tugas paper macam-macam alat ukur

33
MACAM-MACAM ALAT UKUR : 1. MISTAR (PENGGARIS) Pengertian & Fungsi Dari Mistar (Penggaris) Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Fungsi penggaris mistar adalat alat untuk mengukur benda-benda dalam bidang datar dengan dimensi kecil, Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. Cara Kerja / Cara Pengukuran Dengan Mistar (Penggaris) Cara kerja pengukuran dengan mistar/penggaris ini ialah dengan cara menempelkan mistar pada objek ukur sampai tepi mistar berimpit dengan tepi benda yang diukur sehingga secara tidak langsung panjang objek yang diukur tersebut dapat langsung dibaca dengan memakai ujung objek ukur sebagai indeks pembacaan skala. Contoh :

Upload: krisnadi

Post on 16-Nov-2015

207 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Tugas mata kuliah pengantar teknik dan kontrol kualitas

TRANSCRIPT

MACAM-MACAM ALAT UKUR :1. MISTAR (PENGGARIS) Pengertian & Fungsi Dari Mistar (Penggaris)Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Fungsi penggaris mistar adalat alat untuk mengukur benda-benda dalam bidang datar dengan dimensi kecil, Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. Cara Kerja / Cara Pengukuran Dengan Mistar (Penggaris)Cara kerja pengukuran dengan mistar/penggaris ini ialah dengan cara menempelkan mistar pada objek ukur sampai tepi mistar berimpit dengan tepi benda yang diukur sehingga secara tidak langsung panjang objek yang diukur tersebut dapat langsung dibaca dengan memakai ujung objek ukur sebagai indeks pembacaan skala.Contoh :

Gambar Mistar (Penggaris)

2. JANGKA SORONG / VERNIER CALIPER Pengertian Jangka Sorong / Vernier CaliperJangka Sorong/Venier Caliper adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Fungsi & Kegunaan Jangka Sorong / Vernier Caliper

Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara menancapkan dan menusukkan bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang Untuk mengukur diameter luar suatu benda Untuk mengukur diameter dalam suatu benda Untuk mengukur kedalaman suatu benda Untuk mengukur ketebalan suatu benda Bagian Bagian Dari Jangka Sorong / Vernier Caliper

Gambar keterangan bagian-bagian dari jangka sorong / vernier caliper

Gambar Jangka Sorong / Vernier Caliper

Jangka Sorong Analog

Jangka Sorong Digital

Cara kerja / Cara menggunakan Jangka Sorong / Vernier Caliper Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Sobat hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol sobat bisa mensettingnya.

Langkah/cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran.

Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.

Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur Diameter

Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya, bedanya kalau tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus dengan skala dalam artian benda jangan sampai miring. Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur KedalamanCara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter. Anda hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuh permukaan dalam (dasar lubang). Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis (tidak Bergeser). Cara Membaca Jangka Sorong Lihat skala utama, anda lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini anda hitung baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm

Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama. Pengukuran ini punya ketelitian hingga 0,1 mm

Jumlahkan.3. MIKROMETER SEKRUPMikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.

Contoh:

Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukkan bahwa sku = 9 skala dan skn = 43 skala, maka panjang benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:

Panjang benda = (sku . 0,5 + skn . 0,01) mm

= (9 . 0,5 + 43 . 0,01) mm

= (4,5 + 0,43) mm = 4,93 mm Bagian-Bagian Dari Micrometer Sekrup

Poros Tetap yaitu poros di ujung yang tidak bergerak

Poros Geser, poros yang bisa digerakan kedepan dan kebelakang

Skala utama (dalam satuan mm)

Skala Nonius atau Skala Putar

Pemutar, menggerakkan poros geser

Pengunci

Rachet, sama seperti poros geser tapi lebih kecil Frame berbentuk U Cara Menggunakan Mikrometer SekrupBerikut 5 langkah menggunakan alat ukur mikrometer sekrup : Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.

Lakukan pengecekan apakah poros tetap dan poros geser bertemu skala dan skala nonius utama menunjukkan angka nol.

Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda dapat masuk ke dalam rahang.

Letakkan benda diantara poros tetap dan poros geser lalu tutup kembali rahang hingga tepat menjepit benda.

Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi klik yang muncul.

Fungsi Dari Mikrometer SekrupMikrometer berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebih presisi. Skala Mikrometer Sekrup

Skala UtamaSkala mikrometer sekrup ini tiap satuannya sama dengan 1 mm, ditengah-tengah angka skala tersebut ada angka tengahnya.Angka skala atas : 1,2,3,4, dstAngka skala bawah : 0.5, 1.5, 2.5, dst

Skala Nonius / Skala PutarDiskala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap skala ini berputar mundur 1 kali maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5 / 50 =0,01 mm Cara Membaca Mikrometer Sekrup Lihat pada skala utama, lihat skala yang tepat ditunjuk atau tepat disebelah kiri skala putar. Angka tersebut dalam mm Lihat angka pada skala putar yang segaris dengan garis melintang di skala utama, kalikan angka itu dengan 0,01 Tambahkan angka yang anda dapat di angka satu dan angka 2.4. DIAL GAUGE

Pengertian Dial Gauge

Dial gauge atau ada yang menyebutnya dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar dibawah, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit. Berikut Gambar Serta Komponen - Komponen Dari Dial Gauge :

Cara Pembacaan dan Penggunaan Dial Gauge

Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur. Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar.Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah 3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari :Skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mmSkala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mmMaka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.

Metode Pengukuran : Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block.

Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros.

Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0".

Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer.Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut:

Benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam. Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam. Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.5. CYLINDER BORE GAUGECylinder gauge adalah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Cylinder gauge sering digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lainnya secara teliti. Dalam penggunaannya cylinder gauge tidak dapat digunakan sendiri, tapi juga membutuhkan alat ukur lainnya, yaitu jangka sorong/vernier caliper dan micrometer. Ketelitian alat ini adalah 0,01 mm.Cylinder bore gauge (dial bore gage) mempunyai beberapa bagian yaitu : Dial gauge Dial gauge securing position Replacement washer Replacement rod Replacement rod securing thread Measuring pointMeasuring point ini dapat bergerak bebas dan jumlah gerakannya ditunjukkan oleh dial gauge. Jarak antara measuring point dan replacement rod adalah sama dengan diameter benda yang diukur. Cara Menentukan Replacement Rod Dan Replacement WasherUntuk menentukan berapa replacement rod dan replacement washer yang akan digunakan maka kita ukur terlebih dahulu diameter dalam silinder dengan menggunakan vernier caliper/jangka sorong. Dari hasil pengukuran tersebut kita bisa menentukan replacement rod dan replacement washer yang digunakan. Yang perlu diperhatikan dari hasil pengukuran adalah bila angka di belakang koma adalah lebih kecil dari 0,5 mm maka pembulatannya ke bawah. Namun jika angka di belakang koma lebih besar dari 0,5 mm maka pembulatannya ke atas.Contoh :Hasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,20 mm (pembulatannya 51 mm)Maka replacement rod : 50 mmReplacement washer : 1 mmHasil pengukuran dengan jangka sorong : 51,80 mm (pembulatannya 52 mm)Replacement rod : 50 mmReplacement washer : 2 mmSaat memasang dial gauge yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau tegak lurus measuring point.

Spindle dimasukkan ke dalam batangnya kira-kira setengah dari langkahnya.

Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan measuring point.

6. FEELER GAUGE Pengertian Feeler GaugeFeerler gauge sering disebut juga dengan thickness gauge, karena memang bentuknya seperti bilah tipis dalam ukuran yang bermacam-macam. Mulai dari 0,05 mm sampai 1 mm. Namun ada juga yang dimulai dari ukuran 0,03mm dan 0,04mm.Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah di antara dua bagian. Feeler gauge terbuat dari lembaran plat baja dengan berbagai ukuran. Pada saat akan digunakan feeler gauge harus dalam kondisi bersih, jika tidak akan mempengaruhi hasil pengukuran.Contoh penggunaan feeler gauge yaitu pada pengukuran/penyetelan celah katup. Bila ukuran tidak tersedia maka kita bisa menggabungkan beberapa bilah feeler. Misalkan kita mau menggunakan feeler dengan ukuran 0,45 mm. Sedangkan dalam feeler tidak tersedia ukuran tersebut maka kita bisa menggabungkan dua buah feeler dengan ukuran 0,40 mm dan 0,05 mm. Tetapi usahakan sedikit mungkin dalam penggabungannya.Jika angka pada bilah tidak ada kita bisa gunakan micrometer untuk mengetahui ukuran ketebalan bilah feeler tersebut.Berikut gambar salah satu contoh dari feeler gauge

INCLUDEPICTURE "http://www.toolstop.co.uk/components/com_virtuemart/shop_image/product/S0516.jpg" \* MERGEFORMATINET 7. AMPERE METER

Pengertian dan Fungsi dari AmperemeterAmperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Amper meter dapat dibuat atas susunan mikro amperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arca pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt. Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti melon magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya. Prinsip Kerja dari AmperemeterAmperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan Prinsip Gaya Lorentz F = B.I. L. Gambar Bagian Bagian dari Amperemeter

8. VOLT METER Pengertian dan Fungsi Voltmeter

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengalir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi. Prinsip Kerja VoltmeterPrinsip kerja voltmeter adalah adanya fluksi magnetik yang memiliki bentuk gelombang sinus dengan frekuensi yang sama dan masuk ke dalam suatu kepingan logam secara paralel. Antara fluks yang satu dengan fluks yang lain terdapat suatu perbedaan fasa. Fluks yang bolak-balik akan membangkitkan tegangan-tegangan dalam kepingan logam yang akan menyebabkan terjadinya arus-arus putar di dalam kepingan logam tersebut.

Gambar Voltmeter

9. HEIGHT GAUGE

Pengertian dan Fungsi Height GaugeHeight gauge adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses permesinan. Jenis yang pertama sering digunakan pada dokter operasi untuk menemukan tinggi seseorang. Height gauge memiliki dua buah kolom berulir dimana kepala pengukur bergerak naik turun akibat putaran ulir kasar dan halus yang digerakkan oleh pengukur.Alat pengukur ini digunakan pada pekerjaan logam atau metrologi untuk menetapkan maupun mengukur jarak tegak. Untuk meningkatkan keakuratan pengukuran dengan mengurangi defleksi pada benda kerja, height gauge sering dipasangkan dengan dual probe dial indicator. Selain itu dengan penambahan probe dua arah, height gauge mampu mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah lubang dalam posisi horisontal. Cara Penggunaan Alat Ukur Height Gauge Bersihkan terlebih dahulu meja perata menggunakan kain/gombal bila perlu ditambahkan pelumas Letakkan benda kerja diatas meja perata Kendorkan dulu baut pengikat kemudian atur skala utama pada Height Gauge Letakkan ujung Height Gauge diatas benda kerja Kunci baut pengikat, kemudian bacalah ukurannya. Gambar Height Gauge

10. COORDINATE MEASURING MACHINE (CMM)

Pengertian dan Fungsi dari Coordinate Measuring Machine (CMM)Coordinate Measuring Machine (CMM) adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mengukur tiga dimensi (3D), dimensi yang diukur adalah ruang yang memiliki panjang, lebar dan tinggi, yang diterjemahkan ke dalam system koordinat kartesianX, Y dan Z. Kemudian data koordinat yang terukur oleh CMM dikonversikan menjadi data pengukuran seperti posisi, diameter, jarak, sudut, dsb. Secara sederhana cara kerja CMM adalah membaca perubahan posisi dari suatu titik origin acuan nol suatu part yang diukur atau terhadap origin mesin itu sendiri. Perubahan posisi tersebut kemudian di rekam dan diproses menjadi data hasil pengukuran menggunakan software yang disertakan dalam CMM.CMM merupakanalat pengukur multi fungsi berkecepatan tinggi yang menghasilkan akurasi dan efisiensi pengukuran yang tinggi. Pada prinsipnya CMM adalah kebalikan dari CNC. Pada CNC kordinat yang dimasukkan menghasilkan gerakan pahat pada sumbu X, Y dan Z. Sedangkan pada CMM kontak antara probe dengan benda kerja menghasilkan koordinat. Selain itu jika pada mesin CNC menggunakan bantalan peluru bersirkulasi(circulated ball bearing) maka pada mesin CMM menggunakan batalan udara (air pad bearing).Untuk menjamin keakuratan konstruksi CMM dibuat sangat kaku (rigid). Salah satu caranya dengan menggunakan granit sebagai meja atau bidang acuan. Keunggulan dari Coordinate Measuring Machine (CMM) antara lain : Koordinat manapun dari benda kerja dapat ditentukan dengan mudah Presisi pengukuran yang tinggi Unit pengolah data dapat mengolah data secara cepat dan langsung bisa dicetak Waktu setting pengukuran yang singkat

Pengenalan Komponen dari Coordinate Measuring Machine (CMM) Working Table, merupakan tempat meletakan part yang akan diukur. Rata-rata terbuat dari batu granit.

Support, merupakan kaki untuk menopang seluruh beban CMM. Beberapa CMM dilengkapi air damper untuk mengurangi efek getaran yang dihasilkan lingkungan sekitar CMM.

Air bearing, CMM menggunakan air bearing sebagai landasan untuk bergerak bagi semua axis.

Axis Guideways, adalah track atau lintasan semua axis untuk bergerak, memiliki kontak langsung dengan air bearing. Material rata-rata terbuat dari alumunium ada juga yang menggunakan batu granit, untuk mesin dengan akurasi lebih tinggi menggunakan bahan ceramic.

Motor, adalah unit untuk menggerakan axis, khusus untuk mesin otomatis atau hanya motorized menggunakan joystick.

Joystick, merupakan control panel untuk memudahkan operator mengoperasikan mesin.

Controller, memiliki beragam fungsi diantaranya; interface antara mesin dengan PC, motor driver sebagai sumber daya bagi pergerakan motor, data storage untuk menyimpan file-file correction atau program penggerak CMM, ADC dan DAC, dll.

Probe Head, berfungsi sebagi trigger bagi CMM untuk merekam posisi koordinat part yang disentuhnya (touch point). Beberapa CMM dilengkapi non-contact Probe Head untuk mendapatkan touching point yang banyak bisa mencapai ratusan bahkan ribuan point untuk keperluan CAD/ CAM.

Sensor-sensor. CMM memiliki banyak sensor untuk meningkatkan akurasinya; sensor tersebut diantaranya; temperature sensor, overcurrent sensor, limit switch, home position sensor, air pressure sensor, reading head.

Linear Scale. Unit ini sebagai transducer untuk merubah perubahan posisi menjadi arus atau tegangan yang kemudian dengan menggunakan software menjadi data-data koordinat X, Y dan Z.

Software. Merupakan penghubung antara user dengan mesin.

Gambar dari Coordinate Measuring Machine (CMM)

11. PROFILE PROJECTOR

Profile projector adalah perangkat pengukuran optikal yang memperbesar permukaan objek kerja dan diproyeksikan dalam skala linier/sirkular. Profile projector memperbesar profil benda kerja ke dalam sebuah layar menggunakan tipe pencahayaan diascopic illumination. Dimension benda dapat diukur langsung dari layar atau dibandingkan dengan referensi standar perbesaran. Agar akurat, saat pengukuran jangan mengubah sudut pandang (perspektif) obyek. Layar yang ada mampu diputar sejauh 360 derajat untuk menyesuaikan dengan tepi obyek yang tampil pada layar. Pengukuran dan perhitungan dilakukan melalaui titik-titik posisi yang ditampilkan melalui sebuah perangkat digital (data processor). Episcopic lighting digunakan untuk mengukur fitur seperti bores, bosses, pockets, pads dll. Komputerisasi dapat ditambahkan pada profile projector system untuk determinasi, mengurangi human error yang terjadi.Alat ini berfungsi untuk mengukur dimensi (panjang, lebar, diameter dan lainnya) dan juga dapat untuk mengukur sudut. Dengan ketelitian alat 1 m untuk pengukuran panjang dan 2 (2 menit) untuk pengukuran sudut. Pada percobaan ini ingin diketahui demensi dari suatu benda uji yangsangat kecil. Dengan profile projector dimensi dari benda ini dapat diukur denganmenggunakan proyeksi (bayangan) dari benda uji ini.Komponen dari Profile Projector Display digital sumbu x-y Lensa kondensor dan proyektor Bidang uji Batang atur fokus Pengatur jarak sumbu x-y Pengatur sudut Sinar projektorPrinsip Kerja Profile Projector

Secara garis besar Prinsip kerja dari alat ukur ini adalah dengan memproyeksikan benda uji yang sudah diperbesar ke layar kaca (yang tingkat fokusnya bisa diganti) yang memiliki garis silang yang saling tegak lurus, untuk detail langkah kerja dari profile projector ini adalah sebagai berikut : Benda uji diletakkan pada bidang uji Cahaya proyektor dinyalakan untuk mendapatkan bayangan benda uji pada display lensa proyektor Tingkat dari fokus ditentukan sehingga didapatkan bayangan yang jelas untuk diukur. Pengukuran dapat dilakukan searah sumbu y atau sumbu x, sebelum menggerakkan pengatur sumbu x-y, display penunjuk nilai dari sumbu x-y harus direset agar posisinya tepat pada angka 0.Gambar dari Profile Projector

12. FARO ARMFaro Arm merupakan alat ukur geometrik modern dengan memanfaatkan komputer untuk mengontrol gerakan sensor relatif terhadap benda ukur serta untuk menganalisis data pengukuran. Faro Arm merupakan Instalasi untuk mengukur macam-macam jenis pengukuran dengan menggunakan arah X, Y dan Z.Secara garis besar, konstruksi Faro Arm dibagi menjadi 3 bagian : Unit mesin

Instalasi pengolah data (PC/Software)

Probe (touch probe, copy probe, un-direct probe, dsb)Prinsip kerja Faro Arm sama halnya dengan CMM yaitu kebalikan dari CNC. Pada CNC koordinat yang dimasukkan menghasilkan gerakan pahat (pisau) pada sumbu X, Y dan Z. Sedangkan pada CMM kontak antara probe dengan benda kerja menghasilkan koordinat. Namun yang membedakan antara Faro Arm dengan CMM adalah jika CMM cara pengoperasiannya menggunakan joystick tetapi untuk Faro Arm cara pengoperasiannya dengan cara manual/tangan operator/manusia.Gambar dari Alat Ukur Faro Arm

Langkah-Langkah Mengoperasikan Faro Arm Memasang Perlengkapan Faro Arm

Kabel USB (Konekkan kabel USB ke Notebook atau Computer dengan Mesin) Kabel power ( Konekkan kabel power ke adapter Faro lalu konekkan kemesin Faro). Donggel atau port lock dikonekkan ke komputer . Langkah Menghidupkan (On) dan Mematikan (Off) Faro ArmMenghidupkam Mesin Faro Arm (On) Mesin dihidupkan terlebih dahulu (On)

Software Cam2 Measure dihidupkan (klik Software Cam2 Measure, tunggu sampai layar Cam2 Measure terbuka)

Klik devices di layar Cam2 Measure

Klik device setup

Klik FaroArm-USB- portable Coordinate Measurement Machine

Klik Start (tunggu sampai ada tulusan loaded)

Klik Ok

Pilih menu type ukuran yang akan dipakai

Lalu klik OkMematikan Mesin Faro Arm (Off ) Matikan Software Cam2 Measure Klik File Klik Exit (tunggu sampai Software Cam2 Measure hilang dari desktop) Matikan Mesin Faro Cabut kabel USB (simpan pada tempat yang disediakan) Cabut donggel atau Portlock (simpan ditempat yang aman) Matikan Notebook atau Computer