pembangunan masyarakat desa_normal_bab 1

Upload: siti-khumaeroh

Post on 07-Apr-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    1/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 1

    Bagian I

    PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA (PMD):Sebuah Refleksi

    Oleh:Meneth Ginting

    Refleksi ini mengajukan gambaran dan penjelasan maupun renunganterhadap PMD mata ajaran/mata kuliah yang saya berikan diFakultas Pertanian USU (dan dalam kesempatan memberikan kuliahlainnya di sana-sini) selama 40 tahun (19652005). Walaupun tidaksepenuhnya terlaksana, saya menggunakan karya tulis yang pernahsaya kerjakan dan tautan kata berikut ini mendasari refleksi ini.

    TEKAD MEMBANGUN DESA

    Dalam membangun desaku,Merenung aku sejenak

    Menoleh aku ke belakangBelajar dari masa lalu

    Kutengok ke kiri dan ke kananMengenal tempat berpijak

    Kupandang ke depan,Kutetapkan tujuan dan arah

    kusingsing lengan baju

    Dengan semangat dan tekad dihatiDengan keringat, tanpa air mata

    Kuraih bahagia satu per satuPakuling, 1984

    (D. H. Penny & Meneth Ginting: Pekarangan Petani dan Kemiskinan,Gadjah Mada University Press, 1984)

    Karya tulis (terlampir dalam curiculum vitae) mengenai PMD telahsaya geluti semenjak mahasiswa (kolokium, tugas mayor dan minor,dan skripsi), mulai diterbitkan tahun 1996 dalam Majalah KulturaFakultas Pertanian USU dan beberapa harian di Medan. Pidato GuruBesar saya di USU adalah konsepsi Musyawarah MufakatPembangunan Desa (MMP-D) yang telah diterbitkan oleh Forum

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    2/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 2

    Inovasi Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) Jakarta,2003.

    Adapun isi (content) mata kuliah PMD adalah terus berkembang,tetapi benang merahnya tetap berkisar antara pengenalan desa,Kebijakan PMD dan aspek teori lainnya (dalam tulisan MusyawarahMufakat Pembangunan).

    Refleksi-1PMD adalah sepatutnya menjadi prioritas pembangunan. PMD adalahpatut dan perlu menjadi prioritas pembangunan nasional danpembangunan daerah di negara berkembang terutama Indonesia.Hal ini tidak lain oleh karena pembangunan yang utama dan

    terutama adalah pembangunan manusia seutuhnya. Manusia yangperlu dibangun jiwa dan raganya itu mayoritas adalah di desa.

    Refleksi-2PMD adalah komprehensif. Sampai saat ini definisi PMD masihdiperdebatkan, misalnya apakah Pembangunan Masyarakat Desa(PMD) sama dengan Pembangunan Desa (PD). Walaupun adapendapat yang berbeda tapi sepertinya ada kesesuaian/kesepakatanbahwa PMD adalah satu hal yang komprehensif. Hal ini adalah olehkarena ilmu-ilmu yang berkaitan dengan IPOLEKSOSBUDHANKAMLH(Idiologi, Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan Keamanan, danLingkungan Hidup) terkait dan tercakup di dalamnya. Sekedarcontoh: peranan pemerintah dalam perekonomian dalam ekonomimakro juga diajarkan juga dijabarkan untuk PMD, begitu jugalingkungan hidup dan dampaknya dengan seluruh indikatornya:ekologi, ekonomi, sosial budaya, dan kelembagaan (institusi) dibahastentu saja dengan unit analisis desa. Memang PMD menuntutcakrawala pemikiran yang luas dan komprehensif.

    Refleksi-3PMD adalah wacana global. Penanggulangan kemiskinan danperubahan sosial merupakan inti dari PMD adalah memangmerupakan masalah utama di negara ke-3 menjadi topik seminarglobal dan banyak didiskusikan di banyak negara (terus terangpengetahuan mengenai PMD inilah yang membuat saya melanglangbuana ke Amerika, Australia, Swedia, dan Jerman Barat, dan juga kenegara-negara Asean menjadi pembicara atau peserta pertemuanilmiah yang dikoordinir badan-badan internasional).

    Refleksi-4 Yang paling tahu PMD adalah masyarakat desa. Sering dilupakanbahwa kearifan tradisional telah ratusan tahun menjadi bentengyang kokoh dari warga desa. Kita tahu ada lubuk larangan di

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    3/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 3

    Madina Natal yang banyak membantu masyarakat, kita tahu (barutahu) bahwa rumah tahan gempa telah lama diketahui masyarakatdesa, kita tahu setelah pengalaman dilanda gempa. Intuisi adalahsalah satu cara mendapatkan kebenaran bukan hanya melaluimetode riset saja, inilah ilmu yang perlu diketahui para peneliti.

    Refleksi-5Perencanaan PMD perlu disusun dengan MMP-D. Perencanaan PMDperlu disusun dengan cara joint planning (penggabungan top downdan bottom up planning) oleh seluruh pemangku amanah(stakeholders) desa. Orang desa dan orang luar desa/orang atasdesa perlu duduk bersama dalam musyawarah mufakatpembangunan desa. Bersama menentukan idaman dan harapan,

    bersama menentukan hambatan mencapai idaman dan harapan,bersama menemukan usul/saran dan bersama pula menentukanimplementasi (siapa mengerjakan, apa, kapan, dan bagaimana).

    Refleksi-6PMD memantapkan jati diri. Dalam PMD kita akan menemui idamanberbagai bangsa dan suku bangsa Karo: TSM (Tuah, Sangap,Mejuah-juah), Toba: 3 H (Hasangapon, Hamoraon, Hagabeon),Jawa: KTCWG (Kukilo= burung perkutut, Turangga= kuda tunggang,Curiga= keris, Wismo= rumah, dan Garwo= jodoh), Singapura(hipotesis): 5C (Credit Card, Car, Condomonium, Career &Companion). Apakah jati diri seseorang yang dalam dirinya tree inone dia berasal dari etnis tertentu (Jawa, Toba, Karo, Minang,Melayu, dll.), dia orang Indonesia dan dia juga warga dunia. Jati diridapat dimantapkan dengan belajar PMD.

    Refleksi-7PMD adalah mengenai manusia yang sukar ditebak. Pak D.H. Pennydan saya tidak jadi menutup buku kami: Pekarangan Petani dan

    Kemiskinan (1984) dengan pernyataan kata-kata air laut dapatdiduga hati manusia siapa tahu, tetapi kami mengingat walaupunhanya menuliskan, Begitulah hakikat manusia sukar dimengerti.Yang juga tidak terlupakan dari studi kami adalah bahwa orang desaitu adalah bijaksana namun rasionalitas orang desa memang masihperlu menjadi bahan studi.

    Refleksi-8 Yang paling menarik dari PMD: Teori Kepemimpinan dan Teori

    Adopsi. Kalau berjumpa dengan bekas mahasiswa, mereka seringmenyatakan bahwa yang paling menarik dari mata kuliah PMDadalah mengenai teori kepemimpinan dan teori adopsi.Penjelasannya: teori kepemimpinan adalah pemantapan mengenaidiri sendiri dan teori adopsi yang mengajarkan tingkat kesadaran

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    4/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 4

    dalam penerimaan ide baru (inovasi) nyata-nyata membuatseseorang dapat meningkatkan empati atau simpati kepada oranglain. Menurut mantan mahasiswa, kedua teori ini nyata-nyatamereka temui di lapangan dalam kerja dan karier mereka.

    Refleksi-9PMD priotitas pembangunan yang terlupakan. Dahulu doeloe tahun1960-an di Fakultas Pertanian USU, seluruh mahasiswa/i mestimelaksanakan Praktik Umum Pertanian dan Praktik Desa selamabeberapa bulan di perdesaan. Hal ini membuat mahasiswa mau tidakmau mengenal desa. Doeloe Fakultas Pertanian USU, disegani dandiakui kelebihannya dalam pendalaman materi tentang PMD olehfakultas pertanian lainnya di Indonesia. Catatan penting: dua orang

    sahabat saya yang telah almarhum (Ir. A. Rachman Rangkuti: alumniFakultas Pertanian USU yang bertahun-tahun berkecimpung jadianggota DPR RI dan Prof. Dr. Mubyarto, Guru Besar UGM)mengeluhkan secara langsung sedikitnya perhatian terhadap PMDpada beberapa tahun terakhir ini dari pemerintah maupun dariilmiawan. Gaung pembahasan PMD dan juga pembangunanpertanian nyaris tak terdengar, kata sdr. Lali (Dr. H. S. Dillon) dan juga kata sdr. Ir. Soekirman (baru saja dilantik jadi Wakil BupatiSerdang Bedagai). Ada pula pernyatan-pernyataan sahabat yangmerasuk kalbu , Net tidak ada lagi orang membicarakan pembangunan masyarakat desa pantai, alangkah sia-sianya upayayang telah kita buat dahulu, itulah pernyataan merupakan keluhanmendalam dari Prof. Bahauddin Darus (yang selalu memanggilkuNet), dalam perjalanan Beliau berobat ke Singapura bulan lalu.

    Refleksi-10Fakultas Pertanian USU perlu desa binaan. Bukan karena irimendengarkan cerita warga UPLB Los Banos Philipina yangbersemangat penuh gairah menceritakan laboratorium sosialyang

    mereka bina. Bukan pula hanya untuk kepentingan mata kuliah PMDdan memenuhi tuntutan hati nurani saya. Akan tetapi memangperlulah, memang patutlah Fakultas Pertanian USU mempunyai desabinaan. Banyak argumen untuk itu, tetapi cukuplah kiranya 3 kata:pertanian itu di desa.

    Refleksi-11Fakultas Pertanian USU perlu kerja sama dengan pemerintah daerah.Syukur alhamdulillah kerja sama Fakultas Pertanian USU dan

    Bapemmas Provinsi Sumatera Utara akan ditandatangani hari ini.Semoga terwujud kerja sama Fakultas Pertanian USU denganpemerintah kabupaten dan pemerintah kota. Amin.

    ***

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    5/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 5

    Ya Allah, panel diskusi PMD yang dilaksanakan ini merupakanperingatan HUT-ku yang ke-65 (satu hal yang tidak pernahkubayangkan sebelumnya). Panel diskusi ini terlaksana atas kerjanyata, ketulusan/kebaikan hati sahabatku, para pemrakarsa,sponsor, panitia, dan banyak orang yang menjadikan panel diskusihari ini menjadi kenyataan. Aku tak sanggup membalas kebaikanhati para sahabatku tersebut (yang terlalu panjang kalau namanyakucantumkan satu per satu di sini, tetapi Allah merngetahui denganpasti siapa mereka). Tolonglah ya Allah, balaslah kebaikan merekaberlipat ganda.

    Ya Allah, aku menyadari bahwa kejadian hari ini dan aku menjadischoolar PMD dan aku mempunyai banyak sahabat yang

    memberikan warna-warni keindahan dalam hidupku adalah berkatridho-Mu. Terima kasih, berilah kehidupan yang bermakna kepadakudan kepada para sahabat-sahabatku. Allahu Akbar.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    6/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 6

    KARYA TULIS PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA(SELEKTIF)

    Tahun 1966

    - Gotong-royong di Tanah Karo. Kultura Fakultas Pertanian USUMedan No. 1.

    - Pelaksanaan Tugas Penyuluhan dalam Proyek Pangan MedanJaya. PMD. No. 4 dan Kultura Fakultas Pertanian USU Medan No.7/8.

    Tahun 1967

    - Pangan di Sumatera Utara. Seminar Dasawarsa FakultasPertanian USU Medan, dan Kultura Fakultas Pertanian USUMedan No. 13/14.

    - Beberapa Kesan dari Koresteda Konreg. Fakultas Pertanian USUMedan. No. 16.

    Tahun 1968

    - Metode Penyuluhan Pertanian. Kultura Fakultas Pertanian USUMedan. No. 19.

    - Pendidikan Masyarakat Desa dan Penyuluhan Pertanian.Departemen Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian USU Medan(dengan Ir. M. B. Sirait ).

    Tahun 1969

    - Dengan Uang Rp 100.000,- Kultura Fakultas Pertanian USUMedan No. 23.

    - Penanaman Padi PB8 di Tuntungan. Majalah Corps Bukit BarisanNo. 2 Medan.

    - Quo Vadis Landerform? Kultura Fakultas Pertanian USU MedanNo. 27.

    Tahun 1970

    - Kabar Berita dari Desa. Majalah MAKRO, Fakultas Ekonomi USUNo. 2.

    - Rencana Pembangunan 8 Tahun Proyek Pertanian Desa NarawitaMaryke. Proyek Pembangunan Daerah Universitas SumateraUtara (PPDUSU).

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    7/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 7

    - Penyuluh dan Petani. Departemen Sosial Ekonomi FakultasPertanian USU. Medan (bersama Mangantar Sirait, RachmanRangkuti, David Penny, dan Sahat Simanjuntak).

    Tahun 1971

    - Beberapa Aspek Perencanan Pembangunan Daerah. SeminarPembangunan Desa. Proyek PPDUSU.

    - Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Panitia DiesNatalies USU1971 Biro Rektor USU (Pemenang Karya TulisMengenai Pengabdian Masyarakat USU).

    - Bagaimana Membangun Kota yang Modern? Panitia Hari Ulang

    Tahun Kotomadya Medan, Medan, 1971. Walikota KotamadyaMedan. (Pemenang 1 Sayembara Membangun KotamadyaMedan).

    - Survei Pembangunan Masyarakat di Sumatera Utara. AnalisaTingkat Kecamatan. Tim Karya Profesi & Fakultas Pertanian USU,Medan (dengan Ir. RM. Purba dkk.).

    Tahun 1972

    - Pembangunan Daerah. Majalah IPMI Sumatera Utara No. X.

    - Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Asahan. PemerintahDaerah Kabupaten Asahan & Medan Fair.

    Tahun 1972

    - Studi Kasus Metode Workshop dalam Regional PlanningKalimantan Timur. Badan KoordinasiPembangunan DaerahSumatera Utara (BAKOPDASU), Medan.

    - Strategi Pembangunan Daerah Sumatera Utara. SeminarPembangunan Daerah Sumatera Utara di Berastagi. BAKOPDASU(dengan Ir.M. Sipahutar).

    Tahun 1973

    - Persatuan Peladang Malaysia (Farmers Association of Malaysia).The Agriculture Development Council Inc. Singapore (dengan Ir.Syahrum LubisRISPA).

    - Cost, Margins, and Channels for Export Marketing of FreshVegetable in North Sumatera ldalam Herman Southworth (ed)

    Some Studies of Fresh Fruit and Vegetable Marketing in Asia.The Agriculture Development Council Inc. New York. P. 2134.Juga diterbitkan Pustaka Universitas No.53/1973), UniversitasIndonesia (UI) Jakarta.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    8/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 8

    Tahun 1974Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara dan SinkronisasiPendidikan Teknik. Seminar Pendidikan Teknik. Fakultas Teknik USU.BAKOPDASU. Medan.

    Tahun 1978

    - Analisa tentang Kemiskinan di Sriharjo. Seminar 17 Agustus1978. HIPPIAACT. Canbera.

    - Property and Resources Allocation in Sriharjo, Rural Java. Australian National University, Canbera, 1978. M.A.D.EDisertation.

    Tahun 1979

    - Some Information of Kecamatan Rampah North Sumatra.Seminar on Indonesia Swedish Staff Development Project.Medan & Yogyakarta.

    - Some Aspect of Social Life in the Swedish Community. Report ofthe Swedish & Indonesia Staff Development Project. ConcludingSeminar. Uppsala University Sweden (dengan Ulla Goranson,Merdang Sembiring & Sven Thiberg, juga diterbitkan dalamKultura No 94/95. Medan 1981).

    - Agriculture Sectors in North Sumatra: Sukanalu, Pematang RayaandSungai Rampah A Rural Development Study, USUSwedishTeam Medan (dengan Dr. Ulla Goranson University ofStockholm).

    - Penelitian Masalah IPOLEKSOSBUDHANKAM Daerah PerbatasanPantai Timur Sumatera Utara. Dept. Pertahanan dan KeamananRI & Lembaga Penelitian USU Medan (dengan Prof. Mahadi,S.H., dkk.).

    Tahun 1980

    - Pengembangan Kemanusiaan dalam Dekade 80-an. Manusiayang Bersedia Mengabdi (the Man Who Care). SimposiumPembinaan Sumber Daya Manusia untuk PembangunanMasyarakat di Desa di Sumatera Utara dalam Dekade 80-an.USUKADINSUICAPIILION CLUBPERHEPI. Medan.

    - Idaman dan Harapan Masyarakat Desa Pantai Sumatera Utara.

    Panitia Dies Natalis USU XXIII (Pidato Dies Natalis USU).- House Gardenthe last resort? Further Economic Arithmatic

    from Sriharjo, in Garnaut R.G. & Peter McCauley (eds),Indonesia: Australian Perspective, Indonesia Dualism Growth

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    9/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 9

    and Proverty. Research School of Pasific Studies. TheAustralian National University. Canberra. (dengan D.H. Penny).

    - Petani Pekarangan dan Kemiskinan, Pekarangan adalahbenteng terakhir? Konferensi Ekonomi Pertanian VI/KongresPERHEPPI VI. Medan (dengan D.H. Penny).

    - Konsep dan Pelaksanaan Pembangunan Desa Pantai.Konferensi Nasional Ekonomi Pertanian VI/Kongres PERHEPPIVI. Medan (dengan Drs. Bahaudin Darus).

    - Proyek Pembangunan Desa Pantai Suatu Pengalaman diSumatera Utara. Lokakarya Pembinaan Desa Model. PusatPembangunan Desa. Universitas Syahkuala Darussalam, BandaAceh.

    - Proyek Desa Pantai Sumatera Utara. Kumpulan Makalah TemuKarya Proyek LPSM Malang. Sekretaris Bina Desa. Jakarta.

    - Idaman dan Harapan Masyarakat Desa Pantai Sumatera Utara.Pidato Ilmiah Dies Natalis USU 1/9/1980. Panitia Dies USU,1980.

    Tahun 1981

    -Kebijakan Penyuluhan USU No.IX Tahun ke-VII. USU Medan.

    - An Economic Survey of North Sumatra. Buletin of IndonesiaEconomic Studies (BIES). Australian National University (ANU)Canberra (dengan Ms. Ruth Daroesman).

    Tahun 1983

    - Musyawarah Mufakat Pembangunan Desa (MMP-Desa). SatuMetode Baru dalam: Analisa, Perencanaan, dan Pelaksanaan

    Pembangunan Desa. Pusat Penelitian dan Pengembangan

    Pemerintah Daerah, Departemen dalam negeri RI Jakarta.(Karya Ilmiah).

    - Sharing Approaches That Work. International Exposition ofRural Development Temukarya Pembangunan Perdesaan.

    Rural DevelopmentIntercgange. USU Medan.

    - Musyawarah Mufakat Pembangunan Desa (MMP-D). SuatuMetode Baru dalam: Analisa, Perencanaan, dan Pelaksanaan

    Pembangunan Desa. Pusat Penelitian dan Pengembangan

    Pemerintah Daerah, Departemen Dalam Negeri RI. Jakarta.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    10/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 10

    Tahun 1984

    - Pekarangan Petani dan Kemiskinan. Gajah Mada UniversityPress & Yayasan Agro Ekonomika (dengan Dr. D.H. Penny).

    - MMP Rumpun Desa Kecamatan Muara Dua, Lokseumawe.Pemerintah Daerah Tkt. II Kabupaten Aceh Utara, PT Arun

    Lhokseumawe. LPPM USU. Medan.

    - MMP Desa Kecamatan Tanjung Morawa Deli Serdang,Pemerintah Daerah Tkt. II Kabupaten Deli Serdang & LPPM

    USU.

    Tahun 1986

    Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penyediaan Tanah Untuk

    Lokasi Pembangunan di Kabupaten Daerah Tingkat II Karo.

    Penyuluhan Agraria dan Diskusi Tata Guna Tanah Sehubungan

    dengan Perencanaan Pembangunan Daerah ke-XI, tanggal 911

    Desember 1986 di Jakarta. Pemerintah Kabupaten Dati II Karo,

    Kabanjahe.

    Tahun 1990

    Idaman & Harapan Masyarakat Desa Kabupaten Karo. USU Press.

    Medan.

    Tahun 1991

    Penanggulangan Kemiskinan: Refleksi Pengalaman Kabupaten Karo.

    Seminar dan Lokakarya Nasional (Semiloka Nasional)

    Penanggulangan Kemiskinan. IPB Bogor.

    Tahun 1993Penelitian Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan(PWI). Makalah Lokakarya Program Penelitian Pascasarjana USU.

    Medan.

    Tahun 1994Pemikiran-Pemikiran Dr. A.T. Mosher: Refleksi Pengalaman dariPembangunan Daerah Diskusi Panel tentang Pemikiran A.T. Mosher20 tahun kemudian. Pusat Studi Pembangunan IPB Bogor.

    Tahun 1998

    Keragaan dan Dinamika Organisasi Koperasi. Penelitian Mandiri(Dana Rutin USU 1988/1999 No.14/JO5.9/PG/K/1988,10 November1988. Lembaga Penelitian USU). Departemen Pendidikan danKebudayaan RI. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, UniversitasSumatera Utara, Medan.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    11/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 11

    Tahun 1999

    - Dinamika Organisasi Koperasi Disertasi. Program PascasarjanaIPB Bogor.

    - Tinjauan Perbedaan dan Persamaan PenyuluhanPembangunan (PP) dengan Community Development (CD) danRefleksi Musyawarah Mufakat Pembangunan Desa (MMP-D).Program Studi Penyuluhan Pembangunan. PPS IPB. Bogor.

    - Strategi Komunikasi Bagi Para Penyuluh dalam PembangunanMasyarakat Desa. Program Studi Penyuluhan dan KomunikasiPertanian, Fakultas Pertanian USU. Jurusan Sosial EkonomiFakultas Pertanian USU Medan.

    Tahun 2000

    - Inventarisasi dan Identifikasi Usaha-Usaha Perikanan diSumatera Utara. 2001 Kerja sama Pemerintah ProvinsiSumatera Utara dengan UNHAM. (Tim Peneliti UNHAM)Medan.

    - Pembahasan tentang Sosial Ekonomi dan Budaya PT Inti IndoRayon Utama (PT IIU). Makalah disajikan dalam Temu KajianIlmiah Upaya Penyelesaian Permasalahan PT Indo Rayon

    Utama. Parapat (2223 September 2000). Pemerintah ProvinsiSumatera Utara, Medan.

    - Kontribusi Penyuluhan Pembangunan dalam MendukungPelaksanaan Otonomi Daerah. Makalah Seminar NasionalPemberdayaan Sumber Daya Manusia Menuju TerwujudnyaMasyarakat Madani IPB Bogor (2526 September 2000).Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan ProgramPascasarjana IPB & Persatuan Ahli Penyuluhan PembangunanIndonesia, Bogor.

    - Ke Arah: Ilmu Alamiah & Amal Ilmiah Idaman PengabdianMasyarakat IAIN Sumatera Utara. Panitia LokakaryaPengembangan Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat L.A.I.NSumatera Utara.

    - Lubuk Larangan: Kearifan Tradisional Pengelolaan LingkunganHidup Masyarakat Madina Sumatera Utara 2000. MakalahSeminar Pembangunan Mandailing Natal. Emerald GardenHotel (18 Oktober 2000). Panitia Seminar Pembangunan

    Mandailing Natal. Medan.- Beberapa Permasalahan dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.

    Makalah Panel Diskusi Dwi Bulanan Fakultas Pertanian USU(20 Oktober 2000). Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian & UMRFakultas Pertanian USU. Medan.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    12/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 12

    - Kerja sama Fakultas Pertanian USU dengan PemerintahDaerah dalam Otonomi Daerah. Makalah Seminar Dies NatalisFakultas Pertanian USU ke-44 (25 November 2000). Fakultas

    Pertanian USU, Medan.

    Tahun 2001

    - Dinamika Organisasi Koperasi. Regional Workshop PenguatanKoperasi Melalui Pembaharuan UU No.25/1992 dan KebijakanPelatihan Koperasi se-Sumatera Bukit Tinggi 1315 Februari2001. Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia(LSP 21).

    - Pembangunan Desa Pantai Sumatera Utara: Program,Anggaran, dan Sumber Pendanaan. Makalah Pengantar DiskusiLokakarya Penanggulangan Kemiskinan di Kawasan PantaiSumatera Utara Medan, 13 Juni 2001. Kerja sama BadanKoordinasi Penanggulangan Kemiskinan, Departemen Kelautandan Perikanan, Koordinator Samsat Kelautan SU, Universitas Amir Hamzah, HNSI SU, Forum Pembebasan Tanah UlayatMayarakat Melayu Sumatera Timur.

    - Globalisasi, Otonomi Daerah dan Penyuluhan Pertanian(Pointers). Temu Tugas PPS Kabupaten/Kota se-SumateraUtara Tanggal 18 November 2001 di Aula Dinas PertanianTanaman Pangan Provinsi Sumatera Utara, Medan.

    - Pola Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Sumatera Utara(Pendekatan, Proses, Partisipasi, Pemantauan, dan PenegakanHukum). Program Pascasarjana USU & BAPEDALDASU. Medan(Tim Program Pascasarjana USU).

    - Strategi 2001: Otonomi Daerah Pembangunan DesaKecamatan Babalan Kabupaten Langkat. Universitas Amir

    Hamzah Medan dan Pemerintah Kabupaten Langkat.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    13/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 13

    MUSYAWARAH MUFAKAT PEMBANGUNAN DESA(Suatu Alternatif dalam Analisis, Perencanaan, dan

    Pelaksanaan Pembangunan Desa dalamEra Otonomi Daerah)

    Musyawarah Mufakat Pembangunan (MMP) adalah pendekatanalternatif dalam pembangunan desa dan pembangunan masyarakatdesa. Dengan basis perencanaan bersama (saling mengisi atas-bawah), MMP akan menghasilkan perencanaan programpembangunan desa yang komprehensif mencakup analisa,perencanaan, dan rencana implementasi.

    Kerangka Pikiran

    Betapa pentingnya Pembangunan Desa & Pembangunan MasyarakatDesa (PD & PMD), tidaklah memerlukan kata pengantar yangpanjang dari berbagai alasan yang dapat diturunkan, satupernyataan saja sudah sangat mencukupi:

    "...Apabila tujuan pembangunan Indonesia adalah pembangunanmanusia seutuhnya, maka pembangunan desa di mana mayoritasmanusia Indonesia berada tentulah hal yang merupakan prioritas".

    Dengan berlakunya UU No. 22/1999 tentang Otonomi Daerah,peranan desa akan menjadi lebih strategis dan penting dalampembangunan. Apa yang diharapkan mengenai PD & PMD dalamotonomi daerah pada dasarnya adalah pembangunan yangterlaksana dari, oleh dan untuk masyarakat desa yang merupakandasar Musyawarah Mufakat Pembangunan Desa (MMP-D).

    Kaitan antara konsepsi MMP-D dalam kerangka otonomi daerah dankesejagatan (globalisasi) menambah keyakinan bahwa MMP-Dadalah satu alternatif dalam PD & PMD. Hal ini tidak lain oleh karena

    dalam era otonomi daerah dan era kesajagatan akan ada tuntutancomparative advantage &comparative competitive yaitu tuntutanperlunya setiap daerah (termasuk desa) mengenal danmerencanakan pembangunannya berdasar potensi yang palingmenguntungkan dan kompetitif untuk dikembangkan.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    14/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 14

    Konsepsi MMP-D ini pada dasarnya telah mengalami perkembangan.Sebelum konsepsi ini diterima Puslitbang Departemen Dalam NegeriRI 1983 sebagai karya ilmiah, tahun sebelumnya telah diuji coba diKabupaten Aceh Utara atas permintaan PT Arun bersama Bupati Aceh Utara dan juga di Kabupaten Deli Serdang atas permintaanBupati Deli Serdang. Kemudian, di antara tahun 19861989 sewaktupenulis bertugas sebagai Bupati Karo (19851990) telah puladipraktikkan di Kabupaten Karo. Akan tetapi MMP-D pada masa laluitu kiranya "tidak tepat waktu" sukar penerapannya oleh karenakebijakan (policy) pendekatan pembanguan desa yang dilaksanakanterlalu bersifat "top down".

    Apakah PD & PMD itu? Departemen Dalam Negeri RI yang membina

    pembangunan desa memberi pengertian yang sama yaitu:

    "Seluruh kegiatan pembangunan di perdesaan, meliputi seluruhaspek kehidupan dan penghidupan masyarakat, direncanakan dandilaksanakan secara terpadu, dengan mengembangkan swadayagotong royong masyarakat sendiri".

    Perbedaan pendapat mengenai definisi dapat berkepanjangan, akantetapi yang pasti PD & PMD memerlukan perencanaan dalampenjabaran yang berantai sebagai: proses, metoda, program, dangerakan.

    Sebagai proses penekanan adalah kepada masyarakat secara sosialdan psikologis bahwa dalam PD & PMD setiap orang perlu adaperasaan rasa memiliki, bertanggung jawab, dan rasa ingin berperanserta dan perasaan kebersamaan yang tercermin dari, oleh, danuntuk kita.

    Sebagai metode mencakup proses dan tujuan yang menekankan

    kepada tujuan PD & PMD. Sebagai program mencakup metode dandengan penekanan kepada aktivitas masing-masing orang danaktivitas bersama.

    Sebagai gerakan mencakup program dan dinamika emosionaldengan penekanan mengenai ide dari PD & PMD. Perencanaan PD &PMD melalui cara-cara perencanaan dari atas ke bawah, caraperencanaan dari bawah ke atasatau cara perencanaan terpadu.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    15/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 15

    Perencanaan dari 'atas ke bawah'(pre determined planningatau top down planning)

    Perencanaan dari 'bawah ke atas'(self determined planningatau bottom up planning)

    Perencanaan terpadu'(joint planningatau bersama/ isi mengisi')

    Gambar 1. Cara-Cara Perencanaan PD & PMD

    Perencanaan PD & PMD dari bawah ke atasberarti mengutamakankepentingan desa sedangkan apabila perencanaan PD & PMD dari

    atas ke bawah, kepentingan desa adalah terkait dengan kepentinganutama pembangunan "atas desa" (kabupaten/kota, provinsi ataupembangunan nasional).

    Jelaslah bahwa masing-masing cara perencanaan PD & PMD tersebutmempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Alampikiran konsepsi MMP-D dalam perencanaan PD & PMD bukanlahdengan cara dari bawah ke atasatau dari atas ke bawahakan tetapiperencanaan terpadu, perencanaan bersama isi mengisi. DalamMMP-D sebanyak mungkin menampung aspirasi dari warga desa dan

    juga warga "luar desa" yang membawa misi pembangunan atasdesa.

    Tujuan dan KegunaanDalam taraf awal (tahap-1) penggunaan metode MMP-D mempunyaitujuan untuk menghasilkan perencanaan program pembangunandesa yang menyeluruh (komprehensif) mencakup analisa,perencanaan, dan rencana implementasi. Dalam perkembanganselanjutnya (tahap-2) dapat digunakan dalam musyawarah desasecara reutine, MMP-D akan menjadi gerakan.

    Dari segi peserta, tujuan MMP-D dapat dikatakan sebagai wadahuntuk menciptakan koalisi dari seluruh ekpertise di desa yaitudengan peserta musyawarah yang mewakili birokrat, plutokrat(usahawan), teknokrat, demokrat, dan sukarelawan (Gambar 2).

    B P

    B = BirokratP = Plutokrat

    S S = Sukarelawan

    T = TeknokratD = Demokrat

    D T

    Gambar 2. Peserta MMP-D

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    16/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 16

    MMP-D adalah metode untuk membuat idaman akan hari depan daridan terhadap masyarakat desa, mempersiapkan satu metode (cara-cara) mewujudkan yang menjadi idaman. Dari MMP-D ini akandihasilkan satu dokumentasi yang berisi idaman & harapan,hambatan dasar, usul & taktik, dan implementasi pelaksanaan.

    Kegunaan MMP-D bukan saja untuk menghasilkan dokumentasirencana, tetapi juga (sebagaimana hakikat musyawarah mufakat)menciptakan persaudaraan dan rasa kebersamaan. Paling sedikitkegunaan MMP-D adalah sebagai (1) Rencana yang komprehensif(2) "Citra" hari depan yang jelas karena MMP-D akanmenggambarkan masa depan yang diidam-idamkan (3) Alat,metode MMP-D sebagai alat akan dapat dipergunakan terus-menerus

    (replicable) di desa dan (4) Pencerminan usaha mempercepathubungan antara desa dan luar desa karena kepentingan luar desaditampung dalam MMP-D.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    17/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 17

    DINAMIKA MMP-D

    Proses MMP-DDinamika yang dimaksudkan dalam MMP-D adalah hal yang dinamisoleh karena apa yang dikerjakan dalam proses MMP-D bukan halyang statis. Hal yang dinamis dalam proses MMP-D mencakup 3proses analisis, perencanaan, dan implementasi (A,B,C) dengankomponen tertentu (1 s.d. 6) seperti terlihat dalam Gambar 3.

    A.Analisis

    1. Idaman & HarapanC A 2. Hambatan DasarB. Perencanaan 3. Usul Praktis

    4. TaktisB C. Implementasi

    5. Program pelaksanaan 6. Jadwal pelaksanaanGambar 3. Dinamika Metode MMP-D

    Pengalaman dalam melaksanakan semangat kerja sama isi-mengisiyang telah biasa di desa adalah salah satu fungsi MMP-D. Untuk itudalam pelaksanaan MMP-D selalu diarahkan mencapai kesepakatanbersama setelah melaksanakan diskusi pleno.

    Kerja sama dibina melalui metode dengan tahapan awal (1) kerjasendiri (individu) kemudian disusul (2) sidang kelompok dan (3)sidang pleno. Pleno adalah forum kesepakatan yang kreatif di mana

    akan terlihat banyak data yang telah terkumpul waktu sidangkelompok (yang menambah pengertian baru) yang akan disepakatibersama. Pleno adalah 'think thank' untuk memperoleh pendapatbersama yang meminta pemecahan dalam waktu yang terbatas.

    Adapun sidang kelompok dalam MMP-D adalah kegiatanpengumpulan data juga mengungkapkan prioritas dari data, yangakan dilaporkan dalam pleno. Sebelum diskusi kelompok, ada masadi mana setiap orang bekerja sendiri (dalam pengajuan data)

    sehingga setiap orang terjamin ikut berpartisipasi.

    Dengan demikian pemantapan (kristalisasi) data terjadi dua kali yaitupertama, data secara sendiri-sendiri menjadi data (kesepakatan)

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    18/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 18

    kelompok. Kedua, data kelompok menjadi data (kesepakatan) pleno,sehingga aspirasi dapat tertampung.

    Metode MMP-D menghindarkan adanya perasaan bahwa ide setiappeserta tidak tertampung dan mengarahkan agar setiap pesertamerasa ide yang dihasilkan bersama memang adalah idenya.

    AnalisisKehidupan sekarang berada dalam satu zaman dengan kecepatanperubahan yang sangat tinggi, ditandai dengan perkembanganteknologi yang cepat mempengaruhi kehidupan manusia. Tidakterlepas dari pertumbuhan yang cepat tersebut terjadi pulakepincangan-kepincangan nyata yang sangat tidak diharapkan

    masyarakat. Memang kehidupan berada dalam 2 kekuatan, di satupihak adalah potensial membawa kemungkinan kebaikan tetapi dipihak lainnya berbahaya bagi kehidupan.

    Desa-desa tidaklah terlepas dengan dunia luar tetapi telahmerupakan bagian dari apa yang disebut "saling ketergantungan"(interdependensi) yang luas yang telah menjadi kenyataan di desa.

    Persoalan yang dihadapi masyarakat desa yang terikut dengankecenderungan perubahan ideologi, politik, sosial, budaya,pertahanan, keamanan, dan lingkungan adalah bagaimanamenyesuaikan diri memanfaatkan potensi kebaikan tetapi tidakterlibat kepada bahaya yang merugikan. Inilah yang perludimantapkan dalam idaman bersama.

    Untuk melihat masa depan yang baik merupakan idaman dapatlahdipergunakan sebagai unit analisa keseimbangan antara 3 bidangyang penting dalam kehidupan desa yaitu: ekonomi, kebijakan, dansosio budaya seperti tertera pada Gambar 4: Segitiga Proses Sosial.

    Apa yang diharapkan dalam proses sosial adalah adanyakeseimbangan antara ekonomi, kebijakan, dan sosial budaya, artinyatidak ada yang berat sebelah. Proses sosial sehubungan dengansaling ketergantungan tersebut dapat pula dijelaskan dengankenyataan bahwa sosial budaya memberi arah kepada ekonomi danmempengaruhi kebijakan desa (politik), namun kebijakan desa padadasarnya adalah untuk mengembangkan keadaan ekonomi desa dansosial budaya, sedangkan ekonomi akan menyangga kelangsungan

    sosial budaya dan juga menyangga pula berjalannya politikkebijakan desa.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    19/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 19

    K KPS : Proses SosialE : Ekonomi

    K : KebijakanPS PS S : Sosial Budaya

    S E S E Timpang SeimbangGambar 4. Segitiga Proses Sosial

    Tentu saja keseimbangan antar-komponen yang saling tergantung

    itulah yang menjadi idaman umum. Namun hal ini tidaklah mudah,sebab apa yang disebut seimbang tidaklah dapat secara mudah danseragam dalam hal penanggulangannya. Lagi pula dapat dijelaskanbahwa: ekonomi mencakup pengertian yang luas dapat mencakupsumber alam, sumber produksi, dan saluran tata niaga.

    Kebijakan desa dapat mencakup keadilan, bagaimana mengambilkeputusan bersama secara yang dapat digambarkan dalam sistemsegitiga proses sosial. Sosial budaya dapat mencakup norma yangdianut kekerabatan, keluarga dan lain-lain.

    Ketidakseimbangan ada di mana-mana begitu pula di desa, tetapidengan alat segitiga proses sosial ini kiranya dapat dilihat di manakepentingan tersebut, dan ke arah mana perlu diseimbangkan.

    Idaman & HarapanTugas awal dari MMP-D adalah mengungkapkan idaman & harapanmerupakan hari depan yang diinginkan peserta. Idaman & harapanini bagi setiap orang tidak akan pernah terungkapkan sepenuhnya.

    Hal ini adalah karena idaman tersebut tersembunyi terjalin dalamharapan dan kekhawatiran, dalam kekecewaan dan hasrat hatimereka. Kesemuanya itu tersirat dalam ceritera-ceritera, struktursosial, dan menjelma dalam tata hidup, lambang, dan impian.

    Idaman & harapan merupakan dasar dari hakikat kehidupanmasyarakat dengan mengungkapkan arah ke mana harapan akanberkembang maka dapat ditemukan idaman & harapan. Kendati punpada mulanya sering tidak disadari, namun idaman & harapan itulah

    yang mencerminkan sikap suatu masyarakat terhadap dirinya begitujuga terhadap nasibnya di kemudian hari.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    20/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 20

    Hanya kesadaran akan diri masyarakat sendiri yang memungkinkanterwujudnya perkembangan (growth) dan pembangunan(development) masyarakat setempat, masyarakat desa.

    Hambatan DasarTugas selanjutnya dari MMP-D ialah menemukan hambatan dasaryang terdapat yang menyebabkan idaman & harapan tidak menjadikenyataan. Istilah hambatan dasar yang dipergunakan di sini seringsekali tidaklah selalu menunjukkan kepada masalah yang nyata,tetapi pada hambatan yang semu, yang menahan akan terwujudnyaidaman & harapan.

    Hambatan bertalian erat secara relatif dengan arus sejarah yang

    mendalam yang tak terlihat, oleh sebab itu sangat sukar untukditemukan, sering sekali tak dapat ditemukan secara langsung,tetapi dengan pendekatan tidak langsung melalui pengenalan-pengenalan kekecewaan dan hambatan-hambatan bagi terwujudnyaidaman & harapan rakyat desa.

    Dengan memandang hambatan-hambatan dan hubungannya dengansejarah, maka hambatan yang mendasar (hambatan dasar) dapatditemukan. Apabila hambatan dasar belum dilihat (paling sedikitgaris besarnya), maka akan kecillah kemungkinan-kemungkinanberhasil di dalam merencanakan perubahan sosial.

    Pengembangan sosial ekonomi yang efektif tidaklah diperolehdengan usaha mencapai tujuan eksplisit maupun implisit idaman &harapan secara langsung. Akan tetapi perubahan sosial terjadisecara tidak langsung, dengan menciptakan program praktis untukmengatasi hambatan terhadap terwujudnya idaman & harapan.Dengan demikian pada dasarnya hambatan bukanlah selalu kategorinegatif melainkan sesuatu keadaan untuk menciptakan kreativitas-

    kreativitas yang berarti dalam PD & PMD.

    PerencanaanUntuk meningkatkan kegiatan, organisasi pelaksana yang diperlukanadalah perencanaan pengadaan dana dan pemanfaatan waktu.Dibutuhkan manajemen gaya baru suatu pengembangan dan sistemkerja sama baru dalam banyak kegiatan pembangunan tidakterkecuali PD & PMD. Hal ini menuntut komunikasi, training, danmotivasi dalam setiap tingkatan pembangunan.

    Dalam perencanaan kerja sama antara yang tua dan yang muda,yang berpengalaman, dan yang kurang pengalaman perludimantapkan. Setiap warga desa perlu merasa adanya tanggung jawab sendiri-sendiri dan bersama dalam rangka isi mengisi dalam

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    21/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 21

    perencanaan keseluruhan. Tentu saja dalam perencanaan perluditegaskan bahwa gagalnya tugas seseorang dapat menggagalkanapa yang direncanakan secara keseluruhan.

    Sebagai strategi, perencanaan tidak lain adalah pengambilankeputusan dari pemecahan masalah/hambatan yang dihadapi yangmerupakan penghalang kepada gerak langkah menyongsong haridepan.

    Dalam strategi perlu dilihat sesuatu yang jauh seakan-akan atauseperti layaknya dekat dan melihat sesuatu yang dekat sepertimelihatnya dari jauh. Diperlukan konsentrasi dalam hal efektifoperasional dan praktik pendekatan baru, sehingga ditentukan

    adanya orientasi kepada tujuan yang disepakati.

    Apa yang dihasilkan perencanaan dalam usul dan taktik mencakupkejelasan dari "Missi", kerja sama, motivasi dalam strategi yangmantap (Gambar 5).

    Mi = MissiK = Kerjasama Mo = MotivasiS = StrategiK

    Mi

    Mo

    S

    Gambar 5. Metode yang Efektif yang Direncanakan

    Usul Praktis

    Usul praktis adalah sebagai jawaban terhadap hambatan dasar,berdasar kepada situasi nyata bukan sesuatu yang semu (abstrak)ataupun idealisme yang menerawang semata. Apabila idaman telahmenjelaskan dan menggambarkan harapan masa depan, maka usulpraktis adalah juga harapan memecahkan persoalan, harapankegiatan yang tepat menanggulangi hambatan.

    Dengan demikian usul praktis adalah pendapat ataupun keputusanbersama memecahkan persoalan mendatang. Namun (jelas kiranya)usul tidak lain adalah sesuatu yang belum dikerjakan, usul barulahmerupakan pengarahan dari apa yang perlu, patut, dan dapatdikerjakan dalam implementasi kegiatan melalui taktik yang perludijabarkan secara spesifik.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    22/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 22

    TaktikTaktik adalah bagaimana caranya merealisasikan pengarahan yangtelah dikemukakan dalam usul praktis. Taktik menggambarkankegiatan yang rasional dan aksi yang kongkret dalam pelaksanaanproyek yang telah diusulkan. Taktik dengan demikian adalah sesuatuyang perlu, kreatif, dan relevan dengan usul praktis penanggulanhambatan dasar.

    Implementasi

    Program PelaksanaanApa yang diharapkan dalam program pelaksanaan tidak lain adalah

    menyusun sistem taktik menjadi program-program pelaksanaan.Program itu menyediakan langkah-langkah kebijakan dan akanmemegang beberapa fungsi pokok. Dari program-program itu dapatdisusun suatu analisa biaya yang luas untuk proyek, sebab itumenjadi alat yang sangat penting dalam penetapan pembiayaannya.Program dapat menciptakan rencana bertahap.

    Program-program itu berguna untuk menyusun (baik) tenagasetempat yang mengerjakan proyek (maupun) tenaga-tenagatambahan dalam rangka jaringan kerja sama. Akhirnya program-program itu membangkitkan daya khayal yang memberi motivasikepada penduduk setempat dengan menyadarkan kemungkinanketerlibatannya dan kaitannya dengan program pembangunansecara keseluruhan. Perencanaan komprehensif dengan demikiandijabarkan dalam taktik yang dapat menjawab apa, kapan, mengapa,siapa, di mana, dan bagaimana.

    Implementasi Jadwal KerjaProgram kebijakan menjelaskan apa yang mesti dikerjakan dan

    diselesaikan dalam waktu tertentu. Setiap langkah yang sudahditetapkan pelaksanaan yang dapat dijadwalkan dalam kurun waktutertentu (seminggu, sebulan, dll.).

    Dalam menciptakan prioritas yang merupakan ujung tombakimplementasi jadwal kerja ini perhatian khusus dan saran khususdari masyarakat desa adalah yang terpenting oleh karena padadasarnya merekalah pelaksana dan yang bertanggung jawab kepadapelaksanaan rencana.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    23/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 23

    PELAKSANAAN MMP-D

    Jadwal Pelaksanaan, Persiapan, dan Pembukaan MMP-DJadwal Pelaksanaan MMP-D tertera dalam Tabel 1. Persiapan akhiradalah ceking ruangan, peralatan, dan juga pemantapan pembagiantugas (assigment) dari staf pelaksana.

    Pembukaan, adanya pidato-pidato (singkat): kepala desa, wakilpejabat daerah dari kecamatan, koordinator pelaksana MMP-D.penjelasan tentang latar belakang kenapa dilaksanakannya MMP-Ddan perkenalan anggota fasilitator.

    Pembicaraan dalam pembukaan bagian ini dimulai dengan satukuliah pengantar singkat dengan inti dari penjelasan bahwa desatidak lagi terisolir, (saling ketergantungan yang luas antardesadengan 'luar desa' telah merupakan kenyataan) dan menoleh/melihat sejarah perlu untuk menyongsong hari depan.

    Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan MMP-D

    Kegiatan

    Waktu

    Hari-1 Hari-2

    PAGI

    8.00 - 9.00 Refleksi & kuliah

    9.00 - 10.30 Usul

    10.30 - 11.00 xxxx)

    SIANG 11.00 - 12.30 Taktik

    12.30 - 13.30 xxxx)

    SORE

    14.00-5.00 Pembukaan

    15.00-15.30 xxxx)

    15.30-17.00 Sejarah & Idaman

    17.00-17.15 xxxx)

    17.15-18.00 Idaman

    13.00-14.30 Refleksi & kuliah

    14.30-16.00 Implementasi

    16.00-18.00 xxxx)

    MALAM18.00 - 19.30 xxxx

    19.30 - 21.30 Hambatan

    18.00 - 19.30 xxxx)

    19.30 - 21.30 Penutupanxxxx) Ishoma

    Sejarah & IdamanSejarah: Belajar dari Masa Lalu

    Pembahasan sejarah adalah melihat masa lalu (belajar daripengalaman masa lalu) sekaligus mengenali masa sekarang untukmenyongsong masa (hari) depan.

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    24/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 24

    Tabel 2. Sejarah Masa Lalu dan Masa Kini

    Sejarah Masa Lalu dan Masa Kini

    PLENO

    Mengenang dan belajar dari masa lalu dan masa kini(membiasakan peserta untuk berani/lebih beranimengemukakan pendapat)

    Tanya yang 50 tahun ke atas

    Kejadian penting dahulu

    Kenangan pahit dan manis

    Kapan terjadi perubahan besar?

    Bagaimana gotong royong? Tanya yang muda dan yang tua

    Bagaimana keadaan sekarang?

    Perbaikan apa yang ada?

    Kemunduran apa yang ada?

    Bagaimana gotong royong?

    (bahwa desa berada dalam keadaan saling tergantungdengan lain desa)

    HASIL Sejarah masa lalu dan keadaan masa kini

    Produk dari bagian ini adalah pernyataan-pernyataan (statement)dalam kalimat yang singkat tentang masa lalu dan masa kini.

    Idaman & HarapanBagian (session) mengenai idaman & harapan masih berkaitandengan sejarah, sebab idaman & harapan adalah sejarah masadepan yaitu yang diharapkan untuk masa mendatang bagi desa yangbersangkutan.

    Bagian ini terdiri dari pleno-kelompok dan pleno dan sebelum dimulaidiadakan nyanyi bersama dengan lagu yang sudah dikenal tetapikata-katanya berisi hari depan yang gemilang bagi desa tersebut(kertas lembaran-lembaran nyanyian yang dibagi untuk pesertadipersiapkan oleh pelaksana MMP-D).

    Tabel 3. Idaman & Harapan

    Idaman & Harapan

    PLENO

    Belajar dari masa lalu

    Idaman itu apa: seimbang, serasi, selaras

    Idaman bukan mimpi, konkret, apa yang ingin dilihat,bukan sekedar lebih baik tetapi spesifik

    A R A H

    KELOMPOK

    Masing-masing (perorangan) membuat 34 apa yangdilihatnya 24 tahun yang akan datang

    Pilihan prioritas 1 idaman

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    25/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 25

    Diskusikan dalam kelompok sehingga pengertian sama

    D A T A

    PLENO

    Plot a) Idaman yang paling jelas

    Plot 3 Idaman yang berbeda Plot 3 Idaman yang lainnya Buatlah tanda kemana idaman yang tertinggal patut di

    plot dan plot

    PEMANTAPAN

    HASIL AKHIR

    Daftar Idaman yang terbagi dalam 3 bidang:ekonomi, sosial budaya dan kebijaksanaan

    H A S I La) Plot yaitu kartu-kartu ditempel di papan tulis

    Catatan: nyanyian bersama adalah bagian dari metode untukmeningkatkan semangat dan membuat peserta merasa terlepas daritekanan, kelelahan, dan kecapekan.

    Pembicaraan awal dari bagian ini (kuliah singkat) adalah mengenaiperlunya keseimbangan dalam banyak hal. Contoh untuk itu adalahceritera klassik Yin Yang hitam putih, baik buruk, gembira sedih yangmesti dialami manusia dan perlu dibuat seimbang, serasi, dan

    selaras. Selain dari contoh klasik Yin Yang adalah adalah contohsegitiga proses sosial, di mana diharapkan ketimpangan dalamproses sosial tersebut dijadikan keseimbangan yang telahdikemukakan terdahulu.

    Bagian (session) ini dilaksanakan secara pleno di mana diajukanserangkaian tanya jawab antara pelaksana yang memimpin sidangpleno dengan peserta MMP-D. Di samping mendapatkan data,bagian ini juga dimaksudkan untuk membiasakan peserta untuk

    berani/lebih berani mengemukakan pendapat.

    Persetujuan bersama adalah suatu hakikat musyawarah mufakatsehingga pernyataan mengenai idaman dan harapan perludimantapkan bersama (kata sepakat).

    Produk dari bagian ini adalah daftar idaman yang terbagi dalam 3bidang: ekonomi, sosial budaya, dan kebijakan PD & PMD dalamkalimat-kalimat yang singkat padat.

    Hambatan DasarBagian (session) ini adalah yang mengarahkan agar peserta MMP-Ddapat menjawab pertanyaan kenapa idaman & harapan yang telahdiungkapkan dalam bagian sebelumnya belum tercapai (Tabel 4).

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    26/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 26

    Metode yang dilaksanakan adalah pleno-kelompok-pleno-kelompokdan pleno diselang-seling dengan nyanyian dan penjelasan (kuliah)singkat sebagai penghantar kepada kegiatan pleno atau kelompok.

    Produk akhir dari bagian ini bukan hanya data tetapi juga hasilanalisa data sehingga akan diperoleh beberapa pernyataan. Jumlahbanyaknya pernyataan tergantung kepada banyaknyadata/pengelompokan data pernyataan (statement).

    Catatan: penjelasan singkat tentang hambatan dasar adalah denganmengambil contoh rumput lalang.

    Inilah hambatan dasar

    Gambar 6. Hambatan Dasar (contoh: Akar lalang)

    Rumput lalang kalau mau dibasmi tidak cukup dengan hanyamemotong daun dan batangnya karena akarnya akan tumbuh, akanpulih kembali.

    Tabel 4. Hambatan Dasar

    Hambatan Dasar

    PLENO Apa penghambat idaman sehingga tidak terjadi

    kenyataan? Bukan berarti sesuatu yang salah tetapi tantangan

    KELOMPOK Perorangan menulis 3 hambatan Pilih satu hambatan utama Diskusikan di kelompok

    PLENO

    Plot nomor sembarangan 3 per kelompok Plot 3 nomor lagi Buat tanda kemana hambatan yang tinggal patut

    diplot dan plot

    KELOMPOK &KELOMPOKKECIL

    Kelompok mendapat 24 set data yang telahdimantapkan

    Bagi atas Kelompok kecil dan masing-masingKelompok kecil membuat pernyataan

    Diskusikan dalam kelompok

    PLENO Laporan kelompok mengenai pernyataan Diskusi-diskusi, musyawarah mufakat

    HASIL AKHIR

    Daftar pertanyaan mengenai hambatan dasar dengan

    pernyataan:DALAM HAL .................................................................MERUPAKAN RINTANGAN ADALAH ..................................................................................................................HAMBATAN DASAR ADALAH .............................................................................................................................

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    27/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Halaman 27

    Usul & TaktikApabila idaman & harapan dan hambatan dasar adalah merupakananalisa maka usul dan taktik adalah inti proses perencanaan dalamMMP-D.

    Pada bagian (session) usul & taktik inilah para pesertamerencanakan hal-hal yang praktis yang dapat dikerjakan wargadesa untuk menanggulangi hambatan dasar untuk mencapai idaman& harapan.

    Metode adalah pleno-kelompok-pleno-kelompok dan pleno diselingidengan penjelasan singkat tentang usul dan taktik sebagaipenghantar kepada pleno dan kelompok.

    Tabel 5. Usul & Taktik

    Usul & Taktik

    PLENO

    Mempersiapkan usul & taktik Usul adalah arah (garis-garis besar haluan) yang ingin

    ditempuh, strategi sehingga hambatan dasar tersisih danidaman tercapai

    Taktik adalah kegiatan nyata untuk membuat usul jadikenyataan. Kegiatan nyata, dapat dilihat bahwaseseorang mengerjakannya

    [A R A H]

    KELOMPOK

    Perorangan membuat 3 hal yang segera dan mungkindapat dikerjakan warga desa (perorangan maupunkelompok) untuk kebaikan desa

    Pilih 1 yang terbaik menurut peserta Diskusikan dalam kelompok

    [D A T A]

    PLENO

    Plot usul terjelas 3 per kelompok Plot 3 lagi Plot yang tertinggal

    [PEMANTAPAN]

    KELOMPOK &KELOMPOKKECIL

    Kelompok mendapat 2-4 set data yang telah dimantapkan

    (pleno) Bagi atas kelompok kecil dan masing-masing Kelompok

    kecil membuat pernyataan Diskusikan dalam kelompok

    [PERNYATAAN]

    PLENO Laporan kelompok mengenai pernyataan Diskusi: musyawarah mufakat

    [M U F A K A T]

    HASIL AKHIR

    Pernyataan mengenai usul & taktik: KITA PENDUDUK DESA: ......................................... UNTUK MENCAPAI: ................................................

    ..............................................................................

    MENYARANKAN: ..................................................................................................................................

    DENGAN MENGERJAKAN: ....................................................................................................................

    [H A S I L]

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    28/29

    Pembangunan Masyarakat Desa------------------------------------------------------------------------------------------------

    Halaman 28

    Taktik adalah cara melaksanakan usul, aksi nyata dan tidaklah mestikegiatan yang berturut-turut (squences) sebab setiap taktik dapatberdiri sendiri.

    Catatan: penjelasan tentang usul dan taktik yang diberikan sebagaipengukur adalah: usul merupakan arah (kemana pekerjaandiarahkan) merupakan strategi dan berhubungan denganpemecahan masalah secara langsung dan tidak langsung.

    Gambar 7. Situasi Hambatan - (Usul) dan Idaman

    Setelah pleno pertama, sebelum memasuki sidang kelompokditugaskan kepada 45 orang (ada wakil setiap kelompok untukmembuat satu kelompok kecil untuk mengerjakan simbolpembangunan desa dan nyanyian desa. Kelompok kecil ini bekerja

    secara terpisah dan melaporkan hasilnya pada sidang pleno akhirjadwal pelaksanaan. Simbol yang dihasilkan adalah simbol kenangan,kebanggaan dengan gambaran potensi desa. Nyanyian yangdihasilkan tidak perlu (selalu) nyanyian baru boleh lagu yang lamatetapi kata-kata diganti sesuai dengan hasil diskusi yangberkembang dalam MMP-D ini.

    Pada akhir dari bagian (session) ini adalah selesainya daftarpernyataan (yang jumlahnya tergantung kepada pengelompokandata taktik).

    Jadwal PelaksanaanPembahasan mengenai jadwal pelaksanaan adalah pembahasanjadwal pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan dalam bagianusul & taktik.

    Apa, siapa, kenapa, bagaimana, dan kapan adalah penjabararan dariusul & taktik, tetapi tidak semua usul & taktik dijabarkan cukupdipilih beberapa prioritas yang disepakati. Pada dasarnya bagian

    jadwal pelaksanaan ini adalah sekedar contoh apa yang akandikerjakan dalam 3 bulan atau 6 bulan mendatang.

    Situasi

    Usul

    IdamanHambatan

  • 8/3/2019 Pembangunan Masyarakat Desa_Normal_bab 1

    29/29

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Meneth Ginting

    Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan

    Jadwal Pelaksanaan

    PLENO

    Dari usul & taktik mana yang paling sukaryang palingmudah Mana yang langsung dan tidak langsung Mana yang ingin dimulai segera Apa/kenapa/siapa pelaksana/kapan dan di mana taktik

    dikerjakan? Kerjakan jadwal pelaksana untuk 2 atau 3 taktik

    HASIL

    Jadwal pelaksanaan untuk 23 taktik untuk rencana kerja selama 3bulan atau 6 bulan

    Taktik-----------

    Taktik-----------

    Taktik-----------

    APA

    KENAPA

    SIAPA

    BAGAIMANA

    KAPAN

    Sebagai penjelasan yang perlu dikemukakan bahwa setiap orang

    patut mengerjakan apapun yang telah diputuskan bersama dalamMMP-D ini. Dalam pernyataan ini perlu diarahkan agar peserta tidakragu-ragu lagi oleh karena apa yang telah dicapai adalahberdasarkan analisa dan akan direncanakan bersama pula.

    Pada akhir bagian (session) ini hasilnya adalah satu sketsa daftarpekerjaan yang akan dikerjakan dalam waktu yang disepakati.

    Dalam kesempatan ini pula kelompok kecil yang mengerjakan simboldan nyanyian desa melaporkan hasil kerjanya.

    Upacara PenutupanPenutupan MMP-D adalah upacara kegiatan gotong royong,kesempatan untuk mengajukan nyanyian bersama yang telahdiciptakan oleh peserta MMP-D. Pidato singkat dari kepala desa,peserta, dan juga dari pelaksana MMP-D tidak terlalu formal. Anggota pelaksana bertindak sebagia protokol dengan terlebihdahulu membuat refleksi pertanyaan diajukan kepada peserta: apayang akan terus diingat, perbedaan para peserta sebelum dansesudah MMP-D?

    Hasil MMP-D yang telah siap digandakan dibagi-bagikan kepadapeserta, diakhiri dengan nyanyian bersama dan salam-salamanantara peserta dengan peserta dan antara peserta denganpelaksana.