pbl bmd kelompok 4

Upload: alivafawzia

Post on 02-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

PBL BMD SKENARIO 1

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

KELOMPOK 4Tutor: dr. Yani SodiqahRYNA RADIANT(11020110009)A NADYA AULIA BUDAYA(11020140009)DANA AMALIA SYAM(11020140022)SUCI WALIDAHUDA(11020140023)GHIYAS RAHMAT(11020140052)PRAMULIANSYAH HAQ(11020140053)KHUSNUL YAQIEN(11020140081)ALIVA FAWZIA(11020140082)ZAHRAH NURWAHIDAH M(11020140101)NANCHITA W WIBOWO(11020140125)ACHMAD RAIHAN M(11020140126)SKENARIO 1KAKI BENGKAKSeorang anak laki-laki berusia 7 tahun diantar oleh ibunya datang berobat ke dokter dengan keluhan bengkak pada daerah wajah dan kakinya yang di rasakan sejak 5 hari terakhir yang disertai penurunan nafsu makan. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan protein (++).Pertanyaan:Bagaimana patomekanisme terjadinya bengkak?Bagaimana mekanisme terjadinya proteinuri?Struktur apa yang terlibat?Apakah penyebab terjadinya gejala?KATA SULITBengkak:Bengkak biasa disebut edema adalah keadaan bertambahnya jumlah cairan dalam ruang-ruang jaringan inter tisial atau rongga tubuh (misalnya hidrotoraks, hidro perikardium, hidroperitoneum yang juga disebut asites).

Robbin. Kumar. Cotran.2012. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. Edisi 7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Pertanyaan Penting:Apa itu edema dan klasifikasinya?Apa saja faktor yang dapat menyebabkan bengkak?Apa hubungan bengkak dengan hasil lab yang menunjukkan protein (++)?Apa ada hubungan faktor usia dengan kondisi pasien?Apa saja pembagian kompartemen cairan?Cairan apa saja yang berpindah saat terjadi pembegkakan?Bagaiman mekanisme keseimbangan cairan dalam tubuh?Organ-organ apa saja yang bertanggung jawab mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh?Bagaimana struktur histologi pembuluh darah normal?Bagaimana cairan dapat berpindah dari suatu kompartemen ke kompartemen lainnya?1. Apa itu edema dan klasifikasinya?Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh atrau di dalam berbagai rongga tubuh, keadaan ini sering dijumpai pada praktik klinik sehari-sehari yang terjadi sebagai akibat ketidakseimbangan faktor-faktor yang mengontrol perpindahan cairan tubuh, antara lain gangguan hemodinamik sistem kapiler yang menyebabkan retensi natrium dan air, penyakit ginjal serta berpindahnya air dari intravaskular ke interstitium.Edema dibagi menjadi edema intrasel dan ekstra sel

Guyton AC, Hall JE.2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

2. Apa saja faktor yang dapat menyebabkan bengkak?

Peningkatan Tekanan HidrostatikGagal jantung kongestifPenurunan Tekanan osmotic PlasmaObstruksi Pembuluh limfe

Robbins, dkk., 2007. Buku Ajar Patologi. Volume 2. Edisi 7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

3. Apa hubungan bengkak dengan hasil lab yang menunjukkan protein (++)?

Secara fisiologis protein tidak boleh terdapat di dalam urin karena masih dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan pada hasil lab menunjukkan protein : (++) yang artinya terdapatnya protein dalam urin (proteinuria). Keadaan ini dapat diakibatkan karena penyakit ginjal tertentu, yaitu suatu keadaan yang disebut sindrom nefrotik. Berbagai jenis penyakit ginjal dapat merusak membrane glomerulus ginjal, sehingga membrane menjadi bocor dan protein plasma dapat melewatinya dan seringkali memungkinkan sejumlah besar protein lewat memasuki urin. Cont.....Bila kehilangan ini melebihi kemampuan tubuh untuk mensintesis protein, terjadilah penurunan kosentrasi protein plasma. Penurunan kosentrasi protein plasma akan menimbulkan penurunan tekanan osmotik koloid plasma. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan filtrasi kapiler di seluruh tubuh dan edema ekstrasel. Edema generalisata yang serius dapat terjadi bila protein plasma turun di bawah 2,5g/100ml.

Guyton AC, Hall JE.2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

4. Apa ada hubungan faktor usia dengan kondisi pasien?

Penyebab sindrom nefrotik belum diketahui dengan pasti, tetapi dari beberapa penelitian diketahui bahwa kelainan ini berhubungan dengan kelainan pada klon sel T yang menyebabkan disfungsi sel podosit glomerulus.2,9 Penelitian kelainan genetik pada anak dengan sindrom nefrotik menunjukkan mutasi pada gen yang mengkode protein podosit. Diduga bahwa sindrom nefrotik terjadi karena gangguan imunitas selular melalui pembentukan klon sel T abnormal yang menghasilkan mediator kimia (limfokin) sehingga terjadi peningkatan permeabilitas membran basalis dan menyebabkan proteinuria. Klon sel T abnormal diduga terdapat pada kelenjar timus yang akan mengalami ablasi saat usia pubertas, hal ini menjelaskan penyebab insiden sindrom nefrotik sensitif pada usia kurang dari 6 tahun tinggi, usia lebih dari 6 tahun cenderung bersifat resisten steroidak dari pada perempuan.Umboh, Adrian. 2013. Hubungan Aspek Klinis dan Laboratorium pada Sindrom Nefrotik Sensitif Steroid dan Sindrom Nefrotik Resisten Steroid. Sari Pediatri. Vol. 15, No. 3.5. Apa saja pembagian kompartemen cairan?

Cairan tubuh menempati kompartmen intrasel dan ekstrasel. Dua pertiga bagian (67%) dari cairan tubuh berada di dalam sel (cairan intrasel/CIS) dan sepertiganya (33%) berada di luar sel (cairan ekstrasel/ CES). CES dibagi cairan intravaskuler atau plasma darah yang meliputi 20% CES atau 15% dari total berat badan, dan cairan intersisial yang mencapai 80% CES atau 5% dari total berat badan. Selain itu, ada kompartmen lain yang ditempati cairan tubuh, yaitu cairan transel. Namun, volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan sendi, cairan otak, cairan perikard, liur pencernaan, dll.

Sherwood, L. 2009. Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.6. Cairan apa saja yang berpindah saat terjadi pembegkakan?

Edema adalah pembengkakan jaringan oleh peningkatan volume cairan intertisium maupun pada intracelluler/ extracelluler. Cairan yang berpindah pada saat edema adalah cairan transudat. Cairan transudat adalah cairan yang telah melewati membran atau telah didorong keluar dari jaringan, dan nantinya cairan transudat inilah yang menumpuk di ruang intertisiel ketika terjadi perpindahan cairan dari pembuluh darah ke ruang intertisial.

Guyton AC, Hall JE.2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

7. Bagaiman mekanisme keseimbangan cairan dalam tubuh?Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 (dua) parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urin sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. Ginjal juga turut berperan dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengatur keluaran ion hidrogen dan ion bikarbonat dalam urin sesuai kebutuhan. Selain ginjal, yang turut berperan dalam keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan mengekskresikan ion hydrogen dan CO, dan system dapar (buffer) kimia dalam cairan dalam tubuh.

Sherwood, L. 2009. Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.SIlverthorn, D.U. 2004). Human physiology: An integrated approach. Francisco: Pearson Education

8. Organ-organ apa saja yang bertanggung jawab mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh?

JantungHeparGinjal

Guyton AC, Hall JE.2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

9. Bagaimana struktur histologi pembuluh darah normal?

Terdapat 3 lapisan:Tunika intima Tunika media Tunika adventisia

Eroschenko, Victor. 2010. Atlas Histologi difiore. Jakarta :Penerbit Buku kedokteran EGC

10. Bagaimana cairan dapat berpindah dari suatu kompartemen ke kompartemen lainnya?

Setiap kompartmen dipisahkan oleh barier atau membran yang membatasi mereka. Setiap zat yang akan pindah harus dapat menembus barier atau membran tersebut. Perpindahan substansi melalui membran ada yang secara aktif atau pasif. Transport aktif membutuhkan energi seperti difusi, osmosis, dan filtrasi, sedangkan transport pasif tidak membutuhkan energi.

Sherwood, L. 2009. Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Terimakasih