pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara republik indonesia
DESCRIPTION
HUKUM JAMINAN HAK TANGGUNGAN, GADAI, FIDUSIA, BANK GARANSI, SMFTRANSCRIPT
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik Indonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupun sudut sejarah. Berikut ini adalah pengertian dan definisi Pancasila: # IR. SOEKARNOPancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia # PANITIA LIMA Pancasila adala lima asas yang merupakan ideologi negara. Kelima sila itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hubungan antara lima asa erat sekali, berangkaian, dan tidak berdiri sendiri. # PROF. DRS. MR NOTONEGOROPancasila merupakan dasar falsafah negara Indonesia # PADA LAMBANG NEGARA RI "GARUDA PANCASILA"Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia # BUNG YAMINPancasila adalah weltanschauung, falsafah negara Republik Indonesia, bukan satu agama baru!
Pancasila merupakan dasar negara yang berisi nilai-nilai kehidupan. Di dalam pancasila
terdapat filsafat kehidupan yang dijadikan sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam
mengatur tingkah laku individu maupun kelompok. Sejak Indonesia merdeka, pancasila sangat
diutamakan karena berkat nilai daripada butir pancasila, Indonesia bisa menyejahtrakan
masyarakat dan terbebas dari korupsi. Tetapi makna daripada butir pancasila semakin lama
semakin luntur. Hal itu terbukti bahwa sekarang pancasila tidak lagi dianggap menjadi dasar
negara maupun pedoman dalam kehidupan oleh orang - orang yang berperilaku menyimpang
serta pengamalannya pun masih belum sempurna.
Perkembangan atau kemajuan bangsa Indonesia terletak pada bagaimana seseorang
bertingkah laku dan memaknai dasar negara tersebut serta mengamalkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Kalau Indonesia tetap saja bersikeras melakukan tindakan yang menyimpang maka
dasar negara Republik Indonesia di masa yang akan datang akan mengalami kelunturan karena
semua orang bertindak sesuai kehendaknya sendiri dan tidak pernah mengindahkan aturan yang
telah berlaku.
Di Indonesia masih banyak oraang-orang yang kurang memahami makna dari butir-butir
pancasila. Orang-orang zaman sekarang masih cendrung suka berbuat maupun bertindak sesuai
kehendaknya sendiri tanpa memperhatikan aturan maupun saran orang lain. Orang-orang seperti
itu masih kurang kesadarannya akan nilai butir dari pancasila. Selain itu, kurangnya kesadaran
setiap orang terhadap aturan yang telah berlaku sering terjadi dibangku sekolah dan
dipemerintahan.
Dikalangan siswa atau dibangku sekolahan, masih banyak anak sekolahan yang
melanggar aturan sekolah dan lingkungan sekitarnya seperti banyak siswa sekarang yang mabuk-
mabukan, kebut-kebutan di jalan, bolos, dan yang paling marak terjadi penyimpangan dari aturan
atau norma pada saat ini adalah tauran. Tauran dikalangan siswa sudah berada ditingkat atas
dimana tauran tersebut membuat aturan yang telah berlaku hanya sebagai lukisan dinding yang
dipajang. Tauran tersebut telah menjadi-jadi artinya tauran yang disertai pembunuhan. Meskipun
semua orang telah tahu akan hal itu khususnya siswa tetapi mereka tetap saja tidak sadar akan
norma yang mengatur, sebenarnya sebagai siswa harus wajib menuntut ilmu, belajar dengan
sungguh-sungguh, dan yang paling penting sebagai penerus bangsa dan negara Republik
Indonesia yaitu mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari bukan
mengamalkan hal-hal yang menyimpang dari aturan. Selain itu, meskipun sekolah telah
menerapkan aturan yang tegas dan mengikat, tetapi tetap saja penyimpangan itu terjadi. Hal
seperti itu masih perlu ditingkatkan dari dalam diri siswa itu sendiri bila perlu sekolah tersebut
membuat aturan lain agar siswa tersebut bisa disiplin dan tidak menyimpang dari aturan atau
norma.
Dilihat dari segi pemerintahan, sekarang banyak para lembaga negara yang kurang
memaknai nilai butir pancasila dan juga kurangnya kesadaran dalam bertindak maupun
bertingkah laku. Pemerintah juga kurang memperhatikan rakyatnya seperti pemerintah akan
membangun gedung DPR yang sudah dirancang begitu megah. Dalam pembangunan itu,
pemerintah tega memakan uang rakyat demi kepentingannya sendiri sedangkan dilihat dari
perekonomian rakyat yang masih rendah, banyak rakyat yang masih melarat, pengemis di
jalanan, tidur di kolong jembatan. Tetapi pemerintah tetap saja kukuh dengan aktifitasnya
sendiri. Sekalipun mengorbankan rakyatnya, pemerintah merelakan hal itu demi mendapatkan
popularitasnya dipemerintahan.
Sejarah pancasila
Pancasila Sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah diterima secara
luas dan telah bersifat final. Namun walaupun pancasila saat ini telah dihayati sebagai filsafat hidup
bangsa dan dasar negara, yang merupakan perwujudan dari jiwa bangsa,sikap mental,budaya dan
karakteristik bangsa, saat ini asal usul dan kapan di keluarkan/disampaikannnya Pancasila masih
dijadikan kajian yang menimbulkan banyak sekali penafsiran dan konflik yang belum selesai hingga saat
ini.
Namun dibalik itu semua ternyata pancasila memang mempunyai sejarah yang panjang tentang
perumusan-perumusan terbentuknya pancasila, dalam perjalanan ketata negaraan Indonesia. Sejarah ini
begitu sensitif dan salah-salah bisa mengancam keutuhan Negara Indonesia. Hal ini dikarenakan begitu
banyak polemik serta kontroversi yang akut dan berkepanjangan baik mengenai siapa pengusul pertama
sampai dengan pencetus istilah Pancasila.
Dari beberapa sumber, setidaknya ada beberapa rumusan Pancasila yang telah atau pernah muncul.
Rumusan Pancasila yang satu dengan rumusan yang lain ada yang berbeda namun ada pula yang sama.
Secara berturut turut akan dikemukakan rumusan dari Muh Yamin, Sukarno, Piagam Jakarta, Hasil
BPUPKI, Hasil PPKI, Konstitusi RIS, UUD Sementara, UUD 1945 (Dekrit Presiden 5 Juli 1959), Versi
Berbeda, dan Versi populer yang berkembang di masyarakat.
1. Pancasila sebagai dasar Negara - Pancasila sebagai Dasar Negara atau sering juga
disebut sebagai Dasar Falsafah Negara ataupun sebagai ideologi Negara, hal ini
mengandung pengertian bahwa Pancasila sebagai dasar mengatur
penyelenggaraan pemerintahan. Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara
mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai kaidah Negara yang fundamental atau
mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat dan tidak dapat dirubah oleh siapapun,
termasuk oleh MPR/DPR hasil pemilihan umum.
- Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia atau Dasar Falsafah Negara
atau Philosofis Granslog. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar
mengatur pemerintahan Negara, atau pancasila digunakan sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan Negara yang sesuai dengan bunyi pembukaan Undang-
undang Dasar 1945
2. Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia
- Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia. diwujudkan dalam sikap mental
dan tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan tingkah laku
mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan Bangsa lain. Ciri Khas inilah
yang dimaksud dengan kepribadian.
- menurut AG. Pringgodigdo bahwa Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan
adanya Bangsa Indonesia. Jadi Pancasila lahir dari jiwa kepribadian bangsa
Indonesia yang terkristalisasi nilai-nilai yang dimilikinya.
3. Pancasila sebagai Pandangan hidup Bangsa Indonesia
- Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa atau Way of Life mengandung makna
bahwa semua aktifitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan
sila-sila daipada Pancasila, karena Pancasila juga merupakan kristalisasi dari nilai-
nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai
yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri.
- Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Artinya Pancasila
dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari dan juga merupakan satu kesatuan
yang tidak bisa dipisah-pisah antara satu dengan yang lain.
4. Pancasila sebagai cita - cita dan tujuan Bangsa Indonesia .
- Cita-cita luhur Negara Indonesia tegas dimuat dalam pembukaan Undang-undang
Dasar 1945. Karena pembukaan Undang-undang Dasar 1945 merupakan
penuangan jiwa proklamasi yaitu jiwa Pancasila, sehingga Pancasila merupakan
cita-cita dan tujuan bangsa indonesia. Cita-cita luhur inilah yang akan disapai oleh
Bangsa Indonesia.
5. Pancasila sebagai palsafah hidup yang mempersatukan Bangsa .
- Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa
Indonesia. Karena Pancasila adalah palsafah hidup dan kepribadian Bangsa
Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa
Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat bagi Bangsa Indonesia
untuk mempersatukan Rakyat Indonesia.
- Bangsa Indonesia yang pluralis dan wilayah Nusantara yang terdiri dari berbagai
pulau-pulau, maka sangat tepat apabila Pancasila dijadikan Pemersatu Bangsa, hal
ini dikarenakan Pancasila mempunyai nilai-nilai umum dan universal sehingga
memungkinkan dapat mengakomodir semua
perikehidupan yang berbhineka dan dapat diterima oleh semua pihak.
6. Pancasila sebagai Sumber Hukum Dasar Nasional
- Dalam ilmu hukum istilah sumber hukum berarti sumber nilai-nilai yang menjadi
penyebab timbulnya aturan hukum. Jadi dapat diartikan Pancasila sebagai Sumber
hukum dasar nasional, yaitu segala aturan hukum yang berlaku di negara kita tidak
boleh bertentangan dan harus bersumber pada Pancasila.
- Pancasila sebagai sumber dari segala sumber Hukum. atau sumber tertib hukum
bagi Negara Republik Indonesia. Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah
pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi
suasana kejiwaan serta watak Bangsa Indonesia. Cita-cita itu meliputi cita-cita
mengenai kemerdekaan Individu, kemerdekaan Bangsa, perikemanusiaan, keadilan
sosial dan perdamaian Nasional. Cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan
negara. Cita-cita moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan.
7. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
- Pada saat bangsa Indonesia bangkit untuk hidup sendiri sebagai bangsa yang
merdeka, bangsa Indonesia telah sepakat untuk menjadikan Pancasila sebagai
Dasar Negara. Kesepakatan itu terwujud pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan
disahkannya Pancasila sebagai Dasar Negara oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang mewakili seluruh bangsa Indonesia.
- Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pada saat bangsa Indonesia
mendirikan negara atau Proklamasi 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia belum
mempunyai Undang-undang Dasar Negara yang tertulis. 18 Agustus 1945 disahkan
pembukaan dan batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 oleh PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia). PPKI merupakan penjelmaan atau wakil-wakil
seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur itu untuk membela
Pancasila untuk selama-lamanya.
8. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara RI
- Pancasila sebagai ideologi bangsa berakar pada pandangan hidup dan budaya
bangsa dan bukannya mengambil ideologi dari bangsa lain
- Pancasila sebagai Ideologi Negara merupakan tujuan bersama Bangsa Indonesia
yang diimplementasikan dalam Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan
Pancasila dalam wadah Negara Kesatuan RI yang merdeka, berdaulat, bersatu dan
berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram,
tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai.
9. PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI
- pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa konsekuensi logis
bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi
penyelenggaraan negara Indonesia
- . Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang
fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa, Nilai Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan, dan nilai
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.