outline broadacasting, 2014

34
Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 0 Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

Upload: syarifudin-amq

Post on 22-Jan-2017

255 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 0

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

Page 2: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 1

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

OUTLINE PERKULIAHAN SEMESTER GENAP 2014

Mata kuliah

Komponen

Jurusan/Prodi

Program

Bobot

Semester/Tahun

Kode

:

:

:

:

:

:

:

Teknologi Broadcasting

Matakuliah Keahlian Berkarya

Komunikasi Penyiaran Islam

S1 (Sarjana)

2 SKS

VI/2014

Tek. Broac.

Nama

No. Hp/Home

Alamat

Email

Fakultas/Jurusan

:

:

:

:

:

Dr. Syarifudin, S.Sos.I., M.Sos.I 081343372180

Jl. Dr. H. Tarmizi Taher Kebun Cengkeh Batumerah

[email protected].

Dakwah dan Ushuluddin

I. Arti Penting Materi Kuliah

Broadcasting beasal dari bahasa Inggris artinya “penyiaran” Kata penyiaran

ini asal kata dari Siar artinya; menyiarkan meratakan ke manamana:

memberitahukan kepada masyarakat umum (melalui radio, surat kabar, dsb);

mengumumkan, menyebarkan, atau mempropagandakan (pendapat, paham,

agama. Sedangkan makna kata tersiar artinya telah diumumkan; telah dikabarkan

ke mana-nama; telah diterbitkan dan diseratakan telah tersebar ke mana-mana:

banyak siaran yang disiarkan (dalam berbagai media).

Kata broadcasting ini relevan dengan kata dakwah yang berasal dari bahasa

Arab da’a ( دع) , yad’u ( يدع ), da’watan ( دعوة ), yang berarti panggilan, seruan, dan

ajakan. Istilah ini sering diberi arti tabligh (menginformasikan), amr ma’ruf dan nahi

munkar (Mencegah perbuatan yang mengganggu dan merusak kenyamanan orang lain).1

Sedangkan makna dakwah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyiaran,

propaganda, penyiaran agama di kalangan masyarakat dan pengembangannya, seruan

untuk berprilaku baik, mempelajari, dan menyebarkan ajaran agama untuk mencegah

1Abu Khalid, Kamus Arab Indonesia (Surabaya: Fajar Mulya, 2001), h.156.

Page 3: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 2

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

terjadinya konflik yang dapat mengakibatkan orang lain teraniaya akibat perbuatan yang

tidak sesuai dengan prikemanusian dan prikeadilan.2

Arti penting mempelajari matakuliah ini secara umum untuk memberikan

wawasan cara penggunaan multimedia yang efektif dalam menyebarkan informasi

yang dapat mencerahkan umat di tengah penjajahan globalisasi kepada

mahasiswa. Melalui media broadcasting mahasisiwa diajarkan cara mendesain

berita-berita layanan sosial untuk mencegah pergerakan segala macam provokasi/

provokator, dan berita-berita yang dapat merusak pikiran, perasaan, dan

kenyamanan masyarakat dari berbagai macam berita negatif dari kaum fasiq.

Fasik yang dimaksudkan adalah narasumber yang sering memberikan berita

bohong, kurang lengkap, yang berpotensi merusak dan menyesatkan orang lain.

Matakuliah broadcasting yang sudah beroperasi tidak sesuai lagi dengan

UUD Pers karean kerap kali melanggar etika pers. Kondisi inilah sehingga

mahasiswa diajarkan teknik bradcasting yang berorientasi pada kemaslahatan

umat manusia. Selain itu dengan teknologi broadcasting mahasiswa diajarkan cara

memproteksi umat dari segala macam informasi kebohongan untuk mencegah,

melingdungi masyarakat dari penjajahan informasi negatif yang disebarkan di

media massa. Untuk menghindari korban fitnah dari orang fasiq Tuhan

memperingatkan dalam Al-Quran Surah Al-Hujurat(49): 6

Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman, jika ada informasi dari orang Fasik (asing)

membawa suatu berita, periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan

suatu musibah (konflik) kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya

yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Ayat Al-Quran ini memerintahkan untuk dipelajari di era modern ini karena

dewasa ini informasi sangat berlimpah dan tidak diketahui dari mana saja asalnya

2Meity Taqdir Qodratillah at.el, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. III; Balai Bahasa,

2008, h. 307.

Page 4: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 3

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

sehingga mahasiswa KPI IAIN Ambon perlu mempelajari multimedia

broadcasting agar memahami fungsi media dan tahu cara memanfaatkannya

untuk kebutuhan publikasi yang dapat mencerahkan manusia serta mencegah dari

berita-berita yang berpotensi merusak alam pikiran, perasaan, dan kenyamanan

orang lain. Motivasi matakuliah ini untuk menciptakan kondisi masyarakat yang

mengkonsumsi informasi atau berita-berita yang dapat meningkatkan kecerdasan

spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan social (jaringan/networking), dan

kecerdasan entrepreneurship. Kekuatan inilah yang perlu dimiliki oleh mahasiswa

KPI IAIN Ambon agar dapat berkompetisi di era globalisasi.

Selain itu arti penting mempelajari matakuliah ini adalah mahasiswa

diajarkan bagaimana menggunakan teknologi penyiaran untuk mencegah dan

mengimbangi berita yang dapat merusak pikiran masyarakat dari kebanyakan

prasangka (kecurigaan), dan purba-sangka itu tidak menguntung bagi manusia.

Dan dianjurkan janganlah mencari-cari keburukan/kesalahan orang dan janganlah

menggunjingkan satu sama lain karena akan menimbulkan konflik yang dapat

menelan korban jiwa dan harta bagi manusia. Hal ini Tuhan berpesan dalam Al-

Quran Surah Al-Hujurat (49): 12.

Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan),

karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari

keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah

seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah

mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Dari sumber Al-Quran tersebut maka urgensi mahasiswa Komunikasi

Penyiaran Islam perlu mempelajari multimedia broadcasting agar dapat

memahami, menjelaskan dan mampu memilih kata dan kalimat yang dapat

Page 5: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 4

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

mencerahkan masyarakat melalui kemasan teknologi informasi dakwah dan

komunikasi.

Perkebangan broadcasting telah berkembangan pesat tetapi tayangannya

kerap kali kurang mencerahkan masyarakat tetapi kerap kali digunakan sebagai

alat memfitnah, gibah, dan menceritakan kejelekan orang lain sehingga perlu

mahasiswa mempelajari multimedia yang sehat sebagai fasilitas untuk

mencerdasakan masyarakat dengan kemasan informasi yang dapat mencerdasakan

budipekerti masyarakat sesuai dengan visi dan misi IAIN Ambon.

Mempelajari matakuliah broadcasting ini mahasiswa akan diajarkan

teknologi broadcasting bidang pertelevisian. Adapun materi yang akan dijarkan

adalah teknik presenter, teknik penggunaan kamera panasonic MD 10000

video/film, dan teknik videografi. Bidang broadcasting yang dikembangan oleh

Fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon merupakan salah satu

infrastruktur sistem informasi untuk memudahkan mahasiswa menyebarkan

informasi melalui media broadcasting (penyiaran) televisi, radio, HT, telepon/hp,

surat kabar majalah, adalah bentu-bentuk broadcasting. Pengetahuan ini

dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai media penunjang untuk publikasi informasi

yang dapat mencerahkan masyarakat. Inilah arti penting mahasiswa KPI diajarkan

media broadcasting.

II. Standar Kompetensi

Mahasiswa memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang dasar-dasar

penggunaan kamera Panasonic MD 10000 yang akan digunakan sebagai fasilitas

penyebaran Informasi yang mengandung spirit pencerahan. Selain itu mahasiswa

memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan social

(jaringan/networking), dan kecerdasan entrepreneurship.

III. Kompetensi

a. Mahasiswa mampu mendeskripsikan strategi publikasi di dunia

Broadcasting khususnya di dunia audio dan visual sebagai pelengkap

penalaran mahasiswa dalam eksistensinya sebagai intelektual.

Page 6: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 5

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

b. Mahasiswa memiliki paradigma (wawasan) teknologi broadcasting secara

komprehensip dengan pendekatan integral di dalam menyikapi penyebaran

informasi yang cenderung merusak alam pikiran masyarakat dari ketidak

beraturan menuju keteraturan.

c. Mahasiswa memiliki kemampuan akademik secara personal yang

unsurnya ia Amanah(Tanggung jawab), Siddieq(jujur), Fathanah (cerdas),

dan Tablig (pandai menyebarkan informasi). Karakter mahasiswa ini yang

akan dibentuk untuk mencetak mahasiswa yang memiliki kecerdasan

spiritual, Intelektual, Sosial, Estetika dan entrepreneurship. Profesional

menyebarkan Informasi lewat media broadcasting (Penyiaran) radio,

televisi dan koran.

IV. Indikator Hasil Belajar

1. Mahasiswa dapat menyebutkan model pengabilan gambar dalam dunia

pertelevisian baik secara verbal dan non verbal (tertulis maupun lisan)

konsep-konsep penyiaran (broadcasting) yang dapat mencerahkan sesuai

kebutuhan masyarakat.

2. Mahasiswa mampu menalar secara empati pergerakan informasi yang

tersebar di tengah masyarakat yang cenderung dapat merusak alam pikiran

masyarakat yang berpotensi berbahaya bagi kemaslahatan umat manusia.

3. Mahasiswa mampu membuat konsep publikasi penyiaran Islam, mampu

menggunakan kamera Panasonic MD 10000, serta mampu berkomunikasi

secara baik, ilmiah, logis, kritis, dan memiliki metodologi berpikir yang

sistematis. Selain itu mampu menawarkan alternatif spirit pencerahan yang

solutif dengan menggunakan media broadcasting.

V. Materi Pokok

1. Teori Dakwah dan Komunikasi.

2. Materi tentang pembuatan screep (konsep penyiaran mulai dari

pembukaan sampai dengan penutup). Pada media pertelevisian dengan

durasi yang telah ditentukan yang mengandung unsur kecerdasan

Page 7: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 6

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan social (jaringan/

networking), dan kecerdasan entrepreneurship.

3. Teknik penggunaan kamera video dan materi tentang komposisi

pengambilan gambar yang sesuai dengan standar broadcasting.

VI. Strategi Pembelajaran

Untuk mencapai proses pembelajaran itu, matakuliah estetika berdakwah ini

menggunaan sejumlah strategi, Pertama: materi presentasi hasil analisis teks

berkelompok, Kedua: pemberian tugas-tugas (home work) yang menekankan

aspek penguasaan materi pada mahasiswa, Ketiga: tugas-tugas yang menekankan

aspek produk studi, yaitu: pembuatan makalah secara individual untuk melatih

mahasiswa menulis secara sistematis, Keempat: tugas-tugas yang menekankan

aspek motorik, apektif, dan kognitif proses studi, yaitu keaktifan dalam diskusi

grup kecil/besar dengan berbagai strategi, seperti Reading guide, Power of two,

Point counter point, Information search, Active sharing, Question students have,

Everyone is a teacher here, bola salju. Dari strategi tersebut disesuaikan dengan

materi dari pertemuan ke pertemuan. Semua strategi itu saling bersinergis untuk

memperkuat cara pencapaian tujuan pembelajaran yang dimaksud.

VII. Integrasi Interkoneksi

1. Matakuliah pendukung: Al-Quran dan Hadis, Komunikasi Antar Budaya

Antropologi Sosial.

2. Sosiologi Kebudayaan, Islam dan Struktur sosial, fenomena sosial,

kapita seleksi masalah sosial.

3. Teknologi Sistem Informasi, Manajemen Sistem Informasi dan Media

Massa.

Page 8: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 7

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

VIII. Referensi (Bacaan)

Kecerdasan kemampuan berdakwah sangat ditentukan pada bahan bacaan,

semakin banyak bacaan semakin baik informasi yang anda sampaikan kepada

objek dakwah. Begitupula sebaliknya semakin sedikit bacaan anda semakin

sedikitpula informasi yang anda akan didapatkan oleh objek dakwah (audiens).

Carli Biagi, Effect Media Broadcasting Cet. I; Bandung: Media Komputindo

2010.

Asep Muhyidin dan Agus Ahmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah Cet.

Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Deddy Mulyana, Komunikasi efektif Cet. II; Bandung: Rosdakarya, 2007.

Syarifudin, Broadcasting Dakwah Cet. I; Ambon, University Press IAIN Ambon,

2012.

Syarifudin, Metode Dakwah Kontemporer Cet. I; Ambon, University Press IAIN

Ambon, 2009.

Syarifudin, Sistem Informasi Dakwah, Cet. I; Makassar, University Press UIN

Alauddin, 2009.

Sott Snair, Motivational Leadership: Surefire Strategies for encouraging

coorperation Cet. I; Jakarta: Prenada Media Group, 2008.

IX. Penilaian Dosen pada Mahasiswa.

Perkuliahan broadcasting ini bagi mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam

dan konsentrasi Jurnalistik memiliki peran strategis karena media memiliki

kekuatan untuk membantu para mubalig (jurnalis) dalam menyapaikan pesan-

pesan pencerahan pada masyarakat yang sakit menuju sehat.

1. Akhlaq 20%

2. Keaktifan dalam kelas 10 %

2. Kehadiran 10 %

2. Ujian Pertengahan Semester 20 %

3. Ujian Akhir Semester 20 %

4. Tugas Makalah 20 % +

Jumlah 100 %

Page 9: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 8

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

X. Peta konsep Teknologi Broadcasting.

MENENTUKAN DURASI WAKTU

SUMBER INFORMASI AL-QURAN DAN SUNNAH (AYAT QAULIAH & AYAT

KAUNIAH)

IDE PENCERAHAN

MEMBUAT KONSEP

MENJELASKAN SUBTANSI KONSEP

MENENTUKAN KALIMAT

TEKNIK PUBLIKASI Komputer Grafis Kamera Video

KOMPUTER VIDEOGRAFI

KEMASAN FILM

CD (COMPAC DISK)

Master Film

Televisi

Perubahan Pola Pikir Masyarakat menuju

pemikiran yang memiliki ketahanan

Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq.

Page 10: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 9

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

XI. Desain Perkuliahan.

Pertemuan Materi Penanggung Jawab

1 Kontrak Belajar Dosen dan Mahasiswa

2 Sumber Informasi Al-Quran dan Sunnah(Ayat Qauliah & Ayat Kauniah).

Dosen dan Mahasiswa

3 Sejarah broadcasting Dosen dan Mahasiswa

4 Membuat Konsep: 1. Ma’ani (Kecerdasan Memaknai berita) 2. Bayani (Kecerdasan Menjelaskan berita) 3. Ba’di (Kecerdasan Memilih Kalimat untuk

mengkomunikasikan dan membahasakan sesuai daya nalar Audiens).

Dosen dan Mahasiswa

5 Menjelaskan subtansi Konsep: 1. Konsep Pemikiran (kognitif) 2. Konsep Empati (Afektif) 3. Konsep Aksyen (Prilaku/Psikomotorik)

Dosen dan Mahasiswa

6 Pemilihan Kalimat yang dapat memacu emosi audiens: 1. Kalimat yang dicernah oleh pemikiran 2. Kalimat yang dicernah oleh perasaan 3. Kalimat yang dicernah oleh Style/gaya.

Dosen dan Mahasiswa

7 Menentukan Durasi Waktu: Dosen dan Mahasiswa

8 Jenis Teknologi Broadcasting: Radio, Televisi Dosen dan Mahasiswa

9 Ujian pertengahan semester Mahasiswa

10 Teknik Pengambilan Gambar: 1. Komposisi 2. Pencahayaan 3. Emosi (Kognitif, Afektif, Psikomotorik)

Dosen dan Mahasiswa

11 Teknik Mentransver fil ke komputer grafis Dosen dan Mahasiswa

12 Editing Videografi Dosen dan Mahasiswa

13 Desain Cover Kemasan Dosen dan Mahasiswa

14 Praktek Broadcasting dan Videografi serta pembuatan Membuat CD

Dosen dan Mahasiswa

15 Mengenal Struktur dan daya Nalar Masyarakat Dosen dan Mahasiswa

16 Mengenal Struktur dan daya Nalar Masyarakat Dosen dan Mahasiswa

Ujian Akhir Semester Mahasiswa XII. Tugas Lepas.

BAHAN BACAAN MATAKULIAH

Page 11: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 10

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

BROADCASTING

A. Sejarah Broadcasting (Penyiaran) Indonesia

Tahun 1925, pada masa pemerintahan Hindia Belanda Prof. Komans dan

Dr. De Groot berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun

radio di Malabar, Jawa Barat. Kejadian ini kemudian diikuti dengan berdirinya

Batavia Radio Vereniging dan Nirom. Tahun 1930 amatir radio di Indonesia telah

membentuk organisasi yang menamakan dirinya NIVERA (Nederland Indische

Vereniging Radio Amateur) yang merupakan organisasi amatir radio pertama di

Indonesia. Berdirinya organisasi ini disahkan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Masa penjajahan Jepang tidak banyak catatan kegiatan amatir radio yang

dapat dihimpun. Kegiatan radio dilarang oleh pemerintahan jajahan Jepang namun

banyak di antaranya yang melakukan kegiatannya dibawah tanah secara

sembunyi-sembunyi dalam upaya mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tahun 1945 tercatat seorang amatir radio bernama Gunawan berhasil

menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan indonesia dengan menggunakan

perangkat pemancar radio sederhana buatan sendir. Tindakan itu sangat dihargai

oleh Pemerintah Indonesia. Radio milik gunawan menjadi benda yang tidak

ternilai harganya bagi sejarah perjuangan kemerdekaan Imdonesia dan sekarang

disimpan di Museum Nasional Indonesia.

Akhir tahun 1945 sudah ada organisaasi yang menamakan dirinya PRAI

(Persatoean Radio Amatir Indonesia). Dan pada periode tahun 1945 banyak para

amatir radio muda yang membuat sendiri perangkat radio transceiver yang

dipakai untuk berkomunikasi antar Pulau Jawa dan Sumatera tempat pemerintah

semantar RI berada.

Antara tahun 1945 sampai dengan tahun 1950 amatir radio juga banyak

berperan sebagai radio laskar. Periode tahun 1950 hingga 1952 amatir Indonesia

membentuk PARI (Persatuan Amatir Radio Indonesia). Namun pada tahun 1952,

pemerintah yang mulai reprensif mengeluarkan ketentuan bahwa pemancar radio

amatir dilarang mengudara kecuali pemancar radio milik pemerintah dan bagi

stasiun yang melanggar dikenakan sanksi subverdif. Kegiatan amatir radio

terpaksa dibekukan pada kurun waktu antara tahun 1952-1965. Pembekuan

tersebut diperkuat dengan UU No. 5 tahun 1964 yang mengenakan sanksi

terhadap mereka yang memiliki radio pemancar tanpa seijin pihak yang

berwenang. Namun ditahun 1966, seiring dengan runtuhnya Orde Lama, antusias

amatir radio untuk mulai mengudara kembali tidak dapat dibendung lagi.

Tahun 1966 mengudara radio Ampera yang merupakan sarana perjuangan

persatuan-persatuan aksi dalam perjuangan Orde Baru. Muncul pula berbagai

stasiun radio laskar Ampera dan stasiun radio lainnya yang melakukan kegiatan

penyiaran. Stasiun-stasiun radio tersebut menamakan dirinya sebagai radio amatir.

Peda periode tahun 1966-1967,diberbagai daerah terbentuklah organisasi-

organisasi amatir radio. Pada 9 Juli 1968, berdirilah Organisasi Radio Amatir

Republik Indonesia (ORARI).

R R I

Page 12: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 11

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

Rapat yang dihadiri para tokoh yang sebelumnya aktifmengoperasikan

beberapa stasiun radio Jepang sepakat mendirikan Radio Republik Indonesia

(RRI) pada tanggal 11 September 1945 di enam kota. Rapat juga sepakat memilih

Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Selain

itu, rapat juga menghasilkan siatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan piagam

11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi Rri tang

kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI yang antara lain merefleksikan

komitmen RRI untuk bersikap netral untuk tidak memihak kepada salah satu

aliran, keyakinan, partai, atau golongan.

Dewasa ini, stasiun RRI mempunyai 52 stasiun penyiaran dan stasiun

penyiaran khusus yang ditujukan keluar negeri dalam 10 bahasa. Kecuali di

Jakarta, RRI di daerah hampir selulurhnya menyelenggarakan siaran dalam 3

program yaitu Program Daerah yang menlayani segmen masyarakat yang luas

sampai pedesaan. Program Kota (Pro II) yang melayani masyarakat di perkotaan

dan Program III (Pro III) yang menyajikan Berita dan Informasi (News Chanel)

kepada masyarakat luas.

Televisi

Siaran televisi di indonesia di,ulai pada tahun 1962 saat TVRI

menayangkan secara langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia

ke-17 pada 17 Agustus 1962. Siaran itu masih terhitung siaran percobaab. Siaran

resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan

secara langsung upacara pembukaan Asean Games IV dari stadion utama Gelora

Bung Karno.

Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI

dipergunakan sebagai panggilan stasiun (stasiun call) hingga sekarang. Selama

tahun 1962-1963 TVRI berada diudara rata-rata satu jam sehari dengan segala

kesederhanaannya.

Sejalan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat Indonesia

yang tersebar diberbagai wilayah agar dapat menerima siaran televisi, maka pada

tanggal 16 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan penggunaan saatelit

Palapa untuk telekomunikasi dan siaran televisi. Dalam perkembangannya, satelit

Palapa A sebagai generasi pertama diganti dengan Palapa A2, selanjutnya Palapa

B. Palapa B2, B2P, B2R dan Palapa B4 diluncurkan tahun 1922.

TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan pada saat itu, kini

siarannya sudah dapat menjangkau semua rakyat Indonesia yang berjumlah sekitar

210 juta jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapatkan saingan siaran televisi

lainnya, yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial.

Secara berturut-turut berdiri stasiun televisi, Surya Citra Televisi (SCTV),

Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), Indosiar, TV7,

Lativi, Metro TV, JakTV, Bali TV, dan lain-lain.

Setelah Undang-undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah

televisi baru di Indonesia diperkirakan akan terus bermunculan, khususnya di

daerah, yang terbagi kedalam empat kategori yaitu televisi publik, swasta,

berlangganan dan komunitas. Hingga Juli 2002, jumlah orang yang memiliki

Page 13: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 12

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

pesawat televisi di Indonesia mencapai 25 juta. Kini penonton televisi Indonesia

benar-benar memiliki banyak pilihan untuk menikmati berbagai program televisi.

Televisi merupakan medium favorit bagi para pemasang iklan di

Indonesia. Media televisi merupakan industri yang padat modal, padat teknologi,

dan padat sumber daya manusia. Namun sayangnya kemunculan berbagai stasiun

televisi di Indonesia tidak diimbangkan dengan tersedianya sumber daya manusia

yang memadai. Pada umumnya televisi dibangun tanpa pengetahuan pertelevisian

yang memadai dan hanya berdasarkan semangat dan modal yang besar saja. [1]

Satu hal yang perlu diingat, meskipun 11 stasiun televisi sudah beroperasi,

tetapi televisi siaran tidak akan pernah menggeser kedudukan radio siaran, karena

radio siaran memiliki karakteristik tersendiri. Televisi siaran dan Radio siaran,

juga media lainnya berperan saling mengisi. Televisi siaran hanya menggeser

radio siaran dalam porsi iklan.

1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan

Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran

Publik RRI;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran

Publik TVRI;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2005 tentang Pedoman Kegiatan

Peliputan Lembaga Penyiaran Asing;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan

Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tentang Penyelenggaraan Penyiaran

Lembaga Penyiaran Komunitas;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran

Berlangganan;

8. Peraturan Menteri Kominfo No.17 /P/M.KOMINFO/6/2006 tentang Tata

Cara Penyesuaian Izin Penyelenggaraan Penyiaran;

9. Peraturan Menteri Kominfo No.28/P/M.KOMINFO/9/2008 tentang Tata

Cara dan Persyaratan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran;

10. Peraturan Menteri Kominfo No.39/P./M.KOMINFO/12/2008 tentang

Daerah Ekonomi Maju dan Daerah Ekonomi Kurang Maju Dalam

Penyelenggaraan Penyiaran;

11. Surat Edaran Menteri Kominfo Nomor 02/SE/M.KOMINFO/3/2006 tentang

Pelaporan Keberadaan LPP, LPS, LPK dan LPB.

Page 14: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 13

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

PENGETAHUAN DASAR MEDIA BROADCASTING

Penyiaran adalah: Pancaran melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi

dengan sinyal yang mampu diterima di telinga atau didengar dan dilihat oleh

publik.

(Chester, Garrison, Willis dalam buku “Television and Radio”) Penyiaran

merupakan bentuk pengiriman pesan melalui media televisi atau radio dengan

tidak dikontrol secara teknik oleh penerima. (Sullivan, Hartley, Saunders,

Montgomery, Fiske dalam buku “Key Concept in Communication and Cultural

Studies”)

A. Sekilas Sejarah Penyiaran

Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan siaran radio dan siaran televisi

serta perkembangan teknologi informasi secara singkat:

1887 – Hertz seorang ahli fisika Jerman berhasil mengirim & menerima

gelombang radio

1895 – Komunikasi radio tanpa kabel ditemukan oleh Marconi (Italia)

1896 – Tabung sinar kathode ditemukan oleh F. Braun (Jerman)

1920 – Ahli teknik bernama Frank Conrad (USA) membangun pemancar radio

1922 – Siaran radio dimulai di Amerika, Perancis, Cina, Jerman dan Uni Soviet

1923 – Vladimir Katejev Zworykin berhasil menciptakan sistem televisi elektris

1924 – Percobaan untuk televisi dilakukan oleh J.L. Baird (Inggris)

1926 – NBC (USA) berdiri dan membangun sistem radio jaringan

1927 – CBS (USA) berdiri

1929 – Siaran Percobaan BBC (Inggris)

1936 – Siaran TV dimulai oleh BBC (Inggris)

1939 – Percobaan siaran TV dimulai di Jepang (NHK)

1951 – Percobaan siaran TV berwarna di Amerika Serikat

1954 – Amerika menetapkan sistem siaran TV berwarna (NTSC)

1957 – Percobaan siaran TV berwarna oleh NHK

1960 – Siaran TV berwarna sistem NTSC dimulai di NHK

1965 – Siaran televisi dimulai di Indonesia (ASEAN games)

1967 – Siaran TV berwarna sistem PAL dimulai di Inggris, Jerman Barat,

Belanda.

1967 – Siaran TV berwarna sistem SECAM dimulai di Perancis dan Uni Soviet

1969 – Apollo 11 (USA) berhasil mengirim gambar bulan yang berwarna

1976 – Satelit Palapa diluncurkan (Indonesia)

1977 – Siaran TV berwarna dimulai di Indonesia (sistem PAL)

2000 – Siaran TV digital dimulai di Amerika

2001 – Siaran TV satelit digital dimulai di Jepang

2003 – Siaran TV lewat pemancar di darat UHF/VHF dimulai di Jepang

Sejarah media penyiaran dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sejarah

media penyiaran sebagai penemuan teknologi dan sejarah media penyiaran

sebagai suatu industri. Sejarah media penyiaran sebagai penemuan teknologi

Page 15: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 14

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

berawal dari ditemukannya radio oleh para ahli teknik di Eropa dan Amerika.

Sejarah media penyiaran sebagai suatu industri dimulai di Amerika.

B. Perkembangan Penyiaran Radio

Industri penyiaran radio diawali oleh David Sarnoff yang mendirikan

perusahaan pembuat pesawat radio sistem AM yang bernama RCA atau Radio

Corporation of America. Liputan kegiatan Pemilu pada tahun 1920 oleh Radio

KDKA (USA) dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan

teratur kepada masyarakat. Radio KDKA adalah stasiun penyiaran radio yang

berizin komersial yang didirikan oleh Frank Conrad.

Perkembangan industri penyiaran radio FM dimulai ketika pertengahan

tahun 1933, Edwin Howard Armstrong dari Universitas Columbia berhasil

menemukan frekuensi modulasi (FM), frekuensi yang jauh lebih tinggi dari

penyiaran radio AM (yaitu dari 88 sampai 108 MHz). Armstrong kemudian

mendemonstrasikan penemuannya kepada David Sarnoff. Namun RCA ternyata

lebih tertarik untuk mengembangkan televisi. Armstrong kemudian menjualnya

kepada beberapa perusahaan lainnya. Pengembangan radio FM sempat tertunda

karena meletusnya Perang Dunia ke 2 dan kalangan industri yang lebih tertarik

mengembangkan televisi.

Keuntungan FM dari AM adalah :

1. Dapat menghilangkan “interference” (gangguan, percampuran) yang

disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik.

2. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga yang sensitif.

3. Hasil audio yang lebih jernih, lebih dinamis dan noise yang rendah.

Prinsip dasar penyiaran radio FM adalah proses berubahnya suara penyiar

menjadi sinyal listrik dengan menggunakan mikrofon yang kemudian digabung

dengan sinyal pembawa frekuensi tinggi dan disiarkan ke radio penerima. Radio

penerima menyaring sinyal pembawa tersebut dan menciptakan sinyal analog

elektrik original, yang diubah oleh speaker menjadi energi suara.

Cakupan penyiaran FM dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak

pemancar, maka FM lebih cocok untuk masyarakat di pusat kota daripada

masyarakat di pedesaan.

FCC (Federal Communications Commision) memberikan wewenang operasional

bisnis bagi penyiaran radio FM pada tahun 1941. Menjelang tahun 1947, hampir

1000 stasiun penyiaran radio FM diberikan izin atau melebihi jumlah stasiun

penyiaran radio AM. Tetapi penyiaran radio FM pada masa itu mengalami

beberapa masalah besar, permasalahan itu sebagai berikut:

1. Tidak bisa didengar melalui penerima penyiaran AM tanpa pengubah khusus

dan program AM tidak bisa diterima oleh perangkat radio FM. Hal ini

berarti pendengar penyiaran radio FM hanya terbatas pada mereka yang

membeli perangkat radio baru. Pada tahun 1947 perangkat penerima FM

pada radio AM yang tidak mahal muncul di pasaran.

Page 16: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 15

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

2. Masalah pembuatan program FM dan dukungan iklan. Penyiaran radio FM

tidak bisa menarik jumlah pendengar yang besar kecuali menawarkan

program yang berbeda. Namun, penyiaran radio tidak bisa menarik iklan

untuk membiayai program semacam itu kecuali telah memiliki pendengar.

Beberapa industri penyiaran berusaha memecahkan dilema itu dengan

menjiplak program penyiaran radio AM untuk penyiaran radio FM mereka.

Tapi pemilik stasiun penyiaran radio FM independen merasa keberatan

dengan praktik semacam itu karena akan menghalangi perkembangan

penyiaran radio FM.

3. Tidak adanya kontrol tuning otomatis dan buruknya kualitas perangkat

murah penerima penyiaran radio FM membuat kecewa banyak pendengar.

4. Penyiaran radio FM mendapatkan persaingan yang keras dari penyiaran

radio AM yang sudah mengakar.

C. Sejarah Penyiaran Radio Di Indonesia

Perkembangan penyiaran radio di Indonesia diawali pada masa

pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1925 oleh Prof. Komans dan Dr. De

Groot yang berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun

relai di Malabar, Jawa Barat. Peristiwa ini kemudian diikuti dengan berdirinya

Batavia Radio Vereniging dan NIROM. Penyiaran radio di Indonesia dimulai

dengan berkembangnya radio amatir yang menggunakan perangkat pemancar

radio sederhana yang mudah dirakit. Tahun 1945, Gunawan berhasil menyiarkan

naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat

pemancar radio sederhana buatan sendiri. Pada tahun 1966, mengudara radio

Ampera yang merupakan sarana perjuangan kesatuan-kesatuan aksi dalam

perjuangan orde baru.

Pada tanggal 11 September 1945, rapat yang dihadiri oleh para tokoh yang

sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang sepakat

mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI). Rapat juga sepakat memilih Dokter

Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.

D. Sifat Media Penyiaran

Media penyiaran sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan

sifat yang berbeda dengan media massa lainnya, bahkan diantara sesama media

penyiaran, misalnya antara radio dan televisi, terdapat berbagai perbedaan sifat.

JENIS MEDIA SIFAT

Media Cetak

- dapat dibaca, dimana dan kapan saja

- dapat dibaca berulang-ulang

- daya rangsang rendah

- pengolahan bisa mekanik, bisa elektris

- biaya relatif rendah

- daya jangkau terbatas

Page 17: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 16

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

Radio

- dapat didengar bila siaran

- dapat didengar kembali bila diputar

kembali

- daya rangsang rendah

- elektris

- relatif murah

- daya jangkau besar

Televisi

- dapat didengar dan dilihat bila ada siaran

- dapat dilihat dan didengar kembali, bila

diputar kembali

- daya rangsang sangat tinggi

- elektris

- sangat mahal

- daya jangkau besar

Televisi dan radio dapat dikelompokkan sebagai media yang menguasai

ruang tetapi tidak menguasai waktu, sedangkan media cetak menguasai waktu

tetapi tidak menguasai ruang. Artinya siaran dari media televisi atau radio dapat

diterima dimana saja dalam jangkauan pancarannya (menguasai ruang) tetapi

siarannya tidak dapat dilihat kembali. Media cetak untuk sampai kepada

pembacanya memerlukan waktu (tidak menguasai ruang) tetapi dapat dibaca

kapan saja dan dapat diulang-ulang (menguasai waktu). Perbedaan sifat inilah

yang menyebabkan adanya jurnalistik televisi, jurnalistik radio dan juga

jurnalistik cetak, namun semuanya tetap tunduk pada ilmu induknya yaitu ilmu

komunikasi.

Penyelenggaraan media penyiaran mempunyai kaitan erat dengan spektrum

frekuensi radio dan orbit satelit geostasioner yang merupakan sumber daya alam

yang terbatas sehingga pemanfaatannya perlu diatur secara efektif dan efisien.

Siaran adalah rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar,atau suara dan gambar

atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak,

yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. (menurut Undang-undang

No 32 tahun 2002 tentang Penyiaran)

Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana

pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan

menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang

elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel, dan atau lainnya untuk

dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat

penerima siaran. (menurut Undang-undang No 32 tahun 2002 tentang Penyiaran)

Menurut definisi tersebut, terdapat lima syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk

dapat terjadinya penyiaran. Kelima syarat tersebut adalah :

1. Spektrum frekuensi radio

2. Sarana pemancaran/transmisi

3. Adanya siaran (program atau acara)

4. Adanya perangkat penerima siaran (receiver)

Page 18: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 17

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

5. Dapat diterima secara serentak/bersamaan

E. Spektrum Frekuensi Radio

Spektrum frekuensi radio adalah kumpulan pita frekuensi radio yang

berbentuk gelombang elektromagnetik serta memiliki lebar tertentu. Spektrum

frekuensi radio terdiri atas kanal frekuensi radio yang merupakan satuan terkecil

dari spektrum frekuensi radio yang ditetapkan untuk suatu stasiun radio. Secara

umum, frekuensi dapat didefinisikan sebagai jumlah pengulangan getaran dalam

satu detik yang dihitung dalam satuan cycle atau Hertz.

Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat telah menghasilkan

berbagai macam peralatan komunikasi yang sangat membutuhkan frekuensi agar

dapat digunakan untuk melakukan komunikasi. Untuk itulah frekuensi harus

dibagi-bagi atau dikelompokkan berdasarkan tipe atau jenis dan kebutuhan

peralatan itu. Pembagian frekuensi ditetapkan oleh sebuah badan internasional

agar berlaku secara global-universal dan berlaku di seluruh dunia.

10 – 30 KHz : very low frequency (VLF)

30 – 300 KHz : low frequency (LF)

300 – 3000 KHz : high frequency (HF)

3000 – 30.000 KHz : very high frequency (VHF)

30 – 300 MHz : ultra high frequency (UHF)

300 – 3000 MHz : super high frequency (SHF)

3000 – 30.000 MHz : extremely high frequency (EHF)

Blok frekuensi itu kemudian dibagi lagi menjadi bagian-bagian frekuensi

yang lebih kecil yang dinamakan saluran atau kanal frekuensi (channel) yang

digunakan suatu stasiun untuk melakukan penyiaran. Kanal frekuensi merupakan

satuan terkecil dari spektrum frekuensi yang ditetapkan untuk suatu stasiun

penyiaran. Kekuatan dan daya jangkau stasiun penyiaran ini sangat ditentukan

oleh ukuran saluran frekuensinya dan posisi saluran tersebut pada spektrum

frekuensi. Sebagai gambaran kapasitas saluran frekuensi untuk kebutuhan

komunikasi melalui telepon sudah cukup baik dengan menggunakan frekuensi

300 – 2700 Hz. Dengan kapasitas frekuensi sebesar ini, suara lawan bicara

melalui telepon sudah jelas terdengar. Kebutuhan frekuensi untuk penyiaran radio

lebih tinggi lagi. Suara yang dikeluarkan radio tidak cukup untuk hanya sekedar

bisa didengar tetapi memerlukan juga aspek keindahan suara. Di Indonesia,

pengaturan frekuensi dikelola oleh Departemen Perhubungan (Direktorat

Frekuensi Radio dan Orbit Satelit, Ditjen Postel).

Dalam mendirikan stasiun penyiaran, frekuensi merupakan hal yang sangat

penting dalam dunia penyiaran, sebab betapapun hebatnya suatu program siaran,

tanpa diikuti kualitas yang bagus pada perambatan gelombang elektromagnetik

yang membawa sinyal gambar atau suara maka akan sulit menjaring audien yang

banyak. Selain itu perencanaan yang matang untuk mendirikan stasiun penyiaran

antara lain : memperkirakan tinggi menara yang harus dibangun, mengukur

ketinggian permukaan tanah, jenis antena, dan kekuatan pemancar.

Dalam penyiaran televisi, terdapat tiga standar sistem penyiaran yaitu :

Page 19: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 18

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

1. NTSC (National Television Standards Committee) digunakan di Amerika

Serikat, Kanada, Jepang, Korea dan Meksiko.

2. PAL (Phase Alternating by Line) digunakan di sebagian Asia termasuk

Indonesia, Australia, Cina, Amerika Selatan, dan sebagian Eropa.

3. SECAM (Sequential Couleur avec Memoire) digunakan di Perancis, Asia

tengah dan beberapa negara Afrika.

Perbedaan kebijakan standar sistem penyiaran ini terjadi karena :

a) Jumlah bingkai gambar per detik (fps) yang digunakan Dalam kelompok

PAL dan SECAM menetapkan standar fps (frame per second) sebanyak

25, sementara kelompok NTSC menetapkan sebanyak 30. Penetapan ini

berdasarkan patokan tingkat arus listrik rumah tangga.

b) Jumlah garis pada setiap frame-nya Kelompok PAL dan SECAM

menetapkan sebanyak 825 garis per detik, sedangkan kelompok NTSC

menetapkan 525 garis per detik. Faktor ini cukup mempengaruhi tingkat

resolusi gambar.

c) Jumlah frekuensi yang digunakan Kelompok PAL dan SECAM

menetapkan lebar pita frekuensi (bandwidth) sebesar 7 MHz dan lebar pita

frekuensi sebesar 6 MHz. Tentang ketetapan lebar pita frekuensi ini,

cenderung lebih mudah berubah-ubah, bahkan di setiap negara memiliki

kebijakan yang berbeda tergantung dari kebutuhan.

PERUBAHAN PRODUKSI PROGRAM

MEDIA BROADCASTING

A. Sistem Siaran

Secara garis besar acara televisi dapat dibagi dua kelompok yaitu siaran

langsung dan siaran rekaman. Siaran langsung mengutamakan sifat aktualitas

seperti olahraga, rapat-rapat yang bersifat besar dan aktual. Untuk siaran rekaman

seperti drama, dokumenter, acara pendidikan adalah acara yang gambar dan

suaranya diedit lebih dahulu. Awalnya siaran langsung melewati jaringan telepon

atau gelombang mikro sehingga mutunya kurang memadai. Saat ini siaran

langsung menggunakan teknologi komunikasi yang canggih seperti satelit,

jaringan serat optik, jaringan internet dan sebagainya. Berkat kemajuan teknologi

digital yaitu semi konduktor, teknologi komputer, teknologi perangkat lunak dan

lain-lainnya memungkinkan terwujudnya komunikasi yang berkapasitas besar,

berkecepatan tinggi serta bermutu tinggi dan dapat dipancarkan dari jarak yang

sangat jauh.

B. Sistem rekaman

Page 20: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 19

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

Cara menyimpan atau merekam suara dan gambar saat ini mengalami

perubahan yang besar. Dahulu suara direkam pada piringan hitam, kaset, demikian

juga untuk gambar direkam dalam kaset, tetapi saat ini suara dan gambar disimpan

dalam bentuk CD (compact disk) atau dalam HD (hard disk).

C. Sistem editing

Cara editing sinyal gambar dan sinyal suara semenjak diketemukan sistem

penyimpanan dengan CD serta hard disk, sistem editing menjadi sangat mudah

dan tidak mengalami penurunan mutu gambar atau suara. Faktor inilah salah satu

yang menyebabkan teknologi digital menjadi unggul. Untuk sinyal gambar sistem

editing ini populer dengan sebutan editing non linier.

D. Sistem pengolahan

Pengolahan gambar dengan komputer grafik sangat memegang peranan

yang penting di sini. Oleh karena itu operator editing, komputer grafik tidak hanya

dituntut sistem operasinya saja tetapi juga dituntut mempunyai kemampuan seni

dan imajinasi dalam menciptakan gambar-gambar.

PERTEMUAN 3

TEKNIK PENYIARAN RADIO

Dalam produksi siaran radio terdapat proses pemancaran sinyal frekuensi audio

dengan menggunakan gelombang radio. Gelombang dengan frekuensi radio ini,

disebut gelombang pembawa (carrier wave). Amplitudo dan frekuensi gelombang

dapat berubah-ubah menurut irama sinyal yang hendak disiarkan. Perubahan

amplitudo ini disebut dengan modulasi.

Tiga komponen utama dalam pemancar radio :

1. Mikropon

2. Rangkaian pemancar

3. Antena

Proses kerja rangkaian pemancar disebut sebagai modulasi (perpaduan

gelombang radio dan gelombang audio). Penggabungan frekuensi radio (RF)

dengan frekuensi audio (AF) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sistem AM

(amplitudo modulation) dan sistem FM (frequency modulation). Sistem AM

menghasilkan sinyal RF yang amplitudo-nya selalu berubah-ubah namun

frekuensinya tetap. Sistem FM menghasilkan sinyal RF yang frekuensi berubah-

ubah namun amplitudo-nya tetap.

AM (amplitudo modulation).

Saluran AM adalah saluran yang pertama kali digunakan dalam teknologi

penyiaran. Menurut ketentuan internasional, saluran AM berada pada blok

frekuensi 300-3000 KHz. Dalam memancarkan sinyal, saluran AM memanfaatkan

gelombang elektromagnetik bumi atau yang disebut dengan ground waves dan

Page 21: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 20

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

juga gelombang udara atau sky waves. Kedua jenis gelombang dapat membawa

sinyal ke wilayah yang sangat jauh. Cakupan sinyal AM tergantung beberapa hal,

seperti kekuatan pemancar, frekwensi yang tersedia, daya konduksi tanah, jumlah

interferensi yang muncul.

FM (frequency modulation)

Saluran FM ditetapkan secara internasional berada pada blok frekuensi VHF

yaitu 30-300 MHz. *Stasiun TV di Indonesia menggunakan frekuensi dalam

rentang 470 – 890 MHz / UHF. Di Indonesia rentang pita frekuensi radio yang

digunakan untuk siaran radio FM berada pada rentang pita frekuensi 87,5 MHz -

108 MHz sedangkan pengkanalan frekuensi yang digunakan adalah kelipatan 100

KHz. Berdasarkan ketentuan ini, maka rentang pita frekuensi (bandwidth) yang

diperoleh adalah sebesar 20.5 MHz (108 MHz dikurangi 87.5 MHz).

Propagansi atau arah penyebaran sinyal FM bersifat langsung (direct)

menuju ke receiver. Transmisi siaran FM memiliki pola cakupan siaran yang

stabil dengan bentuk dan tingkat atau ukuran frekuensi tergantung pada : daya

watt listrik, ketinggian tiang transmisi, bentuk permukaan daratan.

Kekurangan stasiun FM dibandingkan MW atau SW adalah daya jangkau

siarannya yang lebih terbatas. Karena penyebarannya sinyal FM bersifat lurus dan

langsung, maka daya jangkau FM sebatas horizon yaitu permukaan bumi datar.

Dengan demikian siaran FM dapat terganggu jika terdapat penghalang terhadap

jalannya sinyal seperti bukit atau gedung tinggi.

Beberapa faktor yang menyebabkan kualitas suara FM sangat bagus yaitu:

1. Pita frekuensi VHF yang digunakan stasiun FM memiliki sifat yang tidak

mudah terpengaruh oleh gangguan atmosfir.

2. Lebar pita frekuensi saluran FM 20 kali lebih lebar dibandingkan FM yang

memungkinkan untuk menghasilkan suara yang mencapai 15.000 cycle per

detik sehingga mampu menghasilkan suara dengan tingkat kejernihan suara

yang lebih tinggi. Selain itu, saluran frekuensi yang lebar ini memungkinkan

stasiun pemancar mengirimkan suara stereo.

SW (short wave)

Saluran short wave atau gelombang pendek biasanya digunakan stasiun

penyiaran untuk mencapai jarak yang sangat jauh. Saluran ini dapat digunakan

untuk mengirim sinyal dari pemancar yang berasal dari salah satu belahan bumi

ke penerimanya yang berada di belahan bumi lainnya. Saluran SW berada pada

blok frekuensi 3 – 25 MHz yang terletak antara posisi frekuensi AM dan FM.

Saluran ini banyak dipakai oleh stasiun radio internasional. Sinyal pada saluran

SW dikirimkan menempuh jarak yang sangat jauh dengan menggunakan

gelombang udara (skywaves) yang berada pada lapisan ionosphere.

Page 22: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 21

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

KONSEP PRODUKSI ACARA RADIO

Produksi siaran radio mengandung beberapa kekuatan utama media, antara lain :

a. Sebagai kekuatan sosial

Dalam pembuatan programnya bisa mengandung hubungan kepentingan

yang baik maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara

yang ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya mencerminkan ”need and

wants” yang bernilai bagi masyarakat.

b. Sebagai alat penting media periklanan

Dalam penyiaran radio, yang memiliki kemampuan untuk meyakinkan

pendengar, mengandung tujuan agar masyarakat mendengarkan promosi

produk sehingga berdampak pada penjualan produk tersebut. Karena itu,

perkembangan penyiaran radio masa kini, lebih berorientasi kepada

industri penyiaran yang menghasilkan atau mendapatkan uang.

c. Sebagai sumber informasi

Penyiaran radio juga berfungsi sebagai sumber informasi utama untuk

menyampaikan informasi kepada masyarakat. Selain hiburan atau musik,

acara berita atau informasi adalah jenis program yang disukai oleh

masyarakat.

Secara etika, memang radio memiliki kelebihan dengan koran – ”jika

stasiun radio menyiarkan berita atau informasi yang menarik dan disukai

oleh pendengar, hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan

jumlah nilai jual bagi stasiun penyiaran radio yang bersangkutan.”

PERTEMUAN 4

STRUKTUR ORGANISASI PENYIARAN RADIO

Sebelum membahas tentang struktur organisasi penyiaran radio, terlebih dahulu

akan dijelaskan tentang bidang kerja di radio secara umum.

a. Perencanaan siaran

b. Administrasi siaran

c. Produksi siaran (jurnalistik dan hiburan)

d. Promosi/pemasaran siaran

Dalam menentukan team radio, ada beberapa tipologi broadcaster yang

didambakan yaitu kreatif, intelek, komunikatif, rajin, disiplin, motivator tim

dalam bekerja, dan mampu menjadi contoh. Struktur departemen dari stasiun

penyiaran radio sangat bervariasi disesuaikan dengan ukuran. Dalam struktur

organisasi dengan tipe stasiun penyiaran ukuran sedang (medium-size radio

station), strukturnya adalah sebagai berikut :

1. General Manager

2. Sales Manager

3. Program Director

Page 23: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 22

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

4. News Director

5. Chief Engineer

Dalam tingkatan manajer ini memiliki tanggung jawab akan perencanaan

dan pelaksanaan kebijakan stasiun penyiaran radio, pemeliharaan hubungan

dengan komunitas, serta monitoring isi program, jumlah pendengar, dan informasi

penjualan.

Seorang General Manager mempunyai tanggung jawab menyusun rencana

kerja stasiun penyiaran radio, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun

jangka panjang. Selain itu mengarahkan dan mengelola pengembangan dan

penerapan rencana kerja sekaligus mengawasi, mengevaluasi kerja stasiun

penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi pencapaian sasaran

pendengar dan sasaran penjualan dengan memperhatikan efektivitas operasional

stasiun penyiaran radio.

Sales and Promotion Manager memiliki fungsi merencanakan dan

mengelola kegiatan promosi dan penjualan stasiun penyiaran radio sesuai dengan

strategi promosi yang telah ditentukan, serta mengarahkan segala aktivitas

penjualan untuk mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Program Director memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan

menetapkan programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format

penyiaran radio yang telah ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek

pendukung keberhasilan penyiaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan

pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.

Tiga belas kerangka dasar untuk optimalisasi kerja seorang pengarah program

antara lain :

1. Monitoring (memonitor)

2. Act (bertindak)

3. Create (mencipta)

4. Involve yourself with your people (libatkan diri anda dengan semua karyawan

anda)

5. Get input (cari masukan)

6. Be aware of the competition (selalu siapkan diri anda dalam hubungan dengan

persaingan atau kompetisi)

7. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam komunitas)

8. Be postive (selalu bersikap positif)

9. Share (selalu mau berbagi)

10. Review your goal (ricek tujuan)

11. Set an example (berikan contoh)

12. Be conscious (selalu sadar akan biaya yang anda keluarkan/hemat)

13. Do something (lakukan sesuatu)

Pada umumnya, stasiun penyiaran radio terbagi dalam empat departemen, yaitu :

1. Sales Department

Staf : Sales Manager, Sales Staff

Tugas : Bertanggung jawab akan penjualan air time.

Page 24: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 23

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

2. Program Department

Staf : Program Director, Announcer, Copywriter, Scriptwriter, Production,

Music Library

Tugas : Bertanggung jawab untuk output siaran dan supervisi musik atau

materi acara lain untuk kelangsungan penyiaran dan juga bertanggung jawab

performa penyiar atau DJ.

3. News Department

Staf : News Director, Newscaster, Reporters, Writers

Tugas : Bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan

berita-berita atau informasi baik lokal, nasional, maupun internasional.

4. Engineering Department

Staf : Chief Engineer, Staff Engineer, Maintenance

Tugas : Bertanggung jawab untuk menjaga stasiun penyiaran radio

mengudara dan memelihara keseluruhan peralatan penyiaran yang dimiliki

oleh stasiun.

Model struktur organisasi radio di Indonesia secara umum dapat digambarkan

berikut :Top Management “PLANNER” – Middle Management “ORGANIZER” –

Low/Front Management “OPERATOR”

PERTEMUAN 6

FORMAT RADIO

Untuk sebuah radio baru amat penting menentukan format sebelum memulai

aktivitas siaran. Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi

yang ingin dicapai, pemahaman tentang pendengar yang dituju melalui riset

ilmiah untuk mengetahui apa kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-

psikologis mereka.

- visi, misi, dan target pendengar

- format stasiun

- marketing (positioning/penempatan, target/segmen)

- programming (komposisi program, penjadwalan program)

Karakteristik Format stasiun menurut Michael C. Keith :

FORMAT KARAKTERISTIK

Adult Contemporary

(AC)

Untuk kaum muda dan dewasa dengan rentang umur

sangat luas antara 25-50 tahun, berdaya beli tinggi.

Menyiarkan musik pop masa kini, soft rock, balada.

Menyiarkan berita olahraga, ekonomi, politik.

Format AC ini berkembang ke format lain seperti

Middle of the Road, Album Oriented Rock dan Easy

Listening.

Page 25: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 24

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

Contemporary Hit Radio

(CHR)

Untuk pendengar dengan rentang usia 12-20 tahun.

Format paling populer yang berisi lagu baru, dan

terlaris. Menyiarkan berita seputar gosip idola dan

tips praktis. Sebelum CHR awalnya disebut TOP 40

Radio. CHR bisa disebut sebagai radio yang ketat

memutar 30 rekaman terkini, bukan album lama,

tidak memutar ulang sebuah lagu yang sama secara

berdekatan, perpindahan antarlagu sangat cepat.

All News/All Talks

All Talks lebih dulu hadir pada tahun 1960 di Los

Angeles dengan konsep siaran talk show interaktif

mengupas isu-isu lokal. All News hadir kemudian

tahun 1964 dimotori Gordon McLendon di Chicago

dengan konsep berita buletin 20 menit berisi berita

lokal, regional, dan dunia. Sasaran radio ini kaum

muda dan dewasa berumur 25-50 tahun, berdaya

beli tinggi. Berita dan bincang ekonomi-politik

menjadi unggulan.

Classic/Oldies

Untuk kalangan dewasa dan tua berumur 35-60

tahun. Memutar lagu-lagu klasik, apresiasi penyanyi

dan lirik lagu lebih penting dari lagunya.

Menyiarkan berita kilas balik masa lalu, berita

mistik. Oldies juga mencakup segmen beragam pada

level ekonomi menengah ke bawah dengan

dominasi musik dangdut dan kolaborasi

Setelah menentukan format stasiun, pekerjaan berikutnya bagi perencana siaran

adalah menentukan berbagai jenis program yang akan ditawarkan kepada

pendengar. Dalam dua puluh tahun terakhir, jenis program siaran populer di

berbagai negara termasuk di Indonesia adalah :

1. Musik (Penyusunannya berdasarkan geografis, penyanyi dan jenis musik)

2. Berita dan Informasi (Dua model kemasannya adalah live report dan

rekaman)

3. Bertutur interaktif (Beberapa contoh programnya adalah song request,

opini, kuis, gosip, games)

4. Diskusi publik (Melalui talk show, radio menjadi sarana untuk

menyampaikan gagasan dan kritik terhadap situasi sosial, ekonomi dan

politik)

PERTEMUAN 7

RADIO SIARAN

Radio siaran (radio broadcast) ialah salah satu aspek dari komunikasi massa.

Dalam proses komunikasi sosial, peran ideal radio sebagai media publik adalah

sebanyak mungkin mampu mewadahi kebutuhan dan kepentingan pendengarnya.

Tiga bentuk kebutuhan dasar pendengar :

Page 26: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 25

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

1. Informasi

2. Pendidikan

3. Hiburan

Sebagai media massa, radio siaran mempunyai ciri dan sifat yang berbeda

dengan media massa lainnya. Radio merupakan media auditif (hanya bisa

didengar), murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana.

Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan

hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi sebab sebagai

media yang buta, radio melakukan stimulasi begitu banyak suara dan berupaya

memvisualisasikan suara melalui telinga pendengarnya.

Sifat radio siaran :

a. Auditori, pesannya hanya bisa didengar saja.

b. Mengandung gangguan, berupa semantic noise, channel noise dan

interferensi.

c. Intim, bersifat akrab.

Sifat pendengar radio :

a. Heterogen, memiliki latar belakang yang berbeda dan tersebar dimana-

mana.

b. Pribadi, komunikator radio seolah-olah bertamu ke kamar pendengar.

c. Aktif, pendengar aktif berpikir dan melakukan interpretasi terhadap isi

siaran.

d. Selektif, pendengar memiliki program dan channel yang disukainya.

Ditinjau dari isi siarannya, penyajian acara radio siaran secara umum dibagi

menjadi dua yaitu :

1. Berita

2. Non berita

PENATAAN ACARA RADIO

Ketika para pengelola stasiun penyiaran radio merencanakan untuk

beroperasi, salah satu faktor yang perlu menjadi kajian khusus adalah cara

menetapkan target pendengar. Dalam upaya pencapaian target pendengar tersebut

diperlukan “programming” atau penataan acara. Dan, penataan itu sendiri

merupakan sebuah proses mengatur program demi program termasuk

penjadwalannya sehingga terbentuk station format dengan tujuan menciptakan

image stasiun penyiaran radio.

Perencanaan programming yang baik akan mempengaruhi pengembangan

citra dan reputasi brand terhadap pendengar. Jika rating pendengar baik, lamanya

mendengarkan, maka akan sangat berdampak pada sirkulasi massa yang memang

dicari oleh pemasang iklan. Rating digunakan untuk mengukur efektivitas

penggunaan media, rating menunjukkan bagian dari sejumlah individu yang

mendengarkan suatu acara pada suatu waktu tertentu. Jika perolehan pemasukan

dari pemasang iklan baik, maka hal ini menunujukkan operasional program

Page 27: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 26

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

penyiaran yang berhasil. Bagian program, pemberitaan, teknik, dan penjualan

dalam sebuah stasiun penyiaran radio perlu memiliki ”programming leadership”.

Karakteristik fungsi programming (beberapa hal yang harus dipahami untuk

seorang programmer) :

1. Fungsi programming memang sangat sulit jika dikaji dari ukuran

keakuratannya (difficult to size accurately). Sistem penyiaran radio di

Amerika Serikat menyebutkan Morning Drive, Daytime, Afternoon Drive,

Night Time, Overnight.

2. Fungsi programming adalah berkesinambungan (continuous). Stasiun

penyiaran radio dalam melakukan siarannya tidak hanya dengan satu atau

dua program saja, sejak “sign on” hingga ”sign off”.

3. Fungsi programming adalah persaingan yang luar biasa (extremely

competitive) banyak stasiun penyiaran radio yang membidik dengan target

pendengar yang sama, karena jumlah radio saat ini sudah semakin banyak.

Kreatifitas menjadi hal penting dalam memenangkan persaingan ini.

4. Fungsi programming adalah menjaga stabilitas dalam jadwal program. Hal

ini merupakan upaya untuk mengembangkan kebiasaan mendengarkan.

Semakin lama waktu pendengar mengikuti program, maka akan dapat

berdampak kepada lamanya pemasang iklan melakukan promosi juga.

5. Fungsi programming adalah mencari dan memperoleh ide dan materi kreatif,

yang bisa didapat dari berbagai sumber yang memungkinkan. Hal ini

berfungsi untuk mengembangkan ide-ide, bentuk program baru, dan

memelihara imajinasi pendengar.

6. Fungsi programming adalah spekulasi yang sangat tinggi (highly

speculative). Programming bisa diibaratkan hal yang tidak dapat dijelaskan

dengan kata-kata (idenfinable) dan aspek yang tidak dapat menyentuh

(intangible) daya tarik pendengar.

Dengan pemahaman keenam fungsi di atas seorang Program Director yang

baik, paling tidak akan memiliki kemampuan mengevaluasi aspek ”idenfinable”

dan ”intangible” daya tarik pendengar. Analisa evaluasi yang berhasil biasanya

didukung oleh beberapa faktor antara lain pengetahuan yang luas dari berbagai

sumber, memahami bisnis penyiaran radio secara umum, dan memahami

pembiayaan membuat program. Dengan pemahaman ini seorang Program

Director akan dapat mengevaluasi dan dapat menjalankan seluruh risiko pekerjaan

sulit dengan tingkat keberanian yang tinggi.

Tujuan program stasiun penyiaran radio komersial adalah untuk menyiarkan

atau mengudarakan sesuatu yang bisa menarik perhatian pendengar, kemudian

bisa ”dijual” kepada para pengiklan. Dalam menyusun format acara, ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan mencakup : geografis-demografis-pskografis-

perilaku-individu, positioning.

Elemen-elemen pendukung format acara :

1. Musik

2. Kata-kata

Page 28: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 27

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

3. Identitas stasiun

4. Iklan

5. Gaya siaran

6. Penjadwalan acara

Elemen-elemen acara yang sudah tersusun dengan baik, dalam kepenyiaran

disebut ”hot clock” atau ”format wheel”.

Selain format musik, format lain yang bisa kita pertimbangkan dalam menyusun

penataan acara, misalnya : format berita, debat, wawancara, surat pendengar,

phone in, komentar, sport, kuiz, tanya jawab, dan voxpops.

Beberapa contoh format :

TOP 40 atau CHR (Contemporary Hit Radio)

Disusun dari rekaman-rekaman musik yang paling populer yang disajikan kepada

pendengar remaja belasan tahun dan usia awal dua puluhan. ADULT

CONTEMPORARY Merupakan format dengan penggunaan lagu kontemporer

dewasa untuk pendengar dewasa dengan musik modern.

PENGGOLONGAN JENIS-JENIS ACARA SIARAN Pada umumnya terdapat dua metode penggolongan acara siaran :

1. Menurut unsur acara siaran

- siaran kata (news features, dramas, talks and discussions, etc.)

- siaran seni suara (serious music, light music, dance, variety, etc.)

2. Menurut tujuan acara siaran Berikut ini adalah penggolongan jenis-jenis acara

siaran (menurut UNESCO) :

a. Siaran pemberitaan dan penerangan (News and Information Programmes)

- warta berita (straight news)

- reportase (current affairs)

- penerangan umum (general information)

- pengumuman (public service)

b. Siaran pendidikan (Educational Programme)

- siaran anak-anak

- siaran remaja

- siaran sekolah

- siaran pedesaan

- siaran keluarga berencana

- siaran agama

- ruangan wanita

- pengetahuan umum

c. Siaran kebudayaan (Culture Programme)

- sastra (literature)

- kesenian daerah (folklore)

- apresiasi seni (art appreciation)

Page 29: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 28

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

d. Siaran hiburan (Entertainments)

- musik daerah (local music)

- musik indonesia (national music)

- musik asing (foreign music)

- hiburan ringan (light entertainment)

e. Siaran lain-lain (Miscellaneous)

- ruangan iklan (commercial spot announcement)

- pembukaan / penutup siaran (opening/closing tune)

Perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan masyarakat yang

makin besar t untutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan

informasi. Inform asi telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan telah menjadi

komoditas penting dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi

komunikasi dan informasi telah membawa implikasi terhadap dunia penyiaran,

termasuk penyiaran di Indonesia. Penyiaran sebagai penyalur in formasi dan

pembentuk pendapat umum, perannya semakin strategis, terutama dalam

mengembangkan kehidupan demokratis. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah

dunia yang selalu menarik perhatian bagi m asyarakat. Aktivitas penyiaran

tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetap i ia juga memiliki peran

sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Komunikas i dapat didefinisikan

sebagi proses penyampaian ide, gagasan dan atau opini dari seseorang yang

disebut komunikator ditujukan kepada sejumlah sasaran.

Dalam hal ini adalah komunikan dengan dan atau tanpa media dengan

tujuan megubah perilaku orang lain. Penyiaran merupakan suatu kegiatan

penyelenggaraan siaran radio dan televisi, ya ng diselenggarakan oleh organisasi

penyiaran radio dan televisi. Output dari org anisasi penyiaran adalah siaran.

Medium radio dan televisi merupakan sarana komu nikasi massa yang

kemunculannya terjadi sebagai akibat dari revolusi di bidang e lektronika.

Bagaimana proses penyiaran berlangsung? pada prinsipnya sama dengan proses

komu nikasi. Proses komunikasi terjadi sejak ide itu diciptakan sampai dengan ide

itu disebarluaskan. Langkah â langkahnya meliputi pengagas ide dalam hal ini

komunika tor, kemudian ide itu diubah menjadi suatu bentuk pesan yang dapat

dikirimkan ba ik verbal dan nonverbal melalui saluran dan atau sarana komunikasi

yang memungki nkan pesan itu mampu menjangkau khalayak luas.

Proses penyiaran

Terselenggaranya penyiaran ditentukan oleh tiga unsur yang menghasilkan

siaran y aitu : studio, transmitter, dan pesawat penerima. Ketiga unsur ini

kemudian dise but sebagai trilogi penyiaran. Paduan ketiganya yang kemudian

akan akan mengasil kan siaran yang dapat diterima oleh pesawat penerima radio

maupun televisi. 1.

Studio

Page 30: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 29

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

Studio merupakan sistem yang cukup berperan dalam sebuah stasiun

penyiaran, seba gai subsistem yang terintegrasi secara total, bagian studio

memberikan andil unt uk penyedia program â program regular yang bersifat

leve event atau recording prog ram. Sistem studio pada umumnya terintegrasi dari

berbagai unit sistem, seprti b agian audio, video system, dan pencahayaan serta

dilengkapi prasarana seni atau art sebagi unsur pendukung produksi, khususnya

untuk produksi audio visual. Studio merupakan tempat produksi informasi

sekaligus menyirkan, yakni megubah id e dan atau gagasan menjadi bentuk pesan

baik gambar maupun suara yang bermakna m elaui sebuah proses yang mekanistik

yang menmungkinkan gambar suara itu dikirimk an melaui transmitter untuk

selanjutnya diterima oleh sistem antena pada pesawat penerima (mediia receiver)

guna dinikmati oleh khalayak dalam bentukk sajian ac ara. Dalam produksi

informasi, studio sebagi penyuplai acara di bagi menjadi 2 b again kategori besar,

yaitu :

1. Live event, misalnya program music, variety show, berita/news dan lain s

ebagainya.

2. Recording Event, program acara yang direkam lebih dahulu baik program

ac ara nono drama seperti music, olahraga dan news maupun program

acara drama (sety abudi, 2005).

Trasmitter Merupakn salah satu unsur dalam proses penyiaran yang berfungsi

mengantarkan gam bar dan suara dari studio berupa gelombang elektromagnetik

yang membawa muatan I nformasi untuk dipancarkan atau disalurkan melalui

kabel atau serat optik. Siste m pemancaran (transmisi) dapat dilakukan melalui

sistem terresterial (pancaran d i atas tanah) dan sistem satelit ( menggunakan jasa

satelit komunikasi). Ada 3 cara sistem satelit komunikasi (telekomunikasi), sistem

DBS (Direct Broadc asting Satellit) dan sistem semi DBS, serta sistem gabungan (

terristorial, peny aluran dan satelit). 3.

Pesawat penerima

Merupakan alat yang berfungsi mengubah gelombang elektro magnetik

yang membawa muatan informasi berupa signal suaran dan signal gambar

proyeksi menjadi bentuk pesan yang dapat dinikmati. Pancaran gelombang elektro

magnetik yang membawa muatan signal suara yang terbentuk melalui microfon,

kemudian pancaran ini diterima oleh sistem antena untuk diteruskan ke pesawat

penerima, dan signal suara itu diubah kembali menjadi atau audio didalam

audio/loudspeaker. Proses ini menghasilkan siaran radio. Sedang pancaran elektro

magnetik yang membawa muatan signal suara, yang dihasilkan oleh microfon dan

signal gambar proyeksi, yang dihasikan oleh sistem lensa dan kemudian diubah

menjadi signal gambar dalm tabung pengambil gambar (pick up tube) maka

proses ini menghasilkan siaran televisi.

Ketiga unsur tersebut bila dipadukan dapat menghasilkan siaran, seperti dalam ba

gan berikut ini:

Bertindak sebagai komunikator dan sekaligus sebagai sumber informasi adalah

penyelenggara siaran. Ide/isi pesan komunikator produksi dan disiarkan melalui

Page 31: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 30

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

stasiun penyiaran radio dan televisi (hasil produksi) dapat dinikmati atau dilihat da

n didengar oleh komunikan melalui pesawat televisi dan atau pesawat radio. Isi p

esan itu bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku khalayak.

Sementara penyiaran yang merupakan padanan kata broadcasting memiliki

pengertian sebagai: kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran

dan/atau sara na transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan

spektrum fre kuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang

elektromagnetik[2] yang mer ambat melalui udara, kabel, dan atau media lainnya

untuk dapat diterima secara s erentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan

perangkat penerima siaran.[3] Dengan demikian menurut definisi di atas maka

terdapat lima syarat mutlak yang h arus dipenuhi untuk dapat terjadinya

penyiaran. Jika salah satu syarat tidak ada maka tidak dapat disebut penyiaran.

Kelima syarat itu jika diurut berdasarkan apa yang pertama kali harus diadakan

adalah sebagai berikut:

1. Harus tersedia spektrum frekuensi radio

2. Harus ada sarana pemancaran/transmisi

3. Harus adanya perangkat penerima siaran (receiver)

4. Harus adanya siaran (program atau acara)

5. Harus dapat diterima secara serentak/bersamaan

Dari kelima syarat penyiaran tersebut di atas hanya poin ke lima yang tidak

kita bahas dalam buku ini karena hal tersebut sudah sangat jelas yaitu bahwa

penyiar an harus dapat diterima secara serentak. Pada bab mengenai teknik

penyiaran ini kita akan membahas tiga hal dari lima syarat penyiaran tersebut di

atas yaitu me ngenai spektrum frekuensi radio, sarana pemancaran atau transmisi

dan perangkat penerimaan penyiaran. Sedangkan mengenai siaran atau program

akan dibahas di bab tersendiri di buku ini yaitu mengenai program. Kita mulai

pembahasan dengan spe ktrum frekuensi radio.

Standar Prosedur Pengoprasian

Istilah standar prosedur pengoprasian atau standard operating procedure

(SOP)pad a awalnya hanya dipakai sebagai suatu syarat atau aturan untuk

mengoperasikan su atu mesin peralatan mekanik atau elektronik. Syarat tersebut

mutlak diperlukan d engan tujuan untuk melancarkan operasional dan membuat

alat agar dapat digunak an dalam waktu yang relatif lebih lama. Dalam kaitan ini

Wahyudi (1994) mengatakan para pengelola prograsm teknik dan ad ministraasi/

ketatalaksanaan dalam wadah organisasi penyiaran bekerja diatas lan dasan saling

pengertian, menghargai dan mengingatkan, untuk menghasilkan siaran yang

berkualitas, baik dan benar. Yang dimaksud dengan siaran berkualitas, baik dan

benar adalah : â¢

Siaran berkualitas adalah siaran yang kuallitas suara atau gambar atau v

isualnya prima. â¢

Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio atau visual nya

bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif dan stimul atif.

â¢

Page 32: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 31

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau v

isualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medium radio dan atau televisi.

Dengan memperhatikan kriteria siaran yang berkualitas, baik dan benar, maka

diha rapkan akan mampu memberikan kontribusi kepada khalayak berupa hasil

produksi si aran yang benar- benar dapat dinikmati dan di tonton. Untuk siaran

artistik teri lat pada kode moral, sedangkan siaran karya jurnalistik selain terikat

kode mora l juga pada kode profesi jurnalistik.

NO. STANDAR KOMPETENSI

LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI

1 Mengoperasikan Perangkat

Siar1222222QWQW11111

Mengidentifikasi karakteristik

peralatan siaran radio

Menjelaskan cara merekam dan

mengedit materi siaran sesuai

dengan

standar siaran.

2 Melakukan Reportase Mengidentifikasi peralatan untuk

Reportase

Menjelaskan mengidentifikasikan

cara reportase

Menjelaskan pendokumentasikan

untuk reportase

Mengidentifikasi lingkup

reportase

3 Menjalankan Wawancara Menjelaskan proses perencanaan

wawancara

Menjelaskan proses penyajian

wawancara

4 Membuat Naskah Siaran Menjelaskan tahap penulisan

naskah radio

Menentukan ide dasar naskah

radio

5 Melakukan Siaran Menjelaskan proses pengecekan

instrumen siaran

Mengidentifikasi bahasa pada

siaran radio

6 Menyajikan materi siaran radio Menjelaskan keperluan program

siaran radio

7 Menyusun program Mengidentifikasi program acara

siaran radio

8 Mengidentifikasi penjadualan

program siaran radio

Menentukan jenis jadwal

Program Siaran Radio.

Page 33: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 32

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

NO. STANDAR KOMPETENSI

LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI

9 Menguraikan evaluasi rencana

program siaran radio

Menentukan teknik evaluasi

program siaran radio

10 Menyiapkan siaran radio Menentukan tahap-tahap siaran

radio

11 Menetapkan kebutuhan laporan

langsung

Menentukan instrumen untuk

laporan langsung

12 Menyajikan siaran reportase Menentukan kebutuhan siaran

reportase

13 Mengidentifikasi sound system Mengidentifikasi karakteristik

peralatan sound system

14 Merinci jenis dan karakter musik Mengidentifikasi musik pada

program radio

15 Melakukan Reportase Menjelaskan proses perekaman

dan penyajian laporan reportase

16 Menyiapkan tulisan/teks Menentukan kebutuhan untuk

membuat tulisan

17 Menyiapkan materi untuk cerita Menentukan lingkup materi

untuk cerita radio

Memilih materi untuk cerita radio

18 Mengidentifikasi news stories Mengidentifikasikan news dalam

siaran radio

Menentukan instrumen

penyusunan news di radio

Menjelaskan job description dari

setiap crew yang terlibat dalam

News Program

Mengidentifikasi penulisan News

di Radio

Menentukan jenis Nilai berita dan

disesuaikan dengan isi / materi

berita

19 Mendisain running sheet Mengidentifikasi running sheet

untuk siaran radio

20 Menyesuaikan kebutuhan pasar Mengidentifikasi proses

pemasaran pada radio

Menentukan program sesuai

kebutuhan pasar

21 Menulis laporan siaran berita Menentukan lingkup penulisan

untuk berita radio

22 Menyajikan materi siaran radio Mendeskripsikan kebutuhan

materi siaran radio

23 Menjelaskan kode etik penyiaran

dan undang-undang penyiaran

Mengidentifikasi jenis lembaga

Penyiaran

Page 34: Outline broadacasting, 2014

Broadcasting Dakwah oleh: Syariofudin 33

Keindahan memilih dan menyampaikan informasi yang menyenangkan adalah tugas semua umat manusia, inilah ciri manusia

yang baik, tampak pada prilaku komunikasi terpancar untaian kata dan kalimat yang memanjakan telinga audiens.

NO. STANDAR KOMPETENSI

LULUSAN KEMAMPUAN YANG DIUJI

Mengidentifikasi Undang-undang

RI tentang Penyiaran yang

memuat tentang Penyiaran Radio

24 Menyiapkan wawancara Mengidentifikasi teknik

wawancara radio

Menentukan lingkup wawancara

radio

25 Mengidentifikasi sekuen interaktif Mengidentifikasi acara interaktif

pada Radio

DAFTAR PUSTAKA

Askurifai Baksim, Jurnalistik Televisi, Teori dan Praktek Cet. I; Jakarta: Simbiosa

Rekatama Media, 2006.

Drs. Tommy,Suprapto MS, Berkarier di Bidang Brodcasting. Yogyakarta:Media

Presindo, 2006.

Dedi Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi. Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA,

2003-20 05.

Syarifudin, Modul. Teknologi Broadcasting (Pendekatan Dakwah dan

Komunikasi) Fakultas Dakwah dan Ushuluddin 2013.