pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas x sman 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/skripsi...

101
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2018/2019 (Skripsi) Oleh DYAH AYU DWIKASARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 06-Oct-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

SISWA KELAS X SMAN 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN

2018/2019

(Skripsi)

Oleh

DYAH AYU DWIKASARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

SISWA KELAS X SMAN 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Oleh

DYAH AYU DWIKASARI

Rumusan masalah dalam penelitian ialah bagaimana perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran menulis teks eksposisi

siswa kelas X SMA Negeri 1 Pringsewu tahun ajaran 2018/2019. Tujuan

penelitian ini untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, dan penilaian pembelajaran menulis teks eksposisi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Sumber

data dalam penelitian ini ialah pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas X

SMAN 1 Pringsewu yang difokuskan pada perencanaan pembelajaran (RPP),

pelaksanaan pembelajaran (aktivitas guru dan aktivitas siswa), dan penilaian

pembelajaran. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik

observasi, dokumentasi, dan perekaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah melakukan tiga tahapan dalam

pembelajaran yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Pada perencanaan pembelajaran, guru

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan komponen-komponen

Page 3: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

RPP pada Kurikulum 2013. Pada pelaksanaan pembelajaran terdapat dua aktivitas,

yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa. Aktivitas yang dilakukan guru meliputi

tiga tahap kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada kegiatan inti

terjadi aktivitas siswa yang meliputi (1) aktivitas mengamati, (2) aktivitas

menanya, (3) aktivitas mencoba, (4) aktivitas menalar, dan (5) aktivitas

mengomunikasikan. Penilaian yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran

menulis teks eksposisi Kelas X SMAN 1 Pringsewu yang dilakukan guru

menggunakan tes tulis dan tes lisan. Sedangkan penilaian keterampilan yang

dilakukan guru menggunakan teknik kinerja.

Kata kunci: pembelajaran, RPP, pelaksanaan, penilaian, menulis teks eksposisi

Page 4: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

SISWA KELAS X SMAN 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Oleh

DYAH AYU DWIKASARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

Judul Skripsi : Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi

Siswa Kelas X SMAN 1 Pringsewu

Tahun Pelajaran 2018/2019

Nama Mahasiswa : Dyah Ayu Dwikasari

Nomor Pokok Mahasiswa : 1413041025

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Eka Sofia Agustina, M.Pd. Dr. Iing Sunarti, M.Pd.

NIP 19780809 200801 2 014 NIP 19581116 198703 2 001

2. Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni

Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd.

NIP 19640106 1988108 1 001

Page 6: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Eka Sofia Agustina, M. Pd. .................................

Sekertaris : Dr. Iing Sunarti, M. Pd. .................................

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Sumarti, M.Pd. ..................................

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prof. Dr. Patuan Raja, M. Pd.

NIP 19620804 198905 1 001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 14 Juni 2019

Page 7: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

SURAT PERNYATAAN

Sebagai civitas akademik Universitas Lampung, saya yang bertanda tangan

di bawah ini:

Nama : Dyah Ayu Dwikasari

NPM : 1413041025

Judul Skripsi : Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X

SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2018/2019

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Karya tulis ini bukan saduran/terjemahan, murni gagasan, rumusan, dan

pelaksanaan penelitian/ implementasi saya sendiri tanpa bantuan orang lain

kecuali arahan pembimbing akademik;

2. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

penulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali ditulis dengan dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka;

3. Saya menyerahkan hak milik atas karya tulis ini kepada Universitas

Lampung, dan oleh karena itu Universitas Lampung berhak melakukan

pengelolaan atas karya tulis ini sesuai dengan norma hukum dan etika yang

berlaku; dan

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanks akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karya tulis ini serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang

berlaku di Universitas Lampung.

Bandar Lampung, Juli 2019

Yang Membuat Pernyataan

Dyah Ayu Dwikasari

1413041025

Page 8: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Ambarawa Kab. Pringsewu,

pada 17 Desember 1995. Penulis merupakan anak ke-

2 dari dua bersaudara pasangan dari Drs. Supriyono

dan Endy Sri Hidayati, Amd. KL.

Penulis pertama kali menempuh pendidikan di Sekolah Dasar

Muhammadiyah 1 Pringsewu masuk pada tahun 2002 dan selesai pada

tahun 2008. Penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Pringsewu masuk pada tahun 2008 dan selesai pada

tahun 2011. Selanjutnya, penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu yang diselesaikan pada tahun

2014.

Pada tahun 2014, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. Pengalaman mengajar

didapatkan penulis ketika melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pakuan Ratu, Way Kanan pada tahun

pelajaran 2017/2018.

Page 9: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

MOTO

أ اي أي يوأنيآييذيا اهأ أيوا ا لاوايأه اا اأ هي باهيا عأ ايللاياوايا

“Jadikanlahيsabar dan sholat sebagai penolongmu.

Sesungguhnya Allah beserta orangييorangيyangيsabar.”

(Q.S. Al-Baqarah 2: 153)

اه هيوأ يو ن و يآي ي

“Allahيtidakيakan membebani seseorang itu melainkan dengan kesanggupannya.”

(QS. Al-Baqarah 2: 286)

Page 10: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

PERSEMBAHAN

Alhamdullillahi Rabbil Alamin, dengan penuh kasih sayang dan cinta,

kupersembahkan karya ini kepada orang-orang yang kusayangi,

1. Ibunda Endy Sri Hidayati dan Ayahanda Supriyono tersayang yang selalu

mendoakan tiada henti agar aku selalu diberikan kemudahan dan kelancaran

oleh Allah Subhanahu Wataala dalam belajar dan motivasi untuk meraih cita-

cita;

2. Mbakku Arizka Ambarwati, adikku Fienda Oktavia, kakak iparku Risiono, dan

Almira Afika Arresy keponakanku tersayang yang menjadi motivasi dan

penyemangat hidupku;

3. Keluarga besarku yang ikut serta memberikan doa dan dukungan terbaik;

4. Seluruh sahabatku yang telah memberikan warna di hari-hariku;

5. Dosen-dosen tercinta yang telah bersedia memberikan ilmu pengetahuan yang

bermanfaat;

6. Almamater Universitas Lampung yang tercinta.

Page 11: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

1

SANWACANA

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji syukur penulis haturkan kepada Allah Subhanahu Wataala

karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi kita, Muhammad

Shalallahualaihi Wasallam. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam penulisan

skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan dukungan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih setulus-

tulusnya kepada :

1. Eka Sofia Agustina, M.Pd. sebagai pembimbing I dan juga pembimbing

akademik yang senantiasa memberikan dukungan, nasihat, saran-saran, dan

bantuan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini;

2. Dr.Iing Sunarti, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah membimbing dan

mengarahkan dengan penuh kesabaran serta memberikan saran yang sangat

bermanfaat bagi penulis;

3. Dr. Sumarti, M.Hum. sebagai penguji yang telah memberikan nasihat, arahan,

saran, dan motivasi kepada penulis;

4. Prof. Dr.Patuan Raja, M.Pd. sebagai Dekan FKIP Universitas Lampung

beserta stafnya;

Page 12: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

2

5. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lampung;

6. Dr. Munaris, M.Pd. sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, FKIP Universitas Lampung yang telah banyak membantu

penulis selama menempuh pendidikan;

7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat;

8. Teman-teman Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

angkatan 2014 yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi;

9. Anggun Kinanti, S.Pd. sebagai guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 1

Pringsewu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi;

10. Ibundaku tersayang Endy Sri Hidayati, yang selalu memberikan doa,

motivasi, dan semangat serta kasih sayang dan ketulusan yang tak terhingga

padaku agar diriku selalu bersabar dan berjuang di dalam kehidupan ini;

11. Ayahandaku tersayang Supriyono yang selalu memberikan kasih sayang,

motivasi, nasihat, dan semangat serta untaian doa yang tiada terputus untuk

keberhasilanku.

Bandar Lampung, Juli 2019

Dyah Ayu Dwikasari

Page 13: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

3

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..........................................................................................................i

LEMBAR JUDUL.................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii

LEMBAR MENGESAHKAN..............................................................................iv

SURAT

PERNYATAAN......................................................................................................v

RIWAYAT HIDUP...............................................................................................vi

MOTO...................................................................................................................vii

PERSEMBAHAN...............................................................................................viii

SANWACANA......................................................................................................ix

DAFTAR ISI...........................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi

DAFTAR TABEL................................................................................................xii

I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 7

II. LANDASAN TEORI ....................................................................................... 8

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 ................................. 8

B. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Kurikulum 2013 ....... 12

C. Komponen Pembelajaran .............................................................................. 13

1. Strategi Pembelajaran ................................................................................ 14

2. Pendekatan dalam Pembelajaran ............................................................... 15

3. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 ............. 21

4. Teknik Pembelajaran ................................................................................. 23

5. Media dalam Pembelajaran ........................................................................ 25

Halaman

Page 14: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

4

D. Tahapan Pembelajaran .................................................................................. 26

1. Perencanaan Pembelajaran ........................................................................ 26

2. Pelaksanaan Pembelajaran ......................................................................... 31

3. Penilaian Pembelajaran .............................................................................. 37

E. Menulis Teks Eksposisi ................................................................................ 57

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 72

A. Metode Penelitian ......................................................................................... 72

B. Sumber Data dan Data .................................................................................. 72

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 73

D. Teknik Analisis Data .................................................................................... 74

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 80

A. Hasil dan Pembahasan Perencanaan Pembelajaran ...................................... 81

1. Identitas Mata Pelajaran............................................................................. 82

2. Perumusan Indikator .................................................................................. 83

3. Perumusan Tujuan Pembelajaran............................................................... 84

4. Pemilihan Materi Ajar ............................................................................... 86

5. Pemilihan Sumber Belajar ......................................................................... 87

6. Pemilihan Media Belajar ........................................................................... 88

7. Model Pembelajaran .................................................................................. 89

8. Skenario Pembelajaran .............................................................................. 90

9. Penilaian..................................................................................................... 96

B. Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 97

1. Kegiatan Pendahuluan ............................................................................. 105

2. Kegiatan Inti ............................................................................................ 112

3. Kegiatan Penutup ..................................................................................... 137

C. Hasil dan Pembahasan Aktivitas Siswa ...................................................... 140

1. Akivitas Mengamati pada Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi .......... 141

2 Aktivitas Menanya pada Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi ............. 142

3. Aktivitas Menalar pada Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi .............. 143

4. Aktivitas Mencoba pada Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi ............ 144

5. Aktivitas Mengomunikasikan pada Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi

..................................................................................................................... 146

Page 15: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

5

D. Hasil dan Pembahasan Penilaian Pembelajaran ......................................... 147

1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan atau Penilaian Kognitif ................... 147

2. Penilaian Kompetensi Keterampilan atau Penilaian Psikomotorik ......... 150

V. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 158

A. Simpulan ..................................................................................................... 158

B. Saran ........................................................................................................... 159

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 160

LAMPIRAN

Page 16: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

6

DAFAR GAMBAR

halaman

1. Skema Penilaian 41

2. Teknik Penilaian Keterampilan 49

3. Guru Memberikan Salam dan Memulai Kegiatan Apersepsi dan Motivasi 106

4.Guru Memberikan Pertanyaan Menantang 109

5. Guru Menyampaikan Manfaat Materi Pembelajaran 110

6. Guru Memberikan Fasilittas Literasi, kerjasama, dan komunikasi 118

7. Guru Menguasai Kelas dari Sudut Depan 119

8. Guru Menguasai Kelas dari Sudut Tengah 120

9. Guru Memancing Siswa untuk Menanya 124

10. Guru Memfasilitasi Siswa untuk Mencoba 125

11. Guru Memfasilitasi Siswa untuk Mengamati 126

12. Guru Memfasilitasi Peserta Didik untuk Berkomunikasi 129

13. Guru dan Siswa Memanfaatkan Sumber Belajar 130

14. Guru Menggunakan Media Pembelajaran 131

15. Guru Melibatkan Siswa dalam Pemanfaatan Media 133

16. Partisipasi Guru dan Siswa 134

17. Menunjukkan Hubungan antar Pribadi yang Kondusif 135

18. Guru dan Siswa Membuat Rangkuman 138

19. Siswa Membuat Hasil Portofolio 139

20. Aktivitas Mengamati 141

21. Aktivitas Mencoba 145

Page 17: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

7

DAFTAR TABEL

halaman

1.Keterkaitan Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Makna 10

2. Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru 36

3. Aktivitas Siswa 57

4. Pengamatan Perencanaan Pembelajaran 74

5. Instrumen Kriteria Proses Pelaksanaan Pembelajaran 75

6. Instrumen Penilaian Pengetahuan 77

7. Instrumen Penilaian Keterampilan 77

8. Instrumen Kriteria Aktivitas Siswa 78

Page 18: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

8

DAFTAR LAMPIRAN

1. RPP

2. Silabus

3. Surat Keterangan Penelitian

4. Penelitian Pendahuluan

5. Permohonan Penelitian

6. Hasil Wawancara

7. Skenario Pembelajaran

8. Tabel Instrumen Pengamatan Perencanaan Pembelajaran

9. Tabel Instrumen Kriteria Proses Pelaksanaan Pembelajaran

10. Tabel Instrumen Kriteria Aktivitas Siswa

11. Hasil kerja portopolio siswa

12. Rekap nilai rata-rata nilai Ujian Nasional SMA N 1 Pringsewu dalam 3

tahun terakhir

Page 19: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan aktivitas siswa dan guru.

Aktivitas tersebut terdapat banyak penerapan komponen pembelajaran, seperti

media, metode, dan kurikulum yang digunakan. Pembelajaran yang diberikan

guru harus sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Pembelajaran di sekolah pada saat ini memakai Kurikulum 2013 edisi revisi 2016.

Kurikulum ini mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara

terpadu. Ketiga kompetensi inilah yang dijadikan sebagai pedoman dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian guru dalam pembelajaran.

Kewajiban seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas harus

menempuh tahapan pembelajaran. Tahapan pembelajaran yang dimaksud, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan meliputi perancangan RPP,

pemilihan materi, pemilihan metode, dan teknik belajar. Pelaksanaan ialah

penerapan atas perencanaan yang telah dilakukan, yaitu proses belajar mengajar.

Kemudian, setelah dilakukan proses belajar mengajar, guru diharapkan membuat

evaluasi pembelajaran agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pada

pembelajaran tersebut sehingga dapat memperbaikinya pada pembelajaran

selanjutnya. Ketiga tahapan ini harus dilaksanakan oleh guru dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran.

Page 20: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

2

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia kurikulum 2013 tidak dapat dilepaskan

dari empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan

menulis. Setiap keterampilan tersebut erat sekali dengan tiga keterampilan lainnya

dengan cara yang beraneka rona (Tarigan, 1979:1). Pelajaran Bahasa Indonesia di

sekolah memiliki dua materi untuk dipelajari, yaitu kebahasaan dan kesastraan.

Oleh karena itu, siswa diharapkan memiliki kecakapan dalam berbahasa sdan

bersastra.

Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran

lain dan karenanya harus berada di depan semua mata pelajaran lain.

Pembelajaran bahasa lndonesia memiliki peranan yang sangat penting untuk

membina keterampilan komunikasi dan penguasaan ilmu pengetahuan. Akan

tetapi, faktanya pelajaran Bahasa Indonesia justru menjadi pelajaran yang cukup

sulit bagi siswa. Berita Kompas pada 25 Mei 2011 menunjukkan siswa yang tidak

lulus pada pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 1.786 (38,43%) menempati

peringkat kedua setelah Matematika, yaitu sebanyak 2.391 siswa (51,44%)

sedangkan Bahasa Inggris yang merupakan bahasa asing memiliki jumlah siswa

tidak lulus lebih sedikit yaitu sebanyak 152 siswa (3,2%). Kemudian, berita

Kompasiana pada tanggal 29 Mei 2013 menunjukkan hasil Ujian Nasional

pelajaran Bahasa Indonesia menempati peringkat terendah dibandingkan mata

pelajaran lainnya. Kepala Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, menyebutkan bahwa hasil UN tahun 2012 jumlah siswa yang tidak

lulus Bahasa Indonesia, yaitu 25% siswa jurusan bahasa, 12% siswa jurusan IPA,

dan 19% siswa jurusan IPS (dikutip dari Republika, 24 Mei 2013 pada

Kompasiana). Data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang tidak mencapai

Page 21: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

3

kelulusan paling banyak pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian, pada

tahun 2017 ujian nasional yang telah berganti menjadi ujian nasional berbasis

komputer (UNBK) juga menunjukkan hasil yang sama seperti tahun-tahun

sebelumnya, yaitu rata-rata nilai turun kecuali pada mata pelajaran Bahasa Inggris

(berita Tirto.id, 28 Mei 2018). Nilai mata pelajaran bahasa Indonesia rata-rata

pada tahun 2016, yakni 78,53 sedangkan pada tahun 2017 turun menjadi 70,79

dan di tahun 2018 turun lagi menjadi 66,77. Berbanding terbalik dengan nilai

bahasa Inggris yang malah mengalami kenaikan dari tahun 2017 ke 2018, yaitu

dari 49,2 menjadi 51,32.

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa materi dalam pelajaran Bahasa

Indonesia cukup sulit untuk dipahami siswa. Guru bahasa Indonesia sebagai

pendidik hendaknya mampu mengatasi hal tersebut dengan mengevaluasi

tahapan-tahapan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Salah satu materi dalam

pelajaran bahasa Indonesia yang cukup sulit, yakni menulis karena menulis

menuntut siswa untuk menghasilkan produk yang nantinya akan menjadi

penilaian keterampilan siswa. Menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa

yang harus dikuasai oleh pengguna bahasa. Kegiatan menulis merupakan wadah

dalam menyalurkan komunikasi secara tidak langung yakni melalui tulisan. Guru

harus dapat menjadikan siswanya gemar menulis agar kemampuan berkomunikasi

mereka menjadi semakin baik dan kaya. Salah satunya dengan pembelajaran

menulis teks eksposisi.

Eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan objek sehingga

memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca (Keraf, 1995: 7).

Pembelajaran menulis teks eksposisi merupakan pembelajaran yang sangat

Page 22: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

4

penting dan juga cukup sulit karena eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan

utamanya adalah memberitahukan dan memberi informasi mengenai suatu objek

tertentu berdasarkan pendapat penulisnya. Dalam hal ini, siswa sebagai penulis

dari teks eksposisi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dituntut untuk dapat

menguraikan pendapatnya mengenai suatu objek yang diobservasi. Pembelajaran

ini tidak hanya menuntut siswa untuk dapat mengamati objek berdasarkan sudut

pandangnya melainkan juga menuntut siswa mampu berpendapat dan

menghasilkan sebuah tulisan yang diharapkan mampu meningkatkan

pemahamannya dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

SMA Negeri 1 Pringsewu merupakan sekolah unggulan yang hampir setiap

tahunnya meluluskan 100% siswanya dengan nilai rata-rata Bahasa Indonesia

82,77 tahun 2015, 83,02 tahun 2016, dan 75,16 tahun 2017 berada di posisi

pertama mengalahkan nilai Bahasa Inggris, yaitu 79,66 tahun 2015, 68,23 tahun

2016, dan 60,18 tahun 2017. Data tersebut diperoleh dari hasil UN Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.

Berdasarkan nilai Ujian Nasional dalam 3 tahun terakhir. Penulis memilih SMA

Negeri 1 Pringsewu sebagai objek penelitian agar dapat mengetahui kegiatan

pembelajaran guru Bahasa Indonesia pada sekolah tersebut. Materi yang penulis

teliti ialah materi pembelajaran teks eksposisi. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat dijadikan acuan guru lain untuk melakukan pembelajaran yang baik agar

tercapainya tujuan pembelajaran di kelas, terutama pembelajaran Bahasa

Indonesia.

Page 23: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

5

Penelitian mengenai pembelajaran sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Sella

DestrianiيPutriيdenganيjudulي“PembelajaranيMenulisيTeksيEksposisiيpadaيSiswaي

KelasيVIIيMTsيNegeriي1يBandarيLampungيTahunيPelajaranي.”2015/2016ي

Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menulis

teks eksposisi pada siswa kelas VII MTs Negeri 1 Bandar Lampung. Hasil

penelitian tersebut menemukan indikator yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian pembelajaran sudah sesuai. Penelitian ini berbeda dengan penelitian

tersebut. Perbedaan tersebut ialah subjek dan tempat penelitian. Berdasarkan

uraian tersebut, penulis menelitiي“PembelajaranيMenulisيTeksيEksposisiيpadaي

SiswaيKelasيXيSMAيNegeriي1يPringsewuيTahunيPelajaran2018/2019ي”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis merumuskan

masalahيyangيditelitiيdalamيpenelitianيiniيyaituي“Bagaimanakahيpembelajaranي

menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Ajaran

.hal-hal sebagai berikutيmencakupيyangي”2017/2018

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas X

SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2018/2019?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas X

SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2018/2019?

3. Bagaimana penilaian pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas X

SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun ajaran 2018/2019?

Page 24: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

6

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran meliputi

1. Perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri

1 Pringsewu Tahun Ajaran 2018/2019.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksposisi kelas X SMA Negeri 1

Pringsewu Tahun Ajaran 2018/2019.

3. Penilaian pembelajaran menulis teks eksposisi kelas X SMA Negeri 1

Pringsewu Tahun Ajaran 2018/2019.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis pada bidang

kebahasaan dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis, yaitu dapat

menambah referensi tentang pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan,

dan penilaian khususnya dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.

2. Manfaat Praktis

Sebagai acuan guru untuk melaksanakan pembelajaran, khususnya bagi guru

Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X tentang pembelajaran menulis teks

eskposisi. Selain itu, peneliti berikutnya dapat memilih materi yang lebih

bervariasi dan sesuai dengan perkembangan kurikulum yang berlaku di sekolah.

Page 25: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

7

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini ialah.

1. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

a. Perencanaan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

b. Pelaksanaan pembelajaran berupa aktivitas guru dalam mengajar dan

aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.

c. Penilaian pembelajaran yang sudah disiapkan oleh guru.

2. Data dalam penelitian ini ialah komponen perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian pembelajaran menulis teks cerita eksposisi pada kelas X SMAN 1

Pringsewu Tahun Pelajaran 2018/2019.

3. Tempat pelaksanaan penelitian ini bertempat di SMAN 1 Pringsewu.

4. Waktu Penelitian ini pada hari Selasa tanggal 5 September 2018.

Page 26: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

8

II. LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013

Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 ayat 20 dapat diketahui bahwa pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar. Pembelajaran adalah suatu proses untuk memungkinkan seseorang secara

sengaja turut serta dalam tingkah laku tertentu dengan kondisi khusus untuk

menghasilkan respon terhadap situasi tertentu (Sagala, 2013: 61). Pembelajaran

adalah suatu peristiwa yang sengaja dirancang dalam rangka membantu dan

mempermudah proses belajar dengan harapan dapat membangun kreatifitas siswa.

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh

guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid

(Sagala, 2013: 61).

Aktivitas membelajarakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah

upaya menjadikan bahan atau kegiatan belajar. Upaya tersebut ialah untuk

menciptakan kegiatan belajar dalam suatu ruang dan waktu sehingga siswa

mendapatkan ilmu pengetahuan dan mengalami perubahan dari tidak tahu menjadi

tahu (Degeng dalam Hamzah, 2006: 2).

Page 27: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

9

Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran merupakan suatu usaha yang direkayasa

untuk menciptakan suasana belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pada kurikulum 2013 pembelajaran dikembangkan dalam dua modus

pembelajaran, yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak

langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana siswa

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan

psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang

dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Pembelajaran

langsung tersebut siswa melakukan kegiatan belajar, mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, dan mengasosiasi. Proses pembelajaran langsung

menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau disebut dengan

instructional effect.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses

pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.

Berbeda dengan pegetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses

pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai

proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran

dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh

karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang

terjadi selama belajar di sekolah dan di luar kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler

terjadi proses pembelajaran untuk megembangkan moral dan perilaku yang terkait

dengan sikap. Baik pembelajaran langsung maupun tidak langsung terjadi secara

terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan

Page 28: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

10

pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4.

Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dengan pembelajaran yang

menyangkut KD yang dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses

pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-

2.

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut

KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran tersebut, yaitu:

a. mengamati;

b. menanya;

c. mengumpulkan informasi;

d. mengasosiasi; dan

e. mengomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar

sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 2.1 Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan

Belajar dan Makna

No Langkah

Pembelajaran

Kegiatan Belajar Kompetensi yang

Dikembangkan

1 Mengamati Membaca, mendengar,

menyimak, melihat (tanpa

atau dengan alat)

Melatih kesungguhan,

ketelitian, mencari

informasi.

2 Menanya Mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang tidak

dipahami dari objek yang

diamati atau pertanyaan

untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang objek yang

diamati. (dimulai dari

pertanyaan factual sampai ke

pertanyaan yang bersifat

hipotetik)

Mengembangkan

kreativitas, rasa ingin

tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan

untuk membentuk

pikiran kritis yang perlu

untuk hidup cerdas dan

belajar sepanjang hayat.

Page 29: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

11

3 Mengumpulkan

informasi/eksperimen

-Melakukan eksperimen

-Membaca sumber lain selain

buku teks

-Mengamati

objek/kejadian/aktivitas

-Wawancara dengan

narasumber

Mengembangkan sikap

teliti, jujur, sopan,

menghargai pendapat

orang lain, kemampuan

berkomunikasi,

menerapkan

kemampuan

mengumpulkan

informasi melalui

berbagai cara yang

dipelajari,

mengembangkan

kebiasaan belajar dan

belajar sepanjang hayat.

4 Mengasosiasikan

mengolah informasi

-Mengolah informasi yang

sudah dikumpulkan baik

terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen

maupun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan

mengumpulkan informasi.

-Pengolahan informasi yang

dikumpulkan dari yang

bersifat menambah keluasan

dan kedalaman sampai

kepada pengolahan informasi

yang bersifat mencari solusi

dari berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada yang

bertentangan.

Mengembangkan sikap

jujur, teliti, disiplin, taat

peraturan, kerja keras,

kemampuan menrapkan

prosedur dan

kemampuan berpikir

induktif serta deduktif

dalam menyimpulkan.

5 Mengomunikasikan Menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis

secara lisan, tertulis, atau

media lainnya.

Mengembangkan sikap

jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir

sistematis,

mengungkapkan

pendapat dengan singkat

dan jelas dan

mengembangkan

kemampuan berbahasa

dengan baik dan benar.

Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013

Page 30: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

12

B. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Kurikulum 2013

Tujuan merupakan dasar untuk mengukur hasil pembelajaran dan juga menjadi

landasan untuk menentukan isi pelajaran dan metode mengajar. Tujuan

pembelajaran merupakan hal yang ingin dicapai dalam suatu proses pembelajaran

agar jalannya pembelajaran tidak kehilangan fokus sehingga tepat sasaran. Tujuan

pembelajaran yang merupakan tujuan akhir dari suatu proses pembelajaran

menjadi tolok ukur terhadap keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri. Oleh

karena itu, perlu disusun suatu deskripsi tentang cara mengukur tingkah laku yang

tidak dapat diamati secara langsung. Kunci utama dalam pencapaian suatu tujuan

pembelajaran adalah siswa, mata pelajaran, dan guru. Karena dilihat dari

kebutuhan siswa ditentukan hasil belajar dengan kaitan terhadap kurikulum yang

diterapkan. Guru merupakan sumber utama tujuan siswa dalam mencapai tujuan

siswa dalam mencapai tujuan yang bermakna dan dapat diukur (Hamalik, 2009:

77-78).

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan

dalam merencanakan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut

(Uno, 2006: 34). Robert F. Mager dalam Uno (2006: 35) memberikan pengertian

tujuan pembelajaran sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat

dikerjakan oleh siswa dalam kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Salah satu

Karakteristik Kurikulum 2013 adalah mengembangkan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan

masyarakat (Kemendikbud, 2013). Kurikulum 2013 disusun dengan tujuan untuk

mempersiapkan warga Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi

dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif selain

Page 31: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

13

mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan

peradaban dunia (Kemendikbud, 2013).

Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 dimaknai sebagai suatu

pembelajaran berbasis teks. Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan

pemahaman atas empat keterampilan berbahasa sekaligus cakap dan terampil

dalam menggunakan empat keterampilan tersebut. Keempat keterampilan

berbahasa tersebut adalah berbicara, menyimak, membaca, dan menulis.

Sejatinya, Bahasa Indonesia membantu guru untuk menyiapkan siswa agar siap

bersosialisasi menjadi bagian dari masyarakat pengguna bahasa dan ikut andil di

dalamnya melalui pemikiran, ide, gagasan, dll. yang dituangkan melalui bahasa

(Kemendikbud, 2013).

Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan Kurikulum 2013,

menuntut siswa untuk mampu menguasai keterampilan berbahasa dengan porsi

pengetahuan dan ketrampilan yang seimbang. Selain itu, pembelajaran Bahasa

Indonesia juga harus mampu meningkatkan kompetensi keterampilan sikap pada

setiap siswa. Pada akhirnya, kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

dapat dicapai oleh siswa sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan

bermasyarakat.

C. Komponen Pembelajaran

Dalam pembelajaran, terdapat komponen-komponen yang saling berkaitan dan

mendukung keberhasilan proses pembelajaran, sehingga kesemuanya penting

untuk diperhatikan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Berikut komponen-

komponen dalam pembelajaran tersebut.

Page 32: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

14

1. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses

pembelajaran. Uno (2006: 45) menyebutkan paling tidak ada tiga jenis strategi

yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni (1) strategi pengorganisasian

pembelajaran, (2) strategi penyampaian pembelajaran, dan (3) strategi

pengelolaan pembelajaran. Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar

haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan

(Sagala, 2013: 222). Berkaitkan dengan belajar-mengajar, strategi bisa diartikan

sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid dalam perwujudan kegiatan belajar-

mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam

mencapai tujuan. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian

kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya

atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu,

yakni tujuan pembelajaran (Suliani, 2011: 5). Dick dan Carey dalam Suliani

(2011: 4) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah materi dan prosedur

pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil

belajar pada siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

adalah seperangkat alat yang harus dipersiapkan oleh guru agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Page 33: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

15

2. Pendekatan dalam Pembelajaran

Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang digunakan pada kegiatan

belajar mengajar, antara lain:

a. Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach)

Pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan Pendekatan Ilmiah

(ScientificApproach). Proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah

harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan

penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan

penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus

dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah.

Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria sebagai berikut

(Kemendikbud, 2013).

a. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang

dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-

kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

b. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari

prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang

menyimpang dari alur berpikir logis.

c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat

dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan

mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.

d. Mendorong dan menginspirasi siswa agar mampu berpikir hipotetik dalam

melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi

atau materi pembelajaran.

Page 34: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

16

e. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan

mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon

substansi atau materi pembelajaran.

f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan.

g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem

penyajiannya.

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan

dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh

tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses

pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap mengamati transformasi

substansiيatauيmateriيajarيagarيsiswaيtahuيtentangي‘mengapa’. Ranah keterampilan

mengamati transformasi substansi atau materi ajar agar siswa tahu tentang

‘bagaimana’. Ranah pengetahuan mengamati transformasi substansi atau materi

ajar agar siswaيtahuيtentangي‘apa’. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan

keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skill)

dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara

layakn (hard skill) dari siswa yang meliputi aspek kompetensi sikap,

keterampilan, dan pengetahuan.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam

pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah

(scientific approach) dalam pembelajaran semua mata pelajaran meliputi

menggali informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan

menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata

Page 35: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

17

pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak

selalu dapat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja

proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan

menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.

Berikut adalah aktivitas siswa yang terjadi dalam pembelajaran yang menerapkan

pendekatan saintifik (Kemendikbud, 2013).

1) Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran

(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti

menyajikan media objek secara nyata, siswa senang dan tertantang, dan mudah

dalam pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka

pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,

biaya dan tenaga relatif banyak.

2) Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi siswa untuk meningkatkan dan

mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru

bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu siswanya belajar

dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan dari muridnya, ketika itu pula ia

mendorong siswanya untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

3) Menalar

Istilahي“menalar”يdalamيkerangkaيprosesيpembelajaranيdenganيpendekatanيilmiah

yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan siswa

merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi siswa

Page 36: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

18

harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan

sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh

simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah,

meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

4) Analogi dalam Pembelajaran

Selama proses pembelajaran, guru dan peserta didik sering kali menemukan

fenomena yang bersifat analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian, guru

dan siswa adakalanya menalar secara analogis. Analogi adalah suatu proses

penalaran dalam pembelajaran dengan cara membandingkan sifat esensial yang

memunyai kesamaan dan persamaan.

5 ) Hubungan Antarfenomena

Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan menghubungkan

antarfenomena atau gejala sangat penting dalam proses pembelajaran karena hal

itu akan mempertajam daya nalar siswa. Di sinilah esensi bahwa guru dan siswa

dituntut mampu memaknai hubungan antarfenomena atau gejala, khususnya

hubungan sebab dan akibat.

6) Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, siswa harus mencoba

atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan

berbagai ranah tujuan belajar yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk hal ini adalah: (1) menemukan tema atau

topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum;

Page 37: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

19

(2)mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus

disediakan; (3) mempelajari dasar teoretis yang relevan dari hasil-hasil

eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat

fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan

atas hasil percobaan; (7) membuat laporan dan mengomunikasikan hasil

percobaan.

b. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual berlatar belakang bahwa siswa belajar lebih bermakna

dengan melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah, tidak

hanya sekedar mengetahui, mengingat, dan memahami. Pembelajaran tidak hanya

berorientasi target penguasaan materi, yang akan gagal dalam membekali siswa

untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Dengan demikian, proses

pembelajaran lebih diutamakan daripada hasil belajar sehingga guru dituntut

untuk merencanakan strategi pembelajaran yang variatif dengan prinsip-prinsip

membelajarkan-memberdayakan siswa, bukan mengajar siswa.

Dalam pembelajaran kontekstual, guru memilih konteks pembelajaran yang tepat

bagi siswa dengan cara mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan

lingkungan tempat siswa tinggal serta budaya yang berlaku di lingkungannya.

Pemahaman, penyajian ilmu pengetahuan, keterampilan nilai sikap yang ada di

dalam materi dikaitkan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Dengan memilih

konteks secara tepat, maka siswa dapat diarahkan kepada pemikiran agar tidak

hanya berkonsentrasi dalam pembelajaran di lingkungan kelas saja, tetapi diajak

Page 38: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

20

untuk mengaitkan aspek-aspek yang benar-benar terjadi di dalam kehidupan

mereka sehari-hari, masa depan mereka, dan lingkungan masyarakat luas.

Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa dalam mencapai

tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi

informasi. Guru bertugas mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama

untuk merumuskan, menemukan sesuatu yang baru bagi kelas yang dapat berupa

pengetahuan dan keterampilan dari hasil menemukan sendiri oleh siswa.

c. Pendekatan Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakam landasan berpikir pendekatan kontekstual, yaitu

bahwa pendekatan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya

diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba (Suwarna,

2005). Menurut teori konstruktivisme, konsep-konsep yang dibina pada struktur

kognitif seseorang akan berkembang dan berubah apabila ia mendapat

pengetahuan atau pengalaman baru. Rumelhart dan Norman (1978) menjelaskan

seseorang akan dapat membina konsep di dalam struktur kognitifnya dengan

menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang tersedia ada

padanya dan proses ini dikenal sebagai accretion. Selain itu, konsep-konsep yang

ada pada seseorang boleh berubah selaras dengan pengalaman baru yang

dialaminya dan ini dikenali sebagai penalaran atau tuning. Seseorang juga boleh

membina konsep-konsep dalam struktur kognitifnya dengan menggunakan

analogi, yaitu berdasarkan pengetahuan yang ada padanya.

Page 39: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

21

Pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam proses pembelajaran karena

belajar menuntut pemanfaatan konsep sendiri dengan menghubungkan hal yang

dipelajari dengan pengetahuan yang ada.

3. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013

Model pembelajaran pada Kurikulum 2013 sebagai berikut.

1. Problem Based Learning adalah metode yang menempatkan siswa untuk

berperan sebagai pemecah masalah yang tidak terstruktur dalam real world

sebagai kegiatan belajar mereka. Problem based learning merupakan metode

pembelajaran yang berorientasikan pada peran aktif siswa dengan cara

menghadapkan siswa pada suatu permasalahan dengan tujuan siswa mampu

untuk menyelesaikan masalah yang ada secara aktif dan kemudian menarik

kesimpulan dengan menentukan sendiri langkah apa saja yang harus dilakukan

(Wardoyo, 2013: 40).

Melalui metode ini siswa diberi sebuah permasalah, kemudian dengan adanya

suatu masalah tersebut siswa dituntut untuk menemukan jalan keluarnya.

Bersamaan dengan proses mencari jalan keluar untuk sebuah masalah ini,

siswa akan mengalami proses belajar. Siswa tidak dibekali materi atau

informasi yang dipelajari, siswa akan memahami bahwa mereka lebih banyak

mempelajari cara belajar dengan membangun kemampuan dalam menarik

sebuah kesimpulan dari permasalahan yang dihadapi. Bern dan Erickson dalam

Komalasari (2013: 59) menegaskan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning) merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan

Page 40: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

22

siswa dalam memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep

dan keterampilan dari berbagai disiplin ilmu.

Wardoyo (2013: 43) mengatakan bahwa metode problem based learning

memiliki karakteristik adalah (1) adanya permasalahan yang mendasari proses

belajarsiswa; (2) proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (3) proses

pembelajaran yang dikendalikan oleh siswa; dan (4) refleksi terhadap proses

pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dilakukan sendiri oleh siswa.

2. Project Based Learning merupakan pendekatan yang memusat pada prinsip dan

konsep utama suatu disiplin, melibatkan siswa dalam memecahkan masalah

dan tugas penuh makna lainnya, mendorong siswa untuk bekerja mandiri

membangun pembelajaran, dan pada akhirnya menghasilkan karya nyata. Bern

dan Erickson dalam Komalasari (2013: 70) menyebutkan dengan metode

proyek ini siswa akan memiliki hasil kerja dirinya yang diperoleh dari belajar,

karya ini berupa produk akhir dari aktivitas belajar.

3. Discovery Learning merupakan metode pembelajaran yang memberikan

kesempatan pada siswa untuk menemukan suatu konsep. Hal ini diungkapkan

Bruner dalam Komalasari (2013: 21) yang mengatakan bahwa proses belajar

akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman

melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Discovery

merupakan metode yang mengharuskan siswa untuk menemukan jawaban

tanpa bantuan khusus (Nasution, 2008: 173).

Page 41: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

23

Berdasarkan uraian tersebut, metode penemuan (Discovery Learning) adalah

sebuah pembelajaran yang tidak menyajikan langsung pelajaran yang akan

diajarkan, tetapi mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri materi pelajaran

yang telah diinstruksikan sebelumnya. Peran guru dalam pembelajaran sebagai

pembimbing dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara

aktif.

4. Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran merupakan cara atau kecakapan guru dalam menyampaikan

suatu materi pembelajaran tertentu di kelas. Berikut beberapa teknik pembelajaran

yang dilakukan guru di dalam kelas (Suliani, 2011: 34).

a. Ceramah

Teknik ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Cara mengajar

yang tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan adalah

cara mengajar dengan ceramah.

b. Demonstrasi

Teknik demonstrasi merupakan metode penyajian pembelajaran dengan

memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,

situasi, atau benda tertentu, baik sekedarnya atau hanya sekedar tiruan.

Dengan demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih

berkesan secara mendalam.

c. Diskusi

Teknik diskusi adalah teknik yang menghadapkan siswa pada suatu

permasalahan. Dalam melaksanakan teknik diskusi perlu ada topik yang

Page 42: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

24

menjadi bahan diskusi antara satu atau sekelompok siswa dengan siswa yang

lainnya.

d. Simulasi

Simulasi berasal dari kata simulate yang berarti berpura-pura atau berbuat

seakan-akan. Sebagai teknik mengajar, simulasi dapat diartikan cara

penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk

memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Jenis-jenis

simulasi di antaranya Sosiodrama, Psikodrama, Role Playing, Pear Teaching,

dan Simulasi Game.

e. Tugas dan Resitasi

Tugas dan resitasi memiliki cakupan yang lebih luas dari pada sekadar

pekerjaan rumah. Tugas dan resitasi merangsang siswa untuk aktif belajar

baik secara individu maupun kelompok. Teknik ini digunakan dengan tujuan

agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap karena siswa

melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas. Tugas dan resitasi

dapat dilaksanakan di rumah, di sekolah, atau pun di tempat-tempat yang lain.

f. Tanya Jawab

Teknik tanya jawab adalah teknik mengajar yang memungkinkan terjadinya

komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama

terjadi dialog antara guru dan siswa. Komunikasi tersebut terjadi ketika guru

bertanya kemudian siswa menjawab atau ketika siswa bertanya lalu guru

menjawab.

Page 43: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

25

g. Kerja Kelompok

Teknik kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung

pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satuan

(kelompok) tersendiri atau pun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-

sub kelompok).

5. Media dalam Pembelajaran

Secara harfiah, kata media berarti perantara atau pengantar. Media sebagai segala

benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta

instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Media yang digunakan

dengan baik untuk kegiatan belajar mengajar dapat memengaruhi efektivitas

program instruksional (Brown dalam Suliani, 2011: 54).

Kesadaran akan pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran dirasakan

semakin meningkat. Hal ini tidak lepas karena faktor globalisasi dan kemajuan

teknologi yang menuntut pembelajaran semakin dinamis dan efektif. Dengan

adanya media, maka efektivitas kegiatan pembelajaran menjadi semakin mudah

untuk dijangkau.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala alat yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung

sehingga dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan

efisien. Menurut Hamalik (dalam Suliani, 2013: 61) bahwa media pembelajaran

memiliki fungsi, diantaranya sebagai berikut.

a. Mengubah titik berat pendidikan formal, dari pendidikan yang menekankan

pada pengajaran akademis, menekankan semata-mata pelajaran yang sebagian

Page 44: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

26

besar kurang berguna bagi kebutuhan anak yang beralih kepada pendidikan

yang mementingkan kebutuhan dan kehidupan anak.

b. Membangkitkan motivasi belajar pada murid. Maksudnya, adalah dengan

menampilkan media pada pembelajaran, maka siswa akan termotivasi untuk

belajar secara lebih aktif.

c. Memberikan kejelasan (classification) untuk mendapatkan pengalaman yang

lengkap, yaitu dengan melalui lambang kata, wakil dari benda yang sebenarnya

dengan melalui benda sebenarnya.

d. Memberikan rangsangan (stimulation) untuk keingintahuan yang merupakan

pangkal daripada ilmu pengetahuan yang hendak dieksploitasi dalam proses

belajar mengajar dengan pemakaian media pendidikan.

D. Tahapan Pembelajaran

Menurut standar proses, pembelajaran terdiri atas tiga tahap yang harus dilalui

yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian

pembelajaran.

1. Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu usaha manusia yang bersifat kompleks karena banyak

nilai-nilai dan faktor-faktor manusia yang turut terlibat di dalamnya. Dikatakan

sangat penting sebab pengajaran adalah usaha membentuk manusia yang baik.

Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran yang

direncanakan dapat dicapai. Dalam mencapai tujuan pembelajaran perlu adanya

perencanaan yang matang sehingga aktivitas pembelajaran menjadi terarah dan

berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Itulah alasan suatu perencanaan dalam

Page 45: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

27

pembelajaran menjadi sangat penting dan tidak dapat ditinggalkan. Perencanaan

pembelajaran memunyai peranan yang sangat penting yaitu untuk mengarahkan

guru selama proses pembelajaran berlangsung. Terdapat beberapa manfaat

perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut.

a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.

b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur

yang terlibat dalam kegiatan.

c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur

murid.

d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan sehingga setiap saat

diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.

e. Untuk bahan penyusun data agar terjadi keseimbangan kerja.

f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat, dan biaya.

Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk : (1) mempermudah,

memperlancar, dan meningkatkan hasil proses balajar mengajar; (2) dengan

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara profesional, sistematis, dan

berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan

memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan

terencana. Panduan penyusunan RPP Kurikulum 2013 revisi tahun 2017 dalam

hal isi komponen RPP merujuk pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016 yang

dipaparkan sebagai berikut:

a. identitas sekolah, yaitu terdapat satuan pendidikan, kelas, semester,

program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, dan jumlah

pertemuan;

Page 46: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

28

b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

c. kelas/semester;

d. materi pokok;

e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan

beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia

dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan

kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

ketercapaian kompetensi;

i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai KD yang disesuaikan

dengan karakteristik siswa dan KD yang akan dicapai;

j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran;

k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,

atau sumber belajar lain yang relevan;

l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,

dan penutup; dan

m. penilaian hasil pembelajaran.

Page 47: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

29

Komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk

format berikut ini.

Sekolah :

Mata Pelajaran :

Kelas/Semester :

Materi Pokok :

Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1. _____________ (KD pada KI-1)

2. _____________ (KD pada KI-2)

3. _____________ (KD pada KI-3)

Indikator: __________________

4. _____________ (KD pada KI-4)

Indikator: __________________

Catatan:

KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator

karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung.

Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yangdicapai melalui

proses pembelajaran langsung.

C. Tujuan Pembelajaran

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

2. Alat/Bahan 3. Sumber Belajar

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Kesatu:

a. Pendahuluan/KegiatanيAwalي(…menit)

b. Kegiatan Inti (... Menit)

c. Penutupي(…menit)

2. Pertemuan Kedua:

a. Pendahuluan/KegiatanيAwalي(…menit)

b. Kegiatan Inti (... Menit)

c. Penutupي(…menit),يdanيseterusnya.

H. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian

2. Bentuk instrumen dan instrument

3. Pedoman penskoran

Page 48: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

30

Selain menyusun RPP, dalam perencanaan pembelajaran penting bagi guru untuk

menyiapkan rambu-rambu penilaian. Penilaian dilakukan untuk mengukur sejauh

mana keberhasilan pencapaian tujuan belajar oleh guru dan siswa. Dalam

merancang penilaian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai

berikut.

1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD

pada KI-3 dan KI-4.

2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang biasa

dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk

menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.

Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya

dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta

untuk mengetahui kesulitan siswa.

4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut

berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

5) Remedi bagi siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan

program pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi ketuntasan.

6) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh

dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan

pendekatan tugas observasi lapangan maka penilaian harus diberikan baik

pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil

melakukan observasi lapangan (Mendikbud, 2013).

Page 49: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

31

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Tahap kedua dalam pembelajaran berdasarkan standar proses yaitu pelaksanaan

pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan adalah langkah awal guru untuk melaksanakan

pembelajaran, bisa berupa apersepsi dan motivasi sebagai berikut.

1) Mengondisikan siswa agar siap secara fisik dan juga psikis sehingga dapat

mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

2) Memberikan motivasi belajar kepada siswa secara kontekstual sesuai manfaat

dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan

contoh dan perbandingan lokal, nasional, dan internasional.

3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

4) Mengantarkan siswa kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan

dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan

pembelajaran atau KD yang akan dicapai.

5) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan

yang akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

Dari kegiatan pendahuluan tersebut guru dapat melakukan hal-hal yang berkaitan

dengan kegiatan apersepsi dan motivasi serta penyampaian kompetensi dan

rencana kegiatan.

Page 50: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

32

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang

dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

siswa untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik siswa

dan mata pelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan

informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan

KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar

siswa dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru

atau ahli, siswa menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan

pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan kepada siswa.

Setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap

seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai

pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara pengumpulan

data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang dieksplorasi, misalnya di

laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan, museum, dan sebagainya. Sebelum

menggunakannya siswa harus tahu dan terlatih dilanjutkan dengan

menerapkannya.

Page 51: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

33

Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar (learning event).

1) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan

siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak,

mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan

pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, dan

mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.

2) Menanya

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada siswa

untuk bertanya mengenai apa yang sudah disimak, dibaca, atau dilihat. Guru perlu

membimbing siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang hasil

pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan

fakta, konsep, prosedur, atau hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat

faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Siswa dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan

guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat siswa mampu mengajukan

pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan.

Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu siswa. Semakin terlatih

dalam bertanya makarasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.

Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan

beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan siswa, dari

sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.

Page 52: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

34

3) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari

berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu siswa dapat membaca buku

yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau

bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah

informasi.

Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses

informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,

menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai

kesimpulan dari pola yang ditemukan.

4) Mengomunikasikan Hasil

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan

dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil

tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa

atau kelompok siswa tersebut. Selain itu siswa yang lain juga memiliki

kesempatan untuk berpartisipasi dengan cara mengomentari atau bertanya tentang

hal-hal yang dianggap kurang jelas atas penyampaian hasil belajar oleh siswa

lainnya tersebut.

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan siswa sendiri membuat

rangkuman atau simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan

umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan

Page 53: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

35

tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai

dengan hasil belajar siswa, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya (Mendikbud, 2013).

Page 54: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

36

Tabel 2.1 Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru

Aspek yang Diamati

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi 1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta

didik atau pembelajaran sebelumnya. 2 Mengajukan pertanyaan menantang. 3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran. 4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran.

Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan

1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik. 2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok,

dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti

Penguasaan Materi Pelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran. 2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,

perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata. 3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat. 4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkret ke

abstrak).

Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai. 2 Memfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi

dan konfirmasi. 3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 4 Menguasai kelas. 5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

Aspek yang Diamati 6 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif (nurturant effect). 7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan.

Penerapan Pendekatan Scientific 1 Memancing peserta didik untuk bertanya. 2 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba. 3 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati. 4 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis. 5 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar (proses berpikir

yang logis dan sistematis). 6 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran

1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar

pembelajaran. 2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran.

Page 55: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

37

3 Menghasilkan pesan yang menarik. 4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar

pembelajaran. 5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.

Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru,

peserta didik, sumber belajar. 2 Merespon positif partisipasi peserta didik. 3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik. 4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif. 5 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam belajar.

Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

Kegiatan Penutup

Penutup Pembelajaran 1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan

peserta didik. 2 Memberikan tes lisan atau tulisan. 3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio. 4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan

berikutnya dan tugas pengayaan.

Sumber: (Modul materi pelatihan guru implementasi Kurikulum 2013).

3. Penilaian Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013

Berdasarkan buku pedoman penilaian di SMA dapat diketahui bahwa Penilaian

merupakan serangkaian kegiatan untuk memeroleh informasi atau data mengenai

proses dan hasil belajar siswa. Penilaian dilakukan dengan cara menganalisis dan

menafsirkan data hasil pengukuran capaian kompetensi siswa yang dilakukan

secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang

bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dalam Kurikulum 2013

memiliki beberapa karakteristik, yaitu belajar tuntas, otentik, berkesinambungan,

menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi, dan berdasarkan acuan

kriteria (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2015).

Page 56: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

38

a. Belajar Tuntas

Ketuntasan belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi setiap muatan

pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu belajar tertentu.

Ketuntasan aspek sikap (KI-1 dan KI-2) ditunjukkan dengan perilaku baik peserta

didik. Jika perilaku peserta didik belum menunjukkan kriteria baik maka

dilakukan pemberian umpan balik dan pembinaan sikap secara langsung dan

terus-menerus sehingga peserta didik menunjukkan perilaku baik.

Ketuntasan belajar aspek pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4) ditentukan

oleh satuan pendidikan. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar

diberi kesempatan untuk perbaikan (remedial teaching), dan peserta didik tidak

diperkenankan melanjutkan pembelajaran kompetensi selanjutnya sebelum

kompetensi tersebut tuntas. Kriteria ketuntasan dijadikan acuan oleh pendidik

untuk mengetahui kompetensi yang sudah atau belum dikuasai peserta didik.

Melalui cara tersebut, pendidik mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik

sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki.

b. Otentik

Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara holistis.

Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai secara bersamaan sesuai

dengan kondisi nyata. Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian

kompetensi peserta didik yang dikaitkan dengan situasi nyata bukan dunia

sekolah. Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk

dan teknik peniliaian. Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui

Page 57: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

39

oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan

oleh peserta didik.

c. Berkesinambungan

Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan

secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai

perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan

perbaikan hasil terus menerus dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian.

d. Menggunakan Bentuk dan Teknik Penilaian yang Bervariasi

Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan berbagai teknik

penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur atau

dinilai. Berbagai metode atau teknik penilaian dapat digunakan, seperti tes tertulis,

tes lisan, penugasan, penilaian kerja (praktik dan produk), penilaian proyek,

portofolio, dan pengamatan atau observasi.

e. Berdasarkan Acuan Kriteria

Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan acuan kriteria.

Kemampuan peserta didik tidakl dibandingkan terhadap ketuntasan yang

ditetapkan. Kriteria ketuntasan ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan

mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan

kondisi satuan pendidikan.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan

pembelajaran berbasis aktivitas yang bertujuan memfasilitasi siswa memperoleh

Page 58: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

40

sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini berimplikasi pada penilaian yang

harus meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan baik selama proses (formatif)

maupun pada akhir periode pembeajaran (sumatif).

1) Penilaian Sikap

Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku

spiritual dan sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas

sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui

capaian/perkembangan sikap siswa dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku siswa

sesuai butir-butir nilai sikap dalam KD dari KI-1 dan KI-2.

Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata

pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan

konseling (BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis

dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Jurnal berisi catatan anekdot

(anecdotal record), catatan kejadian tertentu (incidental record), dan informasi

lain yang valid dan relevan. Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang

dilihat langsung oleh guru, wali kelas, dan guru BK, tetapi juga informasi

lain yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber. Selain itu,

penilaian diri dan penilaian antarteman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan

dan pembentukan karakter siswa, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah

satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik. Skema penilaian

sikap dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 59: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

41

Gambar 2.1 Skema Penilaian Sikap

(a) Observasi

Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa lembar observasi atau jurnal.

Lembar observasi atau jurnal tersebut berisi kolom catatan perilaku yang diisi

oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK berdasarkan

pengamatan dari perilaku siswa yang muncul secara alami selama satu

semester. Perilaku siswa yang dicatat di dalam jurnal pada dasarnya adalah

perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik yang berkaitan dengan indikator

dari sikap spiritual dan sikap sosial. Setiap catatan memuat deskripsi perilaku

yang dilengkapi dengan waktu dan tempat teramatinya perilaku tersebut. Catatan

tersebut disusun berdasarkan waktu kejadian.

Apabila seorang siswa pernah memiliki catatan sikap yang kurang baik, jika pada

kesempatan lain siswa tersebut telah menunjukkan perkembangan sikap (menuju

atau konsisten) baik pada aspek atau indikator sikap yang dimaksud, maka

di dalam jurnal harus ditulis bahwa sikap siswa tersebut telah (menuju atau

Page 60: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

42

konsisten) baik atau bahkan sangat baik. Dengan demikian, yang dicatat dalam

jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik dan sangat baik, tetapi juga setiap

perkembangan sikap menuju sikap yang diharapkan. Berdasarkan kumpulan

catatan tersebut guru membuat deskripsi penilaian sikap untuk satu semester.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan

penilaian (mengikuti perkembangan) sikap dengan teknik observasi:

(a) Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas, guru mata

pelajaran, dan guru BK selama periode satu semester;

(b) Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang menjadi

tanggung-jawabnya; bagi guru mata pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan

untuk setiap kelas yang diajarnya; bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan

untuk setiap kelas di bawah bimbingannya;

(c) Perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial siswa dapat dicatat dalam

satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah;

(d) Siswa yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah mereka yang

menunjukkan perilaku yang sangat baik atau kurang baik secara alami

(siswa-siswa yang menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam

jurnal);

(e) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tersebut tidak

terbatas pada butir-butir nilai sikap (perilaku) yang hendak ditanamkan

melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana

dirancang dalam RPP, tetapi juga butir-butir nilai sikap lainnya yang

ditumbuhkan dalam semester itu selama sikap tersebut ditunjukkan oleh

siswa melalui perilakunya secara alami;

Page 61: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

43

(f) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mencatat (perkembangan)

sikap siswa segera setelah mereka menyaksikan dan/atau memperoleh

informasi terpercaya mengenai perilaku siswa sangat baik/kurang baik

yang ditunjukkan siswa secara alami;

(g) Apabila siswa tertentu pernah menunjukkan sikap kurang baik, ketika yang

bersangkutan telah (mulai) menunjukkan sikap yang baik (sesuai harapan),

sikap yang (mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal;.

(h) Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK meringkas

perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap siswa dan

menyerahkan ringkasan tersebut kepada wali kelas untuk diolah lebih

lanjut.

(b) Penilaian diri

Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri

sendiri (siswa) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan sikapnya

dalam berperilaku. Hasil penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data

konfirmasi perkembangan sikap siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga dapat

digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan

kemampuan refleksi atau mawas diri.

Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir- butir

pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom “Ya” dan “Tidak” atau

dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk penilaian

sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.

Page 62: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

44

(c) Penilaian Antarteman

Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang dilakukan oleh

seorang siswa (penilaian) terhadap siswa yang lain terkait dengan sikap/perilaku

siswa yang dinilai. Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat

digunakan sebagai data konfirmasi. Selain itu, penilaian antarteman juga

dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang

rasa, dan saling menghargai.

Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir- butir

pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom “YA” dan “TIDAK”

atau dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk

penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.

2) Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui

penguasaan siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, maupun

prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian

pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik

penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai.

Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah

mencapai KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan

kekuatan penguasaan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran

(diagnostic). Hasil penilaian digunakan memberi umpan balik (feedback)

Page 63: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

45

kepada siswa dan guru untuk perbaikan mutu pembelajaran. Hasil penilaian

pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan

dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.

Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan

karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan antara lain tes

tertulis, tes lisan, penugasan, dan portofolio. Berikut disajikan uraian mengenai

pengertian, langkah-langkah, dan contoh kisi-kisi dan butir instrumen tes

tertulis, lisan, penugasan, dan portofolio dalam penilaian pengetahuan.

a) Tes Tertulis

Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis

berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes

tertulis dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

(1) Menetapkan Tujuan Tes

Langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan tujuan penilaian, apakah

untuk keperluan mengetahui capaian pembelajaran atau untuk memperbaiki proses

pembelajaran, atau untuk kedua-duanya. Tujuan penilaian harian (PH) berbeda

dengan tujuan penilaian tengah semester (PTS), dan tujuan untuk penilaian akhir

semester (PAS). Sementara penilaian harian biasanya diselenggarakan untuk

mengetahui capaian pembelajaran ataukah untuk memperbaiki proses

pembelajaran, PTS dan PAS umumnya untuk mengetahui capaian pembelajaran.

Page 64: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

46

(2) Menyusun Kisi-Kisi

Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal yang akan ditulis yang

meliputi antara lain KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan

jumlah soal. Kisi-kisi disusun untuk memastikan butir-butir soal mewakili apa

yang seharusnya diukur secara proporsional. Pengetahuan faktual, konseptual,

dan prosedural dengan kecakapan berfikir tingkat rendah hingga tinggi akan

terwakili secara memadai.

(3) Menulis Soal Berdasarkan Kisi-kisi dan Kaidah Penulisan Soal

(4) Menyusun Pedoman Penskoran.

Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan

kunci jawaban. Untuk soal uraian disediakan kunci atau model jawaban dan

rubrik.

b) Tes Lisan

Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara lisan dan

siswa merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Selain bertujuan mengecek

penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, tes lisan dapat

menumbuhkan sikap berani berpendapat, percaya diri, dan kemampuan

berkomunikasi secara efektif. Dengan demikian, tes lisan dilakukan pada saat

proses pembelajaran berlangsung. Tes lisan juga dapat digunakan untuk melihat

ketertarikan siswa terhadap pengetahuan yang diajarkan dan motivasi siswa dalam

belajar.

c) Penugasan

Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan

memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan

Page 65: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

47

untuk mengukur pengetahuan dapat dilakukan setelah proses pembelajaran

(assessment of learning). Sedangkan penugasan untuk meningkatkan pengetahuan

diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran (assessment for

learning). Tugas dapat dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai

karakteristik tugas yang diberikan.

d) Portofolio

Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan

informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan

kemampuan siswa dalam satu periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio

antara lain portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran.

Guru dapat memilih tipe portofolio yang sesuai dengan tujuannya. Untuk SMA,

tipe portofolio yang utama untuk penilaian pengetahuan adalah portofolio

pameran, yaitu merupakan kumpulan sampel pekerjaan terbaik dari KD pada KI-

3, terutama pekerjaan-pekerjaan dari tugas-tugas dan ulangan harian tertulis yang

diberikan kepada siswa.

Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal

pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau

elektronik. Pada akhir suatu semester kumpulan sampel pekerjaan tersebut

digunakan sebagai sebagian bahan untuk mendeskripsikan pencapaian

pengetahuan secara deskriptif. Portofolio pengetahuan tidak diskor lagi dengan

angka.

Page 66: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

48

Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian portofolio untuk pengetahuan:

(1) Pekerjaan asli siswa;

(2) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru;

(3) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;

(4) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio;

(5) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap pembelajaran KD dari

KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke

dalam portofolio.

3) Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan

tugas tertentu di dalam berbagai macam konteks sesuai dengan indikator

pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai

teknik, antara lain penilaian kinerja, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.

Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan

karakteristik KD pada KI-4.

Page 67: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

49

Teknik penilaian keterampilan dapat digambarkan pada skema berikut.

Gambar 2.3. Teknik Penilaian Keterampilan

Berikut disajikan uraian singkat mengenai teknik-teknik penilaian keterampilan

tersebut yang mencakup pengertian, langkah-langkah, dan contoh instrumen dan

rubrik penilaian.

(1) Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah penilaian untuk mengukur capaian pembelajaran

yang berupa keterampilan proses dan/atau hasil (produk). Dengan demikian,

aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah kualitas proses

mengerjakan/melakukan suatu tugas atau kulaitas produknya atau kedua-

duanya. Contoh keterampilan proses adalah keterampilan melakukan

tugas/tindakan dengan menggunakan alat dan/atau bahan dengan prosedur kerja

Penilaian

Keterampilan

Kinerja

Mengukur capaian pembelajaran berupa keterampilan proses

dan/atau hasil (produk)

Proyek

Mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui

penyelesaian suatu tugas dalam periode/waktu tertentu

Portofolio

Sampel karya siswa terbaik dari KD pada KI-4 untuk

mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan (dalam

satu semester)

Page 68: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

50

kerja tertentu, sementara produk adalah sesuatu (bisanya barang) yang

dihasilkan dari penyelesaian sebuah tugas.

Contoh penilaian kinerja yang menekankan aspek proses adalah berpidato,

membaca karya sastra, menggunakan peralatan laboratorium sesuai keperluan,

memainkan alat musik, bermain bola, bermain tenis, berenang, koreografi, dan

dansa. Contoh penilaian kinerja yang mengutamakan aspek produk adalah

membuat gambar grafik, menyusun karangan, dan menyulam. Contoh penilaian

kinerja yang mempertimbangkan baik proses maupun produk adalah

memasak nasi goreng dan memanggang roti.

Langkah-langkah umum penilaian kinerja ialah sebagai berikut:

(a) menyusun kisi-kisi;

(b) mengembangkan/menyusun tugas yang dilengkapi dengan langkah-

langkah, bahan, dan alat;

(c) menyusun rubrik penskoran dengan memperhatikan aspek-aspek yang

perlu dinilai;

(d) melaksanakan penilaian dengan mengamati siswa selama proses

penyelesaian tugas dan/atau menilai produk akhirnya berdasarkan rubrik;

(e) mengolah hasil penilaian dan melakukan tindak lanjut.

(2) Penilaian Proyek

Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam

periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur

Page 69: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

51

satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Tugas tersebut

berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data,

pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.

Pada penilaian proyek setidaknya ada 4 (empat) hal yang perlu

dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut.

(a) Pengelolaan

Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi, dan mengelola

waktu pengumpulan data, serta penulisan laporan.

(b) Relevansi

Topik, data, dan produk sesuai dengan KD.

(c) Keaslian

Produk (misalnya laporan) yang dihasilkan siswa merupakan hasil karyanya,

dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan

terhadap proyek siswa.

(d) Inovasi dan kreativitas

Hasil proyek siswa terdapat unsur-unsur kebaruan dan menemukan sesuatu yang

berbeda dari biasanya.

(3) Penilaian Portofolio

Seperti pada penilaian pengetahuan, portofolio untuk penilaian keterampilan

merupakan kumpulan sampel karya terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap

siswa disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan

oleh guru. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau elektronik.

Page 70: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

52

Pada akhir suatu semester kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai

sebagian bahan untuk mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara

deskriptif. Portofolio keterampilan tidak diskor lagi dengan angka.

4. Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013

Evaluasi yaitu merupakan proses sederhana memberikan atau menetapkan nilai

kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, objek,

dan masih banyak lagi (Davies dalam Dimyati dan Mudjiono, 2013: 190).

Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu Wand

dan(Brown dalam Dimyati dan Mudjiono, 2013: 191). Evaluasi adalah tindakan

tentang penetapan derajat penguasaan atribut tertentu oleh individu atau kelompok

(Kourilski dalam Hamalik, 2001: 145).

Evaluasi penting dilakukan dalam suatu pembelajaran untuk mengetahui

ketercapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi pembelajaran adalah

evaluasi terhadap proses belajar-mengajar. Dimyati dan Mudjiono (2013:

221)mengemukakan definisi evaluasi pembelajaran yaitu suatu proses untuk

menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan

penilaian dan pengukuhan. Dimyati dan Mudjiono (2013: 221) juga mencatat

bahwa evaluasi pembelajaran mencakup pembuatan pertimbangan tentang jasa,

nilai atau manfaat program, hasil, dan proses pembelajaran.

Ada beberapa fungsi dan tujuan dalam evaluasi pembelajaran. Beberapa fungsi

dan tujuan tersebut ialah sebagai berikut.

Page 71: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

53

a. Pengembangan

Pengembangan suatu program pendidikan pada hakikatnya adalah pengembangan

dalam bidang perencanaan. Perencanaan mengandung nilai strategis karena

merupakan acuan dalam rangka operasionalisasi pendidik dan pembelajaran.

Dimyati dan Mudjiono (2006: 222) menjelaskan fungsi dan evaluasi pembelajaran

untuk pengembangan pembelajaran dilaksanakan apabila hasil kegiatan evaluasi

pembelajaran digunakan sebagai dasar pengembangan pembelajaran.

b. Evaluasi

Evaluasi juga berfungsi dan bertujuan untuk menetapkan kedudukan suatu

program pembelajaran berdasarkan ukuran dan kriteria tertentu sehingga suatu

program dapat dipercaya, diyakini dan dapat dilaksanakan, dan program tersebut

harus diperbaiki dan disempurnakan.

Tujuan evaluasi hasil belajar yaitu untuk (1) memberikan informasi yang

berkenaan dengan kemajuan siswa, (2) pembinaan kegiatan pembelajaran, (3)

menempatkan kemampuan dan kesulitan, (4) mendorong motivasi belajar siswa,

dan (5) membantu dan membimbing tingkah laku peserta didik.

Kurikulum 2013 mengembangkan modus penilaian autentik. Penilaian

autentik(Authentic Assessment)adalah pengukuran yang bermakna secara

signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan

pengetahuan. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara

signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekalipun. Ketika

menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta

didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan,

Page 72: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

54

aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah (Kemendikbud,

2013).

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam

pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian tersebut mampu

menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka

mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian

autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,

memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam

pengaturan yang lebih autentik (Kemendikbud, 2013).

Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran

langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka

panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas

tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks.

Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respons peserta didik

atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada (Kemendikbud,

2013).

Dalam penilaian autentik, jenis penilaian yang digunakan yaitu penilaian kinerja,

proyek, portofolio, dan tertulis. Penilaian kerja dilakukan dengan cara merekam

hal-hal seperti daftar cek (checklist), catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative

records), skala penilaian (rating scale), memori atau ingatan (memory approach).

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus

diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Selanjutnya,

penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang

Page 73: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

55

menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Terakhir

adalah tes tertulis yang berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif,

sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan

peserta didik.

5. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dalam pembelajaran ialah aktivitas yang berkaitan dengan

aktivitas bersifat fisik dan mental. Sehubungan dengan hal ini, Piaget dalam

Sadirman(2011: 100) menerangkan bahwa seorang anak berpikir sepanjang ia

berbuat, tanpa perbuatan anak tidak akan berpikir. Oleh karena itu, agar anak

berpikir sendiri ia harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Berpikir pada

taraf verbal akan timbul setelah anak berpikir dalam taraf perbuatan. Jadi, sudah

jelas aktivitas yang bersifat fisik maupun mental merupakan kegiatan belajar yang

optimal.

Paul B. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa

yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut (Sardiman, 1994: 100).

a. Aktivitas melihat (visual activities), seperti membaca, memperhatikan gambar

demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain;

b. Aktivitas lisan (oral activities), seperti menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,

interupsi;

c. Aktivitas mendengarkan (listening activities), seperti mendengarkan:uraian,

percakapan, diskusi, musik, pidato;

d. Aktivitas menulis (writing activities), seperti menulis cerita, karangan, laporan,

angket, menyalin;

Page 74: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

56

e. Aktivitas menggambar (drawing activities), seperti menggambar, membuat

grafik, peta, diagram;

f. Aktivitas gerak (motor activities), seperti melakukan percobaan, membuat

konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak;

g. Aktivitas mental (mental activities), seperti menanggap, mengingat,

memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan;

h. Aktivitas emosi (emotional activities), seperti menaruh minat, merasa bosan,

gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Dari delapan aktivitas belajar di atas, aktivitas yang menunjang siswa dalam

melakukan pembelajaran menyusun teks hasil observasi, peneliti mengacu pada

aktivitas berikut.

a. Aktivitas melihat (visual activities), seperti membaca, memperhatikan gambar

demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

b. Aktivitas lisan (oral activities), seperti menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,

interupsi.

c. Aktivitas mendengarkan (listening activities), seperti mendengarkan:uraian,

percakapan, diskusi, musik, pidato.

d. Aktivitas menulis (writing activities), seperti menulis cerita, karangan, laporan,

angket, menyalin.

e. Aktivitas gerak (motor activities), seperti mengacungkan tangan untuk

bertanya, maju ke depan kelas untuk menuliskan, memperagakan cerita.

Page 75: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

57

f. Aktivitas mental (mental activities), seperti menanggap, mengingat,

memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

g. Aktivitas emosi (emotional activities), seperti menaruh minat, merasa bosan,

gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Tabel 2.3 Aktivitas Siswa

No. Indikator Deskripsi

1 Aktivitas Mengamati Siswa mengamati secara langsung semua yang

diberikan oleh guru, pada proses pembelajaran.

2 Aktivitas Menanyakan

Siswa mengajukan pertanyaan tentang informasi

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari

pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang

bersifat hipotetik).

3 Aktivitas Menalar

Siswa memahami, mencerna, lalu menyimpulkan

apa yang dipelajari serta informasi yang

didapatkan.

4 Aktivitas Mencoba Siswa mempraktekan apa yang telah dipelajari

atau informasi yang didapatkannya.

5 Aktivitas

Mengomunikasikan

Siswa menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,

tertulis, atau media lainnya

Sumber: Implementasi Kurikulum 2013 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

E. Menulis Teks Eksposisi

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain

(Tarigan, 2008: 3). Setiap penulis pasti memiliki tujuan dengan tulisannya, antara

lain mengajak, menginformasikan, meyakinkan, atau menghibur pembaca.

Menulis dapat diartikan sebagai aktivitas mengekspresikan ide, gagasan, pikiran,

atau perasaan ke dalam lambang bahasa tulis.

Page 76: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

58

Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir

(Tarigan, 2008): 22). Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah

menulis atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama

meskipun ada pendapat yang mengatakan bahwa kedua istilah tersebut memiliki

pengertianيyangيberbeda.يIstilahي“menulis”يseringيmelekatيpadaيprosesيkreatifي

yangيberjenisيilmiah.يAdapunيistilahي“tulisan”يseringيdilekatkanيpada proses

kreatif yang berjenis nonilmiah.

“Menulis”يdanي“tulisan”يsebenarnyaيduaيkegiatanيyangيsamaيkarenaيmenulisي

berarti menulis (baca: menyusun atau merangkai, bukan mengkhayal) kata

menjadi kalimat, menyusun kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf,

menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan.

Pokok persoalan di dalam tulisan disebut gagasan atau pikiran. Gagasan tersebut

menjadi dasar bagi berkembangnya tulisan tersebut. Gagasan pada sebuah tulisan

biasa bermacam-macam, bergantung pada keinginan penulis. Melalui tulisannya,

penulis bisa mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, pendapat, kehendak, dan

pengalamannya.

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh orang lain dapat membaca

lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran

grafik itu (Tarigan, 2008: 22). Dalam kegiatan menulis, seseorang dituntut untuk

menguasai struktur bahasa dan kosakata. Dengan menguasai dua hal tersebut

seseorang dapat menyusun tulisannya secara sistmatis sehingga tulisan mudah

dibaca dan dimengerti oleh pembaca.

Page 77: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

59

Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta

mengungkapkannya secara tersurat. Untuk dapat mengungkapkan gagasan secara

tersurat, seorang penulis harus dapat menggambarkan bahasa dengan kata-kata

padat makna yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi

kepada pembaca karena menulis bukan hanya melukiskan lambang-lambang

grafis semata. Dengan demikian, pesan yang disampaikan penulis melalui

tulisannya akan mudah dipahami oleh pembaca (Akhadiah dkk, 1998: 2)

Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir

(Tarigan, 2008: 22). Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah

menulis atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama

meskipun ada pendapat yang mengatakan bahwa kedua istilah tersebut memiliki

pengertianيyangيberbeda.يIstilahي“menulis”يseringيmelekatيpadaيprosesيkreatifي

yang berjenis ilmiah.يAdapunيistilahي“tulisan”يseringيdilekatkanيpadaيprosesي

kreatif yang berjenis nonilmiah.

Menulis dan tulisan sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis berarti

menulis (baca: menyusun atau merangkai, bukan mengkhayal) kata menjadi

kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan

kompleks yang mengusung pokok persoalan. Pokok persoalan di dalam tulisan

disebut gagasan atau pikiran. Gagasan tersebut menjadi dasar bagi

berkembangnya tulisan tersebut. Gagasan pada sebuah tulisan biasa bermacam-

macam, bergantung pada keinginan penulis. Melalui tulisannya, penulis bisa

mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, pendapat, kehendak, dan

pengalamannya.

Page 78: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

60

Menulis juga merupakan proses penemuan yang terus-menerus, bagaimana

menemukan bahasa yang efektif untuk mengomunikasikan pikiran dan perasaan;

mengaplikasikan apa yang dimiliki, baik kosakata maupun tata bahasa, dari apa

yang pernah siswa pelajari di kelas. Kegiatan menulis juga melibatkan komponen-

komponen bahasa di dalamnya. Kegiatan menulis juga merupakan respresentasi

dari penguasaan kosakata yang dimiliki seseorang membantu dirinya dalam

menemukan segala yang ada dalam pikirannya dalam bentuk tulisan.

Menulis juga merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif, sedangkan

tujuan dari menulis adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap,

dan isi pikiran secara jelas dan efektif. Pengungkapan fakta, perasaan, sikap, dan

isi pikiran tersebut dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat. Selain itu, menulis

memiliki keuntungan-keuntungan sebagai berikut.

1. Dengan menulis, kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri kita.

Kita mengetahui sampai di mana pengetahuan kita tentang suatu topik. Untuk

mengembangkan topik itu, kita terpaksa berpikir, menggali pengetahuan dan

pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar.

2. Melalui kegiatan menulis, kita mengembangkan berbagai gagasan. Kita

terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta

yang mungkin tidak pernah dilakukan jika tidak menulis.

3. Kegiatan menulis memaksa lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai

informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis.

4. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta

mengungkapkannya secara tersurat.

Page 79: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

61

5. Melalui tulisan kita dapat meninjau serta menilai gagasan kita sendiri secara

lebih objektif.

6. Dengan menulis di atas kertas, kita akan lebih mudah memecahkan

permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat, dalam konteks

yang lebih konkret.

7. Tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif. Kita

harus menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi

penyadap informasi dari orang lain.

8. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir serta

berbahasa secara tertib.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa komunikasi lewat tulisan memiliki

banyak keuntungan. Lewat kegiatan menulis dapat menghasilkan komunikasi

yang objektif dan efektif karena sebelum tulisan itu dikomunikasikan kepada

orang lain, sang penulis dapat menganalisis tulisannya dengan cermat dan teliti

sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi yang hendak dicapainya. Analisis

yang cermat dan teliti jelas dapat dilakukan karena sifat tulisan yang tersurat.

Dalam proses pembelajaran, seseorang belajar bagaimana mengkomunikasikan

pikiran dan perasaannya dengan menggunakan tanda-tanda yang jelas yang dapat

dimengerti tidak saja oleh dirinya tetapi juga oleh orang lain. Menulis secara jelas

merupakan sebuah sistem komunikasi antarmanusia dengan menggunakan tanda-

tanda konvensional yang jelas. Tanda-tanda konvensional yang dimaksud ialah

penggunaan huruf atau ejaan yang telah disepakati dalam suatu bahasa.

Menulis merupakan kegiatan untuk menyatakan gagasan, ide-ide, pikiran, atau

perasaan lewat tulisan dengan memperhatikan susunan kalimat, ujaran, dan tanda

Page 80: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

62

baca. Menulis bagi sebagian orang adalah kegiatan yang mudah untuk dilakukan

meskipun bagi sebagian yang lain menulis adalah hal yang sukar. Tidak semua

orang mampu menyatakan pikiran, gagasan, ide-ide, dan perasaannya ke dalam

tulisan.

Kegiatan menulis menuntut kemampuan penguasaan bahasa, yaitu kesanggupan

dalam menggunakan unsur-unsur kemampuan yang berbeda. Seorang siswa akan

dapat menulis dengan baik apabila mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

Selain itu, untuk dapat menulis dengan baik, ada beberapa faktor yang

mempengaruhinya, yaitu (1) kaya akan ide, (2) memiliki ilmu pengetahuan yang

luas, pengalaman hidup yang mendalam, (4) memiliki intuisi yang tajam, (5)

memiliki jiwa yang arif, dan (6) kaya akan bahasa.

Kemampuan menulis seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu (1)

menguasai pengetahuan bahasa yang meliputi penguasaan kosakata secara aktif,

penguasan kaidah secara gramatikal, dan penguasaan gaya bahasa, (2) memiliki

kemampuan penalaran yang baik, dan (3) memiliki pengetahuan yang baik dan

mantap mengenai objek garapannya. Jika penulis menguasai ketiga faktor

tersebut, penulis akan dapat membuat tulisan narasi dengan baik.

Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan ialah sebagai alat komunikasi yang

tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena melatih para

pelajar untuk berpikir kritis. Menulis bertujuan untuk memudahkan merasakan

dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi

kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi

pengalaman. Tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita.

Page 81: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

63

Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi membaca tertentu

dan bagi waktu tertentu. Salah satu dari tugas-tugas terpenting penulis sebagai

penulis adalah menguasai prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan,

susunan, dan gaya. Secara singkat: belajar menulis adalah belajar berpikir

dalam/denganيcaraيtertentuي(D’AngeloيdalamيTarigan,23 :2008ي).

Setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan yang sangat beraneka ragam

bagi penulis. Penulis yang belum berpengalaman baiknya memperhatikan kategori

di bawah ini sebagai berikut.

a. Memberitahukan atau mengajar.

b. Meyakinkan atau mendesak.

c. Menghibur atau menyenangkan.

d. Mengutarakan/mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api.

Maksud atau tujuan penulis (the writer’s intention)يadalahي“responsiيatau jawaban

yang diharapkan oleh penulis dariيpembaca”.يBerdasarkan batasan ini, dapat

dirinci sebagai berikut.

1. Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana

informatif (informative disource).

2. Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana

peruasif (persuasive discourse).

3. Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang

mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer (wacana kesastraan atau

litery discourse).

Page 82: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

64

4. Tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api

disebut wacana ekspresif (expressive discourse).

Perlu diperingatkan di sini bahwa dalam praktiknya jelas sekali terlihat bahwa

tujuan-tujuan yang telah disebutkan tadi sering bertumpang-tindih, dan setiap

orang mungkin saja menambahkan tujuan-tujuan lain yang belum tercakup dalam

daftar di atas. Akan tetapi, dalam kebanyakan tujuan menulis, ada satu tujuan

yang menonjol atau dominan; dan yang dominan inilah memberi nama atas

keseluruhan tujuan tersebutي(D’AngeloيdalamيTarigan,25ي:2008ي).

Kualitas tulisan dapat diukur berdasarkan unsur-unsur yang membangun sebuah

tulisan. Unsur-unsur tersebut antara lain isi, dan aspek kebahasaan (Akhadiah,

1988: 23).

1. Isi tulisan merupakan gagasan yang mendasari keseluruhan tulisan. Gagasan

yang baik didukung oleh hal-hal sebagai berikut.

a. Pengoperasian gagasan, yaitu kepaduan hubungan antarparagraf;

b. Kesesuaian isi dengan tujuan penulisan;

c. Kemampuan mengembangkan topik. Pengembangan topik yang baik

adalah pengembangan secara tuntas, rinci, dan tunggal.

2. Aspek kebahasaan

Unsur-unsur kebahasaan yang dapat dijadikan petunjuk penyajian bahasa

yang baik dalam tulisan adalah sebagai berikut.

a. Tulisan harus jelas dan tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi

pembaca. Kalimat-kalimat dalam tulisan harus efektif.

b. Tulisan harus menerapkan ejaan bahasa Indonesia (EBI), meliputi

pemakaian huruf, kata, unsur, serapan, serta pemakaian tanda baca.

Page 83: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

65

Namun, untuk menjaga kecermatan, peneliti hanya akan meneliti

pemakaian huruf kapital, tanda baca, titik dan koma.

c. Ketepatan pilihan kata. Hal ini tidak terlepas dari kaidah makna dan

sintaksis. Penulis harus memperhatikan kebakuan kata yang dipilihnya.

Unsur-unsur dalam menulis merupakan satu kesatuan dari isi tulisan dan

aspek kebahasan yang saling berkaitan satu sama lainnya. Apabila unsur-

unsur menulis tersebut dikuasai oleh siswa, siswa tidak merasa kesulitan

dalam menulis.

Langkah awal dalam menulis artikel opini (eksposisi), beberapa langkah berikut

ini dapat dilakukan, yaitu pertama, menggali ide. Ketika menemukan ide cobalah

analisis masalah (tema) tersebut. Lakukan riset data. Diskusikan dengan banyak

orang sehingga analisis kita terhadap tema tersebut menjadi sebuah analisis kritis

dan tajam dengan problem solving yang brilian. Kedua, membuat kerangka tulisan

secara rinci. Pastikan kerangka tulisan kita berstruktur pembukaan, isi, dan

penutup. Struktur yang demikian memungkinkan hasil tulisan kita mudah dibaca

dan dipahami oleh calon pembbaca. Ketiga, kumpulkan data dan referensi (buku,

majalah, Koran, hasil penelitian dan lain sebagainya). Referensi bermanfaat dalam

membangun analisis terhadap permasalahan yang akan kita tulis sementara data

berfungsi sebagai penguat. Keempat, mulailah menulis. Setelah langkah-langkah

sebelumnya kita lakukan, mulailah untuk menulis. Terakhir adalah editing.

Editing diperlukan untuk mengetahui apakah tulisan kita sesuai dengan Ejaan

bahasa Indonesia (EBI) .

Page 84: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

66

1. Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah uraian atau pemaparan yang isinya berupa penjelasan atau

informasi mengenai mengapa dan bagaimana yang diungungkapkan berdasarkan

fakta dengan menunjukkan berbagai bukti konkret dengan tujuan menambah

pengetahuan pembaca. Teks eksposisi ini sangat mudah untuk ditemukan

misalnya pada artikel, skripsi, atau karya ilmiah lain yang memberikan informasi

baru bagi pembacanya.

2. Ciri-ciri Teks Eksposisi

Ada beberapa ciri-ciri karangan eksposisi sebagai berikut.

Paparan isi karangan yang berisi pendapat, gagasan, keyakinan.

1. Paparan memerlukan fakta yang diperlukan dengan angka, statistik, peta dan

grafik.

2. Paparan memerlukan analisis dan sintesis.

3. Paparan menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, dan penelitian,

serta sikap dan keyakinan.

4. Paparan menjadi sumber daya khayal.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang informatif dengan kata-kata yang

denotatif, serta penutup paparan yang berisi penegasan.

Page 85: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

67

3. Tujuan Teks Eksposisi

Ada beberapa tujuan karangan eksposisi berdasarkan Eti (dalam Dalman, 2012:

120).

a. Memberi informasi atau keterangan yang sejelas-jelasnya tentang objek,

meskipun pembaca belum pernah mengalami atau mengamati sendiri, tanpa

memaksa orang lain untuk menerima gagasan atau informasi.

b. Memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.

c. Menyajikan fakta dengan gagasan yang disusun sebaik-baiknya sehingga

mudah dipahami oleh pembaca.

Digunakan untuk menjelaskan hakikat sesuatu, memberikan petunjuk mencapai

atau mengerjakan sesuatu, menguraikan proses dan menemukan pertalian antara

satu hal dengan hal yang lain.

4. Macam-macam Teks Eksposisi

Ada beberapa macam eksposisi berdasarkan Mariskan (dalam Dalman, 2012:

121).

a. Lukisan dalam Eksposisi

Lukisan dalam eksposisi adalah paparan yang mempergunakan lukisan agar

paparan itu tidak kering, misalnya otobiografi, kisah perampokan, peristiwa

pembunuhan.

b. Eksposisi Proses

Eksposisi yang memparkan atau menjelaskan proses terjadinya sesuatu,

misalnya proses pembuatan tempe.

c. Eksposisi Perbandingan

Page 86: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

68

Dalam memperjelas paparan sering digunakan perbandingan di antara dua hal

atau lebih. Kedua hal atau lebih itu dicari perbedaannya dan persamaannya.

Susunan paparan perbandingan itu dapat berpola A+B atau A/B+A/B. Pola

A+B maksudnya perbedaan A dijelaskan terlebih dahulu, baru perbedaan B.

Berbeda dengan teori kedua yang menggunakan satu sekaligus atau kedua

masalah.

Contoh: ada dua orang bernama Dadap dan Cecep

1) Pola A+B

Dadap, anak pak Hasan orangnya lemah lembut, sopan. Bentuk tubuhnya

ramping, berambut keriting, jika berbicara sangat menyenangkan serta

pandai bercerita. Setisp orang yang mengenalnya akan mengatakan bahwa

Dadap orang yang baik.

Berlainan dengan Cecep. Cecep orangnya sangat angkuh, berlagak

kebarat-baratan, bentuk tubuhnya tegap dan membusung, berambut lurus,

jika bicara seperti orang besar. Kesan yang diajak bicara adalah bahwa

Cecep sombong.

2) Pola A/B+A/B

Dadap dan Cecep dibesarkan dari keluarga yang berbeda. Dadap dari

lingkungan keluarga yang sederhana, sedangkan Cecep dilahirkan dari

keluarga bangsawan dan keluarga berbeda.

5. Macam-Macam Metode Pengembangan Karangan Teks Eksposisi

Pengembangan karangan eksposisi dapat menggunakan beberapa metode. Penulis

bebas memilih metode dengan materi sajian serta memungkingkan terciptanya

Page 87: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

69

kejelasan dan kemenarikan mengenai informasi yang disampaikan. Adapun

metode-metode yang dapat digunakan adalah metode identifikasi, perbandingan,

ilustrasi, klasifikasi, definisi, dan analisis (Keraf dalam Akhadiah, dkk, 1997: 8.8)

a. Metode Identifikasi

Metode identifikasi merupakan suatu metode yang menyebutkan ciri-ciri atau

unsur yang membentuk suatu hal atau objek sehingga pembaca dapat

mengenal objek itu dengan tepat dan jelas.

Dalam menggunakan metode ini, penulis harus mengenal atau melacak ciri-

ciri objek. Setelah mengenal objek, barulah dilakukan proses penggambaran

atau menjabarkan ciri-ciri khusus objek yang akan disajikan baik secara

konkret maupun abstrak. Misalnya, menerangkan penyanyi dengan

menyebutkan ciri-ciri fisiknya terlebih dahulu.

b. Metode Perbandingan

Metode perbandingan merupakan suatu metode untuk mengungkapkan

kesamaan dan perbedaan antara dua objek atau lebih. Metode ini digunakan

untuk membantu pembaca dalam memahami dengan jelas suatu objek yang

sudah diketahui.

c. Metode Ilustrasi atau Eksemplikasi

Metode ini berusaha memberikan gambaran atau penjelasan yang khusus atau

yang konkret atau suatu prinsip umum atau kaidah yang lebih luas lingkupnya

dengan mengutip atau menunjukkan suatu pokok yang khusus yang tercakup

dalam prinsip umum atau kaidah yang lebih luas lingkupnya itu.

d. Metode klasifikasi

Page 88: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

70

Metode klasifikasi merupakan suatu metode untuk menempatkan barang-

barang atau mengelompokkan bermacam-macam subjek dalam suatu system

kelas. Kelas merupakan suatu konsep mengenai ciri-ciri yang serupa, yang

harus dimiliki oleh barang-barang atau bermacam-macam subjek tertentu.

e. Metode Definisi

Metode definisi merupakan penjelasan mengenai makna atau pengertian suatu

kata, frasa, atau kalimat. Definisi terdiri atas dua bagian, yaitu bagian yang

didefinisikan dan bagian yang mendefinisikan menurut sift dan strukturnya,

definisi terdiri atas tiap macam, yaitu definisi nominal, definisi logis atau

formal, dan definisi luas.

f. Metode Analisis

Analisis merupakan proses penalaran yang menguraikan bagian-bagian

fungsional yang membentuk sesuatu yang utuh. Cara menganalisis sesuatu

juga bermacam-macam, sesuai dengan penglihatan dan penalaran seseorang.

Secara garis besar, analisis dapat dibagi atas beberapa bagian, yaitu analisis

bagian, analisis fungsional, analisis proses, dan analisis kausal.

6. Langkah-Langkah Menulis Teks Eksposisi

Pada dasarnya, setiap jenis karangan memiliki langkah-langkah yang tidak jauh

berbeda dan bahkan sama. Jadi, yang berbeda adalah penyampaian isi dan

tujuannya. Berikut adalah langkah-langkah menulis karangan eksposisi (Dalman,

2012: 134).

a. Menentukan topik (tema)

b. Menentukan tujuan;

Page 89: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

71

c. Mendapatkan data yang sesuai dengan topik;

d. Membuat kerangka karangan;

e. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Page 90: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

72

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif.

Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis teks

eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1Pringsewu Tahun Pelajaran 2018/2019.

Metode penelitian ini dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu

pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan,

dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2011: 6).

B. Sumber Data dan Data Penelitian

Sumber data dan data penelitian ini ialah sebagai berikut.

1. Sumber data

Sumber data pada penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran menulis teks

eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2018/2019.

2. Data Penelitian

a. Perencanaan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Pelaksanaan pembelajaran yang berupa aktivitas guru dalam mengajar dan

aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

c. Penilaian pembelajaran yang sudah disiapkan oleh guru.

Page 91: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

73

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data pembelajaran teks eksposisi

adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Teknik observasi yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data berupa

perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru (RPP). Selain itu, guru dan

peneliti memilih kelas yang akan dijadikan subjek penelitian dan materi yang

akan diajarkan guru.

2. Dokumentasi yang dilakukan peneliti yaitu dengan melihat RPP dan teks

eksposisi yang diajarkan oleh guru.

3. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran.

4. Rekaman

Rekaman yang dilakukan peneliti ialah merekam kegiatan pembelajaran di

kelas untuk memperoleh data yang sesuai dengan komponen pembelajaran.

Pengumpulan data mengenai perencanaan pembelajaran diperoleh dari

instrumen yang digunakan dalam lembar pengamatan perencanaan

pembelajaran yang terdapat di dalam modul pelatihan Kurikulum 2013.

Untuk mengetahui kelengkapan komponen RPP yang disusun oleh guru dapat

dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Page 92: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

74

D. Teknik Analisis Data

Tabel 3.1 Instrumen Pengamatan Perencanaan Pembelajaran

Komponen Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

Deskripsi

A. Identitas Mata

Pelajaran

Identitas mata pelajaran berisi informasi

tentang:

a). Nama sekolah

b). Kelas

c). Semester

d). Mata pelajaran

e). Materi pokok

f). Jumlah pertemuan

B. Perumusan

Indikator

Perumusan indikator harus memiliki

kesesuaian dengan KI, KD

Perumusan indikator harus memiliki

kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap,

dan keterampilan

C. Perumusan Tujuan

Pembelajaran

Tujuan pembelajaran yang dirumuskan harus

sesuai dengan proses dan hasil belajar yang

diharapkan dapat dicapai dalam kompetensi

dasar

D. Pemilihan Materi

Ajar

Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

dan alokasi waktu

E. Pemilihan Sumber

Belajar

Kesesuaian dengan KI dan KD

Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan

pendekatan scientific

F. Pemilihan Media

Belajar

Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

Kesesuaian dengan materi pembelajaran dan

pendekatan scientific

Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

Page 93: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

75

Kesesuaian dengan pendekatan scientific

H. Skenario

Pembelajaran

Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan

penutup dengan jelas

I. Penilaian Kesesuaian dengan teknik dan bentuk

penilaian autentik

Sumber: Panduan Penilaian untuk SMA Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Indonesia

Data aktivitas guru diperoleh dari lembar observasi yang diamati selama kegiatan

pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung. Lembar observasi proses mengajar

guru dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.2 Instrumen Kriteria Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Aspek yang Diamati Deskripsi

Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi dan

Motivasi

Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran

Mengajukan pertanyaan-peranyaan tentang materi yang

sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan

dipelajari

Penyampaian

Kompetensi dan

Rencana Kegiatan

Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan

atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari

suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau

KD yang akan dicapai

Menyampaikan garis besar cakupan materi dan

penjelasan tentang yang akan dilakukan peserta didik

untuk menyelesaikan pemasalahan atau tugas

Kegiatan Inti Proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang

dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif

mencari informasi, sertam emberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik

Page 94: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

76

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran,

yang meliputi proses mengamati, menanya,

mengumpulkan dan mengasosiasikan, serta

mengkomunikasikan hasil

Kegiatan Penutup

Penutup

Pembelajaran

Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat

rangkuman atau simpulan pelajaran

Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, dan

memberikan tugas individual maupun kelompok

sesuai dengan hasil belajar peserta didik

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Sumber: Panduan Penilaian untuk SMA Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Indonesia

Page 95: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

77

Tabel 3.3 berikut menyajikan instrumen penilaian pengetahuan.

Tabel 3.3 Instrumen Peniaian Pengetahuan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan Tes Tertulis Benar-Salah, Menjodohkan,

Pilihan Ganda,

Isian/Melengkapi, Uraian

Mengetahui penguasaan

pengetahuan siswa untuk

perbaikan proses pembelajaran

dan/atau pengambilan nilai

Tes Lisan Tanya jawab Mengecek pemahaman siswa

untuk perbaikan proses

pembelajaran

Penugasan Tugas yang dilakukan secara

individu maupun kelompok

Memfasilitasi penguasaan

pengetahuan (bila diberikan

selama proses pembelajaran)

atau mengetahui penguasaan

pengetahuan (bila diberikan

pada akhir pembelajaran)

Portofolio Sampel pekerjaan siswa

terbaik yang diperoleh dari

penugasan dan tes tertulis

Sebagai (sebagian) bahan guru

mendeskripsikan capaian

pengetahuan di akhir semester

Sumber: Panduan Penilaian untuk SMA Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Indonesia

Tabel 3.4 berikut menyajikan instrumen penilaian keterampilan.

Tabel 3.4 Instrumen Penilaian Keterampilan

Teknik Bentuk Instrumen Tujuan Kinerja Tugas dengan prosedur kerja

tertentu

Mengukur capaian pembelajaran

berupa keterampilan proses

dan/atau hasil (produk)

Proyek Praktik Mengetahui kemampuan siswa

dalam mengaplikasikan

pengetahuannya melalui

penyelesaian suatu tugas dalam

periode/waktu tertentu

Portofolio Sampel pekerjaan siswa

terbaik dari KD pada KI-4

Mendeskripsikan capaian

kompetensi keterampilan

(dalam satu semester)

Sumber: Panduan Penilaian untuk SMA Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Indonesia

Page 96: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

78

Selain itu, untuk aktivitas siswa dapat dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa

seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.5 Instrumen Kriteria Aktivitas Siswa

Aspek yang Diamati Deskripsi

Aktivitas Mengamati Siswa mengamati secara langsung semua yang

diberikan oleh guru, pada proses pembelajaran

Aktivitas Menanya Siswa mengajukan pertanyaan tentang informasi

yang belum dipahami dari apa yang diamati, atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan mengenai apa yang telah diamati

Akivitas Menalar Siswa memahami, mencerna, lalu menyimpulkan

apa yang bdipelajari serta informasi yang

didapatkan

Aktivitas Mencoba Siswa mempraktekan apa yang telah dipelajari

atau informasi yang didapatkannya

Aktivitas

Mengomunikasikan

Siswa menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,

tertulis, atau media lainnya

Sumber: Panduan Penilaian untuk SMA Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Indonesia

Selanjutnya wawancara, tujuan wawancara dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui persepsi guru terhadap pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di

SMA Negeri 1 Pringsewu.

Analisis data bersifat objektif, yakni sebuah analisis berdasarkan data yang

diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Teknik analisis data

dilakukan dengan tahap-tahap yang dijabarkan melalui kegiatan-kegiatan

penelitian sebagai berikut.

1. Melakukan kegiatan observasi di sekolah, melihat kelas yang akan dijadikan

penelitian, dan melihat RPP yang dibuat oleh guru.

Page 97: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

79

2. Melakukan dokumentasi terkait dengan RPP yang telah dibuat guru.

3. Melakukan wawancara terhadap guru yang dijadikan subjek penelitian terkait

dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.

4. Merekam dan mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran yang

dilakukn guru dan aktivitas siswa.

5. Menyimpulkan hasil penelitian.

Page 98: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

158

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di SMA Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran

2018/2019, dapat disimpulkan bahwa guru telah melaksanakan tiga tahap kegiatan

pembelajaran yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam

pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas X MIPA 2.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Pada tahap perencanaan, guru sudah melakukan perencanaan pembelajaran

dengan komponen RPP yang terdapat dalam instrumen pengamatan

perencanaan pembelajaran. RPP yang disusun guru terdiri dari identitas mata

pelajaran, perumusan indikator, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan

materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar, skenario

pembelajaran dan penilaian. Semua indikator dalam instrumen penyusunan

RPP telah tertera pada RPP yang dibuat oleh guru.

2. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksposisi guru sudah

melakukan tiga tahap dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu kegiatan

pendahuluan, inti, dan penutup namun pada kegiatan pelaksanaan

pembelajaran peneliti menemukan beberapa komponen yang tidak sesuai

antara instrumen pelakasanaan pembelajaran dengan pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu dalam mendemonstrasikan

Page 99: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

159

sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan pemberian tes yang

berupa lisan maupun tulisan.

3. Penilaian pembelajaran yang dilakukan guru hanya melalui dua ranah

penilaian, yaitu penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Guru tidak

melakukan penilaian sikap selama penelitian berlangsung karena penilaian

sikap dilakukan oleh guru agama islam. Penilaian pengetahuan yang

dilakukan guru menggunakan dua teknik, yaitu teknik tertulis dan teknik

lisan. Teknik tulis menggunakan instrumen penugasan kelompok dan teknik

lisan menggunakan istrumen tanya-jawab. Penilaian keterampilan yang

dilakukan guru menggunakan teknik kinerja kelompok.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disarankan sebagai berikut.

1. Guru bahasa Indonesia agar dapat menyesuaikan antara rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dengan pelaksanaan pembelajaran

sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara lebih tersruktur, karena

dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti menemukan ketidaksesuaian antara

rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajarannya.

2. Peneliti berikutnya yang akan meneliti di bidang kajian yang sama

hendaknya dapat memilih materi pembelajaran yang lebih bervariasi dan

sesuai dengan perkembangan kurikulum yang berlaku di sekolah.

Page 100: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

160

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Hamalik, Oemar, 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanafiah, Nanang, dan Cucu Suhana. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran.

Bandung:Refika Aditama

Https://www.bola.kompas.com/read/2011/05/21/18042068/Bahasa.Indonesia.Kia

n.Kurang.Diminati

Https://www.kompasiana.com/abacaraka/55299735f17e61630ad623b3/mengapa-

nilai-.bahasa-indonesia-selalu-terendah

Https://www.tirto.id/hasil-unbk-sma-2018-rata-rata-nilai-turun-kecuali-bahasa-

inggris-c Liy

Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Depdikbud.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis. Jakarta: Erlangga.

Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rohman, Muhammad dan Sofan Amri. 2013. Strategi dan Desain

Pengembangan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alvabeta.

Page 101: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN 1 ...digilib.unila.ac.id/58363/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMAN

161

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Pers.

Suliani, Ni Nyoman Wetty. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia. Bandar Lampung: Universitas Lampung

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis. Bandung: Angkasa.

Universitas Lampung. 2017. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung:

Universitas Lampung.

Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Yunus, Abidin. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter.

Bandung: Refika.