paper alat-alat dalam industri kimia

18
Aplikasi Conveyor, Evaporator, dan Boiler dalam Proses Industri Kimia Imanuel Tumanggor NIM : 1407113403 Jurusan Teknik Kimia UR, Pekanbaru 28293, [email protected] Abstrak Paper ini mempresentasikan aplikasi Conveyor, Evaporator dan Boiler dalam proses industri kimia. Conveyor merupakan alat transportasi material padatan dalam proses industri kimia agar mempermudah tugas manusia dalam pemindahan matrial. Evaporator merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah sebagian atau keseluruhan larutan menjadi uap dengan dua prinsip dasar yaitu untuk menukar panas dan memisahkan uap yang terbentuk dari suatu cairan. Sedangkan Boiler merupakan alat industri kimia yang berfungsi untuk memanaskan cairan sehingga berada diatas titik didihnya Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Kata Kunci : Conveyor, Evaporator, Boiler, Steam I. PENDAHULUAN Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi, oleh panas serta metode metode lain. Industri kimia mengolah bahan baku atau bahan mentah menjadi suatu hasil atau produk dengan memanfaatkan proses-proses kimia. Dalam proses industri kimia di perlukan alat-alat yang mendukung jalannya suatu proses industri tersebut sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing proses seperti proses yang membutuhkan perubahan suatu zat cair menjadi uap atau evaporasi maka dibutuhkan alat evaporator. Dalam paper ini saya mengambil tiga buah alat yang akan dipresentasikan yaitu Conveyor, Evaporator, dan Boiler. Conveyor merupakan alat yang sangat penting dalam jalannya suatu proses industri, alat ini membantu manusia dalam efesiensi dan keterbatasan tenaga yang dimiliki manusia. Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat dan berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan conveyor sebagai alat transportasi dari suatu proses menuju proses lainnya. Sesuai fungsi dan prinsipnya, Evaporator umumnya terdiri 1

Upload: imanuel-tumanggor

Post on 02-Feb-2016

99 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

pada paper ini dijelaskan beberapa alat-alat yang biasa digunakan dalam industri

TRANSCRIPT

Page 1: Paper alat-alat dalam industri kimia

Aplikasi Conveyor, Evaporator, dan Boiler dalam Proses Industri Kimia

Imanuel Tumanggor

NIM : 1407113403Jurusan Teknik Kimia UR, Pekanbaru 28293, [email protected]

Abstrak – Paper ini mempresentasikan aplikasi Conveyor, Evaporator dan Boiler dalam proses industri kimia. Conveyor merupakan alat transportasi material padatan dalam proses industri kimia agar mempermudah tugas manusia dalam pemindahan matrial. Evaporator merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah sebagian atau keseluruhan larutan menjadi uap dengan dua prinsip dasar yaitu untuk menukar panas dan memisahkan uap yang terbentuk dari suatu cairan. Sedangkan Boiler merupakan alat industri kimia yang berfungsi untuk memanaskan cairan sehingga berada diatas titik didihnya Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja.

Kata Kunci : Conveyor, Evaporator, Boiler, Steam

I. PENDAHULUAN

Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi, oleh panas serta metode metode lain. Industri kimia mengolah bahan baku atau bahan mentah menjadi suatu hasil atau produk dengan memanfaatkan proses-proses kimia.

Dalam proses industri kimia di perlukan alat-alat yang mendukung jalannya suatu proses industri tersebut sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing proses seperti proses yang membutuhkan perubahan suatu zat cair menjadi uap atau evaporasi maka dibutuhkan alat evaporator. Dalam paper ini saya mengambil tiga buah alat yang akan dipresentasikan yaitu Conveyor, Evaporator, dan Boiler.

Conveyor merupakan alat yang sangat penting dalam jalannya suatu proses industri, alat ini membantu manusia dalam efesiensi dan keterbatasan tenaga yang dimiliki manusia. Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat dan berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan conveyor sebagai alat transportasi dari suatu proses menuju proses lainnya. Sesuai fungsi dan prinsipnya, Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian yaitu pertukaran panas bagian evaporasi, pemisah, hasil dari evaporator yang akan di uraikan lebih dalam dalam paper ini dengan peenjelasan jenis fungsi dan aplikasinya dalam industri kimia. Boiler menggunakan prinsip pemanasan atau perebusan sehingga suatu cairan berada pada titik didihny, boiler mrupakan alat yang digunakan untuk mengasilkan steam. Dalam paper ini akan di bahas lebih mendalam tentang aplikasi,jenis dan kegunaannya dalam industri kimia.

II. ISI

Pemodelan sistem yang digunakan dalam paper ini adalah proses industri kimia yang menggunakan alat-alat tertentu dalam proses industrinya. Ada tiga buah alat yang akan di presentasikan yaitu Conveyor, Evaporator, dan Boiler.

II.1 ConveyorConveyor merupakan alat transportasi zat padat seperti produk, peralatan,bahan baku dan lain sebagainya.

1

Page 2: Paper alat-alat dalam industri kimia

Dalam suatu industri besar, tempat bahan baku, peralatan (equipment) proses fisika, kimia maupun tempat produk pada umumnya berjauhan. Hal ini disebabkan karena peralatan tersebut memiliki ukuran yang cukup besar, disamping itu juga pertimbangan keselamatan dan kesehatan. Oleh karena itu dalam proses pendistribusian bahan baku, peralatan proses sampai dengan tempat penyimpanan produk diperlukan alat pengangkutan bahan. Untuk pengangkutan bahan padat secara kontinyu digunakan conveyor.

Di dalam industri, bahan bahan yang digunakan kadang kala berbahaya dan merupakan bahan yang berat. Untuk itu diperlukan alat transportasi yang mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan tenaga manusia maupun keselamatan kerjadari karyawan. Selain itu conveyor juga sangat diperlukan dalam efesiensi waktu agar mencapai produktivitas maksimal. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain bergantung pada5 aspek yaitu kapasistas material yang ditangani, jarak perpindahan material, kondisi pengangkutan , ukuran bentuk dan sifat material, serta harga peralatan tersebut.

II.1.1 Klasifikasi conveyorSecara umum jenis conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Belt Conveyor;2. Chain conveyor;

- Scraper conveyor- Apron conveyor- Bucket conveyor- Bucket elevator

3. Screw conveyor;4. Pneumatic conveyor .

Berikut akan dijelaskan masing-masing klasifikasinya,

1. Belt Conveyor

Sumber : http://dimensiutamateknik.indonetwork.co.id

Gambar 1.1 Belt Conveyor

Belt conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan. Misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan-bahan panas, sabuk dibuat dari logam yang tahan panas.

Fungsi belt conveyor adalah untuk mengangkut berupa unti atau curah dengan kapasitas yang cukup besar dan sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban. Konstruksi dari belt conveyor adalah konstruksi arah pengangkutan horizontal, konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring. Dan konstruksi arah pengangkutan arah horizontal dan diagonal.Karakteristik dan performance dari belt conveyor, yaitu :

- Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dngan sudut maksimum sampai dengan 18’,

- Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan kapasitas tinggi,

- Dapat beroperasi secara kontinyu,

2

Page 3: Paper alat-alat dalam industri kimia

- Kapsitas dapat diatur,

- Kecepatan dapat diatur hingga 600ft/m,

- Dapat naik turun,

- Perawatannya mudah.

Kelemahan – kelemahan dari belt conveyor antara lain :

- Jaraknya telah tertentu,

- Biara relatif mahal,

- Sudut inklinasi terbatas.

2. Chain conveyor

Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu scraper conveyor, apron conveyor, bucket

conveyor, and bucket elevator. Keempat jenis tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat bantu

untuk menggerakkan material.

1. Scraper conveyor

Sumber : http://www.entecomsystems.eu

Gambar 1.2 scraper conveyor

Scraper conveyor merupakan conveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis – jenis conveyor

lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk

mengangkut material – material ringan dan tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.

Karakteristik dan performa dari scraper conveyor :

- Dapat beroperasi dengan kemiringan sampai 45’,

- Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m,

- Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam,

- Harganya murah.

Kelemahan – kelemahan pada conveyor :

- Mempunyai jarak yang pendek,

- Tenaga tidak konstan,

- Biaya perawatan yang besar seperti service teratur,

- Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.

3

Page 4: Paper alat-alat dalam industri kimia

2. Bucket conveyor

Sumber : http://www.marchantschmidt.com

Gambar 1.3 Bucket Conveyor

Bucket conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor apron yang dalam.

Karakteristik dan performa dari bucket conveyor :

- Bucket terbuat dari baja

- Bucket digerakkan dengan rantai

- Biayanya relatif murah,

- Rangkaian sederhana,

- Dapat digunakan untuk mengangkut material berbentuk bongkahan,

- Kecepatan sampai dengan 100 ft/m

- Kapasitas kecil 100 ton/jam,

- Bucket conveyor mengangkat material dari atas kebawah

Kelemahan – kelemahan bucket conveyor :

- Ukuran partikel yang diangkut 2-3 inchi,

- Investasi mahal,

- Kecepatan rendah.

3. Bucket elevator

Sumber : http://www.anexmfg.com/

Gambar 1.4 Bucket elevator

4

Page 5: Paper alat-alat dalam industri kimia

Bucket elevator merupakanalat yang paling mudah unruk transportasi padatan secara vertikal. Bucket

elevator biasanya digunakan untuk industri minyak, makanan, bidang metalurgi dan pertambangan, plastik,

bahan bangunan, obat – obatan, dan lain – lain .bucket elevator biasanya diguinakan untuk range kapasitas yang

besar dan bisa di operasikan baik dalam kondisi trbuka atau tertutup. Bucket elevator adalah suatu mekanisme

untuk mengangkut bahan – bahan misal pupuk (paling sering pupuk dan gandum).

Prinsip kerja bucket elevator adalah mengangkut material padatan sama seperti alat transportasi

padatan lainnya. Akan tetapi dari semua conveyor, alat ini memiliki kunggulan yaitu mengangkut beban secara

vertikal.

3. Screw conveyor

Sumber : http://www.conveyoreng.com

Gambar 1.5 Screw conveyor

Jenis conveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor) Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. Screw conveyor merupakan salah satu perlengkapan produksi pada suatu pabrik kelapa sawit. Alat ini memiliki ulir dan arah putaran searah jarum jam. Dimana masing-masing ulir antara satu dengan yang lainnya mempunyai jarak yang sama. Dimana fungsinya adalah untuk memindahkan atau mentransfer buah maupun ampas kelapa sawit.

4. Pneumatic conveyer

Sumber : http://chemeng2301.blogspot.com

Pneumatic conveyor digunakan untuk mengangkut bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan kecil. Pada jenis conveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.

5

Page 6: Paper alat-alat dalam industri kimia

II.2 Evaporator

2.2.1 Definisi Alat serta Fungsi dan Kegunaannya

Evaporator merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam proses perindustrian. Evaporator

adalah alat yang digunakan untuk mengevaporasi larutan. Evaporasi sendiri artinya adalah menghilangkan air

dari larutan dengan mendidihkan larutan di dalam tabung evaporator. Evaporasi bertujuan untuk memekatkan

larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah menguap dengan pelarut yang mudah menguap. Atau bisa

dikatakan bahwa evaporasi adalah proses penguapan. Evaporator berfungsi untuk mengubah sebagian atau

keseluruhan pelarut dari suatu larutan dari betuk cair menjadi uap.

Ada empat komponen dasar yang dibutuhkan untuk melakukan penguapan, yaitu sebuah tabung

penguapan, sebuah alat pindah panas, sebuah kondensor dan sebuah metode untuk menjaga tekanan vakum.

Keempat komponen ini harus diperhatikan dalam merencanakan suatu evaporator. Sistem tekanan vakumnya

harus dapat mengalirkan gas yang tidak terkondensasi agar bisa menjaga tekanan vakum yang diinginkan di

dalam tabung penguapan. Panas yang cukup harus dialirkan atau diberikan ke produk untuk penguapan sejumlah

air yang diinginkan, serta sebuah kondensor yang berguna untuk mengembangkan dan memindahkan uap air

yang diprosuksi melalui penguapan.

Evaporator mempunyai berbagai macam jenis. Jika kita melihat dari penggunaan evaporator itu sendiri,

terdapat tiga metode yang biasa digunakan. Yang pertama bila kita hanya menggunakan satu evaporator saja,

uap dari zat cair yang mendidih dikondensasikan dan dibuang. Metode ini disebut dengan evaporasi efek-

tunggal (single-effect evaporation). Walaupun metode ini sederhana, namun proses ini tidak efektif Dalam

penggunaan uap. Untuk menguapkan llb air dari larutan, diperlukan 1 – 1.3 lb uap.

Yang kedua, jika uap dari satu evaporator dimasukkan ke dalam rongga uap (steam chest) evaporator

kedua, dan uap dari evaporator kedua dimasukkan ke dalam kondenser, maka metode ini akan menjadi efek dua

kali atau biasa disebut eveporasi efek-dua (double-effect evaporation). Yang ketiga, ketika evaporator yang

digunakan dalam suatu metode lebih dari satu, seperti misalnya uap dari evaporator kedua dimasukkan ke dalam

rongga uap evaporator ketiga, dan berlanjut sampai beberapa evaporasi, maka metode ini disebut evaporasi

efek-ganda (multiple-effect evaporation).

Selain itu, terdapat klasifikasi jenis evaporator lainnya yang biasa digunakan. Jenis – jenis utama

evaporator tabung dengan pemasukan uap yang lazim dipakai adalah evaporator tabung horizontal, dan

evaporator vertikal tabung panjang. Terdapat jenis – jenis lainnya yang biasa digunakan dalam industri, tetapi

akan lebih difokuskan terhadap dua jenis evaporator ini.

6

Page 7: Paper alat-alat dalam industri kimia

2.2.2  Evaporator tabung horizontal

Sumber : http://www.scribd.com/doc/15812827/Evaporators

Gambar 2.1 Evaporator Tabung Horizontal

Dapat dilihat contoh evaporator tabung horizontal diatas. Evaporator ini memiliki tabung yang tidak

terlalu tinggi, tetapi berbentuk horizontal sehingga mempunyai ukuran yang lebih lebar dibandingkan dengan

evaporator jenis lainnya.Evaporator tabung horizontal biasanya digunakan untuk kapasitas yang kecil dan untuk

mengevaporasikan larutan yang encer dan larutan ini tidak berbusa dan tidak meninggalkan deposit padatan

pada tabung evaporator.

2.2.3.     Evaporator vertikal tabung panjang

Evaporator jenis ini memiliki tabung yang panjang dan tidak terlalu lebar. Tabung dari evaporator

sendiri mempunyai panjang sekitar 12 sampai 20 feet dengan diameter 1 sampai 2 inci. Zat cair dan uap

mengalir ke atas di dalam tabung sebagai akibat dari peristiwa didih zat cair yang terpisah kembali ke dasar

tabung dengan gravitasi.

Sumber : http://www.scribd.com/doc/15812827/Evaporators

Gambar 2.2 Evaporator Vertikal Tabung Panjang

7

Page 8: Paper alat-alat dalam industri kimia

2.2.4 Aplikasi dalam Industri

Evaporator merupakan salah satu alat yang biasa digunakan dalam industri – industri di berbagai

sektor. Salah satu industri yang menggunakan evaporator dalam prosesnya adalah dalam industri gula. Dalam

pembuatan gula putih, terjadi beberapa tahapan pengolahan, yaitu pemerahan nira, pemurnian, penguapan,

kristalisasi, pemisahan kristal, dan pengeringan. Evaporator sendiri berguna dalam tahap penguapan.

Untuk menghilangkan kadar uap air yang terdapat di dalam nira dilakukanlah proses penguapan atau

evaporasi. Di pabrik gula, penguapan dilakukan dengan menggunakan beberapa evaporator dengan sistem

multiple effect yang disusun secara dapat ditukar agar dapat dibersihkan bergantian.

Digunakan evaporator efek-ganda agar proses evaporasi berjalan lebih efektif dan efisien. Evaporasi

dimulai dengan memasukkan nira yang akan di evaporasi ke dalam evaporator pertama. Nira ini akan

dievaporasi sehingga terbentuk nira yang lebih pekat, serta uap dan kondensat. Uap hasil penguapan tadi

digunakan lagi dalam evaporator kedua, dan umpan yang dimasukkan adalah nira yang lebih pekat tadi. Dan

berlanjut terus untuk evaporator ketiga dan seterusnya, hingga didapat nira kental yang berwarna gelap dengan

kepekatan kurang lebih 60 brik. Sedangkan uap yang dihasilkan dibuang ke kondensor sentral dengan perantara

pompa vakum.Gambar dibawah merupakan salah satu evaporator dalam pembuatan nira, tetapi dalam

pembuatannya digunakan beberapa evaporator jenis ini yang disusun sedemikian rupa hingga bekerja dengan

baik.

            

2.2.5 Kapasitas Alat

Untuk evaporator jenis tabung dengan pemanasan uap, maka performa evaporator diukur berdasarkan

atas kapasitas evaporator tersebut. Kapasitas didefinisikan sebagai banyaknya pon air yang diuapkan per jam.

Agar dapat memindahkan energi panas sesuai dengan keinginan, maka permukaan perpindahan panas

evaporator harus mempunyai kapasitas perpindahan panas yang cukup, agar semua refrigeran yang akan

diuapkan di dalam evaporator dapat berlangsung dengan optimal dan menghasilkan pendinginan yang

maksimum pula. Pemindahan panas yang berlangsung di evaporator dapat terjadi dalam dua cara yaitu konveksi

dan konduksi. Besarnya kapasitas perpindahan panas pada evaporator tergantung pada lima variabel, yaitu luas

area permukaan, beda suhu, faktor konduktivitas panas, ketebalan material yang digunakan, serta waktu.

Contohnya evaporator vakum. Evaporator jenis ini biasanya terbuat dari bahan stainles stell 312 dan

308.dengan kapasitas dari 20 liter sampai dengan 120 liter.

8

Page 9: Paper alat-alat dalam industri kimia

2.2.6  Prinsip Kerja

Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan prinsip kerja

atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri. Prinsip kerjanya dengan penambahan kalor atau panas untuk

memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang

memiliki titik didih lebih rendah sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang

tinggi.

2.2.7  Kelebihan dan Kekurangan

Terdapat beberapa kelebihan serta kekurangan dari evaporator yang sering digunakan. Contohnya

dalam evaporator tabung-horizontal sirkulasi alam, kelebihannya evaporator jenis ini terus beroperasi, relatif

lebih murah, dan baik untuk cairan non-viskos yang mentransfer panas tinggi. Kekurangannya evaporator jenis

ini tidak cocok untuk cairan viskos atau kental karena akan memperburuk sirkulasi cairan.

II.3 Boiler

Sumber : http://www.mckennaboiler.com

Gambar 3.1 Boiler

Boiler adalah alat yang berfungsi untuk merubah energi panas dari pembakaran bahan baker menjadi energi

panas yang dikandung oleh uap air atau steam. Artinya adalah boiler ini berfungsi untuk memproduksi uap yang

nantinya uap tersebut dapat dipergunakan dalam berbagai kebutuhan. Di Industri sawit boiler sebagai pengahsil

uap sangat berperan penting karena uap yang dihasilkan digunakan sebagai tenaga penggerak utama turbin

sebagai motor penggerak generator dan menghasilkan energi listrik. Sementara uap bekas dari turbine

dipergunakan untuk kebutuhan proses produksi TBS, baik itu untuk kebutuhan sterilisasi, pemanasan sludge dan

minyak serta pemanasn air.

II.3.1 Prinsip kerja Boiler

1. PENGAPIAN

Melalui  dua pemasuk bahan bakar atau feeder, bahan bakar disebarkan pada permukaan kisi pembakaran,

dimana bahan bakar itu terbakar.Pembakaran berlangsung di dalam ruang dapur, dan pembakaran sudah harus

berakhir sebelum aliran gas panas memasuki lintasan pass II. Dalam lintasan pass II terdapat pipa-pipa

pembangkit uap dimana permukaannya dipanasi oleh gas panas. Gas panas yang melintasi pass II akan

menyerahkan panas pada permukaan pipa- pipa pemanas uap lanjut yang terdapat pada pass III. Gas panas yang

melintasi pass III setelah melalui pipa- pipa  pemanas uap lanjut seterusnya akan melalui pipa- pipa pembangkit

9

Page 10: Paper alat-alat dalam industri kimia

uap yang ditempatkan pada bagian akhir lintasan gas panas didalam ketel uap. Selanjutnya kandungan abu yang

terbawa oleh gas panas akan dipisahkan pada Dust Collector, gas bersih melalui ID Fan diteruskan ke cerobong

asap.

Abu sisa pembakaran dapat dikeluarkan melalui:

Pintu pengeluaran abu yang terdapat dibawah kisi- kisi.

Penampung abu (ash hopper) yang terletak dibawah himpunan pipa- pipa pembangkit uap.

Melalui dust collector atau pengumpul abu.

Agar permukaan pipa-pipa pemanas selalu dalam keadaan bersih boiler ini dilengkapi dengan dua shoot blower

(penghembus jelaga). Agar pemeriksaan boiler ini dapat diperiksa maka dibuat pintu inspeksi di segala sisi yang

terdapat gas aliran pana.

2. AIR BOILER

Dari tangki air umpan (feed Water), air umpan dipompakan melalui pompa air umpan kedalam ketel. Sebelum

air masuk kedalam drum terlebih dahulu air tersebut dikurangi oksigen terlarutnya melalui deaerator tank dan di

injeksikan chemical agar air memenuhi standar untuk air pengisi ketel. Katup control air umpan boiler yang

dilengkapi dengan system by-pass diperlukan untuk mengetahui jumlah air yang diperlukan oleh boiler

(dipasang flow meter). Melalui pipa, air dimasukkan kedalam drum dan memasuki ruang air dari drum melalui

nozle- nozzle yang terdapat sepanjang drum, air selanjutnya terdistribusi pada system sirkulasi air didalam ketel.

3.UDARA

Udara untuk pembakaran dimasukkan melaui tiga system, yaitu:

Udara pembawa/distribusi bahan baker (fuel feeder fan)

Udara primer yang berhembus dari bawah kisi (Primary air fan)

Udara sekunder melalui nozzle- nozzle pada dinding belakang dari ruang dapur (secondary air fan)

Kebutuhan udara primer untuk pembakaran dapat diatur oleh suatu tingkap pengatur aliran udara atau damper

yang terdapat pada pipa udara primer. Penambahan udara sekunder dengan tekanan mencapai 50 mbar

(absolute) masuk melaui pipa udara yang dilengkapi dengan tingkap pengatur (balancing damper) yang

ditempatkan sebelum nozzle. Udara secunder masuk kedalam ruang dapur dengan kecepatan tinggi

menimbulkan pergolakan arus sehingga terjadi pengadukan bahan baker.

4. PENGATUR PERMUKAAN AIR

Selain dari katup pengaman, ada alat pengatur tinggi permukaan air yang sangat penting untuk tujuan keamanan

pada boiler. Ketinggian tertentu  (L minimum) dari permukaan air harus dihindarkan. Adanya tinggi permukaan

air dibawah L min harus dihindarkan hal ini penting untuk mencegah terjadinya pemanasan lebih dari

permukaan yang dipanaskan  atau heating surface pada boiler. Ini diatur oleh suatu rangkaian electronika yang

bekerja secara otomatis sesuai dengan level air di dalam drum. Pada sisi luar drum dipasang satu alat yang

dihubungkan dengan drum. Air dalam drum akan masuk kedalan sebuah pipa yang telah dilengkapi dengan

beberapa electrode yang berfungsi sebagai penghubung arus listrik. Electrode- electrode tersebut dihubungkan

dengan coil yang berfungsi untuk menggerakkan valve. Ada tiga buah valve yang berfungsi sebagai pengatur

10

Page 11: Paper alat-alat dalam industri kimia

volume air yang masuk. Jika level air pada posisi Low (L) maka valve akan membuka yang digerakkan oleh

coil. Jika posisi air di drum pada level high (H), maka valve akan menutup. Cara kerja dari alat ini adalah pada

saat level air pada posisi low, maka electrode akan menghubungkan arus listrik dan terhubung dengan coil. Pada

coil listrik dirubah menjadi medan magnet dan akan menggerakkan valve sehingga membuka, begitu pula

sebaliknya. Jika posisi air pada low low maka semua aliran listrik akan mati kecuali untuk feed water pump.

5. UAP AIR

Uap basah (saturated steam) yang dihsilkan oleh permukaan panas (evaporator heating surface) terkumpul pada

ruang uap dari drum, oleh deflector yang terdapat pada bagian dalam sepanjang drum, uap akan terpisah dari air,

uap basah melalui pipa selanjutnya mengalir ke pemanas uap lanjut. Didalan pemanas uap lanjut, uap basah

dipanaskan sehingga menjadi superheated steam. Temperatur pemanasan tergantung pada temperature gas asap.

Pda beban rendah temperature steam sekitar 235o C, dan pada beban puncak temperature steam bias mencapai

260o C. Batas ruang lingkup dari boiler ini adalah pada sisi uap keluar adalah gate valve yang terdapat pada

saluran keluar setelah superheater.

6. KATUP PENGAMAN (safety Valve)

Boiler ini dilengkapi dengan dua buah safety valve type spring loaded yang terpasang pada drum atas. Ini

berfungsi untuk pengaman jika terjadi over pressure pada boiler. Safety valve ini dapat diadjust sesuai dengan

spek maksimum yang tealh ditentukan. Biasanya safety valve ini diadjust 0,5 kg/cm2  diatas tekanan kerja dan

untuk safety valve yang kedua diadjust 0,8 - 1 kg/cm2  diatas tekanan kerja.Pipa blow down disesuaikan

ukurannya dengan ukuran lubang pembuangan dari sasfety valve.

7. TINGKAP PENGATUR GAS ASAP

Tingkap (damper) pengatur gas asap dipasang sebelum ID fan dan bias di adjust sesuai kebutuhan udara di

dalam dapur. Semakin besar tingkap dibuka maka semakin kuat isapan udara yang terjadi didalam dapur.

8. GELAS PENDUGA (Sighn Glass)

Satu buah gelas penduga dipasang pada drum atas, ini berfungsi untuk mengetahui ketinggian permukaan  air

didalam drum. Gelas penduga ini secara berkala harus dilakukan pencucian untuk menghindari terjadinya

penyumbatan sehingga level air tidak bias dibaca.

Pencucian dapat dilakukan dengan cara:

Tutup water cock yang tyerpasang pada bagian bawah.

Kemudian buka drain cock sehingga air yang ada didalam sighn galas akan keluar.

Setelah itu buka steam cock sehingga steam dari drum atas masuk kedalam sighn glass dan membersihkan

permukaan (sisi) sighn glass.

Setelah langkah ini dilakukan, kemudian tutup steam cock, dan drain cock lalu buka water cocok dan

kemudian buka steam cock.

Lakukan hal ini berulang kali sehingga permukaan (sisi) sighn galass betul betul bersih dan mudah untuk

dibaca.

11

Page 12: Paper alat-alat dalam industri kimia

9. DRAINASE PEMANAS UAP LANJUT (Super Heater)

Sistem Drainase (pembuangan Condensate) pada pemanas uap lanjut (super heater) dapat dilakukan melalui tiga

buah gate valve ukuran 1” yang dihubungkan dengan super heater header.

10. PEMBUANGAN UDARA (Aier Vent)

Untuk membuang udara didalam drum boiler dapat dilakukan dengan membuka dua buah gate valve yang

terpasang pada drum atas dan pada pipa outlet steam sebelum super heater. Hal ini dilakukan untuk membuang

udara yang terperangkap pada drum.

11.DRAINASE KETEL UAP

Perncucian boiler dapat dilakukan melalui 8 buah kerangan (gate Valve), yang terpasang pada:

1 Buah valve ukuran 2” pada drum bawah

4 buah valve ukuran 1” terpasang pada header dinding boiler

3 buah valve ukuran 1” yang terpasang pada drainase super heater

Pressure Gauge (manometer)

Dilengkapi denga dua buah pressure gauge berskala bar (g) yang dipasang pada:

Satu buah pada drum atas untuk mengetahui tekanan boiler.

Satu buah pada saluran pengeluaran super heater steam.

13. TEKANAN RUANG DAPUR

Boiler ini bekerja pada tekanan rendah yaitu 0,5 – 1 mbar di bawah tekanan atmosfir pada sisi ujung dapur.

Dengan menggunakan damper yang terdapat sebelum ID Fan, kondisi tekanan ini dapat dikontrol. Ini berfungsi

dalam proses pembakaran bahan bakar. Jika udara terlalu besar maka bahan bakar aklan cendrung melayang dan

tidak sempat terbakar dan terbawa bersama abu, jika udara kurang maka bahan bakar akan menumpuk di dalam

dapur dan susah untuk terbakar. Jadi disarankan tekakan udara di dalam dapur berkisar antara 0,5 – 1 mbar.

14. PEMBUANGAN AIR BOILER

Sewaktu- waktu air didalam drum atas harus dibuang bila total zat- zat yang tidak terlarut telah mencapai batas

tertentu. Untuk mengeluatkan air boiler, dalam hal ini digunakan blowdown valve yang terpasang pada drum

atas. Katup ini bekerja bila kadar zat- zat yang tidak terlarut mencapai batas tertinggi yang diizinkan.

Referensi

12

Page 13: Paper alat-alat dalam industri kimia

http://www.mckennaboiler.com

http://www.scribd.com/doc/15812827/Evaporators

http://chemeng2301.blogspot.com

http://dimensiutamateknik.indonetwork.co.id

http://www.entecomsystems.eu

http://www.conveyoreng.com

http://www.anexmfg.com/

http://rakhman.net/

https://www.wikipedia.org/

http://erdnastrife.blogspot.com

13