pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

14
Arsitektur Dan Lingkungan Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 1 BAB I. PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Permasalahan Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Demikian pula dengan pembangunan pasar dalam arti fisik maupun pasar dalam arti sosial adalah bagian dari proses sistem pembangunan ekonomi. Perkembangan suatu pasar dapat dijadikan sebagai indikator terjadinya perubahan dalam masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari masyarakat tanpa pasar hingga masyarakat berorientasi pasar (dari Pasar tradisional ke pasar modern). Menurut Polanyi dalam Linda Elida (2005) bahwa pasar adalah suatu institusi ekonomi terpenting dan merupakan suatu jalan hidup komunitas untuk transformasi sosial, budaya dan politik. Polanyi menyebutkan dengan istilah ”Transformasi Besar” (Great Transformation). Dalam perkembangan suatu pasar selalu mengalami perubahan, baik pemekaran bangunan serta luas arealnya maupun jumlah pedagangnya. Ada pedagang baru masuk dan ada pula pedagang yang keluar atau pindah ke tempat lain. Apabila pedagang yang masuk lebih banyak daripada yang keluar, maka akan menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan tempat berjualan. Sejalan dengan pembangunan ekonomi, khususnya dalam lingkup pasar, tidak terlepas dari pembangunan Daerah atau Wilayah. Pembangunan ekonomi yang bersifat regional khususnya dalam Otonomi Daerah fokus perhatianpembangunan diarah pada pemerataan kesejahteraan, sehingga konsekuensinya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam sebuah pembangunan, seperti pembangunan ataupun relokasi pasar, maka pada umumnya akan ada terjadi suatu proses penolakan, baik itu pada saat sebelum dan sesudah pembangunan pasar tersebut. Akan muncul tekanan dari pedagang dari pasar yang lama yang merasa jika kondisi perdagangannya pada lokasi di pasar baru tidak akan lebih baik dibandingkan pada saat masih berdagang di pasar lama. Dalam hal ini, pemerintah daerah sebagai administrator dan pengambil kebijaksanaan ini tidak hanya di pandang dari satu sisi yang menguntungkan saja, namun harus menyeluruh berdasarkan pertimbangan dan bahwa kebijaksanaan dan keputusan yang di ambil adalah untuk tujuan pembangunan sektor ekonomi dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hubungannya dengan pengadaan sarana-sarana perekonomian (pasar). I.2. Perumusan Masalah Dengan adanya berbagai kepentingan dalam suatu pembangunan, akan selalu terjadi dilema dan friksi yang kemudian menjadi polemik dalam proses pembangunan tersebut, termasuk dalam proyek relokasi pasar. Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka ditarik perumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1.Bagaimana metode dan pendekatan pemerintah daerah / Dinas Pasar terhadap masyarakat dan pedagang dalam proses relokasi pasar tersebut? 2.Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam proses relokasi pasar tersebut

Upload: tutii-rahayuu

Post on 22-Jul-2015

2.809 views

Category:

Design


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 1

BAB I. PENDAHULUAN

I.1.Latar Belakang Permasalahan

Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Demikian pula dengan pembangunan pasar dalam arti fisik

maupun pasar dalam arti sosial adalah bagian dari proses sistem pembangunan ekonomi.

Perkembangan suatu pasar dapat dijadikan sebagai indikator terjadinya perubahan dalam

masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari masyarakat tanpa pasar hingga masyarakat

berorientasi pasar (dari Pasar tradisional ke pasar modern). Menurut Polanyi dalam Linda

Elida (2005) bahwa pasar adalah suatu institusi ekonomi terpenting dan merupakan suatu

jalan hidup komunitas untuk transformasi sosial, budaya dan politik. Polanyi menyebutkan

dengan istilah ”Transformasi Besar” (Great Transformation).

Dalam perkembangan suatu pasar selalu mengalami perubahan, baik pemekaran

bangunan serta luas arealnya maupun jumlah pedagangnya. Ada pedagang baru masuk dan

ada pula pedagang yang keluar atau pindah ke tempat lain. Apabila pedagang yang masuk

lebih banyak daripada yang keluar, maka akan menyebabkan semakin bertambahnya

kebutuhan tempat berjualan. Sejalan dengan pembangunan ekonomi, khususnya dalam

lingkup pasar, tidak terlepas dari pembangunan Daerah atau Wilayah. Pembangunan

ekonomi yang bersifat regional khususnya dalam Otonomi Daerah fokus

perhatianpembangunan diarah pada pemerataan kesejahteraan, sehingga konsekuensinya

dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dalam sebuah pembangunan, seperti pembangunan ataupun relokasi pasar, maka

pada umumnya akan ada terjadi suatu proses penolakan, baik itu pada saat sebelum dan

sesudah pembangunan pasar tersebut. Akan muncul tekanan dari pedagang dari pasar yang

lama yang merasa jika kondisi perdagangannya pada lokasi di pasar baru tidak akan lebih

baik dibandingkan pada saat masih berdagang di pasar lama.

Dalam hal ini, pemerintah daerah sebagai administrator dan pengambil

kebijaksanaan ini tidak hanya di pandang dari satu sisi yang menguntungkan saja, namun

harus menyeluruh berdasarkan pertimbangan dan bahwa kebijaksanaan dan keputusan

yang di ambil adalah untuk tujuan pembangunan sektor ekonomi dan meningkatkan taraf

kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hubungannya dengan pengadaan sarana-sarana

perekonomian (pasar).

I.2. Perumusan Masalah

Dengan adanya berbagai kepentingan dalam suatu pembangunan, akan selalu

terjadi dilema dan friksi yang kemudian menjadi polemik dalam proses pembangunan

tersebut, termasuk dalam proyek relokasi pasar. Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar

belakang diatas, maka ditarik perumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1.Bagaimana metode dan pendekatan pemerintah daerah / Dinas Pasar terhadap

masyarakat dan pedagang dalam proses relokasi pasar tersebut?

2.Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam proses relokasi pasar tersebut

Page 2: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 2

I.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Mengasah kemampuan dan pengetahuan tentang pasar.

2. Mendorong munculnya sebuah gerakan nasional cinta pasar di kalangan generasi

muda.

3. Mencetak Sumber Daya Manusia berkualitas di Pasar Indonesia.

4. Lebih memasyarakatkan pasar untuk meningkatkan rasa cinta pasar modal terutama

di kalangan generasi muda.

Page 3: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 3

BAB II. PASAR

II.1. Pengertian Pasar

Pengertian pasar adalah sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk

melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Sedangkan arti pasar adalah suatu tempat

dimana pada hari tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk jual-beli barang.

Adapun definsi pasar adalah sebagai mekanisme (bukan hanya sekedar tempat) yang dapat

menata kepentingan pihak pembeli terhadap kepentingan pihak penjual.

Mekanisme tersebut jangan hanya dimengerti sebagai cara pembeli dan penjual

bertemu dan kemudian berpisah, tetapi lebih dari itu harus dimaknai sebagai tatanan atas

berbagai bagian, yaitu para pelaku seperti pembeli dan penjual, komoditas yang

diperjualdiperjualbelikan, aturan main yang tertulis maupun tidak tertulis yang disepakati

oleh para pelakunya, serta regulasi pemerintah yang saling terkait, berinteraksi, dan secara

serentak bergerak bagaikan suatu mesin.

II.2. Syarat Pasar

Syarat Pasar adalah sebagai berikut :

a. Ada Penjual

b. Ada Pembeli

c. Ada Uang

d. Ada Barang

e. Ada Tempat

Gambar II.1 : Pasar Sumber : Google

Page 4: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 4

II.3. Fungsi Pasar

a. Fungsi Distribusi

Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar penyaluran barang dan jasa dari

produsen ke konsumen.

b. Fungsi Pembentukan Harga

Dalam fungsi pembentukan harga, pasar berperan mewujudkan kesepakatan harga antara

penjual dan pembeli.

c. Fungsi Promosi

Dalam fungsi promosi, pasar berperan membangkitkan minat konsumen untuk membeli

barang/jasa tertentu.

II.4. Macam-Macam Pasar

a. Berdasarkan jenisnya, pasar dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Pasar Barang Konsumsi

Yaitu tempat untuk memperjualbelikan barang-barang konsumsi.

Contohnya : barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur, dll.

2. Pasar Barang Produksi

Adalah tempat untuk memperdagangkan faktor-faktor produksi.

Contohnya : mesin-mesin produksi, alat pertanian dan alat transportasi.

b. Menurut luas jaringan distribusi, pasar dibedakan menjadi :

1. Pasar Setempat

Adalah pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang meliputi

suatu daerah kecil tertentu.

2. Pasar Daerah

Adalah pasar yang meliputi daerah tertentu, misalnya pasar-pasar di kota

kabupaten.

3. Pasar Nasional

Merupakan pasar yang meliputi suatu wilayah negara tertentu.

4. Pasar Internasional

Adalah pasar yang memperdagangkan barang-barang yang penjual dan

pembelinya meliputi seluruh dunia.

c. Menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli, pasar dibedakan menjadi :

1. Pasar Harian

Yaitu pasar yang berlangsung setiap hari.

2. Pasar Mingguan

Yaitu pasar yang berlangsung seminggu/sepekan sekali.

Page 5: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 5

3. Pasar Bulanan

Yaitu pasar yang berlangsung sebulan sekali.

4. Pasar Tahunan

Yaitu pasar yang berlangsung setahun sekali. Pasar ini bersifat nasional

bahkan internasional.

d. Menurut sifatnya, pasar dibedakan menjadi :

1.Pasar Konkret / Nyata

Pasar ini merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk

melakukan transaksi jual beli. Dalam pasar nyata terdapat penjual, pembeli dan

barang yang diperjualbelikan dalam suatu tempat.

2.Pasar Abstrak

Adalah proses interaksi (hubungan timbal balik) yang dilakukan penjual

dan pembeli dalam rangka mencapai kesepakatan harga dan barang (output) yang

akan diperjualbelikan.

e. Menurut hubungan proses pasar :

1.Pasar Input (faktor-faktor produk)

2.Pasar Output (hasil produk)

II.5. Permasalahan Yang Dihadapi

II.5.1 Permasalahan Yang Ada Di Pasar Itu Sendiri

a. Barang dan Jasa Yang Di Pasarkan

Barang-barang dan jasa yang di produksi oleh perusahaan, berdasarkan analisis pasar

yaitu:

1. Jenis dan sifat barang

2. Kuantitas dan kualitas barang

3. Warna dan ukuran barang

4. Desain dan model barang

5. Merek dan harga barang

6. Barang-barang industry dan konsumsi.

b. Letak Pasar, Sifat dan Karakteristik Pasar

Seorang manajer pemasaran harus mengetahui tentang letak pasar, berikut sifat dan

karakteristik yang akan di tuju. Dalam hal ini, agar manajer memudahkan melaksanakan

target market, market strategy dan segmentasi pasar.

Page 6: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 6

c. Organisasi Pembelian

Seorang manajer pemasaran harus mengetahui siapa yang membeli barang, siapa

yang menggunakan barang, siapa yang paling berpengaruh di dalam pembelian barang dan

lain sebagainya.

d. Kegiatan Pembelian

Di dalam kegiatan pembelian, meliputi dari saiap pembelian barang di lakukan, di

mana pembelian barang di lakukan, bilamana pembelian barang di lakukan, berapa

harganya baranga, berapa banyaknya barang yang di beli, bagaimana persyaratan di dalam

pembelian barang, dan bagaimana cara pembeliannya.

e. Perkembangan Pembelian

Di dalam analisis pasar, perusahaan harus mengetahui bagaimana perkembangan

harganya barang, bagaimana persediannya barang, bagaimana keadaan persaingannya,

bagaimana keadaan permintaan dan penawarannya.

f. Saingan Perusahaan

Di dalam analisis pasar, perusahaan harus mengetahui keadaan persainganya,

apakah ada melakukan tindakan mengejutkan atau adakah saingan yang tidak sehat.

Pada kenyataanya jika hasil produk tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para

konsumen, berarti perusahaan yang bersangkutan mengalami kegagalan di dalam

usahanya. Barang-barang yang di hasilkan oleh perusahaan, bermanfaat dan berfungsi

tidaknya di tentukan dan diputuskan oleh para konsumen atau para pembeli. Berhasil

tidaknya barang yang di buat oleh perusahaan, di tentukan oleh penilaian para konsumen

atau para pembeli yang membutuhkannya.

g. Keuntungan Perusahaan Melaksanakan Analisis

Perusahaan akan dapat meningkatkan omzet penjualan barangnya.

Perusahaan akan memperoleh keuntungan yang di harapkanya.

Perusahaan dapat meningkatkan produksinya.

Efisiensi modal perusahaan dapat di tingkatkan.

Piutang-piutang perusahaan waktunya dapat di perpendek.

Barang-barang perusahaan yang bersangkutan akan menjadi terkenal.

Hasil produksi perusahaan yang bersangkutan sangat di gemari konsumen.

Perusahaan akan mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Page 7: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 7

h. Tingkat Frekuensi Para Konsumen Atau Para Pembeli

Di dalam membeli suatu barang di tandai dengan sering tidaknya membeli barang

dan tergantung kepada tingkat konsumsinya barang tersebut.sedangkan faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi tingkat konsumsi dalam pembelian barang-barang adalah

Faktor umur konsumen

Faktor pendidikan konsumen

Faktor selera konsumen

Faktor pendapatan konsumen

Faktor agama konsumen

Faktor budaya konsumen

Faktor banyaknya keluarga

Faktor musim

II.5.2. Permasalahan Lokasi Pasar

a. Letak dan Luasan site

Lokasi yang tepat untuk sebuah pasar adalah sebuah perempatan atau dibuatkan

jalan lingkungan di dan ke site tersebut, selain agar dapat dilihat dan mudah dijangkau oleh

siapa saja oleh calon pembeli (lihat pembahasan view dan aksesibilitas site), juga penjual

tidak repot dalam membawa, menjual barang dagangan mereka atau menerima kiriman

barang mereka.

Luasan site terkait dengan aspek-aspek kegiatan yang akan ditampung didalamnya.

Sebuah pasar memiliki kegiatan pokok antara lain, los pedagang, akses calon pembeli,

akses barang, pengelola pasar dan transportasi penjual maupun pembeli, juga bak sampah

dan saluran pembuangan. Jadi luas sebuah fasilitas pasar sangat tergantung kepada

volume, jumlah/ isi dari jenis kegiatan. Semakin besar volume kegiatan, semakin besar

luas site yang dibutuhkan; semakin banyak barang yang diperjualbelikan, akan semakin

besar site yang dibutuhkan, dst.

b. View

Sebuah fasilitas umum, faktor view seyogyanya ada. View bisa diadakan atau

dipilih baik secara alami, maupun buatan. Misalnya letak pasar ada di dataran tinggi

(alami, natural), berarti view inside pasar sudah cukup baik sehingga tidak perlu banyak

perencanaan maupun perancangan untuk menambah nilai faktor view site. Sedangkan jika

pasar berada pada suatu lembah, view hanya bisa dilihat dari atas, bisa perencana

tambahkan dengan meninggikan site, jika terlalu mahal, bisa dilakukan dengan memberi

portal pada gate/ pintu masuk utama agak tinggi, atau beberapa menara pasar dan

dilengkapi dengan beberapa lampu spot di seputar site (malam). Sedangkan view untuk

Page 8: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 8

outside (keluar) site bagi sebuah pasar sebetulnya tidak cukup signifikan penting, tetapi

tentu saja, penataan sekitar site juga harus ada, misal dengan penataan pepohonan hijau,

rerumputan dan penggunaan paving block dan texture alami seperti batu andhesit, batu

kali, kerikil (penataan lanskap site).

c. Aksesibilitas Site

Akasesibilitas site meliputi akses di dalam dan di luar site. Akses di dalam site

antara lain diperuntukkan bagi transportasi barang (termasuk dropping area), mobil, motor,

becak, bajai atau gerobak. Juga ada akses bagi pejalan kaki dengan alat pengangkut barang

maupun barang dagangan jinjing (handbag, portable things). Juga akses untuk parkir

sepeda, roda 2 dan roda 4 (mobil), truk. Sedangkan akses di luar site yang dimaksud di sini

meliputi : bagaimana agar arus / lalu lintas kendaraan maupun pejalan kali umum tidak

macet akibat adanya fasilitas pasar tersebut. Sehingga di atas, kami sebutkan bahwa lokasi

yang strategis adalah di perempatan, karena akan mempermudah akses ke pasar.

Seyogyanya site pasar diliputi oleh jalan lingkungan, jalan keliling agar memperbanyak

akses keluar maupun masuk, tidak banyak timbul kemacetan. Perlu juga dibedakan,

dikelompokkan antar jenis akses.

Gambar II.2 : View Pasar Sumber : Google

Page 9: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 9

BAB III. PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

III.1. Pengertian Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang

mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara

menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk

menopangnya serta mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang

terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya

pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam

secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.

Pembangunan berwawasan lingkungan haruslah berorientasi pada kebutuhan

pokok hidup manusia, pemerataan sosial, peningkatan kualitas hidup, serta pembangunan

yang berkesinambungan. Jadi, pembangunan harus mengandung makna perkembangan

dan perbaikan kualitas hidup masyarakat melalui keadilan. Untuk mencapainya maka visi

pembangunannya adalah tercapainya peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat

melalui: pengembangan kecerdasan, pengembangan teknologi, keterampilan dan moral

pembangunan sumber daya manusia yang tanggap terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan, serta seni untuk mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan

berkesinambungan.

Gambar III.1 : Pembangunan Berwawasan Lingkungan Sumber : Google

Page 10: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 10

III.2. Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Menjamin pemerataan dan keadilan.

b. Menghargai keanekaragaman hayati.

c. Menggunakan pendekatan integratif.

d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

e. Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin

timbul di belakang hari.

f. Memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung

kesinambungan pembangunan.

g. Meminimalisasi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan.

h. Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di

sekitar lokasi pembangunan.

III.3. Prinsip Pembangunan Berwawasan Lingkungan

1) Prinsip keadilan antar generasi.

2) Prinsip keadilan dalam generasi.

3) Prinsip pencegahan dini.

4) Prinsip perlindungan keanekaragaman hayati.

5) Internalisasi biaya lingkungan.

Kelima prinsip tersebut kemudian dikenal sebagai prinsip pokok atau utama dari

pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

Dalam kajian lain disebutkan ada 4 (empat) syarat yang harus dipenuhi bagi suatu

proses pembangunan berkelanjutan.

1) Menempatkan suatu kegiatan dan proyek pembangunan pada lokasi yang secara

ekologis, benar.

2) Pemanfaatan sumber daya terbarukan (renewable resources) tidak boleh melebihi

potensi lestarinya serta upaya mencari pengganti bagi sumber daya tak terbarukan

(non-renewable resources).

3) Pembuangan limbah industri maupun rumah tangga tidak boleh melebihi

kapasitas asimilasi pencemaran.

4) Perubahan fungsi ekologis tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung

lingkungan (carrying capacity).

Page 11: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 11

BAB IV. PASAR YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

IV.1. Pasar Yang Berwawasan Lingkungan

Pasar yang berwawasan lingkungan yaitu, pasar yang mempunyai 3 prinsip :

a. Penggunaan/pengelolaan sumber daya secara bijaksana.

b. Menunjang pembangunan yang berkesinambungan.

c. Meningkatkan mutu hidup.

Ciri – ciri Pasar yang berwawasan lingkungan / pembangunan berkelanjutan antara

lain :

a. Menjamin pemerataan dan keadilan

Strategi pembangunan berkelanjutan dilandasi oleh pemerataan distribusi lahan dan

faktor produksi, pemerataan kesempatan bagi perempuan, dan pemerataan ekonomi

untuk peningkatan kesejahteraan.

b. Menghargai keanekaragaman hayati

Pemeliharaan keanekaragaman hayati memiliki kepastian bahwa sumber daya alam

selalu tersedia dan berlanjut untuk masa kini dan masa yang akan dating

c. Menggunakan pendekatan integrative

d. Menggunakan pendekatan jangka panjang untuk merencanakan pengelolaan dan

pemanfaatannya yang mendukung pembangunan.

.

Page 12: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 12

KESIMPULAN

Pembangunan berwawasan lingkungan memerlukan tatanan agar sumber daya alam

dapat secara berlanjut menunjang pembangunan, pada masa kini dan mendatang, generasi

demi generasi dan khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Prinsip pembangunan berkelanjutan mencakup pemikiran aspek lingkungan hidup sedini

mungkin dan pada setiap tahapan pembangunan yang memperhitungkan daya dukung

lingkungan dan pembangunan dibawah nilai ambang batas.

Untuk mendukung semua itu, analisa dampak lingkungan adalah salah satu cara

pengendalian yang efektif untuk dikembangkan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL) bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan pengaruh-pengaruh buruk

(negatif) terhadap lingkungan dan bukan menghambat ektifitas ekonomi. AMDAL pada

hakekatnya merupakan penyempurnaan suatu proses perencanaan proyek pembangunan

dimana tidak saja diperhatikan aspek sosial proyek itu, melainkan juga aspek pengaruh

proyek itu terhadap sosial budaya, fisika, kimia dan lain-lain. Tujuan dan sasaran utama

AMDAL adalah untuk menjamin agar suatu usaha atau kegiatan pembangunan dapat

beroperasi secara berkelanjutan tanpa merusak dan mengorbankan lingkungan atau dengan

kata lain usaha tau kegiatan tersebut layak dari segi aspek liongkungan. Sedangkan

kegunaan AMDAL adalah sebagai bahan untuk mengambil kebijaksanaan (misalnya

perizinan) maupun sebagai pedoman dalam membuat berbagai perlakuan penanggulangan

dampak negatif.

Page 13: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 13

DAFTAR PUSTAKA

pasar.html-bentuk-bentuk-ekonomi-http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah

http://uwityangyoyo.wordpress.com/2011/12/01/348/

H e iz e r , J ay. B . R end e r .

Manajemen Operasi Edisi Ketujuh

. Jakarta: Penerbit SalembaEmpat, 2006.Wirdyatmoko, K.

Geografi 3 SMA

. Jakarta : Erlangga, 2008.

-research-technologies/universities-and-http://id.shvoong.com/internetSumber:

pasar/#ixzz1ylC3BtAR-renovasi-institutions/2295170

Page 14: Pembangunan bervisi lingkungan ( uas)

Arsitektur Dan Lingkungan

Pasar Yang Berwawasan Lingkungan 14