paper e business

38
BAB I PENDAHULUAN Dengan sejalannya perkembangan bidang teknologi pada masa sekarang ini, perusahaan-perusahaan makin dipacu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai nilai jual untuk tetap survive dan memenangkan persaingan yang kian hari semakin ketat . Akhir- akhir ini penggunaan internet yang menjurus kepada cyberspace kelihatannya akan mendominasi seluruh kegiatan bisnis secara global, teknologi akan berubah menjadi alat untuk persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Ini pun akan membawa dampak yang sangat besar bagi setiap perusahaan. Memasuki era globalisasi, para pengusaha perlu mempertimbangkan pemanfaatan teknologi komputer dan telekomunikasi seperti internet untuk melakukan kegiatan bisnis dengan jangkauan pasar yang luas. Dengan teknologi itu, para pengusaha dapat membangun unit-unit bisnis secara elektronik, artinya tidak membutuhkan tempat secara fisik. (Budi Sutedja,2001:86) Kini makin banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan e-business sebagai sarana untuk membantu perkembangan perusahaan, terutama untuk memperbaiki proses bisnis mereka. Dampak pada aspek persaingan adalah terbentuknya tingkat kompetisi yang semakin nyata terlihat. Sehingga perusahaan harus memiliki kemampuan yang cepat untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sehingga perusahaan akan mampu bersaing dengan para kompetitornya. Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk produk adalah dengan menggunakan E-Business. Selama ini juga pelanggan yang ingin membeli suatu produk diharuskan untuk mendatangi tempat dari penjual produk sendiri dan hal itu sangatlah tidak efisien bagi para pelanggan yang mempunyai kesibukan kesibukan yang sangat padat sekali. Dengan adanya layanan E-Business ini maka pelanggan dapat mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang ingin mengakses E-Buiness tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat yang menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop/notebook ataupun dengan Personal Digital Assistant (PDA) dengan menggunakan teknologi wifi. Maka

Upload: mela-kamel-yamien

Post on 19-Oct-2015

143 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

About e business

TRANSCRIPT

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Dengan sejalannya perkembangan bidang teknologi pada masa sekarang ini,

    perusahaan-perusahaan makin dipacu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai nilai

    jual untuk tetap survive dan memenangkan persaingan yang kian hari semakin ketat . Akhir-

    akhir ini penggunaan internet yang menjurus kepada cyberspace kelihatannya akan

    mendominasi seluruh kegiatan bisnis secara global, teknologi akan berubah menjadi alat untuk

    persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Ini pun akan membawa dampak

    yang sangat besar bagi setiap perusahaan. Memasuki era globalisasi, para pengusaha perlu

    mempertimbangkan pemanfaatan teknologi komputer dan telekomunikasi seperti internet untuk

    melakukan kegiatan bisnis dengan jangkauan pasar yang luas. Dengan teknologi itu, para

    pengusaha dapat membangun unit-unit bisnis secara elektronik, artinya tidak membutuhkan

    tempat secara fisik. (Budi Sutedja,2001:86) Kini makin banyak perusahaan di Indonesia yang

    menerapkan e-business sebagai sarana untuk membantu perkembangan perusahaan, terutama

    untuk memperbaiki proses bisnis mereka. Dampak pada aspek persaingan adalah terbentuknya

    tingkat kompetisi yang semakin nyata terlihat. Sehingga perusahaan harus memiliki

    kemampuan yang cepat untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sehingga

    perusahaan akan mampu bersaing dengan para kompetitornya. Penggunaan teknologi

    diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif

    tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang

    mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis

    implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk

    produk adalah dengan menggunakan E-Business. Selama ini juga pelanggan yang ingin

    membeli suatu produk diharuskan untuk mendatangi tempat dari penjual produk sendiri dan hal

    itu sangatlah tidak efisien bagi para pelanggan yang mempunyai kesibukan kesibukan yang

    sangat padat sekali. Dengan adanya layanan E-Business ini maka pelanggan dapat

    mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang

    canggih saat ini para pelanggan yang ingin mengakses E-Buiness tidak harus berada di suatu

    tempat, hal itu dikarenakan di kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat yang

    menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop/notebook

    ataupun dengan Personal Digital Assistant (PDA) dengan menggunakan teknologi wifi. Maka

  • dari itu saat sekarang sangat diperlukan dan diminati perusahaan-perusahaan yang

    menerapkan layanan E-Business.

    Dalam pembahasan ini penerapan E-Business di Indonesia, akan mengambil studi kasus

    PT.Garuda Indonesia. Dalam upayanya untuk kelangsungan e-business Garuda Indonesia di

    masa depan, pihak perusahaan menyadari bahwa e-commerce dapat menjadi salah satu faktor

    untuk mengendalikan ekonomi, dan perusahaan tanpa sebuah platform e-commerce tidak akan

    dapat berkompetisi secara global. Dalam pelaksanaan aktivitas sehari-harinya, Garuda Indonesia

    juga menggunakan internet yang ditampilkan dalam website khusus dalam hal e-ticketing. Setiap

    orang yang akan menggunakan jasa Garuda Indonesia tidak hanya dapat memesan tiket secara

    konvensional, tetapi juga bisa secara online melalui internet. Selain itu, fungsi internet disini

    adalah untuk memperkenalkan Garuda Indonesia kepada masyarakat itu sendiri, sejarah Garuda

    Indonesia, serta jasa-jasa yang dilayani. Dari sini dapat dilihat bahwa Garuda Indonesia

    memanfaatkan e-commerce untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Bentuk penerapan e-

    commerce Garuda Indonesia ini adalah dengan menyediakan pusat layanan call centre selama 24

    jam sehari, 7 hari seminggu, reservasi online, serta e-auction. Garuda Indonesia mempersiapkan

    dirinya untuk menjadi market leader domestic dan berharap agar dirinya siap untuk menghadapi

    kompetisi secara internasional. Selain itu, visi Garuda Indonesia sendiri saat ini adalah menjadi

    market leader dalam bidang e-travel dengan terlebih dahulu menjadi pioneer dalam penerapan

    teknologi ini di dalam sistem mereka. Dengan adanya fondasi yang kokoh, Garuda Indonesia

    telah menjadi salah satu kebanggaan bagi Indonesi

  • BAB II

    PROFIL PERUSAHAAN

    Nama Perusahaan : PT. Garuda Indonesia Airline

    Alamat Kantor Pusat : Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 13 Jakarta 10110

    Telepon : (021) 231 2612

    Faksimili : (021) 381 1486

    Email : [email protected]

    Website : www.garuda-indonesia.com

    Cabang di Indonesia : 21 Kantor Cabang

    Cabang du Luar Negri : 24 Kantor Cabang

    Bidang Usaha : Jasa Angkutan Udara

    Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Sejarah Garuda

    Indonesia berawal dari tahun 1940-an pada saat Indonesia masih berperang melawan Belanda.

    Garuda Indonesia berdiri pada tanggal 26 Januari 1949 yang pada saat itu bernama Indonesian

    Airways. Pesawat pertama Garuda Indonesia di beri nama Seulawah atau Gunung Emas yang

    dananya di dapatkan dari sumbangan masyarakat Aceh dengan harga 120.000 dolar Malaysia.

    Pada tanggal 28 Desember 1949, nama Garuda Airways diganti menjadi Garuda Indonesian

    Airways. Pada tanggal 1 Maret 1950 Garuda Indonesia baru dapat beroperasi dengan sejumlah

    pesawat yang diterima pemerintah Republik Indonesia dari perusahaan penerbangan KLM.

    Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda

    Indonesia berkantor pusat di Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13. Jakarta Pusat, Indonesia.

    Selain berpusat di Jakarta, Garuda Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di

    hampir seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota kota di luar negeri. Kegiatan Garuda

    lainya adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga

  • merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi kepala negara ke berbagai negara. Sebagai

    perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional, Garuda Indonesia berjuang

    sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan

    penerbangan Garuda telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan ke luar

    negeri meliputi kotakota di benua Asia, Australia dan Eropa. Garuda Indonesia telah

    menerapkan standar internasional sesuai dengan standar ISO 9001 2001.

    Visi

    Menjadi Perusahaan penerbangan yang disegani / memiliki keunggulan bersaing di Asia

    dan mengalami pertumbuhan berkesinambungan (sustainable grow).

    Misi

    Memberikan pelayanan jasa angkutan udara yang berkualitas dan berorientasi kepada

    kepuasan pengguna jasa melalui pengelolaan secara professional.

    Mengupayakan keuntungan dengan menyelenggarakan usaha jasa pengangkutan

    udara untuk orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya baik domestik

    maupun internasional serta kegiatan lain yang berhubungan dengan bidang usaha

    pengangkutan udara.

    Melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang

    pembangungan dan ekonomi nasional, khususnya di bidang jasa pengangkutan udara

    dan di bidang lainnya yang terkait.

    PRODUK DAN LAYANAN

    GA-Express

    Premium Economy Class

    GA City Check-in

    GA Frequent Flyer (GFF)

  • Ulasan tentang PT.GAruda indonesia airline:

    Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi udara,

    perusahaan ini adalah milik negara. perusahaan ini memiliki misi menjadi perusahaan yang di

    segani dan memberikan pelayanan jasa angkutan yang berkualitas,perusahaan ini

    melaksanakan program kebijakan pemerintah di bidang pembangunan dan ekonomi nasional.

  • BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. PENGERTIAN TENTANG E-BUSINESS

    Banyak perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untuk mempersiapkan diri dengan

    berbagai perangkat e-business sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para

    pelanggannya, pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan

    dengan semakin beratnya tantangan persaingan dari luar yang dihadapi perusahaan di

    Indonesia, terlebih di era perdagangan bebas seperti sekarang. Dalam bidang manufaktur,

    misalnya, persaingan ketat datang dari Tiongkok, Malaysia, Vietnam, yang dapat membuat

    produk-produk lebih murah. Produk-produk murah tersebut sulit disaingi karena memang

    skala eknomi peruashaan-perusahaan yang dari Tiongkok itu lebih baik posisinya dibanding

    perusahaan di indonesia. Mereka mempunyai pasar lokal yang begitu besar sehingga

    produk yang dihasilkan bisa lebih murah. Untuk itu perusahaan-perusahaan nasional harus

    meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan penggalangan kekuatan bersama atau kolaborasi.

    Pemanfaatan e-business merupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya

    saing melalui perolehan efisiensi biaya operasi, kecepatan menjangkau pasar, maupun

    jangkauan geografis usaha yang lebih luas. (Warta Ekonomi-No.23/THN XIV/9 Oktober

    2002:14)

    Begitu banyak definisi tentang e-business yang terdapat dalam literatur dan internet.

    Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

    a. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti

    perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,

    pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi,

    komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System:

    Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002)

    b. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi

    dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari

    organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce.

    McGraw-Hill)

  • c. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan

    manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of

    Management Information Systems: Organization and Technology in Networked

    Enterprise. Prentice Hall)

    d. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan

    transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah

    terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha

    Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)

    e. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan

    terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan

    sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan

    teknologi internet. (Christoper Stoole. 2000. E-business Just What is It?

    http://ebusiness.about.com/industry)

    f. Menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional dengan internet akan menjadi

    sebuah e-business. (Daniel Amor. 2000. The E-business Revolution. Prentice Hall)

    g. E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan pembelian,

    penjualan, pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar rekan bisnis. Istilah e-

    business pertama kali digunakan salah satunya oleh IBM pada tahun 1997.

    (SearchCIO.com)

    h. Perusahaan di internet; Penggunaan internet untuk pengelolaan bisnis misalnya untuk

    menghubungkan dengan konsumen, supplier, pekerja, dan rekan bisnis.; Perusahaan

    yang menggunakan teknologi internet. (MSN Encarta)

    i. Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan

    dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan

    proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu

    untuk membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi

    informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara

    elektronik dengan mereka memanfaatkan internet.Beda e-business dengan e-

    commerce adalah ecommerce hanya berupa transaksi secara elektronik di internet

    sedangkan e-business termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya

    sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier,

    sebuah lembaga keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll

    dengan konsumen mereka, dan sebagainya. (Executive Guides: Business To Customer

    www.netessence.com.cy)

  • j. E-bisnis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan

    pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk meningkatkan produktivitas

    dan keutungan dari suatu bisnis. (http://www.wisegeek.com/what-is-ebusiness.htm)

    Berdasarkan beberapa definisi e-bisnis yang dikemukakan di atas, kita dapat

    menggabungkannya ke dalam suatu definisi e-business yang utuh dengan melihat kesamaan

    dari setiap definisi tersebut dan menggabungkannya. Kesamaan tersebut dapat kita lihat dari

    beberapa sudut pandang, yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber daya yang

    digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang

    diberikan. Hasilnya sebagai berikut:

    Pelaku E-Business

    Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis

    Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan

    Teknologi informasi dan komunikasi

    Komputer, data yang telah terkomputerisasi

    internet

    Kegiatan Sasaran

    Kegiatan bisnis

    Proses bisnis utama

    Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi

    Operasi bisnis utama

    Tujuan

    Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi

    Transformasi proses bisnis

    Sharing informasi

    Keuntungan

    - Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi

    - Memberikan nilai bisnis yang berbeda

  • - Efisien

    - Peningkatan produktivitas dan keutungan

    Dengan demikian, maka akan dengan mudah mendefinisikan e-bisnis dalam satu arti utuh,

    yaitu:

    E-bisnis adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi,

    individu,atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama

    sehingga dapat memberikan keuntungandapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas,

    integrasi,optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit.

    E-Business dan Perubahan dalam Perusahaan

    E-business menggambarkan penggunaan alat-alat dan platforms elektronik untuk

    menjalankan bisnis perusahaan (Kotler,2003:40). Menurut Judy Straus dan rekan (Judy

    trauss.,et.al,2003:5) e-businessmerupakan optimisasi aktivitas bisnis perusahaan terus

    menerus melalui teknologi digital. Perkembangan internet telah meningkatkan kemampuan

    perusahaan secara luar biasa untuk menjalankan bisnis mereka lebih cepat, lebih akurat,

    melalui batasan waktu dan tempat yang lebih luas, pada biaya yang berkurang, dan dengan

    kemampuan untuk mengkustomisasi dan mempersonalisasi tawaran kepada konsumen.

    (Kotler, 2003:40). Sedang menurut Budi Sutedja (Budi Sutedja,2001:97), e-business merupakan

    suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama kegiatan-kegiatan bisnis yang dilakukan

    melalui internet. Perubahan-perubahan yang cukup mendasar pada perusahaan bisnis terjadi

    akibat adanya e-business. Perubahan tersebut diantaranya :

    1. pemasaran dapat dilakukan secara luas dengan tingkat kompetisi yang lebih tinggi,

    2. pertumbuhan dan perkembangan industri dan perusahaan sangat bergantung pada

    informasi dan pengetahuan,

    3. produktivitas lebih ditekankan daripada formalitas kehadiran ditempat kerja,

    4. produk-produk dan layanan baru dapat dijumpai dalam komunitas e-business, tetapi

    usia produk menjadi sangat pendek,

    5. struktur organisasi menjadi lebih flat, terdistribusi, dan pemberdayaan yang dilakukan

    dalam organisasi era internet tersebut akan meningkatkan fleksibilitas dan penekanan

    biaya; kerja tim lebih ditekankan untuk dapat memberi respon atau melahirkan inovasi-

    inovasi baru. (Budi Sutedjo,2001:90)

  • Manfaat Dan Kendala E-Business

    Warta Ekonomi, dalam salah satu artikelnya mengenai e-business menyebutkan

    beberapa k euntungan penerapan e-business diantaranya

    1. meningkatkan daya saing perusahaan,

    2. mempercepat proses bisnis,

    3. biaya operasi yang lebih murah,

    4. jangkauan pasar yang lebih luas,

    5. kecepatan menjangkau pasar yang lebih baik (time to market),

    6. potensi untuk memperluas usahanya dibidang-bidang yang baru, (7) adanya delivery

    channel baru dalam berbisnis dengan pelanggan dan pemasok. (Warta Ekonomi

    no.23/Thn XIV/9Oktober 2002 : 12)

    Secara ringkas manfaat yang dapat dipetik baik oleh organisasi, konsumen, dan

    masyarakat pada umumnya, diantaranya (Budi Sutedja,2001:102)

    1. Bagi Perusahaan atau Pebisnis Perorangan

    a. Memperpendek Jarak

    Perusahaan atau pebisnis perorangan dapat lebih mendekatkan diri dengan

    konsumen dimana jarak secara fisik dapat diatasi dengan hanya mengklik situs

    yang dibangun

    b. Perluasan Pasar

    Jangkauan pasar dapat menjadi luas dibandingkan dengan sistem bisnis

    tradisional yang terbatas oleh lokasi

    c. Perluasan Jaringan Mitra Kerja

    Selain perluasan pasar, perusahaan dapat juga melakukan perluasan jaringan

    mitra kerja.

    d. Biaya Terkendali

    Perusahaan tidak perlu hadir secara fisik di berbagai kota dan penjuru dunia,

    namun dapat melakukan transaksi dengan konsumen dari berbagai lokasi.

    Melalui jaringan kerja antar perusahaan pendukung yang baik apalagi dengan

    fasilitas internet, maka konsep Just In Time dapat diterapkan

  • e. Efisien

    Melalui pola paperless, dimana distribusi data dan informasi dilakukan secara

    elektronik, maka akan ada penghematan dari segi waktu karena ada integrasi

    dengan database yang ada di komputer pusat. Waktu pengiriman, biaya kertas,

    dan perangko pun dapat dihemat

    f. Cash Flow Terjamin

    Dengan sistem e-business, cash flow perusahaan akan terjamin karena

    perusahaan akan menerima pembayaran terlebih dahulu sebelum mengirim

    barang yang dipesan konsumen. Dengan pola seperti ini, modal yang dibutuhkan

    relatif lebih kecil

    g. Manfaat Lainnya

    Diantaranya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan layanan konsumen,

    menyederhanakan proses,meningkatkan produktivitas,mempermudah akses

    informasi, mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan fleksibilitas.

    2 Bagi Konsumen

    a. Efektif

    Konsumen dapat memperoleh informasi dan bertransaksi setiap saat dengan

    akurat, cepat, dan murah

    b. Biaya Terkendali

    Biaya transportmenuju lokasi untukmemilih barang, perbandingan harga dengan

    penjual lain dan transaksi dapat ditekan serendah mungkin, karena semua

    proses dapat dilakukan dari balik meja dan hanya menekan klik mouse

    c. Aman Secara Fisik

    Para konsumen akan merasa aman dalam melakukan transaksi dengan jumlah

    uang yang sangat besar, dibandingkan pada pasar tradisional. Risiko kecopetan

    atau perampasan sangat kecil, meskipun ada risiko pencurian nomor kartu kredit

    dan pembobol sistem (hacker)

    d. Harga Murah

    Karena perusahaan dapat menekan biaya pemasaran dan meraih manfaat dari

    penerapan Just In Time, konsumen kemungkinan mendapatkan harga produk

    lebih murah

  • e. Fleksibel

    Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai tempat dengan berbagai

    kondisi, seperti dari rumah, kantor, perpustakaan, warnet, atau tempat lainnya

    3. Bagi Masyarakat Pada Umumnya

    a. Lahirnya era e-business membuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan

    permodalan yang baru.

    b. E-business akan menjadi wahana kompetisi antar perusahaan atau usaha

    perorangan yang mengglobal, sehingga masyarakat dapat menikmati produk-

    produk berkualitas standar dengan harga kompetitif

    4. Bagi Dunia Akademis

    a. Lahirnya era e-business memberi tantangan baru bagi dunia akademis untuk

    mempersiapkan SDM yang memahami dan menguasai bidang tersebut

    b. Para peneliti ditantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola

    bisnis, konsumsi, dan transaksi dalam usaha menemukan kesepahaman baru

    dan pengembangan teori dan konsep baru

    c. Sistem e-business juga membuka kerangka baru dalam penjualan jasa

    pendidikan, disamping teknologi internet yangmemungkinkan dilakukannya

    aksesmateri pendidikan dari jarak jauh.

    Saat ini makin banyak perusahaan menerapkan e-business dengan harapan untuk

    mempercepat proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan meraup pendapatan yang lebih besar.

    Namummereka menghadapi banyak faktor yang dapat menggagalkan penerapan itu. Beberapa

    penyebab kegagalan implementasi e-business diantaranya :

    1. manajemen tidak memberikan dukungan yang efektif terhadap implementasi e-business

    di perusahaannnya sendiri,

    2. manajemen kurang mengetahui proses penerapan e-business yang benar,

    3. manajemen tidak mampu membedakan bahwa e-business bukanlah sekedar investasi

    teknologi informasi melainkan perbaikan proses bisnis atau peningkatan bisnis dengan

    didukung teknologi informasi,

    4. manajemen kurang menyadari bahwa proses implementasi e-business pada akhirnya

    harus mampu mengembalikan nilai investasinya dan meningkatkan laba perusahaan,

  • 5. manajemen tidak memberikan sumber daya yang terbaik di proyek implementasi e-

    business (Warta Ekonomi no.23/Thn XIV/9 Oktober 2002 : 13)

    Penerapan E-Business di Indonesia

    Memasuki era globalisasi, para pengusaha perlumempertimbangkan pemanfaatan teknologi

    komputer dan telekomunikasi seperti internet untuk melakukan kegiatan bisnis dengan

    jangkauan pasar yang luas. Dengan teknologi itu, para pengusaha dapatmembangun unit-unit

    bisnis secara elektronik, artinya tidak membutuhkan tempat secara fisik. (Budi Sutedja,2001:86)

    Kini makin banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan e-business sebagai sarana

    untuk membantu perkembangan perusahaan, terutama untukmemperbaiki proses bisnis

    mereka. Dalam bidang perbankan,misalnya, tercatat bank BCA, BII, Lippobank, Niagamulai

    membangun e-business dalam menjalankan bisnisnya. Tidak hanya bidang perbankan saja,

    tetapi e-business juga mulai diterapkan di perusahaan-perusahaan seperti Garuda Indonesia,

    Telkomsel, Astra, Indosat, Telkom, United Tractor, Metrodata, Ramayana Lestari Sentosa, AIG

    Lippo, dan masih banyak lagi.Gunawan Loekito,manajer pemasaran PT.SAP Indonesia,melihat

    kesadaran perusahaan-perusahaan di Indonesia akan pentingnya e-business umumnya sudah

    mulai ada sejak 3-5 tahun yang lalu berdasarkan pengalaman SAP Indonesia sendiri yang

    mulai aktif ikut membantu melakukan implemtasi perusahaan-perusahaan di Indonesia sejak

    lima tahun yang lalu dan benar-benar aktif membantu sejak krisis ekonomi melanda Indonesia

    pada tahun 1998 (Warta Ekonomi-No.23/THN XIV/9 Oktober 2002:14)

    Warta Ekonomi, salah satu majalah bisnis di Indonesia, memberikan penghargaan E-

    Company Award 2002 kepada perusahaan-perusahaan yang sudah menerapkan e-business

    selama minimal satu tahun, yang terbagi dalamlima kelompok besar industri di Indonesia

    dengan berbagai kriteria penilaian, diantaranya

    1. customer value

    (nilai-nilai yang diterima oleh konsumen yang dilihat dari semua akspek nilai-nilai

    perusahaan yang melekat dalam produk atau jasa yang diberikan kepada

    konsumenmeliputi nilai produk, jasa, personal, dan image),

    2. proses efisiensi

    (kemampuan perusahaan untuk mengoptimalisasi rasio input terhadap output),

    3. inovasi

  • berdasarkan jenis dan frekuensi penerapan ide atau gagasan baru dalamproses bisnis

    maupun yang berhubungan langsung dengan produk atau jasa yang diberikan),

    4. human resources

    sumber daya manusia dalam perusahaan yang dapat menunjang dan mendukung

    Strategi perusahaan dalammenerapkan e-business),

    5. komitmen manajemen terhadap pengembangan teknologi informasi,

    6. revenue per total asset selama kurun waktu tiga tahun terakhir.

    Tantangan dan Keterbatasan E-Business di Indonesia

    Meskipun model e-business ini memiliki banyak manfaat, tetapi masih ada sejumlah

    tantangan dan keterbatasan yang harus diatasi. Hambatan e-business di Indonesia diantaranya

    meliputi (Budi Sutedja,2001:107-108) :

    1. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan budaya dari pola belanja onvensional

    yang memungkinkan orang untuk memegang danmencoba barang yang akan dibeli

    menjadi hanya melihat katalog produk ternyata membutuhkan suatu perjalanan waktu.

    Sementara itu cyberlaw juga belum juga jelas baik isi apalagi penerapannya, sehingga

    konsumen banyak yang hati-hati. Kadang-kadang karena terlalu hati-hati maka

    kepercayaan konsumen kepada penjual menjadi sangat rendah

    2. Pada umumnya harga produk tidak dapat ditawar lagi

    3. Sarana pra sarana masih belum memadai.

    4. Masih sangat sedikit sumber daya manusia yang memahami dan menguasai dengan

    baik dan benar konsep dan implementasi teknologi informasi dan penerapannya dalam

    dunia bisnis E-Business: Meningkatkan Daya Saing PerusahaaN.

    5. Layanan pendukung utama seperti jasa posmasihmemerlukan pembenahan dan

    peningkatan supaya jeda waktu dari terjadinya transaksi hingga diperolehnya barang

    oleh konsumen tidak terlalu lama

    6. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit sehingga masyarakat mengalami

    phobia terhadap mekanisme e-business yang menyertakan nomor kartu kredit dalam

    formulir transaksi

  • 7. Adanya masalah perbedaan platform yang digunakan dalam perusahaan. Perbedaan

    platform ini dapat meliputi pola atau format pencatatan dan laporan, prosedur, sistem

    waktu, dan lain sebagainya

    8. Penjual dan pembeli masih menunggu sistem e-business stabil sebelum mereka

    memanfaatkannya seara optimal.Para penjual juga masih mencoba Dengan menguasai

    medan bisnis lewat internet

    9. E-businessmasih dipandang sebelahmata sebagai sistemyang sulit dioperasikan dan

    belum ada aturan yang jelas dari pemerintah

    10. Perubahan pola konsumen dari konsumen yang cenderung pasif dan menunggu

    informasi atau promosi dari pembicara menjadi konsumen yang aktif dalam mencari

    informasi sebelum melakukan transaksi

    11. Etika dan moralitas masih belum mendapat tempat yang tepat sehingga sistem

    ebusiness dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan pelanggaran etika

    dan moralitas, seperti menjajakan situs pornografi

    Aplikasi e-business yang ditunjukan pada gambar 1 menunjukan komponen-komponen

    aplikasinya, hubungan diantaranya, antaramuka (interface) dengan pelanggan, karyawan,

    rekam bisnis, dan stackholder yang lain didalam suatu perusahaan e-business.

    Gambar 1. Aplikasi E-Business

  • Aplikasi-aplikasi e-business pada dasarnya adalah aplikasi berbasis jaringan artinya

    kehadirannya adalah untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan baik dari tempat

    yang sama maupun tempat yang berbeda, seperti yang ditujukan pada gambar 2

    Gambar 2 Peran ektranet bagi E-business menghubungkan perusahaan dengan

    pemasok,pelanggan,rekan,dan kantor cabang

  • B. PENGGOLONGAN E-BUSINESS

    Penggolongan e-business yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat transaksinya.

    Menurut M. Suyanto (2003) tipe-tipe berikut segera bisa dibedakan :

    1. Business to business (B2B)

    2. Business to Consumer (B2C)

    3. Consumer to Consumer (C2C)

    4. Consumer to Business (C2B)

    5. Non Business e-Commerce

    6. Intrabusiness (Organizational) e-Commerce

    Gambar 3 Sistem B2B

  • Secara umum e-business dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu; Business to business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).

    Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis,

    sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line (electronic

    shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer. Dalam Business to

    Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling

    kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. Sedangkan dalam Business to

    Customer, sifatnya terbuka untuk publik sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui

    suatu web server. Dalam kajian ini, untuk selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to

    Customer.

  • C. PENGERTIAN E-COMMERCE

    Electronic Commerce merupakan kebutuhan esensial saat ini dalam dunia bisnis global,

    dan sebagai penunjang dalam pengembangan pasar, meningkatkan efisiensi, dapat menekan

    biaya, serta memberikan akses yang lebih luas bagi partner dan pelanggan perusahaan.

    Didalam http://www.sentralweb.com disebutkan bahwa e-Commerce telah ada dalam berbagai

    bentuk selama lebih dari 20 tahun. Teknologi yang disebut dengan Electronic Data Interchange

    (EDI) dan Electronic Funds Transfer (EFT) pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun1970-

    an. Pertumbuhan penggunaan kartu kredit, Automated Teller Machines dan perbankan via

    telepon ditahun 1980-an juga merupakan bentuk bentuk Electronic Commerce.

    Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang biasa digambarkan

    sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, Quershi, Siegel,

    Siegel, 2000 dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa

    dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000

    dalam buku M. Suyanto,11,2003). Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam

    buku M. Suyanto (2003) mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut :

    1. Perspektif Komunikasi : e-commerce merupakan pengiriman indormasi, produk/layanan,

    atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer atau sarana eletronik lainnya.

    2. Perspektif Proses Bisnis : e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi

    transaksi dan aliran kerja perusahaan.

    3. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang memenuhikeinginan

    perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika

    meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.

    4. Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi

    di internet dan jasa online lainnya.

  • Ruang Lingkup E Commerce

    E- Business, merupakan lingkup aktivitas perdagangan secara elektronik dalam arti luas.

    E-Commerce, merupakan lingkup perdagangan yang dilakukan secara elektronik, dimana

    didalamnya termasuk Perdagangan via Internet (Internet Commerce), perdagangan dengan

    fasilitas Web Internet (Web-Commerce), perdagangan dengan sistem pertukaran data terstruktur

    secara elektronik (Electronic Data Interchange/EDI).

    Perbedaan antara proses perdagangan secara manual dengan menggunakan e-commerce

    menurut http://www.sentralweb.com

  • Dari gambar tersebut diatas terlihat perbedaan mendasar antara proses manual dengan e-

    commerce. Pada proses dengan e-commerce terjadi efisiensi pada penggunaan fax, pencetakan

    dokumen, entry ulang dokumen, serta jasa kurir. Efisiensi tersebut akan menunjukkan

    pengurangan biaya dan waktu/kecepatan proses. Kualitas transfer data pun lebih baik, karena

    tidak dilakukan entry ulang yang memungkinkan terjadinya human error. Secara ringkas e-

    commerce mampu menangani masalah berikut:

    Otomatisasi, proses otomatisasi yang menggantikan proses manual.(enterprise resource

    planningconcept)

    Integrasi, proses yang terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas

    proses. (just in timeconcept)

    Publikasi, memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa yang

    dipasarkan. (electronic catalogingconcept)

    -Interaksi, pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan meminimalkan

    human error (electronic data interchange/EDIconcept)

    Transaksi, kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang

    melibatkaninstitusilainnyasebagaipihakyang menanganipembayaran. (electronic

    paymentconcept

  • Mekanisme E-Commerce

    - Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan shopping

    cartuntuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar.

    Konsep shopping cartini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk

    berbelanja di pasar swalayan. Shopping cartbiasanya berupa formulir dalam web, dan

    dibuat dengan kombinasi CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah

    dimasukkan ke shopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk

    membatalkan membeli barang tersebut.

    - Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form

    transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit.

    Karena informasi inibisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak

    penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan

    secara aman, dengan menggunakan standar security tertentu.

    - Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan mengirimkan barang yang dipesan

    melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas

    bagi pembeli untuk mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.

    Manfaat E-Commerce

    Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi menurut M. Suyanto

    (2003) adalah :

    1. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan international.

    2. Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian

    informasi yang menggunakan kertas.

    3. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply

    chain dan management tipe pull.

    4. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.

    5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering.

    6. Memperkecil biaya telekomunikasi internet lebih murah dibanding VAN.

    7. Akses informasi lebih cepat

  • Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut M. Suyanto (2003) ecommerce

    juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu :

    1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam

    sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.

    2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.

    3. Pengiriman menjadi sangat cepat.

    4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik,

    bukan lagi hari atau minggu.

    5. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran

    serta pengalaman.

    6. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara

    substansial.

    Menurut M. Suyanto (2003) selain manfaat terhadap organisasi, konsumen e-commerce

    juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain :

    1. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk

    berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi

    polusi udara.

    2. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah.

    3. Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk

    menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa ecommerce.

    Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan

    memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat :

    1. Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat penggunaan e-

    commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru dikemukakan oleh Hamill

    dan Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya

    e-commerce memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan pelanggan baru baik itu

    yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.

    2. Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey,

    1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan ebanking membuat

  • nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan

    baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan teknologi lama.

    3. Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-commerce memungkinkan perusahaan

    dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interkasi yang lebih personal sehingga

    dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen.

    Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan ecommerce dapat bermanfaat untuk

    meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh Gosh, 1998

    4. Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997

    menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan

    layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu

    perusahaan tersebut.

    D. PENGERTIAN E-PROCUREMENT

    e-Procurement adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk mengelola pengadaan

    barang/jasa berbasis internet yang didisain untuk mencapai suatu proses pengadaan

    barang/jasa yang efektif, efisien dan terintegrasi. Adanya e-Procurement ini memberikan

    manfaat bagi perusahaan maupun supplier karena perusahaan maupun supplier akan lebih

    mudah ketika melakukan hubungan kerjasama dalam pengadaan barang. Manfaat dari

    penggunaan e-Procurement adalah :

    1. Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang terkontrol.

    2. Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.

    3. Proses pengadaan akan lebih transparan.

    4. Mereduksi biaya pengadaan barang/jasa.

    5. Menghemat sampai dengan 50% anggaran.

    6. Memperlancar Komunikasi Buyer Supplier.

    7. Pelayanan yang baik kepada Supplier.

    Salah satu penerapan kemajuan teknologi telematika dalam mendukung proses bisnis

    adalah dalam proses pengadaan barang/jasa, sehingga proses tersebut akan lebih transparan,

    efektif dan efisien. Pemanfaatan e-Procurement menjadikan proses pengadaan dapat

  • dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka

    dan perlakuan yang adil bagi semua pihak, sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan

    baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah/

    Perusahan. Aplikasi electronic Procurement atau e- Procurement adalah suatu aplikasi yang

    digunakan untuk mengelola pengadaan barang/jasa berbasis internet yang didisain untuk

    mencapai suatu proses pengadaan barang/jasa yang efektif, efisien dan terintegrasi. Aplikasi e-

    Procurement memiliki fasilitas transaksi antara Buyer dan Supplier. Yang dimaksud dengan

    Buyer adalah pihak yang akan melakukan proses pembelian barang/ jasa. Supplier adalah

    pihak-pihak yang berfungsi sebagai pemasok barang/jasa yang dibutuhkan oleh Buyer

    Keunggulan e-Procurement :

    Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi berbasis internet.

    Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka.

    Proses dalam setiap tahapan pengadaan akan dengan mudah diikuti / diawasi oleh

    seluruh stakeholder.

    Proses akan berlangsung secara :

    a. Efisien,

    b. Efektif,

    c. Terbuka dan bersaing,

    d. Transparan,

    e. Adil/ tidak diskriminatif,

    f. Akuntabel.

    Akan lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih sehat.

    Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan

    pengadaan barang/jasa.

    Manfaat e-Procurement

    1. Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang terkontrol.

    2. Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.

    3. Proses pengadaan akan lebih transparan.

    4. Mereduksi biaya pengadaan barang/jasa.

  • 5. Menghemat sampai dengan 50% anggaran.

    6. Memperlancar Komunikasi Buyer Supplier.

    7. Pelayanan yang baik kepada Supplier.

    Dukungan Hardware, Software, Network, Organware.

    E-Procurement sebagai suatu sistem informasi merupakan suatu sinergi antara data,

    mesin pengolah data (yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan

    manusia untuk menghasilkan informasi. Sehingga dalam membangun suatu sistem informasi e-

    Procurement sedapat mungkin menggunakan metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem

    alias System Development Life Cycle (SDLC). Siklus itu dalam aplikasi e-Procurement terdiri

    dari sejumlah tahapan yang dilaksanakan secara berurutan. Pengembangan siklus itu berupa

    SDLC Model. Berupa metodelogi yang didasarkan pada beberapa aktifitas penting yang

    meliputi: System/Information Engineering and Modeling, Software Requirements Analysis antar

    muka aplikasi (interfacing), Systems Analysis and Design, Code Generation, Testing, dan

    Maintenance. Pada prinsipnya sistem aplikasi e-Procurement merupakan integrasi modul-modul

    aplikasi yang saling terkait satu dengan lainnya untuk membentuk aplikasi yang utuh dengan

    fungsi utama mengaplikasikan konsep e-procurement. Sistem aplikasi itu sebaiknya dikenakan

    audit, standarisasi dan tata kelola yang kokoh. Audit itu menyangkut efektifitas, efisiensi,

    availability system, reliability, confidentiality, dan integrity, serta aspek security. Tahapan-

    tahapan dalam audit sistem e-Procurement pada prinsipnya sama dengan audit TI pada

    umumnya. Dalam pelaksanaannya, auditor sistem e-Procurement mengumpulkan bukti-bukti

    yang memadai melalui berbagai teknik. Dalam proses pengumpulan bukti ini ada beberapa cara

    yang sering dipakai yaitu, audit around computer, audit trought computer dan audit with

    computer. Jika tingkat pemakaian sistem e-Procurement tinggi maka audit yang dominan

    digunakan adalah audit with computer atau yang biasa disebut dengan teknik audit berbantuan

    komputer atau menggunakan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Sebagai gambaran,

    Di AS hasil audit sistem informasi e-Procurement harus dipublikasikan kepada publik. Dengan

    demikian pengguna jasa mengetahui betul kondisi layanan sistem informasi e- Procurement

    tersebut. Dari sudut software engineer, tujuan akhir proses rekayasa perangkat lunak adalah

    menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi. Philip Crosby dalam bukunya yang terkenal

    tentang kualitas perangkat lunak menerangkan bahwa manajemen kualitas bukanlah suatu hal

    yang tidak diketahui. Dalam konteks pengembangan e-Procurement ada dua jenis kualitas yang

    ada, yaitu kualitas disain dan kualitas konformansi. Kualitas desain mengacu pada karakteristik

  • yang ditentukan oleh desainer terhadap suatu item tertentu. Nilai material, toleransi, dan

    spesifikasi kinerja, semua memberikan kontribusi terhadap kualitas desain. Karena material

    dengan nilai yang lebih tinggi digunakan dan toleransi yang lebih ketat serta tingkat kinerja yang

    lebih baik ditentukan, maka kualitas desain dari suatu produk bertambah, bila produk dihasilkan

    sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Kualitas konformansi adalah tingkat dimana

    spesifikasi desain terus diikuti selama pembuatan.

  • BAB IV

    PEMBAHASAN

    PT. Garuda Indonesia merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

    perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa penerbangan komersial dan berada di bawah

    Pembinaan Menteri Negara Pendayaguanaan BUMN. Perusahaan ini sebelumnya, bernama

    Garuda Indonesia Airways NV, dan berdasarkan akte notaries Raden Kadiman nomor 137 pada

    tanggal 31 Maret 1950. Perusahaan ini secara konsisten mengembangkan produknya dengan

    memfokuskan diri pada peningkatan pelayanan kepada pelanggan serta peningkatan efisiensi

    proses internal guna tercapainya bisnis perusahaan secara keseluruhan, langkah ini

    mencerminkan komitmen manajemen untuk menjaga realibilitas pelayanan kepada pelanggan

    dengan mengoptimalkan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan untuk pelayanan yang

    optimal dan konsisten. Dari sekian banyak jenis relasi e-Business, market transaksi bertipe B-

    to-B (Business to Business) dinilai yang paling besar total nilai bisnisnya, sehingga langkah

    strategis perusahaan untuk meningkatkan kinerja operasionalnya dalam masalah pembelian

    adalah dengan cara melakukan perubahan pada proses atau transaksi melalui penerapan e-

    Procurement, dimana e-Procurement merupakan suatu konsep yang paling mudah untuk

    dijalankan dan dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan dari perusahaan.

    A. SISTEM E-COMMERCE GARUDA INDONESIA

    Dalam pelaksanaan aktivitas sehari-harinya, Garuda Indonesia juga menggunakan

    internet yang ditampilkan dalam website khusus dalam hal e-ticketing. Setiap orang yang akan

    menggunakan jasa Garuda Indonesia tidak hanya dapat memesan tiket secara konvensional,

    tetapi juga bisa secara online melalui internet. Selain itu, fungsi internet disini adalah untuk

    memperkenalkan Garuda Indonesia kepada masyarakat itu sendiri, sejarah Garuda Indonesia,

    serta jasa-jasa yang dilayani. Dari sini dapat dilihat bahwa Garuda Indonesia memanfaatkan e-

    commerce untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Bentuk penerapan e-commerce Garuda

  • Indonesia ini adalah dengan menyediakan pusat layanan call centre selama 24 jam sehari, 7

    hari seminggu, reservasi online, serta e-auction.

    Secara umum e-travel adalah penggunaan fasilitas e-commerce untuk mengubah

    kebiasaan para pelanggan dalam industri travel sesuai dengan pengertian e-travel di internet.

    Garuda Indonesia menyediakan layanan e-commerce dalam bentuk : e-booking, e-payment, e-

    ticket, advance check in, schedule info, e-voucher, dan promo. Easy booking adalah proses

    reservasi dan transaksi penerbangan yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun dengan

    menghubungi Garuda Indonesia Call Centre. E-payment adalah pembayaran tiket secara lebih

    mudah dan cepat melalui beragam fasilitas online payment, termasuk kartu kredit, ATM, phone

    banking, mobile banking, dan internet banking. Setelah mendapat konfirmasi pembukuan dari

    call centre, calon penumpang akan mendapatkan kode booking dan 13 digit kode pembayaran.

    Untuk pembayaran melalui kartu kredit, calon penumpang hanya cukup memasukkan 16 digit

    nomor kartu kredit dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh mesin transakski pada Garuda

    Indonesia Call Centre selama 24 jam. Calon penumpang juga dapat membayar melalui ATM

    dan fasilitas perbankan lainnya.

    Fasilitas e-ticketing merupakan tiket elektronik atau tiket tanpa kertas untuk semua

    penerbangan tujuan domestik dan Singapura dengan keberangkatan dari Jakarta. E-ticketing ini

    diyakini dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik itu pihak maskapai penerbangan

    maupun pihak konsumen.

    Garuda Indonesia mempersiapkan dirinya untuk menjadi market leader domestic dan

    berharap agar dirinya siap untuk menghadapi kompetisi secara internasional. Selain itu, visi

    Garuda Indonesia sendiri saat ini adalah menjadi market leader dalam bidang e-travel dengan

    terlebih dahulu menjadi pioneer dalam penerapan teknologi ini di dalam sistem mereka. Dengan

    adanya fondasi yang kokoh, Garuda Indonesia telah menjadi salah satu kebanggaan bagi

    Indonesia.

    Penggunaan E-Commerce ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan

    penyebaran produk serta pendapatan. Sistem ini dirancang untuk memecahkan masalah yang

    berkaitan dengan pemasaran suatu perusahaan yang timbul keyika memasarkan hasil

    produksi/layanan jasanyanya masih mengandalkan tenaga sales. Pemasaran melalui tenaga

    sales akan mengeluarkan biaya lebih banyak dan tenaga serta waktu para sales dalam

    memasarkan atau mencari customer. Hal ini dapat mempengaruhi kelancaran transaksi

    pemesanan produk oleh konsumen karena pemesanan barang hanya dapat dilakukan pada

    saat jam kerja saja. Sedangkan jika menggunakan sistem penjualan secara online, konsumen

    dapat melakukan pemesanan barang/jasa secara online dari berbagai tempat dan kapan saja.

  • Melalui sistem E-Commerce, proses pemasaran dapat dilakukan secara lebih efektif dan

    efisien.

    Tampilan E-Commerce

  • B. E-Procurement di Garuda Indonesia

    Pemasok pada PT. Garuda Indonesia diseleksi berdasarkan daya saing, fleksibilitas,

    inovasi dan kekuatan pada penerapan solusi yang dikembangkan, perusahaan mencari bisnis

    yang mampu dan mempunyai keinginan serta niat baik untuk berbagai tanggung jawab dalam

    melakukan usaha untuk mengembangkan tingkat kualitas dan layanan dengan biaya

    terjangkau, keterikatan pemasok terhadap penawaran perusahaan selanjutnya ditindaklanjuti

    dengan proses pengiriman proposal oleh para pemasok. Untuk menjalankan program e-

    Procurement ini dibutuhkan juga dukungan dari Hardware, Software, Network, maupun

    organware. Penerapan e-Procument diperoleh ragam imbas dengan sebaran faktor-faktor yang

    mempengaruhi kinerja operasional, seperti: kelancaran proses pelaksanaan kontrak pembelian,

    peningkatan komunikasi dengan pemasok, percepatan proses pembelian dan pengurangan

    tingkat kesalahan dalam pembelian.

    PT. Garuda Indonesia telah beberapa kali melakukan tender. Salah satu tender dengan

    nilai cukup besar juga telah dilakukan untuk pengadaan bahan bakar jet, dengan nilai transaksi

    mencapai USD 54 juta. Tender ini dilakukan secara remote (jarak jauh), dimana pemasok

  • secara fisik tidak perlu datang ke kantor panitia tender di Jakarta. Untuk tender pengadaan

    bahan bakar jet ini, penghematan yang dicapai cukup signifikan. Tingkatan penghematan yang

    diperoleh bervariasi sesuai dengan jenis barang dan jasa yang ditender. Selama dalam satu

    tahun menggunakan e-Procurement, tingkat penghematan yang diperoleh adalah sebagai

    berikut: untuk pengadaan TRM (Treasury Risk Management) sebesar 14,02%, Forklift sebesar

    33,96%, Mesin Absensi sebesar 16, 42%, Time Table sebesar 17%, Kelender sebesar 36,30%,

    Kartu Lebaran sebesar 60%,Greeting Seassion sebesar 60%.

    Bagi Supplier dengan adanya e-Procurement ini juga memberikan manfaat. Mereka

    tidak perlu datang ke Kantor panitia tender di Jakarta. Ini berarti para pemasok akan

    memperoleh keuntungan dari penghematan biaya yang digunakan. Menurut analis Dari sekian

    banyak jenis relasi e-Business, market transaksi bertipe B-to-B (Business to Business) dinilai

    yang paling besar total nilai bisnisnya, sehingga langkah strategis perusahaan untuk

    meningkatkan kinerja operasionalnya dalam masalah pembelian adalah dengan cara

    melakukan perubahan pada proses atau transaksi melalui penerapan e-Procurement, dimana

    e-Procurement merupakan suatu konsep yang paling mudah untuk dijalankan dan dapat

    memberikan manfaat yang cukup signifikan dari perusahaan. Penerapan e-Procurement

    memberikan konstribusi positif terhadap kinerja operasional perusahaan dan berimbas

    langsung pada peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan apabila kelola dengan

    benar dan dan juga dapat dikembangkan sesuai tujuan perusahaan, efisinsi internal,

    keefektifan, daya saing, dan jaminal kualitas yang diperoleh oleh perusahaan. Pada penerapan

    e-Procurement secara umum menguntungkan kedua belah pihak baik pembeli maupun

    pemasok. Proses pembelian dari hulu sampai ke hilir mulai dari permintaan kebutuhan sampai

    diterimanya barang atau jasa hingga pembayaran kepada pemasok, dengan adanya penerapan

    e-Procurement dapat terlaksana dengan cepat dan termonitor dengan baik, sehingga akan

    meningkatkan daya saing perusahaan di waktu yang akan datang.

  • Tampilan E-Proucerement

    C. Aplikasi Penggolongan E-business Di PT.Gararuda Indonesia

    Prioritas channel e-business dari PT. Garuda Indonesia adalah sell-side downstream

    channel, dimana prioritas channel ini bertujuan untuk memperoleh revenue dari pasar geografis

    yang baru dan memastikan penyimpanan kunci account customer. Strategi yang digunakan

    oleh pihak Garuda Indonesia untuk dapat mencapai tujuannya antara lain adalah dengan

    menggunakan fasilitas e-commerce untuk produk-produk standard, membangun sistem e-

    procurement, membangun kolaborasi dan project management tools, serta menciptakan partner

    extranet yang bertujuan untuk paperless support. Menentukan bagaimana pihak Garuda

    Indonesia harus me-restruktur atau mengubah kemampuannya dalam tujuannya untuk

    mencapai sekumpulan prioritas untuk e-business. Untuk mencapai tujuannya, PT. Garuda

    Indonesia melakukan beberapa pendekatan mulai dari proses integrasi sampai dengan proses

  • pemisahan (separation), yang diantaranya berupa in-house division, joint venture, strategic

    partnership, dan spin-off. Keuntungan yang diberikan oleh Garuda Indonesia sehubungan

    dengan pendekatan integrasi yang dilakukannya antara lain adalah kemampuan untuk men-

    share informasi dan pencapaian efisiensi ekonomi.

    Model bisnis, layanan, dan revenue yang digunakan oleh Garuda Indonesia adalah

    Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C), dimana dalam setiap model

    bisnis yang digunakan oleh Garuda Indonesia selalu diupayakan inovasi-inovasi dalam setiap

    layanannya untuk meningkatkan kualitas dari pengalaman yang akan ditawarkan. Hal ini

    merupakan faktor yang sangat penting dalam menjalankan e-business perusahaan.

    Masalah yang berkaitan dengan me-review kembali model bisnis dan revenue baru adalah

    untuk mempertimbangkan pilihan-pilihan yang diciptakan melalui disintermediation dan

    reintermediation dalam sebuah pasar. Semua pilihan taktik akan dibutuhkan untuk mengatur

    channel conflict yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari proses restruktur. Sebagai

    contoh adalah penggunaan post-it note di kalangan internal PT. Garuda Indonesia dapat

    direview baik dari pandangan buy-side maupun sell-side.Strategi pengembangan produk dan

    pasar yang dilakukan oleh Garuda Indonesia adalah dengan market development, dimana

    channel online disini digunakan untuk melakukan transaksi penjualan ke pasar baru,

    memperoleh keuntungan dari rendahnya biaya advertising secara internasional tanpa

    membutuhkan dukungan infrastruktur penjualan dari wilayah pelanggan. Penggunaan internet

    disini sangat membantu Garuda Indonesia untuk memasuki pasar baru yang diberikan oleh rute

    mereka dengan alokasi biaya yang lebih efektif. Diferensiasi merupakan tindakan merangkat

    seperangkat perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dibandingkan

    penawaran pesaing. Diferensiasi terdiri dari diferensiasi produk, diferensiasi pelayanan,

    diferensiasi personal, diferensiasi saluran dan diferensiasi citra. Diferensiasi produk terdiri dari

    bentuk, pernik-pernik, kualitas, kehandalan, mudah diperbaiki gaya dan rancangan. Diferensiasi

    pelayanan meliputi mudah pemesanan, instalasi pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan,

    pemeliharaan dan perbaikan, dan pelayanan lainnya. Garuda Indonesia menggunakan strategi

    diferensiasi pelayanan untuk meraih kesuksesannya. Iklan Garuda Indonesia untuk

    menggambarkan pelayanan yang menyenangkan dengan e-travel.

  • Gambar 4 Contoh Server e-Business Dalam Sisten Ticketing dan Model B2C,B2B

  • BAB V

    KESIMPULAN

    E-business merupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya saing

    melalui berbagai manfaat yang diberikannya, diantaranya perolehan efisiensi biaya operasi,

    kecepatan menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis usaha yang lebih luas. Banyak

    perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untukmempersiapkan diri dengan berbagai

    perangkat e-business sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya,

    pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin

    beratnya tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti

    sekarang. Meskipun model e-business inimemiliki banyakmanfaat, tetapi masih ada sejumlah

    tantangan dan keterbatasan yang harus diatasi, diantaranya :

    1. belum terbentuknya high trust society

    2. sarana dan prasarana yang belum memadai,

    3. keterbatasan SDM,

    4. layanan pendukung utama, seperti jasa pos, masih memerlukan pembenahan dan

    peningkatan, serta

    5. adanya tindak kejahatan dan pelanggaran etika dan moralitas yang dilakukan melalui

    internet.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Perspektif e-Business: Tinjauan Teknis, Manajerial, dan Strategi,Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2001 Kotler, Philip, Dipak C.Jain, Suvit Maesincee, Marketing Moves: A New Approach To Profits, Growth, and Renewal, Harvard Business School Press, Boston Massachusetts, 2002 Kotler, Philip, Marketing Management, International Edition, 11th Edition, Upper Saddle River, NJ:Prentice Hall, 2003 Strauss, Judy,Adel I El-Ansary, and Raymond Frost, E-Marketing,3rd Edition, Prentice Hall, 2003 Obrien, James A. 2006, Sistem Informasi Manajemen, Mc Graw Hill.

    M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi Yogyakarta

    Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002

    Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)

    Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of Management Information Systems: Organization and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall

    Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall

    Christoper Stoole. 2000. E-business Just What is It? http://ebusiness.about.com/industry

    Daniel Amor. 2000. The E-business Revolution. Prentice Hall

  • Daniel, E.M and Storey, C, 1997, On Line banking strategic and management challenges, Long Range Planning, Vol. 30, no.6,pp. 890-898

    Gosh, S, 1998, Making Business sense of the internet, Harvard Business Review, March april, pp. 126-134 Michael, E. Porter, 2001, Strategy and the Internet, Harvard Business Review, March, pp. 63-78 Hamill,J, and Gregory, K,1997, Internet Marketing in the Internationalization of UK SMEs, Journal of Marketing Management, Vol 13. pp. 9-28 Hofman, D.L and Novak, 1995, How to acquire Customers on the Web, Harvard Business Review, May June, pp.179 188 Fenomena: Vol. 1 No. 2 September 2003 ISSN : 1693-4296 Fenomena: Vol. 1 No. 2 September 2003 ISSN : 1693-4296 Warta Ekonomi No.23/thn XIV/9 Oktober 2002 Warta Ekonomi no.23/Thn XIV/9Oktober 2002 : 12

    Warta Ekonomi no.23/Thn XIV/9 Oktober 2002 : 13

    Warta Ekonomi-No.23/THN XIV/9 Oktober 2002:14

    Warta Ekonomi- No.23/THN XIV/9 Oktober 2002 : 26-32)

    Executive Guides: Business To Customer www.netessence.com.cy

    http://www.wisegeek.com/what-is-ebusiness.htm

    http://www.sentralweb.com www.garuda-indonesia.com