p3-1

Upload: baim-itm

Post on 14-Jan-2016

261 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ewfeefe

TRANSCRIPT

  • Panduan ini disusun oleh Local Governance Support Program (LGSP], March 2007Pendanaan: USAID (United States Agency for International Development)Dilaksanakan oleh Research Triangle Institute, Indonesia

    LGSP USAID Strategic Participatory Planning Teamdibentuk khusus untuk memberikan advocacy, pelatihan,dan pendampingan kepada Pemerintah Daerah,DPRD, Organisasi Masyarakat Sipil (NGO, CBO danCSO) dalam bidang perencanaan pembangunandaerah baik yang bersifat perencanaan jangka panjang(RPJPD), perencanaan jangka menengah (RPJMD danRenstra SKPD), maupun rencana tahunan (RKPD,Renja SKPD, RKA SKPD); diagnostic assessmentkemampuan perencanaan daerah; seminar, work-shops dan focus group discussions konsultasi publicperencanaan daerah.

    TIM STRATEGIC PARTICIPATORY PLANNING terdiri atasWidjono Ngoedijo Ph.D (Advisor), Engkus Ruswana(Planning Specialist) dan Indira Sari (Assistant Plan-ning Specialist); Planning Specialists di kantor regionalLGSP terdiri atas Agus Irawan Setiawan (NSRO),Rahmad Djalle (WSRO), Sri Pantjawati Handayani(WJRO), Hartanto Ruslan (CJRO), Nurman Sillia(EJRO), Undang Suryana (SSRO), Susila Utama danJoni Chandra (NAD)

    Dr. Widjono Ngoedijo

    Berdiri dari kiri ke kanan: Rahmat Djalle, Nurman Sillia,Agus Irawan, Hartanto, Susila Utama, Undang Suryana,Joni Chandra. Duduk: Engkus Ruswana, Indira Sari, SriPantjawati

    LGSP mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Daerah atas informasiperencanaan yang diberikan untuk memperkaya substansi bahan pelatihan dan pendampingan ini

    PENDAPAT DAN PANDANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM BAHAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN INIADALAH SEMATA-MATA MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB LGSP DAN TIDAK SELALU MENCERMINKANPENDAPAT DAN PANDANGAN USAID

    Untuk informasi lebih lanjut hubungi :LGSPJakarta Stock Exchange BuildingTower 1, 29th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190

    Phone : +62 21 515 1755-57Facs : +62 21 515 1752E-mail : [email protected] : //www.lgsp.or.id

  • iAbstrachAbstract

    The Guideline for Training and Facilitation in the Preparation of RegionalDevelopment Plan is prepared in relation to the LGSP-USAID technicalassistance in the area of participatory regional development planning. Inaccordance with the LGSP objective, the Guideline is aimed at providing betterand more comprehensive understanding, strengthening capacity andcapability of local government, legislature and civil society organizations inparticipatory orientated local development planning.

    The specific objective of the guideline is (1) to provide LG, DPRD and civilsociety organizations with better understanding of perspective and processof local participatory planning; (2) to facilitate LG in preparing related regionaldevelopment plans in compliance with laws and regulations in planning andbudgeting; (3) to facilitate DPRD and civil society organizations to effectivelycontribute to the local planning process; (4) to develop better clarification onthe role, functions and jurisdictions of each actor, LG, DPRD and CSO inlocal development planning process.

    It is expected that the guideline will result in the quality enhancement of theprocess, performance and products of regional development plans; betterintegration and consistency between strategic, medium term planning, annualprogram and budget; more effective roles, functions and involvement of DPRDand CSOs in the decision making process related to local planning; moreeffective of regional plan in meeting community needs and aspirations.

    Basic approach used in developing the guideline is as follows: (1) to servemulti user i.e. executive, legislative, CSO, and Media; (2) to use the frameworkof Law 25/2004 on National Development Planning System that requires thedevelopment plan preparation should be based on technocratic, participatory,political, bottom-up and top-down planning to clarify the role of each actor, i.eexecutive, legislative, and CSO in decision making related to planning andbudgeting; (3) to give emphasis on the strengthening of planning perspective,process and quality of planning products; (4) to use framework of Law 32/2004 especially in relation to the classification of government functions,obligatory and optional services in all plans preparation to ensure there isconsistency between long, medium term planning and annual program andbudget; (5) to be a loose leaf document to encourage local initiatives and toensure sustain development of the guideline; (6) to produce a practicalguideline.

    The guideline consists of 6 (six) main sections starting with Section 1preparation of RPJP Daerah followed with Section 2 Preparation of RPJMDaerah; Section 3 Preparation of RENSTRA SKPD; Section 4 Preparation ofRKPD; Section 5 Preparation of RENJA SKPD, and Section 6 Preparation ofKUA, PPAS and RKA SKPD.

    Guideline for Local Participatory Planning

  • ii

    Terms used:Terms used:

    RPJP Daerah Regional Long Term Development Plan is a Local Government(LG) Statutory Plan with 20 years perspective; consists ofvision, mission and general direction of local development

    RPJM Daerah Regional Medium Term Development Plan is a LG statutoryplan document with 5 years perspective, consists of Bupati/Walikota vision, mission, agenda and its translation into localdevelopment strategy, policies, five year program and indicativeresource envelope and budget resources allocation for eachLG Work Unit and sector

    RENSTRA SKPD Local Government Work Unit (Agency) Strategic Plan is a LGstatutory plan document with 5 years perspective; consists ofLG Work Unit vision, mission, agenda, five-year program andindicative budget

    RKPD Regional Government Annual Work Program and Budget isLG statutory plan document for 1 year period; consists ofregional economic framework, program, activities,performance indicator, indicative budget ceiling for each LGWork Unit

    RENJA SKPD LG Work Unit Annual Work Program; consists of LG WorkUnit program, activities and indicative budget ceiling; developedbased on the results of Musrenbang (Multi stakeholdersdevelopment consultation forum) and SKPD Forum (bottom-up planning process)

    KUA Local Government General Budget Policy prepared by LGBudget Team; developed based of RKPD; consists of previousyear program and budget realization; statement of developmentissues and problems, challenges and opportunities; strategyand policy of LG work program; macro economic framework;target and indicator of program and activities; LG revenueprojection; budget resources allocation and sources of fund

    PPAS Local Government Indicative Annual Budget Ceiling developedbased on KUA; prepared by LG Budget Team and DPRD (LocalCouncil) Budget Team; consist previous year program andbudget realization; strategy and policy of LG Annual Budget;list, target and indicator of program and activities to beundertaken; projection of revenue, expenditure and localfinance; priority and ceiling of budget for each obligatoryservices and SKPD

    RKA SKPD LG Work Unit Annual Work Budget prepared by SKPD;consists of name, title, location of program and activityproposed by SKPD; indicator of program targets, inputs,outputs and short term outcome and budget for each resource(personnel, materials, equipments) and total budget for activity

    DPRD Regional House of Representatives or Local ParliamentCSO Civil Society Organizations

  • iii

    SERIBAHAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN

    PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

    Bagian 1Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

    Bagian 2Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

    Bagian 3Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah

    (RENSTRA SKPD)

    Bagian 4Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

    Bagian 5Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA SKPD)

    Bagian 6Penyusunan Kebijakan Umum APBD, Prioritas dan Plafond Anggaran Sementara (PPAS)

    dan Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA SKPD)

  • iv

    BAHAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGANPENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

    Pengantar

    Bahan Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah inidisusun dalam kerangka Bantuan Teknis Local Governance Support Program (LGSP)-USAID dalam bidang perencanaan pembangunan daerah partisipatif. Sesuai tujuan dariLGSP, maka Bahan Pelatihan dan Pendampingan ini dimaksudkan untuk membantumemberikan pemahaman yang lebih menyeluruh, menguatkan kemampuan dan kapasitaspemerintah daerah, legislatif dan organisasi masyarakat sipil dalam bidang perencanaanpembangunan daerah partisipatif sesuai dengan peranan dan fungsi masing-masing pihakdalam proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

    Tujuan

    Adapun tujuan utama penyusunan Bahan Pelatihan dan Pendampingan ini adalah: Memberikan kepada pemerintah daerah, legislatif dan organisasi masyarakat sipil tentang

    perspektif, wawasan, dan proses perencanaan pembangunan daerah secara menyeluruh Menfasilitasi Pemerintah Daerah dalam penyusunan berbagai rencana pembangunan

    daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundangan tentang perencanaandan penganggaran daerah

    Menfasilitasi Legislatif dan Organisasi Masyarakat Sipil untuk dapat memberikan kontribusiyang efektif pada proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah

    Memperjelas peranan, fungsi, dan jurisdiksi masing-masing pihak pemerintah daerah,legislatif, dan organisasi masyarakat sipil dalam proses penyusunan rencanapembangunan daerah

    Sasaran yang hendak dicapai: Meningkatnya kualitas proses, kinerja dan keluaran penyusunan rencana pembangunan

    daerah Keterpaduan perencanaan strategis jangka panjang, menengah dengan rencana dan

    penganggaran tahunan Semakin efektifnya peranan, fungsi dan keterlibatan lembaga legislatif (DPRD) dan

    organisasi masyarakat sipil dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah Semakin efektifnya perencanaan pembangunan daerah untuk memenuhi aspirasi dan

    kebutuhan masyarakat

    RingkasanRingkasan

  • vPendekatan

    Adapun pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Bahan Pelatihan dan Pendampinganini adalah sebagai berikut: Ditujukan untuk multi pihak yaitu eksekutif, legislatif, dan organisasi masyarakat sipil

    (NGO, CBO dan CSO) Menggunakan kerangka pendekatan Undang-Undang 25/2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional terutama pendekatan perencanaan teknokratis,partisipatif, politis, bottom up, dan top down planning untuk memperjelas peranan masing-masing pihak eksekutif, legislatif, dan organisasi masyarakat sipil dalam prosespengambilan keputusan perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah

    Lebih menekankan pada penguatan perspektif dan wawasan perencanaan, prosesdan kualitas penyusunan rencana pembangunan daerah

    Menggunakan kerangka Undang- Undang 32/2004 dan PERMENDAGRI 13/2006khususnya tentang klasifikasi fungsi, urusan wajib, dan urusan pilihan pemerintahandaerah untuk semua rencana guna memastikan terdapatnya benang merah dankonsistensi antara perencanaan dan penganggaran daerah

    Bersifat loose leaf document guna mendorong terdapatnya prakarsa daerah atau berbagaipihak untuk secara berkelanjutan mengembangkan dan memutakhirkan Bahan Pelatihandan Pendampingan ini

    Mengutamakan kepraktisan dan kemudahan penyusunan rencana dengan menyediakantemplate dan handout

    Kandungan Bahan Pelatihan dan Pendampingan

    Adapun kandungan daripada Bahan Pelatihan dan Pendampingan ini meliputi:

    Bagian 1 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

    Bagian 2 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

    Bagian 3 Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRASKPD).

    Bagian 4 Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

    Bagian 5 Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJASKPD).

    Bagian 6 Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas dan Plafond AnggaranSementara (PPAS) dan Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA SKPD).

  • vi

  • vii

    Esensi Substansi Bagian per Bagian

    RPJPD menekankan tentang pentingnya penggunaan perencanaan strategis berbasisskenario (scenario planning) keterlibatan stakeholders yang relevant dan kompeten,terutama lembaga penelitian untuk merumuskan skenario perkembangan faktor-faktoreksternal pendorong pembangunan daerah (sosial, politik, ekonomi, teknologi, lingkunganhidup) dan implikasinya pada pembangunan daerah 20 tahun kedepan

    RPJMD menekankan tentang pentingnya menerjemahkan secara arif VISI, MISI dan AgendaKEPALA DAERAH TERPILIH kedalam tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pembangunanyang merespon kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta kesepakatan tentang tolok ukurkinerja untuk mengukur keberhasilan atau ketidak berhasilan pembangunan daerah dalam5 tahun kedepan.

    RENSTRA SKPD menekankan tentang pentingnya setiap SKPD memiliki 3-5 tolok ukurkinerja kunci pelayanan SKPD yang jelas berdasarkan TUPOKSI SKPD yang dapatmemberikan gambaran secara cepat kepada masyarakat tentang status kinerja pelayananSKPD; dan rencana pencapaian program SKPD sesuai dengan Standar Pelayanan Mini-mal; mendorong peningkatan kualitas konsultasi FORUM MULTI STAKEHOLDERS SKPD

    RKPD menekankan tentang pentingnya penyusunan berdasarkan KerangkaPenyelenggaraan Fungsi, Urusan Wajib dan Urusan Pilihan Pemerintahan Daerah;perumusan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang realistis dan konsisten denganvisi, misi KDH, dan RPJMD; memastikan bahwa sumber daya dan dana daerah diarahkanuntuk menangani isu pembangunan daerah yang prioritas dan mendesak; kesesuaian denganRKP dan Pedoman Penyusunan APBD yang diterbitkan oleh MENDAGRI setiap tahunnya;didasarkan pada kesepakatan dengan stakeholder yang dicapai melalui mekanismeMusrenbang RKPD dan Forum Multi Stakeholder SKPD; disusun dengan pendekatanperencanaan berbasis kinerja; penyusunannya transparan dan dapat dipertanggung-jawabkan kepada stakeholder; serta perlunya dukungan data dan informasi yang akuratdan mutakhir

    RENJA SKPD menekankan tentang pentingnya SKPD menguasai dan kompeten dalammenyusun program dan kegiatan SKPD sesuai PERMENDAGRI 13/2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah; karena RENJA SKPD merupakan dasar utama bagipenyusunan rencana dan penganggaran tahunan dan rencana strategis jangka menengahdaerah. Kualitas penyusunan RENJA SKPD akan sangat menentukan kualitas rencanadaerah diatasnya. Bahan Pelatihan ini juga menekankan tentang pentingnya SKPDmenggunakan form RKA SKPD dalam menyusun RENJA SKPD untuk menfasilitasiketerpaduan rencana dan anggaran

    KUA, PPAS dan RKA SKPD ketiga dokumen ini telah diatur secara rinci dan lengkap dalamPERMENDAGRI 13/2006 . Bahan ini menekankan tentang pentingnya menggunakan RKASKPD sebagai alat untuk meningkatkan pengelolaan pelayanan dan mengembangkanstandar pelayanan SKPD karena RKA SKPD memiliki informasi yang pada dasarnyadiperlukan bagi pengembangan STANDAR PELAYANAN MINIMAL.

  • xPenjelasan Penggunaan Bahan Pelatihan dan PendampinganPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah

    Bagian 1: RPJPD

    1. BAHAN ini ditujukan bagi memenuhi kebutuhan akan referensi dasar yang lengkapdan mutakhir bagi penyusunan rencana pembangunan daerah

    2. BAHAN ini ditujukan untuk membantu meningkatkan wawasan, pemahaman,pengetahuan dan keterampilan individu yang terlibat atau berkontribusi dalampenyusunan rencana pembangunan daerah baik di lingkungan Pemerintah Daerah,DPRD, maupun organisasi masyarakat sipil (NGO, CBO dan CSO)

    3. BAHAN ini terdiri atas 6 bagian yaitu:Bagian 1: RPJPDBagian 2: RPJMDBagian 3: RENSTRA SKPDBagian 4: RKPDBagian 5: RENJA SKPDBagian 6: KUA, PPAS, RKA SKPD

    Dimana masing-masing bagian pada dasarnya berdiri sendiri dan dapat digunakansecara terpisah sesuai dengan kebutuhan perencanaan daerah.

    4. Untuk kepentingan penyusunan rencana, setiap BAGIAN memberikan informasi tentangrincian langkah-langkah (STEP BY STEP) yang perlu dilakukan dalam penyusunanrencana; diikuti dengan penjelasan untuk masing-masing langkah bagi memudahkanpemahaman atas tujuan, maksud langkah tersebut.

    5. TEMPLATE berupa tabel atau formulir disediakan di beberapa langkah tertentu untukmemudahkan implementasinya.

    6. HANDOUT disediakan pada bagian akhir dari setiap BAGIAN bagi individu yang inginmendapatkan penjelasan lebih rinci atas langkah-langkah tertentu proses penyusunanrencana

    7. Setiap BAGIAN mengandung 3 alur penyusunan rencana yaitu alur teknokratis, alurpartisipatif, dan alur politis dan legislasi. Ini ditujukan untuk memperjelas peranan dantanggung jawab masing-masing pihak eksekutif, legislatif dan organisasi masyarakatsipil dalam proses penyusunan rencana.

    8. Pada alur teknokratis diharapkan eksekutif lebih besar peranannya, sementara padaalur partisipatif organisasi masyarakat sipil diharapkan lebih berperan dan pada alur

    legislasi/politis diharapkan lebih besar peranan DPRD.

    9. Memberikan penjelasan tentang kemungkinan peranan dankontribusi organisasi masyarakat sipil (CSO) dalam langkahberkaitan proses penyusunan rencana

  • xi

    10. Memberikan penjelasan tentang kemungkinan peranan dankontribusi DPRD dalam langkah berkaitan proses penyusunanrencana

    11. LAMPIRAN menyediakan informasi tentang Tabel, Formulir dan Format dariPERMENDAGRI 13/2006 yang digunakan sebagai pendukung Rencana Kerja SatuanKerja Perangkat Daerah. Lampiran ini terdiri atas: Lampiran A.1 tentang Kode dan Klasifikasi urusan Pemerintahan Daerah

    dan Organisasi Lampiran A.V tentang Kode dan Klasifikasi Fungsi Pemerintahan Daerah Kabupaten/

    Kota. Lampiran A.VI tentang Pembagian Fungsi, Urusan Wajib dan Urusan Pilihan

    Pemerintahan Daerah Lampiran A.VII tentang Kode dan Daftar Program dan Kegiatan Menurut Urusan

    Pemerintahan Daerah Lampiran A.X tentang FORMAT KUA APBD Lampiran A. XI tentang FORMAT PPAS Lampiran A. XIV tentang FORMAT RKA-SKPD

    12. Untuk mengefektifkan proses pembelajaran dan pemahaman BAHAN ini, disarankanmenggunakan fasilitator yang kompeten dalam bidang perencanaan dan penganggarandaerah dan telah berpengalaman memberikan advokasi dan bantuan teknis kepadapemerintah daerah, DPRD dan organisasi masyarakat sipil. Fasilitator ini dapat berasaldari Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah, perguruan tinggi setempat,Lembaga Swadaya Masyarakat atau Konsultan.

  • xii

    Daftar IsiDaftar Isi

    Apa itu RPJPD .................................................................................................................. 3Landasan Hukum RPJPD ................................................................................................. 5Prinsip-prinsip Penyusunan RPJPD ................................................................................. 6Keluaran Utama RPJPD ................................................................................................... 9Indikator Kualitas RPJPD ................................................................................................ 10Kerangka Analisis RPJPD ............................................................................................... 13Alur Proses Penyusunan RPJPD.................................................................................... 16Step by Step Penyusunan RPJPD .................................................................................. 17Template dan Handout..................................................................................................... 18Daftar Peristilahan dan Singkatan ................................................................................... 20

    P 1 Orientasi perencanaan daerah .............................................................................. 23P 2 Pembentukan tim penyusun RPJPD ..................................................................... 26P 3 Penyusunan Rencana Kerja Penyiapan Dokumen RPJPD ................................... 29P 4 Pengumpulan data dan informasi .......................................................................... 31P 5 Penyusunan profil daerah dan prediksi masa depan ............................................. 32P 6 Identifikasi stakeholder ........................................................................................... 46P 7 Penentuan stakeholder untuk konsultasi publik dan FGD ...................................... 48P 11 Sosialisasi bahwa Daerah akan menyusun RPJPD .............................................. 49P 12 Perumusan metoda dan panduan Jaring Aspirasi, FGD,

    dan Musrenbang RPJPD ....................................................................................... 50P 13 Jaring aspirasi: Isu dan harapan masyarakat ......................................................... 54P 14 Review RTRW Provinsi dan Review RTRW Kab/Kota ......................................... 56P 15 Review RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi ........................................................ 58P 16 Draft Rumusan Isu Strategis Daerah Jangka Panjang........................................... 59P 17 FGDs Profil Daerah Prediksi & Isu Strategis Daerah Jangka Panjang .................. 60P 18 Penetapan isu strategis dan draft visi-misi ............................................................ 65P 19 Perumusan arah pembangunan daerah jangka panjang ....................................... 71P 20 FGDs Visi-Misi dan Arah Pembangunan Daerah jangka panjang .......................... 76P 21 Formulasi Dokumen Rancangan RPJPD .............................................................. 78P 22 Musrenbang RPJPD .............................................................................................. 80P 23 Naskah Kesepakatan Hasil Musrenbang Jangka Panjang Daerah ........................ 83P 24 Penyusunan Dokumen Rancangan Akhir RPJPD ................................................. 85P 25 Penyusunan Naskah Akademis Rancangan Perda RPJPD .................................. 89P 31 Dokumen RPJP-D yang telah disyahkan ............................................................... 91Handout ........................................................................................................................... 92Lampiran ....................................................................................................................... 104

  • TOPIK

    1

    RPJPDBahan Pelatihan dan PendampinganPenyusunan Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Daerah

    BAGIAN 1

  • TOPIK

    2

    Pengantar

    Tentang LGSP

    LGSP (Local Governance Support Program) atau ProgramDukungan bagi Tata Pemerintahan Daerah merupakan pro-gram peningkatan kapasitas (2005-2009) yang didanai oleh UnitedAgency for International Development (USAID). Program inibertujuan memperkenalkan tata pemerintahan yang efisien,transparan, dan akuntabel di beberapa provinsi terpilih di Indone-sia. Prakarsa dan program LGSP ditujukan bagi peningkatankemampuan pemerintah daerah mitra, organisasi kema-syarakatan, dan media yang mencakup bidang perencanaan danpenganggaran terpadu, pengelolaan pemerintahan daerah,pelayanan publik, pengelolaan dan mobilisasi sumber daya, sertatata pemerintahan yang partisipatif. Sampai dengan September2009, LGSP akan bekerja dengan lebih dari 55 kabupaten/kota diProvinsi Sumatera Utara, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur,Sulawesi Selatan, Nanggroe Aceh Darussalam, dan Irian JayaBarat.

    Bahan pelatihan dan pendampingan ini disusun oleh LGSPUSAID dengan tujuan untuk memberikan perspektif danpemahaman yang lebih baik tentang esensi RPJPD sebagai suatudokumen resmi perencanaan daerah.

    Bahan pelatihan dan pendampingan ini diharapkan dapatmembantu Pemerintah Daerah untuk menyusun RPJPD secaralebih efektif, memenuhi kaidah dan kelengkapan suatuperencanaan strategis jangka panjang dan memenuhipersyaratan penyusunan RPJPD yang teknokratis, demokratis,partisipatif, dan politis; membantu DPRD untuk dapat mengikutisecara efektif dinamika proses penyusunan RPJPD, memberikanmasukan, menilai, dan mengevaluasi hasilnya serta bagiOrganisasi Masyarakat Sipil (NGO, CBO, CSO) untuk dapatmemberikan kontribusi yang efektif dalam proses penyusunandokumen RPJPD sehingga hasilnya memberikan manfaat yangsebesar-besarnya pada masyarakat.

    Tentang LGSP

    Pengantar

  • TOPIK

    3

    APA ITURPJPD?

    LANDASANHUKUM

    PRINSIP-PRINSIPPENYUSUNAN

    RPJPD

    KELUARANUTAMA RPJPD

    INDIKATORKUALITAS RPJPD

    BAGAN ALIRPROSES

    PENYUSUNANRPJPD

    STEP BY STEPPENYUSUNAN

    RPJPD

    HANDOUTPENDUKUNG

    APA ITU RPJPD?

    Peraturan dan perundangan di era desentralisasimemperlihatkan komitmen politik pemerintah untuk menatakembali dan meningkatkan sistem, mekanisme, prosedur, dankualitas proses perencanaan dan penganggaran daerah. Inidilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan tata kelolapemerintahan daerah yang lebih baik, demokratis, danpembangunan daerah berkelanjutan.

    Dalam peraturan dan perundangan baru, penyusunan rencanadikehendaki memadukan pendekatan teknokratis, demokratis,partisipatif, politis, bottom-up dan top down process. Ini bermaknabahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidahpenyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan, danakuntabel; konsisten dengan rencana lainnya yang relevan; jugakepemilikan rencana (sense of ownership) menjadi aspek yangperlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalamproses pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangatpenting untuk memastikan rencana yang disusun mendapatkandukungan optimal bagi implementasinya.

    RPJPD atau Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerahmerupakan satu dokumen rencana resmi daerah yangdipersyaratkan bagi mengarahkan pembangunan daerah dalamjangka waktu 20 (dua puluh) tahun ke depan. Sebagai suatudokumen rencana yang penting sudah sepatutnya PemerintahDaerah, DPRD, dan masyarakat memberikan perhatian pentingpada kualitas proses penyusunan dokumen RPJPD, dan tentunyadiikuti dengan pemantauan, evaluasi, dan review berkala atasimplementasinya.

    Karena dokumen RPJPD merupakan dokumen rencana yangmenjadi acuan bagi penyusunan rencana daerah dengan hirarkidan skala yang lebih rendah seperti RTRWD, RPJMD, RenstraSKPD, dan RKPD, maka kualitas penyusunan RPJPD dari segianalisis kecenderungan dan perspektif masa depan, pemahamanatas isu strategis yang mungkin dihadapi di masa depan, kejelasanvisi, misi, tujuan, arah dan strategi kebijakan pembangunan 20tahun ke depan akan turut menentukan kualitas rencana daerahdibawahnya.

    RPJPD menjawab 3 (tiga) pertanyaan dasar: (1) kemana daerahakan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapaidalam 20 (dua puluh tahun) mendatang; (2) bagaimanamencapainya dan; (3) langkah-langkah strategis apa yang perludilakukan agar tujuan tercapai.

  • TOPIK

    4

    APA ITU RPJPD?

    ALUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHMENURUT UU 25/2004

    RPJPNASIONAL

    RPJMNASIONAL

    RPJPDAERAH

    RPJMDAERAH

    RKPDAERAH

    RENJASKPD

    RENSTRASKPD

    Pedoman Dijabarkan

    Pedoman

    Pedoman

    Dijabarkan

    Diperhatikan

    20 tahun 5 tahun 1 tahun

    Diacu

    PedomanPenyusunanRAPBD

    Pedoman

    1 tahun5 tahun

    RKP

    Dalam konteks ini, RPJPD dapat dilihat sebagai dokumenrencana yang mencoba untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan perkembangan, kecenderungan dan perubahan dariberbagai faktor eksternal dan internal di masa depan;memperkirakan pengaruhnya terhadap pengembangan daerahmasa depan; mencoba memproyeksikan arah perjalananpembangunan daerah hingga 20 tahun ke depan untukmengantisipasi tantangan dan peluang yang akan dihadapi dan;merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan daerahuntuk memanfaatkan peluang seoptimal mungkin dan mengatasikendala dan ketidak pastian seefektif mungkin.

    Keberhasilan RPJPD terletak pada kemampuannya untukmengorganisasikan stakeholder untuk bersama-samamerumuskan dan menyepakati ARAH perjalanan (Road Map)pembangunan daerah masa depan yang perlu ditempuh;untuk itu proses penyusunan dokumen RPJPD perlumembangun komitmen dan kesepakatan dari semua stake-holder untuk mencapai tujuan RPJPD melalui proses yangtransparan, demokratis dan akuntabel dengan memadukanpendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, dan politis.

  • TOPIK

    5

    APA ITURPJPD?

    LANDASANHUKUM

    PRINSIP-PRINSIPPENYUSUNAN

    RPJPD

    KELUARANUTAMA RPJPD

    INDIKATORKUALITAS RPJPD

    BAGAN ALIRPROSES

    PENYUSUNANRPJPD

    STEP BY STEPPENYUSUNAN

    RPJPD

    HANDOUTPENDUKUNG

    LANDASAN HUKUM RPJPD

    Sebagai dokumen resmi perencanaan daerah yang strategis,RPJPD perlu disusun berdasarkan performance planningsehingga mudah diterjemahkan ke dalam rencana daerah 5 (lima)tahunan yaitu RPJMD.

    Ada 3 (tiga) landasan hukum utama yang mengatur sistem,mekanisme, proses, dan prosedur tentang RPJPD di eradesentralisasi ini, yaitu:

    Undang-Undang No 25/2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (SPPN)

    Undang- Undang No 32/2004 tentang PemerintahanDaerah

    SE Menteri Dalam Negeri No 050/2020/SJ Tahun 2005tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerahdan RPJM Daerah Kabupaten/Kota

    Undang-Undang No 25/2004 mengatur tentang muatan dokumenRPJPD (visi, misi, arah, dan strategi pembangunan daerah jangkapanjang), tahapan proses penyusunan RPJPD, waktupelaksanaan Musrenbang RPJPD, peranan dan tanggung jawabBappeda untuk menyiapkan RPJPD berdasarkan hasilMusrenbang RPJPD dan mengacu pada RPJP Nasional, danstatus hukum RPJPD.

    Undang-Undang No 32/2004 mengemukakan jangka waktuperencanaan RPJPD yaitu 20 tahun, dan muatan dokumenRPJPD (visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacupada RPJP Nasional) dan; status hukum RPJPD sebagaiPeraturan Daerah.

    SE Menteri Dalam Negeri tentang Petunjuk PenyusunanDokumen RPJPD dan RPJMD Kabupaten/Kota mengatur tatacara penyusunan RPJPD, muatan pokok RPJPD, dan tata carapelaksanaan Musrenbang RPJPD.

    Pada saat ini, yang sedang dalam proses pengesahan adalahPeraturan Pemerintah (PP) tentang Tahapan dan Tata CaraPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah sebagai tindaklanjut dari Undang-Undang No 32/2004 dan Undang-Undang No25/2004. Diharapkan PP ini akan dapat memberikan klarifikasiatas kekurangjelasan, ketidakterpaduan, ataupun perbedaanyang timbul dari peraturan perundangan tentang perencanaandaerah dan memberikan panduan yang lebih menyeluruhuntuk penyusunan rencana daerah.

  • TOPIK

    6

    PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPJPD

    Sejalan dengan Undang-Undang No 25/2004, makapenyusunan RPJPD perlu memenuhi prinsip-prinsipsebagai berikut: Teknokratis (Strategis) Demokratis dan partisipatif Politis Perencanaan Bottom- Up Perencanaan Top- Down

    Strategis

    Dokumen RPJPD pada dasarnya merupakan suatu prosespemikiran strategis ke masa depan. Kualitas dokumen RPJPDsangat ditentukan oleh seberapa jauh RPJPD dapatmengemukakan secara jelas dan sistematis proses pemikiranstrategis tersebut. Perencanaan strategis erat kaitannya denganproses merumuskan apa tantangan dan peluangpembangunan daerah masa depan; menetapkan kemanadaerah akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendakdicapai dalam masa dua puluh tahun ke depan; bagaimanamencapainya dan langkah-langkah strategis apa yang perludilakukan agar tujuan tercapai.

    Alur pemikiran strategis (strategic thinking process) padadasarnya mencakup elemen-elemen sebagai berikut: Ada rumusan isu dan permasalahan pembangunan masa kini

    yang jelas Ada kejelasan status kinerja pembangunan daerah masa kini Ada analisis trend atau kecenderungan perkembangan faktor-

    faktor eksternal dan internal yang mempengaruhipembangunan daerah seperti fisik, sosial, ekonomi, politik, danteknologi

    Ada analisis tentang kekuatan dan kelemahan internal danpeluang dan encaman eksternal pembangunan daerah

    Ada rumusan visi, misi, dan agenda pembangunan daerahyang SMART

    Ada rumusan tujuan pembangunan yang memenuhi kriteriaSMART (specific, measurable, achievable, reliable, time bound)

    Ada rumusan alternatif strategi untuk pencapaian tujuan Ada rumusan arah kebijakan untuk masing-masing strategi Ada kemampuan untuk menyesuaikan dari waktu ke waktu

    terhadap perkembangan internal dan eksternal yang terjadi Ada evaluasi terhadap proses perencanaan yang dilakukan Ada komunikasi dan konsultasi berkelanjutan dari dokumen

    yang dihasilkan Ada instrumen, metodologi, pendekatan (seperti scenario plan-

    ning) yang tepat digunakan untuk mendukung prosesperencanaan

    APA ITURPJPD?

    LANDASANHUKUM

    PRINSIP-PRINSIPPENYUSUNAN

    RPJPD

    KELUARANUTAMA RPJPD

    INDIKATORKUALITAS RPJPD

    BAGAN ALIRPROSES

    PENYUSUNANRPJPD

    STEP BY STEPPENYUSUNAN

    RPJPD

    HANDOUTPENDUKUNG

  • TOPIK

    7

    Demokratis dan Partisipatif

    Kemampuan untuk memahami peluang dan ancaman danmemperkirakan apa yang akan terjadi masa depan akansangat bergantung kepada sejauh mana proses penyusunanRPJPD ini mengikutsertakan stakeholder dalampengambilan keputusan. Ini bermakna bahwa prosespenyusunan RPJPD perlu dilaksanakan secara transparan,akuntabel, dan melibatkan masyarakat (stakeholder) dalampengambilan keputusan perencanaan di semua tahapanperencanaan: Ada identifikasi stakeholder yang relevan untuk dilibatkan dalam

    proses pengambilan keputusan perencanaan Ada kesetaraan antara government dan non government

    stakeholder dalam pengambilan keputusan Ada transparasi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan Ada keterwakilan yang memadai dari seluruh segmen

    masyarakat, terutama kaum perempuan dan kelompok mar-ginal dan lembaga penelitian/perguruan tinggi

    Ada sense of ownership masyarakat terhadap RPJPD Ada pelibatan dari media Ada konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan

    penting pengambilan keputusan seperti perumusanprioritas isu dan permasalahan, perumusan alternatifskenario perjalanan pembangunan daerah, perumusanvisi, misi, dan arah/kebijakan pembangunan jangkapanjang

    Politis

    Ini bermakna bahwa penyusunan RPJPD melibatkan proseskonsultasi dengan kekuatan politis terutama Kepala DaerahTerpilih dan DPRD: Ada keterlibatan DPRD dalam proses penyusunan RPJPD Ada pokok-pokok pikiran DPRD dalam proses penyusunan

    RPJPD Ada naskah akademis untuk mendukung proses pengesahan

    RPJPD Ada review dan evaluasi dari DPRD terhadap rancangan

    RPJPD Ada review, saran, dan masukan Gubernur Provinsi berkaitan

    terhadap rancangan RPJPD Ada pembahasan terhadap RANPERDA RPJPD Ada pengesahan RPJPD sebagai Peraturan Daerah yang

    mengikat semua pihak untuk melaksanakannya dalam duapuluh tahun ke depan

    PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPJPD

  • TOPIK

    8

    Bottom-up

    Ini bermakna bahwa proses penyusunan RPJPD perlumemperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat: Ada penjaringan aspirasi dan kebutuhan masyarakat untuk

    mengetahui harapan masyarakat atas masa depanpembangunan daerahnya

    Memperhatikan hasil proses musrenbang RPJPD dankesepakatan dengan masyarakat tentang arah pembangunandaerah

    Top down

    Ini bermakna bahwa proses penyusunan RPJPD perlubersinergi dengan rencana strategis di atasnya dankomitmen pemerintahan atasan berkaitan: Ada sinergi dengan RPJP dan RPJM Nasional Ada sinergi dan konsistensi dengan RPJPD dan RTRWD

    Provinsi Ada sinergi dan konsistensi dengan RTRWD Ada sinergi dan komitmen pemerintah terhadap tujuan-

    tujuan pembangunan global seperti Millenium Develop-ment Goals, Sustainable Development, pemenuhan HakAsasi Manusia, pemenuhan air bersih dan sanitasi, dsb

    PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPJPD

    Tujuan Utama / Goals MDG

    Dalam MDG ditetapkan delapan tujuan utama yang perlu ditindaklanjutioleh setiap negara yang meliputi:

    1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan2. Mewujudkan pendidikan dasar3. Meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan4. Mengurangi angka kematian bayi5. Meningkatkan kesehatan ibu.6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya7. Menjamin pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan8. Mengembangkan kemitraan global dalam pembangunan

    Sumber : Millennium Depelopment Goals reports : an assessment UNDP

  • TOPIK

    9

    APA ITURPJPD?

    LANDASANHUKUM

    PRINSIP-PRINSIPPENYUSUNAN

    RPJPD

    KELUARANUTAMA RPJPD

    INDIKATORKUALITAS RPJPD

    BAGAN ALIRPROSES

    PENYUSUNANRPJPD

    STEP BY STEPPENYUSUNAN

    RPJPD

    HANDOUTPENDUKUNG

    KELUARAN UTAMA RPJPD

    Adapun keluaran utama yang diharapkan dari hasil prosespenyusunan RPJPD adalah sebagai berikut:Hasil Proses Strategis

    Profil Daerah berisikan status, posisi, dan kedudukan daerahmasa kini dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahandaerah serta kondisi internal (kelemahan dan kekuatan) daneksternal (tantangan dan peluang) dalam 20 tahun ke depan

    Dokumen RPJPD yang telah disahkan berisikan visi, misi danarah (strategi) pembangunan daerah jangka panjang (20 tahunke depan)

    Hasil Proses Demokratis dan Partisipatif

    Naskah Kesepakatan Stakeholder dalam Konsultasi Publikpada tahapan penting perencanaan dan Musrenbang RPJPDyang berisikan konsensus dan kesepakatan terhadapprioritas isu daerah jangka panjang, rumusan visi, misi,tujuan, arah, strategi dan kebijakan pembangunan daerahdalam masa 20 tahun ke depan.

    Hasil Proses Politis

    Hasil konsultasi dengan Gubernur Provinsi berkaitan Naskah Akademis Ranperda RPJPD Perda RPJPD

  • TOPIK

    10

    INDIKATOR KUALITAS RPJPD

    APA ITURPJPD?

    LANDASANHUKUM

    PRINSIP-PRINSIPPENYUSUNAN

    RPJPD

    KELUARANUTAMA RPJPD

    INDIKATORKUALITAS

    RPJPD

    BAGAN ALIRPROSES

    PENYUSUNANRPJPD

    STEP BY STEPPENYUSUNAN

    RPJPD

    HANDOUTPENDUKUNG

    Perencanaan jangka panjang 20 tahun akan sangat banyakdipengaruhi oleh banyak ketidakpastian atau yang tidak dapatdiprediksi. Kualitas dokumen RPJPD akan sangat ditentukan olehsejauh mana kemampuan membaca dan mengeksplorasikecenderungan perubahan-perubahan yang diperkirakan akanterjadi di masa depan. Untuk ini pendekatan perencanaanstrategis berbasis scenario planning sangatlah diperlukan dalampenyusunan RPJPD.

    Pengertian Perencanaan Strategis Berbasis ScenarioPlanning

    Perencanaan strategis berbasis scenario planning adalahpendekatan, cara untuk mencapai tujuan; mengarahkanpengambilan keputusan, dan tindakan diberbagai peringkatorganisasi; sifatnya garis besar, medium to long range,menghubungkan sumber daya dan dana dengan tujuan yang ingindicapai. Perencanaan strategis berbasis scenario perlumelibatkan stakeholders untuk memastikan terdapatnyaperspektif yang menyeluruh atas isu yang dihadapi; pemikirandan analisis yang mendalam dan comprehensive dalamperumusan strategi; mereview mana strategi yang berhasil dantidak; dan diantara strategi tidak saling bertentangan namun salingmelengkapi.

    Perencanaan strategis berbasis skenario menetapkan kemanadaerah akan diarahkan pengembangannya; mencobamemetakan arah perjalanan pembangunan daerah; apa yanghendak dicapai pada masa dua puluh tahun mendatang;bagaimana tahapan mencapainya dan langkah-langkah strategisapa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.

    Esensi Perencanaan Strategis Berbasis Scenario Planning

    Ada pemahaman atas kondisi dan status pencapaian kinerjapembangunan daerah masa kini

    Ada identifikasi dan analisis atas kekuatan, kelemahan inter-nal masa kini, dan peluang dan ancaman eksternal yangdihadapi pada masa mendatang

    Ada identifikasi dan eksplorasi kemungkinan kecenderunganperkembangan faktor-faktor eksternal sosial, ekonomi, politik,lingkungan, dan teknologi yang berpengaruh padapembangunan daerah

    Ada rumusan pengembangan alternatif scenario (perkiraanapa yang akan terjadi di masa depan) dan perkiraanseberapa jauh atau seberapa signifikan pengaruhnyapada pembangunan daerah

  • TOPIK

    11

    INDIKATOR KUALITAS RPJPD

    Ada rumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunanjangka panjang yang SMART untuk merespon skenario yangdirumuskan.

    Ada rumusan strategi dan arah kebijakan pembangunandaerah jangka panjang yang dapat lebih dipahami olehmasyarakat; dengan demikian membangun sense of owner-ship dari rencana yang dibuat

    Menyediakan dasar (benchmark) untuk mengukur sejauhmana kemajuan untuk mencapai tujuan dan mengembangkanmekanisme untuk menginformasikan perubahan apabiladiperlukan

    Mengembangkan kesepakatan untuk memadukan semuasumber daya dalam mencapai tujuan

    Merumuskan langkah-langkah yang jelas untuk mencapaitujuan

    Syarat Keberhasilan Perencanaan Strategis

    mengikut sertakan stakeholders yang tepat dalam prosesperencanaan

    mengkomunikasikan rencana dengan bahasa yang mudahdimengerti

    tujuan (goals) dan sasaran (objectives) rencana mesti realistisdan SMARTER (specific, measurable, acceptable, realistic,time frame, extending and rewarding)

    ada kejelasan siapa bertanggung jawab untuk mencapaitujuan, sasaran dan hasil, dan waktu penyelesaian termasukreview kemajuan pencapaian sasaran

    ada kemampuan untuk menyesuaikan dari waktu ke waktuterhadap perkembangan internal dan eksternal yang terjadi

    ada evaluasi terhadap proses perencanaan yang dilakukan ada komunikasi dan konsultasi berkelanjutan dari dokumen

    yang dihasilkan menggunakan instrumen, metodologi, pendekatan yang tepat

    untuk mendukung proses perencanaan

    Elemen-Elemen Penting Perencanaan Strategis BerbasisScenario Planning

    Analisis situasi dan kinerja pembangunan daerah masa kini Identifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja

    pembangunan daerah masa kini Eksplorasi kecenderungan, perubahan-perubahan besar yang

    diperkirakan terjadi dalam ekonomi, sosial, politik, lingkungan,dan teknologi yang berpengaruh pada pembangunan daerah

    Penulisan alternatif skenario faktor-faktor pendorongperubahan (seperti ekonomi, politik, social, lingkungan danteknologi ) masa depan

    Syarat KeberhasilanPerencanaanStrategis

    mengikut sertakanstakeholders yang tepatdalam prosesperencanaan

    mengkomunikasikanrencana dengan bahasayang mudah dimengerti

    tujuan (goals) dan sasaran(objectives) rencanamesti realistis danSMARTER (specific,measurable, acceptable,realistic, time frame,extending and rewarding)

    ada kejelasan siapabertanggung jawab untukmencapai tujuan, sasarandan hasil, dan waktupenyelesaian termasukreview kemajuanpencapaian sasaran

    ada kemampuan untukmenyesuaikan dari waktuke waktu terhadapperkembangan internaldan eksternal yang terjadi

    ada evaluasi terhadapproses perencanaan yangdilakukan

    ada komunikasi dankonsultasi berkelanjutandari dokumen yangdihasilkan

    menggunakan instrumen,metodologi, pendekatanyang tepat untukmendukung prosesperencanaan

  • TOPIK

    12

    Analisis dampak perubahan masa depan terhadappembangunan daerah

    Perumusan visi, misi, tujuan, dan strategi untuk merespondampak perubahan yang diperkirakan akan terjadi

    Kualitas RPJPD

    Berdasarkan pendekatan perencanaan strategis berbasis sce-nario planning tersebut di atas, kualitas RPJPD dapat diukur darihal-hal dibawah ini: Ada kejelasan rumusan status dan kedudukan pencapaian

    pembangunan daerah saat ini dalam berbagai fungsipemerintahan daerah

    Ada kejelasan rumusan isu dan permasalahan strategispembangunan daerah masa kini

    Ada identifikasi faktor-faktor eksternal yang berpengaruh padakinerja pembangunan daerah saat ini

    Ada analisis atas kecenderungan perkembangan danperubahan faktor- faktor eksternal di masa depan

    Ada pendekatan dan rumusan skenario (apa yangdiantisipasi terjadi) perkembangan faktor-faktor eksternalyang berpengaruh pada pembangunan daerah di masa depan

    Ada identifikasi tantangan dan peluang utama pembangunandaerah

    Ada rumusan visi, misi, tujuan, strategi, dan arah kebijakanpembangunan daerah yang merespon tantangan danmengoptimasikan peluang masa depan

    Ada keterlibatan dari stakeholder kelompok marjinal,perempuan dan lembaga penelitian (dan perguruan tinggi)dalam semua tahapan proses penyusunan RPJPD

    Ada pengorganisasian keterlibatan stakeholders yang teraraholeh fasilitator yang kompeten dalam scenario planningdalam jaring aspirasi isu dan harapan masyarakat, forumkonsultasi publik, dan Musrenbang RPJPD

    INDIKATOR KUALITAS RPJPD

  • TOPIK

    13

    APA ITURPJPD?

    LANDASANHUKUM

    PRINSIP-PRINSIPPENYUSUNAN

    RPJPD

    KELUARANUTAMA RPJPD

    INDIKATORKUALITAS

    RPJPD

    KERANGKAANALISI

    RPJPD

    BAGAN ALIRPROSES

    PENYUSUNANRPJPD

    STEP BY STEPPENYUSUNAN

    RPJPD

    HANDOUTPENDUKUNG

    KERANGKA ANALISI RPJPD

    RPJPD dalam Kerangka PERMENDAGRI 13/2006

    Untuk mendapatkan konsistensi dan keterpaduan antaraperencanaan jangka panjang, menengah, denganperencanaan dan penganggaran tahunan, RPJPD perlumenggunakan kerangka analisis dan program yang serupadengan kerangka program RPJMD, RKPD, Renja SKPD, danRKA SKPD, serta APBD.

    Kerangka analisis yang diusulkan untuk RPJPD adalahmenggunakan pembahagian fungsi, urusan wajib, dan urusanpilihan pemerintahan daerah sebagai dasar analisis. Ini untukmemastikan bahwa RPJPD dapat diterjemahkan secarakonsisten kepada rencana strategis jangka menengah sertarencana dan penganggaran tahunan.

    Adapun fungsi pemerintahan daerah meliputi: Pelayanan Umum Ketertiban dan Keamanan Ekonomi Lingkungan Hidup Perumahan dan Fasilitas Umum Kesehatan Pariwisata dan Budaya Pendidikan Perlindungan Sosial

    URUSAN WAJIB DAN PILIHAN PEMERINTAHAN DAERAH

    Urusan Wajib 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Pekerjaan Umum 4. Perumahan 5. Penataan Ruang 6. Perencanaan Pembangunan 7. Perhubungan 8. Lingkungan Hidup 9. Pertanahan10. Kependudukan dan Catatan Sipil11. Pemberdayaan Perempuan12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera13. Sosial14. Tenaga Kerja15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah16. Penanaman Modal

  • TOPIK

    14

    17. Kebudayaan18. Pemuda dan Olahraga19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri20. Pemerintahan Umum21. Kepegawaian22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa23. Statistik24. Kearsipan25. Komunikasi dan Informatika

    Urusan Pilihan1. Pertanian2. Kehutanan3. Energi dan Sumberdaya Mineral4. Pariwisata5. Kelautan dan Perikanan6. Perdagangan7. Perindustrian8. Transmigrasi

    Sumber: Lampiran A.I Permendagri No 13/2006

    Untuk kepentingan diatas, perlu dipahami adanya table-tabelutama dari PERMENDAGRI 13/2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah yang merupakan kerangkautama bagi penyusunan RPJPD: Lampiran A.1 tentang Kode dan Klasifikasi urusan

    Pemerintahan Daerah dan Organisasi Lampiran A.V tentang Kode dan Klasifikasi Fungsi

    Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Lampiran A.VI tentang Pembagian Fungsi, Urusan Wajib dan

    Urusan Pilihan Pemerintahan Daerah

    Pengembangan Tolok Ukur Kinerja Pembangunan Daerah

    Untuk mengembangkan analisis pembangunan daerah yangberkelanjutan, adalah penting bagi RPJPD untukmengembangkan tolok ukur kinerja untuk masing-masing fungsitersebut di atas yang dapat menggambarkan dimana posisidan kedudukan daerah saat ini dalam penyelenggaraanfungsi-fungsi tersebut di atas; fungsi-fungsi mana daerahpada saat ini masih mengalami masalah; fungsi-fungsi manayang perlu dikembangkan dan diperbaiki; seberapa jauhperjalanan yang mesti ditempuh untuk menujupenyelenggaraan fungsi yang optimal.

    KERANGKA ANALISI RPJPD

  • TOPIK

    15

    Pengembangan tolok ukur kinerja pembangunan daerah yangmencakup semua fungsi di atas akan memperlihatkan secarajelas sejauh mana sistem pembangunan daerah hubunganantara komponen-komponen fisikal, lingkungan sosial, ekonomitelah terjalin baik; dapat mendeteksi segera apabila terdapatpermasalahan dan dapat dirumuskan pemecahannya.

    Pengembangan tolok ukur kinerja dapat memperlihatkan sejauhmana kemajuan dicapai dalam masa lima tahun kedepan daripenyelenggaraan fungsi-fungsi tersebut diatas.

    Kriteria dalam pengembangan tolok ukur kinerja: Relevan Mudah dipahami Reliable Informasi mudah diakses Memperlihatkan perspektif jangka menengah dan panjang Berhubungan dengan isu pembangunan daerah Memperlihatkan hubungan antara komponen pembangunan

    daerah

    Beberapa rujukan dalam pengembangan tolok ukur kinerjapembangunan daerah yang telah dikembangkan oleh Bappenas: Pengukuran Kinerja Penyelenggaraan Otonomi Daerah Indeks Pembangunan Daerah Indikator Kemajuan Otonomi Daerah Indikator Kinerja Pencapaian Pembangunan Daerah

    Dalam kaitan di atas, RPJPD perlu mengembangkan: Tolok ukur kinerja (5- 7) untuk masing-masing fungsi tersebut

    di atas yang dapat mencerminkan kemajuan pencapaianpenyelenggaraan fungsi-fungsi tersebut secara berkelanjutan.

    Posisi dan kedudukan daerah pada saat ini dalampenyelenggaraan fungsi-fungsi tersebut di atas

    Posisi dan kedudukan daerah yang diharapkan pada masadepan dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi tersebut di atas

    Analisis SWOT untuk menggambarkan secara lebih rincikedudukan internal (kelemahan dan kekuatan) dan eksternal(tantangan dan peluang) daerah dalam penyelenggaraanfungsi- fungsi tersebut di atas

    Visi, misi, tujuan, strategi dan arah kebijakan pembangunandaerah 20 tahun kedepan.

    KERANGKA ANALISI RPJPD

  • TOPIK

    16

    ALUR PROSES PENYUSUNAN RPJPD

    Bagan 1 Memperlihatkan alur proses penyusunan RPJPDyang dikembangkan oleh LGSP-USAID, yang mengikutiketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku tentangperencanaan daerah.

    Ada 3 (tiga) alur spesifik yang digambarkan di sini yaitu alur prosesteknokratis-strategis, alur proses partisipatif, dan alur proseslegislasi dan politik. Ketiga alur proses tersebut menghendakipendekatan yang berbeda, namun saling berinteraksi satu samalain untuk menghasilkan RPJPD yang terpadu.

    Alur Proses Strategis

    Alur ini merupakan alur teknis perencanaan, yang merupakandominasi para perencana daerah dan pakar perencanaan daerah.Alur ini ditujukan menghasilkan informasi, analisis, proyeksi,alternatif-alternatif tujuan, strategi, kebijakan, dan program sesuaikaidah teknis perencanaan yang diharapkan dapat memberikanmasukan bagi alur proses partisipatif.

    Alur Proses Partisipatif

    Alur ini merupakan alur bagi keterlibatan masyarakat dalam prosesperencanaan daerah. Alur ini merupakan serangkaian public par-ticipatory atau participatory planning events untuk menghasilkankonsensus dan kesepakatan atas tahap-tahap pentingpengambilan keputusan perencanaan. Alur ini merupakan wahanabagi organisasi masyarakat sipil (NGO, CSO, CBO) untukmemberikan kontribusi yang efektif pada setiap public participa-tory events, kemudian mereview dan mengevaluasi hasil-hasilproses strategis.

    Alur Legislasi dan Politik

    Ini merupakan alur proses konsultasi dengan legislatif (DPRD)untuk menghasilkan Perda RPJPD. Pada alur ini diharapkanDPRD dapat memberikan kontribusi pemikirannya, review, danevaluasi atas hasil-hasil baik proses strategis maupun prosespartisipatif.

    APA ITURPJPD?

    LANDASANHUKUM

    PRINSIP-PRINSIPPENYUSUNAN

    RPJPD

    KELUARANUTAMA RPJPD

    INDIKATORKUALITAS

    RPJPD

    KERANGKAANALISI

    RPJPD

    BAGAN ALIRPROSES

    PENYUSUNANRPJPD

    STEP BY STEPPENYUSUNAN

    RPJPD

    HANDOUTPENDUKUNG

  • TOPIK

    17

    STEP BY STEP PENYUSUNAN RPJPD

    APA ITURPJPD?

    LANDASANHUKUM

    PRINSIP-PRINSIPPENYUSUNAN

    RPJPD

    KELUARANUTAMA RPJPD

    INDIKATORKUALITAS

    RPJPD

    KERANGKAANALISI

    RPJPD

    BAGAN ALIRPROSES

    PENYUSUNANRPJPD

    STEP BY STEPPENYUSUNAN

    RPJPD

    HANDOUTPENDUKUNG

    Orientasi perencanaan daerahPembentukan tim penyusun RPJPDPenyusunan Rencana Kerja Penyiapan Dokumen RPJPDIdentifikasi stakeholderPenentuan stakeholder untuk konsultasi publik dan FGDPenyiapan draft SK Tim Penyusun dan SK Panduan Penyusunandokumen RPJPDPenetapan SK Tim Penyusun dan SK Panduan PenyusunanDokumen RPJPDSurat Perintah KepDa kepada GS & surat permintaan kepadaLembaga/NGS agar berkontribusi dalam proses RPJPDSosialisasi bahwa Daerah akan menyusun RPJPDPerumusan metoda dan panduan Jaring Aspirasi, FGD, danMusrenbang RPJPD

    Pengumpulan data dan informasiPenyusunan profil daerah dan prediksi masa depanJaring aspirasi: Isu dan harapan masyarakatReview RTRW Provinsi dan Review RTRW Kab/KotaReview RPJP Nasional dan RPJPD ProvinsiDraft Rumusan Isu Strategis Daerah Jangka PanjangFGDs Profil Daerah Prediksi & Isu Strategis Daerah JangkaPanjangPenetapan isu strategis dan draft visi-misiPerumusan arah pembangunan daerah jangka panjangFGDs Visi-Misi dan Arah Pembangunan Daerah jangka panjangFormulasi Dokumen Rancangan RPJPD

    Musrenbang RPJPDNaskah Kesepakatan Hasil Musrenbang Jangka Panjang Daerah

    Penyusunan Dokumen Rancangan Akhir RPJPDPenyusunan Naskah Akademis Rancangan Perda RPJPD

    Penyampaian Naskah Perda RPJPD serta lampirannya kepadaGubernur cq BappedaKonsultasi dan Diskusi dgn Gubernur cq Kepala BappedaProvinsiPenyampaian Naskah Perda RPJPD serta lampirannya kepadaDPRDPembahasan DPRD tentang Ranperda RPJPDPenetapan Ranperda menjadi PERDADokumen RPJP-D yang telah disyahkan

    P1P2P3P6P7P8

    P9

    P10

    P11P12

    P4P5P13P14P15P16P17

    P18P19P20P21

    P22P23

    P24P25

    P26

    P27

    P28

    P29P30P31

    Tahap Penetapan Peraturan Daerah tentang RPJP Daerah

    Tahap Penyusunan Rancangan Akhir RPJP Daerah

    Tahap Pelaksanaan Musrenbang Akhir RPJP Daerah

    Tahap Penyusunan Rancangan Awal RPJP Daerah

    Tahap Persiapan

  • TOPIK

    18

    APA ITURPJPD?

    LANDASANHUKUM

    PRINSIP-PRINSIPPENYUSUNAN

    RPJPD

    KELUARANUTAMA RPJPD

    INDIKATORKUALITAS

    RPJPD

    KERANGKAANALISI

    RPJPD

    BAGAN ALIRPROSES

    PENYUSUNANRPJPD

    STEP BY STEPPENYUSUNAN

    RPJPD

    HANDOUTPENDUKUNG

    TEMPLATE DAN HANDOUT

    Bahan Pelatihan dan Pendampingan ini didukung denganTEMPLATE dan penjelasan ringkas (hand out) tambahantentang hal-hal penting dalam setiap tahapan penyusunanRPJPD.

    Handout yang dimaksud terdiri dari:1) Orientasi Kerangka Regulasi Perencanaan dan Penganggaran

    Daerah2) Millennium Development Goals3) Prinsip-prinsip Good Governance4) Fasilitasi dan Rekrutmen Fasilitator

    Permasalahan Strategis Penyelenggaraan Pemerintahan danPembangunan Daerah

  • TOPIK

    19

  • 20

    1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya disingkat dengan RPJPadalah dokumen perencanaan untuk periode dua puluh (20) tahun.

    2) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, yang selanjutnya disingkat denganRPJPD adalah dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode dua puluh(20) tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan Daerah yang mengacupada RPJP Nasional.

    3) Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat dengan RPJMadalah dokumen perencanaan untuk periode lima (5) tahun.

    4) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat denganRPJMD adalah dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode lima (5) tahunyang memuat penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yangpenyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional,memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakanumum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja PerangkatDaerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalamkerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

    5) Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang selanjutnya disebut Rencana KerjaPemerintah (RKP) adalah dokumen perencanaan Nasional untuk periode satu (1) tahun.

    6) Rencana Kerja Pemerintah Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan RKPD adalahdokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode satu (1) tahun yangmerupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP Nasional, memuatrancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja,dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yangditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

    7) Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan SKPD adalahperangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran.

    8) Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat denganRENSTRA SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima (5) tahun,yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunanyang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah sertaberpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.

    9) Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat denganRENJA SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yangmemuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakanlangsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasimasyarakat.

    10) Rencana Kerja dan Anggaran SKPD, yang selanjutnya disingkat dengan RKA SKPDadalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatanSKPD yang merupakan penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD yang bersangkutandalam satu tahun anggaran, serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.

    11) Rencana Tata Ruang, yang selanjutnya disingkat dengan RTR adalah dokumen yangmemuat hasil perencanaan tata ruang.

    12) Rencana Tata Ruang Wilayah, yang selanjutnya disingkat dengan RTRW adalahdokumen yang memuat hasil perencanaan tata ruang wilayah.

    DAFTAR PERISTILAHAN DAN SINGKATAN

  • 21

    13) Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkaitpadanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif danatau aspek fungsional.

    14) Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periodeperencanaan.

    15) Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untukmewujudkan visi.

    16) Agenda pembangunan adalah penerjemahan visi ke dalam tujuan-tujuan besar (strate-gic goals) yang dapat mempedomani dan memberikan fokus pada penilaian danperumusan strategi, kebijakan, dan program.

    17) Strategi pembangunan adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untukmewujudkan visi dan misi.

    18) Kebijakan pembangunan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan.

    19) Program pembangunan adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatanyang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dantujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yangdikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

    20) Kinerja adalah adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapaisehubungan dengan penggunaan anggran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur.

    21) Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untukmasukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkantingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.

    22) Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yangdiharapkan dari suatu kegiatan.

    23) Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yangdilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan.

    24) Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran darikegiatan-kegiatan dalam satu program.

    25) Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidaklangsung mendapatkan manfaat atau dampak dari pelaksanaan pembangunan. Stake-holder dapat berupa kelompok, organisasi, dan individu yang memiliki kepentingan/pengaruh dalam proses pengambilan keputusan/ pelaksanaan pembangunan.

    26) Konsultasi Publik adalah kegiatan partisipatif yang bertujuan untuk menghadirkan stake-holder dalam rangka mendiskusikan dan memahami issue dan permasalahan strategispembangunan daerah; merumuskan kesepakatan tentang prioritas pembangunan danmencapai konsensus tentang pemecahan masalah-masalah strategis daerah.Konsultasi publik dilakukan pada berbagai skala, tahapan dan tingkatan pengambilankeputusan perencanaan daerah. Konsultasi publik dapat berupa musrenbangda diperingkat kabupaten/kota, konsultasi forum stakeholder atau focus group discussionsdi peringkat SKPD maupun di peringkat lintas SKPD.

    27) Musrenbang atau Musyawarah Perencanaan Pembangunan adalah forum antarpelakudalam rangka menyusun rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunandaerah.

    DAFTAR PERISTILAHAN DAN SINGKATAN

  • 22

    28) Tim Penyelenggara Musrenbang adalah Tim yang dibentuk untuk melakukan persiapan,memfasilitasi pelaksanaan, dan menindaklajuti hasil Musrenbang.

    29) Peserta adalah pihak yang memiliki hak pengambilan keputusan dalam Musrenbangmelalui pembahasan yang disepakati bersama.

    30) Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman dalam memfasilitasi dan memandudiskusi kelompok ataupun konsultasi publik. Seorang fasilitator harus memenuhikualifikasi kompetensi teknis/substansi dan memiliki keterampilan dalam penerapanberbagai teknik dan instrumen untuk menunjang efektivitas dan partisipatifnya kegiatan.

    31) Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui peserta Musrenbanguntuk proses pengambilan keputusan hasil Musrenbang.

    32) Delegasi adalah perwakilan yang disepakati peserta Musrenbang untuk menghadiriMusrenbang pada tingkat yang lebih tinggi.

    33) NGO adalah singkatan dari Non-Governmental Organization atau Lembaga SwadayaMasyarakat/LSM.

    34) CBO adalah singkatan dari Community based Organization atau Kelompok Masyarakat.35) CSO adalah singkatan dari Civil Society Organization atau Organisasi Masyarakat.

    DAFTAR PERISTILAHAN DAN SINGKATAN

  • 23

    P-1 ORIENTASI PERENCANAAN DAERAH

    Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengadakan sosialisasi/lokakaryatentang ketentuan sistem perencanaan daerah bagi calon anggotatim penyusun dokumen perencanaan daerah, khususnya untukRPJP Daerah dan keterkaitannya dengan dokumen perencanaandaerah lainnya. Tujuan kegiatan ini:1) Mengetahui ketentuan regulasi yang berkaitan dengan proses

    dan mekanisme pelaksanaan penyusunan RPJPD2) Mengetahui substansi dokumen RPJPD menjadi kewajiban

    daerah serta saling keterkaitan antar dokumen daerah3) Mengetahui peran dan fungsi setiap kelompok pemangku

    kepentingan dalam proses perencanaan RPJPD

    1) Memahami ketentuan peraturan perundangan yang mengatursistem perencanaan

    2) Mengetahui substansi pokok dan prinsip-prinsip dasar untuksetiap dokumen perencanaan daerah

    3) Tim RPJPD memahami dan memiliki kemampuan untukmenyusun dokumen RPJPD dan proses partisipatif yang harusdilakukan.

    Peserta lokakarya/sosialisasi orientasi perencanaan daerahadalah staf daerah yang dicalonkan menjadi anggota Tim TeknisPenyusunan Dokumen serta para pengambil keputusan didaerah

    Di luar staf Pemda, dalam orientasi perlu juga melibatkanpeserta yang berasal dari non pemerintah, seperti PerguruanTinggi setempat, serta organisasi masyarakat dan LSM yangmemiliki kompetensi di bidang pembangunan daerah.

    Dapat dilakukan melalui ceramah, diskusi kelompok dan studikasus, dibantu materi berupa bahan tayang.

    Bappeda menyusun rancangan agenda kegiatan penyusunanRPJPD termasuk merencanakan lokakarya untuk orientasiperencanaan

    Bappeda menyusun rancangan susunan Tim PenyusunRPJPD, yang anggotanya secara jelas diidentifikasikan namadan instansinya

    Bappeda melakukan identifikasi kemungkinan individu dariNGS yang berpotensi untuk dilibatkan menjadi anggota TimPenyusun, serta identifikasi lembaga atau individu-individu yangpotensial untuk diajak sebagai mitra dialog atau peserta FGD

    Bappeda melakukan persiapan penyelenggarakan lokakaryaorientasi perencanaan daerah, baik secara mandiri maupunmelalui kerjasama dengan fasilitator/mitra/pemerintah pusatuntuk menyelenggarakan persiapan acara

    Tujuan

    Keluaran

    Prinsip-prinsip

    Metoda

    Langkah-Langkah

  • 24

    Bappeda mengundang calon-calon anggota Tim Penyusundan lembaga/individu dari NGS untuk mengikuti seminar/lokakarya Orientasi Perencanaan.

    1. UU No 17/2003 tentang Keuangan Negara2. UU No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara3. UU No 15/2004 tentang Tanggung Jawab Keuangan Daerah4. UU No 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

    Nasional5. UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah6. PP No 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.7. PP No 65/2005 tentang Pedoman Standar Pelayanan Mini-

    mal8. PERMENDAGRI No 6/2007 tentang Petunjuk Teknis

    Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal9. SE Mendagri Tahun 2005 tentang Penyusunan RPJP-D dan

    RPJM-D10. SEB Mendagri dan MenPPN/Ketua Bappenas Tahun 2007

    tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang Tahun2007

    Kegiatan orientasi perencanaan sebaiknya lebih bermuatan teknis,sehingga yang sifatnya seremonial sedapat mungkindihindarkan. Kegiatan ini penting untuk membangun persepsi yangsama di antara government dan non government stakeholdertentang esensi RPJPD

    Informasi yangdisiapkan

    Hal-hal penting yangharus diperhatikan

    CSO yang diundang mengikuti kegiatan orientasi perencanaandaerah perlu mengirimkan orang yang punya kapasitas dan/ataumempunyai perhatian kuat pada bidang perencanaanpembangunan daerah. Hal krusial yang perlu dicermati oleh CSOdalam kegiatan orientasi perencanaan, antara lain : Pemahaman jenis-jenis perencanaan daerah, keterkaitan antarjenis perencanaan daerah dan proses penyusunan setiap dokumenperencanaan daerah.

    Sejauhmana payung hukum yang mengakomodasi keterlibatan CSO untuk berkontribusi dalamproses penyusunan dokumen perencanaan.

    Mempelajari ruang-ruang yang memungkinkan keterlibatan dan peranserta CSO dalammeningkatkan proses partisipasi penyusunan dokumen perencanaan daerah, khususnyaRPJPD.

    Mempersiapkan diri bentuk keterlibatan CSO dalam proses-proses partisipatif yang telah diaturdi dalam peraturan-perundangan, seperti pada proses-proses jaring aspirasi masyarakat dankonsultasi publik, musrenbang, maupun dalam proses legalisasi.

    P-1 ORIENTASI PERENCANAAN DAERAH

  • 25

    DPRD sebagai mitra pemerintah daerah yang memiliki fungsilegislasi, pengawasan dan penganggaran perlu memilikipemahaman yang cukup berkaitan dengan sistem perencanaandaerah, mengingat dokumen-dokumen perencanaan yang disusundi daerah akan bermuara pada keputusan kebijakan, proseslegalisasi dan penganggaran yang menjadi kompetensi DPRD.RPJPD dibuat dalam rangka mengarahkan pembangunan daerahuntuk jangka panjang, dan merupakan acuan bagi calon-calon kepala

    daerah dalam menyusun visi, misi dan agenda pembangunan selama masa jabatannya. Atasdasar tersebut, maka DPRD sangat berkepentingan untuk memahami proses perencanaan daerahdan memberikan kontribusi maksimal dalam proses penyusunannya, untuk itu maka perlumendapatkan pelatihan/ orientasi tentang perencanaan daerah. Adapun waktu pelaksanaanorientasi tentang perencanaan daerah dapat dilakukan bersama-sama dengan unsur pemdadan CSOs, atau dapat juga dilakukan secara tersendiri khusus untuk anggota DPRD.Dalam kegiatan orientasi perencanaan daerah DPRD, hal penting yang perlu dicermati adalah : Pemahaman rangkaian proses penyusunan setiap jenis dokumen perencanaan daerah

    secara keseluruhan, baik pada tahap persiapan, pelaksanaan penyusunan dokumen,proses-proses jaring aspirasi masyarakat dan konsultasi publik, musrenbang, maupundalam proses legalisasi, serta keterkaitan antar dokumen perencanaan daerah.

    Mempelajari dan mengidentifikasi kegiatan mana yang menjadi domain Pemda dan manayang menjadi domain DPRD dari keseluruhan rangkaian proses perencanaan.

    Mengidentifikasi tahapan kegiatan mana yang strategis bagi DPRD untuk memantau dan/atau berkontribusi dalam proses penyusunan RPJPD.

    P-1 ORIENTASI PERENCANAAN DAERAH

  • 26

    P-2 PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RPJPD

    Kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk Tim PenyusunDokumen RPJPD, yang anggotanya terdiri dari perwakilan unsurBappeda, unsur SKPD dan unsur NGS (Perguruan Tinggi, LSMdan unsur perwakilan kelompok masyarakat). Tujuan utamanyaadalah terbentuknya Tim Teknis yang khusus bertanggung jawabdalam penyiapan dokumen RPJPD

    Terbentuknya Tim Penyusun RPJPD yang terdiri dari TIM INTIdan KELOMPOK KERJA yang diorganisasikan menurutkompetensi fungsi-fungsi pemerintahan daerah

    Terbentuknya Tim Pengarah Teridentifikasi kelompok/individu sebagai narasumber dan

    mitra diskusi

    Anggota Tim Penyusun adalah yang benar-benar siap untukbertugas secara penuh dalam menyiapkan dokumen RPJPD(bukan formalitas), dengan demikian perlu dipilih orang-orangyang punya kesiapan waktu dan kemampuan teknis yangcukup.

    Anggota Tim harus mempunyai tugas pokok atau punyakompetensi di bidang penyusunan perencanaan di daerah

    Sedapat mungkin anggota Tim terpilih mempunyai latarbelakang atau dasar pendidikan/pengalaman di bidangperencanaan daerah

    Buatlah gagasan susunan Tim Penyusun RPJPD, yang terdiriatas Tim Pengarah dan Tim Teknis (Pokja dan Tim Inti) lengkapdengan kebutuhan jumlah personil dan institusinya.

    Rumuskan kriteria, tugas, dan fungsi serta kewajiban-kewajiban tim penyusun RPJPD

    Identifikasi calon anggota Tim Penyusun (nama daninstansinya). Pertimbangkan kualifikasi dan kinerja merekapada waktu mengikuti lokakarya orientasi perencanaan.

    Mintalah pada setiap calon anggota tim untuk mengisi formulirisian curriculum vitae.

    Lakukan seleksi dengan memilih sesuai kebutuhan. Buatkan surat dari Kepala Bappeda tentang pernyataan

    kesediaan calon anggota terpilih untuk menjadi anggota TimPenyusun serta kewajiban-kewajibannya, yang diketahui/disetujui oleh Kepala SKPD yang bersangkutan atau KepalaLembaga (untuk unsur LSM dan Kelompok Masyarakat).

    Buat Surat Keputusan Kepala Bappeda tentang PenetapanTim Penyususan RPJPD (bila diperlukan dapat diperkuatdengan diketahui Kepala Daerah).

    Tujuan

    Keluaran

    Prinsip-prinsip

    Langkah- Langkah

  • 27

    Informasi yangdisiapkan

    Hal-hal penting yangharus diperhatikan

    Template

    Jabatan dalam Tim(2)

    Penanggung jawabKetuaSekretarisKelompok Kerja (Pokja) FungsiPelayanan Umum- SKPD- DPRD- CSOPokja Fungsi Ketertiban dan KeamananPokja Fungsi EkonomiPokja Fungsi Lingkungan HidupPokja Fungsi Perumahan dan FasilitasUmumPokja Fungsi KesehatanPokja Fungsi Pariwisata dan BudayaPokja Fungsi PendidikanPokja Fungsi Perlindungan Sosial

    Lembaga(3)

    Bupati/WalikotaSekretaris DaerahKepala BappedaSekretaris Bappeda

    No(1)

    1234

    5678

    9101112

    Daftar kandidat/calon anggota Tim Penyusun Ketentuan/panduan yang mengatur pembentukan Tim

    Penyusun RPJPD (SE Mendagri tentang Penyusunan RPJPDdan RPJMD).

    Anggota tim penyusun sedapat mungkin berlatar belakangpendidikan yang bervariasi sesuai dengan muatan substansiRPJPD, seperti Planologi, Sipil/Teknik Lingkungan, Ekonomi,Sosial, Studi Pembangunan, Kelembagaan/Pemerintahan.

    Mengingat bahwa masa RPJPD adalah 20 tahun, dimana unsurketidakpastian perkembangan dari berbagai faktor politik,ekonomi, sosial dan teknologi sangat tinggi; maka sangatdiharapkan bahwa TIM PENYUSUN mendapatkan masukan dariLembaga-Lembaga Penelitian/Pengkajian Regional/Nasional(perguruan tinggi) untuk membantu merumuskan skenarioperkembangan daerah yang akan terjadi. TIM PENYUSUN jugaperlu mengembangkan hubungan konsultasi dengan instansiyang relevan di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kotatetangga yang memungkinkan pertukaran informasi dapatdibangun selama proses penyusunan rencana.

    Susunan Organisasi Tim Penyusun RPJPD

    P-2 PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RPJPD

  • 28

    Penyusunan RPJPD merupakan tanggungjawab Bappeda, namununtuk lebih meningkatkan legitimasi dan partisipasi publik disarankanagar tim penyusun RPJPD juga terdapat anggota tim yang berasaldari perwakilan NGO/CSO yang punya kompetensi dengan latarbelakang pendidikan/pengalaman di bidang perencanaanpembangunan daerah.Perwakilan NGO/CSO yang diminta untuk terlibat menjadi anggotatim penyusun RPJPD wajib mengirimkan orang yang

    berlatarbelakang pendidikan dan/atau pengalaman yang terkait di bidang perencanaanpembangunan daerah, dan punya komitmen waktu dan pikiran untuk berperanserta secaramaksimal.

    Dalam pembagian Pokja, perwakilan NGO/CSO tersebut diusahakan masuk pada Pokja yangsesuai dengan bidang/ kapasitas mereka.

    DPRD memantau dan menyarankan agar Tim Penyusun dokumen RPJPDyang dibentuk juga menyertakan perwakilan dari kelompok masyarakatyang punya kompetensi serta mempertimbangkan kesetaraan gender.DPRD perlu membentuk Tim Khusus (Pansus/Panja) yang berfungsisebagai mitra tim penyusun RPJPD yang berasal dari perwakilan komisi-komisi, yang pada momen-momen tertentu dalam proses penyusunanRPJPD dapat terlibat secara intensif.

    P-2 PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RPJPD

  • 29

    P-3 PENYUSUNAN RENCANA KERJA PENYIAPAN DOKUMEN RPJPD

    Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyusun rencana kerja penyiapandokumen RPJPD beserta kalender dan pembagian tugasnya, yangmenjadi acuan bagi Tim Penyusun dalam melaksanakankegiatannya. Kegiatan ini bertujuan: Agar ada kejelasan mengenai jenis dan tahapan kegiatan yang

    harus dilaksanakan Kejelasan pembagian tugas bagi setiap anggota Tim Penyusun Adanya acuan target waktu penyelesaian setiap tahapan kegiatan

    termasuk yang berkaitan dengan proses-proses pelibatanmasyarakat.

    Rincian jenis dan tahapan kegiatan Kalender kegiatan termasuk forum-forum/kegiatan yang akan

    melibatkan stakeholder. Daftar Isi Dokumen RPJPD termasuk muatan pokok dari setiap

    bab/sub bab. Daftar atau format kebutuhan jenis data dan informasi Pembagian kerja antar anggota tim

    Rencana kerja yang disusun harus jelas untuk setiap tahapankegiatan, kapan dimulainya dan kapan harus diselesaikan,

    Dalam kalender kegiatan juga harus dapat memperlihatkan, jeniskegiatan apa saja yang dapat dilakukan secara simultan dengankegiatan lainnya, dan tahapan kegiatan apa yang harus menunggutahapan kegiatan lainnya

    Rapat Tim Teknis/Tim Penyusun

    Buat rancangan rencana kerja penyusunan RPJPD oleh Tim Inti,berupa tahapan dan rincian kegiatan (termasuk kegiatanpenjaringan aspirasi, forum-forum diskusi, lokakarya dan semi-nar), schedule kegiatan, rancangan daftar isi dokumen RPJPD,identifikasi kebutuhan data, dan sumber data.

    Lakukan pertemuan seluruh anggota tim penyusun untukmembahas, mematangkan dan menyepakati rancangan rencanakerja dan rancangan daftar isi dokumen RPJPD.

    Lakukan pembagian Tim Penyusun ke dalam kelompok-kelompokkerja (Pokja) yang pembagiannya disesuaikan dengan fungsi-fungsi pemerintah daerah dan isu/tema penting RPJPD,misal Pokja Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Pariwisata danBudaya, Pelayanan Umum dsb.

    Sepakati pembagian kerja dan jadwal kegiatan/kerja setiapkelompok kerja serta agenda pertemuan lintas Pokja.

    Batasan waktu penyelesaian setiap tahapan sesuai ketentuanperaturan perundangan

    Kalendar Perencanaan Penyusunan RPJPD

    Tujuan

    Keluaran

    Prinsip-prinsip

    Metoda

    Langkah- Langkah

    Informasi yangdisiapkan

    Template

  • 30

    P-3 PENYUSUNAN RENCANA KERJA PENYIAPAN DOKUMEN RPJPD

  • 31

    P-4 PENGUMPULAN DAN PEMUTAKHIRAN DATA/INFORMASI

    Merupakan tahapan awal dari setiap proses perencanaanpembangunan. Kualitas dan kuantitas data dan informasi akanmenentukan kualitas pengambilan keputusan rencana. Kegiatanini dimaksudkan untuk memutakhirkan data dan informasi yangdiperlukan untuk menunjang kebutuhan analisis dan perencanaanpembangunan daerah jangka panjang, sehingga setiap rumusandidasarkan atas data yang dapat dipertanggungjawabkan(akuntabel)

    Kompilasi data dan informasi yang sistematis dan lengkap yangdapat memberikan gambaran mutakhir tentang kinerjapenyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah danpembangunan daerah pada umumnya

    Data/informasi yang dikumpulkan dikaitkan denganpengukuran kinerja penyelenggaraan fungsi-fungsipemerintahan daerah

    Pengumpulan data/informasi melalui pendekatan partisipatifmengikutsertakan stakeholder yang relevan dan interaktif,terbuka terhadap masukan baru.

    Bila terjadi perbedaan data antara satu sumber dengansumber data lainnya, maka perlu kesepakatan data daninformasi mana yang akan diambil dengan pertimbanganvalidasi dan kompetensi sumber.

    Kompilasi data Penyebaran format isian data ke setiap SKPD

    Data terakhir dan Data time series, diusahakan minimal 5tahun terakhir

    Format penyajian data dan analisis data

    Profil Kinerja Pemerintahan Daerah

    Tujuan

    Keluaran

    Prinsip-prinsip

    Metoda

    Informasi yangdisiapkan

    Template

    Fungsi PemerintahanDaerah

    (1)Pelayanan Umum

    Ketertiban dan KeamananEkonomi

    Lingkungan HidupPerumahan dan FasilitasUmumKesehatanPariwisata dan BudayaPendidikanPerlindungan Sosial

    Tolok UkurKinerja

    (2)1.2.3.

    1.2.3.

    Capaian KinerjaSaat ini

    (3)

  • 32

    Profil merupakan instrumen penting dalam perencanaan daerahyang ditujukan untuk mengidentifikasi, mengorganisasikan, danmengkoordinasikan informasi untuk pengambilan keputusan dankebijakan perencanaan. Profil Daerah memberikan gambarancepat tentang situasi dan kondisi penyelenggaraan fungsi-fungsipemerintahan daerah masa sekarang/eksisting. Apabila terdapatprofil secara time series akan memungkinkan daerah untukmengetahui perkembangan atau kemajuan yang dicapai dalampenyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan daerah danmemperkirakan kemungkinannya masa mendatang

    Mengetahui gambaran umum, status, kedudukan, dan kinerjadaerah dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahandaerah

    Mengetahui aspek-aspek apa saja yang menonjol dan kritisuntuk segera ditangani

    Mengetahui gambaran aspek strategis daerah termasukpotensi-potensi pembangunan yang dimiliki daerah

    Memperkirakan prediksi ke depan atas berbagai aspekpembangunan daerah.

    Sejauh mungkin penyusunan profil daerah mengikuti pembahagianfungsi-fungsi pemerintahan daerah guna memudahkan analisis danpenyusunan arahan dan strategi pembangunan yang meresponpersoalan dan tantangan dalam penyelenggaraan fungsi-fungsipemerintahan daerah. Mengingat arahan dan strategi pembangunanjangka panjang tersebut akan diterjemahkan dalam program jangkamenengah dan program/kegiatan tahunan, maka profil yang disusunberdasarkan fungsi-fungsi tersebut juga akan menjamin konsistensidengan perencanaan dan penganggaran tahunan yang telah diaturoleh PERMENDAGRI No 13/2006. Profil pelayanan umum Profil ekonomi daerah Profil prasarana daerah dan prediksi kebutuhan perkem-

    bangannya di masa datang Profil aspek sosial kependudukan daerah dan proyeksi

    perkembangannya di masa depan.

    Pengantar

    Tujuan

    Keluaran

    CSO yang memiliki data/informasi yang terkait dengan pembangunandaerah dapat berpartisipasi untuk memberikan data/informasinya kepadatim penyusun, atau dapat juga dianalisis sendiri oleh CSO sebagaimasukan pada waktu dilakukan pembahasan FGD (Focus Group Discus-sions).

    P-5 PENYUSUNAN PROFIL DAERAH DAN PREDIKSI MASA DEPAN

    P-4 PENGUMPULAN DAN PEMUTAKHIRAN DATA/INFORMASI

  • 33

    Profil lingkungan hidup dan penataan ruang daerah Profil kesehatan Profil pendidikan Profil keuangan daerah dan kecenderungan perubahan

    kebijakan keuangan bagi pembangunan daerah Profil kebijakan dan peraturan-perundangan daerah. Penyajian profil sejauh mungkin juga menggambarkan sensitif

    gender

    Penyajian profil sesuai dengan kebutuhan analisis Bentuk penyajian mudah dibaca dan dianalisis, berupa tabel,

    grafik, diagram dan peta dengan diskripsi yang ringkas dan jelas Pemilihan metoda analisis sesuai dengan kebutuhan analisis

    dan ketersediaan data

    Team Work Penyajian data dan analisis oleh Tim Penyusun

    Berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan kebijakanpembangunan daerah.

    Data dan informasi tentang aspek fisik-lingkungan, tata-ruang,sosial-kependudukan, perekonomian daerah, keuangandaerah

    Sasaran dan Indikator Kinerja Pencapaian Pembangunan2004-2009 Indikator Kemajuan Otonomi Daerah

    Pengukuran Kinerja Penyelenggaraan Otonomi Daerah Indikator Kinerja Fungsi Pemerintahan Daerah

    Profil setiap fungsi perlu menampilkan serangkaian tolok ukurkinerja (5-7 tolok ukur) yang relevan, mudah dipahami, reliable,dan mudah diakses datanya yang dapat mencerminkan secarajelas kondisi dan situasi serta hubungan antar fungsipemerintahan daerah terkait.

    Prinsip-prinsip

    Metoda

    Informasi yangdisiapkan

    Template

    Hal-hal penting yangharus diperhatikan

    PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA

    Profil Daerah diperlukan sebagai bahan informasiuntuk melakukan SWOT.

    Agar dapat memberikan gambaran terpadu,seimbang dan komprehensif atas situasi dankondisi daerah, sebaiknya profil daerahmencakup indikator pembangunan berkelanjutan.

    Indikator di peringkat kabupaten/kota membantudalam memberikan gambaran:

    Dimana posisi dan kondisi daerah sekarang Kemana daerah akan menuju dan Seberapa jauh perjalanan perlu ditempuh

    dari kondisi sekarang untuk mencapaikepada kondisi yang diinginkan

    1

    Indikator dapat: Membantu mengklarifikasikan hubungan

    kegiatan dengan misi, agenda dan tujuan Memberikan informasi kepada para pengambil

    keputusan tentang seberapa jauh efektifitaskebijakan yang dijalankan

    Memberikan informasi efektifitas dana publik Menelusuri konsistensi kebijakan dengan

    program dan kegiatan Memberikan peringatan dini tentang sesuatu

    kondisi sebelum menjadi lebih buruk atau parah Menunjukkan pada aspek-aspek mana masih

    terdapat kelemahan dan Membantu merumuskan arah bagi perbaikan

    diperlukan. 2

    P-5 PENYUSUNAN PROFIL DAERAH DAN PREDIKSI MASA DEPAN

  • 34

    Indikator Keluaran adalah ukuran atas hasil langsung dari proses pelaksanaanpekerjaan (kegiatan).Contoh: Km jalan diperbaiki/ditingkatkan/dipelihara Luas sawah yang ditingkatkan irigasinya

    Indikator Hasil adalah pernyataan kualitatif tentang perubahan atau dampak positifsegera segera (1-2 tahun) atau short term benefits yang dihasilkan oleh kegiatan. Inidapat diambil dari tujuan program Renja- SKPD atau RKPD terkait.Contoh: % penegakan Perda IMB % peningkatan kesejahteraan keluarga miskin

    Indikator Manfaat adalah pernyataan kualitatif tentang perubahan jangka pendekatas penerima (beneficiaries) kegiatan sebagai akibat pelaksanaan kegiatan. Ini dapatdiambil dari Renstra SKPD atau RPJM-Daerah.Contoh: % Remaja yang sehat dan terhindar dari Narkoba % Pedagang kaki lima berhasil ditertibkan

    Indikator Dampak adalah pernyataan kualitatif tentang dampak atau akibat positifkegiatan dalam jangka menengah dan panjang (5-10 tahun) atau konteks strategiskegiatan. Dapat diambil dari pernyataan misi, agenda atau tujuan program RPJM-Daerahterkait untuk menunjukkan hubungan kegiatan dengan tujuan strategis pembangunandaerah. Perlu dilihat perubahan-perubahan apa yang terjadi pada masyarakat penerimakegiatan (pelanggan, masyarakat).Contoh: % Penduduk merasa aman % Penduduk sejahtera % Peningkatan IPM Daerah 7

    Keterkaitan indikator dengan hasil- Keluaran (Output) Renja SKPD- Hasil (Short Term Outcome) RKPD- Manfaat (Intermediate Outcome) Renstra

    SKPD- Dampak (Long Term Outcome/Impact) RPJMD,

    RPJPDAgendaMisi KDH

    - Outcomeperubahan yang ditunjukkanolehpeneriman kegiatan (beneficiaries) dalamjangka pendek, menengah, dan panjang

    5

    Setiap SKPD perlu mengembangkanserangkaian indikator kinerja berdasarkantugas pokok dan fungsinya untuk mengukurefektifitas program dan kegiatannya

    Indikator Kinerja terdiri dari:- Indikator Masukan- Indikator Keluaran- Indikator Hasil- Indikator Manfat (Benefit)- Indikator Dampak(Impact)

    6

    Indikator Kinerja bersifat: Relevant- memperlihatkan secara jelas sistem

    yang ingin diketahui dan terkait langsungdengan tujuan pengukuran kinerja

    Mudah dipahami- baik oleh orang yang bukanahli

    Reliable- informasi yang dikemukakan dapatdipercaya

    Accessible- kemudahan mendapatkaninformasi/datanya

    Consistent- digunakan secara seragam baik diperencanaan, penganggaran, akuntansi dansistem pelaporan

    Comparable- memberikan kejelasan kerangkareferensi untuk menilai kecenderunganperkembangan kinerja dari waktu ke waktu

    3

    Dalam indikator perlu dilihat aspek keterpaduanindikator; karena pada dasarnya indikator tidakberdiri sendiri tetapi saling berkaitan.

    Diperlukan multi dimensional indicators yangmemperlihatkan hubungan erat antara ekonomi,politik, lingkungan dan sosial masyarakat.

    Ada hirarki indikator kinerja Masukan : Input untuk melaksanakan

    kegiatan Keluaran : Hasil langsung kegiatan Hasil : Perubahan segera yang

    ditunjukkan Manfaat : Perubahan jangka pendek yang

    ditunjukkan Dampak : Perubahan jangka menengah dan

    panjang yang ditunjukkan4

    P-5 PENYUSUNAN PROFIL DAERAH DAN PREDIKSI MASA DEPAN

  • 35

    SUSTAINABLE DEVELOPMENT COMPONENTS

    Beberapa pertanyaan penting dalam mengembangkan sustainable indicators, yaitu apakahindikator memperlihatkan hal-hal sebagai berikut? Daya dukung sumber-sumber alam Daya dukung lingkungan (ekosistem) Kualitas estetika Kemampuan, ketrampilan, kesehatan, pendidikan penduduk (sumber daya manusia) Modal sosial, seperti hubungan manusia, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial,

    dunia usaha, pemerintahan Community build capitals seperti infrastruktur, sistem informasi, bangunan, pertamanan Pandangan kedepan masyarakat Issues ekonomi, sosial, politik Issues keadilan dan pemerataan Hubungan antara ekonomi dan lingkungan Hubungan antara lingkungan dan sosial masyarakat Hubungan antara sosial masyarakat dan ekonomi Global ekonomi

    SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA PENCAPAIANPEMBANGUNAN 2004-2009

    Sasaran RPJM Nasional 2004-2009 Indikator Kinerja yangBerhubungan dengan DaerahAGENDA AMAN DAN DAMAI

    1) Menurunnya konflik2) Menurunnya kriminalitas3) Menurunnya kejahatan di lautan dan

    lintas batas4) Tertanganinya separatisme5) Tertanganinya terorisme6) Berperannya Indonesia dalam

    menciptakan perdamaian dunia7) Terjaganya kedaulatan NKRI

    1) Jumlah konflik etnis dan sosial2) HDI dan HPI wilayah konflik3) Indeks kriminalitas dan rasio

    penyelesaian kasus kriminalitas4) Jumlah pecandu narkoba5) Angka illegal logging dan illegal

    trading6) Sosialisasi dan upaya perlindungan

    masyarakat terhadap aksi terorisme

    AGENDA ADIL DAN DEMOKRATIS

    1) Meningkatnya keadilan hukum danpenegakan hukum

    2) Terciptanya sistem hukum yangkonsekuen dan tidak diskriminatif sertayang memberikan perlindungan danpenghormatan terhadap hak asasimanusia

    3) Meningkatnya pelayanan masyarakat4) Meningkatnya penyelenggaraan

    otonomi daerah5) Terpeliharanya konsolidasi demokrasi

    1) Peraturan daerah yang spesifik mengenaimekanisme dan koordinasi danadekonsentrasi

    2) Perbaikan proses penyelenggaraanMusrenbang

    3) Tingkat Partisipasi Politik Masyarakatdalam Pilkada

    4) Angka Gender-related Development Index(GDI); dan

    5) Angka Gender EmpowermentMeasurement (GEM)

    Kesejahteraan anak6) Angka Partisipasi Sekolah (APS)7) Status gizi balita buruk8) Persalinan bayi oleh tenaga kesehatan

    Perlindungan anak9) Pekerja anak (%)10)Jumlah anak yang memiliki akte Kelahiran

    TEMPLATE

    P-5 PENYUSUNAN PROFIL DAERAH DAN PREDIKSI MASA DEPAN

  • 36

    Ekonomi1. Pertumbuhan PDRB2. Struktur PBRB dan PDRB per kapita3. Kesempatan Kerja dan Tingkat

    Pengangguran Terbuka4. Jumlah penduduk miskin5. Investasi dan aktivitas ekspor impor6. Peningkatan peran UKM

    Pendidikan7. Angka Buta Aksara penduduk usia 15

    tahun ke atas8. Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk

    setiap jenjang pendidikan9. Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk

    setiap kelompok usia sekolah10. Angka Melanjutkan Sekolah11. Angka Putus Sekolah12. Angka Mengulang Kelas13. Rata-rata Lama Penyelesaian

    Pendidikan

    Kesehatan14. Umur Harapan Hidup (UHH)15. Angka Kematian Bayi (AKB)16. Angka Kematian Ibu (AKI)17. Prevalensi Gizi Kurang

    Kependudukan dan KB18. Laju pertumbuhan penduduk (%)19. Unmet need KB (%)20. Total Fertility Rate/TFR (per perempuan)21. Partisipasi laki-laki dalam ber-KB (%)22. Contraceptive Prevalence Rate/CPR (%)

    Lingkungan Hidup23. Kualitas air permukaan dan air tanah24. Tingkat Pencemaran Pesisir dan Laut25. Angka Illegal Logging26. Luas lahan