pbl blok 15 varicella.docx

11
Penyakit Varicella pada Usia Remaja Bodi Eko Febrianto 102011166 Mahasiswa Kedokteran Semester III Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara no 6 Jakarta Barat 11!" ## A$ril #"1% &mail ' (odi)e*+ahoo,com Pendahuluan Varicella atau cacar air atau chicken po merupakan salah satu kelainan kulit yan! dialami terutama pada anak"anak#Penyebab kelainan kulit ini adalah $irus poks %po $irus&#'ikenal 2 tipe $irus yan! hampir identic(tetapi menyebabkan 2 tipe $ariola(y mayor dan $ariola minor %alastrim&# Penyakit ini menyebar secara kosmopolit(dan transmisinya secara aero!en#)asa penula lebih kuran! * hari dihitun! dari timbulnya !ejala kulit#+ejala klinis berupa demam terlalu tin!!i(malese dan nyeri kepala#,emudian disusul timbulnya erupsi kulit beru eritematosa yan! dalam beberapa jam berubah menjadi $esikel den!an bentuk seperti embun#Vesikel akan berubah menjadi pustule dan menjadi krusta# Anamnesis -namnesis san!at diperlukan untuk dapat meletakkan dia!nosis dari suatu penyakit# 1 -namnesis pada kasus ini dapat di lakukan secara autoanamnesis atau lan!sun! bertanya kepada tersebut#.al"hal yan! dapat di tanyakan adalah / 1#-pakah keluhan utama pasien tersebut # 1 2#,apan pertama kali pasien memperhatikan adanya ruam 1

Upload: febri-anto

Post on 07-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Penyakit Varicella pada Usia RemajaBodi Eko Febrianto102011166Mahasiswa Kedokteran Semester III Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara no 6 Jakarta Barat 1147022 April 2013Email : [email protected] atau cacar air atau chicken pox merupakan salah satu kelainan kulit yang paling seirng dialami terutama pada anak-anak.Penyebab kelainan kulit ini adalah virus poks (pox virus).Dikenal 2 tipe virus yang hampir identic,tetapi menyebabkan 2 tipe variola,yaitu variola mayor dan variola minor (alastrim).Penyakit ini menyebar secara kosmopolit,dan transmisinya secara aerogen.Masa penularannya lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.Gejala klinis berupa demam yang tidak terlalu tinggi,malese dan nyeri kepala.Kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam beberapa jam berubah menjadi vesikel dengan bentuk seperti tetesan embun.Vesikel akan berubah menjadi pustule dan menjadi krusta.Anamnesis Anamnesis sangat diperlukan untuk dapat meletakkan diagnosis dari suatu penyakit. 1Anamnesis pada kasus ini dapat di lakukan secara autoanamnesis atau langsung bertanya kepada pasien tersebut.Hal-hal yang dapat di tanyakan adalah :1.Apakah keluhan utama pasien tersebut ?. 12.Kapan pertama kali pasien memperhatikan adanya ruam? 13.Dimanakah leyaknya? Apakah terasa gatal? Adakah pemicu lain seperti obat-obatan?4.Di mana letak benjolan? Apakah terasa gatal ?Apakah berdarah? Apakah bentuk,ukuran,warnanya berubah? 5.Adakah benjolan ditempat lain?6.Bagaimana perubahan warna yang terjadi,contohnya terjadi pigmentasi,pucat? Sudah berapa lama?7.Apakah gejala penyerta yang menunjukkan adanya kondisi medis sistemik misalnya penurunan berat badan.8. Apakah pasien memiliki riwayat alergi obat?9.Adakah riwayat penyakit kulit atau atopi dalam keluarga?10.Apakah riwayat pekerjaan pasien?11.Apakah menggunakan produk pembersih baru,hewan peliharaan baru,dan lain-lain?12.Apakah pajanan pada penyakit infeksi seperti cacar air?Hal-hal diatas merupakan hal-hal yang harus ditanyakan untuk mendapatkan diagnosis pembanding dan pada akhirnya mendapatkan diagnosis pasti dari sebuah penyakit.1

Pemeriksaan FisikUntuk pemeriksaan pada cacar air,dapat kita lakukan 2 jenis pemeriksaan fisik ,yaitu inspeksi dan palpasi.1,2a.Inspeksi Kita lihat apakah ada kelainan kulit yang ditemukan seperti ruam,ulkus,benjolan,dan sebagainya : Makula : daerah perubahan kulit berbatas tegas dengan kulit normal tanpa tonjolan atau lekukan kulit disekitarnya. Papula : lesi menonjol padat berdiameter < 0,5 cm Plak : penonjolan diatas permukaan kulit yang mengenai area permukaan yang relative besar dibandingkan dengan tingginya. Pustula : penonjolan kulit berbatas tegas yang berisi eksudat purulent. Vesikula/bulla : lesi menonjol berbatas tegas yang berisi cairan.Memiliki diameter , 0,5 cm sedangkan bulla berdiameter > 0,5 cm. Ulkus : lesi yang menunjukkan kerusakan epidermis dan dermis Kista : rongga terturup yang berisi cairan atau bahan semi padat. Skuama : lapisan deskuamasi stratum korneum Krusta : serum,darah,atau eksudat purulen yang mongering. Erosi : daerah lekukan berbatas tegas akibat hilangnya epidermis Likenifikasi : penebalan kulit akibat sering digaruk yang menyebabkan semakin jelasnya garis-garis kulit normal. Atrofi : akibat berkuragnya jaringan ikat dermal Parut : lesi yang terbentuk akibat kerusakan dermal Ekskoriasi : ekskavasi superfisial epidermis akibat garukan Fisura : celah kulit berupa garis yang terasa nyeri.1,2Kemudian kita lakukan pemeriksaan fisik yang kedua,yaitu palpasi :Palpasi lesi dilakukan untuk mengetahui suhu,mobilitas,nyeri tekan dan juga kedalaman.Periksa juga apakah pembesaran kelenjar getah bening yang merupakan drainase.Pemeriksaan PenunjangVaricella memiliki persamaan dengan HSV.Untuk itulah kita perlu melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk membedakan keduanya maupun dengan kelainan kulit lainnya.Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dapat berupa : kultur virus,mikroskop electron,dan juga pemeriksaan serologi yang dapat mendukung.2

DiagnosisDalam kasus ini di temukan beberapa hal yang dapat menentukan diagnosis utama atau working diagnosis dengan diagnosis pembanding.Tentu saja ini didapatkan dari anamnesis dan juga pemeriksaan,yaitu pemeriksaan fisik seperti inspeksi dan juga palpasi.Pada pemeriksaan didapatkan pada badan pasien muncul vesikel-vesikel sejak 1 hari yang lalu,pasien juga mengalami flu dan demam ringan,vesikel-vesikel dirasakan gatal dan semakin banyak.Pada pemeriksaan dermatologis tampak vesikel-vesikel berukuran miliar generalisata.

Didapatkan Diagnosis: 1. Herpes zoster2.Variola3.Impetigo bullosa3Etiologi VaricelaDisebabkan oleh Varicela Zoster Virus yang menyebar melalui inhalasi atau kontak langsung dengan penderitta varicel yang mengenai lesi nya.Herpes zoster Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa.Memiliki sinonim dampa atau cacar ular.Virus ini berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis.3Daerah yang paling sering terkena adalah daerah torakal,walaupun daerah-daerah lainnya juga tidak jarang mengalami kelainan kulit ini.Pada susunan sarat pusat,kelainan ini lebih sering dikarenakan struktur ganglion kranialis memumgkinkan hal tersebut. 3Herpes zoster oftalmikus disebabkan oleh infeksi cabang pertaman nervus trigeminus,sehingga menimbulkan kelainan pada mata,disamping itu juga cabang kedua dan ketiga menyebabkan kelainan kulit pada daerah persarafannya.Sindrom Ramsay Hunt diakibatkan oleh gangguan nervus fasialis dan optikus sehingga menimbulkan gejala paralisis otot muka,kelainan kulit yang sesuai dengan tingkat persarafan,tinitus,vertigo,gangguan pendengaran,nistagmus,dan juga nausea,juga terdapat gangguan pengecapan. 3Herpes zoster generalisata terutama terjadi pada orang tua atau pada orang yang kondisi fisiknya sangat lemah,misalnya pada penderita limfoma malignum2.VariolaPenyebab kelainan kulit ini adalah virus poks (pox virus).Dikenal 2 tipe virus yang hampir identic,tetapi menyebabkan 2 tipe variola,yaitu variola mayor dan variola minor (alastrim).Perbedaan kedua tipe virus tersebut adalah bahwa virus ini yang menyebabkan variola mayor bila diinokulasikan pada membrane korioalantoik tumbuh pada suhu 38-38,5C,sedangkan yang menyebabkan variola minor tumbuh pada suhu dibawah 38C.Virus ini sangat stabil pada suhu ruangan,sehingga dapat hidup diluar tubuh selama berbulan-bulan3.Impetigo bulosa Nama lain salah satu dari kelainan kulit ini adalah cacar monyet.Biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus.Tempat predileksinya adalah : ketiak,dada,punggung.EpidemiologiVaricelakosmopolit, tanpa perbedaan ras,lebih sering menyerang anak anakHerpes zoster Penyebarannya merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah pederita mendapat varisela.Ada juga pendapat yang menyatakan kemungkinan transmisi virus secara aerogen dari pasien yang sedang menderita varisela atau herpes zoster.Kadang-kadang berlangsung subklinis.VarioilaPenyebaran penyakit ini kosmopolit,tetapi pada daerah tertentu memberi insidens yang tinggi,misalnya di Amerika Tengah dan Selatan,Hindia Barat,dan Timur Jauh.Namun dengan adanya vaksinasi yang teratur dan terorganisasi,maka insidens ini pun menurun dan sejak tahun 1984,WHO menyatakan seluruh dunia telah bebas penyakit ini.Namun kita harus tetap waspada terhadap munculnya kembali penyakit ini.Impetigo bulosaPemindahan S.aureus biasanya terjadi dengan kontak langsung atau dengan penyebaran partikel-partikel berat melebihi jarak 6 kaki atau kurang.Lazim ada autoinfeksi dan infeksi minor seperti pustule mungkin merupakan sumber penyebaran.Lebih banyak terjadi pada neonates.4PatofisiologiGejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi.Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya lebih berat.4

24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.4

Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit; biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada, punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala.Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina.4Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan. Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher bagian samping.Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata.Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan olehstafilokokus.*Masa inkubasi 14-21 hari. Gejala prodromal yakni demam tidak terlalu tinggi,malese dan nyeri kepala,disusul timbul erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam beberapa jam berubah menjadi vesikel.bentuk vesikel tear drops.Vesikel berubah menjadi pustul kemudian menjadi krusta.Sementara proses ini berlangsung,timbul lagi vesikel-vesikel baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfi.Penyebaran utama daerah badan,secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas, dapat menyerang selaput lendir mata,mulut dan saluran nafas bagian atas.jika terdapat infeksi sekunder terdapat pembesaran kelenjar getah bening regional.Penyakit ini disertai rasa gatal. Kmplikasi pada anak-anak umumnya jarang timbul,lebih sering pada orang dewasa berupa ensefalitis, pneumonia, glomerulonefritis,karditis, hepatitis, keratitis, konjungtifis, otitis, arteristis dan kelainan darah (beberapa macam purpura). 4Infeksi yang timbul pada tri semester pertama kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenital, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varisella congenital pada neonatus.Setelah infeksi varisela primer, virus akan bertahan pada ganglia rediks dorsalis. Biasanya menyerang pada pasien berusia lanjut.Gejala Klinis Varicella Demam yang tidak terlalu tinggi,malese dan Mialgia, anoreksia, sakit kepala,batuk pilek, atau nyeri tenggorokan, ditemukan Rash.Kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam beberapa jam berubah menjadi vesikel dengan bentuk seperti tetesan embun.Vesikel akan berubah menjadi pustule dan menjadi krusta.Penyebarannya terutama di daerah badan,dan kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas,selaput lendir mata,mulut,dan saluran napas bagian atas.3Herpes zosterGejala prodromal herpes zoster biasanya berupa rasa sakit dan parestesi pada dermatom yang terkena. Gejala ini terjadi beberapa hari menjelang timbulnya erupsi. Gejala konstitusi, seperti sakit kepala, malaise, dan demam, terjadi pada 5% penderita (terutama pada anak-anak) dan timbul 1-2 hari sebelum terjadi erupsi.Gambaran yang paling khas pada herpes zoster adalah erupsi yang lokalisata dan unilateral. Jarang erupsi tersebut melewati garis tengah tubuh. Umumnya lesi terbatas pada daerah kulit yang dipersarafi oleh salah satu ganglion saraf sensorik.Erupsi mulai dengan eritema makulopapular. Dua belas hingga dua puluh empat jam kemudian terbentuk vesikula yang dapat berubah menjadi pustula pada hari ketiga. Seminggu sampai sepuluh hari kemudian, lesi mengering menjadi krusta. Krusta ini dapat menetap menjadi 2-3 minggu.Keluhan yang berat biasanya terjadi pada penderita usia tua. Pada anak-anak hanya timbul keluhan ringan dan erupsi cepat menyembuh. Rasa sakit segmental pada penderita lanjut usia dapat menetap, walaupun krustanya sudah menghilang.Frekuensi herpes zoster menurut dermatom yang terbanyak pada dermatom torakal (55%), kranial (20%), lumbal (15%), dan sakral (5%).VariolaMasa tunas 10-14 hari terdapat 4 stadium :1.Stadium prodromal/invasiStadium ini berlangsung selama 3-4 hari yangditandai dengan :a.Suhu tubuh naik (40oC)b.Nyeri kepala.5c.Nyeri tulang. 5d.Sedih dan gelisah, 5e.Lemasf.Muntah-muntah2.Stadium makulao papular /erupsiSuhu tubuh kembali nomal, tetapi timbul makula-makula eritematosa dengan cepat akan berubah menjadi papula-papula terutama dimuka dan ektremitas (termasuk telapak tangan dan kaki) dan timbul lesi baru. 53.Stadium vesikula pustulosa / supurasiDalam waktu 5 10 hari timbul vesikula-vesikula yang cepat berubah menjadi pustule. Pada saat ini suhu tubuh akan meningkat dan lesi-lesinya akan mengalami umblikasi. 54.Stadium resolusiBerlangsung dalam 2 minggu, stadium ini dibagi menjadi 3 :a.Stadium krustasiSuhu tubuh mulai menurun, pustule-pustula mengering menjadi krusta.b.Stadium dekrustasiKrusta-krusta mengelupas, meninggalkan bekas sebagai sifakriks atrofi. Kadang-kadang ada rasa gatal dan stadium ini masih menular. 5c.Stadium rekon valensensi.Lesi-lesi menyembuh, semua krusta rontok, suhu tubuh kembali normal, penderita betul-betul sembuh dan tidak menularkan penyakit lagi. 5Impetigo BulosaTempat predileksi tersering pada impetigo bulosa adalah di ketiak, dada, punggung. Sering bersama-sama dengan miliaria. Terdapat pada anak dan dewasa. Kelainan kulit berupa vesikel (gelembung berisi cairan dengan diameter 0,5cm) kurang dari 1 cm pada kulit yang utuh, dengan kulit sekitar normal atau kemerahan. Pada awalnya vesikel berisi cairan yang jernih yang berubah menjadi berwarna keruh. Atap dari bulla pecah dan meninggalkan gambaran collarette pada pinggirnya. Krusta varnishlike terbentuk pada bagian tengah yang jika disingkirkan memperlihatkan dasar yang merah dan basah. Bulla yang utuh jarang ditemukan karena sangat rapuh 6Bila impetigo menyertai kelainan kulit lainnya maka, kelainan itu dapat menyertai dermatitis atopi, varisela, gigitan binatang dan lain-lain. Lesi dapat lokal atau tersebar, seringkali di wajah atau tempat lain, seperti tempat yang lembab, lipatan kulit, ketiak atau lipatan leher., lesi yang luas dapat disertai dengan gejala demam, lemah, diare. Jarang sekali disetai dengan radang paru, infeksi sendi atau tulang. 6PenatalaksanaanPenatalaksanaan dapat dibagi menjadi dua,yaitu : 1.Non medica mentosa.Hindari kontak dengan orang yang mengalami varicella,terutama pada ibu hamil dan juga neonates karena mereka sangat rentan dengan penyakit ini yang dapat menular lewat angin. 72.Mentosa.Untuk pilihan obat dapat menggunakan asiklovir terutama pada bayi.Dosisnya 80mg/kg/24 jam,diberikan sebanyak 20 mg/kg setiap 6 jam.Lokal diberikan bedak yang ditambah dengan zat anti gatal (mentol,kamfora) untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal.Dapat pula diberikan obat-obat antivirus V.Z.I.G (Varicella zoster immunoglobuline) untuk mencegah atau meringankan varicella,diberikan intramuscular dalam 4 hari setelah terpajan.7Prognosis Prognosis dubai,yaitu bisa menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk.Akan menjadi buruk jika pasien penderita cacar air juga mengalami komplikasi meningitis.Hal ini dapat mengancam jiwa pasien.Namun jika tidak terdapat infeksi sekunder,maka pasien dapat sembuh total.Komplikasi Pneumonia varicella-zosster merupakan komplikasi cacar air dan harus mendapat perhatian khusus terutama jika terjadi pada ibu hamil dan jika semakin memberat.Harus segera mendapat tindakan medis.Dapat juga terjadi meningitis,hepatitis,karditis,otitis,dan kelainan darah.8PencegahanVaricella dapat dicegah dengan vaksin varicella.Vaksin ini dapat diberikan pada anak atau orang dewasa,dan efektivitasnya sagat tinggi dalam mencegah infeksi.KesimpulanHipotesis diterima.Laki-laki berusia 16 tahun tersebut mengalami varicella,dengan gejala klinis demam yang tidak terlalu tinggi,timbulnya papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam dapat berubah menjadi vesikel dengan bentuk khas berupa tetesan embun.Penyebaran terutama terjadi di daerah badan dan menyebar secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas.Penangan yang tepat akan sangat membantu,sehingga penderita tidak mengalami komplikasi penyakit lainnyaDaftar Pustaka1.Gleadle Jonathan.At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.Jakarta:Erlangga;2007.h.143-62. Mohlan H.Jelf,Robert.Major Diagnosis Fisik.Jakarta:EGC;2005.h.94. 3. Davey Patrick.At a Glance Medicine.Jakarta:Erlangga;2006.h.409-144.Elisabeth J Corwin.Buku Saku PatofisiologiJakarta:EGC;2009.h.122-45.diunduh dari http://defkanurse.wordpress.com/2010/08/06/asuhan-keperawatan-variola/ pada tanggal 20 April 20136.Djuanda A.Ilmu penyakit Kulit dan Kelamin.Jakarta:FKUI;2011.h.129-50.7.Deglin,Judith Hopfer.Pedoman Obat untuk Perawat.Jakarta:EGC;2004.h.8-98.Amanda Sulivan,Lucy Kean,Alison Cryer.Pemeriksaan Antenal.Jakarta:EGC;2009.h.143.