ortodontik korektif atau kurati1xx

6
Ortodontik korektif atau kuratif (Corrective atau curative orthodontics). Ortodontik korektif merupakan tindakan perawatan pada maloklusi yang sudah nyata terjadi. Gigi-gigi yang malposisi digeser ke posisi normal, dengan kekuatan mekanis yang dihasilkan oleh alat ortodontik. Gigi dapat bergeser karena sifat adaptive response jaringan periodontal. Ortodontik kuratif atau korektif ini dilakukan pada periode gigi permanen. Perawatan Kuratif dilakukan untuk mengoreksi maloklusi atau malposisi yang ada dan mengembalikan kepada posisi, oklusi, dan lengkung ideal. • Menurut periode perawatan ortodontik kuratif dibagi dalam 2 periode : 1. Periode aktif, merupakan periode di mana dengan menggunakan tekanan mekanis suatu alat ortodontik dilakukan pengaturan gigi-gigi yang malposisi, atau dengan memanfaatkan tekanan fungsional otot-otot sekitar mulut dilakukan perawatan untuk mengoreksi hubungan rahang bawah terhadap rahang atas. Contoh : Alat aktif : plat aktif, plat ekspansi Alat pasif : aktivator (suatu alat myofungsional). 2. Periode pasif, yaitu periode perawatan setelah periode aktif selesai, dengan tujuan untuk mempertahankan kedudukan gigi- gigi yan telah dikoreksi agar tidak relaps (kembali seperti kedudukan semula), dengan menggunakan Hawley retainer. • Menurut cara pemakaian alat, perawataan ortodontik kuratif dibagi menjadi : 1. Perawatan dengan alat lepasan (removable appliances), yaitu alat yang dapat dipasang dan dilepas oleh pasien sendiri, dengan maksud untuk mempermudah pembersihan alat. Alat ini mempunyai keterbatasan kemampuan untuk perawatan, sehingga hanya dipakai untuk kasus sederhana yang hanya melibatkan kelainan posisi giginya saja. Contoh : Plat aktif, plat ekspansi, aktivator, bite raiser dsb.

Upload: saldingrcf

Post on 08-Dec-2015

318 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

axsxsa

TRANSCRIPT

Ortodontik korektif atau kuratif (Corrective atau curative orthodontics).

Ortodontik korektif merupakan tindakan perawatan pada maloklusi yang sudah nyata terjadi. Gigi-gigi yang malposisi digeser ke posisi normal, dengan kekuatan mekanis yang dihasilkan oleh alat ortodontik. Gigi dapat bergeser karena sifat adaptive response jaringan periodontal. Ortodontik kuratif atau korektif ini dilakukan pada periode gigi permanen. Perawatan Kuratif dilakukan untuk mengoreksi maloklusi atau malposisi yang ada dan mengembalikan kepada posisi, oklusi, dan lengkung ideal.

• Menurut periode perawatan ortodontik kuratif dibagi dalam 2 periode :

1. Periode aktif, merupakan periode di mana dengan menggunakan tekanan mekanis suatu alat ortodontik dilakukan pengaturan gigi-gigi yang malposisi, atau dengan memanfaatkan tekanan fungsional otot-otot sekitar mulut dilakukan perawatan untuk mengoreksi hubungan rahang bawah terhadap rahang atas.

Contoh : Alat aktif : plat aktif, plat ekspansi Alat pasif : aktivator (suatu alat myofungsional).

2. Periode pasif, yaitu periode perawatan setelah periode aktif selesai, dengan tujuan untuk mempertahankan kedudukan gigi-gigi yan telah dikoreksi agar tidak relaps (kembali seperti kedudukan semula), dengan menggunakan Hawley retainer.

• Menurut cara pemakaian alat, perawataan ortodontik kuratif dibagi menjadi :

1. Perawatan dengan alat lepasan (removable appliances), yaitu alat yang dapat dipasang dan dilepas oleh pasien sendiri, dengan maksud untuk mempermudah pembersihan alat. Alat ini mempunyai keterbatasan kemampuan untuk perawatan, sehingga hanya dipakai untuk kasus sederhana yang hanya melibatkan kelainan posisi giginya saja. Contoh : Plat aktif, plat ekspansi, aktivator, bite raiser dsb.

2. Perawatan dengan alat cekat (fixed appliances), yaitu alat yang hanya dapat dipasang dan dilepas oleh dokter yang merawat saja. Alat cekat ini mempunyai kemampuan perawatan yang lebih kompleks. Contoh : Teknik Begg, Edgewise, Twin Wire Arch, Straightwire dsb

Beberapa perawatan yang dapat dilakukan pada kasus maloklusi kelas II divisi 1 antara lain:

a. Removeable appliance Oral Screen

Oral screen merupakan salah satu alat efektif yang paling mudah digunakan untuk mengkoreksi protrusi gigi anterior rahang atas. Alat ini diistilahkan sebagai physiologic appliance karena alat ini tidak menyebabkan pergerakan gigi dengan bantuan kawat, tetapi menghasilkan gaya yang menahan gigi anterior rahang atas dengan cara menekan perioralmusculature.

Twin BlockAlat ini diindikasikan untuk perawatan maloklusi Kelas II Divisi I

yang disebabkan oleh mandibula retrognasi dan maksila normal. Saat twin block dipasang di dalam mulut, pasien dapat berbicara dan makan secara normal karena alat ini tidak banyak membatasi gerakan lidah, bibir dan mandibula, sama halnya dengan pasien yang memakai gigi tiruan

Alat FrankelFrankel merupakan alat yang efektif untuk mengoreksi maloklusi

kelas II divisi 1. Berdasarkan kasus maloklus yang dirawat, Frankel membagi alat dalam beberapa jenis. Untuk perawatan maloklusi kelas II divisi 1 digunakan alat Frankel tipe I (Fr I). Alat Frankel tipe diberi nama singkatan dengan FR 1 yang dapat digunakan untuk merawat kelas II divisi 1 dengan overjet lebih kecil dari 5 mm sampai lebih dari 7mm.

Pre-Orthodontic TrainerPre-Orthodontic Trainer merupakan alat miofungsional yang

dirancang oleh Dr Chris Farrell. Alat tersebut metrupakan alat yang siap pakai, tidak perlu dicetak maupun dibentuk sehingga tidak perlu dikerjakan di laboratorium. Alat ini beberbentuk seperti parabolik

menyerupai lengkung rahang atas dan rahang bawah yang alami yaitu sempit di bagian anterior dan lebar di bagian posterior. Pre-Orthodontic Trainer tersedia dalam satu ukuran yang universal sehingga sesuai untuk semua rahang anak-anak yang besar maupun yang kecil.

Pre-Orthodontic Trainer merupakan alat yang diciptakan khusus untuk merawat anak-anak pada periode gigi bercampur yaitu pada usia 6- 10 tahun, saat gigi tetap mulai bererupsi dan anak masih dalam pertumbuhan. Pada periode gigi bercampur, alat ini dapat digunakan sebagai perawatan dini untuk mengurangi maloklusi, dengan menjadi pemandu dari gig geligi.

Pre-Orthodontic Trainer bertujuan untuk menghilangkan buruk myofungsional seperti kebiasaan bernapas dengan mulut, menghisap jari, dan menjulurkan lidah yang merupakan salah satu penyebab utama terjadinya maloklusi kelas II divisi 1.

Indikasi penggunaan alat ini tidak hanya pada anak-anak dengan kasus maloklusi kelas II divisi 1 tetapi juga dapat digunakn pada anak-anak dengan kasus seperti crowding gigi anaterior rahang bawah, maloklusi klas II divisi 2 dengan deep bite, maloklusi kelas II dengan open bite, dan maloklusi kelas III ringan. Kontraindikasi alat ini adalah pada pasien dengan cross bite gigi posterior maloklusi kelas III yang parah, dan pasien dengan obstruksi pernapasan yang sempurna serta dengan anak anak yang tidak mempunyai motivasi untuk memakai alat ini.

b. Fixed Appliance MARA (Mandibular Anterior Repositioning Appliance)

Adalah ortodonti cekat yang menyalurkan tekanan ke gigi yang digunakan untuk perawatan maloklusikelas II divisi 1 dengan memajukan mandibula ke depan sehingga tercapai oklusi kelas 1. Perawatan dengan MARA diindikasikan untuk maloklusi kelas II divisi 1 yang disebabkan oleh retrusi mandibula dan maksila normal.

Alat forsusMerupakan alat ortodonti cekat fungsional berbentuk spring dan

dipasang melekat pada molar maksilla dan lengkung mandibula. Pada awal pemakaian, tekanan yang dihasilkan alat ini menyebabkan rasa tidak nyaman pada pasien. Indikasinya adalah maloklusi kelas II, maloklusi kelas II dengan deepbite, kasus non ekstraksi, agenesis premolar dua atau mikrodonsia, diastema, posisi mesialisasi lengkung rahang. Sedangkan kontraindikasinya adalah pasien yang alergi terhadap bahan latex.

Quad helixDiindikasikan untuk mengekspansi rahang atas. Alat ini dapat

digunakan untuk ekspansi rahang dalam arah anteroposterior. Penyangga dapat diletakkan pada gigi molar rahang atas.

DAFTAR PUSTAKA Achmad Harun, Handayani Hendrastuti, Fery Fajriani. 2012. Buku Ajar

Maloklusi pada Anak, Etiologi, dan Penanganannya. Makassar: Bimer Achmad Harun, Runkat Jakobus. 2008. Koreksi Protrusif dengan Oral

Screen pada Anak sebagai Tahap Terapi Awal Maloklusi Kelas II Divisi 1.

Medan: Dentika Dental Jurnal Ruslan Karin, Zen Yuniar. 2006. Efek Alat Pre-Orthodonti Trainer pada

Perawatan Dini Maloklusi Kelas II Divisi 1. Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi Sulandjari Heryumani. 2008. Buku Ajar Ortodonsia I KGO I. Yogyakarta:

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada.