

Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui koperasi 241 unit

19 unit 19

100

Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891 Umi

4.360 PKL 4.360 100

Page 48: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

39

Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah Nasional

1.303 KUKM 1.303 100

SASARAN STRATEGIS PENYEDIAAN AKSES PEMBIAYAAN KUMKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 300 Koperasi

100 Koperasi 425 425

Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional

42 KSP Primer 42 100

Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi

100 LKM terdaftar 200 200

Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan

1.250 Koperasi 1.250 100

Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula

168 wirausaha baru 256 152,38

Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM

3 Kegiatan 5 166,66

Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam) Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMK

2 Provinsi 6 300

Jumlah 82.560 KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR

33 Provinsi 33 100

Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada 105.516 KUMKM

105.516 KUMKM 120.484 114,18

SASARAN STRATEGIS PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KOPERASI DAN UKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 4.700 orang

1.400 orang 1.502 107,28

Terwujudnya penguatan inkubator Bisnis KUMKM 45 unit

- - -

SASARAN STRATEGIS PERBAIKAN IKLIM USAHA YANG LEBIH BERPIHAK PADA KUMKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian

1 UU, 5 RPP 1 100

5 100

Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on-line

2 sistem peningkatan kualitas TI, 3 aplikasi sistem

2 100

3 100

Page 49: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

40

SASARAN STRATEGIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota

51 Laporan, 1 Dokumen 51 100

1 100

Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM

3 Dokumen, 8 Laporan, 595 orang 3 100

8 100

595 100

SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT

DAN DAERAH

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu serta tertatanya BMN

8 Laporan 8 100

SASARAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN SOSIALISASI/PUBLIKASI/VISUALISASI DAN PELAYANAN INFORMASI

KOPERASI DAN UMKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM

1.530 orang, 11 media, 9 edisi 1.530 100

11 100

9 100

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah

44 dokumen, 4 dokumen, 44 dokumen

44 100

4 100

44 100

SASARAN STRATEGIS PENINGKATAN JUMLAH DAN KUALITAS SARANA DAN PRASARANA DILINGKUNGAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di Kementerian Koperasi dan UKM

78.641 M2, 12 Bulan, 186 unit, 12 bulan

78.641 M2 100

12 100

186 100

12 100

Page 50: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

41

II. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

SASARAN: PENINGKATAN JUMLAH DAN PERAN KOPERASI DAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan 5 (lima) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Terwujudnya 4.000 koperasi berkualitas;

2. Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola

perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil;

3. Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita

Negara RI;

4. Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425

orang;

5. Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di

bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terwujudnya 4.000 Koperasi berkualitas 1.000 Koperasi yang diperingkat

1.011 101

Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil

500 orang 500 100

Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI

5.500 BH 4.686 85,2

Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425 orang

425 orang 425 100

Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi

1 kebijakan 1 Permen 100

Analisis atas pencapain target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

Terwujudnya 4.000 Koperasi Berkualitas

Pada Rencana Kerja Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2014,

sasaran dari indikator kinerja ini adalah jumlah Koperasi yang diperingkat

dengan target sebanyak 1.000 unit Koperasi dengan pencapaian sebanyak

1.011 unit koperasi telah diperingkat (101%). Dari hasil pemeringkatan

tersebut, diperoleh hasil sebanyak 873 koperasi telah ditetapkan sebagai

Koperasi Berkualitas. Sedangkan sisanya sebanyak 138 unit koperasi ditetapkan

sebagai belum berkualitas.

Page 51: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

42

Target

Realisasi

500 500

Dari sejumlah 873 koperasi

yang telah ditetapkan

sebagai Koperasi

Berkualitas, sebanyak 33

unit koperasi memperoleh

peringkat kualifikasi

Berkualitas, dan sebanyak

840 unit koperasi

memperoleh peringkat

kualifikasi Cukup Berkualitas.

Selain kegiatan Pemeringkatan Koperasi, upaya-upaya untuk mendukung

tercapainya indikator kinerja Terwujudnya 4.000 Koperasi Berkualitas,

Kementerian Koperasi dan UKM juga melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu:

a. Penilaian Koperasi Berprestasi dan Koperasi Penerima Award.

Pada tahun 2012, telah dinilai sebanyak 75 Koperasi Berprestasi dan

sebanyak 10 Koperasi penerima award

b. Penilaian Provinsi/Kabupaten/Kota Penggerak Koperasi, dengan hasil

sebanyak 21 Kabupaten/Kota telah ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota

Penggerak Koperasi.

c. Forum Konsultasi Penguatan Kelembagaan Koperasi di kalangan Wanita.

d. Temu Konsultasi Nasional dalam Penguatan Kelembagaan Koperasi.

e. Peningkatan Kerjasama dan Koordinasi Melalui Petemuan Internasional.

f. Penataan Ketatalaksanaan Koperasi Skala Besar.

g. Sosialisasi Pedoman Akreditasi Lembaga Pemeringkat Koperasi.

Terwujudnya 1.500 peserta bimbingan teknis perkoperasian dan tata kelola

perusahaan kepada pembina/UMKM/koperasi di sektor riil

Target kinerja yang ditetapkan pada indikator ini pada Rencana Kerja tahun

2012 adalah sebanyak 500 orang peserta bimbingan teknis, dengan capaian

kinerja sebanyak 500

orang peserta yang

mengikuti bimbingan

teknis (100%). Peserta

Bimbingan Teknis berasal

dari SKPD pembina

koperasi dan gerakan

koperasi.

83%

3%

14%

HASIL PEMERINGKATAN KOPERASI

Berkualitas

Cukup Berkualitas

Belum berkualitas

Page 52: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

43

Target

Realisasi

5.500 5.500

Kegiatan ini merupakan upaya Kementerian Koperasi dan UKM untuk

mendorong koperasi dalam menjalankan tata kelola perusahan secara baik dan

sesuai dengan kaidah-kaidah koperasi. Sehingga Koperasi dapat dikelola

dengan sistem pengelolaan yang transparan, bertanggung jawab, mandiri dan

adil. Sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah koperasi sektor produkif,

sehingga koperasi tersebut dapat melakukan identifikasi diri dan menata

sistem organisasi dan manajemen koperasi menuju pola pengelolaan

organisasi yang baik.

Terwujudnya 18.000 Badan Hukum Koperasi yang diumumkan dalam Berita Negara RI

Target untuk indikator kinerja ini sesuai dengan Rencana Kerja Kementerian

Koperasi dan UKM tahun 2012 adalah sebanyak 5.500 Badan Hukum Koperasi

yang diumumkan dalam Lembar Berita Negara, dengan realisasi capaian kinerja

pada tahun 2012

sebanyak 5.500 Badan

Hukum koperasi yang

diumumkan dalam

Lembar berita Negara

(100%). Realisasi kinerja

yang dicapai telah dapat

memenuhi target

capaian kinerja.

Untuk mencapai target yang telah ditentukan dalam Rencana Strategis

Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012-2014, Kementerian Koperasi dan

UKM juga telah melaksanakan beberapa kegiatan pendukung, yaitu:

1. Pembenahan Koperasi Tidak Aktif;

2. Temu Konsultasi Perkoperasian dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI)

Wilayah;

3. Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Tingkat Nasional;

4. Pengembangan Organisasi Koperasi Menuju Skala Besar;

5. Pelaksanaan Diklat Pemasyarakatan Perkoperasian.

Page 53: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

44

Terwujudnya Tenaga Penyuluh yang Terekrut dan Terlatih sebanyak 1.425

Pembina Koperasi di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bidang

koperasi saat ini dirasakan sudah tidak sebanding dengan jumlah koperasi yang

ada di wilayah masing-masing, sehingga berakibat pembinaan yang dilakukan

menjadi kurang memadai. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementerian

Koperasi dan UKM telah merekrut Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL).

Target capaian kinerja yang terdapat pada Rencana Kerja tahun 2012, adalah

sebanyak 425 tenaga PPKL terekrut dan terlatih. Realisasi Capaian kinerja

adalah sebanyak 425 tenaga PPKL telah terekrut dan terlatih (100%). Tenaga

PPKL tersebut tersebar di 10 Propinsi dan 98 Kab/Kota.

SEBARAN TENAGA PPKL (orang)

Optimalisasi pengembangan PPKL dilakukan dengan rangkaian kegiatan,

diantaranya:

a. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur PPKL, berisi tentang standar

pelaksanaan tugas dan tanggungjawab PPKL dalam melakukan tugas

penyuluhan dan konsultasi kepada kelompok masyarakat koperasi;

b. Penyusunan Kertas Kerja PPKL, memuat bentuk laporan yang harus disajikan

selaku petugas penyuluh koperasi lapangan dalam

mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan tugasnya;

c. Bimbingan teknis perkoperasian bagi PPKL, kegiatan yang dilaksanakan

dalam rangka memberikan pembekalan, pengetahuan dan pemahaman

perkoperasian kepada PPKL;

Jawa Timur; (110)

Kalsel; (24)

Sulsel; (44)

Bali;(32)

NTB; (25)

Jawa Barat;(68)

Sumbar; (20)

Sumsel; (16)

Bengkulu; (14)

Jawa Tengah; (72)

Page 54: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

45

d. Temu Konsultasi PPKL dengan maksud untuk menyamakan persepsi atas

kebijakan tentang perkoperasian dalam melakukan penyuluhan dan

konsultasi kepada kelompok masyarakat dan koperasi;

e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas PPKL untuk mengevaluasi

kinerja PPKL dalam melaksanakan tugas penyuluhan dan konsultasi kepada

kelompok masyarakat dan koperasi.

Terwujudnya 1 kebijakan dan 600 Koperasi yang direvitalisasi

Revitalisasi Koperasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian

Koperasi dan UKM dengan melibatkan Gerakan Koperasi, Pemerintah Daerah,

dan Pemangku Kepentingan terkait lainnya untuk menata kelembagaan dan

memperkuat usaha koperasi. Revitalisasi koperasi dapat dijadikan momentum

dalam membangun koperasi khususnya koperasi yang bergerak di sektor riil

untuk menghasilkan produk-produk global. Untuk mencapai hal tersebut, pada

tahun 2012 Kementerian Koperasi dan UKM telah mengeluarkan 1 kebijakan

berupa Peraturan Menteri Negara Koperasi mengenai Revitalisasi Koperasi. Hal

ini sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan pada Rencana Kerja

Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012 (capaian kinerja 100%).

Sedangkan target capaian kinerja berupa unit koperasi yang direvitalisasi, akan

di laksanakan pada sisa tahun periode Rencana Strategis Kementerian Koperasi

dan UKM tahun 2012-2014.

SASARAN: PENINGKATAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi

Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional

dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM;

2. Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha,

Dukungan Sistem Bisnis, dan Kerjasama Investasi 1.372 KUMKM.

Page 55: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

46

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

8 dokumen 8 100

2 Koperasi 2 100

4 model/laporan 4 100

1 model 1 100

30 Koperasi 30 100

1 laporan 1 100

3 propinsi 3 100

1 laporan 1 100

2.000 eks 2.000 100

Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha, dukungan sistem bisnis, dan kerjasama investasi 1.372 KUMKM

260 koperasi 260 Koperasi 100

1.039 KUMKM 1.161 KUMKM

111,74

Penjelasan atas pencapain target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai

berikut:

Terlaksananya Kajian/Rintisan/Replikasi/Publikasi, Pengembangan Teknologi

Informasi Pengkajian dan Partisipasi pada Forum Kerjasama Internasional

dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

Pencapaian atas indikator ini dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu :

a. Rintisan pengadaan pangan dan agroindustri oleh Koperasi. Capaian kinerja

yang ditargetkan untuk kegiatan ini adalah dilakukannya kegiatan rintisan

pengadaan pangan kepada sebanyak 2 Koperasi. Kegiatan rintisan ini telah

dilakukan kepada 2 koperasi yaitu, KUD Bina Karya di NTB dan KSU Bersinar,

di Sumatera Utara (capaian kinerja 100%);

b. Rintisan penerapan model inkubator. Capaian kinerja yang ditargetkan pada

kegiatan ini adalah tersedianya model/laporan sebanyak 4 buah. Realisasi

capaian kinerja untuk kegiatan ini telah sesuai dengan target atau sebesar

100%. Hasil yang dicapai adalah tersedianya 4 model/laporan rintisan

penerapan model inkubator di 4 inkubator, yaitu:

No Model Inkubator

1 IPB Inkubator Model Green Energy (Energi ramah lingkungan)

2 ITB Inkubator Model Manufacturing

3 ITS Inkubator Model Industri Kreatif (ICT)

4 Unibraw Inkubator Model Agrobisnis

Page 56: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

47

c. Rintisan model pengembangan PKL. Capaian kinerja yang ditargetkan untuk

kegiatan ini adalah 1 buah model pengembangan PKL. Kegiatan ini telah

direalisasikan di Kota Bogor untuk pengembangan PKL bidang

pangan/kuliner di 4 wilayah, yaitu Bina Marga, Ekalokasari, Gang Selot dan

Bangburang Raya (capaian kinerja 100%);

LOKASI PENGEMBANGAN PKL DI KOTA BOGOR

d. Pengembangan produk/komoditas unggulan daerah dengan pendekatan

One Village One Product (OVOP). Kegiatan ini merupakan model dari

penjabaran atas Inpres Nomor 6

tahun 2007, tentang Kebijakan

Percepatan Pengembangan Sektor

Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah. Fokus pada

kegiatan ini adalah peningkatan

peluang pasar produk UMKM khas

daerah melalui peningkatan efektifitas pengembangan industri sentra/kecil

dan menengah. Pada tahun 2012, kegiatan ini ditargetkan kepada 30

Koperasi. Pencapaian kinerja dilaksanakan dengan melaksanakan 3 sub

kegiatan, yaitu pelaksanaan Temu Solusi yang dilaksanakan kepada 26

Koperasi, Pelatihan Peningkatan keterampilan KUKM kepada 3 Koperasi, dan

pelaksanaan Temu Nasional yang dilaksanakan di 1 propinsi (capaian kinerja

100%).

Produk Unggulan Daerah (OVOP) Kab. Kudus

Page 57: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

48

Selain itu, pada tahun ini juga telah dicanangkan 8 produk unggulan daerah

(PUD) yaitu:

NO PRODUK UNGGULAN PROPINSI

1 Kerajinan Bordir Aceh

2 Produk Kopi

3 Olahan Rosella Kep. Riau

4 Gula Semut DI Yogyakarta

5 Gerabah

6 Olahan Rumput Laut Sulawesi Selatan

7 Tenun Ikat Kalimantan Barat

8 Olahan Aloevera

e. Partisipasi dalam Forum Internasional. Capaian kinerja yang ditargetkan

untuk kegiatan in adalah tersedianya laporan atas partisipasi pada forum

internasional bidang KUKM sebanyak 1 Laporan (capaian kinerja 100%);

f. Pelaksanaan sosialisasi pemanfaatan software DSS KUMKM. Aplikasi DSS

(decision support system) merupakan salah satu aplikasi yang berguna untuk

membantu pengambilan keputusan. Bagi Koperasi dan UMKM, aplikasi ini

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kelangsungan usaha dan

membantu akses ke perbankan. Pada tahun 2012 ini, sosialisasi software DSS

telah dilangsungkan di 3 propinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Riau, dan Papua

(capaian kinerja 100%);

Foto bersama dengan peserta APEC 19th SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES MINISTERIAL MEETING 3

AGUSTUS 2012, ST.PETERSBURG, RUSIA

Page 58: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

49

Restrukturisasi Usaha Koperasi dan UMKM Dukungan Sistem Bisnis

dan Kerjasama Investasi

260

1.039

260

1.161

Target Realisasi

g. Pemuktahiran data sistem Informasi Data Dasar Koperasi dan UMKM Terpilih

(SIDD-KUMKM-T). Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah data

keragaan koperasi (rekapitulasi dan data detail per provinsi berupa label dan

grafik). Dengan output data tersebut, dapat menunjukkan keterkaitan antar

sektor Koperasi dan UMKM;

h. Publikasi hasil kajian dan artikel pemberdayaan KUKM. Hasil kajian dalam

pemberdayaan KUMKM, sangat penting untuk dipublikasikan sehingga dapat

diketahui, dipahami dan dimanfaatkan secara optimal oleh pemangku

kegiatan. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM telah mempublikasikan

hasil-hasil kajian kedalam buletin Infokop dan jurnal Pengkajian Koperasi dan

UKM.

Terfasilitasinya KUMKM mendapatkan kegiatan Restrukturisasi Usaha,

dukungan sistem bisnis, dan kerjasama investasi

Pencapaian target untuk indikator ini dilakukan melalui kegiatan:

a. Restrukturisasi Usaha Koperasi dan UMKM

Realisasi capaian kinerja untuk kegiatan ini adalah sebanyak 260 koperasi

(100%). Untuk mencapai target tersebut, telah dilaksanakan melalui

pelatihan BSC (Balanced Score Card) dalam rangka meningkatkan kinerja

manajemen Koperasi, sosialisasi mengenai sistem resi gudang, dan

pemantauan dan

evaluasi atas program

Surat Utang Koperasi.

b. Dukungan sistem bisnis

dan kerjasama investasi.

Kegiatan dukungan

sistem bisnis dan

kerjasama investasi telah

dilaksanakan kepada 1.161 UMKM bidang perikanan, makanan, minuman

dan industri kreatif (111,74%). Kegiatan ini dilaksanakan melalui bimbingan

teknis dan konsultasi kepada UMKM sentra industri kreatif, makanan dan

minuman; juga melalui sosialisasi pasar modal; bimbingan teknis

peningkatan kapasitas KUMKM; serta pendampingan manajemen. Kegiatan-

kegiatan tersebut dilaksanakan di 12 provinsi.

Page 59: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

50

SASARAN: PENINGKATAN DAYA SAING

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan 9 (sembilan) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Peningkatan pemahaman dan penerapan standarisasi manajemen mutu, Hak

Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk 3.085 KUMKM;

2. Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis

785 KUMKM;

3. Diklat Vocational 1.500 orang;

4. Diklat LKM/KSP 650 orang;

5. Diklat Perkoperasian 1800 0rang;

6. Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit;

7. Terfasilitasinya UMKM dan wirausaha baru melalui pendampingan 1.050 orang;

8. Peningkatan kapasitas lembaga pendamping LPB/BDS-P 1.140 orang;

9. Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 45 unit.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Peningkatan pemahaman dan penerapan standarisasi manajemen mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk 3.085 KUMKM

500 KUKM 750 150

Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis 785 KUMKM

265 350 132,07

Diklat Vocational 1.500 orang 450 450 100

Diklat LKM/KSP 650 orang 100 600 600

Diklat Perkoperasian 1.800 Orang 600 600 100

Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU) sebanyak 300 unit

100 100 100

Terfasilitasinya UMKM dan wirausaha baru melalui pendampingan 1.050 orang

350 395 112,85

Peningkatan kapasitas lembaga pendamping LPB/BDS-P 1.140 orang

380 426 112,10

Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM 45 unit

- - -

Page 60: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

51

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

Peningkatan pemahaman dan penerapan standarisasi manajemen mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan produk

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 750 KUKM telah

mendapatkan pemahaman dan penerapan standarisasi mutu, HaKI dan

kehalalan produk. Realisasi ini jauh melebihi dari target yang telah ditetapkan,

yaitu sebanyak 500 KUKM (capaian kinerja 150%).

Pencapaian kinerja tersebut dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan

pendampingan kepada KUKM mengenai penerapan SNI dan ISO 9001:2008 yang

bekerjasama dengan BSN (Badan Standarisasi Nasional); sosialisasi dan

pendampingan pemanfaatan HaKI serta pendampingan pembuatan merek

dagang; dan pendampingan penerapan kehalalan produk serta fasilitasi

pendaftaran serftifikat halal. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan di 12

propinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jateng, Bali, Sumbar, Sumut, Jatim, Sulut,

Banten, Sulsel, NTB dan Kalbar.

Bimbingan dan konsultasi pemanfaatan e-commerce dan aplikasi sistem bisnis

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 350 KUMKM Sentra

dari target sebanyak 265 KUMKM Sentra (capaian kinerja 132,07%). Dalam

memenuhi pencapaian target kinerja, dilakukan melalui pelaksanaan temu

konsultasi pemanfaatan TIK bagi KUKM sentra, serta pendampingan teknis

pemanfaatan internet untuk e-commerce bagi KUKM sentra. Selain itu, dalam

mendukung pencapaian kinerja indikator ini, telah dilakukan juga penyusunan

aplikasi skim pengembangan usaha.

Pelaksanaan temu konsultasi dan pendampingan teknis dilakukan dalam rangka

peningkatan pemahaman dan pengetahuan mengenai teknologi informasi dan

komunikasi kepada KUKM, sehingga dapat berdampak kepada perkembangan

usahanya. Kegiatan ini telah dilaksanakan di 8 (delapan) propinsi, yaitu Jawa

Timur, Sulawesi Selatan, Riau, Sumatera Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau,

Banten, dan Papua.

Page 61: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

52

Diklat Vocational

Capaian kinerja pada indikator ini adalah sebanyak 450 orang telah mengikuti

diklat Vocational dari target kinerja yang ditetapkan sebanyak 450 orang

(capaian kinerja 100%).

Pelaksanaan Diklat Vocational ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan teknis vocational/khusus kepada peserta diklat, anggota

Koperasi dan UKM serta masyarakat calon wirausaha, dalam rangka

meningkatkan daya saing bagi UMKM dalam menghasilkan produknya, antara

lain di bidang budidaya coklat, kerajinan akar wangi, pengolahan emping

melinjo, pengolahan pasca panen biji mete, dan bordir.

Diklat Pengelola LKM

Capaian kinerja pada indikator ini sebanyak 100 orang peserta yang mengikuti

pelatihan Diklat bagi Pengelola LKM. Realisasi tersebut sesuai dengan target

yang telah ditetapkan, yaitu 100 peserta (capaian kinerja 100%).

Diklat ini dilaksanakan di 12 Provinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah,

Jawa Timur, Yogyakarta, NTB, Bali, Jambi, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Maluku

Utara, serta Bengkulu. Tujuan dari pelaksanaan diklat ini adalah untuk

mendorong agar Lembaga Keuangan Mikro memiliki legalitas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan memiliki Badan Hukum.

Diklat Perkoperasian

Realisasi capaian kinerja pada

indikator ini adalah sebanyak 600

peserta. Realisasi kinerja

tersebut sesuai dengan target

yang telah ditetapkan, yaitu

sebanyak 600 peserta (capaian

kinerja 100%). Tujuan dari Diklat

ini adalah untuk meningkatkan

pengetahuan, pemahaman dan keterampilan tentang perkoperasian bagi

kelompok strategis baik dari kalangan pemuda, tokoh masyarakat, gerakan

koperasi, pelaku UKM dan pengurus serta pengelola koperasi.

Tempat Praktek Keterampilan Usaha (TPKU)

Target capaian kinerja indikator ini adalah terfasilitasinya sebanyak 100 TPKU

pada lembaga pendidikan pedesaan. Realisasi capaian kinerja sesuai dengan

target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 100 TPKU telah terfasilitasi (100%).

Peserta Diklat Perkoperasian

Page 62: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

53

Fasilitasi TPKU pada lembaga pendidikan pedesaan dimaksudkan untuk

menumbuhkan calon wirausaha baru melalui keterampilan teknis sesuai dengan

bidang yang diminati siswa.

Lembaga yang mendapatkan

bantuan adalah lembaga

pendidikan swasta setingkat

MA, SMK, SMU, dan MAK.

Setiap lembaga pendidikan

mendapatkan bantuan sebesar

Rp. 100 juta.

Terfasilitasinya UMKM dan Wirausaha Baru Melalui Pendampingan

Realisasi capaian kinerja pada indikator ini sesuai dengan target yang telah

ditetapkan, yaitu sebanyak 395 UMKM dan wirausaha baru yang difasilitasi

(capaian kinerja 100%). Pencapain kinerja tersebut dilakukan melalui

pendampingan/pencangkokan usaha kepada wirausaha baru potensial.

Pendampingan dilakukan oleh UKM sukses kepada usaha pemula sehingga

terjalin proses pembelajaran dan transformasi pengetahuan yang sesuai dengan

kebutuhan UKM menjadi usaha mandiri. Kegiatan ini dilakukan di 10 provinsi,

yaitu Sumatera Utara, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Gorontalo,

Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Tengah.

Selain itu, untuk mendukung indikator ini, juga telah dilakukan pengembangan

kemitraan antar Koperasi dan UKM dengan dunia usaha yang merupakan

implementasi Kesepakatan Bersama antara Kementerian Koperasi dan UKM

dengan Kementerian BUMN.

Kunjungan Menteri Negara KUKM ke Salah satu TPKU Perbengkelan

Presiden RI didampingi Menteri Negara Koperasi dan UKM pada Perayaan Puncak GKN tahun 2012

Page 63: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

54

Peningkatan Kapasitas Lembaga Pendamping LPB/BDS-P

Realisasi capaian kinerja pada indikator ini sesuai dengan target yang telah

ditetapkan, yaitu sebanyak 380 pendamping yang ditingkatkan kapasitasnya

(capaian kinerja 100%). Pencapaian kinerja dilakukan melalui pelaksanaan

peningkatan standar kompetensi lembaga pendamping yang dilaksanakan di

Propinsi Jawa Tengah.

Peran Lembaga Pengembangan Bisnis/Business Development Services-Provider

(LPB/BDS-P) dalam pengembangan usaha KUMKM dinilai strategis. Hal ini

karena LPB/BDS-P memberikan jasa layanan konsultasi sesuai dengan

kebutuhan KUMKM, khususnya dalam bidang pemasaran, permodalan,

informasi dan teknologi, sumber daya manusia, serta melakukan alternatif solusi

bagi masalah yang dihadapi oleh KUMKM.

Pengembangan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM

Pada Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2013,

target pencapaian kinerja untuk indikator ini baru akan dimulai pada tahun

anggaran 2013.

SASARAN: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK USAHA KECIL DAN MENENGAH NASIONAL

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan 8 (delapan) target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 488

Koperasi;

2. Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan

sebanyak 80 Koperasi ;

3. Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan

kualitas produksi KUMKM sebanyak 15 konsep model;

4. Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230

KUMKM;

5. Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 5.105 KUMKM;

6. Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui

koperasi 241 unit;

7. Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891 UMi;

8. Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah

Nasional.

Page 64: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

55

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM sebanyak 488 Koperasi

123 Koperasi 153 Koperasi 124,39

Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan sebanyak 80 Koperasi

- - -

Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan kualitas produksi KUMKM sebanyak 15 konsep model

5 Pedoman TTG

5 pedoman 100

Jumlah KUMKM yang difasilitasi pameran dalam dan luar negeri 5.230 KUMKM

1.160 KUMKM 1.387 119,56

Jumlah KUMKM yang difasilitasi melalui temu mitra 5.105 KUMKM

1.500 KUKM 1.670 111,33

Jumlah Dukungan Revitalisasi sarana dan prasarana pemasaran melalui koperasi 241 unit

19 unit 19

100

Jumlah PKL yang difasilitasi kepastian tempat usaha 13.891 Umi

4.360 PKL 4.360 100

Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah Nasional

1.303 KUKM 1.303 100

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Sarana Produksi KUKM Sebanyak 488

Koperasi

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 153 Koperasi telah

difasilitasi dalam rangka peningkatan kualitas dan sarana produksi. Realisasi

tersebut tercapai lebih dari target yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 123

koperasi (capaian kinerja 124,39%).

Kinerja pada indikator ini tercapai melalui pelaksanaan penyaluran bantuan

perkuatan di bidang produksi. Bantuan tersebut dimaksudkan sebagai salah satu

solusi untuk memenuhi kebutuhan permodalan KUMKM dalam rangka

pengembangan usaha. Jenis bantuan perkuatan yang diberikan kepada KUMKM

dengan sebaran propinsi penerima adalah seperti pada grafik di bawah ini:

Page 65: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

56

SEBARAN BANTUAN PERKUATAN (Propinsi)

Meningkatnya jumlah koperasi dalam pengembangan energi terbarukan

Pada Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2013,

target pencapaian kinerja untuk indikator ini baru akan dimulai pada tahun

anggaran 2013.

Tersusunnya konsep model pemberian insentif dalam rangka peningkatan

kualitas produksi KUMKM

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 5 pedoman dengan

capaian kinerja sebanyak 5 pedoman pemberian insentif yang telah dihasilkan

(capaian kinerja 100%). Konsep model yang telah dihasilkan yaitu: konsep model

pemberian insentif di bidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura;

konsep model pemberian insentif bidang kehutanan dan perkebunan; konsep

model pemberian insentif bidang perikanan dan peternakan; konsep model

pemberian insentif peningkatan kualitas produksi KUKM bidang industri,

kerajinan dan pertambangan; konsep model pemberian insentif bidang

ketenagalistrikan dan aneka usaha.

Model pemberian insentif kepada koperasi merupakan suatu kebijakan dalam

upaya memacu kegiatan Koperasi dan UMKM dengan penekanan utama pada

peningkatan pendayagunaan insentif dalam kegiatan masyarakat utamanya

sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan produktivitas

Koperasi dan UMKM.

22

14

8

7

9

Tanaman pangan dan hortikultura

Kehutanan dan perkebunan

Perikanan dan peternakan

Industri, kerajinan dan pertambangan

Ketenagalistrikan dan aneka usaha

Page 66: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

57

KUMKM Yang Difasilitasi Pameran Dalam dan Luar Negeri

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini jauh melebihi target yang telah

ditetapkan, yaitu sebanyak 1.387 UMKM telah difasilitasi untuk mengikuti

pameran dari target sebanyak 1.160 UMKM (capaian kinerja 119,56%).

Selama tahun 2012, dalam memfasilitasi pemasaran produk KUMKM di dalam

dan luar negeri, Kementerian Koperasi telah melaksanakan pameran bagi

KUMKM, baik di luar maupun dalam negeri. Beberapa pameran tersebut, yaitu:

a. Pameran Luar Negeri

- Pameran Ambiente 2012, Jerman;

- China International Furniture Fair 2012, China;

- International Furniture and Craft Fair (IFFINA), Indonesia;

- Malaysia International Halal Showcase (MIHAS), Malaysia;

- Hongkong Fashion Week (HKFW), Hongkong;

- China International SME Fair (CISMEF), Guangzhou;

- Foire de Marseille, Perancis;

- International Design Exhibitor (INDEX), Uni Emirat Arab;

- Turkey Halal and Healthy Product Fair, Turki;

- Trade Expo Indonesia (TEI), Indonesia;

- Bangkok International Gift and Bangkok International Houseware (BIG &

BIH), Bangkok;

- International Trade (INTRADE), Malaysia;

- Fasilitasi Temu Bisnis pada Pameran MACEF dan Business Seminar on

Tourism, Trade and Investment), Italia;

- The 9th China Int’l SME Fair (CISMEF), China;

b. Pameran Dalam Negeri

- Pameran Koperasi dan UKM Festival Ke-10 ;

- Pameran Tematik: Koperasi dan UKM Fesyen & Asesoris Expo 2012

- Pameran Koperasi dan UKM Makanan, Minuman dan Kemasan Tahun

2012;

- Promosi Produk KUKM Melalui Partisipasi Kementerian Koperasi dan

UKM Pada Berbagai Event Pameran Dalam Negeri;

Page 67: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

58

Suasana Pasar Tradisional yang telah

direvitalisasi, Ngablak, Sleman

KUMKM Yang Difasilitasi Melalui Temu Mitra

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebanyak 1.670 KUMKM

telah difasilitasi melalui Temu Mitra. Realisasi tersebut tercapai lebih dari target

yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 1.500 koperasi (capaian kinerja 111,33%).

Pelaksanaan Temu mitra dimaksudkan untuk meningkatkan kemitraan koperasi

dan UMKM dengan pengusaha. Pada tahun 2012 ini, telah dilaksanakan temu

mitra di beberapa sektor yaitu temu mitra dalam kemasan produk, temu mitra

pola waralaba, temu mitra dengan pola dagang, temu mitra dengan pola

subkontrak, temu mitra di bidang eko produk, temu mitra di sektor pariwisata,

temu mitra di sektor energi biomassa, dan temu mitra dengan BUMN. Temu

mitra tersebut telah dilaksanakan di 16 provinsi.

Dukungan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Pemasaran Melalui Koperasi

Realisasi capaian kinerja untuk

indikator ini adalah telah dilakukan

revitalisasi kepada sebanyak 19

pasar tradisional. Realisasi tersebut

sesuai dengan target yang telah

ditetapkan, yaitu sebanyak 19

koperasi (capaian kinerja 100%).

Revitalisasi pasar tradisional melalui

koperasi merupakan program yang

strategis dan substantif dimana

telah menciptakan manfaat ganda

dalam pemberdayaan usah mikro.

Dengan adanya revitalisasi tersebut,

1.500

1.670

Target Realisasi

Page 68: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

59

pelaku UMKM (pedagang pasar) mendapatkan suatu kepastian tempat usaha

dan kenyaman dalam berdagang, yang dimana dapat meningkatkan

pendapatannya. Secara kontinuitas, revitalisasi pasar tradisional difokuskan

pada penataan lingkungan pasar yang nyaman seperti perbaikan fisik sarana

pasar, penataan lingkungan pasar yang nyaman dan representatif, penataan

manajemen pengelolaan pasar oleh koperasi, penataan pedagang/anggota

koperasi. Pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional pada tahun 2012

dilaksanakan di 19 kabupaten/kota pada 18 provinsi.

PKL Yang Difasilitasi Kepastian Tempat Usaha

Pemberian tempat usaha dan sekaligus pembenahan sarana usaha PKL agar

lebih tertib dan menarik telah dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM melalui

fasilitasi penataan sarana usaha PKL dalam wadah kelembagaan koperasi. Pada

tahun 2012, realisasi kinerja fasilitasi kepastian tempat usaha bagi PKL adalah

sebanyak 4.360 PKL. Realisasi kinerja ini sesuai dengan target yang telah

ditetapkan yaitu sebanyak 4.360 PKL mendapatkan fasilitasi. Selama tahun

2005-2012, total sebanyak 11.518 PKL yang telah difasilitasi kepastian tempat

usaha oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

Meningkatnya Jumlah KUKM yang terlayani Usaha Kecil dan Menengah

Nasional

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah telah terlayaninya sebanyak

1.303 KUMKM oleh LLP-KUMKM pada paviliun daerah di SME Tower. Realisasi

tersebut telah sesuai

dengan target yang

telah ditetapkan, yaitu

sebanyak 1.303

KUMKM (capaian

kinerja 100%).

Fasilitasi KUMKM oleh

LLP-KUMKM di

paviliun daerah telah

dimulai sejak tahun 2010. Paviliun daerah adalah sarana (booth) berdasarkan

provinsi yang disediakan oleh LLP-KUMKM bagi KUMKM daerahnya masing-

masing. Sampai saat ini telah tersedia sebanyak 33 paviliun daerah. Selain itu,

selama tahun 2012 jumlah pengunjung SME Tower adalah sebanyak 20.427

orang.

Gedung SME Tower

Page 69: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

60

SASARAN: PENYEDIAAN AKSES PEMBIAYAAN KUMKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan 9 (sembilan) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 300 Koperasi;

2. Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional;

3. Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi;

4. Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan;

5. Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula;

6. Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan Asuransi,

Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM;

7. Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam) Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMK.

8. Jumlah 82.560 KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR;

9. Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada 105.516 KUMKM.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil melalui 300 Koperasi

100 Koperasi 425 425

Penilaian kesehatan bagi 126 KSP/KJKS/UJKS Primer nasional

42 KSP Primer 42 100

Transformasi 300 LKM menjadi badan hukum Koperasi

100 LKM terdaftar 200 200

Peningkatan permodalan bagi 3.395 Koperasi perdesaan dan perkotaan

1.250 Koperasi 1.250 99,92

Bantuan Start-Up Capital bagi 4.328 Wirausaha Pemula

168 wirausaha baru 256 152,38

Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan bagi 1.000 KUMKM

3 Kegiatan 5 166,66

Fasilitasi Terbentuknya 6 (enam) Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMK

2 Provinsi 6 300

Jumlah 82.560 KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR

33 Provinsi 33 100

Tersalurkannya pinjaman/pembiayaan dana bergulir kepada 105.516 KUMKM

105.516 KUMKM 120.484 114,18

Page 70: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

61

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan

sebagai berikut:

Peningkatan Akses Pendanaan Bagi Usaha Mikro Dan Kecil

Pencapaian kinerja pada indikator ini dilaksanakan melalui pelaksanaan kegiatan

linkage program. Kegiatan yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut: 1).

melakukan koordinasi Linkage Program antara Bank Umum dengan Koperasi

bersama instansi terkait baik di Pusat maupun di Daerah;

2). Melakukan supervisi dan konsultasi linkage program antara bank umum

dengan koperasi; 3). Pencetakan buku Pedoman Teknis Program antara Bank

Umum dengan Koperasi; 4). monitoring dan evaluasi Linkage Program antara

Bank Umum dengan Koperasi.

Penilaian Kesehatan Bagi KSP/KJKS/UJKS Primer Nasional

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian,

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) melakukan kegiatan penghimpunan dana dari

Anggota, memberikan Pinjaman kepada Anggota dan menempatkan dana pada

KSP sekundernya. Atas dasar tersebut maka pelaksanaan kegiatan usaha simpan

pinjam oleh koperasi dapat berjalan dan berkembang secara jelas, teratur,

tangguh dan mandiri. Oleh karena itu, pengelolaan harus dilakukan secara

profesional dan ditangani oleh pengelola yang memiliki keahlian dan

pengetahuan khusus, dengan dibantu oleh sistem pengawasan internal yang

ketat. Sampai saat ini, telah dikeluarkan Sertifikat Hasil Penilaian Kesehatan

kepada 42 (empat puluh dua) unit KSP/USP Koperasi yang tersebar di seluruh

Indonesia (capaian kinerja 100%).

Transformasi LKM Menjadi Badan Hukum Koperasi

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sangat berperan membantu pembiayaan usaha

mikro dan kecil karena letaknya yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dan

persyaratan pinjaman mudah dipenuhi oleh masyarakat yang membutuhkan.

Bank Indonesia telah membagi jenis LKM, yaitu LKM formal yang telah berbadan

hukum, LKM semi formal yang keberadaannya didasarkan pada SK Gubernur

atau SK pemerintah desa serta LKM non formal yang belum berbadan hukum.

Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Bersama antara Menteri Keuangan,

Menteri Dalam Negeri, Menteri Negara Koperasi dan UKM, serta Gubernur Bank

Indonesia nomor 351.1/KMK.010/2009; nomor 900-639A Tahun 2009; nomor

01/SKB/M.KUKM/IX/2009; nomor 11/43A/KEP.GBI/2009 tentang Strategi

Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro.

Page 71: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

62

Hasil dari pelaksanaan kegiatan secara kualitatif adalah LKM telah berbadan

hukum menjadi koperasi, sehingga legal untuk melaksanakan kegiatan simpan

pinjam. Sementara itu hasil pelaksanaan kegiatan secara kuantitatif adalah

terdapat 200 LKM telah berbadan hukum koperasi dari 100 yang ditargetkan

yang telah berbadan hukum koperasi (capaian kinerja 200%).

Peningkatan Permodalan Bagi Koperasi Perdesaan Dan Perkotaan

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah telah disalurkannya bantuan

perkuatan bagi koperasi pedesaan dan perkotaan kepada sebanyak 1.250

Koperasi. Realisasi tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu

sebanyak 1.250 koperasi (capaian kinerja 100%).

Bantuan perkuatan bagi Koperasi dan perkotaan disalurkan oleh Kementerian

Koperasi dan UKM sebagai salah satu solusi permodalan bagi Koperasi dalam

mengembangkan usahanya. Setiap koperasi mendapatkan bantuan perkuatan

sebesar Rp. 55 juta. Bantuan tersebut telah disalurkan kepada 445

kabupaten/kota pada 33 provinsi.

Bantuan Start-Up Capital Bagi Wirausaha Pemula

Kementerian Koperasi dan UKM menempuh langkah antisipatif melalui

penyediaan dana untuk mendukung start up capital bagi wirausahawan pemula.

Program keberpihakan ini diharapkan suatu saat akan berdampak langsung dan

sebagai salah satu solusi untuk mengatasi persoalan pengangguran dan

kemiskinan.

Pelaksanaan kegiatan Bantuan Permodalan untuk penumbuhan dan

pengembangan Wirausahawan Pemula ini telah dialokasikan kepada 256

wirausaha pemula (capaian kinerja 152,38%) dengan nilai sebesar

Rp. 6.400.000.000 (enam milyar empat ratus juta rupiah) dengan masing-masing

wirausaha pemula maksimal menerima sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima

100

200

Target Realisasi

Page 72: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

63

juta rupiah). Penerima manfaat atau bantuan permodalan dari pelaksanaan

program ini adalah calon wirausahawan pemula terdidik/sarjana dan calon

wirausahawan pemula tidak terdidik atau non sarjana

Pelaksanaan Kegiatan Edukasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pengembangan

Asuransi, Jasa Keuangan dan Perpajakan

Realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah pelaksanaan kegiatan

edukasi, sosialisasi dan fasilitasi pengembangan asuransi, jasa keuangan dan

perpajakan sebanyak 3 kegiatan. Realisasi tersebut sesuai dari target yang

ditetapkan, yaitu sebanyak 3 kegiatan (capaian kinerja 100%).

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung indikator ini adalah:

a. Fasilitasi Pembiayaan KUMKM Bagi Industri Dibidang Ekonomi Kreatif

Strategi pemerintah dalam hal pengembangan ekonomi kreatif yang telah

digariskan dalam Inpres No. 6 tahun 2009 dilakukan dengan cara

memfasilitasi interaksi pelaku industri di bidang ekonomi kreatif dengan

lembaga pembiayaan bank dan non bank dalam rangka mengembangkan

skim pembiayaan yang sesuai dengan keragaan dan karakteristik usaha

KUKM industri kreatif.

b. Edukasi, Sosialisasi Dan Implementasi Kebijakan Perpajakan Bagi Koperasi

Dan UKM

Sosialisasi perpajakan bagi Koperasi dan UMKM telah dilaksanakan di 5

(lima) provinsi yang meliputi provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,

Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Kab. Malang, dan Kep. Bangka Belitung

yang bekerja sama dengan Kanwil Pajak/KPP di wilayah setempat dan diikuti

oleh pembina tingkat prov/kab/kota.

c. Kegiatan Fasilitasi Pembiayaan Bagi UKMK Yang Berorientasi Ekspor

Program sosialisasi dan bimbingan teknis kepada UMKM dan Koperasi

pelaku ekspor yang dilaksanakan periode tahun anggaran 2011 sampai

dengan bulan Agustus 2012 di 14 (empat belas) Provinsi/DI yaitu, Aceh,

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Barat,

D.I. Yogyakarta, Jateng, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,

Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dengan realisasi pembiayaan kepada 7

(tujuh) UKM dan Koperasi.

Page 73: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

64

Penyaluran KUR kepada Usaha Mikro di Kulon Progo

Fasilitasi Terbentuknya Lembaga Penjamin Kredit Daerah bagi KUMKM

Dalam rangka meningkatkan volume penyaluran kredit kepada KUMKM di

berbagai pelosok tanah air, telah didorong pembentukan lembaga penjaminan

kredit di berbagai daerah, yaitu Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD).

Saat ini, PPKD yang telah berdiri dan beroperasi berada di Provinsi Jawa Timur

(PT. Jamkrida Jatim) dan di Provinsi Bali (PT. Jamkrida Bali Mandara).

Dalam upaya untuk mempercepat pembentukan PPKD di berbagai daerah

lainnya, telah dilaksanakan Deklarasi Percepatan Pembentukan PPKD yang

dilakukan di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2011 dan dihadiri oleh 10

(sepuluh) Provinsi yaitu: Nanggroe Aceh Darussalam, Bangka Belitung, Riau,

Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan

Selatan, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara.

Perkembangan pendirian Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD) yang

telah dicapai sampai dengan saat ini adalah sebagai berikut :

a. Riau (PT. Jamkrida Riau);

b. Bangka Belitung (PT. Jamkrida Babel);

c. Sumatera Barat;

d. Jawa Barat (PT. Jamkrida Jabar);

e. NTB (PT. Jamkrida NTB Bersaing);

f. Kalimantan Timur.

KUMKM Yang Didampingi Untuk Mengakses KUR

Realisasi capaian kinerja untuk

indikator ini adalah pelaksanaan

pendampingan program KUR di

33 provinsi. Realisasi tersebut

sesuai dari target yang

ditetapkan, yaitu sebanyak 33

provinsi (capaian kinerja 100%).

Pendampingan dilaksanakan

kepada 430 Koperasi dan

masing-masing koperasi pendamping mendapatkan bantuan pendampingan

sebesar Rp. 22.000.000,- (Dua puluh dua juta rupiah).

Page 74: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

65

Akad; 246.347.512.300

SP3; 36.579.307.000

komite; 10.675.000.000

cair; 1.071.762.493.000

Tersalurkannya Pinjaman/Pembiayaan Dana Bergulir Kepada KUMKM

Dana bergulir tahun 2012 telah disalurkan kepada 120.484 UMKM atau tercapai

133,68% dari target 105.516 UMKM (capaian kinerja 114,18%). Dana tersebut

yang disalurkan melalui 498 Mitra Koperasi Primer Langsung, 11 Mitra Koperasi

Sekunder, 26 Mitra Perusahaan Modal Ventura dan Mitra Perbankan, serta 318

Mitra UKM Strategis yang tersebar di 33 provinsi .

Setiap tahun, nilai penyaluran pinjaman/pembiayaan kepada mitra mengalami

peningkatan. Pada tahun 2008 sebesar Rp.35.125.000.000, tahun 2009

meningkat 499,07% atau sebesar Rp.210.424.131.858, tahun 2010 meningkat

95,27% atau sebesar Rp.410.904.458.246, tahun 2011 meningkat 137,30% atau

sebesar Rp.975.085.402.039, dan meningkat 9,91% pada tahun 2012 atau

sebesar Rp.1.071.762.493.000.

Sedangkan kinerja proses penyaluran dana bergulir pada TA 2012 per 31

Desember 2012 mencapai Rp.1.365.364.312.300 atau mencapai 103,37% dari

target RBA Tahun 2012 sebesar Rp.1.320.791.218.120:

SASARAN: PENGEMBANGAN WIRAUSAHA KOPERASI DAN UKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 4.700 orang;

2. Terwujudnya penguatan inkubator Bisnis KUMKM 45 unit.

Page 75: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

66

1.400

1.502

Target Realisasi

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Jumlah peserta diklat kewirausahaan sebanyak 4.700 orang

1.400 orang 1.502 107,28

Terwujudnya penguatan inkubator Bisnis KUMKM 45 unit

- - -

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan

sebagai berikut:

Jumlah Peserta Diklat Kewirausahaan

Diklat kewirausahaan dimaksudkan sebagai upaya untuk menumbuh-

kembangkan minat kewirausahaan dikalangan masyarakat. Sehingga dapat

memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berwirausaha. Hal ini

mengingat masih minimnya kemauan berwirausaha dikalangan masyarakat

sementara tingkat pengangguran dan kemiskinan relatif masih tinggi. Sasaran

peserta dalam pemasyarakatan kewirausahaan ini adalah kelompok masyarakat

terdidik khususnya sarjana yang belum bekerja dan mahasiswa tingkat akhir di

Perguruan Tinggi. Selain itu juga melalui diklat ini diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan dalam berwirausaha,

baik untuk calon wirausaha maupun pelaku usaha mikro, kecil dan pengusaha

pemula.

Realisasi capaian kinerja

untuk indikator ini adalah

sebanyak 1.502 orang telah

mengikuti pendidikan dan

pelatihan kewirausahaan

(capaian kinerja 107,28%).

Pelaksanaan diklat tersebut

di 15 provinsi.

Terwujudnya Penguatan Inkubator Bisnis KUMKM

Pada Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-2013,

target pencapaian kinerja untuk indikator ini baru akan dimulai pada tahun

anggaran 2013.

Page 76: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

67

SASARAN:

PERBAIKAN IKLIM USAHA YANG LEBIH BERPIHAK PADA KUMKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan

Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian;

2. Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on-line.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di

bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian

1 UU, 5 RPP 1 100

5 100

Sistem informasi Usaha Kecil dan Menengah secara on-line

5 sistem peningkatan kualitas TI 5 100

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan

sebagai berikut:

Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan

Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian

Saat ini dasar hukum yang berlaku dalam melakukan pembinaan kepada

koperasi adalah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian merupakan

pengganti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Undang-Undang ini menjadi landasan hukum baru yang kuat dalam melakukan

pembinaan koperasi, sehingga penyelewengan, penyalahgunaan wewenang,

inefisiensi dan pemborosan tidak terjadi serta dapat memberikan ruang yang

lebih luas dalam pengembangan Koperasi di Indonesia. Hal ini diharapkan ke

depan Koperasi di Indonesia dapat bersaing dengan Koperasi-Koperasi di dunia.

Selain itu, dengan telah disahkannya Undang-Undang tentang perkoperasian

oleh Pemerintah bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,

Kementerian Koperasi dan UKM telah juga telah menyusun Rancangan

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang tentang Koperasi. Penyusunan

Rancangan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang tentang Koperasi dilakukan

dengan melibatkan kementerian terkait, instansi terkait, akademisi, gerakan

koperasi, dan ahli ekonomi koperasi.

Page 77: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

68

Rancangan Peraturan Pemerintah yang telah disusun dan dibahas, yaitu:

1. RPP tentang Tata Cara Pemakaian Nama Koperasi;

2. RPP tentang Tata cara Pengajuan Permohonan, Pemberian Persetujuan dan

Penolakan Terhadap Penggabungan atau Peleburan Koperasi, serta

Perubahan Status Badan Hukumnya;

3. RPP tentang Persyaratan dan Tata Cara Pembukaan Kantor Cabang, Kantor

Cabang Pembantu, dan Kantor Kas;

4. RPP tentang Persyaratan dan Tata Cara Pembubaran Koperasi;

5. RPP tentang Koperasi Berdasarkan Prinsip Ekonomi Syariah.

Sistem Informasi Usaha Kecil Dan Menengah Secara On-Line

Dalam upaya untuk mencapai taget pada indikator ini dilaksanakan melalui

Pengembangan Pusat Komunikasi Bisnis Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil

(Puskombis KUMK). Tujuan pengembangan PUSKOMBIS tersebut adalah untuk

mempermudah KUMKM dalam melakukan kegiatan akses informasi bisnis dalam

pengembangan usahanya. Sedangkan manfaat yang didapatkan adalah:

1. Pusat komunikasi bisnis (Puskombis) merupakan tempat berkumpul

KUMKM untuk berbagi pengetahuan, belajar menggunakan internet,

mencari informasi bisnis, mempelajari keterampilan baru, membicarakan

dan menangani berbagai masalah yang dihadapi KUMKM, sekaligus

membangun keberdayaan;

2. Terciptanya kemudahan akses informasi bagi usaha mikro dan kecil;

3. Memperluas kerja sama bisnis dengan pihak-pihak terkait untuk

membangun komunitas;

4. Meningkatkan daya saing melalui sharing komunikasi yang saling

menguntungkan.

Menteri Negara Koperasi dan UKM Syarief Hasan

menerima berkas Rancangan Undang-Undang

Perkoperasian dari Wakil Ketua DPR Pramono

Anung pada saat pengambilan keputusan tingkat

II di Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, 18 Oktober

2012

Page 78: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

69

Puskombis dan KUMKM dikelola oleh Koperasi, pada tahap kedua Tahun 2012

ini telah berdiri 6 Puskombis yang berada di lokasi sebagai berikut: (1) Koperasi

Serba Usaha (KSU) Maduma Sejahtera, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera

Utara; (2) Koperasi Wanita Sanra-Guna, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan;

(3) Koperasi Pondok Pesantren Al-Raisiyah Sekarbela, Kota Mataram, Nusa

Tenggara Barat; (4) Koperasi Unit Desa (KUD) Aris, Kabupaten Banyumas, Jawa

Tengah; (5) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Trisula, Kabupaten Majalengka, Jawa

Barat; dan (6) Koperasi Serab Usaha (KSU) Mekar Jaya, Kota Gorontalo,

Gorontalo.

Masing-masing Koperasi menyediakan ruang komputer dan operator. Jenis

peralatan yang dimiliki Pusat Komunikasi Bisnis Koperasi dan Usaha Mikro dan

Kecil secara rata-rata adalah Personal komputer sebanyak 5 (lima) unit, Modem

untuk koneksi ke internet, Printer berwarna, Peralatan pendukung (Meja, Kursi,

dll), Projector/LCD satu buah, Perangkat Lunak Original (Windows dan MS

Office).

SASARAN:

PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan 2 (dua) target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu:

1. Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi

dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten

dan kota;

2. Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi dan

UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di

bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terciptanya keselarasan program dan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota

51 Laporan, 1 Dokumen 51 100

1 100

Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM

3 Dokumen, 8 Laporan, 595 orang 3 100

8 100

595 100

Page 79: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

70

Menteri Negara Koperasi dan UKM sedang memberikan pengarahan kepada para peserta Rapat Koordinasi Nasional

Bidang Koperasi dan UKM

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan

sebagai berikut:

Terciptanya Keselarasan Program dan Kegiatan Dalam Pemberdayaan Koperasi

Dan UKM Melalui Koordinasi Lintas Sektoral Di Tingkat Pusat, Propinsi,

Kabupaten Dan Kota

Upaya untuk memenuhi pencapaian target pada indikator ini dilakukan melalui

pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dengan dinas propinsi, kabupaten/kota yang

membidangi Koperasi dan UMKM. Hasil akhir pelaksanaan rapat-rapat

koordinasi tersebut adalah sinergitas dan kesinambungan serta keselarasan

program-program pemberdayaan koperasi dan UKM antara pusat dan daerah.

Beberapa pelaksanaan

rapat-rapat kordinasi

tersebut adalah:

- Rapat Kordinasi Nasional

(Rakornas): dilaksanakan

di Jakarta dengan

peserta adalah Kepala

Dinas Propinsi,

Kabupaten/Kota yang

membidang Koperasi

dan UKM;

- Rapat Kordinasi

Terbatas (Rakortas): dilaksanakan di Jakarta dengan peserta berasal dari

Kepala Dinas Propinsi yang membidangi Koperasi dan UKM;

- Rapat – rapat Regional: dilaksanakan di 4 daerah, yaitu di Provinsi Sumatera

Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara;

- Rapat Kordinasi Perencanaan Pembangunan yang melibatkan Kepala dinas

Propinsi yang membidangi Koperasi dan UKM beserta jajarannya yang

menangani Bidang Program.

Dari hasil pelaksanaan rapat-rapat kordinasi tersebut, telah dihasilkan laporan

sebanyak 50 laporan dan dokumen pelaksanaan kegiatan sebanyak 1 buah.

Sehingga realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

Page 80: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

71

Terselenggaranya Evaluasi dan Pelaporan Program Pemberdayaan Koperasi

dan UKM serta Sistem Informasi On-line KUKM

Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui

beberapa kegiatan, yaitu:

- Penyusunan laporan/dokumen pemantauan dan evaluasi pemberdayaan

Koperasi dan UKM sebanyak 1 dokumen;

- Penyusunan laporan/dokumen kerjasama teknik di bidang KUKM sebanyak

1 dokumen;

- Penyusunan laporan/dokumen penyelenggaraan PUG di Bidang KUKM

sebanyak 1 dokumen;

- Penyusunan data dan informasi pemberdayaan Koperasi dan UMKM

nasional sebanyak 8 laporan;

- Peningkatan kapasitas pengelola data sistem informasi pemberdayaan

Koperasi dan UKM kepada 595 orang

Dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut di atas, serta capaian kinerja yang

telah dihasilkan melalui kegiatan-kegiatan tersebut, maka realisasi capaian

indikator kinerja ini adalah sebesar 100%.

SASARAN:

PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN

ANGGARAN PUSAT DAN DAERAH

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan target pencapaian kinerja pada sasaran ini yaitu

Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu serta

tertatanya BMN.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di

bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terselenggaranya pelaksanaan anggaran yang akuntabel dan tepat waktu serta tertatanya BMN

8 Laporan 8 100

Page 81: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

72

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan

sebagai berikut:

Terselenggaranya Pelaksanaan Anggaran Yang Akuntabel Dan Tepat Waktu

Serta Tertatanya BMN

Upaya untuk memenuhi pencapaian target pada indikator ini dilakukan melalui

tersajinya dokumen LRA, Neraca dan Catatan atas laporan keuangan yang

transparan dan akuntabel sebanyak 4 laporan dan tersajinya dokumen laporan

BMN yang transparan dan akuntabel sebanyak 4 laporan. Dari realisasi

pencapaian kegiatan-kegiatan tersebut, maka dapat disampaikan bahwa

realisasi capaian kinerja pada indikator ini adalah 100%.

SASARAN:

PENYELENGGARAAN SOSIALISASI/PUBLIKASI/VISUALISASI DAN PELAYANAN

INFORMASI KOPERASI DAN UMKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu Tersediaanya

SDM aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya publikasi

pemberdayaan Koperasi dan UKM.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di

bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Tersedianya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dan terselenggaranya publikasi pemberdayaan Koperasi dan UKM

1.530 orang, 11 media, 9 edisi 1.530 100

11 100

9 100

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan

sebagai berikut:

Tersedianya SDM Aparatur Yang Memiliki Kompetensi Dan Terselenggaranya

Publikasi Pemberdayaan Koperasi Dan UKM

Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui

beberapa kegiatan, yaitu:

- Terciptanya SDM Aparatur yang memiliki kompetensi dalam menstimulus

pribadi untuk melakukan pekerjaan secara lebih inovatif dan kreatif dengan

mencoba pendekatan-pendekatan dalam memecahkan permasalahan

pekerjaan. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan peserta pelatihan SDM

aparatur sebanyak 1.530 orang;

Page 82: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

73

- Terpublikasikannya program/kegiatan KUKM melalui surat kabar/majalah

dan media cetak lainnya yang telah dipublikasikan di 11 media;

- Diterbitkannya tabloid dan jurnal KUM sebanyak 9 edisi.

Dari realisasi capaian kinerja tersebut di atas, maka dapat disampaikan bahwa

realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

SASARAN:

PENINGKATAN KUALITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu

Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan

Daerah.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di

bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan Daerah

44 dokumen, 4 dokumen, 44 dokumen

44 100 4 100

44 100

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan

sebagai berikut:

Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan

Daerah

Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui

beberapa kegiatan, yaitu:

- Laporan hasil audit pelaksanaan anggaran oleh Satker Pusat dan

Pengelolaan Anggaran Dekonsentrasi sebanyak 44 dokumen;

- Laporan review laporan keuangan Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak

4 dokumen;

- Laporan hasil pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit yang

dilakukan oleh obyek yang diaudit sebanyak 44 dokumen.

Dari hasil atas kegiatan tersebut di atas, maka dapat disampaikan bahwa

realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

Page 83: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

74

SASARAN:

PENINGKATAN JUMLAH DAN KUALITAS SARANA DAN PRASARANA

DILINGKUNGAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM periode 2012-

2014, telah ditetapkan target pencapain kinerja pada sasaran ini yaitu

Terlaksananya Pemeriksaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pusat dan

Daerah.

Pencapaian atas target kinerja pada sasaran ini dapat digambarkan pada tabel di

bawah ini:

Indikator Kinerja Target 2012 Realisasi %

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur di Kementerian Koperasi dan UKM

78.641 M2, 12 Bulan, 186 unit, 12 bulan

78.641 M2 100 12 100

186 100 12 100

Penjelasan atas hasil pengukuran target kinerja tersebut dapat disampaikan

sebagai berikut:

Meningkatnya Kualitas Sarana Dan Prasarana Aparatur Di Kementerian

Koperasi Dan UKM

Pelaksanaan pencapaian target kinerja untuk indikator ini adalah melalui

beberapa kegiatan, yaitu:

- Perawatan Gedung dan halaman kantor seluas 78.641 M2;

- Perbaikan peralatan kantor yang dilaksanakan selama 12 bulan;

- Pengadaan dan perawatan kendaraan bermotor roda 2, 4, da 6 sebanyak

186 kendaraan;

- Pelaksanaan operasional perkantoran dan pimpinan yang dilaksanakan

selam 12 bulan.

Dari hasil atas kegiatan tersebut di atas, maka dapat disampaikan bahwa

realisasi capaian kinerja untuk indikator ini adalah sebesar 100%.

Page 84: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

75

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Total pagu anggaran Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2012 sebesar

Rp. 1.369.220.522.000,-. Pagu ini mengalami kenaikan sebesar 34,30% jika

dibandingkan pagu tahun 2011 yang sebesar Rp. 1.019.518.497.000,-. Realisasi

pelaksanaan anggaran hingga 31 Desember 2012 mencapai sebesar 89,85% atau

sebanyak Rp.1.230.288.115.921,-.

Realisasi anggaran tersebut dilaksanakan melalui 3 program, meliputi:

A. Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM sebesar Rp. 914.972.016.000, dengan

realisasi sebesar Rp. 862.725.383.121,-;

B. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian

Koperasi dan UKM sebesar Rp. 254.113.366.000,- dengan realisasi sebesar

Rp. 234.461.123.501,- (92,27%)

C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi dan

UKM sebesar Rp. 200.135.140.000,- dengan realisasi sebesar

Rp. 134.101.609.299,- (67,01%).

Untuk lebih jelasnya berikut disampaikan alokasi rencana dan realisasi anggaran

menurut program, sebagai berikut:

REKAPITULASI RENCANA DAN REALISASI ANGGARAN PER PROGRAM

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN ANGGARAN 2011

PROGRAM KEGIATAN PAGU (Rp.)

REALISASI (Rp.)

% SISA

1 2 3 4 5 6

044.01.01

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Koperasi dan UKM

254.113.140.000 234.461.123.501 92,27 19.652.242.499

044.01.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi dan UKM

200.135.140.000 134.101.609.299 67,01 66.033.530.701

044.01.06 Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

914.972.016.000 862.725.383.121 94,28 52.246.632.879

JUMLAH 1.369.220.522.000 1.230.288.115.921 89,85 138.932.406.079

Page 85: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

76

Dalam implementasinya Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dilaksanakan

oleh unit organisasi dalam lingkup Kementerian Koperasi dan UKM dengan alokasi dan

realisasi anggaran sebagai berikut:

A. Kegiatan Pusat (Kementerian) sebesar Rp. 615.607.066.000,-, dengan realisasi

sebesar Rp. 585.472.163.121,- (95,10%);

B. Kegiatan BLU sebesar Rp. 101.483.975.000,- dengan realisasi sebesar

Rp. 91.960.500.000,- (90,62%);

C. Kegiatan Dekonsentrasi sebesar Rp. 197.880.975.000,- dengan realisasi sebesar

Rp. 185.292.720.000,- (93.64%).

Untuk lebih jelasnya berikut disampaikan rekapitulasi realisasi anggaran Kementerian

Koperasi dan UKM, sebagai berikut:

REKAPITULASI RENCANA DAN REALISASI ANGGARAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

TAHUN ANGGARAN 2012 (PER 31 DESEMBER 2012)

NO UNIT KERJA PAGU ANGGARAN REALISASI SISA

(RP.) (RP.) (%) (RP.) (%)

I Pusat

1 Deputi Bidang Kelembagaan 55.672.000.000 51.625.669.314 92,78 4.019.330.686 7,22

a. Fasilitasi 55.672.000.000 51.625.669.314 92,78 4.019.330.686 7,22

2 Deputi Bidang Produksi 48.557.515.000 46.515.203.210 95,79 2.042.311.790 4,21

a. Fasilitasi 24.487.515.000 22.445.203.210 91,66 2.042.311.790 4,21

b. Perkuatan 24.070.000.000 24.070.000.000 100.00 0 -

3 Deputi Bidang Pembiayaan 101.979.711.000 101.780.995.171 96,95 3.198.745.829 3,05

a. Fasilitasi 36.079.741.000 32.880.999.314 91,13 3.198.741.686 8,87

b. Perkuatan 68.900.000.000 68.899.995.857 100.00 4.143 -

4 Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha

104.593.462.000 101.422.478.132 96,97 3.170.983.868 3,03

a. Fasilitasi 54.583.462.000 51.412.478.132 94,19 3.170.983.868 5,81

b. Perkuatan 50.010.000.000 50.010.000.000 100.00 0 -

5 Deputi Bidang Pengembangan SDM

88.616.450.000 84.121.952.450 94,93 4.494.497.550 5,02

a. Fasilitasi 78.616.450.000 74.121.952.450 94,28 4.494.497.550 5,72

b. Perkuatan 10.000.000.000 10.000.000.000 100.00 0 -

6 Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha

64.920.942.000 61.850.834.815 95,27 3.070.107.185 4,73

Page 86: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

77

NO UNIT KERJA PAGU ANGGARAN REALISASI SISA

(RP.) (RP.) (%) (RP.) (%)

a. Fasilitasi 49.560.942.000 46.525.544.490 93,88 3.035.397.610 6,12

b. Perkuatan 15.360.000.000 15.325.290.325 99,77 34.709.675 10,23

7 Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UKMK

24.575.381.000 23.357.437.570 95,04 1.217.943.430 4,96

a. Fasilitasi 21.975.381.000 20.757.437.570 94,46 1.217.943.430 5,54

b. Perkuatan 2.600.000.000 2.600.000.000 100.00 0 -

8 Sekretariat 478.948.506.000 391.183.457.052 81,68 87.765.048.948 18,32

a. Fasilitasi 478.948.506.000 391.183.457.052 81,68 87.765.048.948 18,32

9 DEKOPIN 98.991.575.000 92.149.868.207 93,09 6.841.706.793 6,91

Jumlah I (a + b) 1.069.855.572.000 954.034.895.921 89,17 115.820.676.079 10,83

II Dekonsentrasi 197.880.975.000 184.292.720.000 93,13 13.588.255.000 6,87

III BLU 101.483.975.000 91.960.500.000 90,62 9.523.475.000 9,38

LLP-KUKM 50.443.975.000 45.147. 080.000

89,50 5.296.895.000 10,50

- APBN (RM) 17.945.000.000 17.740.040.773 98,86 204.959.227 1,14

- PNBP 32.498.975.000 27.407.039.227 84,33 5.091.935.773 15,67

LPDB-UMKM 51.040.000.000 46.813.420.000 91,72 4.226.580.000 8,28

- APBN (RM) 4.000.000.000 3.030.097.772 75,75 969.902.228 24,25

- PNBP 47.040.000.000 43.783.322.228 93,08 3.256.677.772 6,92

Jumlah I + II +III 1.369.220.522.000 1.230.288.115.921 89,85 138.932.406.079 10,15

Dalam pelaksanaan anggaran Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat sisa anggaran

sebesar Sisa anggaran sebesar Rp. 138.932.288.115.921,- (10,15%). Sisa anggaran

tersebut meliputi:

- Penghematan/Efisiensi (Perjalan dinas, langganan daya dan jasa, kegiatan

kontraktual, dan efisiensi lainnya) sebesar Rp. 72.798.697.579,- (5,32%);

- Alokasi lebih anggaran belanja pegawai sebesar Rp.3.813.291.500,- (0,28%);

- Blokir anggaran sebesar 62.320.417.000,- (4,55%).

Hal yang menggembirakan bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas laporan keuangan Kementerian Koperasi dan UKM

tahun 2011, BPK telah memberikan opini audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Prestasi ini diharapkan tetap dapat dipertahankan pada tahun 2012 ini dan tahun-tahun

berikutnya.

Page 87: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

78

I. KESIMPULAN

1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kementerian

Koperasi dan UKM ini merupakan pengukuran atas kinerja yang telah

dicapai pada tahun 2012, yang sesuai dengan target yang ditetapkan

pada Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012-

2014.

2. Berdasarkan atas hasil pengukuran yang telah dilakukan, tergambarkan

bahwa secara umum, capaian Kementerian Koperasi dan UKM dalam

memenuhi target indikator kinerja telah berhasil. Rata – rata realisasi

capaian adalah sebesar 120,69%, dengan kisaran nilai antara 100%-

600%.

3. Keberhasilan Kementerian Koperasi dan UKM dalam memenuhi target

indikator kinerja tahun 2012, tidak terlepas dari komitmen yang tinggi

dalam pelaksanaan pemberdayaan Koperasi dan UKM serta keberhasilan

pelaksanaan kordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya, seperti

Kementerian terkait, lembaga pemerintah, pemerintah daerah, dunia

usaha, akademisi, gerakan kopoerasi, serta asosiasi-asosiasi. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tugas dan fungsi Kementerian Koperasi dan

UKM yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden RI Nomor 92 Tahun

2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24

Tahun 2010 telah dijalankan dengan baik.

II. SARAN-SARAN

1 Pelaksanaan program kerja dalam pemberdayaan Koperasi dan UMKM

yang melibatkan insatansi lain, kiranya perlu diperkuat kembali. Sehingga

peningkatan perekonomian nasional oleh sektor Koperasi dan UMKM

dapat terus meningkat.

2 Sedangkan prestasi nilai capaian sasaran yang telah sesuai dan melebihi

target IKU untuk dapat terus dipertahankan. Termasuk dalam hal ini

adalah mengembangkan realisasi program dan kegiatan secara kreatif

dan inovatif.

3 Realisasi capaian atas indikator kinerja yang masih berada di bawah

target, kiranya perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini agar target kinerja

yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Koperasi

dan UKM dapat terwujud pada akhir periode Renstra tersebut.

Page 88: JAKARTA, 2013 - · PDF filedan kegiatan dalam pemberdayaan Koperasi dan UKM melalui koordinasi lintas sektoral di tingkat pusat, propinsi, kabupaten dan kota ... DAFTAR ISI

79

4 Program dan kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2011 dapat

dikatakan telah dapat dilasanakan dengan baik, namun demikian

terdapat beberapa aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian

terutama dalam hal sinkronisasi dan kesinambungan program dan

kegiatan dari tahun ke tahun. Selain aspek perencanaan perlu pula

sinergi yang lebih intensif dalam pelaksanaan hingga tahap pelaporan

secara berjenjang.

5 Hal yang menggembirakan bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas laporan keuangan Kementerian

Koperasi dan UKM tahun 2011, BPK telah memberikan opini audit Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP). Prestasi ini diharapkan tetap dapat

dipertahankan pada tahun 2012 dan tahun-tahun berikutnya.