panduan refleksi ujian komprehensif 2013 ds scele

4
1 UJIAN KOMPREHENSIF 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Panduan Refleksi Diri Mahasiswa Refleksi diri merupakan suatu proses dimana seseorang melihat dan meninjau kembali pengalaman, ide dan persepsi, dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru untuk diterapkan pada masa yang akan datang. Secara praktis, berkaitan dengan proses pembelajaran, maka refleksi diri adalah proses melihat kembali pengalaman belajar untuk mengidentifikasi apa yang telah dipelajari, apa yang belum dikuasai (learning needs) serta rencana pengembangan diri selanjutnya berdasarkan learning needs yang telah diidentifikasi. Refleksi merupakan komponen terpenting dari suatu portfolio. Portfolio dalam pendidikan kedokteran merupakan kumpulan bukti hasil pembelajaran mahasiswa kedokteran yang dapat merepresentasikan kemampuan atau kompetensinya. Sebuah portfolio yang anda susun harus mengandung bukti refleksi diri yang anda lakukan terhadap pencapaian anda selama ini. Melalui portfolio, orang lain dapat melihat dan menilai kemampuan anda dalam berbagai bidang dan melalui refleksi diri, orang lain akan mampu menilai kemampuan anda melakukan penilaian terhadap diri anda sendiri dan bagaimana anda akan menjadi seseorang “lifelong learner” yang selalu sadar akan kemampuan dan keterbatasan dirinya dan terus berusaha mengembangkan diri. Pada ujian komprehensif tahun 2013, anda diminta untuk menyiapkan sebuah naskah refleksi diri. Refleksi diri tersebut diharapkan dapat memperlihatkan pencapaian kompetensi mawas diri dan penerapan keterampilan belajar sepanjang hayat.Proses refleksi diri sebenarnya berusaha menjawab empat pertanyaan (Gbr. 1) yaitu: 1. What happened? Apa yang terjadi? 2. How did it happen? Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? 3. What has been learned? Apa yang telah dipelajari? 4. What changed or what has to be done? Apa yang berubah atau apa yang harus dilakukan? Perilaku Ide Perasaan PENGALAMAN Melihat dan menilai kembali pengalaman yang lalu Perspektif baru Komitmen untuk bertindak/berubah Kesiapan untuk berubah Perubahan perilaku Gbr. 1. Proses refleksi diri (Boud, Keogh & Walker 1996) What happened? How did it happen? What has been learned? What changed or what has to be done?

Upload: muhammad-naufal-indriatmoko

Post on 24-Nov-2015

59 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

random

TRANSCRIPT

  • 1

    UJIAN KOMPREHENSIF 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

    Panduan Refleksi Diri Mahasiswa

    Refleksi diri merupakan suatu proses dimana seseorang melihat dan meninjau kembali pengalaman, ide dan persepsi, dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru untuk diterapkan pada masa yang akan datang. Secara praktis, berkaitan dengan proses pembelajaran, maka refleksi diri adalah proses melihat kembali pengalaman belajar untuk mengidentifikasi apa yang telah dipelajari, apa yang belum dikuasai (learning needs) serta rencana pengembangan diri selanjutnya berdasarkan learning needs yang telah diidentifikasi. Refleksi merupakan komponen terpenting dari suatu portfolio. Portfolio dalam pendidikan kedokteran merupakan kumpulan bukti hasil pembelajaran mahasiswa kedokteran yang dapat merepresentasikan kemampuan atau kompetensinya. Sebuah portfolio yang anda susun harus mengandung bukti refleksi diri yang anda lakukan terhadap pencapaian anda selama ini. Melalui portfolio, orang lain dapat melihat dan menilai kemampuan anda dalam berbagai bidang dan melalui refleksi diri, orang lain akan mampu menilai kemampuan anda melakukan penilaian terhadap diri anda sendiri dan bagaimana anda akan menjadi seseorang lifelong learner yang selalu sadar akan kemampuan dan keterbatasan dirinya dan terus berusaha mengembangkan diri. Pada ujian komprehensif tahun 2013, anda diminta untuk menyiapkan sebuah naskah refleksi diri. Refleksi diri tersebut diharapkan dapat memperlihatkan pencapaian kompetensi mawas diri dan penerapan keterampilan belajar sepanjang hayat.Proses refleksi diri sebenarnya berusaha menjawab empat pertanyaan (Gbr. 1) yaitu:

    1. What happened? Apa yang terjadi? 2. How did it happen? Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? 3. What has been learned? Apa yang telah dipelajari? 4. What changed or what has to be done? Apa yang berubah atau apa yang harus

    dilakukan?

    Perilaku

    Ide

    Perasaan

    PENGALAMAN

    Melihat dan menilai kembali pengalaman yang

    lalu

    Perspektif baru

    Komitmen untuk bertindak/berubah

    Kesiapan untuk berubah

    Perubahan perilaku

    Gbr. 1. Proses refleksi diri (Boud, Keogh & Walker 1996)

    What happened? How did it happen? What has been

    learned?

    What changed or

    what has to be

    done?

  • 2

    Proses refleksi diri sebenarnya tidak dapat bertumpu hanya pada pengetahuan dan pandangan diri sendiri. Proses yang baik melibatkan usaha untuk memperoleh masukan/input dari orang lain yang dianggap mampu memberikan umpan balik konstruktif terhadap performa kita. Individu pada umumnya tidak dapat menilai dirinya sendiri secara akurat, oleh karena itu setiap individu perlu memanfaatkan sumber lain yang juga dapat memberikan penilaian terhadap diri kita. Masukan dari luar akan meningkatkan akurasi penilaian terhadap diri sendiri. Tahap melakukan refleksi diri

    1. Tentukan satu pengalaman belajar yang berharga/berarti/signifikan untuk diri anda. Pengalaman yang anda pilih, sebagai contoh, dapat berupa interaksi dengan pasien yang sulit untuk diajak berkomunikasi, menangani kasus klinik sulit atau jarang, pengalaman menyiapkan presentasi kasus/makalah ilmiah, pengalaman menjalani Mini CEX, dan lain-lain (pengalaman ini tidak terbatas jenisnya dan setiap seorang seharusnya memiliki pengalaman belajar signifikan yang berbeda dengan orang lain).

    2. Analisis pengalaman yang sudah ditentukan dengan menggunakan kerangka berpikir seperti pada gambar 1, dengan berusaha menjawab empat pertanyaan tersebut.

    3. Usahakan untuk memasukkan bukti eksternal terhadap lessons learned yang telah

    kita tentukan dalam proses refleksi diri. Bukti eksternal ini dapat berupa umpan balik dari supervisor, teman (peer), pasien ataupun data objektif lain serta hasil penggunaan/penelaahan/penelusuran literatur. Bukti eksternal inilah yang akan mendukung akurasi refleksi diri yang telah kita lakukan.

    4. Sertakan pula bukti dari pengalaman yang anda jadikan titik mula proses refleksi diri,

    misalnya checklist atau logbook untuk pengalaman mengerjakan suatu prosedur klinis, kuesioner kepuasan pasien yang anda layani, makalah presentasi kasus, nilai ujian modul, catatan diskusi, dan lain sebagainya.

    5. Penerima manfaat terbanyak suatu refleksi diri adalah penyusun refleksi diri

    tersebut, sehingga penyusunan harus dilakukan seoptimal mungkin, dan setelah disusun, anda harus memperoleh umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas dan akurasi naskah refleksi diri.

    Setelah anda melakukan refleksi diri, anda harus membawa hasil refleksi diri anda tersebut kepada pembimbing akademik (PA) masing-masing. Pembimbing akademik akan memberikan umpan balik untuk peningkatan kualitas refleksi diri anda dan setelah disetujui, naskah tersebut akan ditandatangani oleh pembimbing akademik. Dokumen refleksi diri (dengan nama dan nomor identitas diri) yang telah ditandatangani oleh PA tersebut selanjutnya diserahkan kepada sekretariat S1 KBK bersama dengan kelengkapan berkas lainnya. Selain mengumpulkan pada sekretariat, soft copy naskah refleksi juga harus anda unggah (upload) ke SCeLE. Kegagalan maupun keterlambatan anda untuk menyerahkan dokumen akan mengakibatkan anda tidak diijinkan mengikuti jadwal ujian yang telah ditetapkan dan anda harus menemui Koordinator Pendidikan (sebagai pertanggungjawaban), sebelum anda diperbolehkan untuk mengikuti ujian pada kesempatan selanjutnya (dianggap sebagai ujian ulang/remedial). Daftar tilik seperti terlampir di bawah ini akan digunakan sebagai panduan untuk memberikan umpan balik terhadap naskah refleksi diri anda dan menilai kualitasnya.

  • 3

    Reflection on Action Rubric1

    Level (poin) Performa Panduan penilaian

    0 Tidak ada deskripsi pengalaman belajar yang relevan (sesuai dengan pemicu)

    Terdapat deskripsi pengalaman belajar tetapi tidak sesuai dengan pemicu (prompt) yang diberikan

    1 Terdapat deskripsi pengalaman belajar tanpa refleksi diri

    Terdapat deskripsi pengalaman belajar yang sesuai tetapi tidak ada refleksi diri

    2 Tidak ada justifikasi untuk lessons learned yang diidentifikasi

    Terdapat lessons learned yang telah diidentifikasi, tetapi tidak ditunjukkan hubungan yang eksplisit dengan bukti pendukung lessons learned tersebut

    3 Terdapat justifikasi yang terbatas untuk lessons learned yang diidentifikasi

    Mengandalkan penilaian diri sendiri seutuhnya, tanpa memasukkan bukti eksternal yang mendukung

    4 Terdapat bukti/justifikasi untuk lessons learned yang diidentifikasi

    Memasukkan bukti eksternal pendukung lessons learned yang diidentifikasi

    5 Terdapat analisis terhadap pengalaman lain sebelumnya yang berkaitan

    Secara eksplisit merujuk pada pengalaman sebelumnya yang relevan dan menjelaskan bagaimana pengalaman sebelumnya berpengaruh terhadap situasi yang terjadi pada saat ini

    6 Terdapat integrasi antara pengalaman lalu dengan pengalaman yang sedang direfleksikan, berikut dengan data untuk menetapkan langkah (action plan) berikutnya

    Analisis termasuk bukti eksternal pendukung lessons learned, hubungan dengan pengalaman sebelumnya, dan implikasi yang timbul untuk masa yang akan datang

    Dengan demikian suatu refleksi diri yang baik memuat aspek:

    deskripsi pengalaman yang relevan dengan pemicu

    komponen refleksi (lessons learned)

    bukti eksternal yang mendukung lessons learned tersebut

    merujuk pada pengalaman sebelumnya

    rencana belajar (action plan)

    1dikembangkan oleh OSullivan et al, diterjemahkan oleh Diantha Soemantri & Estivana Felaza

  • 4

    Refleksi diri seharusnya menjadi bagian rutin dari proses atau siklus pembelajaran karena pembelajaran yang baik selalu diikuti dengan refleksi diri. Suatu refleksi diri, jika dilakukan dengan tepat, akan sangat bermanfaat bagi anda. Selamat melakukan refleksi, semoga manfaatnya dapat anda rasakan tidak hanya pada ujian komprehensif ini tetapi juga pada saat anda telah lulus menjadi seorang dokter.

    Semoga sukses!