info rakerkesda - dinkes.papuabaratprov.go.id · acara pemberian penghargaan kegiatan atas prestasi...
TRANSCRIPT
PAMERAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
RAKERKESDAR A P A T K E R J A K E S E H A T A N D A E R A H
Senin - Rabu, 25 s.d. 27 Maret 2019Royal Mamberamo Hotel
Kota Sorong, Prov. Papua Barat
DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA BARAT
Info
TIM
REDAKSI
PelindungOtto Parorrongan, S.K.M, M.MKes.
Penasehatdr. Arnoldus Tiniap, M.Epid.Petrus Hosyo, S.Sos, M.Kes.dr. Victor Eka Nugrahaputra, M.Kes.dr. Nurmawatidr. Feny Mayana Paisey, M.Si.
Penanggungjawabdr. Siti Ramlah Saifoeddin, MPH.
RedaksiPanitia Rakerkesda Th. 2019
EditorPanitia Rakerkesda Th. 2019
Redaktur PelaksanaTim Publikasi dan DokumentasiRAKERKESDA 2019
SekretariatEdi Sunandar, S.T, M.Si.
Redaksi Menerima Saran dan Kritikuntuk Info RAKERKESDA 2019
Kirimkan ke alamat redaksi :Kantor Dinas Kesehatan
Provinsi Papua BaratJl. Brigjen Marinir (Purn) Abraham
O. Atururi, Arfai, Manokwari, 98315.
Paparan 1Strategi Nasional Pencegahan & Pengendalian Penyakit
11
Paparan 2Penguatan SIKDA GenerikModul Puskesmas
12
Paparan 3Penguatan KolaborasiProvinsi dan KabupatenKota dalam peningkatanpelayanan kesehatanmenuju cakupankesehatan semesta
13
Acara
Kegiatan
Peninjauan
PameranLokasi Pelataran ParkirHotel Royal Mamberamo
10
Laporan
PenyelenggaraOleh Kepala DinasKesehatan Papua Barat
01
PembukaanOleh GubernurPapua Barat
05
RAKERKESDA
TAHUN 2019
KOLABORASI
PUSAT, PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
DALAM PENGUATAN
PELAYANAN KESEHATAN
MENUJU CAKUPAN
KESEHATAN SEMESTA
Paparan 4Upaya-Upaya AkselerasiDinas Kesehatan Kota Sorong
13
Paparan 5Kebijakan Pembangunan Kesehatan di Provinsi Papua Barat
13
NotulensiNotulensi Paparan 1, 2, 3, 4 dan 5
16
Penyerahan SertifikatPenyerahan SertifikatAkreditasi Puskesmas
38
Diskusi
KelompokPembagian KelompokHasil Diskusi Kelompok
39
Acara
Kegiatan
Panggung HiburanArtis Lokal Papua BaratPembagian PialaDoorprize
67
ADINKESPemilihan PengurusAdinkes Papua Barat 2019 s.d 2023
58
Pameran
Pembangunan
KesehatanPemenang 1,2 dan 3Peserta Pameran
62
Acara
KegiatanPemberian PenghargaanAtas Prestasi Dinas KesehatanKabupaten/Kota
RekomendasiRekomendasi RakerkesdaTh. 2019
48
PENDAHULUANRapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) merupakan agenda tahunan pada DinasKesehatan Provinsi Papua Barat sebagai forum komunikasi, konsultasi, konsolidasi dansinkronisasi program-program kesehatan antara Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, danUnit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan dan seluruh Stakeholder terkait yangberperan serta dalam pembangunan kesehatan.
Tahun ini merupakan pelaksanaan Rapat kerja kesehatan daerah yang ke-8, di manatahun 2012 dilaksanakan di Kabupaten Manokwari, tahun 2013 di Kabupaten RajaAmpat, tahun 2014 di kabupaten Teluk Bintuni, tahun 2015 di Kota Sorong, tahun 2016di Kabupaten Kaimana, tahun 2017 di Kabupaten Sorong, tahun 2018 dilaksanakan diKabupaten Fakfak dan tahun ini 2019 yang sedianya akan dilaksanakan di KabupatenSorong Selatan, tetapi karena alasan teknis sehingga dipindahkan ke Kota Sorong.
Dasar pelaksanaan kegiatan ini tertuang dalam Undang - Undang Nomor 25 tahun2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dengan target indikator,Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional III dan Rencana StrategisKementerian Kesehatan 2015 – 2019 yang diharapkan akses masyarakat terhadappelayanan kesehatan semakin berkualitas.
Awalnya Kabupaten Sorong Selatan dipilih sebagai tuan rumah Rapat Kerja KesehatanDaerah tahun 2019 ini karena sesuai dengan kesepakatan pada Rapat Kerja KesehatanDaerah Tahun 2018 di Kabupaten Sorong.
01
Kepala Dinas Kesehatan Papua BaratOtto Parorrongan, S.K.M., M.MKes Laporan
Penyelenggaraan
RAKERKESDA Th.2019
Kepala Dinas
Laporan Penyelenggara
Tema yang ditetapkan dalam Rakerkesda tahun 2019 adalah :” KOLABORASI PUSAT, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DALAM PENGUATANPELAYANAN KESEHATAN MENUJU CAKUPAN KESEHATAN SEMESTA ” yang merujukpada Tema Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2019. Dengan tema ini diharapkanterjadi kesamaan pandang tentang arah pembangunan kesehatan, sehingga dapatberkolaborasi dan berkoordinasi dalam hal pelaksanaan, pengendalian, danpengawasan jalannya pembangunan kesehatan, serta tercapainya percepatanpembangunan kesehatan yang pada akhirnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakatyang ada di Tanah ini.
Penyelenggaraan RAKERKESDA Th.2019
Laporan
Kepala Dinas
PESERTAPeserta RAKERKESDA yang hadir teridiridari :A. Peserta Provinsi
1. Kepala Dinas Kesehatan2. Sekretaris3. Kepala Bidang Sumber Daya
Kesehatan4. Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan5. Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit6. Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat7. Kasubag. Program, Informasi dan
Hubungan Masyarakat8. Kasubag. Hukum, Kepegawaian
dan Umum9. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan
Primer10. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga
dan Gizi11. Kepala Seksi Surveilans dan
Imunisasi12. Kepala Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular13. Bendahara Pengeluaran14. Staf Program, Informasi dan
Humas15. Staf Keuangan dan Pengelolaan
Aset16. Staf dari Sekretariat dan 4 Bidang
B. Unsur Legistatif-
C. Unsur Eksekutif, lintas sektor1. Perwakilan Kepala Bappeda
Provinsi Papua Barat2. Perwakilan Kakesdam Kodam
Kasuari XVIII3. Kabid Dokes Polda Papua Barat4. Kepala Badan Pemberdayaan
Perempuan dan PerlindunganAnak Provinsi Papua Barat
5. Perwakilan Kepala BKKBN PapuaBarat
6. Kepala Balai POM Papua Barat7. Kepala KKP Manokwari8. Kepala KKP Kota Sorong9. BPJS Manokwari10.BPJS Sorong11.Direktur Poltekes Kementerian
Kesehatan Papua Barat12.Komisi Penanggulangan AIDS
Provins Papua Barat13.Palang Merah Indonesia Provinsi
Papua Barat14.Organisasi Profesi (IDI, IBI, PPNI
dan PERSI)15.BP Tangguh dan Donor asing16.Media Cetak dan Elektronik
02
03
Penyelenggaraan RAKERKESDA Th.2019
Laporan
Kepala Dinas
D. Peserta Kabupaten/KotaDinas Kesehatan Kabupaten/Kota :1. Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota2. Pejabat Es. III3. 13 Kepala Puskesmas dari
Kabupaten Sorong SelatanRSUD Kabupaten/Kota :1. Direktur RSUD Kab/Kota dan 3
Direktur RS TNIE. Peserta Lokal dari Kota Sorong
Dengan total seluruh pesertaberjumlah 132 orang
NARASUMBER1. Direktur Pencegahan dan
Pengendalian Masalah KesehatanJiwa dan Napza, KementerianKesehatan RI
2. Pusat Data dan Informasi,Kementerian Kesehatan RI
3. Kepala Dinas Kesehatan ProvinsiPapua Barat
4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong5. Perwakilan Bapeda Provinsi Papua
Barat
MATERI1. Strategi Nasional Pencegahan &
Pengendalian Penyakit.2. Penguatan SIKDA Generik Modul
Puskesmas3. Penguatan Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam peningkatanpelayanan kesehatan menujucakupan kesehatan semesta
4. Upaya-Upaya Akselerasi DinasKesehatan Kota Sorong dalampenurunan stunting, Angka KematianIbu dan Neonatal, EliminasiTuberculosis dan peningkatancakupan serta mutu imunisasi
4. Sinergi Provinsi dan Kabupatendalam perencanaan danpenganggaran APBD sebagai upayaImplementasi SPM
TEMPAT DAN WAKTUKegiatan Rapat Kerja Kesehatan DaerahTahun 2019 dilaksanakan pada tanggal25 - 27 Maret 2019, bertempat di HotelRoyal Mamberamo, Kota Sorong.
PROSES PERTEMUANTahapan penyelenggaraan terdiri dari:Hari ke – 11. Registrasi peserta2. Pertemuan Prarakerkesda dengan
Pembina Wilayah3. Pembukaan4. Dinskusi Panel dengan Materi : Strategi Nasional Pencegahan &
Pengendalian Penyakit. Penguatan SIKDA Generik Modul
PuskesmasHari ke – 2Diskusi Panel dengan materi:1. Penguatan Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam peningkatanpelayanan kesehatan menujucakupan kesehatan semesta
2. Upaya-Upaya Akselerasi DinasKesehatan Kota Sorong dalampenurunan stunting, Angka KematianIbu dan Neonatal, EliminasiTuberculosis dan peningkatancakupan serta mutu imunisasi
3. Kebijakan Nasional PenurunanStunting
04
Penyelenggaraan RAKERKESDA Th.2019
Laporan
Kepala Dinas
2. Diskusi Kelompok, Persentasi danA. Tanya jawab:
Sinergi Provinsi dan Kabupatendalam perencanaan danpenganggaran APBD sebagaiupaya Implementasi SPM
Rencana Aksi PenurunanStunting, Penurunan AKI danAngka Kematian neonatus,Eliminasi Tuberkulosis danpeningkatan mutu imunisasi diProvinsi Papua Barat”
B. Pemilihan Pengurus AdinkesPapua Barat
C. Perumusan rekomendasi hasilRakerkesda.
Hari ke – 3Penutup
PEMBIAYAANPembiayaan Rapat Kerja KesehatanDaerah Tahun 2019 dibebankan padaDPA APBD Dinas Kesehatan ProvinsiPapua Barat Tahun 2019.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASITerlampir (Lihat RekomendasiRAKERKESDA Th.2019)
Paduan Suara dibawakan oleh POLTEKES
Sorong, Papua Barat
Provinsi Papua Barat telah menjadi Provinsi ke-4 (empat) yang berhasil memastikanminimal 95% dari penduduknya terjamin pembiayaan kesehatannya melaluikepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional, atau yang kita kenal dengan UniversalHealth Coverage (UHC). Bahkan pada tanggal 23 Mei 2018, Gubernur Papua Barattelah menerima JKN-KIS Award dari Presiden Republik Indonesia. Tentunya hal inipatut kita syukuri dan banggakan. Namun, pada saat yang sama kita menyadaribahwa kepada Pemerintah Daerah dituntut untuk dapat menyediakan pelayanankesehatan yang bermutu, mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif danrehabilitatif. Jadi, “cakupan kesehatan semesta” sebagaimana tercantum dalam subtema Rakorniskesda ini tidaklah bermakna sempit sebagai hanya terjaminnyapembiayaan kesehatan seluruh penduduk suatu wilayah, tapi juga adalah tersedianyapelayanan kesehatan bermutu bagi seluruh penduduk.
Rakerkesda Tahun 2019
Syaloom, Assalamualaikum Wr. Wb,Om Swastyastu, Namo Budaya, danSalam Kebajikan.
Mengawali sambutan ini, saya mengajak kitasemua untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kitasemua diberikan kesempatan dan kekuatanuntuk menghadiri Rapat Kerja KesehatanDaerah Tahun 2019 di Kota Sorong.
Bapak/Ibu yang saya hormati;Saya mengapresiasi Dinas Kesehatan ProvinsiPapua Barat yang pada tahun ini mengangkatsub tema Rakerkesda yaitu pada aspekKolaborasi antara Pusat, Provinsi danKabupaten/Kota sebagai kelanjutan dari temaRakerkesnas bulan Februari yang lalu.Pembangunan kesehatan di wilayah ProvinsiPapua Barat tentunya tidak hanya menjaditanggung jawab Pemerintah Pusat danPemerintah Provinsi saja, tetapi juga menjaditanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kotabeserta perangkatnya sampai tingkat kampung.Masing-masing tingkatan pemerintahan harusmenjalankan tugasnya sesuai kewenangannyasebagaimana diatur dalam regulasi yangberlaku saat ini. Jika ada pihak yang tidakmenjalankan tugasnya dengan baik, makatarget pembangunan kesehatan yang telahditetapkan dalam RPJMD tidak dapat dicapai.
Sambutan Gubernur Papua Barat diwakili
oleh Bapak Niko Tike Untung, Selaku Staf
Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan di
Ruang Pertemuan Royal Mamberamo Hotel
25 Maret 2019.
SambutanGubernur Papua Barat
05
Pembukaan Acara
Dr. Niko Tike Untung, SE.
Permasalahan kesehatan yang masihmuncul di Provinsi Papua Barat tentunyamembutuhkan kontribusi sektor laindalam upaya penanggulangannya.Kolaborasi dengan pemangkukepentingan di luar sektor kesehatanharus dijalin dengan harmonis. Aksesterhadap fasilitas pelayanan kesehatantentunya tidak bisa dilakukan masyarakatdengan mudah, bila sarana transportasikurang memadai. Pelayanan kesehatanmelalui penggunaan teknologiinformatika, seperti telemedicine,tentunya tidak bisa dilakukan tanpaketersediaan koneksi internet yang baik.Ketersediaan jamban sehat dan air bersihmutlak diperlukan dalam penyediaanrumah sehat bagi masyarakat.Memperbaiki status gizi masyarakatmembutuhkan ketahanan pangan yangkuat, peningkatan pendapatan danpendidikan masyarakat. Mencegahmeningkatnya kasus penyakit tidakmenular, seperti melalui GerakanMasyarakat Hidup Sehat (Germas), perluterus digelorakan. Contoh-contoh yangsaya sampaikan tadi menunjukkanbahwa jajaran kesehatan perlu didukungoleh sektor lainnya untuk akselerasipenuntasan permasalahan kesehatan diwilayah kita.
Kolaborasi-kolaborasi lainnya juga perlumulai dibangun, baik denganmasyarakat, pihak swasta maupundengan pihak mitra pembangunan.Kolaborasi-kolaborasi yang sudah adaperlu dibina dan diperkuat.
Rakerkesda Tahun 2019
SambutanGubernur Papua Barat
Bapak/Ibu sekalian yang saya kasihi;Pada sambutan pembukaanRakorniskesda bulan Maret 2018 diFakfak yang lalu, saya menyampaikanbahwa Provinsi Papua Barat telahmenjadi Provinsi ke-4 (empat) yangberhasil memastikan minimal 95% daripenduduknya terjamin pembiayaankesehatannya melalui kepesertaanJaminan Kesehatan Nasional, atau yangkita kenal dengan Universal HealthCoverage (UHC). Bahkan pada tanggal23 Mei 2018, Gubernur Papua Barattelah menerima JKN-KIS Award dariPresiden Republik Indonesia. Tentunyahal ini patut kita syukuri dan banggakan.Namun, pada saat yang sama kitamenyadari bahwa kepada PemerintahDaerah dituntut untuk dapatmenyediakan pelayanan kesehatan yangbermutu, mulai dari upaya promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif. Jadi,“cakupan kesehatan semesta”sebagaimana tercantum dalam sub temaRakorniskesda ini tidaklah bermaknasempit sebagai hanya terjaminnyapembiayaan kesehatan seluruhpenduduk suatu wilayah, tapi jugaadalah tersedianya pelayanan kesehatanbermutu bagi seluruh penduduk.
06
Pemberian Penghargaan
Atas Prestasi Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Saya mengapresiasi semua Rumah Sakitmilik Pemerintah Daerah dan beberapaRumah Sakit milik TNI AL, BUMN danswasta yang telah terakreditasi olehKomisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).Sehingga, kita tidak mendengar adapemutusan kerja sama dengan BPJSKesehatan di Provinsi kita, sebagaimanakita ikuti di media massa telah terjadi dibeberapa Provinsi lainnya. Hampirsepertiga dari seluruh Puskesmas diProvinsi Papua Barat juga telahterakreditasi oleh Komisi AkreditasiFasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.Masih sekitar 100 lebih Puskesmas yangharus ditingkatkan mutu layanannyamelalui akreditasi dalam dua tahun kedepan.
Saya perlu ingatkan bahwa sertifikat darilembaga-lembaga akreditasi tersebutmemang menunjukkan adanyapengakuan eksternal dan independenatas mutu layanan kita, namun yang jugaperlu diperhatikan adalah pengakuandari pengguna layanan, termasuk pasiendan keluarganya. Oleh karena itu,pengakuan akreditasi fasilitas pelayanankesehatan yang telah diraih tersebutharus dibuktikan sepanjang waktu sesuaidengan pelayanan kesehatan yangdiberikan.
Bapak/ibu sekalian yang berbahagia;Pada tahun lalu telah disusun RencanaAksi Daerah untuk Percepatan EliminasiTuberkulosis, Peningkatan Cakupan danMutu Imunisasi serta Penurunan Stunting(kekerdilan). Terima kasih bahwaRencana Aksi Daerah tersebut tidakhanya menjadi dokumen perencanaan,tetapi juga menjadi aksi nyata yang telahmembuahkan hasil. Melalui hasil RisetKesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, kitamengetahui bahwa tiga indikator statusgizi balita Provinsi Papua Barat telahmembaik dan cakupan imunisasi dasarlengkapnya juga meningkat jikadibandingkan dengan Riskesdas 2013.Namun, prevalensi tuberkulosis diProvinsi kita justru meningkat. Aksi-aksitersebut perlu terus dilanjutkan. PadaRakorniskesda ini, Bapak/Ibu akanmenindaklanjutinya, termasuk untukupaya penurunan Angka Kematian Ibudan Angka Kematian Neonatus.
Bapak/ibu sekalian;Selanjutnya, saya ingin menyampaikanbeberapa hal lainnya kepada seluruhjajaran kesehatan di Provinsi PapuaBarat :
Rakerkesda Tahun 2019
SambutanGubernur Papua Barat
07
Pemberian Penghargaan Kepada
Media Press Atas Kontribusi
sebagai Media yang Membantu
Melakukan Diseminasi,
Sosialisasi, Edukasi dan Kritik
Membangun dalam Pelaksanaan
serta Pencapaian Target
Kampanye Measles Rubela (MR)
Provinsi Papua Barat Tahun
2018
Pertama, dengan ditambahnya proporsidana Otonomi Khusus keKabupaten/Kota, termasuk untuk sektorkesehatan, maka hendaknya dipastikanbahwa biaya berobat dan rujukan bagiOrang Asli Papua, terutama bagi yangmembutuhkannya, tersedia diKabupaten/Kota pada tahun ini dantahun-tahun selanjutnya. Hal ini sesuaidengan Surat Gubernur Papua Baratnomor 900/1804/G-PB/2018 tanggal 4Desember 2018 kepada seluruhBupati/Walikota. Pemerintah Provinsimelalui Dinas Kesehatan Provinsi PapuaBarat tidak lagi mengalokasikannya.
Kedua, bagi Kabupaten/Kota yang premiJKN-KISnya masih ditopang olehPemerintah Provinsi dalam dua tahunterakhir ini, hendaknya mulai tahundepan sudah dibayarkan oleh PemerintahKabupaten/Kota masing-masing. UHCharus tetap kita pertahankan. Upayakanjuga perlindungan pembiayaankesehatan bagi penduduk non OAP yangtidak mampu, sehingga ada keadilanbagi semuanya.
Ketiga, pastikan keamanan dankenyamanan bagi para tenagakesehatan yang bekerja, baik diPuskesmas, Rumah Sakit maupun difasilitas pelayanan kesehatan lainnya,dapat dijamin. Insidens-insidens sepertiyang pernah terjadi di Raja Ampat,Fakfak, Manokwari, Sorong Selatan ataulainnya tidak semestinya terjadi.Tingkatkan komunikasi dan kerja samadengan masyarakat dan pihak-pihakterkait, supaya insidens-insidens tersebuttidak terulang.
Keempat, Sukseskan pelaksanaanSubPIN bulan April dan Mei mendatang,demi melindungi generasi penerus diTanah Papua dari ancaman virus polioliar. Kolaborasikan secara baik, segalasumber daya di Pusat, Provinsi danKabupaten/Kota, supaya diperoleh hasilyang maksimal.
Kelima, Peraturan Pemerintah nomor 2tahun 2018 tentang Standar PelayananMinimal telah mulai diberlakukan.Sebagai sektor yang merupakan UrusanPemerintahan Wajib, sektor kesehatanjuga harus memenuhi SPM. Sesuai pasal19, Gubernur sebagai wakil PemerintahPusat melaksanakan pembinaan danpengawasan penerapan SPM DaerahKabupaten/Kota secara umum danteknis, selain terhadap penerapan SPMProvinsi sendiri. Oleh karena itu,hendaknya segala daya dan upayadikerahkan untuk memenuhi SPMkesehatan yang merupakan hakpenduduk di wilayah masing-masing.
Keenam, sediakanlah sumber dayamanusia kesehatan yang kompeten yangpatuh akan standar; sediakanlah sarana,prasarana, peralatan kesehatan yangaman dan laik pakai; serta sediakanlahjuga farmasi yang memenuhi kebutuhanmedis. Jangan ada lagi tenagakesehatan yang menjalankan profesinyatanpa Surat Ijin Praktik atau melanggarStandar Operasional Prosedur (SOP).
Rakerkesda Tahun 2019
SambutanGubernur Papua Barat
08
Rakerkesda Tahun 2019
SambutanGubernur Papua Barat
Jangan ada lagi fasilitas pelayanankesehatan yang tidak sesuai standarbangunan, prasarana dan alatkesehatannya. Jangan ada lagikekurangan jumlah dan jenis obat,sehingga pasien tidak bisamemperolehnya atau beredar obat yangsudah kadaluwarsa atau dokter tidakdapat meresepkan obat sesuai indikasimedis. Manfaatkan berbagai sumberdana yang tersedia di daerah denganperencanaan yang tepat yang berbasisbukti.
Bapak/Ibu peserta Rakerkesda yang sayabanggakan;Sebelum mengakhiri sambutan ini, sayaingin mengucapkan terima kasih kepadaseluruh Kepala Dinas KesehatanKabupaten/Kota, pimpinan Rumah Sakit,serta seluruh pimpinan instansipemerintah dan non pemerintah terkaitbidang kesehatan beserta seluruhjajarannya atas kerja bersama yangsudah dilakukan selama ini, dan sayaucapkan “Selamat Mengikuti RapatKerja”. Mari kita “Membangun denganhati, mempersatukan dengan kasih,menuju Papua Barat yang Aman,Sejahtera dan Berwibawa”
Pada akhirnya, dengan memohonpertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa,pada hari ini, Selasa tanggal 26 Maret2019, “Rapat Kerja Kesehatan DaerahProvinsi Papua Barat Tahun 2019”dengan resmi saya nyatakan dibuka.Kiranya Tuhan memberkati seluruh karyadan pengabdian kita. Terima kasih.
Syaloom, Wasalamualaikum Wr.Wb.,Om Santi Santi Santi Om,
Namo Budaya, Salam Kebajikan.
Kota Sorong, 25 Maret 2019
GUBERNUR PAPUA BARATCap/Ttd
Drs. Dominggus Mandacan
09Peninjauan Pameran Stand
Gabungan LSM dan KPA
Kota Sorong, Papua Barat
Peninjauan Pameran Pembangunan Kesehatan Rakerkesda 2019
Kunjungan diawali pada Stand DinasKesehatan Kabupaten Raja Ampat dari18 Stand yang berpartisipasi padaPameran Pembangunan Kesehatansebagai bagian dari acara Rapat KerjaKesehatan Daerah (RAKERKESDA) Tahun2019 yang dilaksanakan di PelataranParkir Hotel Royal Mamberamo KotaSorong. Pada Pameran kali ini turut sertaLSM, Perusahaan Alat Kesehatan danProduk Kesehatan lainnya yangmenambah kemeriahan jalannyapelaksanaan pameran.
Pelaksanaan pameran berlangsung daritanggal 25 Maret sampai dengan 26Maret 2019. Kemeriahan acara semakinsemarak dengan adanya hiburan musikdan penyanyi artis lokal bagi masyarakatKota Sorong ditambah lagi adanyadoorprize bagi pengunjung pameran.Dilaksanakannya Pameran PembangunanKesehatan pada RAKERKESDA tahun inibertujuan agar masyarakat lebihmengenal program-program serta inovasipelayanan kesehatan yang dilaksanakanoleh Provinsi dan Kabupaten/Kota.Pada peserta pameran kali ini jugadilaksanakan perlombaan stand pameranterbaik yang dinilai oleh tim juriberdasarkan isi materi pesan, inovasi,penguasaan materi, keindahan dankebersihan stand pameran.
Gubernur Papua Barat yang diwakili oleh Bapak Dr. Niko Tike Untung, SE. selaku StafAhli Bidang Ekonomi Pembangunan beserta rombongan melakukan kunjunganpameran pembangunan kesehatan di pelataran parkir Hotel Royal Mamberamo, KotaSorong.
10
“Membangun denganhati, mempersatukandengan kasih, menujuPapua Barat yangAman, Sejahtera danBerwibawa”
Dengan SatuTujuan Mari Kitorang Bersama
Senin, 25 Maret 2019 Paparan - 1 Strategi Nasional
Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
DR. dr Fidiansjah, SpKJ, MPH selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian MasalahKesehatan Jiwa dan NAPZA Kementerian Kesehatan menjelaskan Pencegahan danPengendalian Penyakit Tidak Menular dilakukan melalui intervensi pada penyakit danfaktor resiko diseluruh siklus kehidupan. Upaya dilakukan pada deteksi dini sertaPeningkatan Cakupan dan Deteksi Program. Dukungan Aktif dari Lintas Sektor akanmempercepat pencapaian program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.Operasional sangat bergantung pada agenda setting pimpinan daerah, kepala OPDdan Tokoh Masyarakat atau orang yang mempunyai kewenangan dan kemampuanmenggerakkan masyarakat.
RAKERKESDAR A P A T K E R J A K E S E H A T A N D A E R A H
“Sehat diawali
dari Saya”
11
Senin, 25 Maret 2019 Paparan - 2 Penguatan SIKDA Generik
Modul Puskesmas
Paparan yang dibawakan oleh Narasumber Ibu Dian Sulistiyowati, SKM, MKM. SelakuKepala Sub Bidang Standarisasi Sistem Informasi Pusat Data dan Informasi,Kementerian Kesehatan menitik beratkan pada Pemanfaatan Sikda Generik olehPuskesmas-puskesmas di Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua Barat. Sistem yang selamaini sudah berjalan dengan baik perlu dipelihara agar tetap berjalan secara efektif.Untuk sistem yang belum berjalan optimal, perlu dilakukan penguatan agar bisaberjalan lebih optimal. Penguatan dalam hal implementasi sistem dilakukan setelahmendapat masukan dari hasil monitoring dan evaluasi terhadap implementasi sistem.
RAKERKESDAR A P A T K E R J A K E S E H A T A N D A E R A H
#2020SATUDATAKESEHATAN
12
Penguatan KolaborasiProvinsi dan Kabupaten/Kota dalam peningkatanpelayanan kesehatanmenuju cakupankesehatan semesta
Upaya-Upaya AkselerasiDinas KesehatanKota Sorong
Arah Kebijakan PembangunanKesehatan Th.2020 di ProvinsiPapua Barat
Penguatan KolaborasiKOLABORASI adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapaelemen yang terkait, baik individu,lembaga dan/atau pihak-pihak yangterlibat secara langsung dan tidaklangsung yang menerima akibat danmanfaat.
“ Alone we can do so littletogether we can do so much ”
Upaya Akselerasi DinkesKota SorongUpaya Akselerasi Dinas Kesehatan KotaSorong dalam Penurunan Stunting,Angka Kematian Ibu dan Neonatal,Eliminasi Tuberculosis, dan PeningkatanCakupan serta Mutu Imunisasi.
Permasalahan Bidang Kesehatan :1. Fasilitas
• Belum semua Kabupaten adaRumah Sakit;
• Belum Optimal Sarana danPrasarana Kesehatan
2. SDM• Kurangnya Tenaga Dokter Umum,
Dokter Spesialis dan Dokter Gigi;• Belum meratanya Penempatan
Dokter dan Tenaga Medis diseluruh Kabupaten/Kota
• Kualitas Tenaga Medis yangrendah
3. Derajat Kesehatan• Masih rendahnya kesadaran
masyarakat untuk hidup sehat;• Masih rendahnya pemahaman
masyarakat untuk menggunakanfasilitas kesehatan
Selasa, 26 Maret 2019Paparan – 3,4, dan 5
3
4
5
Arah KebijakanPembangunan Kesehatan
RAKERKESDAR A P A T K E R J A K E S E H A T A N D A E R A H
13
“ Jika sendiri kita hanya dapat berbuat sedikit, tapi bersama kita dapat berbuatbanyak “ karena itu mari kita BERKOLABORASI. Demikian pernyataan Kepala DinasKesehatan Provinsi Papua Barat, Bapak Otto Parorrongan, S.K.M., M.MKes dalamRapat Kerja Kesehatan Daerah (RAKERKESDA) Tahun 2019. Beliau jugamenyampaikan dalam paparannya bahwa nilai yang mendasari dalam kolaborasiyaitu adanya tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses,saling memberikan manfaat serta kejujuran. Adanya keterbatasan atau disparitaskesehatan sehingga perlu adanya KOLABORASI untuk mengatasi permasalahan dantantangan kesehatan.
Kolaborasi juga perlu dijalin dengan Organisasi Profesi, Asosiasi Fasilitas Kesehatan,Lembaga Kesehatan Lainnya, Sektor Non Kesehatan, Lembaga Keagamaan,Lembaga Mitra, Swasta, dll. Dalam paparan panel-2 ini juga sebagai narasumberPlt. Kepala Dinas Kota Sorong, Bapak Hermanus S. Kalasuat S.ST, menjelaskan terkaitupaya akselerasi dalam penurunan stunting, angka kematian ibu dan neonatal,eliminasi tuberculosis dan peningkatan cakupan serta mutu imunisasi. Salah satunyabeliau menjelaskan penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untukmeghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuhkembang anak. Beliau menambahkan bahwa trend stunting di kota sorong sudahsemakin menurun, di tahun 2013 persentase stunting Kota Sorong adalah 45,54%menurun di tahun 2017 sebesar 33,70% dan ditahun 2018 yaitu 12,3%.
Paparan – 3,4 dan 5Selasa, 26 Maret 201914
Mari Kita Berkolaborasi
Hadir pula sebagainarasumber dari BAPPEDAProvinsi Papua Barat BidangPembanguan Manusia danMasyarakat, Bapak MenaAzhary S.Sos menyampaikanpada paparannya tentangarah kebijakan pembangunankesehatan tahun 2020 dimanamasih banyak permasalahanterkait kesehatan yangdifokuskan terhadap fasilitas,sumber daya manusia danderajat kesehatan. Adapunstrategi dan kebijakanpemerintah daerah bidangkesehatan, dibagi menjadi 4(empat) kelompok yaitu :
Paparan – 3,4 dan 5Selasa, 26 Maret 2019 15
1. Peningkatan Pelayanan Dasar Untuk Keselamatan Ibu Hamil dan Melahirkan,Menurunkan Angka Kematian Bayi dan Ibu, dan Pelayanan Imunisasi Bayi, Balita danIbu;
2. Upaya Peningkatan Status Gizi Masyarakat, Pemantauan Tumbuh Kembang Balita danPemberian Suplemen Gizi;
3. Pelayanan Kesehatan di Daerah Terpencil dan Akses Fasilitas Dan Sanitasi;4. Peningkatan Kualitas Dan Kuantitas Dokter dan Tenaga Medis.
Kolaborasi Pusat, Provinsi danKabupaten/Kota melalui Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Menuju CakupanKesehatan Semesta
Kota Sorong, 25 s.d 27 Maret 2019
Royal Mamberamo Hotel
http://dinkespapuabarat.orghttp://dinkespapuabarat.wordpress.com
PenghargaanKemenkes RI
diberikan kepadaGubernur Papua
Barat atasKeberhasilan
Mencapai ≥ 95% Cakupan KampanyeImunisasi MR Fase II
Th.2018
Strategi Nasional Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Notulensi Paparan - 1
16
Strategi Nasional Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Notulensi Paparan - 1
17
Strategi Nasional Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Notulensi Paparan - 1
18
Strategi Nasional Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Notulensi Paparan - 1
19
Strategi Nasional Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Notulensi Paparan - 1
20
Penguatan SIKDA Generik
Modul Puskesmas
Notulensi Paparan - 2
21
Penguatan SIKDA Generik
Modul Puskesmas
Notulensi Paparan - 2
22
Penguatan SIKDA Generik
Modul Puskesmas
Notulensi Paparan - 2
23
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Sorongditetapkan oleh dewan juri sebagai Juara III Pameran Pembangunan Kesehatan Th.2019
Penguatan Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam peningkatan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
Notulensi Paparan - 3
24
Penguatan Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam peningkatan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
Notulensi Paparan - 3
25
Penguatan Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam peningkatan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
Notulensi Paparan - 3
26
Penguatan Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam peningkatan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
Notulensi Paparan - 3
27
Penguatan Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam peningkatan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
Notulensi Paparan - 3
28
Penguatan Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam peningkatan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
Notulensi Paparan - 3
29
Penguatan Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam peningkatan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
Notulensi Paparan - 3
30
Penguatan Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam peningkatan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
Notulensi Paparan - 3
31
Penguatan Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam peningkatan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
Notulensi Paparan - 3
32
Dinas Kesehatan Kab. Raja Ampatditetapkan oleh dewan juri sebagai Juara II Pameran Pembangunan Kesehatan Th.2019
Upaya-Upaya Akselerasi Dinas
Kesehatan Kota Sorong
Notulensi Paparan - 4
33
Upaya-Upaya Akselerasi Dinas
Kesehatan Kota Sorong
Notulensi Paparan - 4
34
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Tahun 2020 Provinsi Papua Barat
Notulensi Paparan - 5
35
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Tahun 2020 Provinsi Papua Barat
Notulensi Paparan - 5
36
Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Tahun 2020 Provinsi Papua Barat
Notulensi Paparan - 5
37
Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan ditetapkanoleh dewan juri sebagai Pemenang Lomba PameranPembangunan Kesehatan Th.2019
Penyerahan Sertifikat AkreditasiPuskesmas
Selasa, 26 Maret 2019
Penyerahan
Sertifikat
Kabupaten Maybrat, Puskesmas Aifat – Akreditasi Dasar
38
10 Kabupaten/Kota se-Provinsi PapuaBarat pada RAKERKESDA Tahun 2019menerima Sertifikat Akreditasi Puskesmas.Akreditasi Puskesmas adalah suatupengakuan terhadap hasil dari prosespenilaian eksternal oleh KomisionerAkreditasi terhadap Puskesmas, apakahsesuai dengan standar akreditas yangditetapkan.
15 Puskesmas penerima SertifikatAkreditasi tersebut diantaranya KabupatenSorong Selatan : Puskesmas Moswaren(Madya-reakreditasi), Puskesmas Sawiat(Madya), Puskesmas Teminabuan (Madya);Kabupaten Fakfak : Puskesmas Fakfak Kota(Madya), Puskesmas Kramongmongga(Madya); Kota Sorong : Puskesmas SorongTimur (Madya), Puskesmas Sorong Barat(Dasar); Kabupaten Tambrauw : PuskesmasSausapor (Madya), Puskesmas Syujak(Dasar); Kabupaten Raja Ampat :Puskesmas Waisilip (Madya); KabupatenManokwari : Puskesmas Tanah Rubuh(Madya); Kabupaten Maybrat : PuskesmasAifat (Dasar); Kabupaten Teluk Wondama :Puskesmas Sabubar (Madya); KabupatenKaimana : Puskesmas Waho (Dasar); danKabupaten Sorong : Puskesmas Segun(Dasar)
Saat ini Puskesmas di Provinsi Papua Baratberjumlah 159, dimana sebanyak 51Puskesmas telah terakreditasi : 27Puskesmas Terakreditasi Dasar, 23Puskesmas Terakreditasi Madya dan 1Puskesmas Terakreditasi Utama.
DISKUSI KELOMPOKUpaya Mewujudkan Cakupan Kesehatan Semesta
ISU STRATEGIS
Percepatan
Eliminasi TBC
Peningkatan
Cakupan dan
Mutu Imunisasi
Peningkatan
Pencegahan dan
Pengendalian
PTM
Percepatan
Penurunan
Stunting
Percepatan
Penurunan
AKI dan AKN
PEM
BA
GIA
N K
ELO
MPO
K D
ISKU
SI IS
SUE
STR
ATEG
IS
RA
PAT
KER
JA K
ESEH
ATA
N D
AER
AH
PR
OV
INSI
PA
PUA
BA
RAT
TA
HU
N 2
01
9
39
HASIL DISKUSI ISSUE STRATEGIS KELOMPOK-1 RAPAT KERJA KESEHATAN DAERAH
PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2019
40
TUJUAN1. Peningkatan penemuan kasus;2. Menurunkan angka penularan (droop out);3. Meningkatkan cakupan pengobatan.
KEGIATAN1. Melaporkan kasus TB yang diobati;2. Perlunya regulasi di daerah untuk mengatasi masalah TB;3. Peran RS, PKM perlu dijelaskan masing-masing.
PERANDINKES KAB/KOTA (P2P, YENKES, KESMAS)1. Buat MOU dgn Swasta yg menangani pasien TB (Dewasa & Anak) untuk membuat
laporan ke PKM;2. Menginisiasi agar bersinergi;3. Harus ada tim di daerah dan regulasi;4. Puskesmas agar melatih kader/masyarakat, LSM;5. Mensosialisasikan Form pelaporan yg baku;6. Petugas PKM harus aktif melacak;7. Pembentukan KOPI di propinsi dan Kab/kota;8. Pengambil kebijakan untuk petugas yg dilatih agar tidak dipindahkan dalam waktu
yang singkat;9. Pelacakan kasus kontak erat dan yang mangkir;10.Stigma petugas harus dihilangkan;11.Hasil raker harus ditindak lanjuti & membuat tim di daerah dan membuat regulasi
dan mebuat jadwal.RUMAHSAKIT1. Melaporkan kasus TB;2. Perlunya desentralisasi;3. Hanya RS Kab yang melakukan pelaporan TB RO, RS Manokwari, RS Bintuni, RS
Wondama belum melaporkan.KKP1. Hanya membantu dalam penemuan kasus, bekerjasama dgn pkm setempat.LINTAS SEKTOR1. Dari BPJS membuat peta wilayah daerah yg banyak kasus TB.MITRA1. -
HA
SIL
DIS
KUSI
ISSU
E ST
RAT
EGIS
KEL
OM
POK-
2 R
APA
T K
ER
JA K
ESEH
ATA
N D
AER
AH
PR
OV
INSI
PA
PUA
BA
RAT
TA
HU
N 2
01
9
41
HA
SIL
DIS
KUSI
ISSU
E ST
RAT
EGIS
KEL
OM
POK-
3R
APA
T K
ER
JA K
ESEH
ATA
N D
AER
AH
PR
OV
INSI
PA
PUA
BA
RAT
TA
HU
N 2
01
9
42
HA
SIL
DIS
KUSI
ISSU
E ST
RAT
EGIS
KEL
OM
POK-
3R
APA
T K
ER
JA K
ESEH
ATA
N D
AER
AH
PR
OV
INSI
PA
PUA
BA
RAT
TA
HU
N 2
01
9
43
HA
SIL
DIS
KUSI
ISSU
E ST
RAT
EGIS
KEL
OM
POK-
3R
APA
T K
ER
JA K
ESEH
ATA
N D
AER
AH
PR
OV
INSI
PA
PUA
BA
RAT
TA
HU
N 2
01
9
44
HA
SIL
DIS
KUSI
ISSU
E ST
RAT
EGIS
KEL
OM
POK-
4R
APA
T K
ER
JA K
ESEH
ATA
N D
AER
AH
PR
OV
INSI
PA
PUA
BA
RAT
TA
HU
N 2
01
9
45
HA
SIL
DIS
KUSI
ISSU
E ST
RAT
EGIS
KEL
OM
POK-
4R
APA
T K
ER
JA K
ESEH
ATA
N D
AER
AH
PR
OV
INSI
PA
PUA
BA
RAT
TA
HU
N 2
01
9
46
Upay
aPe
mbe
rday
aan
Regu
lasi &
Man
ajem
enSu
mbe
r day
a (Sa
rpra
s, SD
M, F
arm
alkes
)
Sosia
lisas
i Kela
s Ibu
Ham
ilM
edia
KIE -
Buk
u KIA
- Bi
dan -
Fe, A
sam
Folat
, TT
Peng
enala
n Tan
da B
ahay
a di B
uku K
IAM
edia
KIE -
Buk
u KIA
- Bi
dan
P4K
Stick
er P4
K - B
uku K
IA -
Bida
n & Ka
der
Kam
pung
Siag
a dan
Kelur
ahan
Siag
aSt
rukt
ur Ka
mpu
ng -
Med
ia KI
E - Ta
bulin
- Do
nor D
arah
- Da
solin
Perto
long
an Pe
rsalin
an o
leh N
akes
di Fa
skes
Sura
t Kep
utus
anBi
dan/
Dokt
er, K
it Pe
rsalin
an +
obat
esen
sial y
ang d
iperlu
kan
Kem
itraa
n Bida
n & D
ukun
Pem
buat
an M
oU da
n disa
hkan
oleh
Pem
da se
tem
pat
Bida
n/Du
kun,
Bida
n Kit
Kelua
rga B
eren
cana
Suda
h ada
regu
lasi d
ari B
KKBN
Bida
n, Al
at Ko
ntra
seps
i, Med
ia KI
E
Penin
gkat
an C
akup
an A
NC Te
rpad
uBi
dan/
Dokt
er/P
eraw
at, P
erala
tan s
esua
i SOP
, Quic
k Wins
RTK (
Rum
ah Tu
nggu
Kelah
iran)
Bida
n/Pe
rawa
t, Lo
gistik
, Infra
struk
tur
MTB
S - PS
BINa
kes T
erlat
ih, M
TBS K
it
MTB
MNa
kes T
erlat
ih, M
TBM
Kit
PPIA
- EI
DNa
kes T
erlat
ih, R
eage
n, Ro
tato
r
Man
ajem
en Ko
mpli
kasi
pada
Keha
mila
n & Pe
rsalin
anSp
esial
is Ob
gyn &
Ana
k, Ru
mah
Sakit
Shyp
illis p
ada I
bu H
amil
Dokt
er, A
nalis
, Lab
dan O
bat T
erka
it
Pend
ampin
gan B
umil d
an B
ulin
Bida
n, Ka
der T
erlat
ih
Post
Nata
l Car
eBi
dan d
an D
okte
r
Cata
tan :
Keku
rang
an SD
M ak
an di
koor
dina
sikan
deng
an BK
D
Sura
t Kep
utus
an
Sura
t Kep
utus
an
Dire
ncan
akan
utk d
ibuat
SK pa
da le
vel K
ab&K
ota -
RAD
tingk
at Pr
ovins
i. Opt
imali
sasi
kerja
sam
a sem
ua pi
hak
terk
ait (P
emda
, Sta
keho
lder,
Swas
ta, L
SM da
n
Mas
yara
kat)
Dire
ncan
akan
utk d
ibuat
SK pa
da le
vel K
ab&K
ota -
RAD
tingk
at Pr
ovins
i. Opt
imali
sasi
kerja
sam
a sem
ua pi
hak
terk
ait (P
emda
, Sta
keho
lder,
Swas
ta, L
SM da
n
Mas
yara
kat)
Prom
otif
Prev
entif
Kura
tif
Reha
bilit
atif
HA
SIL
DIS
KUSI
ISSU
E ST
RAT
EGIS
KEL
OM
POK-
5R
APA
T K
ER
JA K
ESEH
ATA
N D
AER
AH
PR
OV
INSI
PA
PUA
BA
RAT
TA
HU
N 2
01
9
47
REKOMENDASIRapat Kerja
Kesehatan Daerah Tahun 2019
Selasa tanggal Dua Puluh Enam bulan Maret tahunDua Ribu Sembilan Belas, seluruh peserta RapatKerja Kesehatan Daerah Provinsi Papua BaratTahun 2019 yang berlangsung di Kota Sorong daritanggal 25 Maret 2019 sampai dengan tanggal 26Maret 2019 di bawah naungan tema “ KolaborasiPusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota melaluiPeningkatan Pelayanan Kesehatan MenujuCakupan Kesehatan Semesta ”
48
Dengan memperhatikan:
1. Arahan Gubernur Papua Barat,2. Paparan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat,3. Paparan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan,4. Paparan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan,5. Paparan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan,6. Paparan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi
Papua Barat,7. Paparan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat,8. Hasil diskusi kelompok tematik, dan9. Curah pendapat dan tanya jawab yang berkembang selama Rapat Kerja ini.
“Rekomendasi ini dibuatuntuk dapat dilaksanakan
secara bersama-samauntuk mewujudkan Papua
Barat yang Aman, Sejahtera dan Bermartabat”
49
PENINGKATAN CAKUPAN & MUTU IMUNISASI
50
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan upaya-upayapencapaian cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, dimanacakupan setiap antigen di setiap kampung/kelurahan minimal95%.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat jejaring pelayananimunisasi dengan seluruh fasilitas pelayanan kesehatanpemerintah/swasta, TNI-POLRI, KKP di wilayah kerjanya sebagaisalah satu upaya peningkatan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap.
3. Dinas Kesehatan Provinsi melakukan supervise ke Dinas KesehatanKabupaten/Kota melakukan supervisi suportif ke Puskesmas,Rumah Sakit dan layanan-layanan yang memberikan pelayananimunisasi secara berkala sebagai upaya menjamin mutupelayanan imunisasi minimal 2 kali setiap tahun.
4. Bagi Kampung/Kelurahan yang selama 2 tahun berturut-turut tidakmencapai target 95% imunisasi, maka puskesmas wajibmenjalankan kegiatan Backlog Fighting, yaitu suatu kegiatanmencari/mengidentifikasi anak yang berusia di bawah 3 (tiga)tahun yang belum mendapatkan imunisasi dasar maupun lanjutankemudian segera dilengkapi status imunisasinya, sebagai upayamencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa Penyakit Yang DapatDicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
5. Dinas kesehatan provinsi akan menyediakan software pencatatandan pelaporan imunisasi secara online pada tahun 2019.
6. Dinas kesehatan Provinsi, Dinas kesehatan kabupaten/kota danRumah Sakit wajib melakukan pemenuhan sarana dan prasaranaimunisasi dan biaya pemeliharaannya , dengan dukungan Provinsidan Kemetenterian Kesehatan RI.
UPAYA PERCEPATANELIMINASI TBC
51
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota segera membuat regulasi yangmengatur dan mengikat semua pihak yang berkepentingan dalampencegahan dan pengendalian TBC.
2. Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamelakukan validasi data dengan mengunjungi Rumah Sakit,Dokter Praktek Mandiri dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnyasebagai upaya penanganan missing case TBC.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan penguatankelembagaan Rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantudalam pencegahan dan pengendalian TBC dengan melakukanpelatihan, on the job training, pendampingan, monitoring danevaluasi secara berkala serta menyediakan sarana prasarana yangdibutuhkan program dengan dukungan Dinas Kesehatan Provinsi.
4. Rumah Sakit yang telah disiapkan untuk pelayanan TBC ResistenObat wajib segera memulai pelayanan paling lambat 30 harisetelah kesepakatan ini, dan puskesmas yang telah menerima dandi set-up alat Tes Cepat Molekular juga wajib segeramemfungsikannya.
5. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyiapkan puskesmas-puskesmas satelit untuk menjamin keberlanjutan pengobatanpenderita TBC Resisten Obat dapat diakses dengan mudah.
6. Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotabertanggungjawab terhadap pemenuhan kebutuhan logistikpenderita TB dengan DM.
PENINGKATAN PENCEGAHAN PENGENDALIAN PTM
52
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengupayakan terbentuknyaPosbindu di Kampung/kelurahan, tempat kerja, dan sekolahsebagai upaya deteksi dini faktor resiko PTM, denganmenggandeng Lintas Sektor dan Mitra
2. Rumah Sakit sebagai fasilitas rujukan selain melakukan pelayanankuratif Penyakit Tidak Menular, juga berkewajiban melakukanupaya promotif.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang telah memiliki regulasi KTRdiharapkan segera melakukan sosialisasi dan implementasikebijakan KTR, khususnya di Sekolah dengan dukungan Provinsi.
UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN
53
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota segera mengusulkanregistrasi Puskesmas yang sudah operasional kepada MenteriKesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi. Dinas KesehatanProvinsi akan memberikan rekomendasi, bila pengusulansudah memenuhi persyaratan dalam Peraturan MenteriKesehatan nomor 75 tahun 2014.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berupaya maksimalmengakreditasikan Puskesmas yang belum terakreditasiselambat-lambatnya tahun 2020 dan melakukan re-akreditasibagi Puskesmas yang sudah terakreditasi sesuai jadwal. Upayadilakukan dengan cara mengoptimalkan dukungan KepalaDaerah dan sektor terkait, mendayagunakan parapendamping akreditasi FKTP yang ada dan menyediakananggaran yang memadai. Dinas Kesehatan Provinsi akanmelakukan bimbingan teknis dan fasilitasi secara maksimal.
3. Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas KesehatanKabupaten/Kota melakukan langkah-langkah konkrit untukmewujudkan Puskesmas dengan Model yang telah ditetapkandengan Keputusan Menteri Kesehatan sebagai percontohan diwilayah Kabupaten/Kota masing-masing.
UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN
54
4. Rumah Sakit, Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatanlainnya berupaya memberikan pelayanan bermutu sesuaistandar, termasuk pemenuhan sarana, prasarana danperalatan kesehatan yang aman dan laik pakai serta denganmenjadikan kepuasan klien/masyarakat/pengguna layanansebagai tolok ukur. Dinas Kesehatan Provinsi dan DinasKesehatan Kabupaten/Kota berupaya mengembangkan sistemdan dukungan agar antar fasilitas pelayanan kesehatan yangada, termasuk milik non pemerintah, dapat memberikanpelayanan maksimal.
5. Asosiasi fasilitas kesehatan dan organisasi profesi yang telahterbentuk serta mitra lainnya harus proaktif dan dilibatkanoleh Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas KesehatanKabupaten/Kota dalam upaya meningkatkan mutu pelayanankesehatan.
UPAYA MEWUJUDKAN CAKUPAN KESEHATAN SEMESTA
55
1. Setiap Kabupaten/Kota menjamin ketersediaan anggaran untuk premijaminan kesehatan melalui JKN-KIS, minimal bagi 95% penduduk yangtercantum dalam data kependudukan yang resmi, termasuk bagipenduduk non OAP yang tidak mampu. Dinas KesehatanKabupaten/Kota bersama Organisasi Perangkat Daerah terkaitmelakukan upaya yang diperlukan untuk validasi dan optimalisasi datasasaran. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyediakan pembiayaanrujukan ke luar daerah bagi OAP dari dana Otonomi Khusus dengandukungan Provinsi.
2. Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamengoptimalkan pelaksanaan Program Indonesia Sehat denganPendekatan Keluarga (PIS PK) dan melakukan upaya peningkatanIndeks Keluarga Sehat (IKS) secara terpadu.
3. Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamelakukan upaya persiapan dan implementasi pemenuhan StandarPelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan.
4. Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamengupayakan penetapan Peraturan Gubernur dan PeraturanBupati/Walikota sebagai penjabaran Peraturan Daerah Provinsi(Perdasi) tentang Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah diundangkannya Perdasi tersebut.Dinas Kesehatan Provinsi dengan dukungan lembaga mitra terkaitmelakukan fasilitasi langkah-langkah penetapan regulasi tersebut.
5. BPJS Kesehatan mengupayakan cara untuk mengatasi hambatanpelayanan terhadap peserta JKN-KIS yang tidak membawa atau belummemiliki kartu identitas penduduk dan/atau kartu kepesertaan JKN-KIS,misalnya dengan finger print.
6. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengadvokasi Kepala Daerah danstakeholder terkait serta menginisiasi pembentukan Tim Terpadu diRumah Sakit yang antara lain terdiri atas Dinas Kesehatan, DinasKependudukan, Dinas Sosial, Dinas Ketenagakerjaan dan BPJSKesehatan untuk mempermudah dan mempercepat penyelesaianadministratif terkait jaminan kesehatan pasien.
UPAYA AKSELERASI PENURUNAN STUNTING, AKI & AKN
56
1. Melakukan langkah – langkah strategis dalam mempercepatproses Tim Rencana Aksi Daerah yang akan berperan dalampenyusunan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi penurunanstunting dan AKI AKN.
2. Mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki termasuklintas Sektor dan swasta dalam upaya percepatan penurunanstunting dan penurunan AKI AKN
3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak terutamabayi baru lahir baik di layanan kesehatan pemerintah maupunswasta.
4. Memperbaiki Pencatatan dan Pelaporan serta melakukan validasidata secara berjenjang
5. Melakukan pembinaan dan supervisi suportif secara berjenjang6. Berkomitmen untuk meningkatkan pendanaan untuk mempercepat
penurunan stunting dan penurunan AKI dan AKN baik melaluiAPBD maupun sumberdana lainnya.
7. Melakukan peningkatan upaya - upaya pemberdayaanmasyarakat dan mengoptimalkan pemanfaatan Dana Desa untukKesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsidan Kabupaten/Kota
UPAYA AKSELERASI PENURUNAN STUNTING, AKI & AKN
57
1. Melakukan perencanaan terpadu Gizi dan Kesehatan Ibu danAnak yang melibatkan lintas sektor
2. Melaksanakan surveilans kematian ibu dan bayi baru lahirtemasuk memastikan semua kematian ibu dan bayi baru lahirterlaporkan
3. Memastikan ketersediaan dan penggunaan Kohort Kesehatan Ibudan Anak lengkap.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Rumah Sakit
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak danutamanya bayi baru lahir dirumah sakit.
2. Melaksanakan kajian terhadap kematian ibu dan bayi baru lahirdan melakukan perbaikan di bidang terkait dengan penyebabutama kematian ibu dan bayi baru lahir.
3. Memastikan ketersediaan obat esensial dan fasilitas terkaitpenanganan emergensi obstetric neonatal dan maternal.
4. Memastikan ketersediaan bank darah5. Memastikan tenaga terlatih yang siap menangani kasus emergensi
dan komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir.6. Dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota dan
Rumah Sakit mengalokasikan anggaran untuk kantong darah.
Dengan Satu Tujuan Mari Kitorang Bersama
“Membangun dengan hati, mempersatukan dengan kasih, menuju Papua Barat yang
Aman, Sejahtera dan Berwibawa”
http://dinkespapuabarat.orghttp://dinkespapuabarat.wordpress.com
PenghargaanKemenkes RI
diberikan kepadaGubernur Papua
Barat atas Dukungandan Partisipasinya
pada Bulan EliminasiKaki Gajah
(BELKAGA) Th.2018
Asosiasi Dinas Kesehatan
AdinkesSK Pengurus Pusat Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) Nomor :
123/ADINKES-PW/IV/2019, Tentang Susunan Pengurus Wilayah ADINKES Provinsi Papua
Barat Periode Tahun 2019 s.d 2023.
A d i n k e s P a p u a B a r a t
P R O V I N S I
P A P U A B A R A T
58
Menimbang :
a. Bahwa masa kepengurusan ADINKES Wilayah Provinsi PAPUA BARAT
periode 2013 – 2018 telah berakhir.
b. Bahwa untuk kelangsungan organisasi, perlu dibentuk Pengurus Wilayah
ADINKES yang baru.
c. Bahwa Musyawarah Wilayah adalah forum organisasi tertinggi di tingkat
wilayah untuk memilih Pengurus Wilayah.
d. Surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi PAPUA BARAT, selaku Dewan
Pembina ADINKES Wilayah, Nomor 440/0919/DK-PB/III/2019 perihal
Usulan Pengurus Wilayah ADINKES Provinsi PAPUA BARAT, tertanggal
27 Maret 2019.
e. Bahwa untuk mengesahkan susunan Pengurus Wilayah Provinsi PAPUA
BARAT Tahun 2019 – 2023 perlu diterbitkan Surat Keputusan tentang
Susunan Pengurus Wilayah ADINKES Provinsi PAPUA BARAT periode
2019 – 2023.
A d i n k e s P a p u a B a r a t
A D I N K E SPA P U A B A R A T
59
Mengingat :
a. Anggaran Dasar Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia
(ADINKES) Pasal 10 tentang Struktur Organisasi ADINKES.
b. Anggaran Dasar Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia
(ADINKES) pasal 11, 17, dan 21 tentang Rapat Umum Anggota,
Kewajiban dan Hak Anggota ADINKES dan Pengurus Wilayah ADINKES.
Memutuskan :
Menetapkan :
Pertama : Susunan Pengurus Wilayah ADINKES Provinsi PAPUA BARAT
Periode tahun 2019 – 2023 sebagaimana tersebut dalam
lampiran Surat Keputusan ini.
Kedua : Apabila dalam keputusan ini terdapat kekeliruan ataupun ketidak
sesuaian, akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak April tahun 2019.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 5 April 2019
Pengurus Pusat ADINKES
Dr. KRISHNAJAYA, MS
Ketua Umum
A d i n k e s P a p u a B a r a t
A D I N K E SPA P U A B A R A T
60
LAMPIRANSURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI DINAS KESEHATAN SELURUH
INDONESIA (ADINKES) NOMOR: 123/ADINKES-PW/IV/2019 TENTANG PENGURUS WILAYAH ADINKES PROVINSI PAPUA BARAT PERIODE 2019-2023
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi PAPUA BARAT
dr. Alfred Bandaso
(Kadis Kesehatan Kab. Manokwari)
Arifin Sirfefa, S.K.M, M.M.
(Kadis Kesehatan Kab. Kaimana)
dr. Lidia Kurniawan
(Kadis Kesehatan Kab. Sorong)
John E.P. Smas, S.Kep., M.M.
(Kadis Kesehatan Kab. Tambrauw)
dr. Nelce Kambuaya, M.Sc., Sp.Rad.
(Plt. Kadis Kesehatan Kab. Maybrat)
A d i n k e s P a p u a B a r a t
A D I N K E SPA P U A B A R A T
61
LAMPIRANSURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI DINAS KESEHATAN SELURUH
INDONESIA (ADINKES) NOMOR: 123/ADINKES-PW/IV/2019 TENTANG PENGURUS WILAYAH ADINKES PROVINSI PAPUA BARAT PERIODE 2019-2023
Ketua : Ferdinand Rumsowek, S.K.M., M.Kes.
(Kadis Kesehatan Kab. Raja Ampat) Sekretaris :
Timotius Nuham, AMK.(Kadis Kesehatan Kab. Pegunungan Arfak)
Ketua : Gondo Suprapto, S.K.M., M.Si. (Kadis Kesehatan Kab. Fakfak)
Sekretaris :Eliap Parairawai, S.K.M.
(Plt. Kadis Kesehatan Kab. Teluk Wondama)
Ketua : Ekbert Fakdawer, S.H., MM.
(Kadis Kesehatan Kab. Teluk Bintuni) Sekretaris :
Demetrius Waran, AMK.(Kadis Kesehatan Kab. Manokwari Selatan)
Ketua : dr. H. M. Yusuf Sipayung
(Kadis Kesehatan Kab. Sorong Selatan)Sekretaris :
Hermanus Kalasuat, S.ST.(Plt. Kadis Kesehatan Kota Sorong)
K o t a S o r o n g 2 5 s . d 2 6
M a r e t 2 0 1 9
R o y a l M a m b e r a m o
H o t e l
S P E C I A L
E D I T I O N
PameranPembangunan Kesehatan
Juara 1 - Stand Pameran Dinas KesehatanKabupaten Sorong Selatan
1
23
Juara 2 - Stand PameranDinas Kesehatan
Kabupaten Raja Ampat
Juara 3 - Stand PameranKantor Kesehatan Pelabuhan
62
P e s e r t aP a m e r a n
T e r f a v o r i tDinas Kesehatan Kabupaten Maybratterpilih menjadi Peserta PameranTerfavorit. Dalam peninjauan pamerandigelar pula tarian penyambutan adatKabupaten Maybrat.
Foto Penari danPengunjung Pameran
Tari Penyambutan adatKab. Maybrat
Foto Bersama Tim Stand PameranDinas Kesehatan Kab. Maybrat
Peninjauan Pameran
4
63
Juara Harapan 1Dinas Kesehatan Kab. Teluk Bintuni
05
Juara Harapan 2
HAKLI – Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
06
Juara Harapan 3
Dinas Kesehatan Kab. Sorong
07
Stand PameranDinas Kesehatan Kota Sorong
08
Stand PameranBPOM – Badan Pengawas Obat dan Makanan
09
Stand Pameran
Dinas Kesehatan Kab. Fakfak
10
5
6
7
8
9
10
64
Stand PameranIkatan Apoteker Indonesia (IAI)
11
Stand Pameran
Mitra ASA
12
Stand Pameran
Kimia Farma
13
Stand PameranDinas Kesehatan Kab. Manokwari Selatan
14
Stand PameranDinas Kesehatan Kab. Kaimana
15
Stand Pameran
Gabungan LSM dan KPA Kota Sorong
16
11
12
13 16
15
14
65
Stand PameranBintang Toejoe
17
Stand Pameran18Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat
17 18
66
18
67
P
a
n
g
g
u
n
g
H
i
b
u
r
a
n
68
P
a
n
g
g
u
n
g
H
i
b
u
r
a
n
69
P
a
n
g
g
u
n
g
H
i
b
u
r
a
n
MENGUCAPKANTERIMAKASIH ATAS SEGALA DOA DAN SEMANGATDARI BERBAGAI PIHAK YANG TELAH MENDUKUNG
TERSELENGGARANYA KEGIATAN INI