panduan khusus perencanaan tingkat …kotaku.pu.go.id/files/media/pustaka/pos/draft pos rplp...

177
POS RPLP | 1 PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT KELURAHAN/DESA A. PENGERTIAN Panduan khusus tingkat kelurahan/desa merupakan panduan operasional tahapan perencanaan berdasarkan siklus kegiatan yang ada dalam petunjuk pelaksanaan program KOTAKU tingkat kelurahan/desa. Harmonisasi pelaksanaan siklus kegiatan tingkat kelurahan/desa dengan siklus kota/kabupaten diwujudkan dengan forum-forum konsultasi secara berkala dan menerus. Gambar a.1. Tahapan Siklus Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Kelurahan/Desa Pengertian perencanaan tingkat kelurahan/desa adalah proses perencanaan di wilayah kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan permukiman yang menghasilkan produk perencanaan yaitu dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP). RPLP dalam program KOTAKU difokuskan untuk penanganan permukiman kumuh di perkotaan.

Upload: ngongoc

Post on 02-Mar-2019

293 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 1

PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT KELURAHAN/DESA

A. PENGERTIAN

Panduan khusus tingkat kelurahan/desa merupakan panduan operasional tahapan perencanaan

berdasarkan siklus kegiatan yang ada dalam petunjuk pelaksanaan program KOTAKU tingkat

kelurahan/desa. Harmonisasi pelaksanaan siklus kegiatan tingkat kelurahan/desa dengan siklus

kota/kabupaten diwujudkan dengan forum-forum konsultasi secara berkala dan menerus.

Gambar a.1. Tahapan Siklus Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Kelurahan/Desa

Pengertian perencanaan tingkat kelurahan/desa adalah proses perencanaan di wilayah

kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan permukiman yang

menghasilkan produk perencanaan yaitu dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman

(RPLP). RPLP dalam program KOTAKU difokuskan untuk penanganan permukiman kumuh di

perkotaan.

Page 2: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 2

B. TAHAP PERENCANAAN

Tahapan perencanaan tingkat kelurahan/desa, meliputi kegiatan-kegiatan antara lain :

1) Membangun Visi Perumahan dan Permukiman (PKP)

2) Refleksi Perkara Kritis (RPK)

3) Pemetaan Swadaya (PS)

4) Penyusunan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) yang, meliputi:

a. Skenario Penanganan Permukiman Kumuh.

b. Draft RPLP.

c. Uji Publik RPLP.

d. Finalisasi dan pengesahan RPLP.

Gambar b.1. Tahapan II Perencanaan

Adapun tahapan perencanaan dapat dirinci, sebagai berikut:

B.1. Membangun Visi Perumahan dan Permukiman

Gambar b.2. Tahapan II Perencanaan “Membangun Visi Kampung”

Visi adalah cita-cita atau mimpi masyarakat kelurahan/desa terhadap perumahan dan permukiman

kelurahan/desa di masa depan. Dalam konteks program KOTAKU, visi masyarakat ini perlu diselaraskan

Page 3: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 3

dengan visi pemerintah kabupaten/kota, khususnya yang terkait dengan visi pengelolaan dan

pembangunan PKP.

Visi PKP ini merupakan rumusan, gagasan atau cita-cita masyarakat terhadap kondisi perumahan dan

permukiman kelurahan/desa layak huni, ideal dan berkelanjutan di masa mendatang.

Tahapan pelaksanaan membangun visi adalah sebagai berikut :

B.1.1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan meliputi:

1) Memberikan bimbingan untuk kegiatan membangun visi melalui coaching/on the

job training (OJT) kepada BKM/LKM, TIPP, perangkat kelurahan/desa, dan tenaga

ahli1 yang bekerja sama/direkrut oleh masyarakat.

2) Menyusun rencana dan jadwal pelaksanaan membangun visi perumahan dan

permukiman.

3) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pelaksanaan membangun

visi melalui berbagai media.

B.1.2. Tahap Pelaksanaan Membangun Visi Perumahan dan Permukiman

Tahapan pelaksanaan membangun visi adalah sebagai berikut :

Tujuan Memastikan masyarakat kelurahan/kota memiliki harapan dan cita-cita masa depan

untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan mewujudkan kondisi ideal tempat

bermukim, termasuk kondisi penghidupan dan perikehidupan yang maju.

Metode Diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD), rembug dan metode

kegiatan inovatif lain.

Tahapan Proses 1. Cermati visi dan misi kota/kabupaten dalam dokumen RPJMD dan visi

desa/kelurahan yang ada dalam dokumen RPJMDesa/Renstra Kecamatan,

terutama yang berkaitan dengan PKP.

2. Diskusikan visi kota dan visi desa/kelurahan yang ada, apakah telah mampu

menjawab harapan warga terkait PKP.

1 Masyarakat melalui BKM/LKM dan lurah/kepala desa dapat merekrut dan/atau bekerja sama dengan tenaga ahli perorangan, kelompok atau lembaga sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dalam penataan perumahan dan permukiman. Mekanisme rekruitmen dan/atau kerja sama tenaga ahli diatur kemudian.

Page 4: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 4

3. Jika visi kota dan visi desa/kelurahan sudah mampu menjawab harapan warga

terkait PKP, pastikan visi perumahan & permukiman kelurahan/desa selaras

dengan visi kota terkait PKP.

4. Jika visi kota/kabupaten dan visi desa/kelurahan belum mampu menjawab

harapan warga terkait PKP, maka lakukan penggalian visi kelurahan/desa

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Gali mimpi, gagasan, harapan, dan cita-cita masyarakat terkait tempat

bermukim yang diinginkan pada masa depan. Mimpi, gagasan, harapan

dan cita-cita kelurahan/desa lebih ditekankan pada peningkatan kualitas

hidup manusianya dikaitkan dengan kondisi ideal kualitas lingkungan

tempat bermukim, termasuk sumber kehidupan dan perikehidupan

warganya yang lebih maju.

Berdasarkan penggalian harapan atau mimpi diatas, rumuskan visi

perumahan dan permukiman kelurahan/desa yang selaras dengan visi

kota dan visi kelurahan/desa.

5. Lakukan penyepakatan dan penetapan visi perumahan & permukiman

kelurahan/desa antara lurah/kades, BKM/LKM, dan warga.

Keluaran Visi perumahan & permukiman kelurahan/desa disepakati

Pelaksana 1. Lurah/Kepala Desa

2. BKM/LKM

3. TIPP

Peserta Masyarakat

Narasumber Pokja PKP, Pemda, Perguruan Tinggi, LSM permukiman dan kelompok peduli lainnya

Fasilitator Tim Fasilitator

Waktu Disediakan waktu maksimum 7 hari (selama rembug/FGD perlu mengundang Pokja

PKP/narasumber)

B.1.3. Tahap Sosialisasi Hasil Penyepakatan Visi Perumahan & Permukiman

Sosialisasi hasil pelaksanaan membangun visi atau gagasan cita-cita masyarakat dalam

mewujudkan kondisi ideal perumahan dan permukiman yang dituju pada masa mendatang

melalui berbagai media dan kegiatan tingkat kelurahan/desa sampai tingkat administrasi

kelurahan/desa terendah.

Page 5: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 5

B.2. Refleksi Perkara Kritis (RPK)

Gambar b.3. Tahapan II Perencanaan Refleksi Perkara Kritis (RPK)

Refleksi Perkara Kritis (RPK) merupakan kegiatan untuk menumbuhkan kesadaran kritis dan

kepedulian masyarakat dalam menemukenali karakteristik dan akar penyebab terjadinya

perumahan & permukiman kumuh, potensi timbulnya kumuh baru, serta penanganannya.

Tahapan pelaksanaan refleksi perkara kritis adalah sebagai berikut :

B.2.1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan meliputi:

1) Memberikan bimbingan praktek fasilitasi kegiatan refleksi perkara kritis melalui

coaching/on the job training (OJT) kepada BKM/LKM, TIPP, perangkat

kelurahan/desa dan tenaga ahli.

2) Menyusun rencana dan jadwal pelaksanaan refleksi perkara kritis.

3) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pelaksanaan refleksi

perkara kritis melalui berbagai media dan kegiatan.

B.2.2. Tahap Pelaksanaan Refleksi Perkara Kritis

Adapun tahapan pelaksanaan refleksi perkara kritis sebagai berikut :

Tujuan Terbangunnya kesadaran kritis dan kepedulian masyarakat dalam:

1. menemukenali karakteristik dan akar penyebab terjadinya perumahan &

permukiman kumuh serta potensi pengembangannya.

2. pengelolaan dan pengembangan PKP merupakan tanggung jawab bersama

yang membutuhkan kerja bersama beragam pihak.

Metode Diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD), dan kegiatan inovatif lain.

Tahapan

Proses

1. Paparkan hasil baseline permukiman dalam bentuk grafik dan tabel yang

mudah dimengerti oleh masyarakat. Paparan menyajikan kondisi

permukiman, persoalan yang diduga terjadi di perumahan dan permukiman

kumuh dan potensi terjadinya kumuh baru.

Page 6: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 6

2. Diskusikan karakteristik, penyebab masalah perumahan & permukiman dan

dampaknya bagi warga secara umum, maupun dampaknya bagi kelompok-

kelompok rentan seperti anak-anak, disabel, maupun kelompok

berkebutuhan khusus lainnya.

3. Diskusikan keterkaitan antar permasalahan serta hubungan sebab akibat

jika ada. Kaitkan permasalahan dengan sumber daya manusia, ekonomi,

lingkungan, sosial, kebencanaan, safeguards, disabilitas, gender, dan

keberpihakan pada masyarakat miskin.

4. Diskusikan potensi-potensi untuk menyelesaikan permasalahan di atas

maupun yang akan dikembangkan ke depan.

5. Sampaikan visi perumahan & permukiman yang telah disepakati,

selanjutnya diskusikan kaitan potensi dan permasalahan dengan visi PKP

yang telah disepakati. Diskusikan pula harapan dan gagasan warga yang

merupakan penjabaran dari visi perumahan & Permukiman.

6. Diskusikan dan sepakati komitmen warga berupa harapan dan gagasan

untuk mewujudkan visi PKP.

Tahapan kegiatan dapat dilakukan di tingkat kelurahan/desa dan jika kelurahan

mempunyai luas dan jumlah penduduk cukup besar, maka kegiatan dapat dilakukan

berjenjang mulai dari tingkat administrasi terendah.

Keluaran Terindentifikasi isu–isu terkait karakteristik dan penyebab adanya

perumahan & permukiman kumuh atau potensi kumuh baru serta potensi

pengembangan permukiman kelurahan/desa.

Tergalinya harapan dan gagasan warga yang merupakan penjabaran dari visi

perumahan & Permukiman.

Adanya komitmen warga untuk mewujudkan visi PKP.

Pelaksana BKM/LKM, TIPP termasuk perangkat Kelurahan/Desa

Peserta Masyarakat

Narasumber Pokja PKP/Pemda, Perguruan Tinggi, Swasta dan kelompok peduli lainnya

Fasilitator Tim Fasilitator

Waktu Maksimum 7 hari

Page 7: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 7

B.2.3. Tahap Sosialisasi Hasil Refleksi Perkara Kritis

Sosialisasi hasil pelaksanaan refleksi perkara kritis kepada masyarakat melalui berbagai

media dan kegiatan tingkat kelurahan/desa sampai tingkat administrasi kelurahan/desa

terendah.

B.3. Forum Konsultasi I : Visi Perumahan & Permukiman dan Hasil RPK

Tujuan Membangun persamaan persepsi dan kesepakatan terhadap proses dan

hasil membangun visi perumahan & permukiman dan refleksi perkara kritis

tingkat Kelurahan/desa dan tingkat kota.

Membangun persamaan, persepsi dan kesepakatan-kesepakatan terkait

penyelarasan/konsolidasi penggunaan data base/baseline dan peta-peta

dari sumber yang sama untuk perencanaan tingkat kelurahan/desa (RPLP)

dan perencanaan tingkat Kota (RP2KPKP/SIAP)

Metode Mini Workshop atau kegiatan inovatif lain.

Tahapan

Proses

Pemaparan visi perumahan & permukiman dan hasil refleksi perkara kritis

dan data baseline.

Penyampaian tanggapan dan masukan dari Pokja, lembaga lain terkait

kesesuaian visi perumahan & permukiman dengan visi kota/kabupaten,

kesesuaian isu-isu permukiman hasil RPK dengan isu dan permasalahan di

tingkat kota/kabupaten.

Melakukan diskusi terkait persamaan persepsi dan kesepakatan terkait

data baseline, luasan kumuh dan kesepakatan terkait data pendukung dan

Pelaksanaan tahapan kegiatan membangun visi dan kegiatan refleksi perkara kritis dapat dilakukan

sesuai ketentuan di atas. Namun untuk efektifitas waktu penyelenggaraan dengan melibatkan

masyarakat, maka penyelenggaraan tahap membangun visi PKP dan RPK dapat dilakukan dalam satu

tahapan pada waktu bersamaan/paralel. Pastikan proses kegiatan paralel tetap mempunyai kualitas

yang baik.

Page 8: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 8

dokumen perencanaan tingkat kota/kabupaten yang akan menjadi acuan

perencanaan selanjutnya.

Keluaran Kesepakatan visi perumahan & permukiman kelurahan/desa yang selaras

dengan visi kota/kabupaten.

Kesepakatan kesesuaian dan/ atau keterkaitan isu permasalahan

kota/kabupaten dengan permasalahan kelurahan/desa

Kesepakatan data, peta dan dokumen perencanaan kota/kabupaten yang

akan menjadi acuan (satu data, satu peta dan satu dokumen perencanaan)

Pelaksana BKM/LKM, lurah/kades, dan Pokja PKP

Peserta Pokja PKP/pemda, Perguruan Tinggi, Swasta dan kelompok peduli lainnya, TIPP dan

perangkat Kelurahan/Desa,

Narasumber Pokja PKP/Pemda, Perguruan Tinggi, Swasta dan kelompok peduli lainnya

Fasilitator Tim Fasilitator

B.4. Pemetaan Swadaya (PS)

Gambar C.4. Tahapan II Perencanaan Pemetaan Swadaya (PS)

Pemetaan Swadaya (PS) adalah kegiatan masyarakat untuk mendapatkan, melengkapi dan

menganalisis data informasi mengenai PKP, antara lain database permukiman.

Terkait forum konsultasi dapat dilihat lebih detail penjelasannya pada hal 46

Pemetaaan swadaya adalah proses menerus, dimana dapat dilakukan kapan saja atas kesepakatan

bersama jika diperlukan untuk melengkapi data atau pemutakhiran data.

Page 9: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 9

Kegiatan pemetaan swadaya, meliputi: langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan pemetaan

swadaya yang dilakukan oleh TIPP bersama warga/ masyarakat dengan tenaga ahli (jika ada dan

diperlukan).

B.4.1. Persiapan Pemetaan Swadaya

Langkah persiapan pemetaan swadaya yang dilakukan adalah:

1. Melakukan penguatan tentang tata cara pelaksanaan pemetaan swadaya kepada

BKM/LKM, perangkat kelurahan/desa, TIPP, dan tenaga ahli.

2. Menyiapkan bahan dan peralatan

a) Mencermati kelengkapan data

memeriksa kelengkapan data baseline (termasuk pemutakhiran data) dan

peta-peta yang diperlukan. Mencatat data dan informasi terkini yang perlu

dilengkapi dalam data baseline tersebut, seperti kelengkapan data spasial,

data status kepemilikan tanah, data kebencanaan, sumber penghidupan

dan kehidupan (sosial ekonomi), disabilitas, penduduk miskin, gender, dan

lain-lain;

Mencermati kajian kebijakan perencanaan kabupaten/kota dalam

dokumen RP2KPKP/SIAP atau dokumen sektoral yang lainnya2 terkait PKP.

Catat hal-hal penting yang teridentifikasi terkait kelengkapan data dan peta

serta kedalaman kajian dalam dokumen kota/kabupaten yang akan

berpengaruh pada data apa saja yang perlu dilengkapi dan didalami dalam

pelaksanaan pemetaan swadaya dan perencanaan perumahan & permukiman

kelurahan/desa.

b) Menyusun metode pelaksanaan pemetaan swadaya

Menyiapkan metode pelaksanaan pemetaan swadaya, perangkat kerja, dan

format-format pendukung penggalian dan analisis data yang akan dilakukan

pada pemetaan swadaya.

2 Kelurahan/desa di kota/kabupaten yang memiliki RP2KPKP/SIAP dapat langsung mencermati dokumen RP2KPKP/SIAP, sedangkan kelurahan/desa di kota/kabupaten yang tidak memiliki RP2KPKP/SIAP, sebaiknya memulai dengan mencermati dokumen perencanaan tata ruang dan perencanaan sektoral kota/kabupaten yang berkaitan dengan permukiman.

Page 10: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 10

c) Menyiapkan peta dasar

Peta dasar dengan skala ketelitian 1:5000, minimal memuat :

i. Jaringan

Jaringan jalan

Jaringan drainase dan saluran alam

Jaringan air minum

Sistem pengelolaan air limbah

ii. Batas-batas, antara lain:

Batas-batas administratif kelurahan/desa, RW dan RT

Batas-batas lahan/persil dan legalitasnya

Batas-batas delineasi permukiman dan permukiman kumuh termasuk

permukiman yang berpotensi menjadi kumuh.

Batas-batas kawasan sesuai fungsinya seperti kawasan industri, kebun,

sawah, bukit, danau, sungai, jurang dll.

Batas-batas area genangan.

Batas-batas kawasan khusus (kuburan, lindung, dsb)

iii. Bangunan

Bangunan rumah/gedung, antara bangunan perdagangan, jasa,

ekonomi, bangunan fasilitas sosial, seperti fasilitas kesehatan

(puskesmas, klinik), fasilitas Pendidikan, tempat ibadah, pasar,

tempat rekreasi, taman bermain, tempat olahraga, ruang serbaguna,

makam, dan lain sebagainya )

Bangunan Cagar Budaya (BCB)

d) Menyiapkan peralatan pelaksanaan pemetaan swadaya yang dibutuhkan.

Menyiapkan perangkat kerja, alat ukur, dan alat survey yang dibutuhkan untuk

mendukung pelaksanaan pemetaan swadaya

3. Menyusun rencana kerja pelaksanaan pemetaan swadaya

4. Melakukan sosialisasi rencana pelaksanaan pemetaan swadaya.

Page 11: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 11

B.4.2. Pelaksanaan Pemetaan Swadaya

Langkah-

langkah

1. Gali potensi dan masalah pengelolaan dan Pengembangan PKP

dengan menggunakan beragam metode kajian partisipatif3. Catat

hasil kegiatan diskusi. Kaitkan isu perumahan dan permukiman

dengan aspek sosial, ekonomi, lingkungan, kebencanaan,

kemiskinan, gender, disabilitas, dan nilai-nilai kearifan lokal, dll.

Setelah melakukan diskusi, lakukan transek pengamatan wilayah

kelurahan/desa dan sekitarnya.

Tahapan yang dilakukan antara lain:

Memetakan gambaran umum wilayah kelurahan/desa

Memetakan profil permukiman dan permukiman kumuh

kelurahan/desa

Memetakan gambaran kondisi sosial ekonomi kelurahan/desa

Memetakan gambaran kondisi rawan bencana kelurahan/desa

Memetakan beragam aspek sesuai identifikasi isu PKP.

2. Catat temuan potensi dan masalah pengelolaan dan pengembangan

PKP. Data dan informasi dapat tampilkan dalam bentuk narasi

3 Diskusi dapat menggunakan perangkat kerja partisipatif seperti pohon masalah, siapa melakukan apa, bobot-ranking, peta sosial, kalender musim, diagram venn, diagram sebab-akibat, analisis kecenderungan, tangga penyelesaian, dll. Sesuaikan perangkat kerja tersebut dengan kebutuhan kajian PS.

Catatan: Data atau peta yang diperlukan terkait perumahan dan permukiman tingkat kota/kabupaten

dan tingkat kelurahan/desa antara lain mencakup data kependudukan, tata guna lahan/pola ruang,

kondisi dan keteraturan bangunan, status kepemilikan tanah, kondisi sosial-ekonomi/sumber

penghidupan, ketersediaan dan pelayanan sarana prasarana (khususnya data 7 indikator kumuh), nilai-

nilai/budaya masyarakat, kelembagaan, risiko bencana, disabilitas, gender, maupun data-data lain yang

tematis sesuai kebutuhan pencapaian visi serta karakteristik lokal.

Dalam kegiatan PS kelurahan/desa ini tidak hanya melengkapi kekurangan data saja, tapi perlu juga

mencermati hasil kajian data dan kebijakan perencanaan RP2KPKP/SIAP yang diselaraskan penjabarannya

kedalam kajian PS kelurahan (RPLP)

Page 12: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 12

tulisan, matriks, gambar, grafik, tabel, narasi, peta4 dan entuk lain

yang mudah dipahami dan ditindaklanjuti.

3. Kelola data dan informasi yang diperoleh ke dalam sistem

manajemen informasi.

4. Susun profil permukiman kelurahan/desa yang didalamnya

termasuk permukiman kumuh dan permukiman yang berpotensi

menjadi kumuh. Dalam proses penyusunan profil permukiman, TIPP

perlu melakukan konsultasi/asistensi kepada Pokja PKP. Untuk

menyelaraskan hasil temuan persoalan, potensi dan kendala di

tingkat kelurahan/desa dengan persoalan permukiman tingkat

kabupaten/kota.

5. Sosialisasi hasil pemetaan swadaya kepada masyarakat melalui

berbagai media. Sosialisasi dilaksanakan oleh TIPP.

Keluaran Gambaran profil wilayah kelurahan/desa yang disajikan secara deskripsi,

matriks dan peta-peta tematik, isinya meliputi:

1. Data letak geografis, batas administrasi dan topografi

2. Data dan informasi (satuan terkecil RT), tentang kependudukan

termasuk informasi mengenai keberadaan disabilitas, dan

kelompok rentan lainnya).

3. Kondisi penggunaan lahan (land use) dan pola ruang wilayah

kelurahan/desa, yang mempengaruhi perkembangan kawasan

dan kualitas perumahan & permukiman.

4. Data dan informasi kepadatan dan kerapatan bangunan dan

persoalannya (termasuk koefisien dasar bangunan, koefisien

lantai bangunan, ketinggian bangunan, sempadan bangunan

dll)

5. Data dan informasi sebaran fasilitas pelayanan sosial, termasuk

ruang terbuka publik (jenis, sebaran, cakupan pelayanan, dsb)

6. Tipologi dan karakteristik permukiman

4 Kelurahan/desa yang mempunyai kapasitas untuk mengelola data dan informasi dengan sistem informasi geografis dapat memanfaatkan

Page 13: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 13

7. Profil permukiman kelurahan/desa (permukiman kumuh dan

permukiman yang berpotensi menjadi kumuh)

8. Data dan informasi status kepemilikan tanah dan persoalan

legalitas hunian khususnya pada lokasi perumahan &

permukiman kumuh (sempadan sungai, danau atau pantai)

9. Data dan informasi terkait kondisi pelayanan infrastruktur

dasar lingkungan/kawasan dan keterkaitannya terhadap sistem

pelayanan kotanya, antara lain:

sistem sirkulasi dan jaringan jalan

sistem jaringan drainase.

sistem pengelolaan air limbah

sistem pengelolaan sampah.

sistem pelayanan air minum

10. Data kondisi rumah dan bangunan lain (by name by address) dan

persoalannya.

11. Data dan informasi mengenai kondisi sosial masyarakat terkait

budaya dan tradisi warga (termasuk masyarakat Hukum

Adat/MHA), benda cagar budaya dan kawasan lindung).

12. Data dan informasi (jenis, sebaran, cakupan pelayanan, dsb)

mengenai potensi, masalah dan kerentanan, sumber kehidupan

dan penghidupan warganya (livelihood).

13. Data dan informasi mengenai wilayah rawan bencana (penyebab

dan persoalannya).

Pelaksana Kepala Desa/Lurah, BKM /LKM, dan TIPP

Peserta Warga masyarakat termasuk utamanya perempuan, dan masyarakat

berpenghasilan rendah

Narasumber Pemerintah Kabupaten/Kota (Pokja PKP Kota/Kab), Camat dan

kelompok peduli lainnya

Fasilitator Tim Korkot dan Tim Fasilitator

Waktu Pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara paralel selama 21 hari

Page 14: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 14

B.4.3. Kajian/Analisis Hasil Pemetaan Swadaya

Kegiatan berikutnya TIPP melakukan analisis/kajian-kajian terhadap hasil pemetaan swadaya

yang telah disajikan kedalam peta dan matriks. Kajian/analisis perencanaan penanganan kumuh

kelurahan/desa, meliputi:

Tujuan 1. Sinkronisasi delineasi dan profil perumahan & permukiman kumuh tingkat

kelurahan/desa dan kota (proses konsolidasi).

2. Menemukenali potensi dan masalah perumahan & permukiman (termasuk

permukiman kumuh).

3. Memperkirakan kebutuhan penanganan permukiman kumuh dan

kebutuhan pengembangannya.

4. Merumuskan konsep penanganan permukiman kumuh dan pengembangan

perumahan dan permukiman.

Metode FGD, review kebijakan, super impose peta tematik dan peta perencanaan,

analisis konektifitas sistem pelayanan infrastruktur, analisis kebutuhan

sesuai standar pelayanan minimal, SNI dan analisis keterpaduan

pengembangan perumahan dan permukiman kelurahan/desa, antar

kelurahan/desa dan kelurahan/desa dengan wilayah lebih luas (skala

kota/kabupaten)

Langkah-

langkah

1. Menjabarkan kebijakan perencanaan RP2KPKP/SIAP yang diperkirakan

dapat mempengaruhi wilayah kelurahan/desa yang direncanakan. Bila

dokumen RP2KPKP/SIAP belum tersedia atau isi dokumen RP2KPKP

belum lengkap, maka dapat dimulai melakukan kajian, yang meliputi :

- Pola ruang dan struktur ruang yang terkait dengan kelurahan/desa

- Sistem dan pelayanan ruang terkait kelurahan/desa.

- Kajian konsep dan pengembangan wilayah yang terkait langsung

dengan kelurahan/desa.

- Skenario dan pentahapan penanganan permukiman kumuh kota yang

terkait langsung dengan kelurahan/desa

2. Melakukan kajian/analisis akar permasalahan permukiman dan permukiman

kumuh

Page 15: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 15

3. Melakukan kajian/analisis daya dukung dan daya tampung, meliputi :

- Proyeksi penduduk 5 tahun ke depan

- Proyeksi daya tampung kelurahan

- Proyeksi kebutuhan pelayanan, sarana dan prasarana dasar untuk 5

tahun ke depan.

4. Melakukan kajian/analisis pengelolaan lingkungan dan dampak sosial 5

termasuk analisis risiko bencana, meliputi :

- Kegiatan yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan,

risiko bencana, kawasan lindung dan benda cagar budaya.

- Kegiatan yang menimbulkan dampak negatif terhadap aspek sosial

meliputi MHA, pengadaan tanah atau pemukiman kembali.

- Kegiatan penataan permukiman yang responsif gender, disabilitas

dan kaum rentan lainnya (infrastructure for all) .

5. Melakukan kajian/analisis sosial ekonomi (livelihood)6

6. Kajian/analisis perumusan konsep penanganan dan pengembangan

Perumahan & permukiman, meliputi :

- konsep pengembangan permukiman

- Rancangan konsep penanganan perumahan & permukiman kumuh

kelurahan/desa yang selaras (terkonsolidasi) dengan konsep

penanganan permukiman kumuh tingkat kota yang ada dalam

RP2KPKP/SIAP.

7. Melakukan kajian/analisis kebutuhan penanganan dan pengembangan

perumahan & permukiman, meliputi :

5 Pengelolaan dampak lingkungan dan sosial lebih rinci dijelaskan pada Kerangka Kerja Pengelolaan Lingkungan dan Sosial/ESMF dan Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan dan Dampak Sosial program KOTAKU 6 Kajian livelihood lebih detail dijelaskan dalam pedoman khusus livelihood

Page 16: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 16

- Keterpaduan penanganan permukiman kumuh tingkat

kelurahan/desa dan tingkat kota (kebijakan dan kebutuhan

penanganan yang ada dalam RP2KPKP/SIAP)

- Keterpaduan kebutuhan penanganan perumahan dan permukiman

antar kelurahan/desa yang berbatasan (termasuk permukiman

kumuh dan berpotensi menjadi kumuh)

- Kebutuhan penanganan perumahan & permukiman kumuh dan

termasuk pengembangan perumahan dan permukimannya. Kajian

kebutuhan ini sesuai dengan standar pelayanan minimal dan

standar pengembangan permukiman, mencakup aspek lingkungan,

sosial dan ekonomi.

- Sinkronisasi dan keterpaduan perencanaan program & kegiatan

skala kota dan kelurahan/desa.

8. Melakukan penapisan safeguard terhadap rencana kebutuhan penanganan

permukiman dan pengembangan permukiman.

9. Merumuskan laporan hasil kajian yang disajikan kedalam bentuk matriks

dan peta-peta tematik analisis. Bila dipandang perlu, dapat dilengkapi

sistem informasi geografis (GIS)

10. Melakukan sosialisasi hasil kajian/analisis melalui berbagai media

11. Finalisasi dan penyepakatan hasil kajian/analisis bersama pokja PKP,

selanjutnya disajikan dalam uraian analisis peningkatan kualitas dan

pencegahan permukiman kumuh wilayah kelurahan/desa

Keluaran 1. Delineasi kawasan penanganan permukiman kumuh tingkat kelurahan/desa

sinkron dengan penanganan permukiman kumuh tingkat kota

2. Profil permukiman kelurahan/desa termasuk permukiman kumuh dan

berpotensi menjadi kumuh.

3. Perkiraan kebutuhan penanganan permukiman kumuh dan perkiraan

pengembangan permumahan dan permukimannya, meliputi:

Kebutuhan penataan keteraturan bangunan

Kebutuhan jaringan jalan dan drainase

Kebutuhan air minum

Page 17: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 17

Kebutuhan pengelolaan air limbah

Kebutuhan pengelolaan sampah

Kebutuhan penanganan proteksi kebakaran

Kebutuhan penyediaan ruang terbuka publik

Kebutuhan pengembangan sumber penghidupan (livelihood)

Kebutuhan pengelolaan dampak sosial dan lingkungan

4. Rancangan konsep penanganan permukiman kumuh kelurahan/desa dan

termasuk konsep pengembangan perumahan dan permukimannya. Selaras

dengan konsep penanganan permukiman kumuh tingkat kota yang ada

dalam RP2KPKP/SIAP (RPLP terkonsolidasi)

Pelaksana TIPP & Tim PS, Lurah, Kepala Desa, BKM /LKM dan Pokja PKP

Peserta Warga masyarakat termasuk utamanya perempuan dan masyarakat

berpenghasilan rendah

Narasumber Pemerintah Kabupaten/Kota, Camat dan kelompok peduli lainnya

Fasilitator Tim Korkot dan Tim Fasilitator

Waktu Pelaksanaan kegiatan secara paralel selama 21 hari dan dapat diperpanjang

sesuai kebutuhan

Data delineasi dan luasan kumuh dalam RPLP sama dengan data dan luasan rumuh dalam

RP2KPKP/SIAP.

Rencana kegiatan penanganan perumahan & permukiman kumuh skala kota/kawasan,

terkoneksi dengan rencana skala lingkungan (tercantum dalam dokumen perencanaan RPLP),

dan ditetapkan dan disepakati pemerintah kelurahan/desa, camat, BKM dan masyarakat.

Dokumen RPLP mengakomodir rencana penanganan permukiman kumuh prioritas dan

pencegahan kumuh tingkat kelurahan/desa.

Bilamana dalam penyusunan Rencana Teknis dihadapkan adanya kendala status kepemilikan

lahan, permukiman kumuh berlokasi pada area konservasi dan hambatan lain yang cukup berat

untuk disepakati penyelesaiannya, maka proses penyusunan perencanaan rencana teknis dapat

dilanjutkan sampai tahun berikutnya (sampai adanya solusi dan kesepakatan penyelesaian

hambatan yang dimaksud).

Page 18: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 18

B.4.4. Forum Konsultasi II : Data dan Kajian Hasil PS Tujuan Membangun persamaan persepsi dan kesepakatan-kesepakatan terhadap proses

dan hasil pemetaan swadaya (data dan hasil kajian).

Membangun persamaan persepsi dan kesepakatan-kesepakatan terkait

keselarasan konsep penataan permukiman kumuh dan pengembangan

perumahan dan permukiman kelurahan dengan konsep penanganan kota

Membangun kesepakatan-kesepakatan terkait keterpaduan kegiatan

penanganan tingkat kota dengan tingkat kelurahan/lingkungan.

Metode Mini Workshop atau kegiatan inovatif lainnya.

Tahapan

Proses

Pemaparan data dan hasil kajian pemetaan swadaya, konsep dan kebutuhan

penanganan permukiman kumuh dan pengembangan permukiman.

Penyampaian tanggapan dan masukan dari Pokja, lembaga lain terkait

kesesuaian konsep penanganan permukiman kumuh kelurahan dengan kota,

keterpaduan dan konektifitas kegiatan skala kota dengan skala lingkungan.

Keluaran Kesepakatan data dan kajian hasil PS yang selaras dengan data dan kajian

RP2KPKP/SIAP (data terkonsolidasi)

Kesepakatan konsep dan kebutuhan penanganan perumahan & permukiman

kumuh dan pengembangan perumahan dan permukiman

Pelaksana BKM/LKM, TIPP termasuk perangkat Kelurahan/Desa

Peserta Masyarakat

Narasumber Pokja PKP/Pemda, Perguruan Tinggi, Swasta dan kelompok peduli lainnya

Fasilitator Tim Fasilitator

Page 19: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 19

B.5. Tahap Penyusunan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)

1. Syarat-syarat penyusunan RPLP

a. Telah menyelenggarakan siklus di tahap persiapan, yaitu: sosialisasi awal;

b. Telah menyelenggarakan Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) untuk memastikan adanya

komitmen pemerintah kelurahan/desa/kecamatan dan kemauan masyarakat untuk

menata lingkungan permukiman secara lebih terencana;

c. Telah membentuk Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) dan TIPP telah

mengikuti/mendapat penguatan substansi perencanaan RPLP;

d. TIPP telah memiliki rencana kerja untuk proses perencanaan RPLP.

2. Kriteria RPLP:

a. Proses perencanaan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan partisipasi

warga dan stakeholder kelurahan/desa, difasilitasi tim fasilitator kelurahan;

b. RPLP disusun dengan menggunakan data baseline KOTAKU dan profil

permukiman kelurahan/desa sebagai data dasar untuk memahami tipologi

perumahan & permukiman, termasuk permukiman kumuh dan kawasan yang

rawan menjadi kumuh;

c. RPLP menggunakan peta dasar perencanaan dengan skala ketelitian 1 : 1.000

atau minimum 1 : 5.000;

d. RPLP memuat perencanaan penanganan perumahan & permukiman kumuh yang

komprehensif yang mencakup aspek lingkungan, sosial dan ekonomi (livelihood);

e. RPLP disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan

dan dampak sosial, gender/inklusif serta pengurangan risiko bencana;

f. Perencanaan RPLP disusun dan disepakati dengan jangka waktu perencanaan 5

(lima) tahun; dan

g. RPLP harus selaras dan terpadu (terkonsolidasi) dengan perencanaan

penanganan permukiman kumuh kota (RP2KPKP/SIAP).

h. RPLP disusun dan diimplementasikan dengan skema kolaborasi para pihak di

tingkat komunitas.

Page 20: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 20

3. Prinsip-prinsip Perencanaan RPLP

Prinsip-prinsip yang dianut dalam perencanaan RPLP, adalah:

a. Perencanaan komprehensif penataan lingkungan permukiman diselenggarakan

dengan pola pikir yang komprehensif dalam menerjemahkan pembangunan

sosial, ekonomi dan lingkungan berbasis komunitas yang mampu mendukung

terciptanya kesejahteraan warga miskin.

b. Perencanaan ruang kawasan perencanaan difokuskan pada kawasan prioritas

sebagai titik masuk penataan lingkungan permukiman, dengan tidak melepaskan

konteks kelurahan dan kota/kabupaten dalam analisis dan perencanaannya.

Perencanaan disusun berdasarkan analisis keruangan yang mempertimbangkan

guna lahan serta kegiatan manusianya pada kondisi eksisting, proyeksi masa

depan, dan upaya pencapaian visi dengan kendala dan potensi yang ada.

Perencanaan ditingkat komunitas RPLP dipastikan selaras dan sinkron dengan

RP2KPKP/SIAP (terkonsolidasi)

c. Keterlibatan aktif Pemerintah Daerah bersama dengan masyarakat, pemerintah

daerah aktif terlibat dalam kegiatan penyusunan RPLP untuk mendukung

keberlanjutan dan replikasi kegiatan penanganan kemiskinan di wilayahnya

melalui penataan lingkungan permukiman miskin/kantong kemiskinan.

d. Kreatif: prinsip kreatif dalam PLPBK adalah upaya untuk selalu mengembangkan

ide-ide dan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang yang sangat

dibutuhkan dalam penataan kawasan permukiman untuk mewujudkan

kesejahteraan bersama dan menciptakan lingkungan permukiman yang lebih baik

dan berkualitas.

e. Inovatif: prinsip ini mengharuskan tiap pelaku penyusun RPLP untuk mampu

menerapkan solusi kreatif dalam menghadapi kendala dan pemanfaatan potensi

dan peluang yang ada untuk penataan kawasan permukiman ke arah yang lebih

baik dan bermanfaat bagi masyarakat utamanya yang miskin dan terpinggirkan.

f. Tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance): Prinsip ini menjadikan

RPLP sebagai pemicu dan pemacu untuk membangun kapasitas pemerintah

daerah dan masyarakat, agar mampu melaksanakan dan mengelola

pembangunan wilayahnya secara mandiri, dengan menerapkan tata kelola yang

baik (good governance).

Page 21: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 21

4. Ketentuan Pelaksanaan RPLP

Masyarakat dan pihak terkait dengan pelaksanaan kegiatan harus memperhatikan dan

memenuhi beberapa ketentuan pelaksanaan, sebagai berikut:

a. Adanya komitmen bersama dan kemitraan antara masyarakat, Pemerintah

Daerah (Pokja PKP) dan kelompok peduli untuk menata lingkungan perumahan &

permukiman sesuai rencana yang disepakati bersama.

b. Perencanaan berorientasi ke pencapaian visi dan pencapaian 0 hektar

permukiman kumuh (dengan segala kendala dan potensi yang dimiliki), bukan

hanya pemecahan masalah yang ada saat ini.

c. Rencana teknis kawasan prioritas, memuat rencana penataan bangunan dan

lingkungan yang komprehensif dan di lengkapi rencana sistem pelayanan

infrastruktur dasar lingkungan permukiman.

d. Kesetaraan gender, pengamanan sosial dan lingkungan, serta pengurangan risiko

bencana diarusutamakan di seluruh tahapan RPLP.

e. Pelaksanaan pembangunan fisik harus memenuhi standar teknis yang berlaku dan

mematuhi aspek pengamanan lingkungan dan sosial (environmental and social

safeguards). Kegiatan penataan kembali lingkungan permukiman ini harus

berorientasi pada pembangunan jangka panjang yang lebih baik dari aspek sosial,

ekonomi dan lingkungan.

f. Kegiatan penataan lingkungan permukiman harus menjawab persoalan persoalan

perumahan & permukiman kumuh, sesuai kebutuhan dasar untuk peningkatan

kualitas pelayanan lingkungan permukiman, prasarana dan sarana dan atau

kebutuhan untuk penghidupan dan kehidupan.

g. Perencanaan penataan lingkungan permukiman oleh masyarakat selaras dengan

perencanaan pembangunan daerah khususnya perencanaan RP2KPKP/SIAP

(terkonsolidasi).

h. Melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah sebagai pelaku utama dalam

proses pengambilan keputusan setiap tahapan pembangunan partispatif mulai

dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan serta pemanfaatan.

Page 22: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 22

i. Penerapan prinsip kolaborasi dalam setiap tahapan perencanaan tingkat

kelurahan dengan melibatkan Lurah/Kepala Desa, Camat dan BKM/LKM sebagai

inisiator penggalangan kolaborasi para pihak dalam penanganan pemukiman

kumuh tingkat kelurahan

Produk perencanaan RPLP, meliputi:

1) Tersusunnya rencana penanganan perumahan dan permukiman kumuh

kelurahan/desa, yang memuat:

a. Konsep dan strategi penanganan perumahan dan permukiman kumuh

kelurahan/desa (5 tahun)

b. Rencana peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh

kelurahan/desa :

Penataan keteraturan bangunan hunian;

Peningkatan pelayanan jaringan jalan dan drainase lingkungan;

Peningkatan pelayanan air minum;

Peningkatan Pelayanan pengelolaan sampah;

Peningkatan pelayanan pengelolaan air limbah;

Syarat RPLP Terkonsolidasi :

1. Luas Kumuh : Luas kumuh awal/update di RPLP sesuai dengan luas kumuh yang ada

di SK Kumuh Walikota/Bupati

2. Data Baseline : Data Baseline yang digunakan di RPLP sama dengan data baseline

yang digunakan di RP2KPKP

3. Delineasi Kumuh : Lokasi permukiman kumuh di kelurahan/desa termuat dalam peta

sebaran kumuh d RP2KPKP

4. Peta : Peta-peta rencana penanganan kumuh di RPLP dijelaskan dalam peta-peta

penanganan kumuh di RP2KPKP maupun rencana penanganan kumuh yang tingkat

kota juga dijelaskan dalam RPLP

5. Target Penanganan : Skenario penanganan pengurangan kumuh di dokumen RPLP

memiliki kesamaan dalam rencana skenario penanganan kumuh di RP2KPKP.

Kesamaan ini dapat dilihat pada waktu penanganan.

6. Rencana Investasi dan Kolaborasi : Rencana Investasi kegiatan penanganan kumuh

di RPLP memiliki rencana berkolaborasi dengan Pemda. Rencana ini sama dengan

rencana kegiatan penanganan kumuh di RP2KPKP

Page 23: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 23

Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana kebakaran;

Peningkatan pelayanan ruang publik;

Pengelolaan dampak lingkungan dan sosial dan risiko bencana; dan

Pengembangan sumber penghidupan dan kehidupan (livelihood).

c. Arahan pencegahan permukiman kumuh kelurahan/desa

Pengawasan dan pengendalian pembangunan;

Pemberdayaan dan penyadaran warga kelurahan/desa; dan

Peningkatan pelayanan jaringan jalan dan drainase sebagai pengarah

perkembangan permukiman.

d. Skenario dan pentahapan penanganan perumahan & permukiman kumuh

e. Rencana investasi program dan kolaborasi penanganan kumuh (5 tahun)

Rencana penanganan kumuh Kelurahan/desa disajikan pada peta dengan

skala ketelitian 1: 10.000 dan atau 1:5000

2) Tersusunnya rencana teknis penanganan permukiman kumuh prioritas

a. Konsep Penanganan kumuh;

b. Rencana tapak (site plan) permukiman kumuh prioritas (skala peta 1:1000);

c. Rencana segmentasi penanganan kumuh;

d. Rencana desain teknis penataan keteraturan bangunan (kepadatan dan

kerapatan bangunan, sempadan bangunan/GSB, KDB, ketinggian

bangunan/KLB);

e. Rencana desain teknis jaringan jalan dan sirkulasi;

f. Rencana desain teknis sistem saluran/drainase;

g. Rencana desain teknis pelayanan air minum;

h. Rencana desain teknis pengelolaan sampah;

i. Rencana desain teknis pengelolaan air limbah;

j. Rencana proteksi kebakaran;

k. Rencana ruang terbuka publik; dan

l. Rencana investasi dan kolaborasi penanganan permukiman kumuh prioritas.

Page 24: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 24

3) Tersusunnya Aturan Bersama (AB), rencana pengelolaan perumahan dan

permukiman, termasuk di dalamnya kelembagaan yang mengelola lingkungan

permukiman di seluruh kelurahan/desa lokasi program KOTAKU;

Penyusunan RPLP diuraikan lebih rinci sebagaimana yang tersaji pada gambar dibawah

ini:

Gambar b.8. Tahapan II Perencanaan RPLP

B.5.1.a. Perumusan Skenario Penanganan Kumuh

Gambar b.9. Tahapan Penyusunan RPLP ke-1

Perumusan skenario dalam RPLP merupakan langkah-langkah untuk mewujudkan 0 hektar

permukiman kumuh dan mencegah tumbuhnya permukiman kumuh baru sampai dengan

tahun 2019 atau sesuai tahun perencanaan yang disepakati Pemerintah Kabupaten/Kota.

Skenario penanganan kumuh kelurahan/desa disusun sesuai visi perumahan dan permukiman

kelurahan/desa yang akan dituju pada masa mendatang dan dipastikan terkonsolidasi/selaras

dengan skenario penanganan kumuh tingkat kota dalam RP2KPKP/SIAP.

Page 25: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 25

Langkah-langkah perumusan skenario penanganan permukiman kumuh kelurahan/desa,

adalah:

Tujuan Memperjelas road map pentahapan penanganan permukiman kumuh

kelurahan/desa dalam rangka pencapaian 0 hektar permukiman kumuh dan

mencegah tumbuhnya permukiman kumuh baru sampai dengan 2019, atau

sesuai tahun perencanaan yang disepakati Pemerintah Kabupaten/kota.

Memilih dan menetapkan lokasi kawasan prioritas penanganan perumahan

dan permukiman kumuh, tahun pertama

Metode Focus Group Discusion (FGD) bersama BKM/LKM, Lurah/Kepala Desa dan

warga

Proses 1. Memahami kembali profil permukiman kumuh kelurahan/desa

2. Memahami kembali hasil kajian/analisis penanganan permukiman

kumuh

3. Memahami konsep penanganan permukiman kumuh

4. Memahami kembali visi dan misi perumahan dan permukiman kumuh

kelurahan/desa

5. Merumuskan skenario pentahapan/road map peningkatan kualitas

permukiman kumuh dan pencegahan tumbuhnya kumuh baru sampai

dengan 2019 atau tahun perencanaan RPLP.

6. Melakukan sinkronisasi skenario penanganan permukiman kumuh

kelurahan/desa dengan skenario penanganan permukiman kumuh

tingkat kabupaten/kota (Konsolidasi RPLP dengan RP2KPKP)

Keluaran Skenario/road map penanganan permukiman kumuh kelurahan/ desa,

sinkron dengan skenario penanganan permukiman kumuh tingkat

kabupaten/kota (terkonsolidasi) dan yang telah mengarusutamakan

safeguard, kebencanaan, responsif gender dan kelompok rentan.

Terpilihnya lokasi prioritas penanganan permukiman kumuh, tahap

pertama

Pelaksana TIPP, Lurah, BKM/LKM

Peserta Warga masyarakat termasuk utamanya perempuan, kelompok rentan dan

masyarakat berpenghasilan rendah

Narasumber Pemerintah Kabupaten/Kota, Camat dan kelompok peduli lainnya

Page 26: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 26

Fasilitator Tim Korkot dan Tim Fasilitator

Waktu Penyelesaian kegiatan dilakukan secara paralel selama 14 hari dan dapat

diperpanjang sesuai kebutuhan

B.5.1.b. Penyusunan Perencanaan Teknis

Perencanaan teknis dilaksanakan secara pararel dengan penyusunan draft RPLP, setelah TIPP

menetapkan permukiman kumuh prioritas yang akan ditangani.

Gambar b.16. Tahapan Penyusunan RPLP di Permukiman Kumuh Prioritas

Perencanaan Teknis Penataan Lingkungan Permukiman merupakan bagian dari RPLP yang

dapat disusun dalam dokumen yang terpisah, sesuai kesepakatan TIPP dan pokja PKP.

Rencana Teknis Penataan Lingkungan Permukiman merupakan rencana teknis yang terukur

dengan kedalaman rencana tapak (site plan). Rencana ini disajikan pada peta dengan skala

ketelitian 1:1000. Langkah-langkah penyusunan rencana teknis sama dengan langkah-langkah

penyusunan RPLP. Langkah-langkah penyusunan rencana teknis lebih ditekankan pada hal-hal,

sebagai berikut:

a). Persiapan

Sosialisasi di Tingkat Permukiman Kumuh Prioritas

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk memahami pelaksanaan kegiatan rencana teknis

kepada warga masyarakat yang bertempat tinggal di permukiman prioritas kumuh.

Melalui sosialisasi ini diharapkan warga masyarakat mau terlibat secara partisipatif

membangun lingkungan hunian yang teratur dan layak huni sesuai visi/gagasan atau

cita-cita masyarakat yang telah disepekatai sebelumnya.

Page 27: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 27

Tujuan Masyarakat mengetahui dan paham pelaksanaan kegiatan

rencana teknis penataan lingkungan permukiman kepada

warga/masyarakat yang bermukim di permukiman kumuh

prioritas terpilih.

Metode Rembug/FGD/Pameran/musyawarah warga

Proses 1. Melakukan coaching/on the job training terkait

penyelenggaraan sosialisasi penyusunan perencanaan rencana

teknis penataan lingkungan permukiman di permukiman

kumuh prioritas kepada Lurah/kepala Desa, Camat, TIPP,

BKM/LKM, RT/RW

2. Menyusun rencana kegiatan

3. Menyelenggarakan sosialisasi pelaksanaan kegiatan penyusunan

rencana teknis penataan lingkungan permukiman, melalui kegiatan

musyawarah warga untuk menjelaskan rencana kerja penyusunan

rencana teknis penataan lingkungan permukiman. Musyawarah

warga ini harus menghadirkan secara seimbang kaum perempuan

dan laki-laki serta masyarakat berpenghasilan rendah khususnya di

permukiman kumuh prioritas

Keluaran 1. Warga masyarakat mengetahui dan paham bahwa

dipermukimannya akan dilaksanakan penyusunan perencanaan

Teknis Penataan Lingkungan Permukiman secara partisipatif

2. Masyarakat mengetahui dan paham isi dari Rencana Teknis

Penataan Lingkungan Permukiman bagian dari RPLP.

3. Terbangunnya semangat masyarakat untuk segera

melaksanakan kegiatan

Pelaksana TIPP didukung Perguruan Tinggi, LSM dan para pihak terkait

(kolaborasi)

Peserta Warga masyarakat termasuk perempuan, masyarakat

berpenghasilan rendah dan remaja

Warga di permukiman kumuh yang mencakup 2 wilayah

Kelurahan/desa yang berbatasan.

Narasumber Pemerintah Kabupaten/Kota, Camat, Swasta dan Perguruan Tinggi

Fasilitator Tim Korkot dan Tim Fasilitator

Page 28: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 28

Penguatan Kapasitas TIPP

Melakukan penguatan kapasitas kepada TIPP, agar memahami dan mampu melakukan

penyusunan perencanaan yang lebih rinci dan terukur dengan kedalaman rencana

tapak (siteplan).

b). Penajaman Visi Pada tahap ini dilakukan dengan cara yang sama pada saat penyusunan RPLP dengan

kedalaman rencana teknis. Namun pada tahap ini tidak merumuskan visi baru, tapi lebih

menjabarkan visi yang telah disepakati kedalam alternatif konsep dan gagasan peningkatan

kualitas permukiman kumuh kelurahan/desa

c). Pemetaan Swadaya di Permukiman Kumuh Prioritas

Kelurahan/Desa

Pengertian kegiatan pemetaan swadaya di permukiman kumuh prioritas prinsipnya sama

dengan kegiatan pemetaan swadaya kelurahan/desa (RPLP). Kegiatan PS permukiman

kumuh prioritas dipastikan selaras dengan hasil pemetaan swadaya Kelurahan/desa yang

dilakukan secara lebih rinci dan terukur. Hasil pemetaan swadaya disajikan pada peta

berskala 1:1000 atau pada lokasi tertentu disajikan pada peta skala 1:500. Kegiatan PS yang

dilakukan, adalah:

Tujuan 1. Menemukenali potensi, persoalan, kendala dan peluang-peluang

penanganan permukiman kumuh prioritas

2. Memperkirakan kebutuhan penanganan permukiman kumuh

prioritas dengan menggunakan berbagai metode kajian analisis yang

sesuai kawasan yang direncanakan.

Metode Rembug/FGD, wawancara dan survey

Langkah-

langkah

1. Melakukan coaching/on the job training terkait penyelenggaraan PS

di permukiman kumuh prioritas kepada Camat, Kepala Desa/Lurah,

BKM/LKM, TIPP, dan RT/RW

2. Menyusun rencana kegiatan

3. Mempersiapkan peralatan survey, peta dasar dan perlengkapan

survey lainnya

Page 29: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 29

4. Mempersiapkan hasil kajian kebijakan dan perencanaan penanganan

permukiman kumuh Kabupaten/Kota (RP2KPKP/SIAP) dan

perencanaan permukiman kumuh tingkat Kelurahan/desa (RPLP),

yang akan mempengaruhi pembangunan di permukiman kumuh

prioritas kelurahan/desa.

5. Mencermati hasil PS yang telah dilakukan sebelumnya. Bila hasil PS

dinilai memadai, maka kegiatan dapat dilanjutkan ke tahap

berikutnya (konsep penanganan permukiman kumuh prioritas).

6. Melaksanakan survey rinci/detail pengamatan penanganan permukiman

kumuh prioritas kelurahan/desa

7. Melakukan kajian persoalan sumber penghidupan (potensi sumber

daya manusia, potensi sumber daya alam, potensi keuangan, potensi

infrastruktur/fisik, dan potensi sosial) serta melakukan kajian

penyelesaian persoalan dan identifikasi kebutuhan untuk

meningkatkan kegiatan usaha lokal produktif serta potensial di

permukiman kumuh prioritas (livelihood)

8. Melakukan kajian penanganan persoalan, pemanfaatan potensi (sosial,

ekonomi dan lingkungan) permukiman kumuh prioritas yang diselaraskan

dengan hasil kajian perencanaan penanganan kumuh kelurahan/desa.

9. Merumuskan laporan hasil PS, memuat identifikasi persoalan, potensi,

kendala dan peluang pengembangan social, ekonomi dan lingkungan (7

aspek kumuh dengan mainstreaming safeguard sosial dan lingkungan,

gender/disabilitas dan pengamanan risiko bencana. Laporan hasil PS

dilengkapi matriks, diagram dan peta-peta tematik.

Keluaran Rumusan hasil identifikasi dan kajian/analisis persoalan, potensi,

kendala dan kebijakan & perencanaan serta analisis kebutuhan dan

kapasitas penanganan permukiman kumuh prioritas. Data yang

dihasilkan meliputi:

1. Profil prioritas permukiman kumuh

2. Data dan profil sosial budaya/perilaku masyarakat penghuni

3. Data kondisi bangunan (rumah dan fasilitas) dan persoalannya

4. Data Status kepemilikan tanah setiap perpetakan persil

5. Data dan kondisi tata letak bangunan dan persoalannya

Page 30: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 30

6. Data kondisi dan persoalan ruang terbuka publik

7. Data kondisi dan persoalan sistem air bersih

8. Data kondisi dan persoalan sistem sanitasi

9. Data kondisi dan persoalan sistem persampahan

10. Data kondisi dan persoalan sistem drainase

11. Data kondisi dan persoalan sistem jaringan jalan dan pola sirkulasi

12. Data kondisi dan persoalan pelayanan fasilitas sosial (jenis, sebaran,

cakupan pelayanan, dsb)

13. Data hasil kajian dan analisa persoalan sumber penghidupan (potensi

sumber daya manusia, potensi sumber daya alam, potensi keuangan,

potensi infrastruktur/fisik, dan potensi sosial budaya) serta hasil

kajian penyelesaian persoalan dan identifikasi kebutuhan untuk

meningkatkan kegiatan usaha lokal produktif serta potensial di

permukiman kumuh prioritas.

14. Data persoalan sosial budaya, masyarakat hukum adat (MHA),

kawasan dan benda cagar budaya bila ada.

15. Data kondisi dan peta wilayah rawan bencana, misalnya : kondisi

area genangan & banjir (luas, ketinggian air, lama genangan,

penyebab dan persoalannya)

Pelaksana TIPP

Peserta Lurah, Kepala Desa, RT/RW dan kelompok peduli lainnya serta

Warga masyarakat termasuk perempuan, masyrakat

berpenghasilan rendah dan remaja .

Narasumber Pemerintah Kabupaten/Kota, Camat dan kelompok peduli lainnya

Fasilitator Tim Fasilitator

Waktu Pelaksanaan kegiatan direalisasikan secara paralel selama 30 hari

Tahap berikutnya, TIPP difasilitasi dan didampingi untuk melakukan tahap kajian hasil

pemetaan swadaya permukiman kumuh prioritas. Langkah-langkah kajian yang dilakukan,

seperti tersaji pada matriks berikut ini:

Tujuan 1. Menyelesaikan persoalan utama dan pemanfaatan potensi

(utamanya di permukiman prioritas)

Page 31: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 31

2. Memperkirakan kebutuhan peningkatan kualitas permukiman

kumuh di permukiman kumuh prioritas

Metode FGD, review kebijakan, superimpose peta tematik dan peta

perencanaan, analisis daya dukung dan daya tampung permukiman

kumuh prioritas, serta analisis kebutuhan penanganan permukiman

kumuh, sesuai standar pelayanan minimal, standar pengembangan

permukiman.

Proses 1. Melakukan review kebijakan dan isi dokumen perencanaan

kabupaten/kota (RP2KPKP/SIAP) dan kelurahan/desa (RPLP) yang

mempengaruhi perkembangan permukiman prioritas

2. Melakukan kajian kebutuhan pengembangan (sosial, ekonomi

dan lingkungan) permukiman sesuai standar pelayanan minimum

dan sesuai standar pengembangan permukiman.

12. Melakukan kajian/analisis keterpaduan perencanaan program

Keluaran a. Profil permukiman kumuh prioritas (identifikasi persoalan,

potensi dan pelauang penanganan permukiman kumuh prioritas)

b. Hasil review/tinjauan kebijakan dan perencanaan-perencanaan

pembangunan kota, dalam rangka mewujudkan keterpaduan

kebijakan perencanaan pembangunan kota dan kelurahan/desa.

Tentunya kebijakan yang diperkirakan dapat mempengaruhi

penanganan permukiman prioritas

c. Hasil kajian kecenderungan perkembangan/pergeseran pola

penggunaan lahan (land use) dan bangunan permukiman kumuh

prioritas.

d. Hasil kajian penanganan area genangan/banjir

e. Hasil kajian persoalan, potensi dan kendala pengembangan sosial

(nilai-nilai dan prilaku) dan kegiatan ekonomi masyarakat di

dalam rencana teknis permukiman kumuh prioritas

f. Hasil kajian/analisis kebutuhan penanganan persoalan

permukiman kumuh prioritas (utamanya terkait persoalan

bangunan hunian dan pelayanan sarana dan prasarana dasar

permukiman termasuk kebutuhan ruang terbuka publik)

Page 32: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 32

g. Hasil kajian persoalan sumber penghidupan warga permukiman

kumuh prioritas (potensi sumber daya manusia, potensi sumber

daya alam, potensi keuangan, potensi infrastruktur/fisik, dan

potensi sosial) serta melakukan kajian penyelesaian persoalan

dan identifikasi kebutuhan untuk meningkatkan kegiatan

ekonomi rumah tangga dan kegiatan usaha lokal produktif serta

potensial (merujuk pada POS PPMK)

h. Hasil kajian persoalan-persoalan sosial dan kearifan lokal

masyarakat di permukiman dan menyepakati penyelesaian

persoalan-persoalan sosial warga

i. Hasil kajian penanganan persoalan tumpang tindih status

kepemilikan lahan dan bangunan

j. Hasil kajian persoalan perijinan bangunan/tumpang tindih ijin

lokasi di permukiman kumuh prioritas

k. Hasil kajian/analisis penanganan area risiko bencana

l. Menyajikan hasil kajian kedalam bentuk matriks dan peta-peta

tematik analisis dan sistem GIS

m. Sosialisasi hasil kajian/analisis melalui berbagai media

n. Penyepakatan hasil kajian/analisis bersama pokja PKP,

selanjutnya disajikan dalam uraian analisis peningkatan kualitas

permukiman kumuh prioritas

Pelaksana TIPP, Lurah/ Kepala Desa, BKM /LKM

Peserta Warga masyarakat termasuk utamanya perempuan, masyarakat

berpenghasilan rendah dan remaja

Narasumber Pemerintah Kabupaten/Kota, Pokja PKP, Camat dan kelompok

peduli lainnya

Fasilitator Tim korkot dan Fasilitator

Waktu Pelaksanaan kegiatan direalisasikan paralel selama 30 hari

Page 33: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 33

d). Perumusan Alternatif Konsep Peningkatan Kualitas

Lingkungan Permukiman Kumuh

Tahap ini menguraikan gagasan konseptual yang menggambarkan keadaan sebenarnya,

sesuai visi/cita-cita permukiman ideal yang akan dituju pada masa mendatang. Konsep ini

perlu disusun beberapa alternatif dan selanjutnya dipilih dan disepakati konsep

perencanaan yang terbaik. Langkah perumusan konsep rencana teknis, sebagai berikut:

Tujuan a. Merumuskan alternatif gagasan konsep penanganan perumahan &

permukiman kumuh, dipermukiman kumuh prioritas.

b. Menetapkan gagasan konsep penanganan permukiman kumuh yang

sesuai dengan standar pelayanan minimal dan sesuai dengan standar

pengembangan perumahan & permukiman kawasan prioritas.

Metode Rembug/FGD

Langkah-

langkah

a. Melakukan coaching/on the job training terkait pentingnya

perumusan alternatif konsep penanganan perumahan & permukiman

kumuh prioritas kepada Camat, Lurah/kepala Desa, BKM/LKM, RT/RW

dan TIPP

b. Menyusun rencana kegiatan

c. Mempersiapkan data hasil PS dan analisis termasuk peta-peta tematik

(cermati hasil kajian persoalan, potensi dan kebutuhan penanganan

permukiman kumuh)

d. Mencermati data status kepemilikan tanah dan bangunan setiap

perpetakan persil lahan.

e. Mempersiapkan kebijakan dan perencanaan kabupaten/kota yang

akan mempengaruhi pembangunan permukiman kumuh prioritas,

termasuk pengelolaan lingkungan, sosial (kebijakan pertanahan dan

perijinan bangunan hunian).

f. Mempertimbangkan kembali visi/ gagasan pengembangan

perumahan & permukiman kumuh.

g. Melakukan diskusi/kajian pembahasan konsep penanganan perumahan &

permukiman kumuh prioritas (apakah pemugaran, peremajaan, relokasi,

Page 34: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 34

kampung susun, kampung deret dan gagasan lainnya) dengan model land

consolidation, land sharing

h. Merumuskan alternatif konsep penanganan permukiman kumuh prioritas.

i. Menetapkan konsep penanganan permukiman kumuh yang terbaik, yang

paling sesuai/rasional dan mudah diimplementasikan berdasarkan

kesepakatan warga

Keluaran a. Alternatif konsep penanganan perumahan & permukiman kumuh

prioritas

b. Konsep peningkatan kualitas perumahan & permukiman kumuh

terpilih.

Pelaksana TIPP, Lurah, BKM/LKM

Peserta RT/RW, Warga masyarakat termasuk perempuan, masyarakat

berpenghasilan rendah dan kelompok rentan.

Narasumber Pemerintah Kabupaten/Kota, Camat, Perguruan tinggi, LSM dan kelompok

peduli lainnya

Fasilitator Tim Fasilitator dan Tim Korkot

Waktu

Pelaksanaan

Pelaksanaan penyusunan konsep penanganan permukiman kumuh

prioritas diselesaikan dalam jangka waktu 14 hari

e). Perumusan Perencanaan Teknis Penataan Permukiman

Kumuh

Perencanaan teknis penataan permukiman kumuh adalah perencanaan rinci dan terukur,

setingkat perencanaan tapak kawasan (siteplan) dengan skala ketelitian peta 1:1000.

Sedangkan langkah-langkah perumusan rencana teknis penataan permukiman kumuh ini,

meliputi:

Tujuan 1. Merumuskan rencana peningkatan kualitas permukiman di kawasan

prioritas, dengan pola pemugaran atau peremajaan atau relokasi

2. Merumuskan aturan bersama tingkat komunitas

Metode Rembug/FGD

Langkah-

langkah

1. Melakukan coaching/on the job training terkait pentingnya

perumusan rencana penanganan permukiman kumuh di permukiman

kumuh prioritas kepada Lurah/kepala Desa, Camat, TIPP, BKM/LKM,

RT/RW

Page 35: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 35

2. Menyusun rencana kegiatan

3. Mempersiapkan data hasil PS dan analisis termasuk peta-peta tematik

(cermati hasil kajian persoalan, potensi dan kebutuhan penanganan

permukiman kumuh)

4. Mencermati data status kepemilikan tanah dan bangunan setiap

perpetakan persil lahan

5. Mencermati peta rawan bencana untuk pengembangan rencana

pencegahan dan mitigasi bencana.

6. Mencermati kembali visi/gagasan pengembangan permukiman

kumuh.

7. Mencermati kembali hasil rumusan konsep penanganan permukiman

kumuh prioritas.

8. Merumuskan rencana teknis penataan lingkungan permukiman kumuh

prioritas, selaras dengan rencana penanganan permukiman

kelurahan/desa (RPLP)

Keluaran Dokumen rencana teknis permukiman kumuh prioritas, memuat:

1. Rencana penataan permukiman kumuh prioritas dan pengembangan

permukiman prioritas ke depan sesuai visi kabupaten/kota.

2. Rencana pengembangan/peningkatan penghidupan masyarakat di

lokasi permukiman kumuh prioritas

3. Rencana Tapak (site plan) kawasan prioritas yang dilengkapi

ketentuan intensitas bangunan (KDB, KLB, Sempadan bangunan,

ketinggian bangunan)

4. Rencana sistem jaringan jalan/ sirkulasi

5. Rencana sistem drainase lingkungan

6. Rencana sistem pengelolaan sampah lingkungan

7. Rencana sistem pengelolaan limbah rumah tangga

8. Rencana sebaran fasilitas pelayanan sosial.

9. Rencana Investasi di permukiman kumuh prioritas yang telah

mempertimbangkan fungsi pencegahan dan mitigasi bencana

(indikasi program pembangunan yang memuat rincian kegiatan,

volume, biaya, sumber dana, instansi/stakeholder yang terlibat,

tahun pelaksanaan)

Page 36: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 36

10. Rencana pengelolaan dampak lingkungan (UKL-UPL/SPPL) dan

dampak sosial (pengadaan tanah dan pemukiman kembali)

11. Peta keterpaduan rencana penanganan kumuh yang menunjukkan

keterpaduan kegiatan, tahun pelaksanaan dan sumber

pembiayaannya.

12. Aturan bersama yang disepakati warga

Pelaksana TIPP

Peserta Lurah, Kepala Desa, RT/RW dan kelompok peduli lainnya serta warga

masyarakat termasuk perempuan, masyarakat berpenghasilan rendah

dan remaja

Narasumber Pemerintah Kabupaten/Kota, Pokja PKP, dan kelompok peduli lainnya

Fasilitator Tim Korkot dan Tim Fasilitator

Waktu Pelaksanaan kegiatan direalisasikan secara paralel dalam jangka waktu 30

hari

f). Perumusan Rencana Investasi Peningkatan Kualitas

Permukiman

Pengertian

Rencana investasi adalah suatu rencana pembiayaan pembangunan dari Rencana

Teknis Penataan Lingkungan Permukiman yang telah disusun dan disepakati

Lurah/Kepala Desa, Camat, Pokja PKP dan Masyarakat. Rencana investasi ini disusun

untuk menerjemahkan program-program dan kegiatan pembangunan permukiman

kumuh secara kolaborasi ke dalam bentuk rencana investasi pembangunan

permukiman kumuh prioritas untuk kurun waktu 5 tahun, sesuai jangka waktu

perencanaan.

Tujuan

Tujuan dari penyusunan rencana investasi adalah sebagai alat untuk mendorong para

pihak berkolaborasi dalam rangka meningkatkan kualitas permukiman kumuh

diwilayah Kelurahan/Desa dalam satu sistem perencanaan program investasi

penanganan kumuh kota secara kolaborasi.

Page 37: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 37

Ruang Lingkup Rencana Investasi

Dalam menyusun rencana investasi setidaknya berisi :

Deskripsi umum program.

Organisasi pengelola.

Komponen kegiatan.

Sumber dan bentuk pendanaan (kolaborasi).

Waktu dan Tahapan pelaksanaan.

Lampiran-lampiran pendukung sesuai kebutuhan.

Waktu pelaksanaan

Rencana investasi disusun bersamaan saat penyusunan Rencana teknis Permukiman

kumuh prioritas yang terkonsolidasi dengan rencana investasi penanganan kumuh

kelurahan/desa dan kota. Rencana investasi ini, diantaranya memuat program-

program dan kegiatan pembangunan permukiman kumuh prioritas, untuk kurun waktu

5 tahun kedepan. Rencana investasi ini diimplementasikan sebagai acuan pelaksanaan

pembangunan dan penggalangan kegiatan kolaborasi pada saat diselesaikannya

dokumen Rencana teknis permukiman kumuh prioritas. Contoh rencana investasi

seperti dalam Tabel 2.1. Matriks Rencana Investasi Pembangunan Permukiman Kumuh

Prioritas.

Tabel .1. Rencana Investasi Pembangunan Permukiman Kumuh Prioritas (rencana teknis)

Program

/Komponen

Kegiatan

Volume Kebutuhan

dana

Pendanaan Tahun Keteran

gan Sumber Bentuk Nilai (Rp) 2014 2015

2016 dst

1. Penataan

bangunan

10 M

2 Pembangunan

jalan dan

drainase

........

........

........

100 juta

.......

.......

BDI

In

cash

2018

Page 38: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 38

Program

/Komponen

Kegiatan

Volume Kebutuhan

dana

Pendanaan Tahun Keteran

gan Sumber Bentuk Nilai (Rp) 2014 2015

2016 dst

3. Pengadaan

bibit tanaman

150 juta Dinas

Kehut

anan

In

kind

- 2018

4. dst....

Setelah di lakukan rencana Invstasi dan pelaksanaan pembuatan DED maka disarankan untuk

menindaklanjuti Rencana teknis menjadi salah satu BAB/Sub BAB dari RPJMDes.

B.5.2. Penyusunan Draft RPLP

Gambar

C.10.

Tahapan

Penyusunan RPLP ke-2

Merumuskan rancangan/draft RPLP dan rencana teknis penanganan permukiman kumuh

prioritas. Intinya, memuat rencana pencegahan tumbuhnya permukiman kumuh baru dan

rencana peningkatan kualitas permukiman kumuh. Perumusan rancangan RPLP dilakukan

dengan langkah-langkah kegiatan sebagai mana terlampir

Tujuan Merumuskan rancangan perencanaan penanganan permukiman

kelurahan/desa (termasuk permukiman kumuh dan permukiman yang

berpotensi menjadi kumuh)

Metode Rembug , FGD

Langkah-langkah

1. Melakukan coaching/on the job training terkait penyusunan

perencanaan penanganan permukiman Kelurahan/desa (RPLP)

2. Melakukan diskusi & rembug untuk merumuskan isi substansi

perencanaan, meliputi:

Page 39: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 39

a. Uraian visi permukiman kelurahan/desa yang memuat cita-

cita/gagasan warga untuk mewujudkan permukiman yang ideal

pada masa depan, termasuk penanganan permukiman kumuh dan

pengembangannya.

b. Uraian indentifikasi persoalan, kendala dan potensi aspek sosial,

ekonomi dan lingkungan yang berbasiskan hasil pemetaan

swadaya, meliputi kependudukan dan sosial budaya termasuk

kebiasaan kehidupan warga, sumber penghidupan masyarakat,

pelayanan sarana dan prasarana lingkungan (7 aspek permukiman

kumuh), persoalan status kepemilikan tanah dengan

mempertimbangkan data kebencanaan, gender/disabilitas dan

data pengaman sosial dan lingkungan (safeguard)

c. Uraian review kebijakan dan perencanaan pembangunan kota yang

mempengaruhi perkembangan permukiman kumuh dan rawan

kumuh. Kegiatan review ini utamanya mencermati hasil kajian

kebijakan dan perencanaan pembangunan yang ada dalam

RP2KPKP/SIAP

d. Uraian hasil kajian/analisis kebutuhan penanganan permukiman

kumuh kelurahan/desa yang komprehensif (sosial, ekonomi dan

lingkungan) termasuk pengembangannya (pencapaian visi

permukiman pada masa mendatang).

e. perumusan skenario, alternatif konsep dan penetapan penanganan

permukiman kumuh kelurahan/desa.

3. Melakukan perumusan alternatif konsep/gagasan penanganan

permukiman kumuh tingkat kelurahan/desa (mencakup: permukiman

kumuh 1, permukiman kumuh 2 dan seterusnya)

Alternatif gagasan/konsep penanganan permukiman ini, memuat:

a. Rumusan alternatif konsep/gagasan tematik perencanaan

penanganan permukiman kumuh kelurahan/desa terdelineasi di

kelurahan/desa. Rumusan konsep ini menggambarkan upaya

mewujudkan visi permukiman masa depan.

b. Pemilihan altenatif konsep/gagasan penanganan permukiman

kumuh kelurahan/desa dengan melibatkan pokja PKP dan

disepakati warga.

Rumusan konsep/gagasan tematik kawasan, perlu disajikan pada

gambar-gambar dan peta-peta konsep yang informatif dan jelas.

4. Merumuskan rancangan arahan pencegahan tumbuhnya permukiman

kumuh baru, meliputi:

a. Arahan regulasi perijinan pembangunan permukiman,

Page 40: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 40

b. Arahan pengawasan dan pengendalian perkembangan pembangunan

permukiman,

c. Arahan pemberdayaan dalam rangka penyadaran masyarakat

kelurahan/desa (perubahan prilaku). Arahan ini perlu dilengkapi

rancangan kegiatan sosialisasi/ kampanye/strategi komunikasi yang

berkesinambungan

d. Arahan rencana pembangunan jaringan jalan lokal kelurahan/desa

sebagai pengarah pembangunan perumahan baru.

5. Merumuskan rancangan (draft) rencana penanganan permukiman

(RPLP) tingkat kelurahan/desa. Rancangan rencana ini di deskripsikan

ringkas dan disajikan pada peta skala ketelitian 1:5000, memuat:

a. Arahan pengembangan sosial dan kependudukan

b. Arahan pengembangan kegiatan sosial ekonomi (livelihood)

c. Rencana pola ruang permukiman

d. Rencana sistem pelayanan infrastruktur dasar lingkungan (7 aspek

kumuh). Rencana system pelayanan infrastruktur ini terkoneksi

dengan system pelayanan infrastruktur kota.

e. Rencana ruang terbuka publik skala kelurahan/desa

f. Rencana pembagian penanganan permukiman kumuh prioritas

tingkat kelurahan/desa. Permukiman kumuh prioritas ini selaras

dengan penanganan permukiman kumuh tingkat kota.

6. Merumuskan arahan skenario (road map) yang memuat pentahapan

peningkatan kualitas permukiman untuk kurun waktu 5 tahun dalam

rangka pencapaian target 0 hektar kumuh sampai dengan 2019.

Arahan skenario ini disinkronkan dengan skenario penanganan kumuh

tingkat kota (terkonsolidasi)

7. Merumuskan arahan matrik investasi program dan kegiatan secara

komprehensif, terukur dan dilengkapi kebutuhan estimasi biaya

pembangunan untuk kurun waktu 5 tahun yang dirinci kedalam

rencana tahunan

8. Menyelenggarakan forum konsultasi untuk menyepakati perencanaan

RPLP di tingkat Kota

9. Merumuskan rancangan Aturan bersama. Aturan bersama ini memuat

catatan kesepakatan warga yang lengkap ari hasil rembug/FGD proses

perencanaan RPLP

Keluaran 1. Tersusunnya alternatif konsep penanganan permukiman (pemugaran,

peremajaan dan permukiman kembali/relokasi) sesuai

visi/gagasan/cita-cita masyarakat

2. Terususnnya rancangan rencana pencegahan dan peningkatan kualitas

permukiman

Page 41: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 41

3. Tersusunnya rancangan skenario (road map) pencegahan dan

peningkatan kualitas permukiman tingkat Kelurahan/Desa

4. Tersusunnya rancangan investasi program dan kegiatan secara menyeluruh.

5. Tersusunnya scenario roadmap pentahapan penanganan permukiman kumuh kelurahan/desa.

6. Tersusunnya rancangan Aturan Bersama

Pelaksana TIPP, Lurah, BKM/LKM

Peserta Warga masyarakat termasuk perempuan, masyarakat rentan dan remaja

Narasumber Pokja PKP, Pemda, Camat dan kelompok peduli lainnya

Fasilitator Tim Fasilitator

Waktu Pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara paralel dalam jangka waktu 30 hari dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan

B.5.3. Uji Publik Draft RPLP

Gambar C.14. Tahapan Penyusunan RPLP ke-3

Melakukan uji publik dokumen perencanaan RPLP tingkat Kabupaten/Kota dan

Kelurahan/Desa, untuk mendapatkan masukan dan koreksi penyempurnaan isi dokumen

perencanaan tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan, adalah:

Tujuan Memahamkan isi dokumen perencanaan kepada masyarakat luas dan

sekaligus untuk mendapatkan masukan penyempurnaan kedua dokumen

perencanaan tersebut

Metode Pameran, Bazar dan lain-lain

Catatan penting: Memastikan adanya harmonisasi perencanaan RPLP dengan RP2KPKP/SIAP

(terkonsolidasi)

Page 42: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 42

Proses 1. Melakukan coaching/on the job training terkait penyelenggaraan uji publik

perencanaan RPLP

2. Menyusun rencana kegiatan

3. Menyelenggarakan pameran, bazar dokumen perencanaan RPLP

4. Melakukan pencatatan hasil masukan & koreksi terhadap dokumen perencanaan

RPLP

5. Melakukan sosialisasi hasil uji publik melalui berbagai media

Keluaran Tersusunnya hasil masukan dan koreksi terhadap isi dokumen perencanaan

RPLP dengan kedalaman rencana teknis

Pelaksana TIPP, Lurah, BKM/LKM

Peserta 1. Dunia Usaha/Swasta, Perguruan Tinggi dan kelompok peduli lainnya serta

Warga masyarakat termasuk perempuan, masyarakat rentan dan remaja

2. Perangkat Kelurahan/desa, Desa diwilayah yang berbatasan

Narasumber Pemerintah Kabupaten/Kota, Pokja PKP, Camat, dan kelompok peduli

lainnya

Fasilitator Tim Fasilitator dan Tim Korkot

B.5.4. Pengesahan RPLP

Gambar C.15. Tahapan Penyusunan RPLP ke-4

Dokumen RPLP yang telah disempurnakan diajukan oleh TIPP kepada Pemerintah

Kelurahan/Desa dan BKM/LKM untuk mendapatkan pengesahan. Lembar pengesahan

dokumen RPLP diketahui oleh Pemerintah kabupaten/kota dalam hal ini dapat ditandatangani

oleh Bupati/Walikota atau kepada pejabat yang didelegasikan oleh Bupati/Walikota untuk

menandatangani dokumen perencanaan RPLP. Tahapan ini difasilitasi oleh tim Korkot

Page 43: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 43

C. TAHAP KEBERLANJUTAN

C.1. Perumusan Aturan Bersama

Pengertian

Aturan bersama adalah aturan-aturan kesepakatan dan komitmen warga/komunitas

permukiman kumuh prioritas dan Kelurahan/desa, untuk mewujudkan lingkungan

permukiman yang teratur dan layak huni, sesuai kesepakatan dalam proses penyusunan

Rencana teknis Di permukiman kumuh prioritas.

Tujuan

Alat kontrol bagi warga/komunitas untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang teratur,

aman dan sehat serta layak huni.

Isi aturan bersama

Isi aturan bersama bersifat tumbuh dan dapat dilengkapi secara bertahap sesuai kebutuhan.

Untuk memudahkan upaya implementasi dan alat kontrol pembangunan, maka sebaiknya isi

dokumen aturan bersama dapat dikelompokan, sebagai berikut:

Urusan pembangunan dan penataan lingkungan permukiman kumuh dan pencegahan

kumuh.

Urusan pengembangan/peningkatan penghidupan masyarakat melalui peningkatan

pendapatan dan pengembangan ekonomi lokal.

Urusan sosial dan pelestarian nilai dan kearifan lokal.

Urusan kelembagaan/unit pengelola pembangunan.

Proses Perumusan Aturan Bersama

Menyusun kembali catatan-catatan hasil kesepakatan rembug warga pada saat proses

penyusunan RPLP permukiman kumuh prioritas kedalam kelompok isi dokumen aturan

bersama yang disepakati, seperti: kesepakatan pengelolaan sampah, kesepakatan

sempadan bangunan, ketinggian bangunan, sempadan sungai, kesepakatan nilai

retribusi untuk kegiatan tertentu, kesepakatan penerapan sanksi pelanggaran tingkat

komunitas dll.

Menggali dan menyepakati nilai-nilai budaya masyarakat (kearifan lokal) yang dapat

melengkapi dan memperkuat isi aturan kesepakatan bersama

Page 44: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 44

Melakukan konsultasi kepada Pokja PKP untuk menyelaraskan ketentuan-ketentuan

kesepakatan yang bersinggungan dengan peraturan daerah.

Melakukan proses legalisasi dokumen aturan bersama menjadi peraturan

Kelurahan/Desa.

Diseminasi dokumen aturan bersama ke seluruh masyarakat

Melakukan review dan melengkapi isi aturan bersama secara berkala

Keluaran (Output)

Dokumen aturan bersama

Terbentuknya lembaga tingkat komunitas yang disepakati bersama yang berperan dan

bertanggungjawab dalam implemetasi isi kesepakatan aturan bersama. Lembaga yang

dimaksud melibatkan unsur pemerintah Kelurahan/Desa, BKM/LKM dan UP-UP, tokoh

masyarakat, lembaga adat, kelompok perempuan/PKK dll.

Waktu pelaksanaan

Waktu efektif pelaksanaan aturan bersama disarankan setelah selesainya dokumen RTPLP

dikawasan prioritas, atas dasar kesepakatan bersama. Implementasinya dilakukan secara

bertahap dan dikontrol langsung secara bertanggungjawab oleh Lurah, RT, RW, BKM/LKM,

UP-UP dan Kelompok masyarakat peduli yang disepakati sebagai lembaga pengelola aturan

bersama.

Tim pelaksana kegiatan

Pelaksana: Lurah/Kepala Desa dan UPL.

Peserta: TIPP, TAPP, lembaga adat, tim teknis, tokoh masyarakat dan kelompok

masyarakat peduli.

Fasilitator: Fasilitator kelurahan.

Catatan penting: Aturan Bersama sebaiknya dibuat sangat sederhana dan menjadi pegangan

setiap kepala keluarga agar mudah diimplementasikan. Terkait rencana pengelolaan infrastruktur,

cantumkan di Aturan Bersama hanya yang terkait kewajibanyang harus dilakukan seluruh

masyarakat.

Page 45: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 45

C.2. Rencana Pengelolaan Kawasan

Pengertian

Rencana pengelolaan adalah dokumen perencanaan yang memuat aturan-aturan/ketentuan

pengelolaan hasil-hasil pembangunan Permukiman kumuh prioritas dan Kelurahan/desa yang

disusun dan disepakati masyarakat, seperti:

Lembaga pengelola pembangunan Permukiman kumuh prioritasdan Kelurahan/desa

yang dapat dibagi kedalam Bidang Urusan Perencanaan, Bidang Urusan Kerjasama &

Kemitraan dan Bidang Urusan Pelaksanaan dan pemeliharaan pembangunan fisik.

Lembaga pengelola Kawasan sentra produksi/ekonomi lokal, antara lain: Pengelola

kawasan sentra peternakan, home industri, kawasan desa wisata dll, sebagai wujud

implementasi kegiatan PPMK

Lembaga pengelola dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan serta lembaga

pengamanan sosial seperti: pengelola RTH, persampahan, air minum, keamanan

lingkungan, pemadam kebakaran komunitas, pengelola penanganan resiko bencana

tingkat komunitas dll. Lembaga pengelola dan pemeliharaan pembangunan telah

dijelaskan secara rinci dalam POS Operasi dan Pemeliharaan tingkat Kelurahan/Desa;

Tujuan

Membangun sistem ditingkat masyarakat/komunitas untuk melaksanakan fungsi

kontrol, perencanaan, pengendalian, pengawasan dan pemeliharaan hasil-hasil

pembangunan di Permukiman kumuh prioritas dan Kelurahan/desa secara

menyeluruh.

Memastikan proses pembelajaran perencanaan partisipatif, kolaborasi dan

pelaksanaan pembangunan dapat dilanjutkan oleh masyarakat secara mandiri,

melalui optimalisasi peran dan fungsi lembaga pengelola pembangunan

kawasan/kelurahan yang dibentuk dan disepakati bersama.

Membangun sistem yang mampu mengendalikan pengelolaan hasil-hasil

pembangunan hanya dikuasai kelompok-kelompok tertentu yang tidak berpihak

pada upaya untuk mewujudkan kesejahteraan warga miskin.

Membangun kepercayaan (trust) kepada para pihak termasuk dunia usaha yang akan

berkolaborasi dengan masyarakat dalam merealisasikan rencana investasi yang telah

disusun dan disepakati masyarakat.

Page 46: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 46

Ruang Lingkup Rencana Pengelolaan

Dalam menyusun rencana pengelolaan setidaknya berisi :

Organisasi Pengelola antara lain :

Strutur organisasi

Peran, tugas, fungsi dan tanggungjawab (Job desc)

Status hukum organisasi (legalitas)

Aturan main:

Mekanisme pengelolaan

Kemanfaatan bagi orang miskin

Strategi pemasaran

Sumber pendanaan dan penganggaran

Mekanisme kerjasama dengan pemanfaat dan pihak ketiga

Pembagian keuntungan

Hubungan antar lembaga:

Organisasi Pengelola

Kepala Kelurahan/Desa

UP-UP BKM/LKM, KPP

Pihak Ketiga

Waktu Pelaksanaan

Waktu pembentukan dan pelaksanaan tugas lembaga pengelola selambat-lambanya

dilakukan setelah tersusunnya RPLP permukiman kumuh prioritas.

Peran Pelaku

Pelaksana: Lurah/Kepala Desa, dengan dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota

Peserta: UP-UP BKM, TIPP,KPP, KSM, Lembaga adat, dan kelompok masyarakat

peduli

Fasilitator: Fasilitator kelurahan

Page 47: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 47

C.3. Integrasi Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran

Daerah

Integrasi perencanaan dan penganggaran daerah yang mulai dilaksanakan pada tahap

perencanaan tujuannya adalah untuk memastikan target penanganan permukiman kumuh

menjadi 0 persen pada tahun 2019 serta memiliki hunian yang layak dan berkelanjutan. Proses

integrasi fokusnya pada skenario penanganan permukiman kumuh yang sudah menghasilkan

investasi kegiatan, bisa terintegrasi dengan RPJM Desa/RKP Desa atau Renstra/Renja Kecamatan

serta perencanaan pembangunan kota/kabupaten.

C.4. Pelaksanaan Kegiatan Forum Konsultasi

C.4.1. Proses Konsultasi

Yang dimaksud dengan proses Pada tahapan kegiatan Program KOTAKU tingkat kabupaten/kota

dan tingkat kelurahan/desa adalah; merupakan ajang komunikasi dalam rangka sinergi kegiatan

tingkat kabupaten/kota dengan kegiatan tingkat kelurahan/desa, sinergi kegiatan antara

kawasan dalam kabupaten/kota dan kawasan lintas kabupaten/kota dalam provinsi.

Dalam prakteknya proses konsultasi ini bisa berupa forum-forum diskusi dalam rangka

membangun persamaan persepsi dan kesepakatan-kesepakatan terhadap proses menuju kota

tanpa kumuh. Proses konsultasinya minimal terjadi pada setiap tahapan; baik tahapan

persiapan, tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan hingga tahapan keberlanjutan.

Proses konsultasi inisiasinya bisa dari mana saja bisa dari kabupaten/kota ataupun dari

kelurahan/desa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kabupaten/kota, sebaiknya

proses konsultasi ini dikemas dalam sebuah sistem yang digerakan oleh Pokja PKP sehingga

terjadwal dan proses konsultasinya rutin.

Proses integrasi perencanaan RPLP kedalam RPJM Desa dan Renstra Kecamatan secara jelas

disajikan pada POS Kelembagaan Tingkat Kelurahan/Desa.

Page 48: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 48

C.4.2. Proses Sinkronisasi Perencanaan Melalui Forum Konsultasi

Dokumen perencanaan tingkat kelurahan/desa disusun selaras/sinkron dengan dokumen

perencanaan RKPKP, SIAP, RP2KPKP tingkat Kabupaten/Kota. Proses sinkronisasi tersebut

terselenggara melalui media forum konsultasi, secara berkala dan sesuai kebutuhan dan tingkat

kepentingan perencanaan kelurahan /desa dan kabupaten/kota. Forum konsultasi ini tidak

dibatasi hanya konsultasi persoalan permukiman saja tetapi dapat diperluas melalui kegiatan

sosialisasi dan konsultasi pembangunan kota. Forum konsultasi dapat dilakukan pada setiap

tahapan perencanaan untuk konsolidasi penyepakatan bersama dan pada saat tertentu dapat

dilakukan konsultasi langsung ke angota pokja/SKPD dan salah satu kelompok peduli untuk

konsultasi penyelesaian persoalan-persoalan khusus di permukiman kumuh yang direncanakan.

Langkah-langkah penyelenggaraan forum konsultasi tingkat kabupaten/kota dan kecamatan,

adalah:

a) Melakukan pemetaan forum-forum, kelompok-kelompok atau organisasi pemerhati

pembangunan kota yang sudah terbentuk, seperti misalnya forum air minum, forum

sampah dan forum lainnya. Forum-forum tersebut dapat didayagunakan oleh tim

perencana kelurahan/desa dan kabupaten kota untuk melakukan konsultasi dan

sosialisasi persoalan dan kendala penanganan permukiman kumuh yang perlu

didiskusikan bersama sesuai content, tugas pokok dan keahlian kelompok-kelompok

diskusi. Forum konsultasi wajib melibatkan anggota Pokja PKP sesuai tugas

pokoknya.

b) Memastikan anggota Pokja PKP melakukan bimbingan teknis ke tim perencana

tingkat kelurahan/desa dan sekaligus melakukan sosialisasi hasil kesepakatan

perencanaan RP2KPKP secara berkala ke tim Perencana penyusunan RPLP dengan

kedalaman rencana teknis dan rencana teknis RTPLP pada lokasi prioritas yang

disepakati.

c) Memastikan tim perencana tingkat kelurahan/desa melakukan konsultasi terhadap

persoalan dan kendala, hasil analisis dan rancangan perencanaan penanganan

permukiman kumuh kepada anggota Pokja PKP dan forum atau organisasi yang

sesuai contennya. seperti, bila teridentifikasi ada persoalan sampah maka kegiatan

konsultasi dapat dilakukan oleh tim perencana kelurahan/desa langsung ke anggota

Pokja terkait.

Page 49: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 49

d) Memastikan proses forum konsultasi berlangsung secara berkala sesuai kebutuhan

conten yang perlu disepakati bersama antar anggota pokja PKP.

e) Proses forum konsultasi secara garis besar disajikan pada setiap tahapan

pelaksanaan program. Khusus penetapan permukiman kumuh prioritas

kelurahan/desa harus sinkron dengan permukiman kumuh prioritas tingkat kota

yang tersaji dalam dokumen RP2KPKP.

Penanggung jawab perencanaan penanganan permukiman kumuh di tingkat kelurahan/desa

adalah lurah/kepala desa, sedangkan permukiman kumuh antar kelurahan/desa dalam

pelaksanaannya dibawah koordinasi pemerintah kecamatan. Pelaksanaan penanganan

permukiman kumuh kelurahan/desa dibantu oleh BKM/LKM, TIPP, serta lembaga yang ada

di kelurahan/desa atau di wilayah kecamatan. Masyarakat bekerja bersama dengan

pemerintah kelurahan/desa, kecamatan, dan kota/kelurahan dengan didampingi fasilitator

dan tenaga ahli terlibat aktif dalam seluruh proses pengambilan keputusan perencanaan

partisipatif ini.

Tujuan perencanaan ini adalah untuk menyelesaikan semua persoalan kumuh yang muncul

sebagai indikator/gejala dan akar penyebab permukiman kumuh dari berbagai aspek

(pelayanan prasarana, sarana dan utilitas, sosial-budaya, ekonomi, lahan dan legal) serta

merumuskan program yang akan dilaksanakan dalam mewujudkan visi permukiman

kelurahan/desa.

Selama tahap Perencanaan Partisipatif, Lurah/kades dan BKM/LKM, dibantu TIPP, melakukan

penggalangan bantuan teknis untuk meningkatkan kualitas data, analisis, dan rencana. Dalam

melaksanakan kegiatan perencanaan, TIPP didampingi Tenaga Ahli Pendamping

Kelurahan/desa dan mendapatkan bimbingan teknis secara berkala dari Pokja PKP.

Page 50: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 50

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 51: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 51

Lampiran 1 :

Panduan Fasilitasi Penyusunan RPLP

Dalam rangka lebih mengoperasionalkan panduan operasional standar perencanaan tingkat

kelurahan/desa telah disusun panduan fasilitasi penyusunan RPLP. Secara garis besar bagan alur

penyusunan RPLP sebagai berikut :

Membangun Visi Permukiman

Refleksi Perkara Kritis (RPK)

Forum Konsultasi I Menyepakati visi permukiman yang selaras dengan visi Kota Menyepakati data, peta dan dokumen perencanaan kota yang akan

menjadi acuan (satu data, satu peta dan satu dokumen perencanaan)Vis

i da

n R

PK

Gambaran Umum Kelurahan

Administrasi Kelurahan berbasis RT Kondisi Tofografi Kondisi Demografi (sebaran penduduk dan kepadatan) Pola penggunaan lahan Sebaran Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

Profil Permukiman dan Permukiman Kumuh

Tipologi dan karakteristik permukiman Kecenderungan perkembangan permukiman Profil Permukiman (7 indikator) dilengkapi dengan peta, matriks, grafik dan foto Sebaran permukiman kumuh Profil Permukiman kumuh (7 indikator) dilengkapi dengan peta, matriks, grafik dan foto Penyebab permasalahan permukiman dan permukiman kumuh

Gambaran Kondisi Sosial Ekonomi

Kondisi sosial masyarakat terkait budaya dan tradisi warga (termasuk masyarakat Hukum Adat/

MHA), benda cagar budaya dan kawasan lindung budaya).

Data dan informasi mengenai potensi sosial, masalah dan kerentanan sosial.

Data dan informasi sumber kehidupan dan penghidupan masyarakat

Gambaran Kondisi Rawan Bencana

Data dan informasi mengenai wilayah rawan bencana (penyebab dan persoalannya)

Pem

eta

an S

wad

aya

(PS)

Page 52: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 52

Kajian Kebijakan Kota

Kajian pola ruang dan struktur ruang terkait kelurahan Kajian sistem dan pelayanan ruang terkait kelurahan Konsep dan pengembangan wilayah terkait kelurahan Skenario dan pentahapan penanganan permukiman terkait kelurahan

Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung

Proyeksi penduduk 5 tahun ke depan Proyeksi daya tampung kelurahan Proyeksi kebutuhan pelayanan, sarana dan prasarana 5 tahun ke depan

Kajian Pengelolaan Dampak Lingkungan

dan Sosial

Kajian pengelolaan kegiatan yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, risiko bencana, kawasan lindung dan benda cagar budaya (infrastruktur ramah lingkungan)

Kajian pengelolaan kegiatan yang menimbulkan dampak negatif terhadap aspek sosial m eliputi MHA, pengadaan tanah atau pemukiman kembali.

Kajian infrastruktur yang responsif yang gender dan difabel (infrastructure for all)

Kajian Livelihood Kajian penghidupan berkelanjutan tingkat kelurahan dan permukiman kumuh .

Konsep Pengembangan Permukiman/

Permukiman Kumuh

Konsep pengembangan permukiman Konsep penanganan permukiman kumuh

Kebutuhan Penanganan dan pengembangan

Permukiman

Kaj

ian

Has

il P

S

Penapisan Pengelolaan Lingkungan dan Dampak Sosial

Kebutuhan penanganan SEL Keterpaduan kegiatan tingkat kota Keterpaduan antar kelurahan berbatasan

Penapisan pengelolaan lingkungan kegiatan penanganan dan pengembangan permukiman Pengelolaan dampak sosial kegiatan penanganan dan pengembangan permukiman

Forum Konsultasi II Menyepakati Konsep Pengembangan dan Penanganan Kumuh Kelurahan Menyepakati kegiatan Pengembangan dan Penanganan Kumuh Kelurahan

Skenario Penanganan Permukiman/

Permukiman Kumuh

Kriteria skenario pentahapan penanganan permukiman dan tuntas kumuh Skenario pentahapan penanganan permukiman kelurahan Roadmap pentahapan penanganan tuntas kumuh

Rencana Penanganan Permukiman Kelurahan

Rencana pencegahan kumuh (wasdal dan pemberdayaan masyarakat) tingkat kelurahan Rencana pengembangan permukiman (termasuk sosial dan kependudukannya) Rencana pengembangan sosial ekonomi (livelihood) Rencana sistem pelayanan infastruktur dasar Rencana ruang terbuka publik

Rencana Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

Rencana pencegahan kumuh (wasdal dan pemberdayaan masyarakat) Arahan pengaturan bangunan (KDB,KLB, GSB, ketinggian bangunan, dll) Rencana tapak pembangunan infrastruktur 7 indikator kumuh Rencana pengembangan sosial ekonomi (livelihood) Rencana ruang terbuka publik Peta keterpaduan penanganan kumuh

Rencana Aksi dan Matrik Investasi

Program/Kegiatan

Rencana aksi dan matrik investasi kegiatan penanganan permukiman kelurahan 5 tahun Rencana aksi dan matriks investasi kegiatan penanganan permukiman kumuh s .d.2019 Rencana aksi dan matriks investasi tahunan

Rencana Keberlanjutan Aturan Bersama Rencana Pengelolaan Kawasan

Ren

can

a P

en

ata

an L

ingk

un

gan

Per

mu

kim

an

Lokakarya Penyepakatan RPLP Menyepakati RPLP Pengesahan RPLP

Kajian Akar Permasalahan Permukiman/

Permukiman Kumuh

Pohon masalah tematik (hubungan sosial-ekonomi-lingkungan)

Page 53: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 53

Langkah-Langkah Fasilitasi Penyusunan Perencanaan Tingkat Kelurahan

B.1. Membangun Visi Perumahan dan Permukiman

Tujuan : Mewujudkan masyarakat yang memiliki semangat dan percaya diri untuk meraih cita-cita menuju

penghidupan dan perikehidupan yang maju.

Output : Visi atau misi perumahan dan permukiman

Metodologi : Diskusi Kelompok Terarah (DKT).

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

langkah Data/Dokumen

pendukung Aksi Out-put

1 Sampaikan tujuan kegiatan diskusi/ FGD membangun visi perumahan dan permukiman

POS Perencanaan Tingkat Kelurahan/ Desa

Fasiltator diskusi memfasilitasi proses FGD

2 Buka dokumen RPJMD kota/ kabupaten dan RPJM Desa

3 Tuliskan visi kota/ kabupaten yang tercantum dalam dokumen RPJMD

RPJMD Tulis jawaban peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

Visi kota/ kabupaten

4 Tuliskan visi dan misi kelurahan/desa yang tercantum dalam dokumen RPJM Desa

RPJM Desa Tulis jawaban peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

Visi dan misi perumahan dan permukiman kelurahan/ desa

5

Lakukan penilaian apakah visi dan misi perumahan dan permukiman kelurahan/Desa sudah mencakup terkait pembangunan permukiman

Tulis jawaban peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

6

Apabila belum tercantum dalam visi dan misi perumahan dan permukiman kelurahan/desa, apa yang harus dilakukan ? apakah diperlukan membuat visi atau cukup melengkapi dengan misinya.

Tulis jawaban peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

7 Lakukan diskusi menggali visi atau misi, sebagai berikut :

a.

Tuliskan gambaran atau mimpi atau hal yang ingin dicapai dalam pembangunan permukiman.

Tulis jawaban peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

Usulan-usulan visi atau misi perumahan dan permukiman

b.

Dorong isu visi tidak terlalu ke arah infrastruktur, tetapi kearah yang berdampak pada manusianya.

c.

Sepakati visi atau misi yang telah didiskusikan bersama.

Tulis jawaban peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

Visi / misi perumahan dan permukiman kelurahan/desa

8 Tuliskan hasil visi atau misi ke dalam berita acara

Penandatanganan berita acara dan hasil diskusi

Berita Acara

Page 54: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 54

B.2. Refleksi Perkara Kritis (RPK)

Tujuan : Terbangunnya kesadaran kritis dan kepedulian masyarakat dalam menemukenali karakteristik dan

akar penyebab terjadinya permukiman kumuh serta potensi pengembangan permukimannya.

Output : Penyebab dan akar masalah permukiman, harapan dan komitmen masyarakat

Metodologi : Diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD), dan kegiatan inovatif lain.

No Pertanyaan / Topik Bahasan/

Langkah Data/ Dokumen

Pendukung Aksi Output

1 Sampaikan tujuan dan output kegiatan diskusi / FGD Refleksi Perkara Kritis

POS Perencanaan Tingkat Kelurahan/ Desa

Fasiltator diskusi memfasilitasi proses FGD

2 Sampaikan permasalahan yang dihasilkan dalam baseline, (sajikan dalam bentuk grafik)

Baseline

3

Diskusikan setiap permasalahan permukiman/ permukiman kumuh, mengenai :

Tulis jawaban peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan atau dituangkan diatas peta

Penyebab, dampak dan akar masalah

a. Penyebab masalah

b. Dampak permasalahan terhadap orang / warga secara umum.

c. Dampak permasalahan terhadap perempuan, anak-anak, warga berkebutuhan khusus.

d. Keterkaitan penyebab masalah dengan permasalahan (aspek) lainnya

4

Diskusikan apa harapan masyarakat terhadap permasalahan agar dapat mencapai visi atau misi yang disepakati sebelumnya.

Hasil diskusi visi atau misi permukiman yang

sudah dibahas sebelumnya

Tulis jawaban peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

Harapan masyarakat

5

Diskusikan apa komitmen masyarakat, agar harapannya dalam peningkatan kualitas permukiman dapat tercapai

Tulis jawaban peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

Komitmen masyarakat

6 Tuliskan hasil diskusi RPK ke dalam berita acara

Penandatanganan berita acara dan hasil diskusi

Berita acara dan hasil RPK

Page 55: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 55

B.3. Forum Konsultasi 1 (Visi dan Refleksi Perkara Kritis)

Tujuan : membangun persamaan persepsi dan kesepakatan terhadap proses membangun visi dan refleksi perkara kritis, menuju kota tanpa kumuh dalam memastikan perencanaan masyarakat (RPLP) terkonsolidasi dengan perencanaan tingkat kabupaten/ kota (RP2KPKP/SIAP).

Output : Keselarasan visi atau misi perumahan dan permukiman, mengenali permasalahan permukiman

dan permukiman kumuh dengan visi dan permasalahan permukiman/kumuh tingkat Kelurahan

dan kota/kabupaten.

Metodologi : Mini Workshop, dan kegiatan inovatif lain.

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

langkah Data/Dokumen

pendukung Aksi Out-put

1 Sampaikan tujuan dan output Forum Konsultasi -1 (visi dan refleksi perkara kritis)

BKM/LM memfasilitasi proses Forum Konsultasi

2 Paparan hasil visi dan refleksi perkara kritis

Hasil Pembahasan membangun visi, Hasil Refleksi Perkara Kritis

TIPP memaparkan hasil membangun visi dan Refleksi Perkara Kritis

3

Tanggapan dan masukan Pokja PKP dan Pemerintah Desa/kelurahan :

Pokja dan Pemdes / Pemkel memberikan tanggapan dan masukan.

Tanggapan dan masukkan pokja, pemerintah desa/kelurahan

a. Tanggapan hasil yang dipaparkan oleh TIPP

Tulis tanggapan dan masukan dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

b. Masukan terhadap hasil dikaitkan terhadap Keselarasan dengan visi kota, visi kelurahan

c.

Masukan terhadap hasil dikaitkan terhadap Keselerasan dengan permasalahan kota, kelurahan/desa.

4 Tanggapan dan masukkan dari masyarakat atau Lembaga desa lainnya

Masyarakat memberikan tanggapan dan masukkan

Tanggapan dan masukan masyarakat

Tulis tanggapan dan masukan peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

5 Kesepakatan hasil mini workshop

Masukan dan tanggapan peserta, hasil membangun visi dan RPK

Penyepakatan bersama dituangkan dalam berita acara.

Berita Acara dan hasil forum konsultasi publik -1

Page 56: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 56

B.4. Tahap Pemetaan Swadaya :

Tujuan :

- Memetakan dan mengkaji permasalahan permukiman dan permukiman kumuh,

memetakan pengelolaan lingkungan dan dampak sosial, livelihood, resiko bencana,

infrastruktur untuk semua (gender, anak-anak, orang tua, berkebutuhan khusus) kajian

kebijakan kota yang berdampak pada kelurahan.

- Memetakan potensi sumber daya dalam penanganan permukiman dan permukiman

kumuh.

- Mendapatkan gambaran konsep penanganan permukiman kumuh berdasarkan hasil visi,

refleksi perkara kritis dan kajian pemetaan swadaya

Out put :

- Peta dan kajian gambaran umum kelurahan/desa, Peta dan kajian profil permukiman,

Peta dan kajian profil permukiman kumuh, Peta dan kajian kebijakan kota, Peta dan

kajian pengelolaan lingkungan dan dampak sosial, Peta dan kajian livelihood, Peta dan

kajian resiko bencana, Peta dan kajian infrastruktur untuk semua.

- Konsep penanganan permukiman kumuh

Metodologi : Transek, pemetaan, diskusi kajian,

a. Persiapan Pemetaan

Sebelum pelaksanaan pemetaan swadaya, perlu dipersiapkan bahan, kelengkapan, dan

narasumber sebagai berikut :

a) Peta Dasar Kelurahan

b) Data Baseline

c) Profil Permukiman

d) Profil Permukiman kumuh

e) Peta Dasar Delineasi kumuh

f) SK Kumuh

g) Dokumen RP2KPKP

h) Dokumen Perencanaan Pemda

i) Dokumen Sektoral

j) Dokumen Perencanaan Desa

k) Dokumen Perencanaan Kel/Rencana Strategi Kecamatan.

l) Data kependudukan atau monografi Desa/Kelurahan

m) Dan dokumen lainnya yang relevan

n) Alat Tulis (spidol, metaplane, kertas plano, post-it, dll)

o) Meteran

p) Kamera

q) Dan Peralatan lainnya yang mendukung pemetaan swadaya

r) Memetakan narasumber atau pihak-pihak yang dapat berkontribusi dalam

kegiatan pemetaan swadaya

Page 57: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 57

B.4.2.1. Pemetaan dan Kajian Gambaran Umum Kelurahan/Desa

Tujuan : Peserta mengetahui gambaran umum kelurahan/desa secara spasial dari

peta dasar kelurahan yang telah disiapkan (skala 1 : 5000)

Outputnya : Data dan informasi spasial gambaran umum kelurahan/desa

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/ Langkah Data/Dokumen

Pendukung Aksi Out-put

1 Siapkan peta dasar kelurahan di atas meja atau tempat yang telah disiapkan

Peta dasar kelurahan (skala 1 : 5000)

2 Sampaikan tujuan dan output kegiatan pemetaan dan kajian gambaran umum kelurahan/desa

Fasilitator diskusi memfasilitasi kegiatan pemetaan dan kajian

3 Petakan dan tandai batas-batas wilayah kelurahan, batas RW

Data Monografi Desa/Kel

Tuliskan jawaban peserta/ narasumber ke dalam post-it, tempelkan pada peta yang telah disediakan. Atau tandai langsung di atas peta dengan menggunakan spidol.

Peta Spasial dan Gambaran Umum Kelurahan / Desa.

4 a.

Petakan luas wilayah secara umum dan berdasarkan RW.

Data Monografi Desa/Kel b.

Simpulkan : RW yang paling luas dan paling kecil

5 a.

Petakan dan tandai fasilitas umum, fasilitas sosial, fasilitas ekonomi fasilitas pemerintahan Data Monografi Desa/Kel

b. Simpulkan : RW yang paling banyak fasilitasnya.

6

a. Petakan jumlah penduduk, jenis kelamin dan kepadatan penduduk berdasarkan RW. Data Monografi Desa/Kel

b. Simpulkan : RW yang paling banyak jumlah penduduk dan paling padat.

7

a. Petakan dan tandai kecenderungan arah perkembangan permukiman warga.

Data Monografi Desa/Kel

b. Simpulkan : RW yang cenderung berkembang permukimannya dan alasannya.

8

Berikan kesempatan ke salah satu peserta untuk menjelaskan kembali hasil diskusi dengan media peta yang dihasilkan

9

Apabila hasil pemetaan dinilai masih perlu akurasi dan visualisasi melalui foto, maka dapat dilakukan transek ke lapangan

Page 58: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 58

Lokasi Kecenderungan

perkembangan permukiman

baru

Page 59: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 59

Page 60: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 60

B.4.2.2. Pemetaan dan Kajian Profil Permukiman/Profil Permukiman Kumuh

Tujuan : Peserta mengetahui peta profil permukiman/permukiman Kumuh, dan permasalahannya,

dan dampaknya terhadap warga masyarakat yang dikomprasikan dengan hasil Refleksi

Perkara Kritis.

Out Put : Peta Profil Permukiman

Catatan : Profil permukiman dapat diambil dari hasil data baseline yang sudah diupdate ke 7 Aspek

19 Kriteria.

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

1 Siapkan peta dasar kelurahan di atas meja atau tempat yang telah disiapkan

Peta dasar kelurahan (skala 1 : 5000)

Fasilitator diskusi memfasilitasi kegiatan pemetaan dan kajian

2 Bagikan dan pelajari sesaat profil permukiman / permukiman kumuh kepada peserta.

Catatan :

- Profil Permukiman = Data Numerik dan persentasenya positif.

-

Profil Permukiman Kumuh = Data numerik dan persentasenya negative khusus lokasi kumuh.

3 Memilih kriteria dalam profil permukiman /permukiman kumuh yang akan dibahas secara mendalam

Catatan :

- Profil permukiman = Kriteria yang dipilih adalah yang persentasenya dibawah 75%.

-

Profil Permukiman kumuh = kriteria yang dipilih yang persentase permasalahannya diatas atau sama dengan 25%.

Page 61: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 61

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

4 Diskusikan secara mendalam satu persatu kriteria permukiman/ permasalahan permukiman kumuh :

Tuliskan jawaban peserta/narasumber ke dalam post-it, tempelkan pada peta yang telah disediakan. Atau tandai langsung di atas peta dengan menggunakan spidol.

Peta Profil Permukiman dan Kajiannya

a. Petakan dan tandai kedalam peta (kondisi saat ini dan kondisi yang bermasalah).

b. Penyebab permasalahan (lihat juga hasil RPK adakah yang relevan)

c. Dampak permasalahan terhadap orang/ warga (lihat juga hasil RPK adakah yang relevan)

d.

Diskusikan Permasalahan tersebut disebabkan karena kondisi setempat atau juga disebabkan karena dampak permasalahan yang sama di tempat lain (sistem)

e.

Diskusikan permasalahan disebabkan juga karena permasalahan aspek/ kriteria permukiman lainnya. (keterkaitan permasalahan antar aspek permukiman)

f. Petakan dan tandai akar dari permasalahan tersebut.

5

Petakan dan tandai permasalahan yang bisa ditangani oleh masyarakat dan permasalahan yang tidak bisa di tangani oleh masyarakat.

6

Diskusikan dan petakan apa dampak yang akan terjadi pada manusia atau warga, apabila permasalahan tersebut tidak dilakukan penanganan.

7

Diskusikan dan Petakan solusi awal dalam memecahkan permasalahan khususnya yang akan berdampak pada manusia/warga.

Page 62: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 62

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

8

Apabila hasil pemetaan dinilai masih perlu akurasi dan visualisasi melalui foto, maka dapat dilakukan transek ke lapangan

Page 63: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 63

Page 64: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 64

Contoh Menggali akar masalah dari keteraturan bangunan

Page 65: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 65

Page 66: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 66

Page 67: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 67

Page 68: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 68

B.4.2.3. Gambaran Kondisi Sosial dan Ekonomi

Tujuan : Memahami kondisi dan potensi sosial, budaya, kerentanan sosial, dan sumber kehidupan.

No Pertanyaan / Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen pendukung Aksi Out-put

1 Siapkan peta dasar kelurahan di atas meja atau tempat yang telah disiapkan

Peta dasar kelurahan (skala 1 : 5000)

Fasilitator diskusi memfasilitasi kegiatan pemetaan dan kajian

Peta kondisi Sosial dan Ekonomi

2

Petakan warga yang terindikasi mengalami kerentanan sosial seperti : gizi buruk, stunting, miskin, dll

3

Diskusikan penyebab permasalahan tersebut, apakah disebabkan oleh kondisi lingkungan atau perilaku masyarakat itu sendiri

4 diskusikan kebutuhan infrastruktur dan penguatan sosial untuk perbaikan kondisi tersebut

5 Petakan potensi sosial seperti kelembagaan sosial yang ada di kelurahan.

6 Diskusikan dukungan infrastruktur yang mendukung dari potensi sosial yang ada.

7

Petakan potensi-potensi ekonomi yang ada di kelurahan seperti Lembaga, pusat-pusat kegiatan ekonomi, dll

8 Diskusikan dukungan infrastruktur yang mendukung dari potensi ekonomi yang ada.

Page 69: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 69

B.4.2.4. Gambaran Kondisi Rawan Bencana

Tujuan : memahami dan memetakan resiko bencana di kelurahan dan permukiman kumuh pada

khususnya

Out Put : Peta dan kajian Resiko Bencana

Catatan : Data terkait dengan resiko bencana mengacu kepada IRBI (indeks Resiko Bencana) atau

BPBD kota/ kabupaten.

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

1 Siapkan peta dasar kelurahan di atas meja atau tempat yang telah disiapkan

Peta dasar kelurahan (skala 1 : 5000)

Fasilitator diskusi memfasilitasi kegiatan pemetaan dan kajian

2 -

Cek di data Profil permukiman / Permukiman kumuh apakah terdapat data tentang resiko bencana?

Data Baseline, Profil permukiman, Profil permukiman kumuh

Tuliskan jawaban peserta/narasumber ke dalam post-it, tempelkan pada peta yang telah disediakan. Atau tandai langsung di atas peta dengan menggunakan spidol.

Peta dan Kajian Resiko Bencana

Page 70: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 70

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

-

Petakan dan tandai resiko bencana pada peta

3 - Jika belum ada, gunakan data dari IRBI atau BPBD Kota/ Kabupaten.

IRBI atau data BPBD Kota/Kabupaten

- Petakan dan tanda resiko bencana pada peta

4 Diskusikan resiko bencana

- Jenis Bencana yang terkait dengan kelurahan

- Tingkat resiko bencana

- Penyebab Bencana

- Apa dampak bencana terhadap warga masyarakat

-

Apa sarana dan prasana yang dimiliki dalam rangka mengurangi resiko bencana, bagaimana kondisinya ?

-

Bagaimana kondisi infrastruktur saat ini yang dapat memperbesar resiko bencana

- Solusi agar infrastruktur yang ada saat ini, dapat mengurangi resiko bencana.

- Kondisi social masyarakat saat ini yang dapat memperbesar resiko bencana

- Solusi agar kondisi social masyarakat dapat mengurangi resiko bencana.

5

Apabila hasil pemetaan dinilai masih perlu akurasi dan visualisasi melalui foto, maka dapat dilakukan transek ke lapangan.

Page 71: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 71

Contoh Peta Rawan Bencana

Page 72: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 72

B.4.3. Tahap Kajian Hasil Pemetaan Swadaya

B.4.3.1. Kajian Kebijakan Kota

Tujuan : Memahami dan memetakan kebijakan/rencana dan struktur/sistem pelayanan eksisting yang berpengaruh terhadap kelurahan.

Out put : Pemetaan hasil kajian kebijakan kota Catatan :

- Bagi Kelurahan/Desa yang kota/kabupatennya telah memiliki MP/RP2KPKP

pemetaan kajian kebijakan kotanya dapat mengacu kepada dokumen tersebut, jika

dipandang masih kurang informasinya dapat mengacu kepada Dokumen

perencanaan (RTRW, RPJMD) dan dokumen sectoral yang ada di Kota/Kabupaten.

- Bagi kelurahan/Desa yang kota/kabupatennya belum memiliki MP/RP2KPKP,

pemetaan kajian kebijakan kotanya dapat mengacu kepada dokumen perencanaan

(RTRW, RPJMD) dan dokumen sectoral yang ada di Kota/Kabupaten.

- Dalam mengkaji kebijakan data dan kajian yang diambil adalah yang terkait langsung

atau berpengaruh langsung terhadap kelurahan.

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

1 Siapkan peta dasar kelurahan di atas meja atau tempat yang telah disiapkan

Peta dasar kelurahan (skala 1 : 5000)

Fasilitator diskusi memfasilitasi kegiatan pemetaan dan kajian

2 Siapkan dokumen perencanaan kota, dokumen RP2KPKP atau dokumen sektoral lainnya .

3

-

Bagi peran peserta untuk mendalami satu dokumen kebijakan kota/ kabupaten yang berbeda.

Dokumen RPLP, RTRW, RPJMD dan Dokumen Sektoral

- Berikan kesempatan untuk membaca dan memahami kebijakan kota/kabupaten

4

Diskusikan pembahasan dimulai dari dokumen perencanaan Kota/kab (RTRW dan RPJMD)

Tuliskan jawaban peserta/narasumber ke dalam post-it, tempelkan pada peta yang telah disediakan. Atau tandai langsung di atas peta dengan menggunakan spidol.

Pemetaan hasil kajian kebijakan kota/ kabupaten

Page 73: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 73

Aspek /Isu Dokumen RTRW Dokumen RPJMD

A Struktur Ruang (kedudukan kelurahan/ desa)

- Fungsi

- Sistem Prasarana

B Pola Ruang

- Kawasan Lindung

- Kawasan budidaya

C Karakteristik kelurahan/Desa

- Luas Kelurahan

- Kepadatan

D Dan lain-lain

Page 74: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 74

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

5

Lanjutkan diskusi pembahasan masalah tematik menggunakan dokumen RP2KPKP atau dokumen sektoral

dokumen RP2KPKP atau dokumen sectoral lainnya (Jika dok. RP2KPKP tidak tersedia)

Aspek /Isu RP2KPKP Perda Kumuh/

SK Kumuh SPPIP

Dokumen Sektoral Lainnya

1 Delineasi Kumuh

- Luas Kumuh

- Lokasi Kumuh

- Tipologi kumuh

- Tingkat Kekumuhan

2 Permasalahan Kumuh

- Kondisi Bangunan Gedung

- Jalan

- Drainase

- Persampahan

- Sanitasi

- Air Minum

- Proteksi Kebakaran

3 Karakteristik Sosial Ekonomi Budaya Masyarakat

- Sosial

- Budaya

- Ekonomi

4 Lahan

5 Lingkungan

Page 75: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 75

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

6 Diskusikan analisa kesenjangan antara rencana dan realitas.

a.

Berdasarkan kebijakan dalam perencanaan kota/kab, perencanaan sektoral mana kondisi yang sudah sejalan dan kondisi yang belum sejalan

b. Berdasakan kebijakan kelurahan akan dibawa ke mana ?

Page 76: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 76

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

7 Petakan seluruh kebijakan kota kedalam peta yang sudah disediakan

8

Apabila hasil pemetaan dinilai masih perlu akurasi dan visualisasi melalui foto, maka dapat dilakukan transek ke lapangan.

Page 77: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 77

B.4.3.2. Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

1 Tuangkan data jumlah penduduk minimal 3 tahun sebelumnya secara berurutan.

2 Hitung Proyeksi pertambahan penduduk

-

Hitung prosentase pertambahan penduduk per tahun dari data jumlah penduduk 3 tahun sebelumnya

Kajian daya dukung daya tampung

-

Dari prosentase pertambahan penduduk, proyeksikan penduduk untuk 5 tahun ke depan

3

Diskusikan dampak pertambahan penduduk terhadap kebutuhan infrastruktur dasar dan kebutuhan ruang di kelurahan?

4 Diskusi daya tampung terkait kebutuhan ruang

-

Lakukan perhitungan proyeksi kebutuhan ruang untuk 5 tahun ke depan, dengan cara mengalikan proyeksi jumlah penduduk dengan kebutuhan ruang minimum yaitu 7,2 m2.

-

Bandingkan kebutuhan ruang pada tahun terakhir dengan luas permukiman yang ada. Apakah masih mampu menampung penduduk yang akan datang?

-

Diskusikan arahan kebutuhan ruang permukiman akan berkembang secara horizontal atau vertical berdasarkan daya tampung yang ada

5

Lakukan perhitungan daya dukung lainnya seperti kebutuhan air munum, persampahan, perumahan, jalan dan drainase,dll terhadap proyeksi penduduk yang akan datang.

6

Refleksikan dampaknya terhadap masyarakat apabila kebutuhan tersebut tidak diperhitungkan atau di antisipasi.

Page 78: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 78

Contoh kajian proyeksi penduduk 5 tahun ke depan

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 RT001-RW001 394 402 409 82 6.50 415 422 428 435 441 88

2 RT002-RW001 313 322 326 65 3.50 329 333 336 340 343 69

3 RT003-RW001 344 350 359 72 8.50 367 376 384 393 401 80

4 RT004-RW002 201 205 209 42 3.50 212 216 219 223 226 45

5 RT005-RW002 244 252 256 51 3.50 259 263 266 270 273 55

6 RT006-RW002 174 186 198 40 11.50 209 221 232 244 255 51

7 RT007-RW003 193 206 212 42 6.00 218 224 230 236 242 48

8 RT008-RW003 101 116 124 25 7.50 131 139 146 154 161 32

9 RT009-RW003 157 167 175 35 8.00 183 191 199 207 215 43

10 RT010-RW004 224 231 237 47 5.50 242 248 253 259 264 53

11 RT011-RW004 393 398 402 80 3.50 405 409 412 416 419 84

12 RT012-RW004 945 955 960 192 4.50 964 969 973 978 982 196

13 RT013-RW005 370 382 385 77 3.00 388 391 394 397 400 80

14 RT014-RW005 353 358 362 72 3.50 365 369 372 376 379 76

15 RT015-RW005 307 314 319 64 5.00 324 329 334 339 344 69

16 RT016-RW006 475 485 492 98 6.50 498 505 511 518 524 105

17 RT017-RW006 232 246 256 51 10.00 266 276 286 296 306 61

18 RT018-RW006 427 433 438 88 5.00 443 448 453 458 463 93

19 RT019-RW007 392 398 404 81 6.00 410 416 422 428 434 87

20 RT020-RW007 242 249 256 51 7.00 263 270 277 284 291 58

21 RT021-RW007 239 246 252 50 5.50 257 263 268 274 279 56

22 RT022-RW008 263 271 277 55 5.50 282 288 293 299 304 61

23 RT023-RW008 435 445 451 90 6.00 457 463 469 475 481 96

24 RT024-RW008 444 453 459 92 6.00 465 471 477 483 489 98

25 RT025-RW009 187 194 197 39 2.50 199 202 204 207 209 42

26 RT026-RW009 208 215 222 44 6.50 228 235 241 248 254 51

27 RT027-RW009 414 422 426 85 4.00 430 434 438 442 446 89

28 RT028-RW010 223 239 248 50 8.50 256 265 273 282 290 58

29 RT029-RW010 230 236 244 49 7.50 251 259 266 274 281 56

30 RT030-RW010 190 201 210 42 9.00 219 228 237 246 255 51

31 RT031-RW011 288 297 301 60 4.00 305 309 313 317 321 64

32 RT032-RW011 253 270 276 55 5.50 281 287 292 298 303 61

33 RT033-RW011 239 247 251 50 3.50 254 258 261 265 268 54

34 RT034-RW012 234 247 250 50 2.50 252 255 257 260 262 52

35 RT035-RW012 278 284 287 57 3.00 290 293 296 299 302 60

36 RT036-RW012 249 254 258 52 3.50 261 265 268 272 275 55

37 RT037-RW013 98 110 114 23 4.00 118 122 126 130 134 27

38 RT038-RW013 336 345 351 70 6.00 357 363 369 375 381 76

39 RT039-RW013 323 334 340 68 5.50 345 351 356 362 367 73

40 RT040-RW014 170 192 199 40 7.00 206 213 220 227 234 47

41 RT041-RW014 280 288 296 59 8.00 304 312 320 328 336 67

42 RT042-RW014 165 177 184 37 7.00 191 198 205 212 219 44

43 RT043-RW015 204 213 220 44 6.50 226 233 239 246 252 50

44 RT044-RW015 195 202 208 42 5.50 213 219 224 230 235 47

45 RT045-RW015 176 188 194 39 5.50 199 205 210 216 221 44

46 RT046-RW016 165 174 176 35 1.50 177 179 180 182 183 37

47 RT047-RW016 138 151 158 32 6.50 164 171 177 184 190 38

48 RT048-RW016 174 184 190 38 6.00 196 202 208 214 220 44

49 RT049-RW016 188 195 201 40 6.00 207 213 219 225 231 46

50 RT050-RW016 169 177 182 36 4.50 186 191 195 200 204 41

51 RT051-RW017 204 217 222 44 5.00 227 232 237 242 247 49

52 RT052-RW017 171 184 191 38 7.00 198 205 212 219 226 45

53 RT053-RW017 196 209 214 43 4.50 218 223 227 232 236 47

54 RT054-RW017 218 229 237 47 7.50 244 252 259 267 274 55

14425 14945 15250 3050 304.50 15554 15859 16163 16468 16772 3354

Proyeksi KK

Th 2021

Total

NO Nama RT

SEBARAN PENDUDUKJml KK th

2016

PERTAMBAHAN

PENDUDUK

PERTAHUN

PROYEKSI PENDUDUK

Page 79: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 79

Contoh perhitungan kajian daya dukung terkait air minum

Per org (60

Ltr/hari)

Fasilitas Umum

dan SosialKomersial Industri

Cadangan

KebocoranHidran

Total

Kebutuhan

(ltr/hari)

1 RT001-RW001 441 88 26460 3969 5292 2646 2646 2646 43659

2 RT002-RW001 343 69 20580 3087 4116 2058 2058 2058 33957

3 RT003-RW001 401 80 24060 3609 4812 2406 2406 2406 39699

4 RT004-RW002 226 45 13560 2034 2712 1356 1356 1356 22374

5 RT005-RW002 273 55 16380 2457 3276 1638 1638 1638 27027

6 RT006-RW002 255 51 15300 2295 3060 1530 1530 1530 25245

7 RT007-RW003 242 48 14520 2178 2904 1452 1452 1452 23958

8 RT008-RW003 161 32 9660 1449 1932 966 966 966 15939

9 RT009-RW003 215 43 12900 1935 2580 1290 1290 1290 21285

10 RT010-RW004 264 53 15840 2376 3168 1584 1584 1584 26136

11 RT011-RW004 419 84 25140 3771 5028 2514 2514 2514 41481

12 RT012-RW004 982 196 58920 8838 11784 5892 5892 5892 97218

13 RT013-RW005 400 80 24000 3600 4800 2400 2400 2400 39600

14 RT014-RW005 379 76 22740 3411 4548 2274 2274 2274 37521

15 RT015-RW005 344 69 20640 3096 4128 2064 2064 2064 34056

16 RT016-RW006 524 105 31440 4716 6288 3144 3144 3144 51876

17 RT017-RW006 306 61 18360 2754 3672 1836 1836 1836 30294

18 RT018-RW006 463 93 27780 4167 5556 2778 2778 2778 45837

19 RT019-RW007 434 87 26040 3906 5208 2604 2604 2604 42966

20 RT020-RW007 291 58 17460 2619 3492 1746 1746 1746 28809

21 RT021-RW007 279 56 16740 2511 3348 1674 1674 1674 27621

22 RT022-RW008 304 61 18240 2736 3648 1824 1824 1824 30096

23 RT023-RW008 481 96 28860 4329 5772 2886 2886 2886 47619

24 RT024-RW008 489 98 29340 4401 5868 2934 2934 2934 48411

25 RT025-RW009 209 42 12540 1881 2508 1254 1254 1254 20691

26 RT026-RW009 254 51 15240 2286 3048 1524 1524 1524 25146

27 RT027-RW009 446 89 26760 4014 5352 2676 2676 2676 44154

28 RT028-RW010 290 58 17400 2610 3480 1740 1740 1740 28710

29 RT029-RW010 281 56 16860 2529 3372 1686 1686 1686 27819

30 RT030-RW010 255 51 15300 2295 3060 1530 1530 1530 25245

31 RT031-RW011 321 64 19260 2889 3852 1926 1926 1926 31779

32 RT032-RW011 303 61 18180 2727 3636 1818 1818 1818 29997

33 RT033-RW011 268 54 16080 2412 3216 1608 1608 1608 26532

34 RT034-RW012 262 52 15720 2358 3144 1572 1572 1572 25938

35 RT035-RW012 302 60 18120 2718 3624 1812 1812 1812 29898

36 RT036-RW012 275 55 16500 2475 3300 1650 1650 1650 27225

37 RT037-RW013 134 27 8040 1206 1608 804 804 804 13266

38 RT038-RW013 381 76 22860 3429 4572 2286 2286 2286 37719

39 RT039-RW013 367 73 22020 3303 4404 2202 2202 2202 36333

40 RT040-RW014 234 47 14040 2106 2808 1404 1404 1404 23166

41 RT041-RW014 336 67 20160 3024 4032 2016 2016 2016 33264

42 RT042-RW014 219 44 13140 1971 2628 1314 1314 1314 21681

43 RT043-RW015 252 50 15120 2268 3024 1512 1512 1512 24948

44 RT044-RW015 235 47 14100 2115 2820 1410 1410 1410 23265

45 RT045-RW015 221 44 13260 1989 2652 1326 1326 1326 21879

46 RT046-RW016 183 37 10980 1647 2196 1098 1098 1098 18117

47 RT047-RW016 190 38 11400 1710 2280 1140 1140 1140 18810

48 RT048-RW016 220 44 13200 1980 2640 1320 1320 1320 21780

49 RT049-RW016 231 46 13860 2079 2772 1386 1386 1386 22869

50 RT050-RW016 204 41 12240 1836 2448 1224 1224 1224 20196

51 RT051-RW017 247 49 14820 2223 2964 1482 1482 1482 24453

52 RT052-RW017 226 45 13560 2034 2712 1356 1356 1356 22374

53 RT053-RW017 236 47 14160 2124 2832 1416 1416 1416 23364

54 RT054-RW017 274 55 16440 2466 3288 1644 1644 1644 27126

16772 3354 1006320 150948 201264 100632 100632 100632 1660428

1,660,428 Kebutuhan Minimum Air Minum (Liter/ Hari) :

NO Nama RT

Proyeksi

Penduduk

2021

Proyeksi KK

Th 2021

Kebutuhan Minimum Air Minum

Total

Page 80: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 80

Page 81: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 81

Page 82: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 82

Page 83: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 83

Page 84: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 84

Page 85: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 85

B.4.3.3.b. Pemetaan Dan Kajian Infrastruktur Untuk Semua

Tujuan : memahami dan memetakan infrastruktur yang dapat digunakan untuk seluruh orang tanpa

diskriminasi (gender, anak-anak, orang tua dan orang berkebutuhan khusus), yang nyaman,

aman dan ramah lingkungan.

Out Put : Peta dan kajian Infrastruktur untuk semua

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

1 Siapkan peta dasar kelurahan di atas meja atau tempat yang telah disiapkan

Peta dasar kelurahan (skala 1 : 5000)

Fasilitator diskusi memfasilitasi kegiatan pemetaan dan kajian

Page 86: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 86

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

2

Cek di data Profil permukiman / Permukiman kumuh apakah terdapat data warga berkebutuhan khusus, orang tua, anak -anak ?

Data Baseline,

Tuliskan jawaban peserta/narasumber ke dalam post-it, tempelkan pada peta yang telah disediakan. Atau tandai langsung di atas peta dengan menggunakan spidol.

Peta dan kajian infrastruktur untuk semua

3

Petakan dan tandai rumah yang memiliki warga berkebutuhan khusus, gender, anak-anak, dan orangtua.

4

Jika belum, petakan dan tandai sesuai dengan informasi yang dimiliki (data desa, atau data lainnya)

Data monografi dan data lainnya

5 Diskusikan :

-

Apakah infrastruktur yang saat ini sudah berpihak pada kelompok tersebut?

-

Apakah infrastruktur yang dibangun aman, nyaman dan ramah lingkungan

-

Apa dampak bagi warga berkebutuhan khusus, gender, anak-anak dan orangtua jika pembangunan belum berpihak ?

-

Apa penyebab pembangunan yang dibangun belum berpihak?

-

Apa solusi yang harus dilakukan agar pembangunan infrastruktur berpihak pada semua orang (termasuk berkebutuhan khusus, gender, anak-anak, orang tua, gender

-

Tandai lokasi-lokasi kegiatan infrastruktur yang harus berpihak untuk semua.

6

Apabila hasil pemetaan dinilai masih perlu akurasi dan visualisasi melalui foto, maka dapat dilakukan transek ke lapangan.

Page 87: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 87

B.4.3.4. Kajian Livelihood

Langkah-langkah Pelaksanaan Kajian dan Analisa Pengembangan Penghidupan (Livelihoods)

Pendekatan pengembangan penghidupan sebagai salah satu bentuk pembinaan, dimana masyarakat

difasilitasi untuk menggali potensi mereka, potensi desa mereka, serta memahami berbagai permasalahan

yang mereka hadapi, serta tantangan dan visi kedepan.

Berikut adalah langkah kegiatan kajian dan analisa pengembangan penghidupan (Livelihoods)

No. Tahapan Kegiatan Tujuan dan hasil

1 Pembentukan tim pemandu kajian dan Analisa

Terbentuknya Tim Pemandu FGD yang terdiri dari para relawan (TIPP, Kelompok peduli lainnya).

2 Bimbingan Praktek FGD kajian dan analisa

Tim Pemandu FGD memahami data hasil pemetaan awal (pentagonal aset).

Tim Pemandu FGD menguasai teknik-teknik fasilitasi dan langkah-langkah dalam diskusi kelompok terarah.

3. Penyelenggaraan FGD kajian dan analisa livelihoods dengan tujuan terpetakannya pentagonal aset: Hasil pemetaan aset skala kelurahan.

Hasil pemetaan aset skala MBR.

Hasil pemetaan aset KSM. Langkah-langkah pelaksanaan FGD kajian dan Analisa (terlampir)

Seluruh relawan KOTAKU, lembaga2 tingkat Desa/Kel, Aparat dan perwakilan perempuan serta warga kawasan kumuh. mau berperan aktif melibatkan diri baik sebagai Tim fasilitasi maupun sebagai narasumber.

Warga kelurahan memiliki visi permukiman yang dicita-citakan.

Tersedianya data dan informasi mengenai potensi yang dimiliki, masalah yang dihadapi, kebutuhan yang direncanakan dan kegiatan (matrik/tabel, peta tematik) yang akan dilakukan.

Terbangun Komitmen dan ada rencana tindak lanjut FGD dilevel basis dan survey dilokasi yang menjadi target (Kawasan/RT/RW/Blok/Gang)

4 Penyelenggaraan FGD tindaklanjut hasil kajian dan analisa livelihoods dengan tujuan tersusunnya skenario kegiatan skala KSM dan MBR. Langkah-langkah pelaksanaan FGD penyusunan scenario (terlampir)

Seluruh relawan KOTAKU, lembaga2 tingkat Desa/Kel, aparat dan perwakilan perempuan serta MBR/Anggota KSM berperan aktif melibatkan diri baik sebagai Tim fasilitasi maupun sebagai narasumber.

KSM/MBR memiliki rencana kegiatan, total biaya, tahun pelaksanaan dan sumber pendanaan untuk menyelesaikan kebutuhan

Terbangun komitmen dan ada rencana tindak lanjut hasil penyusunan skenario kegiatan.

Page 88: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 88

PANDUAN PELAKSANAAN FGD KAJIAN DAN ANALISA PENTAGONAL ASETS.

1. o o o

o o

2. o

o o o

3. o

4. o

1. o o o o o

2. o o o o

3. o

4. o

Page 89: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 89

1. o o o

2. o o

3.

4.

1. o o o

2. o

3. o o o

4. o

Page 90: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 90

1. o o o

2. o o o o

3. o o o o

4. o

1.

2.

3.

4.

Page 91: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 91

Tahap I. Kajian dan Analisa Livelihood (pentagonal asset) terhadap 7 Aspek Penanganan Kumuh

Kajian dan analisa pentagonal aset dilakukan berdasarkan pada hasil kajian dan analisa yang telah dilakukan

masyarakat yang telah dituangkan kedalam dokumen perencanaan atau RPLP. Dimana dalam dokumen

tersebut telah banyak disampaikan berbagai potensi dan masalah serta solusi berbagai kegiatan “fisik” yang

akan dilaksanakan masyarakat.

Kajian dan analisa dilakukan terhadap aspek penanganan kumuh yaitu; keteraturan bangunan, jalan

lingkungan, drainase, air minum, sanitasi, persampahan dan rawan kebakaran melalui pentagonal aset

(Modal Manusia, Modal Sosial, Modal Alam, Modal Fisik dan Modal Keuangan).

Dalam pelakanaannya tidak menutup kemungkinan akan dibutuhkan data, informasi dan narasumber

tambahan dalam melengkapi kajian dan analisa untuk menyempurnakan dokumen perencanaan yang telah

dimiliki.

Kajian dan Analisa pentagonal aset dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: 1. Potensi. Berbagai potensi yang ada, baik dalam diri maupun lingkungan, yang dapat berkotribusi dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada.

2. Masalah. Berbagai masalah maupun kendala yang akan menyebabkan potensi (poin 1) tidak bisa

dikembangkan.

3. Kebutuhan. Berbagai kebutuhan yang diperlukan yang dapat menunjang atau mengoptimalkan potensi

yang ada dalam menyelesaikan permasalahan atau yang dapat meminimalisir masalah dan kendala.

4. Kegiatan. Dalam menjawab berbagai kebutuhan (poin 3), tentunya perlu dilakukan tindaklanjut dalam

bentuk kegiatan-kegiatan yang menunjang terhadap kebutuhan.

Page 92: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 92

Page 93: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 93

Page 94: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 94

Page 95: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 95

Analisa 7 Aspek Penanganan Kumuh 1. Aspek Keteraturan Bangunan.

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Kesadaran apa saja yang harus dibangun dalam permasalahan penataan bangunan?

- Apakah PHBS (prilaku hidup bersih dan sehat) menjadi salah satu tujuan dari keteraturan bangunan?

- Dampak penyakit yang ditimbulan karena ketidakteraturan bangunan?

- Dampak lain apa saja yang diakibatkan karena ketidakteraturan bangunan yang berpengaruh pada kehidupan sosial masyarakat?

- Upaya apa yang telah dilakukan masy maupun pemda dalam penanganan ketidakteraturan bangunan?

- Adakah biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat yang diakibatkan karena ketidak teraturan bangunan? Berapa rupiah? Bulanan atau mingguan atau harian?

- Apa yg akan dilakukan jika masyarakat/MBR bisa mengurangi biaya pengeluaran karena hal tsb di atas?

- Upaya apa saja yang bisa

- Adakah pembangunan infrastruktur yang tidak sesuai dengan standar teknik?

- Berapa MBR/masy yang merasakan manfaat keteraturan bangunan yang ada dilingkungan mereka?

- Adakah rumah mereka selain hunian digunakan juga untuk usaha (home industri)?

- Masalah lainnya yang akan berdampak kepada lingkungan, karena keteraturan bangunan?

Page 96: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 96

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal Infrastruktur

Modal Alam

(misalnya penyuluhan atau apa yang menunjang dalam penanganan keteraturan bangunan)

dilakukan dari penataan keteraturan bangunan sehingga bisa meningkatkan pendapatan?

Analisa dan Skenario Kegiatan

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/Kebutuhan Skenario Kegiatan

Korelasikan kelima data pentagonal asset yang didapat, dan jika ada kesenjangan yang berakibat pada kurangnya kualitas hidup warga, maka rumuskan langkah /solusi penanganannya, dengan memanfaat asset/potensi yang dimiliki.

Sesuatu yang jika diperbaiki atau dipenuhi akan memberi dampak positif terhadap kualitas hidup warga dalam mendapatkan penghidupan yang layak

Usulan kegiatan kongkrit yang dapat dijalankan warga dengan pendanaan dari berbagai pihak dengan mendahulukan kegiatan yang paling urgent dikerjakan

Page 97: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 97

2. Aspek Jalan Lingkungan.

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Bisa dikembangkan dgn pertanyaan penggerak lainnya seperti beberapa contoh di bawah ini

- Bisa dikembangkan dgn pertanyaan penggerak lainnya seperti beberapa contoh di bawah ini

- Bisa dikembangkan dgn pertanyaan penggerak lainnya seperti beberapa contoh di bawah ini

- Bisa dikembangkan dgn pertanyaan penggerak lainnya seperti beberapa contoh di bawah ini

- Bisa dikembangkan dgn pertanyaan penggerak lainnya seperti beberapa contoh di bawah ini

Analisa dan Skenario Kegiatan

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/Kebutuhan Skenario Kegiatan

Korelasikan kelima data pentagonal aset yang didapat, dan jika ada kesenjangan yang berakibat pada kurangnya kualitas hidup warga, maka rumuskan langkah /solusi penanganannya, dengan memanfaatkan asset/potensi yang dimiliki.

- Identifikasi setiap kebutuhan yang diperlukan dalam penanganan sanitasi dan bagaimana dampaknya jika kebutuhan tersebut ditangani.

- Usulan kegiatan kongkrit yang dapat dijalankan warga dengan mendahulukan kegiatan yang paling urgent dikerjakan terkait dengan permasalahan sanitasi.

- Dari setiap kebutuhan yang dperlukan, berapa biaya yang diperlukan, dari mana sumber pembiayaannya, akan diselesikan kapan, siapa yang akan menerima manfaatnya dan siapa penanggung jawabnya.

Page 98: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 98

3. Aspek Drainase.

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Dampak apa yang terjadi terhadap MBR dengan drainase yang tidak bagus (jelek)?

- Keahlian/minat khusus apa saja yang bisa dikembangkan untuk penanganan masalah drainase?

- Kesadaran apa saja yang mereka miliki terhadap permasalahan air bersih?

- Apakah PHBS (prilaku hidup bersih dan sehat) menjadi salah satu tujuan dari penanganan penanganan

- Dapak yang akan ditimbulkan akibat dari darinase yang jelek terhadap kehidupan sosial?

- Berapa MBR yang menerima dampak (sakit akibat masalah drainase)?

- Upaya apa yang telah dilakukan masy maupun pemda dalam penanganan drainase di lokasi mereka? (misalnya penyuluhan atau apa yang menunjang dalam penanganan air minum)

- Apa yang akan dilakukan jika dari pengelolaan air minum yang ada dilakukan oleh masyarakat?

- Upaya apa saja yang bisa dilakukan dari permasalahan air minum ini sehingga bisa meningkatkan pendapatan?

- Adakah sarana dan prasarana di lingkungan tersebut yang mendukung dalam penanganan drainase?

- Adakah fasilitas kesehatan, pendidikan, pelayanan dasar lainnya (baik yang dapat diakses warga maupun tidak) dilingkungan sekitar?

- Masalah lainnya yang akan berdampak kepada lingkungan, karena drainase?

Page 99: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 99

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal Infrastruktur

Modal Alam

drainase di lokasi tersebut?

- Adakah penyakit yang pernah terjadi karena drainase?

- Adakah titik-titik yang digunakan untuk interaksi sosial?

Analisa dan Skenario Kegiatan

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/Kebutuhan Skenario Kegiatan Korelasikan kelima data pentagonal aset yang didapat, dan jika ada kesenjangan yang berakibat pada kurangnya kualitas hidup warga, maka rumuskan langkah /solusi penanganannya, dengan memanfaatkan asset/potensi yang dimiliki.

- Identifikasi setiap kebutuhan yang diperlukan dalam penanganan sanitasi dan bagaimana dampaknya jika kebutuhan tersebut ditangani.

- Usulan kegiatan kongkrit yang dapat dijalankan warga dengan mendahulukan kegiatan yang paling urgent dikerjakan terkait dengan permasalahan sanitasi.

- Dari setiap kebutuhan yang dperlukan, berapa biaya yang diperlukan, dari mana sumber pembiayaannya, akan diselesikan kapan, siapa yang akan menerima manfaatnya dan siapa penanggung jawabnya.

4. Aspek Air Minum.

Page 100: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 100

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Selama ini penggunaan air minum seperti apa?

- Dampak apa yang terjadi dengan penggunaan air minum seperti itu (poin di atas)?

- Keahlian/minat khusus apa saja yang bisa dikembangkan untuk penanganan penanganan / penggunaan air bersih?

- Kesadaran apa saja yang mereka miliki terhadap permasalahan air bersih?

- Apakah PHBS (prilaku hidup bersih dan sehat) menjadi salah satu tujuan dari penanganan air bersih di lokasi tersebut?

- Adakah lembaga yang mengelola air minum?

- Dampak penyakit yang dtimbulan karena karena air minum yang tidak sehat?

- Berapa MBR yang menerima dampak (sakit akibat masalah air minum)?

- Dampak dari efesiensi waktu?

- Upaya apa yang telah dilakukan masy maupun pemda dalam penanganan air minum di lokasi mereka? (misalnya penyuluhan atau apa yang menunjang dalam penanganan air minum)

- Adakah penyakit yang pernah terjadi karena penggunaan air minum?

- Adakah biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk mendapatkan air minum? Berapa rupiah? Bulanan atau mingguan atau harian?

- Apa yg akan dilakukan jika masyarakat/MBR bisa mengurangi biaya pengeluaran untuk air minum?

- Apa yang akan dilakukan jika dari pengelolaan air minum yang ada dilakukan oleh masyarakat?

- Upaya apa saja yang bisa dilakukan dari permasalahan air minum ini sehingga bisa meningkatkan pendapatan?

- Adakah pembangunan infrastruktur yang mendukung pada penanganan air minum?

- Adakah sarana dan prasarana di lingkungan tersebut yang mendukung dalam penanganan air minum?

- Berapa MBR/masy yang merasakan manfaat dari sarana dan prasarana air minum yang ada dilingkungan mereka?

- Adakah rumah mereka selain hunian digunakan juga untuk usaha (home industri)?

- Masih adakah penggunaan air minum yang diambil dari sungai, danau atau laut?

- Bagaimana sumber air tersebut jika terjadi musim kemarau?

- Alternatif apa yang dilakukan jika terjadi musim kemarau?

- Masih adakah pembuangan sampah ke sungai?

- Adakah pencemaran yang diakibatkan dari alam terhadap sumber air?

- Apakah di daerah tersebut pernah terjadi bencana akibat karena exploitasi sumber air?

- Masalah lainnya yang akan berdampak kepada lingkungan, karena masalah air?

Analisa dan Skenario Kegiatan

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/Kebutuhan Skenario Kegiatan

Korelasikan kelima data pentagonal aset yang didapat, dan jika ada kesenjangan yang berakibat pada kurangnya kualitas hidup warga, maka rumuskan langkah /solusi

- Identifikasi setiap kebutuhan yang diperlukan dalam penanganan sanitasi dan bagaimana dampaknya jika kebutuhan tersebut ditangani.

- Dari setiap kebutuhan yang dperlukan, berapa biaya yang diperlukan, dari mana sumber pembiayaannya, akan diselesikan kapan, siapa yang

Page 101: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 101

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/Kebutuhan Skenario Kegiatan

penanganannya, dengan memanfaatkan asset/potensi yang dimiliki.

- Usulan kegiatan kongkrit yang dapat dijalankan warga dengan mendahulukan kegiatan yang paling urgent dikerjakan terkait dengan permasalahan sanitasi.

akan menerima manfaatnya dan siapa penanggung jawabnya.

5. Aspek Sanitasi.

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Selama ini pembuangan limbah rumah tangga dilakukan kemana?

- Dampak apa yang terjadi dengan pembuangan seperti itu (poin di atas)?

- Keahlian/minat khusus apa saja yang bisa dikembangkan untuk penanganan sanitasi?

- Kesadaran apa saja yang mereka miliki

- Adakah lembaga yang mengelola masalah sanitasi?

- Dampak penyakit yang dtimbulan karena sanitasi di lingkungan tersebut?

- Berapa MBR yang menerima dampak (sakit akibat pembuangan sampah)?

- Upaya apa yang telah dilakukan masy maupun pemda dalam penanganan

- Adakah biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk pembuangan sanitasi? Berapa rupiah? Bulanan atau mingguan atau harian?

- Apa yg akan dilakukan jika masyarakat/MBR bisa mengurangi biaya pengeluaran untuk permasalahan sanitasi?

- Adakah pembangunan infra yang mendukung pada pengelolaan sanitasi ?

- Adakah sarana dan prasarana di lingkungan tersebut yang mendukung dalam penanganan sanitasi?

- Berapa MBR/masy yang merasakan

- Masih adakah pembuangan limbah sanitasi ke sungai, halaman sekitar?

- Adakah pencemaran yang diakibatkan dari sanitasi mereka?

- Apakah di daerah tersebut pernah terjadi bencana akibat dari sanitasi?

- Masalah lainnya yang akan berdampak

Page 102: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 102

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal Infrastruktur

Modal Alam

terhadap permasalahan persampahan?

- Apakah PHBS (prilaku hidup bersih dan sehat) menjadi salah satu tujuan dari penanganan sanitasi di lokasi tersebut?

sanitasi di lokasi mereka? (misalnya penyuluhan atau apa yang menunjang dalam penanganan persampahan).

- Upaya apa saja yang bisa dilakukan dari persampahan ini sehingga bisa meningkatkan pendapatan?

manfaat dari sarana dan prasarana sanitasi yang ada dilingkungan mereka?

- Adakah rumah mereka selain hunian digunakan juga untuk usaha (home industri)?

kepada lingkungan?

Analisa dan Skenario Kegiatan

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/Kebutuhan Skenario Kegiatan

Korelasikan kelima data pentagonal aset yang didapat, dan jika ada kesenjangan yang berakibat pada kurangnya kualitas hidup warga, maka rumuskan langkah /solusi penanganannya, dengan memanfaatkan asset/potensi yang dimiliki.

- Identifikasi setiap kebutuhan yang diperlukan dalam penanganan sanitasi dan bagaimana dampaknya jika kebutuhan tersebut ditangani.

- Usulan kegiatan kongkrit yang dapat dijalankan warga dengan mendahulukan kegiatan yang paling urgent dikerjakan terkait dengan permasalahan sanitasi.

- Dari setiap kebutuhan yang dperlukan, berapa biaya yang diperlukan, dari mana sumber pembiayaannya, akan diselesikan kapan, siapa yang akan menerima manfaatnya dan siapa penanggung jawabnya.

Page 103: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 103

6. Aspek Persampahan.

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Selama ini pembuangan sampah dilakukan kemana?

- Dampak apa yang terjadi dengan pembuangan sampah seperti itu (poin di atas)?

- Keahlian/minat khusus apa saja yang bisa dikembangkan untuk penanganan persampahan?

- Kesadaran apa saja yang mereka miliki terhadap permasalahan persampahan?

- Apakah PHBS (prilaku hidup

- Adakah lembaga yang mengelola persampahan?

- Dampak penyakit yang dtimbulan karena pembuangan sampah di lingkungan tersebut?

- Berapa MBR yang menerima dampak (sakit akibat pembuangan sampah)?

- Upaya apa yang telah dilakukan masy maupun pemda dalam penanganan persampahan di lokasi mereka?

- Adakah biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk pembuangan sampah? Berapa rupiah? Bulanan atau mingguan atau harian?

- Apa yg akan dilakukan jika masyarakat/MBR bisa mengurangi biaya pengeluaran untuk persampahan?

- Apa yang akan dilakukan jika dari sampah yang ada dilakukan pemilahan sampah organik

- Adakah pembangunan infra yang mendukung pada pengelolaan sampah ?

- Adakah sarana dan prasarana di lingkungan tersebut yang mendukung dalam penanganan persampahan?

- Berapa MBR/masy yang merasakan manfaat dari sarana dan prasarana persampahan

- Masih adakah pembuangan sampah “dikubur” atau “dibakar” di halaman?

- Masih adakah pembuangan sampah ke sungai?

- Apakah di daerah tersebut pernah terjadi bencana akibat dari persampahan?

- Adakah pencemaran (air, tanah dan udara) yang diakibatkan dari persampahan?

- Berapa rumah tangga yang

Page 104: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 104

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal Infrastruktur

Modal Alam

bersih dan sehat) menjadi salah satu tujuan dari penanganan persampahan di lokasi tersebut?

(misalnya penyuluhan atau apa yang menunjang dalam penanganan persampahan)

dan unorganik dan itu dilakukan sejak dari rumah mereka?

- Upaya apa saja yang bisa dilakukan dari persampahan ini sehingga bisa meningkatkan pendapatan?

yang ada dilingkungan mereka?

- Adakah rumah mereka selain hunian digunakan juga untuk usaha (home industri)?

tercemar sampah?

- Adakah lahan produktif yang terganggu karena permasalahan persampahan?

- Masalah lainnya yang akan berdampak kepada lingkungan?

Analisa dan Skenario Kegiatan

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/Kebutuhan Skenario Kegiatan

Korelasikan kelima data pentagonal aset yang didapat, dan jika ada kesenjangan yang berakibat pada kurangnya kualitas hidup warga, maka rumuskan langkah /solusi penanganannya, dengan memanfaatkan asset/potensi yang dimiliki.

- Identifikasi setiap kebutuhan yang diperlukan dalam penanganan persampahan dan bagaimana dampaknya jika kebutuhan tersebut ditangani.

- Usulan kegiatan kongkrit yang dapat dijalankan warga dengan mendahulukan kegiatan yang paling urgent dikerjakan terkait dengan permasalahan sampah.

-

- Dari setiap kebutuhan yang dperlukan, berapa biaya yang diperlukan, dari mana sumber pembiayaannya, akan diselesikan kapan, siapa yang akan menerima manfaatnya dan siapa penanggung jawabnya.

Page 105: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 105

7. Aspek Rawan Kebakaran.

Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal Infrastruktur

Modal Alam

Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah

- Adakah resiko kebakaran karena faktor kelalaian manusia?

- Apa saja yang perlu ditingkatkan pengelolaan dalam rawan kebakaran?

- Pengembangan kapasitas apa yang perlu diberikan terhadap individu, kelompok maupun institusi dalam pengelolaan kebakaran?

- Adakah lembaga yang mengendalikan mitigasi kebakaran?

- Bagaimana dengan kesiapan mereka jika terjadi kebakaran?

- Bagaimana pengaruhnya terhadap aset yang dimiliki jika terjadi kebakaran?

- Bagaimana pengaruhnya terhadap aset yang dimiliki jika terjadi kebakaran?

- Adakah rumah mereka selain hunian digunakan juga untuk usaha (home industri)?

- Adakah resiko terjadi kebakaran?

- Bagaimana kemungkinan atau intensitas terjadinya kebakaran?

Analisa dan Skenario Kegiatan

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/Kebutuhan Skenario Kegiatan Korelasikan kelima data pentagonal aset yang didapat, dan jika ada kesenjangan yang berakibat pada kurangnya kualitas hidup warga, maka rumuskan langkah /solusi penanganannya, dengan memanfaatkan asset/potensi yang dimiliki.

- Identifikasi setiap kebutuhan yang diperlukan dalam penanganan sanitasi dan bagaimana dampaknya jika kebutuhan tersebut ditangani.

- Usulan kegiatan kongkrit yang dapat dijalankan warga dengan mendahulukan kegiatan yang

- Dari setiap kebutuhan yang dperlukan, berapa biaya yang diperlukan, dari mana sumber pembiayaannya, akan diselesikan kapan, siapa yang akan menerima manfaatnya dan siapa penanggung jawabnya.

Page 106: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 106

Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/Kebutuhan Skenario Kegiatan

paling urgent dikerjakan terkait dengan permasalahan rawan kebakaran.

Tahap II. Kajian dan Analisa Livelihood (pentagonal aset) terhadap Keberlanjutan dan Pengembangan

Potensi Ekonomi Kawasan

Kajian dan analisa pentagonal aset dilakukan berdasarkan pada hasil pemetaan yang telah dilakukan

oleh Tim Pemetaan Pentagonal Aset dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan

sebelumnya.

Dari hasil pemetaan tersebut untuk setiap item pertanyaan dilakukan analisa terhadap potensi,

masalah, kebutuhan dan kegiatannya, dan selanjutnya akan dibuatkan skenario kegiatan dalam

menyelesaikan masalah tersebut.

Dari hasil penyusunan analisa dan penyusunan skenario tersebut, akan dimasukan kedalam dokumen

RPLP yang telah disusun masyarakat sebelumnya untuk melengkapi atas dokumen perencanaan yang

telah ada.

Untuk memperlancar pelaksanaan FGD kajian dan analisa, maka disiapkan terlebih dahulu jawaban dari instrumen pertanyaan yang telah disampaikan narasumber, contoh sebagai berikut:

Pentagonal Aset : 1. Modal Manusia

Identifikasi potensi, masalah, kebutuhan dan kegiatan yang behubungan dengan sumber daya manusia.

5. POTENSI o Apa saja potensi (SDM) yang dimiliki (gender,

kelompok umur, difabilitas, pekerjaan, lokasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan) ?

o Keahlian/minat khusus apa saja yang bisa dikembangkan ?

o Adakah tokoh-tokoh masyarakat atau pelaku usaha yang cukup peduli dan mau bergabung dalam kegiatan kemasyarakatan ?

o Hal-hal positif apa saja (individu maupun kelompok) yang dimiliki, misal: adanya keinginan mengembangkan usaha atau pun berencana usaha atau kerja ?

o Kesadaran apa saja yang mereka miliki terhadap permasalahan lingkungan ?

(intinya pada saat menggali potensi, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan dalam menggali potensi yang dimiliki yang ada (yg berkaitan dgn manusianya) yang dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan)

6. MASALAH o Masalah apa saja yang dihadapi sehingga

menghambat potensi dimiliki tidak bisa dikembangkan? (mereka jarang dilibatkan dalam kegiatan peningkatan kapasitas).

o Tokoh masy atau mereka tidak pernah diundang dan dilibatkan.

o Apakah mereka dilibatkan dalam pengambilan keputusan ?

o Adakah kendala atau masalah lainnya yang akan berdampak kepada lingkungan.

(intinya pada saat menggali masalah, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali masalah yang dihadapi yang dapat menghambat potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan permasalahan)

7. KEBUTUHAN 8. KEGIATAN

Page 107: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 107

o Kebutuhan apa saja yang perlu dikembangkan sehingga dapat meningkatkan potensi untuk menyelesaikan masalah ?

(intinya pada saat menggali kebutuhan, dapat dikembangkan pertanyaan kebutuhan riil apa yang diperlukan dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan)

o Kegiatan apa saja yang perlu dikembangkan sehingga dapat menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan yang telah ditetapkan.

(intinya pada saat menggali kegiatan, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan kegiatan riil apa yang diperlukan dalam menjawab kebutuhan, misal pelatihan tukang, pelatihan packaging dll)

Pentagonal Aset : 2. Modal Sosial

Identifikasi potensi, masalah, kebutuhan dan kegiatan yang behubungan dengan modal sosial.

5. POTENSI o Apa saja potensi modal sosial yang dimiliki (titik

interaksi sosial, basecamp komunitas, Ruang Terbuka Hijau, warung, gang, lorong ?

o Apa saja Lembaga / Organisasi di tingkat kelurahan yang aktif?

o Masih adakah kegiatan-kegiatan yang mendorong potensi terjadinya kebersamaan (gotong royong) ?

o Adakah budaya-budaya atau adat-adat yang biasa dilakukan secara rutin (berkala) ?

o Adakah kepastian bermukim bagi masyarakat ?

(intinya pada saat menggali potensi, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan dalam menggali potensi yang dimiliki yang ada (yg berkaitan dgn modal sosial) yang dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan)

6. MASALAH o Apakah titik interaksi sosial basecamp

komunitas, Ruang Terbuka Hijau, warung, gang, lorong pernah dioptimalkan dalam penyelesaian menyelesaikan masalah ?

o Apakah lembaga-lembaga yang ada pernah dilibatkan, bagaimana dan apa kontribusinya ?

o Adakah jaminan terhadap kepastian bermukim bagi masyarakat ?

o ......

(intinya pada saat menggali masalah, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali masalah yang dihadapi yang dapat menghambat potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan permasalahan)

7. KEBUTUHAN o Kebutuhan apa saja yang perlu dikembangkan

sehingga dapat meningkatkan potensi untuk menyelesaikan masalah ?

(intinya pada saat menggali kebutuhan, dapat dikembangkan pertanyaan kebutuhan riil apa yang diperlukan dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan)

8. KEGIATAN o Kegiatan apa saja yang perlu dikembangkan

sehingga dapat menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan yang telah ditetapkan

(intinya pada saat menggali kegiatan, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan kegiatan riil apa yang diperlukan dalam menjawab kebutuhan).

Page 108: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 108

Pentagonal Aset : 3. Modal Keuangan (Financial)

Identifikasi potensi, masalah, kebutuhan dan kegiatan yang behubungan dengan modal keuangan (Financial).

5. POTENSI o Potensi apa saja yang dimiliki terkait dengan

modal financial ? o Adakah lembaga keuangan di tingkat masyarakat

? o Apakah masyarakat (MBR) memiliki tabungan ?

(intinya pada saat menggali potensi, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan dalam menggali potensi yang dimiliki yang ada (yg berkaitan dgn modal financial) yang dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan)

6. MASALAH o Adakah lembaga keuangan di tingkat

masyarakat telah memberikan manfaat bagi masyarakat setempat?

o Adakah lembaga keuangan yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat ?

(intinya pada saat menggali masalah, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali masalah yang dihadapi yang dapat menghambat potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan permasalahan)

7. KEBUTUHAN Adakah pendampingan yang diharapakan

untuk peningkatan pendapatan ?

Dibangunnya kemitraan dengan lembaga keuangan yang ada ?

(intinya pada saat menggali potensi, dapat dikembangkan pertanyaan untuk menggali potensi yang dimiliki (yg berkaitan dgn modal fisik) yang dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan)

8. KEGIATAN Kegiatan apa saja yang perlu dikembangkan

sehingga dapat menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan yang telah ditetapkan

(intinya pada saat menggali kegiatan, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan kegiatan riil apa yang diperlukan dalam menjawab kebutuhan)

Pentagonal Aset : 4. Modal Infrastruktur (Fisik)

Identifikasi potensi, masalah, kebutuhan dan kegiatan yang behubungan dengan modal infrastruktur.

5. POTENSI o Potensi apa saja yang dimiliki terkait dengan fisik

(fasilitas kesehatan, perbankan, pendidikan, kepemilikan tanah, kepemilikan rumah, dan pelayanan dasar lainnya baik yang dapat diakses maupun tidak)

o Adakah pusat kegiatan ekonomi (baik tempat bekerja warga setempat maupun warga luar) seperti pasar, mall, perkantoran dll?

o Adakah pembangunan infra yang mendukung pada pengelolaan sampah ? (jika disana ada masalah persampahan).

6. MASALAH o Masalah apa saja yang dihadapi sehingga

menghambat potensi dimiliki tidak bisa dikembangkan?

(intinya pada saat menggali masalah, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali masalah yang dihadapi, yang dapat

Page 109: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 109

(intinya pada saat menggali potensi, dapat dikembangkan pertanyaan untuk menggali potensi yang dimiliki (yg berkaitan dgn modal fisik) yang dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan)

menghambat potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan permasalahan)

7. KEBUTUHAN o diperlukannya cara pengelolaan yang lebih

efektif dan efesien o Dibutuhkannya pembangunan sistem

persampahan yang baik. o Tersedianya Sarana dan prasarana kebakaran

dilingkungan ?

(intinya pada saat menggali potensi, dapat dikembangkan pertanyaan untuk menggali potensi yang dimiliki (yg berkaitan dgn modal fisik) yang dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan)

8. KEGIATAN o Kegiatan apa saja yang perlu dikembangkan

sehingga dapat menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan yang telah ditetapkan

(intinya pada saat menggali kegiatan, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan kegiatan riil apa yang diperlukan dalam menjawab kebutuhan).

Pentagonal Aset : 5. Modal Alam

Identifikasi potensi, masalah, kebutuhan dan kegiatan yang behubungan dengan sumberdaya alam.

5. POTENSI o Potensi apa saja yang dimiliki terkait dengan alam

(siklus air dan makanan, sinar matahari, hujan, sawah, sungai, danau (baik yang dimanfaatkan maupun tidak).

o Identifikasi semua potensi lahan produktif (pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan) ?

o Apa saja yang menjadi sumber daya air di kelurahan/lingkungan tersebut

(intinya pada saat menggali potensi, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan dalam menggali potensi yang dimiliki (yg berkaitan dgn alam) yang dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan)

6. MASALAH o Adakah resiko terjadi bencana ? o Bagaimana kemungkinan atau intensitas

terjadinya bencana ? o Bagaimana pengaruhnya terhadap aset yang

dimiliki ? o Bagaimana dengan kesiapan mereka jika

terjadi bencana ?

(intinya dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali masalah yang dihadapi yang dapat menghambat potensi dalam menyelesaikan permasalahan)

7. KEBUTUHAN o Mengidentifikasi mana saja yang baik untuk

dikembangkan? o Mengidentifikasi mana yang perlu untuk

dimitigasi/dicegah? o Mengidentifikasi mana saja yang perlu untuk

ditingkatkan pengelolaannya? o Apakah diperlukan untuk pengembangan

kapasitas terhadap individu, kelompok maupun institusi?

(intinya pada saat menggali kebutuhan, dapat dikembangkan pertanyaan kebutuhan riil apa yang diperlukan dengan mengoptimalkan potensi yang

8. KEGIATAN o Kegiatan apa saja yang perlu dikembangkan

sehingga dapat menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan yang telah ditetapkan dengan potensi yang ada.

(intinya pada saat menggali kegiatan, dapat dikembangkan pertanyaan-pertanyaan kegiatan riil apa yang diperlukan dalam menjawab kebutuhan)

Page 110: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 110

dimiliki dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan)

PANDUAN PELAKSANAAN FGD PENYUSUNAN SKENARIO

Penyusunan skenario dilakukan dengan tujuan untuk menentukan hal-hal sebagai berikut: 5. Kebutuhan.

Menetapkan berbagai kebutuhan yang telah diidentifikasi dan ditentukan berdasarkan pada hasil kajian

dan analisa.

6. Kegiatan

Dalam menjawab berbagai kebutuhan akan dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang lebih konkrit,

berapa volumenya, berapa biaya yang dibutuhkan, dan kapan kegiatan tersebut akan direalisasikan.

7. Pendanaan

Untuk menunjang kegiatan tersebut harus disampaikan dari mana sumber pendanaan itu akan

diperoleh (swadaya, bantuan pemerintah atau bantuan dari pihak lain).

8. Penanggung jawab.

Dalam mengimplementasikan kegiatan yang telah ditentukan, harus ditentukan siapa yang akan

bertanggung jawab.

Untuk memperlancar pelaksanaan FGD penyusunan skenario, maka disiapkan terlebih dahulu instrumen pertanyaan - pertanyaan kunci minimal sebagai berikut:

1. Kebutuhan 2. Kegiatan

Identifikasi kebutuhan-kebutuhan, berdasarkan pada hasil kajian dan anlisa yang telah dilakukan

Identifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, berdasarkan pada hasil kajian dan anlisa yang telah dilakukan.

3. Pendanaan 4. Penanggung Jawab

Identifikasi sumber pendanaan, perlu diperhitungkan berapa biaya yang dibutuhkan dan dari mana sumber pembiayan itu akan diperoleh.

Identifikasi siapa penanggung jawab pelaksanaan kegiatan, berdasarkan pada hasil kajian dan anlisa yang telah dilakukan

Page 111: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 111

B.4.3.5. Konsep Pengembangan Permukiman/Permukiman Kumuh

Tujuan : Merumuskan konsep pengembangan permukiman dan permukiman kumuh dengan

mempertimbangkan konsep pengembangan Kawasan di RP2KPKP, visi permukiman, hasil-

hasil kajian pemetaan swadaya yang sudah dilakukan sebelumnya.

Out Put : Konsep pengembangan Permukiman/Permukiman Kumuh

Catatan : Bagi Kota/kabupaten yang telah memiliki RP2KPKP, apabila kelurahan masuk dalam

delineasi Kawasan kumuh, maka konsep pengembangan permukiman/ permukiman

kumuh mengacu kepada konsep di RP2KPKP.

No Pertanyaan / Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

1 Siapkan peta dasar kelurahan di atas meja atau tempat yang telah disiapkan

Peta dasar kelurahan (skala 1 : 5000)

Fasilitator diskusi memfasilitasi kegiatan pemetaan dan kajian

2

Lihat dan tulis di Dokumen RP2KPKP konsep pengembangan Kawasan yang berdampak pada kelurahan/desa.

RP2KPKP

Tuliskan jawaban peserta/narasumber ke dalam post-it, tempelkan pada peta yang telah disediakan. Atau tandai langsung di atas peta dengan menggunakan spidol.

Konsep pengembangan permukiman/ permukiman kumuh

3

Apabila belum ada di atau tidak ada dokumen RP2KPKP, maka , Ingatkan peserta, bahwa konsep pengembangan kawasan permukiman kumuh harus mempertimbangkan konsep pengembangan Kawasan di kota, visi permukiman, hasil-hasil kajian pemetaan swadaya yang sudah dilakukan sebelumnya.

Hasil diskusi Visi,

Hasil diskusi RPK

Hasil pemetaan dan kajian kebijakan kota

Hasil pemetaan dan kajian safeguard

Hasil Pemetaan dan kajian livelihood

Hasil Pemetaan dan Kajian Resiko bencana

Hasil Pemetaan dan kajian infrastruktur untuk semua

4 Diskusikan dan sepakati gagasan-gagasan konsep pengembangan permukiman/permukiman kumuh.

5

Apabila hasil pemetaan dinilai masih perlu akurasi dan visualisasi melalui foto, maka dapat dilakukan transek ke lapangan.

Page 112: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 112

Contoh konsep pengembangan permukiman

Page 113: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 113

Contoh konsep penanganan permukiman lokasi prioritas

B.4.3.6. Kebutuhan Penanganan Permukiman/Permukiman Kumuh

Tujuan :

- Memetakan dan mengkaji permasalahan permukiman kota yang berpengaruh pada

permasalahan permukiman/permukiman kumuh kelurahan.

- Memetakan kebutuhan penanganan permasalahan permukiman/permukiman kumuh skala

kawasan/kota.

- Memetakan dan mengkaji permasalahan permukiman/permukiman kumuh kelurahan yang

memiliki keterkaitan dengan permasalahan kota, permasalahan lingkungan.

- Memetakan kebutuhan penanganan permasalahan permukiman/permukiman kumuh skala

lingkungan berdasarkan atas visi maupun gap persoalan.

- Merumuskan pola-pola penanganan permukiman/permukiman kumuh sesuai dengan Permen

PUPR no 2 tahun 2106.

Out put :

- Peta dan matrik kebutuhan penanganan skala kota/kawasan

- Peta dan matrik kebutuhan penanganan skala lingkungan

- Keterpaduan kebutuhan skala kota/Kawasan dengan skala lingkungan

Page 114: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 114

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

1 Siapkan peta dasar kelurahan / Peta permukiman kumuh di atas meja atau tempat yang telah disiapkan

Peta dasar kelurahan (skala 1 : 5000)

Fasilitator diskusi memfasilitasi kegiatan pemetaan dan kajian

Peta Permukiman kumuh (1:1000)

2 Diskusi permasalahan kota yang berpengaruh terhadap kelurahan. (lihat di RP2KPKP)

RP2KPKP

Dokumen Sektoral

-

Tuliskan data permasalahan kumuh tingkat kota yang berpengaruh terhadap permukiman/permukiman kumuh (data dapat diambil dari hasil kajian kebijakan sectoral kota) pada diskusi sebelumnya.

Tuliskan jawaban peserta/narasumber ke dalam post-it, tempelkan pada peta yang telah disediakan. Atau tandai langsung di atas peta dengan menggunakan spidol.

Peta dan matrik kebutuhan penanganan skala kota/Kawasan Peta dan matrik kebutuhan penanganan skala lingkungan Keterpaduan kebutuhan skala kota/Kawasan dengan skala lingkungan

-

Tuangkan permasalahan tersebut kedalam peta Kawasan. Tandai simpul-simpul yang bermasalah.

3 Lakukan analisa permasalahan : Gali akar permasalahannya.

- sistem jaringan

- hirarki infrastruktur sekunder/ primer

- keterkaitan dengan permasalahan aspek lainnya,

-

keterkaitan dengan permasalahan lingkungan (berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan di tingkat kelurahan/ permukiman kumuh)

-

Lakukan diskusi solusi kebutuhan penanganannya, berdasarkan hasil Analisa akar permasalahannya.

- Tuangkan hasil diskusi kedalam peta dan matrik kebutuhan penanganan

4 Diskusi Kebutuhan penanganan berdasarkan visi

- Hasil diskusi Visi

Page 115: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 115

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

Tuliskan kembali hasil diskusi visi dan hasil diskusi konsep pengembangan kawasan/ permukiman/permukiman kumuh.

hasil diskusi konsep pengembangan kawasan/ permukiman/permukiman kumuh.

-

Diskusikan ide alternatif kebutuhan penanganan pengembangan permukiman/ permukiman kumuh dalam mendukung visi/ tema kawasan pada tahapan sebelumnya. (Program dan kegiatan)

- Apa dampaknya ide alternatif terhadap pengurangan kumuh

- Tuangkan hasi diskusi ke dalam tabel

5 Diskusi kebutuhan lingkungan berdasarkan GAP Permasalahan

-

Tuangkan hasil pemetaan dan kajian profil permukiman/ permukiman kumuh (pada tahap sebelumnya)

- Melihat kembali hasil kajian penyebab dan akar masalahnya, lengkapi jika dianggap kurang

-

Kaji kebutuhan setiap persoalan kumuh untuk kebutuhan minimal 5 tahun ke depan. (Lihat di koefisien di dalam SPM, dan analisa daya dukung daya tampung lain)

-

Diskusikan program/kegiatan disetiap aspek kumuh dalam penanganan kumuh (Program – kegiatan)

-

Tuangkan hasil diskusi dalam peta kebutuhan penanganan serta dalam matrik kebutuhan penanganan.

6 Diskusi keterpaduan kebutuhan kota/kawasan dengan visi dan GAP permasalahan kelurahan

- Tandai permasalahan yang sama antara kelurahan dengan kota/Kawasan.

-

Tandai kebutuhan penanganan yang sesuai dengan permasalahan yang sama antara kota dan kelurahan

Page 116: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 116

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

-

Tandai dan tuliskan kebutuhan penanganan permasalahan yang masyarakat tidak mampu untuk menangani/ kompleks/ terkendala lahan/ biaya sangat besar/ teknologi

-

Tandai dan tuliskan kebutuhan penanganan permasalahan yang mampu ditangani oleh masyarakat, tetapi permasalahan tidak bisa selesai jika tidak ada penyelesaian permasalahan di tingkat kota

-

Tandai dan tuliskan kebutuhan penanganan permasalahan yang mampu diselesaikan di tingkat masyarakat

-

Tuangkan hasil diskusi dalam peta kebutuhan penanganan serta dalam matrik kebutuhan penanganan.

7 Diskusi pola penanganan

-

Berdasarkan hasil kebutuhan penanganan, bagaimana pola penanganannya ? Pemugaran, peremajan atau pemukiman kembali.

- Petakan dan tandai lokasinya sesuai dengan pola penanganan yang dipilih.

8

Apabila hasil pemetaan dinilai masih perlu akurasi dan visualisasi melalui foto, maka dapat dilakukan transek ke lapangan.

Page 117: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 117

Contoh kajian kebutuhan penanganan permukiman kumuh

Page 118: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 118

Page 119: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 119

Page 120: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 120

Page 121: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 121

Page 122: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 122

Page 123: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 123

Page 124: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 124

Page 125: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 125

Page 126: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 126

Page 127: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 127

Page 128: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 128

Page 129: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 129

Page 130: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 130

B.4.4. Forum Konsultasi 2 (Pemetaan Swadaya)

Tujuannya : membangun persamaan persepsi dan kesepakatan-kesepakatan terhadap proses hasil

pemetaan swadaya dalam memastikan perencanaan masyarakat (RPLP) terkonsolidasi

dengan perencanaan tingkat kabupaten/kota (RP2KPKP/SIAP).

Outputnya : Keselarasan kajian kebijakan kota/kabupaten, profil permukiman dan profil permukiman

kumuh, konsep pengembangan Kawasan.

Metodologi : Workhsop mini.

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen

Pendukung Aksi Out-put

1 Sampaikan tujuan dan output Forum Konsultasi -2 (Hasil Pemetaan Swadaya)

BKM/LM memfasilitasi proses Forum Konsultasi

2 Paparan proses dan hasil pemetaan Swadaya

Hasil Pemetaan Swadaya TIPP memaparkan hasil pemetaan swadaya

3 Tanggapan dan masukan Pokja PKP dan Pemerintah Desa/kelurahan :

Pokja dan Pemdes / Pemkel memberikan tanggapan dan masukan.

Tanggapan dan masukkan pokja, pemerintah desa/kelurahan

a. Tanggapan hasil yang dipaparkan oleh TIPP

Tulis tanggapan dan masukan dalam kertas

Page 131: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 131

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen

Pendukung Aksi Out-put

plano yang telah dipersiapkan

b.

Masukan terhadap hasil dikaitkan terhadap keselarasan dengan kebijakan kota

c.

Masukan terhadap hasil dikaitkan terhadap Keselerasan data profil permukiman /permukiman kumuh dengan data yang ada di tingkat kota

d. Masukan terhadap konsep pengembangan Kawasan

e. Keterpaduan antara kota dengan lingkungan

f. Pola Penanganan

4 Tanggapan dan masukkan dari masyarakat atau lembaga desa lainnya

Masyarakat memberikan tanggapan dan masukkan

Tanggapan dan masukan masyarakat

Tulis tanggapan dan masukan peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

5 Kesepakatan hasil mini workshop Masukan dan tanggapan peserta, hasil Pemetaan Swadaya

Penyepakatan Bersama dituangkan dalam berita acara.

Berita Acara dan hasil forum konsultasi publik -2

B.5. Tahap Penyusunan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)

B.5.1.a. Perumusan Skenario Penanganan Permukiman/Permukiman Kumuh

Tujuannya : Memperjelas road map pentahapan penanganan permukiman kumuh kelurahan/desa

dalam rangka pencapaian 0 hektar permukiman kumuh dan mencegah tumbuhnya

permukiman kumuh baru sampai dengan 2019, atau sesuai tahun perencanaan yang

disepakati Pemerintah Kabupaten/kota.

Out put : Skenario/road map penanganan permukiman kumuh kelurahan/ desa, sinkron dengan

skenario penanganan permukiman kumuh tingkat kabupaten/kota (terkonsolidasi) dan

yang telah mengarusutamakan safeguard, kebencanaan, responsif gender dan kelompok

rentan.

Page 132: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 132

Metodologi : Focus Group Discusion (FGD)

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/ Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

A Penentuan dan Pemilihan Kriteria Skenario Pentahapan

1 Siapkan peta dasar kelurahan/delineasi kumuh di atas meja atau tempat yang telah disiapkan

Peta dasar kelurahan (skala 1 : 5000)

Fasilitator diskusi memfasilitasi kegiatan pemetaan dan kajian

2

Tulis, salin dan gambarkan scenario penanganan kumuh di RP2KPKP yang terkait dengan kelurahan/ desa. (apabila kelurahan masuk kedalam Kawasan di tingkat kota)

Tuliskan jawaban peserta/narasumber ke dalam post-it, tempelkan pada peta yang telah disediakan. Atau tandai langsung di atas peta dengan menggunakan spidol.

Skenario Pentahapan

3

Apabila belum memiliki RP2KPKP dan tidak menjadi bagian kawasan di RP2KPKP, lakukan diskusi sebagai berikut :

a. Penyepakatan kriteria scenario penanganan tuntas kumuh :

- Skenario berdasarkan tuntas wilayah. Tuntas dalam satu RT/kawasan tertentu, kemudian kawasan (RT lainya) sampai dengan selesai dalam setiap tahunnya.

- Skenario berdasarkan tuntas permasalahan, menuntaskan satu per satu permasalahan dalam satu periode tertentu, kemudian permasalahan lainnya dalam periode berikutnya.

- Skenario berdasarkan kondisi lahan. Lokasi yang tidak memiliki permasalahan dengan lahan dituntaskan pada periode awal. Lokasi yang bermasalah bersamaan dilakukan penyelesaian masalah, kemudian tahun berikutnya ditangani.

- Skenario berdasarkan tingkat kekumuhan. Tingkat kekumuhan ringan diselesaikan terlebih dahulu, kemudian tingkat kekumuhan sedang sampai dengan berat.

Page 133: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 133

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/ Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

b. Pemilihan skenario yang disepakati, dan diskusikan alasannya.

c.

Detailkan skenario pentahapan sesuai dengan yang dipilih sampai dengan 0 Ha kumuh atau periode tahun (2018-2019-2020). (dibuat dalam bentuk matrik)

B. Skenario Penanganan dan Pentahapan

1 Tuliskan kembali matriks hasil akhir diskusi penentuan dan pemilihan kriteria scenario pentahapan.

Fasilitator diskusi memfasilitasi kegiatan pemetaan dan kajian

2

Tuliskan kembali dengan hasil akhir diskusi Merumuskan kebutuhan penanganan permukiman/ permukiman kumuh.

Tuliskan jawaban peserta/narasumber ke dalam post-it, tempelkan pada peta yang telah disediakan. Atau tandai langsung di atas peta dengan menggunakan spidol.

Skenario pentahapan penanganan

3

Sinkronkan antara kebutuhan penanganan dengan scenario penatahapan sampai dengan tuntas 0 Ha Kumuh.

4 Hasil diskusi dituangkan kedalam bentuk matriks.

5

Apabila hasil pemetaan dinilai masih perlu akurasi dan visualisasi melalui foto, maka dapat dilakukan transek ke lapangan.

Page 134: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 134

Contoh peta scenario pentahapan penanganan permukiman kumuh kelurahan

Roadmap Pengurangan Kawasan Kumuh

2017 2018 2019

115 Unit Bangunan Tidak Teratur 50 50 15

97 unit Bangunan Tidak Layak 35 40 22

20% Jalan Lingkungan Tidak Layak 80% 20%

34% Drainase Tidak Layak 80% 20%

175 KK Air Minum Tidak Layak 70 75 30

10 KK Air Limbah Tidak Layak 10

65 KK Pengelolaan Persampahan Tidak Layak 15 50

244 KK Tidak Tersedia Kebakaran 90 100 54

1 Ketersediaan Ruang Publik 1

2017 2018 201950% 80% 100%

4.97 1.988 0

Target Penyelesaian

Kawasan Kumuh PesisirRT 23, 24, 25,

27,319.94

Luas Kumuh Eksisting

9.94Prosentase Pengurangan KumuhSisa Luasan Kumuh

Nama Kawasan LokasiLuas

(Ha)Permasalahan

Page 135: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 135

B.5.2. Penyusunan Draft RPLP

Tujuan :

alat untuk mendorong para pihak berkolaborasi dalam rangka meningkatkan kualitas

permukiman kumuh di wilayah Kelurahan/Desa dalam satu sistem perencanaan program

investasi penanganan kumuh kota secara kolaborasi.

Out Put :

Rencana pencegahan kumuh

Rencana Peningkatan Kualitas

Rencana Sosial Ekonomi/livelihood

Rencana pengembangan permukiman

Rencana Ruang Terbuka Publik

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

1 Berdasarkan hasil scenario penanganan dan pentahapan, tuangkan ke dalam peta tematik :

Hasil Skenario penanganan dan pentahapan

- Peta rencana Bangunan Gedung

- Peta Rencana Jalan Arah pengembangan permukiman

- Peta Rencana Drainase

- Peta Rencana Pelayanan Air Livelihood

- Peta Rencana Sistem Air limbah

- Peta Rencana Sistem Persampahan

- Peta Pelayanan Kebakaran

- Peta RTP

2 - Petakan arahan perkembangan permukiman baru.

-

Infrastruktur apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan permukiman lokasi tersebut.

3

Detail rencana pengembang livelihood berdasarkan hasil kajian livelihood, yang diselaraskan dengan skenario dan pentahapan penanganan permukiman/ permukiman kumuh

4 Susun peta keterpaduan infrastruktur dengan livelihood khusus permukiman kumuh.

Page 136: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 136

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

5

Apabila hasil pemetaan dinilai masih perlu akurasi dan visualisasi melalui foto, maka dapat dilakukan transek ke lapangan.

Contoh rencana jaringan drainase

Page 137: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 137

B.5.1.b. Penyusunan Perencanaan Teknis

Tujuan :

Merumuskan rencana peningkatan kualitas permukiman di kawasan prioritas, dengan pola

pemugaran atau peremajaan atau relokasi

Merumuskan aturan bersama tingkat komunitas

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

1 Siap peta lokasi permukiman kumuh/delineasi skala 1 : 1000

2

Tuangkan rencana penanganan dan kegiatan hasil kajian kebutuhan ke dalam peta. Seluruh aspek atau kebutuhan dituangkan dalam satu peta

3 Diskusi gagasan tematik Kawasan :

Page 138: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 138

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

- lihat kembali hasil pembahasan diskusi konsep permukiman. Tuliskan hasilnya :

-

Diskusi ide-ide gagasan konsep tematik Kawasan permukiman kumuh yang selaras dengan konsep permukiman.

- Sepakati gagasan tematik Kawasan.

-

Apabila dalam satu Kawasan, terdapat lebih dari 1 segmen dimungkinkan memiliki tematik yang berbeda.

4 Rumuskan dan gambarkan desain Kawasan atau wajah permukiman kumuh yang sesuai dengan tematik.

5

Diskusikan kebutuhan penanganan (point 2) apakah sudah mampu menjawab desain Kawasan diatas ? Lengkapi kebutuhan – kebutuhan program/kegiatan untuk melengkapi desain Kawasan yang disepakati. (kebutuhan tersebut harus komprehensif antara kebutuhan SEL)

6

Tuangkan kembali semua kebutuhan penanganan yang sesuai dengan desain Kawasan yang disepakati. pada titik – titik tertentu dilengkapi dengan sketsa atau gambaran visual terhadap gambaran wajah permukiman yang disepakati.

7

Rumuskan lebih detail kebutuhan infrastruktur terkait volume, dimensi, pemilihan bentuk dan bahan yang sesuai standar dan sesuai desain Kawasan yang telah disepakati

8

Diskusikan arahan penataan bangunan lebih detail terkait arahan kepadatan, ketinggian bangunan, jarak sempadan bangunan dengan jalan/sungai/pantai, dll. Tuangkan dalam peta siteplan arahan penataan bangunan

9 Susun semua kebutuhan dalam peta keterpaduan program/kegiatan

Page 139: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 139

Contoh siteplan penanganan kawasan prioritas

Page 140: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 140

B.5.3. Uji Publik Draft RPLP dan Aturan Bersama

Tujuannya : Masyarakat memahami hasil draft RPLP yang telah disusun oleh TIPP

Outputnya : Masukan dan Perbaikan draft

Metodologi : Workhsop mini

No Pertanyaan/ Topik Bahasan/

Langkah Data/Dokumen Pendukung Aksi Out-put

1 Sampaikan tujuan dan output Forum Konsultasi -3 atau forum uji publik (Draft RPLP dan Aturan Bersama )

BKM/LM memfasilitasi proses Forum Konsultasi

2 Paparan proses dan hasil Draft RPLP dan Aturan Bersama

Hasil Pemetaan Swadaya TIPP memaparkan hasil pemetaan swadaya

3 Tanggapan dan masukan Pokja PKP dan Pemerintah Desa/kelurahan :

Pokja dan Pemdes / Pemkel memberikan tanggapan dan masukan.

Tanggapan dan masukkan pokja, pemerintah desa/ kelurahan

a. Tanggapan hasil yang dipaparkan oleh TIPP

Tulis tanggapan dan masukan dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

b. Masukan terhadap draft dan Terkonsolidasi dengan RP2KPKP atau perencanaan Kota

c. Masukan terhadap Aturan Bersama

4 Tanggapan dan masukkan dari masyarakat atau Lembaga desa lainnya

Masyarakat memberikan tanggapan dan masukkan Tanggapan dan

masukan masyarakat

Tulis tanggapan dan masukan peserta dalam kertas plano yang telah dipersiapkan

5 Kesepakatan hasil mini workshop Masukan dan tanggapan peserta, hasil draft RPLP dan Aturan Bersama

Penyepakatan Bersama ditunagkan dalam berita acara.

Berita Acara dan hasil forum konsultasi publik -3

Page 141: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 141

Lampiran 2.

Tahapan Penyaringan Kategori Kegiatan Aspek Lingkungan dan Sosial

BKM/TIPP atau KSM melakukan proses penyaringan kategori kegiatan yang diusulkan layak

untuk pendanaan dari Program KOTAKU adalah :

a. Aspek Lingkungan

- Penyaringan kegiatan berdasarkan potensi dampak lingkungan yang merugikan

secara signifikan dan tidak dapat diubah;

a. Aspek Sosial

- Penyaringan kegiatan berdasarkan potensi Pengadaan Tanah

- Penyaringan kegiatan berdasarkan potensi dampak sosial bagi Masyarakat

Hukum Adat

Hasil dari proses penyaringan tahap ini akan menentukan kelayakan dan instrument

pengelolaan lingkungan dan dampak sosial yang tepat digunakan untuk setiap kegiatan yang

direncanakan di dalam Perencanaan Penataan Lingkungan ditingkat Desa/Kelurahan

(RPLP/RTPLP) dan dilaksanakan oleh KSM ditingkat Desa/Kelurahan.

I. ASPEK LINGKUNGAN

1. Penyaringan kegiatan berdasarkan potensi dampak lingkungan yang merugikan secara

signifikan dan tidak dapat diubah

Penyaringan tahap ini dilakukan untuk menseleksi rencana kegiatan ditingkat kelurahan/desa untuk

mendapatkan pembiayaan dari Program KOTAKU , untuk kegiatan sebagai berikut :

a. Program KOTAKU tidak akan membiayai kegiatan yang masuk dalam daftar negatif

Program KOTAKU

b. Program KOTAKU tidak akan membiayai kegiatan yang memiliki dampak lingkungan

yang signifikan, sensitif dan tidak dapat dipulihkan, sehingga wajib memerlukan

penyiapan AMDAL.

2. Penyaringan Kegiatan Berdasarkan Batas Fisik

Proses penyaringan kegiatan yang memiliki dampak lingkungan yang signifikan berdasarkan

batas fisik, karakteristik teknis, kapasitas, luas hektar yang terkena dampak mengacu kepada

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.10/PRT/M/2008, seperti contoh yang ditunjukkan

pada Tabel 2 diatas :

Page 142: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 142

a. Kegiatan yang menimbulkan dampak lingkungan yang tidak signifikan tetapi

memerlukan penyiapan UKL-UPL tidak direkomendasikan untuk dilaksanakan di

tingkat kelurahan/desa dengan pembiayaan dari Program KOTAKU .

b. Program KOTAKU akan membiayai kegiatan yang cukup memerlukan SOP/SPPL

dengan kriteria skala besaran dibawah kegiatan yang membutuhkan UKL-UPL.

3. Penyaringan Kegiatan berdasarkan Potensi Dampak Lingkungan

Tahap ini akan menyaring rencana kegiatan di tingkat kelurahan/desa yang berpotensi

menimbulkan dampak lingkungan (daftar periksa seperti pada Sub Lampiran-1), sebagai

berikut :

a. Kegiatan yang akan dilakukan didalam kawasan lindung, berbatasan dan/atau

melintasi melalui kawasan lindung dan sensitif sehingga wajib memiliki AMDAL

(berdasarkan berdasarkan Pasal 3 Permen LH No.5 Tahun 201),dan

b. Memiliki dampak lingkungan yang tidak signifikan dan pengelolaannya cukup dengan

memerlukan SOP/SPPL. (mengacu kepada Pasal 2 Permen LH No. 5 Tahun 2012).

4. Penyaringan Kegiatan Berdasarkan Dampak terhadap Benda Cagar Budaya (BCB)

Pada tahap ini akan menyaring rencana kegiatan yang akan dilakukan menimbulkan dampak

pada kawasan cagar budaya atau benda cagar budaya :

a. Pembangunan di kawasan atau pada benda cagar budaya, merupakan salah satu daftar

negatif yang tidak diperbolehkan dalam kegiatan Program KOTAKU . Di dalam kawasan

cagar budaya tidak diperbolehkan ada kegiatan pemukiman baru atau perluasan

permukiman.

b. Pembangunan yang bersinggungan dengan kawasan atau benda cagar budaya, tetapi

tidak menimbulkan dampak yang siginfikan terhadap kawasan/benda cagar budaya dan

dapat diatasi dengan memerlukan SOP/SPPL, untuk menghindari dampak dari pada

kawasan dan benda caar budaya.

5. Penyaringan Kegiatan berdasarkan Potensi Risiko Bencana

Penyaringan risiko bencana mengacu kepada data dan informasi dari BNPB/BPBD setempat,

yaitu :

a. Kegiatan yang akan dilakukan didalam kawasan/lokasi rawan dan memiliki risiko

bencana tingkat sedang atau tinggi, maka harus melakukan kajian penilaian mendalam

merumuskan skenario penanggulangan bencana, seperti pada perencanaan

RPLP/RTPLP.

b. Jika teridentifikasi tingkat risiko bencana tinggi maka langkah-langkah yang perlu

diambil adalah SOP/SPPL untuk memitigasi risiko/bahaya.

Page 143: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 143

Hasil proses penyaringan dari Aspek Lingkungan ini akan menentukan pendekatan pengelolaan

lingkungan yang akan digunakan di tingkat kelurahan/desa, pada masing-masing kegiatan,

adalah :

- Kegiatan yang memenuhi syarat, adalah kegiatan yang membutuhkan SPPL/SOP untuk

mengurangi potensi dampak lingkungan kecil.

Contoh format SOP/SPPL dapat ditemukan di Sub Lampiran-2.

II. ASPEK SOSIAL

1. Penyaringan Kategori Kegiatan berdasarkan potensi dampak sosial yang diakibatkan

Pengadaan Tanah

Penyaringan Kegiatan berdasarkan potensi dampak sosial yang diakibatkan Pengadaan Tanah

dilakukan dengan menggunakan Format inventarisasi lahan dan aset yang terkena dampak yang

disajikan pada Sub Lampiran-1

Pengadaan tanah yang memenuhi syarat untuk kegiatan Program KOTAKU ditingkat

kelurahan/desa dapat diperoleh dengan skema pengadaan tanah melalui :

a. hibah tanah

b. izin pinjam/pakai

c. izin dilewati, (biasanya untuk penempatan pipa)

Seperti ditunjukkan dalam Tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6. Pengadaan Tanah beserta Instrumen Pengadaan Tanah tingkat Kelurahan/Desa

Kegiatan

Pengadaan

tanah

Kebutuhan

Lahan

Jumlah Warga

Terkena Proyek

(WTP)/Pemilik Tanah

Instrumen

Penanganan

Acuan

1. Sumbangan/ peminjaman tanah secara sukarela dari pemilik tanah

- Hibah atas

sebagian

hak tanah --- ---

1. Surat pernyataan

Sumbangan Tanah

2. Berita Acara konsultasi

denganWTP

Sub

Lampiran-3

Sub

Lampiran-6

- Izin Pakai

Tanah

--- ---

1. Surat Pernyataan Izin

Pakai Tanah

2. Berita Acara Konsultasi

denganWTP

Sub

Lampiran-4

Sub

Lampiran-6

Page 144: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 144

Kegiatan

Pengadaan

tanah

Kebutuhan

Lahan

Jumlah Warga

Terkena Proyek

(WTP)/Pemilik Tanah

Instrumen

Penanganan

Acuan

- Izin

Dilewati

--- ---

1. Surat Pernyataan Izin

Tanah Dilewati

2. Berita AcaraKonsultasi

denganWTP

Sub

Lampiran-5

Sub

Lampiran-6

2. Penyaringan Kategori untuk Kegiatan Proyek berdasarkan potensi Dampak Sosial

Terhadap Masyarakat Hukum Adat

Penyaringan berdasarkan dampak sosial terhadap Masyarakat Hukum Adat yang dilakukan

ditingkat komunitas (Desa/Kelurahan) mengikuti dan menerapkan pengelolaan lingkungan dan

dampak sosial yang telah disusun pemrakarsa ditingkat kota yaitu Rencana Kegiatan Masyarakat

Hukum Adat (RK-MHA).

3.6.2 PENYIAPAN INSTRUMEN ATAU DOKUMEN

1. Penyusunan Instrumen Pengelolaan Lingkungan

1.1. Penyusunan Surat Pernyataan Pengelolaan Dampak Lingkungan (SPPL)

Kegiatan usulan yang akan didanai oleh Program KOTAKU ditingkat kelurahan/desa, maka

pengelola kegiatan (BKM dan Lurah/Kepala Desa) harus melakukan hal sebagai berikut :

a. Berkoordinasi dengan POKJA PKP/Dinas terkait penyiapan SPPL untuk

penyelenggaraan kegiatan pada sub-sektor tertentu.

b. Menyiapkan Surat Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

(SPPL) untuk Kegiatan, seperti format disajikan pada Sub Lampiran-7.

c. Melaksanakan berbagai upaya mitigasi lingkungan dengan mengacu pada SOP pada

setiap sub-sektor. Daftar mengenai panduan atau SOP tercantum didalam Sub

Lampiran-2.

Page 145: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 145

1.2. Pengelolaan Kayu

Pengelolaan kayu ditingkat Masyarakat adalah sama seperti pengelolaan kayu ditingkat Kota, dengan

memperhatikan beberapa hal penting sebagai berikut :

a. Pemakaian kayu 3 m3 atau lebih untuk satu kegiatan usulan wajib dengan melampirkan bukti

sahnya kayu FAKO atau SKSHH (atau dokumen sejenis: SAKO);

b. Copy SKSHH dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban keuangan setiap KSM yang

membeli kayu

c. Koordinator Kota wajib memeriksa ada tidaknya SKSHH ini pada setiap supervisi ke lapangan.

d. Koordinator kota wajib memeriksa bahwa dokumen SKSHH yang dilampirkan berasal dari

supplier/toko yang tercantum dalam kuitansi pembelian.

e. Apabila kayu yang digunakan tidak memiliki dokumen yang sah (ilegal) maka akan dikenakan

sanksi pemberhentian sementara proses pelaksanan kegiatan sampai ada penyelesaian

penggunaan kayu yang ilegal.

f. Pengadaan kayu yang bukan berasal dari pembelian, misalnya kayu bekas bangunan lama tetapi

masih layak pakai (kuat) atau kayu lokal maka pengaturannya adalah :

1. Kayu bekas bangunan lama yang masih layak pakai, boleh digunakan dengan rekomendasi

dari POKJA atau Tim Korkot.

2. Kayu lokalseperti jati rakyat, sonokeling, akasia, mahoni, suren/surian, nangka dan

durian dapat digunakan tetapi dilengkapi dengan Surat Ijin Tebang dari aparat

Kelurahan/Desa setempat dimana pohon tersebut berasal.

2. Penyusunan Instrumen Pengelolaan Dampak Sosial

2.1 Pengadaan Tanah

Penyaringan atau identifikasi awal mengenai potensi dan besaran dampak sosial, baik negatif

maupun positif akibat dari pengadaan tanah, maka BKM/TIPP dan KSM menyusun

perencanaan pengadaan tanah yang terkait, seperti pada tabel 3.

Prosedur Pengadaan Tanah:

a. BKM wajib melaporkan kepada POKJA PKP dan Kordinator Kota tentang hasil proses

penyaringan untuk mengidentifikasi potensi dampak dari kegiatan proyek dan

pengadaan tanah yang digunakan.

b. BKM dan KSM melengkapi instrumen pengadaan tanah. Alternatif untuk pengadaan

tanah yang akan digunakan didasarkan pada potensi dampak ditetapkan

berdasarkan kriteria dalam tabel 3 diatas, yaitu :

1. Surat Pernyataan Sumbangan Tanah, (Sub Lampiran-3),

2. Surat Pernyataan Izin Pakai Tanah (Sub Lampiran-4), atau

Page 146: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 146

3. Surat Pernyataan Izin Tanah Dilewati lampiran (Sub Lampiran-5)

2.2 Konsolidasi Tanah (Land Consolidation/LC)

Proses konsolidasi tanah ditingkat masyarakat adalah sama dengan proses konsolidasi tanah

ditingkat kabupaten/Kota. Konsolidasi tanah di tingkat masyarakat dilaksanakan secara

swadaya yaitu konsolidasi tanah dibiayai sendiri masyarakat peserta konsolidasi tanah.

Proses pelaksanaan konsolidasi tanah ditingkat masyarakat juga didasarkan pada Peraturan

Ka.BPN No.4 tahun 1991, tentang pelaksanaan konsolidasi tanah, peserta konsolidasi tanah

harus mengajukan surat permohonan kepada Kantor BPN Kabupaten/Kota.

Langkah-langkah pelaksanaan konsolidasi tanah lebih rinci dapat diihat pada Sub Lampiran-8.

2.3 Rencana Masyarakat Hukum Adat (RK-MHA)

Instrumen untuk Rencana Kegiatan Masyarakat Hukum Adat (RK-MHA) ditingkat masyarakat

adalah menggunakan instrumen yang sudah di buat dan ditetapkan oleh POKJA PKP di tingkat

Kota.

BKM dan tim fasilitator, memfasilitasi dan bersama-sama dengan tim POKJA PKP/fasilitator

yang ditunjuk POKJA PKP untuk melakukan proses penyusunan RK-MHA, seperti dalam tahapan

dibawah ini :

a. Melakukan konsultasi/rembug dengan MHA dan mendiseminasikan informasi

kepada MHA dengan difasilitasi oleh fasilitator dalam cara-cara sesuai dengan

kebiasaan budaya MHA dan menggunakan bahasa MHA.

b. Membantu POKJA PKP dalam melakukan kajian sosial (social assessment) dalam

rangka memperoleh informasi dasar tentang MHA, termasuk: jumlah populasi,

karakteristik kehidupan, mata pencaharian, budaya, keterikatan kepada habitat

alami serta dengan kelompok MHA lainnya;

c. Memfasilitasi pelaksanaan konsultasi/rembug dengan MHA untuk mengidentifikasi

berbagai alternatif rencana mitigasi dampak, untuk menyiapkan Rencana MA, dan

untuk mendapatkan dukungan yang luas terhadap kegiatan dan Rencana MA dari

Masyarakat MHA.

d. Mensosialisaikan konsep rancangan kegiatan, yang sudah mengakomodasi

kebutuhan MHA untuk mendapatkan tanggapan, untuk selanjutnya dapat

memperbaiki lagi konsep rancangan Kegiatan serta untuk mengkonfirmasikan

dukungan penuh dari MHA.

Page 147: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 147

Sub Lampiran-1. LAPORAN PENYARINGAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL

A. RENCANA KEGIATAN

1. Nama Rencana Kegiatan

(No/Nama Ruas)

………….........................................………..…

.………........................................................

2. Lokasi

a. Desa/Kelurahan

b. Kecamatan

c. Kabupaten/Kota

a. ………………………………………………………

b. ………………………………………………………

c. ………………………………………………………

3. Panjang Ruas

4. Lebar

Eksisting Rencana

a. ……..……………. m

b. ……..……………. m

a. ……..……………. m

b. ……..……………. m

5. Keberadaan Perencanaan Teknis Rinci (DED) a. Ada, dengan status tahun ………………..

b. Belum Ada

6. Luas areal Pengadaan Tanah ………………………………………… ha

7. Penggunaan Pengadaan Tanah

a. Permukiman Padat, Jumlah KK

b. Daerah Komersial

c. Areal Pertanian

d. Lain-lain (………………………….)

a. ……..…………... ha, ............ KK

b. ……..……………. ha

c. ……..……………. ha

d. ……..……………. ha 8. Pengelolaan Lingkungan :

a. Wajib AMDAL Alasan: …………………………………………………………

b. Wajib UKL-UPL Alasan: …………………………………………………………

c. Bebas AMDAL maupun UKL-UPL

cukup SPPL Alasan: …………………………………………………………

9. Mekanisme Pengadaan Tanah

a. Hibah dan Perijinan

a. Hibah ……………..............ha

b. Ijin Pakai ........................ha

c. Ijin dilalui .......................ha b. LARAP Komprehensif

c. Larap Sederhana

d. Konsolidasi Tanah/LC

a. Luas ..............., Jumlah ...........KK

b. Luas ..............., Jumlah ...........KK

c. Luas ..............., Jumlah ...........KK

Page 148: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 148

Page 149: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 149

Page 150: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 150

Page 151: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 151

Page 152: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 152

Page 153: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 153

Sub Lampiran-1a:

LAPORAN PENYARINGAN LINGKUNGAN

Contoh untuk Pekerjaan Jalan

A. RENCANA KEGIATAN

1. Nama Rencana Kegiatan

(No/Nama Ruas) 1)

Pembangunan/ Peningkatan/ Pemeliharaan Jalan/

Jembatan/Flay Over/ Tunel …………………..…

.………........................................................

2. Lokasi

a. Nama Kota b.

Kabupaten

c. Provinsi

a. ………………………………………………………

b. ………………………………………………………

c. ……………………………………………………… 3. Status Jalan 1)

Nasional / Provinsi/ Kabupaten/ Kota/ Strategis

Nasional/ Strategis Nasional Rencana

4. Fungsi Jalan 2) Arteri/ Kolektor/ Lokal

5. Kelas Jalan .……….....................................................

6. Panjang Ruas .……….........................Km

7. Lebar

a. Lebar Vadan Jalan

b. Jenis Perkerasan 2)

c. ROW / RUMIJA 2)

d. RUMIJA rencana

Eksisting Rencana

a. ……..……………. m

b. ……..……………. m

c. ……..……………. m

d. ……..……………. m

a. ……..……………. m

b. ……..……………. m

c. ……..……………. m

d. ……..……………. m 8. LHRT

a. Eksisting 2)

b. Rencana

a. ……..……………. smp/hari

b. ……..……………. smp/hari 9. Kecepatan Rencana Jalan a.

Eksisting 2)

b. Rencana

a. ……..……………. Km/jam

b. ……..……………. Km/jam 10. Keberadaan Perencanaan Teknis

Rinci (DED)

Ada, dengan status tahun ………………..

Belum Ada

B. RONA LINGKUNGAN (Sepanjang jalan dan sekitarnya)

1. Fisiografi

a. Tanah Stabil

b. Tanah tidak stabil

a. ……..…………… Km

b. ……..……………. Km

Page 154: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 154

2. Penggunaan Lahan

a. Permukiman Padat b.

Daerah Komersial c.

Areal Pertanian

d. Lain-lain(………………………….)

a. ……..……………. Km

b. ……..……………. Km

c. ……..……………. Km

d. ……..……………. Km

3. Kawasan Lindung

a. Jenis/nama kawasan lindung

b. Letak jlan terhadap kawasan

lindung 1)

a. ……..……………………………………………………..

b. Melalui/berbatasan/berdekatan/jauh

4. Komponen lingkungan lain yang

sensitif terhadap perubahan 1)

a. …….……………………………………………………..

b. Melalui/berbatasan/berdekatan/jauh

5. Luas areal Pengadaan Tanah

………………………………………… ha

C. KESIMPULAN (pilih salah satu)

1. Wajib AMDAL

Alasan: …………………………………………………………

2. Wajib UKL-UPL

Alasan: …………………………………………………………

3. Bebas AMDAL maupun UKL-UPL

cukup SPPL

Alasan: …………………………………………………………

D. ISU POKOK LINGKUNGAN YANG PERLU DIKAJI LEBIH LANJUT

1. Dampak lingkungan pada tahap pra-konstruksi

a. ………………………………………………………………………………………………………….

b. ………………………………………………………………………………………………………….

2. Dampak lingkungan pada tahap konstruksi

a. ……………………………………………………………………………….………………………….

b. ……………………………………………………………………………..………………………..….

Page 155: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 155

3. Dampak lingkungan pada tahap pasca konstruksi

a. ……………………………………………………………………….…………………………………

b. …………………………………………………………………………….……………………………

E. KEBUTUHAN PERIZINAN LAINNYA

Izin:……….………………………………….

Perjanjian Kerjasama/ Kolaborasi:

……….………………………………….

Alasan: …………………………………………………………

Alasan: …………………………………………………………

Page 156: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 156

Sub Lampiran-2. PROSEDUR OPERASI STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN

1. Jalan dan Jembatan:

Petunjuk Praktis Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan No. 01/P/BM/2014 mencakup antara lain:

a. Prosedur Penyaringan Lingkungan (Screening)

b. Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Bidang Jalan.

c. Perizinan Terkait Penyelenggaraan Jalan di Kawasan Hutan dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

d. Penyusunan Dokumen LARAP Bidang Jalan.

e. Pembuatan Basecamp yang Berwawasan Lingkungan pada Pekerjaan Jalan.

2. Air Minum:

a. Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007, mengenai Sistem Pengelolaan Air

Minum, yang mencakup:

- Pedoman Pengembangan Rencana Induk, Penyiapan Studi Kelayakan, Fase Konstruksi.

b. Pedoman untuk Sistem Pengelolaan Air Minum Sederhana;

- Pedoman untuk pembangunan mata air, broncaptering, sumur air dalam, pengolahan air sederhana, hidran publik, instalasi perpipaan, dan operasional dan pemeliharaan.

3. Irigasi:

a. Pedoman rehabilitasi/peningkatan sistem irigasi, untuk mencegah dampak efek hilir yang merugikan. Dapat mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 15/PRT/M/2010, Bagian III.3.2.2 dan III.3.3.2.

4. Sanitasi:

a. Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat –Ditjen

Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, 2014.

Page 157: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 157

Sub Lampiran-3. SURAT PERNYATAAN HIBAH TANAH

Yang Bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama : …………………………………………………………………………………………………………..

No KTP : …………………………………………………………………………………………………………..

Pekerjaan : …………………………………………………………………………………………………………..

Alamat : ...........………………………………….. T/RW/Dusun:…………………………........

Desa/kelurahan : ……………………….. Kabupaten/Kota ……………......

Selaku pemilik tanah berdasarkan Surat Bukti Kepemilikan Yang Sah Nomor:……………………………………...

Tanggal ……… dari Sertifikat/Notaris/PPAT/................... yang sah, dengan ini menyatakan bersedia

memberikan kontribusi dalam bentuk tanah untuk dimanfaatkan pembangunan............................bagi

kepentingan masyarakat umum.

Nama Kegiatan : .........................................................

Lokasi tanah : .........................................................

Luas tanah yang disumbangkan : .........................................................

Luas tanah sisa : .........................................................

Nilai aset lain yang disumbangkan : .........................................................

Penggunaan tanah saat ini : .........................................................

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela untuk dasar dipergunakan sebagaimana mestinya.

........., .....................2016

Yang Memberi Hibah Tanah, Yang Menerima Hibah Tanah Atas Nama

Pemerintah Kabupaten/Kota

Pemilik tanah Camat sebagai PPAT

Materai 6000

(-------------------------------------) (-----------------------------------)

Page 158: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 158

Mengetahui,

Lurah/Kepala Desa

(--------------------------------------)

Mengetahui:

Nama : Tanda tangan Nama : Tanda tangan

Saksi-saksi:

1................................

2. ................................

3. ................................

................................

................................

................................

Ahli Waris :

1................................

2. ................................

3. ................................

................................

................................

................................

Catatan:

-Wajib melampirkan foto copy KTP( Pemilik, Ahli waris dan Saksi)

-Surat pernyataan ini dibuat rangkap 3 dan disimpen di Kantor Kelurahan/Desa, Sekretariat BKM/LKM dan pemilik tanah

-Wajib melampirkan sketsa peta lokasi

Page 159: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 159

Lampiran Sketsa Peta Lokasi

Sketsa Peta Lokasi* Keterangan

Batas-batas Tanah :

Sebelah Timur : .........................................

Sebelah Barat : .........................................

Sebelah Utara : .........................................

Sebelah Selatan : .........................................

*) Sketsa peta lokasi berisi batas dan status kepemilikan tanah, jalan sekitar lahan dan denah yang jelas dengan orientasi lokasi yang jelas ( arah

mata angin)

Page 160: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 160

Sub Lampiran-4. SURAT PERNYATAAN IJIN PAKAI TANAH

Yang Bertanda tangan dibawah ini saya: Nama : ………………………………………………………………………………………………………….. No KTP : ………………………………………………………………………………………………………….. Pekerjaan : ………………………………………………………………………………………………………….. Alamat : ............………………………………….. RT/RW/Dusun:…………………………......... Desa/kelurahan :……………………….. Kabupaten/Kota ………………………………………………......... Selaku pemilik tanah berdasarkan Surat Bukti Kepemilikan Yang Sah Nomor:……………………………………... Tanggal ……… dari Sertifikat/Notaris/PPAT/................... yang sah, dengan ini menyatakan bersedia meminjamkan tanah dan aset lain kepada Pemerintah Kabupaten/Kota …….............. (sebutkan) untuk kegiatan pembangunan............................ selama................................ tahun bagi kepentingan masyarakat umum. Lokasi tanah : ......................................................... Luas tanah yang dipinjamkan : ......................................................... Penggunaan tanah saat ini : .........................................................

Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela untuk dasar dipergunakan sebagaimana mestinya.

..................,......................2016 Yang Memberi Izin Pakai Tanah, Yang Menerima Izin Pakai Tanah Atas Nama

Pemerintah Kabupaten/Kota Pemilik Tanah Lurah/Kepala Desa Materai 6000 (--------------------------------) (---------------------------------)

Mengetahui:

Nama : Tanda tangan Nama : Tanda tangan Saksi-saksi: 1................................ 2. ................................ 3. ................................

................................ ................................ ................................

Ahli Waris : 1................................ 2. ................................ 3. ................................

................................ ................................ ................................

Catatan: -Wajib melampirkan foto copy KTP( Pemilik, Ahli waris dan Saksi) -Surat pernyataan ini dibuat rangkap 3 dan disimpen di Kantor Kelurahan/Desa, Sekretariat BKM/LKM dan pemilik tanah -Wajib melampirkan sketsa peta lokasi

Page 161: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 161

Lampiran Sketsa Peta Lokasi

Sketsa Peta Lokasi* Keterangan

Batas-batas Tanah :

Sebelah Timur : .........................................

Sebelah Barat : .........................................

Sebelah Utara : .........................................

Sebelah Selatan : .........................................

*) Sketsa peta lokasi berisi batas dan status kepemilikan tanah, jalan sekitar lahan dan denah yang jelas dengan orientasi lokasi yang jelas ( arah

mata angin)

Page 162: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 162

Sub Lampiran-5. SURAT PERNYATAAN IJIN TANAH DILEWATI

Yang Bertanda tangan dibawah ini saya: Nama : ………………………………………………………………………………………………………….. No KTP : ………………………………………………………………………………………………………….. Pekerjaan : ………………………………………………………………………………………………………….. Alamat : .............…………………………………..RT/RW/Dusun:………………………………………. Desa/kelurahan ……………………….. Kabupaten/Kota ………………………………………………......... Selaku pemilik tanah berdasarkan Surat Bukti Kepemilikan Yang Sah Nomor:……………………………… Tanggal ………............ dari Sertifikat/Notaris/PPAT/................... yang sah, dengan ini menyatakan bersedia tanahnya dilewati fasilitas/pembangunan ........................................yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota ...................... untuk dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat umum. Lokasi tanah : ......................................................... Luas tanah yang dipinjamkan : ......................................................... Penggunaan tanah saat ini : ......................................................... Demikian surat pernyataan ini dibuat secara sukarela untuk dasar dipergunakan sebagaimana mestinya.

............., ...................2016 Yang Memberi Izin Tanah Dilewati , Yang Menerima Izin Tanah Dilewati Atas Nama

Pemerintah Kabupaten/Kota

Pemilik tanah Lurah/Kepala Desa Materai 6000 (--------------------------------) (---------------------------------)

Mengetahui:

Nama : Tanda tangan Nama : Tanda tangan

Saksi-saksi: 1................................ 2. ................................ 3. ................................

................................ ................................ ................................

Ahli Waris : 1................................ 2. ................................ 3. ................................

................................ ................................ ................................

Catatan: -Wajib melampirkan foto copy KTP( Pemilik, Ahli waris dan Saksi) -Surat pernyataan ini dibuat rangkap 3 dan disimpen di Kantor Kelurahan/Desa, Sekretariat BKM/LKM dan pemilik tanah -Wajib melampirkan sketsa peta lokasi

Page 163: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 163

Lampiran Sketsa Peta Lokasi

Sketsa Peta Lokasi* Keterangan

Batas-batas Tanah :

Sebelah Timur : .........................................

Sebelah Barat : .........................................

Sebelah Utara : .........................................

Sebelah Selatan : .........................................

*) Sketsa peta lokasi berisi batas dan status kepemilikan tanah, jalan sekitar lahan dan denah yang jelas dengan orientasi lokasi yang jelas

Page 164: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 164

Sub Lampiran-6. BERITA ACARA KONSULTASI RENCANA PENGADAAN TANAH DAN PEMUKIMAN

KEMBALI

Judul Kegiatan : Tanggal/ Bulan/ tahun : Waktu Konsultasi : Tempat Konsultasi :

Pengelola Kegiatan/Pelaksana Pengadaan tanah memberikan sosialisasi Kegiatan dan Rencana Pengadaan Tanah:

a. Diseminasi tentang tujuan dan manfaat dari Kegiatan secara rinci dan potensi dampak positif dan negatif, fisik dan non fisik yang timbul, batas wilayah cakupan dampak terutama yang akan berdampak kepada mereka.

b. Informasi mengenai kerangka kerja Pengadaan tanah dan relokasi, jika ada. c. Informasi mengenai kemungkinan skema Pengadaan tanah, misal dikompensasi, dibeli, kemungkinan

hibah dari pemilik tanah atau dipinjamkan oleh pemilik tanah atau tanahnya hanya dilewati. d. Peta/sketsa Kegiatan Proyek, alat peraga/bantu agar menjadi lebih jelas.

Konsultasi: a. Tim Pengelola Kegiatan diwajibkan mendorong peserta pertemuan untuk berbicara secara pro aktif,

terutama berkaitan dengan dampak terhadap mereka dan aspirasi warga untuk minimalisasi dampak dan kemungkinan bentuk skema Pengadaan tanah dan kompensasi;

b. Seluruh tanya jawab dan usulan dicatat di Format ini; c. Berita Acara sosialisasi ini akan menjadi lampiran dalam Rencana Kegiatan

Catatan Proses Diskusi/Tanya Jawab: 1. ................................... 2. ........................... Dst

Hasil Kesepakatan (jika ada yang disepakati): 1. ...................................

2. ..............................Dst

Kami semua yang hadir setuju dengan Berita Acara yang dibuat bersama dengan pengelola Kegiatan/Pelaksana Pengadaan tanah, dengan daftar hadir terlampir.

Menyetujui, Jabatan di Desa Tanda Tangan

1. Nama 1 Kepala Desa

2. Nama 2 Perwakilan warga/tokoh masyarakat 3. Nama 3 .............

Mengetahui, (Nama) POKJA PKP

Lampiran • Daftar hadir lengkap (Nama, jenis kelamin, alamat, status dalam keluarga, tanda tangan)

• Foto-fot

Page 165: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 165

Sub Lampiran-7. SURAT PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL)

(Untuk Rencana Kegiatan yang tidak memerlukan UKL-UPL- berdasarkan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16/2012, PerMen PU No. 10 Tahun 2008 atau Peraturan Gubernur/walikota/Bupati)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : …………………………… Jabatan : …………………………… Alamat : …………………………… Nomor telp. : …………………………… Selaku penanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dari: Nama perusahaan/BKM : …………………………… Alamat perusahaan/BKM : …………………………… Nomor telp.perusahaan : …………………………… Jenis usaha/ sifat usaha : …………………………… Dengan ini menyatakan bahwa kami sanggup untuk: 1. Melaksanakan ketertiban umum dan senantiasa membina hubungan baik dengan tetangga sekitar; 2. Menjaga kesehatan, kebersihan, dan keindahan di lingkungan usaha;

3. Bertanggungjawab terhadap kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh usaha dan/atau kegiatan tersebut;

4. Bersedia dipantau dampak lingkungan dari usaha dan/atau kegiatan oleh pejabat atau instansi yang berwenang;

5. Apabila kami lalai untuk melaksanakan pernyataan pada angka 1 sampai angka 4 di atas, kami bersedia bertanggungjawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keterangan: Dampak lingkungan yang terjadi 1.

2. dst (lihat contoh Sub Lampiran 7a) Merencanakan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan melalui 1. 2. dst. (lihat contoh Sub Lampiran 7a) SPPL ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan berakhirnya usaha dan/atau kegiatan atau mengalami perubahan lokasi, desain, proses, bahan baku dan/atau bahan penolong. Tanggal, Bulan, Tahun Pengelola Kegiatan,

Materai Rp, 6.000,- Tanda tangan, Cap perusahaan/BKM

NAMA

Page 166: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 166

Nomor registrasi dari Kantor Lingkungan Hidup setempat

Tanggal

Penerima

Page 167: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 167

Sub Lampiran 7a Potensi Dampak Negatif dan Tindakan Mitigasi (Contoh kegiatan yang banyak dijumpai pada pelaksanaan Program KOTAKU )

Potensi Dampak Negatif Tindakan mitigasi

Jalan, jembatan dan Drainase

Erosi dari jalan yang sedang melakukan cut and fills dan menyebabkan sedimentasi di saluran

Batasi kegiatan pemindahkan tanah hanya pada waktu

musim kering/panas

Lindungi permukaan tanah yang rentan dengan jerami

Lindungi saluran drainasi dengan pembatas atau berm

Instalasi ruang sedimentasi, tanami permukaan yang rawan

erosi secepat mungkin

Pilih jalur yang lebih aman dari gangguan

Lakukan pemeliharaan tepat waktu

Terjadinya genangan air yang menjadi tempat pertumbuhan nyamuk dan vektor penyakit lainnya

Lakukan tindakan untuk mencegah dengan perbaikan pertamanan, pengisian dan drainasi

Jalan dan jembatan di lokasi yang rawan erosi dan longsor

Ubah jalur untuk menghidari kemiringan yg curam

Bangun turap penyangga dinding tanah

Gunakan tanaman untuk mencegah erosi dan longsor pada

kemiringan

Gunakan teknologi khusus seperti sistem pengeringan

(drain)

Saluran yg tersumbat karena kesalahan perencanaan dan pemeliharaan yg menyebabkan genangan air yg berdampak ke kesehatan

Pemeliharaan harus membersihkan sumbatan secara

berkala

Gunakan saluran dari beton atau tembokan, saluran tanah

membutuhkan tempat lebih banyak pemeliharaan yang

lebih intensif.

Gunakan kemiringan alami yg lebih tanah terhadap erosi

Toilet Umum, Sanitasi, dan Penyediaan Air Bersih :

Permukaan air sumur hampir sama dengan rembesan, sumur terlalu dekat dgn tangki septik

Cek arah aliran air tanah. Sumur harus diletakkan hulu

aliran

Bangun rembesan sejauh mungkin dari sumur

Sumur dalam kakus yang pasti rawan kontaminasi

Bangun bak air yg diissi dari melalui pipa atau ember

Jaga agar kakus tetap bersih dan jauh dari sumur

Pipa sanitasi dipermukaan tanah yang sangat rawan thd sinar matahari, terinjak, dan kenakalan manusia

Tanam pipa sanitasi dari kakus ke tangki septik

Buat lubang kontrol dan pipa udara utk tangki septik

Page 168: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 168

Tangki septik yang tidak bagus strukturnya

Tangki septik yang bagus paling tidak terdiri dari: Ada lubang kontrol dengan penutup

Pipa masuk kotoran

Bilik yang terbagi dgn dinding pembatas

Pipa luapan disambung dgn rembesan

Pipa udara (ventilasi)

(Untuk memenuhi SNI - 2398 -2002 tentang jaringan septic tank)

MCK yang tidak memenuhi syarat Semua unsur utama MCK harus ada; Kakus

Ventilasi kakus

Bak air dgn kran air/sambungan air dan lubang

pembuangan

Ada tempat untuk mencuci yg lebih tinggi

Ada kran air utk isi ember

Ada parit sekeliling lantai untuk membuang air ke saluran

pembuangan

Saluran limbah manusia mengandung limbah patogen harus dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke saluran air yang ada

Saluran libah manusia harus disalurkan ke tempat

pengolahan/ tangki septik

Tangki septik juga berfungsi sebagai pengolah limbah

manusia

lindi dan bau dari pengelolaan limbah padat rumah tangga sementara harus dirawat sehingga tidak mencemari air permukaan tanah

Melakukan pemisahan sampah organik dan sampah

anorganik

Limbah yang mengandung lindi disalurkan ke tangki yang

lantainya dicor

Lindi disalukan ke tangki pengendapan yang lantainya dicor

sebelum dibuang

Menutup sampah organik untuk mencegah bau dan

menjadi kompos

Page 169: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 169

Sub Lampiran-8. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH

A. Persyaratan

Berdasarkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan Bidang Pengaturan Penguasaan

Tanah, menyatakan bahwa syarat-syarat yang diperlukan dalam permohonan konsolidasi tanah adalah :

1. Surat Permohonan konsolidasi tanah.

2. Gambar lokasi tanah.

3. Sketsa Rencana Desain Konsolidasi Tanah.

4. Foto copy Sertipikat/Petuk/Leter C.

5. Akta Jual Beli/Hibah/Pembagian Hak Bersama.

6. Surat Kuasa (Apabila dikuasakan).

7. Syarat Pernyataan Persetujuan ikut kegiatan konsolidasi tanah perkotaaan.

8. Surat Keterangan dari Kepala Desa/Kelurahan apabila obyek konsolidasi tanah belum bersertipikat.

9. Daftar Peserta.

10. Surat Keterangan Waris, dilengkapi apabila subyek hak telah meninggal dunia.

11. Tanda bukti diri/KTP.

12. Surat Pernyataan Kesanggupan membayar biaya Konsolidasi Tanah Swadaya

B. Tahap-tahap dalam pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan

Pelaksanaan Konsolidasi secara fungsional oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota. Setiap langkah ataupun

prosedur Konsolidasi Tanah perkotaan dilaksanakan secara teratur yaitu mulai dari pemilihan calon lokasi

sampai dengan penerbitan sertipikat Konsolidasi Tanah Perkotaan. Adapun tahap-tahap Konsolidasi Tanah

Perkotaan di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota berdasarkan Surat Kepala Badan Pertanahan Nasional No.

410–245 tanggal 7 Desember 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Konsolidasi Tanah adalah sebagai berikut:

1) Penjajagan penetapan lokasi/pemilihan lokasi

Kegiatan Konsolidasi Tanah Perkotaan diawali dengan pemilihan calon lokasi.Dalam pemilihan calon

lokasi tersebut harus sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan memperhatikan faktor fisik

wilayah dan faktor non fisik untuk menghindari sebaiknya lebih dari satu lokasi. Kepala Kantor

Pertanahan Kabupaten/Kota beserta tim koordinasi Konsolidasi Tanah Perkotaan menentukan lokasi

Konsolidasi Tanah Perkotaan. Pemilihan lokasi Konsolidasi Tanah Perkotaan harus memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut :

a. Lokasi Konsolidasi Tanah Perkotaan harus wilayah pemukiman yang pesat perkembangannya.

b. Daerah yang direncanakan menjadi daerah pemukiman yang baru.

c. Wilayahnya diperkirakan akan berkembang sesuai dengan tata kota tersebut.

d. Daerah pinggiran kota yang mempunyai potensi untuk berkembang sebagai tempat pemukiman.

Page 170: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 170

2) Penyuluhan

Dengan mengadakan kegiatan lapang dengan diawali adanya penyuluhan kepada pserta KTP,

penyuluhan tersebut dilakukan secara berulang-ulang agar peserta Konsolidasi Tanah dapat mengetahui

maksud dan tujuan dari adanya Konsolidasi Tanah. Kegiatannya adalah sebagai berikut:

a. Penyuluhan diberikan kepada seluruh masyarakat dan aparat pelaksana pada lokasi yang dipilih agar

masyarakat mengerti tentang manfaat konsolidasi tanah dan bagi aparat mengerti tugas dan

tanggung jawab dalam konsolidasi tersebut. Penyuluhan dilakukan oleh Tim Koordinasi dan petugas

yang ditunjuk serta diupayakan secara langsung. Penyuluhan secara tidak langsung dapat melalui

Ketua RT/RW dan pemuka masyarakat setempat.

b. Materi Penyuluhan yang terdiri dari:

1. Tentang Konsolidasi Tanah secara umum.

2. Arti pentingnya Konsolidasi Tanah bagi peserta Konsolidasi Tanah itu sendiri.

3. Rencana Umum Pelaksanaan Konsolidasi Tanah (RUPKT) terhadap calon lokasi yang telah dipilih.

4. Adanya Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP) untuk sarana dan prasarana jalan atau

fasilitas umum atau sosial lainnya. Besarnya STUP sudah diinformasikan pada saat penyuluhan

dan sudah diberi pengarahan bagaimana cara perhitungannya. Sedangkan perkiraan besarnya

STUP yang di informasikan kepada masyarakat harus berdasarkan hasil laporan dari lokasi yang

telah di pilih (penjajagan lokasi).

5. Hal lain-lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan Konsolidasi Tanah.

3) Penjajagan Kesepakatan

Membuat Surat pernyataan secara tertulis oleh peserta Konsolidasi Tanah tentang persetujuan

diadakannya kegiatan konsolidasi tanah dan kesanggupan peserta untuk memberikan sumbangan

berupa sebagian tanahnya untuk pengadaan prasarana jalan dan prasarana umum lainnya yang penting.

Dalam Konsolidasi Tanah sudah ditentukan sekurang-kurangnya 85% untuk proyek dan 100% untuk

swadaya dan peserta menyatakan persetujuannya.

4) Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah

Penetapan lokasi Konsolidasi Tanah adalah dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota setempat.

5) Pengajuan Daftar Usulan Rencana Kegiatan Konsolidasi Tanah (DURK)

a. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setempat menyampaikan DURK kepada Kantor Wilayah BPN

Propinsi paling lambat bulan juli pada tahun yang bersangkutan.

b. Kemudian Kanwil BPN Propinsi melakukan, menyampaikan, koreksi dan rekapitulasi DURK Kantor

Wilayah Propinsi dalam lembar organisasi atau lokasi dengan dilengkapi daftar yang berisikan Unit

Kerja, Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN), lokasi kegiatan, penerimaan, penggunaan

dan saldo/jumlah yang disetorkan kepada ke Kas Negara, Kepala

c. BPN, dan Departemen Keuangan.

Page 171: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 171

d. Setelah DURK yang telah dibahas dan disetujui, Kepala BPN menyiapkan DRK dan penyampaikannya

kepada Menteri Keuangan.

e. Kepala BPN menyampaikan DRK dan petunjuk operasional yang telah dibubuhi Surat pengesahan

dari Menteri Keuangan kepada Kakanwil BPN Propinsi dan unit satuan pelaksana dipusat.

6) Identifikasi subyek dan obyek

Diadakaannya pendataan berupa identifikasi subyek dan obyek tanah agar diketahui jumlah peserta,

tempat tinggal, bukti kepemilikan tanah, luas dan letaknya masing-masing bidang tanah, jumlah bidang,

batas-batas bidang pemilikan tanah. Persyaratan bagi peserta Konsolidasi Tanah Perkotaan adalah

sebagai berikut:

a. Peserta tersebut mempunyai surat atau bukti kepemilikan tanah.

b. Peserta tersebut bersedia melepaskan hak atas tanahnya sebagai dasar pemberian hak baru setelah

dikonsolidasi.

c. Peserta tersebut bersedia menyumbangkan sebagian tanahnya untuk prasarana umum misalnya

untuk jalan dan untuk fasilitas umum lainnya.

d. Jika tanah yang dalam keadaan sengketa maka kedua belah pihak harus menyatakan

persetujuannya dan ikut bersedia dalam Konsolidasi Tanah.

e. Peserta harus memenuhi syarat khusus:

1. Daftar nama peserta

2. Surat permohonan

3. Identitas peserta

4. Pernyataan kesanggupan peserta

5. Bukti kepemilikan tanah

6. Sketsa lokasi atau bidang tanah

7) Pengukuran/pemetaan keliling

Dilakukan pengukuran keliling lokasi Konsolidasi Tanah karena hal ini bertujuan untuk mengetahui luas

tanah yang akan di Konsolidasikan dan sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Keputusan

Bupati/Walikota tentang penetapan lokasi. Para pemilik tanah tidak diperkenankan melakukan

perubahan penguasaan dan penggunaan tanahnya selama kegiatan Konsolidasi Tanah tersebut

dilaksanakan baik dengan cara mengalihkan hak atas tanahnya maupun mendirikan bangunan diatas

lokasi Konsolidasi Tanah Perkotaan. Agar perubahan tersebut tidak terjadi maka pada awal kegiatan

perlu dipasang suatu papan pengumuman tentang larangan perubahan penguasaan tanah.

8) Pemetaan rincikan

Adanya pengukuran rincikan bidang yang bertujuan untuk mengetahui secara luas bidang tanah masing-

masing peserta. Semua yang ada diatas bidang tanah harus terlihat jelas agar memudahkan dalam

pembuatan rencana desain tata ruang Konsolidasi Tanah Perkotaan.

Page 172: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 172

9) Pengukuran topografi dan pemetaan penggunaan tanah

Diadakannya pengukuran topografi atau kemiringan tanah untuk mengetahui kemiringan dan lereng

areal yang akan di Konsolidasikan serta memudahkan rencana jaringan jalan dan saluran air. Membuat

pemetaan penggunaan tanah agar diketahui jenis apa penggunaan tanahnya yamg ada dilokasi

sekaligus sebagai pertimbangan dalam penyusunan desain tata ruang.

10) Membuat peta rencana jaringan jalan dan fasilitas pendukung lainnya seperti fasilitas umum dan sosial

(pra desain tata ruang).

11) Pembuatan Desain Tata Ruang (DTR)

Rencana desain penataan bidang-bidang tanah harus di musyawarahkan terlebih dahulu dengan

peserta. Setelah dapat diterima barulah desain tata ruang disahkan oleh Bupati/Walikota dan digunakan

sebagai dasar/pedoman penataan selanjutnya.

12) Musyawarah mengenai besarnya Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP)

Besarnya STUP yang dikenakan kepada peserta ditetapkan secara musyawarah tetapi STUP juga

ditentukan oleh:

a. Status Tanah

Jika tanah hak/yasan maka besarnya STUP ditetapkan dengan kesepakatan bersama peserta

konsolidasi tanah dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Daerah..

b. Rata-rata luas pemilikan kapling tanah

Jika rata-rata kepemilikan tanah kecil-kecil maka STUP menjadi besar, banyak jalan yang dibangun

karena jarak antara dua jalan relatif dekat.

c. Prasarana dan fasilitas umum

Semakin banyak dibutuhkan prasarana dan fasilitas umum maka STUP semakin besar.

13) Pelepasan hak atas tanah oleh peserta

Pada saat pelepasan HAT maka sertipikat tanah/bukti pemilikan tanah harus diserahkan kepada Kepala

Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dan akhirnya nanti dikembalikan lagi dengan luas dan letak tanah

yang baru.

14) Penegasan tanah sebagai obyek konsolidasi

Tanah tersebut ditetapkan menjadi tanah negara obyek konsolidasi tanah perkotaan.

15) Setelah tanah dilepaskan menjadi tanah negara maka BPN melaksanakan penataan kembali

(realokasi/penerapan kapling baru) setelah itu akan dikembalikan/diredistribusikan kembali kepada

peserta KTP dengan luas, bentuk dan letak yang baru sesuai dengan Desain Tata Ruang.

Page 173: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 173

16) Pekerjaan Kontruksi

Yaitu pembentukan badan jalan, parit dan fasilitas umum lainnya agar tujuan Konsolidasi Tanah

Perkotaan benar-benar bisa terwujud.

17) Redistribusi/penerbitan SK pemberian hak

Setelah terbit Surat Keputusan KBPN tentang penegasan Tanah Negara obyek Konsolidasi, maka

Kakanwil Propinsi atas usul Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota menerbitkan Surat Keputusan

pemberian HAT kepada peserta Konsolidasi Tanah Perkotaan tanpa melalui permohonan dari masing-

masing peserta KTP yang semula sudah memiliki suatu hak dibebaskan dari kewajiban membayar uang

pemasukan kepada negara dan hanya dikenai biaya administrasi yang sudah ditentukan dalam

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 220 Tahun 1981 dan biaya pendaftaran tanah.

18) Sertifikasi

Sesuai dengan Surat keputusan pemberian HAT, maka Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota

menerbitkan sertipikat tanah dan diberikan kepada peserta konsolidasi yang berhak.

C. Kewajiban Peserta Konsolidasi Tanah Perkotaan

Peserta Konsolidasi Tanah Perkotaaan mempunyai beberapa kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap

peserta konsolidasi tanah diantaranya yaitu :

1. Bersedia menyumbangkan sebagian tanahnya sebagai partisipasinya untuk penyediaan fasilitas

jalan, fasilitas sosial dan fasilitas umum lainnya yang diperlukan (STUP).

2. Bersedia membuat pernyataan tertulis untuk menjadi peserta konsolidasi tanah.

3. Bersedia melepaskan Hak Atas Tanahnya terlebih dahulu, sebagai dasar pemberian hak baru

melalui konsolidasi tanah.

4. Apabila tanah dalam sengketa harus diselesaikan dahulu dari kedua belah pihak menyatakan

persetujuan tertulis untuk bersedia ditata dengan cara Konsolidasi Tanah Perkotaan.

5. Melengkapi surat-surat tanda bukti pemilikan tanah/penguasaan tanah.

6. Bersedia membayar Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) atas tanah yang

diperolehnya.

D. Organisasi Pelaksana

Organisasi pelaksana konsolidasi tanah adalah organisasi seperti yang dimaksud dalam Peraturan Kepala

Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 1991 pasal 5, yang terdiri dari :

1. Tim Pengendali Konsolidasi Tanah Provinsi

2. Tim koordinasi Pengendali Konsolidasi Tanah Kabupaten/Kota

3. Pelaksana atau Satuan Tugas (Satgas) Konsolidasi Tanah

Page 174: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 174

Pembiayaan Konsolidasi Tanah mengandung konsekuensi bahwa masyarakat bersedia menanggung

pembiayaan secara mandiri (swadaya), sesuai PerKa BPN No.4 Tahun 1991 : “Pada asasnya pembiayaan

Konsolidasi Tanah ditanggung para peserta Konsolidasi Tanah, melalui sumbangan berupa tanah dan

atau berupa uang maupun bentuk-bentuk sumbangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 6.

Page 175: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 175

Diagram Tahapan Konsolidasi Tanah:

Penjajakan/pemilihan lokasi

Penjajakan Kesepakatan

Penetapan lokasi Konsolidasi Lahan

Pengajuan DURK

Identifikasi subyek dan obyek tanah

Pengukuran/ pemetaan keliling

SK Bupati/Walikota

DRK dan petunjuk operasional dari Ka

BPN

Peserta memenuhi syarat umum dan

syarat khusus.

Pemetaan Rincikan

Keseluruhan Luas tanah yang akan LC kan

Luas tanah masing- masing peserta LC

Pemetaan topografi dan penggunaan tanah

Pemetaan kemiringan lahan dan penggunaan

tanah eksisting.

Pembuatan Desain Tata Ruang (DTR)

Rencana jaringan infrastruktur dan

fasilitas pendukung lainnya

Musyawarah STUP Luas pelepasan HAT

Realokasi/penerapan kapling baru

- SK Pemberian Hak dari Ka. BPN

- Sertifikasi

Lokasi memenuhi syarat

- Arti pentingnya LC - RUPKT - STUP & informasi lain yg

terkait

Surat Pernyataan Persetujuan dari peserta

LC

Penyuluhan kepada peserta LC

Page 176: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 176

Pembiayaan :

Pada dasarnya pembiayaan konsolidasi tanah oleh para perserta konsolidasi tanah melalui: ( Pasal 7

ayat 1 ): Sumbangan berupa tanah, Sumbangan uang, Sumbangan dalam bentuk-bentuk lainnya

Sumbangan berupa tanah ini, para peserta konsolidasi dilepaskan Hak Atas Tanahnya atau

garapannya kepada Negara dihadapan Kepala Kantor Pertanahan setempat. (Pasal 7 ayat 2)

Tanah pengganti biaya pelaksanaan diperuntukan bagi pembiayaan pelaksanaan konsolidasi yang

penggunaannya diserahkan bagi peserta yang memiliki persil tanah terlalu kecil. ( Pasal 7 ayat 3 )

Penyerahan sumbangan tanah untuk pembangunan dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan

setempat dengan menerbitkan Surat Izin Menggunakan Tanah, yang menjadi dasar pemberian hak

Atas Tanah kepada yang bersangkutan (Pasal 7 ayat 4)

Sumbangan berupa uang diterima oleh bendaharawan khusus serta merupakan uang penerimaan

Negara, dapat dipergunakan langsung untuk pembiayaan pelaksanaan konsolidasi tanah

berdasarkan Daftar Rencana Kegiatan Konsolidasi Tanah. ( Pasal 7 ayat 5 )

Dana konsolidasi tanah disimpan dalam rekening bendaharawan khusus pada Bank Pemerintah dan

dibukukan dalam buku kas umum dan buku pembantu dana konsolidasi tanah. ( Pasal 7 ayat 6 )

Pertanggung jawaban dana konsolidasi tanah disampaikan oleh Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional cq. Kepala Biro Keuangan dan

tembusannya disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasioanl Provinsi

secara bulanan berdasarkan Keppres No 29 Tahun 1984. ( Pasal 7 ayat 7 )

Penyelesaian Hak Atas Tanah :

Proses penetapan objek konsolidasi tanah, para peserta konsolidasi tanah harus melepaskan Hak Atas

Tanahnya. Hal ini dilakukan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional atas usul Kepala Kantor

Pertanahan Kabupaten/Kota setempat melalui Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi. (

Pasal 8 ayat 1 )

Hak Atas Tanah objek konsolidasi tanah diberikan kepada peserta konsolidasi tanah sesuai dengan

rencana penataan kapling yang disetujui para peserta konsolidai tanah. ( Pasal 8 ayat 2 )

Pemberian Hak Atas Tanah dilkasanakan secara kolektif sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. ( Pasal 8 ayat 3 )

Peserta konsolidasi tanah dibebaskan dari kewajiban membayar uang pemasukan kepada Negara dan

hanya diwajibkan membayar biaya administrasi dan biaya pendaftaran tanah. ( Pasal 8 ayat 4 ).

Page 177: PANDUAN KHUSUS PERENCANAAN TINGKAT …kotaku.pu.go.id/files/Media/Pustaka/POS/Draft POS RPLP Perencanaan... · kelurahan/desa secara partisipatif dalam rangka penataan perumahan dan

POS RPLP | 177