paragraf

25
SMA N 1 SALAMAN 2011/2012 NAMA :ZAKARIA WICAKSONO KELAS :XII IA 1 NO : 32

Upload: zakaria-wicaksono

Post on 02-Jan-2016

159 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tugas Makalah tentang paragraf pada waktu SMA

TRANSCRIPT

SMA N 1 SALAMAN

2011/2012PARAGRAF

NAMA :ZAKARIA WICAKSONO

KELAS :XII IA 1

NO : 32

Paragraf adalah bagian dari wacana yang merupakan satu kesatuan

dari kalimat pokok dengan kalimat-kalimat penjelas. Paragraf berasal

dari bahasa Yunani paragraphos yang artinya menulis di samping atau

tertulis di samping. Paragraf adalah gabungan kalimat yang

mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan

penjelas serta di antara kedua unsur tersebut harus memiliki

keterpaduan antara bentuk dan maknanya. Selain itu, paragraf adalah

inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.

Paragraf dapat juga dikatakan sebagai karangan yang paling

pendek. Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana

suatu gagasan dimulai dan berakhir. Paragraf yang baik harus

memenuhi kriteria yaitu memiliki satu ide pokok atau satu pikiran

utama dan beberapa pikiran penjelas antarkalimat yang saling

berkaitan atau berkoherensi sehingga merupakan satu kesatuan.

Kalimat yang memuat ide pokok atau pikiran utama disebut kalimat

utama. Kalimat yang mengandung pikiran penjelas disebut kalimat

penjelas.

. Penggolongan Paragraf

Jenis-jenis paragraf dapat ditinjau dari segi tujuan, letak kalimat

pokoknya, dan jenis pengembangannya.

1.6.1. Berdasarkan tujuan

a. Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk

sampai kepada masalah yang akan diuraikan. Paragraf

pembuka mempunyai dua kegunaan, yaitu menarik

perhatian pembaca dan menjelaskan tujuan dari penulisan

itu sendiri.

b. Paragraf Penghubung

Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan

dikemukakan. Oleh sebab itu, secara kuantitatif paragraf

inilah yang paling panjang dan antara paragraf satu dengan

paragraf lain harus saling berhubungan secara logis.

c. Paragraf Penutup

Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan.

Biasanya paragraf ini berisi kesimpulan dari pargraf

penghubung. Paragraf penutup dapat juga berisi penegasan

kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting. Jadi,

paragraf penutup yang berfungsi mangakhiri sebuah

karangan tidak boleh terlalu panjang.

1.6.2. Berdasarkan letak kalimat pokok

a. Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan

menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus, untuk menuju

pada kasimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa

khusus. Paragraf induktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus.

2. Menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa

khusus.

3. Kesimpulan terdapat di akhir paragraf.

4. Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf.

Jenis-jenis paragraf induktif:

1). Generalisasi

Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik

kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jaumlah

data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup

dan dapat mewakili.

2). Analogi

Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua

hal yang banyak persamaaannya.

3). Klasifikasi

Klasifikasi adalah paragraf yang mengelompokkan hal-hal yang

mempunyai persamaan. Pengelompokkan ini biasanya dirinci

lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.

4). Sebab-akibat

Paragraf sebab-akibat adalah paragraf yang dimulai dengan

mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab dan sampai

pada simpulan yang menjadi akibat.

5). Akibat-sebab

Paragraf akibat-sebab adalah paragraf yang dimulai dengan

fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis

untuk diambil kesimpulannya.

b. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide poko atau

kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya

diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung

kalimat utamanya.

Jenis paragraf deduktif:

1). Pola rincian

2). Pola alasan

3). Pola contoh

c. Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai

dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik

kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri

dengan kalimat topik.

1.6.3. Berdasarkan jenis pengembangan

a. Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan

suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau

paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan

konflik. Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.

Paragraf naratif disusun dengan merangkaikan peristiwa-

peristiwa yang berurutan atau secara kronologis.

Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami

sendiri peristiwa yang diceritakan.

b. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menyajikan

sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuan paragraf

eksposisi adalah memaparkan atau menjelaskan sesuatu

agar pengetahuan pembaca bertambah. Oleh karena itu,

topik-topik yang dikembangkan dalam paragraf eksposisi

berkaitan dengan penyampaian informasi.

c. Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang

menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.

Paragraf deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan

gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya

sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar,

membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.

d. Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang

membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk

memperkuat ide atau pendapatnya, penulis wacana

argumentasi menyertakan data-data pendukung.

Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang

disampaikan penulis.

e. Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan

mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam

persuasi, pengarang mengharapkan adanya sikap motorik

berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai

dengan anjuran penulis dalam karangannya.

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

hal-hal yang dpat disimpulkan, antara lain:

1. Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu

gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas

serta di antara kedua unsur tersebut harus memiliki keterpaduan

antara bentuk dan maknanya.

2. Fungsi paragraf yang utama adalah untuk menandai pembukaan

topik baru atau pengembangan lebih lanjut dari topik yang

sebelumnya.

3. Unsur-unsur paragraf adalah beberapa unsur yang membangun

paragraf sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan

sistematis. Unsur-unsur itu terdiri dari empat macam, yaitu

transisi, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat

penegas.

4. Paragraf yang baik harus memiliki tiga ketentuan, yaitu kesatuan

paragraf, kepaduan paragraf, dan kelengkapan paragraf.

5. Paragraf dapat dibagi berdasarkan tujuan, letak kalimat pokok,

dan jenis pengembangannya. Berdasarkan tujuannya, paragraf

dapat dibagi menjadi paragraf pembuka, paragraf pengembang,

dan paragraf penutup. Berdasarkan letak kalimat pokoknya,

paragraf dapat dibagi menjadi paragraf deduktif, paragraf

induktif, dan paragraf campuran. Berdasarkan jenis

pengembangannya, paragraf dapat dibagi menjadi paragraf

narasi, eksposisi, deskripsi, argumentasi, dan persuasi.

6. Teknik pengembangan paragraf dibagi menjadi tiga, yaitu dengan

memberikan contoh atau fakta, memberikan alasan, dan bercerita

Pengertian, Peranan, Syarat Dan Macam Laporan1. Pengertian Laporan

Laporan dalam bahasa Inggris “report” berasal dari bahasa Latin

“portare” yang berarti membawa atau mengangkut. Awalan (prefix)

“re” berarti kembali, maknanya bahwa jika seseorang ditugaskan untuk

mengadakan penelitian, dan setelah itu ia harus membawa hasil fakta

dan data hasil penelitian tersebut.

Pengertian dasar laporan ialah menyajikan fakta secara objektif

dan tulus. Laporan dimaksudkan untuk memberikan gambaran

mengenai peristiwa yang terjadi. Isi laporan yang benar akan

mendorong mutu penulisan laporan yang baik. Artinya, kebenaran isi

tercakup pada laporan yang memiliki bentuk yang sistematis, penalaran

yang jelas, dan mengikuti bahasa dengan kritis. Secara umum, laporan

dapat dianggap sebagai pelaksanaan komunikasi secara tertulis dan

lisan. Sedangkan secara khusus yaitu dalam konteks administrasi,

laporan memperoleh pengertian khusus sebagai pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas dan fungsi setiap satuan organisasi.

Menurut E. Zaenal Arifin dalam bukunya Bahasa yang Lugas

dalam Laporan Teknis, laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang

suatu keadaan atau suatu kegiatan. Pada dasarnya, fakta yang

disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan

kepada pelapor.

Menurut Prajudi Atmosurdjo, laporan adalah setiap tulisan yang

berisi hasil pengolahan data – informasi. Laporan sebagai salah satu

produk kontor diperlukan oIeh pimpinan organisasi.

Charles E. Redfield, laporan adalah segenap hubungan dalam

organisasi yang berujud penyampaian ide-ide dari satu pihak ke pihak

lain, disebut juga sebagai “administrative communication” (komunikasi

administrasi). Laporan ini merupakan salah satu unsur penting dari tata

hubungan administrasi tersebut.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan

bahwa laporan

adalah setiap tulisan yang berisi hasil pengolahan data informasi. Laporan juga merupakan alat komunikasi yang di dalamnya terdapat

beberapa kesimpulan atau rekomendasi dari fakta-fakta atau keadaan-

keadaan yang telah diselidiki. Berdasarkan pengertian ini, suatu laporan

berkaitan dengan suatu penyelidikan, penglihatan, pengamatan,

pendengaran, penelitian dari suatu keadaan yang kemudian diperoleh

data/informasi yang relevan. Selanjutnya, data informasi tersebut diolah

dan ditulis menjadi suatu laporan. Oleh karena laporan berisi informasi

yang dapat dikomunikasikan, maka laporan dapat digunakan oIeh pihak

lain untuk tujuan tertentu.

Jenis LaporanLaporan dapat digolongkan menurut :

1. Maksud pelaporan

Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan

untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk

memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya

adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.

Laporan rekomendasi§

Yaitu laporan yang di samping memberikan informasi

juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud

memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat).

Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap

diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga

meyakinkan.

Laporan analitis§

Yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si

pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah

melalui analitis yang matang dan mendalam.

Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.

Laporan Pertanggungjawaban

Di mana si pelapor memberi gambaran tentang

pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report)

atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif)

Laporan Kelayakan (feasibility§ report)

Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara

mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan:

layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis,

kemudian ditentukan mana yang lebih baik.

2. Bentuk Laporan

Laporan berbentuk Memo§

Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok

saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.

Laporan berbentuk Surat§

Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk

memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar

organisasi.

Laporan berbentuk naskah§

Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang

dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya

mutlak diperlukan surat atau memo pengantar

§ Laporan berbentuk Campuran

Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah

dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya

cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan

bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih

mudah dilakukan.

Laporan berbentuk§ formulir.

Laporan berbentuk buku.§

3. Waktu Penyampaian

§ Laporan Insidental

Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali-

sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak

terjadwal tetap.

Laporan Periodik§

Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai

periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan,

Bulanan dan seterusnya.

Sistematika Laporan

Di samping materi laporan harus memenuhi persyaratan-persyaratan

yang telah

disebutkan, penulis laporan juga harus memperhatikan tentang

sistematika

penyajian materi laporan tersebut.

Yang dimaksud dengan sistematika penyajian laporan di sini adalah

pembidangan

atau pengelompokan materi yang disajikan.

Sistematika laporan lazim dikenal di Indonesia ini ada dua yaitu:

1. Sistem desimal (digit system);

2. Sistem gabungan angka dan huruf.

Contoh: Format Laporan di Lingkungan Pekerjaan.

JUDUL

I. KATA PENGANTAR

II. DAFTAR ISI

III. LAPORAN KETUA PANITIAN PENYELENGGARA

IV. SAMBUTAN KEPALA

V. SAMBUTAN PEMIMPIN PROYEK

VI. TAHAP KEGIATAN

1.1. Tahap persiapan

1.1.1. Penyusunan Ppanitia

1.1.2. Penyusunan Panitia

1.1.3. Penyusunan Materi Penataran

1.1.4. Lain-lain

1.2. Tahap Pelaksanaan

1.2.1. Pembukaan

1.2.2. Penyajian Materi

1.2.3. Penatar

1.2.4. Petatar

70

1.2.5. Tahap Penutupan

VII. LAMPIRAN

1. Surat Keputusan Kepanitiaan

2. Rancangan Kegiatan

3. Surat-surat Persiapan

4. Formulir

5. Edaran Peers

6. Analisis Biodata Peserta Penataran

7. Laporan Ketua Panitia pada Penutupan

8. Kesan dan Pesan Peserta

9. Contoh Piagam

10. Daftara Nama Peserta

11. Lembar Evaluasi.

Contoh : Format Penulisan Laporan Penelitian

JUDUL

BAB I. PERMASALAHAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Batasan Masalah dan Paradigma Penelitian

D. Tujuan Penelitian

E. Kegunaan Hasil Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

A.

B.

C.

D Asumsi dan hipotesis Penelitian

1. Asumsi

2. Hipotesis Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

B. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

C. Teknik Pengumpulan Data

D. Pengujian Persyaratan analisis

E. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN, PENGUJIAN HIPOTESIS, DAN

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

B. Hasil Pengujian Hipotesis

C. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Lampiran instrumen peneliitian

2. Lampiran hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen

3. Lampiran data mentah

4. Lampiran analisis data termasuk perhitungan pengujian hipotesis

5. Lampiran yang lain, seperti perijinan dan lain-lain.

E. Cara Pengetikan

1. Laporan diketik dua spasi pada kertas ukuran kuarto

2. Batas pengetikan

a. Margin kiri 4 cm

b. Margin kanan 3 cm

c. Margin atas 2,5 cm (dihitung dari penulisan nomor halaman.

d. Margin bawah 3 cm

e. Untuk halaman pertama tiap-tiap bab (halaman yang memakai bab)

batas

pengetikan bagian atas (margin atas) 5 cm.

3. Bab, subbab dan riciannya

a. Bab diketik di tengah-tengah dengan huruf besar semua, juga tanpa

digaris bawahnya.

b. Subbab diketik di atas pinggir (margin kiri) dengan huruf besar

semua,

juga tanpa digaris di bawahnya.

c. Rincian subbab dan seterusnya diketik sebaris dengan baris di

atasnya.

Dalam hal rincian tersebut huruf besar dan judul tersbut digaris di

bawahnya.

4. Jarak pengetikan bab, subbab dan rinciannya

a. Bab dengan subbab 4 spasi

b. Subbab dengan kalimat di bawahnya 2,5 spasi

c. Kalimat dengan rincian subbab dan seterusnya 2,5 spasi

5. Pengetikan Kalimat

a. Alinea baru diketik di pinggir (tidak menjorok) sebaris di atasnya

dengan

jarak 2,5 spasi dengnan baris di atasnya.

b. Petikan lebih dari 3 baris diketik satu spapsi dan seterusnya diketik

menjorok ke dalam 7 ketukan (untuk baris pertama dan 4 ketukan

untuk

baris berikutnya) dari baris di atasnya tanpa diberi tanda petik.

c. Semua petikan harus diberi nomor di belakangnya, dan nomor

tersebut

harus diletakkan ½ spapsi di atas huruf.

d. Catatan kaki diketik 1 spasi dan nomor catatan kaki harus sama

dengan

nomor kutipan di atasnya. Sedangkan jarak antara pengetikan 2 cm

papda

bagian bawah adalah:

1) Baris terakhir dari kata-kata dalam teks, atau

2) Kalau ada catatan kaki berisi baris terakhir dari catatan kaki

6. Penomoran Halaman

a. Bagian pendahuluan yang meliputi : halaman judul, kata pengantar

dan

daftar isi memakai angka Romawi kecil dan diketik di sebelah tengah

bawah tepapt pada margin bawah atau sedikit di bawahnya. Contoh :

huruf Romawi kecil i, ii, iii dan seterusnya.

b. Bagian tubuh/pokok dan bagian penutup dengan angka Latin dan

diketik

pada batas pinggir margin kanan atas : 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya.

c. Nomor halaman pada halaman pertama dari tiap bab diketik di

bagian

tengah bawah tepat papda margin bawah atau sedikit di bawahnya.

d. Nomor halaman lampiran ditulis seperti pada nomor halaman

pertama

dari tiap bab.

PROPOSAL1. Pengertian Proposal

Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam

bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal

yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya

dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan)

yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan

membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah,

proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian)

yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan

penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu

bentuk dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa,

tanda baca, kutipan dll.

A. Pengertian Proposal

Proposal adalah suatu usulan kegiatan atau rencana yang diterangkan

dalam bentuk rancangan kerja secara terperinci dan sistematis yang

akan dilaksanakan atau dikerjakan. Proposal dibuat untuk mendapatkan

dukungan atau persetujuan pihak lain. Tapi adakalanya proposal juga

dibuat untuk memohon bantuan dana.

Berdasarkan bentuknya, proposal dapat digolongkan menjadi dua,

yaitu: (1) proposal formal dan (2) proposal semiformal atau proposal

sederhana.

MACAM PROPOSAL

1. Proposal Formal

Proposal Formal disusun secara lengkap meliputi tiga bagian

utama, yaitu

seperti berikut

a. Bagian Pelengkap Pendahuluan

Bagian ini terdiri atas:

(1) sampul dan halaman judul

(2) prakata

(3) ikhtisar (abstrak)

(4) daftar isi

(5) penegasan

permohonan b. Isi Proposal

Bagian ini terdiri atas:

(1) latar belakang

masalah (2) ruang

lingkup masalah (3)

pembatasan masalah

(4) asumsi dasar/kerangka teori

(5) metodologi

(6) fasilitas

(7) personalia

(kepanitiaan) (8)

keuntungan dan kerugian

(9) waktu dan biaya

c. Bagian Penutup

Bagian ini terdiri

atas: (1) daftar

pustaka

(2) lampiran-lampiran

(3) daftar gambar/tabel

2. Proposal Semiformal

Proposal semiformal terbagi menjadi dua jenis, yaitu: proposal

Kegitan umum dan proposal kegiatan ilmiah sederhana.

a. Proposal Kegiatan Umum

Proposal kegiatan umum ialah proposal yang berisi usulan

atau rencana kegiatan yang bersifat umum, misalnya, kegiatan bazar,

bakti sosial, pesantren kilat, atau LDKS.Sistematika proposal kegiatan

umum berbentuk

sederhana, :

(1) nama kegiatan (judul)

(2) latar belakang atau dasar pemikiran

(3) maksud dan tujuan

(4) sasaran/ruang lingkup

(5) waktu dan tempat kegiatan

(6) penyelenggara/panitia kegiatan

(7) program/jadwal kegiatan

(8) anggaran biaya

(9) penutup

4, Sistematika Proposal1. Pendahuluan

a. Berisi tentang halhal

dan kondisi umum yang melatar belakangi

dilaksanakan kegiatan tersebut.

b. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan seharihari(

nyata)

c. Pointpoint

pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen

SWOT

yang telah dibahas sebelumnya.

2. Dasar Pemikiran

a. Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya:

Tri

Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lainlain

b. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara

umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian

3. Tujuan

a. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan

khusus)

b. Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa

Contoh :

Memperoleh

kaderkader

KMHDI

Memberi

pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota

KMHDI

4. Tema

.

Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut

5. Jenis Kegiatan

a. Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan

dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,

b. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar,

Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi

dll.

6. Target

.

Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama

mengenai

ukuranukuran

yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya

tujuan.

Contoh :

.

Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih

KMHDI

yang masingmasing

diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan

standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih

tersebut memiliki nilai ratarata

diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap

materi pelatihan.

7. Sasaran/Peserta

.

Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan

tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)

8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

.

Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan

dilaksanakan kegiatan tersebut.

9. Anggaran Dana

.

Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan

pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya

dibuat

dalam lampiran tersendiri

10. Susunan Panitia

.

Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis

posisi

yang pentingpenting

saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia,

Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan

dalam

lampiran.

11. Jadwal Kegiatan

a. Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang

telah

disusun sebelumnya

b. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12. Penutup

a. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi

semua pihak.

b. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal

c. Terakhir, diikuti dengan lampiran

5. Perhatian khusus terhadap masalah penganggaran pada proposal :

1. Penganggaran, Anggaran adalah rencana pemasukan & pengeluaran

keuangan

yang dibuat untuk kegiatan tertentu

2. Proses penyusunan anggaran

a. Sesuai dengan rencana kegiatan

b. Sesuai dengan sumber pendapatan

c. Meliputi tertib aturan yang berkaitan dengan keluar dan masuknya

keuangan kegiatan.

¨ Langkahlangkah

penyusunan anggaran

3. Mengontrol anggaran

a. Pengeluaran sesuai dengan rencana

b. Sekecil apapun pengeluaran dan pemasukan dicatat

c. Dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan

4. Pencarian dana

a. Sponsorship

Proposal : usul, rencana, penawaran dengan pihak lain

b. Sumber Dana

1. Donatur

2. Iuaran anggota / kas organisasi

3. Kontribusi peserta yang ikut kegiatan

4. Wira usaha

Pembuatan proposal merupakan proses akhir dari analisa manajemen

organsasi. Proposal merupakan suatu bentuk dokumentasi ringkas dari

analisa manajemen organisasi yang Kegiatan telah dilaksanakan

sebelumnya, dan disajikan dalam bentuk yang terstruktur, singkat dan

jelas seperti yang telah disampaikan diatas. Sehingga itemitem yang

terdapat pada proposal dibuat berdasarkan/mengacu pada hasil dari

analisa manajemen organisasi.

C. Bahasa Proposal

Proposal merupakan jenis tulisan yang formal dan ilmiah. Halhal Yang

perlu diperhatikan dalam menulis proposal adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya menggunakan bahasa yang jelas dan tepat

dengan

gaya bahasa yang formal dan lugas.

2. Kejelasan dan ketepatan isi diwujudkan dengan

menggunakan kata atau istilah yang jelas dan tepat.

3. Paragraf yang kohesif dan koheren .

4. Kalimat efektif dan tidak berbelit-belit serta ambigu.

5. Mengungkapkan alasan dan tujuan yang logis.