PEMBAHASAN PPT KIMPANG (MEYTA)Timah dan Penyerapan Logam dalam Makanan KalenganTingkat alami timah dalam makanan sangat rendah, tetapi dapat ditingkatkan dalam hal makanan kaleng. Makanan kaleng dapat menyerap logam dari wadah, timah dan besi dari pelat timah, serta timah dan timbal dari patrian. Ada beberapa jenis korosi kaleng dalam makanan : 1. Masalah korosi kaleng paling serius ialah pengawatimahan cepat.Pada kebanyakan makanan bersifat asam, jika dikalengkan tanpa oksigen, timah menjadi anoda dalam pasangan timah-besi. Timah pada kondisi ini larut dengan laju sangat rendah dan dapat melindungi produk selama dua tahun atau lebih. Akan tetapi, ada kondisi yang menyebabkan besi menjadi anoda, dan dengan adanya senyawa pendepolarisasi atau pengoksidasi pelarutan timah sangat dipercepat. Makanan terlindungi sampai semua timah terlarut, setelah itu, terbentuk hidrogen dan kaleng menggembung dan menjadi peletus.Beberapa makanan lebih cenderung melibatkan pengawatimahan cepat, termasuk bayam, buncis ginjal, produk tomat, kentang, wortel, sop sayuran , dan sari buah tertentu seperti sari prem dan sari jeruk-anggur.2. Masalah korosi kaleng yang lain ialah pewarnaan sulfide

Hal ini dapat terjadi jika makanan mengandung asam amino yang mengandung belerang, yaitu sisteina, sistina, atau metiona. Jika makanan dipanaskan atau dibiarkan dalam jangka waktu lama, reduksi dapat mengakibatkan terbentuknya ion sulfida, yang kemudian bereaksi dengan timah dan besi membentuk SnS dan FeS. Korosi jenis ini dapat terjadi pada makanan seperti daging babi, ikan, dan buncis.