pembahasan filtrasi dkk

7
Pembahasan : Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Sentrifugasi adalah metode yang digunakan untuk mempercepat proses pengendapan dengan memberikan gaya sentrifugasi pada partikel – partikelnya bisa juga pemisahan campuran berdasarkan perbedaan massa jenis. Rekristalisasi adalah pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut yang cocok. Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Pemurnian merupakan suatu proses untuk meningkatkan kualitas suatu bahan agar mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Beberapa metode pemurnian yang dikenal adalah secara kimia ataupun fisika. Pemurnian secara fisika memerlukan peralatan penunjang yang cukup spesifik, akan tetapi minyak yang dihasilkan lebih baik, karena warnanya lebih jernih dan komponen utamanya menjadi lebih tinggi. Untuk metode pemurnian kimiawi bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan

Upload: rikosmith

Post on 06-Aug-2015

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan FILTrasi DKK

Pembahasan :

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan

melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan

akan terendapkan. Sentrifugasi adalah metode yang digunakan untuk

mempercepat proses pengendapan dengan memberikan gaya sentrifugasi pada

partikel – partikelnya bisa juga pemisahan campuran berdasarkan perbedaan

massa jenis. Rekristalisasi adalah pemurnian suatu zat padat dari campuran atau

pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan

dalam pelarut yang cocok. Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari

campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak

dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut

yang lain.

Pemurnian merupakan suatu proses untuk meningkatkan kualitas suatu bahan

agar mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Beberapa metode pemurnian yang

dikenal adalah secara kimia ataupun fisika. Pemurnian secara fisika memerlukan

peralatan penunjang yang cukup spesifik, akan tetapi minyak yang dihasilkan

lebih baik, karena warnanya lebih jernih dan komponen utamanya menjadi lebih

tinggi. Untuk metode pemurnian kimiawi bisa dilakukan dengan menggunakan

peralatan yang sederhana dan hanya memerlukan pencampuran dengan adsorben

atau senyawa pengomplek tertentu. Macam – macam proses pemurnian antara lain

: filtrasi, sentrifugasi, destilasi, dekantasi, ekstraksi, Kristalisasi, Rekristalisasi,

Sublimasi, Resin Penukar Ion, dan Absorpsi.

Mekanisme Filtrasi yaitu pemisahan zat dari campurannya melalui penyaringan

yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur dimana

ukuran partikel zat-zat yang bercampur dimana ukuran partikel lebih kecil dari

lubang penyaring akan melewati proses penyaringan sedangkan ukuran partikel

yang lebih besar akan tertahan.

Mekanisme Destilasi terdapat 2 tahap yaitu penguapan dan dilanjutkan dengan

tahap pengembangan kembali menjadi cair atau padatan. Proses destilasi diawali

Page 2: Pembahasan FILTrasi DKK

dengan proses pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah

akan menguap.

Mekanisme Sentrifugasi yaitu dimana objek diputar secara horizontal pada

jarak tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau silinder yang berisi

campuran cairan dan partikel, maka campuran tersebut dapat bergerak menuju

pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya gaya yang berlawanan

yang menuju kearah dinding luar silinder atau tabung, gaya tersebut adalah gaya

sentrifugasi.

Mekanisme Kristalisasi yaitu mengurangi kadar pelarut di dalam campuran

homongen, dengan 3 teknik : pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi

kimia.

Jenis-jenis kristal yaitu kristal molekuler, kristal ionik, kristal kovalen dan

kristal logam. Dalam kristal molekuler, baik molekul maupun atom secara sendiri-

sendiri mengisi tempat-tempat kisi. Gaya tarik antar molekul atau atomnya jauh

lebih lemah daripada ikatan kovalen yang terdapat di dalam molekul-molekulnya

sendiri karena molekulnya terikat terutama oleh adanya ikatan hidrogen. Kristal

molekul mempunyai energi kisi yang rendah dan mudah sekali rusak, dikatakan

bahwa zatnya lembek. Lagi pula, relatif hanya diperlukan energi kalor yang

sedikit untuk mengimbangi gaya tarik ini sehingga zat padat molekul cenderung

mempunyai titik leleh yang rendah. Kristal molekul merupakan konduktor listrik

yang buruk sebab semua elektronnya terikat pada molekulnya sendiri dan tidak

bebas bergerak dalam zat padat.

Pada kristal ionik seperti NaCl, ada ion-ion yang letaknya pada daerah kisi

dan ikatan antara ion-ion tersebut umumnya secara elektrostatik (yang benar-

benar tidak terarah). Hasilnya, jenis kisi yang terbentuk kebanyakan ditentukan

oleh ukuran relatif dari ion-ion dan muatannya. Ketika kristal terbentuk, ion-ion

menyusun dirinya agar gaya tarik menarik menjadi maksimum dan gaya tolak

menolak menjadi minimum. Oleh karena gaya elektrostatik itu kuat, kristal-kristal

ion, mempunyai energy kisi yang besar. Pada keadaan padat, senyawa ion

merupakan konduktor listrik yang buruk karena ion-ionnya diikat kuat pada

Page 3: Pembahasan FILTrasi DKK

tempatnya. Apabila dilelehkan, ion-ionnya bergerak sehingga zat ionic ini menjadi

konduktor listrik yang baik.

Pada kristal kovalen terdapat jaringan ikatan kovelen antara atom-atomnya

yang diperluas ke seluruh zat padat. Contoh zat semacam ini adalah berlian.

Ikatan kovelen saling mengunci, kristal kovalen mempunyai titik leleh yang

sangat tinggi dan biasanya sangat keras. Kristal kovalen merupakan konduktor

listrik yang lemah karena elektron-elektron pada zat padatnya berada pada

ikatatan kovalennya sehingga tidak bebas bergerak dalam kristalnya.

Kristal logam mempunyai ion positif (inti ditambah dengan inti elektron)

yang terletak pada titik-titik kisi dengan elekton valensi kristal tersebut secara

keseluruhan, bukannya hanya untuk satu atom. Zat padat terikat satu sama lain

karena adanya gaya tarik menarik elektrostatik antara kisi ion positif dengan

semacam larutan elektron. Elektron ini dapat bergerak bebas, sehingga logam

merupakan konduktor listrik yang baik (Brady, 1999).

Faktor kesalahan yang menyebabkan filtrasi lebih jernih dari sentrifugasi yaitu:

kesalahan akibat dari perlakuan yang dilakukan tidak terurut, misalnya bahan

yang seharusnya disaring terlebih dahulu ternyata tidak disaring.

Pada percobaan rekristalisasi yang mana CuSO4 di atas dan NaCL ( garam

kotor ) di bawah terdapat pengaruhnya. Mengapa NaCl di bawah karena NaCl

lebih cepat mengkristal, pada intinya mengefektifkan waktu dalam pengerjaan

percobaannya.

Dalam percobaan ekstrasi yang telah dilakukan, zat pelarut non – polarnya

adalah klorofom tetapi kita juga bisa menggantinya dengan larutan non – polar

lainnya misalnya: eter, alkohol, eksam, minyak, dan CHCL3.

Mekanisme Ekstraksi yaitu proses distribusi dari zat yang terekstraksi ke fase

organik. Mekanisme Sublimasi yaitu proses digunakan untuk pemurnian –

pemurnian senyawa organik yang berbentuk padatan.

Aplikasi Ekstraksi dalam bidang pangan ini diaplikasikan pada beberapa sistem

pangan dengan cara menambahkan 2 tetes ekstrak pekat pada 100 ml minuman

Page 4: Pembahasan FILTrasi DKK

bersoda yang tidak berwarna (aqueous pH asam), susu pasteurisasi (emulsi pH

netral), dan yogurt (emulsi pH asam).

Aplikasi dalam bidang pangan, rekristalisasi dapat digunakan dalam

pembuatan garam dan gula pasir, pada sintesis asam salisilat.

Aplikasi dalam bidang pangan, filtrasi yaitu dalam pembuatan minuman

anggur, pembuatan mineral

Kesimpulan :

Pemisahan dan pemurnian dapat dilakukan dengan proses sentrifugasi,

rekristalisasi, dekantasi, kristalisasi, filtrasi, sublimasi, ekstraksi dan absorpsi.

Pemisahan dilakukan untuk memisahkan campuran, sedangkan pemurnian

dilakukan untuk pemurnian suatu campuran. Pada prinsipnya pemisahan

dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling bercampur dan

pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah

tercemar oleh zat lain

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2012). PEMISAHAN DAN PEMURNIAN http://itatrie.blogspot.com.

Akses : 5 Desember 2012

Brady, J.E., (1999). Kimia Universitas: Asas dan Struktur. Binarupa Aksara,

Jakarta.

Wikipedia, (2012). PEMURNIAN http://id.wikipedia.org. Akses : 6 Desember 201