pemanfaatan hasil evaluasi dan refleksi pelaksanaan evaluasi

16
Nama : Acerry Movalino NIM : 0907333 Jurusan : Pend. Teknik Arsitektur 2009 Judul Tugas : PEMANFAATAN HASIL EVALUASI DAN REFLEKSI PELAKSANAAN EVALUASI BAB 11 PEMANFAATAN HASIL EVALUASI DAN REFLEKSI PELAKSANAAN EVALUASI Langkah yang akan dilakukan setelah hasil evaluasi dilaporklan ke berbagai pihak adalah memanfaatkan hasil evaluasi sebaik-baiknya untuk berbagai kepentingan. Hasil evaluasi tidak akan memberikan manfaat yang banyak bila tanpa adanya refleksi atas apa yang telah terjadi sebagai dasar untuk memperbaiki langkah evaluasi berikutnya. Kebanyakan guru memanfaatkan hasil evaluasi hanya untuk mengisi buku rapor. Hal ini tidak salah tetapi bukan berarti hasil evaluasi hanya untuk mengisi buku rapor. Seharusnya hasil evaluasi tesebut juga di manfaat kan kepada pihak terkait yang ikut bertanggung jawab dan memiliki perhatian yang tinggi terhadap proses pembelajaran peserta didik. A. Pentingnya Memanfaatkan Hasil Evaluasi Salah satu manfaat hasil evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik (feed-back) kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung, Menurut QCA (2003) “feedback is the mean by which teacher enable children to

Upload: acerry-movalino

Post on 28-Dec-2015

599 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi

Nama : Acerry Movalino

NIM : 0907333

Jurusan : Pend. Teknik Arsitektur 2009

Judul Tugas : PEMANFAATAN HASIL EVALUASI DAN REFLEKSI PELAKSANAAN

EVALUASI

BAB 11

PEMANFAATAN HASIL EVALUASI DAN REFLEKSI PELAKSANAAN EVALUASI

Langkah yang akan dilakukan setelah hasil evaluasi dilaporklan ke berbagai pihak adalah memanfaatkan hasil evaluasi sebaik-baiknya untuk berbagai kepentingan. Hasil evaluasi tidak akan memberikan manfaat yang banyak bila tanpa adanya refleksi atas apa yang telah terjadi sebagai dasar untuk memperbaiki langkah evaluasi berikutnya.

Kebanyakan guru memanfaatkan hasil evaluasi hanya untuk mengisi buku rapor. Hal ini tidak salah tetapi bukan berarti hasil evaluasi hanya untuk mengisi buku rapor. Seharusnya hasil evaluasi tesebut juga di manfaat kan kepada pihak terkait yang ikut bertanggung jawab dan memiliki perhatian yang tinggi terhadap proses pembelajaran peserta didik.

A. Pentingnya Memanfaatkan Hasil EvaluasiSalah satu manfaat hasil evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik (feed-back)

kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung, Menurut QCA (2003) “feedback is the mean by which teacher enable children to close the gap in order to take learning forward and improve children’s performance.”. Umpan balik dapat di jadikan sebagai alat bagi guru untuk membantu peserta didik dapat dijadikan sebagai alat bagi guru untuk membantu peserta didik menjadi lebih baik dan meningkatkan kinerjanya.

Crooks (2001) menyimpulkan agar umpan balik dapat bermanfaat untuk memotifasi peserta didik, maka harus difokuskan pada :1. Kualitas pekerja peserta didik dan bukan membandingkannya dengan hasil pekerjaan

peserta didik yang lain.2. Cara-cara yang spesifik sehingga pekerjaan pesrta didik dapat di tingkatkan.3. Peningkatan pekerjaan peserta didik yang harus dibandingkan dengan pekerjaan

sebelumnya.

Page 2: Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi

Hal yang di kemukakan oleh Crooks itu menekankan pada kualitas pekerjaan peserta didik sebagai faktor utama dalam menentukan hasil jenis umpan balik yang diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Sehubungan hal tersebut Clarke (2003) menyarankan enam prinsip yang harus di perhatikan, yaitu :

1. Umpan balik harus focus pada tugas-tugas yang di sesuaikan dengan tujuan pembelajaran, dan bukan membandingkan dengan anak lain.

2. Guru menggunakan bahasa verbal dan non-verbal serta nenberikan pesan yang baik pada peserta didik tentang kemampuan yang mereka peroleh.

3. Penilaian setiap bagian pekerjaan dapat mengarah pada penurunan moril bagi peserta didik yang mencapai prestasi rendah dan kepuasan bagi peserta didik yang mencapai prestai yang tinggi.

4. Penghargaan eksternal sama seperti grades.5. Perlu memberikan umpan balik spesifik yang terfokus pada kesuksesan dan penigkatan

daripada mengoreksi.6. Peserta didik perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka.

Selanjutnya, Remmer (1967) mengemukakan, “we discuss here the use of test result to help student understand themselves better, explain pupil growth and development to parents and assist the teacher in planning in instruction.” Pendapat Remmer ini menunjukan paling tidak ada tiga manfaat penting dari hasil evaluasi, yaitu untuk membantu pehaman peserta didik menjadi lebih baik untuk menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik kepada orang tua, dan membantu guru dalam membuat perencanaan belajar. Berikut ini manfaat hasil evaluasi dalam hubungannya dengan pembelajaran.

1. Untuk Perbaikan Rencana Pelaksanaan PembelajaranPeremcanaan merupakan bagian penting sekaligus menjadi pedoman dan panduan bagi guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Salah satu factor yang akan mempengaruhi hasil belajar adalah perncanaan pembelajarn.hal itu tidak cukup karena memerlukan kesungguhan dalam mengorganisasi rencana tersebut, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan melakukan evaluasi pembelajaran.Rencana Pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai scenario proses pembelajaran, karena hal itu harus di susun seara flexibility dan membuka kemungkinan bagi gur untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada dalm proses pembelajaran. Kesalahan dalam pembelajaran dapat dilihat dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan hasil evaluasi pembelajaran. Untuk mengati hal tersebut para guru harus menemukan maslahanya dan mencari solusi untuk mengatasi kesalahan yang telah terjadi

2. Mengoptimalkan Proses PembelajaranOptimalisaasi proses pembelajaran adalah upaya memperbaiki proses pembelajaran sehingga peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar. Tujjuannya

Page 3: Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi

adlah untuk memperbaiki aspek aspek pembelajaran yang di anggap masih kurang optimal.Pemanfaatan hasil evaluasi berkaitan erat dengan tujuan menyelenggarakan evaluasi itu sendiri. Julian C. Stanley (1964) “just whfat is be done, of course, depends on the purpose of the programs.” Artinya, peman faatn hasil evalusai sangt bergantung pada tujuan evaluasi.

B. Memanfaatkan Hasil EvaluasiDalam praktikumnya, masih terdapat guru-guru yan belum mengerti pemanfaan hasil

evaluasi, sehingga evaluasi formatif atau sumatif (misalnya) banyak dimanfaatjan untuk menentukan kenaikan kelas dan mengisi buku rapor.

Berikut ini adalah pihak yang berkepentingan dalam memantau pemanfaatan hasil evaluasi.

1. Bagi hasil pesrta didik , hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :a. Membangkitkan minat dan motifasi belajar.b. Membentuk sikap yang positif terhadap belajar dan pembelajaran.c. Membantu pemahaman pesrta didik menjadi lebih baik.d. Membantu peserta didik dalama memilih metode belajar yang baik dan benar.e. Mengetahui kedudukan pesrta didik dalam kelas.

2. Bagi guru, hasil evaluasi dapat di manfaatkan untuk :a. Promosi peserta didik, seperti kenaikan kelas atau kelulusan.b. Mendiagnosis peserta didik yan memiliki kelemahan ataiu perorangam, baik

secara sendidi maupun kelompok.c. Menentukan pengelompokan dan penempatan peserta didik berdasarkan prestasi

masing-masing.d. Feedback dalam melakukan perbaikan dalam proses pembelajarnyae. Menyususn laporan kepada orang tua guna menjelaskan perkembangan dan

pertumbuhan peserta didikf. Dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat persncanaan

pembelajaran.g. Menetukan perlu atau tidak nya pembelajaran remedial.

3. Bagi orang tua, hasil evaluai dapat di manfaatkan untuk :a. Menentukan kemajuan belajar peseta didik.b. Membimbing kegiatan belajat peserta didik dirumahc. Menentukan tindak lanjut pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anaknyad. Memprakirakan kemungkinan belajar berhasil tidaknya anak tersebut dalam

bidang pekerjaannya4. Bagi administrator sekolah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk :

a. Mementukan penempatan peserta didik

Page 4: Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi

b. Menentukan kenaikan kelasc. Pengelompokan peserta didik di sekolah mengingat terbatasnya fasilitas

pendidikan yang tersedia serta indikkasi kemajuan peserta didik pada waktu mendatang.

Hasil evaluasi dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk membangkitkan minat dan motifasi belajar. Hasil ini dapat dilakukan jika peserta didik mengetahui hasi evaluasi yang di capainya. Hasil itu dapat membentuk sikap positif pendidik terhadap mata pelajaran, termasuk juga kepada guru, proses pembelajaran, lingkungan dan evaluasi pembelajaran.

Hasil evaluasi juga bias dimanfaatkan peserta didik untuk memilih teknik belajar secara tepat dan benar. Manfaat hasil evaluasi yang lain adalah untuk menentukan kedudukan belajar dalam kelas.Hasil evaluasi dapat juga dimanfaatkan guru untuk menentukan pengelompokan dan penempatan peserta didik berdasarkan prestasi masing masing.

Dalam perencanaan pembelajaran, guru dapat emanfaatkan hasil evaluasi, seperti merumuskn kopetensi dasar dan indicator, menyusun tingkat keesulitan materi, menentukan strategi pembelajaran yang tepat, dan mengembangkan alat evaluasi yang akurat. Manfaat hasil evaluasi berikutnya ada;ah menentukan perlu tidaknya pembelajaran remedial. Sehubungan dengan hal tersebut, maka guru harus melakukan penafsiran terhadap prestasi kelompok.

Bagi orangtua, hasil evaluasi dapay dimanaatkan untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik. Dengan hasil itu orang tua bias memantau perkembangan dan kemajuan belajar dari anaknya, baik fisik maupun mental, terutama yang berkaitan dengan prestasi belajarnya. Melaluai itu orang tua juga dapat menentukan langkah-langkah apa yang harus di tempuh untuk memeajukan prestasi belajar anaknya

Bagi administratoer sekolah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk menentukan penempatan peserta didik sesuai dengan kemampuannya, untuk menentukan kenaikan kelas dan pengelompokan pesersta didik sesuai dengan kemapuanya. Maksud diadakanya evaluasi dalam proses pengembangan sistem pembelajaran dimaksutkan untuk keperluan perbaikan sistem pertanggung jawaban kepasa pemerintah dan masyarakat, serta penentuan tindak lanjut hasil pengembangan.

C. Refleksi Pelaksanaan EvaluasiDalam penerapan evaluasi pembelajaran kerapkali ditemukan kekurangan dan

kelemahan, mulai dari tahap perencanaan penyusunaan sampai tahap pelaksanaan. Namun semakin banyak kesalahan yang didapat seseorang, diharap kan semakin sedikit kesalahan yang akan didapatkan untuk di kemudian harinya. Yang mana dalam pepatah lama menyebutkan ”experience is the best teacher”. Banyak orang yang keliru dalam

Page 5: Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi

menjalankan evaluasi, karena mereka selalu mengangggap apa yang silakukan selalu pasti dan benar. Padahal setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan tersebut ada yang disengaja dan ada yang tak di sengaja. Begitu juga guru dalam melakukan dalam penentuan hasil evaluasi pembelajaran. Guru selalu menuntut refleksi tehdapa hasil pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga peningkatan hasil evaluasi dari masa kemasa terus di pertingkatkan kualitasnya.

Dalam prosesnya peserta didik sering mengikuti tes, tugas, pekerjaan rumah atau pun latihan. Seltelah melewati proses tersebut. Peseerta didik akan menempuh dua hal, yaitu berhasi atau tidaknya dia dalam melakukan proses tersebut. Untuk mendapat suatu keberhasilan seorang guru harus melakukan berbagai upaya, baik tega maupun pikiran, dorongan dan kerja sama dengan orang tua. Suatuu keberhasilan dapat di lihat dari criteria proses pembelajaran maupun hasil belajar. Untuk melakukan hal tersebut, guru harus memahami terlebih dahulu tentang keberhasilan pembelajaran, evaluasi diri terhadap prosespembelajaran. faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan dan optimalisasi proses hasil belajar.

D. Keberhasilan PembelajaranKeberhasilan pembelajran dapat dipengaruhi oleh beberapa factor. Salah satunya

adalah faktor guru dapat melaksanakan pembelajaran . Dimyanti dan Mudjiyono (1994) mengemukakan ada tujuh prinsip pembelajaran yaitu : “perhatian dan motofasi, akektifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan , tantangan , baikan dan penguatab, dan perbedaaan individual.1. Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunya peranan yang penting dalam kegiatan belajar, tanpa perhatian tidak akan mungkin terjadi proses pembelajaran. MOtivasi adlah tenaga yang menggerkan dan mengarahkan aktifitas seseorang. H. L. Petri (1968) “ Motivation is the concept we use when we describe the forces acting on or within an organism to irritate and direct behavior”. Guru selalu berharap agar peserta didik tertarik dalam kegiatan intelektual dan estetik setelah kegiatan belajar berakhir. Inplikasinya adalah guru harus dapat mengahkan perhatian dan membangkitkan motovasu peserta didik dala proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat di capai optimal.

2. KeaktifanPada dasrnnya peserta didik adalah manuasia aktif yang memponyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Proses belajar mungkin akan terjadi jika peserta didk berada dalam posisi aktif. Menurut teori kognitif, belajr menunjukan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpan saja tanpa harus mengadakan transformasi. Implikasinya guru harus melakukan berbagai umpaya untuk membangkitkan keaktifan peserta didik melalui berbagai pendekatan dan strategi pembelajran, termasuk evaluasi pembelajaran.

Page 6: Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi

3. Keterlibatan Langsung/ BerpengalamanBelajar berarti mengalami. Belajar tidak limpahkan pada orang lain. BElajar harus dilakukan sendiri oleh Peserta didik Edgar mengemukakan “belajra yan paling baik adalah belajar langsung dari pengalaman. Kegitan belajra jangan di artikan dengan kegiatan belajra dengan fisik semata , tetapi lebih dari tu, yaitu keterlibatan mental, emosional dan intelektual. Implikasinya guru harus terlibat langsung dalam proses belajar, seperti praktek di labolatoriun dan praktik lapangan untuk out bobot materi pelajaran harus seimbang dan proporsional antara teori dan praktik.

4. PengulanganMenurut teori psikologi, daya belajr adalah melatih daya-daya yang ada pada jiwa manusia seperti daya mengamati, mengingat, mengkhayal, merasakan dan berfikir. Bentuk belajar yang menrapkan sistem pengolangan adalah metode drill and stereotyping. Implikasibnya guru harus memberikan latihan dan tugas kepada muridnya yan bertukjuan untuk menyampaikan hal yang telah di sampaikan sebelumnya dalam proses pembelajaran.

5. TantanganField theory dari Kurt Lewin mengemuakan bahwa peserta didik dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan pisikologi. Dalam proses belajar, peserta didik menghadapi suatu tujuan yang akan di capai, tetapi selalu terdapat hambatan, yaitu mempelajari bahan belajar tersebut. TAntangan belajar tersebut ada yang dating dari dalam atau luar diri individu, ada yang berat, tetapi ada juga yang ringan.

6. Balikan dan PenguatanPrinsip belajar ini lebih banyak di alami oleh teori belajr operant-conditioning dari B. F. Skiner. Kunci dari teori belajar dalah ”Law of effect” Peserta didik akan belajar lebih banyak jika bersemangat apabila mengetahui atau mendapat hasil yang baik. Untuk itu guruharus melakukan penilaian terhadap hasil belajar. Hasil belajar yang baik merupakan balikan (feedback) yang menyenangkan dan berpengaruh baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya. Hasil penilaian dapat dijadikan sebagai balikan bagi peserta didik untuk meningkatkan kegiatan belajar selanjutnya.

7. Perbedaan IndividualSetiap peserta didik memiliki perbedaaan antara yang ssatu dengan yang lainya. Perbedaan tersebuat terdapat dalam karakter fisik, kepribadian dan sifat-sifatnya. Perbedaan ini dapat berpengaruh terhadap cara dan hasil belajar. Biasanya cara tradisional, yaitu guru menganggap peserta didiknya memiliki kemampuan dengan rata-rata yang sama. Sehinggal hal tersebut tidak efektif. Untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan multimode, multimedia, memberikan pelajaran tambahan pengayaan bagi pesrta didik yan pandai dan memberian bimbingan belajra bagi peserta didik yang kurang pandai.Selain itu guru juga harus memegang teguh prinsip-prinsip pembelajaran, guru juga harus mengikuti tahap tahap pembelajaran yang sistematis, yaitu :

Page 7: Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi

a. Tahap orientasi : tahap dimana guru melakukan orientasi tehadap kelas, peserta didik, dan lingkunganya. Ini bertujuan untuk mengetahui situasi kelas, kondisi pesreta didik dan lingkungannnya.

b. Tahap implementasi : sutatu tahap dimana guru sudah memeulai melaksanakan kegiatan pembelajaran. Ini bias efektif jika guru menguasai matert dan metodologi pembelajaran secara tepat termasuk pendekatanya

c. Tahap evaluasi : tahap dimana guru melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukannya dalam prosees pembelajaran. Ini bertujuan untuk mengetahuai keefektifan dan efisiensi pembelajran termasuk hasil belajar peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah di capai

d. Tahap tindak lanjut (follow up), yaitu suatu tahap dimana guru harus memikirkan tentang perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran, yaitu :a. Perbaikan terhadap kelemahan dalam proses pembelajaranb. Penyempurnaan proses pembelajaran selanjutnya

Keberhasilan pembelajaran dapat di tinjau dari proses belajar dan hasil belajar. Guru yang baik adalah guru yang dapat mengantarkan peserta didknya berhasil dalam belajar. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya peserta didik dalam proses belajar. Untuk mengetahui proses belajar dari pesrta didik guru dapat menggunakan berbagai teknik, seperti mengamati keaktifan pesrta didik dalam belajar, baik secara perseorangan maupun kerjasam antar kelompok, melakukan wawancara terhadap peserta didik tentang kesulitan yang dihadapi.

Pada proses akhir belajar, peserta didik akan mendapatkan suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan kegiatan penilaian hasil belajar, dari sisi peserta didik hasil belajar merupakan peningkatan kemampuan mental pesrta didik. Hasilbelajar tersebut dapat di bedakan menjadi (a) dampak pembelajaran (b) dampak pengiring.

Hasil belajar dapat timbul dalam berbagai jenis perbuatan atau pembentukan tingkah laku pesra didik. Jenis tingkah laku tersebut di antaranya adalah:

1. Kebiasaan, yaitu cara bertindak yang dimiliki peserta didik dan di peroleh melalui belajar.

2. Keterampilan, yaitu perbuatan atau tingkah laku yang tampak sebagai akibat kegiatan otot dan digerakan serta di koordinasikan oleh sistem saraf

3. Akumulasi persepsi, yaitu berbagai persepri yan di peroleh peserta didik melalui belajar.

4. Asosiasi dan hafalan, yaitu seperangkat ingatan mengenai sesuatu sebagai hasil dari penguatan melalui asosiasi.

Page 8: Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi

5. Pemahaman dan konsep, yaitu jenis hasil belajar yang diperoleh baik melalui kegiatan belajar secara rasional.

6. Sikap, yaitu pemahaman, perasaan dan kecenderungan berprilaku peserta didik terhadap sesuatu.

7. Nilai, yaitu tolak ukur untuk memberdakan antara yang baik dengan yang kurang baik.

8. Moral dan agama. Moral merupakan penerapan nilai dalam kaitanya dengan kehidupan, sedangkan agama yaitu yiatu penerapan nilai nilai manusi a terhadap tuhanya

Guru juga harus memahami bebrapa factor yang meliputu secara langsung maupun tidak langsung terhadap hasil belajar , antara lain :

1. Faktor peserta didik2. Faktor sarana dan pra sarana3. Faktor lingkungan4. Faktor hasil belajar

E. Evaluasi Diri terhadap Proses PembelajaranSetelah proses pembelajaran selesai, para guru pasti ingin mengetahui bagaimana

hasilnya. Salah satu cara dalah dengan mengevaluasi diri secara jujur, objektif, dan komperehensif. Hal ini bertujuan agar guru mengetahui kelemahannya selama proses pembelajaran dan berusaha lebih baik untuk yang akan dating.

Evaluasi diri adalah evaluasi yang dilakukan oleh dan terhadap diri sendiri. Hal ini bertuuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi diri tidak hanya menuntut kejujuran, tetapi juga kecermatan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh guru. Dalam proses evaluasi diri, guru memerlukan berbagai informasi, seperti hasil penilaian proses, hasil belajar peserta didik, hasil observasi dan wawan cara, hasil angket dan lainya.

Untuk melengkapi hasil evaluasi diri kita bias meminta bantuan peserta didik melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang di ikuti, misalnya, sulit tidaknya peserta didik memahami materi pelajaran, motifasi mengikuti pembelajaran dan sebagainya. Disamping informasi peserta didik, guru juga bias meminta bantuan sesama guru untuk melakukan pengamatan, sehingga hasil evaluasi diri menjadi lebih tajam dan komprehensif

F. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan dan Pendukung Keberhasilan dalam Pembelajaran

Salah satu jenis penilaian yang dapat dilakukan guru dalam pembelajaran adalah penilaian yang berfungsi mengedintifikasi factor-faktor penyebab kegagalan atau

Page 9: Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi

pendukung keberhasilan dalam pembelajaran. JIka guru tidak mengetahui factor penyebab kegagalan maka dia akan sulit untuk memperbaiki kualitas pembelajaranyaHasil evaluasi yang dilakukan sendiri memiliki kelemahan, antara lain kurang cermat dalam menganalisis penilaian, kurang tepat memberikan makna atau penafsiran dan kurang tepat menjelaskan hasil penilaian. Untuk mengatsi hal tersebut, guru bias meminta bantuan guru lain untuk mencermati proses pembelajaran yang kita lakukan, mendiskusikanya, memberikan makana, dan menjelaskan serta mengedintifikasi factor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan.

G. Mengoptimalkan Proses dan Hasil BelajarUntuk mengoptimalkan proses dan hasil belajar hendaknya kita melihat pada hasil

indentifikasi factor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan. Setelah mendapatkanya kita melakukan pemecahan maslah. Mengoptimalkan proses dan hasil belajar berarti melakukan berbagai upaya perbaikan agar proses belajar dapat berjalan dengan optimal. Seringkali kita mendapatkan keslahan dalam proses pembelajaran, padahal apa yang dilakukan guru sudah merupakan upaya optimal. Proses belajar peserta didik masih kurang optimal dan hasil belajar belum memuaskan. Sehubungan dengan hal tersebut, optimalisasi proses dan hasil belajar harus diarahkan agar seluruh peserta didik dapat mencapai keberhasilan sesuai dengan tujuan optimalisasi itu sendiri. Upaya optimalisai tersebut dapat dilakukan dengan merancang dan mangajukan bebagai alternatif pemecahan sesuai hasil identifikasi faktor penyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan.

H. Pembelajran RemedialSalah satu komponen penting dalam sistem pembelajaran adalah materi. Banyak

hasil penelitian menunjukan lemahnya penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran. Sehingga belumtuntasnya penguasaan materi, padahal sudah berada dalam akhir penyampaian materi pembelajaran. Jika sebagian besar peserta didik belum menguasai materi maka untuk mengatasinya kita perlu melakukan remedial.

Sebenarnya pembelajaran remedial merupakan kelanjutan dari pembelajaran bias atau regular di kelas. Hanya saja, peserta didik yang masuk dalam kelompok ini adalah peserta yang belum tuntas belajar. TUjuan remedial adalah untuk membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar melalui perlakuan belajar. Hal ini bergantung kepada tingkat kesulitan mata pelajaran dan tingkat kemampuan peserta didik. Biasanya akan di ajukan batas minimal untuk melakukan standar nilai.

Biasanya, batas minimal sudah di tentukan sebelum proses pembelajaran dimulai. Yang artinya, peserta didik yang berada sama atau diatas skor tersebut dianggap tuntas dalam proses belajranya. Biasanya pembelajaran remedial dimulai dari indentifikasi kebutuhan peserta didik yang menjadu sasaran remedial. Hasil ini bias dilihat dari menganalisis kesulitan belajar dalam memahami konsep tertentu

Page 10: Pemanfaatan Hasil Evaluasi Dan Refleksi Pelaksanaan Evaluasi

Berikut langkah pembelajaran remedial :1. Menganalisis kebutuhan2. Merancang pembelajaran3. Menyusun rencanape,belajar4. Menyiapkan perangkat pembalejaran5. Melaksanakan PEmbelajaran6. Melakukan Evaluasi pembelajaran

Untuk membantu keberhasilan dalam melakukan pembelajaran remedial, sebaiknya guru perlu memahami terlebih dahulu tentang hal berikut :

a. Mengenal Peserta didikHal utama yaitu harus memperhatikan peserta didik mana saja yang perlu melakukan remedial dan yang perlu mendapatkan pertolonganBeberapa indicator untuk menentukan kesulitan belajar pesrta didik adalah sebagai berikut :1) Peserta didik tidak dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan waktu yan

telah ditetapkan2) Peserta didik memperoleh peringkat yang rendak disbanding yang lainya3) Peserta didik tidak mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuanya4) Peserta didik tidask dapat menunjukan kepribadian baik

b. Faktor Penyebab Kesuliatn BelajarUntuk memahami faktor tersebut kita dapat melihat dari 2 segi, yaitu (a) faktor internal peserta didik, seperti ketidak mampuan atau gangguan mental, keadaan fisik, emosional tidak seimbang (b) faktor eksternal, seperti keadaan sekolah, keadaan keluarga dan lingkungan sekitar

c. Upaya mengikuti Kesulitan BelajarUntuk mengatasi kesulitan belajar, ada dua pendekatan yang dapat digunakan. Pertama, mencegah kesulitan belajar agar tidak menular kepad peserta didik yang lain. Kedua, menyembuhkan peserta didik yan mengalami kesulitan belajar.Dalam melaksanakan pembelajaran remedial, ada beberapa teknik yang dapat digunakan :

1) Pembelajran diluar jam pelajaranTeknik ini dugunakan sebelum atau sesudah jam pelajaran leguler

2) Pengambilan peseta didik tertentuTeknik ini dilakukan dengan jalan mengamil beberapa peserta didik yang membutuhkan remedial, dari kelas regular kek kelas remedial

3) Penggunaan tim pengajarTeknik ini dilaksanakan dengan melibatkan beberpa guru. Tim bekerja sama dalam menyiapkan bahan bahan pelajaran, melakukan pembelajaran dan penilaian.