pemahaman guru bk tentang layanan …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · contoh nyata yang...

168
PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) FORMAT KLASIKAL DI SMP SE-KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian Studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Hari Nugroho 1301411060 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: dangthien

Post on 03-Feb-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) FORMAT KLASIKAL

DI SMP SE-KOTA SEMARANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian Studi Strata 1

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Hari Nugroho

1301411060

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

ii

Page 3: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

iii

Page 4: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto :

“Lebih Baik Mencoba dan Gagal daripada Gagal Mencoba”. (penulis)

Persembahan :

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu

Pendidkan, Universitas Negeri Semarang.

Page 5: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyususnan skripsi dengan judul “Pemahaman Guru BK Tentang Layanan

Bimbingan dan Konseling (BK) Format Klasikal di SMP Se-Kota Semarang

Tahun Ajaran 2015/2016”.

Penyusunan skripsi ini berdasarkan atas penelitian survey yang dilakukan

dalam suatu prosedur terstruktur dan terencana. Dalam proses penulisan skripsi ini

peneliti menemui kendala di lapangan seperti perijinan, lokasi antar sekolah dan

respon responden, namun peneliti tetap berusaha menyelesaikan penelitian ini

sampai selesai. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1) Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di

Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Bimbingan dan konseling.

2) Prof. Dr. Fakhrudin, M.Pd Dekan Fakultas Ilmu pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian untuk menyelesaikan

skripsi ini.

3) Drs. Eko Nusantoro, M.Pd. Kons., Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

4) Drs. Suharso, M.Pd. Kons., Dosen pembimbing yang memberikan bimbingan

dan motivasi untuk kesempurnaan dan terselesaikan skripsi ini.

Page 6: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

vi

5) Tim dosen penguji yang telah menguji skripsi dan memberikan masukan

untuk kesempurnaan skripsi ini.

6) Dr. Anwar Sutoyo M.Pd, dosen Wali yang selalu memberikan semangat

selama menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.

7) Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

8) Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu Guru BK di SMP Negeri Kota Semarang yang

telah memberikan ijinnya dan bersedia menjadi responden untuk penelitian

ini.

9) Teman – teman seperjuangan bimbingan dan konseling angkatan 2011.

10) Serta pihak – pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penelitian

ini yang tidak dapat disebut satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi

kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.

Semarang, januari 2016

Penulis

Page 7: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

vii

ABSTRAK

Nugroho, Hari. 2015. Pemahaman Guru BK Tentang Layanan Bimbingan dan

Konseling Format Klasikal di SMP Negeri Se – Kota Semarang Tahun Ajaran

2015/2016. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Drs. Suharso, M.Pd.,Kons.

Kata Kunci : pemahaman guru BK, layanan bimbingan dan konseling format

klasikal,

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang peneliti temukan di

lapangan bahwa masih ada guru BK yang melaksanakan layanan penguasaan

konten seperti layanan informasi, sehingga tidak ada beda antara satu layanan

dengan layanan lain. Setiap layanan mempunyai tujuan dan fungsi masing –

masing sehingga bila pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling format

klasikal tidak ada beda dengan layanan lainya maka tujuan dari layanan tidak akan

tercapai dengan maksimal. Salah satu penyebab dari fenomena tersebut adalah

kurangnya pemahaman guru BK tentang layanan BK format klasikal yang

mengakibatkan dalam melaksanakan layanan tidak sesuai dengan apa yang

seharusnya. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah

bagaimanakah pemahaman guru BK tentang layanan BK format klasikal.

Jenis penelitian yang digunakan adalah survey. Populasi penelitian ini

adalah seluruh guru BK di SMP Negeri Se-Kota Semarang yang berjumlah 139

guru. Teknik sampling yang digunakan adalah Cluster Proportional Random

Sampling dan diperoleh sampel penelitian sejumlah 40 guru. Metode

pengumpulan data dengan menggunakan instrument tes pemahaman guru BK

tentang layanan BK format klasikal.

Hasil dari penelitian menunjukan rata – rata pemahaman guru BK tentang

layanan BK format klasikal berada pada kategori rendah dengan persentase

61,52%. Hasil pemahaman layanan orientasi sebesar 63,51% dengan kategori

rendah, pemahaman layanan informasi sebesar 62,33% dengan krieteria rendah,

pemahaman layanan penguasaan konten sebesar 62,12% dengan kategori rendah,

sedangkan untuk pemahaman layanan penguasaan konten sebesar 58,13% dengan

kategori rendah. Pemahaman guru BK dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain latarbelakang pendidikan, pengalaman menjadi guru BK, keikut

sertaan dalam MGBK, dan kesadaran guru BK akan pentingnya layanan BK.

Simpulan dari penelitian ini ialah pemahaman guru BK tentang layanan

BK format klasikal berada pada kategori rendah. Sehubungan dengan hasil

penelitian ini guru BK hendaknya senantiasa meningkatkan pemahaan dan

kemampuannya dalam memberikan layanan, khususnya layanan BK format

klasikal. Pemahaman yang baik akan membantu dalam memberikan layanan

kepada siswa, sehingga tujuan dan fungsi dari setiap layanan akan tercapai dengan

maksimal. Guru BK juga harus selalu update dengan teknologi yang ada

sehingga dalam memberikan layanan akan semakin menarik.

Page 8: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ...................................................................................................... i

PENGESAHAN ........................................................................................ ii

PERNYATAAN ........................................................................................ iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

1.4 Manfaat Peneltitian ............................................................................. 7

1.5 Sistematika Skripsi .............................................................................. 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 9

2.2 Pemahaman Guru Bimbingan dan Konseling ..................................... 11

2.3 Layanan Bimbingan dan Konseling Format Klasikal ........................ 16

2.3.1 Layanan Orientasi ............................................................................ 19

2.3.2 Layanan Informasi ........................................................................... 24

2.3.3 Layanan penguasaan konten ............................................................ 33

2.3.4 Layanan penempatan dan penyaluran .............................................. 40

2.4 Pemahaman Guru BK Tentang Layanan BK Format Klasikal ........... 44

Page 9: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

ix

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 47

3.2 Variabel Penelitian .............................................................................. 49

3.2.1 Identifikasi Variabel ......................................................................... 49

3.2.2 Definisi Operasional......................................................................... 50

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ............................................ 50

3.3.1 Populasi ............................................................................................ 50

3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling .......................................................... 52

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 53

3.4.1 Alat Pengumpulan Data ................................................................... 54

3.4.2 Penyusunan Instrumen ..................................................................... 54

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................... 62

3.5.1 Validitas ........................................................................................... 62

3.5.2 Reliabilitas ....................................................................................... 63

3.6 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian................................................... 64

3.6.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes .................................................... 64

3.6.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen tes ................................................. 65

3.7 Metode Analisis Data Penelitian ......................................................... 65

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 67

4.1.1 Pemahaman Guru BK Tentang Layanan BK Format Klasikal ........ 67

4.1.1.1 Pemahaman Guru BK Layanan Orientasi ..................................... 70

4.1.1.2 Pemahaman Guru BK Layanan Informasi .................................... 71

4.1.1.3 Pemahaman Guru BK Layanan Penguasaan Konten .................... 72

4.1.1.4 Pemahaman Guru BK Layanan Penempatan dan Penyaluran ...... 74

4.2 Pembahasan ......................................................................................... 75

4.3 Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 83

Page 10: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

x

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................................. 84

5.2 Saran .................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 86

LAMPIRAN .............................................................................................. 88

Page 11: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Daftar Populasi Guru BK SMP Negeri Kota Semarang ............ 50

3.2 Daftar Sampel Penelitian............................................................ 53

3.3 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ................................................ 55

3.4 Item yang valid dan Pengganti ................................................... 65

3.5 Kategori Tingkat Pemahaman guru BK ..................................... 66

3.6 kategori skor nilai pemahaman .................................................. 67

4.1 Tingkat Pemahaman Layanan BK Format Klasikal .................. 68

4.2 Analisis Subvariabel Pemahaman Guru BK .............................. 69

4.3 Analisis indikator pemahaman tentang layanan orientasi .......... 70

4.4 Analisis indikator pemahaman guru BK tentang

layanan informasi ....................................................................... 71

4.5 Analisis Pemahaman Tentang Layanan Penguasaan Konten..... 73

4.6 Analisis pemahaman Guru BK Tentang layanan

penempatan dan penyaluran ....................................................... 74

Page 12: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.3 Langkah dasar penyusunan instrument ...................................... 54

4.1 Tingkat Pemahaman Layanan BK Format Klasikal .......................... 68

4.2 Analisis Subvariabel Pemahaman Teori Guru BK ............................. 69

4.3 Analisis indikator pemahaman guru BK Tentang layanan

Orientasi ............................................................................................... 70

4.4 Analisis indikator pemahaman teori guru BK tentang

layanan informasi ................................................................................. 72

4.5 Analisis Pemahaman Guru BK Tentang Layanan Penguasaan

Konten ................................................................................................. 73

4.6 Analisis pemahaman Guru BK Tentang layanan

penempatan dan penyaluran ................................................................. 75

Page 13: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Guru BK SMP Negeri Kota Semarang ............................... 90

2. Daftar Sampel Penelitian.............................................................. 96

3. Kisi – kisi Uji Coba ...................................................................... 98

4. Instrumen Uji Coba ...................................................................... 104

5. Hasil Validitas instrument ........................................................... 113

6. Reliabilitas .................................................................................. 119

7. Kisi – kisi Instrumen Penelitian ................................................... 120

8. Instrumen Penelitian..................................................................... 126

9. Tabulasi hasil analisis pemahaman guru BK ............................... 135

10. Dokumentasi .............................................................................. 143

Page 14: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen penting dalam

dunia pendidikan. Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan usaha dari

pemerintah yaitu bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Hal

ini tentunya perlu diikuti dengan kesadaran semua pihak yang ada di sekolah

untuk membantu terselenggaranya bimbingan dan konseling, karena bimbingan

dan konseling merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses

pendidikan. Di dalam pendidikan khususnya di lingkungan sekolah bimbingan

dan konseling mempunyai beberapa fungsi seperti yang dikemukakan Prayitno

dan Erman Amti (2004: 197) bahwa “bimbingan dan konseling mempunyai fungsi

yang dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi yaitu pemahaman, fungsi

pencegahan, fungsi pengentasan, dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan

yang bertujuan untuk memaksimalkan perkembangan siswa dalam bidang pribadi,

sosial, belajar dan karir kearah yang lebih baik”.

Bentuk layanan bimbingan dan konseling menurut Prayitno dan Amti

(2004: 253) adalah dengan memberikan sembilan layanan dan enam kegiatan

pendukung. Sembilan layanan tersebut meliputi layanan orientasi, layanan

informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten,

layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konseling

individual, layanan konsultasi dan layanan mediasi. Sedangkan enam kegiatan

Page 15: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

2

pendukung yaitu himpunan data, tampilan pustaka, konfrensi kasus,dan

kunjungan rumah. Semua layanan dan kegiatan pendukung tersebut mengacu pada

bidang bimbingan dan konseling yaitu bidang belajar, sosial, pribadi dan karir.

Direktorat jendral peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan

departemen pendidikan nasional 2007 (2007: 40) menjelaskan bahwa “layanan

bimbingan klasikal adalah suatu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang

menuntut guru BK untuk melakukan kontak langsung dengan para siswa didik di

kelas secara terjadwal”. Menurut Gysbers dan Henderson (2005) dalam Sunani

(2012) menyatakan “bahwa bimbingan klasikal ini merupakan bentuk kegiatan

bimbingan yang diselenggarakan dalam Guidance Curriculum yang merupakan

jantung dari layanan BK”. Dari Sembilan layanan bimbingan dan konseling yang

bisa dilaksanakan dengan format klasikal terdiri dari layanan orientasi, layanan

informasi, layanan penguasaan konten dan layanan penempatan dan penyaluran.

Tiap layanan dalam bimbingan format klasikal mempunyai fungsi dan peranan

masing-masing, layanan informasi bertujuan untuk memberikan informasi tertentu

kepada siswa sesuai dengan kebutuhan siswa. Layanan orentasi bertujuan untuk

mengenalkan siswa kepada lingkungan baru misalnya lingkungan kelas dan

lingkungan sekolah. Layanan penguasaan konten bertujuan untuk memberikan

pelatihan kepada siswa tentang konten tertentu sesuai dengan kebutuhan siswa,

misalnya bagaimana memanajemen waktu yang baik. Sedangkan layanan

penempatan dan penyaluran bertujuan untuk membantu menempatkan dan

menyalurkan potensi yang dimiliki siswa ke dalam kegiatan tertentu yang

mendukung pengembangan potensi tersebut.

Page 16: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

3

Namun fungsi dan tujuan dari setiap layanan bimbingan dan konseling

format klasikal tidak selalu dapat tercapai secara maksimal karena di lapangan

masih ditemui guru BK yang dalam pelaksanaanya antara layanan BK format

klasikal yang satu dengan yang lain tidak ada beda. Contoh nyata yang diperoleh

peneliti selama mengikuti praktik pengalaman lapangan di SMP Negeri Mungkid

dijumpai guru BK yang melaksanakan layanan penguasaan konten tetapi seperti

layanan informasi. Untuk mendukung apakah fenomena tersebut juga terjadi di

kota Semarang, peneliti melakukan wawancara pada tanggal 9 mei 2015 dengan 2

guru BK di SMP Negeri 16 kota semarang. Hasil dari wawancara tersebut antara

lain: (1) ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan

dari setiap layanan BK format klasikal. (2) ada guru bimbingan dan konseling

yang melaksanakan layanan penguasaan konten dengan menggunakan metode

ceramah, (3) ada guru bimbingan dan konseling yang tidak membuat satuan

layanan setiap kali memberikan layanan klasikal kepada siswa. (lampiran 10)

Beberapa hal yang menjadi penyebab kurang optimalnya pelaksanaan

layanan bimbingan dan konseling format klasikal menurut Sunani (2012) dalam

artikel ilmiahnya tidak sedikit guru BK yang (1) tidak melaksanakan layanan

format klasikal karena tidak tersedia jam/jadwal, (2) melaksanakan layanan

format klasikal tanpa rencana palaksanaan layanan, (3) menggunakan metode

ceramah sehingga terlihat monoton, (4) tanpa penilaian proses layanan sehingga

kurang dapat diketahui tingkat keberhasilannya, (5) tanpa memanfaatkan media

atau lembar kerja sehingga pencapaian tujuan kurang signifikan. Kurang

optimalnya pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bisa terjadi karena

Page 17: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

4

faktor internal dan eksternal guru bimbingan dan konseling. Faktor internal

berdasarkan fenomena di atas bisa terjadi karena guru bimbingan dan konseling

yang kurang memahami layanan bimbingan dan konseling format klasikal.

Sedangkan faktor eksternal antara lain sarana yang kurang dan tidak adanya jam

layanan bimbingan dan konseling.

Layanan bimbingan dan konseling format klasikal penting bagi siswa

karena setiap layanan BK format klasikal (layanan orientasi, layanan informasi,

layanan penguasaan konten, dan layanan penempatan dan penyaluran) terdapat

fungsi dan peranan masing–masing layanan yang bertujuan untuk

mengoptimalkan perkembangan siswa. Selain itu dengan adanya layanan

bimbingan dan konseling format klasikal guru BK akan lebih dekat dengan siswa

serta dapat mengetahui bagaimana kondisi siswa di dalam kelas. Layanan format

klasikal merupakan layanan yang efisien karena bisa mencangkup beberapa siswa

sekaligus. Jika dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling format

klasikal guru BK tidak sesuai dengan apa yang seharusnya maka akan berdampak

negatif terhadap pelayanan kepada siswa. Setiap tujuan dari layanan bimbingan

dan konseling format klasikal tidak tercapai secara optimal.

Pemahaman guru BK tentang layanan BK format klasikal sangat

diperlukan karena setiap layanan mempunyai tujuan dan fungsi yang berbeda–

beda, sehingga apabila dalam pelaksanaanya kurang optimal maka tujuan dan

fungsi setiap layanan tidak akan tercapai dengan optimal. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2005: 350) disebutkan bahwa “pemahaman mengandung arti

Page 18: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

5

proses, perbuatan, cara memahami atau menanamkan”. Pemahaman tentang

fungsi, tujuan, dan tahap–tahap pelaksanaan dari layanan bimbingan dan

konseling format klasikal menjadi dipertanyakan ketika masih ada guru

bimbingan dan konseling yang kurang maksimal dalam melaksankaan layanan

bimbingan dan konseling format klasikal.

Dari latar belakang di atas, maka peneliti berkeinginan menyusun

penelitian yang berjudul “Pemahaman Guru Bimbingan dan Konseling Tentang

Layanan Bimbingan dan Konseling Format Klasikal di SMP Negeri se-Kota

Semarang tahun 2015/2016”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah secara

umum yaitu bagaimana pemahaman guru BK tentang layanan BK format klasikal

di SMP Negeri se-Kota Semarang? dan secara khusus rumusan masalah dari

penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana pemahaman guru bimbingan dan konseling tentang layanan

orientasi?

2. Bagaimana pemahaman guru bimbingan dan konseling tentang layanan

informasi?

3. Bagaimana pemahaman guru bimbingan dan konseling tentang layanan

penguasaan konten?

4. Bagaimana pemahaman guru bimbingan dan konseling tentang layanan

penempatan dan penyaluran?

Page 19: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

6

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan di atas maka tujuan umum yang ingin dicapai adalah untuk

mengetahui tingkat pemahaman guru BK tentang layanan bimbingan dan

konseling format klasikal di SMP Negeri se–Kota Semarang. Sedang tujuan

secara khusus yang ingin dicapai antara lain untuk mengetahui :

1. Tingkat pemahaman guru bimbingan dan konseling tentang layanan orientasi.

2. Tingkat pemahaman guru bimbingan dan konseling tentang layanan

informasi.

3. Tingkat pemahaman guru bimbingan dan konseling tentang layanan

penguasaan konten.

4. Tingkat pemahaman guru bimbingan dan konseling tentang layanan

penempatan dan penyaluran.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan

sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis dalam rangka

mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemajuan dunia pendidikan

khususnya bimbingan dan konseling.

Page 20: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

7

2. Manfaat praktis

1) Bagi guru BK sekolah diharapkan dapat menambah pengetahuan guru

BK dalam meningkatkan kinerja serta meningkatkan layanan kepada

peserta didik khususnya layanan BK format klasikal.

2) Penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi sekolah untuk

meningkatkan dan memajukan kualitas sekolah pada umumnya dan

bimbingan dan konseling pada khususnya.

3) Bagi mahasiswa dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengalaman dan pengetahuan dalam melaksanakan bimbingan dengan

format klasikal.

1.5 Sistematika Skripsi

Peneliti menyusun sistematika penulisan skripsi untuk memberikan

gambaran menyeluruh mengenai skripsi ini. Dalam skripsi ini terdiri dari lima bab

yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian hasil penelitian dan

pembahasan, dan penutup.

Bab 1 yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan garis besar sistemaika skripsi.

Bab 2 yaitu landasan teori yang berisi teori-teori yang melandasi

permasalahan di dalam skripsi. Pada bab ini berisi tentang pemahaman layanan

BK format klasikal yang terdiri dari pengertian, tujuan, fungsi, tahap – tahap

pelaksanaan layanan BK format klasikal.

Page 21: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

8

Bab 3 yaitu metodologi penelitian yang berisi jenis penelitian, variabel

penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, validitas dan

reliabilitas instrumen, serta teknik analisis data.

Bab 4 yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang berisi hasil-hasil

penelitian dan pembahasan dari penelitian.

Bab 5 yaitu simpulan dan saran yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari

hasil penelitian dan saran-sarannya.

Daftar pustaka dan Lampiran – lampiran.

Page 22: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

82

BAB 2

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan menguraikan tentang pokok bahasan yaitu Pemahaman

guru BK tentang layanan BK format klasikal yang terdiri atas: layanan orientasi,

layanan informasi, layanan penguasaan konten, dan layanan penempatan dan

penyaluran.

2. 1 Penelitian Terdahulu

Untuk memperkuat penelitian ini, peneliti akan mengemukakan hasil

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Adapun pokok bahasan yang diuraikan dalam penelitian terdahulu adalah sebagai

berikut :

1) Penelitian yang dilakukan oleh Adam Aulia Malik tahun 2015 yang berjudul

“Tingkat Pemahaman Konselor Tentang Kopetensi Profesional dalam

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri se-Kabupaten Pemalang

Tahun 2014/2015”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat

pemahaman kompetensi professional dalam pelayanan bimbingan dan

konseling di SMA se-Kabupaten Pemalang tahun 2014/2015 tergolong tinggi

(71%). (Adam Aulia Malik: 2015)

2) Penelitian yang dilakukan oleh Aimatul Husna tahun 2014 yang berjudul

“Tingkat Pemahaman Konselor Terhadap Implementasi Bimbingan dan

Konseling Dalam Kurikulum 2013 di SMA Se-kabupaten Cilacap”. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman konselor terhadap posisi BK

dalam kurikulum 2013 sebesar 72,46% (tinggi), pemahaman konselor

Page 23: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

10

terhadap program BK dalam kurikulum 2013 sebesar 71,6% (tinggi), dan

pemahaman konselor terhadap implementasi program BK dalam kurikulum

2013 sebesar 67,20% (sedang). Dari hasil penelitian tersebut implementasi

program BK masih berkatoegori sedang dan belum maksimal. (Aimatul

Husna: 2014)

3) Penelitian yang dilakukan oleh Ika kurniawati pada tahun 2014 yang berjudul

pemahaman guru BK terhadap evaluasi program bimbingan dan konseling di

SMA Negeri se-Kota Tegal. Hasil penelitian itu menunjukan bahwa

pemahaman guru BK terhadap konsep dasar evalusi program bimbingan dan

konseling sebesar 79,16% (sedang), pemahaman guru BK terhadap prosedur

pelaksanaan evaluasi program BK sebesar 75,96% (sedang), dan untuk hasil

wawancara menunjukan bahwa guru BK tidak memahami prosedur

pelaksanaan evaluasi program BK dengan baik. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa pemahaman konselor terhadap pelaksanaan evaluasi program BK

masih kurang maksimal. (Ika kurniawati: 2014)

Beberapa penelitian terdahulu diatas menunjukan bahwa tingkat

pemahaman konselor tentang program BK masih kurang maksimal. Dari

penelitian tersebut peneliti ingin mengetahui pemahaman guru BK yang berkaitan

dengan program BK khususnya layanan BK format klasikal. Keterkaitan

penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah,

penelitian ini dapat melengkapi penelitian sebelumnya. Adapun karakteristik yang

membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

fokus yang dilakukan adalah tentang layanan BK format klasikal.

Page 24: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

11

2.2 Pemahaman Guru Bimbingan dan Konseling

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 350) disebutkan bahwa

“pemahaman mengandung arti proses, perbuatan, cara memahami atau

menanamkan”. Menurut Sardiman (2006: 43) “pemahaman (comprehension)

adalah menguasai sesuatu dengan pikiran atau mengerti secara mental makna dan

filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasinya”. Dapat dimaknai bahwa

pemahaman merupakan kerja pikiran yang mampu untuk menguasai sesuatu hal

dengan mengerti maksud dari hal tersebut, serta mengerti implikasi serta

aplikasinya. Pengertian pemahaman yang dikemukakan oleh para ahli Menurut

Taksonomi Bloom (Daryanto, 2008: 106) mengemukakan bahwa :

“Pemahaman (comprehension) kemampuan ini umumnya mendapat

penekanan dalam proses belajar mengajar. Siswa dituntut untuk

memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang

sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa

keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain. Bentuk soal yang

sering digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah pilihan ganda

dan uraian”.

Sedangkan menurut Tyler dalam Awalya (1995: 31) “pemahaman adalah

kemampuan memperoleh makna dan atau kemampuan untuk memprediksi,

sebagai tugas yang amat sulit”. Pemahaman adalah suatu proses, seperti ang

dikemukakan oleh Gilmore (dalam Awalya, 1995: 32) bahwa terdapat tiga fase

proses pemahaman yang dapat dilakukan guru BK. Proses pemahaman dapat

dilakukan dengan tiga tahapan yang dijelaskan sebagai berikut:

Page 25: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

12

1. Fase I/ Data Input, yaitu guru BK menerima informasi verbal dan non

verbal.

2. Fase II/ Data Processing, yaitu informasi yang telah diperoleh kemudian

diproses melalui sistem konstruk guru BK, diorganisir dan disimpan.

3. Fase III/ Data Output, yaitu melakukan koreksi, konfirmasi, dan kemudian

tindak lanjut terhadap informasi yang telah diperoleh guru BK.

Dari tiga fase yang disebutkan dia atas dapat dijelaskan bahwa dalam

memperoleh pemahaman maka tahap pertama yang harus dilakukan yaitu guru

BK mencari informasi baik verbal dan non verbal tentang suatu hal. Setelah

mendapatkan informasi kemudian mulai diproses dan diorganisir sesuai

kebutuhan serta disimpan. Proses berlanjut pada pengkoreksian serta pencarian

kebenaran atau konfirmasi dari informasi tersebut, setelah mendapatkan dasar

kebenaran informasi tersebut dan berbagi penguatan maka fase dalam pemahaman

diikuti tindak lanjut. Tindak lanjut ini dapat berupa tindak lanjut yang mendukung

informasi atau justru menolak informasinya.

Memahami (Understand) adalah mengkonstruk makna atau pengertian

berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru

dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang

baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran. Karena penyusun skema

adalah konsep, maka pengetahuan konseptual merupakan dasar pemahaman.

Kategori memahami mencakup tujuh proses kognitif menurut Bloom dalam

(Widodo, 2006: 7) yaitu :

Page 26: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

13

1) Menafsirkan (interpreting)

Mengubah dari satu bentuk informasi ke bentuk informasi yang

lainya, misalnya dari kata-kata ke grafik atau gambar, dari kata-

kata ke angka, maupun dari kata-kata ke kata-kata, misalnya

meringkas atau membuat parafrase. Informasi yang disajikan dalam

tes haruslah “baru” sehingga dengan mengingat saja siswa tidak

akan bisa menjawab soal yang diberikan. Istilah lain untuk

menafsirkan adalah mengklarifikasi, memparafrase,

menerjemahkan, menyajikan kembali.

2) Memberikan contoh (exemplifying)

Memberikan contoh dari suatu konsep atau prinsip yang bersifat

umum. Memberikan contoh menuntut kemampuan

mengidentifikasi ciri khas suatu konsep dan selanjutnya

menggnakan ciri tersebut untuk membuat contoh. Istila lain untuk

memberikan contoh adalah memberikan ilustrasi dan

mencontohkan.

3) Mengklarifikasikan (classifying)

Mengenali bahwa sesuatu (benda atau fenomena) dalam kategori

tertentu. Termasuk dalam kemampuan mengkelasifikasikan atau

mengenali ciri-ciri yang dimiliki suatu benda atau fenomena. Istilah

lain untuk mengkelasifikasikan adalah mengkategorikan

(categorising).

4) Meringkas (summarising)

Membuat suatu pernyataan yang mengawali seluruh informasi atau

membuat suatu abstrak dari sebuah tulisan. Meringkas menuntut

siswa untuk memilih inti dari suatu informasi dan meringkasnya.

Istilah lain untuk merngkas adalah membuat generalisasi

(generalising) dan mengabstraksi (abstracting).

5) Menarik inferensi (inferring)

Menemukan sustu pola dari sederetan contoh atau fakta. Untuk

dapat melakkan inferensi siswa harus terlebih dapat menarik

abstraksi suatu konsep/prinsip berdasarkan sejumlah contoh yang

ada. Istilah lain untuk menarik inferensi adalah mengekploitasi

(extrapolating), menginterpolasi (interpolating), mempresiksi

(predicting), dan menarik kesimpulan (concluding).

6) Membandingkan (comparing)

Medeteksi persamaan dan perbedaan yang dimili dua objek, ide,

ataupun situasi. Membandingkan mencangkup juga menemukan

kaitan antara unsur-unsur satu objek atau keadaan dengan unsur

yang dimiliki objek atau keadaan lain. Istilah lain untuk

Page 27: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

14

membandingkan adalah mengkontraskan (contrasting),

mencocokkan (matching), dan memetakan (mapping).

7) Menjelaskan (explaining)

Mengkontruk dan menggunakan model sebab-akibat dala suatu

sistem. Termasuk dalam menjelaskan adalah menggunakan

model tersebut unutk mengetahui apa yang terjadi apabila salah

satu bagian sistem tersebut diubah. Istilah lain untuk menjelaskan

adalah mengkontruksi model (constructing model).

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan pemahaman adalah

kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu

diketahui dan diingat, memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengatakan

apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa

keharusan menghubungkannya dengan hal–hal lain. Dengan kata lain, memahami

adalah mengerti tentang sesuatu yang dapat melihatnya dari berbagai segi.

Pemahaman guru BK dapat diperoleh dengan pengetahuan dan pengalaman.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru

menyatakan “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada penfifikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah”.

Guru BK adalah guru yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan

layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan. Guru

BK merupakan salah satu profesi yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan

seperti yang tercantum dalam Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maupun Undang–undang tentang

Guru dan Dosen. Menurut Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan

Page 28: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

15

Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 Nomor 14 Tahun 2010

Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan angka kreditnya

pasal 1 menyebutkan ada tiga jenis guru yaitu :

1) Guru Kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggungjawab,

wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran selutuh

mata pelajaran di kelas tertentu di TK/RA/BA/TKI.B dan

SD/MI/SDLB dan sederajad, kecuali mata pelajaran pendidikan

jasmani dan keshatan serta pengigikan agama.

2) Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung

jawab, wewenang, dan hal secara penuh dalam proses pembelajaran

pada semua mata pelajaran tertentu di sekolah/ atau madrasah.

3) Guru bimbingan dan konseling atau konselor adalah guru yang

mempunyai tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hal secara penuh

dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta

didik.

Tugas guru BK diadakan agar guru BK mengetahui tugas – tugasnya

dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Adapun tugas – tugas guru BK

menurut Mugiarso (2009: 114), yaitu:

1) Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling

2) Merencanakan program bimbingan dan konseling

3) Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling

4) Melaksanakan layanan pada berbagai bidang bimbingan dan

konseling terhadap sejumlah siswa yang menjadi

tanggungjawabnya.

5) Melaksanakan kegiatan pendukung layanan bimbingan dan

konseling.

6) Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan

konseling.

7) Menganalisis hasil evaluasi

8) Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi

9) Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling dan,

10) Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada

koordinator guru pembimbing.

Page 29: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

16

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas guru BK atau

konselor adalah melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling dan konseling

dimulai dari menyusun program bimbingan dan konseling, mengevaluasi

pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut

dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi

tanggungjawabnya yaitu sekurang – kurangnya 150 peserta didik asuh setiap guru

BK dan paling banyak 250 peserta didik asuh. Bagi guru BK yang memliki

peserta didik asuh kurang dari jumlah minimal maka guru BK diperkenankan

unutk memberikan layanan terhadap sekolah lain baik negeri maupun swasta.

Maka pemahaman guru bimbingan dan konseling adalah kemampuan

seseorang tenaga profesional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan

tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan dan

konseling untuk mengerti, mengingat, memperoleh makna dari pengetahuan atau

intervensi yang diperoleh kemudian dapat menjelaskan apa yang dipahami.

2.3 Layanan Bimbingan dan Konseling Format Klasikal

Direktorat jendral peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan

departemen pendidikan nasional (2007: 40) menjelaskan bahwa “layanan

bimbingan klasikal adalah suatu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang

menuntut guru BK untuk melakukan kontak langsung dengan para siswa didik di

kelas secara terjadwal”. Sedang menurut Winkel dan Hastuti (2006: 561) bahwa

“bimbingan klasikal adalah bimbingan yang diberikan kepada sejumlah siswa

yang tergabung dalam suatu kegiatan pengajaran”. Bimbingan klasikal

Page 30: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

17

berorientasi kepada kegiatan kelompok yang jumlahnya antara 30-40 siswa dalam

satu kelas.

Bimbingan klasikal merupakan bimbingan yang digunakan untuk

mencegah masalah-masalah perkembangan, meliputi: informasi pendidikan,

pekerjaan, personal, dan sosial yang dilaksanakan dalam bentuk pengajaran

sistematis dalam ruang kelas yang berisi antara 20-25 siswa dengan tujuan untuk

meningkatkan pemahaman diri dan orang lain serta perubahan sikap dengan

menggunakan media dan dinamika kelompok (Gazda 1984: 6). L. Gibson dalam

(Siwabessy dan Hastoeti 2008: 136) dalam Triyono dan Mastur (2014: 2).

Bimbingan klasikal sering disebut sebagai layanan dasar yakni layanan bantuan

bagi peserta didik melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal yang disajikan secara

sistematis, dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya secara

optimal (Yusuf dan Nurihsan 2008: 26) dalam Triyono dan Mastur (2014: 3).

Tujuan bimbingan klasikal dalam Permendikbud No. 81A adalah

membantu konseli agar mampu menyesuaikan diri, mampu mengambil keputusan

untuk hidupnya sendiri, mampu beradaptasi dalam kelompok, mampu menerima

support atau dapat memberikan support pada teman-temannya. Tujuan bimbingan

klasikal menurut Sugandi (2008: 207) dalam Triyono dan Mastur (2014: 03)

adalah membantu siswa agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembangan yang

meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan karir.

Tujuan bimbingan klasikal menurut Yusuf dan Nurihsan (2008: 6) dalam

Triyono dan Mastur (2014: 03) adalah membantu siswa mengembangkan

potensinya secara optimal. Secara lebih terperinci Yusuf dan Nurihsan (2008: 13)

Page 31: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

18

dalam Triyono dan Mastur (2014: 03) menjelaskan bahwa tujuan bimbingan

klasikal adalah agar individu dapat: 1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi,

perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang, 2)

mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal

mungkin, 3) dan menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan

lingkungan masyarakat.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan klasikal

merupakan layanan dasar bagi peserta didik yang berfungsi untuk mencegah

masalah belajar, karir, pribadi, dan sosial dengan memanfaatkan media dan

dinamika kelompok yang terdiri antara 25-40 siswa, sehingga siswa dapat

mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Supriyo (2010: 9)

mengemukakan bahwa “Layanan bimbingan dan konseling yang dapat

dilaksanakan dengan format klasikal antara lain layanan orientasi, layanan

informasi, layanan penguasaan konten, dan layanan penempatan dan penyaluran”.

Setiap layanan mempunyai tujuan dan fungsi yang berbeda – beda. Sehingga

layanan bimbingan dan konseling format klasikal adalah layanan dalam

bimbingan konseling yang dapat dilaksanakan dalam format klasikal yaitu layanan

orientasi, layanan informasi, layanan penguasaan konten, dan layanan penempatan

dan penyaluran yang terdiri atas 25-40 siswa yang bertujuan untuk

mengembangkan potensi siswa secara maksimal.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa layanan bimbingan dan

konseling yang dapat dilaksanakan dengan format klasikal antara lain layanan

Page 32: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

19

orientasi, layanan informasi, layanan penguasaan konten, dan layanan penempatan

dan penyaluran. Layanan BK format klasikal tersebut antara lain :

2.3.1 Layanan Orientasi

2.3.1.1 Konsep Dasar Layanan Orientasi

Layanan Orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk

memperkenalkan siswa baru dana tau seseorang terhadap lingkungan yang baru

dimasukinya (Prayitno dan Amti, 2004: 255). Sedangkan menurut Sukardi dan

Kusmawati (2008: 56) “Layanan orientasi yaitu pelayanan bimbingan dan

konseling yang memungkinkan konseli memahami lingkungan (seperti sekolah)

yang baru dimasuki konseli, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya

konseli di lingkungan baru”. Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang

dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap lingkungan

yang baru dimasukinya. Bagi siwa yang baru saja memasuki lingkungan sekolah

yang baru layanan orientasi sangatlah penting karena tanpa adanya layanan

orientasi, penyesuaian siswa dengan lingkungan baru membutuhkan waktu yang

relatif lama. Menurut Allan & McKean (1984) dalam Supriyo (2010: 11)

menyatakan bahwa tanpa program-program orientasi periode penyesuaian untuk

sebagian besar siswa berlangsung kira-kira tiga atau empat bulan. Sehingga bila

siswa terlambat dalam menyesuaikan diri maka akan mengganggu proses belajar

siswa tersebut.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang

Page 33: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

20

diberikan kepada siswa baru maupun seseorang agar dapat beradaptasi dengan

lingkungan atau sesuatu yang baru sehingga siswa dapat berkembang dengan

maksimal.

2.3.1.2 Tujuan Layanan Orientasi

Menurut Sukardi dan Kusmawati (2008: 56) tujuan dari layanan orientasi

ditunjukan untuk siswa baru dan pihak – pihak lain (terutama orang tua siswa)

guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri siswa terhadap lingkungan

sekolah yang baru dimasukinya. Fungsi dari layanan orientasi adalah fungsi

pemahaman dan pencegahan (Supriyo, 2010: 12). Pemahaman yang dihasilkan

dari layanan orientasi adalah pemahaman tentang keadaan lingkungan baru

(sekolah) sebagai kondisi sekitar siswa yang secara langsung mempengaruhi

dalam proses belajar mengajar. Dengan diperolehnya pemahaman yang baik

tentang keadaan lingkungan sekolah yang baru, maka siswa dapat menyesuaikan

diri dengan kondisi yang ada di sekolah dan dapat menjalani kehidupan sekolah

dengan baik. Sedangkan pencegahan dimaksudkan siswa yang telah memperolah

pemahaman tentang lingkungan baru dapat menyesuaikan diri sehingga siswa

akan dapat terhindar dari berbagai masalah yang akan menghambat, mengganggu

ataupun menimbulkan kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di

sekolah.

2.3.1.3 Komponen Layanan Orientasi

Komponen dalam program bimbingan mencakup usaha untuk membekali

siswa dengan pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan hidupnya serta

proses perkembangan dengan data dan fakta yang bukan berupa data psikologis

Page 34: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

21

atau data sosial tentang diri sendiri, sebagaimana diperoleh dalam rangka

pengumpulan data melalui alat-alat tes dan nontes (Winkel dan Hastuti,

2004:316). Komponen dalam layanan orientasi terdiri atas konselor, peserta

layanan orientasi, dan lingkungan baru atau suasana baru yang menjadi isi layanan

(Prayitno, 2004: 31). Konselor merupakan ahli pelayanan bimbingan dan

konseling, penyelanggara layanan orientasi. Konselor juga dapat dibantu oleh

penyaji atau nara sumber lain dan personil lapangan sesuai denga nisi layanan.

Peserta layanan adalah orang – orang atau indivisu yang sedang atau akan berada

pada, atau memerlukan suasana, lingkungan, atau obyek baru. Materi layanan

adalah berbagai elemen berkenaan dengan suasana, lingkungan, dan objek-objek

yang ada dilapanganyang terkait dengan apa yang dianggap baru oleh individu.

2.3.1.4 Asas Layanan Orientasi

Asas dalam layanan orientasi terdiri dari asas kegiatan yaitu peserta

layanan di tuntut untuk aktif dalam menjalani berbagai kegiatan yang telah

direncanakan konselor. Selanjutnya adalah asas kerahasiaan diberlakukan

terhadap hal-hal yang bersifat pribadi (Prayitno, 2004: 35).

2.3.1.5 Pendekatan dan tenik Layanan Orientasi

Layanan orientasi diselenggarakan dengan pendekatan langsung dan

terbuka. Menurut Prayitno (2004: 36) layananan orientasi bisa dilakukan dengan

format :

1) Format lapangan. Dalam format ini peserta layanan mengunjungi obyek-

obyek lapangan yang dimaksud.

Page 35: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

22

2) Format klasikal. layanan orientasi dilakukan di dalam kelas dengan syarat

obyek-obyek yang hendak dibahas dibawa di dalam kelas, dalam bentuk

contoh, miniature, video, atau bentuk-bentuk gambar.

3) Format kelompok. Format ini memanfaatkan dinamika dalam kelompok

untuk membahas obyek-obyek yang akan di perkenalkan.

4) Format individual. Diberikan kepada individu tertentu, dengan isi layanan

yang secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan individu.

5) Format kolaboratif. Format ini melibatkan pihak-pihak dari luar peserta

didik untuk ikut membantu dalam pelayanan orientasi.

Sedangkan teknik yang bisa diterapkan dalam layanan orientasi dengan

penyajian bisa melalui: ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Pengamatan dengan

melihat obyek-obyek yang ada, partisipasi melibatkan diri secara langsung dalam

suasana dan kegiatan, mencoba, dan mengalami sendiri. Teknik yang terakhir

adalah teknik studi dokumentasi yaitu membaca dan mempelajari berbagai

dokumen yang ada.

2.3.1.6 Operasionalisasi Layanan Orientasi

Dalam pelaksanaanya layanan orientasi harus melalui perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi agar tujuan dari layanan dapat tercapai dengan

maksimal. Menurut Supriyo (2010: 13) Guru BK harus merencanakan kegiatan

terlebih dahulu meliputi:

1) menetapkan materi layanan orientasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta

didik,

2) mentapkan tujuan atau hasil yang ingin di capai,

Page 36: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

23

3) menetapkan sasaran layanan,

4) menetapka bahan, sumber bahan, serta personil yang terkait dan peranan

masing-masing

5) menetapkan metode dan teknik serta media yang akan digunakan, (f)

menetapkan rencana penilaian,

6) mempertimbangkan keterkaitan antara layanan orientasi dengan layanan

lainya,

7) menetapkan waktu dan tempat.

Setelah tahap perencanaan selanjutnya guru BK masuk ke tahap

pelaksanaan atau tahap inti dari layanan orientasi yang mana meiputi:

1) persiapan pelaksanaan,

2) persiapan fisik (tempat dan peralatan),

3) persiapan bahan,

4) persiapan personil,

5) persiapan ketrerampilan menyiapkan,

6) persiapan administrasi,

7) pelaksanaan kegiatan,

8) persiapan metode,

9) penyampaian materi layanan orientasi,

10) administrasi.

Dalam penyampaian materi guru BK bisa menggunakan beberapa

metode sebagai contoh metode ceramah, menggunakan media video dan audio,

menunjukan secara langsung objek yang ingin siswa ketahui.

Page 37: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

24

Tahap terakhir adalah tahap evaluasi diamana setelah tahap pelaksanaan

guru BK melakukan evaluasi meliputi evaluasi proses mulai dari perencananan

sampai pelaksanaan dan evaluasi hasil dari pelaksanaan layanan. Selanjutnya guru

BK melakukan analiasi hasil dari layanan apakah ada kemajuan atau tidak jika

tidak apakah memerlukan tindak lanjut atau tidak.

2.3.2 Layanan Informasi

2.3.2.1 Konsep Dasar Layanan Informasi

Pelayanan informasi merupakan salah satu layanan yang memfokuskan

pada pemberian informasi kepada peserta didik agar memahami diri dan

lingkungannya (Sugiyo 2011: 19). layanan informasi bermaksud memberikan

pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal

yang diperlukan untuk menjalani tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah

suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki (Prayitno, 2004: 259). Pemberian

informasi sebagai salah satu komponen dalam program bimbingan dan sebagai

salah satu layanan bimbingan (Winkel dan Hastuti, 2004: 316). Senada dengan

pengertian diatas menurut pendapat Sukardi dan Kusmawati (2008: 57)

“pelayanan informasi merupaka pelayanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan konseli memahami suatu hal yang diperlukan konseli”.

Layanan informasi merupakan proses bantuan yang diberikan kepada para

siswa tentang berbagai aspek kehidupan yang dipandang penting bagi mereka,

baik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung seperti, melalui media

cetak maupun elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet, majalah,, dan internet

(Yusuf: 2009: 80). Pemberian informasi sangat diperlukan untuk pemahaman diri

Page 38: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

25

dan lingkungan dalam membuat keputusan secara tepat. Informasi bagi individu

semakin penting mengingat kegunaan informasi sebagai acuan untuk bersikap

dan bertingkah laku sehari-hari, sebagai pertimbangan bagi arah pengembangan

diri, dan sebagai dasar pengambilan keputusan. Kegunaan yang dimaksud terkait

juga dengan adanya berbagai kesempatan di masyarakat sekitar, masyarakat yang

lebih kuat, maupun masyarakat global. Tanpa informasi yang cukup siswa tidak

akan mampu mengambil keputusan secara tepat. Salah pilih sekolah, salah pilih

pekerjaan, seringkali menjadi akibat dari kurangnya informasi menurut

(Prayitno 2004: 1).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian layanan informasi adalah memberikan pemahaman kepada individu-

individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk

menjalani tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau

rencana yang dikehendaki.

2.3.2.2 Tujuan Layanan Informasi

Tujuan umum layanan informasi adalah dikuasainya informasi tertentu

oleh peserta layanan (Prayitno, 2004: 2). Informasi tersebut selanjutnya digunakan

oleh peserta untuk keperluan sehari-hari (dalam rangka effective daily living) dan

perkembangan dirinya. Sedangkan tujuan khusus layanan informasi terkait dengan

fungsi-fungsi konseling. Fungsi pemahaman paling domain dan paling langsung

diemban oleh layanan informasi. Peserta layanan memahami informasi, dengan

berbagai seluk beluknya sebagai isi layanan. Penguasaan layanan informasi

digunakan untuk memecahkan masalah, untuk mencegah timbulnya masalah,

Page 39: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

26

untuk mengembangkan dan memelihara potensi yang ada, dan memungkinkan

peserta didik untuk membuka diri dalam mengaktualisasikan hak–haknya.

Sedangkan menurut Winkel dalam Hastuti (2004: 316) layanan informasi

diadakan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta

dibidang pendidikan dan sekolah, bidang pekerjaan, dan bidang perkembangan

pribadi-sosial supaya mereka belajar tentang lingkungan hidupnya dan dapat

mengatur dan merencanakannya. Tujuan pelayanan informasi ditunjukkan untuk

memeberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap hal baru yang perlu

diketahui (Sukardi dan Kusmawati, 2008: 57).

Untuk mencapai tujuan–tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan

kesempatan untuk: 1) mengenal dan memehami potensi, kekuatan, dan tugas-

tugas perkembangannya, 2) mengenal dan memahami potensi atau peluang yang

ada dilingkungannya, 3) mengenal dan menentukan tujuan dari rencana hidupnya,

4) memahami dan mengatasi kesulitan sendiri, 5) menggunakan kemampuannya

untuk kepentingan dirinya, lembaga dan masyarakat, 6) menyesuaikan diri dengan

keadaan dan tuntutan lingkungan, dan 7) mengembangkan kekuatan dan potensi

secara tepat, teratur, dan optimal (Yusuf, 2009: 49).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

layanan informasi adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman

tentang suatu hal yang perlu diketahui untuk dapat mengatur dan merencanakan

perkembangan diri secara optimal.

Page 40: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

27

2.3.2.3 Komponen Layanan Informasi

Komponen dalam program bimbingan mencakup usaha untuk membekali

siswa dengan pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan hidupnya serta

proses perkembangan dengan data dan fakta yang bukan berupa data psikologis

atau data sosial tentang diri sendiri, sebagaimana diperoleh dalam rangka

pengumpulan data melalui alat-alat tes dan nontes (Winkel dan Hastuti 2004:

316). Dalam layanan informasi terdapat beberapa komponen pokok yaitu,

konselor dan peserta (Prayitno, 2004: 44). Konselor sebagai tenaga ahli dalam

pelayanan informasi artinya menguasai sepenuhnya informasi yang menjadi isi

layanan, mengenal dengan baik peserta layanan dan kebutuhannya akan

informasi, dan menggunakan cara-cara efektif untuk melaksanakan layanan.

Sedangkan peserta layanan informasi dapat berasal dari berbagai kalangan. Pada

dasarnya seseorang bebas untuk mengikuti layanan informasi sepanjang isi

layanan bersifat terbuka dan tidak menyangkut pribadi – pribadi tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

komponen layanan informasi yaitu, konselor sebagai seorang ahli yang

memberikan materi dan peserta sebagai seseorang yang membutuhkan suatu

informasi dengan suka rela menjadi pendengar dalam layanan informasi.

2.3.2.4 Asas Layanan Informasi

Asas adalah dasar atau landasan yang mendasari penyelenggaraan layanan

bimbingan dan konseling. Berdasarkan landasan yang ada, maka dibuatlah

berbagai konsep penyelengggaraan bimbingan dan konseling termasuk prinsip-

Page 41: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

28

prinsip bimbingan. Sedangkan menurut Prayitno (2004: 7) menyatakan bahwa

”layanan informasi umumnya merupakan kegiatan yang diikuti oleh sejumlah

perserta dalam suatu forum terbuka. Asas kegiatan mutlak diperlukan didasarkan

pada kesukarelaan dan keterbukaan, baik dari para peserta maupun konselor”.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa asas layanan informasi

adalah kesukarelaan dan keterbukaan yakni sesuatu kegiatan yang harus

dilakukan.

2.3.2.5 Jenis Layanan Informasi

Jenis informasi yaitu: informasi pendidikan, informasi jabatan, informasi

sosial budaya (Prayitno, 2004: 259). Sedangkan menurut Sukardi dan Kusmawati

(2008: 58) jenis layanan informasi meliputi “informasi pengembangan pribadi,

informasi jabatan, informasi keidupan keluarga, sosial kemasyarakatan,

keberagaman, sosial budaya, dan lingkungan”. Materi layanan informasi dapat

berupa : 1) Pemahaman dan pengenalan perilaku etis, 2) pemahaman dan

pengenalan kematanagan intelektual dan emosional, 3) pengenalan dan

pemahaman perilaku bertanggungjawab, 4) pengenalan dan pengembangan

kemandirian, dan 5) pengenalan dan pemahaman wawasan karier (Sugiyo, 2011:

19).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis

layanan informasi meliputi informasi pengembangan pribadi, informasi jabatan,

informasi kehidupan keluarga, keberagaman, sosial kemasyarakatan, sosial

budaya dan lingkungan.

2.3.2.6 Kriteria Layanan Informasi

Page 42: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

29

Pelayanan penyajian informasi dikatakan berhasil dengan kriteri yaitu: 1)

jika para siswa telah dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan

yang baru, 2) jika para siswa telah memperoleh sebanyak mungkin sumber

informasi tentang: cara belajar, informasi sekolah, dan informasi pemilihan

jurusan atau program (Sukardi dan Kusmawati, 2008: 61). Kriteria seseorang

menjadi peserta layanan informasi pertama-tama menyangkut pentingnya isi

layanan bagi peserta yang bersangkutan. Informasi bergantung pada kebutuhan

para peserta layanan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa layanan informasi

dikatakan berhasil dengan kriteria, yaitu: 1) jika para siswa telah dapat

menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan yang baru, 2) jika para

siswa telah memperoleh sebanyak mungkin sumber informasi.

2.3.2.7 Pendekatan dan Teknik Layanan Informasi

Menurut pendapat Prayitno (2004: 8) pendekatan dan teknik layanan

informasi adalah sebagai berikut:

1) Ceramah, Tanya jawab dan Diskusi. Cara penyampaian informasi yang paling

bisa diguanakan adalah ceramah, yang diikuti dengan tanya jawab. Untuk

mendalami informasi tersebut dapat dilakukan diskusi diantara para peserta

2) Media. Dalam penyampaian informasi dapat digunakan media pembantu

berupa alat peraga, media tulis dan grafik, serta kerangka dan program

elektronik (seperti radio, televisi, rekaman, komputer, OHP, LCD).

Page 43: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

30

3) Acara khusus. Melalui acara khusus di sekolah misalnya, dapat digelar “hari

karir” yang didalamnya ditampilkan informasi tentang karier dalam spektrum

yang luas.

4) Waktu dan tempat. Layanan informasi sangat bergantung pada format dan isi

layanan. Format klasikal dan isi layanan yang terbatas untuk para siswa dapat

diselenggarakan di kelas–kelas menurut jadwal pembelajaran sekolah.

Layanan informasi dengan acara khusus memerlukan waktu dan tempat

sendiri yang perlu diatur secara khusus.

5) Penilaian. Penilaian hasil layanan informasi difokuskan pada pemahaman

para peserta terhadap informasi yang menjadi isi layanan unsur

(understanding) sangat dominan. Pemahaman para peserta layanan itu lebih

jauh dapat dikatakan dengan kegunaan bagi peserta dan apa yang dilakukan

peserta berkenaan dengan informasi yang diperolehnya. Evaluasi lisan

digunakan untuk mengungkapakan pemahaman peserta tentang informasi

yang baru saja disajikan sehingga dilakukan penilaian segera (laiseg).

Penilaian jangka pendek (laijapen) dan jangka penjang (laijapang)

diselenggarakan sesuai dengan kegunaan materi informasi dalam kaitannya

dengan pengentasan masalah klien secara khusus dengan ditangani melalui

layanan informasi dan layanan konseling lainnya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan dan

teknik layanan informasi adalah ceramah, media, acara khusus, waktu dan tempat,

dan penilaian.

Page 44: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

31

2.3.2.8 Operasional Layanan Informasi

Layanan informasi perlu direncanakan oleh konselor dengan cermat, baik

mengenal informasi yang menjadi isi layanan, metode maupun media yang

digunakan. Kegiatan peserta selain mendengar dan menyimak perlu mendapat

pengarahan secukupnya. Langkah-langkah penyajian informasi yaitu: 1) langkah

persiapan, 2) langkah pelaksanaan, 3) langkah evaluasi (Sukardi dan Kusmawati

2008: 57). Sedangkan menurut Prayitno (2004: 15) operasionalisasi layanan

informasi adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

1) Identifikasi kebutuhan akan informasi bagi subjek (calon peserta

layanan).

2) Menetapkan materi informasi sebagai isi layanan.

3) Menetapkan subyek sasaran layanan.

4) Menetapkan nara sumber.

5) Menyiapkan prosedur, perangkat, dan media layanan.

6) Menyiapkan kelengkapan administrasi.

2. Pelaksanaan

1) Mengkoordinasikan kegiatan layanan.

2) Mengaktifkan peserta layanan.

3) Mengoptimalkan penggunaan metode dan media.

3. Evaluasi

1) Menetapkan materi evaluasi.

2) Menetapkan prosedur evaluasi.

Page 45: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

32

3) Menyusun instrumen evaluasi.

4) Mengaplikasikan instrumen evaluasi.

5) Mengolah hasil aplikasi instrumen.

4. Analisis hasil evaluasi

(1) Menetapkan norma/ standar evaluasi.

(2) Menetapkan analisis.

(3) Menafsirkan hasil analisis.

5. Tindak lanjut

(1) Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut.

(2) Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak terkait.

(3) Melaksanakan rencana tindak lanjut.

6. Pelaporan

(1) Menyusun laporan layanan orientasi.

(2) Menyampaikan laporan pihak terkait.

(3) Mendokumentasikan laporan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa operasionalisasi

layanan informasi adalah : perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil

evaluasi, tindak lanjut, dan pelaporan.

2.3.3 Layanan Penguasaan Konten

2.3.3.1 Konsep Dasar Layanan Penguasaan Konten

Menurut Supriyo (2010: 37) “layanan pembelajaran (penguasaan konten)

yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik

mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,

Page 46: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

33

materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,serta

berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya”. Layanan penguasaan konten

yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik

(konseli) mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar

yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan

belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.

Sedangkan Menurut Sukardi (2008: 62) layanan penguasaan konten

(pembelajaran) yaitu “layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan

peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap, kebiasaan, kesulitan

atau aspek dalam belajar lainnya”. Layanan ini merupakan bagian integral dari

layanan bimbingan dan konseling, sedangkan layanan bimbingan konseling

merupakan bagian dari progam pendidikan di sekolah.

Pemberian layanan penguasaan konten dapat dilakukan secara klasikal,

kelompok dan perorangan. Namun biasanya dilakukan secara klasikal dengan

memberikan materi terlebih dahulu dengan metode ceramah maupun dengan

diskusi lalu didukung dengan penggunaan teknik yang disesuaikan dengan

kebutuhan materi. Lanjut Prayitno (2004: 89) menjelaskan bahwa “layanan

penguasaan konten membantu individu menguasai aspek-aspek konten secara

tersinergikan”. Dengan konten yang diajarkan, diharapkan individu mampu

memiliki sesuatu yang berguna untuk memenuhi kebutuhannya serta mengatasi

masalah-masalah yang dialaminya.

Dari penjelasan kedua pendapat diatas, maka peneliti penyimpulkan bahwa

layanan penguasaan konten adalah suatu layanan dalam bimbingan dan

Page 47: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

34

konseling yang diberikan dalam individu maupun kelompok dengan tujuan

untuk memberikan pemahaman, mengembangkan, dan membelajarkan siswa

terhadap suatu konten tertentu yang dibutuhkan oleh siswa.

2.3.3.2 Tujuan dan Fungsi Layanan Penguasaan Konten

Mugiarso (2011: 61) “layanan penguasaan konten (pembelajaran)

dimaksudkan untuk memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan

sikapdan kebiasaan belajar yang baik, ketrampilan dan materi belajar yang cocok

dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya serta tuntutan kemampuan yang

berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya”. Tujuan umum layanan

penguasaan konten yakni dikuasainya suatu konten tertentu yang dibutuhkan,

sehingga siswa yang bersangkutan lebih mampu menjalani kehidupannya secara

efektif. Sedangkan tujuan khusus dalam layanan penguasaan konten dapat dilihat

dari kepentingan atau kebutuhan siswa dan isi konten tertentu. Penekanan pada

fungsi layanan dan sesuai isi konten yang diinginkan akan mencapai tujuan

khusus layanan penguasaan konten. Dengan menguasai konten (kemampuan atau

kompetensi yang diajarkan) dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan

ketarampilan, sikap tertentu dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah

kehidupan. Tujuan dalam layanan penguasaan konten lebih khusus dijelaskan

pada fungsi-fungsi bimbingan dan konseling.

Layanan penguasaan konten diharapkan mampu memberikan pengaruh

positif pada kehidupan siswa meliputi bidang pribadi, sosial, belajar, karir, dapat

terpelihara dan berkembang optimal. Fungsi utama dalam layanan penguasaan

Page 48: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

35

konten ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan yakni fungsi yang akan

menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi

positif siswa dalam perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan

(Supriyo, 2010: 38). Sedangkan menurut Prayitno (2004: 90) tujuan khusus

layanan penguasaan konten terkait dengan fungsi-fungsi konseling yakni:

1) Fungsi pemahaman merupakan barbagai hal aspek konten yang perlu untuk

dipahami, seperti konsep, sikap, tindakan, nilai-nilai dan aturan.

2) Fungsi pencegahan, apabila kontennya terarah kepada terhindarkanya

individu dari mengalami masalah tertentu.

3) Fungsi pengentasan akan menjadi arah layanan penguasaan konten apabila

memang untuk mengatasi masalah yang dialami individu.

4) Fungsi pengembangan dan pemeliharaan yakni apabila konten dapat

mengembangkan potensi individu sekaligus memelihara potensi yang telang

berkembang.

2.3.3.3 Asas – asas Layanan Penguasaan Konten

Layanan penguasaan konten sama halnya dengan layanan bimbingan dan

konseling lainnya yang memiliki ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi dalam

pemberian layanan atau biasa disebut dengan asas. Prayitno dalam Mugiarso

(2011: 24) menyebutkan asas yang dimaksudkan dalam layanan bimbingan dan

konseling yakni asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian,

kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih

tangan dan tut wuri handayani. Asas yang paling diutamakan dalam layanan

penguasaan konten adalah asas kegiatan, artinya siswa diharapkan dapat benar-

Page 49: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

36

benar aktif mengikuti dan menjalani semua kegiatan yang ada di dalam proses

layanan. Selain itu layanan ini dilandasi juga dengan asas kesukarelaan dan

keterbukaan. Asas kesukarelaan yakni baik pemberi maupun penerima layanan

secara suka dan rela tanpa ada paksaan untuk melaksanakan layanan ini.

Sedangkan asas keterbukaan yakni dimana penerima layanan bersedia untuk

membuka diri dalam rangka untuk pemecahan masalahnya. Menurut Winkle

(2004: 75) keberhasilan layanan bimbingan dan konseling sangat bergantung pada

motivasi subyek yang dibimbing dan kesediaannya untuk membuka diri,

merefleksikan diri sendiri, serta mengusahakan perubahan dalam sikap dan

tindakan.

2.3.3.4 Pendekatan dan Komponen Layanan Penguasaan Konten

Layanan penguasaan konten dilaksanakan secara langsung dengan format

klasikal. Layanan ini megajak dan mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi

dalam mengikuti layanan, terutama siswa diharapkan dapat menguasai konten

yang diajarkan. Pratyitno (2012: 95) menyebutkan bahwa ada dua nilai proses

pembelajaran yaitu :

1) High-touch yaitu sentuhan tingkat tinggi mengenai aspek-aspek

kepribadian dan kemanusiaan peserta layanan. Terutama yang berkaiatan

dengan aspek afektif, sikap, nilai dan moral melalui implementasi

konselor diantaranya kewibawaan, kasih sayang dan kelembutan,

keteladanan, pemberian penguatan, tindakan tegas yang mendidik. Dalam

pendekatan ini, pembimbing (konselor) harus menguasi konten dari

Page 50: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

37

berbagai aspek yang akan mempengaruhi kewibawaan dalam

mengimplementasikannya di hadapan siswa.

2) High-tech yaitu teknologi tingkat tinggi untuk menjamin kualitas

penguasaan konten, melalui implementasi oleh konselor meliputi materi

pembelajaran, metode pmbelajaran, alat bantu pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, penilaian dan hasil pembelajaran. Dalam hal ini kreativitas

pembimbing (konselor) dalam memberikan layanan penguasaan konten

dapat mempengaruhi kualitas konten yang akan diajarkan.

Layanan penguasaan konten diharapkan dapat berdampak positif bagi setiap

individu yang berpartisispasi didalamnnya. Komponen layanan penguasaan

konten menurut Prayitno (2004: 92) adalah sebagai berikut:

1) Konselor yakni penyelenggara layanan penguasaan konten dengan

menggunakan media dan teknik layanan yang sesuai. Konselor menguasai

konten yang akan diberikan kepada siswa.

2) Individu adalah subyek yang menerima layanan atau membutuhkan

penguasaan konten tertentu demi pemenuhan tuntutan perkembangannya.

3) Konten yakni isi layanan yang menjadi pokok bahasan dan materi layanan

meliputi bidang pribadi, sosial, belajar, karir. Konten dapat berbentuk materi

atau acuan yang terkait tugas perkembangan, kegiatan dan hasil belajar, nilai

dan moral kehidupan, serta permasalahan khusus individu.

2.3.3.5 Operasionalisasi Layanan Penguasaan Konten

Page 51: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

38

Layanan penguasaan konten (pembelajaran) dilakukan melalui tahap

perencanaan program, pelaksanaan program, evaluasi pelaksanaan program,

analisis hasil evaluasi, dan tindak lanjut pelaksanaan program (Supriyo, 2010: 43).

Sedangkan Tohirin (2008: 162) menjelaskan operasionalisasi layanan penguasaan

konten kedalam beberapa tahap yaitu:

1. Perencanaan

1) Menetapkan subjek atau peserta layanan

2) Menetapkan dan menyiapkan konten yang akan dipelajari secara rinci

3) Menetapkan proses dan langkah-langkah layanan

4) Menetapkan dan menyiapkan fasilitas layanan

5) Menyiapkan kelengkapan administrasi

Sedangkan menurut Prayitno (2004: 102) dalam tahap perencanaan

yakni menetapkan subyek, konten, proses dan langkah yang dikemas dalam

bentuk satuan layanan

2. Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan layanan melalui pengorganisasian proses

pembelajaran penguasaan konten melalui tiga tahapan yaitu : penyajian

materi konten, tanya jawab, kegiatan lanjutan (diskusi kelompok,

kegiatan kelompok, penugasan atau latihan terbatas, survey lapangan,

percobaan, atau latihan tindakan).

2) Mengimplementasikan high-touch dan high-tech dalam proses

pembelajaran.

Page 52: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

39

3. Evaluasi

1) Menetapakan materi evaluasi

2) Menetapkan prosedur evaluasi

3) Menyususun instrumen evaluasi

4) Mengaplikasikan instrumen evaluasi

5) Mengolah hasil aplikasi instrument

Menurut Prayitno (2004: 103) mengemukakan bahwa “penilaian hasil

layanan penguasaan konten ditekankan kepada penguasaan peserta atau atas

aspek-aspek konten yang dipelajari”. Penilaian hasil layanan diselenggarakan

dalam tiga tahap yakni (Prayitno, 2004: 104) :

1) Penilaian segera (laiseg), penilaian yang diadakan segera setelah

diakhirinya setiap kegiatan layanan.

2) Penilaian jangka pendek (laijapen), penilaian yang diadakan

beberapa waktu (satu minggu sampai satu bulan).

3) Penilaian jangka panjang (laijapang), penilaian yang diadakan

setelah satu bulan atau lebih pasca layanan.

Penilaian laijapen dan laijapang dapat dilakukan jika pemberian layanan

penguasaan konten tertentu dilakukan sejumlah sesi konten-konten yang

berkelanjutan.

4. Ananlisis hasil evaluasi

1) Menetapkan norma atau standar evaluasi

2) Melakukan analisis

3) Menafsirkan hasil evaluasi

5. Tindak lanjut

Page 53: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

40

1) Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut

2) Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada peserta layanan

3) Melaksanakan rancana tindak lanjut

6. Laporan

1) Menyusun laporan pelaksanaan layanan penguasaan konten

2) Menyampaikan laporan kepada pihak terkait

3) Mendokumentasikan laporan layanan

2.3.4 Layanan Penempatan dan Penyaluran

2.3.4.1 Konsep Dasar Layanan Penempatan dan Penyaluran

Menurut Mugiarso (2011: 59) layanan penempatan penyaluran adalah

layanan yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan posisi dan pilihan yang

tepat yaitu berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar, pilihan pekerjaan/

karier, kegiatan ekstrakulikuler, program latihan dan pendidikan yang lebih tinggi

sesuai dengan kondisi fisik dan psikologisnya. Dalam hal ini konselor merupakan

penasihat dan penyumbang utama bagi data, masukan, dan bahan-bahan

pertimbangan tentang arah dan penempatan penyaluran. Peranan orang tua dan

wali siswa juga penting dalam memberikan data pendukung siswa, menjalankan

keputusan penempatan penyaluran oleh sekolah dengan layanan dan perlakuan

orang tua terhadap siswa, dan memberika kemudahan berupa fasilitas, perizinan

bagi kegiatan siswa (prayitno dan Amti, 2004: 278).

Page 54: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

41

2.3.4.2 Fungsi dan Tujuan Layanan Penempatan dan Penyaluran

Fungsi utama layanan penempatan dan penyaluran yaitu fungsi

pencegahan dan fungsi pemeliharaan. Fungsi pencegahan yaitu usaha pencegahan

terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layana yang diberikan

berupa bantuan bagi para siswa agar tehindar dari masalah yang menghambat

mencapaian tugas perkembangannya. Fugsi pencegahan dalam layanan

penempatan dan penyaluran yaitu bantuan yang diberikan pada siswa agar siswa

berada pada posisi yang sesuai dengan kondisi fisik dan psikologisnya agar

terhindar dari masalah yang dapat menganggu perkembangannya. Sedangkan

fungsi pemeliharaan yaitu layanan yang diberikan dapat membantu siswa

memelihara keseluruhan pribadi secra terarah dan berkelanjutan. Fungsi

pemeliharaan dalam penempatan penyaluran artinya pemberian layanan berfungsi

untuk memelihara dengan memantapkan pilihan atau posisi yang telah dipilih oleh

siswa.

Tujuan umum layanan penempatan penyaluran diperolehnya tempat

(kondisi lingkungan baik fisik maupun psikososial seperti lingkungan akademik,

sosial, budaya) yang sesuai bagi siswa untuk pengembangan potensi dirinya.

Tujuan khusus layanan dikaitkan dengan fungsi-fungsi konseling yang meliputi

fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, fungsi pengembangan

dan pemeliharaan, fungsi advokasi.

2.3.4.3 Asas Layanan Penempatan dan Penyaluran

Asas dalam layanan penempatan penyaluran yaitu asas kesukarelaan dan

keterbukaan. Posisi siswa untuk mengambil keputusan sendiri harus mendapat

Page 55: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

42

penguatan, setelah itu asas kekinian dan kegiatan merupakan jaminan kelancaran

dan kesuksesan. Asas kerahasiaan diterapkan untuk hal yang bersifat pribadi

khususnya kondisi siswa yang tidak boleh atau tidak layak diketahui pihak lain.

2.3.4.4 Isi Layanan Penempatan dan Penyaluran

Materi layanan yang dapat diangkat melalui layanan penempatan

penyaluran sebagai berikut:

1) Bidang pribadi. Pemberian layanan penempatan dan penyaluran

kegiatannya dapat meliputi penempatan dan penyaluran posisi duduk

dalam kelas sesuai kondisi tubuh dan pribadi siswa, pilihan

keterampilan dan kesenian, kegiatan ekstrakulikuler.

2) Bidang sosial. pemberian layanan dan penyaluran dapat meliputi

kegiatan penembaptan dan penyaluran kelompok kegiatan bersama,

kegiatan kesiswaan.

3) Bidang belajar. Kegiatan penempatan dan penyaluran meliputi

kelompok belajar berdasarkan kemampuan, campuran dan tambahan,

program pengajaran perbaikan, program pengayaan, kelompok

penilitian remaja

4) Bidang karir. Kegiatan penempatan dan penyaluran meliputi kelompok

latihan keterampilan, kelompok kerja penyususnan perta dunia kerja,

kelompok membahas pilihan program studi.

Page 56: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

43

2.3.4.5 Operasional Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan penyaluran diselenggarakan secara terencana dan

mengikuti prosedur langkah-langkah sistematik seperti:

1) Perencanaan

Perencanaan layanan penempatan penyaluran dimulai dengan

identifikasi kebutuhan atau adanya permasalahan pada diri siswa.

Materi perencanaan layanan dikemas dalam satlan.

2) Pengorganisasian unsur dan sasaran layanan

Tahap ini diisi dengan menyiapkan prosedur dan langkah-langkah,

perangkat dan fasilitas layanan. Penyiapan kelengkapan administrasi

layanan penempatan dan penyaluran.

3) Pelaksanaan

Tahap ini diisi dengan berbagai kegiatan untuk melakukan

pengkajian terhadap berbagai kondisi yang terklait dengan

permasalhan siswa, sesuai dengan prosedur dan langkah-langkah yang

ditetapkan, yang terarah pada kegiatan melaksanakan penempatan

penyaluran.

4) Penilaian

Layanan penempatan penyaluran dilakukan secara bertahap

sehingga penilaian hasil layanan penempatan penyeluran dilakukan

setelah beberapa waktu siswa berada di lingkungan yang baru (posisi

siswa dengan kehendak penyaluran dalam hai ini dapat dilakukan

dengan penilaian jangka pendek (laijapen) setelah satu minggu sampai

Page 57: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

44

satu bulan, penilaian jangka panjang setelah lebih dari satu bulan.

Penilaian hasil layanan difokuskan pada kenyamanan siswa berada

pada posisi yang baru, dampak sosio-emosional, dampak akademik

dan yang lainnya. Aspek-aspek akurs (acuan, kompetensi, usaha, rasa,

kesungguhan) yang menyertai hasil layanan perlu ditekankan sebagai

focus penilaian

5) Tindak lanjut dan laporan

Tindak lanjut dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang perlu

ditindaklanjuti. Kemudian arah tindak lanjut ditetapkan. Rencana

tindak lanjut dan materi serta kegiatan dikomunikasikan kepada siswa

dan pihak terkait demi keterlaksananya seluruk aspek kegiatan

penempatan penyaluran. Penilaian hasil dan tindak lanjutnya dikemas

dalam bentuk lapelprog dan dilaporkan pada pihak terkait serta

didokumentasikan.

2.4 Pemahaman Guru Bimbingan dan Konseling Tentang

Layanan Bimbingan dan Konseling Format Klasikal

Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti, mengingat,

memperoleh makna dari pengetahuan atau informasi yang diperoleh kemudian

dapat menjelaskan apa yang dipahami dengan baik. Konselor atau guru BK adalah

adalah tenaga pendidik profesional dalam bidang bimbingan dan konseling

dengan tugas melaksanakan layanan bimbingan dan konseling yaitu mendidik,

membimbing, dan mengembangkan kemampuan peserta didik (siswa) dalam

Page 58: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

45

memecahkan permasalahan yang dialami dan segala potensi melalui layanan

bimbingan dan konseling. Maka pemahaman guru BK adalah kemampuan

seseorang tenaga professional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan

tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan dan

konseling untuk mengerti, mengingat, memperoleh makna dari pengetahuan atau

informasi yang diperoleh kemudian dapat menjelaskan apa yang dipahami dengan

baik.

Layanan bimbingan dan konseling format klasikal terdiri atas layanan

orientasi, layanan informasi, layanan penguasaan konten, dan layanan penempatan

dan penyaluran. Layanan BK format klasikal merupakan layanan BK yang

dilakukan dengan format klasikal yang terdiri dari 25-40 siswa asuh. Dengan

format klasikal layanan yang diberikan akan lebih efisien karena dapat

mencangkup lebih banyak siswa dalam sekali layanan. Setiap layanan BK format

klasikal mempunyai tujuan dan fungsi masing-masing seperti layanan orientasi

yang bertujuan agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Layanan informasi yang bertujuan memberikan informasi kepada siswa tentang

sesuatu hal agar membantu siswa berkembang secara optimal. layanan

penguasaan konten bertujuan agar siswa mempunyai ketrampilan yang berguna

untuk menyelesaikan masalah siswa sehingga tidak mengganggu perkembangan

siswa didik. Terakhir yaitu tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran

berguna agar bakat, minat dan potensi yang dimiliki siswa dapat tersalurkan

dengan baik sehingga siswa dapat berkembang dengan optimal.

Page 59: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

46

Jadi pemahaman guru BK tentang layanan bimbingan dan konseling format

klasikal adalah seorang tenaga professional yang memperoleh pendidikan khusus

di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan

bimbingan dan konseling untuk mengerti, mengingat, memperoleh makna dari

pengetahuan atau informasi yang diperoleh kemudian dapat menjelaskan apa yang

dipahami dengan baik konsep dasar, fungsi, dan operasional pelaksanaan layanan

bimbingan format klasikal.

Page 60: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

82

BAB 3

METODE PENELITIAN

Setiap penelitian memerlukan metode agar penelitian dapat berjalan

dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Azwar (2007: 2)

menyatakan bahwa “penelitian merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang

memiliki karakteristik kerja ilmiah yang memiliki karakteristik kerja ilmiah yaitu

kegiatan yang memiliki tujuan, kegiatan yang dilakukan secara sistematik,

terkendali, objektif, dan tahan uji”. Sehingga penelitian ilmiah merupakan usaha

yang dilakukan untuk menemukan suatu kebenaran dari sebuah ilmu pengetahuan.

Metode penelitian merupakan langkah yang harus ditempuh dalam suatu

penelitian yang menjelaskan tentang usaha penelitian yang dilakukan seperti

teknik dan prosedur penelitian. Menurut Nazir (2003: 44) menyatakan bahwa

“jika membicarakan bagaimana secara berurutan suatu penelitian dilakukan, yaitu

dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan, maka yang

dibicarakan adalah metode penelitian”. Penggunaan metode harus sesuai dengan

objek penelitian dan tujuan yang ingin dicapai.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian adalah salah satu kegiatan ilmiah, yang dilakukan dengan cara

yang sistematis dan mengikuti aturan-aturan metodologi. Jenis dalam penelitian

adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok

manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang. Menurut Singarimbun (2006: 4), “penelitian

Page 61: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

48

deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena social

tertentu”. Pendekatan deskriptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan

untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik

mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu (Azwar, 2004: 7).

Berdasarkan metodenya, maka penelitian yang digunakan peneliti yaitu

jenis penelitian survei. Arikunto (2006: 54) menjelaskan “survei adalah suatu

bentuk teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel

berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan, suatu cara mengumpulkan data

dengan individu-individu dalam suatu sampel”. Senada dengan hal tersebut,

Singarimbun (2006: 3) berpendapat bahwa “survei adalah penelitian yang

mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpul data yang pokok”. Pada umunya yang merupakan unit analisa dalam

penelitian survai adalah individu.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian survei

adalah penelitian dalam suatu populasi dan mengambil sampel tersebut untuk

mengumpulkan informasi dan data-data individu menggunakan kuesioner atau

angket. Penelitian ini yaitu survei tentang tingkat pemahaman guru BK tentang

layanan bimbingan dan konseling format klasikal di SMP Negeri se-Kota

Semarang tahun ajaran 2015/2016. Dalam hal ini peneliti ingin memperoleh

informasi yang benar, obyektif, dan gambaran yang faktual tentang fenomena

yang di selidiki.

Page 62: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

49

3.2 Variabel Penelitian

Memahami variabel dan kemampuan menganalisis data atau

mengidentifikasi setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil (sub variabel)

merupakan syarat mutlak bagi setiap peneliti. Oleh karena pentingnya memahami

variabel dalam penelitian, dalam variabel penelitian ini akan dijelaskan tentang 1)

Identifikasi variabel, 2) Definisi operasional variabel.

3.2.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada

subjek penelitian (Azwar, 2004:59). Variabel merupakan salah satu komponen

penting dalam suatu penelitian, karena memahami dan menganalisis setiap

variabel membutuhkan kelincahan berpikir bagi peneliti. Menurut Arikunto

(2010:161), “variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian”. Menurut Sugiyono (2012: 61) “Variabel penelitian

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan”.

Variabel dari penelitian ini yaitu pemahaman guru BK tentang layanan

bimbingan dan konseling format klasikal. variabel tersebut adalah variabel

tunggal, sehingga tidak ada hubungan antar variabel, baik variabel yang

mempengaruhi (independent) dan variabel yang dipengaruhi (depedent).

Page 63: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

50

3.2.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dimaksudkan untuk memberi batasan arti dari

variabel penelitian guna memperjelas makna yang dimaksudkan dan membatasi

tuang lingkup, sehingga tidak akan terjadi sala pengertian ata salah persepsi dalam

menginterprestasikan data dan hasil yang diperoleh. Pemahaman tentang layanan

bimbingan dan konseling format klasikal adalah kemampuan guru bimbingan dan

konseling untuk mengerti teori dari layanan format klasikal yang terdiri atas

layanan orientasi, layanan informasi, layanan penguasaan konten, dan layanan

penempatan dan penyaluran, mampu menjelaskan fungsi, tujuan dan tahap –

tahap pelaksanaan dari setiap layanan.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.3.1 Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono,2012: 117).

Sedangkan menurut Singarimbun (1989: 76) “populasi adalah jumlah keseluruhan

dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga”. Populasi yang digunakan dalam

survei ini adalah seluruh guru BK yang ada di SMP Negeri se-Kota Semarang.

Tabel. 3.1

Daftar Populasi SMP Negeri Kota Semarang beserta jumlah guru BK

berdasarkan pembagian letak wilayah pinggiran, transisi, dan kota

Wilayah Nama Sekolah Jumlah Guru BK

SMP Negeri 2 4 guru

SMP Negeri 3 4 guru

SMP Negeri 4 3 guru

SMP Negeri 5 4 guru

SMP Negeri 6 3 guru

Page 64: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

51

Wilayah Nama Sekolah Jumlah Guru BK

Pusat Kota

SMP Negeri 7 2 guru

SMP Negeri 8 4 guru

SMP Negeri 9 3 guru

SMP Negeri 1 4 guru

SMP Negeri 32 3 guru

SMP Negeri 37 3 guru

SMP Negeri 39 4 guru

Jumlah 12 sekolah 41 guru

Transisi

SMP Negeri 15 3 guru

SMP Negeri 10 4 guru

SMP Negeri 11 4 guru

SMP Negeri 12 4 guru

SMP Negeri 13 4 guru

SMP Negeri 14 5 guru

SMP Negeri 16 4 guru

SMP Negeri 17 3 guru

SMP Negeri 18 4 guru

SMP Negeri 19 2 guru

SMP Negeri 21 3 guru

SMP Negeri 25 3 guru

SMP Negeri 26 5 guru

SMP Negeri 27 3 guru

SMP Negeri 29 4 guru

SMP Negeri 30 3 guru

SMP Negeri 33 3 guru

SMP Negeri 34 4 guru

SMP Negeri 36 4 guru

SMP Negeri 38 2 guru

SMP Negeri 40 4 guru

Jumlah 21 sekolah 75 guru

Pinggiran

SMP Negeri 20 3 guru

SMP Negeri 22 4 guru

SMP Negeri 23 2 guru

SMP Negeri 24 4 guru

SMP Negeri 28 4 guru

SMP Negeri 31 2 guru

SMP Negeri 41 4 guru

SMP Negeri 35 2 guru

Jumlah 8 sekolah 23 guru

Total 41 sekolah 139 guru

Page 65: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

52

3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling

Menurut sugiyono, (2012: 118), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto

(2006: 109) “Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti”.

Jadi sampel adalah wakil dari pupulasi yang bersifat sama dengan populasi.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan Cluster

Proportional Random Sampling. Alasan peneliti mengambil teknik ini adalah

dengan melihat wilayah unit kerja guru BK di kota Semarang yang sangat luas,

maka tiap wilayah akan diambil secara proportional dengan cara random atau

acak. Sugiyono (2012: 121) menjelaskan “cluster sampling digunakan untuk

menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas”.

Teknik ini digunakan dengan mengambil sampel berdasarkan daerah populasi

yang telah ditetapkan. Sugiyono (2012: 120) mengungkapkan bahwa “teknik

Random sampling dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada,

cara yang demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen atau sama

sehingga setiap objek mendapat kesmpatan dipilih menjadi sampel”. Dikarenakan

profesi guru BK di SMP merupakan homogen atau sama maka digunakan teknik

ini.

Arikunto (2006: 134) menjelaskan bahwa jika subyek kurang dari 100,

maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya berupa penelitian populasi.

Namun, jika jumlah subyeknya lebih dari 100 dapat diambil 10-15% atau 20-25%.

Berdasarkan keterangan tersebut maka jumlah populasi yang sudah terbagi

menjadi 3 kelompok wilayah sebagai berikut : daerah pusat kota sebanyak 9 guru

Page 66: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

53

BK, daerah transisi sebanyak 25 guru BK, dan daerah pinggiran kota senyak 6

guru BK. Setiap wilayah dipilih secara random, sehingga terpilih sampel sebagai

berikut :

Tabel. 3.2

Daftar Sampel Penelitian

Wilayah Nama Sekolah Jumlah guru BK

Pusat Kota

SMP Negeri 2 3 guru

SMP Negeri 3 3 guru

SMP Negeri 32 3 guru

Jumlah 3 Sekolah 9 guru

Transisi

SMP Negeri 14 5 guru

SMP Negeri 10 3 guru

SMP Negeri 33 3 guru

SMP Negeri 17 3 guru

SMP Negeri 27 3 guru

SMP Negeri 15 4 guru

SMP Negeri 12 4 guru

Jumlah 7 Sekolah 25 guru

Pinggiran SMP Negeri 31 2 guru

SMP Negeri 22 4 guru

Jumlah 2 Sekolah 6 guru

Total 11 Sekolah 40 guru

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu langkah yang standart dan

sistematis untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dalam suatu

penelitian. “Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai

metode pengumpulan data” (Arikunto, 2006: 149). Agar diperoleh data yang

lengkap maka harus digunakan teknik pengumpulan data yang tepat sehingga

dapat ditarik suatu kesimpulan yang tepat dan dapat digunakan untuk menjawab

permasalahan yang dirumuskan.

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah pemahaman guru

BK tentang layanan BK format klasikal, responden yang akan menjadi sumber

Page 67: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

54

data berjumlah banyak, dan penelitian yang dilakukan merupakan penelitian untuk

mengetahui dari segi kognitifnya saja maka dari pertimbangan tersebut dipilihlah

tes sebagai metode pengumpulan data.

3.4.1 Alat Pengumpulan Data

Penentuan alat pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian

ditentukan oleh variabel yang akan diamati yaitu pemahaman guru BK tentang

layanan BK format klasikal. Alat pengumpulan data yang digunakan pada

penelitian ini adalah jenis tes. Menurut arikunto (2006: 223) “tes merupakan alat

yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan

objek yang akan diteliti”. Instrumen berupa tes dapat digunakan untuk mengukur

kemampuan dasar dan pemahaman serta pencapaian atau prestasi. Peneliti

menggunakan jenis pertanyaan “benar salah” untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman guru BK tentang layanan BK format klasikal.

3.4.2 Penyusunan Instrumen

Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penyususnan instrument

dilakukan dengan beberapa tahap, berupa pembuatan dan tahap uji coba sebagai

berikut :

Gambar 3.3

Langkah Dasar Penyusunan Instrumen

Kisi-kisi pengmbangan

instrument penelitian

Instrumen Uji Coba

Revisi (4) Instrumen Jadi

Page 68: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

55

Penelitian ini menggunakan instrument tes, dimana tes yang dilakukan

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman guru BK tentang layanan

BK format klasikal di SMP Negeri se-Kota Semarang. Alat tes yang dipakai

berupa pernyataan yang terdapat 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Dalam

penskoran jawaban yang benar adalah skor 1, sedangkan jika salah skornya adalah

0. Dalam penyusunan instrumen tes yang akan dipakai penelitian, maka peneliti

membuat kisi-kisi instrumen sebagai acuan dalam pembuatan instrumen sebagai

berikut :

Tabel. 3.3

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

PEMAHAMAN TENTANG LAYANAN BK FORMAT KLASIKAL

VARIABEL SUB

VARIABEL INDIKATOR DISKRIPTOR

ITEM

B S

Pemahaman

guru BK

tentang

layanan BK

format

klasikal

1. Layanan

Orientasi

1.1 Pengertian

Layanan

Orientasi

1.1.1 Menjelaskan

Pengertian Layanan

Orientasi

1 2

1.2 Tujuan

Layanan

Orientasi

1.2.1 Menjabarkan tuuan

Layanan Orientasi

3 4

1.3 Fungsi Layanan

Orientasi

1.3.1 Menyebutkan Fungsi

Layanan Orientasi

5 6

1.4 Ruang Lingkup

Layanan

Orientasi

1.4.1 Memberikan contoh

Ruang Lingkup

Layanan Orientasi

7 8

1.5 Tahap

Perencanaan

1.5.1 Menetapkan materi

layanan orientasi

9 10

1.5.2 Menetapkan tujuan

layanan

11 12

1.5.3 Menetapkan sasaran

layanan

13 14

1.5.4 Menetapkan bahan,

sumber bahan dan

nara sumber terkait.

15 16

1.5.5 Menetapkan metode

dan teknik khusus.

17 18

1.5.6 Menentukan waktu

pelaksanaan

19 20

Page 69: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

56

VARIABEL SUB

VARIABEL INDIKATOR DISKRIPTOR

ITEM

B S

1.6 Tahap

Pelaksanaan

1.6.1 Pembukaan, rapport

dan penyampaian

tujuan.

21 22

1.6.2 Kegiatan inti layanan

orientasi meliputi

eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi.

23,

24

25

1.6.3 Penutup, kesimpulan,

umpan balik, dan

tindak lanjut

26 27

1.7 Evaluasi 1.7.1 Evaluasi proses 28 29

1.7.2 Evaluasi hasil 30

1.7.3 Tindak lanjut 31 32

2. Layanan

Informasi

2.1 Pengertian

layanan

informasi

2.1.1 Menjelaskan

pengertian layanan

informasi

33 34

2.2 tujuan layanan

informasi

2.2.1 menjabarkan tujuan

tujuan layanan

informasi

35 36

2.3 Fungsi layanan

informasi

2.3.1 Menyebutkan fungsi

layanan informasi

37 38

2.4 Ruang lingkup

layanan

informasi

2.4.1 Memberikan contoh

ruang lingkup layanan

informasi

39 40

2.5 Perencanaan 2.5.1 Menetapkan materi

layanan informasi.

41 42

2.5.2 Menetapkan tujuan

layanan informasi.

43 44

2.5.3 Menetapkan sasara

layanan informasi.

45 46

2.5.4 Menetapkan bahan,

sumber bahan dan

nara sumber terkait.

47 48

2.5.5 Menetapkan metode

dan teknik khusus.

49 50

2.6 Pelaksanaan/int

i

2.6.1 Pembukaan, rapport,

dan penyampaian

tujuan.

51 52

2.6.2 Kegiatan inti layanan

informasi meliputi

eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi.

53,

54,

55

56

2.6.3 Penutup, kesimpulan,

umpan balik, dan

tindak lanjut.

57 58

2.7 Evaluasi 2.7.1 Evaluasi proses 59 60

2.7.2 Evaluasi hasil 61 62

Page 70: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

57

VARIABEL SUB

VARIABEL INDIKATOR DISKRIPTOR

ITEM

B S

2.7.3 Tindak lanjut 63

3. Layanan

Penguasaa

n Konten

3.1 pengertian

layanan

penguasaan

konten

3.1.1 menjelaskan

pengertian layanan

penguasaan konten

64,

65

66

3.2 Tujuan layanan

penguasaan

konten

3.2.1 Menjabarkan tujuan

layanan penguasaan

konten

67 68

3.3 Fungsi

penguasaan

konten

3.3.1 Menyebutkan fungsi

layanan penguasaan

konten

69 70

3.4 Rung lingkup

penguasaan

konten.

3.4.1 Memberikan contoh

ruang lingkup layanan

penguasaan konten

71 72

3.5 Tahap

Perencanaan

3.5.1 Menetapkan materi

layanan penguasaan

konten.

73 74

3.5.2 Menetapkan tujuan

layanan penguasaan

konten.

75 76

3.5.3 Menetapkan sasaran

layanan penguasaan

konten.

77 78

3.5.4 Menetapkan bahan,

sumber bahan dan

nara sumber terkait.

79 80

3.5.5 Menetapkan metode

dan teknik khusus.

81 82

3.6 Pelaksanaan

/inti

3.6.1 Pembukaan, rapport

dan penyampaian

tujuan.

83,

84

85

3.6.2 Kegiatan inti layanan

penguasaan konten

meliputi eksplorasi,

elaborasi, dan

konfirmasi

86,

87

88

3.6.3 Penutup, kesimpulan,

umpanbalik dan tindak

lanjut

89 90

3.7 Evaluasi 3.7.1 Evaluasi proses 91 92

3.7.2 Evaluasi hasil 93 94

3.7.3 Tindak lanjut 95 96

4. Layanan

Penempata

n dan

4.1 Pengertian

layanan

penempatan

4.1.1 Menjelaskan

pengertian layanan

penempatan dan

97,

98

99

Page 71: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

58

VARIABEL SUB

VARIABEL INDIKATOR DISKRIPTOR

ITEM

B S

Penyaluran dan penyaluran.

penyaluran

4.2 Tujuan laynan

penempatan

dan penyaluran

4.2.1 Menjabarkan tujuan

layanan penempatan

dan penyaluran

100 101

4.3 Fungsi laynaan

penempatan

dan penyaluran

4.3.1 Menyebutkan fungsi

layanan penempatan

dan penyaluran

102 103

4.4 Ruang lingkup

layanan

penempatan

dan penyaluran.

4.4.1 Memberikan contoh

ruang lingkup layanan

penempatan dan

penyaluran

104 105

4.5 Perencanaan 4.5.1 Menetapkan materi

layanan penempatan

penyaluran.

106 107

4.5.2 Menetapkan tujuan

pemberian layanan.

108 109

4.5.3 Menetapkan sasaran

layanan.

110 111

4.5.4 Menetapkan bahan,

sumber bahan dan

nara sumber terkait.

112 113

4.5.5 Menetapkan metode

dan teknik khusus.

114 115

4.6 Pelaksanaan

/inti

4.6.1 Pembukaan, rapport,

dan penyampaian

tujuan.

116 117

4.6.2 Kegiatan inti layanan

penempatan

penyaluran meliputi

eksplorasi, elaborasi,

dan konfiramasi.

118 119

4.6.3 Penutup, kesimpulan,

umpan balik dan

tindak lanjut.

120 121

4.7 Evaluasi 4.7.1 Evaluasi proses 122 123

4.7.2 Evaluasi hasil 124 125

4.7.3 Tindak lanjut 126 127

4.8 perbedaan

pelaksanaan

layanan

penguasaan

konten dengan

layanan format

klasikal lain.

4.8.1 Membedakan dengan

pelaksanaan layanan

orientasi.

128

,12

9

130

,13

1

4.8.2 Membedakan dengan

pelaksanaan layanan

informasi.

132

,13

3

134

,13

5

4.8.3 Membedakan dengan

pelaksanaan layanan

penguasaan konten.

136

,13

7

138

,13

9

Page 72: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

59

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.5.1 Validitas

Menurut Azwar (2006: 5) “validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur

(tes) dalam melakukan fungsi ukurnya”. Sedang menurut Sugiyono (2012: 173)

“Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Dalam penelitian ini menggunakan validitas yang dilihat dari validitas itemnya

melalui pengecekan kesejajaran antara item satu dengan item lainya. Validitas ini

untuk mengetahui butir soal yang mana tidak mendukung validitas soal secara

keseluruhan.

Instrumen dikatakan valid apabila setiap bagian instrumen mengandung

tujuan instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data variabel yang

dimaksud. Rumusan yang digunakan untuk menguji validitas menurut Arikunto

(2006: 17) adalah rumusan yang digunakan oleh pearson yang dikenal dengan

rumusan kreasi product moment.

})(}{)({

))((

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Keterangan :

xyr : koefisien Xdan Y

∑x : jumlah skor X

∑X2 : jumlah kuadrat skor X

∑Y : Jumlah skor Y

Page 73: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

60

∑Y2 : Jumlah kuadrat skor Y

∑XY : jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

N : Jumlah responden

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang

sama ketika mereka diuji-ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda,

atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen yang berbeda, atau dalam kondisi

pengujian yang berbeda (Anastasi, 2006: 94 dalam sutoyo, 2009: 55). Tes yang

dilakukan dapat dikatakan reliabel apabila tes tersebut menunjukan hasil yang

relatif sama. Arikunto (2006: 178) mengungkapkan bahwa “reliabilitas

menunjukan tingkat keterandalan sesuatu”. Sugiyono (2012: 173) mengemukakan

bahwa “instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Jadi

instrumen yang reliabel adalah instrument yang dapat diandalkan dan sesuai

dengan fakta serta berapa kalipun diambil maka hasilnya tetap sama.

Rumus Alpha digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang

digunakan reliabel atau tidak. Rumus ini dipilih karena skornya menggunakan

rentangan antara beberapa nilai. Adapun rumus Alpha sebagai berikut :

Page 74: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

61

3.6 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Setelah melakukan uji coba instrumen di lapangan kemudian dilakukan

penghitungan validitas dan reliabilitas dengan sebagai berikut:

3.6.1 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Tes

Berdasarkan hasil dari pengujian validitas dengan menggunakan rumus

product moment, dapat diketahui bahwa dari 138 item yang diajukan kepada 24

responde. Terdapat 21 item pertanyaan yang tidak valid, selengkapnya akan

dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Item yang tidak Valid dan pengganti

Tidak Valid Pengganti

3, 10, 25, 31, 36, 42,

53, 55, 58, 64, 76, 85,

90, 95, 99, 111, 112,

119, 121, 122, 126,

29, 31, 45, 58, 61, 63,

78, 91, 94, 111, 114,

121, 122, 125, 127,

129, 130, 134, 135,

137, 138

Dari hasil tersebut maka instrumen tes pemahaman tentang layanan BK

format klasikal yang digunakan oleh penelitian ini berjumlah 139 item.

Page 75: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

62

3.6.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Berdasarkan hasil uji reliailitas dengan menggunakan rumus Alpha

terhadap 24 responden, instrumen pemahaman tentang layanan BK format

klasikal dinyatakan reliabel, karena r11 > rtabel yaitu untuk soal pemahaman r11

sebesar 0,905 sedangkan untuk r tabel yaitu sebesar 0,404.

3.7 Metode Analisis Data Penelitian

Dalam penelitian ilmiah, metode analisis data merupakan salah bagian

terpenting karena dengan metode analisis data kita dapat menguraikan data

menurut unsur-unsur yang ada di dalamnya sehingga dapat dibaca dan

dipresentasikan. Data yang diperoleh dari lapangan harus diolah untuk

mengetahui kebenaran sehingga diperoleh hasil yang menyakinkan. Dalam

penelitian ini data yang diperoleh berupa angka, maka analisis yang digunakan

adalah analisis statistik. Berdasarkan tujuan dari penelitian yaitu untuk

mengetahui (1) pemahaman guru BK tentang layanan orientasi, (2) pemahaman

guru BK tentang layanan informasi, (3) pemahaman tentang layanan penguasaan

konten, (4) pemahaman tentang layanan penguasaan konten, maka harus

ditentukan tingkat presentase pemahaman tentang layanan bimbingan dan

konseling format klasikal terlebih dahulu. Dalam penelitian ini menggunakan skor

nilai 1 dan 0, maka tidak dikelompokan dalam bentuk presentase melaikan

interval angka biasa. Untuk menentukan interval kriteria dengan nilai 1 dan 0

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Page 76: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

63

1) Menentukan nilai maksimal = (nilai tertinggi x jumlah item)

= 1 x 139 = 139

2) Menentukan nilai minimum = nilai terendah x jumlah item

= 0 x 139 = 0

3) Menentukan interval kelas = (nilai max-nilai min) : banyak kriteria

= (139 – 0) : 5 = 139 : 5 = 28

Berdasarkan panjang kelas interval di atas maka dapat disusun dengan

kategori sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kategori Tingkat Pemahaman Layanan BK format klasikal

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berbentuk tes benar

salah dengan skor 0 dan 1, dengan kata lain data yang diperoleh berupa angka-

angka yang telah dikategorikan sebelumnya. Analisis yang digunakan adalah

analisi deskritif presentase dengan rumuas sebagai berikut :

Keterangan :

% = Nilai

F = Jumlah frekuensi/skor total hasil data

N = Data Tertinggi dari penskoran/jumlah total responden.

(Purwoko dan Titin,2007:10)

NILAI Kategori

112 – 139 Sangat tinggi

84 – 111 Tinggi

56 – 83 Sedang

28 – 55 Rendah

0 – 27 Sangat rendah

TOTAL

Page 77: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

64

Karena dalam penelitian ini berupa skor nilai maka untuk mengkategorikan

maka dibuat pedoman sebagai berikut :

Tabel. 3.6

Kategori Skor Nilai Pemahaman Tentang Layanan BK Format Klasikal

SKOR NILAI KATEGORI

86 – 100 SANGAT TINGGI

76 – 85 TINGGI

66 – 75 SEDANG

51 – 65 RENDAH

0 – 50 SANGAT RENDAH

Page 78: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

82

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan secara lebih mendalam tentang hasil

penelitian dan pembahasan tentang “Pemahaman Guru Bimbingan dan Konseling

Tentang Layanan Bimbingan dan Konseling Format Klasikal di SMP Negeri se-

Kota Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”.

4.1 Hasil Penelitian

Pada sub bab hasil penelitian ini akan dipaparkan hasil penelitian secara

deskriptif persentase. Hasil penelitian secara deskriptif persentase diguakan untuk

menggambarakan tingkat pemahaman guru BK tentang layanan BK format

klasikal di SMP Negeri se- Kota Semarang. Pemahaman tentang layanan BK

format klasikal terdiri atas (1) pemahaman tentang layanan orientasi, (2)

pemahaman tentang layanan informasi, (3) pemahaman tentang layanan

penguasaan konten, (4) pemahaman tentang layanan penempatan dan penyaluran.

analsisi instrument dengan teknik deskriptif persentase dilakukan dalam dua

tahap, yaitu analisis secara keseluruhan dan analsisi khusus dilihat dari indikator

variabel.

4.1.1 Pemahaman Guru BK Tentang Layanan BK Format Klasikal

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pemahaman guru

BK tentang layanan BK format klasikal maka disajikan hasil penelitian dari

lapangan. Hasil penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 79: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

66

Tabel 4.1

Tingkat Pemahaman Layanan BK Format Klasikal pada Guru BK SMP

Negeri Kota Semarang

Gambar 4.1

Grafik Tingkat Pemahaman Layanan BK Format Klasikal pada Guru BK

SMP Negeri Kota Semarang.

Mengacu dari tabel 4.1 dan gambar 4.1 menunjukan bahwa dari 40

responden 65% guru BK berada pada rentangan nilai 84 – 111. Berdasarkan data

diatas, berikut ini akan disajikan analisis tiap layanan dalam BK format klasikal

secara keseluruhan yaitu antara lain layanan orientasi, layanan informasi, layanan

penguasaan konten, dan layanan penempatan dan penyaluran.

NILAI Guru BK % Kategori

112 – 139 0 0 Sangat tinggi

84 – 111 26 65 Tinggi

56 – 83 14 35 Sedang

28 – 55 0 0 Rendah

0 – 27 0 0 Sangat rendah

TOTAL 40 100

Page 80: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

67

Tabel 4.2

Analisis Tiap Layanan dalam BK Format Klasikal di SMP Negeri

Kota Semarang.

No Subvariabel skor Persentase Kategori

1 Layanan orientasi 813 63,51 Rendah

2 Layanan informasi 773 62,33 Rendah

3 Layanan penguasaan konten 820 62,12 Rendah

4 Layanan penempatan dan penyaluran 1000 58,14 Rendah

Rata-rata 61,52 Rendah

Gambar 4.2

Grafik Analisis Tiap Layanan dalam BK format klasikal di SMP

Negeri Kota Semarang.

Dari tabel 4.2 dan gambar 4.2 di atas menunjukan bahwa rata – rata

tingkat pemahaman guru BK tentang layanan BK format klasikal berada pada

kategori rendah yaitu dengan persentase 61,52 %. Sedangkan pemahaman guru

BK yang tertinggi yaitu pada layanan orientasi dengan persentase sebesar 63,51 %

dengan kategori rendah.

Selain analisis secara keseluruhan di atas, berikut ini akan disajikan

analisis perindikator dari tiap layanan BK format klasikal :

Page 81: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

68

4.1.1.1 Pemahaman Guru BK Tentang Layanan Orientasi

Berikut ini akan disajikan analisis tiap indikator pada layanan orientasi

meliputi pengertian, tujuan, ruang lingkup, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

dari layanan orientasi.

Tabel 4.3

Analisis pemahaman guru BK Tentang layanan orientasi

di SMP Negeri Se-kota Semarang

No Indikator skor Pesentase Kategori

1 Pengertian layanan orientasi 69 86,25 Sangat tinggi

2 Tujuan layanan orientasi 42 52,5 Rendah

3 Fungsi layanan orientasi 48 60 Rendah

4 Ruang lingkup layanan orientasi 48 60 Rendah

5 Perencanaan layanan orientasi 311 64,79 Rendah

6 Pelaksanaan layanan orientasi 182 65 Rendah

7 Evaluasi layanan orientasi 113 56,5 Rendah

Jumlah 813 63,51 Rendah

Gambar 4.3

Grafik Analisis Pemahaman Guru BK Tentang Layanan Orientasi di SMP

Negeri Se-kota Semarang

Dari perhitungan tabel 4.3 dan gambar 4.3 diatas dapat diketahui bahwa

dari keseluruhan indikator pemahaman tentang layanan orientasi pada 40 guru BK

Page 82: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

69

berada pada kategori rendah dengan persentase 63,51 %. Dengan persentase

paling tinggi yaitu pada indikator pengertian layanan orientasi yaitu sebesar

86,25% dengan kategori sangat tinggi.

4.1.1.2 Pemahaman Guru BK Tentang Layanan Informasi

Analsisi pemahaman tentang layanan informasi yang akan disajikan

meliputi pengertian, tujuan, fungsi, ruang lingkup, dan operasionalisasi layanan

informasi. Hasil analisis akan disajikan dalam tablel dan gambar berikut ini :

Tabel 4.4

Analisis pemahaman guru BK tentang layanan informasi di SMP Negeri Se-

Kota Semarang.

No Indikator skor Persentase Kategori

1 Pengertian layanan informasi 67 83,75 Tinggi

2 Tujuan layanan informasi 51 63,75 Rendah

3 Fungsi layanan informasi 50 62,5 Rendah

4 Ruang lingkup layanan orientasi 58 72,5 Sedang

5 Perencanaan layanan informasi 232 58 Rendah

6 Pelaksanaan layanan informasi 192 60 Rendah

7 Evaluasi layanan informasi 123 61,5 Rendah

Jumlah 773 62,33 Rendah

Page 83: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

70

Gambar 4.4

Grafik Analisis pemahaman guru BK tentang layanan informasi di SMP

Negeri Se-Kota Semarang.

Dari tabel 4.4 dan gambar 4.4 menunjukan bahwa rata – rata pemahaman

guru BK tentang layanan informasi di SMP Negeri se-Kota Semarang berada pada

kategori rendah dengan persentase sebesar 62,33 %. Persentase tertinggi berada

pada indikator pengertian layanan informasi dengan persentase 83,75 % guru BK

yang menjawab benar.

4.1.1.3 Pemahaman Guru BK Tentang Layanan Penguasaan Konten

Analsisi pemahaman guru BK tentang layanan penguasaan konten

meliputi pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan operasionalisasi seperti yang

tersaji dalam tabel berikut :

Page 84: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

71

Tabel 4.5

Analisis Pemahaman Guru BK Tentang Layanan Penguasaan Konten

di SMP Negeri Se-Kota Semarang

No Indikator Skor Persentase Kategori

1 Pengertian layanan penguasaan

konten 74 61,6 Rendah

2 Tujuan layanan penguasaan konten 57 71,25 Sedang

3 Fungsi layanan penguasaan konten 61 76,25 Tinggi

4 Ruang lingkup layanan penguasaan

konten. 67 83,75 Tinggi

5 Perencanaan layanan penguasaan

konten 260 65 Rendah

6 Pelaksanaan layanan penguasaan

konten 189 59,06 Rendah

7 Evaluasi layanan penguasaan konten 112 46,66 Sangat rendah

Jumlah 820 62,12 Rendah

Gambar 4.5

Grafik Analisis Pemahaman Guru BK Tentang Layanan Penguasaan Konten

di SMP Negeri Se-Kota Semarang

Dari tabel 4.5 dan gamabar 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa

pemahaman guru BK tentang layanan penguasaan konten rata – rata berada pada

Page 85: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

72

kategori rendah dengan persentase sebesar 62,12 %. Indikator yang mempunyai

persentase paling tinggi yaitu pada pemahaman ruang lingkup layanan penguasaan

konten dengan persentase sebesar 83,75 %. Sedangkan indikator yang paling

rendah yaitu pada tahap evaluasi layanan penguasaan konten dengan persentase

46,66 %.

4.1.1.4 Pemahaman Guru BK Tentang Layanan Penempatan dan Penyaluran

Analisis pemahaman guru BK tentang layanan penempatan dan

penyaluran meliputi konsep dasar, tujuan, fungsi, ruang lingkup, dan

operasionalisasi layanan penempatan dan penyaluran.

Tabel 4.6

Analisis pemahaman Guru BK Tentang layanan penempatan dan

penyaluran di SMP Negeri Se-Kota Semarang

No Indikator Skor Persentase Kategori

1 Pengertian layanan penempatan dan

penyaluran. 81 67,5 Sedang

2 Tujuan layanan peempatan dan

penyaluran. 45 56,25 Rendah

3 Fungsi layanan penempatan dan

penyaluran 52 65 Rendah

4 Ruang lingkup layanan penempatan dan

penyaluran. 44 55 Rendah

5

Perbedaan layanan penempatan dan

penyaluran dengan layanan format klasikal

lain.

254 52,91 Rendah

6 Perencanaan layanan penempatan dan

penyaluran 231 57.75 Rendah

7 Pelaksanaan layanan penempatan dan

penyaluran 145 60,41 Rendah

8 Evaluasi layanan penempatan dan

penyaluran 148 61,66 Rendah

Jumlah 1000 58,14 Rendah

Page 86: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

73

Gambar 4.6

Grafik Analisis pemahaman Guru BK Tentang layanan penempatan dan

penyaluran di SMP Negeri Se-Kota Semarang

Dari tabel 4.6 dan gambar 4.6 diatas menunjukan bahwa pemahaman guru

BK tentang layanan penempatan dan penyaluran rata – rata berada pada kategori

rendah yaitu dengan persentase 58,14 %. Indikator yang berada pada kategori

sedang yaitu pada pengertian layanan penempatan dan penyaluran dengan

persentase 67,5%.

4.2 Pembahasan

Sebagai seorang guru BK tentu akan dituntut untuk melaksanakan layanan

yang bertujuan agar siswa dapat berkembangan secara maksimal. Layanan format

klasikal merupakan layanan yang dapat dilakukan secara klasikal terdapat

beberapa siswa didalamnya. Layanan orientasi, informasi, penguasaan konten, dan

penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang bisa dilakukan dengan

Page 87: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

74

format klasikal, setiap layanan mempunyai tujuan dan fungsi masing-masing yang

tentu dalam pelaksanaan tidak bisa disamakan. Dalam penelitian ini digunakan

instrumen tes untuk mengetahui pemahaman guru BK tentang layanan format

klasikal

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, berikut ini akan

peneliti sajikan pembahasan tentang pemahaman layanan BK format klasikal

berdasarkan analisis hasil kuantitatif yang dijelaskan sebelumnya.

4.2.1 Pemahaman Guru BK Tentang Layanan BK Format Klasikal

Dari hasil yang sudah dijabarkan sebelumnya, terlihat bahwa pemahaman

guru BK di SMP Negeri Kota Semarang berada pada kategori rendah dengan

persentase sebesar 61,52 % dalam keseluruhan indikator layanan BK format

klasikal. Hal ini menunjukan bahwa guru BK di SMP Negeri Kota Semarang

mempunyai tingkat pemahaman layanan BK format klasikal yang rendah dan

harus ditingkatkan yaitu pada layanan orientasi, layanan informasi, layanan

penguasaan konten, dan layanan penempatan dan penyaluran. Berikut ini akan

dibahas pemahaman guru BK pada setiap layanan:

4.2.1.1 Pemahaman Guru BK tentang Layanan Orientasi

Layanan orientasi meruapakan salah satu layanan dalam bimbingan dan

konseling yang bertujuan membantu siswa agar dapat beradaptasi dengan

lingkungan yang baru maupun sesuatu yang di anggap baru oleh individu.

Pemberian layanan orientasi yang maksimal akan membantu siswa dalam

Page 88: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

75

mengenal dan memahami lingkungan yang baru dimasukinya atau sesuatu yang

baru dikenalnya, sehingga tidak mengganggu perkembangan siswa.

Dari hasil analsisi data di atas menunjukan bahwa pemahaman guru BK

tentang layanan orientasi berada pada kategori rendah dari keseluruhan indikator

yang mencangkup pengertian, fungsi, tujuan, ruang lingkup, perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi. Dari beberapa indikator tersebut ada indikator yang berada

pada kategori sangat tinggi yaitu pada pengertian layanan orientasi.

Hasil pemahaman guru BK yang termasuk dalam kategori rendah

menunjukan bahwa guru BK harus meningkatkan pemahaman tentang layanan

orientasi. Guru BK yang masih belum memahami layanan orientasi sebagai

contoh guru BK beranggapan bahwa layanan orientasi hanya diberikan pada siswa

baru atau pada semester baru saja. Sedang pada tahap evaluasi masih ada guru BK

yang tidak membuat laporan program (laperprog) maupun tindak lanjut setelah

melakukan layanan orientasi.

4.2.1.2 Pemahaman Guru BK Tentang Layanan Informasi

Layanan informasi merupakan layanan yang bertujuan untuk memberikan

informasi yang berguna untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang

dialamainya sehingga dapat berkembang secara maksimal. Informasi yang

diberikan menyangkut masalah pribadi, sosial, karir dan sosial. Dalam

memberikan layanan informasi guru BK di tuntut untuk selalu up to date agar

informasi yang diberikan tepat dan tidak ketinggalan jaman.

Page 89: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

76

Dari hasil analsisi data diatas menunjukan bahwa pemahaman guru BK

tentang layanan informasi berada pada kategori rendah yang meliputi beberapa

indikator antara lain pengertian, tujuan, fungsi, ruanglinkup, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi. Dari beberapa indikator diatas hanya pada indikator

pengertian layanan informasi yang berada pada kategori tinggi. Sedangkan

indikator seperti tujuan, fungsi, ruanglinkup, perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi masih berada pada kategori rendah, sehingga perlu di tingkatkan lagi.

Masih kurang paham guru BK tetang tujuan, fungsi, ruang lingkup dan

pelaksanaan akan berakibat kurang maksimalnya pelayanan kepada siswa.

Misalnya pada tahap perencanaan guru BK akan dituntut untuk membuat rencana

pemberian layanan bimbingan dan konseling (RPLBK). Dalam RPLBK terdapat

berbagai hal yang dibutuhkan untuk memberikan layanan mulai dari tujuan,

sasaran layanan, waktu dan tanggal pelaksanaan, alat dan bahan, materi, sampai

pada tahap – tahap pelaksanaan layanan. Guru BK yang memahami pentingnya

perencanaan sebelum memberikan layanan akan mampu meprediksi kemungkinan

– kemungkinan yang akan terjadi ketika memberikan layanan. Masih adanya guru

BK yang tidak membuat RPLBK ketika akan memberikan layanan menjadi

penyebab kurang maksimalnya pemberian layanan kepada siswa. Sehingga guru

BK diharapkan agar meningkatkan pemahaman tentang layanan informasi agar

siswa mendapatkan layanan yang maksimal dan memperoleh hasil yang maksimal

juga.

Page 90: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

77

4.2.1.3 Pemahaman Guru BK tentang Layanan Penguasaan Konten

Dari hasil analsisi menunjukan bahwa pemahaman guru BK tentang

layanan penguasaan konten di SMP Negeri Kota Semarang berada pada kategori

rendah sehingga masih harus ditingkatkan. Indikator yang berada pada kategori

tinggi yakni pada ruang liangkup layanan penguasaan konten, sedang untuk

indikator tujuan dan fungsi layanan penguasaan konten berada pada kategori

sedang. Indikator pengertian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi layanan

penguasaan konten berada pada kategori rendah.

Layanan penguasaan konten bertujuan untuk melatih siswa dengan konten

tertentu yang berguna untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa

sehingga siswa akan mampu mandiri dalam menyelesaikan masalah. Dalam

pelaksanaanya guru BK memberikan layanan penguasaan konten tanpa adanya

pelatihan yang diberikan kepada siswa, sehingga akan lebih mirip dengan layanan

informasi saja. Siswa mempraktikkan konten yang dipelajari sehingga dalam hal

ini siswa akan lebih aktif. Pemahaman yang tinggi tentang layanan penguasaan

konten akan mampu memberikan pelayanan yang maksimal juga bagi siswa. Akan

terhindarnya kesalahpahaman guru BK dalam melaksanakan layanan penguasaan

konten akan memberikan dampak yang positif bagi siswa dan hasil layanan.

4.2.1.4 Pemahaman Guru BK Tentang Layanan Penempatan dan Penyaluran

Pemahaman layanan penempatan dan penyaluran guru BK di SMP Negeri

Kota Semarang juga berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukan bahwa

pemahaman guru BK tentang layanan penempatan dan penyaluran masih kurang

Page 91: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

78

baik dan harus ditingkatkan lagi. Hampir disemua indikator berada pada kategori

rendah hanya pada indikator pengertian layanan penempatan dan penyaluran saja

yang berada pada kategori sedang. Sehingga guru BK harus meningkatkan

pemahaman tentang layanan penempatan dan penyaluran agar layanan yang

diberikan lebih maksimal lagi.

Pemahaman yang baik akan membantu guru BK dalam menempatkan dan

menyalurkan siswa sesuai dengan bakat serta minat yang dimiliki siswa. Bakat

dan minat siswa yang tersalurkan dengan tepat tentu akan membantu siswa

berkembang secara maksimal. Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran

membantu siswa dalam memilih sesuai dengan kemapuan, bakat serta minatnya.

Kurang baiknya pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran berdampak

pada terganggunya perkembangan siswa, sehingga akan timbul masalah – masalah

yang akan dihadapi siswa.

Pemahaman guru BK pada tiap layanan bimbingan dan konseling format

klasikal berada pada kategori rendah. Berdasarkan hasil di atas menunjukan

bahwa pemahaman tentang layanan orientasi dan layanan informasi lebih tinggi

dibanding dengan layanan penguasaan konten dan layanan penempatan dan

penyaluran walaupun berada pada kategori rendah. Hal ini disebabkan karena

dalam layanan orientasi dan layanan informasi guru BK memberikan pemahaman

terhadap sesuatu hal, tetapi dalam layanan penguasaan konten guru BK harus

mengubah perilaku siswa dan untuk layanan penempatan penyaluran guru BK

harus menempatkan siswa sesuai dengan latar belakang yang siswa miliki.

Page 92: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

79

Sebagai seorang guru BK tentu harus mempunyai pemahaman yang baik tentang

layanan BK format klasikal, karena setiap layanan mempunyai tujuan yang sama

yaitu untuk membantu siswa dalam menyelesaikan masalah sehingga siswa dapat

berkembang secara optimal.

Hasil pemahaman guru BK tentang layanan BK format klasikal di Kota

Semarang masuk pada kategori rendah dan masih perlu peningkatan agar hasil

yang dicapai bisa semaksimal mungkin. Pemahaman yang tinggi tentu akan

berdampak pada pelayanan bimbingan dan konseling format klasikal kepada siswa

di sekolah. Guru BK akan mampu menjelaskan dan menerapkan layanan BK

sesuai dengan tujuan dan fungsi dari layanan tersebut. Sehingga akan terhindar

dari kesalahpahaman terhadap layanan BK khususnya layanan format klasikal

karena guru BK sudah memahami dengan baik layanan yang akan diberikan

kepada siswa.

Pemahaman guru bimbingan dan konseling yang secara keseluruhan

berada pada kategori rendah bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti

latarbelakang pendidikan, pengalaman guru BK, keikut sertaan dalam MGBK,

dan kesadaran guru BK akan pentingnya layanan bimbingan dan konseling.

Pendidikan minimal yang diharuskan ditempuh untuk menjadi guru BK adalah S1

bimbingan dan konseling. Selama menempuh pendidikan S1, S2, S3 atau

pendidikan profesi tentu guru BK akan dibekali oleh ilmu yang menyangkut

dengan bimbingan dan konseling baik teori maupun praktik. Sehingga setelah

lulus pendidikan bimbingan dan konseling guru BK sudah mempunyai bekal yang

cukup untuk memberikan layanan kepada siswa di sekolah.

Page 93: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

80

Selain latar belakang pendidikan pemahaman guru BK tentang layanan BK

format klasikal dipengarui oleh pengalaman mengajar. Setelah seorang guru BK

menempuh pendidikan bimbingan dan konseling, tentu akan dihadapkan kepada

kesenjangan antara ilmu yang didapatkan dengan keadaan di lapangan yang

berbeda. Pengalaman mengajar yang kurang tentu akan mempengaruhi kwalitas

pemberian layanan kepada guru BK. Guru BK yang mempunyai pengalaman yang

baik akan bisa menyesuaikan dengan lapangan tetapi tidak akan meninggalkan

fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling.

Di setiap wilayah guru BK mempunyai wadah untuk meningkatkan ilmu

dan pengetahuan tentang bimbingan agar selalu up to date yaitu Musyawarah

Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK). Guru bimbingan dan konseling akan

mendapatkan ilmu dan pengalaman ketika mengikuti kegiatan MGBK, karena di

dalam MGBK guru BK akan mengikuti seminar dan mendapatkan pelatihan yang

berkaitan dengan layanan BK. Sehingga pemahaman guru BK tentang layanan BK

akan bertambah dan berkembang dengan baik.

Selain faktor – faktor di atas, kesadaran guru BK akan pentingnya layanan

bimbingan dan konseling kepada siswa tidak kalah pentingnya. Dengan

memahami pentingnya layanan bimbingan dan konseling bagi siswa, guru BK

akan senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamanya untuk

memaksimalkan pelayanan bimbingan dan konseling. Sehingga apa yang

dipelajari dan dilakukan selalu berkaitan dengan bimbingan dan konseling.

Mengembangkan kemampuan dan kopetensi sebagai seorang guru BK agar

memberikan dampak yang positif bagi pelayanan yang dierikan kepada siswa.

Page 94: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

81

Apabila dalam pemahaman tentang layanan BK format klasikal ini para

guru BK memiliki hasil yang rendah, diharapkan guru bimbingan dan konseling

untuk meningkatkan pemahaman tentang layanan BK format klasikal, sehingga

saat memberikan layanan bimbingan dan konseling format klasikal di sekolah

hasilnya maksimal sesuai dengan pemahaman yang dimiliki. Pemahaman yang

baik tentang layanan format klasikal akan membantu dalam proses pemberian

layanan kepada siswa. Tujuan dan fungsi dari setiap layanan akan tercapai dan

siswa akan mampu mengaktualisasikan dirinya dengan maksimal sesuai dengan

kemampuan siswa.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Peneliti telah berusaha melakukan sebaik mungkin, akan tetapi dalam

penelitian ini masih ada keterbatasan yaitu kemungkinan jawaban yang tidak

sesuai dengan kebenaranya, karena alasan-alasan tertentu meskipun peneliti sudah

berupaya agar responden mengisi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Penggunaan instrumen test tanpa adanya instrumen pendukung lain sehingga

kurang mengungkap lebih dalam lagi. Dalam pengambilan data, peneliti

meninggalkan instrumen sehingga kemungkinan jawaban yang sama tidak bisa

dihindarkan.

Page 95: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

82

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

secara umum bahwa tingkat pemahaman guru BK di SMP Negeri Kota Semarang

tentang layanan BK format klasikal tahun ajaran 2015/2016 yaitu berada pada

kriteria rendah (61,52%). Sedangkan secara khusus dapat disimpulkan bahwa :

1) Pemahaman guru BK tentang layanan orientasi berada pada kategori

rendah.

2) Pemahaman guru BK tentang layanan informasi berada pada kategori

rendah

3) Pemahaman guru BK tentang layanan penguasaan konten berada pada

kategori rendah

4) Pemahaman guru BK tentang layanan penempatan dan penyaluran berada

pada kategori rendah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran untuk

guru BK di SMP Negeri Kota Semarang dan beberapa pihak sebagai berikut :

1) Guru BK hendaknya berperan aktif untuk meningkatkan pemahamannya

baik secara teori maupun praktik dengan mengikuti workshop, seminar,

atau menempuh pendidikan lanjutan bimbingan dan konseling.

Page 96: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

83

2) Kepala sekolah hendaknya memfasilitasi guru BK dalam hal sarana dan

prasarana seperti LCD dan pemberian jam kepada guru BK untuk

melakukan bimbingan klasikal.

3) Untuk peneliti lanjutan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian

awal bagi penelitian selajutnya yang berkaitan dengan penelitian ini agar

lebih mendalam lagi.

Page 97: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

84

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto , Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta

Awalya. 1995. Upaya Pemahaman Siswa Yang Dilakukan Konselor Dalam

Melaksanakan Bimbingan di Sekolah. Tesisi (Tidak Diterbitkan).

Bandung : Ikip Bandung

Azwar, Syaifudin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

______________ 2007. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar

Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional .2007. Rambu-Rambu

Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Dalam Jalur

Pendidikan Formal

Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling. Semarang:Jurusan

Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES.

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan

Konseling.jakarta:Rineka Cipta

Purwoko, Budi. Dan Titin Indah P. 2007. Pemahaman Individu Melalui

Teknik Non-test. Surabaya: Unesa Press.

Rusman.2014. Model- model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sardiman A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai.

Jakarta: LP3ES.

Sugiyo. 2011. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah Pedoman

Teori dan Praktis bagi Konselor Sekolah. Semarang: Widya Karya.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Page 98: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

85

________ 2010. Metode Penelitian Kuantatif Kualitatif dan R&D. Bandung

: Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut dan Nila Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan dan

konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Supriyo. 2010. Teknik bimbingan klasikal. Semarang: Swadaya Publishing.

Sunani, Nuning Hidayah. 2014. Optimalisasi Bimbingan Klasikal untuk

Meningkatkan Kemampuan Guru BK dalam Melaksanakan Layanan

Melalui Focus Group Discussion (FGP). Jurnal online.

Suharso, dan Ana Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Semarang: Widya Karya.

Mugiarso, H dkk, 2009. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UPT MKK

UNNES

Nana, Syaodih Sukmadinata. 2008. Metode Penelitian Tindakan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: GI

Triyono dan Mastur. 2014. Materi Layanan BK format klasikal Bimbingan

dan Konseling Bidang Bimbingan Pribadi. Yogyakarta: Paramitra

Publishing.

Widodo, Ari. 2006. Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembanagn Butir

Soal. Buletin Puspendik. 3(2), 18-29.

Winkel dan Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Widyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Yusuf, syamsu. 2009. Program Bimbingan dan Konseling di sekolah.

Bandung: Rizqi Press.

Page 99: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

86

LAMPIRAN

Page 100: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

87

Lampiran 1

DATA GURU BK SMP NEGERI KOTA SEMARANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

(sumber : Dinas Pendidikan, 2015)

NAMA NIP TEMPAT TUGAS

H. Nusantara , Drs.MM 19601010 198803 1 015 SMP N 01 SEMARANG

Susetyaningsih, Dra. 19600702 198703 2 003 SMP N 01 SEMARANG

Safaatun, S.Pd 19661216 199003 2 009 SMP N 01 SEMARANG

Veronica Indarswati,

S.Psi, M.Si 19780329 200903 2 004 SMP N 01 SEMARANG

Enny Setyawati, S.Pd. 19590314 198403 2 003 SMP N 02 SEMARANG

Sukati, S.Pd, M.Si., Kons. 19660910 199203 2 009 SMP N 02 SEMARANG

Dra. Ani Prihatin Joediati,

M.Pd. 19661214 200604 2 006

SMP N 02 SEMARANG

Bani Haris, S.Ag, M.Si 19720523 199702 1 002 SMP N 02 SEMARANG

Drs.Suryo Atmojo 195703041978021006 SMP N 03 SEMARANG

Dra.Nunuk Supatmiwati 196103041987032006 SMP N 03 SEMARANG

Drs.Sutarno 196609071998021003 SMP N 03 SEMARANG

Sri Winarni ,S.Pd 196610281995122004 SMP N 03 SEMARANG

Drs. Supriyono 196011291987031004 SMP N 04 SEMARANG

Sri Hariningsih, S.Pd 195704101981032008 SMP N 04 SEMARANG

Helena Lilis Vonawati,

S.Pd 196310071984032008

SMP N 04 SEMARANG

Sri Andayani 19581125 198111 2 001 SMP N 05 SEMARANG

H a r i n i 19550810 198603 2 002 SMP N 05 SEMARANG

Jirahayu 19650108 198703 2 004 SMP N 05 SEMARANG

Eko Rustanto 19790516 200903 1 002 SMP N 05 SEMARANG

Sri Wahyu Puji

Astuti,S.Pd 197206202008012004

SMP N 06 SEMARANG

Renny Imelda,S.Psi,S.Pd 197106032008012005 SMP N 06 SEMARANG

Mia Indah 198505062009032006 SMP N 06 SEMARANG

Page 101: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

88

Kusumawati,S.Pd

Dra. Sri Ardiati 19561012 198203 2 009 SMP N 07 SEMARANG

Dra. Niken Prabandari 19640315 198703 2 013 SMP N 07 SEMARANG

Ahmad Saekhan, S.Pd 196311121984051007 SMP N 08 SEMARANG

Dewi Cahya Haksini,Dra 196203271988032006 SMP N 08 SEMARANG

Katmiati, S.Pd 196304072006042001 SMP N 08 SEMARANG

Tri Maryani, Dra 19630326 2007012003 SMP N 08 SEMARANG

Wiwik Diah Murniaty,

S.Pd 19611027 198401 2 001 SMP N 09 SEMARANG

Drs. Agus Purjono 19610820 198703 1 007 SMP N 09 SEMARANG

Dra. Tina Atik Prihatini 19640107 200604 2 003 SMP N 09 SEMARANG

Ch.

RETNANINGSIH,M.Pd 19590916 198603 2 004

SMP N 10 SEMARANG

HARTATI AGUSTIYANI 19671023 198903 2 008 SMP N 10 SEMARANG

Dra. SITI MARFU'AH 19671212 199802 2 001 SMP N 10 SEMARANG

Dra. MUZTAHIDAH 1968072 200501 2 010 SMP N 10 SEMARANG

DRA.TRISNANINGSIH 196302081987032010 SMP N 11 SEMARANG

Dra.SRI

HASTUTI,M.PD,Kons 196612051990032007

SMP N 11 SEMARANG

TRI SUWARNI, S.Pd 198410212009032003 SMP N 11 SEMARANG

SANTINA,S.Pd. NON PNS SMP N 11 SEMARANG

Dra. Sri Budi Dadiningsih 195910021986032010 SMP N 12 SEMARANG

Dra. Nunuk Malika Nurul

H. 195905221986032005 SMP N 12 SEMARANG

Suryo Muryanto, S.Pd. 196301231989031009 SMP N 12 SEMARANG

Hj. Suyati, S.Pd. 195907161984032007 SMP N 12 SEMARANG

Th. Sulistyawati, S.Pd 195804021981032007 SMP N 13 SEMARANG

Dra. Nunik Budi S. Kons - SMP N 13 SEMARANG

Muarifah S.Pd - SMP N 13 SEMARANG

Agnes Hermin R, S.Pd - SMP N 13 SEMARANG

Henny Ernawati, S.Pd - SMP N 13 SEMARANG

Page 102: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

89

Dra. Hj. SRI HARTATI 195901281979032003 SMP N 14 SEMARANG

EDY BUDOYO, S.Pd 196505231989031010 SMP N 14 SEMARANG

ENDANG SETYOWATI,

S.Pd 196506261987032014 SMP N 14 SEMARANG

PRIBADI, S.Pd 196510251986021004 SMP N 14 SEMARANG

Dra. RM.NENTIN

YULSASIH 196607192006042004 SMP N 14 SEMARANG

Iriani, S.Pd,Kons. 196303191983032005 SMP N 15 SEMARANG

Dra. Hj. Umi Hanik 196401011990032013 SMP N 15 SEMARANG

Nurul Aliem, S.Psi 198509192009032006 SMP N 15 SEMARANG

Dra. S u t i n i 196711102008012008 SMP N 15 SEMARANG

Supiyarto, BA 19590404 198503 1 014 SMP N 16 SEMARANG

Iswanti, S.Pd 19600704 198703 2 003 SMP N 16 SEMARANG

Dra. Musiamah 19671203 199802 2 002 SMP N 16 SEMARANG

Bedjo Eko Prajitno, S.Pd 19591020 198601 1 003 SMP N 16 SEMARANG

Dra.Sartini 19640421 198803 2 005 SMP N 17 SEMARANG

Dra.Maryatun 19680221 200501 2 009 SMP N 17 SEMARANG

Horsman Rita Maria M,

S.Pd 19710823 200903 2 002 SMP N 17 SEMARANG

HARTININGTYAS, S.Pd 195902191987032003 SMP N 18 SEMARANG

Dra. SITI AISYAH 196704111995122001 SMP N 18 SEMARANG

ONENG WULANDARI 198401182009032009 SMP N 18 SEMARANG

TRI ASTUTI

SETYORINI, S.Psi 198106012010012033 SMP N 18 SEMARANG

Maryati, S.Pd. 19630418 198303 2011 SMP N 19 SEMARANG

Heri Susilo, S.Psi. 19741122 200903 1001 SMP N 19 SEMARANG

Fitri Windi Astuti, S.Psi. 19841020 200903 2 008 SMP N 19 SEMARANG

FIRSTY MAHNANI

YUDHANINGTYAS,S.Pd 19601231 198111 2 011 SMP N 20 SEMARANG

Dra. NANIK

SETYOWATI 19631123 199512 2 001 SMP N 20 SEMARANG

Page 103: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

90

DRS. ISKANDAR 19630625 200701 1 006 SMP N 20 SEMARANG

Asri Mutuwanti ,S.Pd 19561020 197701 2 004 SMP N 21 SEMARANG

Fuaidiyati ,S.Pd 19600729 198603 2 014 SMP N 21 SEMARANG

Lilis Tri Saktini ,S.Pd,

M.Pd 19650209 198903 2 006 SMP N 21 SEMARANG

Agus Prabowo S.B, M.Pd. 19610802 198302 1 003 SMP N 22 SEMARANG

Rofiin, S.Pd. 19700908 200212 1 006 SMP N 22 SEMARANG

Anita Rakhmi S., S.Pd. 19770519 200903 2 001 SMP N 22 SEMARANG

Tunggul Widyastuti, S.Pd. 19810202 201001 2 025 SMP N 22 SEMARANG

Hapsari Nurcahyani S.Psi. 198308042010012024 SMP N 23 SEMARANG

Anik Masrifaniah Rahayu

S Pd 198410162009032004 SMP N 23 SEMARANG

Susi Eriyani, S.Pd 196205231983042006 SMP N 24 SEMARANG

Dra. Yuniarti 196704011995122003 SMP N 24 SEMARANG

Candra Aprelia, S.Pd 198304232009032007 SMP N 24 SEMARANG

Dyan Yuni Rachmawati,

S.Psi NON PNS

SMP N 24 SEMARANG

YULIATININGSIH,S.Pd. 19560705 198203 2 004 SMP N 25 SEMARANG

Dra. THERESIA INDAH

ABRIANISASI 19660624 199003 2 006 SMP N 25 SEMARANG

SRI WRESNI,S.Pd. 19641223 200801 2 003 SMP N 25 SEMARANG

Sukasti, S.Pd 19600919 198703 2 012 SMP N 26 SEMARANG

Rini Andayani S.Pd 19681001 200801 2 014 SMP N 26 SEMARANG

Tri Setyaningsih, S.Pd 19730306 200801 2 011 SMP N 26 SEMARANG

Fendi Ermawan, S.Pd 19760226 200801 1 008 SMP N 26 SEMARANG

Yani Husniati, S.Pd 19630129 198803 2 005 SMP N 26 SEMARANG

SURATI, SPd 195709021982032005 SMP N 27 SEMARANG

MUDJIONO, SPd 195503191985031007 SMP N 27 SEMARANG

V. WINDARTI, S.Pd 198103072005012009 SMP N 27 SEMARANG

Dra. Siwinarti, M.Pd 19590507 198703 2 003 SMP N 28 SEMARANG

Dra. Rr.DatengRejeki 19620117 198602 2 002 SMP N 28 SEMARANG

Page 104: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

91

Dewi Cahyaningsih, MM

Widayati, S.Pd 19670908 200501 2 007 SMP N 28 SEMARANG

Widiyarini, S.Pd 19800816 200903 2 006 SMP N 28 SEMARANG

Dra. Retno Ambarwati 196209121987032010 SMP N 29 SEMARANG

Sulistyaningsih, S.Pd. 197112052007012006 SMP N 29 SEMARANG

Yoga Ayu Oktaria

Rosawati,S.Psi 198310282009032002 SMP N 29 SEMARANG

Wahyuni,S..Psi NON PNS SMP N 29 SEMARANG

Dra. WIDYANINGSIH 196209111986092001 SMP N 30 SEMARANG

SUKAEMI, S.Pd 196010101984032019 SMP N 30 SEMARANG

MUNADI, S.Pd 196502161988031009 SMP N 30 SEMARANG

DRA. SULISTYORINI 19600228 198803 2 004 SMP N 31 SEMARANG

RIS SUMARYANI, S.PD 19731227 199403 2 005 SMP N 31 SEMARANG

Drs. SUNARNO 195807071986031021 SMP N 32 SEMARANG

KUN INDAH HARTATI,

BA 196202031989032007 SMP N 32 SEMARANG

ELIZABETH DIYAH S,

S.Pd 196902172008012005 SMP N 32 SEMARANG

SUSILOWATI, S.Pd 19581209 198503 2 006 SMP N 33 SEMARANG

Dra. ETTY ZURAIDA 19620401 198703 2 006 SMP N 33 SEMARANG

TUTY RAHAYU, S.Pd 19630811 200801 2 001 SMP N 33 SEMARANG

Dra. Sri Sunarti 196311041992032006 SMP N 34 SEMARANG

Sri Untari, S.Pd 196504211989022005 SMP N 34 SEMARANG

Sri Kusyati, S.Pd 195802031987032002 SMP N 34 SEMARANG

Prihatin, S.Pd 196003241987032002 SMP N 34 SEMARANG

Ekwanto HS, BA 19570622 198603 1 007 SMP N 35 SEMARANG

Suwarto, S.Pd 19671101 199303 1 003 SMP N 35 SEMARANG

Mariyoto, S.Pd 19641018 199802 1 002 SMP N 36 SEMARANG

Lulus Pujiati, S.Pd 19650630 198902 2 002 SMP N 36 SEMARANG

Nanik Dwihastuti,

S.Pd,M.Si. 19750930 199403 2 002 SMP N 36 SEMARANG

Page 105: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

92

Marta Suliastiningsih,

S.Pd,M./Si. 19750313 200701 2 017 SMP N 36 SEMARANG

Endang Pudji Astuti,

S.Pd., Kons 196007301979112004 SMP N 37 SEMARANG

Dra. Kristina Yuliati 196607152005012003 SMP N 37 SEMARANG

Indah Winarti, S.Pd. 196802262007012004 SMP N 37 SEMARANG

Endriana Ambarwati,

S.Pd.,MSi 19640115 199802 2 001 SMP N 38 SEMARANG

Wigati Yanti,S.Pd.,MSi. 19621214 198803 2 006 SMP N 38 SEMARANG

Dra. Sri Setyaningsih 19630808 199412 2 001 SMP N 39 SEMARANG

Sri Rejeki, S.Pd 19640402 198703 2 011 SMP N 39 SEMARANG

Kusriningsih, S.Pd 19670908 200212 2 001 SMP N 39 SEMARANG

Budi Suryanti, S.Pd 19620814 199302 2 001 SMP N 39 SEMARANG

Suatmiati,S.Pd 19600827 198501 2 001 SMP N 40 SEMARANG

Dra. Biif Nur Wahyu Eny 19640830 198903 2 002 SMP N 40 SEMARANG

Dra. Eka Parasita 19660914 199512 2 003 SMP N 40 SEMARANG

Lia Tri Prasasti,S.Pd 19840404 200903 2 011 SMP N 40 SEMARANG

Dra.Nurwakhidah

Pramudiyati 19650305 199003 2 006 SMP N 41 SEMARANG

Eksi Kristiyani, S.Pd. 19671110 199802 2 001 SMP N 41 SEMARANG

Enggi Suwahuni, S.Pd. 19740412 200701 2 020 SMP N 41 SEMARANG

Nunik Prihatini, S.Pd. 19770625 200801 2 009 SMP N 41 SEMARANG

Page 106: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

93

Lampiran 2

DAFTAR SAMPEL PENELITIAN

GURU BK SMP NEGERI KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016

Wilayah Nama Sekolah Nama Guru BK

Pusat kota

SMP Negeri 2

Enny Setyawati, S.Pd.

Sukati, S.Pd, M.Si.,

Kons.

Dra. Ani Prihatin

Joediati, M.Pd.

SMP Negeri 3

Drs.Suryo Atmojo

Dra.Nunuk Supatmiwati

Drs.Sutarno

SMP Negeri 32

Drs. SUNARNO

KUN INDAH

HARTATI, BA

ELIZABETH DIYAH S,

S.Pd

jumlah 3 sekolah 9 guru

Transisi

SMP Negeri 14

Dra. Hj. SRI HARTATI

EDY BUDOYO, S.Pd

ENDANG

SETYOWATI, S.Pd

PRIBADI, S.Pd

Dra. RM.NENTIN

YULSASIH

SMP Negeri 10

Ch.

RETNANINGSIH,M.Pd

HARTATI

AGUSTIYANI

Dra. SITI MARFU'AH

SMP Negeri 33

SUSILOWATI, S.Pd

Dra. ETTY ZURAIDA

TUTY RAHAYU, S.Pd

SMP Negeri 17

Dra.Sartini

Dra.Maryatun

Horsman Rita Maria M,

S.Pd

SMP Negeri 27

SURATI, SPd

MUDJIONO, SPd

V. WINDARTI, S.Pd

SMP Negeri 15

Iriani, S.Pd,Kons.

Dra. Hj. Umi Hanik

Nurul Aliem, S.Psi

Dra. S u t i n i

SMP Negeri 12 Dra. Sri Budi

Page 107: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

94

Dadiningsih

Dra. Nunuk Malika

Nurul H.

Suryo Muryanto, S.Pd.

Hj. Suyati, S.Pd.

jumlah 7 sekolah 25 guru

Pinggiran

SMP Negeri 31

DRA. SULISTYORINI

RIS SUMARYANI,

S.PD

SMP Negeri 22

Agus Prabowo S.B,

M.Pd.

Rofiin, S.Pd.

Anita Rakhmi S., S.Pd.

Tunggul Widyastuti,

S.Pd.

jumlah 2 sekolah 6 guru

TOTAL 11 SEKOLAH 40 GURU

Page 108: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

95

Lampiran 3

KISI- KISI INSTRUMEN UJI COBA

PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN BK KLASIKAL

VARIABEL SUBVARIABEL INDIKATOR DISKRIPTOR ITEM

B S

Pemahaman

guru BK

tentang

layanan BK

format

klasikal

5. Layanan

Orientasi

1.8 Pengertian

Layanan

Orientasi

1.8.1 Menjelaskan

Pengertian

Layanan

Orientasi

1 2,3

1.9 Tujuan

Layanan

Orientasi

1.9.1 Menjabarkan

tuuan Layanan

Orientasi

4 5

1.10 Fungsi

Layanan

Orientasi

1.10.1 Menyebutkan

Fungsi

Layanan

Orientasi

6 7

1.11 Ruang

Lingkup

Layanan

Orientasi

1.11.1 Memberikan

contoh Ruang

Lingkup

Layanan

Orientasi

8 9,10

1.12 Tahap

Perencanaan

1.12.1 Menetapkan

materi layanan

orientasi

11 12

1.12.2 Menetapkan

tujuan layanan

13 14

1.12.3 Menetapkan

sasaran

layanan

15 16

1.12.4 Menetapkan

bahan, sumber

bahan dan

nara sumber

terkait.

17 18

1.12.5 Menetapkan

metode dan

teknik khusus.

19 20

1.12.6 Menentukan

waktu

pelaksanaan

21 22

1.13 Tahap

Pelaksanaan

1.13.1 Pembukaan,

rapport dan

penyampaian

tujuan.

23 24,

25

1.13.2 Kegiatan inti 26,2 28

Page 109: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

96

layanan

orientasi

meliputi

eksplorasi,

elaborasi, dan

konfirmasi.

7

1.13.3 Penutup,

kesimpulan,

umpan balik,

dan tindak

lanjut

29,3

0

31

1.14 Evaluasi 1.14.1 Evaluasi

proses

32

1.7.3 Evaluasi hasil 33

1.7.4 Tindak lanjut 34

6. Layanan

Informasi

2.8 Pengertian

layanan

informasi

2.8.1 Menjelaskan

pengertian

layanan

informasi

35,

36

37

2.9 tujuan

layanan

informasi

2.9.1 menjabarkan

tujuan tujuan

layanan

informasi

38 39

2.10 Fungsi

layanan

informasi

2.10.1 Menyebutkan

fungsi layanan

informasi

40 41

2.11 Ruang

lingkup

layanan

informasi

2.11.1 Memberikan

contoh ruang

lingkup

layanan

informasi

42,

43

44

2.12 Perenca

naan

2.12.1 Menetapkan

materi layanan

informasi.

45 46

2.12.2 Menetapkan

tujuan layanan

informasi.

47 48

2.12.3 Menetapkan

sasara layanan

informasi.

49

2.12.4 Menetapkan

bahan, sumber

bahan dan nara

sumber terkait.

50 51

2.12.5 Menetapkan

metode dan

teknik khusus.

52,

53

54

Page 110: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

97

2.13 Pelaksan

aan/inti

2.13.1 Pembukaan,

rapport, dan

penyampaian

tujuan.

55,

56

57,

58

2.13.2 Kegiatan inti

layanan

informasi

meliputi

eksplorasi,

elaborasi, dan

konfirmasi.

59,

60,

61

62

2.13.3 Penutup,

kesimpulan,

umpan balik,

dan tindak

lanjut.

63,

64

2.14 Evaluasi 2.14.1 Evaluasi

proses

65

2.14.2 Evaluasi hasil 66

2.14.3 Tindak lanjut 67

7. Layanan

Penguasaan

Konten

3.8 pengertian

layanan

penguasaan

konten

3.8.1 menjelaskan

pengertian

layanan

penguasaan

konten

68,

69

70

3.9 Tujuan

layanan

penguasaan

konten

3.9.1 Menjabarkan

tujuan layanan

penguasaan

konten

71 72

3.10 Fungsi

penguasaan

konten

3.10.1 Menyebutkan

fungsi layanan

penguasaan

konten

73 74

3.11 Rung

lingkup

penguasaan

konten.

3.11.1 Memberikan

contoh ruang

lingkup

layanan

penguasaan

konten

75,

76

77

3.12 Tahap

Perencanaan

3.12.1 Menetapkan

materi layanan

penguasaan

konten.

78 79

3.12.2 Menetapkan

tujuan layanan

penguasaan

konten.

80 81

Page 111: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

98

3.12.3 Menetapkan

sasaran

layanan

penguasaan

konten.

82

3.12.4 Menetapkan

bahan, sumber

bahan dan nara

sumber terkait.

83 84

3.12.5 Menetapkan

metode dan

teknik khusus.

85 86

3.13 Pelaksan

aan/inti

3.13.1 Pembukaan,

rapport dan

penyampaian

tujuan.

87,

88

89

3.13.2 Kegiatan inti

layanan

penguasaan

konten

meliputi

eksplorasi,

elaborasi, dan

konfirmasi

90,

91,

92

93

3.13.3 Penutup,

kesimpulan,

umpanbalik

dan tindak

lanjut

94,

95

96

3.14 Evaluasi 3.14.1 Evaluasi

proses

97

3.14.2 Evaluasi hasil 98

3.14.3 Tindak lanjut 99,

100

101

8. Layanan

Penempatan

dan

Penyaluran

4.9 Pengertian

layanan

penempatan

dan

penyaluran.

4.9.1 Menjelaskan

pengertian

layanan

penempatan

dan

penyaluran

102,

103

104

4.10 Tujuan

laynan

penempatan

dan

penyaluran

4.10.1 Menjabarkan

tujuan layanan

penempatan

dan penyaluran

105 106

4.11 Fungsi

laynaan

4.11.1 Menyebutkan

fungsi layanan

107 108

Page 112: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

99

penempatan

dan

penyaluran

penempatan

dan penyaluran

4.12 Ruang

lingkup

layanan

penempatan

dan

penyaluran.

4.12.1 Memberikan

contoh ruang

lingkup

layanan

penempatan

dan penyaluran

109 110,

111

4.13 Perenca

naan

4.13.1 Menetapkan

materi layanan

penempatan

penyaluran.

112,

113

114

4.13.2 Menetapkan

tujuan

pemberian

layanan.

115 116

4.13.3 Menetapkan

sasaran

layanan.

117

4.13.4 Menetapkan

bahan, sumber

bahan dan nara

sumber terkait.

118 119

4.13.5 Menetapkan

metode dan

teknik khusus.

120

4.14 Pelaksan

aan/inti

4.14.1 Pembukaan,

rapport, dan

penyampaian

tujuan.

121,

122,

123

124

4.14.2 Kegiatan inti

layanan

penempatan

penyaluran

meliputi

eksplorasi,

elaborasi, dan

konfiramasi.

125,

126

127

4.14.3 Penutup,

kesimpulan,

umpan balik

dan tindak

lanjut.

128,

129

4.15 Evaluasi 4.15.1 Evaluasi

proses

130

4.15.2 Evaluasi hasil 131

Page 113: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

100

4.15.3 Tindak lanjut 132

4.16 perbeda

an

pelaksanaan

layanan

penguasaan

konten

dengan

layanan

format

klasikal lain.

4.16.1 Membedakan

dengan

pelaksanaan

layanan

orientasi.

133 134

4.16.2 Membedakan

dengan

pelaksanaan

layanan

informasi.

135,

136

4.16.3 Membedakan

dengan

pelaksanaan

layanan

penguasaan

konten.

137 138

Page 114: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

101

Lampiran 4

PELAYANAN BK FORMAT KLASIKAL DI SEKOLAH

A. Pengantar

Dengan hormat,

Pernyataan dalam instrumen ini berisi tentang pelaksanaan layanan BK format

klasikal. Maksud dan tujuan disusunnya instrumen ini untuk mengetahui tentang

pelaksanaan layanan BK format klasikal di SMP se-Kota semarang, serta

diharapkan bermanfaat untuk membantu meningkatkan mutu bimbingan dan

konseling di sekolah.

Sehubungan dengan tujuan tersebut diatas Bapak/Ibu dimohon menjawab

pertanyaan pada instrumen sesuai kemampuan Bapak/Ibu. Jawaban yang

Bapak/Ibu berikan akan dijamin kerahasiaanya dari pihak-pihak yang tidak

berwenang.

Atas partisipasi, bantuan dan kerjasama yang telah Bapak/Ibu berikan, saya

mengucapkan terimakasih.

B. Petunjuk

1. Isilah identitas pada lembar jawab yang disediakan.

2. Berikut ini terdapat 138 pernyataan. Setiap pernyataan diikuti 2 pilihan

jawaban sebagai berikut :

B : Bila pernyataan tersebut dianggap benar oleh bapak/ibu.

S : Bila pernyataan tersebut dianggap salah oleh bapak/ibu.

3. Jawaban ditulis pada lembar jawab yang telah disediakan.

4. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut bapak/ibu sesuai, dengan

cara memberikan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia.

5. Pastikan tidak ada pernyataan yang belum dijawab ketika bapak/ibu

mengumpulkan kembali.

C. Contoh Pengisian

1. Layanan informasi dapat dilakukan dengan format klasikal.

No B S

1. V

Jika bapak/ibu merasa bahwa layanan informasi dapat dilakukan dengan

format klasikal, maka berilah tanda centang (√) pada kolom Benar (B).

- SELAMAT MENGERJAKAN -

Page 115: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

102

A. Layanan Bimbingan dan Konseling Format Klasikal

No Pernyataan

1 Layanan orientasi merupakan layanan bimbingan yang dilakukan untuk

memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang

baru dimasukinya.

2 Siswa kelas tiga tidak memerlukan layanan orientasi

3 Siswa kelas dua sangat memerlukan layanan orientasi tentang sekolah

4 Tujuan layanan orientasi berhasil ketika siswa dapat berorientasi dengan

baik

5 Salah satu penyebab prestasi siswa kurang maksimal karena siswa tidak bisa

menyesuaikan diri dengan lingkungan.

6 Mencegah agar siswa tidak salah dalam memilih lingkungan yang tidak

sesuai dengan dirinya adalah salah satu fungsi layanan orientasi

7 Siswa mempunyai pemahaman bahwa lingkungan sekitar harus sesuai

dengan apa yang diharapkan merupakan fungsi layanan orientasi.

8 Layanan orientasi mencakup bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir

9 Contoh layanan orientasi bidang karir yaitu menjelaskan ekstrakulikuler

yang ada di sekolah

10 Layanan orientasi hanya boleh diberikan oleh guru BK

11 Pada awal semester guru BK memberikan needassesment kepada siswa.

12 Materi orientasi tidak harus dari needassesment, sesuai dengan materi yang

guru BK miliki.

13 Sebelum memberikan layanan orientasi guru BK menentukan tujuan

orientasi

14 Tujuan orientasi tidak harus sesuai dengan materi yang akan diberikan

15 Guru BK menentukan sasaran layanan sesuai dengan materi yang ingin

disampaikan.

16 Orang tua siswa juga bisa menjadi sasaran layanan orientasi.

17 Materi orientasi di buat oleh guru BK berdasarkan pengetahuan guru BK.

18 Dalam kegiatan orientasi narasumbernya hanya guru BK.

19 Guru BK menentukan teknik penyampaian materi orientasi harus

Page 116: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

103

mempertimbangakan materi yang akan disampaikan.

20 Layanan orientasi dilakukan dengan metode ceramah saja agar lebih efektif.

21 Layanan orientasi diberikan kepada siswa pada saat pertama siswa masuk

sekolah

22 Guru BK ikut berperan aktif pada saat masa orientasi siswa baru,

23 Guru BK selalu membuka dengan salam dan berda’o sebelum kegiatan

klasikal dimulai.

24 Setelah mengucapkan salam guru BK langsung memberikan materi karenan

siswa selalu siap untuk menerima materi.

25 Guru BK tidak harus menyampaikan tujuan dari layanan karena siswa

harusnya sudah tahu.

26 Siswa dilibatkan dalam mencari diberbagai sumber tentang materi layanan

orientasi yang disampaikan.

27 Guru bk memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa, guru dan sumber

belajar lainya.

28 Materi yang diberikan tidak harus sama degan satlan yang dibuat

29 Siswa dapat menyimpulkan apa yang dibahas pada pembahasan materi

30 Guru BK tidak perlu menyimpulkan materi yang sudah dibahas.

31 Guru BK menutup layanan dengan berdoa.

32 Setelah memberikan layanan orientasi guru BK mengevaluasi proses

pemberian layanan.

33 Evaluasi hasil dilakukan agar guru BK mengetahui bagaimana proses

layanan berlangsung.

34 Tindak lanjut dalam layanan orientasi bisa berupa layanan penguasan

konten.

35 Layanan informasi salah satu komponen dalam BK yang membekali peserta

didik dengan pengetahuan tetang data dan fakta dibidang belajar, karir,

pribadi dan sosial.

36 Layanan informasi membantu peserta didik untuk membuat rencana

kehidupan pada masa kini dan masa yang akan datang.

37 Layanan informasi mengharuskan peserta didik untuk mempraktikan

Page 117: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

104

informasi yang didapat.

38 Layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai

pengetahuan dan pemahaman yang berguna.

39 Siswa sudah bisa merencanakan jenjang karir selanjutnya merupakan tujuan

layanan informasi.

40 Fungsi utama layanan informasi adalah pencegahan dan pemahaman

41 Mencegah agar siswa tidak salah dalam memilih ekstrakulikuler merupakan

fungsi layanan informasi.

42 Informasi yang diberikan kepada siswa harus sesuai dengan kebutuhan

siswa dan selalu update.

43 Materi sopan santun adalah salah satu Layanan informasi bidang bimbingan

sosial.

44 Informasi jenjang karir selanjutnya setelah lulus SMP sangat penting untuk

siswa kelas 1.

45 Dalam menetapkan materi layanan informasi guru BK berpedoman pada

hasil needasesment.

46 Materi yang diberikan berupa informasi karir, belajar, sosial, dan budaya

47 Menentukan tujuan layanan informasi berguna agar layanan dapat

semaksimal mungkin.

48 tujuan layanan informasi secara umum adalah memberikan pemahaman

siswa terhadap ketrampilan tertentu.

49 Guru BK menentukan sasaran layanan informasi sesuai needasesment

50 Guru BK menggunakan fasilitas sekolah untuk menunjang layanan

informasi

51 Petugas kepolisian dapat menjadi nara sumber tentang kesehatan

lingkungan.

52 Dalam menetapkan metode guru BK hendaknya memilih sesuai dengan

materi yang akan disampaikan.

53 Metode karya wisata dapat membantu siswa belajar dengan menggunakan

berbagai sumber yang ada dalam masyarakat yang dapat menunjang

perkembangan mereka

Page 118: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

105

54 metode ceramah sangat tepat digunakan karena siswa dapat mendiskusikan

informasi yang didapatnya.

55 Guru BK perlu membina hubungan baik sebelum memberikan layanan.

56 Icebreaking perlu diberikan ketika awal layanan

57 Penyampaian tujuan layanan informasi kepada siswa bertujuan agar siswa

mengetahui manfaat dari layanan.

58 Guru BK akan memulai layanan informasi walaupun siswa belum siap

karena mengingat waktu.

59 Sebelum pemberian materi layanan informasi guru BK menanyakan persesi

siswa terhadap materi yang akan diberikan.

60 Dalam kegiatan eksplorasi yang harus diperhatikan guru BK antara lain

siswa berperan aktif dalam setiap kegiatan.

61 Siswa diajak berlatih untuk menerapkan informasi yang didapatkan.

62 Guru BK menjadi nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan

siswa.

63 Guru BK menyimpulkan isi layanan.

64 Diakhir layanan guru BK menanyakan kesan dan pesan selama kegiatan

layanan.

65 Evaluasi proses digunakan untuk mengetahui bagaimana hasil yang dicapai.

66 Evaluasi hasil berguna untuk mengetahui proses layanan informasi.

67 Konseling individu bisa digunakan untuk tindak lanjut layanan informasi

68 Layanan penguasaan konten merupakan kegiatan belajar yang memperlajari

kemampuan atau kopetensi tertentu.

69 Konten yang diberikan merupakan kemampuan untuk mengatasi masalah

belajar saja karena masih dalam lingkungan sekolah.

70 Layanan penguasaan konten tidak harus mengajarkan kemampuan tertentu.

71 Siswa dapat menggunakan kemampuan yang dipelajarinya untuk

meyelesaikan masalah yang dihadapi bukti layanan penguasaan konten

berhasil.

72 Salah satu tujuan penguasaan konten adalah agar siswa mengetahui tentang

informasi tertentu

Page 119: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

106

73 Setelah menguasai konten yang dajarkan guru BK, Taufik bisa mengatasi

masalah belajarnya. ini merupakan fungsi pengentasan dalam layanan

penguasaan konten.

74 Mengembangkan potensi diri siswa sekaligus memelihara potensi yang telah

ada bukanlah fungsi layanan penguasaan konten

75 Layanan penguasaan konten bisa mencangkup masalah karir

76 Layanan penguasaan konten bisa diberikan kepada seorang individu

77 Dalam mengajarkan konten tertentu hanya perlu satu pertemuan saja.

78 Guru BK menetapkan materi layanan penguasaan konten berdasarkan

needassesment

79 materi yang dipilih dari hasil needassesment berdasarkan tingkat yang

paling rendah

80 Tujuan layanan penguasaan konten ditetapkan berdasarkan materi yang

akan diberikan.

81 Secara umum tujuan layanan penguasaan konten agar siswa dapat mengerti

suatu informasi.

82 Sasaran layanan penguasaan konten ialah siswa

83 Sumber bahan dapat diperoleh melalui buku maupun internet.

84 Bahan yang diperlukan dalam layanan penguasaan konten disiapkan oleh

siswa.

85 Pemberian layanan penguasaan konten dapat dilakukan dengan media film

pemberlajaran.

86 Teknik khusus dalam layanan penguasaan konten berupa pelatihan konten

tertentu.

87 Pembukaan dalam layanan penguasaan konten berbeda dengan layanan

yang lain.

88 Hubungan yang baik pada awal pertemuan menentukan keberhasilan

layanan.

89 Materi layanan penguasaan konten diberikan ketika siswa siap.

90 Guru BK menanyakan persepsi siswa tentang materi yang akan diberikan.

91 Setiap layanan penguasaan konten diikuti pemberian tugas.

Page 120: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

107

92 Guru BK dapat mengenalkan lingkungan baru dengan layanan penguasaan

konten

93 Guru BK dapat memberikan pertanyaan seputar materi layanan kepada

siswa.

94 Diakhir layanan guru BK menyimpulkan inti layanan diberikan.

95 Umpan balik berguna agar siswa dapat memahami layanan infomasi

96 Guru BK menutup layanan penguasaan konten dengan do’a.

97 Evaluasi proses dalam layanan penguasaan konten berbeda dengan layanan

yang lain.

98 Hasil layanan yang baik ketika siswa mendapat manfaat dari konten yang

diberikan

99 Kajian pustaka bisa digunakan untuk tindak lanjut layanan penguasaan

konten

100 Tindak lanjut dilakukan berdasarkan hasil evaluasi,

101 Guru BK tidak perlu membuat laporan pelaksanaan program.

102 Guru BK membantu siswa dalam menentukan pilihan secara tepat sesuai

dengan bakat, minat dan kondisi pribadi siswa tersebut.

103 Menentukan kelompok belajar merupakan salah satu bentuk layanan

penempatan dan penyaluran

104 Guru BK dalam memberikan layanan penempatan dan penyaluran berfokus

pada minat siswa.

105 Membantu siswa agar mampu mengekspresikan bakat serta minatnya

merupakan tujuan layanan penempatan dan penyaluran.

106 Layanan penempatan dan penyaluran membantu siswa dalam menentukan

penjurusan sesuai dengan keinginan siswa dan orang tua siswa.

107 Mencegah agar potensi yang ada dalam diri siswa tidak berkembang dengan

baik salah satu fungsi layanan penempatan dan penyaluran

108 Fungsi pemeliharaan dan pengambangan dimaksudkan agar terpelihara dan

berkembanganya minat yang dimiliki siswa.

109 Guru BK menentukan tempat duduk siswa di dalam kelas.

110 Siswa menentukan kelompok belajar sesuai dengan yang disukai tanpa

Page 121: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

108

capur tangan guru BK

111 guru BK juga bertanggung jawab dalam menempatkan siswa yang akan

melanjutkan ke jenjang SMA/SMK sesuai dengan minat, bakat, dan

keadaan sosial siswa

112 Layanan penempatan dan penyaluran didahului dengan pengungkapan

kondisi fisik,akademik dan psikologis siswa.

113 Materi layanan penempatan dan penyaluran dapat ditentukan dengan

pengamatan langsung.

114 Cara memilih teman termasuk layanan penempatan dan penyaluran.

115 Secara umum tujuan layanan penempatan dan penyaluran agar siswa dapat

beradaptasi dengan lingkungan barunya.

116 Guru BK menentukan tujuan layanan penempatan penyaluran tergantung

materi yang akan diberikan.

117 Sasaran layanan penempatan dan penyaluran yaitu siswa

118 Guru BK dapat memanfaatkan media powerpoint untuk mendukung

pemberian layanan.

119 Guru BK bisa mendatangkan narasumber dari luar sekolah untuk

menunjang layanan penempatan dan penyaluran.

120 Dengan metode ceramah layanan penempatan dan penyaluran dapat berjalan

dengan maksimal.

121 Guru BK membuka dengan ucapan salam dan berdo’a

122 Setelah mengucapkan salam guru BK memberikan materi layanan.

123 Tujuan layanan disampaikan kepada siswa pada tahap pembukaan

124 Pembinaan hubungan dapat dilakukan dengan game ringan.

125 Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran sama dengan layanan

penguasaan konten.

126 Guru BK dapat mengatur posisi duduk dengan memperhatikan kondisi fisik

siswa.

127 Guru BK menjadi fasilitator dan narasumber dalam menjawab pertanyaan.

128 Guru BK menyimpulkan inti dari materi layanan penempatan dan

penyaluran tersebut.

Page 122: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

109

129 Guru BK menutup layanan dengan salam penutup dan berdo’a

130 Penilaian proses dilakukan oleh guru BK

131 Evalusi hasil dilakukan dengan meyebarkan angket setelah pemberian

layanan.

132 Guru BK harus mempunyai cacatan lengkap seluruh siswa asuhnya agar

dapat dilakuakn tindak lanjut.

133 Dalam layanan penemparan dan penyaluran siswa ditempatkan sesuai

dengan keadaan siswa sedangkan layanan orientasi hanya mengenalkan saja

tanpa menempatkan

134 Dalam layanan penempatan dan penyaluran terdapat informasi didalamnya.

135 Layanan penguasaan konten melatih siswa agar menguasai konten tertentu

begitu juga dengan layanan penempatan dan penyaluran.

136 Layanan penempatan dan penyaluran dan layanan informasi sama-sama

menempatkan siswa ke lingkungan yang sesuai.

137 Pelaksanaan layanan informasi tidak membutuhkan action seperti layanan

penempatan dan penyaluran.

138 Dalam pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran siswa diberikan

penugasan.

----- -----

Page 123: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

110

Lampiran 5

HASIL VALIDITAS PEMAHAMAN KONSEP DASAR LAYANAN BK FORMAT KLASIKAL

NO KODE butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 R1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1

2 R2 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1

3 R3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

4 R4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

5 R5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 R6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 R7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1

8 R8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1

9 R9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1

10 R10 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1

11 R11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0

12 R12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

13 R13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

14 R14 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

15 R15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 R16 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

17 R17 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1

18 R18 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

19 R19 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1

20 R20 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1

21 R21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

22 R22 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

23 R23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

24 R24 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1

R TABEL 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404

Page 124: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

111

R HITUNG 0.4265 0.5518

-

0.086 0.552 0.56972 0.603 0.45 0.662 0.4925

-

0.073 0.4320 0.6277 0.6247 0.484 0.43207

valid valid tidak

valid valid valid valid valid valid valid tidak

valid valid valid valid valid valid

butir soal

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1

0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1

0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0

0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

Page 125: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

112

0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404

0.6989 0.4633 0.4320 0.4425 0.5284 0.5284 0.5510 0.5674 0.4984 0.05762 0.468 0.489 0.4563 0.4320 0.5362 0.186 0.607 valid valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid tidakvalid valid

butir soal

33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1

1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1

0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1

0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1

1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1

0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1

Page 126: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

113

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1

0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404

0.4434 0.574 0.53425 -0.12 0.547 0.435 0.4130 0.632 0.439 0.25 0.5671 0.4214 0.675 0.6754 0.3451 0.564 0.601 0.421 valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid

BUTIR SOAL

51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68

0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1

0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0

1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

Page 127: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

114

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0

1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404

0.574 0.671 -0.95 0.572 -0.13 0.505 0.637 0.186 0.458 0.614 0.432 0.675 0.6601 -0.27 0.450 0.516 0.45 0.43 valid valid tidak valid valid tidak valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid

BUTIR SOAL

69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85

0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0

Page 128: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

115

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404

0.43206 0.66 0.432 0.6106 0.487 0.665 0.582 0.02389 0.62506 0.481 0.4506 0.5752 0.4815 0.43276 0.4772 -0.2465 0.489 valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid

BUTIR SOAL

86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1

1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1

1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0

1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0

1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1

0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 129: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

116

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0

0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0

1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404

0.511 0.487 0.57 0.671 -0.150 0.634 0.641 0.476 0.575 0.2014 0.439 0.611 0.53 -0.22 0.564 0.491 0.650 0.42 0.561 valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid

BUTIR SOAL

105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122

0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0

1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1

1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1

0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0

1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0

1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0

1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

Page 130: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

117

1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1

1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1

0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1

0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404

0.681 0.446 0.428 0.536 0.446 0.489 -0.202 -0.679 0.489 0.428 0.472 0.446 0.418 0.5165 -0.6318 0.658 -0.6471 0.3817 valid valid valid valid valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid

BUTIR SOAL

123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 JUMLAH

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 99

1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 105

1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 93

1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 96

0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 120

0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 120

0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 109

0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 120

1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 80

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 117

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 80

0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 121

1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 90

0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 92

Page 131: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

118

0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 121

0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 104

1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 73

0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 117

0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 108

0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 108

0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 120

0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 120

0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 83

0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 93

0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404 0.404

2489

0.438 0.65 0.581 0.2491 0.567 0.5113 0.5891 0.444 0.5611 0.61161 0.63331 0.44672 0.47918 0.41901 0.49501 0.568

valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 132: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

119

Lampiran 6

RELIABILITAS PEMAHAMAN TENTANG LAYANAN BK FORMAT

KLASIKAL

1. Reliabilitas pemahaman teori

Peneliti menggunakan aplikasi SPSS untuk menghitung reliabelitas

instrumen yang digunakan. Hasil dari penghitungannya yaitu :

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.906 138

Dari tabel diatas menunjukan bahwa r hitung adalah 0,906 lebih besar daripada r

tabel yaitu 0,404. Sehingga dapat disimpulkan bahwa intrumen pemahaman guru

BK tentang layanan BK format klasikal reliabel.

Page 133: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

120

Lampiran 7

KISI – KISI INSTRUMEN PENELITIAN

PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN BK FORMAT

KLASIKAL

VARIABEL SUBVARIABEL INDIKATOR DISKRIPTOR ITEM

B S

Pemahaman

guru BK

tentang

layanan BK

format

klasikal

1. Layanan

Orientasi

1.1 Pengertian

Layanan

Orientasi

1.1.1 Menjelaskan

Pengertian

Layanan

Orientasi

1 2

1.2 Tujuan

Layanan

Orientasi

1.2.1 Menjabarkan

tuuan Layanan

Orientasi

3 4

1.3 Fungsi

Layanan

Orientasi

1.3.1 Menyebutkan

Fungsi

Layanan

Orientasi

5 6

1.4 Ruang

Lingkup

Layanan

Orientasi

1.4.1 Memberikan

contoh Ruang

Lingkup

Layanan

Orientasi

7 8

1.5 Tahap

Perencanaan

1.5.1 Menetapkan

materi layanan

orientasi

9 10

1.5.2 Menetapkan

tujuan layanan

11 12

1.5.3 Menetapkan

sasaran

layanan

13 14

1.5.4 Menetapkan

bahan, sumber

bahan dan

nara sumber

terkait.

15 16

1.5.5 Menetapkan

metode dan

teknik khusus.

17 18

1.5.6 Menentukan

waktu

pelaksanaan

19 20

1.6 Tahap

Pelaksanaan

1.6.1 Pembukaan,

rapport dan

penyampaian

21 22

Page 134: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

121

tujuan.

1.6.2 Kegiatan inti

layanan

orientasi

meliputi

eksplorasi,

elaborasi, dan

konfirmasi.

23,2

4

25

1.6.3 Penutup,

kesimpulan,

umpan balik,

dan tindak

lanjut

26 27

1.7 Evaluasi 1.7.1 Evaluasi

proses

28 29

1.7.4 Evaluasi hasil 30

1.7.5 Tindak lanjut 31 32

2. Layanan

Informasi

2.1 Pengertian

layanan

informasi

2.1.1 Menjelaskan

pengertian

layanan

informasi

33 34

2.2 tujuan

layanan

informasi

2.2.1 menjabarkan

tujuan tujuan

layanan

informasi

35 36

2.3 Fungsi

layanan

informasi

2.3.1 Menyebutkan

fungsi layanan

informasi

37 38

2.4 Ruang

lingkup

layanan

informasi

2.4.1 Memberikan

contoh ruang

lingkup

layanan

informasi

39 40

2.5 Perencanaan 2.5.1 Menetapkan

materi layanan

informasi.

41 42

2.5.2 Menetapkan

tujuan layanan

informasi.

43 44

2.5.3 Menetapkan

sasara layanan

informasi.

45 46

2.5.4 Menetapkan

bahan, sumber

bahan dan nara

sumber terkait.

47 48

2.5.5 Menetapkan 49 50

Page 135: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

122

metode dan

teknik khusus.

2.6 Pelaksanaan/

inti

2.6.1 Pembukaan,

rapport, dan

penyampaian

tujuan.

51 52

2.6.2 Kegiatan inti

layanan

informasi

meliputi

eksplorasi,

elaborasi, dan

konfirmasi.

53,5

4,55

56

2.6.3 Penutup,

kesimpulan,

umpan balik,

dan tindak

lanjut.

57 58

2.7 Evaluasi 2.7.1 Evaluasi

proses

59 60

2.7.2 Evaluasi hasil 61 62

2.7.3 Tindak lanjut 63

3. Layanan

Penguasaan

Konten

3.1 pengertian

layanan

penguasaan

konten

3.1.1 menjelaskan

pengertian

layanan

penguasaan

konten

64,6

5

66

3.2 Tujuan

layanan

penguasaan

konten

3.2.1 Menjabarkan

tujuan layanan

penguasaan

konten

67 68

3.3 Fungsi

penguasaan

konten

3.3.1 Menyebutkan

fungsi layanan

penguasaan

konten

69 70

3.4 Rung

lingkup

penguasaan

konten.

3.4.1 Memberikan

contoh ruang

lingkup

layanan

penguasaan

konten

71 72

3.5 Tahap

Perencanaan

3.5.1 Menetapkan

materi layanan

penguasaan

konten.

73 74

3.5.2 Menetapkan

tujuan layanan

75 76

Page 136: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

123

penguasaan

konten.

3.5.3 Menetapkan

sasaran

layanan

penguasaan

konten.

77 78

3.5.4 Menetapkan

bahan, sumber

bahan dan nara

sumber terkait.

79 80

3.5.5 Menetapkan

metode dan

teknik khusus.

81 82

3.6 Pelaksanaan/

inti

3.6.1 Pembukaan,

rapport dan

penyampaian

tujuan.

83,8

4

85

3.6.2 Kegiatan inti

layanan

penguasaan

konten

meliputi

eksplorasi,

elaborasi, dan

konfirmasi

86,8

7

88

3.6.3 Penutup,

kesimpulan,

umpanbalik

dan tindak

lanjut

89 90

3.7 Evaluasi 3.7.1 Evaluasi

proses

91 92

3.7.2 Evaluasi hasil 93 94

3.7.3 Tindak lanjut 95 96

4. Layanan

Penempatan

dan

Penyaluran

4.1 Pengertian

layanan

penempatan

dan

penyaluran.

4.1.1 Menjelaskan

pengertian

layanan

penempatan

dan

penyaluran

97,9

8

99

4.2 Tujuan

laynan

penempatan

dan

penyaluran

4.2.1 Menjabarkan

tujuan layanan

penempatan

dan penyaluran

100 101

4.3 Fungsi 4.3.1 Menyebutkan 102 103

Page 137: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

124

laynaan

penempatan

dan

penyaluran

fungsi layanan

penempatan

dan penyaluran

4.4 Ruang

lingkup

layanan

penempatan

dan

penyaluran.

4.4.1 Memberikan

contoh ruang

lingkup

layanan

penempatan

dan penyaluran

104 105

4.5 Perencanaan 4.5.1 Menetapkan

materi layanan

penempatan

penyaluran.

106 107

4.5.2 Menetapkan

tujuan

pemberian

layanan.

108 109

4.5.3 Menetapkan

sasaran

layanan.

110 111

4.5.4 Menetapkan

bahan, sumber

bahan dan nara

sumber terkait.

112 113

4.5.5 Menetapkan

metode dan

teknik khusus.

114 115

4.6 Pelaksanaan/

inti

4.6.1 Pembukaan,

rapport, dan

penyampaian

tujuan.

116 117

4.6.2 Kegiatan inti

layanan

penempatan

penyaluran

meliputi

eksplorasi,

elaborasi, dan

konfiramasi.

118 119

4.6.3 Penutup,

kesimpulan,

umpan balik

dan tindak

lanjut.

120 121

4.7 Evaluasi 4.7.1 Evaluasi

proses

122 123

Page 138: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

125

4.7.2 Evaluasi hasil 124 125

4.7.3 Tindak lanjut 126 127

4.8 perbedaan

pelaksanaan

layanan

penguasaan

konten

dengan

layanan

format

klasikal lain.

4.8.1 Membedakan

dengan

pelaksanaan

layanan

orientasi.

128,

129

130,

131

4.8.2 Membedakan

dengan

pelaksanaan

layanan

informasi.

132,

133

134,

135

4.8.3 Membedakan

dengan

pelaksanaan

layanan

penguasaan

konten.

136,

137

138,

139

Page 139: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

126

Lampiran 8

PELAYANAN BK DI SEKOLAH

A. Pengantar

Dengan hormat,

Pernyataan dalam instrumen ini berisi tentang pelaksanaan layanan BK format

klasikal. Maksud dan tujuan disusunnya instrumen ini untuk mengetahui tentang

pelaksanaan layanan BK format klasikal di SMP se-Kota semarang, serta

diharapkan bermanfaat untuk membantu meningkatkan mutu bimbingan dan

konseling di sekolah.

Sehubungan dengan tujuan tersebut diatas Bapak/Ibu dimohon menjawab

pertanyaan pada instrumen sesuai kemampuan Bapak/Ibu. Jawaban yang

Bapak/Ibu berikan akan dijamin kerahasiaanya dari pihak-pihak yang tidak

berwenang.

Atas partisipasi, bantuan dan kerjasama yang telah Bapak/Ibu berikan, saya

mengucapkan terimakasih.

B. Petunjuk

1. Isilah identitas pada lembar jawab yang disediakan.

2. Berikut ini terdapat 139 pernyataan.. Setiap pernyataan diikuti 2

pilihan jawaban sebagai berikut :

B : Bila pernyataan tersebut dianggap benar oleh bapak/ibu.

S : Bila pernyataan tersebut dianggap salah oleh bapak/ibu.

3. Jawaban ditulis pada lembar jawab yang telah disediakan.

4. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut bapak/ibu sesuai, dengan

cara memberikan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia.

5. Pastikan tidak ada pernyataan yang belum dijawab ketika bapak/ibu

mengumpulkan kembali.

C. Contoh Pengisian

1. Layanan informasi dapat dilakukan dengan format klasikal.

No B S

1. V

Jika bapak/ibu merasa bahwa layanan informasi dapat dilakukan dengan format

klasikal, maka berilah tanda centang (√) pada kolom Benar (B).

- SELAMAT MENGERJAKAN -

Page 140: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

127

A. LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING FORMAT KLASIKAL

No Pernyataan

1 Layanan orientasi merupakan layanan bimbingan yang dilakukan untuk

memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang

baru dimasukinya.

2 Siswa kelas tiga tidak memerlukan layanan orientasi

3 Tujuan layanan orientasi berhasil ketika siswa dapat berorientasi dengan

baik

4 Salah satu penyebab prestasi siswa kurang maksimal karena siswa tidak bisa

menyesuaikan diri dengan lingkungan.

5 Mencegah agar siswa tidak salah dalam memilih lingkungan yang tidak

sesuai dengan dirinya adalah salah satu fungsi layanan orientasi

6 Siswa mempunyai pemahaman bahwa lingkungan sekitar harus sesuai

dengan apa yang diharapkan merupakan fungsi layanan orientasi.

7 Layanan orientasi mencakup bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir

8 Contoh layanan orientasi bidang karir yaitu menjelaskan ekstrakulikuler

yang ada di sekolah

9 Pada awal semester guru BK memberikan needassesment kepada siswa.

10 Materi orientasi tidak harus dari needassesment, sesuai dengan materi yang

guru BK miliki.

11 Sebelum memberikan layanan orientasi guru BK menentukan tujuan

orientasi

12 Tujuan orientasi tidak harus sesuai dengan materi yang akan diberikan

13 Guru BK menentukan sasaran layanan sesuai dengan materi yang ingin

disampaikan.

14 Orang tua siswa juga bisa menjadi sasaran layanan orientasi.

15 Materi orientasi di buat oleh guru BK berdasarkan pengetahuan guru BK.

16 Dalam kegiatan orientasi narasumbernya hanya guru BK.

17 Guru BK menentukan teknik penyampaian materi orientasi harus

mempertimbangakan materi yang akan disampaikan.

Page 141: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

128

18 Layanan orientasi dilakukan dengan metode ceramah saja agar lebih efektif.

19 Layanan orientasi diberikan kepada siswa pada saat pertama siswa masuk

sekolah

20 Guru BK ikut berperan aktif pada saat masa orientasi siswa baru,

21 Guru BK selalu membuka dengan salam dan berda’o sebelum kegiatan

klasikal dimulai.

22 Setelah mengucapkan salam guru BK langsung memberikan materi karenan

siswa selalu siap untuk menerima materi.

23 Guru BK tidak perlu menyimpulkan materi yang sudah dibahas.

24 Siswa dilibatkan dalam mencari diberbagai sumber tentang materi layanan

orientasi yang disampaikan.

25 Guru bk memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa, guru dan sumber

belajar lainya.

26 Materi yang diberikan tidak harus sama degan satlan yang dibuat

27 Siswa dapat menyimpulkan apa yang dibahas pada pembahasan materi

28 Konseling kelompok bisa digunakan sebagai tindak lanjut layanan orientasi

29 Proses pelaksanaan layanan orientasi tidak harus sesuai dengan apa yang

sudah direncanakan

30 Setelah memberikan layanan orientasi guru BK mengevaluasi proses

pemberian layanan.

31 Evaluasi hasil dilakukan agar guru BK mengetahui bagaimana proses

layanan berlangsung.

32 Tindak lanjut dalam layanan orientasi bisa berupa layanan penguasan

konten.

33 Layanan informasi salah satu komponen dalam BK yang membekali peserta

didik dengan pengetahuan tetang data dan fakta dibidang belajar, karir,

pribadi dan sosial.

34 Layanan informasi mengharuskan peserta didik untuk mempraktikan

informasi yang didapat.

35 Layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai

pengetahuan dan pemahaman yang berguna.

Page 142: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

129

36 Siswa sudah bisa merencanakan jenjang karir selanjutnya merupakan tujuan

layanan informasi.

37 Fungsi utama layanan informasi adalah pencegahan dan pemahaman

38 Mencegah agar siswa tidak salah dalam memilih ekstrakulikuler merupakan

fungsi layanan informasi.

39 Materi sopan santun adalah salah satu Layanan informasi bidang bimbingan

sosial.

40 Informasi jenjang karir selanjutnya setelah lulus SMP sangat penting untuk

siswa kelas 1.

41 Dalam menetapkan materi layanan informasi guru BK berpedoman pada

hasil needasesment.

42 Materi yang diberikan berupa informasi karir, belajar, sosial, dan budaya

43 Menentukan tujuan layanan informasi berguna agar layanan dapat

semaksimal mungkin.

44 tujuan layanan informasi secara umum adalah memberikan pemahaman

siswa terhadap ketrampilan tertentu.

45 Guru BK menentukan sasaran layanan informasi sesuai needasesment

46 Guru BK menggunakan fasilitas sekolah untuk menunjang layanan

informasi

47 Petugas kepolisian dapat menjadi nara sumber tentang kesehatan

lingkungan.

48 Dalam menetapkan metode guru BK hendaknya memilih sesuai dengan

materi yang akan disampaikan.

49 Orang tua siswa bisa menjadi sasaran layanan informasi

50 metode ceramah sangat tepat digunakan karena siswa dapat mendiskusikan

informasi yang didapatnya.

51 Tindak lanjut diberikan kepada siswa yang sudah paham materi yang

diberikan.

52 Icebreaking perlu diberikan ketika awal layanan

53 Penyampaian tujuan layanan informasi kepada siswa bertujuan agar siswa

mengetahui manfaat dari layanan.

Page 143: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

130

54 Guru BK menyimpulkan isi layanan.

55 Sebelum pemberian materi layanan informasi guru BK menanyakan persesi

siswa terhadap materi yang akan diberikan.

56 Dalam kegiatan eksplorasi yang harus diperhatikan guru BK antara lain

siswa berperan aktif dalam setiap kegiatan.

57 Siswa diajak berlatih untuk menerapkan informasi yang didapatkan.

58 Guru BK menjadi nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan

siswa.

59 Evaluasi proses berhasil jika dalam pelaksanaan sesuai dengan RPLBK

yang dibuat.

60 Timbal balik bisa menjadi acuan evaluasi hasil

61 Evaluasi proses digunakan untuk mengetahui bagaimana hasil yang dicapai.

62 Evaluasi hasil berguna untuk mengetahui proses layanan informasi.

63 Konseling individu bisa digunakan untuk tindak lanjut layanan informasi

64 Layanan penguasaan konten merupakan kegiatan belajar yang memperlajari

kemampuan atau kopetensi tertentu.

65 Konten yang diberikan merupakan kemampuan untuk mengatasi masalah

belajar saja karena masih dalam lingkungan sekolah.

66 Layanan penguasaan konten tidak harus mengajarkan kemampuan tertentu.

67 Siswa dapat menggunakan kemampuan yang dipelajarinya untuk

meyelesaikan masalah yang dihadapi bukti layanan penguasaan konten

berhasil.

68 Salah satu tujuan penguasaan konten adalah agar siswa mengetahui tentang

informasi tertentu

69 Setelah menguasai konten yang dajarkan guru BK, Taufik bisa mengatasi

masalah belajarnya. ini merupakan fungsi pengentasan dalam layanan

penguasaan konten.

70 Mengembangkan potensi diri siswa sekaligus memelihara potensi yang telah

ada bukanlah fungsi layanan penguasaan konten

71 Layanan penguasaan konten bisa mencangkup masalah karir

72 Dalam mengajarkan konten tertentu hanya perlu satu pertemuan saja.

Page 144: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

131

73 Guru BK menetapkan materi layanan penguasaan konten berdasarkan

needassesment

74 materi yang dipilih dari hasil needassesment berdasarkan tingkat yang

paling rendah

75 Tujuan layanan penguasaan konten ditetapkan berdasarkan materi yang

akan diberikan.

76 Secara umum tujuan layanan penguasaan konten agar siswa dapat mengerti

suatu informasi.

77 Sasaran layanan penguasaan konten ialah siswa

78 Sumber bahan dapat diperoleh melalui buku maupun internet.

79 Bahan yang diperlukan dalam layanan penguasaan konten disiapkan oleh

siswa.

80 Menentukan sasaran layanan penguasaan konten berguna agar guru BK

mamahami materi yang akan diberikan.

81 Teknik khusus dalam layanan penguasaan konten berupa pelatihan konten

tertentu.

82 Metode ceramah sangat cocok untuk layanan penguasaan konten

83 Hubungan yang baik pada awal pertemuan menentukan keberhasilan

layanan.

84 Materi layanan penguasaan konten diberikan ketika siswa siap.

85 Pembukaan dalam layanan penguasaan konten berbeda dengan layanan

yang lain.

86 Setiap layanan penguasaan konten diikuti pemberian tugas.

87 Guru BK dapat mengenalkan lingkungan baru dengan layanan penguasaan

konten

88 Guru BK dapat memberikan pertanyaan seputar materi layanan kepada

siswa.

89 Diakhir layanan guru BK menyimpulkan inti layanan diberikan.

90 Umpan balik berguna agar siswa dapat memahami layanan infomasi

91 Penilaian proses berguna untuk acuan pemberian layanan berikutnya.

92 Evaluasi proses dalam layanan penguasaan konten berbeda dengan layanan

Page 145: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

132

yang lain.

93 Hasil layanan yang baik ketika siswa mendapat manfaat dari konten yang

diberikan

94 Kajian pustaka bisa digunakan untuk tindak lanjut layanan penguasaan

konten

95 Penilaian hasil yang baik jika sesuai dengan RPLBK yang dibuat.

96 Guru BK tidak perlu membuat laporan pelaksanaan program.

97 Guru BK membantu siswa dalam menentukan pilihan secara tepat sesuai

dengan bakat, minat dan kondisi pribadi siswa tersebut.

98 Menentukan kelompok belajar merupakan salah satu bentuk layanan

penempatan dan penyaluran

99 Guru BK dalam memberikan layanan penempatan dan penyaluran berfokus

pada minat siswa.

100 Membantu siswa agar mampu mengekspresikan bakat serta minatnya

merupakan tujuan layanan penempatan dan penyaluran.

101 Layanan penempatan dan penyaluran membantu siswa dalam menentukan

penjurusan sesuai dengan keinginan siswa dan orang tua siswa.

102 Mencegah agar potensi yang ada dalam diri siswa tidak berkembang dengan

baik salah satu fungsi layanan penempatan dan penyaluran

103 Fungsi pemeliharaan dan pengambangan dimaksudkan agar terpelihara dan

berkembanganya minat yang dimiliki siswa.

104 Guru BK menentukan tempat duduk siswa di dalam kelas.

105 Siswa menentukan kelompok belajar sesuai dengan yang disukai tanpa

capur tangan guru BK

106 Selain siswa guru mata pelajaran juga bisa menjadi sasaran layanan

penempatan dan penyaluran.

107 Materi layanan penempatan dan penyaluran dapat ditentukan dengan

pengamatan langsung.

108 Cara memilih teman termasuk layanan penempatan dan penyaluran.

109 Secara umum tujuan layanan penempatan dan penyaluran agar siswa dapat

beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Page 146: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

133

110 Guru BK menentukan tujuan layanan penempatan penyaluran tergantung

materi yang akan diberikan.

111 Sasaran layanan penempatan dan penyaluran yaitu siswa

112 Guru BK dapat memanfaatkan media powerpoint untuk mendukung

pemberian layanan.

113 Bahan yang digunakan tergantung sasaran yang akan diberikan layanan.

114 Dengan metode ceramah layanan penempatan dan penyaluran dapat berjalan

dengan maksimal.

115 Metode yang digunakan mempengaruhi hasil layanan.

116 Setelah mengucapkan salam guru BK memberikan materi layanan.

117 Setelah selesai memberikan layanan guru BK menyampaikan tujuan

layanan..

118 Pembinaan hubungan dapat dilakukan dengan game ringan.

119 Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran sama dengan layanan

penguasaan konten.

120 Guru BK dapat mengatur posisi duduk dengan memperhatikan kondisi fisik

siswa.

121 Guru BK menutup layanan dengan salam penutup dan berdo’a

122 Guru BK tidak perlu mengawasi siswa yang sudah mendapatkan

penempatan yang tepat.

123 Ketika mengevaluasi hasil layanan guru Bk harus memperhatikan kondisi

siswa.

124 Penilaian proses dilakukan oleh guru BK

125 Evalusi hasil dilakukan dengan meyebarkan angket setelah pemberian

layanan.

126 Guru BK harus mempunyai cacatan lengkap seluruh siswa asuhnya agar

dapat dilakukan tindak lanjut.

127 Siswa juga bertugas untuk mengevaluasi proses pelaksanaan layanan.

128 Dalam layanan penemparan dan penyaluran siswa ditempatkan sesuai

dengan keadaan siswa sedangkan layanan orientasi hanya mengenalkan saja

tanpa menempatkan

Page 147: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

134

129 Dalam layanan penempatan dan penyaluran terdapat informasi didalamnya.

130 Layanan penguasaan konten melatih siswa agar menguasai konten tertentu

begitu juga dengan layanan penempatan dan penyaluran.

131 Layanan orientasi dan layanan penempatan dan penyaluran sama-sama

menempatkan siswa sesuai dengan bakat minat siswa.

132 Pelaksanaan Layanan informasi sama seperti layanan penempatan dan

penyaluran.

133 Layanan penguasaan konten dan layanan penempatan penyaluran

mempunyai fungsi pencegahan.

134 Layanan orientasi mengenalkan siswa kepada sesuatu yang baru tanpa ada

penempatan.

135 Pelaksanaan layanan informasi tidak membutuhkan action seperti layanan

penempatan dan penyaluran.

136 Layanan penempatan dan penyaluran dalam pelaksanaan bisa dilakukan

seperti layanan informasi.

137 Dalam pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran siswa diberikan

penugasan.

138 Layanan penguasaan konten dan layanan penempatan dan penyaluran sama-

sama mempunyai fungsi pencegahan.

139 Layanan penempatan dan penyaluran dan layanan informasi sama-sama

menempatkan siswa ke lingkungan yang sesuai.

----- -----

Page 148: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

135

Lampiran 9

TABUASI HASIL ANALISIS PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN BK FORMAT KLASIKAL

No Kode Layanan Orientasi

pengertian tujuan fungsi ruang lingkup perencanaan pelaksanaan evaluasi Skor Nilai kategori

1 R1 2 1 0 1 9 4 2 19 59.375 Rendah

2 R2 2 0 2 1 7 3 4 19 59.375 Rendah

3 R3 2 1 1 1 9 5 3 22 68.75 Sedang

4 R4 2 1 1 1 8 6 2 21 65.625 Sedang

5 R5 1 1 1 1 9 4 3 20 62.5 Rendah

6 R6 2 1 1 1 8 4 2 19 59.375 Rendah

7 R7 2 1 1 1 8 5 3 21 65.625 Sedang

8 R8 1 1 1 1 8 5 1 18 56.25 Rendah

9 R9 2 1 1 1 3 4 2 14 43.75 Sangat Rendah

10 R10 2 1 1 1 10 6 3 24 75 Sedang

11 R11 2 1 1 1 7 7 2 21 65.625 Sedang

12 R12 2 1 1 1 6 5 3 19 59.375 Rendah

13 R13 2 1 2 1 9 7 2 24 75 Sedang

14 R14 1 0 1 2 8 5 4 21 65.625 Sedang

15 R15 2 1 1 1 7 6 3 21 65.625 Sedang

16 R16 2 1 1 1 9 4 2 20 62.5 Rendah

17 R17 2 1 1 1 7 6 2 20 62.5 Rendah

18 R18 2 1 2 2 8 7 2 24 75 Sedang

Page 149: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

136

No Kode Layanan Orientasi

pengertian tujuan fungsi ruang lingkup perencanaan pelaksanaan evaluasi Skor Nilai kategori

19 R19 2 1 1 2 10 6 3 25 78.125 Tinggi

20 R20 2 1 2 1 8 4 4 22 68.75 Sedang

21 R21 2 1 1 1 10 3 3 21 65.625 Sedang

22 R22 2 1 1 2 10 6 3 25 78.125 Tinggi

23 R23 2 1 2 2 7 4 4 22 68.75 Sedang

24 R24 2 1 1 1 10 4 2 21 65.625 Sedang

25 R25 2 1 1 1 4 3 3 15 46.875 Sangat Rendah

26 R26 2 2 1 1 8 4 2 20 62.5 Rendah

27 R27 1 1 2 1 8 3 3 19 59.375 Rendah

28 R28 2 1 2 1 9 4 3 22 68.75 Sedang

29 R29 2 1 1 1 8 6 3 22 68.75 Sedang

30 R30 2 1 1 1 8 5 2 20 62.5 Rendah

31 R31 1 2 1 1 8 5 4 22 68.75 Sedang

32 R32 2 1 1 1 5 3 2 15 46.875 Sangat Rendah

33 R33 1 2 1 1 10 5 4 24 75 Sedang

34 R34 1 1 2 2 7 5 3 21 65.625 Sedang

35 R35 1 1 1 1 8 3 3 18 56.25 Rendah

36 R36 2 1 2 2 5 2 3 17 53.125 Rendah

37 R37 1 1 1 2 8 3 4 20 62.5 Rendah

38 R38 1 2 1 0 4 3 4 15 46.875 Sangat Rendah

39 R39 2 1 1 2 8 6 4 24 75 Sedang

40 R40 1 1 1 1 8 2 2 16 50 Sangat Rendah

Jumlah 69 42 48 48 311 182 113 813 63.5156 Rendah

Page 150: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

137

No Kode

Layanan Informasi

pengertian tujuan fungsi ruang

lingkup perencanaan pelaksanaan evaluasi Skor Nilai Kategori

1 R1 2 1 1 1 6 5 3 19 61.290 Rendah

2 R2 2 1 1 2 4 5 2 17 54.838 Rendah

3 R3 2 1 1 2 5 5 5 21 67.741 Sedang

4 R4 2 1 1 2 5 7 2 20 64.516 Rendah

5 R5 1 1 1 2 5 6 3 19 61.29 Rendah

6 R6 1 1 2 2 5 5 3 19 61.29 Rendah

7 R7 1 1 1 2 4 5 3 17 54.83 Rendah

8 R8 1 1 1 1 5 5 3 17 54.83 Rendah

9 R9 1 1 1 1 5 4 2 15 48.387 Sangat Rendah

10 R10 2 1 1 2 6 6 3 21 67.74 Sedang

11 R11 1 1 1 2 7 6 3 21 67.74 Sedang

12 R12 2 1 1 2 4 6 4 20 64.51 Rendah

13 R13 2 1 2 2 6 6 5 24 77.419 Tinggi

14 R14 2 1 1 0 5 6 4 19 61.29 Rendah

15 R15 1 2 1 2 7 5 3 21 67.74 Sedang

16 R16 1 2 2 2 6 3 5 21 67.741 Sedang

17 R17 2 1 1 1 6 5 3 19 61.290 Rendah

18 R18 1 1 1 1 6 5 3 18 58.06 Rendah

19 R19 2 2 2 2 7 6 2 23 74.19 Sedang

20 R20 2 2 1 2 5 6 4 22 70.96 Sedang

21 R21 1 1 1 2 8 7 2 22 70.96 Sedang

22 R22 2 2 2 2 7 4 2 21 67.741 Sedang

23 R23 1 1 2 2 4 5 3 18 58.06 Rendah

24 R24 1 2 2 2 7 4 3 21 67.74 Sedang

Page 151: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

138

No Kode

Layanan Informasi

pengertian tujuan fungsi ruang

lingkup perencanaan pelaksanaan evaluasi Skor Nilai Kategori

25 R25 2 1 1 1 6 4 3 18 58.06 Rendah

26 R26 2 1 1 2 5 2 4 17 54.83 Rendah

27 R27 2 1 1 2 6 3 1 16 51.612 Rendah

28 R28 2 1 2 1 8 3 5 22 70.96 Sedang

29 R29 2 2 1 0 7 5 3 20 64.51 Rendah

30 R30 2 1 2 2 5 7 4 23 74.19 Sedang

31 R31 2 1 1 1 6 5 4 20 64.51 Sedang

32 R32 2 1 0 1 5 3 3 15 48.38 Sangat Rendah

33 R33 2 1 1 1 7 3 3 18 58.06 Rendah

34 R34 2 2 1 1 7 3 2 18 58.06 Rendah

35 R35 2 2 2 1 7 6 3 23 74.19 Sedang

36 R36 1 2 1 1 6 4 4 19 61.29 Rendah

37 R37 2 1 1 1 7 5 3 20 64.51 Rendah

38 R38 2 2 1 0 5 3 2 15 48.38 Sangat Rendah

39 R39 2 1 2 1 6 5 2 19 61.29 Rendah

40 R40 2 1 1 1 4 4 2 15 48.38 Sangat Rendah

Jumlah 67 51 50 58 232 192 123 773 62.33 Rendah

Page 152: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

139

No Kode Layanan Penguasaan Konten

pengertian tujuan fungsi ruang lingkup perencanaan pelaksanaan evaluasi Skor Nilai Kategori

1 R1 2 1 1 1 6 4 2 17 51.51 Rendah

2 R2 1 1 2 2 8 6 3 23 69.6 Sedang

3 R3 2 2 2 2 7 6 3 24 72.73 Sedang

4 R4 1 1 2 2 4 6 3 19 57.57 Rendah

5 R5 1 2 2 2 8 3 2 20 60.60 Rendah

6 R6 2 1 2 2 5 5 3 20 60.60 Rendah

7 R7 3 2 1 1 7 4 3 21 63.63 Rendah

8 R8 2 1 1 2 4 6 3 19 57.57 Rendah

9 R9 2 2 2 1 3 3 3 16 48.48 Sangat Rendah

10 R10 1 1 2 1 7 5 2 19 57.5 Rendah

11 R11 3 1 2 2 7 6 4 25 75.75 Tinggi

12 R12 2 1 2 2 7 6 3 23 69.6 Sedang

13 R13 1 1 2 2 8 4 2 20 60.60 Rendah

14 R14 1 1 1 2 6 5 3 19 57.57 Rendah

15 R15 2 1 1 2 8 5 2 21 63.63 Rendah

16 R16 2 1 2 2 8 4 2 21 63.63 Rendah

17 R17 1 2 1 2 9 4 4 23 69.6 Sedang

18 R18 1 2 1 2 9 5 4 24 72.72 Sedang

19 R19 2 2 1 2 6 5 4 22 66.66 Sedang

20 R20 2 1 2 2 9 5 1 22 66.66 Sedang

21 R21 1 1 2 1 7 5 1 18 54.54 Rendah

22 R22 2 2 1 2 8 6 4 25 75.75 Tinggi

Page 153: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

140

No Kode Layanan Penguasaan Konten

pengertian tujuan fungsi ruang lingkup perencanaan pelaksanaan evaluasi Skor Nilai Kategori

23 R23 2 2 1 2 6 4 2 19 57.57 Rendah

24 R24 2 1 2 2 7 5 2 21 63.63 Rendah

25 R25 0 2 2 2 7 5 2 20 60.60 Rendah

26 R26 2 2 1 1 7 4 2 19 57.57 Rendah

27 R27 3 1 0 2 8 5 3 22 66.66 Sedang

28 R28 2 1 2 2 6 4 3 20 60.60 Rendah

29 R29 1 2 2 2 5 5 2 19 57.57 Rendah

30 R30 3 1 1 1 5 4 4 19 57.57 Rendah

31 R31 2 2 2 1 5 4 5 21 63.63 Rendah

32 R32 3 2 1 1 6 3 3 19 57.57 Rendah

33 R33 3 2 1 2 5 6 3 22 66.66 Sedang

34 R34 3 1 2 1 5 4 2 18 54.54 Rendah

35 R35 1 2 1 2 5 5 3 19 57.57 Rendah

36 R36 2 1 2 2 8 4 4 23 69.69 Sedang

37 R37 2 1 2 1 7 4 2 19 57.57 Rendah

38 R38 2 1 2 1 6 6 2 20 60.60 Rendah

39 R39 2 1 1 1 6 5 3 19 57.57 Rendah

40 R40 2 2 1 2 5 4 4 20 60.60 Rendah

Jumlah 74 57 61 67 260 189 112 820 62.12 Rendah

Page 154: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

141

No Kode

Layanan Penempatan dan Penyaluran TOTAL

SKOR

KRITE

RIA Penger

tian tujuan fungsi

ruang

lingkup

Peren

canaan

Pelaks

anaan

Evalu

asi Perbedaan Skor Nilai Kategori

1 R1 2 1 1 0 4 2 6 6 22 51.16 Rendah 77 sedang

2 R2 3 1 2 0 6 5 3 5 25 58.13 Rendah 84 tinggi

3 R3 3 1 1 1 5 3 4 6 24 55.8 Rendah 91 tinggi

4 R4 2 1 2 0 5 6 4 3 23 53.48 Rendah 83 sedang

5 R5 2 1 1 2 4 3 3 9 25 58.13 Rendah 84 tinggi

6 R6 2 1 1 0 4 3 3 5 19 44.1 Sangat

Rendah 77 sedang

7 R7 2 1 1 2 5 2 4 5 22 51.16 Rendah 81 sedang

8 R8 2 0 1 2 6 5 2 3 21 48.83 Sangat

Rendah 75 sedang

9 R9 3 2 2 1 4 2 2 6 22 51.16 Rendah 67 sedang

10 R10 1 1 1 1 6 3 5 5 23 53.48 Rendah 87 tinggi

11 R11 2 0 1 1 6 5 5 7 27 62.79 Rendah 94 tinggi

12 R12 2 0 2 1 6 4 2 8 25 58.13 Rendah 87 tinggi

13 R13 3 1 0 1 6 4 4 5 24 55.8 Rendah 92 tinggi

14 R14 3 1 1 0 6 4 3 8 26 60.46 Rendah 85 tinggi

15 R15 2 1 1 2 6 4 3 6 25 58.13 Rendah 88 tinggi

16 R16 3 1 2 0 7 3 4 5 25 58.13 Rendah 87 tinggi

17 R17 3 1 1 0 7 3 5 6 26 60.46 Rendah 88 tinggi

18 R18 2 2 1 0 7 5 5 6 28 65.11 Sedang 94 tinggi

19 R19 2 2 1 0 7 5 4 9 30 69.76 Sedang 100 tinggi

20 R20 3 1 1 1 4 4 6 8 28 65.11 Sedang 94 tinggi

21 R21 0 2 2 1 7 2 3 5 22 51.16 Rendah 83 tinggi

Page 155: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

142

No Kode

Layanan Penempatan dan Penyaluran TOTAL

SKOR

KRITE

RIA Penger

tian tujuan fungsi

ruang

lingkup

Peren

canaan

Pelaks

anaan

Evalu

asi Perbedaan Skor Nilai Kategori

22 R22 1 1 2 1 6 6 4 9 30 69.76 Sedang 101 tinggi

23 R23 2 2 1 0 7 4 3 6 25 58.13 Rendah 84 tinggi

24 R24 3 1 1 2 7 3 3 7 27 62.79 Rendah 90 tinggi

25 R25 2 1 1 1 7 3 3 7 25 58.13 Rendah 78 sedang

26 R26 1 1 1 2 6 4 4 5 24 55.81 Rendah 80 sedang

27 R27 2 1 1 2 4 4 6 6 26 60.46 Rendah 83 sedang

28 R28 2 1 1 2 5 4 4 5 24 55.81 Rendah 88 tinggi

29 R29 2 1 2 1 5 4 4 7 26 60.46 Rendah 87 tinggi

30 R30 2 1 2 1 8 3 3 7 27 62.79 Rendah 89 tinggi

31 R31 2 1 2 1 6 4 4 7 27 62.79 Rendah 90 tinggi

32 R32 3 1 2 2 4 3 3 6 24 55.81 Rendah 73 sedang

33 R33 2 2 2 1 4 3 3 8 25 58.13 Rendah 89 tinggi

34 R34 1 1 1 2 6 3 3 8 25 58.13 Rendah 82 sedang

35 R35 1 2 1 2 6 5 4 5 26 60.46 Rendah 86 tinggi

36 R36 1 1 1 2 8 3 3 7 26 60.46 Rendah 85 tinggi

37 R37 1 1 1 2 6 2 3 7 23 53.48 Rendah 82 sedang

38 R38 2 1 1 1 4 3 4 5 21 48.832 Sangat

Rendah 71 sedang

39 R39 2 1 2 2 9 5 4 9 34 79.06 Tinggi 96 tinggi

40 R40 2 2 1 1 5 2 3 7 23 53.48 Rendah 74 sedang

Jumlah 81 45 52 44 231 145 148 254 1000 58.13 Rendah 3406

Page 156: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

143

Page 157: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

144

Page 158: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

145

Page 159: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

146

Page 160: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

147

Page 161: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

148

Page 162: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

149

Page 163: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

150

Page 164: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

151

Page 165: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

152

Page 166: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

153

Page 167: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

154

Page 168: PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN …lib.unnes.ac.id/24124/1/1301411060.pdf · Contoh nyata yang ... ada guru bimbingan dan konseling yang kurang memahami pelaksanaan dari setiap

155