paparan kadinkes sulawesi barat pada rakerkesda
TRANSCRIPT
Peringkat IPKM Kab di SULBARRiskesdas 2007
Kab/kota IPKM Rank Nas
Majene 0,509314 221
Polewali Mamasa 0,446343 322
Mamasa 0,301325 430
Mamuju 0,371524 412
Mamuju Utara 0,377814 405
STATUS GIZI BALITA
Prevalensi balita gizi buruk dan
kurang
Penimbangan balita secara rutin
target
(target nasional : 75%
(Target Sulbar : 76,08)
Prevalensi Gizi Kurang 20103
0.5
29
.4
29
.1
27
.6
26
.5
26
.5
26
.5
26
.2
25
.0
23
.7
23
.6
22
.9
22
.8
21
.4
20
.5
19
.9
19
.6
18
.5
17
.9
17
.1
17
.1
17
.1
16
.2
16
.2
15
.7
15
.3
14
.9
14
.0
13
.4
13
.0
11
.3
11
.2
11
.0
10
.6
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
NTB
NTT
KalB
ar
KalT
im
SulT
eng
Pap
Bar
Go
ron
talo
Mal
uku
SulS
el
NA
D
Mal
Ut
KalS
el
SulT
era
Sum
ut
SulB
ar
Sum
Sel
Jam
bi
Ban
ten
IND
ON
ESIA
Jati
m
Sum
Bar
KalT
im
Pap
ua
Ria
u
Jate
ng
Ben
gku
lu
BaB
el
Kep
Ri
Lam
pu
ng
Jab
ar
Jaka
rta
DI Y
ogy
a
Bal
i
Sulu
t
Rata-rata Nasional 2010 17.9 %
Cakupan imunisasi
Campak Per September
2012
Vs
2011
Cakupan Desa UCI Per 2011
Cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan
Cakupan kunjungan neonatus 1
(Per September
2012)
PENCAPAIAN PESERTA KB BARU PER ALKON s.d. SEPTEMBER 2012
JUMLAH% THD
KKP
%THD
PPM% MIX
IUD 1.770 950 1.708 96,5 179,8 3,9
MOW 250 90 296 118,4 328,9 0,7
IMPLANT 3.610 2.200 2.860 79,2 130,0 6,5
SUNTIK 7.330 7.330 14.199 193,7 193,7 32,4
PIL 18.610 18.610 14.037 75,4 75,4 32,0
MOP 170 140 195 114,7 139,3 0,4
KONDOM 13.970 1.960 10.519 75,3 536,7 24,0
TOTAL 45.710 31.280 43.814 95,9 140,1 100,0
PRIA 14.140 2.100 10.714 75,8 510,2 24,5
WANITA 31.570 29.180 33.100 104,8 113,4 75,5
MKJP 5.800 3.380 5.059 87,2 149,7 11,5
ALKON KKP PPM
PENCAPAIAN PB
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) TBMenurut Kabupaten Tahun 2011
Angka Keberhasilan PengobatanTB BTA Positif Sulbar Tahun 2012 (Tw 1-3)
PENANGANAN HIV-AIDSPer September 2012
PROGRAM
INDIKATORTARGET
REALISASI%
CAPAIAN
IMS Jumlah kasus IMS ygdiobati
249 123 49 %
VCT Jmlah org pd klmpok Ristiyg mendapat tes HIV & mengetahui hasilnya
498 59 12 %
ARV Jumlah orang dewasa & Anak2 yg mendapat perawatan HIV yg sedang menerima
Profilaksis Kotrimoksasol
66 4 6 %
Telah ditemukan 10 HIV Positif dari estimasi 75 Kasus yang telah di temukan melalui tes VCT.
JUMLAH KASUS POSITIF MALARIATAHUN 2011 PROVINSI SULAWESI BARAT
KAB API
Majene 0,5
Polman 0,3
Mamasa 1,8
Mamuju 4,9
Matra 6,5
Zona Merah = API ≥ 5 o/00
Zona Kuning = API 1 - 5 o/00
Zona Hijau = API ≤ 1 o/00
JUMLAH PUSKESMAS, PKM PERAWATAN DAN PKM PONED
PKM Provinsi : 91PKM Perawatan : 35
Pustu : 221Poskesdes : 334
GAMBARAN RUMAH SAKIT UMUM PEMERINTAH DAN SWASTADI PROVINSI SULAWESI BARAT
NOR
RUMAH SAKIT KLASIFIKASI STATUS AKREDITASI KETERANGAN
1 RSUD MAJENE KELAS C Terakreditasi 5 Jenis Pelayanan-
2 RSUD POLEWALI MANDAR KELAS C Terakreditasi 5 Jenis Pelayanan PONEK
3 RSUD MAMUJU KELAS D Terakreditasi 5 Jenis Pelayanan PONEK
4 RSUD MAMUJU UTARA - --
5 RSU PROV SULBAR - - -
6 RSUD MINAKE MAMASA - --
7 RS BANUA MAMASE - --
KETERSEDIAAN TENAGA STRATEGIS
ANGGARAN PERKAPITA OBAT MENURUT KABUPATEN PROVINSI SULAWESI BARAT
GERAKAN PENINGKATAN IPKM PROVINSI SULAWESI BARAT
• Kala Karya tingkat Kabupaten danprovinsi
• Booster (Penguatan Kalakarya) tingkatKab dan Provinsi
• Supervisi fasilitatif dari KementerianKesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi
• Booster (penguatan) Kalakarya di 3 kabupaten untuk melihat inovasi danperan serta masyarakat untuk keluar dari Daerah Bermasalah Kesehatan
• Booster kalakarya tingkat provinsi
• Fasilitasi Penanggulangan Daerah Bermasalah pada Masyarakat Adat SukuBunggu di Mamuju Utara
• Mini Kalakarya tingkat Puskesmas
• Pemantauan Standar Pelayanan Melalui data Kohor di Puskesmas
• Pelatihan Kader Posyandu
• Monitoring dan evaluasi Program Terpadu
• Pelayanan Kesehatan pada Daerah terpencil perbatasan dan Kepulauan yangdirangkaikan dengan On The Job Training dokter Spesialis kepada petugaskesehatan di daerah DTPK.
• Dan pada bulan November ini akan dilakukan Booster kala karya kab. Mamujudan Kalakarya non DBK kab. Majene
INOVASI PROGRAM PENANGGULANGAN DBK-SULBAR
INOVASI MAMUJU UTARA
NO PROGRAM SASARAN SEDANG AKAN
1GERAKAN TIMBANGDESA SMART
SELURUH BALITA DESA
V
2PEMANTAUN STANDAR PELAYANAN MELALUI KOHORT
NAKES V
3CSR PENANGGULANGAN GIZI BURUK
GIBUKUR V
4ADD DESA UNTUK KESEHATAN
PEMERINTAH DESA V
5ADVOKASI KESEHATAN TOMA /ADAT
TOMA DAN TODAT, PEMDES DAN KECAMATAN
V
6PEMBERDAYAAN KADER (INSENTIF DARI APBD)
SELURUH KADER AKTIF
V
SEDANG AKAN DATANG
Terbentuknya tim Kabupaten (Tim Penanggulangan Gibukur)
Penanggulangan Gibukur secara terpadu
Penempatan tenaga bidan secara proporsional Pemberdayaan Bidan Swasta
Pemberdayaan Kader (Insentif Kader)
Kejar Timbang dan Imunisasi Memaksimalkan pemanfaatan Dana BOK
Pendampingan Puskesmas oleh Kabupaten
Penguatan program DBK pada pelaksanaanLokmin
Pembangunan Rumah Sakit Pratama
Integrasi program raskin dan kesehatan
INOVASI POLMAN
INOVASI MAMASA
• Kejar timbang di RumahIbadah
• Penyuluhan tokoh agama
• Membuat rancanganrumah tunggu
• Revilatasi posyandu
• Kerjasama lintas sektor( Dinas sosial, BadanKetahananPangan, Pertanian, Peternakan, Diknas
• Peraturan Desa mengenaipemberdayaanmasyarakat
• Alokasi Dana ADD untukPegembangan posyandu
SEDANG BERLANGSUNG YANG AKAN DATANG
INOVASI MAMUJU
NO PROGRAM SASARAN SEMENTARAAKAN
DILAKSANAKAN
1 Peran serta dasawismauntk pelacakan kasus giziburuk dan bumil risti
Bumil, bayi, balita
V
2 Kejar timbang 30 desasiaga aktif
Bayi danbalita V
SEDANG AKAN DATANG
Tim terpadu PDBK Provinsi BOOSTER
Fasilitasi Kalakarya tingkat kabupaten dan Puskesmas
Integrasi Program dan Kegiatan UntukIntervensi 10OO Hari Pertama
Pelatihan Kader (berapa ) Integrasi Program DTPK dan PDBK
Pemanfaatan Kohort sebagai sumber data utama
Bedah data program terpadu tktkabupaten
Fasilitasi lokakarya kualitas yankeskomunitas adat di matra
INOVASI PROVINSI
PEDIKSI RANGKING IPKM SULBAR (2013)
2007
221
322
430
412
405
2013
45
102
206
201
82
DUKUNGAN SARANA DAN TENAGA
• Kebutuhan Sarana dan Prasarana UntukPelayanan Kesehatan Dasar dan RujukanMelalui E- Planning Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (meningkatkan koordinasi kabupaten dan propinsi)
• Pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan Strategis pada daerah terpencil dan sangat terpencil.
Harapan Dukungan Kementerian Kesehatan
• Tersedianya fasilitas : BPOM, BAPELKES, LABKESDA, KKP, UTD Provinsi, BATRA, RS Khusus
• Alokasi Anggaran untuk peningkatan IPKM
• Pelayanan Daerah Terpencil Perbatasan dankepulauan dengan penguatan padaPelayanan kesehatan bergerak /flying health care.
• Peningkatan status Rumah Sakit Regional dan Rumah sakit daerah di Sulawesi Barat