macam metode pemb

38
A. Pengertian Metode Pembelajaran Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang menarik agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru. Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76). Metode pembelajaran akuntansi adalah cara atau pendekatan yang dipergunakan dalam menyajikan atau menyampaikan materi pelajaran akuntansi. menempati peranan yang tak kalah penting dalam proses belajar mengajar. Dalam pemilihan metode apa yang tepat, guru harus melihat situasi dan kondisi siswa serta materi yang diajarkan. Dalam kegiatan belajar mengajar daya serap peserta didik tidaklah sama. Dalam menghadapi perbedaan tersebut, strategi pengajaran yang tepat sangat dibutuhkan. Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan siswa dalam kegiatan mewujudkan kegiatan belajar mengajar (Hasibuan, 2004:3). Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah tersebut sehingga pencapaian tujuan pengajaran dapat tercapai dengan

Upload: princess-rain

Post on 26-Nov-2015

110 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

A. Pengertian Metode PembelajaranKegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang menarik agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru.Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76). Metode pembelajaran akuntansi adalah cara atau pendekatan yang dipergunakan dalam menyajikan atau menyampaikan materi pelajaran akuntansi. menempati peranan yang tak kalah penting dalam proses belajar mengajar. Dalam pemilihan metode apa yang tepat, guru harus melihat situasi dan kondisi siswa serta materi yang diajarkan.Dalam kegiatan belajar mengajar daya serap peserta didik tidaklah sama. Dalam menghadapi perbedaan tersebut, strategi pengajaran yang tepat sangat dibutuhkan. Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan siswa dalam kegiatan mewujudkan kegiatan belajar mengajar (Hasibuan, 2004:3). Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah tersebut sehingga pencapaian tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik. Dengan pemanfaatan metode yang efektif dan efisien, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaranSebagai suatu cara,metode tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut. Menurut Winarno Surakhmad dalam Djamarah (2002:89) pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:1. Anak didikAnak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Di sekolah, gurulah yang berkewajiban mendidiknya. Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran mana yang sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.2. TujuanTujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis, ada tujuan instruksional, tujuan kurikuler, tujuan institusional dan tujuan pendidikan nasional. Metode yang dipilih guru harus sejalan dengan taraf kemampuan anak didik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.3. SituasiSituasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari.Guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.4. FasilitasFasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah.Misalnya ketiadaan laboratorium untuk praktek IPA kurang mendukung penggunaan metode eksperimen.5. GuruSetiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Latar pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.

C. Syarat-syarat metode pembelajaranMenurut Ahmadi dalam (Asih, 2007:20) syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:1. Metode mengajar harus dapat mermbangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa2. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.3. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.4. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).5. Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.6. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yng nyata dn bertujuan.7. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

D. Macam-macam metode pembelajaranProses belajar-mengajar yang baik, hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode pembelajaran secara bergantian atau saling bahu membahu satu sama lain. Masing-masing metode ada kelemahan dan kelebihannya. Tugas guru ialah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar-mengajar. Menurut Djamarah (2002:93-110) macam-macam metode pembelajaran adalah sebagai berikut:Metode belajarHal yang dilakukan peserta didikHal yang dilakukan pengajar

Small group discussion1. Membentuk kelompok (5-10 orang)2. Memilih bahan diskusi3. Mempresentasikan makalah dan mendiskusikannya di kelas1. Membuat ranbcangan bahan diskusi dan aturan diskusi2. Menjadi moderator sekaligus mengulas hasil diskusi mahasiswa pada setiap akhir sesi.

simulasi1. Mempelajari dan menjalankan suatau peran yang ditugaskan kepadanya.2. Mempraktikan atau mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan.

1. Merancang situasi atau kegiatan yang mirip dengan sesungguhnya, bisa berupa bermain peran, model komputer atau berbagai latihan simulasi.2. Membahas kinerja mahasiswa.

Discovery learning1. Mencari, mengumpulkan dan menyusun informasi yang ada untuk mendiskripsikan suatu pengetahuan.1. Menyediakan data atau petunjuk untuk menelusuri suatu pengetahuan yang harus dipelajari oleh mahasiswa.2. Memeriksa dan memberi ulasan terhadap hasil belajar mandiri mahasiswa.

Self directed learning1. Rencanakan kegiatan belajar, melaksanakan dan menilai pengalaman belajar sendiri.1. Sebagai fasilitator.

Cooperative learning1. Membahas dan menyimpulkan masalah atau tugas yang diberikan dosen secara berkelompok.1. Merancang dan memantau proses belajar dan hasil belajar kelompok mahasiswa2. Menyiapkan suatu makalah atau bentuk tugas untuk diselesaikan oleh mahasiswa secara berkelompok.

Colaborative learning1. Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas2. Membuar rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsesnsus kelompoknya sendiri.1. Merancang tugas yang bersifat open ended.2. Sebagai fasilitator dan motivator.

Contextual instruction1. Membahas konsep atau teori berkaitan dengan situasi nyata.2. Melakukan study lapangan atau terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori1. Menjelaskan bahan kajian yang bersifat teori dan mengaitkannya dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari kerja profesional managerial atau entrepeneurial.2. Menyusun tugas untuk studi mahasiswa dan terjun ke lapangan.

Project based learning1. Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis 2. Menunjukkan kinerja dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya di forum1. Merancang suatu tugas yang sistematis agar mahasiswa belajar pengetahuan dan keterampilan melalui proses pencarian yang terstruktur dan kompleks2. Merumuskan dan melakukan proses pembimbingan.

Problem bsed learning1. Belajar dengan menggali atau mencari informasi serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memcahkan masalah faktual atau yang dirancang oleh dosen.1. Merancang tugas untuk mencapai kompetensi tertentu.2. Membuat petunjuk untuk mahasiswa dalam mencari pemecahan masalah yang dipilih oleh majasiswa sendiri atau yang ditetapkan.

4. Metode proyekMetode proyek adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak pada suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Penggunaan metode ini bertitik tolak dari anggapan bahwa pemecahan masalah perlu melibatkan bukan hanya satu mata pelajaran, melainkan hendaknya melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dengan pemecahan masalah tersebut.5. Metode eksperimenMetode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.6. Metode tugas atau resitasiMetode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena materi pelajaran banyak sementara waktu sedikit. Agar materei pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya digunakan oleh guru. Tugas ini biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan,dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik individu maupun kelompok, tugas yang diberikan sangat banyak macamnya tergantung dari tujuan yang hendak dicapai.7. Metode diskusiMetode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan secara bersama. Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Dalam diskusi terjadi interaks, tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dan siswa menjadi aktif.

8. Metode sosiodramaMetode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.9. Metode demonstrasiMetode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan dengan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.10. Metode problem solvingMetode problem solving bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir sebab dalam metode problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.8. Metode karya wisataKaryawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri yang berbeda dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. Teknik karya wiasta adalah teknik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa kesuatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.9. Metode tanya jawabMetode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.

10. Metode latihanMetode latihan maerupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.11. Metode ceramahMetode ceramah adalah metode tradisional, karena sejak dulu dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam metode ceramah dibutuhkan keaktifan guru dalam kegiatan pengajaran. Metode ini banyak digunakan pada pengajar yang kekurangan fasilitas.Setiap metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahannya sendiri-sendiri. Penggunaan metode yang variatif dan sesuai dengan materi serta tujuan pembelajaran dapat membuat siswa senang dan termotivasi untuk belajar. Metode tersebut harus dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.E. Indikator Metode PembelajaranDari uraian di atas, indikator-indikator dari metode pembelajaran dalam penelitian ini adalah :1. membangkitkan motif dan minat belajar siswa2. mendidik siswa belajar sendiri3. membangkitkan keinginan belajar lebih lanjut4. meniadakan verbalitas dalam penyampaian materiDaftar Pustaka :Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif-Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru.Djamarah,Syaiful Bahri.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.METODE DISKUSI

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan ( Killen, 1998 ). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama - sama.

Selama ini banyak guru yang merasa keberatan untuk menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya timbul dari asumsi :1.Diskusi merupakan metode yang sulit diprediksi hasilnya oleh karena interaksi antar siswa muncul secara spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sulit ditentukan 2.Diskusi biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, padahal waktu pembelajaran di dalam kelas sangat terbatas, sehingga keterbatasan itu tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru. Sebab, dengan perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu bisa dihindari.

Dilihat dari pengorganisasian materi pembelajaran, ada perbedaan yang sangat prinsip dibandingkan dengan metode sebelumnya, yaitu ceramah dan demonstrasi. Kalau metode ceramah dan demonstrasi materi pelajaran sudah diorganisir sedemikian rupa sehingga guru tinggal menyampaikannya, maka pada metode ini bahan atau materi pembelajaran tidak diorganisir sebelumnya serta tidak disajikan secara langsung kepada siswa, matari pembelajaran.ditemukan dan diorganisir oleh siswa sendiri, karena tujuan utama metode ini bukan hanya sekadar hasil belajar, tetapi yang lebih penting adalah proses belajar.

Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dalam proses pembelajaran. Pertama, diskusi kelompok. Diskusi ini dinamakan juga diskusi kelas. Pada diskusi ini permasalahan yang disajikan oleh guru dipecahkan oleh kelas secara keseluruhan. Pengatur jalannya diskusi adalah guru. Kedua, diskusi kelompok kecil. Pada diskusi ini siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 - 7 orang. Proses pelaksanaan diskusi ini dimulai dari guru menyajikan masalah dengan beberapa submasalah. Setiap kelompok memecahkan submasalah yang disampaikan guru. Proses diskusi diakhiri dengan laporan setiap kelompok.

1. Kelebihan dan Kelemahan Metode Diskusi

Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide - ide.Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.Kadang - kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.2. Jenis - jenis Diskusi

Terdapat bemacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain:

a. Diskusi Kelas

Diskusi kelas atau disebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan dalam jenis diskusi ini adalah:Guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi, misalnya siapa yang akan menjadi moderator, siapa yang menjadi penulis Sumber masalah (guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar) memaparkan masalah yang harus dipecahkan selama 10-15 menitSiswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderatorSumber masalah memberi tanggapan Moderator menyimpulkan hasil diskusi. b. Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok - kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3 - 5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi - bagi ke dalam submasalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.

c. Simposium

Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas, maka simposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.

d. Diskusi Panel

Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4 - 5 orang di hadapan audiens. Diskusi panel berbeda dengan jenis diskusi lainnya. Dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan hanya sekadar peninjau para panelis yang sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar diskusi panel efektif perlu digabungkan dengan metode lain, misalnya dengan metode penugasan. Siswa disuruh untuk merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi

3. Langkah - langkah Melaksanakan Diskusi

Agar penggunan diskusi berhasil dengan efektif, maka perlu dilakukan langkah - langkah sebagai berikut :

a. Langkah Persiapan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khususMenentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapaiMenetapkan masalah yang akan dibahasMempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas - petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukanb. Pelaksanaan Diskusi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah :Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusiMemberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan - aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakanMelaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainyaMemberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide - idenyaMengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokusc. Menutup Diskusi

Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal - hal sebagai berikut :Membuat pokok - pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusiMereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya

DAFFTAR PUSTAKASTRATEGI PEMBELAJARAN DAN PEMILIHANNYA DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008

Metode ceramah

Pengerti Metode Ceramah - Menurut Nana Sudjana ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, sera memperhatikan batas-batas penggunaannya. ( Nana Sudjana 2000:77). Menurut Drs. Muhaimin MA, dkk metode ceramah merupakan kombinasi dari metode hafalan, diskusi dan Tanya jawab (Muhaimin, dkk, 1996: 83). Sedangkan menurut W. Scham dala bukunya "the process and effects of mass communication" dala hal ingatan sesuatu yang disampaikan dengan lisan lebih laa ingata dari pada disampaikan dengan tulisan. Selain itu, mmetode ceramah itu pada umumnya dilakukan secara pebicaraan face to face hal ini menurut W. Schram adalah sangat efektif.

Dalam metode ceramah ( lecture method) adalah sebuah cara Melaksanakan pengajaran yang dilakukan oleh guru secara mon0olog dan hubungan satu arah (one way communication), metode ini dipandang paling efektif dala mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya faha siswa.

Pelaksanaan Metode CeramahPenerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan ketrampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian siswa. Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini tetap penting dengan tujuan, agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.

Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia sangat terbatas.Guru seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.Guru akn merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa diharapkan bisa memahami dan mengerti secara menyeluruh.Guru memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).Jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disapaikan melalui metode ini.

Langkah-langkah penerapan metode ceramahLangkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

a. Langkah PersiapanPersiapan yang dimaksud disini adalah enjelaskan kepada siswa tentang tujuan pelajaran dan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.

b. Langkah PenyajianPada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.

c. Langkah GeneralisasiDalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.

d. Langkah Aplikasi PenggunanPada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.

Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah secara murni itu sukar, maka dala pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-teknik penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.

Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode CeramahSetiap metode pelajaran pasti memiliki kelebihan maupun kelemahan. Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah adalah:1.Suasana kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif.2.Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang cukup singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersama.3.Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak.4.Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.

Kekurangan Metode Ceramah1.Interaksi cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)2.Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah.3.Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru.4.Siswa kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah berisi ceramah-ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah verbalisme.

Untuk itu usaha-usaha yang harus dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan metode ceramah adalah:1.Meberi penjelasan dengan memberikan keterangan-keterangan, dengan gerak-gerik, dengan memberikan contoh atau dengan enggunakan alat peraga.2.Selingilah metode ceramah dengan mmetode yang lain untul menghilangkan kebodanan anal-anak.3.Susunlah ceramah itu secara sistematis4.Penggunaan alat-alat pelajaran visual untuk mepelajari penyajian seperti:

Papan tulis dan alat-alat teknis papan tulisAlat pelajaran dua dimensi: Grafik, bagan dan lain-lainnya.Alat pengajaran tiga dimensi: model, market spesiment (bagian dari benda dan sebagainya)Gambar-bambarAlat-alat pelajaran visual di atas proyeksi, baik dengan menggunakan diskop atau epidiskop. (Ramayulis: 1990: 118-119)

Berbagai metode dapat dikembangkan dan digunakan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan materi, memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu (Asep Herry Heriawan; 2003). Tidak setiap metode sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran tertentu. Karena itu, guru harus dapat memilih metode yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.Pelaksanaan Metode DemonstrasiAda berbagai metode pembelajaran yang biasa digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, permainan dan sebagainya. Salah satu metode yang dapat mendorong siswa untuk aktif dan kreatif adalah metode demonstrasi.Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif untuk membantu siswa dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana cara membuatnya? Terdiri dari bahan apa? Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya?Demonstrasi sebagai metode mengajar adalah bahwa seorang atau demonstrator (orang luar yang sengaja diminta), atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu tentang suatu proses (J.J. Hasibuan; 2006). Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, cara mencangkok, cara okulasi, dan sebagainya.Keuntungan Metode DemonstrasiSeorang guru IPA di SD dalam Kecamatan Sungaiselan mengatakan Jika mengajar tentang perkembangbiakan tanaman, saya lebih memilih metode demonstrasi karena lebih efektif. Siswa pun mudah menangkap materi pelajaran tanpa harus saya ulang berkali-kali.Dari beberapa kajian tentang metode demonstrasi, keuntungan menggunakan metode ini adalah: perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar, dan tidak tertuju kepada hal lain; siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya, dan; siswa memperoleh pengalaman praktek, sehingga pembelajaran jadi menyenangkan, siswa lebih aktif dan mudah menyerap materi pelajaran.Metode DemonstrasiMetode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode Demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. (Cecep, 2005). Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000). Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. (Syaifudin Bahri Djamarah, 2000). Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa metode demonstrasi merupakan tehnik mengajar yang memperagakan suatu barang atau alat yang menggambarkan suatu proses atau kejadian berkenaan dengan materi pelajaran yang dipelajari.Dalam penggunaan metode ini guru bisa menjadi demonstrator dan bisa juga orang lain yang ahli dalam bidang pelajaran itu. Metode ini menggugah rasa ingin tahu siswa dan rangsangan visual siswa. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti ini (contoh : Pembulatan Biodiesel) bagaimana cara membuatnya?, terdiri dari bahan apa?, bagaimana proses mengerjakannya?)Manfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah :1. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan2. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :1. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.3. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaifudin Bahri Djamarah, 2000)Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :1. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan .2. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan3. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaifudin Bahri Djamarah, 2000)Batas-Batas Kemungkinan Metode DemonstrasiDemonstrasi menjadi tidak efektif bila: benda yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa, siswa tidak dilibatkan untuk mencoba, dan bila tidak dilakukan ditempat yang sebenarnya.Metode Demonstrasi yang EfektifAgar metode demonstrasi dapat menjadi PAKEM, maka guru harus: (1) merumuskan keterampilan yang diharapkan akan dicapai oleh siswa setelah demonstrasi dilakukan: (2) mencoba alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal; (3) memperkirakan jumlah siswa apakah memungkinkan diadakan metode demonstrasi; (4) menetapkan garis besar langkah yang akan dilaksanakan; (5) memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.

Metode pembelajaran Resitasi adalah suatu Metode mengajar dimana siswa membuat resume sendiri dengan kalimatnya sendiri. hal ini dikondisikan agar siswa memiliki pemahaman yang bersifat long term memory. tujuan utama dari metode ini , yaitu siswa mampu mencurahkan segala idenya melalui tulisannya sendiri berdasarkan pengetahuan dan pemahamannya yang didapat dari proses pembelajaran didalam kelas. pada metode resitasi ini guru harus benar-benar memberi pemahaman yang jelas agar definisi asli atau pemahaman aslinya tidak berubah. terkadang guru harus mengontrol satu persatu resume siswa dengan seksama untuk mendapakan hasil yang maksimal. metode resitasi bisa dikombinasikan dengan metode graphic organizer untuk meminimalisir masalah tersebut.

kelebihan metode resitasi1. pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama2. anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.3. mengurangi sikap teks book. 4. jika dikombinasikan dengan metode graphic organizer siswa dapat memahami materi secara utuh dan sistematis

kelemahan metode resitasi1. terkadang anak didik melakukan penipuan karena peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan temannya tanpa mau bersusah payah ,mengerjakan sendiri.2. terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain 3. sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

untuk meminimalisir kelemahan metode ini, siswa jangan meresume terlalu banyak. satu atau dua sub materi saja sudah cukup. selain mempermudah guru mengkoreksi resume tersebut hal ini juga penting untuk menjaga motivasi siswa dalam meresume. karena jika sudah terlalu banyak biasanya siswa akan merasakan kejenuhan dan sia-sialah metode ini.

terlepas dari berbagai hal yang telah disebutkan diatas pada dasarnya kunci utama dari setiap metode yang diterapkan didalam kelas adalah semangat mengajar karena proses pembelajaran yang hidup biasanya hanya dimiliki oleh para guru yang punya semangat mengajar. tanpa bermaksud menggurui karena berbagi itu indah.