peran guru bk dan guru mata pelajaran dalam...

112
PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER SISWA (Studi pada Sekolah Menengah Atas Don Bosco Kota Padang) TESIS Oleh : AHMAD SARIH NIM 70172 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

Upload: nguyenkhanh

Post on 23-Mar-2019

273 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM

MENGEMBANGKAN MINAT KARIER SISWA (Studi pada Sekolah Menengah Atas Don Bosco Kota Padang)

TESIS

Oleh :

AHMAD SARIH NIM 70172

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

Page 2: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER SISWA

(Studi pada Sekolah Menengah Atas Don Bosco Kota Padang)

SEMINAR HASIL

Oleh AHMAD SARIH

NIM 70172

Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. H. A Muri Yusuf, M.Pd Dr. Daharnis, M.Pd., Kons

Ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam Mendapatkan gelar Mahasiswa Pendidikan

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

Page 3: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

ABSTRACT

Ahmad Sarih. 2012. “The role of Guidance and Counselor and Subject Teachers in developing Students' Career Interests (The research at SMA Don Bosco Padang )” Thesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Collaboration subject teachers with BK teachers in developing students' career interests and could be implemented through a wide variety of services and support activities BK. One of collaboration subject teachers with BK teachers were subject teachers provided information to BK teachers about the students who need guidance. The role of Guidance and Counselor in developing students' career interests could be implemented through various types of services and support activities Guidance Counseling. Selection and decision-making about careers that match their talents and abilities of students was very important for the future and students’ happiness. Career issues faced by students in schools, especially SMA Don Bosco Padang, among others the wrong choose of major, the choice just based on friends’ or parents’ advice, and chose college majors without quite mature consideration.

This research revealed an overview of the role of Guidance and Counselor and subject teachers in developing students' career interests through various types of services and activities that existed in guidance and counseling.

This research was descriptive-quantitative by taking SMADon Bosco’s students population as much as 822 students, the sample drawn by proportional random sampling technique, in which the number of samples as many as 278 students. Instrument that was used in this research was questionnaire by using Likert scale models. Data obtained by using a percentage.

This research revealed that the role of Guidance and Counselor was perceived high by students in developing their career interests in information services, placement services and distribution services, group counseling, group counseling and activities instrumentation applications. While in service orientation and literature view the role of Guidance and Counselor tended to be perceived medium by the students. The role of Guidance and Counselor as a whole in developing students' career interests tended to be high, and subject teachers tended to be medium. One of cooperation conducted by BK teachers with subject teachers were:

1. overcame the students who got low achievement in school, 2. discuss majors which would be occupied by students concerned Further students’ career interest in learning process was perceived medium. This

research also revealed that there were the role of guidance and counselors and subject teachers to the students’ career interest development.

ii 

Page 4: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

iii

 

ABSTRAK

Ahmad Sarih. 2012. Peran Guru BK dan Guru Mata Pelajaran dalam Mengembangkan Minat Karier Siswa (Studi pada SMA Don Bosco Padang). Kerjasama guru mata pelajaran dengan guru BK dalam mengembangkan minat karir siswa dapat dilaksanakan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK, yang mana salah satu bentuk kerjasama guru mata pelajaran dengan guru BK adalah guru mata pelajaran memberikan informasi kepada guru BK tentang para siswa yang memerlukan bimbingan terhadap guru BK. Pemilihan dan pengambilan keputusan tentang karir yang sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa sangat penting bagi masa depan dan kebahagiaan siswa. Masalah karir yang dihadapi siswa di sekolah, khususnya SMA Don Bosco Padang antara lain salah memilih jurusan, pilihan didasarkan atas saran teman atau orang tua saja, dan memilih jurusan serta perguruan tinggi tanpa pertimbangan yang cukup matang.

Penelitian ini mengungkapkan gambaran mengenai peran guru BK dan guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat karir siswa melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung yang ada pada Bimbingan dan Konseling.

Penelitian ini bersifat deskriptif-kuantitatif dengan mengambil populasi siswa SMA Don Bosco Padang sebanyak 822 siswa, sampelnya ditarik dengan teknik propotional random sampling, yang mana jumlah sampelnya sebanyak 278 siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket dengan menggunakan model skala Likert. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik persentase.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa peran guru BK dirasakan tinggi oleh siswa dalam mengembangkan minat karir mereka dalam layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan konseling kelompok, bimbingan kelompok dan kegiatan aplikasi instrumentasi. Sedangkan dalam layanan orientasi, serta kegiatan tampilan kepustakaan peran guru BK dirasakan sedang oleh siswa. Peran guru BK secara keseluruhan dalam mengembangkan minat karir siswa cenderung tinggi, dan peran guru mata pelajaran cenderung sedang, salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan oleh guru BK dengan guru mata pelajaran adalah

1. mengatasi peserta didik yang mengalami prestasi yang rendah disekolah.

2. merundingkan jurusan yang akan ditempati oleh peserta didik yang bersangkutan.

Selanjutnya perkembangan minat karir siswa selama belajar di sekolah cenderung sedang. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa terdapat peran guru BK dan guru mata pelajaran terhadap pengembangan minat karir siswa.

Page 5: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah selalu Penulis ucapkan, atas Rahmat dan karunia–Nya,

penulisan tesis ini dapat dirampungkan. Penelitian ini merupakan rangkaian persyaratan

dalam menyelesaikan program studi Bimbingan dan Konseling pada program Pascasarjana

Universitas Negeri Padang.

Tulisan ini diberi judul “Peran Guru BK dan Guru Mata Pelajaran dalam

mengembangkan minat karir siswa”. Penulis akhirnya menyadari sepenuhnya bahwa

penulisan tesis ini tidak dapat di selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dalam

bentuk moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis ingin

menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. A Muri Yusuf, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak

Dr. Daharnis, M.Pd, Kons selaku pembimbing II yang telah banyak membimbing dan

mengarahkan Penulis dalam penyelesaian tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. A Muri Yusuf, M.Pd selaku ketua program studi Bimbingan dan

Konseling pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

3. Bapak-bapak pimpinan Universitas Negeri Padang, Bapak-bapak pimpinan Program

Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah memberikan kesempatan bagi

saya untuk mengikuti program Magister Kependidikan sampai dengan selesainya.

4. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang

yang telah memberikan pengetahuan dan keterampilan selama Penulis mengikuti

perkuliahan.

5. Bapak Rektor dan Bapak Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

yang telah memberikan kontribusi dan kerja sama dengan Penulis selama masa

perkuliahan sampai selesainya tesis ini.

vii 

Page 6: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

6. Pimpinan Sekolah Menengah Atas (SMA) Don Bosco Padang beserta seluruh staf

pengajar, maupun TU yang memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian.

7. Semua Guru Pembimbing dan para siswa SMA Don Bosco Padang yang telah

bersedia untuk menjadi subyek penelitian ini.

8. Rekan-rekan mahasiswa, khususnya Program Studi Bimbingan dan Konseling yang

telah ikut memberikan bantuan kepada Penulis selama perkuliahan sampai

penyelesaian tesis ini.

9. Ibundaku, Kedua Mertuaku dan Keluarga besarku yang ada di Simpang Tonang, serta

Istri tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil selama

Penulis kuliah sampai dengan penyelesaian tesis.

Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan diucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dan penghargaan yang sangat tulus. Semua bantuan dukungan yang telah

diberikan kepada Penulis akan dibalas oleh Allah Maha Pencipta dan Maha Penyayang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan (tesis) ini masih memiliki kekurangan

dan keterbatasan. Oleh karena itu Penulis sangat harapkan kritikan dan saran dari semua

pihak yang telah menyempatkan diri untuk membacanya guna perbaikan dan penyempurnaan

pada masa yang akan datang. Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat

dalam dunia pendidikan, terutama bagi Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah.

Padang, Agustus 2012

Penulis 

viii

Page 7: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRACT ………………………………………………………………………... ii

ABSTRAK ……………………………………………..…………………………. iii

PERSETUJUAN AKHIR …………………………………………………………... iv

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING ………………………………………... v

SURAT PERNYATAAN …………………………………………………………... vi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… vii

DAFTAR ISI …….………………………………………………………………… ix

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………......... xi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………….. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………... 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………………….. 9

C. Pembatasan Masalah ………………………………………………..... 9

D. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 10

E. Tujuan Penelitian ………………………...…………………………… 10

F. Manfaat Penelitian ……………………………………………………. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Bimbingan dan Konseling di Sekolah ……………………………… 13

B. Pengembangan Minat Karier dalam BK.............................................… 21

C. Kedudukan Guru Mata Pelajaran dalam Pelaksanaan Layanan BK… 28

D. Teori-teori Perkembangan Karier .............…………….……………... 31

E. Penelitian yang Relevan ………………………………………………. 40

F. Kerangka Konseptual ……………………………………………….. 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ………………………………………………… 42

B. Populasi dan Sampel …………………………………………………... 42

1. Populasi………………………………………...…………………… 42

2. Sampel………………………………………………………………. 43

ix

Page 8: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

C. Defenisi Operasional …………………………..……………………... 44

D. Pengembangan Instrumen ........................……………………………. 45

E. Pengumpulan Data ......……………......………………………………. 49

F. Teknik Analisis Data ......……………………………………………... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data …………………………………………………………. 51

a. Responden Penelitian …...… ............................................................. 51

b. Peran Guru BK dalam mengembangkan Minat Karier Siswa……..... 52

c. Hasil Wawancara dengan Guru BK ………………………………... 68

d. Peran Guru Mata Pelajaran dalam mengembangkan Minat Karier

Siswa………………………………………………………………

72

e. Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran 74

f. Minat Karier Siswa………………………………………………….. 75

B. Pembahasan hasil………….……………………………………………. 77

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan …………………………………………………………… 95

B. Implikasi ……………………………………………………………….. 97

C. Saran …………………………………………………………………… 98

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

x

Page 9: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Jumlah Populasi Sampel Penelitian pada SMA Negeri di Kota Padang 43

Tabel 2 Kisi-kisi instrumen Peran guru BK dan guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa

46

Tabel 3 Hasil Komputasi Koefisien Korelasi Skor Item dengan Skor Total 47

Tabel 4  

Nomor Item Angket yang Di-drop berdasarkan Hasil Koefisien Korelasi Skor Item dengan Skor Total

47

Tabel 5 Hasil Komputasi Uji Reliabilitas Internal Angket Peran Guru BK dan Guru Mata Pelajaran dalam Mengembangkan Minat Karier Siswa

48

Tabel 6 Persentase tingkat pencapaian responden 50

Tabel 7 Keadaan Responden Siswa SMA Don Bosco Padang 52

Tabel 8 Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan orientasi

53

Tabel 9 Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan informasi

55

Tabel 10 Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan penempatan penyaluran

57

Tabel 11 Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan penguasaan konten

58

Tabel 12 Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan konseling individual

60

Tabel 13 Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan bimbingan kelompok

62

Tabel 14 Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan konseling kelompok

64

Tabel 15 Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan pendukung BK Aplikasi Instrumentasi

65

Tabel 16 Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan pendukung tampilan kepustakaan

67

Tabel 17 Hasil Wawancara dengan Guru BK 68

Tabel 18 Peran Guru Mata Pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa 73

Tabel 19 Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran 75

Tabel 20 Minat Karier Siswa SMA Don Bosco Padang 76

xi

Page 10: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 2 Kisi-kisi instrumen Peran Guru BK dan Guru mata pelajaran dalam

mengembangkan minat karier siswa Tabel 3 Hasil Komputasi Koefisien Korelasi Skor Item dengan Skor Total

Tabel 4  

Nomor Item Angket yang Di-drop berdasarkan Hasil Koefisien Korelasi Skor Item dengan Skor Total

Tabel 5 Hasil Komputasi Uji Reliabilitas Internal Angket Peran Guru BK dan Guru Mata Pelajaran dalam Mengembangkan Minat Karier Siswa

Tabel Angket untuk siswa

Tabel Pedoman wawancara dengan Guru BK dan Guru Mata Pelajaran

Tabel 8 Peran Guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan orientasi

Tabel 9 Peran Guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan informasi

Tabel 10 Peran Guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan penempatan penyaluran

Tabel 11 Peran Guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan penguasaan konten

Tabel 12 Peran Guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan konseling individual

Tabel 13 Peran Guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan bimbingan kelompok

Tabel 14 Peran Guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan konseling kelompok

Tabel 15 Peran Guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan pendukung BK Aplikasi Instrumentasi

Tabel 16 Peran Guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan pendukung tampilan kepustakaan

Tabel 17 Hasil Wawancara dengan Guru BK

Tabel 18 Peran Guru Mata Pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa

Tabel 19 Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran

Tabel 20 Minat Karier Siswa SMA Don Bosco Padang

Tabulasi Peran Guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa

Tabulasi Peran Guru Mata Pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa

Tabulasi Minat Karier Siswa SMA Don Bosco Padang

xii

Page 11: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan di Indonesia saat ini sedang dalam masa transisi, diantaranya

adalah diberlakukannya Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang merupakan

implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Dalam SNP tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah dinyatakan bahwa kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima

pilar belajar, yaitu 1) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, 2) belajar untuk memahami dan menghayati, 3) belajar untuk melaksanakan dan

berbuat secara efektif, 4) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain dan

5), belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran

yang efektif dan menyenangkan (Depdiknas, 2006:5).

Penegakan pilar belajar perlu diupayakan dengan sungguh-sungguh, sebab

belajar bukan saja proses alami yang terjadi secara tiba-tiba, bukan pula perubahan

yang terjadi dengan sendirinya, tetapi suatu kegiatan yang terencana, terorganisir dan

terprogram dengan baik. Kegiatan belajar yang dilakukan siswa merupakan aktivitas

utama pendidikan di sekolah yang didukung oleh guru mata pelajaran, guru BK dan

guru praktik, sehingga siswa mampu mengikuti kegiatan belajar secara optimal dan

mencapai keberhasilan yang ditandai dengan prestasi belajar yang tinggi dan

1

Page 12: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

2

menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam

masyarakat.

Pendidikan pada dasarnya dimaksudkan sebagai upaya pengembangan manusia

(peserta didik) seutuhnya, perlu diselenggarakan secara luas dan mendalam mencakup

segenap segi kehidupan manusia, baik di dunia maupun akhirat. Pembelajaran di kelas-

kelas tidak cukup memadai untuk menjawab tuntutan penyelenggaraan pendidikan

yang luas dan mendalam. Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan unsur yang

perlu dipadukan ke dalam upaya pendidikan secara menyeluruh.

Pelayanan bimbingan dan konseling diarahkan pada hal-hal pokok yang

menyangkut perkembangan individu serta kehidupan mereka sehari-hari, termasuk di

dalamnya terdapat berbagai permasalahan yang sering menghambat keefektifan

menjalani kehidupan bagi sebagian besar individu di era globalisasi saat ini, terlebih

lagi bagi individu yang hidup dalam suatu negara yang sedang berkembang seperti di

Indonesia. Persaingan ketat untuk berkesempatan menduduki suatu pekerjaan, posisi

dan jabatan karier tertentu menuntut kemampuan setiap individu untuk

mengembangkan potensinya. Pendidikan berupa bimbingan karier merupakan salah

satu bidang bimbingan yang diberikan kepada individu agar dapat memahami diri dan

tuntutan lingkungan karier, sehingga dapat membuat pilihan dan menjalani karier

dengan baik (Prayitno dan Erman Amti : 1999).

Page 13: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

3

Konsep bimbingan karier di sekolah yang telah dimulai sejak kurikulum 1984,

kemudian dalam kurikulum 1990 yang kemudian disempurnakan pada kurikulum

1996. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 dan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 bimbingan karier tetap dijadikan bagian dari

bimbingan konseling. Semua perkembangan bimbingan karier tersebut itu pada

dasarnya untuk membantu siswa dalam memahami dirinya sendiri, dunia kerja, karier

dan lingkungannya serta mengembangkan rencana dan kemampuan membuat

keputusan yang bermakna bagi masa depannya. Pada usia remaja atau masa pencarian

identitas, masih banyak siswa yang mempertanyakan dirinya untuk apa dan akan jadi

apa karier hidupnya di kemudian hari.

Bagi siswa SMA yang berada pada rentang usia 14-18 tahun mulai

merencanakan garis besar masa depan dan dituntut untuk mampu menentukan satu

diantara beberapa pilihan penting. Menurut konsep Super (dalam Osipow, 1983 : 157)

”crystallization” individu mempunyai tugas-tugas perkembangan pekerjaan yang

harus dipenuhi dan usia 14 – 18 tahun merupakan masa di mana individu berada pada

tahap prereferensi atau memilih pekerjaan. Siswa mulai dihadapkan pada beberapa

pilihan diantaranya, apakah akan memasuki perguruan tinggi atau memasuki dunia

kerja dengan berbekal ijazah SMA dengan berbagai pilihan lainnya.

Hurlock (1980:217) juga mengemukakan bahwa pada awal masa remaja, minat

terhadap pakaian dan penampilan mulai beralih kepada minat terhadap karier. Selain

Page 14: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

4

itu, berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam panduan pelayanan

bimbingan dan konseling yang disusun oleh Prayitno, dkk (2002:11) dikemukakan

sembilan tugas-tugas perkembangan siswa Sekolah Menengah Umum/Kejuruan,

Madrasah Aliyah dan sederajatnya yang salah satunya berbunyi ”mencapai

kematangan dalam pilihan karier”. Salah satu upaya pemenuhan tugas-tugas

perkembangan tersebut dilakukan melalui berbagai kegiatan Bimbingan dan Konseling

(BK) di sekolah, diantaranya bidang bimbingan karier meliputi: (1) pemantapan

pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan,

(2) pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang

hendak dikembangkan, (3) orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha

memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, (4) pengenalan berbagai lapangan kerja yang

dapat dimasuki tamatan SMA dan (5) orientasi dan informasi terhadap pendidikan

tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang

hendak dikembangkan (Prayitno, dkk, 2002:16).

Bimbingan karier yang merupakan bagian integral dari pelaksanan BK di

sekolah pada dasarnya bertujuan untuk membantu para siswa untuk memahami dirinya,

memahami dunia kerja, karier dan lingkungan serta mengembangkan rencana dan

membuat keputusan yang bermakna bagi masa depan mereka. Dengan demikian siswa

diharapkan dapat merumuskan langkah-langkah yang akan ditempuh setelah

Page 15: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

5

menyelesaikan pendidikan SMA terutama yang berhubungan dengan pendidikan

lanjutan. Dengan kata lain, bimbingan karier merupakan salah satu tindakan preventif

untuk mempersiapkan siswa dalam perencanaan karier mereka.

Pelayanan bimbingan dan konseling khususnya bidang karier melalui layanan-

layanan bimbingan dan konseling dan didukung oleh satuan kegiatan pendukung

diharapkan mampu untuk tanggap dalam hal ini. Upaya yang dapat dilakukan melalui

kegiatan pendukung aplikasi instrumentasi adalah melihat arah potensi diri siswa guna

membantunya untuk menentukan suatu pilihan terhadap karier dan kelanjutan

studinya.. Lebih lanjut, hasil assesment tersebut merupakan titik tolak bagi konselor

sekolah (guru BK) untuk menyusun program layanan bimbingan dan konseling dan

terealisasi melalui layanan-layanan membantu siswa untuk memahami serta

mengembangkan potensi diri untuk mengarahkan permasalahan mengenai kariernya

hendaklah diupayakan pengentasannya melalui layanan konseling baik secara individu

maupun kelompok (Prayitno & Erman Amti, 1999).

Super, Kowalski & Gotkin (dalam Santrok, 1983) mengemukakan bahwa

pemilihan karier, pekerjaan dan jurusan atau program studi tidak bisa dilakukan hanya

sekedar memilih atau sekedar mengikuti pilihan orang lain dan terlebih karena pilihan

tersebut merupakan favorit kebanyakan orang. Hal itu penting untuk ditentukan karena

remaja cenderung tidak sistematis dan tidak memilih arah dalam eksplorasi dan

perencanaan kariernya.

Page 16: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

6

Selain kecerdasan dan bakat, minat juga aspek penting yang perlu diperhatikan,

dalam penempatan salah satu motivasi intrinsik siswa yang dapat menunjang

kesuksesan pendidikan. Holland (1985) menyebutkan bahwa minat adalah ketertarikan

seseorang terhadap suatu pekerjaan atau pilihan pekerjaan merupakan suatu pernyataan

kepribadiannya, sehingga minat sangat berkaitan atau sama dengan kepribadian.

Peran guru BK dalam mengemban minat karier siswa dapat dilaksanakan

melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung. Dengan berbagai jenis layanan

ini diharapkan siswa dapat tercegah dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan

minat karier dan terbantu dalam proses pengambilan keputusan mengenai karier atau

pekerjaan utama yang akan mempengaruhi kehidupan di masa depan.

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling di sekolah. Sebagaimana diketahui salah satu fungsi guru

bukan hanya mendidik dan mengajar akan tetapi juga membimbing peserta didik. Guru

bahkan dapat terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan

jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling.

Penelitian yang dilakukan Syafril (2002) mengungkapkan bahwa layanan

bimbingan dan konseling di sekolah seringkali tidak berjalan sebagaimana yang

diharapkan. Fenomena yang terjadi di sekolah selama ini, kurang adanya kerjasama

yang baik antara guru BK dengan guru di sekolah. Guru BK di sekolah kurang

menjalankan fungsi dan perannya seoptimal mungkin sesuai dengan keahliannya. Hal

Page 17: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

7

ini yang menyebabkan pihak lain terutama guru mata pelajaran di sekolah memandang

layanan bimbingan dan konseling sebagai sesuatu yang tidak penting dan kurang

melibatkan diri mereka. Dalam penelitian Rahmad 2009 tentang persepsi siswa

tarhadap jurusan yang ditempati dan peran guru pembimbing di SMU Negeri 2

Padang yang mengungkapkan bahwa hasil penelitian disimpulkan bahwa siswa

memiliki persepsi yang baik terhadap penempatan jurusan yang dilakukan oleh guru

BK disekolah, selanjutnya penelitian Syafril (2002) juga mengungkapkan bahwa

peran guru mata pelajaran dalam membantu penyelenggaraan bimbingan dan

konseling belum berjalan secara maksimal, hal ini disebabkan oleh kurangnya

pemahaman dan pelatihan guru mata pelajaran untuk dapat memberikan layanan

bimbingan dan konseling kepada siswa. Penelitian Nelyahardi (2002)

mengungkapkan bahwa masih ada guru mata pelajaran dan orang tua yang belum

mendukung program BK. Berdasarkan hasil dari penelitian yang terdahulu dapat

dikatakan bahwa dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah

yang bertujuan untuk mengembangkan minat karier siswa akan sangat mendukung jika

adanya kerjasama yang baik antar sesama pihak sekolah, khususnya antara orang tua,

guru BK dan guru mata pelajaran.

Siswa Sekolah Menengah Atas diharapkan sudah mempunyai perencanaan dan

keputusan karier yang objektif. Munandir (1996:157) menyatakan ”Siswa Sekolah

Menengah Atas terutama yang duduk dikelas tinggi diharapkan sudah menguasai

Page 18: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

8

keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan dan keputusan karier”. Untuk itu

guru BK harus dapat membantu siswa dalam memberikan informasi yang berkenaan

dengan pekerjaan, jabatan dan karier serta menempatkan dan menyalurkan siswa sesuai

dengan minat, bakat, dan kemampuan yang dimiliki siswa tersebut.

Berdasarkan hasil survei awal yang dilaksanakan tanggal 25 Agustus 2009 di

SMA Don Bosco Padang, diketahui bahwa masih terdapat guru BK yang belum

optimal melaksanakan bimbingan karier sehingga siswa masih ada yang mengalami

masalah yang berkaitan dengan karier. Masalah-masalah siswa yang muncul berkaitan

dengan karier diantaranya: 1) salah memilih jurusan, 2) terpengaruh memasuki jurusan

tertentu karena mengikuti kehendak orang tua dan 3) ikut-ikutan dalam memilih

jurusan. Selanjutnya penulis melakukan wawancara terhadap lima orang siswa SMA

Don Bosco Padang tentang peran guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat

karier siswa, yang mana dua orang siswa menyatakan bahwa guru mata pelajaran

belum begitu optimal dalam mengembangkan minat karier siswa serta siswa pun

menyatakan bahwa jam bimbingan dan konseling disekolah kurang begitu mereka

minati dikarenakan, pada jam bimbingan dan konseling siswa tidak ada pemberian nilai

oleh guru BK, sehingga siswa kurang begitu antusias dalam mengikuti pelayanan yang

ada.

Page 19: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

9

Berdasarkan hal di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul ” Peran Guru BK dan Guru Mata Pelajaran dalam Mengembangkan

Minat Karier Siswa di SMA Don Bosco Padang ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang bersangkut

paut dengan peran guru BK dan guru mata pelajaran dalam pengembangan minat karier

siswa, masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa.

2. Peran guru mata pelajaran dalam penjurusan.

3. Peran guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa.

4. Peran guru BK dalam penjurusan yang dilakukan terhadap siswa.

5. Kendala-kendala yang dialami guru BK dalam mengembangkan minat karier

siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berangkat dari identifikasi masalah tersebut di atas, banyak aspek yang dapat

diteliti. Namun, dengan berbagai pertimbangan maka penelitian ini dapat dibatasi

sebagai berikut:

1. Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa.

Page 20: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

10

2. Peran guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa.

3. Kendala-kendala yang dialami guru BK dalam mengembangkan minat karier

siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di

atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa di SMA

Don Bosco Padang?

2. Bagaimanakah peran guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa

di SMA Don Bosco Padang?

3. Apa kendala-kendala yang dialami guru BK dalam mengembangkan minat karier

siswa?

E. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran berkenaan

dengan peran guru BK dan guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat karier

siswa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :

1. peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa di SMA Don Bosco

Padang.

Page 21: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

11

2. peran guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa di SMA Don

Bosco Padang.

3. kendala-kendala yang dialami guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sumbangan pemikiran dalam khazanah intelektual bagi mahasiswa

Program Studi Bimbingan dan Konseling Program Pascasarjana Universitas

Negeri Padang, yakni mengenai Peran guru BK dan guru mata pelajaran dalam

mengembangkan minat karier siswa.

b. Hasil penelitian ini selanjutnya dapat dijadikan dasar untuk penelitian lanjutan

mengenai Peran guru BK dan guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat

karier siswa.

c. Memperkaya pengetahuan dan pemahaman konsep dan teori tentang peran guru

BK dan guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa

2. Manfaat Praktis

a. Masukan bagi Kepala Sekolah dalam rangka mengembangkan peran guru BK dan

guru mata pelajaran dalam menangani masalah karier siswa, khususnya di SMA

Don Bosco Padang.

Page 22: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

12

b. Memberikan masukan serta alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan

peran guru BK dan guru mata pelajaran dalam penanganan masalah siswa melalui

layanan bimbingan dan konseling. 

c. Memberikan masukan serta alternatif tentang peran guru BK dan guru mata

pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa kepada Dinas Pendidikan

kota Padang. 

d. Program studi bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kegiatan pelayanan

BK dan peran guru BK serta guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat

karier siswa. 

Page 23: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Tenaga dalam bidang pelayanan bimbingan dan konseling ialah konselor.

Konselor inilah yang mengendalikan dan sekaligus melaksanakan berbagai layanan dan

kegiatan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam

melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab itu konselor menjadi ”pelayan” bagi

pencapaian tujuan pendidikan secara menyeluruh.

1. Peran dan Tanggung Jawab Konselor di Sekolah

Prayitno dan Erman Amti (1999:242-243) menjelaskan bahwa tugas pokok

dan tanggung jawab konselor adalah:

a. Memiliki kewajiban dan kesetiaan utama dan terutama kepada siswa yang harus diperlakukan sebagai individu yang unik

b. Memperhatikan sepenuhnya segenap kebutuhan siswa (kebutuhan yang menyangkut pendidikan, jabatan/pekerjaan, pribadi dan sosial) dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi setiap siswa.

c. Memberitahu siswa tentang tujuan dan teknik layanan bimbingan dan konseling, serta aturan serta prosedur yang harus dilalui apabila ia menghendaki bantuan bimbingan dan konseling

d. Tidak mendesak kepada siswa (klien) nilai-nilai tertentu yang sebenarnya hanya sekedar apa yang dianggap baik oleh konselor saja.

e. Menjaga kerahasiaan data tentang siswa f. Memberitahu pihak yang berwenang apabila ada petunjuk kuat sesuatu

yang berbahaya akan terjadi g. Menyelenggarakan pengungkapan data secara tepat dan memberitahu

siswa tentang hasil kegiatan itu dengan cara sederhana dan mudah dimengerti.

13

Page 24: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

14

h. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan profesional

i. Melakukan referal kasus secara tepat

Carmical dan Calvin (dalam Belkin, 1982:192) menjelaskan pandangan

mereka bahwa ada lima tugas konselor di sekolah yaitu:

a. Providing the student an opportunity to ”talk throught his problem”;

b. Counseling with potential droup outs; c. Counseling with student concerning academic failure; d. Counseling with students in evaluating personal assets and

limitation; and e. Counseling with student concerning learning difficult.

Pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa tugas pokok konselor di sekolah

adalah:

a. Memberikan kesempatan kepada siswa membicarakan masalahnya; b. Konseling dengan siswa yang potensial yang putus sekolah; c. Konseling dengan siswa yang gagal secara akademik; d. Konseling dengan siswa memiliki keterbatasan; e. Konseling dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Selanjutnya Belkin (1976:158) menyatakan bahwa tanggung jawab konselor di

sekolah adalah:

The school counselor, to be efective, must recognize his responsibility to all student, including the failing student, instructive student, the potential droup out, the student with a learning difficulty, as well as gifted student, the average student, the with drawn and shy student and the student who does nothing during the course of this student to attract the attention of the counselor or the school personal.

Dari pendapat di atas pengertian yang dapat dirumuskan bahwa konselor

sekolah harus bertanggung jawab terhadap keberhasilan semua siswa, baik siswa

Page 25: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

15

yang tidak mengemukakan perasaan tidak puas, berpotensi untuk keluar dari

sekolah, masalah emosional, kesulitan belajar, siswa yang memiliki berbagai bakat,

siswa yang berkemampuan rata-rata, menarik dan taat, dan siswa yang tidak

mengalami masalah selama belajar serta memperhatikan personil sekolah lainnya.

Konselor atau di sekolah biasa disebut guru BK bertanggung jawab

memberikan layanan kepada siswa, karena dengan adanya layanan-layanan tersebut

siswa akan bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, baik masalah di sekolah maupun

masalah di luar sekolah. Dalam hal ini guru BK harus memberikan jenis-jenis

layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling.

2. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak saja diberikan kepada siswa

yang punya masalah saja, tetapi bagi siswa yang tidak punya masalah, pelayanan dan

konseling tetap diberikan, karena layanan bimbingan dan konseling kepada semua

siswa dan dapat dilihat dari berbagai jenis layanan yang ada dalam pola 17 plus BK

di sekolah. Dalam pola tersebut terdapat 9 jenis layanan yang diberikan kepada siswa

sebagai layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Layanan yang terdapat dalam

pola 17 plus BK di sekolah, seperti yang dikemukakan oleh Prayitno (2004) adalah

sebagai berikut:

a. Layanan orientasi adalah bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan

siswa baru atau memperkenalkan seseorang terhadap lingkungan baru yang

Page 26: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

16

dimasukinya dan ini gunanya untuk mempermudah siswa sekolah serta

mempermudah siswa sebagai peserta didik untuk dapat menyelesaikan diri

dalam lingkungan sekolah serta mempermudah siswa dalam proses mengajar.

b. Layanan informasi adalah memberikan pemahaman-pemahaman pada siswa

tentang berbagai hal yang diperlukan siswa untuk menentukan tujuan yang

dikehendakinya. Lebih jelasnya Prayitno (1999:260) mengatakan bahwa

layanan orientasi dan informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari

fungsi pemahaman pelayanan bimbingan dan konseling, lebih jauh layanan

orientasi dan informasi akan dapat menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi

bimbingan dan konseling lainnya dalam kaitannya antara bahan-bahan orientasi

dan informasi itu dengan permasalahan individu.

c. Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan yang dapat memungkinkan

siswa dalam menyalurkan potensi, bakat, minat dan kondisi pribadinya (seperti

penjurusan, pengembangan bakat, bidang ekstra kurikuler dan lain-lain. Seiring

dengan penjelasan di atas Dewa Ketut Sukardi (2000: 45) menyatakan bahwa

layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan yang memungkinkan siswa

memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat, seperti:

1. Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat dan minat.

2. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya. 3. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan

kebutuhan siswa, baik pengajaran, perbaikan maupun program

Page 27: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

17

pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur PMDK, UMPTN.

4. Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas pilihan khusus, program studi sesuai dengan rencana karier, kelompok latihan keterampilan dan kegiatan ekstrakurikuler atau magang yang diadakan sekolah atau lembaga kerja/industri.

d. Layanan penguasaan konten adalah salah satu layanan bimbingan dan konseling

yang dapat meningkatkan keberhasilan belajar siswa.

e. Layanan konseling perorangan adalah layanan yang diberikan kepada siswa

secara langsung dengan cara bertatap muka dan ini dilakukan secara perorangan

untuk pengentasan masalah yang dialami siswa.

f. Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok

memperoleh berbagai bahan dan nara sumber tertentu yang berguna untuk

menunjang kehidupannya sehari-hari, baik secara individu maupun sebagai

siswa dan untuk perkembangan dalam pengambilan keputusan dan/atau

tindakan tertentu.

g. Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang

memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan

pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok,

masalah yang dibahas adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh

masing-masing anggota kelompok. Winkel (1997:544-545) menerangkan

Page 28: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

18

bahwa konseling kelompok dapat bermanfaat sekali, karena melalui interaksi

dengan sesama anggota kelompok mereka memenuhi beberapa kebutuhan

psikologis, seperti kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan teman-teman

sebaya dan diterima oleh mereka, kebutuhan untuk bertukar pikiran dan

berbagai perasaan, kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai

pegangan dan kebutuhan untuk menjadi independen dan lebih mandiri.

h. Layanan konsultasi, menurut Prayitno (2004 a:1) merupakan layanan konseling

yang dilaksanakan oleh konselor terhadap pelanggan disebut konsulti yang

memungkinkan konsulti memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang

perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi dan/atau permasalahan pihak

ketiga.

i. Layanan mediasi, merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor

terhadap dua pihak (atau lebih) yang sedang dalam keadaan saling tidak

menemukan ketidakcocokan, ketidakcocokan ini menjadikan mereka saling

bertentangan. Dengan layanan mediasi konselor berusaha mengantarai hubungan

dan membangun hubungan diantara mereka, sehingga mereka menghentikan dan

terhindar dari pertentangan lebih lanjut yang merugikan semua (Prayitno, 2004

b:1-2).

Page 29: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

19

3. Jenis Kegiatan Pendukung pada Bimbingan dan Konseling

Prayitno (2012: 290-387) menjelaskan tentang kegiatan pendukung yang ada pada

bimbingan dan konseling:

a. Aplikasi Instrumentasi

Aplikasi instrumentasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur atau

instrumen tertentu yang mana bertujuan untuk mengungkapkan kondisi tertentu.

Prayitno dan Erman Amti (2004: 318) menyatakan bahwa instrumentasi

bimbingan dan konseling terbagi atas dua macam, yaitu:

a. Instrumentasi Tes Merupakan serangkaian pertanyaan (tertulis atau lisan) atau tugas yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang di tes; jawaban atau pengerjaan atas pertanyaan atau tugas itu dijadikan dasar untuk menentukan tingkat pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap atau kualifikasi orang yang bersangkutan.

b. Instrumentasi non tes Meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan, wawancara, catatan anekdot, angket, sosiometri, inventori yang dibakukan.

Prayitno (2012: 292) menyatakan tujuan umum dari aplikasi

instrumentasi adalah diperolehnya data hasil pengukuran terhadap kondisi

tertentu klien, selanjutnya tujuan khusus dari aplikasi instrumentasi adalah agar

konselor dapat memahami kondisi klien seperti potensi dasar, bakat dan minat,

kondisi diri dan lingkungan, masalah yang dialami klien dan sebagainya.

Page 30: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

20

b. Himpunan data

Himpunan data merupakan gambaran atau keterangan atau catatan tentang

keadaaan sesuatu. Dalam pelayanan konseling himpunan data terkait dengan

seluk-beluk dari pelayanan itu sendiri.

c. Konferensi kasus

Konferensi kasus merupakan forum terbatas yang di upayakan konselor untuk

membahas suatu kasus dan arah-arah penanggulangannya.

d. Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam

kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang menjadi tanggung

jawab konselor dalam pelayanan konseling.

e. Tampilan kepustakaan

Tampilan kepustakaan dapat membantu klien dalam memperkaya dan

memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami dan dibahas

bersama konselor, khususnya dalam pengembangan diri pada umumnya.

Pemanfaatan tampilan kepustakaan dapat diarahkan konselor dalam rangka

pelaksanaan pelayanan, klien secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk

mencari dan memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada disana sesuai dengan

keperluan.

Page 31: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

21

f. Alih Tangan Kasus

Kegiatan alih tangan kasus diselenggarakan oleh konselor tidak lain bermaksud

agar klien memperoleh pelayanan yang optimal oleh ahli pelayanan profesi yang

benar-benar handal.

B. Pengembangan Minat Karier dalam Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Minat Karier

Minat adalah suatu kecenderungan jiwa yang bersifat menetap dalam diri

seseorang untuk merasa senang dan tertarik kepada hal-hal tertentu (Winkel, 1996).

Sedangkan menurut Crow and Crow (1958), Travis (1967) dan Jones (1977)

memberikan definisi minat sebagai suatu kecenderungan jiwa dan daya gerak yang

mendorong seseorang untuk cenderung merasa tertarik dan senang kepada

seseorang, benda dan kegiatan. Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa minat

sebagai kecenderungan jiwa yang dalam fungsinya membantu mewujudkan

tindakan, ungkapan dan reaksi dan atau partisipasi seseorang terhadap sesuatu atau

kegiatan tertentu yang dapat membangkitkan rasa senang tersebut merealisir

motivasi.

Dalam hubungannya dengan motivasi, Skinner (1974) mengemukakan bahwa

minat merupakan motif yang menunjukkan arah perhatian individu terhadap obyek

yang menarik dan menyenangkan. Hurlock (1996) menyatakan bahwa minat

merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang

Page 32: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

22

mereka inginkan dan bebas memilih. Kedua definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa

minat seseorang diindikasikan berupa perhatian, yang menjadikan rasa senang dan

dapat mendatangkan keuntungan. Dinamika indikasi minat tersebut berarti juga

dinamis (rendah dan tingginya) minat seseorang, dalam hal ini berhubungan dengan

karier.

A. Muri Yusuf (2002) menyatakan salah satu faktor determinan meraih sukses

adalah potensi diri, salah satunya minat. Minat yang terhadap kegiatan fikiran yang

sungguh-sungguh untuk menggali fikiran ketenangan dan mencapai pemahaman

tentang segenap kemungkinan yang berhubungan dengan karier siswa. Dengan

demikian, minat karier adalah keterlibatan siswa sepenuhnya terhadap segenap

kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan

mencapai pemahaman tentang berbagai bidang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya

berhubungan dengan karier yang hendak diperolehnya setelah mencapai

pendidikannya.

2. Perencanaan Karier

a. Pengertian karier dan arah karier

Istilah karier dalam bahasa Inggris “career” hampir sama dengan kata task,

position, job dan occupation. Super (1976) dengan jelas membuat rumusan dan

mengelompokkan kata-kata di atas agar mudah dipahami.

Page 33: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

23

“Task: a performance required at work or inplay. Position: a group of tasks to be performed by one person: in industry, performed for pay. Position exist whether vacant or occupied, they are tasks and outcome, not person, defined. Job: a group of similar, paid, position requiring some similar attributes in a single organization. Jobs are; task, out come and and organization-centered. Occupation: a group of similar jobs found in various organization. Occupation are; task, economy and society-oriented. Pernyataan di atas terjemahannya adalah task (tugas) merupakan sebuah

perbuatan yang dilakukan dalam pekerjaan atau pada suatu permainan. Position

(posisi) adalah sekelompok tugas yang dikerjakan oleh seseorang untuk

mendapatkan upah atau gaji. Sedangkan job (pekerjaan) adalah sekumpulan tugas

dan posisi pada suatu organisasi dengan kewajiban dan tugas pokok yang sama,

berorientasi pada tugas dan upah atau gaji serta berpusat pada organisasi.

Selanjutnya, occupation (okupasi/pendapatan) memiliki pengertian yang lebih

luas dari job. Okupasi adalah sekelompok job yang sama dalam berbagai

organisasi. Okupasi berorientasi terhadap tugas, ekonomi dan masyarakat.

Karier didefinisikan sebagai “the sequence of employment related position,

activities and experiences encountered by a person (Arnold at al, 2005:520).

Berarti karier sebagai tahapan pekerjaan yang berkaitan dengan posisi, peran,

aktifitas dan pengalaman yang dihadapi oleh individu.

Beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa karier adalah perbuatan

yang dilakukan seseorang dalam bentuk pekerjaan dan keinginan untuk

Page 34: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

24

mendapatkan peran dan posisi dalam pekerjaan tertentu dengan harapan

mendapatkan upah atau gaji.

b. Pengembangan Program Bimbingan Karier di Sekolah

Bimbingan diselenggarakan sebagai bagian dari keseluruhan usaha sekolah

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Bimbingan karier merupakan bentuk

layanan khusus usaha bimbingan di sekolah dengan tujuan menyiapkan siswa

untuk kehidupan kerja yang berhasil dan bertanggung jawab di dalam masyarakat.

Sebagai usaha pendidikan bimbingan karier berpusat dan bertolak dari siswa

kebutuhannya, cita-cita pendidikan dan kariernya, ciri-ciri pribadi dan

masalahnya.

Perencanaan dan pemograman merupakan soal penting, tidak pandang

apakah bimbingan karier itu diselenggarakan di sekolah yang kecil atau yang

besar, dan apakah penyelenggaraannya di suatu sekolah masih baru atau sudah

lama. Pimpinan sekolah perlu memastikan bahwa perencanaan dilakukan dengan

seksama dan bersistem (Munandir, 1996:244-245).

Selanjutnya Munandir (1996:246) menjelaskan bahwa bimbingan karier

merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri. Bukan pula ia suatu keistimewaan

melainkan lebih merupakan penekanan. Ia bagian, atau salah satu wujud kegiatan

atau program umum bimbingan.

Page 35: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

25

Perencanaan arah karier siswa yang matang akan mengantarkan individu

pada kesuksesan yang diimpikan. Perencanaan arah karier yang merupakan upaya

mencapai kesuksesan tersebut bukanlah pekerjaan sederhana karena menuntut

suatu proses berpikir. Menurut Winkel (2005:682-684) bahwa perencanaan yang

matang menuntut pemikiran tentang segala tujuan yang akan dicapai dalam

jangka panjang (long range goals) dan tujuan yang akan dicapai dalam jangka

pendek (short range goals). Selain itu, diungkapkan juga bahwa perencanaan

yang matang berguna untuk meminimalkan kemungkinan dibuat kesalahan yang

berat. A. Muri Yusuf (2002:24) dengan redaksi yang berbeda mengemukakan

bahwa keberhasilan bukanlah suatu keajaiban dan bukan pula suatu misteri yang

tidak dapat diungkapkan melainkan hasil aplikasi yang tersusun dari prinsip dasar

keberhasilan dan menjauhi faktor-faktor yang menimbulkan kegagalan.

Perencanaan arah karier berkaitan erat dan harus disesuaikan dengan

kecenderungan karier yang akan dikembangkan. Bagi siswa SMA, perencanaan

arah karier pada tingkat awal masih bersifat tentatif namun diharapkan bagi siswa

tingkat akhir perencanaan tersebut lebih mantap dan lebih terarah. Kunci dan

perencanaan yang matang dan keputusan yang bijaksana terletak dalam

pengelolaan informasi tentang diri sendiri dan lingkungan hidup siswa (Winkel

dan Sri Hastuti, 2004:685).

Page 36: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

26

Pemberian informasi yang tepat dan menafsirkan makna informasi tersebut

bagi dirinya sendiri menjadi kebutuhan siswa sehingga dapat mendorong mereka

membuat pilihan-pilihan yang bisa dipertanggungjawabkan. Siswa diharapkan

dapat mempertimbangkan secara mandiri pilihan pendidikan lanjutan yang akan

dimasukinya setelah diberi informasi yang benar dan dapat mempertimbangkan

berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya.

Winkel (2005:685) menegaskan bahwa data yang diperoleh siswa adalah

(1) informasi tentang diri sendiri, meliputi (a) kemampuan intelektual, (b) bakat

khusus di bidang studi akademik (c) minat-minat, baik yang bersifat lebih luas

maupun yang bersifat lebih khusus, (d) hasil belajar dalam berbagai bidang studi

inti, (e) sifat-sifat kepribadian yang mempunyai nilai-niali relevansi terhadap

partisipasi dalam suatu program studi akademik (f) perangkat kemahiran kognitif,

(g) nilai-nilai kehidupan, (h) bekal berupa keterampilan khusus, (i) kesehatan

fisik dan mental, (j) kematangan vokasional; (2) informasi tentang lingkungan

hidup yang relevan dengan perencanaan karier.

Pendapat di atas menggambarkan bahwa perencanaan karier merupakan

sebuah proses yang diawali dengan mengenal dan memahami diri sendiri,

kemudian menyadari adanya peluang dan beragam pilihan dengan segala

konsekuensinya, mengidentifikasi pilihan, membuat keputusan, mengembangkan

Page 37: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

27

tujuan dan rencana sampai memprogram pekerjaan, pendidikan dan pelatihan

yang dibutuhkan di dunia kerja.

Isaacson (1986:21) mengungkapkan “the individual (progresess through

five steps as follows: awarenes, explanation, decision making, preparation and

employment”, individu yang sedang membuat perencanaan karier akan

menempuh lima tahapan berikut: kesadaran, eksplorasi, pengambilan keputusan,

persiapan menuju suatu pekerjaan yang dipilih. Konsep perkembangan karier

mempunyai makna bahwa individu terlibat dalam suatu proses jangka panjang

dalam mencapai keputusan karier. Hal ini lebih tegas dinyatakan oleh Herr &

Cramer (1984:14) sebagai berikut:

The total constellation of psychological, sociological, educational, physical, economic, and chance factor that combine to shape the career of any given indvidiual; those aspect of an individual’s experince which relevant to personal choice, entry, and progress in educational, vocational, and avocational pursuits; the process by which one develops and refines such characteristic as self and career identity, planfulness and career maturity…Career development proceeds-smoothly, jagedly, positively, negatively-whetheror not career guidance or career education exist. As such, career development is not an intervention, but the object of an intervention. Pernyataan di atas dapat dimaknai bahwa perkembangan karier seseorang

meliputi hubungan menyeluruh (total contellation) antara aspek kondisi

psikologis, hubungan sosial, pendidiikan, fisik, ekonomi dan faktor kesempatan

yang berkombinasi untuk membentuk kariernya, aspek tersebut meliputi

pengalaman yang mendukung terhadap pilihan pribadi, memasuki dan menjalani

Page 38: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

28

pendidikan, menekuni keterampilan/keahlian (vokasional) tertentu untuk menuju

pada pencapaian avokasinya. Proses tersebut berkembang dan tersaring melalui

kemampuan mengenal karakteristik diri dan karakteristik karier, perencanaan

yang mantap yang mengarah pada kematangan kariernya. Arahnya bisa berupa

arah yang mulus atau keras dan terjal positif atau negatif, dan bisa berlangsung

dengan mendapatkan bimbingan dan pendidikan karier. Dengan kata lain,

perkembangan karier bukanlah suatu intervensi, melainkan subjek dari intervensi

tersebut.

C. Kedudukan Guru Mata Pelajaran dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling

Seseorang dikatakan guru tidak cukup tahu sesuatu materi yang akan

diajarkan, tetapi pertama kali ia harus merupakan seseorang yang memiliki

kepribadian guru, dengan segala ciri tingkat kedewasaannya. Dengan kata lain

untuk menjadi pendidik atau guru, seseorang harus memiliki kepribadian.

Selanjutnya sebagai kelanjutan atau penyempurnaan fungsi guru sebagai pendidik,

maka harus berfungsi pula sebagai pembimbing. Pengertian mendidik dalam hal ini

lebih luas dari fungsi membimbing. Bimbingan adalah termasuk sarana dan

serangkaian usaha pendidikan. (Sardiman A.M, 1986:137 – 140).

Selanjutnya Sardiman A.M (1986:1440) bahwa peran guru dalam kegiatan

mengajar adalah:

Page 39: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

29

1. Informator yaitu guru sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan dan sumber kegiatan akademik maupun umum.

2. Organisator yaitu guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik silabus, workshop, jadwal pelajaran dan lain-lain.

3. Motivator, guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktifitas) dan daya cipta (kreatifitas), sehingga akan terjadi dinamika dalam proses belajar mengajar.

4. Pengarah/direktor, guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

5. Inisiator, guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar.

6. Transmitter, dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.

7. Fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar.

8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. 9. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik

dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

Guru mata pelajaran dan guru BK merupakan ujung tombak pelaksanaan

pendidikan di sekolah. Oleh karena itu guru selalu mengasah dan memupuk

kemampuan, dalam artian memperluas wawasan, ilmu pengetahuan serta selalu

menampilkan nilai-nilai dan sikap sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing dalam

rangka pelaksanaan pendidikan secara menyeluruh.

Pentingnya peran guru dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling

menurut A Muri Yusuf (1995) dikarenakan guru adalah orang yang paling banyak

berhubungan dengan siswa di sekolah dari pada guru BK. Guru dapat mengamati dan

memperhatikan siswa melalui interaksi dan proses pembelajaran ataupun melalui hasil

Page 40: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

30

belajar yang dicapai siswa, sehingga guru dapat berperan sebagai 1) kontak person

antara siswa dengan guru BK, pendidikan karier yang dapat diakukan, 2) penemu

potensi awal siswa dan 3) agen alih tangan kasus kepada guru BK.

Guru juga memiliki peran yang penting dalam penyelenggaraan pelayanan

bimbingan dan konseling di sekolah. Dewa Ketut Sukardi (2000) mengemukakan

bahwa layanan bimbingan dan konseling yang efektif tidak mungkin terlaksana dengan

baik tanpa adanya kerjasama antara guru BK dengan pihak-pihak lain dengan yang

terkait di dalam maupun di luar sekolah antara lain dengan seluruh tenaga pengajar atau

guru, tenaga administrasi maupun organisasi yang ada di sekolah, misalnya OSIS.

Prayitno dkk (1997:145) mengemukakan bahwa peran guru dalam pelayanan

bimbingan dan konseling antara lain 1) membantu memasyarakatkan BK, 2) membantu

guru BK mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan

konseling, 3) mengalihtangankan dan menerima referal siswa yang memerlukan

pelayanan, 4) membantu mengembangkan susasana kelas yang menunjang pelaksanaan

BK dan 5) mengunpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian BK.

Syamsu Yusuf dan Juntika (2005:34) membagi tugas dan peran guru sebagai

berikut:

1. Memahami konsep dasar bimbingan dan konseling dan karakteristik siswa (tugas-tugas perkembangan siswa) sebagai landasan untuk memberikan bimbingan

2. Memahami keragaman karakteristik siswa dalam aspek-aspek fisik (kesehatan dan kefungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, temperamen (periang, pendiam, pemurung dan

Page 41: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

31

mudah tersinggung) dan karakternya (seperti kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab)

3. Memahami siswa yang diduga mempunyai masalah atau siswa yang gagal dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya.

4. Menciptakan iklim kelas yang secara sosiopsikologis kondusif bagi kelancaran belajar siswa, seperti bersikap ramah, bersikap respek terhadap siswa, bersikap adil (tidak menganaktirikan/ menganak emaskan anak), menghargai pendapat atau hasil karya siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat, bergairah dalam mengajar dan berdisiplin.

5. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar 6. Mereferal (mengalihtangankan) siswa yang memerlukan layanan

bimbingan dan konseling kepada konselor. 7. Bekerja sama dengan konselor dalam rangka membantu siswa 8. Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang

kerja yang diminati siswa. 9. Memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga

dapat memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja). Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

bimbingan dan konseling di sekolah benar-benar menuntut usaha dan kerja keras dari

guru BK dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dan membangun

hubungan kerjasama dengan guru mata pelajaran dan pihak-pihak lain yang

menyangkut tercapainya apa yang diinginkan siswa.

D. Teori-teori Perkembangan Karier

Dalam pengembangan minat karier siswa ada beberapa teori yang dapat

digunakan sebagai kerangka acuan dasar oleh guru BK yang didasarkan pada pendapat

ahli/pakar antara lain sebagai berikut:

Page 42: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

32

1. Teori perkembangan Karier Ginzberg (Osipow, 1983)

a. Faktor realita

Menurut Ginzberg bahwa pengembangan konsep pilihan karier seseorang

dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan objektif, yang harus diikutinya

dalam pemilihan pekerjaan, atau dengan kata lain pemilihan karier akan

dapat/bisa berubah apabila dipengaruhi oleh faktor-faktor realitas dan kesempatan

yang ada. Ginzberg telah menemukan bahwa tahap ini dapat dibagi atas tiga

tahap/masa berikut:

1) Tahap/masa penemuan atau eksplorasi

Dalam masa ini remaja kembali kepada kenyataan berusaha untuk

menemukan pekerjaan yang cocok baginya, baik itu secara langsung atau tidak

langsung dan melalui cara bekerja betul atau melalui pengamatan atau

penyaksian.

2) Tahap/masa pemantapan atau kristalisasi

Pada tahap ini remaja berusaha mengumpulkan semua faktor yang

dipandangnya berpengaruh dalam pekerjaan yang dilakukannya, dan sesudah

itu berusaha untuk sampai kepada gambaran yang jelas tentang faktor-faktor

tersebut. Dengan demikian ini akan sampai kepada penentuan pekerjaan yang

cocok dengan dirinya.

Page 43: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

33

3) Tahap/masa spesifikasi

Pada tahap ini masa remaja sampai kepada semacam spesialisasi tentang

hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang dimasukinya, spesialisasi

itu cocok dengan segala pertimbangan yang telah menjadi perhatiannya.

Selain itu pemilihan pekerjaan adalah proses yang juga dipengaruhi oleh

suasana umum yang khusus baginya, apakah ia laki-laki atau perempuan, atau

golongan yang tunduk pada suasana tertentu. Juga terpengaruh oleh suasana

yang khusus dengan individu, misalnya terpaksa bekerja pada waktu pagi,

atau pertumbuhan mental atau emosinya yang kurang wajar. Di samping itu,

dapat pula pemilihan karier itu dipandang sebagai proses pertumbuhan yang

lain, dan ia juga terpengaruh oleh segi-segi pertumbuhan yang lain.

b. Proses pendidikan.

Bahwa pemilihan dan pengembangan karier adalah merupakan proses

yang berkelanjutan dan tidak selesai dalam suatu masa kehidupan saja. Ia juga

terpengaruh hanya satu faktor saja dan tidak oleh faktor yang lain. Kemudian

tiap-tiap tahap yang mendahuluinya dan ia mempengaruhi tahap sesudahnya.

Jadi proses pengembangan karier adalah proses yang berlangsung sepanjang

hayatnya kehidupan manusia. Proses ini biasanya tidak mengalami

kemunduran, di samping ia berusaha untuk mengkompromikan berbagai faktor

(subjektif dan objektif) dalam pemilihan pekerjaan, sehingga pilihan karier

Page 44: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

34

adalah pilihan yang mempertimbangkan segala faktor dan urgensinya, jika

ditakdirkan maka pilihan ini adalah pilihan yang baik dan cocok bagi yang

bersangkutan.

Bisa juga dikatakan bahwa perkembangan karier seseorang ditentukan

juga oleh proses pendidikan yang ditempuhnya. Dan menurut Ginzberg masa

ini dimasukkan dalam masa tentatif, ini adalah masa dimana seorang individu

menempuh pendidikannya mulai dari pendidikan dasar sehingga memasuki

perguruan tinggi/mulai bekerja. Masa ini dibagi menjadi tahap:

1) Masa pemilihan pekerjaan yang didasarkan atas bakat dan minat seseorang.

Masa ini dimulai bersamaan dengan tahap remaja, remaja

mengembangkan kariernya atas dasar apa yang disukainya dan dibencinya

tentang macam kegiatan, kendatipun tidak dilupakannya bahwa bakat itu

mungkin merubahnya pula karenanya, akan tetapi itu tidak

menggoncangkan, karena ia tahu keputusannya yang terakhir tidak akan

terjadi, kecuali setelah beberapa tahun kemudian.

2) Masa peralihan/pengembangan karier bedasarkan kemampuan/ kapasitas.

Pada umur sekitar lima belas tahun, nilai mulai menjadi faktor

penting dalam pemilihan dan pengembangan karier remaja. Remaja pada

umur ini merasa bahwa pilihan kariernya tidak harus hanya berdasarkan

Page 45: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

35

minat dan kemampuan saja, akan tetapi harus pula berdasarkan pada

tujuan dan nilai dalam hidup.

3) Masa peralihan/transisi memilih atau mengembangkan

Dalam masa ini mulailah perhatian remaja berubah dari

pertimbangan pribadi terhadap pemilihan pekerjaannya, kepada suasana

obyektif yang memainkan peran dalam pemilihan ini, karena ia merasa

bahwa dengan bergantung kepada pertimbangan pribadi saja tidak cukup

untuk menyampaikan kepada suatu keputusan dan ia harus memperhatikan

kenyataan.

c. Faktor emosional

Ginzberg memandang bahwa pemilihan dan pengembangan karier

seseorang juga didasarkan pada faktor-faktor emosional yakni pemilihan dan

pengembangan kerja itu optimis dicari terus kecocokannya antara keadaan

yang selalu berubah, artinya bahwa kepuasan kerja akan diperoleh dengan

adanya rasa kecocokan antara dirinya dan pekerjaan yang dipilihnya. Apabila

seseorang merasa tidak cocok dengan kariernya maka ia bisa berpindah atau

memilih yang cocok dengan resiko yang tentu saja ditanggungnya.

d. Nilai-nilai individu

Pengembangan konsep pilihan karier dalam kehidupan manusia juga

sangat dipengaruhi dan ditentukan dengan nilai-nilai yang dianut dan diyakini

Page 46: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

36

oleh masing-masing individu itu sendiri. Pengembangan konsep pemilihan

karier yang tidak didasarkan pada nilai-nilai diri tidak akan diperoleh

kecocokan dengan pekerjaan atau kariernya yang akhirnya tidak akan

membawa pada kepuasan dalam bekerja. Oleh karena itu nilai-nilai individu

sangat penting untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengembangan konsep seseorang.

2. Teori Perkembangan Karier Super (Osipow, 1983)

Super menyusun teori kariernya berdasarkan kepada aspek atau unsur sebagai

berikut:

a. Psikologi Diferensial

Setiap orang memiliki perbedaan individual; telah lama diterima secara

luas oleh psikologi sekarang. Rentangan ciri-ciri kepribadian demikian sangat

luasnya baik yang terdapat dalam individu sendiri maupun antara individu.

Akibat ciri-ciri tersebut, setiap individu masing-masing memiliki kecakapan

untuk sejumlah pekerjaan. Rentangan kemampuan ciri-ciri kepribadian, dan sifat-

sifat lain sedemikian luasnya sehingga setiap orang mempunyai kemungkinan

untuk berhasil dalam berbagai jabatan. Setiap jabatan mempunyai pola khas dari

pada kemampuan, minat dan sifat-sifat kepribadian, tetapi yang cukup luas

Page 47: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

37

mentoleransi terhadap berbagai jenis pekerjaan bagi setiap individu dan berbagai

individu dalam suatu jabatan.

b. Psikologi Perkembangan

Prevensi dan kompetensi profesional, situasi-situasi dimana orang hidup dan

bekerja, serta konsepsi dirinya akan mengalami perubahan karena waktu dan

pengalaman, karena itu membuat pilihan dan penyesuaian merupakan suatu

proses yang kontiniu. Demikian juga halnya konsepsi diri seseorang berubah

sehingga orang itu tidak merasakan memperoleh kepuasan lagi dari pekerjaannya

semula telah memberikan kepuasan pada dirinya. Karena pekerja maupun

pekerjaan tidak statis sifatnya, maka selalu diperlukan perubahan dan

penyesuaian dalam rangka menjaga keseimbangan. Proses ini dapat disimpulkan

kedalam serangkaian tahap-tahap kehidupan, yakni tahap pertumbuhan, tahap

eksplorasi, tahap pembentukan, tahap pembinaan, dan tahap kemunduran.

c. Bidang Sosiologi

Hakekat pola karier seseorang ditentukan oleh tingkat sosial ekonomi orang

tuanya, oleh kemampuan mental, dan ciri-ciri kepribadiannya, dan oleh

kesempatan-kesempatan yang terbuka bagi dirinya. Semua faktor dalam latar

belakang pengalaman akan mempengaruhi sikap dan prilakunya. Tingkat

ekonomi sosial orang tua termasuk faktor yang sangat berpengaruh, hubungan

Page 48: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

38

awal yang dilakukan oleh seseorang dengan dunia kerja melalui perantara orang

tua, keluarga, dan teman-temanya.

d. Bidang Teori Kepribadian

Kepuasan kerja dan kepuasan hidup tergantung pada seberapakah individu

mendapatkan/menyalurkan kemampuannya, minatnya, sifat-sifat pribadi, dan

nilai-nilai pribadi secara memadai. Juga kepuasan tersebut tergantung kepada

kemantapannya di dalam situasi pekerjaan dan pandangan hidupnya. Individu

akan memperoleh rasa senang dan kepuasan dalam pekerjaannya apabila

pekerjaan yang dilakukannya memungkinkan baginya untuk mempergunakan

ciri-ciri pribadi dan nilai-nilai dirinya sendiri, dengan kata lain pengalaman-

pengalaman yang dijumpai dalam pekerjaannya dapat dibandingkan dengan

gambaran mental dirinya sebagaimana yang ada darinya sekarang.

e. Perkembangan karier menurut Teori Lee-Thorpe

Perkembangan karier adalah suatu proses perkembangan sepanjang hidup

yang dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, pekerjaan, pengalaman lainnya

dan yang mempengaruhi keputusan-keputusan setiap individu mengenai karier

dan gaya hidup baik yang bersifat individual maupun personal. Perkembangan

karier seseorang menurut teori Lee-Thorpe (dalam Osipow,1983)

diklasifikasikan secara berturut-turut yaitu personal-sosial, natural, mekanik,

bisnis, seni dan ilmu pengetahuan.

Page 49: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

39

Klasifikasi di atas sejalan dengan pendapat Issacson dan Brown (1993):

“Career development is the total constellation of psychological, sosiological, educational, physical, economic and chance factors that combine to shape the career of any given individual over the life span”

Hal senada dikemukakan Splete (dalam Manrihu, 1992) yang menyatakan bahwa:

“Perkembangan karier adalah suatu proses yang berjalan terus menerus dan berlangsung sepanjang tahap kehidupan serta mencakup pengalaman-pengalaman rumah tangga, sekolah dan masyarakat yang berkaitan dengan konsep diri individu serta implementasinya dalam gaya hidup ketika orang itu hidup senang dan mendapat penghasilan”.

Klasifikasi individu-sosial dalam teori Lee-Thorpe didasarkan pada

perkembangan karier seseorang juga dipengaruhi oleh pengalaman masa kanak-

kanak terhadap pola kepribadian anak. Pola kepribadian anak terbentuk melalui

interaksi dengan orang tua, guru dan orang lain Freud (dalam, Pervin, 1984).

Namun orang tua memberikan pengaruh yang lebih efektif dan lebih mudah karena

adanya ikatan alami, yaitu adanya rasa percaya anak yang besar terhadap orang tua

dibandingkan terhadap orang lain. Kepercayaan dapat menumbuhkan rasa aman

yang mempermudah perkembangan kepribadian individu selanjutnya. (Rampel,

Holmes, dan Zanna, 1985). Interaksi ini terus menerus mempengaruhi sikap dan

prilaku anak hingga dewasa.

Page 50: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

40

E. Penelitian yang Relevan

1. Nasri (2006) yang berjudul upaya guru BK dalam mengatasi masalah ANM siswa,

menyimpulkan bahwa: banyak permasalahan ANM yang dialami oleh siswa

memerlukan kerjasama yang baik antara guru BK dan guru mata pelajaran agama

dalam mengentaskannya. Guru BK dan guru mata pelajaran dapat secara bersama-

sama melaksanakan kegiatan keagamaan dalam berbagai bentuk layanan

bimbingan dan konseling sehingga siswa memperoleh informasi yang lebih lengkap

tentang berbagai permasalahan keagamaan yang dialaminya.

2. Deni Febrini tahun 2005 tentang minat karier, keterampilan belajar dan prestasi

akademik mahasiswa di STAIN Bengkulu. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa

prestasi akademik mahasiswa selain dipengaruhi keterampilan belajar yang dimiliki

oleh siswa juga dipengaruhi oleh pengembangan minat karier yang dilakukan pada

jenjang pendidikan sebelumnya.

3. Rahmad 2009 tentang persepsi siswa tarhadap jurusan yang ditempati dan peran

guru pembimbing di SMU Negeri 2 Padang. Dari hasil penlitian disimpulkan bahwa

siswa memiliki persepsi yang baik terhadap penempatan jurusan yang dilakukan

oleh guru BK disekolah.

Dari ketiga penelitian di atas dapat dikaitkan bahwa guru BK dan guru mata

pelajaran secara bersama-sama memiliki peranan dalam membantu siswa dalam

mengembangkan minat karier siswa.

Page 51: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

41

F. Kerangka Konseptual

Diagram 1

Kerangka Konseptual Penelitian

Keterangan:

Di sekolah diselenggarakan bimbingan dan konseling: 1) bimbingan dan konseling

dilaksanakan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, 2) upaya guru BK

dalam memanfaatkan peran guru dalam penanganan masalah karier siswa 3) keterlibatan

guru dalam menangani masalah minat karier siswa, 4) kerjasama guru BK dan guru mata

pelajaran dalam menangani masalah minat karier siswa dan 5) masalah minat karier yang

dihadapi siswa.

BK DI SEKOLAH

Guru Mata Pelajaran

Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung

Guru BK

Minat Karier Siswa

Kerjasama

Page 52: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun

penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau

menjelaskan sesuatu hal apa adanya (Prasetya Irawan, 1999). Penelitian ini juga

meliputi pengumpulan sejumlah data yang didalamnya terdapat data yang bersifat

kuantitatif. Secara umum penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan masalah

tentang minat karier siswa, yang mengaitkan antara layanan bimbingan konseling,

khususnya bidang bimbingan karier, peran guru mata pelajaran terhadap persiapan

karier/pekerjaan siswa.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

A Muri Yusuf (2005:181) menjelaskan bahwa populasi adalah semua karakteristik

yang terdapat pada individu, objek atau peristiwa yang dijadikan sasaran penelitian.

Populasi penelitian dalam penelitian ini berjumlah 822 yang tersebar pada kelas X, XI,

XII di SMA Don Bosco Padang selanjutnya jumlah guru BK yang akan dijadikan

subjek penelitian adalah sebanyak 3 orang dan jumlah sampel guru mata pelajaran

sebanyak 41 orang, seperti tertera berikut ini:

42

Page 53: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

43

Tabel 1 Populasi Penelitian Siswa SMA Don Bosco Padang

No Variabel Jumlah Jumlah Seluruhnya

1 Kelas X

X1 36

239

X2 37 X3 35 X4 35X5 35 X6 36 Int 25

2 Kelas XI

IPA 1 36

247

IPA 2 36 IPA 3 35 IPA 4 35 IPS 1 35 IPS 2 35 IPS 3 35

3 Kelas XII

IPA 1 35

276

IPA 2 35 IPA 3 35 IPA 4 35 IPA 5 30 IPS 1 36 IPS 2 35 IPS 3 35

4 Aksel Yunior 35 60 Senior 25

Jumlah

822

Sumber: Tata usaha SMA Don Bosco Padang

2. Sampel

Sampel merupakan sebahagian dari keseluruhan individu yang menjadi populasi

penelitian dan mewakili populasi tersebut. Pengambilan sampel pada penelitian ini

Page 54: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

44

dilakukan dengan teknik propotional random sampling. Untuk menentukan jumlah

sampel yang digunakan, maka dipakai rumus propotional random sampling (A. Muri

Yusuf, 1997: 209):

Kelas X 81

Kelas XI 84

Kelas XII 93

Kelas Aksel 20

Berdasarkan penggunaan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak

278 orang. Dan dalam pengambilan sampel terhadap guru BK adalah 3 orang dan guru

mata pelajaran sebanyak 41 orang.

C. Defenisi Operasional

1. Guru BK

Guru BK adalah guru yang memiliki tugas dalam melaksanakan bimbingan dan

konseling yaitu 10 jenis layanan dan 6 kegiatan pendukung yang diberikan kepada

siswa. Tugas pokok guru pembimbing disekolah berkenaan dengan pelayanan

Page 55: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

45

bimbingan dan konseling disekolah merupakan kegiatan untuk membantu siswa

menemukan dirinya, lingkungannya dan merencanakan masa depan, sehingga

diharapkan ia mampu mencapai kesuksesan dibidang akademis, persiapan karier serta

hubungan sosial kemasyarakatan. Oleh sebab itu guru pembimbing adalah guru yang

bertugas untuk membuat rencana program, melaksanakan program, menilai dan

menganalisis, serta melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan

dan kegiatan pendukung dalam rangka membantu siswa dapat berkembang secara

maksimal.

2. Guru mata pelajaran

Guru mata pelajaran adalah guru yang memiliki tugas dalam mengajarkan bidang

studi tertentu dalam pengembangan karier siswa.

3. Minat karier

Minat karier adalah dorongan dan kecenderungan jiwa dengan segenap kegiatan

pikiran yang dilakukan secara penuh perhatian memperoleh pengetahuan yang

berhubungan dengan karier yang akan dicapai setelah tamat sekolah.

D. Pengembangan Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengukur peran guru BK dan guru mata pelajaran

dalam mengembangkan minat karier siswa adalah angket. Pengembangan instrumen

dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 56: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

46

1. Menentukan indikator dari masing-masing variabel.

2. Membuat kisi-kisi berdasarkan kajian teori yang dipakai dengan cara-cara

menjabarkan variabel, indikator dan butir-butir pernyataan yang mengungkapkan

gambaran mengenai peran guru BK dan guru mata pelajaran dalam

mengembangkan minat karier siswa, yang dapat dilihat pada tabel 2 (lampiran).

3. Instrumen yang digunakan untuk mengukur peran guru BK dan guru mata pelajaran

dalam mengembangkan minat karier siswa adalah angket. Pengukuran variabel

penelitian digunakan kuesioner dengan model skala Guttman dan skala Likert. Cara

pengukurannya adalah dengan menghadapkan seseorang responden dengan sebuah

pernyataan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban: “ya – tidak”

dengan skor 1 – 0 dan “sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat

tidak setuju” jawaban ini diberi skor 5 – 1 untuk pernyataan positif dan diberi

skor 1 – 5 untuk pernyataan yang mengukur nilai negatif.

4. Uji Coba Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (1984:107) sebelum digunakan instrumen

dilakukan lebih dahulu diuji cobakan untuk melihat tingkat kesahihan dan

keterandalannya. Angket diuji-cobakan kepada 31 orang siswa SMA Pertiwi 1

Padang tanggal 24 Juli 2010. Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui validitas

dan reliabilitas angket serta cara pengadministrasiannya.

Page 57: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

47

a. Pengujian Validitas

Untuk mengetahui apakah angket yang disusun mampu mengungkapkan

data sesuai variabel penelitian maka dilakukan uji validitas, dalam hal ini

adalah dengan validitas internal. Validitas internal bertujuan untuk mengetahui

apakah ada kesesuaian antara butir-butir angket dengan fungsi angket secara

keseluruhan. Untuk itu dilakukan komputasi koefisien korelasi antara distribusi

skor item dengan distribusi skor total (rxy). Kriteria kesejajaran item terhadap

angket adalah ≥ 0,30 dan kriteria ini dapat diturunkan menjadi 0,25 (dalam

Saifuddin Azwar, 1999:65). Oleh karena itu, pernyataan dan kalimat item yang

tidak memenuhi kriteria akan direvisi atau didrop.

Komputasi koefisien korelasi item-total angket dengan menggunakan

rumus Pearson dengan program Windows Microsoft Excel serta rencana revisi

bagi item yang tidak memenuhi kriteria terdapat dalam tabel 3 (lampiran).

Berdasarkan uji validitas tersebut maka dilakukan revisi terhadap

20 item angket. Revisi yang dilakukan adalah menelaah kata dan kalimat yang

digunakan, kesesuaian materi angket dengan data yang ingin diungkapkan.

Selanjutnya apabila revisi sangat sulit dilakukan maka item tersebut di-drop

atau tidak dipakai. Item yang akhirnya di-drop terdapat pada tabel 4 (lampiran).

Page 58: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

48

b. Pengujian Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat keterandalan (reliabilitas) angket dan data

yang terkumpul dengan angket ini dilakukan analisis terhadap data hasil satu

kali uji coba (reliabilitas internal). Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha,

yaitu:

r11 = [

K ] [ 1 -

∑αb2

] k - 1 αt2

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir ∑αb

2 = jumlah varians butir αt

2 = varian total (Suharsimi Arikunto, 2003:236)

Pengujian reliabilitas angket dengan rumus Alpha dilakukan melalui

program Windows Microsoft Excel. Hasil r11 yang diperoleh terdapat pada

tabel 5 (lampiran).

Batasan yang dapat digunakan sebagai kriteria kesejajaran item

terhadap instrumen adalah ≥ 0,25 (Saifuddin Azwar, 1999:65). Hasil-hasil

tersebut menunjukkan bahwa angket dan data yang terkumpul cukup

terpercaya. Dapat dilihat pada tabel 5 (lampiran).

Page 59: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

49

E. Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang peran guru BK

dalam mengembangkan minat karier siswa, peran guru mata pelajaran dalam

mengembangkan minat karier siswa, dan data tentang minat karier siswa serta kendala-

kendala yang dialami guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa.

F. Teknik Analisis Data

Analisis ini digunakan untuk menggambarkan secara umum tentang variabel

yang diteliti dengan analisis persentase. Untuk mencari persentase jawaban angket dari

responden ditempuh langkah berikut:

a. Verifikasi dan memeriksa data

b. Tabulasi data dengan cara menghitung frekuensi dari masing-masing alternatif

jawaban yang diberikan oleh responden.

c. Menganalisis data dengan menggunakan rumus persentase yakni untuk

menjelaskan proporsi data dalam persen (%), dengan formula:

P

Dimana: P = persentase yang dicari

f = frekuensi

N = jumlah responden

Page 60: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

50

Analisis deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan data apa yang

dikumpulkan dari responden setelah dipersentasekan, kemudian dihitung distribusi

frekuensi serta ukuran gejala pusat, ukuran letak, dan simpangan baku. Penetapan

kriteria penilaian menggunakan klasifikasi tingkat pencapaian responden yang

dikemukakan Iskandar (dalam Rezky Hariko, 2012: 67), seperti yang dapat dilihat pada

tabel 6 berikut:

Tabel 6

Persentase tingkat pencapaian responden

% Pencapaian Interpretasi 90-100 Sangat Tinggi (ST) 80-89 Tinggi (T) 65-79 Sedang (S) 55-64 Rendah (R) 0-54 Sangat Rendah (SR)

Hasil penelitian disimpulkan dalam bentuk indikator. Deskripsi hasil penelitian

dikelompokkan pada lima kategori yaitu (90%-100%) pada kategori Sangat Tinggi

(ST), (80%-89%) pada kategori Tinggi (T), (65%-79%) pada kategori Sedang (S),

(55%-64%) pada kategori Rendah (R) dan (0%-54%) pada kategori Sangat Rendah

(SR). Penetapan kategori berdasarkan pada skor rata-rata pencapaian responden yang

diperoleh tiap item pernyataan.

Page 61: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dipaparkan data hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah

penelitian, yang mencakup deskripsi data menurut variabel-variabel penelitian. Kemudian

dilakukan pula pembahasan mengenai hasil-hasil penelitian tersebut.

A. Deskripsi Data

a. Responden Penelitian Responden penelitian mewakili populasi siswa SMA Don Bosco Padang. Responden

merupakan sampel yang diambil dengan teknik propotional random sampling. Pada

Tabel 7 digambarkan keadaan responden setelah dilakukan sortir dan verifikasi

angket yang diisi siswa.

51

Page 62: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

52

Tabel 7 Keadaan Responden Siswa SMA Don Bosco Padang

No Variabel Jumlah Jumlah

Seluruhnya

1 Kelas X

X1 12

81

X2 12 X3 12 X4 12X5 12 X6 11 Int 10

2 Kelas XI

IPA 1 12

84

IPA 2 12 IPA 3 12 IPA 4 12 IPS 1 12 IPS 2 12 IPS 3 12

3 Kelas XII

IPA 1 11

93

IPA 2 11 IPA 3 11 IPA 4 12 IPA 5 12 IPS 1 12 IPS 2 12 IPS 3 12

4 Aksel Yunior 10 20 Senior 10

Jumlah 278

b. Peran Guru BK dalam Mengembangkan Minat Karier Siswa.

1. Peran Guru BK dalam Layanan Orientasi

Berdasarkan hasil pengadministrasian angket tentang peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan orientasi, berdasarkan 7 item

Page 63: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

53

pernyataan kepada 278 responden diperoleh standar deviasi (SD) sebesar 15.62.

Deskripsi dari data hasil penelitian mengenai peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan orientasi di SMA Don Bosco

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 8 Peran Guru BK dalam Mengembangkan Minat Karier siswa

Melalui Layanan Orientasi (N=278)

No Peran Guru BK Pernah Tidak Pernah Ket F % F % 1 Guru BK memperkenalkan pada siswa tentang

jenis-jenis perguruan tinggi yang mendukung minat karier siswa

233 83.8 45 16.2

2 Guru BK memperkenalkan bahwa minat karier sangat penting bagi siswa dalam kehidupan nantinya.

178 64 100 36

3 Guru BK memperkenalkan jurusan yang ada disekolah. 98 35.3 180 64.7

4 Guru BK memperkenalkan perguruan tinggi yang ada yang sesuai dengan minat karier. 140 50.4 138 49.6

5 Guru BK memperkenalkan dunia kerja yang sesuai dengan minat karier siswa 196 70.5 82 29.5

6 Guru BK memperkenalkan kursus-kursus yang bisa mendukung terhadap karier siswa. 149 53.6 129 46.4

7 Guru BK memperkenalkan keterampilan-keterampilan yang bisa diambil siswa dalam persiapan

194 69.8 84 30.2

Rata-rata 169.7 61 108.3 39

Berdasarkan tabel 8 dapat terlihat 35.3% sampai 83.8% siswa menyatakan

bahwa guru BK telah berperan dalam mengembangkan minat karier siswa melalui

layanan orientasi, dengan persentase tingkat rata-rata responden pada kategori

Page 64: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

54

rendah (61%). Peran guru BK dalam layanan informasi yang paling banyak dalam

mengembangkan minat karier siswa sebesar (83.8%) adalah Guru BK

memperkenalkan pada siswa tentang pekerjaan perguruan tinggi yang mendukung

minat karier siswa, disusul dengan 70.5% yaitu Guru BK memperkenalkan dunia

kerja yang sesuai dengan minat karier siswa. Sementara itu Guru BK

memperkenalkan jurusan yang ada disekolah hanya berperan sebesar 35.3%.

Selanjutnya pada tabel berikut akan dijelaskan tentang peran guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan informasi.

2. Peran Guru BK dalam Layanan Informasi

Berdasarkan hasil pengadministrasian angket tentang peran Guru BK

dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan informasi, Berdasarkan

12 item pernyataan kepada 278 responden diperoleh standar deviasi (SD) sebesar

15. Deskripsi dari data hasil penelitian mengenai peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan orientasi di SMA Don Bosco

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 65: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

55

Tabel 9 Peran Guru BK dalam Mengembangkan Minat Karier siswa

Melalui Layanan Infomasi (N=278)

No Peran Guru BK Pernah Tidak Pernah Ket

F % F %

8 Guru BK menjelaskan manfaat pemahaman minat karier bagi siswa 262 94.2 16 5.8

9 Guru BK menjelaskan bahwa minat karier sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan 209 75.2 69 24.8

10 Guru BK menjelaskan jurusan yang sesuai dengan minat karier siswa 252 90.6 26 9.4

11 Guru BK menjelaskan kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam mengembangkan minat karier siswa 253 91 25 9

12 Guru BK memberikan pengarahan penjurusan diperguruan tinggi yang sesuai dengan minat karier 225 80.9 53 19.1

13 Guru BK memberikan informasi tentang cita-cita 241 86.7 37 13.3 14 Guru BK memberikan pengarahan tentang informasi

dunia kerja 226 81.3 52 18.7

15 Guru BK mengarahkan siswa untuk mengembangkan potensi yang mendukung minat dan karier 235 84.5 43 15.5

16 Guru BK menginformasikan tentang pekerjaan yang sesuai dengan minat dan karier 240 86.3 38 13.7

17 Guru BK menginformasikan tentang minat dan karier setelah tamat SMA 161 57.9 117 42.1

18 Guru BK menjelaskan jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan jurusan minat dan karier 246 88.5 32 11.5

19 Guru BK mengarahkan pengembangan bakat dan minat yang sesuai dengan jurusan 255 91.7 23 8.3

Rata-rata 233.8 84.1 44.3 15.9

Berdasarkan tabel 9 dapat terlihat 57.9% sampai 94.2% siswa menyatakan

bahwa guru BK telah berperan dalam mengembangkan minat karier siswa melalui

layanan informasi, dengan persentase rata-rata responden pada kategori tinggi

(84.1%). Peran guru BK yang paling banyak dalam mengembangkan minat karier

Page 66: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

56

siswa melalui layanan informasi adalah 94.2% yaitu pada item Guru BK

menjelaskan manfaat pemahaman minat karier bagi siswa, disusul dengan Guru BK

mengarahkan pengembangan bakat dan minat yang sesuai dengan jurusan sebesar

91.7%. Sementara itu Guru BK menginformasikan tentang minat dan karier setelah

tamat SMA sebesar 57.9%.

Selanjutnya pada tabel berikut akan dijelaskan tentang peran guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan penempatan penyaluran.

3. Peran Guru BK dalam Layanan Penempatan dan Penyaluran

Berdasarkan hasil pengadministrasian angket tentang peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan penempatan dan penyaluran,

berdasarkan 5 item pernyataan kepada 278 responden diperoleh standar deviasi

(SD) sebesar 10.17. Deskripsi hasil data penelitian mengenai peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan penempatan penyaluran di

SMA Don Bosco dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 67: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

57

Tabel 10 Peran Guru BK dalam Mengembangkan Minat Karier siswa

Melalui Layanan Penmpatan Penyaluran (N=278)

No Peran Guru BK Pernah Tidak Pernah Ket

F % F %

20 Guru BK menyalurkan keinginan siswa dalam kegiatan-kegiatan disekolah sesuai dengan minat dengan karier

190 68.3 88 31.7

21 Guru BK menyalurkan siswa yang berprestasi yang sesuai dengan minat dan karier 254 91.4 24 8.6

22 Guru BK ikut mengembangkan minat dan karier siswa melalui kegiatan pemilihan siswa berprestasi 242 87.1 36 12.9

23 Guru BK membantu dan menyeleksi siswa dalam penjaringan PMDK dan sejesnisnya 254 91.4 24 8.6

24 Guru BK menjuruskan siswa sesuai dengan kemampuan 269 96.8 9 3.2

Rata-rata 241.8 87 36.2 13

Berdasarkan tabel 10 dapat terlihat 68.3% sampai 96.8 % siswa menyatakan

bahwa guru BK telah berperan dalam mengembangkan minat karier siswa melalui

layanan penempatan penyaluran, dengan persentase rata-rata responden pada

kategori tinggi (87%). Peran guru BK yang paling banyak dalam mengembangkan

minat karier siswa dalam layanan penempatan dan penyaluran 96.8% adalah guru

BK menjuruskan siswa sesuai dengan kemampuan, disusul dengan guru BK

menyalurkan siswa berprestasi yang sesuai dengan minat dan karier sebesar 91.4%.

Sementara itu Guru BK menyalurkan keinginan siswa dalam kegiatan-kegiatan

disekolah sesuai dengan minat dengan karier sebesar 68.3%.

Page 68: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

58

Selanjutnya pada tabel berikut akan dijelaskan tentang peran guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan Penguasaan Konten.

4. Peran Guru BK dalam Layanan Penguasaan Konten.

Berdasarkan hasil pengadministrasian angket tentang peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan penguasaan konten,

berdasarkan 7 item pernyataan kepada 278 responden diperoleh standar deviasi

(SD) sebesar 5,60. Deskripsi hasil penelitian mengenai peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan orientasi di SMA Don Bosco

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 11 Peran Guru BK dalam Mengembangkan Minat Karier siswa

Melalui Layanan Penguasaan Konten (N=278)

No Peran Guru BK Pernah Tidak Pernah Ket

F % F %

25 Guru BK memberikan pengarahan tentang minat karier siswa 264 95 14 5

26 Guru BK memberikan pengarahan tentang pemilihahan minat karier yang tepat 258 92.8 20 7.2

27 Guru BK memberikan pengarahan tentang jurusan yang tepat di perguruan yang sesuai minat karier 272 97.8 6 2.2

28 Guru BK memberikan teknik-teknik lulus SNMPTN 268 96.4 10 3.6 29 Guru BK memberikan pengarahan tentang minat

karier dan hubungan dunia karier 270 97.1 8 2.9

30 Guru BK memberikan pengarahan tentang kiat sukses dalam karier 272 97.8 6 2.2

31 Guru BK memberikan pengarahan tentang penjaringan PMDK 262 94.2 16 5.8

Rata-rata 241.8 87 36.2 13

Page 69: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

59

Berdasarkan tabel 11 dapat terlihat 92.8% sampai 97.8 % siswa menyatakan

bahwa guru BK telah berperan dalam mengembangkan minat karier siswa melalui

layanan penguasaan konten, dengan persentase rata-rata responden pada kategori

tinggi (87%). Peran guru BK yang paling banyak dalam mengembangkan minat

karier siswa dalam layanan penguasaan konten 97.8% adalah Guru BK memberikan

pengarahan tentang kiat sukses dalam karier, setara dengan hasil dia atas Guru BK

memberikan pengarahan tentang jurusan yang tepat di perguruan yang sesuai minat

karier sebesar 97.8%. Sementara itu Guru BK memberikan pengarahan tentang

pemilihan minat karier yang tepat sebesar 92.8%.

Selanjutnya pada tabel berikut akan dijelaskan tentang peran guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan Konseling Perorangan.

5. Peran Guru BK dalam Layanan Konseling Perorangan

Berdasarkan hasil pengadministrasian angket tentang peran Guru BK

dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan Konseling Perorangan,

berdasarkan 12 item pernyataan kepada 278 responden diperoleh standar deviasi

(SD) sebesar 14.73. Deskripsi hasil penelitian mengenai peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan orientasi di SMA Don Bosco

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 70: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

60

Tabel 12 Peran Guru BK dalam Mengembangkan Minat Karier siswa

Melalui Layanan Konseling Individual (N=278)

No Peran Guru BK Pernah Tidak Pernah Ket

F % F % 32 Cara memilih krier yang sesuai dengan jurusan 267 96 11 4 33 Cara penyaluran bakat dan minat yang sesuai dengan

minat karier 266 95.7 12 4.3

34 Memilih dunia kerja yang sesuai dengan minat karier 269 96.8 9 3.2 35 Kesesuaian antara jurusan dan minat karier 272 97.8 6 2.2 36 Pengaruh teman dalam minat karier 270 97.1 8 2.9 37 Pengaruh guru mata pelajaran dalam minat karier 264 95 14 5 38 Pengaruh orang tua dalam minat dan karier 192 69.1 86 30.9 39 Masalah ekonomi dan hubungannya dengan minat

karier 241 86.7 37 13.3

40 Mencari informasi dalam pemilihan karier 233 83.8 45 16.2 41 Kesulitan dalam mencari lowongan pekerjaan yang

sesuai minat karier 237 85.3 41 14.7

42 Memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan jurusan 251 90.3 27 9.7 43 Kesalahan dalam memilih jurusan dalam perguruan

tinggi 268 96.4 10 3.6

Rata-rata 252.5 90.8 25.5 9.2

Berdasarkan tabel 12 dapat terlihat 69.1% sampai 97.8 % siswa menyatakan

bahwa guru BK telah berperan dalam mengembangkan minat karier siswa melalui

layanan Konseling Perorangan, dengan persentase rata-rata responden pada kategori

sangat tinggi (90.8%).

Peran guru BK yang paling banyak dalam mengembangkan minat karier

siswa dalam layanan Konseling Perorangan 97.8% adalah kesesuaian antara jurusan

Page 71: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

61

dan minat karier, disusul dengan pengaruh teman dalam minat karier sebesar 97.1%.

Sementara itu pengaruh orang tua dalam minat dan karier sebesar 69.1%.

Selanjutnya pada tabel berikut akan dijelaskan tentang peran guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan Bimbingan Kelompok.

6. Peran Guru BK dalam Layanan Bimbingan Kelompok

Berdasarkan hasil pengadministrasian angket tentang peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan Bimbingan Kelompok,

berdasarkan 15 item pernyataan kepada 278 responden diperoleh standar deviasi

(SD) sebesar 18.25. Deskripsi hasil penelitian mengenai peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan Bimbingan Kelompok di SMA

Don Bosco dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 72: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

62

Tabel 13 Peran Guru BK dalam Mengembangkan Minat Karier siswa

Melalui Layanan Bimbingan Kelompok (N=278)

No Peran Guru BK Pernah Tidak Pernah Ket

F % F % 44 Cara menyalurkan minat karier siswa 260 93.5 18 6.5 45 Kesulitan dalam penyaluran minat karier 254 91.4 24 8.6 46 Cara tepat memilih perguruan tinggi 230 82.7 48 17.3 47 Pengaruh teman terhadap minat karier 225 80.9 53 19.1 48 Dukungan orang tua terhadap minat karier 209 75.2 69 24.8 49 Memilih perguruan tinggi yang baik yang sesuai

dengan minat karier 232 83.5 46 16.5

50 Kesesuaian minat karier dengan dunia kerja 214 77 64 23 51 Masalah ekonomi orang tua dan hubungannya

dengan minat karier 215 77.3 63 22.7

52 Jurusan yang sesuai dengan minat dan karier 194 69.8 84 30.2 53 Minat karier yang sesuai dengan pekerjaan 243 87.4 35 12.6 54 Keinginan bekerja ditempat yang nyaman dan

bagus 248 89.2 30 10.8

55 Kesulitan mencari lowongan pekerjaan 264 95 14 5 56 Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) 226 81.3 52 18.7 57 Masalah banyaknya pengangguran 268 96.4 10 3.6 58 Ingin sukses dalam karier 247 88.8 31 11.2

Rata-rata 235.3 84.6 42.7 15.4

Berdasarkan tabel 13 dapat terlihat 69.8% sampai 96.4% siswa menyatakan

bahwa guru BK telah berperan dalam mengembangkan minat karier siswa melalui

layanan Bimbingan Kelompok, dengan persentase rata-rata responden pada kategori

tinggi (84.6%).

Page 73: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

63

Peran guru BK yang paling banyak dalam mengembangkan minat karier

siswa dalam Bimbingan Kelompok Perorangan 96.4% adalah masalah banyaknya

pengangguran, disusul dengan cara menyalurkan minat karier siswa sebesar 93.5%.

Sementara itu Jurusan yang sesuai dengan minat dan karier 69.8%.

Selanjutnya pada tabel berikut akan dijelaskan tentang peran guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan Konseling Kelompok.

7. Peran Guru BK dalam Layanan Konseling Kelompok

Berdasarkan hasil pengadministrasian angket tentang peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan Konseling Kelompok,

berdasarkan 10 item pernyataan kepada 278 responden diperoleh standar deviasi

(SD) sebesar 11.14. Deskripsi hasil penelitian mengenai peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui layanan Konseling Kelompok di SMA

Don Bosco dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 74: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

64

Tabel 14 Peran Guru BK dalam Mengembangkan Minat Karier siswa

Melalui Layanan Konseling Kelompok (N=278)

No Peran Guru BK Pernah Tidak Pernah Ket

F % F % 59 Masalah minat karier siswa 251 90.3 27 9.7 60 Masalah keuangan dan hubungan dengan

minat karier 267 96 11 4

61 Masalah ketidaktahuan tentang perguruan tinggi dan PMDK 230 82.7 48 17.3

62 Pengaruh teman terhadap minat karier 267 96 11 4 63 Dukungan orang tua terhadap minat karier 258 92.8 20 7.2 64 Memilih perguruan tinggi yang baik yang

sesuai dengan minat karier 252 90.6 26 9.4

65 Kesesuaian minat karier dengan dunia kerja 258 92.8 20 7.2 66 Masalah guru mata pelajaran dan hubungan

dengan minat karier 257 92.4 21 7.6

67 Kecemasan tidak bisa melanjutkan keperguruan tinggi 219 78.8 59 21.2

68 Kecemasan kalau tak dapat kerja 238 85.6 40 14.4

Rata-rata 249.7 89.8 28.3 10.2

Berdasarkan tabel 14 dapat terlihat 78.8% sampai 92.8% siswa menyatakan

bahwa guru BK telah berperan dalam mengembangkan minat karier siswa melalui

layanan penguasaan konten, dengan persentase rata-rata responden pada kategori

tinggi (89.8%).

Peran guru BK yang paling banyak dalam mengembangkan minat karier

siswa dalam konseling Kelompok 92.8% yaitu pada pembahasan tentang kesesuaian

minat karier dengan dunia kerja minat karier, disusul dengan pembahasan tentang

Page 75: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

65

masalah guru mata pelajaran dan hubungan dengan minat karier sebesar 92.4%.

Sementara itu kecemasan tidak bisa melanjutkan keperguruan tinggi sebesar 78.8%.

Selanjutnya pada tabel berikut akan dijelaskan tentang peran guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan aplikasi instrumentasi.

8. Peran Guru BK dalam Kegiatan Aplikasi Instrumentasi

Berdasarkan hasil kegiatan pendukung tentang peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan aplikasi instrumentasi

berdasarkan 4 item pernyataan kepada 278 responden diperoleh standar deviasi

(SD) sebesar 5.38. Deskripsi hasil penelitian mengenai peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan aplikasi instrumentasi di SMA

Don Bosco dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 15 Kegiatan Pendukung dalam Bimbingan dan Konseling

Aplikasi Instrumentasi (N=278)

No Peran Guru BK Pernah Tidak Pernah Ket F % F % 69 Menyelenggarakan tes dakat dan minat 255 91.7 23 8.3 70 Menyelenggarakan tes seleksi

penjurusan 245 88.1 33 11.9

71 Memberikan inventori tentang minat karier 240 86.3 38 13.7

72 Menyelenggarakan tes IQ 259 93.2 19 6.8

Rata-rata 249.8 89.8 28.3 10.2

Page 76: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

66

Berdasarkan tabel 15 dapat terlihat 88.1% sampai 93.2% siswa menyatakan

bahwa guru BK telah berperan dalam mengidentifikasi yang bertujuan agar dapat

mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan aplikasi instrumentasi, dengan

persentase rata-rata responden pada kategori tinggi (89.8 %).

Peran guru BK yang paling banyak dalam mengidentifikasi dan

mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan aplikasi instrumentasi dengan

cara menyelenggarakan tes IQ adalah 93.2% disusul dengan menyelenggarakan tes

bakat dan minat sebesar 91.7%. Sementara itu Guru BK menyelenggarakan tes

seleksi penjurusan sebesar 88.1%.

Selanjutnya pada tabel berikut akan dijelaskan tentang peran guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui Kegiatan Tampilan Kepustakaan.

9. Peran Guru BK dalam Kegiatan Tampilan Kepustakaan

Berdasarkan hasil kegiatan pendukung tentang peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan tampilan kepustakaan dengan

jumlah 8 item pernyataan yang diberikan kepada 278 responden diperoleh standar

deviasi (SD) sebesar 11. Deskripsi hasil penelitian mengenai peran Guru BK dalam

mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan tampilan kepustakaan di SMA

Don Bosco dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 77: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

67

Tabel 16 Kegiatan Pendukung dalam Bimbingan dan Konseling

Tampilan Kepustakaan (N=278)

No Peran Guru BK Pernah Tidak Pernah Ket

F % F %

73 Memberikan bacaan dan brosur tentang minat karier 233 83.8 45 16.2

74 Memberikan bacaan brosur tentang dunia kerja 174 62.6 104 37.4

75 Memberikan bacaan tentang perguruan tinggi 180 64.7 98 35.3

76 Memberikan panduan penjurusan yang sesuai dengan minat karier 150 54 128 46

77 Memberikan panduan tentang perguruan tinggi yang baik 164 59 114 41

78 Memberikan panduan memilih sekolah lanjutan yang sesuai dengan minat karier 173 62.2 105 37.8

79 Memberikan panduan dan brosur tentang lowongan pekerjaan 176 63.3 102 36.7

80 Memutar rekaman tentang minat dan karier 186 66.9 92 33.1

Rata-rata 179.5 64.6 98.5 35.4

Berdasarkan tabel 16 dapat terlihat 54% sampai 83.8% siswa menyatakan

bahwa guru BK telah berperan dalam mengembangkan minat karier siswa melalui

kegiatan tampilan kepustakaan, dengan persentase rata-rata responden pada kategori

sedang (64.6%).

Page 78: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

68

c. Hasil Wawancara dengan Guru BK

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap ketiga orang Guru BK

tentang kondisi umum sekolah yang berhubungan dengan peran guru BK dalam

mengembangkan minat dan karier siswa di SMA Don Bosco Padang, yang dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 17 Hasil Wawancara dengan Guru BK

No. Aspek Pokok-pokok wawancara Hasil Wawancara

1 Kondisi Umum Latar belakang pendidikan

Guru A: S1 BK UNP Guru B: S1 PPKN/KWN UNP Guru C: S1BK UNP

Jumlah siswa asuh

Guru A: Kelas XII IPA dan IPS Guru B: Kelas XI IPA dan IPS Guru C: Kelas X Kelas X1 sampai X9

Koordinator BK Dra. Saulina Limbong

Sarana BK Ruangan BK Ruang Konseling Meja guru BK Alat Instrumentasi

Waktu/ jam khusus BK

Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling guru BK dapat memberikan layanan kepada peserta didik, yang mana pada setiap kelas guru BK diberikan 1 jam pelajaran (45 menit) disetiap minggunya. Guru BK juga menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling diluar jam pelajaran seperti layanan konseling individual, bimbingan kelompok dan konseling kelompok dan lain-lain.

Page 79: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

69

2. Peran Guru BK Cara mengembangkan minat karier siswa

Guru A:” dalam hal pengembangan minat karier siswa, salah satu hal yang saya lakukan adalah dengan cara mengadakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan minat karier. Kegiatan-kegiatan tersebut salah satunya adalah dengan mengadakan workshop dan mendatangkan pemateri-pemateri yang berasal dari Universitas yang popular di Indonesia”.

Guru B:”dalam hal pengembangan minat

karier siswa, setelah siswa menempati jurusan yang telah ditetapkan terhadap mereka maka salah satu hal yang dapat saya kerjakan adalah dengan memperkenalkan dunia kerja yang berhubungan dengan jurusan yang telah mereka tempati sekarang”.  

Guru C:”Penyusunan program kegiatan layanan yang berhubungan dengan pengembangan minat karier siswa”.  

Bentuk-bentuk layanan yang diberikan.

Guru A”. layanan-layanan yang dilakukan dalam hal pengembangan minat karier siswa. 1) mengadakan layanan infomasi yang berhubungan dengan pengembangan minat karier siswa, seperti: universitas dan jurusan-jurusan yang berhubungan dengan kompetensi yang mereka miliki. 2) layanan konseling individual. 3)Layanan konseling kelompok Layanan bimbingan kelompok yang membahas tentang dunia kerja dan universitas serta jurusan-jurusan yang ada

Page 80: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

70

Guru B:”layanan-layanan yang saya berikan dalam hal pengembangan minat karier siswa adalah layanan informasi seperti jenis-jenis karier di masyarakat, layanan bimbingan kelompok membahas tentang bagaimana cara mengembangkan minat karier yang ada pada diri mereka.

Guru C:”layanan yang saya berikan pada siswa yang berhubungan dengan pengembangan minat karier siswa adalah layanan informasi, penguasaan konten, bimbingan kelompok dan konseling kelompok.  

Materi yang disampaikan

• Guru A: “Pada pelaksanaan layanan yang dilakukan dalam pengembangan minat dan karier siswa, materi-materi yang disampaikan oleh guru BK pada layanan informasi adalah materi tentang perguruan tinggi yang ada di Indonesia, informasi tentang lapangan pekerjaaan.

• Guru B: “ sejalan dengan pendapat guru A, guru B juga memberikan layanan yang berhubungan dengan pengembangan minat dan karier siswa, materi-materi yang disampaikan oleh guru BK pada layanan informasi adalah materi tentang perguruan tinggi yang ada di Indonesia, informasi tentang lapangan pekerjaaan.” .

• Guru C : “pada pelaksanaan layanan yang dilakukan dalam pengembangan minat dan karier siswa, guru BK hanya berupaya memberikan layanan-layanan seperti layanan informasi yang berhubungan dengan penjurusan dan apa saja kriteria (nilai,sikap) yang dapat memenuhi jurusan yang diinginkan,

Page 81: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

71

seperti: pada jurusan IPA mata pelajaran yang berhubungan dengan IPA seperti Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia dan lain-lain, tidak boleh dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Waktu pelaksanaan layanan

• Guru A: “waktu pelaksanaan layanan

yang diselenggarakan kepada siswa dapat dilakukan pada jam BK yang telah disediakan disetiap minggunya, akhir semester dan diluar jam BK.

• Guru B: “waktu pelaksanaan layanan dapat dilakukan pada jam BK yang telah disediakan disetiap minggunya dan pada waktu diluar jam pelajaran.

• Guru C: “pelaksanaan layanan yang diberikan kepada siswa dalam mengembangkan minat dan karier siswa dapat dilakukan pada jam BK yang telah disediakan disetiap minggunya dan proses pelaksanaan layanan yang dilakukan diluar jam BK.

Kerjasama dengan guru mata pelajaran

Dalam pengembangan minat dan karier

siswa bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Guru A,B dan C dengan guru mata pelajaran seperti: disaat seorang siswa mendapatkan nilai yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka guru mata pelajaran akan menghubungi guru BK untuk menindaklanjuti siswa-siswa yang mendapatkan nilai-nilai dibawah KKM.

Page 82: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

72

3 Kendala-kendala yang dihadapi guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa.

Kendala-kendala yang dialami

• Kendala personal Terdapatnya salah seorang guru BK yang tidak berlatar belakang ijazah Bimbingan dan Konseling. Yang mana guru tersebut berijazahkan S1 PPKN/KWN UNP.

• Kendala waktu Kendala yang berhubungan dengan waktu adalah padatnya waktu pembelajaran yang dijalani para peserta didik, sehingga dalam proses pelaksanaan layanan peserta didik sering mengeluh bahwa mereka sangat kelelahan dalam menjalani proses pembelajaran.

• Kendala sarana (tidak ada)

Upaya mengatasi kendala

Dalam mengatasi kendala yang dihadapi oleh guru BK membuat sebuah program kerja yang telah disetujui oleh Kepala Sekolah, sehingga proses pelaksanaan layanan dapat berjalan dengan baik dikarenakan telah adanya izin dari Kepala Sekolah untuk melaksanakan kegiatan.

d. Peran Guru Mata Pelajaran dalam Mengembangkan Minat Karier Siswa

Berdasarkan hasil dari pengolahan guru mata pelajaran dalam mengembangkan

minat karier dengan jumlah 25 item pernyataan yang diberikan kepada 278

responden diperoleh standar deviasi (SD) sebesar 18.85. Deskripsi hasil penelitian

mengenai peran guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa di

SMA Don Bosco dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 83: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

73

Tabel 18 Peran Guru Mata Pelajaran dalam Mengembangkan Minat dan Karier

(N=278)

No Peran guru mata pelajaran Pernah Tidak Pernah Ket

F % F %

1 Guru mata pelajaran memberikan informasi tentang penggunaan laboratorium dan hubunganya dengan minat karier 152 54.7 126 45.3

2 Guru mata pelajaran memberikan informasi studi lapangan yang berkaitan dengan materi pelajaran 216 77.7 62 22.3

3 Guru mata pelajaran memberikan informasi tentang kesesuaian antara jurusan dan minat karier siswa 152 54.7 126 45.3

4 Guru mata pelajaran memberikan motivasi terhadap kegiatan belajar dan minat karier 187 67.3 91 32.7

5 Guru mata pelajaran memberikan materi sesuai dengan kebutuhan siswa 163 58.6 115 41.4 6 Guru mata pelajaran memberikan workshop tentang minat karier 186 66.9 92 33.1 7 Guru mata pelajaran memberikan materi sesuai dengan rencana

pembelajaran 179 64.4 99 35.6

8 Guru mata pelajaran memberikan dorongan tentang siswa tentang minat karier 206 74.1 72 25.9

9 Guru mata pelajaran menumbuhkan kreativitas siswa 202 72.7 76 27.3 10 Guru mata pelajaran memberikan motivasi tentang potensi siswa dan minat

karier 199 71.6 79 28.4

11 Guru mata pelajaran membrikan dukungan pada siswa dalam menentukan minat dan karier. 205 73.7 73 26.3

12 Guru mata pelajaran memberikan pengarahan tentang minat karier siswa 212 76.3 66 23.7 13 Guru mata pelajaran membimbing siswa dalam kegiatan belajar yang

sesuai dengan minat karier siswa. 204 73.4 74 26.6

14 Guru mata pelajaran memberikan solusi tentang minat dan karier 193 69.4 85 30.6 15 Guru mata pelajaran menjelaskan tentang pentingnya minat karier setelah

tamat belajar 204 73.4 74 26.6

16 Guru mata pelajaran bekerja sama dengan guru BK tentang arah minat karier siswa 203 73 75 27

17 Guru mata pelajaran memberikan materi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan pekerjaan 194 69.8 84 30.2

18 Guru mata pelajaran mengarahkan siswa sesuai dengan minat dan kariernya 223 80.2 55 19.8

19 Guru mata pelajaran menyediakan media dalam proses belajar 203 73 75 27 20 Guru mata pelajaran mengajak siswa belajar di labor 205 73.7 73 26.3 21 Guru mata pelajaran menyediakan segala sarana yang menyangkut tentang

minat dan karier siswa 186 66.9 92 33.1

22 Guru mata pelajaran membarikan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan dalam memilih karier 210 75.5 68 24.5

23 Guru mata pelajaran membimbing siswa kearah potensi sesuai dengan minat dan karier 209 75.2 69 24.8

24 Guru mata pelajaran memberikan penilaian terhadap materi yang telah diajarkan 217 78.1 61 21.9

25 Guru mata pelajaran memberikan penilaian tentang arah minat karier siswa 206 74.1 72 25.9

Rata-rata

196.6 70.7 81.4 29.3

Page 84: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

74

Berdasarkan tabel 18 dapat terlihat 54.7% sampai 80.2 % siswa

menyatakan bahwa guru mata pelajaran telah berperan dalam mengembangkan

minat karier siswa dengan persentase rata-rata responden pada kategori sedang

(70.7%). Peran guru mata pelajaran yang paling banyak dalam mengembangkan

minat karier siswa sebesar 80.2% yaitu guru mata pelajaran mengarahkan siswa

sesuai dengan minat dan kariernya dan disusul dengan guru mata pelajaran

memberikan penilaian terhadap materi yang telah diajarkan sebesar 78.1%.

Sementara itu guru mata pelajaran memberikan informasi tentang penggunaan

laboratorium dan hubungannya dengan minat karier hanya sebesar 54.7%.

e. Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran

Selanjutnya wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata

pelajaran tentang kondisi umum sekolah yang berhubungan dengan peran guru

mata pelajaran dalam mengembangkan minat dan karier siswa di SMA Don

Bosco Padang, dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 85: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

75

Tabel 19 Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran

No. Aspek Pokok-pokok wawancara Hasil Wawancara

1 Peran Guru Mata Pelajaran

Informasi yang diberikan

Guru mata pelajaran menyesuaikan bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa.

Motivasi kepada siswa

Guru mata pelajaran juga memberikan motivasi terhadap siswa agar mereka dapat lebih giat dalam belajar sehingga pekerjaan maupun karier yang dinginkan siswa juga dapat tercapai.

Kerjasama dengan guru BK

Guru mata pelajaran meminta guru BK untuk menindaklanjuti para siswa yang mendapatkan nilai KKM dibawah rata, siswa yang sering bolos dan sebagainya.

f. Minat Karier Siswa

Berdasarkan hasil dari pengolahan arah minat karier siswa dengan jumlah

20 item pernyataan yang diberikan kepada 278 responden diperoleh standar deviasi

sebesar 18.22. Deskripsi hasil penelitian mengenai arah minat karier siswa SMA

Don Bosco Padang dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 86: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

76

Tabel 20 Minat Karier Siswa SMA Don Bosco Padang

(N=278)

No Aspek Sangat Setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

F % F % f % F % f %

1 Penempatan saya pada jurusan sesuai dengan minat karier saya 95 34.2 14 5 26 9.4 86 30.9 57 20.5

2 Guru mata pelajaran mengadakan studi lapangan yang berkaitan dengan materi pelajaran

44 15.8 14 5 46 16.5 93 33.5 81 29.1

3 Jurusan yang saya pilih sesuai dengan cita-cita saya 80 28.8 18 6.5 61 21.9 65 23.4 54 19.4

4 Sarana disekolah mendukung minat karier saya 96 34.5 11 4 45 16.2 86 30.9 40 14.4

5 Orang tua mendukung minat karier saya 40 14.4 9 3.2 74 26.6 94 33.8 61 21.9 6 Mata pelajaran dijurusan saya sesuai

dengan minat karier saya 75 27 11 4 59 21.2 77 27.7 56 20.1

7 Guru mata pelajaran memberikan motivasi yang tinggi terhadap minat karier saya

85 30.6 8 2.9 53 19.1 67 24.1 65 23.4

8 Guru membimbing saya dalam mewujudkan minat karier saya 91 32.7 6 2.2 42 15.1 73 26.3 66 23.7

9 Jika saya mendapatkan kesulitan dalam penentuan minat karier saya, saya meminta bantuan kepada guru

66 23.7 9 3.2 33 11.9 98 35.3 72 25.9

10 Media pembelajaran di sekolah sangat membantu pencapaian minat karier saya 81 29.1 13 4.7 58 20.9 45 16.2 81 29.1

11 Saya mempunyai motivasi yang tinggi untuk mewujudkan minat karier saya 100 36 7 2.5 32 11.5 77 27.7 62 22.3

12 Minat karier saya yang saya ingini dapat dukungan dari orang tua saya 65 23.4 12 4.3 36 12.9 95 34.2 70 25.2

13 Saya kurang yakin dengan minat karier saya 96 34.5 12 4.3 52 18.7 65 23.4 53 19.1

14 Saya belajar lebih giat karena jurusan yang saya tempati sesuai dengan minat karier saya dan lapangan pekerjaan yang ada

102 36.7 14 5 40 14.4 64 23 59 20.9

15 Saya diberi kebebasan dalam menentukan minat karier saya 67 24.1 14 5 57 20.5 100 36 40 14.4

16 Jurusan yang saya ambil dapat menyalurkan minat karier saya 49 17.6 21 7.6 76 27.3 67 24.1 65 23.4

17 Saya sangat yakin dengan apa yang saya jalani sekarang 107 38.5 10 3.6 61 21.9 53 19.1 47 16.9

18 Saya selalu berkonsultasi tentang minat karier dan tentang pekerjaan yang ada dengan siapapun

94 33.8 11 4 32 11.5 54 19.4 87 31.3

19 Saya ingin bekerja sesuai dengan minat karier saya 63 22.7 11 4 64 23 46 16.5 94 33.8

20 Setelah tamat sekolah saya ingin melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai dengan minat karier

92 33.1 70 25.2 39 14 9 3.2 68 24.5

Rata-rata 79.4 28.6 14.7 5.3 49.3 17.7 70.7 25.4 63.9 23

Page 87: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

77

Berdasarkan tabel 20, jawaban dari 278 orang responden tentang masalah

minat karier siswa SMA Don Bosco Padang yang terdiri dari 20 item pernyataan,

diperoleh frekuensi responden yang Sangat Setuju (SS) yaitu 28.6%, 5.3% siswa

menyatakan Setuju (S), 17.7% siswa menyatakan Ragu-Ragu (RR), 25.4% siswa

menyatakan Tidak Setuju (TS) dan 23% siswa menyatakan Sangat Tidak Setuju

(STS).

B. Pembahasan Hasil

Pembahasan ini dilakukan berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu peran guru

BK dan guru mata pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa serta kendala-

kendala yang dialami guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa.

1. Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa a. Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui

layanan orientasi.

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa guru BK memiliki peran

dalam mengembangkan minat karier siswa di SMA Don Bosco Padang

melalui layanan orientasi 61% yaitu berada dalam kategori rendah. Hal ini

dikarenakan dalam pelaksanaan layanan orientasi lebih ditekankan peserta

didik diperkenalkan kepada lingkungan yang baru dimasukinya.

Sejalan dengan hasil penelitian diatas, Prayitno (2004) menyatakan

bahwa Layanan orientasi adalah bimbingan yang dilakukan untuk

Page 88: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

78

memperkenalkan siswa baru atau memperkenalkan seorang terhadap

lingkungan baru yang dimasukinya dan ini gunanya untuk mempermudah

siswa sekolah serta mempermudah siswa sebagai peserta didik untuk dapat

menyesuaikan diri dalam lingkungan sekolah serta mempermudah siswa

dalam proses belajar.

Jadi dari kesimpulan di atas pelaksanaan layanan orientasi oleh guru

BK kepada peserta didik belum begitu berperan dalam mengembangkan minat

dan karier siswa, hal ini dikarenakan tidak adanya lingkungan baru yang dapat

diberikan guru BK dalam mengembangkan minat dan karier siswa.

b. Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan informasi.

Berdasarkan hasil penelitian pada layanan informasi yang dilakukan

guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa, terungkap bahwa guru

BK berperan melalui layanan informasi dalam mengembangkan minat karier

siswa di SMA Don Bosco Padang melalui 84% yaitu berada dalam kategori

tinggi. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan layanan informasi guru BK

dapat menginformasikan kepada siswa tentang lapangan pekerjaan yang

sesuai dengan kompetensi yang dimiliki siswa, serta universitas dan jurusan-

jurusan yang ada yang sesuai dengan minat dan arah karier siswa.

Page 89: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

79

Sejalan dengan hasil penelitian diatas Prayitno (2004) menyatakan

bahwa Layanan informasi adalah memberikan pemahaman-pemahaman pada

siswa tentang berbagai hal yang diperlukan siswa untuk menentukan tujuan

yang dikehendakinya. Dari penjelasan di atas guru BK dapat membimbing

siswa dan mengarahkan mereka kepada tujuan karier yang telah mereka

inginkan. Selanjutnya menurut Crow and Crow (1958), Travis (1967) dan

Jones (1977) memberikan definisi minat sebagai suatu kecenderungan jiwa

dan daya gerak yang mendorong seseorang untuk cenderung merasa tertarik

dan senang kepada seseorang, benda dan kegiatan. Seiring dengan penjelasan

diatas Winkel (2005:685) menegaskan bahwa dalam pemberian informasi

yang akan diterima siswa, guru BK dapat menginformasikan tentang:

a. Informasi tentang diri sendiri, meliputi: 1. kemampuan intelektual 2. Bakat khusus di bidang studi akademik. 3. Minat-minat, baik yang bersifat lebih luas maupun yang

bersifat lebih khusus. 4. Hasil belajar dalam berbagai bidang studi inti. 5. Sifat-sifat kepribadian yang mempunyai nilai-nilai relevansi

terhadap partisipasi dalam suatu program studi akademik. 6. Perangkat kemahiran kognitif. 7. Nilai-nilai kehidupan. 8. Bekal berupa keterampilan khusus. 9. kesehatan fisik dan mental. 10. Kematangan vokasional.

b. Informasi tentang lingkungan hidup yang relevan dengan perencanaan

karier.

Page 90: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

80

Jadi dari kesimpulan diatas pelaksanaan layanan informasi oleh guru

BK kepada peserta didik dapat memberikan arah serta mendorong siswa ke

arah karier yang sesuai dengan potensi yang mereka miliki.

c. Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan penempatan dan penyaluran.

Berdasarkan hasil penelitian pada layanan penempatan dan penyaluran

yang dilakukan guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa,

terungkap bahwa guru BK berperan melalui layanan penempatan dan

penyaluran dalam mengembangkan minat karier siswa di SMA Don Bosco

Padang 87% yaitu berada dalam kategori tinggi. Hal ini dikarenakan dalam

pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran guru BK dapat

menempatkan siswa pada tempat yang sesuai dengan arah dan minat yang

dimiliki oleh siswa. Dalam pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran,

guru BK dapat berperan dalam mengembangkan minat dan karier siswa,

bentuk-bentuk pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran yang

dilakukan guru BK adalah menempatkan para siswa pada jurusan yang sesuai

dengan kompetensi yang dimiliki oleh siswa, selanjutnya guru BK juga

membantu dan menyeleksi siswa PMDK dan sejenisnya yang sesuai dengan

kemampuan yang mereka miliki. Seiring dengan penjelasan di atas Dewa

Ketut Sukardi (2002: 45) menyatakan bahwa layanan penempatan dan

Page 91: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

81

penyaluran adalah layanan yang memungkinkan siswa memperoleh

penempatan dan penyaluran yang tepat, seperti:

1. Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat dan minat.

2. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya. 3. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan

kebutuhan siswa, baik pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur PMDK, UMPTN.

4. Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas pilihan khusus, program studi sesuai dengan rencana karier, kelompok latihan keterampilan dan kegiatan ekstrakurikuler atau magang yang diadakan sekolah atau lembaga kerja/industri.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan

penempatan dan penyaluran yang dilakukan oleh guru BK sangat berperan

dalam mengembangkan minat dan karier siswa, hal ini dikarenakan dalam

hasil pengolahan dan penjelasan tentang layanan penempatan penyaluran, hal

tersebut dapat membantu menempatkan siswa sesuai dengan potensi yang

mereka miliki.

d. Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan penguasaan konten

Berdasarkan hasil penelitian pada layanan penguasaan konten yang

dilakukan guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa, terungkap

Page 92: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

82

bahwa guru BK sangat berperan melalui layanan penguasaan konten dalam

mengembangkan minat karier siswa di SMA Don Bosco Padang 95.6% yaitu

berada dalam kategori sangat tinggi. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan

layanan penguasaan konten siswa dituntut untuk dapat menguasai kompetensi-

kompetensi tertentu yang berhubungan dengan minat dan karier yang mereka

miliki. Dalam hal ini salah satu bentuk pelaksanaan layanan penguasaan

konten yang dilakukan guru BK yang bertujuan untuk mengembangkan minat

karier siswa adalah guru BK memberikan teknik-teknik lulus SMPTN. Dalam

hal ini disaat guru BK dapat membuat siswa menguasai kemampuan agar

dapat lulus ujian, sehingga dengan lulus ujian SMPTN dapat membuat siswa

mendapatkan jurusan yang memang sesuai dengan kompetensi yang mereka

miliki.

Prayitno (2004) menyatakan layanan penguasaan konten merupakan

layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri ataupun dalam kelompok)

untuk menguasai kemampuan dan kompetensi tertentu melalui kegiatan

belajar.

Jadi dari pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

pelaksanaan layanan penguasaan konten membantu siswa dalam

mengembangkan minat dan karier siswa, hal ini dikarenakan dengan

Page 93: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

83

menguasainya konten-konten positif siswa dapat mencapai segala tujuan yang

mereka inginkan yang berhubungan dengan minat dan karier.

e. Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan konseling individual

Berdasarkan hasil penelitian pada layanan konseling individual yang

dilakukan guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa, terungkap

bahwa guru BK berperan melalui layanan konseling individual dalam

mengembangkan minat karier siswa di SMA Don Bosco Padang 90.8% yaitu

berada dalam kategori sangat tinggi. Dengan pelaksanaan layanan konseling

perorangan siswa dapat membahas setiap permasalahan yang berhubungan

dengan arah dan minat karier siswa. Prayitno (2004) Layanan konseling

perorangan adalah layanan yang diberikan kepada siswa secara langsung

dengan cara bertatap muka dan ini dilakukan secara perorangan untuk

pengentasan masalah yang dialami siswa. Dalam pelaksanaan layanan

konseling perorangan terdapat dua fungsi pemahaman yang dilakukan oleh

klien, yang pertama adalah fungsi pemahaman dan kedua adalah fungsi

pengentasan, Prayitno (2012: 109).

Maka dari pembahasan diatas konselor dapat membantu klien dalam

menghadapi dan mengentaskan setiap masalah yang dihadapi klien khususnya

masalah yang berhubungan dengan pengembangan minat dan karier siswa.

Page 94: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

84

f. Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan bimbingan kelompok

Berdasarkan hasil penelitian pada layanan bimbingan kelompok yang

dilakukan guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa, terungkap

bahwa guru BK sangat berperan melalui layanan bimbingan kelompok dalam

mengembangkan minat karier siswa di SMA Don Bosco Padang 84.6% yaitu

berada dalam kategori tinggi. Dengan pelaksanaan layanan bimbingan

kelompok siswa dapat membahas permasalahan yang berhubungan dengan

arah dan minat karier siswa. Prayitno (2004) Layanan bimbingan kelompok

adalah layanan yang memungkinkan siswa secara bersama-sama melalui

dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dan nara sumber tertentu

yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari, baik secara

individu maupun sebagai siswa dan untuk perkembangan dalam pengambilan

keputusan dan/atau tindakan tertentu.

Maka dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

konselor dapat membantu klien dalam menghadapi dan mengentaskan setiap

masalah yang dihadapi klien khususnya masalah yang berhubungan dengan

pengembangan minat dan karier siswa.

Page 95: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

85

g. Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui layanan konseling kelompok

Berdasarkan hasil penelitian pada layanan konseling kelompok yang

dilakukan guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa, terungkap

bahwa guru BK berperan melalui layanan konseling individual dalam

mengembangkan minat karier siswa di SMA Don Bosco Padang 89.8% yaitu

berada dalam kategori tinggi. Dengan pelaksanaan layanan konseling

kelompok siswa dapat membahas setiap permasalahan yang berhubungan

dengan arah dan minat karier siswa. Prayitno (2004) Layanan konseling

kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan

siswa memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan

permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok, masalah yang

dibahas adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing

anggota kelompok. Selanjutnya Winkel (1997:544-545) menerangkan bahwa

konseling kelompok dapat bermanfaat sekali, karena melalui interaksi dengan

sesama anggota kelompok mereka memenuhi beberapa kebutuhan psikologis,

seperti kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya dan

diterima oleh mereka, kebutuhan untuk bertukar pikiran dan berbagi perasaan,

kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan dan kebutuhan

untuk menjadi independen dan lebih mandiri.

Page 96: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

86

Jadi dapat disimpulkan dengan pelaksanaan layanan konseling kelompok

dapat membahas permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

perkembangan arah minat karier siswa, hal ini dikarenakan dengan

pembahasan masalah-masalah pribadi dalam kegiatan konseling kelompok

dapat memberikan masukan dan informasi-informasi baru yang mana nantinya

akan membantu siswa dalam pengembangan minat dan karier.

h. Peran guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa melalui kegiatan pendukung BK

a. Aplikasi instrumentasi

Berdasarkan hasil penelitian pada kegiatan pendukung khususnya

pada kegiatan aplikasi instrumentasi dalam mengembangkan minat karier

siswa, terungkap bahwa kegiatan aplikasi instrumentasi sangat membantu

guru BK dalam mengetahui potensi yang dimiliki para siswa 89.8%.

Sehingga layanan yang diberikan guru BK di SMA Don Bosco Padang

sesuai dengan arah potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

  Prayitno dan Erman Amti (2004: 318) menyatakan bahwa

instrumentasi bimbingan dan konseling terbagi atas dua macam, yaitu:

1. Instrumentasi Tes

Merupakan serangkaian pertanyaan (tertulis atau lisan) atau tugas yang

harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang di tes; jawaban atau

Page 97: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

87

pengerjaan atas pertanyaan atau tugas itu dijadikan dasar untuk

menentukan tingkat pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap

atau kualifikasi orang yang bersangkutan.

2. Instrumentasi non tes

Meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan, wawancara, catatan

anekdot, angket, sosiometri, inventori yang dibakukan.

Prayitno (2012: 292) menyatakan tujuan umum dari aplikasi

instrumentasi adalah diperolehnya data hasil pengukuran terhadap kondisi

tertentu klien, selanjutnya tujuan khusus dari aplikasi instrumentasi

adalah agar konselor dapat memahami kondisi klien seperti potensi dasar,

bakat dan minat, kondisi diri dan lingkungan, masalah yang dialami klien

dan sebagainya.

Jadi dari kesimpulan di atas pelaksanaan aplikasi instrumentasi

yang dilakukan oleh guru BK dapat membantu guru BK agar dapat

memahami potensi dan kondisi peserta didik, sehingga guru BK dapat

berperan dalam mengembangkan minat dan karier siswa SMA Don Bosco

Padang, hal ini dikarenakan dengan penggunaan alat aplikasi

instrumentasi oleh guru BK dapat mengungkapkan setiap potensi dan

arah minat karier yang dinginkan para peserta didik.

Page 98: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

88

b. Tampilan Kepustakaan

Berdasarkan hasil penelitian pada kegiatan pendukung pada

kegiatan tampilan kepustakaan dalam mengembangkan minat karier

siswa, terlihat bahwa kegiatan tampilan kepustakaan membantu guru BK

dalam membantu klien dalam memahami dan mengembangkan klien agar

potensi dan bakat klien dapat berkembang dengan optimal 64.6% dalam

kategori rendah. Sehingga layanan-layanan yang diberikan guru BK di

SMA Don Bosco Padang sesuai dapat sesuai dengan potensi-potensi yang

memang dimiliki oleh peserta didik.

Prayitno (2012: 369) menyatakan tampilan kepustakaan dapat

membantu klien dalam memperkaya dan memperkuat diri berkenaan

dengan permasalahan yang dialami dan dibahas bersama konselor,

khususnya dalam pengembangan diri pada umumnya.

Pemanfaatan tampilan kepustakaan dapat diarahkan konselor

dalam rangka pelaksanaan pelayanan, klien secara mandiri mengunjungi

perpustakaan untuk mencari dan memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang

ada disana sesuai dengan keperluan, Prayitno (2012: 369).

Prayitno (2012: 370) tujuan dari pelaksanaan kegiatan tampilan

kepustakaan dalam rangka pelayanan konseling ialah:

Page 99: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

89

1. Melengkapi substansi pelayanan konseling berupa bahan-bahan tertulis

atau rekaman lainnya yang ada dalam tampilan kepustakaan.

2. Mendorong klien memanfaatkan bahan-bahan yang ada dalam

tampilan kepustakaan untuk memperkuat pengentasan masalah dan

pengembangan diri pihak-pihak yang bersangkutan.

3. Mendorong klien untuk dapat memanfaatkan pelayanan konseling

lebih langsung dan berdaya guna.

Jadi dengan pelaksanaan kegiatan tampilan kepustakaan, guru BK

dapat membantu dalam mengembangkan potensi klien, khususnya dalam

memperkaya diri sendiri dengan maupun tanpa bantuan konselor.

Pelaksanaan kegiatan tampilan kepustakaan dapat terlihat setelah pasca-

konseling, disana klien dapat mencoba mengembangkan diri melalui

pemanfaatan tampilan kepustakaan.

2. Peran Guru Mata Pelajaran Dalam Mengembangkan Minat Dan Karier.

Berdasarkan hasil penelitian pada peran guru mata pelajaran dalam

mengembangkan minat dan karier siswa, terungkap bahwa guru mata pelajaran

dapat membantu siswa dalam mengembangkan minat dan karier siswa SMA Don

Bosco Padang 70.7% yang berada pada kategori sedang. Peran guru mata pelajaran

Page 100: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

90

terhadap pengembangan minat dan karier siswa memiliki peran yang cukup penting

dalam pengembangan tersebut.

a. Pentingnya peran guru dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling dikarenakan guru adalah orang yang paling banyak berhubungan dengan siswa di sekolah dari pada guru BK. Guru dapat mengamati dan memperhatikan siswa melalui interaksi dan proses pembelajaran ataupun melalui hasil belajar yang dicapai siswa, sehingga guru dapat berperan sebagai kontak person antara siswa dengan guru BK, pendidikan karier yang dapat diakukan.

b. penemu potensi awal siswa. c. agen alih tangan kasus kepada guru BK, A Muri Yusuf (1995).

Selanjutnya Prayitno dkk (1997:145) mengemukakan bahwa peran guru

dalam pelayanan bimbingan dan konseling antara lain 1) membantu

memasyarakatkan BK, 2) membantu guru BK mengidentifikasi siswa-siswa yang

memerlukan layanan bimbingan dan konseling, 3) mengalihtangankan dan

menerima referal siswa yang memerlukan pelayanan, 4) membantu

mengembangkan suasana kelas yang menunjang pelaksanaan BK dan 5)

mengunpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian BK.

Sardiman AM (1986:1440) menyatakan bahwa peran guru dalam kegiatan

mengajar adalah:

1. Informator yaitu guru sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan dan sumber kegiatan akademik maupun umum.

2. Organisator yaitu guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik silabus, workshop, jadwal pelajaran dan lain-lain.

3. Motivator, guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktifitas) dan daya cipta (kreatifitas), sehingga akan terjadi dinamika dalam proses belajar mengajar.

Page 101: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

91

4. Pengarah/direktor, guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

5. Inisiator, guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. 6. Transmitter, dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar

kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan. 7. Fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam

proses belajar mengajar. 8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. 9. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam

bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

Dari keterangan diatas dapat kita simpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan

dan konseling di sekolah benar-benar menuntut usaha dan kerja keras dari guru BK

dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dan membangun hubungan

kerjasama dengan guru mata pelajaran dan pihak-pihak lain yang menyangkut

tercapainya apa yang diinginkan siswa.

3. Minat Karier siswa

Peran guru pembimbing merupakan aktualisasi dari tugas dan fungsinya

untuk menjalankan program bimbingan dan konseling, salah satu dari program

bimbingan dan konseling disekolah adalah mengembangkan minat dan karier para

peseta didik. Berdasarkan jawaban dari 278 orang responden, tentang masalah minat

karier siswa ditemukan bahwa sebanyak 28.6% siswa menyatakan sangat setuju

bahwa berbagai aspek dari minat dan kariernya diperoleh melalui layanan dari guru

BK atau guru mata pelajaran. Apabila data minat karier ini dikaitkan dengan data

Page 102: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

92

sebelumnya yaitu peran guru BK dan guru mata pelajaran dalam mengembangkan

minat karier siswa dapat disimpulkan bahwa jawaban pernah yang diberikan siswa

memang ada manfaatnya kepada pengembangan minat karier mereka di SMA Don

Bosco Padang

Dalam kaitan ini, Prayitno dan Erman Amti (1999: 242-243) menyatakan

salah satu peran dan tanggung jawab serta tugas pokok dari guru pembimbing

adalah memperhatikan segenap kebutuhan siswa (kebutuhan yang menyangkut

pendidikan, jabatan dan pekerjaan, pribadi dan sosial). Dari penggalan kutipan di

atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa guru pembimbing harus bisa

mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik masing-masing siswa khususnya pada

perencanaan pengambangan minat dan karier para peserta didik, sehingga peserta

didik mendapatkan tempat dan perencanaan karier yang sesuai dengan potensi dan

kemampuan yang mereka miliki.

Selanjutnya peran dari guru mata pelajaran juga memiliki peran yang sangat

penting dalam pengambangan minat dan karier siswa, hal ini dikarenakan guru mata

pelajaran merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah.

Sejalan dengan pendapat di atas A. Muri Yusuf menyatakan bahwa guru mata

pelajaran merupakan salah satu warga sekolah yang paling banyak berhubungan

dengan para siswa.

Page 103: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

93

Selanjutnya dari hasil penelitian di atas, teori perkembangan karier menurut

Teori-Thorpe (dalam Osipow, 1983) menyatakan bahwa perkembangan karier

adalah suatu proses perkembangan sepanjang hidup yang dipengaruhi oleh latar

belakang pendidikan, pekerjaan, pengalaman lainnya dan yang mempengaruhi

keputusan-keputusan setiap individu mengenai karier dan gaya hidup baik yang

bersifat individual maupun personal. Selanjutnya Splete (dalam Manrihu, 1992)

menyatakan bahwa:

“Perkembangan karier adalah suatu proses yang berjalan terus menerus dan berlangsung sepanjang tahap kehidupan serta mencakup pengalaman-pengalaman rumah tangga, sekolah dan masyarakat yang berkaitan dengan konsep diri individu serta implementasinya dalam gaya hidup ketika orang itu hidup senang dan mendapat penghasilan”.

Berdasarkan keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa telah

memulai mengembangkan karier mereka disaat mereka berada di Sekolah

Menengah Atas. Hal ini didukung oleh adanya kerjasama antara guru BK dan guru

mata pelajaran dalam mengembangkan minat karier siswa.

4. Kendala-kendala yang dialami guru BK

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK di SMA Don Bosco Padang,

dapat diketahui beberapa kendala yang dialami guru BK dalam mengembangkan

minat karier siswa, diantaranya :

Page 104: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

94

a. Kendala personal

Terdapatnya salah seorang guru BK yang tidak berlatar belakang ijazah

Bimbingan dan Konseling.

b. Kendala waktu

Kendala yang berhubungan dengan waktu adalah padatnya waktu

pembelajaran yang dijalani para peserta didik, sehingga dalam proses

pelaksanaan layanan peserta didik sering mengeluh bahwa mereka sangat

kelelahan dalam menjalani proses pembelajaran.

c. Kendala sarana (tidak ada)

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi tersebut, maka guru BK

membuat sebuah program kerja yang telah disetujui oleh Kepala Sekolah,

sehingga proses pelaksanaan layanan dapat berjalan dengan baik dikarenakan

telah adanya izin dari Kepala Sekolah untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Page 105: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

95

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Peran guru BK dalam mengembangkan minat dan karier siswa.

a. Dalam layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan

penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling

kelompok dan kegiatan pendukung aplikasi instrumentasi yang dilakukan guru

BK tergolong pada kategori tinggi dalam mengembangkan minat dan karier

siswa di SMA Don Bosco Padang.

b. Sedangkan melalui pelaksanaan layanan orientasi dan kegiatan pendukung

tampilan kepustakaan Guru BK cenderung pada kategori sedang dalam

mengembangkan minat dan karier siswa. Upaya yang dapat dilakukan oleh

guru BK dalam mengoptimalkan penggunaan layanan orientasi adalah dengan

cara melakukan kerjasama terhadap universitas-universitas yang ada di

Indonesia khususnya kota Padang yaitu dengan cara membawa siswa langsung

ke lapangan (Universitas) sehingga para siswa dapat mengetahui bagaimana

kondisi kampus yang sebenarnya, seperti: jurusan-jurusan yang ada, fasilitas

yang disediakan dan sebagainya. Selanjutnya pada kegiatan pendukung

khususnya tampilan kepustakaan, guru pembimbing dapat menfungsikan

95

Page 106: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

96

pustaka yang ada disekolah sehingga siswa mendapatkan informasi-informasi

yang mereka butuhkan yang berhubungan dengan minat dan karier mereka.

Pada tampilan kepustakaan guru pembimbing juga dapat meminta kepada

Kepala Sekolah agar dapat menyediakan buku-buku yang dapat menambah

wawasan peserta didik yang berhubungan dengan karier mereka.

2. Peran guru mata pelajaran

Peran guru mata pelajaran cenderung sedang dalam mengembangkan minat

dan karier siswa. Data tentang perkembangan minat karier siswa di sekolah

memperlihatkan bahwa siswa merasakan perkembangan minat dan karier siswa

cenderung sedang selama menempuh pendidikan di SMA Don Bosco Padang.

3. Kendala-kendala yang dialami guru BK

Dalam mengembangkan minat karier siswa SMA Don Bosco terdapat

beberapa kendala yang dialami guru BK, yang mana kendala tersebut adalah,

terdapatnya salah seorang dari guru BK yang tidak berijasahkan bimbingan dan

konseling, selanjutnya adalah kendala yang dialami guru BK adalah kendala waktu.

Untuk mengatasi kendala yang dialami dalam mengembangkan minat karier siswa,

yang pertama adalah guru BK yang tidak berijasahkan bimbingan dan konseling

tersebut diminta untuk melanjutkan kuliahnya pada jurusan bimbingan dan

konseling atau mengikuti seminar-seminar serta workshop yang berhubungan

dengan bimbingan dan konseling, selanjutnya guru BK membuat sebuah program

Page 107: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

97

kerja yang telah disetujui oleh Kepala Sekolah, sehingga proses pelaksanaan

kegiatan layanan dapat berjalan dengan baik.

B. Implikasi

Peran guru pembimbing disekolah tidak hanya sekedar membimbing siswa

untuk menempatkan dan menyalurkan minat, bakat dan kemampuan siswa pada

jurusan yang diminati, tetapi dituntut pula untuk membimbing membantu siswa

menemukan dirinya, lingkungannya dan merencanakan masa depan, sehingga ia

mencapai kesuksesan dibidang akademis, persiapan karier serta hubungan sosial

kemasyarakatan. Selanjutnya guru mata pelajaran merupakan ujung tombak

pelaksanaan pendidikan di sekolah yang memiliki peran penting dalam bentuk

kerjasama terhadap guru BK yang bertujuan untuk mengembangkan segala potensi

yang ada pada peserta didik khususnya pengembangan karier. Pentingnya guru mata

pelajaran dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling disebabkan oleh guru

mata pelajaran adalah orang yang paling banyak berhubungan dengan siswa di sekolah.

Hasil penelitian tentang peran guru pembimbing dan guru mata pelajaran dalam

mengembangkan minat karier siswa merupakan salah satu bentuk kerjasama yang

sangat bagus dalam membantu siswa dalam mengembangkan minat karier siswa,

dimana dengan adanya kerjasama tersebut apabila dilakukan dengan cara yang

profesional dan tepat akan membantu siswa dalam mengembangkan karier mereka.

Page 108: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

98

Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum tingginya peran guru BK melalui layanan

dan kegiatan pendukung tertentu dalam mengembangkan minat karier siswa

merupakan tantangan bagi guru BK untuk lebih meningkatkan muatan bimbingan

karier dalam layanan dan kegiatan yang diberikan kepada siswa, terutama yang perlu

ditingkatkan adalah pada layanan orientasi serta kegiatan tampilan kepustakaan. Sebab

semua jenis layanan dan kegiatan tersebut sangat mungkin bisa membantu siswa yang

berhubungan dengan pengembangan minat karier siswa.

Untuk memperbesar pengembangan minat karier siswa maka diperlukan upaya

yang lebih besar baik oleh guru BK maupun guru mata pelajaran. Guru BK perlu

mengembangkan kerjasama yang lebih intensif dengan guru mata pelajaran dalam

mengembangkan minat karier siswa mengingat guru mata pelajaran dimungkinkan

berinteraksi lebih sering dengan siswa, di samping lebih banyaknya jumlah guru mata

pelajaran.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang dikemukakan di

atas, maka saran-saran penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Guru BK diharapkan agar dapat meningkatkan penggunaan layanan orientasi dan

tampilan kepustakaan dalam meningkatkan minat karier siswa siswa khususnya

guru BK di SMA Don Bosco Padang.

Page 109: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

99

2. Peran Guru BK dalam mengembangkan minat karier siswa dapat pula ditingkatkan

melalui kerjasama dengan orang tua siswa dengan melaksanakan layanan

konsultasi, dimana orang tua diminta ikut memberikan informasi dan dukungan

terhadap minat siswa yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

3. Kerjasama antara guru BK dengan guru mata pelajaran sebaiknya dikembangkan

menjadi hubungan yang lebih terprogram dalam mengembangkan minat karier

siswa. Sehingga ada kegiatan-kegiatan pengembangan minat karier yang dilakukan

secara bersama-sama.

Page 110: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

DAFTAR PUSTAKA

A. Muri Yusuf. 2002. Kiat Sukses dalam Karir. Jakarta: Ghalia Indonesia . 2005. Kiat Sukses dalam Karier. Bogor: Ghalia Indonesia .2005. Metodologi Penelitian. Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah.

Padang: Universitas Negeri Padang

Anas Sudijono. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Arnold. J. Silvester, J. Petterson F, Robertson I. Cooper, C & Burnes B. 2005. Work Psychology Understanding Human Behavior in The Workplace. England: Prentice Hall.

Belkin, G.S. 1982.Practical Counseling in the Schools. Doubugue,Iowa: William

C. Brown Company Publisher Buku Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas

Negeri Padang.2004 Crites, J.O. 1969. Vocational Psychology. New York: McGraw-Hill Crow Lester and Alice Crow. 1958. Educational Psychology. New York:

American Book Company Deni Febrini. 2005. “Minat Karir Keterampilan Belajar dan Prestasi Akademik

Mahasiswa Ditinjau dari Asal Sekolah”. PPs UNP. tesis tidak dipublikasikan.

Depdiknas. 2006. Kerangka Dasar Sistem Pelaksanaan Pendidikan Menengah

Kejuruan. Jakarta Dewa Ketut Sukardi. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Herr, E.L, Cramer. S.H, Niles. S.G. 2004 Career Guidence and Counseling

Thorugh The Life Span. New York: Prason Education Inc Holland, John L. 1979. Psikologi Pemelihan Karir (terjemahan Dewa Ketut

Sukardi, 1993). Jakarta: Rineka Cipta.

Page 111: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

Hurlock, Elizabeth B. 1980 Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan tanpa nama penterjemah. Tanpa tahun. Jakarta: Erlangga

Hurlock, EB.1996. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan Edisi Kelima.Terjemahan oleh Istiwidyanti dan Soedjarwo (Ed). Jakarta: PT. Indeks

Isaacson Lee. E. dan Duane Brown. 1993. Career Information, Career

Counseling and Career Development. Boston: Allyn Bacon Lee, Courtland C & Sirch, Michelle L. 1994. Counseling in an Anlightened

Society: Values for a New Millenium. Counseling and Values Lee, Rance P.L., Ng Ping-Sang....... Social Class and Educations Aspiration

Among Chines Student in Hongkong. http sunzi, 1.lib.hku.hk/nkjo/view/700189.Paf

M Thayib Manrihu. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier. Jakarta:

Bumi Aksara Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta: Dikti Nasri (tesis) Bidang Agama, Nilai dan Moral Serta Kehidupan Keberagamaan

Siswa (Studi di Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliah Negri 2 Payakumbuh. FIP UNP: Padang

Nelyahardi. 2002. ”Pemahaman Guru Pembimbing dalam Penyusunan Program

BK dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaannya” PPS UNP. tesis. tidak diterbitkan.

Osipow, Samuel H. 1983. Theories of Career Development. New Jersey: Prentice

Hall Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan Nasional.

Prayitno. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konselingdi Sekolah

Buku III. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Umum (SMU). Jakarta: Bina Sumber Daya

. 2004. Layanan L.1 – L.9. Padang: Jurusan BK FIP UNP . 2012. Jenis layanan dan kegiatan pendukung. Padang:UNP

Page 112: PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_AHMAD_SARIH...PERAN GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN MINAT KARIER

Prayitno & Erman Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta Rezky Hariko. 2012 ”Persepsi tentang Kepribadian Konselor dan Motivasi

mengikuti Konseling Perorangan (Studi terhadap siswa SMA Adabiah Padang”) Tesis tidak diterbitkan

Syafril. 2002. ”Peran Guru Mata Pelajaran dalam Penyelenggaraan Bimbingan

dan Konseling di Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 3 Padang” PPS UNP. Tesis tidak diterbitkan

Sardiman AM. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada Skinner, B.F. 1974. About Behavioris. New York: Vina_Lage Book Skiner, CH.E. 1974. Education Psychology (Fourth Ed) New Delhi. Prentige Hall

of India Prwate Suharsimi Arikunto. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Super, D. E. 1976. The Psychology of Career An Introductionto Vocational

Development. New York: Harper Inc. Syamsu Yusuf dan Achmad Juntika. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya Saifudin Azwar,1999, Penyususnan Skala Psikologi, yogyakarta, Pustaka pelajar W.S.Winkel.1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:

Media. A W.S. Winkel & MM Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media.A