optimalisasi sudut baca sebagai gerakan ...eprints.ums.ac.id/77184/1/naskah publikasi.pdfdata yang...

15
OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN LITERASI DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA SD Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: LISTYOWATI A510150244 PROGRA STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN

LITERASI DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA SD

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

LISTYOWATI

A510150244

PROGRA STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

i

Page 3: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

ii

Page 4: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

iii

Page 5: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

1

OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN

LITERASI DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA SD

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk 1)Mendeskripsikan tujuan dan proses sosialisasi

implementasi sudut baca sebagai GLS dalam menumbuhkan minat baca siswa.

2)Mengindentifikasi faktor pendukung dan penghambat dari implementasi sudut

baca dalam menumbuhkan minat baca siswa kelas 1. 3) Menganalisis pengelolaan

sudut baca agar memiliki fungsi yang optimal sebagai GLS dalam menumbuhkan

minat baca siswa kelas 1. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif

dengan desain penelitian deskriptif kualitaitf. Penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam

penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas 1, serta peserta didik kelas 1 SD N 01

Jantiharjo. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi

data, penyajian data, dan verifikasi data. Keabsahan data yang digunakan yaitu

triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)

Sudut baca bertujuan untuk mempermudah peserta didik memperoleh informasi yang

diawali sosialisasi oleh guru dan kepala sekolah, 2) Faktor pendukung implementasi

sudut baca antara lain: motivasi guru dan kelengkapan koleksi buku bacaan,

sedangkan faktor pegghambatnya yaitu: peran orang tua yang kurang memberikan

pembiasaan membaca, peserta didik belum lancar membaca, buku yang rusak.

3)Pengelolaan sudut baca agar memiliki fungsi yang optimal yaitu: pemanfaatan

sudut baca untuk kegiatan literasi di awal pembelajaran, mempercantik sudut baca,

peraturan mengenai cara merawat buku yang baik dan penambahan buku sesuai

dengan minat baca peserta didik.

Kata kunci : sudut baca, minat baca, gerakan literasi sekolah,

Abstract

This study aims to 1) Describe the implementation of the reading angle in fostering

students' interest in reading. 2) Identifying the inhibiting factors of the

implementation of reading angle in growing reading interest in grade 1 students. 3)

Analyzing the management of the reading angle so that it has an optimal function as

literacy movement in growing reading interest in grade 1 students. The type of

research used is qualitative research with a qualitative descriptive research design.

This research uses interview, observation and documentation data collection

techniques. The informants in this study were the principal, grade 1 teachers, and

grade 1 students of SD N 01 Jantiharjo. The results showed that: 1) Reading angle

aims to facilitate students to obtain information that begins with socialization by

teachers and principals, 2) Factors supporting the implementation of reading angles

include: teacher motivation and completeness of the collection of reading books,

while the inhibiting factors are: the role of people parents who do not provide

reading habit, students are not fluent in reading, damaged books. 3) Management of

Page 6: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

2

the reading angle in order to have an optimal function, namely: the use of reading

angles for literacy activities at the beginning of learning, beautifying the reading

angle, regulations on how to take good care of books and the addition of books in

accordance with students' reading interests

Keywords: reading corner, reading interest, school literacy movement

1. PENDAHULUAN

Membaca merupakan hal penting yang menjadi dasar dalam proses belajar.

Kundharu, dkk (2014:98) menjelaskan bahwa, kegiatan membaca perlu dimiliki

setiap orang, terlebih lagi oleh para pelajar, guru dan pendidik yang selalu

berhubungan dengan buku. Kegiatan membaca perlu ditingkatkan sejak usia dini

agar siswa atau peserta didik dapat terbiasa dengan aktifitas membaca. Sesuai

dengan pernyataan dari Kundharu, membaca harus dimiliki oleh setiap peserta didik

dalam mencari informasi yang diperlukan melalui buku bacaan. Selain itu Naidoo,

(2014) menyatakan peserta diidk harus mengembangkan berfikir kritis,

memanfaatkan waktu membaca untuk mengenmbangkan kemampun membaca

yang lebih baik. Pentingnya membaca dalam dunia akademik, pemerintah memiliki

terobosan yaitu melalui peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan

(Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti luhur

kepada peserta didik dengan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Menurut Abidin (2017:279) Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah gerakan sosial

dengan dukungan dari berbagai elemen yang saling berkolaborasi. Upaya yang ingin

ditempuh adalah menjadikan peserta didik mempunyai kebiasaan membaca dengan

adanya program GLS tersebut.

Adanya GLS yang diselenggarakan pemerintah bertujuan untuk

menumbuhkan minat baca peserta didik. GLS dapat dilaksanakan melalui kegiatan

membaca selama 15 menit, penyediaan sudut baca, dan adanya perpustakaan

keliling. Ketika kegiatan literasi sudah terlaksana, kegiatan literasi ini memberikan

dampak baik dalam menumbuhkan minat baca peserta didik dalam kegiatan

membaca. Patrisia (2017:5) menjelaskan bahwa budaya literasi telah memberikan

hasil yang memuaskan dengan menjadikan peserta didik lebih adaptif, gemar

membaca, dan mampu menuangkan ide-ide dari hasil bacaan melalui tulisan.

Page 7: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

3

Minat baca sangat diperlukan untuk memudahkan peserta didik dalam

meningkatkan prestasi belajar mereka. Dengan membaca pembelajaran akan sangat

bermakna, meningkatkan mutu pembelajaran dan setiap kegiatan membaca akan

terasa menyenangkan tanpa adanya paksaan. Kegiatan membaca tentunya

memberikan dampak positif dalam meningkatkan keterampilan menulis narasi,

mengembangkan ide yang mempermudah peserta diidk dalam menyusun sebuah

cerita. Menurut Amalia (2017:499 ) peserta didik menikmati proses menulis naratif

dengan baik karena mereka senang membaca. Membaca akan melatih peserta didik

dalam mengembangkan keterampilan dalam menulis narasi dan membangun ide-ide

dalam membuat kalimat yang mudah dimengerti untuk pembaca ataupun

sebaliknya.Untuk menumbuhkan minat baca peserta didik, pihak sekolah perlu

memfasilitasi salah satunya adalah dengan cara membuat sudut baca disetiap kelas.

Sudut baca bisa diisi dengan buku-buku sesuai dengan kebutuhan setiap tingkatan

kelas. Philomena (2018:93) Ketersediaan ruang baca adalah hal penting untuk

merangsang peserta didik untuk membaca.

Berdasarkan observasi yang telah di lakukan oleh peneliti di SD N 01

Jantiharjo, kegiatan literasi sudah dilaksanakan pada tahun 2016. Setiap pagi selama

15 menit peserta didik melaksanakan kegiatan literasi. SD ini sudah ada sudut baca,

namun ada 5 peserta didik kelas 1 yang belum terlibat secara aktif dalam

menggunakan sudut baca itu di karenakan adanya perbedaan kemampuan membaca

dengan teman-temannya. Dari penjelasan diatas, maka peneliti tertarik untuk

meneliti lebih dalam mengenai implementasi sudut baca tersebut dengan judul

“Optimalisasi Sudut Baca Sebagai Gerakan Literasi Sekolah dalam Menumbuhkan

Minat Baca Siswa Kelas I Sd Negeri 01 Jantiharjo”.

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan

desain penelitian deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data

tentang: penerapan sudut baca, faktor pendukung dari implementasi sudut baca,

hambatan apa saja yang dialami, upaya apa yang dilakukan sekolah dalam

mengoptimalkan sudut baca dalam menumbuhkan minat baca peserta didik.subjek

Page 8: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

4

penelitian yang di gunakan adalah kepala sekolah, petugas perpustakaan, guru kelas

1, dan peserta didik kelas 1 di SD N 01 Jantiharjo. Dalam penelitian ini teknik

pengumpulandata yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber dan teknik.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Implementasi Sudut Baca sebagai GLS dalam Menumbuhkan Minat

Baca Peserta Didik Kelas I di SD N 01 Jantiharjo

3.1.1 Tujuan sudut baca diimplementasikan di SD N 01 Jantiharjo

Tujuan diadakannya sudut baca adalah untuk mempermudah peserta didik dalam

memperoleh bahan pelajaran yang dibutuhkan. Hasil tersebut dapat mendukung

penelitian dari Morrow (2014:3) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa tujuan

dari sudut baca yaitu yaitu untuk memudahkan peserta didik dalam mencari

informasi yang mereka butuhkan melalui buku buku-buku bacaan dan dapat

menumbuhkan kembali minat baca peserta didik. Dari penjelasan mengenai tujuan

dapat diketahui bahwa sudut baca ini bertujuan untuk memudahkan peserta didik

dalam memperoleh informasi.

Penelitian mengenai tujuan sudut baca juga menjeslakan bahwa tujuan dari

diadakannya sudut baca di sekolah yaitu sebagai sumber belajar yang baik bagi

peserta didik. Dari temuan tersebut dapat mendukung pertanyataan Kemendikbud

(2016:3) menjelaskan bahwa tujuan dari adanya sudut baca yaitu untuk

mengenalkan kepada peserta didik dari beragamnya sumber bacaan yang

dimanfaatkan sebagai sumber belajar peserta didik. Dari penjelasan tujuan adanya

sudut baca di atas dapat diketahui bahwa adanya sudut baca sangat penting dalam

menumbuhkan minat baca siswa. Dengan diadakannya sudut baca di SD N 01

jantiharjo, diharapkan dapat menjadikan peserta didik yang memiliki minat baca

yang tinggi dan menjdi literat yang handal.

3.1.2 Proses sosialisasi implementasi sudut baca dalam menumbuhkan minat baca

peserta didik kelas 1

Guru melaksanakan proses sosialisasi sudut baca dengan mengajak peserta didik

untuk membaca dapat mendukung hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Hartyatni

Page 9: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

5

(2018) menjelaskan bahwa Pengelolaan sudut baca kelas dengan menggunakan

langkah sebagai berikut: Sosialisasi dan membaca. Terkait dengan sosialisasi sudut

baca juga di jelaskan dalam penelitian yang dilaksanakan oleh Huang, dkk (2015)

penelitian ini menunjukkan bahwa ada 4 faktor kunci keberhasilan dalam

mempromosikan atau memperkenalkan kegiatan membaca disekolah dasar yaitu

pengajaran membaca dari guru. Dari penjelasan yang di sampaikan bahwa proses

sosialisasi disampaikan melalui pengajaran membaca guru. Dalam salah satu

penelitian dari Huang menyatakan bahwa kunci yang ke 4 adalah peran orang tua

atau peran keluarga dalam memperkenalkan kegiatan membaca. Hal ini

bertentangan dengan tenemuan di lapangan bahwa berdasarkan hasil wawancara

dengan guru, peran orang tua dikatakan masih kurang dalam membiasakan

membaca pada anaknya, hal ini terjadi karena orang tua peserta didik

mempercayakan proses pendidikan sepenuhnya pada sekolah dan kurang

memperhatiakn proses pendidikan ada anak.

Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa proses sosialisasi adalah

proses penting dalam mengenalkan peserta didik dengan sudut baca yang ada

dikelas. Sosialisasi yang di sampaikan dari pihak sekolah peserta didik dapat

mengetahui pentingnya membaca dalam proses pendidikan. Dengan adanya proses

sosialisasi yang berkala akan memberikan dampak baik bagi peserta didik terutama

dalam meningkatkan minat membaca.

3.2 Faktor Pendukung Dan Penghambat dari Implementasi Sudut Baca

sebagai GLS dalam Menumbuhkan Minat Baca Peserta Didik Kelas 1 di SD N

01 Jantiharjo

3.2.1 Faktor pendukung dari implementasi sudut baca dalam menumbukan minat

baca peserta didik kelas 1

Faktor pendukung dari sudut baca yang ada di SD N 01 Jantiharjo adalah Guru dan

koleksi buku. Guru sebagai pendukung utama dari implementasi sudut baca,

disekolah guru berkomitmen dan selalu mengingatkan kegiatan membaca melalui

sudut baca. Penjelasan mengenai faktor pendukung di SD N 01 Jantiharjo terdapat

dalam penelitian Ma’rifah (2017) yang menjelaskan bahwa faktor pendukung

implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) melalui pembiasaan membaca pada

peserta didik adalah adanya program penjunjang, motivasi dari Guru Kelas dan

Page 10: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

6

sarana prasarana, seperti adanya almari untuk perpustakaan mini, ketersediaan

buku-buku, pepustakaan memiliki koleksi buku yang lengkap ruangan cukup luas

dan nyaman.

3.2.2 Faktor penghambat dari implementasi sudut baca dalam menumbukan minat

baca peserta didik kelas 1

a. Peserta didik yang belum lancar membaca

Faktor penghambat dari implementasi sudut baca menurut keterangan dari guru

kelas 1 diketahui terdapat 5 anak yang belum terlibat aktif dalam kegiatan

membaca melalui sudut baca. Dari ke 5 anak tersebut ada 2 anak yang belum lancar

membaca. Kemampuan membaca yang kurang juga menjadi faktor penghambat.

Permasalahan membaca juga terdapat dalam penelitian Hendrayani (2016)

mejelaskan bahwa hasil kemampuan membaca kelas bawah masih kurang. Ada

peserta didik yang hingga kelas 3 masih belum lancar membaca dan kurang

memahami isi bacaan dengan baik. implementasi akan berjalan dengan optimal jika

semua peserta didik bisa memanfaatkan sudut baca dengan sering mengunjungi

untuk membaca buku. Dari penjelasan diatas dapat membuktikan bahwa salah satu

hambatan dari implementasi sudut baca adalah peserta didik tang kurang lancar

membaca.

b. Peran orang tua

Faktor penghambat kedua dari pelaksanaan sudut baca adalah orang tua, disebabkan

karena kurangnya pembiasaan membaca sejak dini. Banyak orang tua yang

memberikan kepercayaan yang sepenuhnya kepada pihak sekolah. Mahalnya harga

buku membuat orang tua merasa enggan untuk membelikan buku sebagai sumber

bacaan ketika di rumah. Permasalahan tersebut juga terdapat pada penelitian yang

dilaksanakan oleh Cahyani (2016) menjelaskan bahwa peran orang tua sebagai

belum mampu menjadi model yang baik untuk anak, dapat dibuktikan responden

yang diteliti lebih sering melakukan kegiatan menonton televisi daripada melakukan

kegiatan membaca. Selain itu faktor ekonomi juga menjadi penghambat karena

ketidakmampuan tau orang tua merasa bahwa harga buku masih terbilang mahal.

Permasalahan mahalnya harga buku juga terdapat dalam hasil penelitian Triatma

(2016:167) menjelaskan bahwa rendahnya minat baca disebabkan oleh beberapa hal,

Page 11: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

7

salah satunya yaitu mahalnya harga buku. Pernyataan tersebut juga didukung dari

hasil penelitian di SD N 01 Jantiharjo yang memperoleh hasil bahwa peran orang

tua menjadi faktor penghambat implementasi sudut baca.

c. Kondisi buku yang rusak

Faktor penghambat dari implementasi sudut baca yang selanjutnya yaitu kondisi

buku yang rusak. Dapat dibuktikan pada desain rak sudut baca yang kurang

menarik, di sekelilinng area sekitar sudut baca belum terdapat bahan kaya teks

tentang ajakan membaca. Buku-buku yang berada di dalam rak sudut baca ada

beberapa yang sudah rusak bahkan ada halaman buku yang hilang. Dari hasil

penelitian oleh Ma’rifah (2017) faktor penhambat dari pembiasaan membaca yaitu

hilangnya beberapa buku koleksi karena yang meminjam tidak dikembalikan,

perpindahan kelas, buku dibawa pulang oleh siswa sehingga koleksi buku menurun,

beberapa siswa ada yang kurang minat dari adanya perpustakaan mini. Berdasarkan

hasil penelitian Ma’rifah dengan penelitian sekarang terdapat persamaan mengenai

kondisi buku-buku yang terdapat di sudut baca ada yang sudah rusak. Kondisi ini

juga dibenarkan dari hasil wawancara, observasi, dan diperkuat dengan hasil

dokumentasi oleh peneliti menujukkan bahwa ada beberapa buku di sudut baca yang

sampul bukunya hilang atau lepas dan ada juga yang robek.

3.3 Pengelolaan Sudut Baca Agar Memiliki Fungsi yang Optimal sebagai

Bagian Gerakan Literasi Peserta Didik Kelas 1 di SD N 01 Jantiharjo

3.3.1 Pemanfaatan sudut baca untuk kegiatan literasi sekolah di awal pembelajaran

Kegiatan literasi di SD N 01 Jantiharjo sudah terlaksana. Namun, peserta didik

mengunjungi sudut baca karena atas perintah guru saja. Untuk itu upaya yang

dilaksanakan sekolah dalam mengoptimalkan sudut baca adalah dengan mewajibkan

peserta didik membaca selama 15 menit melalui sudut abca sebelum pembelajaran

dimulai di pagi hari. Upaya tersebut juga terdapat pada penelitian dari Ma’rifah

(2017) pembiasaan membaca peserta didik dilakukan melalui program perpustakaan

mini di setiap kelas, kegiatan dimulai selama 15 menit melalui perpustakaam mini

dan pemberian jadwal wajib berkunjung ke perpustakaan. Penelitian yang

mendukung berikutnya dari Ortlieb (2010) penelitian ini menunjukkan bahwa setiap

Page 12: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

8

hari selama 15 menit peserta didik membaca majalah, membaca koran dengan

sistem perputaran artinya siswa membaca secara bergantian.

3.3.2 Mempercantik sudut baca

Untuk lebih mengoptimalkan sudut baca selanjutnya adalah dengan mempercantik

sudut baca. Data ini merujuk dari hasil dokumentasi pada gambar 4.4, dari analisis

peneliti dapat diketahui bahwa dalam sudut baca belum terdapat hiasan dan belum

terdapat bahan kaya teks yang berada di sekitar sudut baca. upaya yang dapat

dilakukan sekolah untuk mengoptimalkan sudut baca yaitu dengan membuat desain

sudut baca menjadi lebih berwarna dan menambah hiasan serta penambahan bahan

kaya teks di sekitar sudut baca agar menarik minat peserta didik untuk mengunjungi

sudut baca. Hasil dari wawancara dengan peserta didik kelas 1 dapat diketahui

bahwa dengan menambahkan hiasan dan mendesain sudut baca dengan memberikan

gambar tulisan di sekitar sudut baca merupakan upaya yang baik untuk menjadikan

sudut baca lebih optimal.

3.3.3 Peraturan mengenai cara merawat buku yang baik

Dalam penelitian ini dikatehui bahwa di sudut baca masih terdapat buku-buku yang

rusak karena perilaku siswa yang kurang dalam merawat buku dengan baik. Untuk

itu upaya yang dilaksanakan oleh sekolah dalam mengoptimalkan sudut baca yaitu

dengan memberikan peraturan membaca buku dengan baik, yaitu : 1) Selesai

membaca buku harus dikembalikan ke tempat semula atau diletakkan di rak yang

telah disediakan. 2)Apabila buku rusak atau hilang harap segera melapor kepada

guru / pengelola perpustakaan. 3) Tidak boleh merobek / menekuk buku.

3.3.4 Penambahan buku sesuai dengan minat anak

Penambahan buku bacaan pada sudut baca di SDN 01 Jantiharjo yaitu dengan

membuat kebijakan bahwa setiap alumni dapat menyumbangkan buku untuk

menambah koleksi buku yang ada di sudut baca dan di perpustakaan sekolah. Untuk

kelas bawah Guru Kelas menambahkan buku-buku latihan membaca berisi

pengenalan huruf-huruf untuk anak yang kurang lancar dan belum bisa membaca.

Selain itu sekolah menambahkan buku sesuai dengan minat kebanyakan anak yaitu

buku-buku yang berwarna dan penuh gambar seperti majalah anak. Hal ini sesuai

dengan hasil dokumentasi yang memperlihatkan beberapa contoh buku hasil

Page 13: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

9

pemberian dari alumni. Hasil penelitian yang telah dillaksanakan sesuai dengan

hasil penelitian oleh Masruroh (2017) dalam hasil penelitiannya yang menjelaskan

mengenai upaya dari hambatan pemanfaatan sudut baca terkait dengan buku yaitu

dengan menambah koleksi buku bacaan dari dana bos dan pemberian dari peserta

didik yang sudah lulus dari SD tersebut.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa penambahan buku sesuai

minat peserta didik dapat berfungsi sebagai salah satu upaya sekolah dalam

mengoptimalkan sudut baca serta menumbuhkan minat baca peserta didik.

4. PENUTUP

a) Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sudut baca yang bertujuan

untuk memudahkan peserta didik dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Diawali dari sosialisasi yang dilaksanakan kepala sekolah dalam kegiatan upacara

dan cara guru dalam mengenalkan serta memotivasi peserta didik mengenai sudut

baca yang dilakukan secara rutin. b) Guru menjadi faktor pendukung utama dalam

menumbuhkan minat baca peserta didik melalui sudut baca, guru selalu

mengingatkan dan memotivasi pada peserta didik mengenai kegiatan literasi,

kemudian koleksi buku yang sudah cukup memadai. Sedangkan yang menjadi

faktor penghambat implementasi sudut baca yaitu, peserta didik yang belum lancar

membaca, peran orang dan kondisi buku yang rusak di sudut baca. c) Pengelolaan

agar sudut baca dapat memiliki fungsi yang optimal yaitu, pemanfaatan sudut baca

sebagai GLS diawal pembelajaran, mempercantik sudut baca, peraturan cara

merawat buku yang baik, penambahan buku sesuai dengan minat anak dengan

mengajak alumni untuk memberikan sumbangan beberapa buku.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus, dkk. 2017. Pembelajarn literasi. Jakarta: Bumi Aksara

Amalia, Nur. 2017. “Narrative Writing Intervention Plan: Anaiysis of Students’

Literacy Lerning Needs”. The 1st International Conference on Languge,

Literature and Teaching. ISSN 2549-5607

Cahyani, Indah Rahma. 2016. Peran Orang Tua dan Guru Dalam Mengembangkan

Literasi Dini (Early Literacy) di kabupaten Sidoarjo. Skripsi. Malang :

FISIP UA.

Page 14: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

10

Han-Cheng Huang, dkk. 2015. The Relevant Factors in Promoting Reading

Activities in Elementary Schools. International journal of Evaluation and

Research in Education (IJERE). Vol 4(2), hal 62-66. ISSN: 2252-8822

Hartyatni, Sri Mujiatun. 2018. Membangun Budaya Baca Melalui Pengelolaan

Media Sudut Baca Kelas dengan “12345”. Jurnal Pemikiran dan

Pengembangan SD. Vol 6(1) hal 1-11

Hendrayani, Ade. 2016. Peningkatan Minat Baca dan Kemampuan Membaca Peserta

Didik Kelas Rendah melalui Reading Corner, Jurnal Penelitian Pendidikan,

ISSN 1412-565 X, e-ISSN 2541-4135

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Panduan Pemanfaatan dan

Pengembangan Sudut Baca Kelas Untuk Menungkatkan Mutu

Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kundharu, Saddhono, dan St. Y. Slamet. 2014. Pembelajaran keterampilan

Berbahasa Indonesia; Teory dan Aplikasi Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ma’rifah, Kurrotu’aini Nurul. 2017. “Implementasi Gerakan Literasi Melalui

Pembiasaan membaca pada Siswa di SD Muhammadiyah Wirobrajan 3

Yogyakarta”. Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Masruroh, R. V. 2017. “Analisis Pemanfaatan Sudut Baca di Lingkungan Sekolah

guna Menumbuhkan Budaya Literasi pada Siswa di SD Negeri Polomarto”.

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Purwokerto.

Mendikbud, 2015. Permendikbud No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi

Pekerti . Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Morrow, L. M. 2014. Relationships Between Literature Programs, Library Corner

Designs, and Children’s Use of Literature. Journal of Education Research.

Vol 75(6), hal 339-344.

Naidoo U, Reddy K, and Dorasamy N. 2014. Reading Literacy in Primary schools in

south Africa: Educator Perspective on Factor Affecting Reading Literacy

and Strategies for Improvement. Internasional Jounal Education Sci. Vol

7(1), hal 155-167

Ortlieb, Evan T. 2010. Beyond Just Books: Sparking Children’s interest in Reading.

Internasional Journal of Education. Vol 2(2), hal 2-4

Patrisia dkk(2017). Budaya Literasi Siswa dalam mendukung program Ecoshool di

SMPN 23 Surabaya. Jurnal mahasiswa. Vol. 4 (2). Hal 5

Philomena, Chepshiror. 2018. The Occupied Child and Engaged Teaching:

Enviromental Qualities Supporting Emergent Reading in Kenya.

International Journal of Education and Research. Vol 6(1), hal : 93. ISSN :

2411-5681

Page 15: OPTIMALISASI SUDUT BACA SEBAGAI GERAKAN ...eprints.ums.ac.id/77184/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfData yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang: penerapan sudut baca, faktor

11

Triatama, I. N. 2016. Minat Baca pada Siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri

Delengan 2 Prambanan Sleman Yogya. E-journal Prodi Teknologi

Pendidikan. Vol 5(6), hal 167