patogenesis tumor

4
 Patogenesis Metastasis Dengan meningkatnya waktu. Suatu tumor ganas menjadi lebih agresif, menjadi lebih ganas. Peningkatan keganasan itu adalah kecepatan  pertumbuhannya, invasif, dan kemampuan metastasis. Metastasis merupakan indikator utama neoplasma ganas. Pada metastasis sel tumor lepas dari dari tumor  primer menembus pembuluh darah masuk ke dalam aliran darah dan limfe. Pada tempat yang jauh sel tumor melekat dan keluar pembuluh darah untuk membentuk tumor sekunder. Distribusi lokasi metastase bersifat non random yang tidak dapat dijelaskan dengan hipotesis anatomikal dan mekanikal yang menyatakan adanya emboli tumor pada organ tertentu. Terdapat 3 mekanisme homing : - Pertumbuhan selektif Sel tumor mengalami ekstravasasi tetapi hanya tumbuh pada organ tertentu yang memiliki faktor pertumbuhan atau matriks ekstraseluler yang sesuai - Adhesi selektif Sel tumor mengalami adhesi selektif pada permukaan endotel lumen hanya  pada tempat homing org an - Kemotaksis selektif Kemotaksis selektif sel tumor ke organ yang memproduksi  soluble attraction factors. Mekanisme Metastasis

Upload: agung-istri-puspita-dewi

Post on 08-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Patogenesis TumorMetastasis Tumor

TRANSCRIPT

  • Patogenesis

    Metastasis

    Dengan meningkatnya waktu. Suatu tumor ganas menjadi lebih agresif,

    menjadi lebih ganas. Peningkatan keganasan itu adalah kecepatan

    pertumbuhannya, invasif, dan kemampuan metastasis. Metastasis merupakan

    indikator utama neoplasma ganas. Pada metastasis sel tumor lepas dari dari tumor

    primer menembus pembuluh darah masuk ke dalam aliran darah dan limfe. Pada

    tempat yang jauh sel tumor melekat dan keluar pembuluh darah untuk membentuk

    tumor sekunder.

    Distribusi lokasi metastase bersifat non random yang tidak dapat

    dijelaskan dengan hipotesis anatomikal dan mekanikal yang menyatakan adanya

    emboli tumor pada organ tertentu.

    Terdapat 3 mekanisme homing:

    - Pertumbuhan selektif

    Sel tumor mengalami ekstravasasi tetapi hanya tumbuh pada organ

    tertentu yang memiliki faktor pertumbuhan atau matriks ekstraseluler yang

    sesuai

    - Adhesi selektif

    Sel tumor mengalami adhesi selektif pada permukaan endotel lumen hanya

    pada tempat homing organ

    - Kemotaksis selektif

    Kemotaksis selektif sel tumor ke organ yang memproduksi soluble

    attraction factors.

    Mekanisme Metastasis

  • Sel normal mempunyai perlekatan inter sel, yaitu E-cadherin dan B-

    catenin. E-cadherin berperan dalam perlekatan antar sel. Bagian sitoplastik E-

    cadherin berikatan dengan B-cathenin sehingga dengan demikian B-cathenin juga

    ikut berperan dalam pemeliharaan adhesi sel.

    Fungsi E-cadherin dapat hilang pada keadaan

    - Terjadinya mutasi pada gen E-cadherin

    - Aktivasi gen B-cathenin, sehingga B-cathenin translokasi ke inti

    Jika terjadi hal ini maka terjadi pelepasan ikatan antar sel, sehingga sel

    tumor terlepas dari kelompoknya. Setelah itu sel tumor melekat pada membrana

    basalis. Pada saat itu, sel tumor melepaskan enzim proteolitik yang menyebabkan

    lisisnya membran basalis (MMPs). Pada ujung tumor invasif memperlihatkan

    protease yang tinggi.

    Agar sel tumor dapat menembus extra cellular matrix (ECM) maka sel

    tumor harus melekat pada ECM terlebih dahulu. Komponen komponen ECM

    adalah laminin dan fibronektin. Sel epitel normal memperlihatkan reseptor yang

    berafinitas tinggi pada laminin membran basal yang terkumpul pada permukaan

    basal sel. Pada sel tumor, mempunyai lebih banyak reseptor dan reseptor

    reseptor ini melekat tersebar pada seluruh permukaan membran sel tumor. Sel

    sel tumor juga memperlihatkan integrin yang dapat bertindak sebagai reseptor

    pada banyak komponen ECM seperti fibronektin, laminin, kolagen, dan

    vitronectin. Setelah itu, tumor menghancurkan ECM dengan mengeluarkan enzim

    proteolitik, merangsang sel fibroblast dan sel makrofag untuk memproduksi enzim

    protease (enzim serine, cysteine, dan matrix metalloproteinases).

    Setelah sel tumor menghancurkan ECM dan membran basalis, sel tumor

    masuk ke dapam pembuluh darah. Fase ini disebut fase sirkulasi vaskuler. Migrasi

    sel tumor ini karena adanya proses gerakan atau motilitas. Migrasi sel tumor

    diperantarai oleh

    a. Sitokin yang dibentuk oleh sel tumor sendiri, seperti Autocrine Motility

    Factors (AMF). Thymosin P15 adalah Autocrine Motility Factor.

  • b. Limbah penghancuran komponen matriks (kolagen, laminin,

    proteoglikan)

    c. Faktor pertumbuhan misalnya insuline-like growth factors 1 dan 11.

    Pada saat di aliran darah atau sirkulasi tumor berhadapan dengan

    selNatural Killer (NK cell) dan sistem kekebalan humoral. Pada saat itu, sel tumor

    cenderung berkelompok baik homotipik (pengelompokan sel sel tumor),

    maupun heterotipik (pengelompokan sel tumor dengan sel darah terutama

    trombosit). Pengelompokan sel sel tumor ini merupakan usaha perlindungan

    terhadap daya penghancuran sehingga meningkatkan kemungkinan hidup sel

    tumor.

    Sel tumor yang bertahan hidup dalam sirkulasi akan memilih tempat untuk

    pertumbuhan. Hal ini dimungkinkan karena adanya interaksi antara molekul

    molekul endothel pembuluh darah dari jaringan yang akan menjadi tempat

    metastasis. Sel tumor mengeluarkan molekul adhesi, yang mempunyai reseptor

    pada pembuluh darah. Molekul adhesi ini adalah CD44, dalam keadaan normal

    molekul ini diekspresikan oleh limfosirt T yang berguna untuk migrasi limfosit

    menuju tempat selektif dalam jaringan limfoid. Sel kanker dengan kadar CD44

    tinggi, memiliki kemampuan metastasis yang tinggi.

    Tempat sel tumor keluar dari pembuluh darah dan membentuk tumor

    sekunder dipengaruhi oleh

    a. Lokasi anatomik tumor primer dan drainase vaskuler atau limfatik tumor

    primer, yang menentukan aliran darah atau limfatik sehingga menentukan

    lokasi terbentuknya tumor sekunder.

    b. Tropisme alat

    - Molekul adesi tumor yang mengikat sel endotel organ target, CD44.

    - Organ target mengeluarkan insuline-like growth factors 1 dan 11 sebagai

    kemoatraktan untuk merekrut sel sel tumor.

    Pada tempat yang baru, sel tumor berploriferasi dengan dukungan

    angiogensis.

  • Daftar Pustaka

    Cotran RS, Kumar V, Collins T. 1999. Robbins Pathologic Basis of Disease. Sixth

    ed. WB Saunders Company. 260-327.

    Perhimpunan Onkologi Indonesia. 2010. Basic Science of Oncology. Ilmu

    Onkolohi Dasar. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.