organisasi internasional

12
03/13/2022 PERANAN ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM MANAJEMEN KONFLIK Dian May Fitri Erlinda Matondang Ari Setiyanto Kharizma Ahmada M. Abel Rachman

Upload: dian-may-fitri

Post on 18-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Hubungan Internasional

TRANSCRIPT

SOLUSI IDEAL KRISI YUNANI

4/1/2015PERANAN ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM MANAJEMEN KONFLIKDian May FitriErlinda MatondangAri SetiyantoKharizma AhmadaM. Abel Rachman

Dalam dunia internasional, negara tidak lagi dipandang sebagai satu-satunya aktor yang signifikan dalam hubungan internasional.

Pada abad ke 21 ini, cakupan organisasi internasional yang meluas di bidang perdamaian dan keamanan diaplikasikan dalam bentuk pertemuan reguler, konferensi dan kerjasama selama masa Perang Dunia 2 yang kemudian berimplikasi terhadap terciptanya organisasi internasional lainnya pada akhir tahun 1940 dan awal tahun 1950 seperti lahirnya UN, North Atlantic Treaty Organisation (NATO) sebagai pendahulu EU, the Bretton Woods system and the General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). 4/1/2015Perkembangan Organisasi Internasional

Dijelaskan mengenai peranan dari tujuh organisasi internasional dalam manajemen konflik. Adapun ketujuh organisasi internasional tersebut adalah Perserikatan Bangsa-bangsa/United Nations (UN), Uni Eropa/European Union (EU), North Atlantic Treaty Organization (NATO), African Union (AU), Organisation for Security and Cooperation in Europe (OSCE), Shanghai Cooperation Organisation (SCO), dan Collective Security Treaty Organisation (CSTO).

4/1/2015Peter Dahl Thruelsen dalam International Organisation: Their Role in the Conflict Management,

Konflik tidak dapat digeneralisasikan ke dalam satu siklus yang selalu sama karena tiap konflik memiliki karakteristik yang berbeda. Ketika fase-fase konflik dianalisis, maka memungkinkan untuk melihat terjadinya beberapa persamaan, kemudian menunjukkan siklus konflik yang utuh yang saling melengkapi satu sama lain namun tetap berbeda. Sebuah konflik bukan merupakan fenomena tunggal, melainkan rangkaian yang saling berkaitan secara identik.4/1/2015

PENGERTIAN SIKLUS KONFLIKSiklus konflik adalah tipe yang ideal dalam memahami sebuah konflik. Siklus konflik dan fasenya dimulai dari adanya instabilitas sosial yang memicu terjadinya kerusuhan dan kekerasan di masyarakat hingga menciptakan sebuah resolusi konflik dan perdamaian yang bersifat permanen. Siklus konflik juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur, menyelesaikan dan mencegah terjadinya suatu konflik

Lima Fase dalam Siklus Konflik

BENTUK USAHA PENCEGAHAN KONFLIK DALAM RESOLUSI KONFLIKUSAHA PENCEGAHAN KONFLIK SECARA STRUKTURALmenggambarkan strategi yang digunakan dengan terfokus pada akar penyebab terjadinya konflik. Akar penyebab disini menjadi referensi dalam menyusun strategi dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang menjadi penyebab konflik seperti ekonomi, sosial, budaya dan kebutuhan lainnya

USAHA PENCEGAHAN KONFLIK SECARA OPERASIONALdigunakan ketika kekerasan sudah dideteksi akan segera terjadi atau telah meletus. Usaha ini dapat diimplementasikan dalam kelima fase siklus konflik

FaseUkuranAktor (Organisasi Internasional)Potential ConflictStructural Early WarningPemberantasan kemiskinan, mengurangi kesenjangan sosial horizontal, melaksanakan global governance, memperkuat masyarakat sipil, pendidikanUN, EU, OSCEGestation of ConflictStructural dan Operational Conflict Management and PreventionPencegahan pengembangan senjata, penangkalan, pemberian kebebasan media, advokasi hak asasi manusa, dan lain-lain.UN, EU, OSCE, AU, SCO, CSTOMobilisation of ConflictOperational Crisis Management dan Preventive DiplomacyPemberian hukuman oleh organisasi regional dan global, mediasi internasional, perjanjian keamanan, pemberian sanksi, dan pengiriman pengamat/observer.UN, EU, OSCE, SCO, OSCE, NATO, AU, CSTOArmed ConflictOperational Conflict Management dan Termination of ConflictMediasi, penegakan perdamaian, konsiliasi, penetapan sanksi, embargo senjata, zona demiliterisasi, dan lain-lain.UN, EU, NATOPost ConflictStructural dan Operational Post-ConflictPeace- BuildingMengidentifikasi akar permasalahan, DDR, pembentukan institusi politik, proses demokratisasi, pasukan penjaga perdamaian, SSR, rekonstruksi ekonomi, rekonsiliasi sosial, pembangunan kapasitas institusional, pelaksanaan hak asasi manusia, pembentukan kesadaran diri di dalam masyarakat. UN, EU, OSCE, NATO, AU, CSTO

9

Kesimpulan

Konflik bukan merupakan suatu proses yang mempunyai pangkal dan ujung. Konflik merupakan sebuah siklus yang terdiri dari lima fase. Di setiap fasenya, konflik dapat diselesaikan dengan pendekatan yang berbeda. Organisasi internasional mempunyai peranan yang cukup besar di setiap fase konflik, peranan yang diambil oleh organisasi internasional disesuaikan dengan kapabilitas dan prinsip yang digunakannya dalam pelaksanaan keorganisasian.

4/1/2015

Epanggawang4/1/2015