p u t u s a n nomor : 93/pid.b/2012/ptr demi keadilan...
TRANSCRIPT
P U T U S A N Nomor : 93/Pid.B/2012/PTR
“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ”
Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara Pidana
dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut dibawah
ini dalam perkara terdakwa :
Nama Lengkap : A M A N;
Tempat lahir : Batam;
Tanggal lahir : 21 Tahun;
Jenis Kelamin : Laki - laki;
Kebangsaan : Indonesia;
Tempat Tinggal : Perum Bagaman Citra Mas Blok. H 1 No. 10 Batu Aji
– Kota Batam;
A g a m a : Islam;
Pekerjaan : Buruh Bangunan;
Terdakwa ditahan berdasarkan surat Perintah/Penetapan oleh:
1. Penyidik, sejak tanggal 25 Nopember 2011 s/d tanggal 14 Desember 2011;
2. Perpanjangan Penahanan Penyidik, sejak tanggal 15 Desember 2011 s/d
tanggal 22 Januari 2012;
3. Penuntut Umum, sejak tanggal 04 Januari 2012 s/d tanggal 23 Januari
2012;
4. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Batam, sejak tanggal 24
Januari 2012 s/d tanggal 22 Pebruari 2012;
5. Majelis Pengadilan Negeri Batam, sejak tanggal 31 Januari 2012 s/d
tanggal 29 Pebruari 2012;
6. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Batam, sejak tanggal 1
Maret 2012 s/d tanggal 29 April 2012;
Terdakwa tidak ditahan oleh Pengadilan Tinggi Pekanbaru:
Pengadilan Tinggi Tersebut :
Telah membaca Surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru
Hal. 1 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.
tanggal 3 Mei 2012 Nomor : 93/PID.B/2012/PTR, tentang penunjukan Majelis
Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding;
Menimbang, bahwa Terdakwa didampingi oleh Pensehat Hukumnya bernama
Bambang Yulianto, SH dan Rudin Mbulu, SH berdasarkan Surat Kuasa tertanggal
22 Februari 2012 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam tanggal
21 Februari 2012 dibawah nomor : Reg.7/SK/B48P/II/2012;
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum
tanggal 4 Desember 2011 NO. RegPerk.PDM-01/Kamtibum/Batam/01/2012,
Terdakwa telah didakwa Jaksa Penuntut Umum sebagai berikut:
PERTAMA
---- Bahwa Terdakwa AMAN, pada hari Kamis tanggal 24 Nopember 2011 sekira
pukul 16.30 Wib. atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan
Nopember 2011, bertempat di Polsek Sagulung Kota Batam atau setidak-
tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Batam, secara terang-terangan dan secara bersama-sama
menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang.
Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
- Bahwa, pada hari Kamis tanggal 24 Nopember 2011 sekira pukul 15.00 Wib,
terdakwa bersama dengan saksi AMIN berangkat dari rumah terdakwa
dengan mengendarai sepeda motor Thunder warna hitam BP 6825 DZ
menuju Aviari dengan tujuan ke bengkel sepeda motor untuk memperbaiki
lampu sepeda motor tersebut. Lalu setelah sepeda motor selesai diperbaiki,
kemudian terdakwa pulang dan pada saat di Sagulung terjadi konvoi buruh PT
pulang dari demo, lalu terdakwa dan saksi AMIN bergabung menuju ke Polsek
Sagulung.
- Kemudian tiba di Polsek Sagulung rombongan buruh tersebut berhenti dan
terdakwa ikut turun dari sepeda motor sedangkan saksi AMIN berada diatas
sepeda motor, lalu terdakwa bergabung dengan buruh PT ke Polsek
Sagulung.
- Setelah itu sekira pukul 16.30 Wib. saat di depan Polsek Sagulung, para
buruh PT (yang tidak dikenal) sekira 10 (sepuluh) orang berteriak “Rusak
……Polsek!” secara berulang-ulang, lalu para buruh mengambil batu di depan
Hal. 2 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.
Polsek Sagulung maupun disekitar Polsek Sagulung, kemudian melempari
Polsek Sagulung dan melihat hal tersebut terdakwa ikut mengambil batu
yang ada di halaman depan Polsek Sagulung dengan menggunakan batu
sebanyak 3 (tiga) kali hingga kaca pecah.
- Selanjutnya Polisi yang adadi dalam Polsek Sagulung melarikan diri lewat
pintu samping Polsek Sagulung, dan terdakwa meneriaki bersama buruh PT
“itu Polisinya…!” secara berulang-ulang.
- Lalu sekira 10 (sepuluh) menit terdakwa dan para buruh PT meninggalkan
Polsek Sagulung, dan terdakwa bersama saksi AMIN pulang dengan
mengendarai sepeda motor tersebut, namun tiba di Simpang Base Camp,
terdakwa melihat buruh PT (tidak dikenal) merusak dan mebakar Pos Polisi
Simpang Base Camp.
- Kemudian terdakwa turun melihat pembakaran, dan tak lama kemudian
datang anggota Brimob dengan mengendarai kendaraan perang Brimob, lalu terdakwa
melarikan diri.
- Setelah itu terdakwa dikejar oleh anggota Brimob dan terdakwa tertangkap,
lalu terdakwa dibawa ke Polsek Sagulung dan kemudian terdakwa dibawa ke
Polresta Barelang untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.
- Bahwa, akibat perbuatan terdakwa menyebabkan Polsek Sagulung
mengalami kaca jendela Polsek Sagulung dalam keadaan pecah, monitor
komputer dalam keadaan pecah, dan meja yang ada didalam Polsek
Sagulung dalam keadaan patah dan rusak.
------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sebagimana dimaksud Pasal
170 ayat (1) KUHP.
ATAU
KEDUA
---------- Bahwa Terdakwa AMAN, pada hari Kamis tanggal 24 Nopember 2011
sekira pukul 16.30 Wib. atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan
Nopember 2011, bertempat di Polsek Sagulung Kota Batam atau setidak-tidaknya
disuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Batam, dengan sengaja dan secara melawan hukum menghancurkan, merusak, membuat tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain.
Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
- Bahwa, pada hari Kamis tanggal 24 Nopember 2011 sekira pukul 15.00 Wib,
Hal. 3 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.
terdakwa bersama dengan saksi AMIN berangkat dari rumah terdakwa
dengan mengendarai sepeda motor Thunder warna hitam BP 6825 DZ menuju
Aviari dengan tujuan ke bengkel sepeda motor untuk memperbaiki lampu
sepeda motor tersebut. Lalu setelah sepeda motor selesai diperbaiki,
kemudian terdakwa pulang dan pada saat di Sagulung terjadi konvoi buruh PT
pulang dari demo, lalu terdakwa dan saksi AMIN bergabung menuju ke Polsek
Sagulung.
- Kemudian tiba di Polsek Sagulung rombongan buruh tersebut berhenti dan
terdakwa ikut turun dari sepeda motor sedangkan saksi AMIN berada diatas
sepeda motor, lalu terdakwa bergabung dengan buruh PT ke Polsek
Sagulung.
- Setelah itu sekira pukul 16.30 Wib. saat di depan Polsek Sagulung, para buruh PT
(yang tidak dikenal) sekira 10 (sepuluh) orang berteriak “ Rusak
……Polsek!” secara berulang-ulang, lalu para buruh mengambil batu di depan
Polsek Sagulung maupun disekitar Polsek Sagulung, kemudian melempari
Polsek Sagulung dan melihat hal tersebut terdakwa ikut mengambil batu
yang ada di halaman depan Polsek Sagulung dengan menggunakan batu
sebanyak 3 (tiga) kali hingga kaca pecah.
- Selanjutnya Polisi yang ada di dalam Polsek Sagulung melarikan diri lewat
pintu samping Polsek Sagulung, dan terdakwa meneriaki bersama buruh PT
“itu Polisinya…!” secara berulang-ulang.
- Lalu sekira 10 (sepuluh) menit terdakwa dan para buruh PT meninggalkan
Polsek Sagulung, dan terdakwa bersama saksi AMIN pulang dengan
mengendarai sepeda motor tersebut, namun tiba di Simpang Base Camp,
terdakwa melihat buruh PT (tidak dikenal) merusak dan mebakar Pos Polisi
Simpang Base Camp.
- Kemudian terdakwa turun melihat pembakaran, dan tak lama kemudian
datang anggota Brimob dengan mengendarai kendaraan perang Brimob, lalu
terdakwa melarikan diri.
- Setelah itu terdakwa dikejar oleh anggota Brimob dan terdakwa tertangkap,
lalu terdakwa dibawa ke Polsek Sagulung dan kemudian terdakwa dibawa ke
Polresta Barelang untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.
- Bahwa, akibat perbuatan terdakwa menyebabkan Polsek Sagulung
mengalami kaca jendela Polsek Sagulung dalam keadaan pecah, monitor
komputer dalam keadaan pecah, dan meja yang ada didalam Polsek
Sagulung dalam keadaan patah dan rusak.
Hal. 4 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.
------- Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sebagimana dimaksud Pasal
406 ayat (1) KUHP.
Menimbang, bahwa Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya mengajukan
eksepsi/keberatan tertanggal 28 Februari 2011 terhadap Surat dakwaan Jaksa
Penuntut Umum, yang pada pokoknya sebagai berikut:
Dalam Surat dakwaan Penuntut Umum No.Reg.Perka/PDM-
01/Kamtimbum/Batam/01/2012 dakwaan pertama atau dakwaan kedua, dalam
merumuskan tindak pidana antara kalimat satu dengan kalimat lainnya tidak jelas
sehingga tidak menyambung, yang menjadikan rumusan tindak pidana kurang jelas
atau tidak masuk akal alias kabur, “ setelah itu sekira pukul 16.30 Wib saat didepan
Polsek Sagulung, para buruh Pt (yang tidak dikenal) sekira 10 (sepuluh) orang
berteriak “Rusak…… Polsek!” secara berulang-ulang, lalu para buruh mengambil batu
di depan Polsek Sagulung maupun disekitar Polsek Sagulung, kemudian melempar
Polsek Sagulung dan melihat hal
tersebut terdakwa ikut mengambil batu yang ada dihalaman depan Polsek
Sagulung dengan menggunakan batu sebanyak 3 (tiga) kali hingga kaca
pecah”.
“Bahwa akibat perbuatan terdakwa menyebabkan Polsek Sagulung
mengalami kaca jendela Polsek Sagulung dalam keadaan pecah, monitor
computer dalam keadaan pecah, dan meja yang ada didalam Polsek
Sagulung dalam keadaan patah dan rusak”.
Apa yang dikemukakan oleh jaksa Penuntut Umum dalam Surat Dakwaannya
sebagaimana yang Kami kutip tersebut diatas, terdapat ketidak jelasan antara
perbuatan terdakwa dengan kerusakan Polsek Sagulung dimana sungguh
sangat membigungkan (confuse) dan menyesatkan (misleading). Dimana
tidaklah mungkin kaca jendela Polsek Sagulung dalam keadaan pecah,
monitor computer dalam keadaan pecah, dan meja yang ada didalam Polsek
Sagulung dalam patah dan rusak akibat dari perbuatan terdakwa, karena apa
yang dilakukan terdakwa sebagimana yang diuraikan Penuntut Umum dalam
surat dakwaan hanyalah, “mengambil batu yang ada dihalaman depan Polsek
Sagulung dengan menggunakan batu sebanyak 3 (tiga) kali sehingga kaca
pecah”. Dan selanjutnya untuk apa batu yang diambil terdakwa tersebut
dipergunakannya tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Penuntut Umum dalam
surat dakwaannya. Menjadi pertanyaan sekarang apakah iya dengan hanya
mengambil batu dihalaman depan Polsek Sagulung menyebabkan Polsek
Hal. 5 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.
Sagulung menjadi rusak? jawabannya tentu saja tidak. Oleh karena ketidak
jelasan kalimat yang diuraikan Penuntut Umum dalam surat dakwaannya,
maka surat dakwaan yang demikian sudah dikategorikan dakwaan yang tidak
cermat, tidak jelas dan tidak lengkap.
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam perkara aquo tidak memenuhi
ketentuan ps. 143 (2) KUHAP, cq tidak diuraikan secara cermat, jelas dan
lengkap; rumusan tindak pidana dalam kalimat dakwaan tidak jelas
mengakibatkan membingungkan (confuse) atau menyesatkan (misleading)
sehingga dakwaan harus dinyatakan batal demi hukum (Null and Void).
Berdasarkan uraian tersebut diatas, Penasehat Hukum Terdakwa mohon agar
dakwaan Jaksa Penuntut Umum batal demi hukum, Terdakwa Aman tidak dapat
diperiksa dan diadili berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang batal
demi hukumdan membebankan biaya perkara kepada Negara.
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum mengajukan tanggapan/jawaban terhadap
eksepsi/keberatan Penasehat Hukum Terdakwa, yang pada pokoknya
tetap pada dakwaan semula;
Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan Negeri Batam pada tanggal
13 Maret 2012 menjatuhkan putusan Sela No. 65/Pid.B/2012/PN.BTM dengan amarr
sebagai berikut :
1. Menerima keberatan (eksepsi) dari Penasehat Hukum Terdakwa;
2. Menyatakan bahwa surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum terhadap
Terdakwa AMAN dalam perkara pidana Nomor : 65/Pid.B/2012/PN.BTM
batal demi hukum;
3. Memerintahkan Terdakwa segera dikeluarkan dari tahanan;
4. Membebankan biaya perkara kepada Negera;
Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut, pada tanggal 20 Maret 2012
Jaksa Penuntut Umum mengajukan (surat) perlawanan sebagaimana tanda terima
perlawanan Nomor. 09/Akta.Pid/2012/PN.BTM tanggal 20 Maret 2012;
Menimbang, bahwa pada tanggal 28 Maret 2012 perlawanan Jaksa/Penuntut
Umum diserahkan kepada Penasehat hukum Terdakwa sebagaimana akta
penyerahan dan pemberitahuan perlawanan terhadap putusan Sela No.
65/Pid.B/2012/PN.BTM;
Hal. 6 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.
Menimbang, bahwa sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi
Pekanbaru kepada Jaksa/Penuntut Umum dan Terdakwa melalui Penasehat
Hukumnya telah diberitahukan/dan kesempatan untuk mempelajari berkas perkara
sebagaimana Surat Pemberitahuan Untuk Mempelajari Berkas Perkara tanggal 3
April 2012 No. W4.U8/ 1663/HN.01.08/IV/2012;
Menimbang, bahwa alasan keberatan Jaksa/Penuntut Umum mengajukan
perlawanan, pada pokoknya adalah sebagai berikut:
a. Hakim Tingkat Pertama dalam putusan Sela tidak mempertimbangkan
dakwaan alternative kedua pasal 406 (1) KUHPidana, tetapi hanya
mempertimbangkan dakwaan alternative pertama pasal 170 (1) KUHP,
sedangkan dakwaan terhadap Terdakwa dibuat/disusun secara berlapis
dalam bentuk alternatif.
b. Hakim Tingkat Pertama dalam putusan Sela memandang/mempertimbangkan,
perbuatan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana melanggar pasal 170 (1)
KUHP, namun kesalahan Terdakwa belum dibuktikan dengan alat bukti yang ada.
c. Hakim Tingkat Pertama dalam putusan Sela, menerima eksepsi Penasehat Hukum
Terdakwa dan tidak melanjutkan pemeriksaan perkara adalah keliru karena
Terdakwa dibawa kepersidangan untuk dibuktikan kesalahannya berdasarkan alat
bukti yang akhirnya Hakim Tingkat Pertama memutuskan Terdakwa terbukti
atau tidak
d. Surat dakwaan Penuntut Umum merupakan dasar pemeriksaan terhadap
kesalahan Terdakwa yang harus dipertangung jawabkan, namun perkara
dihentikan karena surat dakwaan tidak dapat diterima adalah tidak tepat
karena Terdakwa belum diputus bersalah atau tidak berdasarkan alat bukti
dipersidangan.
e. Kalimat dakwaan Penuntut Umum, lalu Para Buruh mengambil batu
didepan POLSEK Sagulung maupun disekitar POLSEK Sagulung
kemudian melempari POLSEK Sagulung dan melihat hal tersebut
Terdakwa ikut mengambil batu yang ada dihalaman depan POLSEK
Sagulung dengan menggunakan batu sebanyak 3 (tiga) kali hingga kaca
pecah “ Pendapat Penasehat Hukum Terdakwa;” batu diambil Terdakwa
dipergunakan untuk apa, tidak dijelaskan lebih lanjut Penuntut Umum
dalam dakwaannya”. Sedangkan menurut Penuntut Umum:” setelah Para
Buruh melempari POLSEK Sagulung maka Terdakwa ikut mengambil batu
dan melempari Kantor POLSEK Sagulung hingga kaca Kantor POLSEK
Sagulung pecah”; Penasehat Hukum dalam mengartikan jangan
Hal. 7 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.
dipenggal-penggal, karena kalimat tersebut merupakan
kesatuan/kelanjutan kalimat diawalparagraf.
f. Hal tersebut merupakan penafsiran hukum pidana secara gramafical (tata
bahasa), merupakan salah satu penafsiran hukum yang dapat diterima
selain penafsiran hukum secara analogi.
g. Putusan Sela Hakim Tingkat Pertama, buruh PT ikut bersama dengan
Terdakwa melakukan kekerasan terhadap orang atau barang, dimana
orang-orang tersebut sudah dijadikan Terdakwa; pertimbangan Hakim
Tingkat Pertama tersebut telah menyentuh materi pokok perkara.
Selanjutnya Penuntut Umum mengajukan keberatan dengan meminta :
Menerima perlawanan dan keberatan Jaksa/Penuntut Umum beralasan,
memerintahkan antara lain Pengadilan Negeri Batam melanjutkan
pemeriksaan perkara an. Terdakwa AMAN dengan dakwaan pertama pasal
170 (1) KUHPidana atau dakwaan kedua pasal 406 (1) KUHPidana;
Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan cermat dan seksama Berita Acara
Penyidikan, Berita Acara Sidang dan surat-surat dalam berkas perkara
No. 65/Pid.B/2012/PN.BTM, salinan putusan termaksud dan perlawanan (surat)
Jaksa/Penuntut Umum terhadap putusan termaksud, Pengadilan Tinggi berpendapat
sebagai berikut dibawah;
Menimbang, bahwa Terdakwa AMAN didakwa Jaksa/Penuntut Umum
melakukan tindak pidana sebagai berikut :
PERTAMA :
Secara terang-terangan dan secara bersama-sama menggunakan
kekerasan terhadap orang atau barang, sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam pasal 170 ayat (1) KUHPidana.
A t a u KEDUA :
Dengan sengaja dan secara melawan hukum menghancurkan, merusak,
membuat tidak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian milik orang lain, sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam pasal 406 ayat (1) KUHPidana.
Menimbang, bahwa pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama dalam
menjatuhkan putusan Sela adalah sebagai berikut dibawah :
Hal. 8 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum mendakwa Terdakwa dengan
dakwaan yang disusun secara alternatif berarti bahwa Jaksa Penuntut Umum telah
memberikan suatu tawaran ( offering) atau pilihan (choise) atau option untuk
mengambil mana diantara dakwaan yang diajukan dianggap paling tepat untuk
mempertanggung jawaban tindak pidana dari perbuatan Terdakwa;
Menimbang, bahwa dalam rumusan pasal 170 ayat (1) KUHP memiliki
ancaman hukuman paling lama selama 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan sedangkan
pasal 406 ayat (1) KUHP ancaman hukumannya paling lama selama 2 (dua) tahun 8
(delapan) bulan atau denda paling banyak sebesar Rp. 500,- (lima ratus rupiah);
Menimbang, bahwa sedangkan syarat yang harus diperhatikan dalam
menerapkan pasal 170 ayat (1) KUHP adalah:
1. Pelaku yang didakwakan harus lebih dari satu orang;
2. Pada saat melakukan perbuatannya dilakukan secara bersama-sama
dalam tenggang waktu yang hampir bersamaan dan dengan tenaga
bersama yang mengakibatkan rusaknya barang;
Menimbang, bahwa disamping hal tersebut diatas, ternyata dalam uraian
dakwaan Jaksa Penuntut Umum disebutkan bahwa Terdakwa telah mengambil batu
di depan Polsek Sagulung namun batu yang diambil Terdakwa tersebut tidak
diuraikan dipergunakan untuk apa dan lemparan batu terkena pada bagian apa pada
Kantor POLSEK Sagulung serta apakah batu tersebut dilempar secara bersama-
sama dengan lemparan batu yang dilakukan oleh Para Buruh tersebut, sehingga
dakwaan jaksa Penuntut Umum tersebut tidak cermat dan tidak teliti maka keberatan
Penasehat Hukum Terdakwa tersebut beralasan hukum dan oleh karenanya harus
dinyatakan diterima;
Menimbang, bahwa terhadap pertimbangan Hakim Tingkat pertama tersebut,
Pengadilan Tinggi mempertimbangkan sebagai dibawah:
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum secara tidak langsung telah
memilih dakwaan alternatif pertama, cq. Pasal 170 ayat (1) KUHPidana terhadap
perbuatan Terdakwa karena Jaksa Penuntut Umum melakukan penahanan terhadap
Terdakwa;
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum melakukan penahanan terhadap
Hal. 9 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.
Terdakwa bukanlah karena Jaksa Penuntut Umum telah (menentukan) pilihan
karena Jaksa Penuntut Umum berpendapat bahwa Terdakwa terbukti melakukan
tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 170 ayat (1) KUHPidana dengan
ancaman pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan;
Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan apakah dakwaan disusun
secara cermat, jelas dan lengkap sebagimana disyaratkan pasal 143 ayat (2) hurup b
KUHAP, hakim harus mempertimbangkan semua dakwaan alternatif dan bukan
langsung memilih salah salah 1 (satu) dakwaan termaksud. Hakim dalam memilih
dakwaan alternatif Terhadp tindak pidana yang dilakukan Terdakwa sehingga
Terdakwa (dapat) terbukti bersalah melakukan tindak pidana, adalah berdasarkan
pembuktian (pemeriksaan alat bukti) dipersidangan atau dengan kata lain sebelum
dilakukan pemeriksaan alat bukti terhadap terhadap tindak pidana yang didakwakan
(dakwaaan alternatif) terhadap Terdakwa, hakim belum/dan tidak dapat menentukan
pilihan terlebih dahulu terhadap salah 1 (satu) dakwaan alternatif yang dipandang
terbukti nanti;
Menimbang, bahwa selain dari pada itu, sebagaimana ditegaskan/dan
dijelaskan Jaksa Penuntut Umum dalam (surat) perlawanan: “……….., lalu Para
Buruh mengambil batu didepan POLSEK Sagulung, maupun disekitar POLSEK
Sagulung dan melihat hal tersebut, Terdakwa ikut mengambil batu yang ada di
halaman depan POLSEK Sagulung dengan menggunakan batu sebanyak 3 (tiga)
kali hingga kaca pecah dan seterusnya” (dapat) diartikan dengan kata kalimat “
setelah Para Buruh melempari POLSEK Sagulung, maka Terdakwa ikut mengambil
batu dan melempari Kantor POLSEK Sagulung hingga kaca Kantor POLSEK
Sagulung pecah dan seterusnya”, perkataan” menggunakan batu”, disini” disini
inclusive-berarti” ‘melemparkan batu”. Dengan demikian pengertian kata
“menggunakan batu” sehubungan dengan dakwaan Penuntut Umum telah
memenuhi penyusunan dakwaan secara cermat, jelas dan lengkap sebagaimana
disyaratkan pasal 143 ayat (2) hurup b KUHAP;
Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut diatas, putusan Sela
Pengadilan Negeri Batam No. 65/Pid.B/2012/PN.BTM tanggal 13 Maret 2012 an.
Terdakwa AMAN tidak dapat dipertahankan atau harus dibatalkan, dengan demikian
perlawanan Jaksa Penuntut Umum dapat diterima;
Hal. 10 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.
Menimbang, bahwa dengan dibatalkannya putusan termaksud, pemeriksaan
perkara aquo harus dilanjutkan sampai dengan putusan akhir;
Dan berhubung pemeriksaan perkara aquo belum selesai, biaya perkara ini
ditangguhkan sampai dengan putusan akhir;
Mengingat pasal 170 ayat (1) KUHPidana, pasal 406 ayat (1) KUHAP dan
pasal 143 ayat (2) hurup b KUHAP dan peraturan hukum yang bersangkutan;
M E N G A D I L I 1. Menerima perlawanan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum ;
2. Membatalkan putusan Sela Pengadilan Negeri Batam tanggal 13 Maret
2012 Nomor : 65/Pid.B/2012/PN.BTM atas nama Terdakwa AMAN;
M E N G A D I L I S E N D I R I :
• Memerintahkan Pengadilan Negeri Batam untuk melanjutkan pemeriksaan
perkara Nomor. 65/Pid.B/2012/PN.BTM 65/Pid.B/2012/PN.BTM atas nama
Terdakwa AMAN tersebut;
• Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir;
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim pada
Pengadilan Tinggi Pekanbaru pada hari SELASA tangggal 19 Juni 2012, oleh
kami : SOEKOSANTOSO, SH.,MH sebagai Hakim Ketua Majelis, HERU MULYONO ILWAN, SH.,MH dan Hi. A SANWARI HA, SH.,MH. masing-masing
sebagai Hakim Anggota dan putusan mana diucapkan dalam persidangan terbuka
untuk umum pada hari SENIN tanggal 25 Juni 2012 oleh Hakim Ketua Majelis
dengan didampingi oleh Hakim - Hakim Anggota tersebut dibantu SYAMSIAH, SH Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.
HAKIM – HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS HERU MULYONO ILWAN, SH.,MH SOEKOSANTOSO,SH.,MH.
Hi. A SANWARI HA, SH.,MH.
PANITERA PENGGANTI
SYAMSIAH, SH. Hal. 11 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.
Hal. 11 dari 11 hal. Put.No. 93/Pid.B/2012/PTR.