paper sistem saraf kel 2

22
 Sistem Syaraf Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Hewan Oleh Kelompok II: Anisa Ruli N (080210103007) Mawan Eko D (080210103024) Yuli Ari (080210103034) Wardah Rahmawati (080210103036) Mazwin Mukaromah (080210103038) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2010

Upload: putri-hime-taiyo-matahari

Post on 06-Jul-2015

463 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 1/22

 

Sistem Syaraf 

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Hewan

Oleh Kelompok II:

Anisa Ruli N (080210103007)

Mawan Eko D (080210103024)

Yuli Ari (080210103034)

Wardah Rahmawati (080210103036)

Mazwin Mukaromah (080210103038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER 

2010

Page 2: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 2/22

 

Orientasi

Sel saraf atau neuron sangat disesuaikan untuk mengirimkan gelombang – 

gelombang eksitasi melalui serabut – serabutnya, suatu proses yang memungkinkan

hewan untuk memadukan berbagai fungsi interna dan menyesuaikannya terhadap

  perubahan dalam lingkungan eksternanya. Tiap – tiap neuron dihubungkan dengan

neuron lain oleh sinapsis yang berfungsi sebagai sebuah kutub; implus itu melintasi

sinapsis dengan zat kimia khusus, neurotransmiter, yang dikeluarkan oleh ujung satu

akson, dan diambil oleh reseptor pada neuron di dekatnya. (Ville,1999)

System syaraf memiliki fungsi diantaranya menghantarkan impuls/rangsangan,

memberikan respons terhadap impuls, serta mengatur kerja system organ.

Kepekaan dan tanggapan

Sel dikatakan peka dan sebagai tanggapan terhadap suatu rangsangan, maka

gelombang eksitasi disalurkan melalui permukaannya. Sel saraf atau neuron merupakan

suatu adaptasi evolusioner untuk transmisi yang cepat dari gelombang eksitasi. Neuron

dimiliki oleh semua hewan multiseluler, kecuali spons, dan secara kolektif merupakan

system syaraf. Sistem ini memungkinkan pemanduan secara cepat dari fungsi – fungsi

internal dan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan luar. Evolusi sistem syaraf ini

sangat erat kaitannya dengan lokomosi hewan. Nutrisi heterotrofik, pergerakan otot danintegrasi saraf memang merupakan tiga sifat dari pola hewan. (Ville,1999)

Neuron

Unit fungsional dan strukturak sistem syaraf pada semua hewan multiseluler 

adalah neuron. Diameter rata – rata neuron adalah sedikit kurang dari 0,1 mm, tetapi

 panjangnya dapat mencapai beberapa meter. Neuron terdiri dari tiga bagian, yaitu: akson,

  badan sel, dan dendrite. Akson yang panjang keluar dari satu ujung badan sel, dan

dendrite – dendrite yang berumbai keluar dari ujung lain. Dendrite merupakan bagian

ynag khusus untuk menerima rangsangan, baik dari rangsangan lingkungannya maupun

dari sel lain. Akson dikhususkan untuk membagi atau mengantarkan rangsangan

menjauhi zona dendrite. Pada umumnya akson ini panjang dan licin, tetapi dapat

memiliki beberapa kolateral. Tiap akson berakhir pada aparat distribusi atau emisi yang

Page 3: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 3/22

 

disebut telodendrion. Badan sel, yang mengandung inti, berhubungan dengan

 pemeliharaan metabolisme dan pertumbuhan sel, dan letaknya terhadap bagian lain dari

sel dapat di mana saja. . (Ville,1999)

Source: http://grandmall10.wordpress.com/2010/03/02/sistem-saraf-manusia/

 Neuron hewan tingkat tinggi dikhususkan menjadi tiga daerah fungsional yang jelas,

yaitu :

1. Daerah generator, biasanya terbatas pada dendrit dan mempunyai ciri adanya

spesialisasi membran neuron yang memungkinkannya dirangsang oleh

neurontransmiter dari neuron yang berdekatan.

2. daerah konduktil, merupakan bagian yang terbesar dari akson neuron.

3. daerah transmisi, terdiri atas ujung akson yang dikhususkan untuk sekresi

neurotransmiter, seperti asetilkolin dan neropinefrin. Aksi potensial yang bergerak 

menuju daerah transmisi disebut ortodromik, dan impuls yang diteruskan ke

dendrit disebut aksi potensial antidromik.

Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi :

a. neuron sensori (aferen), menyalurkan informasi dari ujung reseptor.

 b. Neuron motor (eferen), menyalurkan informasi ke efektor, seperti otot, kelenjar,

organ listrik, dan organ cahaya.

c. Interneuron, menghubungkan dua atau lebih neuron, dan biasanya seluruhnya

terletak dalam sistem syaraf pusat.

Page 4: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 4/22

 

Berdasarkan jumlah uluran, neuron dibagi dalam:

i.) Neuron bipolar, neuron dengan 2 uluran, akson dan dendrit, contoh: pada retina,

koklea, dan epitel okfatori

ii.) Neuron multipolar, mempunyai 1 akson dan beberapa dendrit, contoh semua

neuron motorik yang keluar dari sistem tulang belakang.

iii.) Neuron unipolar, neuron yang memiliki 1 uluran sitoplasma, terdapat pada hewan

rendah (manusia: neuron sensori).

 Source: http://biologigonz.blogspot.com/2010/05/koordinasi-syaraf.html

Badan sel neuron secara khas dikelompokkan menjadi satu kelompok sel yang

disebut ganglion. Akar dari dorsal ganglion vertebrata merupakan kumpulan badan sel

neuron sensori, dan ganglion autonom vertebra adalah kumpulan badan sel dari neuronmotor, tetapi kumpulan dari badan sel saraf di dalam sistem saraf pusat vertebrata disebut

nukleus.

Lapisan yang membungkus akson di luar sistem syaraf pusat adalah lapisan sel yang

disebut neurilema, yang terdiri atas sel – sel Schwann. Sel – sel ini bermigrasi dari

mesenkim, melekatkan diri sepanjang aksondan membungkusnya. Pada beberapa aksonm

sel – sel Schwann ini mengendapkan di dalamnya lipatannya suatu pembungkus spiral

yang terdiri atas zat lilin, yang disebut mielin. Selaput mielin tidak ditemukan pada

simpul ranvier, yaitu celah diantara dua sel Schwann yang saling berdekatan pada akson.

Fungsi utama sel Schwann dan selubung mielin adalah untuk konduksi saltatori,

tetapi disamping itu mielin mempunyai fungsi lain. (Ville,1995)

Page 5: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 5/22

 

Impuls saraf 

Transmisi suatu impuls saraf, tunduk pada hukum ”semua atau tidak sam sekali”.

Konduksi impulstidak tergantung pada sifat atau kekuatan rangsangan yang

menyebabkannya. Asalkan rangsangan tersebut cukup kuat yntuk menimbulkan suatu

impuls. Energi yang digunakan untuk konduksi impuls berasal dari rangsangan, sehingga

meskipun kecepatan konduksi impuls itu tidak bergantung pada kuatnya rangsangan,

kecepatan konduksi itu terpengaruh oleh keadaan serabut saraf. Obat – obatan juga dapat

mempengaruhi atau memperlambat bahkan menghentika transmisi impuls. (Ville,1995)

Menurut teori membran tentang penyaluran saraf, sebagai berikut:

1.) Saat tidak menghantarkan impuls, serabut saraf dalam keadaan polarisasi.

2.) Saat serabut saraf mendapatkan rangsangan, permukaan neuron mengalami

depolarisasi

3.) Antara daerah yang mengalami depolarisasi dan polarisasi terjadi aliran

listrik.

Saraf dalam keadaan polarisasi Dirangsang depolarisasi timbul aliran

listrik timbul impuls saraf impuls

dibawa dendrit ke badan sel, menuju akson dibawa ke neuron lain.

4.) Depolarisasi menjalar di sepanjang serabut saraf, sehingga timbul impuls

saraf.5.) Bagian yang telah mengalami depolarisasi akan berada dalam keadaan

refrakter.

6.) Terjadinya gerak:

(a). Gerak biasa : Reseptor neuron sensorik pusat saraf 

neuron motorik efektor 

(b). Gerak Refleks : Reseptor neuron sensorik neuron konektor 

neuron motorik efektor 

Page 6: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 6/22

 

 source: http://www.sman2-tsm.sch.id/2010/03/sistem-koordinasi/

http://www.sman2-tsm.sch.id/wp-content/uploads/2010/03/neuroglia_cell_types.png

 Neuron dalam keadaan istirahat merupakan suatu tabung silindris panjang yang

membran plasmanya memisahkan dua larutan dengan komposisi kimiawi yang berlainan

dengan jumlah ion yang sama. Kalium cenderung merembes keluar dari neuron, dan

natrium cenderung merembes masuk, tetapi karena permeable membran yang selektif 

dari membran tersebut, maka merembesnya kalium keluar lebih cepat dari masuknya

natrium. Ion organik bermuatan negative di dalam sel tidak dapat keluar,menyebabkan

terjadinya pengangkutan muatan negatif di dalam di sebelah dalam membran. Akhirnya

keadaan ion akan berubah dan keseimbangan akan tercapai lagi jika tidak ada sesuatu

yang menghalang perembesan ion – ion ini. Keadaan tetap ini dipelihara oleh pompa

natrium, yang secara aktif mengalirkan ion natrium dari dalam ke luar melawan suatugradien konsentrasi dan gradien elektrokimiawi. Pompa natrium ini memerlukan energi,

yang diperoleh dari ATP yang berasal dari proses metabolisme dalam sel syaraf. Ion

distribusi diferensial yang terjadi pada kedua sisi membran tersebut menghasilkan

  perbedaan potensial sebesar 60 sampai 90 milivolt, yang disebut dengan potensial

membran rehat, dengan sebuah dalam bermuatan negative terhadap yang luar.

Meskipun pada potensial membran rehat yang normal, permeabilitas membran

tersebut terhadap natrium sangat rendah, tetapi permeabilitas itu meningkat bila potensial

membran menurun. Hal ini memungkinkan merembesnya ion natrium melalui suatu

gradien elektrokimiawi ke bagian dalam syaraf. Karena perubahan permeabilitas yang

menyertai depolarisasi membran syaraf, maka serabut tidak dapat dengan segara

meneruskan impuls ke dua, yang disebut periode refaktor absolute berlangsung pendek 

sampai hubungan permeabilitas normal tercapai kembali.

Page 7: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 7/22

 

Jadi, suatu impuls syaraf merupakan gelombang depolarisasi yang melalui serabut

syaraf. Perubahan potensial membran pada suatu bagian menyebabkan bagian di

dekatnya lebih permeabel dan gelombang depolarisasi diteruskan melalui serabut.

(Ville,1995)

Transisi pada sinapsis.

Sistem saraf sebagian besar hewan terdiri atas neuron- neuron individual yang tak 

saling berhubungan. Hal ini memerlukan suatu mekanisme untuk menyalurkan pesan

neural dari akson satu neuron ke dendrit atau badan sel neuron berikutnya, atau pada

neuromuskular ke otot. Hubungan antara akson dari satu neuron dengan dendrite akson

 berikutnyadisebut sinaps (Yunani; hubungan sinapsis ) . daerah generator dari sebagian besar mempunyai sejumlah besar sinaps sampai beribu- ribu dengan jumlah neuron yang

 berbeda- beda.

Pada beberapa sinaps khusus, transmisi terjadi antara listrik. Sampainya aksi

 potensial pada ujung neuron dari neuron presimpatik menimbulkan arus listrik dalam

lapisan luar dari celah sinaps. Selanjutnya arus ini merangsang dendrit dari sel

 postsinaptik untuk menimbulkan suatu aksi potensial. Transmisi dan terjadinya potensial

aksi terjadi dalam sel post sinaptik, pada dasarnya terjadinya sama dengan pada serabut

saraf tunggal. Sinaps jenis ini terdapat pada bagian- bagian dari sistem saraf udang batu

dan ikan.

Tetapi pada sebagian besar sinaps terdapat celah sebesar 20 nm yang memisahkan

kedua membran plasma, dan impuls diteruskan melalui celah dengan transmitter kimiawi

khusus. Suatu zat kimiawi khusus disintesis oleh neuron dan dilepaskan dari ujung akson

(neurosekresi) jika suatu impuls saraf tiba. Zat ini berdifusi melalui celah sinaps yang

melekat di tengah molekul khusus dan dendrit (suatu contoh kemoresepsi), menyebabkan

suatu perubahan potensial membran dari dendrit dan badan sel, yang menyebabkan

dimulainya suatu impuls saraf baru. Transmisi pada hubungan neuromuskular dan sinaps

tertentu lainnya melibatkan sekresi dan komeresepsi asetilkolin.

Page 8: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 8/22

 

Serabut simpatik postganglion mempercepat denyut jantung dengan melepaskan

neropineprin. Serabut demikian disebut adrenergik, sedangkan selaput yang

mengeluarkan asetilkolin disebut kolinergik. Di daerah sinaps terdapat terdapat enzim :

asetilkolinisterase, yang khusus menghidrolisis dan menginaktifkan asetilkolin dan

monoamina oksidase, yang mengoksidasi dan menginaktifkan norepinefrin. Enzim – 

enzim ini ini mencegah rangsangan yang terus menerus dari dendrit atau ototoleh zat

neuro transmitter.

Zat transmitter dan tiap jenis neuron hanya menghasilkan satu jenis, mengikat diri

hanya dengan tempat- tempet reseptor eksitator atau inhibitor pada neuron postsinaptik.

Jika suatu tempat oksitator diaktifkan, maka terjadi depolarisasi parsial dari membran

 postsinaptik.

Penghambatan dan pemudahan hanya dapat terjadi pada sinaps, karena sekali

suatu impuls terus bergerak melewati neuron, maka impuls tidak dapat dipercepat atau

dihentikan. Informasi yang disalurkan melalui akson sebagai potensial dikodekan dan

didekodekan dalam sinaps dengan proses yang melibatkan neurosekresi dan kemoresepsi,

ambang yang bertahap, pemudahan impuls inhibitor dan eksitator. Hal ini merupakan

dasar dari tingkah laku hewan dan dasar dari proses kompleks manusia yang meliputi

 belajar, ingatan, dan kecerdasan.

Evolusi dan organisasai susunan saraf 

Sistem saraf berfungsi sebagai alat pengubah dan alat penguat, mengubah suatu

 bentuk energi ke bentuk lain, menerima suatu isyarat kecil dan mengeluarkan isyarat

yang lebih besar. Sistem syaraf pusat dari hewan tingkat tinggi bekerja sebagai komputer 

analitik.

Sistem saraf jala. Pada sistem saraf jala primitif dari knidaria dan beberapa cacing pipih,

ujung neuron tidak berdiferensiasi menjadi akson dan dendrit, dan eksitasi dapat

disalurkan melewati sinaps kedua arah. Sebagai akibat dari sistem saraf jala, konduksi

impuls biasanya difus dan eksitasi cenderung untuk menyebar dari titik awal ke semua

Page 9: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 9/22

 

arah. Tetapi saraf jala knidaria yang sederhana itu mmungkinkan pola respon dan dapat

menimbulkan perilaku yang agak terkoordinasi.

Sistem saraf yang lebih tinggi. Suatu sistem tipe jala dengan konduksi difus adalah cukup

memenuhi kebutuhan hewan- hewan sesil yang simetris seperti knidaria, tetapi tidak 

cukup untuk hewan motil yang bilateral simetri. Ada beberapa arah dalam evolusi

susunan saraf , timbulnya sinaps yang memungkinkan transmisi impuls hanya kesatu arah

untuk mengecilkan dan menghilangkan konduksi difus dari sistem saraf jala, penyatuan

dan penjuluran- penjuluran serabut saraf untuk membentuk satu atau lebih ikatan saraf 

longitudinal, suatu konsentrasi dari badan sel menjadi kelompok- kelompok (ganglion)

dan pengelompokan lebih lanjut dari ganglion pada bagian anterior tubuh (sefalisasi)

yang dikaitkan dengan tumbuhnya alat perasa untuk membentuk otak. Otak dan talilongitudinal merupakan sistem saraf pusat yang menjadi ciri khas hewan tingkat tinggi.

Ikatan saraf yang lebih kecil dari sistem saraf pusat ke arah bagian distal tubuh ke arah

 bagian distal tubuh merupakan sistem saraf perifer. Jadi, saraf terdiri atas iktan serabut

neuron sendiri atau neuron motor, dan ganglion adalah sekelompok bagian sel saraf.

Otak secara fungsional dapat diberi batasan sebagai tempat perpaduan sensori dan

  perintah motor. Otak motor pada umumnya terletak dibagian anterior, karena bagian

tubuh ilmiah yang pertama-tama berhubungan dengan lingkungan dan mempunyai

konsentrasikonsentrasi dan alat perasa yang terbesar. Pada hewan tingkat tinggi lazimnya

terdapat dua jenis sistem saraf : tali saraf tunggal dorsal yang berongga seperti pada

kordata dan tali saraf padat ventral yang biasanya berpasangan dengan ganglion segmen

yang menjadi ciri khas annelida dan arthropoda.

Disamping menimbulkan dan menyalurkan impuls syaraf, neuron dari sejumlah

 jenis hewan mempunyai fungsi neuro sekresi. Beberapa saraf menghasilkan sesuatu yang

tampak seperti protein pengangkut, yang disebut neurofisin, yang mengikat hormon-

hormon tertentu .

Page 10: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 10/22

 

Organisasi sistem saraf vertebrata dapat merupakan bagian dari sistem saraf pusat

yang terdiri atas otak dan sumsung tulang belakang, atau dari sistem saraf perifer yang

terdiri atas saraf yang menjulur dari sistemsaraf pusat ke reseptor dan efektor. Organisasi

fungsional sistem saraf dapat diterangkan dengan berbagai contoh. Jika anda menyentuh

sebuah benda yang panas reseptor- reseptor dalam kul;it dirangsang dan menimbulkan

impuls dalam neuron aferen. Neuron ini merupakan bagian dari suatu saraf spinal dan

menjulur ke dalam sumsum tulang belakang, tempat neuron bersinaps dengan

interneuron. Selanjutnya inter neuron meneruskan impuls neuron eferen yang menjulur 

dari sumsum tulang belakang dan membawa impuls itu kembali melalui saraf spinal ke

sekelompok otot ekstensor dalam tangan, kontraksi otot ini yang menarik tangan anda

dari benda panas tadi. Agar gerakan tadi menjadi, maka otot fleksor antagonistik harus

menegang dan itu mengakibatkan pencegahan datangnya impuls- impuls ke otot- otot ini.

Dalam keadaan normal, beberapa impuls datang pada semua otot – otot itu secara terus-

menerus dan menyebabkan suatu kontraksi parsial, yang disebut tonus otot. Rangsangan

dan respon demikian itu disebut refleks spinal, dan saluran saraf yang dilalui impuls tadi

disebut lung refleks.

Sejumlah refleks melibatkan hubungan antara banyak interneuron dalam sumsung

tulang belakang. Sumsung tulang belakang tidak hanya berfungsi dalam menyalurkan

impuls dari dan ke otak, tetapi berperan penting pula dalam memadukan refleks.

Perpaduan dan korelasi aktivitas tubuh melibatkan jalur-jalur dengan banyak neuron, dan

tidak haya dua atau tiga, sebagai halnya pada refleks sederhana. Beberapa jalur dalah

divergen, yaitu akson dari satu neuron dapat bercabang berkali-kali dan tiap cabang

 bersinaps dengan neuron yang berbeda dan selanjutnya, neuron ini dapat bercabang-

cabang pula. Pengaturan demikian itu memungkinkan satu impuls mempunyai dampak 

 pada bagian yang luas. Dan memang satu impuls pada akhirnya dapat mengaktifkan lebih

dari seribu neuron. Pada jalur konvergen neuron dari berbagai bagian menuju kearah satu

neuron. Respon hewan yang kompleks dan terpadu tergantung pada sirkuit neuron

konvergen dan divergen bersama dengan pengaturan sinaptik.

Page 11: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 11/22

 

Sistem Saraf Perifer

1. Saraf spinal

Pada tiap segman tubuh vertebrate terdapat satu pasang saraf perifer. Padasebagian besar saraf spina, neuron aferen dan aferen terletak berdekatan, tetapi dekat

sumsum tulang belakang saraf itu terbagi menjadi akar dorsal dan akar ventral dan

neuronnya terpisah. Dalam akar dorsal terdapat neuron aferen dan mempunyai suatu

 pembesaran yaitu ganglion akar dorsal.Neuron aferen masuk ke dalam sumsum tulang

 belakang dan berakhir pada sinaps dan dendrit atau badan sel dari interneuron. Akar 

ventral mengandung neuron eferen, badan selnya hampir selalu terletak di bagian ventral

dari bahan ke sumsum tulang belakang.

Saraf spinal berkembang dari serangkaian akar saraf yang berkumpul lateral

sebagai akar spinal. Setiap saraf spinal terdiri dari akar sensoris (dorsal) dan akar motorik 

(ventral) yang akan bersatu membentuk saraf spinal. Akar sensorik muncul dari korda

 bagian posterolateral, sedangkan akar motorik muncul dari korda bagian anterolateral.

Terdapat 31 pasang saraf spinal: 8 bagian saraf cervikal, 12 pasang saraf thorasik,

5 pasang saraf lumbar dan 5 pasang saraf sakral, dan mungkin terdapat 1 pasang saraf 

koksigeal. Area spesifik penerima resepsi sensoris disebut dermatom. Saraf-saraf servikal

dan thorakal membentuk dermatom horisontal dan akar saraf sisanya akan menyebar 

melebihi posisi korda spinalis. Hal ini disebabkan oleh fase pertumbuhan vertebra lebih

cepat daripada pertumbuhan korda. Sekumpulan serat saraf ini kemudian membentuk 

tampilan ‘menguntai” seperti ekor kuda di akhir korda, sehingga disebut ‘cauda equina’ .

Saraf-saraf spinal keluar melalui foramen intervertebra dan terbagi menjadi empat

cabang utama.

a. Cabang meningeal memasuki kanal vertebra kembali dan bertanggungjawab terhadap

meninges, pembuluh darah korda, ligamen intervertebra dan vertebra

 b. Cabang posterior mensuplai otot dan kulit di bagian punggung

Page 12: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 12/22

 

c. Cabang anterior mensuplai otot dan kulit di bagian depan, sisi tubuh, ekstremitas

d. Cabang visera mensuplai serat-serat sistem saraf otonom.

Cabang-cabang ini kemudian bertemu kembali untuk membentuk kompleks jaringansaraf yang disebut pleksus. Tiga pleksus utama adalah:

1. Pleksus servikal: mensuplai otot dan kulit leher dan bercabang membentuk saraf 

 phrenik yang menginervasi diafragma.

2. Pleksus brakial: mensuplai otot dan kulit bahu, aksila, lengan, tangan, kemudian

 bercabang membentuk saraf ulnar, median, dan radial.

3. Pleksus lumbosakral: mensuplai impuls sensori dan motorik ke otot dan kulit

 perineum, regio gluteal, paha, kaki dan tungkai.

2. Saraf kranial

Saraf kranial adalah 12 pasang saraf pada manusia yang mencuat dari otak,

 berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang belakang. Saraf kranial

merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis

sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang

 jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan

dari depan hingga belakang, lazimnya menggunakan angka romawi.Saraf-saraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada di kepala dan leher 

manusia seperti mata, hidung, telinga,mulut dan lidah. Pasangan I dan II mencuat darotak 

 besar, sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.

Saraf dari hidung, mata dan telinga berkembang dengan indera perasa khusus.

Saraf-saraf ini tubuhnya terdiri atas serabut aferen, kecuali beberapa neuron eferen dalam

saraf mata dan vestibulo koklear(pendengar) yang menjulur ke organ homolog dengan

akar yang terpisah dari saraf spinal vertebrata primitif.

Reptilia, burung, dan mamalia mempunyai 12 pasang saraf kranial. Ikan dan

amphibi hanya mempunyai 10 pasang utama dari saraf kranial dan tidak mempunyai saraf 

asesori spinal dan hipoglosal.

Page 13: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 13/22

 

Saraf kranial memiliki 4 fungsi :

·Membawa info sesnoris bagi indera tertentuà penciuman, penglihatan.

·Membawa informasi umum terkait sentuhan, tekanan, nyeri.

·Membawa info motorik yang menghasilakn kontrol volunter otot.

·Membawa info motorik yang menghasilkan sekresi dari kelenjar dan kontraksi otot

 jantung dan otot polos.

Terdapat 12 pasang syaraf kranial yaitu:

Saraf-saraf kranial

Nomor Nama Jenis Fungsi

I Olfaktori Sensori

Menerima rangsang dari hidung dan

menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai

sensasi bau

II Optik  Sensori Menerima rangsang dari mata dan

menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai

Page 14: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 14/22

 

 persepsi visual

III Okulomotor  Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata

IV Troklear  Motorik Menggerakkan beberapa otot mata

V Trigeminal Gabungan

Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk 

diproses di otak sebagai sentuhanMotorik: Menggerakkan rahang

VI Abdusen Motorik  Abduksi mata

VII Fasial Gabungan

Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior 

lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa

Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk 

menciptakan ekspresi wajah

VIII Vestibulokoklear Sensori

Sensori sistem vestibular : Mengendalikan

keseimbanganSensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses

di otak sebagai suara

IX Glosofaringeal Gabungan

Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior 

lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa

Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

X Vagus GabunganSensori: Menerima rangsang dari organ dalam

Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

XI Aksesori Motorik Mengendalikan pergerakan kepalaXII Hipoglosal Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

Saraf Otonom

Jantung, paru-paru, saluran pencernaan dan organ internal lain, bersama otot

siliari dan otot iris mata, otot kecil yang berhubungan dengan rambut dan sejumlah

kelenjar dilayani oleh seperangkat saraf perifer yang disebut system saraf otonom.

Susunan saraf motorik yang mensarafi organ viseral umum, mengatur,

menyelaraskan dan mengkoordinasikan aktifitas viseral vital termasuk pencernaan, suhu

 badan, tekanan darah dan segi perilaku emosional lainnya.

Page 15: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 15/22

 

Sistem saraf otonom tergantung pada sistem saraf pusat dan antara keduanya

dihubungkan oleh urat-urat saraf eferen dan eferen ini seolah-olah berfungsi sebagai

sistem saraf pusat. Saraf otonom terutama berkenaan dengan organ-organ dalam

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun

dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini

terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan

 juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat

saraf  pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf  post ganglion. 

Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari

atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh

sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas

sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik 

Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi

ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang

menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,

sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat   pra ganglion yang  panjang  karena

ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).

Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-

cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

Tabel Fungsi Saraf Otonom

Parasimpatik Simpatik  

Page 16: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 16/22

 

• mengecilkan pupil

• menstimulasi aliran ludah

• memperlambat denyut jantung

• membesarkan bronkus

• menstimulasi sekresi kelenjar 

 pencernaan

• mengerutkan kantung kemih

• memperbesar pupil

• menghambat aliran ludah

• mempercepat denyut jantung

• mengecilkan bronkus

• menghambat sekresi kelenjar 

 pencernaan

• menghambat kontraksi kandung

kemih

Sistem saraf otonom terutama diaktifkan oleh pusat-pusat yang terletak di medula

  spinalis, batang otak, dan hipotalamus. Juga, bagian serebri, khususnya korteks limbik,

dapat menghantarkan impuls ke pusat-pusat yang lebih rendah sehingga dengan demikian

mempengaruhi pengaturan otonomik. Seringkali sistem saraf otonom juga bekerja

sebagai refleks visera. Jadi sinyal-sinyal sensorik yang memasuki ganglia otonomik,

medula, batang otak, atau hipotalamus dapat menimbulkan respons refleks yang sesuai

untuk kembali langsung ke organ-organ viseral dan mengatur aktivitas organ-organ

tersebut.

Sistem Saraf Pusat

1.Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu

lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai

ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae).

Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar 

impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke

efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.

Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian

yaitu bagian luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar 

Page 17: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 17/22

 

  berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang,

sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap

(huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron

motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung

disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.

Dipusat bahan kelabu terdapat saluran kecil yang menjulur diseluruh panjang

tabung neural yang menjulur di seluruh panjang tabung neural dan berisi cairan

serebrospinal. Cairan ini sama dengan plasma, tetapi mengandung lebih sedikit protein.

Sumsum tulang belakang dan otak dibungkus oleh tiga lapis jaringan ikat yang disebut

meninge s. Salah satu dari lapisan ini (dura mater) melekat pada tulang tengkorak; yang

lain (pia mater) terletak pada permukaan otak dan sumsum tulang belakang, dan yangketiga, akranoid, terletak diantara kedua lapisan tersebut. Ruang antara akranoid dan pia

 berisi cairan serebrospinal yang lebih banyak, sehingga sumsum tulang belakang (dan

otak) terapung dalam cairan ini dan pada waktu bergerak terlindung dari benturan dengan

tulang. Antara dura mater dengan tulang dari tulang belakang terdapat ruang ekstradural,

dimana terdapat pembuluh darah, jaringan ikat dan lemak. (Ville,1995)

Materi putih Durameter spinalis

Materi kelabu

Radix ventralis (motoris) Ganglion spinalis

Radix dorsalis (sensoris) Gbr: Medula spinalis. source: pdf sistem koordinasi

Sistem Saraf Pusat

2. Otak  

Page 18: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 18/22

 

Otak merupakan ujung anterior tabung neural yang membesar. Pada manusia

 pembesaran itu begitu besar sehingga persamaannya dengan sumsum tulang belakang

tidak jelas, tetapi pada vertebrata tingkat rendah hubungan antara otak dengan sumsum

tulang belakang lebih jelas. Otak berkembang sebagai suatu rangkaian pembesaran ujung

anterior dan tabung neural embrio. Pada embrio yang muda yang muda terdapat tiga

 pembesaran, otak depan, otak tengah dan otak belakang, tetapi otak depan dan otak 

 belakang kemudian terbagi lagi sehingga pada orang dewasa terdapat lima bagian. Otak 

depan terbagi dalam telensefalon dan diensefalon. Otak belakang terbagi menjadi

metensefalon, yang bagian dorsalnya membentuk serebelum, dan mielensefalon yang

menjadi medula oblongata.

Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisanselaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang

disebut meningitis. Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai

 berikut.

1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.

2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya

terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela-sela membranaraknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari

 bahaya kerusakan mekanik.

3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat

dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan

nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.

Medula oblongata

Medula oblongata terletak di antara sumsum tulang belakang dan bagian otak 

lainnya dan pada dasarnya semua vertebrata sama. Bahan kelabu dari sumsum tulang

 belakang menjulur ke dalam medula, tetapi dalam otak bahan kelabu ini menjadi tidak 

 bersinambungan, terpecah dalam pulau-pulau badab sel yang jelas disebut nuklei. Nuklei

Page 19: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 19/22

 

dorsal menerima neuron aferen dari saraf kranial yang terpaut di bagian ini dan

mengandung badan sel dari interneuron aferen. Ini merupakan nuklei sensori,

sebagaimana tiang dorsal sumsum tulang belakang merupakan tiang sensori. Nuklei

ventral mengandung badan sel neuron eferen dari saraf kranial dan karena itu merupakan

nuklei motor. Pada mamalia, refleks yang mengatur denyut jantung, tekanan darah,

gerakan pernapasan, sekresi ludah, menelan, dan banyak proses lainnya diatur oleh nuklei

ini. Impuls aferen datang pada nuklei sensori dan dipindahkan oleh interneuron ke nuklei

motor, dan impuls eferen keluar menuju ke efektor. Nuklei motor dan sensori yang

  berhubungan dengan saraf kranial lainnya terdapat juga dalam metensefalon dan

mesensefalon

Formasi retikulum

Antara nuklei motor dan nuklei sensoris di seluruh batang otak terdapat suatu

 jaringan yang terdiri atas ribuan badan sel dan proses penjulurannya yang disebut formasi

retikulum. Dendrit dan akson dari neuron-neuron ini bercabang sangat banyak dan

mempunyai banyak hubungan satu sama lain dan dengan jalur-jalur motor dan sensori

yang pergi ke dan dari otak. Formasi retikulum ini diperkirakan merupakan bagian otak 

yang sangat primitif, tempat asal jalur-jalur serabut panjang yang naik dan yang turun,

serta merupakan asal berbagai pusat otak berkembang. Konvergensi dan interaksi neurondari sejumlah organ indra, serebrum, serebelum, talamus, hipotalamus, dan bagian lain

terjadi dalam formasi retikulum dan tampaknya bagian ini mampu untuk menekan,

meningkatkan atau mengubah impuls yang melalui bagian tersebut.

Serebelum dan Pons

Semua vertebrata mempunyai serebelum, yang berkembang di bagian dorsal

metensefalon dan menjadi pusat keseimbangan dan koordinasi motor. Pada vertebrata

tingkat rendah, seperti katak, di mana gerakan otot tidak kompleks, serebelum itu kecil,

tetapi pada burung dan mamalia sangat besar. Serebelum memantau orientasi tubuh

dalam ruang dan derajat kontraksi otot kerangka. Pada mamalia informasi ini dikirim

melalui sebagian dari formasi retikulum dan talamus ke serebrum, tempat gerakan

dimulai dengan sadar. Salinan dan perintah motor yang diberikan oleh serebrum ke otot

Page 20: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 20/22

 

dikirim ke serebelum yang memantau respon pada tubuh dan memberi perintah-perintah

 perbaikan ke serebrum, atau dalam beberapa hal, ke otot.

Pada vertebrata tingkat rendah, dasar metensefalon tidak mengalami spesialisasi

dan hanya merupakan bagian dari medula oblongata. Pada mamalia, bagian ini

 berkembang menjadi pons (latin,  jembatan), suatu berkas serabut tebal yang menjulur 

melintang dari hemisfer serebelum yang satu ke yang lainnya dan membawa impuls dari

hemisfer yang satu ke hemisfer yang lain, dengan demikian mengkoordinasi gerakan otot

 pada kedua sisi tubuh. Pons juga mengandung nuklei yang meneruskan impuls dari

serebrum ke serebelum.

Talamus dan Hipotalamus

Di depan otak tengah, saluran tengah membesar dan menjadi ventrikel ketiga

yang atapnya mempunyai sekelompok pembuluh darah (pleksus koroid) yang mensekresi

sejumlah cairan serebrospinal. Dinding tebal ventrikel ketiga, talamus (Yunani, thalamos,

ruang dalam) merupakan pusat penerus impuls sensori. Serabut dari sumsum tulang

 belakang dan bagian bawah otak bersinaps di sini dengan neuron lain yang pergi ke

  berbagai bagian sensori serebrum. Talamus tampaknya mengatur dan mengkoordinir 

manifestasi luar dari emosi.

Talamus bukan hanya sekedar stasiun penerus, karena di situ terjadi banyak  pemrosesan input sensori. Nuklei talamus mempunyai banyak hubungan satu sama lain,

dengan hipotalamus, dengan formasi retikulum dan dengan banyak bagian dari hemisfer 

serebrum. Sakit, suhu dan modalitas sensori tertentu lain mencapai tingkat kesadaran

dalam talamus.

Hipotalamus merupakan pusat penting untuk mengontrol sejumlah fungsi

autonom dengan pusat-pusat yang mengatur suhu tubuh, selera makan, keseimbangan,

metabolisme karbohidrat dan lemak, tekanan darah, dan tidur. Hipotalamus mengontrol

fungsi tertentu dari lobus anterior kelenjar pituitari, seperti sekresi gonadotropin, dengan

menghasilkan faktor pelepas. Hipotalamus juga memproduksi hormon oksitosin dan

vasopresin yang dilepaskan dalam lobus posterior kelenjar pituitari. Bagian hipotalamus

yang menghasilkan neurosekresi merupakan transduser neuroendokrin, karena mengubah

isyarat saraf menjadi isyarat endokrin.

Page 21: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 21/22

 

Sorce: pdf system ekskresi

Daftar pustaka

Page 22: Paper Sistem Saraf Kel 2

5/8/2018 Paper Sistem Saraf Kel 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-sistem-saraf-kel-2 22/22

 

Ville et al. 1999. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga

Biologi itu mudah. 2010. sistem syaraf. Dalam

http://biologigonz.blogspot.com/2010/05/koordinasi-syaraf.html