parkinsonisme isi
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
1/13
TATALAKSANA PARKINSONISM
1. PENDAHULUAN
Schizophrenia termasuk penyakit otak yang serius dengan gejala yang
beragam, diantaranya ketidakmampuan dalam berkomunikasi, kognitif,berbahasa,
daya ingat, emosi dan ketidakmampuan dalam adaptasi sosial. Penyakit
schizophreniabiasa menyerang laki-laki dan perempuan diusia mudayaitu antara
15-30 tahun dengan prevalensi penyebarannya berada diantara 0,6sampai 1,!.
"bat antipsikotik dapat digunakan untuk mengatasischizophrenia dengan gejala
halusinasi, delusi dan untuk pen#egahan keterulangan. "bat ini biasa disebut juga
dengan obat neuroleptik. "bat antipsikotik telah banyak diteliti, dan hampir
seluruhnya dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas motorik yang disebut
dengan gejala ekstrapiramidal. $elanjutnya, bentuk yang paling umum dari gejala
ekstrapiramidal adalah sindrom parkinson atau sering juga disebut parkinsonism.
$indrom parkinson mempunyai manifestasi yang sama dengan penyakit parkinson
yaitu ditandai dengan berkurangnya mobilitas se#ara abnormal %bradikinesia&,
kekakuan anggota gerak %rigiditas& dan postur yang tidak stabil. 'ejala ini biasa
timbul dalam satu bulan terapi a(al.1
$istem ekstrapiramidal merupakan jaringan saraf yang terdapat pada otak
bagian sistem motorik yang mempengaruhi koordinasi dari gerakan. )etak dari
ekstrapimidal adalah terutama di formatio retikularis dari pons dan medulla, dan
di target saraf di medulla spinalis yang mengatur refleks, gerakan-gerakan yang
kompleks dan kontrol postur tubuh. *
'ejala ekstrapiramidal merupakan efek samping yang sering terjadi pada
pemberian obat antipsikotik. +ntipsikotik adalah obat yang digunakan untuk
mengobati kelainan psikotik seperti skiofrenia dan gangguan skioafektif. erapi
antipsikotik dapat memberikan efek samping pengobatan, terutama penggunaan
dalam jangka (aktu yang panjang. +ntipsikotik golongan tipikal yang memiliki
potensial tinggi dan pemberian dalam dosis tinggi paling sering memberikan efek
samping pada pasien karena memiliki afinitas yng kuat pada reseptor muskarinik.
1
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
2/13
Pendekatan farmakologi pada manifestasi psikosis ini terpusat pada
neurotransmitter yang mengontrol respon neuron-neuron terhadap rangsangan.*
$indrom ekstrapiramidal %P$& menga#u pada suatu gejala atau reaksi
yang ditimbulkan oleh penggunaan jangka pendek atau panjang dari medikasi
antipsikotik golongan tipikal. /stilah ini mungkin dibuat karena banyak gejala
bermanifestasikan sebagai gerakan otot skelet, spasme atau rigitas, tetapi gejala-
gejala itu diluar kendali traktus kortikospinal %piramidal&. "bat antipsikotik tipikal
yang paling sering memberikan efek samping gejala ekstrapiramidal yakni
aloperidol, rifluoperaine, Pherpenaine, luphenaine, dan dapat pula oleh
2hlorpromaine. 'ejala bermanifestasikan sebagai gerakan otot skelet, spasme
atau rigiditas, tetapi gejala-gejala tersebut di luar kendali traktus kortikospinal
%piramidal&. eberapa gejala ekstrapiramidal dapat ditemukan bersamaan pada
seorang pasien dan saling menutupi satu dengan yang lainnya. 'ejala
ekstrapiramidal sering di bagi dalam beberapa kategori yaitu reaksi distonia akut,
tardiv diskinesia, akatisia, dan parkinsonism %$indrom Parkinson&. 4amun, dalam
penulisan ini hanya akan dibahas tentang tatalaksana sindrom parkinson.1,*
2. DEFINISI
Parkinsonism adalah istilah yang digunakan untuk sindrom kekakuan
dengan #iri-#iri penyakit Parkinson yang ditandai dengan tremor pada (aktu
istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks postural akibat penurunan
dopamine yang biasanya disebabkan oleh penggunaan obat.3
3. ETIOLOGI
$etiap obat yang memblok aksi dopamin %disebut sebagai antagonisdopamin& #enderung menyebabkan parkinsonism. "bat yang digunakan untuk
mengobati skiofrenia dan gangguan psikotik lainnya seperti gangguan perilaku
pada orang dengan demensia %dikenal sebagai obat neuroleptik)adalah penyebab
utama dari parkinsonism. Parkinsonism bisa terjadi dari penggunaan salah satu
dari berbagai kelas neuroleptik.
Chlorpromazine, derivat fenotiain merupakan antipsikotik generasi
pertama atau antipsikotik tipikal. Chlorpromazinemerupakan obat antipsikotik
*
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
3/13
yang paling banyak diresepkan, bekerja dengan jalan memblok reseptor
dopaminergik *. Chlorpromazine telah dilaporkan menyebabkan terjadinya
sindrom parkinson pada pasien yang diterapi dengan obat ini. $indrom parkinson
ini mun#ul setelah pemakaian jangka lama se#ara teratur yaitu sekitar beberapa
minggu atau bulan, atau setelah pemakaian selama satu bulan.1
aloperidol merupakan derivat butirofenon termasuk antipsikotik
golongan pertama sama seperti Chlorpromazine. ari penelitian sebelumnya
dikatakan bah(a haloperidol juga memiliki risiko tinggi terhadap timbulnya
gejala ekstrapiramidal, termasuk sindrom parkinson. "bat ini bekerja dengan #ara
memblok reseptor dopaminergik 1 dan * di postsinaptik mesolimbik otak.
7isperidon merupakan obat atipikal baru %1!!3& termasuk obat
antipsikotik generasi kedua. "bat ini juga dilaporkan dapat menimbulkan gejala
ekstrapiramidal %810& terutama menyebabkan diskinesia setelah penggunaan
selama 5 hari. 7isperidon, "lanapin, 2loapin dan obat neuroleptik baru lainnya
memiliki efek gejala ekstrapiramidal lebih sedikit jika dibandingkan dengan obat
klasik. 2loapin merupakan obat dengan risiko terendah menimbulkan efek
samping gejala ekstrapiramidal. i +merika, #loapin tidak digunakan untuk
terapi akut, tetapi digunakan untuk terapi refractory psikosis atau psikosis yang
sulit untuk disembuhkan, hanya obat ini obat antipsikotik yang diakui + untuk
mengatasi refractory psikosis. i ropa #loapin digunakan biasanya dalam
(aktu singkat %1 minggu& untuk menstabilkan pasien manik sampai moodnya
stabil. ari hasil penelitian yang membandingkan penggunaan #loapin vs obat
tipikal, #loapin dapat mengatasi sindrom positif, sindrom negatif dan kognitif
tanpa menyebabkan gejala ekstrapiramidal, disamping itu obat ini dapat
mengurangi depresi dan keinginan bunuh diri.
5
4euroleptik atipikal seperti #loapine %2loaril&, 9uetiapine %$ero9uel&,
olanapine %:ypre;a& dan risperidone %7isperdal& tampaknya memiliki insiden
ke#il untuk menyebabkan efek samping ekstrapiramidal, termasuk parkinsonism.
"bat ini umumnya sebaiknya dihindari oleh penderita Parkinson, meskipun
beberapa obat ini digunakan oleh spesialis untuk mengobati gejala seperti
halusinasi terjadi dengan Parkinson. 7isperidone dan olanapine harus digunakan
dengan hati-hati untuk mengobati demensia pada orang yang berisiko stroke
3
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
4/13
%resiko meningkat dengan bertambahnya usia, hipertensi, diabetes, fibrilasi
atrium, merokok dan kolesterol tinggi&, karena peningkatan risiko stroke dan
lainnya serebrovaskular masalah. )ithium, yang digunakan untuk depresi
menyebabkan tremor yang mungkin sering keliru untuk Parkinson. eberapa
laporan telah menghubungkan SSRIantidepresan obat-obatan seperti fluo;etine
%Proa#& terhadap parkinsonism tetapi belum ada bukti yang kuat tentang hal ini.6
>
Auetiapin 150 = 300 >
7isperidon * = >>
abel 1. "bat antispikotik dengan efek samping gejala ekstrapiramidal.5
Parkinsonism terjadi akibat pemberian obat antipsikotik yang
menyebabkan adanya gangguan keseimbangan antara transmisi asetilkolin dan
dopamine pusat. "bat antispikotik dengan efek samping gejala ekstrapiramidalnya
sebagai berikutB
4. PATOGENESIS
$usunan ekstrapiramidal terdiri atas korpus striatum, globus palidus, inti-
inti talamik, nukleus subtalamikus, subtansia nigra, formatio retikularis batang
otak, serebelum berikut dengan korteks motorik tambahan yaitu area , area 6 dan
area ?.
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
5/13
penerima tunggal dari serabut-serabut segenap neokorteks, maka lintasan sirkuit
tersebut dinamakan sirkuit striatal yang terdiri dari sirkuit striatal utama
%prin#ipal& dan 3 sirkuit striatal penunjang %aksesori&. $irkuit striatal prinsipal
tersusun dari tiga mata rantai, yaitu hubungan segenap neokorteks dengan korpus
striatum serta globus palidus, hubungan korpus striatumCglobus palidus dengan
thalamus dan hubungan thalamus dengan korteks area dan 6. ata yang tiba
diseluruh neokorteks seolah-olah diserahkan kepada korpus striatumCglobus
paidusCthalamus untuk diproses dan hasil pengolahan itu merupakan bahan
feedba#k bagi korteks motorik dan korteks motorik tambahan. "leh karena
komponen-komponen susunan ekstrapiramidal lainnya menyusun sirkuit yang
pada hakekatnya mengumpani sirkuit striata utama, maka sirkuit-sirkuit itu
disebut sirkuit striatal asesorik. $irkuit striatal asesorik ke-1 merupakan sirkuit
yang menghubungkan stratum-globus palidus-talamus-striatum. $irkuit-striatal
asesorik ke-* adalah lintasan yang melingkari globus palidus-korpus
subtalamikum-globus palidus. an akhirnya sirkuit asesorik ke-3, yang dibentuk
oleh hubungan yang melingkari striatum-subtansia nigra-striatum.*
alam kondisi normal, pelepasan dopamin dari ujung saraf nigrostriatum
akan merangsang reseptor 1 %eksitatorik& dan reseptor * %inhibitorik& yang
berada di dendrit output neuron striatum. "utput striatum disalurkan ke globus
palidus segmen interna atau substansia nigra pars retikularis le(at * jalur yaitu
jalur direk reseptor 1 dan jalur indirek berkaitan dengan reseptor *. @aka bila
masukan direk dan indirek seimbang, tidak ada kelainan gerakan.5
Dmumnya semua neuroleptik menyebabkan beberapa derajat disfungsi
ekstrapiramidal dikarenakan inhibisi transmisi dopaminergik di ganglia basalis.
Pada pasien skiofrenia dan pasien dengan gangguan psikotik lainnya terjadidisfungsi pada sistem dopamin sehingga antipsikotik tipikal berfungsi untuk
menghambat transmisi dopamin di jaras ekstrapiramidal dengan berperan sebagai
inhibisi dopaminergik yakni antagonis reseptor * dopamin. 4amun, penggunaan
at-at tersebut menyebabkan gangguan transmisi di korpus striatum yang
mengandung banyak reseptor 1 dan * dopamin. 'angguan jalur striatonigral
dopamin menyebabkan depresi fungsi motorik sehingga bermanifestasi sebagai
sindrom ekstrapiramidal. eberapa neuroleptik tipikal %seperti haloperidol,
5
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
6/13
fluphenaine& merupakan inhibitor dopamin ganglia basalis yang lebih poten, dan
akibatnya akan menyebabkan efek samping gejala ekstrapiramidal yang lebih
menonjol.
5. MANIFESTASI KLINIS
Parkinsonism merupakan sindrom ekstrapiramidal yang laim yang dapat
dimulai berjam-jam setelah dosis pertama neuroleptik atau dimulai se#ara
berangsur-angsur setelah pengobatan bertahun-tahun. @anifestasinya meliputi
berikutB B *,E
a. +kinesia
+kinesia di tandai berkurangnya gerakan spontan.yang meliputi (ajah topeng,
kejedaan dari gerakan spontan, penurunan ayunan lengan pada saat berjalan,
penurunan kedipan, dan penurunan mengunyah yang dapat menimbulkan
pengeluaran air liur. Pada bentuk yang yang lebih ringan, akinesia hanya
terbukti sebagai suatu status perilaku dengan jeda bi#ara, penurunan
6
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
7/13
spontanitas, apati dan kesukaran untuk memulai aktifitas normal, kesemuanya
dapat dikelirukan dengan gejala negatif skiofrenia. +kinesia merupakan hasil
akhir dari gangguan integrasi dari impuls optik sensorik, labirin, propioseptik
dan impuls sensorik lainnya di ganglia basalis. al ini mengakibatkan
perubahan pada aktivitas refleks yang mempengaruhi alfa dan gamma
motoneuron.
b. remor khususnya saat istirahat
remor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi metakarpofalangeal,
kadang kadang tremor seperti menghitung uang logam %pil rolling&. Pada sendi
tangan fleksi ekstensi atau pronasi supinasi, pada kaki fleksi ekstensi, pada
kepala fleksi ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup, lidah
terjulur tertarik tarik. remor dapat mengenai rahang yang kadang-kadang
disebut sebagai Fsindrom kelin#iG.
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
8/13
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
9/13
a. $tadium 1
Pada stadium ini terdapat tremor, rigiditas atau abnormalitas postural
unilateral %pada satu sisi&.
b. $tadium *
Pada stadium ini terdapat tremor, akinesia atau abnormalitas postural adalah
bilateral %pada kedua sisi tubuh&, dengan atau tanpa gejala aksial seperti muka
topeng, #ara bi#ara dan menelan abnormal, rigiditas aksial terutama di kuduk-
leher, sikap yang bungkuk dan #ara jalan lamban menyeret dan kaku.
#. $tadium 3
$tadium ini sedikit perbedaannya dengan stadium * adalah lebih berat dan
terlihat tanda terganggunya keseimbangan saat berjalanCberdiri. al ini dapat
dites misalnya menarik pasien yang sedang berdiri ke belakang se#ara
mendadak. "rang yang normal paling banyak akan mengambil * langkah
sebelum keseimbangannya pulih dan biasanya 0-1 langkah. Pada penderita
Parkinson akan membutukan lebih dari * langkah agar dapat berdiri kembali.
d. $tadium
erdapat gejala yang berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak tertentu,
rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat
berkurang dibandingkan stadium sebelumnya. Pasien membutuhkan bantuan
untuk aktivitas sehari-hari.
e. $tadium 5
$tadium kakhetik %#a#ha#ti# stage&, ke#a#atan total. Pasien hanya dapat berada
dikursi atau tempat tidur bila tidak dibantu.
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
10/13
penggunaan Tryheksiphenidyl #enderung menimbulkan sindrom parkinson tahap
//. Pada tahap ini pasien mengalami tremor sedang yang terjadi pada kedua sisi
tubuh, gaya berjalan yang mulai pelan, (ajah topeng dan hal ini sedikit
menganggu aktivitas sehari-hari pasien. Dntuk mengatasinya maka digunakan
Triheksiphenydil. 4amun ada juga pada sebagian pasien yang diresepkan
Chlorpromazine-aloperidol-Triheksiphenydil masih mengalami sindrom
parkinson, namun dengan tahap yang lebih rendah yaitu tahap /. Pasien disini
menunjukan tremor ringan, biasanya hanya pada salah satu anggota tubuh dan hal
ini kadang tidak disadari oleh pasien itu sendiri karena tidak menggangu aktivitas
sehari-hari.1
Parkinsonism yang terjadi akibat terapi antipsikotik dalam jangka (aktu
lama, ada yang bersifat ringan, sedang hingga #a#at berat, tergantung dari
penerimaan individu pasien. ari penelitian di bangsal ra(at inap 7$H Prof. .
$aIanin padang terdapat * tahap sindrom Parkinson yang dijumpai yaitu tahap /
dan // dan tidak ditemukan sindrom parkinson tahap ///, /J dan J. al ini
mungkin dikarenakan kebanyakan pasien telah diberikan obat antikolinergik
untuk mengatasi efek samping dari pemberian antipsikotik. al ini bertujuan
untuk menghindari terjadinya gejala ekstrapiramidal yang berpotensi tinggi terjadi
pada pasien yang diterapi dengan menggunakan antipsikotik, terutama
antipsikotik tipikal. $atu-satunya obat golongan antikolinergik yang dijumpai
sebagai adjunctie drug adalah Triheksiphenydil. 1
7. PENATALAKSANAAN PARKINSON
Penatalaksanaan umum untuk sindrom ekstrapiramidal yakni dengan
mulai menurunkan dosis antipsikotik, kemudian pasien diterapi denganantihistamin atau antikolinergik. osis antipsikotik diturunkan hingga men#apai
dosis minimal yang efektif. $elain itu epinefrin dan norepinefrin juga memberikan
efek menurunkan konsentrasi antipsikotik dalam plasma sehingga absorbsi
reseptor dopamin berkurang dan efek gejala ekstrapiramidal dari antipsikotik
dapat berkurang.
10
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
11/13
$indrom parkinson bersifat reersible, dapat hilang bila obat dihentikan
atau dikurangi dosisnya, dan terkadang dapat mun#ul kembali jika terapi
dilanjutkan.1
Pedoman umum untuk tatalaksana sindrom ekstrapiramidal adalahB?
a. 'ejala ekstrapiramidal dapat sangat menekan sehingga banyak ahli
menganjurkan terapi profilaktik. 'ejala ini penting terutama pada pasien
dengan ri(ayat P$ atau pada pasien yang mendapat neuroleptik poten dosis
tinggi.
b. @edikasi anti-P$ mempunyai efek sampingnya sendiri yang dapat
menyebabkan komplians yang buruk. +ntikolinergik umumnya menyebabkan
mulut kering, penglihatan kabur, gangguan ingatan, konstipasi dan retensi
urine. +mantadin dapat mengeksaserbasi gejala psikotik.
#. Dmumnya disarankan bah(a suatu usaha dilakukan setiap enam bulan untuk
menarik medikasi anti-P$ pasien dengan penga(asan seksama terhadap
kembalinya gejala.
Pilihan utama pengobatan sindrom Parkinson yang terinduksi neuroleptik
terdiri atas agen antikolinergik. +mantadin juga sering digunakan. )evodopa yang
dipakai pada pengobatan penyakit Parkinson idiopatik umumnya tidak efektif
akibat efek sampingnya yang berat.!
"bat antikholinergik
+ntikholinergik dan amantadine umumnya bermanfaat pada pasien Parkinson
dengan gejala utama tremor. "bat alkaloid beladona diperkenalkan sebagai
terapi Parkinson oleh "rdenstain pada tahun 1?6E dan merupakan terapi
utama sampai tahun 1!60-an. $istem kholinergik se#ara normal diinhibisi oleh
sistem dopaminergik dari nigrostriatal. erkurangnya input inhibisi
mengakibatkan aktivitas berlebihan pada sistem kholinergik. Pada penderita
penyakit Parkinson yang ringan dengan gangguan ringan obat antikholinergik
sangat efektif. "bat anti kholinergik membantu memperbaiki fungsi motorik
dengan jalan memblokade reseptor kholinergik-muskarinik di striatum. "bat
antikholinergik merupakan obat pilihan yang efektif terhadap gejala Parkinson
yang disebabkan oleh obat-obatan, misalnya oleh phenothiaine atau
butyrophenone. $ayangnya, khasiat obat antikholinergik dibatasi oleh efek
11
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
12/13
sampingnya men#akup mulut kering, retensi urin, pandangan kabur, keringat
berkurang, konstipasi, pupil lebar, memori menurun dan psikosis.10
Triheksiphenydilmerupakan senya(a piperidin dari antikholinergik sintesis.
aya antikolinergik dan efek sentralnya mirip atropin namun lebih lemah,
bekerja dengan #ara mengurangi aktivitas kolinergik di kaudatus dan
puntamen yaitu dengan memblok reseptor asetilkolin. Triheksiphenydil
diberikan dalam terapi Parkinsonidiopatik, namun untuk pengobatan sindrom
parkinson hanya dapat teratasi dengan obat ini, tidak oleh levodopa atau
amantadin yang juga digunakan dalan terapi parkinson idiopatik.
-
8/12/2019 Parkinsonisme Isi
13/13
amantadine. +mantadine dapat digunakan sebagai terapi tunggal pada pasien
dengan penyakit Parkinson dini, terutama untuk bradikinesia atau tremor, atau
sebagai terapi ajunctiondengan levodopa.*+mantadine terkadang bermanfaat
pada kasus yang lebih lanjut dengan fluktuasi dan dyskinesia, mungkin karena
interaksinya dengan sistem neurotransmitter lainnya %misalnya glutamate&.
+mantadine akan membebaskan sisa dopamine dari simpanan presinaptik
dijalur nigrostriatal. $ebagai terapi adjuvant, obat ini dapat memberikan
perbaikan lebih lanjut pada penderita yang tidak dapat mentoleransi dosis
levodopa atau bromo#riptine yang tinggi. "bat ini berbentuk kapsul, dosisnya
*;100 mg sehari. fek sampingnya men#akup gelisah, depresi, nausea,
hipotensi dan edema.10
8. PROGNOSIS
Pada umumnya, 60 orang akan sembuh dalam dua bulan, dan sering
dalam beberapa jam atau hari dengan menghentikan obat pen#etus. 4amun,
beberapa orang mungkin memakan (aktu selama dua tahun.1
13