paper manajemen operasional

22
PENDAHULUAN Semua organisasi mempunyai maksud dan tujuan. Mereka membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Organisasi-organisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan para konsumen. Organisasi-organisasi kemasyarakatan, seperti kantor- kantor pemerintah, juga harus mencoba untuk melaksanakan misinya dengan sebaik mungkin untuk melayani masyarakat. Salah satu fungsi manajerial terpenting dalam semua jenis organisasi itu adalah menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk-produk atau jasa-jasa yang di rancang secara tepat, atau ”keluaran-keluaran” yang dapat memuaskan keinginan para langganan. Berbagai desain produk dan jasa baru muncul menjadi kenyataan karena seseorang percaya bahwa ada kebutuhan akan produk atau jasa tersebut. Adalah tanggung jawab para manajer untuk selalu menemukan produk- produk dan jasa-jasa baru yang mungkin ditawarkan oleh organisasi. Selain itu manajer operasi harus membangun sebuah sistem pengembangan produk yang memiliki kemampuan untuk melahirkan, merancang, dan memproduksi produk yang membuat perusahaan memiliki keunggulan bersaing. Di saat produk berjalan melintasi siklus hidupnya (perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan), pilihan yang harus diambil oleh manajer operasi berubah-ubah. Baik produk yang di produksi maupun jasa mempunyai teknik yang bervariasi untuk membantu menjalankan aktivitas ini secara efisien. Bab ini akan 1

Upload: aditya-mulya

Post on 04-Jan-2016

73 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

manajemen operasional

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Manajemen Operasional

 

PENDAHULUAN

Semua organisasi mempunyai maksud dan tujuan. Mereka membuat dan menjual

berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Organisasi-organisasi perusahaan harus

selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang

dibutuhkan dan diinginkan para konsumen. Organisasi-organisasi kemasyarakatan, seperti

kantor-kantor  pemerintah, juga harus mencoba untuk melaksanakan misinya dengan

sebaik mungkin untuk melayani masyarakat. Salah satu fungsi manajerial terpenting dalam

semua jenis organisasi itu adalah menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya

organisasi menghasilkan produk-produk atau jasa-jasa yang di rancang secara tepat, atau

”keluaran-keluaran” yang dapat memuaskan keinginan para langganan. Berbagai desain

produk dan jasa baru muncul menjadi kenyataan karena seseorang percaya bahwa ada

kebutuhan akan produk atau jasa tersebut. Adalah tanggung jawab para manajer untuk selalu

menemukan produk-produk dan jasa-jasa baru yang mungkin ditawarkan oleh organisasi.

Selain itu manajer operasi harus membangun sebuah sistem pengembangan produk yang

memiliki kemampuan untuk melahirkan, merancang, dan memproduksi produk yang

membuat perusahaan memiliki keunggulan bersaing. Di saat produk berjalan melintasi siklus

hidupnya (perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan), pilihan yang harus

diambil oleh manajer operasi berubah-ubah. Baik  produk yang di produksi maupun jasa

mempunyai teknik yang bervariasi untuk membantu menjalankan aktivitas ini secara efisien.

Bab ini akan membahas bagaimana merancang dan mengembangkan produk-produk baru,

serta merancang kembali produk-produk lama.

 

1

Page 2: Paper Manajemen Operasional

PEMBAHASAN

Definisi Produk

Setiap barang atau jasa yang sudah masuk pada fase perkenalan, dapat didefinisikan, yaitu

berdasarkan fungsinya, untuk apa barang atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain

suatu produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya, definisi

suatu produk di lihat dari aspek desain seperti warna, bentuk, dan ukurannya yang dapat di

terima pasar. Gambaran teknis (engineering drawing) merupakan dimensi dan toleransi atas

bahan baku yang di beli, atau bahan baku yang di produksi yang dapat dipergunakan sebagai

komponen di dalam proses produksi. Gambaran ini menunjukkan standar kualitas atau mutu

bahan baku yang menjadi komponen yang akan di pakai dalam proses produksi. Kartu stok

(Bill of Materials/BOM) merupakan daftar dari tiap-tiap komponen dengan uraiannya,

jumlahnya dan berapa kebutuhan yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang. BOM

merupakan dokumen yang di buat berdasarkan hasil desain produk dan menjadi dasar bagi

manajer produksi untuk melaksanakan proses produksi, sehingga proses produksi dapat

menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan desain yang ditentukan dalam

pengembangan produk. Suatu produk yang telah di desain untuk memproduksinya

membutuhkan dokumen seperti berikut ini :

• Gambaran teknis assembling (assembly drawing), yang merupakan cara pengelolahan

suatu produk. Gambaran teknis biasanya merupakan gambaran tiga dimensi, berupa

gambaran isometrik (yang menggambarkan setiap komponen dan cara

penggabungannya).

• Urutan penggabungan komponen (chart assembling), merupakan bentuk skematik

bagaimana suatu produk di-assembling, di beli komponennya atau dikombinasikan,

serta alur tiap komponen sesuai dengan subassembling yang ada untuk menghasilkan

suatu produk akhir.

• Daftar alir komponen (route sheet), merupakan aturan operasionaluntuk

mengassembling dan inspeksi kebutuhan untuk memproduksi suatu komponen dengan

bahan baku yang spesifik berdasarkan bill of materials.

• Order (work order) adalah instruksi untuk membuat sejumlah item produk dan

bagian-bagiannya yang dilengkapi dengan skedul pembuatannya.

• Pemberitahuan perubahan teknik (engineering changenotice/ECN), merupakan

koreksi teknik akibat modifikasi dari gambaran teknik atau bill of materials.

2

Page 3: Paper Manajemen Operasional

• Sistem perencanaan produk (cofiguration management), merupakan sistem dari

perencanaan produk dan perubahan komponen yang secara akurat dikenali dan

dikendalikan secara akuntabilitas atas perubahan pemeliharaannya.

Strategi Produk dengan Keunggulan Bersaing

Strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan ysng berkaitan dengan

investasi, pangsa pasar, siklus hidup produk, dan dikaitkan dengan seberapa luas lini produk

yang ada. Tujuan keputusan produk adalah untuk mengembangkan dan

mengimplementasikan strategi produk yang sesuai dengan permintaan pasar dengan

keuntungan yang kompetitif. Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas

keinginan pelanggan, baik pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang

sesuai dengan acuan patokan (benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya

mendefinisikan produk yang akan dihasilkan ke dalam sistem manajemen operasional dan

implikasinya, dilanjutkan dengan membuat desain produk yang akan diproduksi melalui

manajemen operasional. Sebagai contoh; strategi Toyota yaitu merespons secara cepat

perubahan pelanggan. Desain produk mobil A di dalam industrinya dilakukan secara cepat, di

mana desain produk mobil A sudah harus mulai dikembangkan sebelum umur desain A

mencapai dua tahun, kemudian ditindak lanjuti dengan penghentian produksi desain A pada

tahun ketiga. Maksudnya bahwa produk berdasarkan satu desain produksinya paling lama

hanya tiga tahun, sesudah itu sudah harus ada perubahan dengan menciptakan desain produk

baru. Produk jam tangan Seiko di desain dengan strategi multi desain, dan setiap desain

dikembangkan dengan tipe generasi seperti; untuk orang tua (lelaki danwanita), orang muda

(teeneger’s), sampai untuk anak-anak sekolah dasar (SD). McDonalds mendesain produk siap

saji (fast food’s) dengan bahan daging ayam yang berdasarkan budaya tiap-tiap negara adalah

daging yang tidak haram seperti India, Indonesia, dan Malaysia, serta Timur Tengah.

Selanjutnya produk dikembangkan dengan pelengkap minuman ringan yang bervariasi.

3

Page 4: Paper Manajemen Operasional

Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle)

Product Life Cycle (PLC) yang menggambarkan lahirnya suatu produk  baru sampai

pada kematian suatu produk yang dikatakan sudah lama. Secara sederhana, konsep ini

menyatakan bahwa hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada masyarakat akan

menjalani suatu siklus kehidupan yang terdiriatas empat tahap dalam periode waktu terbatas.

Tiap tahap dalam PLC, membuka kesempatan-kesempatan baru dan menimbulkan masalah-

masalah baru bagi manajemen produksi.

Bila diketahui kedudukan produk dalam siklus kehidupannya, maka dapat dirumuskan

rencana perbaikan desain dan pengembangan produk yang lebih baik.

Secara ringkas keempat tahap PLC tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

1. Tahap perkenalan (introduction)

Merupakan periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke

pasar. Pada tahap ini tidak ada laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan

produk.

2. Tahap pertumbuhan (growth)

Merupakan periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang besar.

3. Tahap kematangan (maturity)

Merupakan periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk itu telah diterima

oleh sebagian besar calon pembeli. Laba akan stabil atau menurun karena persaingan

yang meningkat.

4. Tahap penurunan (decline)

Merupakan periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang

menipis.

Tingkat

4

Perkenalan Pertumbuhan Kemapanan Penurunan

Waktu

Page 5: Paper Manajemen Operasional

Analisis Produk Berdasarkan Nilai

Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Ini

merupakan prinsip Pareto (yakni, fokus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan

bukan pada permasalahan yang banyak tetapi sepele) yang diterapkan pada bauran produk.

Analisis produk berdasarkan nilai (product by value analysis) mengurutkan produk secara

menurun berdasarkan kontribusi dollar individu masing-masing produk bagi perusahaan.

Analisis ini juga mengurutkan kontribusi dollar tahunan total dari suatu produk. Kontribusi

rendah perunit dari satu produk tertentu mungkin akan terlihat sama sekali berbeda jika ia

mewakili sebagian besar penjualan perusahaan. Laporan produk berdasarkan nilai membuat

manajemen dapat mengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk. Hal ini mungkin

meliputi penambahan arus kas (sebagai contoh, peningkatan kontribusi denganmeningkatkan

harga jual atau menurunkan biaya), peningkatan total penerimaan dari penjualan dan laba

bersih, peningkatan penetrasi pasar (meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya atau

harga), atau mengurangi biaya (memperbaiki proses produksi). Laporan juga memberitahu

manajemen, produk mana yang harus dihilangkan dan yang mana yang gagal dan tidak

membolehkan adanya investasi lebih lanjut pada penelitian dan pengembangan atau modal.

Laporan memfokuskan perhatian manajemen pada arahan strategi untuk setiap produk serta

analisis biaya operasional agar tetap efisien. Mengetahui bagaimana menemukan dan

mengembangkan produk baru dengan sukses merupakan suatu keharusan. Satu teknik untuk

menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming.

Walaupun perusahaan dapat memasukkan brainstorming dalam beragam tahapan

pengembangan produk baru, umumnya akan bermanfaat bila secara langsung disertai

semangat dapat memusatkan perhatian pada peluang tertentu, sebagaimana dituliskan di

bawah:

1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan dasar dalam pengembangan produk

baru. Banyak produk penting biasanya dipikirkan pertama kali dan bahkan dibentuk

oleh pengguna dan bukan oleh produsen.

2. Perubahan ekonomi menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka

panjang tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek.

5

Page 6: Paper Manajemen Operasional

3. Perubahan secara sosiologis dan demografis mungkin muncul pada beberapa faktor

seperti berkurangnya ukuran keluarga. Trend ini mengubah preferensi pada ukuran

rumah, apartemen, dan mobil.

4. Perubahan teknologi yang membuat segalanya mungkin, mulai dari komputer

genggam, telepon genggam hingga jantung buatan.

5. Perubahan politik/peraturan menghasilkan perjanjian perdagangan yang baru, tarif,

dan juga persyaratan kontrak dengan pemerintah.

6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar  profesional, pemasok,

dan distributor.

Mendefinisikan Dan Mendokumentasikan Produk

Spesifikasi umum barang atau jasa diperlukan untuk memastikan produksi yang

efisien. Tata letak (layout) peralatan dan kualifikasi SDM tidak dapat ditentukan sebelum

dilakukan pendefenisian, perancangan, dan pendokumentasian barang atau jasa. Oleh karena

itu, setiap organisasi membutuhkan dokumen-dokumen untuk mendefinisikan produknya.

Membuat atau membeli

Keputusan membuat atau membeli, membedakan antara apa yang ingin diproduksi

dengan apa yang akan dibeli oleh perusahaan. Banyaknya produk dapt dibeli sebagai

“produk standar” yang diproduksi pihak lain. Produk standar tidak memerlukan

struktur produk ataupun gambar teknik yang khusus karena spesifikasinya dianggap

cukup sebagai produk standar. Oleh karena itu, kekhususan tidak diperlukan oleh

perusahaan untuk menggandakan spesifikasi tersebut dalam dokumen lainnya.

Teknologi kelompok

Teknologi kelompok mengharuskan suatu komponen diidentifikasikan lewat skema

pemberian kode yang memberikan spesifikasi jenis proses (seperti pengeboran) dan

parameter proses. Teknologi kelompok mengarah pada :

1. Perbaikan desain

2. Penurunan bahan mentah dan pembelian

3. Penyederhanaan perencanaan dan pengendalian produksi.

4. Perbaikan jalur produksi dan penggunaan mesin

5. Pengembangan sel kerja

6. Penurunan waktu pemasangan alat, bahan dalam proses, dan waktu produksi.

6

Page 7: Paper Manajemen Operasional

Computer Aided Design/CAD dan Computer Aided Manufacture

Desain produk sangat diperkaya dengan penggunaan CAD. Saat CAD digunakan,

perekayasa desain (perancang/desainer) memulai dengan mengembangkan sketsa kasar atau

hanya ide saja. Perancang menggunakan tampilan grafis sebagai dasar percobaan untuk

membentuk geometri desain. Setelah definisi geometrisnya ditetapkan, suatu sistem CAD

canggih memungkinkan perancang menentukan berbagai data rekayasa. CAD juga

memungkinkan perancang memastikan suku cadang-suku cadangnya masuk proses perakitan.

Setelah perancang merasa puas dengan desainnya, sketsa itu pun menjadi bagian dari

‘database’ media elektronik. Sistem CAD ini, lewat daftar simbol dan detail, juga membantu

memastikan bahwa kita tetap berpedoman pada standar pembuatan gambar.

Bidang teknologi CAD semakin menyatu dengan bidang teknologi CAD. Teknologi

CAD saat ini telah bercabang-cabang untuk memberikan data-data pada departemen alat-alat

dan untuk membuat suatu program komputer untuk mesin-mesin yang dikendalikan dengan

angka-angka. Sekarang kita dapat menggambingkan program CAD dan CAM, yang disebut

program CAD/CAM. Dengan cara ini, pemrograman awal yang dilakukan pada tahap pra

desain dapat digunakan untuk menciptakan program komputer yang akan digunakan bukan

hanya oleh departemen yang mengelola pembuatan gambar, tetapi juga oleh departemen

pengelola peralatan dan produksi.

Manfaat dari pendekatan CAD/CAM yaitu :

1. Mutu produk. CAD memberikan peluang kepada perancang untuk menyelidiki lebih

banyak lagi alternatif, antisipasi masalah-masalah, dan bahaya timbul lebih awal.

2. Waktu desain yang lebih pendek. Karena waktu adalah uang, maka semakin singkat

tahap desain, semakin rendah biaya yang dikeluarkan.

3. Penurunan biaya produksi. Penerapan yang lebih cepat atas perubahan-perubahan

desain dapat menekan biaya.

4. Ketersedian database. Hasil dapat pengkonsolidasian data produk, yang dilakukan

agar semua bekerja atas dasar informasi yang sama, adalah penurunan biaya yang

lumayan besarnya.

5. Kisaran baru kemampuan. CAD/CAM menghilangkan pekerjaan yang mendetail,

sehingga desainer dapat berkonsentrasi pada aspek imajinasi dan konseptual dari

tugas-tugas mereka.

7

Page 8: Paper Manajemen Operasional

Dokumen Produksi

Dalam dokumen produksi ada beberapa jenis, diantaranya :

Gambar perakitan ; Ini merupakan gambaran yang menunjkkan visualisasi produk.

Gambar perakitan biasanya bersifat 3D, lokasi relatif komponen-komponen digambar

menurut keterkaitan antara masing-masing untuk menunjukkan bagaimana perakitan

unit produk dilakukan.

Diagram perakitan ; Menunjukkan bentuk skematis cara merakit sebuah produk.

Komponen-komponen yang dibuat, dibeli, atau dibuat dan dibeli dapat ditunjukkan

oleh suatu diagram perakitan.

Lembar rute ; Memuat daftar operasi (termasuk perakitan dan inspeksi) yang

diperlukan untuk memproduksi komponen dengan bahan bakuyang dispesifikasikan

pada struktur produk (bill-of-material).

Perintah kerja ; Suatu lembar instruksi untuk membuat sejumlah produk tertentu,

biasanya yang sesuai jadwal tertentu.

Pengembangan Produk

Banyak perusahaan semakin menyadari bahwa pengembangan produk  baru dan

perbaikan produk secara terus menerus merupakan kunci pertumbuhan produk baru secara

komersial sukses, maka dalam waktu singkat banyak  perusahaan lain meniru dan membanjiri

pasar dengan produk mereka. Adapun tantangannya dalam pengembangan produk

diantaranya :

1. Adanya perubahan ekonomi

2. Adanya perubahan sosial demografi

3. Adanya perubahan teknologi

4. Adanya perubahan hukum dan politik

5. Perubahan lainnya : Perubahan standar profesi, perubahan pemasok, perubahan

distributor, dan praktek pemasaran.

8

Page 9: Paper Manajemen Operasional

Kelompok kerja pengembangan produk yang sukses biasanya mempunyai :

1. Dukungan dari manajemen puncak.

2. Kepemimpinan yang memenuhi syarat dan berpengalaman, dengan wewenang

pengambilan keputusan.

3. Organisasi formal dari kelompok itu.

4. Program-program pelatihan untuk mengajarkan keahlian dan teknik pengembangan

produk.

5. Kelompok yang beragam dan bekerja sama.

6. Pengalokasian staf, pendanaan, dan bantuan penjual yang cukup.

Tim pengembangan produk diberi tanggung jawab untuk mengubah produk yang diinginkan

pasar ke pencapaian suksesnya produk di pasar. Hal ini termasuk kemampuan produk untuk

dipasarkan (marketability), diproduksi (manufacturability), dan kemampuan purna jualnya

(serviceability). Penggunaan kelompok seperti itu juga disebut concurrent engineering dan

merupakan kelompok yang mewakili semua bidang yang terkait langsung (dikenal dengan

kelompok Cross functional).

Quality Function Deployment (QFD)

Quality Function Deployment (QFD) berkaitan dengan (1) menetapkan apa yang akan

memuaskan pelanggan dan (2) menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang

ditargetkan. Idenya adalah untuk memahami keinginan pelanggan dan memperkenalkan

solusi proses alternatif. Informasi ini kemudian dipadukan dalam desain produk yang terus

berubah. QFD digunakan diawal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat

memuaskan pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas. Satu alat QFD

adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas merupakan teknik grafis untuk

menjelaskan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk atau jasa. Hanya dengan

menetapkan hubungan ini seorang manajer operasi dapat membangaun produk dan proses

dengan keistimewaan yang diinginkan pelanggan. Penerapan hubungan inilah yang

merupakan langkah awal membangun sistem produksi tingkat dunia.

9

Page 10: Paper Manajemen Operasional

Untuk membuat rumah kualitas, dilakukan enam langkah dasar :

1. Kenali keinginan pelanggan.

2. Kenali bagaimana produk/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan.

3. Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk

memenuhi keinginan pelanggan tersebut.

4. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan.

5. Buat tingkat kepentingan.

6. Evaluasi produk pesaing.

Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai

Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai (manufacturability and value

engineering) memperhatikan perbaikan desain dan spesifikasi pada tahapan pengembangan

produk mulai dari penelitian, pengembangan, desain, dan produksi. Selain pengurangan biaya

yang nyata dan langsung terlihat, desain agar  barang dapat diproduksi dan rekayasa nilai

juga menghasilkan keuntungan lain. Diantaranya adalah :

1. Mengurangi kompleksitas produk.

2. Standardisasi tambahan komponen.

3. Perbaikan aspek fungsional produk.

4. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan.

5. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk.

6. Desain yang tanggung.

Kemampuan untuk diproduksi dan aktivitas rekayasa nilai mungkin merupakan teknik

terbaik yang ada untuk menghindari biaya pada manajemen operasi. Hal tersebut dapat

menghasilkan peningkatan nilai dengan memusatkan perhatian untuk mencapai spesifikasi

fungsional yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang

optimal. Desain produk mempengaruhi semua aspek pengeluaran operasional. Karena itu

juga, pengembangan proses perlu memastikan evaluasi desain secara menyeluruh sebelum

berkomitmen untuk memproduksi.

10

Page 11: Paper Manajemen Operasional

Permasalahan Desain Produk

Untuk mengembangkan sebuah sistem dan struktur organisasi yang efektif, telah

ditambahkan beberapa teknik penting untuk merancang suatu produk yaitu :

1. Desain yang Tangguh

2. Desain Modular 

3. Computer-Aided Design (CAD)

4. Computer-Aided Manufacturing (CAM)

5. Teknologi Virtual Reality

6. Analisis Nilai

7. Desain yang Ramah Lingkungan

Meningkatkan Kualitas Desain

Ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas design :

1. Review design, produk gagal atau tidak. Caranya :

1. Analisis dampak dan kegagalan

2. Alat analisis pohon kegagalan, artinya suatu metode analisis visual yang

menghubungkan interaksi diantara kegagalan.

3. Analisis value. Yaitu, suatu prosedur untuk mengeliminasi fungsi dan

tampilan yang tidak perlu.

2. Suatu design yang berorientasi pada lingkungan.

3. Mengadakan pengukuran pada kualitas design.

4. Menggunakan :

Quality Function Deployment. Yaitu, suatu teknik untuk menterjemahkan

keinginan pelanggan kedalam syarat design yang dapat dilakukan.

House Of Quality. Yaitu, suatu matriks yang digunakan untuk menghubungkan

keinginan pelanggan dengan bagaimana keinginan tersebut diterjemahkan oleh

perusahaan.

5. Menggunakan Design yang Robust, maksudnya adalah design yang tetap dapat

dilakukan walaupun dalam kondisi yang tidak menyenangkan.

11

Page 12: Paper Manajemen Operasional

Beberapa hal agar suatu design proses dapat efektif, diantaranya :

1. Memadukan atau mencocokkan karakteristik barang atau jasa dengan keinginan

pelanggan.

2. Meyakinkan diri bahwa keinginan pelanggan itu dapat disederhanakan dan dapat

diminimalisasi biayanya.

3. Adanya pengurangan waktu yang disyaratkan untuk mendesign suatu produk atau

jasa.

4. Meminimalkan tingkat perbaikan sehingga design dapat dikerjakan

Desain Pelayanan (Jasa)

Produk, tentunya mempunyai sisi lain yang tidak terlihat, yaitu jasa. Industri jasa

termasuk perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, dan komunikasi. Satu alasan mengapa

peningkatan produktivitas di industri jasa sangat rendah adalah karena desain dan penyerahan

produk jasa melibatkan interaksi dengan konsumen. Ketika konsumen turut ambil bagian

dalam proses perancangan, penyedia jasa mungkin bisa menyodorkan daftar jasa yang dipilih

konsumen. Spesifikasi desain bisa dalam bentuk kontrak atau deskripsi seperti cerita, dengan

foto-foto. Demikian pula, konsumen bisa saja terlibat dalm penyerahan jasa, atau dua hal

sekaligus : penyerahan dan desain, sehingga memaksimalkan tantangan desain produk.

Desain pelayanan merupakan cara perusahaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik

terhadap konsumen.

Tujuan dari desain pelayanan adalah mengurangi tingkat komplain dari konsumen untuk

diantisipasi oleh perusahaan secara maksimal. Beberapa hal untuk meningkatkan desain

pelayanan :

1. Menghindari keterlambatan sedapat mungkin.

2. Menggunakan modular (paket).

3. Otomatisasi, atau dikurangi interaksinya dengan konsumen.

4. Moment of truth. Maksudnya adalah menggunakan peristiwa-peristiwa tertentu untuk

menyediakan pelayanan sehingga dapat meningkatkan jasa yang ditawarkan

pelanggan.

12

Page 13: Paper Manajemen Operasional

Dokumen-Dokumen Dalam Bidang Usaha Jasa

Karena tingginya interaksi konsumen pada sebagian besar pelayanan jasa, dokumen-

dokumen yang digunakan untuk menunjukkan pergerakkan produk ke dalam proses

produksinya berbeda. Dokumentasi untuk produk jasa sering mengambil bentuk instruksi

pekerjaan yang jelas yang membuat spesifikasi mengenai apa yang akan terjadi pada saat

konsumen memperoleh kesan mendalam.

Aplikasi Pohon Keputusan Dalam Desain Produk

Pohon keputusan dipergunakan untuk memutuskan suatu produk baru secara baik,

banyaknya variasi yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan manajemen. Bentuk pohon

keputusan dapat diikuti melalui prosedur berikut :

1. Mencari alternatif yang memungkinkan dan pernyataan kebiasaan yang terjadi ke

dalam pohon, termasuk pernyataan alternatif dengan ”tidak melakukan apa-apa”.

2. Setiap hasil akan merupakan cabang dari pohon. Merupakan tempat untuk

mengembangkan hasil menjadi penambahan cabang.

3. Pohon keputusan bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai harapan (expected

value) dari setiap keputusan yang diambil. Selanjutnya, setiap keputusan uraiannya

dimulai dari kanan dari pohon keputusan, sedangkan titik cabang keputusan

dinyatakan dengan ”node”.

Keandalan Produk

Keandalan ini diekspresikan sebagai probabilitas satu komponen (beberapa komponen

yang saling terkait) dapat berfungsi dengan tepat dalam jangka waktu tertentu. Pada saat

mendesain produk, digunakan dua pendekatan untuk meningkatkan keandalan dan

menurunkan kemungkinan kegagalan. Kedua pendekatan ini adalah :

1. Meningkatkan keandalan masing-masing komponen.

Keandalan komponen sering merupakan isu dalam desain atau dalam pendapatan

spesifikasi yang mungkin menjadi tanggung jawab karyawan di bagian desain produk.

Meskipun demikian, karyawan pembelian dapat meningkatkan komponen sistem

dengan tetap mengikuti produk dari pemasok dan upaya penelitian.

13

Page 14: Paper Manajemen Operasional

2. Memberikan unsur pendukung (back-up).

Unsur pendukung (redudancy) diberikan jika suatu komponen gagal berfungsi dan

sistem mempunyai jalan ke koponen lain. Untuk meningkatkan keandalan sistem,

maka dapat ditambahkan unsur pendukung (komponen back-up).

Transisi Menuju Produksi

Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah di pilih,di desain, dan

diterapkan. Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang fungsional, dan

kemudian mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang, majemen harus membuat keputusan

untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk. Saat

keputusan di buat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan desain

benar-benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk di produksi.

Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan

peralatan yang sesuai, prosedur  pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk

memastikan bahwa produk dapat di mulai dengan sukses. Pada akhirnya, saat produk

dianggap dapat dipasarkan dan di produksi, manajemen lini akan melimpahkan tanggung

jawab.

Beberapa perusahaan menunjukkan seorang manajer proyek, sementara yang lainnya

menggunakan tim pengembangan produk untuk memastikan transisi dari pengembangan ke

produk berjalan dengan sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas

perlunya sumber daya dan potensi sukses untuk memastikan produksi yang memuaskan dari

sebuah produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan

pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan

sumber daya antara dua organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi

adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus mungkin.

 

14

Page 15: Paper Manajemen Operasional

PENUTUP / KESIMPULAN

Setelah berbagai produk dan jasa di rancang, spesifikasi-spesifikasinya harus

diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau menyediakan

jasa. Disain proses fisik untuk produksi barang-barang dan jasa-jasa ini menyangkut

serangkaian keputusan tentang seleksi proses, pemilihan teknologi dan perencanaan proses.

Keputusan-keputusan harus di buat tentang tipe proses, derajat otomatisasi, macam mesin

yang akan digunakan, dan sebagainya. Disain proses tidak semata-mata hanya merupakan

masalah teknik tetapi juga menyangkut pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi dan

lingkungan.

Daftar Pustaka

J. Heizer & Barry Render, Operations Management Prentice-Hall, 9th edition

www.google.co.id

James A.F. Stoner, Manajemen, Jakarta, Erlangga, Tahun 1986

15