pemb inaan pelayanan kb era sjsn pp p wayan

41
PELAYANAN KB DALAM ERA SJSN Oleh I Wayan Sundra, SH.,MM. Direktur bina kesertaan KB jalur Pemerintah BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 2014

Upload: inthoifah-rohmatul-izah

Post on 21-Nov-2015

175 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pelayanan kb era jkn

TRANSCRIPT

  • PELAYANAN KB DALAM ERA SJSNOleh I Wayan Sundra, SH.,MM.Direktur bina kesertaan KB jalur PemerintahBADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL2014

  • OUTLINE PENYAJIANAspek legalPermasalahanKondisi yang diharapkanKebijakanStrategi OperasionalKegiatan Strategis 2014

  • ASPEK LEGALUU RI Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga UU RI Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial NasionalUU RI Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatanPeraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan KesehatanPeraturan mentri kesehatan no 69 tahun 2013 tentangUU RI Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga UU RI Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial NasionalUU RI Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatanPeraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan KesehatanPeraturan mentri kesehatan no 69 tahun 2013 tentang standart tarif pelayanan kesehatan pada FKTP dan FKTL dalam JKN.Peraturan mentri kesehatan no 59 tahun 2014 tentang standart tarif pelayanan kesehatan dalam program JKN.

  • UU No 40 tahun 2004 tentang SJSNBAB VI Program Jaminan Sosial Bagian KesatuJenis Program Jaminan SosialPasal 22Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan

    PENJELASANYang dimaksud pelayanan kesehatan dalam pasal ini meliputi pelayanan dan penyuluhan kesehatan, imunisasi, pelayanan keluarga berencana, rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat dan tindakan medis lainnya..

  • Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan KesehatanBAB IIPenetapan Kriteria Dan Pendataan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu

    Pasal 2Kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu ditetapkan oleh Menteri (dalam hal ini menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan setelah berkoordinasi dengan menteri dan /atau pimpinan lembaga terkait).

    Kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar bagi lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik untuk melakukan pendataan.

  • Peraturan Presiden RI No. 111 Tahun 2014 sebagai pengganti No. 12 tahun 2013 tentang Jaminan KesehatanBAB V : MANFAAT JAMINAN KESEHATANPasal 21: 1. Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pelayanan:a. penyuluhan kesehatan perorangan;b. imunisasi dasar;c. keluarga berencana; dand. skrining kesehatan.4. Pelayanan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi bekerjasama dengan lembaga yang membidangi keluarga berencanaKESIAPAN PELAYANAN KB MELIPUTI:

    Fasilitas Pelayanan KB

    Kompetensi tenaga pelayanan KB

    Ketersediaan alokon dan sarana penunjang

    Sistem Pencatatan dan Pelaporan

    Klinik KB ter-registrasi BKKBN/BKKBD

  • PERMENKES 59 TAHUN 2014 (sebagai pengganti permenkes 69 thn 2013)

  • PERMENKES 59 TAHUN 2014 lanjutan.

  • PERMENKES 59 TAHUN 2014 lanjutan.Pasal 3

  • PERMENKES 59 TAHUN 2014 lanjutan.Pasal 11

  • POLA PEMBIAYAAN PELAYANAN KB DALAM INA-CBG (RS)Metode Pembayaran yang digunakan dalam Fasilitas kesehatan tingkat lanjut menggunakan INA-CBGINA-CBG merupakan pola pembayaran paket pelayanan sesuai dengan diagnosis dan tindakan yang diberikan kepada pasien.Tarif dalam INA-CBG sudah mencakup di dalam nya semua komponen biaya di rumah sakit

  • Pelayanan KB dalam INA-CBG

    Layanan KB RAWAT JALANKode INA-CBGDeskripsi Pasang susuk KB Q-5-44-0 PENYAKIT KRONIS KECIL LAIN-LAIN IUD Post PartumKonseling KBSuntik KBSurveilance KBMOP V-3-10-0 PROSEDUR STERILISASI PADA LAKI-LAKIMOW dgn Laparoscopy/mini laparotomi W-2-12-0 PROSEDUR MEMBUKA TUBA YANG TERHALANG/TERGANGGUPasang IUD W-3-11-0 PROSEDUR SEDANG GINEKOLOGICabut & Pasang IUDCabut IUD W-3-12-0 PROSEDUR KECIL GINEKOLOGI Cabut Susuk IUDCabut & Pasang Susuk KB

  • Pelayanan KB dalam INA-CBG

    Layanan KB RAWAT INAPKode INA-CBGDeskripsi MOW Post Sectio O-6-10-1 PROSEDUR OPERASI PEMBEDAHAN CAESAR RINGAN (include dalam tarif SC)MOW dgn Laparoscopy/Mini Laparotomi W-1-12-I PROSEDUR OPERASI MEMBUKA TUBA YANG TERHALANG/TERGANGGU RINGAN

  • Sasaran PokokAspek penyelenggaraan

    NoSASARAN 1 JANUARI 2014SASARAN 20191.BPJS Kesehatan mulai beroperasiBPJS kesehatan beroperasi dengan baik2.BPJS Kesehatan mengelola jaminan kesehatan setidaknya bagi 121, 6 jutaSeluruh penduduk tahun 2019 (estimasi 257,5 juta jiwa) mendapat jaminan kesehatan3.Paket manfaat medis yang dijamin adalah seluruh pengobatan penyakit dengan perbedaan kelas perawatan di RSPaket manfaat medis dan non medis sama4.Rencana aksi Pengembangan fasilitas kesehatan, nakes, sistem rujukan dan infrastuktur tersusun dan mulai dilaksanakanJumlah dan sebaran fasilitas pelayanan kesehatan sudah memadai5.Seluruh peraturan telah diundangkanSemua peraturan pelaksanaan telah disesuaikan secara berkala6.Paling sedikit 75% peserta menyatakan puasPaling sedikit 85% peserta menyatakan puas7.Paling sedikit 65% tenaga dan fasilitas kesehatan menyatakan puasPaling sedikit 80% tenaga dan fasilitas kesehatan menyatakan puas8.BPJS dikelola terbuka, efisien dan akuntabelBPJS dikelola terbuka, efisien dan akuntabel

  • 20122013201420152016201720182019PP PBI ()Perpres JK ()Perpres Dukungan Operasional TNI POLRIPP Modal Awal BPJSPP Pengolahan danaPP Pelaksanaan UU BPJSPerpres tata cara pemilihan dewan & direksi BPJSPerpres renumerasi dewan & direksi BPJSKepres Pengangkatan Dewan & direksi BPJSPenyesuaian Perpres Jaminan KesehatanPenyesuaian Perpres Jaminan KesehatanPerlu Sinkronisasi dgn BKKBNASPEK PERATURAN PERUNDANGAN

    ISU STRATEGISTINDAK LANJUTKETPenyusunan Permenkes ttg pelayanan KB yang diberikan melalui BPJSPembentukan tim penyusun kajian publik serta pedoman/ SOP KB-BPJSTahun 2013 telah dibahas lintas sektor

  • PERMASALAHAN

  • PERMASALAHANPelayanan KB di faskes .Jumlah fasilitas kesehatan KB yang didominasi faskes KB sederhana.Kesenjangan tenaga kesehatan (bidan dan dokter) yang terlatih dalam pemberian layanan KB MKJP.Belum adanya kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan praktik bidan Mandiri.Belum ada pengaturan pembagian dana kapitasi untuk pelayanan KB yang dilakukan oleh bidan sebagai jejaring Puskesmas.Jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi bagi seluruh peserta JKNBelum tersedia mekanisme distribusi yang menjamin ketersediaan Alkon di faskesBelum optimalnya pelaksanaan manajemen logistik pergudangan di Provinsi dan Kabupaten/Kota

  • PERMASALAHANMasih belum optimalnya promosi dan konseling Kesehatan ReproduksiBelum optimalnya mekanisme operasional pada internal Bidang BKKBN Provinsi dan eksternal dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota

  • PERMASALAHAN : PEMBIAYAAN PELAYANAN KB DI FASKES YANG BEKERJASAMA DENGAN BPJS KESEHATAN

    Di Faskes tingkat pertama: Pola pembayaran dengan menggunakan Kapitasi dan Non Kapitasi , sehingga perlu di atur distribusi jasa pelayanan KB yang dilakukan oleh bidan di fasilitas kesehatan dan bagaimana pembiayaan pelayanan KB di BPM sebagai jejaring di FKTP ?

    Non Kapitasi pembayaran disesuaikan dengan jenis dan jumlah pelayanan yang diberikan, seperti pelayanan KB di FKTP sesuai dengan Permenkes 59 tahun 2014

  • PERMASALAHAN : Pelayanan KB oleh Praktik Bidan atau Praktik Perawat Pelayanan KB dapat dilakukan Apabila di suatu kecamatan tidak tersedia tenaga dokter dengan penetapan dari Kepala Dinkes setempat, maka Bidan maupun Perawat dapat bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan KB. Belum ada regulasi pembiayaan atas pelayanan KB yang diberikan oleh Perawat

    Ruang lingkup pelayanan :Praktik Bidan mencakup pelayanan KB di Faskes KB sederhana sampai dengan lengkap (tanpa Vasektomi)Praktik perawat mencakup pelayanan KB di Faskes KB sederhana

  • PERMASALAHAN : PEMBIAYAAN PELAYANAN KB DI FASKES YANG TIDAK BEKERJASAMA DENGAN BPJS KESEHATAN Kompensasi pada daerah yang belum tersedia fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat (yang belum bekerjasama dengan BPJS Kesehatan) guna memenuhi kebutuhan medis sejumlah peserta, sebagaimana dimaksud dalam Permenkes No. 71/2013 dengan ketentuan sbb :TarifKompensasi uang tunai rawat jalan tingkat pertama (RJTP) Kompensasi uang tunai diberikan langsung kepada peserta berdasarkan klaim ybs atas pelayanan yang diberikan oleh faskes yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

  • Standar Tarif Pelayanan KBFaskes Tingkat Pertama Tarif Kapitasi Praktik Bidan Tarif non-kapitasi (kecamatan yang tidak memiliki dokter berdasarkan ketetapan dari Dinas Kesehatan setempat dan telah memiliki PKS dengan BPJS Kesehatan)Praktik Perawat Belum diatur Jejaring Faskes KB Tarif KapitasiFaskes tingkat pertama yang belum memiliki PKS dgn BPJS Kesehatan Kompensasi uang tunai rawat jalan dan rawat inapFaskes rujukan tingkat Lanjutan Tarif INA CBGsINA-CBG merupakan pola pembayaran paket pelayanan sesuai dengan diagnosis dan tindakan yang diberikan kepada pasien, Tarif dalam INA-CBG sudah mencakup di dalam nya semua komponen biaya di rumah sakit

  • KONDISI YANG DIINGINKAN

  • KONDISI YANG DIINGINKANPelayanan KB di faskes tingkat pertama dan rujukan tingkat lanjutanPenguatan faskes KB sederhana menjadi faskes KB lengkap (1 Desa 1 Faskes Lengkap)Penetapan kriteria tenaga kesehatan yang akan dilatih dengan berbasis kepada keberadaan tenaga kesehatan di faskes KB yang teregistrasi dalam SIM BKKBN.Praktek bidan Mandiri termotivasi menjadi jejaring puskesmas.Perlunya ketetapan pengaturan pembagian dana kapitasi untuk pelayanan KB yang dilakukan oleh bidan sebagai jejaring Puskesmas

  • KONDISI YANG DIINGINKANJaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi bagi seluruh peserta JKNTidak boleh ada stock out alkon di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Meningkatnya Pengetahuan Sikap dan Perilaku mengenai Kesehatan Reproduksi.Penguatan promosi dan konseling di Fasilitas Kesehatan KB4) Optimalnya mekanisme operasional pada :internal Bidang BKKBN Provinsieksternal dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota

  • KEBIJAKAN

  • KEBIJAKAN NASIONALPemberdayaan seluruh sumber daya sektor pemerintah, swasta & masyarakat ( SDM, Profesi, LSOM) untuk mencapai target program KB dalam RPJMN 2014 dan MDGs 2015Pada masa transisi 2013-2014 :fokus penguatan demand-side disertai advokasi penguatan supply-sideBKKBN/BKKBD bertanggung jawab atas perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi alat kontrasepsi

  • IMPLIKASI PELAYANAN KB DALAM SKEMA JKNASPEK DEMAND:Penguatan Pendataan Keluarga terkait dengan (terkait kepesertaan JKN)Penguatan Lini Lapangan (Mekop)

    2. ASPEK SUPPLY:Pemenuhan kebutuhan Alokon dan distribusinya sampai dengan Fasilitas KesehatanPemenuhan Sarana penunjang pelayanan KB di faskes Prasyarat Faskes yang bekerjasama dengan BPJS harus sudah teregristrasi dalam SIM BKKBN Pemenuhan kompetensi pelayanan KB bagi tenaga kesehatan di Faskes yang telah bekerjasama dengan BPJS.Sinkronisasi pencatatan dan pelaporan pelayanan KB di bawah koordinasi BKKBN (menyikapi PP Nomor: 46 tahun 2014 ttg sistem informasi Kesehatan)

  • Instruksi Kepala BKKBN (Nomor 238/KB.103/E1/2014)1.2.3.4.Alat dan obat kontrasepsi diberikan kepada seluruh peserta JKN baik PBI dan non PBISistem distribusi alat dan obat kontrasepsi masih menggunakan sistem yang berlaku dalam Perka Nomor 268/PER/B.3/2011Seluruh biaya pelayanan KB bagi peserta JKN dibayarkan oleh BPJS Kes dan dana penggerakan KB tidak boleh lagi digunakan sebagai pelayanan medis, kecuali bagi PUS yang belum menjadi peserta JKNBeberapa alokasi anggaran yang sudah disiapkan di tahun 2014 (fasilitasi pengembangan dan penguatan JKK kab/Kota, perawatan dan penatausahaan alkon, TJM dan dukungan pengiriman alkon ke faskes di Kab/Kota) untuk dilaksanakan sesuai peruntukannya5.Koordinasi Dinkes dan IBI untuk mendorong Bidan melakukan kerjasama dengan BPJS Kes, sehingga Bidan dapat juga melayani KB diluar sistem kapitasiFasilitasi BIDAN DELIMA

  • 6.7.8.Khusus untuk 10 provinsi akselerasi, telah disiapkan dalam alokasi anggaran tahun 2014, pengadaan sarana dan prasarana (IUD Kit, Implan Removal Kit, BP3K dan ABPK) untuk didistribusikan ke klinik KB yang bekerja sama dengan BPJS Kes serta Klinik KB yang telah teregistrasi dan dipastikan peruntukannya untuk pasca pelatihan CTU bagi Bidan dan dokterDalam setiap pelatihan CTU agar mengikutsertakan Bidan Praktek Mandiri dari RS/Klinik yang dikelola oleh berbagai organisasi sosial dan keagamaanSinkronisasi data faskes yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan mengintegrasikannya ke dalam sub sistem R/R BKKBN. Instruksi Kepala BKKBN (Nomor 238/KB.103/E1/2014)9.10.Melakukan sinkronisasi dan integrasi data SIDIKA dan K/0/KB data Bidan dan Dokter terlatih CTU dan petugas administrasi untuk pelatihan dan pelaporan pelayanan KB yang dilaporkan secara berkala dan berjenjang sesuai peraturan yang berlakuMelakukan sinkronisasi data kepesertaan JKN dengan data Pra KS dan KS I.

  • STRATEGI OPERASIONAL

  • STRATEGI OPERASIONALPeningkatan akses dan kualitas pelayanan KB statis sampai tingkat desa, kelurahan baik di sektor pemerintah maupun swastaPenguatan fasilitas pelayanan KB statis di faskes KB pemerintah dan swastaPenguatan kapasitas SDM pemberi layanan KB Fasilitasi alkon mandiri bagi Peserta Non JKN

    Peningkatan peserta KB baru melalui program KB pasca persalinan dan pasca keguguran dan pembinaan peserta KB Aktif Peningkatan kepesertaan KB Baru pasca persalinan dan keguguran di setiap jenjang fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swastaPeningkatan pelayanan KB terhadap kelompok unmet needPenguatan pelayanan peserta KB ulangan dan penanganan efek samping/komplikasi kontrasepsi

  • STRATEGI OPERASIONALPeningkatan penggarapan KB MKJP di wilayah khusus Intensifikasi dan ekstensifikasi pelayanan KB MKJP di wilayah khusus (Galciltas, Kepulauan, Daerah Aliran Sungai, wilayah transmigrasi) dan di wilayah kumuh miskin perkotaan Peningkatan kesertaan KB Pria Integrasi promosi dan konseling kesehatan reproduksi dalam pelayanan KB Peningkatan promosi dan konseling kespro di semua tingkatan faskesSubstansi materi promosi KHIBA, kondom dual protection, penanggulangan infertilitas sekunder dan pelayanan IUD plus Papsmear/IVA

  • INVENTARISASI KEPESERTAAN JKN (PBI DAN NON PBI) DAN CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN (JKN/JAMKESDA) BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KS IKeluargaPendataan oleh PLKBPendataan keluargaAplikasi statistik rutin berbasis web Pengelompokan Keluarga 1. Keluarga pra Sejahtera2. Keluarga Sejahtera I3. Keluarga Sejahtera II4. Keluarga Sejahtera III plusKepemilikanJaminan KesehatanPeseta JKNPeserta JamkesdaTanpa jaminan

  • Strategi Operasional 2014-2015Pelayanan KB Era JKN-BPJSPenguatan dan Pemaduan kebijakan pelayanan KB dan KR yang merata dan berkualitas, baik antar-sektor maupun antara pusat dan daerah, utamanya dalam sistem JKN dengan menata fasilitas pelayanan KB. Pengembangan mekanisme operasional pelayanan KB dan KR yang terintegrasi dengan JKN.Pemetaan Fasyankes yang melayani KB, pemenuhan sarana dan pelatihan Yan KB (Registrasi dan klasifikasi Faskes)Integrasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Yan KB (BKKBN BPJS)Sinkronisasi Data Kepesertaan PBI dengan Pra-KS dan KS-1 (data TNP2K dengan Pendataan Keluarga)Perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi dan pencatatan pelaporan Alat dan Obat Kontrasepsi (Alokon)1.2.3.4.5.6.

  • Strategi Operasional 2014-2015 (lanjutan)Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB statis sampai tingkat desa/kelurahan baik di sektor pemerintah maupun swasta (perluasan akses dan pelayanan kontrasepsi serta penguatan kapasitas SDM Yan KB)Peningkatan peserta KB baru melalui program KB pasca persalinan dan pasca keguguran dan pembinaan peserta KB Aktif Peningkatan kepesertaan KB Baru pasca persalinan dan keguguran di setiap jenjang fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swastaPeningkatan pelayanan KB terhadap kelompok unmet need dan Penguatan pelayanan peserta KB ulanganIntensifikasi dan ekstensifikasi pelayanan KB MKJP di wilayah khusus (Galciltas, Kepulauan, Daerah Aliran Sungai, wilayah transmigrasi) dan di wilayah kumuh miskin perkotaan Penguatan demand side, Advokasi KIE yang difokuskan pada perubahan perilaku, serta Integrasi promosi dan konseling Kesehatan Reproduksi dlm pelayanan KB 7.8.9.

    10.

  • KEGIATAN STRATEGIS

  • KEGIATAN STRATEGIS Inventarisasi dan pelaporan peserta JKN (PBI dan non PBI dan pemetaan cakupan perlindungan jaminan kesehatan (JKN/jamkesda) bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I Peta pus sebagai bahan koordinasi pemenuhan kebutuhan pelayanan KB di sektor kesehatan dan intervensi program KKBPKPenyediaan alkon dan sarana penunjang di faskes KB.Peningkatan kualitas pelayanan KB ( melalui pelatihan)Peningkatan pelayanan KB di puskesmas dan jejaringnyaPengembangan Model Pelayanan KB melalui Bidan Praktik Mandiri

  • KEGIATAN STRATEGIS 7. Penyerasian Kebijakan Penggarapan KB di Wilayah dan Sasaran Khusus8. Penggarapan KB Daerah Aliran Sungai (DAS), Pesisir, transmigrasi, wilayah kumuh perkotaan bersama mitra kerjaIntegrasi Pelayanan KB di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil terluar dalam Sail IndonesiaOperasional Bhaksos Integrasi Pelayanan KB bersama mitra kerjaPenggarapan KB Pria dalam rangka Hari KeluargaSosialisasi KB Pria bersama mitra kerja

  • KEGIATAN STRATEGIS 13. Penyiapan dan Tindak lanjut MoU/PKS bersama Mitra Kerja14. Intensifikasi klinik KB dalam program Kesehatan Reproduksi15. Orientasi Pemantapan KB PP dan PK dalam Peningkatan KB MKJP16. Lomba KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran Rumah B, C dan D atau setaraPromosi Kesehatan Reproduksi melalui Persi AwardMelengkapi materi promosi dan konseling Kespro di Faskes (Poster, Lembar Balik, Leaflet)

  • Terimakasih . . .

    *Berikut adalah BeBerapa contoh layanan KB Rawat Jalan *Berikut adalah BeBerapa contoh layanan KB Rawat Inap

    **