pembelajaran menulis puisi dengan...
TRANSCRIPT
1
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
KONTEXTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
A h m i d
NIM : 08210019
e-mail : ahmid.al_fayed@yahoo,com
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP Siliwangi Bandung
ABSTRAK
Dasar penelitian ini adalah Deskriptif yang dilakukan peneliti di Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dari hasil observasi diperoleh
informasi bahwa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis puisi, banyak siswa yang tidak suka menulis
kuhususnya menulis puisi, karena guru masih menggunakan gaya lama, dan rendahnya motimasi siswa untuk menulis hal itu
memperparah keengganan siswa untuk menulis.Adapun rumusan maslahnya penelitian ini yaitu; 1) Apakah model
pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode Kontextual (CTL) efektif diterapkan?. 2) Apakah pembelajaran
menulis puisi dengan menggunakan metode kontekstual (CTL) mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi
Mubtadin ?. Data dari hasil penelitian pretes, diperoleh nilai rata-rata siswa 60,0 dan uji postes postes adalah 78.6. Análisis
postes ternyata lebih tinggi dari prites, yaitu 78.6 >60,0 dari perolehan data dapat disimpulkan bahwa metode CTL dapat dapat
meningkatkan keterampilan menulis puisi.
Kata Kunci : Optimalisasi, pembelajaran, CTL
PENDAHULUAN Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk
manivestasi kemampuan berbahasa paling akhir
dikuasai siswa setelah mendengarkan, berbicara, dan
membaca. Menurut Tarigan (Hasani, 2005:1)
Salah satu kegiatan dari keberagaman menulis adalah
menulis puisi. Menurut Waluyo (1987:25)
memberikan pengertian, "puisi adalah suatau bentuk
karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif dan disusun
dengan mengkonsentrasikan semua kekutan bahasa
dengan pengkonsentrasian setruktur fisik dan
setruktur fisiknya." Dalam ensiklopedia Indonesia
puisi berasal dari bahsa yunani "poiesis" yang berarti
penciptaan.
Berkenaan dengan menulis puisi, sayangnya tidak
banyak siswa yang suka menulis kuhususnya menulis
puisi. Di antara penyebabnya ialah karena siswa
tersebut merasa tidak berbakat, malas menulis dan
berfikir serta tidak tahu bagaimana dan untuk apa
menulis. Terlebih dalam menulis puisi siswa
kesulitan dalam menentukan gagasan, tema, pilihan
kata atau diksi. Alasan itu sebenarnya tak terlepas
dari pengalaman belajar yang dialaminya di sekolah.
lemahnya guru, masih menggunakan gaya
lama dengan orientasi lebih banyak pada ceramah,
tanya jawab, dan pemberian contoh, memperparah
keengganan siswa untuk menulis. Oleh karena itu
diperlukan sebuah metode yang dapat mengarahkan
siswa untuk membantu kesulitan tersebut. Salah satu
metode yang dapat dijadikan solusi unutk
memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran
menulis puisi yaitu dengan menggunakan metode
Kontextual CTL (Contextual Teaching and
Learning).
CTL memiliki berbagai komponen sehingga
pembelajaran tidak membosankan. Berdasarkan
paparan di atas maka penulis mencoba melakukan
penelitian yang berjudul. PEMBELAJARAN
MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN
METODE KONTEXTUAL (CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING)
KAJIAN TEORI DAN METODE
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram
dalam desain instruksional, untuk membuat siswa
belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar Dimyati & Mudjiono
(1999:297). Knirk & Gustafson(Sagala 2003:64)
Menjelaskan bahwa Pembelajaran merupakan setiap
kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu
seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau
nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis
melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi
dalam konteks kegiatan belajar mengajar..
2
Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik kepada peserta didik agar dapat terjadi
proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
2. Pengertian dan Hakikat Menulis Puisi
Menurut Tarigan (Hasani, 2005:1) menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau
mereka memahami bahasa dan grafik tersebut.
Menurut Akhadiah, dkk. (1988:2) menulis adalah
kemampuan kompleks yang menuntut sejumlah
pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan menurut
(Suparno & Mohamad 2002:1.3) dalam bukunya
(keterampilan dasar menulis) menyebutkan bahwa
menulis dapat didepinisikan sebagai suatau kegiatan
penyampian pesan (komunikasi) dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya
Dari peryataan tersebut dapat disimpulkan
bahwa menulis adalah sebuah penegtahuan atau
keterampilan yang menuntut seseorang untuk aktif
dalam kegiatan penyampian pesan dengan bahasa
tulis sebagai alat medianya. Dengan menulis, penulis
terdorong untuk terus belajar secara aktif. Penulis
menjadi penemu sekaligus pemecah masalah bukan
sekadar menjadi penyadap informasi dari orang lain.
Penulis akan lebih mudah memecahkan
permasalahannya, yaitu menganalisisnya secara
tersurat dalam konteks yang lebih kongkret. Kegiatan
menulis yang terencana akan membiasakan kita
berpikir serta berbahasa secara tertib.
Dari salah satu kegiatan menulis adalah menulis puisi
Banyak pendapat memberikan pengertian puisi.
Dalam ensiklopedia Indonesia puisi berasal dari
bahsa yunani "poiesis" yang berarti penciptaan. Menurut Waluyo (1987:25) memberikan pengertian ,
"puisi adalah suatau bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara
imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan
semua kekutan bahasa dengan pengkonsentrasian
setruktur fisik dan setruktur batinya. Puisi ialah
penghayatan kehidupan manusia totalitas yang
dipantulkan oleh penciptanya dengan segala
pribadinya, pikirannya, perasaannya, dan
kemauanya. (Situmorang, 1983). Lescelles
Abercrombie dalam (Situmorang, 1983). (poetry
is the expression of imaginative experience
valued simply as such and significant simply as
such, in the communicable state given by
language which employs every available and
appropriate devic). Puisi adalah ekspresi dari
pengalaman imajinatif yang hanya bernilai serta
berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang
bersifat kemasyarakatan yang dilakukan yang
diutarakan dengan bahasa yang mempergunakan
setiap rencana yang matang serta bermanfaat.
Dari pengertian diatas penulis dapat
menyimpulkan bahwa puisi merupakan karya
sastra yang mengungkapkan pemikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif yang terikat
oleh irama, matra, rima, susunan larik yang
mengutamakan keindahan makna dan padat
makna.
3. Devinisi CTL
Suatu pendekatan pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran menulis puisi adalah Kontextual. CTL
(Contextual Teaching and Learning)) adalah sebuah
sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa
siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka
menangkap makna dalam materi akademis yang
mereka terima, dan mereka menangkap makna
dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa
mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan
pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya
(ElaineB. Johnson, 2011:14).
CTL adalah sebuah system yang menyeluruh. CTL
terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung. Jika
bagian-bagian ini terjalin satu sama lain maka akan
dihasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang
diberikan bagian-bagian secara terpisah. Seperti
halnya gitar, dram, piano, dan alat musik lainya di
dalam sebuah grup band yang menghasilkan bunyi
yang berbeda-beda yang secara bersama-sama
menghasilkan musik, demikian juga bagian-bagian
CTL yang terpisah melibatkan proses-proses yang
berbeda, yang ketika digunakan secara bersama-
sama, memampukan para siswa membuat hubungan
yang menghasilkan makna.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan
mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan
sadar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri
untuk belajar. Guru dapat memberi siswa tangga
yang dapat membantu siswa mencapai tingkat
pemahaman yang lebih tinggi, namun harus
diupayakan agar siswa sendiri yang memanjat tangga
tersebut ( Depdiknas, 2002 : 4 ).
CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang
menekankan pada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan materi
yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
3
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong
siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka. Dari konsep diatas terdapat
tiga hal yang harus kita pahami : Tujuh komponen CTL diantaranya; 1)
Konstruktivisme 2) Inkuiri 3) Bertanya (Questioning)
4) Masyarakat Belajar (Learning Community) 5)
Pemodelan (Modeling) 6) Refleksi ( Reflection ) 7)
Penilaian Nyata ( Authentic Assessment ).
3. SKKD Bahasa Indonesia dalam pembelajaran
menulis puisi
Setandar Kompetensi dan Kompensi Dasar
Mengenai Menulis Puisi dalam KTSP MTs/SMP
Tabel. 1 SKKD
SETANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR
Menulis
1. Mengungkapkan
keindahan alam
dan pengalaman
melalui kegiatan
menulis kreatif
puisi
16.1 Menulis kreatif
puisi berkenaan
dengan keindahan
alam
16.2 Menulis kreatif puisi berkenaa
dengan peristiwa
yang pernah
dialami
Metodelogi Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu ( Sugiono,
2008.3). Metode penelitian merupakan cara yang
digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan.
Penggunaan metode yang tepat dapat membantu
memecahkan masalah dalam penelitian.
Penyusun menyadari memiliki keterbatasan
kemampuan dalam melakukan penelitian dan
pembahasan hasilnya. Maka metode yang
digunakan adalah metode deskriptif, yaitu
mengungkapkan atau menuliskan permasalahan
yang aktual serta berusaha memaparkan suatau
gejala peristiwa atau kejadian yang terjadi apa
adanya. Metode ini sesuai dengan masalah yang
terdapat didalam penelitian ini, karena dalam
penelitian ini memerlukan uji coba guna
memperoleh gambaran kemampuan siswa dalam
menulis puisi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis evaluasi dalam Penelitian ini bertujuan
untuk mengukur dan mengetahui peningkatan
kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi
yang dilaksnakan.
Sedangakan prosedur penelitian yang penulis lakukan
adalah sebelum pemberian tindakan atau disebut
dengan istilah pretest. Pretest ini bertujuan untuk
mengetahui kempuan siswa dalam memahami materi
sebelum mereka menerima bahan pembelajaran.
Sedangkan yang kedua setelah pelaksanaan proses
belajar mengajar atau disebut posttest. Proses ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam memahai pembelajaran setelah mereka
menerima bahan pengajaran atau tindakan dengan
metode yang telah dirancang oleh penulis. populasi dalam penelitian ini yaitu sekolah MTs.
Riyadlul Mubtadiin tahun pelajaran 2011/2012.
Tabel. 2 Jumlah Populasi
Kelas Jumlah Siswa
VII 37
VIII 29
IX 24
Sedangkan sampel yang dijadikan penilian adalah
yaitu siswa kelas VII MTs sebanyak 36 orang siswa.
Tabel. 3 Jumlah Sampel
Jumlah Siswa Kelas VII
Laki-Laki Perempuan
22 14
Dalam penelitian ini penulis melakukan evaluasi
berupa testulis dengan menugaskan siswa menulis
puisi. Alat evalusi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pretes dan postes.
Penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa dalam meyerap materi
pembelajaran menulis puisi. Prosedur tes yang
dilaksanakan adalah tes awal atau pretes dan tes akhir
atau postes. Sedangkan istrumen tes yang digunakan
pada kedua jenis tes tersebut adalah sama.
Teknik uji statistik atau teknik analisis kuantitatif,
yakni untuk menganalisis penguasaan materi
pembelajaran melalui pretes dan postes dilakukan
dengan l;angkah berikut ini
Pengelolaan nilai pretes dan postes
menggunakan rumusan sebagai berikut :
4
Tabel. 4
Hasil Analisis perolehan nilai siswa dalam uji
pretes dan postes
No Inisial Nama Prites postes 1 AN 52 90
2 A 57 76
3 AY 61 90
4 AW 57 76
5 AM 61 85
6 AY 66 80
7 CM 57 76
8 EL 52 71
9 ER 57 80
10 ES 66 85
11 HN 52 71
12 HR 71 71
13 HD 57 85
14 HR 61 80
15 JA 57 71
16 JJ 57 80
17 JN 66 85
18 MR 71 76
19 MA 66 85
20 MRD 61 80
21 MS 61 80
22 NJ 57 71
23 NS 57 95
24 PM 71 71
25 RR 57 71
26 PS 61 80
27 RS 71 71
28 SY 57 85
29 SH 57 71
30 SS 52 71
31 TY 57 85
32 UY 61 80
33 UP 57 80
34 MS 57 71
35 YH 61 80
36 YL 52 71
37 YY 71 85
Untuk mengetahui nilai (n), penulis menggunakan
rumus sebagai berikut
Dari tabel dan rincian diatas hasil pretest siswa dapat
dianalisis sebagai berikut dengan menggunakan
perhitungan setatistik :
Tabel. 5
FREKWENSI NILAI PRETEST
NILAI (n) FREKWENSI (f) JLAH NILAI (fn)
52 5 260
57 15 855
61 8 488
66 4 264
71 5 355
Jumlah F = 37 Fn = 2222
Langkah perhitungan setatistik adalah sebagai dengan
menggunakan nilai rata-rata dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Berdasarkan penelitian diatas diperoleh nilai rata-rata
60, 0. Jadai dapat dibuat kesimpulan sementara
bahwa siswa belum dapat mencapai tujuan
pembelajaran menulis puisi seperti yang diharapkan,
dengan criteria ketuntasan minimal 75. Oleh karena
itu penulis mencoba menggunakan metode
pembelajaran Kontextual CTL (contextual teaching
ang learning) dengan mengadakan postes, dengan
harapan siswa mendapat lebih tinggai dari
sebelumnya dengan pembekalan lebih rinci.
Dan dari tabel dan rincian diatas hasil Postest siswa
kelas VII MTs Riyadlul Mubtadiin Kec. Saguling
dapat di analisis sebagai berikut dengan
menggunakan perhitungan setatistik : Tabel. 6
FREKWENSI NILAI POSTTEST
NILAI (n) FREKWENSI (f) JLH NILAI (fn)
71 12 852
76 4 304
80 10 800
85 8 680
90 2 180
95 1 95
Jumlah F = 37 Fn = 2911
Langkah perhitungan setatistik adalah sebagai berikut
:
5
1. Menggunakan nilai rata dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai
rata-rata 78,7.. Jadi dapat dibuat kesimpulan
sementara bahwa pada analisis posttest ternyata lebih
tinggi dari sekor rata-rata pretest, yaitu 78.6 ˃ 60.
Dengan demikian terbukti hipotesis yang penulis
rumuskan, bahwa pembelajaran menulis puisi dengan
menggunakan metode Kontextual CTL (contextual
teaching and learning) efektif diterapkan pada siswa
dalam proses pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan kreaktifitas siswa, serta dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis
puisi sehingga dapat mendorong siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan
metode Kontextual CTL (Contextual Teaching and
Learning) di Kelas VII peneliti dapat mengambil
sebuah kesimpulan;
1. Pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan
metode CTL pada pelaksanaanya memberikan suatau
perubahan terhadap respon siswa dalam pembelajaran
menjadi lebih antusias dan hasil akhir pada
pembelajaran setelah dilakukaan refleksi, menjadi
sebuah rangkaian pembelajaran yang penuh
kebermaknaan. Karena siswa lebih mudah dan bebas
dalam menguluarkan imajinasi dengan mengaitkan
pengalaman hidupnya, apa yang dirasakan dan
dilihatnya menjadi inspirasi bagi siswa dalam
pengimajian puisi. Dengan menggunakan metode
CTL respon atau keaktipan siswa dan kerjasama
siswa terhadap proses pembelajaran mengalami
peningkatan.
2. Anak didik tidak hanya membangaun pengetahuan
dan tidak hanya meraih kebermaknaan dalam
pembelajaran menulis puisi dengan metode CTL
tetapi ada sebuah kegiatan belajar mengajar yang
membuat seluruh komponen otak bekerja yaitu dalam
menciptakan karya berupa menulis puisi, hal ini
mengubah kegiatan belajar mengajar yang monoton
(tidak menarik) atau kurang menangtang secara
intelektual dan secara mental pembelajaran yang
tidak menggairahkan, dengan tujuh komponen CTL
sangat membantu siswa khususnya dalam kegiatan
pembelajaran menulis puisi.
3. Dari hasil analisis pada BAB IV menunjukan
bahwa pembelajaran menulis puisi dengan
menggunakan metode CTL mampu meningkatkan
krektifitas siswa. Hal ini dapat dilihat dari
perbandingan hasil uji Pretest sebelum menggunakan
metode CTL. nilai siswa belum mencapai setandar
ketuntasan minimal, rata-rata nilai siswa hanya 60,0.
setelah dilakukan uji posttest dengan menggunakan
metode CTL nilai rata-rata siswa menjadi meningkat
yaitu : 78,6. Dengan demikian metode CTL mampu
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis
puisi.
Daftar Pustaka
Akhadiah, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Tarigan, HG. 1986. Menulis Sebagai Suatu Ketera-
mpilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Johnson, Elaine B.. 2011. Contextual Teaching and
Learning (CTL), Menjadikan kegiatan
belajar mengajar mengasyikan dan
bermakna. Bandung: Kaifa
Depdiknas. 2002. Pembelajaran Kontekstual. Jakarta
: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Pertama.
Situmorng, B.P. 1983. Puisi teori Apreasiasi Bentuk
dan Struktur. Medan: Nusa Indah
Yunus. M & Suparnao. 2007. Keterampilan Dasar
Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka
Depertemen Pendidikan Nasional
Waluyo. J. H. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi
Jakarta: Erlangga
Sagala. S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran.
Bandung: Alfabeta
Dimyati & Mujiono. 1999. Belajar dan
Pembelajaran.Jakarat; Rineka Cipta
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung : Afabeta
6
7