bab ii tinjauan pustaka a. konsep ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/sekar arum rama dhani bab...

29
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietas 1. Definisi Ansietas Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman Budi Anna Keliat (2011). Ansietas adalah suatu gejala yang tidak menyenangkan, sensasi cemas, takut dan terkadang panik akan suatu bencana yang mengancam dan tidak terelakan yang dapat atau tidak berhubungan dengan rangsang eksternal Ansietas berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kondisi dialami secara subjektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya.Ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat kecemasan berati tidak sejalan dengan kehidupan. (Stuart dan Sundeen, 2005) 2. Etiologi Ansietas Beberapa teori yang telah dikembangkan untuk menjelaskan faktor -faktor yang mempengaruhi ansietas (Stuart dan Sundeen, 2005 ) diantaranya : Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Upload: trannguyet

Post on 31-Jan-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Ansietas

1. Definisi Ansietas

Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir, atau tidak nyaman

seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman Budi Anna

Keliat (2011).

Ansietas adalah suatu gejala yang tidak menyenangkan, sensasi

cemas, takut dan terkadang panik akan suatu bencana yang mengancam

dan tidak terelakan yang dapat atau tidak berhubungan dengan rangsang

eksternal Ansietas berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak

berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kondisi

dialami secara subjektif dan dikomunikasikan dalam hubungan

interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut, yang merupakan

penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya.Ansietas adalah

respons emosional terhadap penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi

cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat kecemasan berati

tidak sejalan dengan kehidupan. (Stuart dan Sundeen, 2005)

2. Etiologi Ansietas

Beberapa teori yang telah dikembangkan untuk menjelaskan faktor

-faktor yang mempengaruhi ansietas (Stuart dan Sundeen, 2005 )

diantaranya :

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

10

10

a. Faktor Predisposisi

1) Dalam pandangan psikoanalitik, kecemasan adalah konflik

emosional yang terjadi anatar dua elemen kepribadian Id dan Super

ego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif seseorang,

sedangkan super ego mencerminkan hati nurani seseorang dan

dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang. Ego berfungsi

menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan dan fungsi

kecemasan adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya.

2) Menurut pandangan interpersonal, kecemasan timbul dari perasan

takut karena tidak adanya penerimaan dan penolakan

interpersonal.Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan

trauma, seperti perpisahan dan kehilangan yang menimbulkan

kelemahan fisik.

3) Menurut panadangan perilaku, kecemasan merupakan produk

frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan

seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pakar tentang

pembelajaran meyakini bahwa individu yang terbiasa dalam

kehidupan dirinya dihadapkan pada ketakutan yang berlebihan

lebih sering menunjukkan ansietas pada kehidupan selanjutanya.

4) Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas

merupakan hal yang biasa ditemui dalam satu keluarga. Ada

tumpang tindih dalam gangguan kecemasan dan antara gangguan

cemas dengan depresi.

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

11

11

5) Kajian biologi menunjukan bahwa otak mengandung reseptor

khusus untuk Benzodiazepine. Reseptor ini mungkin membantu

mengatur ansietas penghambat sama aminobutirik-gama neuro

regulator (GABA). GABA juga memainkan peran utama dalam

mekanisme biologis berhubungan dengan ansietas seperti halnya

dengan endofrin. Selain itu telah dibuktikan bahwa kesehatan

umum seseorang mempunyai akibat nyata sebagai predisposisi

pada ansietas.

b. Faktor Presipitasi stressor pencetus dapat dikelompokkan dalam 2

kategori, yaitu :

1) Ancaman terhadap integritas seseorang, meliputi ketidakmampuan

fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk

melakukan aktivitas hidup sehari-hari.

2) Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan

identitas harga diri dan fungsi sosial yang terintegrasi pada

seseorang.

3. Tingkat Kecemasan

a. Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan

sehari-hari; ansietas ini menyebabkan individu jadi waspada dan

meningkatkan lapang persepsinya. Ansietas ini dapat memotivasi

belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreatifitas.

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

12

12

b. Kecemasan sedang memungkinkan individu untuk berfokus pada hal

yang penting dan mengesampingkan yang lain. Ansietas ini

mempersempit lapang persepsi individu. Dengan demikian, individu

mengalami tidak perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada

lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya.

c. Kecemasan berat sangat mengurangi lapang persepsi individu.

Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang sudah spesifik serta

tidak berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk

mengurangi ketegangan.Individu tersebut memerlukan banyak arahan

untuk berfokus pada area lain.

d. Tingkat panik dan kecemasan berhubungan dengan terperangah

ketakutan dan teror. Hal yang rinci terpecah dari proporsinya. Karena

mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami panik tidak

mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan

B. Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak

hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati

yang menandai awal periode antepartum (Varney 2006)

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi dalam Prawiroharjo (2008)

bahwa kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa

dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi dimana

pertumbuhan dan perkembangan janin sangat pesat sehingga ibu hasrus

menyesuaikan perubahan-perubahan yang ada.

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

13

13

2. Pembagian Kehamilan

Menurut Prawirohardjo (2008) dalam bukunya membagi kehamilan

menjadi tiga kriteria trimester, yaitu :

1. Trimester I, yaitu : 0 minggu - 12 minggu.

2. Trimester II , yaitu : 13 minggu - 27 minggu.

3. Trimester III, yaitu : 28 minggu - 40 minggu.

3. Tanda- tanda Kehamilan

Untuk menegakan kehamilan dapat ditetapkan dengan penilaian

terhadap tanda dan gejala diantaranya :

a. Tanda dugaan kehamilan

Beberapa tanda dugaan kehamilan, yaitu :

1) Amenorrhea ( tidak haid)

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak haid.

Yang harus selalu diingat adalah hari pertama haid terakhir ,

supaya dapat ditentukan umur kehamilan dan untuk menentukan

persalinnanya (manuaba,2010)

2) Mual dan muntah

Gejala umum seperti mual dan muntah merupakan pengaruh dari

hormone estrogen dan progesterone yang menyebabkan

pengekuaran asam lambung yang berlebihan. Istilah lain dari mual

muntah berkepanjangan yaitu morning sick karena muncunya

sering kali pada pagi hari keadaan ini menyebabkan nafsu makan

menjadi berkurang (manuaba,2010)

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

14

14

3) Nyidam

Pada tanda kehamilan ini seorang wanita hamil biasanya

menginginkan makan tertentu dan setiap orang berbeda-beda

keadaan ini disebut nyidam (manuaba,2010)

4) Sinkope/ pinngsan

Terjadi gangguan sirkulasi kedaerah kepala yang menyebabkan

iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan pingan. Keadaan ini

menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu (manuaba,2010)

5) Payudara tegang

Pengaruh dari hormone ekstrogen , progesterone dan

somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak. Air dan garam

pada payudara, sehingga payudara membesar dan tegang yang

menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama

(manuaba,2010)

6) Sering miksi

Desakan uterus kedepan akan menyebabkan kandung kemih (

vesika urenaria) cepat terasa penuh dan sering miksi atau buang air

kecil (manuaba,2010)

7) Konstipasi

Pengaruh dari hormone progesterone dapat menghambat peristaltic

usu sehingga sulit untungbuang air besar (manuaba,2010)

8) Perubahan warna kulit

Perubahan ini antara lain , kloasma yakni warna kulit yang

kehitam-hitaman pada dahi , punggung ,hidung dan kulit daerah

tulang pipi , terutama pada wanita pada warna kulit tua bisanya

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

15

15

muncul setelah 16 minggu. Pada daerah aerola dan putting

payudara , warna kulit menjadi lebih hitam. ( kusmiyati, 2008)

9) Queckening

Quickening adalah presepsi gerakan janin pertama , biasanya

disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu ( kusmiyati,

2008)

10) Perubahan berat badan

Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan BB karena

mual dan muntah, pada bulan selanjutnya berat badan akan selalu

meningkat sampai menjelang aterem ( kusmiyati, 2008)

11) Perubahan pada uterus

Uterus mengalami perubahan pada ukuran , bentuk dan konsistensi.

Uterus berubah menjadi lunak. Teraba balotement, tanda ini

muncul pada minggu 16-20, setelah rongga rahim mengalami

oblitrasi dan cairan amnion cukup banyak. Balotement adalah

dimana tanda ada benda terapung / melayang dalam cairan.

Sebagian dianostik banding adalah asites yang disetai kista

ovarium , mioma uteri dan sebagainya (pantikawati , 2010)

12) Tanda piskacec’s

Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang

dekat dengan implantasi plasenta (pantikawati , 2010)

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

16

16

13) Perubahan-perubahan pada serviks

Menurut (pantikawati , 2010) perubahan-perubahan pada seriviks

yaitu ;

1. Tanda Hegar

Merupakan tanda berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri,

sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan

lebih tipis dan uteris malah difleksikan tanda ini ilihat pada

minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8

2. Tanda Goodell’s

Dapat diketahui melalui pemeriksaan bimanual seriviks terasa

lebih lunak

3. Tanda Chadwick

Tanda dimana vagina mengalami kongesti warna kebiru-

biruan.

4. Tanda Mc Donal

Yaitu tanda dimana fundus uteri dan serviks bisa dengan

mudah difleksikan satu sama lain dan tergantung pada lunak

atau tidaknya jaringan istimus

5. Terjadi pembesaran abdomen

Pembesaran perut menjadi lebih nyata setelah minggu ke 16 ,

karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan

menjadi organ rongga perut

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

17

17

6. Kontrasi Uterus

Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh perutnya

kencang , tetapi tidak disertai rasa sakit.

7. Pemeriksaan tes biologis kehamilan

Pada pemeriksaan ini hasilnya positif dimana kemungkinan

positif palsu.

1. Tanda pasti kehamilan

Menurut kusmiyati (2008) tanda pasti kehamilan dapat ditentukan

melalui :

a. Denyut Jantung Janin (DJJ)

Denyut jantung janin dapat didengar denga stetoskop laenec pada

minggu ke 17-18. Tetapi dengan stetoskop Ultrasonik (dopler) ,

denyut jantung janin dapat didengarkan lebih awal sekitar minggu

ke 12, Melakukan auskultasi pada janin bisa juga mengidentifikasi

bunyi-bunyi yang lain seperti bising , tali pusat m bising uterus dan

nadi ibu.

b. Palpasi

Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi jelas

setelah minggu ke 22 gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas

dan setelah minggu ke 24.

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

18

18

2. Tanda-tanda dini bahaya komplikasi ibu dan janin masa kehamilan

muda :

1. Pendarahan pervaginam masa hamil muda

a. Abortus

Menurut prawirohardjo (2008), abortus adalah hasil konsepsi

selama janin dapat hidup diluar kandungan dan sebagai

batasannya yaitu kurang dari 20 minggu dan berat janin <500

gram

b. Kehamilan ektopik

Menurut kusmiyati (2008) kehamilan ektopik adalah kehamilan

diluar rahim , misalnya dalam tuba, rongga perut , serviks atau

dalam tanduk rudimenter rahim.

c. Mola hidatidosa

Menurut kusmiyati (2008) mola hidatidosa atau hamil anggur

adalah suatu kehamilan dimana setalah vertilisasi hasil

konsepsi tidak dapat berkembang menjadi embrio atau bakal

janin tetapi terjadi proloverasi dari villi korialis disertai dengan

degenerasi hidrofik

2. Hipertensi Grafidarum

Hipertensi Grafidarum adalah hipertensi yang menetap oleh

berbagai sebab , yang sudah ditemukan pada umur kehamilan

kurang dari 20 minggu , atau hipertensi yang menetap setelah 6

minggu paska salin kusmiyati (2008)

3. Superimposed preklamsi

Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan diperberat oleh

kehamilan kusmiyati (2008)

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

19

19

C. Konsep Abortus Inkomplit

1. Definisi Abortus Inkomplit

Keguguran yang bersisa atau abortus inkomplit adalah keguguran

yang masih ada sisa plasenta di dalam rahim. Hanya sebagian dari hasil

konsepsi yang dikeluarkan. Pengeluarannya terjadi sebelum 20 minggu,

yang tertinggal adalah desidua atau plasenta (Hartini, 2009).

Menurut Sastrawinata, Martaadisoebrata & Wirakusumah (2009).

abortus inkompletus adalah sebagian dari buah kehamilan telah dilahirkan,

tetapi sebagian masih tertinggal di dalam rahim, ostium terbuka dan teraba

jaringan.

Berdasarkan definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa abortus

inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi yang terjadi

sebelum umur kehamilan 20 minggu ditandai dengan ostium yang terbuka

dan teraba jaringan.

2. Etiologi Abortus Inkomplit

Penyebab abortus inkomplet menurut Nasar, Himawan & Marwoto

(2010) adalah karena adanya kelainan ovum/fetal (kegagalan nidasi,

kelainan kromosom yang bersifat letal terjadi pada lebih dari 50% kasus,

mola hidatidosa), kelainan maternal atau uterus (kelainan uterus: uterus)

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

20

20

3. Pathway

Post curetage pre curetage

Gambar 2.1 Pathway Abortus Inkomplit pada pre dan Post Curetage

Sumber: Nurarif & Kusuma (2013)

Kelainan ovum/fetal, kelainan maternal, kehamilan ektopik, kelainan endokrin,

kelainan sistemik, infeksi, obat-obatan/ zat

kimia, agen fisik

Abortus spontan

(abortus

inkomplit)

90

Curetage Kurang Pengetahuan

Post Anastesi Jaringan terputus/terbuka Ansietas

Penurunan syaraf oblongata

Penurunan syaraf vegetatif

Peristaltik ↓

Penyerapan cairan

dikolon ↓

Gangguan eliminasi (konstipasi)

Nyeri Invasi bakteri

Intoleransi aktivitas Resiko infeksi

Gangguan pemenuhan ADL

Nyeri abdomen Gangguan rasa nyaman

Perdarahan Risiko syok

(hipovolemik)

Kekurangan volume cairan Risiko infeksi Risiko syok

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

21

21

4. Penatalaksanaan Abortus Inkomplit

Pengelolaan abortus inkomplit menurut Sastrawinata,

Martaadisoebrata & Wirakusumah (2009) adalah dengan memperbaiki

keadaan umum, bila ada syok, atasi syok, bila Hb<8 gr% maka berikan

transfusi, lakukan evakuasi dengan digital dan curetage, berikan uterotonik

atau obat peningkat kontraksi uterus, dan berikan antibiotik selama 3 hari.

Sedangkan penatalaksaan pada kasus abortus inkomplit menurut

Reeder (2011) adalah dengan memberikan terapi IV untuk penggantian

cairan atau transfuse darah. Ketika sebagian konsepsi tidak dikeluarkan,

maka perlu adanya upaya untuk membantu mengosongkan uterus dari

semua hasil konsepsi. Oleh karena terdapat bahaya perdarahan maternal,

oksitosin dapat diberikan. Apabila hal ini tidak efektif, maka perlu adanya

pembedahan untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang tertinggal dalam

uterus secara cepat. Sering dijumpai jaringan terjuntai dalam saluran

serviks dan dapat diangkat dengan mudah menggunakan forsep ovum,

dilatasi dan curetage (D/ C) pada rongga uterus atau ekstrasi vakum perlu

dilakukan.

D. Konsep Curetage

1. Definisi Curetage

Prosedur curetage adalah serangkaian proses pelepasan jaringan

yang melekat pada dinding kavum uteri dengan melakukan invasi dan

Pengerokan jaringan pun harus tepat sasaran, jangan sampai meninggalkan

cerukan di dinding rahim. Jika menyisakan cerukan, dikhawatirkan akan

mengganggu kesehatan rahim.

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

22

22

a. Gangguan Haid

Jika pengerokan yang dilakukan sampai menyentuh selaput otot rahim,

dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran siklus haid.

b. Infeksi

Jika jaringan tersisa di dalam rahim, muncul luka, cerukan,

dikhawatirkan bisa memicu terjadinya infeksi. Sebab, kuman senang

sekali dengan daerah-daerah yang basah oleh cairan seperti darah.

c. Kanker

Sebenarnya kecil kemungkinan terjadi kanker, hanya sekitar 1%.

Namun bila kuret tidak dilakukan dengan baik, ada sisa yang tertinggal

kemudian tidak mendapatkan penanganan yang tepat, bisa saja

memicu munculnya kanker. Disebut kanker trofoblast atau kanker

yang disebabkan oleh sisa plasenta yang ada di dinding rahim.

E. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Pre dan Post Curetage Abortus

Inkomplit

1. Pengkajian Pre Curetage

Tindakan pertama yang perlu dilakukan sebelum melakukan

asuhan keperawatan adalah dengan melakukan pengkajian. Menurut

(Kriebs & Gegor, 2010) beberapa pengkajian fokus yang perlu dikaji

meliputi:

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

23

23

a. Riwayat

1) HPHT dan keteraturan menstruasi

2) Usia kehamilan yang dikonfirmasi melalui pemeriksaan atau

sonogram

3) Hasil tes kehamilan

4) Riwayat kehamilan sebelumnya: insiden abortus spontan atau

kehamilan ektopik

5) Riwayat kontrasepsi

6) Riwayat perdarahan:

a) Apakah terus-menerus

b) Jumlah perdarahan

c) Apakah merah hati atau merah menyala

d) Adanya jaringan, bekuan darah atau cairan

7) Nyeri atau kram

a) Lokasi (bagian depan bawah, sisi kiri atau kanan, punggung,

rectum, bahu, nyeri saat bernapas)

b) Sifat nyeri (ringan, nyeri hebat, tajam, tumpul)

c) Jika aktivitas diubah, nyeri membaik atau memburuk?

8) Demam atau gejala di saluran kemih

9) Perubahan gejala kehamilan

b. Pemeriksaan Fisik

1) Tanda vital

2) Pemeriksaan abdomen meliputi:

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

24

24

a) Palpasi nyeri tekan

b) Tinggi fundus atau massa lain

2. Pengkajian Post Curetage

Menurut Prasetyadi (2008) dalam yuni (2015) bahwa hal yang perlu

dikaji pasca tindakan pengosongan uterus adalah dengan memantau

banyaknya perdarahan dan adanya ketidaknyamanan pasca tindakan.

3. Diagnosa Pre Curetage

Menurut Wilkinson & Ahern (2012) dan Reeder (2011), diagnosa

yang muncul pada periode pre curetage meliputi:

a. Ansietas berhubungan dengan defisiensi pengetahuan mengenai

prosedur dan perawatan pasca prosedur

b. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan

secara aktif

c. Nyeri berhubungan dengan agen cedera biologi

d. Dukacita berhubungan dengan kehilangan perinatal

e. Risiko infeksi

4. Diagnosa Post Curetage

Menurut Wilkinson & Ahern (2012) dan Nurarif & Kusuma (2013),

beberapa diagnosa yang muncul pada pasien post curetage meliputi:

a. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan

secara aktif

b. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik

c. Risiko infeksi

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

25

25

d. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan

e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

f. Gangguan eliminasi (eliminasi) berhubungan dengan factor

farmakologis (sedative)

5. Intervensi Pre Curetage

Menurut Wilkinson & Ahern (2012), intervensi keperawatan pre

curetage dalam asuhan keperawatan meliputi:

a. Ansietas berhubungan dengan defisiensi pengetahuan mengenai

prosedur dan perawatan pasca prosedur

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan ansietas teratasi.

NOC: Anxiety Control

Kriteria Hasil:

1) Memiliki informasi untuk mengurangi takut

2) Menggunakan teknik relaksasi

3) Mempertahankan hubungan social dan fungsi peran

4) Mengontrol respon takut

NIC: Coping Enchancement

1) Jelaskan semua tes dan pengobatan pada pasien dan keluarga

2) Dorong mengungkapkan secara verbal perasaan, persepsi dan rasa

cemasnya

3) Berikan reinforcement positif ketika pasien melakukan perilaku

untuk menghilangkan rasa cemas

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

26

26

4) Kurangi stimulasi lingkungan yang dapat menyebabkan

miinterpretasi

5) Sediakan perawatan yang berkesinambungan

6) Dorong klien untuk mempraktekan teknik relaksasi

b. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan

secara aktif

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keseimbangan

cairan klien terpenuhi.

NOC:

1) Fluid balance

2) Hydration

3) Nutritional Status: Food and Fluid Intake

Kriteria Hasil:

1) Intake dan output 24 jam seimbang

2) Tanda vital dalam batas normal

3) Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik,

membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

NIC: Fluid Management

1) Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

2) Monitor status hidrasi

3) Monitor tanda vital

4) Monitor hasil laboratorium yang sesuai dengan retensi cairan

(BUN, HMT, Osmolaritas urin)

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

27

27

5) Monitor masukan makanan/cairan

6) Kolaborasi pemberian cairan IV

7) Atur kemungkinan transfuse

c. Dukacita berhubungan dengan kehilangan perinatal

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan dapat

menyesuaikan diri dengan kehilangan yang terjadi

NOC: Penyelesaian Dukacita

Kriteria Hasil:

1) Melaporkan penurunan fokus pikiran terhadap kehilangan

2) Mempertahankan kerapian dan kebersihan diri

3) Melaporkan asupan nutrisi yang adekuat

NIC: Fasilitasi Proses Dukacita

1) Anjurkan untuk mengekspresikan perasaan tentang kehilangan

2) Identifikasi perasaan yang paling dalam tentang kehilangan

3) Anjurkan pasien untuk mengimplementasikan kebiasaan budaya,

agama, dan social yang berhubungan dengan kehilangan

d. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang

atau hilang.

NOC: Pain Level

Kriteria Hasil:

1) Mampu mengontrol nyeri

2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan

manajemen nyeri

3) Frekuensi nyeri berkurang

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

28

28

4) Ekspresi nyeri pada wajah berkurang

5) Tanda vital dalam rentang normal

NIC: Pain Management

1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

2) Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

3) Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non

farmakologi)

4) Ajarkan tentang teknik non farmakologi

5) Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

6) Tingkatkan istirahat

e. Resiko infeksi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan infeksi tidak

terjadi.

NOC: Risk Control

Kriteria Hasil:

1) Pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi

2) Jumlah leukosit dalam batas normal

3) Menunjukkan perilaku hidup sehat

4) Tidak ada tanda infeksi

NIC: Infection Control

1) Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

2) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

3) Monitor hasil laboratorium berupa peningkatan leukosit (5000-

10.000 UI)

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

29

29

4) Monitor tanda-tanda infeksi

5) Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat

6) Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat dan

setelah berkunjung meninggalkan pasien

7) Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum

8) Tingkatkan intake nutrisi

9) Berikan terapi antibiotik bila perlu

6. Intervensi Post Curetage

Menurut Wilkinson & Ahern (2012), intervensi keperawatan post

curetage dalam asuhan keperawatan meliputi:

a. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan

secara aktif.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keseimbangan

cairan klien terpenuhi.

NOC:

1) Fluid balance

2) Hydration

3) Nutritional Status: Food and Fluid Intake

Kriteria Hasil:

1) Intake dan output 24 jam seimbang

2) Tanda vital dalam batas normal

3) Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik,

membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

30

30

NIC: Fluid Management

1) Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

2) Monitor status hidrasi

3) Monitor tanda vital

4) Monitor hasil laboratorium yang sesuai dengan retensi cairan

(BUN, HMT, Osmolaritas urin)

5) Monitor masukan makanan/cairan

6) Kolaborasi pemberian cairan IV

7) Atur kemungkinan transfuse

b. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang

atau hilang.

NOC: Pain Level

Kriteria Hasil:

1) Mampu mengontrol nyeri

2) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan

manajemen nyeri

3) Frekuensi nyeri berkurang

4) Ekspresi nyeri pada wajah berkurang

5) Tanda vital dalam rentang normal

NIC: Pain Management

1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

2) Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

31

31

3) Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non

farmakologi)

4) Ajarkan tentang teknik non farmakologi

5) Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

6) Tingkatkan istirahat

c. Resiko infeksi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan infeksi tidak

terjadi.

NOC: Risk Control

Kriteria Hasil:

1) Pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi

2) Jumlah leukosit dalam batas normal

3) Menunjukkan perilaku hidup sehat

4) Tidak ada tanda infeksi

NIC: Infection Control

1) Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

2) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

3) Monitor hasil laboratorium berupa peningkatan leukosit (5000-

10.000 UI)

4) Monitor tanda-tanda infeksi

5) Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat

6) Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat dan

setelah berkunjung meninggalkan pasien

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

32

32

7) Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum

8) Tingkatkan intake nutrisi

9) Berikan terapi antibiotik bila perlu

d. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan ansietas teratasi.

NOC: Anxiety Control

Kriteria Hasil:

1) Memiliki informasi untuk mengurangi takut

2) Menggunakan teknik relaksasi

3) Mempertahankan hubungan social dan fungsi peran

4) Mengontrol respon takut

NIC: Coping Enchancement

1) Jelaskan semua tes dan pengobatan pada pasien dan keluarga

2) Dorong mengungkapkan secara verbal perasaan, persepsi dan rasa

cemasnya

3) Berikan reinforcement positif ketika pasien melakukan perilaku

untuk menghilangkan rasa cemas

4) Kurangi stimulasi lingkungan yang dapat menyebabkan

miinterpretasi

5) Sediakan perawatan yang berkesinambungan

6) Dorong klien untuk mempraktekan teknik relaksasi

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

33

33

e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan aktivitas klien

meningkat.

NOC:Activity Tolerance

Kriteria Hasil:

1) Vital sign dalam rentang normal saat beraktivitas

2) Laporan ADL (Activity Daily Living) meningkat

3) Kemampuan bicara saat latihan

NIC 1: Activity Therapy

1) Menentukan penyebab toleransi aktivitas

2) Berikan periode istirahat selama beraktivitas

3) Jika memungkinkan tingkatkan aktivitas secara bertahap (dari

duduk, jalan, aktivitas maksimal)

4) Pastikan perubahan posisi klien secara perahan dan monitor gejala

dari intoleransi aktivitas

5) Monitor dan catat kemampuan untuk mentoleransi aktivitas

6) Monitor intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber energi

NIC 2: Energy Management

1) Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas

2) Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan terhadap

keterbatasan

3) Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat

4) Monitor pola tidur dan lamanya tiduratau istirahat pasien

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

34

34

f. Gangguan eliminasi (konstipasi) berhubungan dengan factor

farmakologis (sedative)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan aktivitas klien

meningkat.

NOC: Bowl Elimination

Kriteria Hasil:

1) Pola BAB dalam batas normal

2) Feses lunak

3) Cairan dan serat adekuat

4) Aktivitas adekuat

5) Hidrasi adekuat

NIC: Manajemen Konstipasi

1) Identifikasi factor-faktor yang menyebabkan konstipasi

2) Jelaskan penyebab dan rasionalisasi tindakan pada pasien

3) Kolaborasi jika ada tanda dan gejala konstipasi yang menetap

4) Jelaskan pada pasien manfaat diet (cairan dan serat) terhadap

eliminasi

5) Kolaborasi dengan ahli gizi diet tinggi serat dan cairan

6) Dorong peningkatan aktivitas yang optimal

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

35

35

7. Evaluasi Pre Curetage

Menurut Wilkinson & Ahern (2012) hasil yang diharapkan bagi

pasien pre curetage adalah sebagai berikut:

a. Ansietas berhubungan dengan defisiensi pengetahuan mengenai

prosedur dan perawatan pasca prosedur

1) Memiliki informasi untuk mengurangi takut

2) Menggunakan teknik relaksasi

3) Mempertahankan hubungan social dan fungsi peran

4) Mengontrol respon takut

b. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan

secara aktif

1) Intake dan output 24 jam seimbang

2) Tanda vital dalam batas normal

3) Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik,

membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

c. Dukacita berhubungan dengan kehilangan perinatal

1) Melaporkan penurunan fokus pikiran terhadap kehilangan

2) Mempertahankan kerapian dan kebersihan diri

3) Melaporkan asupan nutrisi yang adekuat

d. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi

1) Mampu mengontrol nyeri

2) Nyeri berkurang

3) Tanda vital dalam rentang normal

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

36

36

4) Frekuensi nyeri berkurang

5) Ekspresi nyeri pada wajah berkurang

e. Resiko infeksi

1) Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

2) Jumlah leukosit dalam batas normal

3) Menunjukkan perilaku hidup sehat

4) Tidak ada tanda infeksi

8. Evaluasi Post Curetage

Menurut Wilkinson & Ahern (2012) hasil yang diharapkan bagi

pasien post curetage adalah sebagai berikut:

a. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan

secara aktif

1) Intake dan output 24 jam seimbang

2) Tanda vital dalam batas normal

3) Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik,

membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

b. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik

1) Mampu mengontrol nyeri

2) Nyeri berkurang

3) Tanda vital dalam rentang normal

4) Frekuensi nyeri berkurang

5) Ekspresi nyeri pada wajah berkurang

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Ansietasrepository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR ARUM RAMA DHANI BAB II.pdfPathway . Post curetage pre curetage . Gangguan eliminasi (konstipasi) Gambar

37

37

c. Resiko infeksi

1) Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

2) Jumlah leukosit dalam batas normal

3) Menunjukkan perilaku hidup sehat

4) Tidak ada tanda infeksi

d. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan

1) Memiliki informasi untuk mengurangi takut

2) Menggunakan teknik relaksasi

3) Mempertahankan hubungan social dan fungsi peran

4) Mengontrol respon takut

e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan aktivitas klien

meningkat.

1) Vital sign dalam rentang normal saat beraktivitas

2) Laporan ADL (Activity Daily Living) meningkat

3) Kemampuan bicara saat latihan

f. Gangguan eliminasi (konstipasi) berhubungan dengan factor

farmakologis (sedative)

1) Pola BAB dalam batas normal

2) Feses lunak

3) Cairan dan serat adekuat

4) Aktivitas adekuat

5) Hidrasi adekuat

Asuhan Keperawatan Ansietas..., SEKAR ARUM RAMA DHANI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015