internalisasi soft skill dalam pembentukan jiwa ...eprints.ums.ac.id/77853/11/naskah...

16
INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Oleh: NUR ROFI’AH A210156002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA

KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan

Oleh:

NUR ROFI’AH

A210156002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

i

HALAMAN PERSETUJUAN

INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA

KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Oleh:

Nur Rofi’ah

A210156002

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Wafrotur Rohmah, SE., M.M.

NIDN. 06 0811 5701

Page 3: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

ii

HALAMAN PENGESAHAN

INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA

KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

OLEH

NUR ROFI’AH

A210156002

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Selasa, 03 September 2019

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dr. Wafrotur Rohmah, SE., M.M. ( ........................... )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Djumali, M.Pd ( ........................... )

(Angota I Dewan Penguji)

3. Dr. Suyatmini, SE., M.Si ( ........................... )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum.

NIDN. 00-2804-6501

Page 4: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 28 Agustus 2019

Penulis

Nur Rofi’ah

A210156002

Page 5: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

1

INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA

KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan internalisasi soft skill dalam

pembentukan jiwa kewirausahaan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Desain

penelitian yang digunakan yaitu pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data

menggunakan wawancara, observasi partisipasi pasif, dan dokumentasi. Keabsahan

data menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

menggunakan model interaktif dengan langkah pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data dan verifikasi data/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa internalisasi soft skill dalam pembentukan jiwa kewirausahaan

mahasiswa meliputi percaya diri, disiplin, berfikir kritis, memanajemen waktu dan

bekerjasama. Rasa percaya diri melalui pemberian contoh seorang wirausaha yang

sukses dan gagal dimana mahasiswa akan mempunyai rasa percaya diri dalam

berwirausaha, sikap disiplin dimulai dari kehadiran perkuliahan sampai disiplin

pengumpulan tugas yang harus tepat waktu, berfikir kritis dalam pembuatan

perencanaan bisnis dan menciptakan sebuah usaha baru, memanajemen waktu yang

baik dari proses pembelian bahan sampai memasarkan produk yang dilakukan secara

terstruktur, bekerjasama dalam pencarian lokasi tempat berjualan dan menyiapkan

peralatan sampai mempromosikan produk. Terdapat 3 faktor penghambat

internalisasi soft skill mahasiswa yaitu: 1) Komunikasi mahasiswa yang masih

kurang dalam menyampaikan pendapat; 2) Lemahnya mahasiswa berfikir kritis

dalam berwirausaha; dan 3) Kurangnya rasa percaya diri dalam memulai usaha.

Adapun 3 faktor pendukung internalisasi soft skill mahasiswa yaitu: 1) Semangat

untuk berwirausaha; 2) Sarana dan prasana yang tersedia; dan 3) Adanya kegiatan

expo praktik kewirausahaan.

Kata kunci: internalisasi, soft skill, pembentukan jiwa kewirausahaan

Abstract

This study aims to describe the internalization of soft skills in shaping the

entrepreneurial spirit of Accounting Education students at the Muhammadiyah

University of Surakarta. This type of research is qualitative research. The research

design used is the ethnographic approach. Data collection techniques using

interviews, observation of passive participation, and documentation. The validity of

the data uses source triangulation and method triangulation. Data analysis techniques

using an interactive model with steps of data collection, data reduction, data

presentation and data verification / drawing conclusions. The results showed that the

internalization of soft skills in shaping the entrepreneurial spirit of students included

confidence, discipline, critical thinking, time management and collaboration.

Page 6: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

2

Confidence through giving examples of a successful and failed entrepreneur where

students will have confidence in entrepreneurship, a disciplined attitude starting from

the presence of lectures to the task collection discipline that must be on time, critical

thinking in making business plans and creating a new business, managing good time

from the process of purchasing materials to marketing products that are carried out in

a structured manner, working together in finding a place to sell and preparing

equipment to promote the product. There are 3 factors inhibiting the internalization

of student soft skills, namely: 1) Student communication that is still lacking in

expressing opinions; 2) Weak students critical thinking in entrepreneurship; and 3)

Lack of confidence in starting a business. The 3 factors supporting the internalization

of student soft skills are: 1) The passion for entrepreneurship; 2) Available facilities

and infrastructures; and 3) The existence of entrepreneurial practice expo activities.

Keywords: internalization, soft skills, the formation of an entrepreneurial spirit

1. PENDAHULUAN

Pada era globalisasi ini dalam dunia usaha terjadi persaingan yang ketat dan tajam,

sehingga berbagai peluang pasar akan menjadi perebutan yang seru. Hal ini juga

harus di imbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sedangkan

untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dapat dilakukan melalui jalur

pendidikan. Pendidikan juga merupakan usaha sadar yang terencana, terprogram dan

berkesinambungan membantu peserta didik mengembangkan kemampuannya secara

optimal, baik aspek kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotorik, merupakan

salah satu kunci kemajuan, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan

oleh suatu bangsa, maka akan diikuti dengan semakin baiknya kualitas bangsa

tersebut. Di Indonesia pendidikan sangat diutamakan, karena pendidikan memiliki

peranan yang sangat penting terhadap terwujudnya peradaban bangsa yang

bermartabat. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga tujuan pendidikan telah diatur

dengan jelas dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yakni Nomor 20

tahun 2003 pasal 3;

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, adn menjadi warga

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Page 7: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

3

Internalisasi menurut Puspita Sari (2014: 71) merupakan “penanaman sikap,

perilaku, dan nilai yang didapatkan melalui proses pembinaan, belajar, dan

bimbingan”. Pendapat tersebut menekankan bahwa hal-hal yang di internalisasikan

adalah sikap, perilaku, dan nilai. Internalisasi dilakukan dalam waktu yang lama

mulai dari pembinaan, belajar, dan bimbingan. Tujuannya agar apa yang didapatkan

dan dilakukan sesuai dengan keinginan dan harapan di dalam kehidupan

bermasyarakat.

Setiap lulusan yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi sebenarnya telah

dibekali keterampilan (hard skills) yang sudah memadai untuk dapat mengerjakan

secara teknis pekerjaan tertentu. Namun ketika memasuki dunia kerja, banyak di

antaranya yang mengalami kegagalan karena rendahnya penguasaan kecakapan soft

skills. Memiliki kemampuan hard skill yang tinggi tetapi tidak disertai dengan soft

skill yang baik, akan menghasilkan sumber daya manusia dengan keterampilan

kurang maksimal. Oleh karena itu mahasiswa semestinya dibekali keterampilan yang

meliputi hard skills dan soft skills yang lebih tepat dikenal dengan istilah life skills,

karena kedua kecakapan tersebut sifatnya saling melengkapi. Menurut Elfindri dkk

(2011: 67), soft skills didefinisikan sebagai berikut:

Soft skills merupakan keterampilan dan kecakapan hidup, baik untuk sendiri,

berkelompok, atau bermasyarakat, serta dengan Sang Pencipta. Dengan

mempunyai soft skills membuat keberadaan seseorang akan semakin terasa di

tengah masyarakat. Keterampilan akan berkomunikasi, keterampilan

emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan berkelompok, memiliki

etika dan moral, santun dan keterampilan spiritual.

Berdasarkan penelitian Harvard University Amerika Serikat dalam Mudlofir

(2012: 141) mengatakan bahwa “kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata

oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh

kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan,

kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft

skill”. Hasil penelitian ini, semakin memposisikan pentingnya pengembangan soft

skill bagi peserta didik. Soft skill yang dimaksud dalam hal ini adalah sikap dan jiwa

entrepreneur atau jiwa kewirausahaan. Suatu bangsa akan maju apabila warga

negaranya memiliki jiwa entrepreneur atau jiwa kewirausahaan yang tinggi.

Page 8: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

4

Fahmi (2013: 1) mengatakan bahwa “kewirausahaan adalah suatu ilmu yang

mengkaji tentang pengembangan dan pembangunan semangat kreativitas serta berani

menanggung risiko terhadap pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan hasil karya

tersebut”. Keberanian mengambil risiko sudah menjadi milik seorang wirausahawan

karena dituntut untuk berani dan siap jika usaha yang dilakukan tersebut belum

memiliki nilai perhatian di pasar, dan ini harus dilihat sebagai bentuk proses menuju

wirausahawan sejati. Inti dari wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan inovatif untuk

menciptakan peluang. Secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai

penemu dan sebagai perencana. Wirausaha berperan merancang usaha baru, dan

merencanakan organisasi perusahaan baru. Pengertian wirausaha disini menekankan

pada setiap orang yang memulai sesuatu bisnis yang baru.

Harapan untuk mahasiswa yaitu setiap individu setelah menempuh

perkuliahan dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari kedalam dunia

kerja dan menjadi SDM berkualitas. Ketika mahasiswa menjadi SDM berkualitas

maka akan memudahkan mahasiswa tersebut dalam bekerja atau menciptakan

kondisi dimana mahasiswa menjadi seorang wirausaha. Mahasiswa setelah mendapat

pengalaman praktik kewirausahaan yang menuntut mereka untuk berlatih

bertanggung jawab dalam pekerjaan, mahasiswa mulai berkembang sikap percaya

diri untuk berhadapan orang banyak, tumbuh keinginan untuk melakukan hal baru

yang dapat bermanfaat bukan hanya terhadap satu individu namun masyarakat ikut

merasakan manfaatnya seperti mendapat pekerjaan, mahasiswa lebih berani

menghadapi resiko apapun karena dalam setiap kehidupan pasti ada titik dimana

ketika seseorang melakukan suatu hal maka disitulah seseorang harus berani

menghadapi resiko yang mungkin dapat terjadi pula. Apabila mahasiswa dapat

menjalani hal-hal diatas maka mahasiswa memiliki jiwa kepemimpinan yang

nantinya akan bermanfaat ketika mahasiswa terjun di dunia kerja.

Universitas Muhammadiyah Surakarta telah berupaya dalam menumbuhkan

jiwa berwirausaha dalam diri mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi. Maka

ketika melaksanakan kuliah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi selain

mendapat materi dalam bentuk teori juga terdapat program Praktik Kewirausahaan

Page 9: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

5

untuk melatih mental mahasiswa. Melalui program tersebut mahasiswa dapat

memiliki jiwa kewirausahaan, sehingga SDM yang ada dapat bermanfaat dan

setidaknya dapat meningkatkan perekonomian Indonesia karena mengurangi

pengangguran yang ada di Negara ini dengan pemecahan masalah yaitu mahasiswa

hendaknya berpikir kreatif dengan menciptkan lapangan pekerjaan.

Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di Pendidikan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta, menurut Bapak Djalal Fuadi selaku dosen

praktik kewirausahan mengatakan bahwa:

Soft skill sangat penting sekali dalam pembentukan jiwa kewirausahaan,

mahasiswa akan menemukan jati dirinya terhadap kewirausahaan itu terletak

pada soft skill nya, tetapi soft skill tidak muncul begitu saja, soft skill harus

dibangun. Praktik kewirausahaan itu tempat untuk membangun soft skill

mahasiswa, jadi tidak hanya kewirausahaan saja tetapi praktiknya juga

penting untuk pengembangan soft skill.

Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah universitas bercirikan agama

Islam khususnya Muhammadiyah, sehingga sangat kental dengan pengelolaan dan

penanaman nilai-nilai agama dan karakter ke-Indonesiaan; disamping hard skill.

Pendidikan Akuntansi membutuhkan keterampilan seperti kecakapan berfikir,

kreatif, produktif, kritis, dan jujur. Sehingga penanaman soft skill pada mahasiswa

untuk membentuk jiwa kewirausahaan lebih diutamakan.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti ingin melakukan penelitian

dengan judul “INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA

KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA”. Penelitian ini memiliki

tujuan untuk mendeskripsikan internalisasi soft skill dalam pembentukan jiwa

kewirausahaan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang menggunakan

pendekatan kebudyaan (etnografi). Menurut Harsono (2016: 31) “Etnografi adalah

uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial, peneliti menguji

Page 10: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

6

kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup”.

Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara mendalam, observasi,

dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

trianggulasi sumber dan trianggulasi metode.

Teknik analis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif

analisis data dari Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2016: 247). (1)

Pengumpulan data berarti melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi

dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat. (2) Mereduksi

data berarti merangkum dan memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting. (3) Penyajian data dalam penelitian ini dapat berupa narasi, uraian singkat

mengenai internalisasi soft skill dalam pembentukan jiwa kewirausahaan mahasiswa.

(4) Penarikan kesimpulan dengan disertai bukti-bukti nyata dan valid.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Internalisasi soft skill dalam pembentukan jiwa kewirausahaan

mahasiswa Pendidikan Akuntansi UMS

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan soft skill yang diterapkan dan

dikembangkan oleh dosen dalam pembentukan jiwa kewirausahaan mahasiswa

yaitu, pertama soft skill percaya diri yang meliputi dosen menunjukkan beberapa

contoh orang yang sukses dalam berwirausaha dan orang yang gagal dalam

berwirausaha, kemudian mahasiswa terjun langsung untuk melakukan survei

terhadap usaha orang lain dan mempresentasikan untuk melatih rasa percaya diri

mahasiswa berbicara didepan kelas. Percaya diri sangat berperan penting dalam

membentuk jiwa kewirausahaan mahasiswa karena percaya diri merupakan

unsur pertama dalam berwirausaha dan kalau mahasiswa sudah memiliki rasa

percaya akan membuat orang lain percaya pada produk yang dibuatnya. Hasil

penelitian yang ditemukan peneliti sesuai dengan pendapat dari penelitian Andi

Safrudiansyah (2016) yang menyatakan bahwa percaya diri dalam menjalankan

sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi

merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha

Page 11: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

7

merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuat akan berhasil walaupun akan

menghadapi berbagai rintangan.

Kedua soft skill disiplin yang meliputi dosen memulai dari proses

kehadiran perkuliahan, harus tepat waktu dalam mengumpulkan tugas-tugas, dan

memberikan pengurangan nilai untuk mahasiswa yang bermalas-malasan yang

berkaitan dengan kehadiran, pengumpulan tugas maupun pada saaat membuka

stan praktik kewirausahaan yang harus tepat waktu, kedisiplinan tidak hanya

dilihat dari kedatangan tetapi juga dilihat dari aspek-aspek yang lain seperti

pakaian dan cara mahasiswa presentasi secara tepat itu juga melatih disiplin.

Disiplin dalam pembentukan jiwa kewirausahaan juga sangat penting karena

dengan kedisiplinan usaha yang dijalankan akan menjadi teratur dari proses

pembuatan produk sampai dengan memasarkan produk, dengan begitu usaha

yang dijalankan akan berjalan dengan lancar. Hasil penelitian yang ditemukan

peneliti sesuai dengan pendapat dari penelitian Megawati dan Lea Emilia Farida

(2018) yang menyatakan bahwa disiplin dalam berwirausaha. Seorang wirausaha

harus memiliki sikap disiplin yang tinggi, yaitu ketepatan komitennya terhadap

usahanya tersebut. Ketepatan yang dimaksud antara lain ketepatan waktu,

kualitas pekerjaan, dan sistem kerja. Ketepatan terhadap waktu dapat dibina

dengan cara berusaha mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang

direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan adalah sikap yang dapat

menghambat seseorang wirausahawan meraih keberhasilan.

Ketiga soft skill berfikir kritis yang meliputi mahasiswa sebelumnya

melakukan survei lapangan terlebih dahulu untuk dapat menentukan usaha apa

yang akan dibuat, dari situ mahasiswa akan memiliki kreatifitas dan membuat

inovasi produk agar dapat menarik konsumen. Sebelum produk dipasarkan

dosen meminta untuk membuat sampel produk yang kemudian dirasakan

bersama-sama temannya didalam kelas, setelah itu temannya memberikan

komentar atau masukan pendapat tentang makanan tadi, dengan begitu

kelompok yang membuat sampel tadi akan tahu produknya sudah baik atau

masih ada yang kurang atau ada yang harus ditambahkan. Pentingnya berfikir

kritis dalam pembentukan jiwa kewirausahaan karena dengan berfikir kritis

Page 12: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

8

mahasiswa dapat melakukan inovasi produk sehingga dapat menciptakan sesuatu

yang baru dari yang lainnya dan dapat membuat usaha lebih maju berkembang

karena mampu mengatasi masalah yang ada. Hasil penelitian yang ditemukan

peneliti sesuai dengan pendapat dari penelitian Nuroh Galih Titiani (2014) yang

menyatakan bahwa karakter kreatif atau berfikir kritis merupakan karakter

dimana seseorang mampu mengembangkan ide dan mampu memecahkan

masalah sehingga dia dapat menemukan peluang

Keempat soft skill memanajemen waktu yang meliputi mulai dari

manajemen membeli bahan, manajemen memproduksi menjadi bahan matang

sampai dengan manajemen memasarkan produk. Semuanya harus sudah

dimanajemen semaksimal mungkin karena dalam berwirausaha itu waktu adalah

uang. Manajemen waktu juga penting dalam pembentukan jiwa kewirausahaan

karena dapat membuat usaha akan terstruktur dengan sangat baik dan akan lebih

efektif efisien serta dapat meningkatkan kinerja seorang wirausaha. Hasil

penelitian yang ditemukan peneliti sesuai dengan pendapat dari penelitian Hasan

Ibrahim (2011) yang menyatakan bahwa wirausahawan yang menanggung

bermacam resiko, membutuhkan manajemen waktu yang tepat, kapan memulai

pekerjaan dan kapan selesai, skedul waktu bekerja dan dalam menyelesaikan

pekerjaan sangat menentukan keberhasilan kegiatan usaha. Ada pepatah yang

mengatakan time is money yang berarti bahwa waktu adalah uang.

Terakhir soft skill bekerjasama yang dimulai dari pembuatan business

plan sampai dengan memasarkan atau mempromosikan produk. Setelah itu hasil

dari penjualan praktik kewirausahaan dipresentasikan dan dilaporkan bagimana

kegiatan jualan yang telah dilakukan, apakah semua anggota tim bisa

bekerjasama dengan baik, apabila ada yang tidak bisa diajak bekerjasama akan

ada pengurangan nilai bagi anggota yang tidak bisa diajak bekerjasama. Dalam

berwirausaha sebagai makhluk sosial tidak akan bisa melakukannya sendiri dan

tentunya membutuhkan bantuan dari orang lain untuk diajak bekerjasama dalam

menjalankan sebuah usaha. Hasil penelitian yang ditemukan peneliti sesuai

dengan pendapat dari penelitian Shinta Dewi Herawati (2010) yang menyatakan

Page 13: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

9

bahwa seorang wirausahawan harus pandai bergaul sehingga memudahkannya

bekerjasama dalam mencapai keberhasilan.

Soft skill percaya diri masuk kedalam karakteristik kewirausahaan

percaya diri, soft skill disiplin masuk kedalam karakteristik kewirausahaan

berorientasi pada tugas dan hasil, soft skill berfikir kritis masuk kedalam

karakteristik kewirausahaan keorisinilan, soft skill memanajemen waktu masuk

kedalam karakteristik kewirausahaan berorientasi ke masa depan, soft skill

bekerjasama masuk kedalam karakteristik kewirausahaan kepemimpinan.

Oleh karena itu penting bagi mahasiswa untuk memiliki kemampuan soft

skill tersebut, mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Bambang Suroto, Nofrizal, Fathurahman (2016) dengan judul “Identifikasi Jiwa

Kewirausahaan Mahasiswa (Studi Kasus Pelaksanaan Program Unggulan

Kewirausahaan)”. Diketahui hasil penelitian bahwa dari delapan dimensi jiwa

kewirausahaan mahasiswa yakni kemauan kuat, mampu membuat keputusan,

kreatif, tekun, membangun kebersamaan, memahami etika bisnis, melakukan

perubahan dan menangkap peluang. Diperoleh dimensi tertinggi adalah pada

kemauan untuk berkarya dan juga memahami etika bisnis yang sehat. Sedangkan

dimensi terendah adalah pada masalah kreatif dan kamampuan menangkap

peluang.

Berdasarkan hasil penelitian Bambang Suroto, Nofrizal, Fathurahman

apabila dibandingkan dengan penelitian ini terdapat persamaan. Persamaan

penelitian ini dengan penelitian Bambang Suroto, Nofrizal, Fathurahman adalah

penelitian ini sama-sama menanamkan nilai soft skill berwirausaha antara lain

adalah kemauan kuat (percaya diri), kreatif (berfikir kritis), tekun (disiplin),

membangun kebersamaan, melakukan perubahan dan menangkap peluang

(memanajemen waktu).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dosen dalam membentuk

kemampuan soft skill berwirausaha mahasiswa melalui percaya diri, disiplin,

berfikir kritis, memanajemen waktu, dan bekerjasama, sebagian besar

mahasiswa yang menempuh mata kuliah kewirausahaan dan praktik

kewirausahaan mengalami perubahan dalam kemampuan soft skill yang terlihat

Page 14: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

10

dari mahasiswa yang sebelumnya pasif menjadi aktif, yang sebelumnya belum

berani untuk memulai usaha sekarang sudah lebih berani untuk berwirausaha,

yang sebelumnya belum disiplin menyelesaikan tugas menjadi bisa disiplin

menyelesaikan tugas dengan tepat, yang sebelumnya belum mampu berfikir

kritis atau kreatif menjadi bisa berkreatif inovatif, yang sebelumnya masih

merasa membuang-buang waktu menjadi lebih menggunakan waktu dengan

baik, yang sebelumnya belum bisa berkerjasama tim dengan baik menjadi bisa

bekerjasama dengan baik.

3.2 Faktor penghambat dan pendukung internalisasi soft skill dalam

pembentukan jiwa kewirausahaan mahasiswa

Banyak faktor internalisasi soft skill dalam pembentukan jiwa kewirausahaan

mahasiswa. Dari hasil penelitian ini terdapat 3 faktor penghambat internalisasi

soft skill mahasiswa yaitu: 1) Komunikasi mahasiswa yang masih kurang dalam

menyampaikan pendapat; 2) Lemahnya mahasiswa berfikir kritis dalam

berwirausaha; dan 3) Kurangnya rasa percaya diri dalam memulai usaha.

Adapun 3 faktor pendukung internalisasi soft skill mahasiswa yaitu: 1) Semangat

untuk berwirausaha; 2) Sarana dan prasana yang tersedia; dan 3) Adanya

kegiatan expo praktik kewirausahaan.

Mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan Doni Mardiyanto

(2010). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat beberapa

hambatan dalam mengintegrasikan soft skill yaitu: 1) Utang pembelian yang

menumpuk dan belum terbayarkan; 2) Keterbatasan sarana transportasi; 3)

Persaingan usaha yang ketat; 4) Kurang dapat mengendalikan keuangan; 5)

Kurangnya koordinasi antar anggota kelompok kewirausahaan; dan 6) kurang

fokus dan bersungguh-sungguh. Faktor pendukung yaitu: 1) Kecintaan atau

kesukaan terhadap usaha yang dijalankan; 2) Kondisi pasar dan lingkungan yang

baik; 3) Ketersediaan modal.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut apabila dibandingkan dengan

penelitian internalisasi soft skill dalam pembentukan jiwa kewirausahaan

mahasiswa Pendidikan Akuntansi UMS terdapat persamaan yaitu sama-sama

Page 15: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

11

membahas tentang faktor penghambat dan pendukung pengembangan soft skill.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut ialah perbedaan tempat

sehingga kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa berbeda-beda.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu internalisasi soft skill dalam

pembentukan jiwa kewirausahaan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Surakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

Internalisasi soft skill dalam pembentukan jiwa kewirausahaan mahasiswa

meliputi percaya diri, disiplin, berfikir kritis, memanajamen waktu, dan bekerjasama.

Rasa percaya diri mahasiswa melalui pemberian contoh seorang wirausaha yang

sukses dan gagal dimana mahasiswa akan mempunyai rasa percaya diri dalam

berwirausaha. Sikap disiplin yang dimulai dari kehadiran perkuliahan sampai disiplin

pengumpulan tugas yang harus tepat waktu. Berfikir kritis kreatif dan inovatif dalam

pembuatan perencanaan bisnis dan menciptakan sebuah usaha yang baru.

Memanajemen waktu yang baik dari proses pembelian bahan sampai memasarkan

produk yang harus dilakukan secara terstruktur. Bekerjasama dalam pencarian lokasi

tempat untuk berjualan, bekerjasama dalam menyiapkan peralatan sampai

mempromosikan produk yang dijual.

Banyak faktor internalisasi soft skill dalam pembentukan jiwa kewirausahaan

mahasiswa. Dari hasil penelitian ini terdapat 3 faktor penghambat internalisasi soft

skill mahasiswa yaitu: 1) Komunikasi mahasiswa yang masih kurang dalam

menyampaikan pendapat; 2) Lemahnya mahasiswa berfikir kritis dalam

berwirausaha; dan 3) Kurangnya rasa percaya diri dalam memulai usaha. Adapun 3

faktor pendukung internalisasi soft skill mahasiswa yaitu: 1) Semangat untuk

berwirausaha; 2) Sarana dan prasana yang tersedia; dan 3) Adanya kegiatan expo

praktik kewirausahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Elfindri, dkk., 2011. Soft Skills untuk Pendidik. T.k.: Baduose Media.

Page 16: INTERNALISASI SOFT SKILL DALAM PEMBENTUKAN JIWA ...eprints.ums.ac.id/77853/11/NASKAH PUBLIKASI.pdfdata menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data

12

Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan Teori Kasus dan Solusi. Bandung: Alfabeta.

Fatkhurahman, Bambang Suroto dan Nofrizal. 2016. Identifikasi Jiwa

Kewirausahaan Mahasiswa (Studi Kasus Pelaksanaan Program Unggulan

Kewirausahaan). Jurnal Benefita. 1(3). Oktober 2016 (154-162).

Harsono. 2016. Etnografi Pendidikan: Suatu Desain Penelitian Kualitatif.

Sukoharjo: Jasmine.

Herawati, Sinta Dewi. 2010. Aspek Soft Skills dalam Pengembangan Jiwa

Entrepreneurship Di Perguruan Tinggi. Jurnal Bisnis, Manajemen &

Ekonomi. Volume 9. Nomor 10. Agustus 2010 (1693-8305).

Mardiyanto, Doni. 2010. Analisis Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha Mahasiswa

Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta Tahun Angkatan 2009. Skripsi. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret.

Megawati, Lea Emilia Farida. 2018. Strategi Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan

yang Kreatif dan Inovatif. Jurnal Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018.

Hal 296-302.

Mudlofir, Ali. 2012. Pendidik Profesional. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Safrudiansyah, Andi. 2016. Prosedur Pengembangan Jiwa Kewirausahaan

Mahasiswa oleh Cedni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Titiani, Nuroh Galih. 2014. Pembentukan Jiwa Kewirausahaan pada Mata Pelajaran

Keterampilan Pengolahan Di SMP Negeri 3 Godean. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan

Nasional. Bandung: Citra Umbara.