makalah seminar ortodontik
DESCRIPTION
1TRANSCRIPT
RENCANA PERAWATAN ORTODONTIK
GARIS BESAR
A. Pemilihan kasus ortodontik pada praktek umum
1. Apakah terdapat masalah?
2. Apa masalahnya?
3. Bagaimana masalah tersebut digolongkan?
a). Waktu perawatan
b). Pola skeletal
c.) Ruangan yang tersedia
4. Perawatan-perawatan apa saja yang tersedia untuk masalah tersebut?
5. Perawatan manakah yang paling tepat?
6. Bagaimana tingkat keberhasilan perawatan tersebut?
a). Perawatan yang ideal
b). Perawatan yang membahayakan
c). Perawatan simtomatik (paliatif)
7. Bagaimana perawatan tersebut agar stabil?
B. Rencana Perawatan pada Gigi geligi sulung / primer
1. Alasan perawatan
2. Keadaan yang harus dirawat
3. Keadaan yang dapat dirawat
4. Kontraindikasi perawatan pada gigi geligi sulung
C. Rencana Perawatan pada gigi geligi campuran
1. Alasan perawatan
2. Keadaan yang harus dilakukan perawatan
1
3. Keadaan yang dapat dirawat
D. Rencana perawatan pada Gigi Geligi Permanen
E. Faktor-faktor Penghambat pada Terapi Ortodontik
1. Faktor yang berkaitan dengan pasien secara individual
a). Faktor penghambat skeletal
b). Faktor penghambat dental
c). Faktor penghambat neuromuskular
2. Faktor yang berkaitan dengan dokter giginya
a). Bakat
b). Pelatihan
c). Pengalaman
d). Perilaku
e). Pendekatan pada metode paling minim
3. Faktor-faktor yang berkaitan dengan ortodontik secara alamiah
a). Perkembangan alamiah dari Oral biologi
b). Tingkat kooperatif pasien dan kesuksesan perawatan
c). Kurangnya perawatan lain yang cukup membahayakan
F. Beberapa Kesalahan yang Sering Terjadi
Tidak semua pasien dengan maloklusi menginginkan atau membutuhkan perawatan
ortodontik. Tidak semua pasien yang membutuhkan perawatan ortodontik harus dirawat
oleh dokter gigi keluarga tertentu. Bab ini ditulis dengan berasumsi bahwa pembaca telah
memiliki ketertarikan dan keinginan untuk merawat sebanyak mungkin pasein ortodontik
tanpa memperhatikan kualitas hasil perawatan. Banyak dokter gigi memiliki keinginan
besar untuk menerapkan pelayanan ortodontik pada sebanyak mungkin pasien, tetapi
2
sebagian besar sekolah dokter gigi tidak memiliki waktu dalam kurikulum mereka untuk
mengajarkan perawatan ortodontik lanjutan. Kursus singkat dan kuliah berkala sangat
berlimpah tetapi tidak memberikan pengalaman klinis. Dokter gigi yang terampil dalam
berbagai aspek dunia kedokteran gigi dan menginginkan peningkatan kemampuan
ortodontiknya lebih terhalang oleh sifat alami perawatan ortodontik – satu hal yang tidak
dapat dipelajari pada kursus singkat karena maloklusi tidak dapat dirawat dalam waktu
yang singkat. Secara etika, dokter gigi mencari supervisi pengajaran klinis, tetapi mereka
tidak dapat meninggalkan praktek pribadinya untuk waktu yang agak lama dan tidak
berani untuk mencoba perawatan yang baru yang kurang dipahami pada pasien tanpa
pengawasan. Antusiasme bukanlah pengganti pengalaman dan kemampuan ataupun
ketulusan yang dapat menjamin sebuah kebenaran. Seseorang harus melindungi dirinya
sendiri dan pasiennya dari sebuah terapi dengan tujuan yang baik dan menghindari
rencana perawatan yang buruk. Perencanaan yang cermat sebelum perawatan ortodontik
diperlukan untuk mencegah terjadinya salah pengertian dan masalah. Rencana ortodontik
yang teliti penting bagi setiap dokter gigi terutama untuk yang kurang berpengalaman
atau kurang terlatih.
Tujuan dari bagian ini adalah (1) menyediakan prosedur untuk pengujian apakah
seseorang dapat memberikan perawatan yang memuaskan terhadap beberapa masalah dan
(2) menguraikan rencana untuk sebuah perawatan ortodontik.
A. PEMILIHAN KASUS ORTODONTIK PADA PRAKTEK UMUM
Pemilihan kasus maloklusi untuk perawatan berasal dari jawaban 7 pertanyaan yang
berurutan satu sama lain secara logis. (Gambar 14-1)
1. Apakah terdapat masalah?
2. Apakah masalahnya?
3
3. Bagaimana masalah tersebut digolongkan?
4. Perawatan apa yang tersedia untuk masalah ini?
5. Perawatan mana yang paling tepat untuk saya gunakan?
6. Bagaimana kesuksesan perawatan tersebut diperoleh?
7. Bagaimana perawatan tersebut dapat stabil?
Gambar 14-1. Alur Pertanyaan yang Timbul pada Permulaan Perawatan Maloklusi
1. Apakah terdapat masalah?
Pertanyaan mengenai masalah yang timbul dalam pikiran kita pada saat pemeriksaan
sepintas. Setelah menentukan bahwa terdapat masalah pada pasien, jangan langsung
memasang alat ortodonti yang sering digunakan, tetapi terlebih dahulu tanyakanlah
pertanyaan berikutnya.
2. Apakah masalahnya?
Tujuan dari mendiagnosis untuk mendefinisikan dan menjelaskan secara definitif
masalah yang terjadi. Masalah ortodontik tidak dijelaskan dengan alat apa yang harus
digunakan (contoh : kasus headgear), tetapi lebih mengarah kepada morfologi skeletal
pertumbuhan gigi, gambaran oklusal dan fungsi neuromuskular yang abnormal.
Diagnosis yang semakin tepat dan kuantitatif, maka akan semakin mudah untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.
3. Bagaimana permasalahan itu digolongkan?
Sebelum memulai perawatan, sangat berguna untuk menggolongkan kasus tersebut
sesuai dengan karakteristiknya dan strategi yang memungkinkan. Klasifikasi Angle
4
dan sistem klasifikasi lainnya tidak cukup untuk tujuan ini. Prosedur yang disarankan
adalah dengan menanyakan tiga pertanyaan secara berurutan, jawaban tersebut dapat
memisahkan sebagian besar maloklusi kedalam 18 kategori yang meliputi
karakteristik primer mereka masing-masing (Gambar 14-2). Beberapa pendekatan
sederhana tidak dapat melengkapi diagnosis karena tidak mencakup setiap variabel
yang penting (contoh : aspek mediolateral dan vertikal dari maloklusi), hal tersebut
membantu dalam pemilihan dan pengelompokkan kasus yang mirip untuk
memudahkan rencana perawatan. Setiap maloklusi yang dikelompokkan oleh metode
ini memiliki sifat dasar alami dalam merespon umur perkembangan, hubungan
anteroposterior, ruangan yang tersedia pada lengkung rahang dan mereka hanya
dibedakan oleh aspek lain dari maloklusi. Prosedur ini didesain untuk membantu
dokter gigi dalam menentukan kemungkinan strategi perawatan dasar sehingga dapat
terhindar dari aspek-aspek tidak penting dan superfisial. Rencana perawatan
seharusnya tidak langsung mengarah kepada aspek yag paling buruk dari maloklusi
atau gambaran yang dapat membuat khawatir orangtua dan anak. Keberhasilan terapi
dapat diperoleh melalui pengertian yang mendasar dari maloklusi, bukan dari
kekhawatiran orangtua. Respon superfisial dapat diperoleh dengan mudah apabila
dasarnya dapat dimengerti dan dikontrol. Gambar 14-2 ialah diagram atau skema yang
dikembangkan dari jawaban yang mungkin dari 3 pertanyaan ini :
a. Apakah waktu perawatannya?
b. Apa pola skeletal fasialnya?
c. Apakah ruangan yang tersedia dalam lengkung gigi dapat mengkoreksi maloklusi?
Setelah setiap pertanyaan ditanyakan, jawaban yang paling tepat dipilih dan sesuai
diagram, dilanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Pada akhirnya sampai pada satu
dari 18 protokol pada dasar diagram. Semua kasus berakhir pada kategori yang
5
sama dapat memiliki gambaran dasar yang serupa dalam hubungannya dengan
umur perkembangan, pola skeletal dan ruangan yang tersedia tetapi dapat berbeda
pada gambaran klinis lainnya. Klinisi yang lebih senior mungkin melakukan hal
ini secara intuitif tetapi bagi mereka yang belum berpengalaman memerlukan
bimbingan untuk tetap fokus terhadap gambaran paling penting dalam
menentukan strategi perawatan.
a. Waktu Perawatan
Pertanyaan mengenai waktu (garis A pada gambar 14-2) ditanyakan pertama kali
karena strategi dan taktik bagi perawatan dini dibandingkan dengan perawatan tahap
lambat, perawatannya sangat berbeda. Perawatan untuk pasien ini seharusnya
mempertimbangkan perkembangan fasial dan dental atau apakah sebagian besar
pertumbuhan telah selesai. Apabila pertumbuhan telah selesai seluruhnya, terapi
sebagian besar akan meliputi pergerakan gigi tanpa disertai penghambatan faktor
pertumbuhan.
Gambar 14-2. Diagram atau skema untuk memisahlan berbagai protocol perawatan.
A. Waktu Perawatan; B. Pola Skeletal Craniofasial; C. Ketersediaan Ruang pada
Rahang
6
Perawatan Dini
Perawatan dini ialah perawatan yang berkaitan dengan pertumbuhan aktif atau
dapat menggunakan sifat dinamisnya. Sebuah metode dibutuhkan untuk mengukur
tahap dari perkembangan oklusal dan memperkirakan waktu yang tersisa sebelum
terbentuknya oklusi permanen terbentuk (molar kedua telah beroklusi), sedikit
pertumbuhan skeletal tersisa, terutama pada wanita dan peluang untuk memperoleh
petunjuk oklusal akan berkurang. Selanjutnya mekanoterapi berubah pada tahap ini
sama halnya dengan alat interseptif dan petunjuk (mempertahankan lengkung rahang,
alat fungsional, alat traksi ekstra oral sederhana, dll), dengan menggunakan alat
presisi multibraket untuk menempatkan gigi permanen pada posisi yang tepat.
Metode sederhana dan acak, berdasarkan dari tahap kalsifikasi dari kaninus dan
premolar pertama mandibula dapat digunakan untuk memisahkan antara perawatan
dini dan perawatan tahap lambat. Ketika gigi ini belum mencapai tahap kalsifikasi 7½
(kira-kira satu setengah akar terbentuk), pasien terebut dapat dipertimbangkan untuk
masuk pada rencana perawatan dini (lihat bab 6, perkembangan dari geligi dan oklusi,
serta bab 11, analisis dari geligi dan oklusi). Bab 15 berhubungan dengan perawatan
dini.
Perawatan Tahap Lambat
Dalam konteks ini didefinisikan sebagai perawatan yang dimulai terlambat untuk
diperbaiki, kompleks atau dikombinasikan dengan pertumbuhan. Beberapa
pertumbuhan fasial dan perkembangan geligi telah berakhir pada pasien setelah gigi
kaninus dan premolar mencapai tahap 7½ , namun tidak terdapat cukup waktu untuk
memperoleh tujuan utama perawatan tanpa merubah strategi dan penggunaan alat-alat
sebelumnya (lihat bab 16 pada perawatan remaja). Tidak boleh dilupakan bahwa
7
pertumbuhan dan remodelling tulang berlangsung selama hidup, fakta inilah yang
membuat perawatan ortodontik memungkinkan untuk dewasa (Bab 17). Seringkali
kita cenderung menyamakan pertumbuhan dengan perubahan masa kecil dan
pubertas, dimana akan lebih tepat untuk mempertimbangkan bahwa seluruh
perubahan skeletal berlangsung sepanjang kehidupan. Dengan penuaan, kecepatan
perubahan tulang akan menurun namun tetap berlangsung, sehingga perawatan tetap
memungkinkan namun dengan tingkat kecepatan perubahan yang lebih lambat.
Keuntungan dapat diperoleh dari pertumbuhan hanya jika ketika pertumbuhan sangat
aktif dan terdapat waktu yang tersedia untuk mengoptimalkannya. Ahli ortodontis
yang berpengalaman dengan pemahaman waktu sering memulai perawatan dini pada
saat akhir perkembangan.
Perawatan Difasik
Perawatan ini adalah perawatan yang pada awalnya merawat masalah skeletasl
ketika pertumbuhan masih aktif dan merawat ketidaksejajaran gigi setelah erupsi gigi
permanen, dengan maksud memisahkan dua tujuan utama perawatan. Konsep dari
perawatan dini dan lambat merupakan hipotesis kerja yang berguna dan tidak
memberikan jaminan bahwa pertumbuhan yang terlambat akan mengacaukan atau
mengganggu.
b. Pola skeletal
Pada bab 8, pemeriksaan ortodontik, metode sefalometri sederhana telah ditampilkan
untuk melakukan penaksiran awal tulang-tulang fasial (analisis bentuk wajah). Prinsip
dari analisis ini atau lebih tepatya analisis sefalometri, analisis morfologi dasar, pasien
ditempatkan pada satu dari tiga kategori : Kelas I, memiliki profil fasial yang
8
seimbang ; Kelas II, profil retrognatik; atau Kelas III, profil prognatik. Tahapan ini
diilustrasikan pada garis B gambar 14-2.
c. Ruang yang tersedia
Penting untuk diputuskan, sebelum perawatan dimulai, apakah terdapat ruang yang
cukup untuk memfasilitasi kesejajaran gigi-geligi, penyesuaian oklusal yag diperlukan
dan penempatan gigi pada dasarnya (lihat garis pada gambar 14-2). Analisis geligi
oklusi telah diberikan metode untuk analisis geligi campuran dan penegakkan
diagnosis. Analisis geligi campuran sendiri tidak dapat menunjukkan bagaimana gigi
dapat cocok berada pada profil fasial skeletal. Hanya dengan kombinasi sefalometri
dan analisis geligi campuran maka hal ini dapat diketahui. Dengan melakukan
keduanya, dokter gigi sekarang dapat mengelompokkan pasein yang memiliki
ruangyang berlebih, cukup atau kurang. Berlebih berarti terdapat ruangan yang lebih
dari cukup untuk menyejajarkan seluruh gigi dengan tepat pada kraniofasial skeleton
dimana dapat mencukupi untuk menerima perkembangan penyesuaian oklusal yang
diperlukan. Cukup berarti hanya terdapat ruang pada lengkung untuk kesejajaran gigi
namun tidak ada yang tersisa untuk menghasilkan oklusi kelas I (contoh : tidak
terdapat ruangan untuk pergerakan gigi ke mesial). Kurang berarti tidak terdapat
ruang yang memungkinkan pada rahang untuk mengamodokasi seluruh gigi.
Pengelompokkan ini berdasarkan pada rahang bawah karena memiliki permasalahan
yang lebih kritis dalam hal ruangan.
Perawatan dasar pada seluruh kasus dalam kategori yang sama akan serupa
walaupun kasus tiap individu pada kelompok akan bervariasi pada beberapa aspek
(contoh : hubungan vertikal). Sebagai contoh seluruh maloklusi yang terbagi pada
protokol 13 akan menunjukkan sebagian besar gigi permanen telah erupsi, tipe
9
skeletal wajah kelas II dan terjadi kekurangan ruangan pada lengkung rahang untuk
menyejajarkan gigi, walaupun terdapat ketidakmiripan pada aspek maloklusi
superfisial atau lokal. Gambar 14-3 sebaiknya dipelajari dengan seksama untuk
mengilustrasikan aplikasi metode atau pada kasus yang sebenarnya. Pada saat ini, kita
berada dalam posisi untuk memilih perawatan bagi maloklusi yang telah digolongkan
sebelumnya.
4. Perawatan apa yang tersedia untuk masalah ini?
Tidaklah mungkin bahkan bagi ortodontis yang paling berpengalaman untuk
mengetahui seluruh metode yang tersedia untuk perawatan setiap maloklusi. Kita
semua terbatas pada perawatan yang telah diajarkan atau yang telah kita pelajari.
Maka muncullah seuatu pertanyaan : dengan berbagai perawatan yang tersedia,
bagaimana cara ditentukan perawatan mana yang paling tepat untuk diberikan kepada
pasien?
10