oma
DESCRIPTION
unTRANSCRIPT
![Page 1: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/1.jpg)
OMA
ERLINA ARIESETYAWATI2012610056PSIK A (VII)
![Page 2: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/2.jpg)
Otitis Media Akut adalah suatu infeksi pada telinga tengah yang disebabkan karena masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah (Smeltzer, 2001).
Otitis Media Akut adalah peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah (Mansjoer,Arif,2001).
Otitis media akut adalah peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah dan terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu (Kapita selekta kedokteran, 1999).
Definisi
![Page 3: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/3.jpg)
1. Disfungsi atau sumbatan tuba eustachius 2. ISPA (infeksi saluran pernafasan atas),
inflamasi jaringan di sekitarnya (misal : sinusitis, hipertrofi adenoid), atau reaksi alergi (misalkan rhinitis alergika).
3. Bakteri, misal Streptococcus hemolyticus, Staphylococcus aureus, E. coli, Pneumococcus vulgaris.
Etiologi
![Page 4: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/4.jpg)
Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas (ISPA) yang diebabkan oleh bakteri, kemudian menyebar ke telinga tengah melewati tuba eustachius. Ketika bakteri memasuki tuba eustachius maka dapat menyebabkan infeksi dan terjadi pembengkakan, peradangan pada saluran tersebut. Proses peradangan yang terjadi pada tuba eustachius menyebabkan stimulasi kelenjar minyak untuk menghasilkan sekret yang terkumpul di belakang membran timpani. Jika sekret bertambah banyak maka akan menyumbat saluran eustachius, sehingga pendengaran dapat terganggu karena membran timpani dan tulang osikel (maleus, incus, stapes) yang menghubungkan telinga bagian dalam tidak dapat bergerak bebas. Selain mengalami gangguan pendengaran, klien juga akan mengalami nyeri pada telinga.
Patofisiologi
![Page 5: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/5.jpg)
Stadium Otitis Media Akut dibagi menjadi :1.Stadium Oklusi Tuba Eustachius2.Stadium Hiperemis (Presupurasi)3.Stadium Supurasi4.Stadium Perforasi5.Stadium Resolusi
Stadium
![Page 6: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/6.jpg)
Manifestasi klinis dari OMA tergantung pada stadium penyakit dan umur klien.
Manifestasi klinis
Stadium Hiperemi
Stadium Oklusi
Stadium Supurasi
Stadium Koalesen
Stadium Resolusi
o Nyeri dan rasa penuh dalam telinga karena tertupnya tuba eustachius yang mengalami hiperemi dan edema
o Demamo Pendengara
n biasanya masih normal
o Nyeri dan demam bertambah hebat
o Pada anak : panas tinggi disertai muntah, kejang,dan meningismus
o Pendengaran mulai berkurang
o Keluar sekret dari telinga
o Nyeri berkurang karena terbentuk drainase akibat membran timpani ruptur
o Demam berkurang
o Gangguan pendengaran bertambah karena terjadi gangguan mekanisme konduksi udara dalam telinga tengah
Nyeri tekan pada daerah mastoid, dan akan terasa berat pada malam hari
Pendengaran membaik atau kembali normal.
![Page 7: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/7.jpg)
Stadium Oklusi
Stadium Presupurasi
Stadium Supurasi
Stadium Perforasi
Stadium Resolusi
Tujuan : membuka kembali tuba eustachius, sehingga tekanan berkurang di telinga tengah hilang. Diberikan obat tetes hidung, HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik (anak <12 tahun) atau HCl efedrin 1% (di atas 12 tahun dan pada orang dewasa).
Obat tetes hidung dan analgetika, antibiotika (biasanya dari golongan penisilin/ampisilin).
Disamping antibiotika, idealnya harus disertai dengan miringotomi bila membran tympani masih utuh
Obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotika yang adekuat
Membran tympani berangsur normal kembali, sekret tidak ada lagi dan perforasi membran tympani menutup.
Terapi
![Page 8: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/8.jpg)
1. Peradangan telinga tengah (otitis media) yang tidak diberi terapi secara benar dan adekuat dapat menyebar ke jaringan sekitar telinga tengah termasuk ke otak, namun ini jarang terjadi setelah adanya pemberian antibiotik.
2. Mastoiditis3. Kehilangan pendengaran permanen bila OMA
tetap tidak ditangani4. Keseimbangan tubuh terganggu5. Peradangan otak6. kejang
Komplikasi
![Page 9: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/9.jpg)
1. Pengkajian
A. BiodataOMA dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan, dan seringkali terjadi pada usia anak.B. KeluhanKlien dengan Otitis Media Akut datang dengan keluhan nyeri pada telinga bagian tengah.C. Riwayat Penyakit SekarangBiasanya alasan klien Otitis Media Akut datang memeriksakan diri ke rumah sakit yaitu adanya nyeri pada telinga tengah disertai terganggunya fungsi pendengaran.D. Riwayat Penyakit DahuluKaji apakah klien pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya.Tanyakan tindakan apa yang telah dilakukan
KONSEP ASKEP
![Page 10: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/10.jpg)
E. Pemeriksaan FisikOtoskopi
- Perhatikan adanya lesi pada telinga luar- Amati adanya oedema pada membran tympani
Periksa adanya pus dan ruptur pada membran tympani
- Amati perubahan warna yang mungkin terjadi pada membran tympani Tes bisik
Dengan menempatkan klien pada ruang yang sunyi, kemudian dilakukan tes bisik, pada klien dengan OMA dapat terjadi penurunan pendengaran pada sisi telinga
yang sakitTes garpu tala Tes Rinne
Pada uji rinne didapatkan hasil negatif Tes Weber
Pada tes weber didapatkan lateralisasi ke arah telinga yang sakit
![Page 11: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/11.jpg)
2. Diagnosa1.Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan proses peradangan pada telinga tengah2.Gangguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilangan pendengaran. 3.Perubahan persepsi/sensoris berhubungan dengan obstruksi, infeksi di telinga tengah atau kerusakan di syaraf pendengaran.4.Cemas berhubuangan dengan nyeri yang semakin memberat
![Page 12: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/12.jpg)
Diagnosa 1
tujuan Kriteria hasil
intervensi rasional
nyeri berkurang atau hilang
Nyeri yang dirasakan klien berkurang dengan skala 2-0 dari rentang skala 0-10
a. Ajarkan teknik relaksasi pada klien dengan mengajarkan teknik relaksasi (misalnya bernafas perlahan, teratur, atau nafas dalam)
b. Kolaborasikan dengan tim medis dalam pemberian analgetik
c. Kaji kembali nyeri yang dirasa oleh klien setelah 30 menit pemberian analgetik
d. Beri informasi kepada klien dan keluarga tentang penyebab yeri yang dirasa
a. Teknik relaksasi yang benar dan efektif dapat membantu mengurangi nyeri yang dirasa
b. Analgetik dapat menekan pusat saraf rasa nyeri, sehingga nyeri dapat berkurang
c. Untuk mengetahui keefektifan pemberian analgetik
d. Informasi yang cukup dapat mengurangi kecemasan yang dirasa oleh klien dan keluarga
![Page 13: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/13.jpg)
tujuan Kriteria hasil intervensi Rasional
Klien dapat kembali mendengar dan melakukan komunikasi
1. Klien dapat melakukan komunikasi dengan baik
2. Menerima pesan melalui metoda pilihan (misal : komunikasi tulisan, bahasa lambang, berbicara dengan jelas pada telinga yang baik.
a. Dapatkan apa metode komunikasi yang dinginkan dan catat pada rencana perawatan metode yang digunakan oleh staf dan klien, seperti : tulisan, berbicara, ataupun bahasa isyarat.
b. Kaji kemampuan untuk menerima pesan secara verbal.
c. Gunakan faktor-faktor yang meningkatkan pendengaran dan pemahaman
a. Dengan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klien maka metode yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan klien.
b. Pesan yang ingin disampaikan oleh perawat kepada klien dapat diterima dengan baik oleh klien.
c. Memungkinkan komunikasi dua arah anatara perawat dengan klien dapat berjalan dnegan baik dan klien dapat menerima pesan
perawat secara tepat.
Diagnosa 2
![Page 14: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/14.jpg)
tujuan
Kriteria hasil
intervensi rasional
Persepsi / sensoris baik.
Klien akan mengalami peningkatan persepsi/sensoris pendengaran sampai pada tingkat fungsional.
a. Ajarkan klien untuk menggunakan dan merawat alat pendengaran secara tepat.
b. Instruksikan klien untuk menggunakan teknik-teknik yang aman dalam perawatan telinga (seperti: saat membersihkan dengan menggunakan cutton bud secara hati-hati, sementara waktu hindari berenang ataupun kejadian ISPA) sehingga dapat mencegah terjadinya ketulian lebih jauh.
c. Observasi tanda-tanda awal kehilangan pendengaran yang lanjut.
d. Instruksikan klien untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan (baik itu antibiotik sistemik maupun lokal).
a. Keefektifan alat pendengaran tergantung pada tipe gangguan/ketulian, pemakaian serta perawatannya yang tepat.
b. Apabila penyebab pokok ketulian tidak progresif, maka pendengaran yang tersisa sensitif terhadap trauma dan infeksi sehingga harus dilindungi.
c. Diagnosa dini terhadap keadaan telinga atau terhadap masalah-masalah pendengaran rusak secara permanen.
d. Penghentian terapi antibiotika sebelum waktunya dapat menyebabkan organisme sisa resisten sehingga infeksi akan berlanjut.
Diagnosa 3
![Page 15: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/15.jpg)
tujuan Kriteria hasil
intervensi rasional
Rasa cemas klien akan berkurang/hilang.
1. Klien mampu mengungkapkan ketakutan/kekuatirannya.
2. Respon klien tampak tersenyum.
a. Berikan informasi kepada klien seputar kondisinya dan gangguan yang dialami.
b. Diskusikan dengan klien mengenai kemungkinan kemajuan dari fungsi pendengarannya untuk mempertahankan harapan klien dalam berkomunikasi.
c. Berikan informasi mengenai kelompok yang juga pernah mengalami gangguan seperti yang dialami klien untuk memberikan dukungan kepada klien.
d. Berikan informasi mengenai sumber-sumber dan alat-lat yang tersedia yang dapat membantu klien.
a. Menunjukkan kepada klien bahwa dia dapat berkomunikasi dengan efektif tanpa menggunakan alat khusus, sehingga dapat mengurangi rasa cemasnya.
b. Harapan-harapan yang tidak realistik tidak dapat mengurangi kecemasan, justru malah menimbulkan ketidak percayaan klien terhadap perawat.
c. Memungkinkan klien untuk memilih metode komunikasi yang paling tepat untuk kehidupannya sehari-hari disesuaikan dnegan tingkat keterampilannya sehingga dapat mengurangi rasa cemas dan frustasinya.
d. Dukungan dari bebarapa orang yang memiliki pengalaman yang sama akan sangat membantu klien.
Diagnosa 4
![Page 16: Oma](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022052401/563db8ec550346aa9a9844f6/html5/thumbnails/16.jpg)
TERIMA KASIHTERIMA KASIH