oleh : sigit nugroho h.p 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter...

38
OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708

Upload: ngoque

Post on 11-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

OLEH : SIGIT NUGROHO H.P3110040708

Page 2: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Sampah Domestik (khususnya rumah tangga) merupakan Penyumbang terbesar ( menurut penelitian mencapai 80 % sampah dikediri berasal dari sampah domestik)

Timbulan Sampah domestik (rumah tangga) berasal dari perilaku masing-masing individu dan perlu adanya pengaturan

Sampah domestik berpotensi dibuang sembarangan(di jalan,sungai,saluran dst) apabila tidak di akomodasi dengan sarana prasarana sampah memadai.

MENGAPA SAMPAH DOMESTIK

Page 3: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Tahapan pemilahan sangat penting dalam mengefektifkan pengelolaan sampah selanjutnya

Dengan pemilahan mempermudah pengolahan sampah pada tahap lanjut

Dengan perlakuan pemilahan ,mengajarkan masyarakat tentang pendidikan persampahan

MENGAPA PEMILAHAN

Page 4: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Menurut penelitian di Kediri Sampah domestik mempunyai komposisi 87,5 % adalah sampah organik basah dan sisanya adalah organik kering dan anorganik.

Potensi komposting dalam mereduksi sampah sangat besar melihat komposisi sampah domestik yang ada

Perlakuan Komposting relatif mudah dan murah (khususnya untuk skala individu)

MENGAPA KOMPOSTING

Page 5: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Pembahasan terhadap eksisting sarana dan prasarana persampahan di Kota Kediri;

Penyajian analisis dan perencanaan untukkebutuhan sarana dan prasarana untuk sampah domestik khususnya sampah rumah tangga (model dan jumlah) yang meliputi pewadahan individu, Alat pengumpulan alat angkut skala TPS ke TPA, Evaluasi TPS dan kebutuhan TPA sampai 15 tahun mendatang.

BATASAN MASALAH

Page 6: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Tujuan Tujuan dari penulisan proyek akhir ini adalah : Memberikan gambaran eksisting sarana dan prasarana untuk sampah domestik

di Kota Kediri Menganalisis kebutuhan sarana dan prasaranayang meliputi peawadahan

individu, alat kumpul, lahan TPS, Kontainer dan Alat angkut berikut kebutuhan laan TPA yang mengakomodasi sampah domestik untuk 15 tahun kedepan

Manfaat Manfaat dari penulisan proyek akhir ini adalah : Dapat menjadi masukan bagi Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan

(DTRKP) Kota Kediri untuk evaluasi terhadap kebutuhan sarana dan prasarana persampahan khususnya sampah domestik.

Sebagai bahan pertimbangan bagi DTRKP Kota Kediri dalam upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana ,khususnya untuk sampah domestik.

Page 7: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Landasan Hukum Operasional Persampahan di Kota Kediri adalah mengacu pada:

Peraturan Walikota Kediri No. 63 Tahun 2008, tentang Tupoksi Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan

Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan Sampah

Undang – Undang No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Daerah Kota Kediri No. 11 Tahun 2000, tentang Struktur Organisasi Dinas sebagai Unsur Pelaksana Daerah

Peraturan Daerah Kota Kediri No. 14 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan / Kebersihan Kota Kediri.

ASPEK KEBIJAKAN

Page 8: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Tanggung Jawab Pemerintah Daerah yaitu sebagai pelaksana DTRKP Kota Kediri :

Menjaga kebersihan dan penyapuan jalan – jalan pada pagi, siang, dan sore hari

Pembersihan pada tempat-tempat fasilitas umum Menjaga kebersihan dan pencemaran lingkungan di Tempat

Pembuangan Sementara (TPS) atau Transfer Depo dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Meminimalisasi sampah di tempat - tempat timbulan sampah menggunakan sistem daur ulang dengan metode komposting.

Pengelolaan sampah di TPA dengan sistem Sanitary Landfill, yaitu pengelolaan dan pemusnahan sampah dengan tanah dan memadatkan.

ASPEK KELEMBAGAAN

Page 9: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

STRUKTUR ORGANISASI

Page 10: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

SARANA DAN PRASARANA

Page 11: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

PEWADAHAN INDIVIDU

Page 12: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

KONDISI TPS

Page 13: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

SARANA ANGKUT

Page 14: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

TPA Sampah Eksisting dengan umur rencana 1992 - 2012

Page 15: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

DILAKUKAN WARGA DILAKUKAN PEMDA/PEMKOT

SUMBER KUMPUL TPS ANGKUT

BUANG DI TPA

PENGUMPULAN LANGSUNG(DOOR-TO-DOOR)

Model Pengelolaan Sampah EksistingModel Pengelolaan Sampah Eksisting

KONSEP Sekarang: Kumpul – Angkut - Buang

Page 16: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

TAHAPAN PROYEKSI

Membandingkan 3 metode Aritmatik, Geometrik dan Least SquareYang paling mendekati angka 1 adalah yang terpilih:Berikut rumus korelasinya:

Hasilnya adalah:Aritmatik = 0,5714Geometrik = 0,7353Least Square =0,7198

Maka metode terpilih adalah Metode Geometrik

No Tahun Jumlah Penduduk1 2012 3128532 2013 3179813 2014 3231934 2015 3284905 2016 3338746 2017 3393467 2018 3449088 2019 3505619 2020 356306

10 2021 36214611 2022 36808212 2023 37411513 2024 38024614 2025 38647915 2026 392813

Page 17: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Berdasarkan data tahun 2008 jumlah rumah tinggal permanen yang ada di kota Kediri adalah berkisar56585 buah , apabila di bandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut adalah 284.938 jiwa.Maka dapat di prediksi jumlah anggota keluarga dalam 1 rumah tinggal adalah:

Dari hasil tersebut dapat dihitung jumlah rumah tinggal permanen pada proyeksi tahun 2026 untuk jangkauan pelayanan persampahan di Kota Kediri adalah sebagai berikut:= Proyeksi Jumlah Penduduk 2026 : Jumlah Anggota Keluarga= 392813 : 5 = 78563 buah rumah tinggal pada tahun 2026

No Tahun Jumlah Rumah1 2012 625712 2013 635963 2014 646394 2015 656985 2016 667756 2017 678697 2018 689828 2019 701129 2020 71261

10 2021 7242911 2022 7361612 2023 7482313 2024 7604914 2025 7729615 2026 78563

Page 18: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

PROYEKSI TIMBULAN SAMPAH DOMESTIK

Menurut hasil Studi Karakteristik dan Timbulan Sampah Kota Kediri 2009 , timbulan sampah domestik yang dihasilkan berkisar rata-rata 2,28 liter/org/hari. Dengan target pelayanan persampahan untuk permukiman di asumsi 100 % , maka perhitungan hasil penelitian timbulan sampah untuk proyeksi tahun 2026 adalah sebagai berikut:=392.813 jiwa x 2,28 liter/orang/hari x 100% = 895613,16 lt/hari= 895,61 m3/hari

Berdasarkan SNI, Kota Kediri masuk dalam Kota sedang dengan rata-rata timbulan sampah adalah 2,75 lt/m3/hari. Apabila dilakukan proyeksi timbulan sampah pada tahun 2026 adalah sebagai berikut:= 392.813 jiwa x 2,75 liter/orang/hari x 100%= 1080235,75 lt/hari= 1080,24 m3/hari

Dari kedua hasil tersebut peneliti mempertimbangkan untuk memilih hasil berdasarkan SNI sebagai dasar perhitungan selanjutnya, dengan tujuan untuk jagaan dan sebagai dasar perhitungan maksimal untuk perencanaan

Page 19: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

ANALISIS KEBUTUHAN PEWADAHAN INDIVIDUPewadahan dengan pemilahan sampah organik basah dan organik kering-anorganik . (tiap

rumah yang dilayani mempunyai 2 jenis tempat sampah.)Penyediaan pewadahan di standarkan Dan apabila tempat sampahnya bukan standar maupun tidak

dipilah maka tidak akan dilayani ataupun dikenai denda. Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan tanggung jawab dan kepedulian masyarakat terhadap permasalahan sampah di Kota Kediri.

Tempat / Bak Sampah di buat portabel atau non permanen untuk mempercepat dan mempermudah dalam loading – unloading pada tahap selanjutnya.

Kriteria yang diambil peneliti dalam pemilihan wadah sampah individu adalah sebagai berikut:Bahan:tidak mudah rusak, kedap air. Bahan yang dipilih adalah plastik dengan ketebalan + 5 mm.Ukuran:

Sesuai data sebelumnya persentase Sampah Organik (Basah) di Kota Kediri untuk sampah domestik mencapai 87,5 % dan non organik adalah 12,5 %.Ukuran Bak Sampah Organik Basah :=(jumlah jiwa per-rumah x timbulan sampah/hari x

87,5%)+faktor safety (SNI=0,25 lt) = (5 x 2,75 x 87%) + 0,25 lt = 12,28 literJika mengacu pada literatur (Pandebesie, 2005) Untuk sampah perumahan : Bin plastik/tong di anjurkan ukuran 40 – 60 liter, dengan tutup. Sehingga peneliti memilih tempat sampah plastik dengan ukuran 60 liter dengan pertimbangan ukuran standar untuk asumsi maksimal timbulan sampah.Untuk ukuran bak sampah non organik, disamakan ukurannya sebagai jagaan apabila sampah non organik tersebut dibuang tanpa dipadatkan.Penempatan Pewadahan:

Penempatan di halaman , muka dan mudah diambil.

Page 20: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

MODELING WADAH SAMPAH

Dengan dasar proyeksi jumlah rumah didapatkan kebutuhan pewadahan individu sampai dengan tahun 2026 adalah:= Jumlah rumah dilayani x jumlah bak sampah organik=76853 x 1 buah = 76853 buah (untuk kebutuhan perkelurahan /pertahun dapat dilihat pada Buku Proyek Akhir)

Page 21: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Eksisting menunjukkan alat pengumpul langsung sampah di Kota Kediri memakai Gerobak Sampah dengan tenaga manusia. Adapun sampah yang dimuat tanpa adanya pemilahan/ pemisahan antara sampah organik dengan sampah anorganik.

Selanjutnya kriteria desain diarahkan menyesuaikan perencanaan model pewadahan yang memakai sistem pemilahan sampah. Yaitu pemisahan / pembedaan alat pengumpul sampah Organik dan alat pengumpul sampah anorganik. Terdapat 2 alternatif model alat ,yaitu dengan gerobak sampah tarik dan motor roda tiga. Berikut kelebihan dan kekurangan masing-masing alat sebagai pertimbangan:

ANALISIS KEBUTUHAN ALAT PENGUMPUL SAMPAH LANGSUNG

Page 22: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Jumlah Alat pengumpul sampah langsung menurut SNI dapat di cari dengan cara sebagai berikut:JA = Jumlah Timbulan Sampah x Kp(%)

Kk x fp x RkJA = Jumlah Alat, Kk = Kapasitas Alat KumpulFp = Faktor Pemadatan ( menurut SNI Kisaran 1,2)Rk = Ritasi Alat Kumpul (untuk sampah organik 3 kali sehari sedangkan untuk sampah anorganik diambil 1 hari sekali)Sehingga dapat diketahui kebutuhan alat pengumpul sampah organik pada sampah domestik sampai tahun 2026 adalah:= (945,21 x 100 %)

(1 x 1,2 x 3)=262,56 = 263 unitSedangkan untuk alat kumpul sampah anorganik adalah= (135,03 x 100%) : (1 x 1,2 x 0,5)= 112,52 = 113 unit

ANALISIS JUMLAH KEBUTUHAN ALAT PENGUMPUL SAMPAH LANGSUNG

Page 23: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Melihat eksisting TPS/Transfer DepoTPS/Transfer Depo yang ada, serta pertimbangan ketersediaan lahan peneliti mengarahkan model bangunan TPS ke tipe II yaitu TPS dengan kriteria berikut ini:a. Memiliki Ruang Pengomposanb. Memiliki Gudangc. Memiliki Landasan Containerd. Memiliki Ruang Pemilah.e. Kisaran lahan yang dibutuhkan 60-200 m2

Dengan target layanan 100% terdapat beberapa kelurahan yang belum jelas/pasti sistem pembuangannya karena belum memiliki TPS/Transfer Depo antara lain kelurahan Pojok, Banjarmlati, Ngampel, Gayam, Manisrenggo, Ringinanom, Blabak, Bawang, Betet, Ngletih dan Tempurejo. Sehingga perlu adanya pembangunan TPS baru di lokasi –lokasi tersebut.

TPS

Page 24: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Selanjutnya Tersaji dalam Buku

Pembebanan TPS dalam Pembebanan TPS dalam proyeksi 2012 proyeksi 2012 -- 20262026

Page 25: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Semua TPS diarahkan untuk memakai kontainer sebagai wadah pemindahan, dengan alasan lebih cepat dalam loading-unloading di TPS dibandingkan memakai Tempat Sampah permanen. Kontainer berukuran 6 m3. Dan dibagi 2 jenis Kontainer untuk sampah organik basah dan anorganik/organik kering. Menurut SNI perhitungan kontainer adalah sebagai berikut:= Persentase layanan x Jumlah Ts

Kapasitas Kontainerx Fp x RDimana: Ts = Jumlah Timbulan SampahFp = Faktor Pemadatan (asumsi : 1,2 )Rp = Ritasi pengambilan (ritasi 3 kali sehari untuk sampah organik basah dan 1 kali sehari untuk sampah anorganik/organik kering)

Dengan cara tersebut dapat dihitung jumlah kebutuhan kontainer untuk sampah organik basah untuk TPS Ngronggo sampai tahun 2026 adalah sebagai berikut:= (100 % x 59,56)

(6 x 1,2 x 3)= 2,76 = 3 unitUntuk kontainer sampah anorganik/organik kering pada TPS Ngronggo sampai tahun 2026 := (100 % x 8,51)

(6 x 1,2 x 1)= 1,19 = 2 unit

KEBUTUHAN KONTAINER SAMPAH PER TPS

Page 26: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Kontainer Sampah Organik Basah

Page 27: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Kontainer Sampah Organik Kering/Anorganik

Page 28: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Sistem pengangkutan sampah yang dipakai sesuai eksisting adalah Pola individual tidak langsung, Sedangkan untuk pemindahan memakai sistem pada tipe transfer depo III, dengan gambar skema sebagai berikut:Skema Pengangkutan Sampah dari TPS Ke TPA

Adapun alat angkut/alat pemindahan sampah dari TPS ke TPA dapat dihitung menurut SNI no, 3242 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Permukiman adalah sebagai berikut:

Jumlah Truk Armroll = Jumlah Kontainer : Ritasi

Semisal pada tahun 2012 Jumlah Container untuk sampah organik dan anorganik 78 unit dan ditentukan ritasi dalam sehari adalah 3 kali. (sesuai eksisting)Maka untuk pengangkutan untuk sampah organik pada tahun 2012 untuk seluruh kediri adalah sebagai berikut:= 78 : 3 = 26 unit armroll truk.

Selanjutnya kebutuhan armroll truk untuk proyeksi tahun 2012 sampai dengan 2026 adalah sebagai berikut:

KEBUTUHAN KONTAINER SAMPAH PER TPS

Page 29: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Kebutuhan Armroll Truk Untuk Proyeksi Tahun 2012 Sampai Dengan 2026 Adalah

Page 30: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Menurut Tcobanoglous (1993),Menurut Tcobanoglous (1993), faktor reduksi sampah organik adalah 82 % dari total timbulan sampah organik. Setelah itu residu atau sisa dari pengolahan akan dibuang ke TPA. Terdapat 2 (dua) varian yang dapat diaplikasikan yaitu komposting skala individu dan komposting skala TPS. a. Analisis usaha komposting skala individu.Komposting individu diarahkan kepada usaha personal dalam 1 keluarga maupun satu rumah untuk mengelola sendiri timbulan sampahnya. Sarana yang digunakan sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran dan perilaku masyarakat

tentang pentingnya reduksi sampah. Aplikasi ini membutuhkan waktu dalam proses memupuk kesadaran dan perilaku masyarakat terhadap sampah.

komposting individu meskipun sederhana tetap memerlukan perlakuan khusus seperti untuk mencacah sampah dahulu, pemberian zat pemicu kompos (EM4)

Pemanfaatan kompos secara individu dapat digunakan sebagai pupuk organik, namun tentu tidak semua memerlukan pupuk dikarenakan tiap rumah tidak selalu memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) maupun taman sehingga pemanfaatan untuk masing-masing rumah bervariasi.

ANALISIS USAHA KOMPOSTING DALAM MEREDUKSI SAMPAH DOMESTIK

Page 31: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Analisis Usaha Komposting Skala TPSAplikasi komposting komunal diarahkan kepada penyediaan alat-alat komposter

di TPS. Sehingga tanggung jawab pengelolaan diserahkan kepada pihak DTRKP sebagai pengelola.

Usaha Komposting di TPS-TPS ini dapat menghasilkan jumlah kompos yang besar, sehingga dapat dikomersiilkan seperti untuk suplai di perkebunan-perkebunan,pertanian,tanaman hias maupun untuk konsumsi dinas dalam hal perawatan taman kota. Potensi ini dapat dikembangkan menjadi salah satu sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) apabila dapat dikelola dengan baik.

Dengan Analisis perhitungan kebutuhan lahan untuk komposting per-TPS dambil misal untuk TPS Tosaren, dan dengan perhitungan menurut Pandebesie, 2005 dalam buku Teknik Pengelolaan Sampah didapatkan kebutuhan lahan mencapai. 392 m2 untuk TPS Tosaren (Perhitungan tersaji pada Buku Proyek Akhir)

Page 32: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Dari Kedua Varian tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Kedua varian komposting tersebut dapat berjalan beriringan dengan didukung persyaratan tersebut diatas, dengan tujuan saling melengkapi. Untuk areal yang memiliki Luasan TPS kecil, komposting skala individu lebih dominan dan ditingkatkan. Areal yang memiliki TPS yang memungkinkan untuk skala komposting luas maka komposting skala TPS lebih dimaksimalkan.

Page 33: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN TPA 15 TAHUN (2012-2027)

Analisis dibagi 2 yaitu kebutuhan lahan TPA tanpa perlakuan Komposting dan Dengan Perlakuan dengan Komposting.Berikut adalah HasilnyaDengan cara:= (Volume sampah : faktor pemadatan)

Kedalaman rencanaSampah yang dihasilkan per-orang / hari = 2,75 l/org.hari (asumsi menurut kategori kota sedang) Kedalaman sampah terkompaksi / terpadatkan = 8 mFaktor Kompaksi/pemadatan = 2 (pemadatan oleh alat berat saat penimbunan dan pada saat di pengangkutan)

Untuk TPA Tanpa Komposting membutuhkan Lahan: 24.469 m2Untuk TPA Dengan Komposting membutuhkan Lahan: 7.076 m2

Dari Hasil Analisi tersebut dapat diketahui komposting dapat scara secara signifikan mempengaruhi kebutuhan lahan TPA apabila berjalan secara optimal.

Page 34: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Komposting

Pemilahan

Pemilahan

Komposting

Pemilahan

3R

Page 35: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

MENGUBAH KONSEP PENGELOLAAN SAMPAH

Kumpulangkutbuang

Kumpulpilah-olahbuangPeran Pemerintah Saja Dominan partisipasi

Page 36: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

KESIMPULANSampah domestik kota kediri merupakan penyumbang terbesar dari timbulan sampah Kota Kediri yang

masuk ke Lahan TPAUpaya reduksi sampah domestik diarahkan kedalam usaha pemilahan dan komposting dengan alasan

komposisi sampah organik yang sangat besar di Kota Kediri yang mencapai 87,5 %. Usaha komposting dipilih karena prosedur pelaksanaannya terutama untuk usaha individual komposting lebih mudah.

Pewadahan Individu diarahkan dengan pemilahan / pemisahan dengan maksud untuk mempermudah dalam proses reduksi sampah selanjutnya.Pewadahan Individu dipilih portabel/tidak tetap agar memudahkan dan mempercepat dalam proses loading/unloading.

Alat pengumpul diberikan 2 varian yaitu gerobak sampah dan motor roda tiga dengan perbandingan seperti yang telah dibahas pada analisis dan pembahasan dengan tujuan gerobak sampah dapat dipakai untuk lokasi-lokasi yang dekat TPS, sedangkan motor roda tiga diaplikasikan ke daerah yang relatif jauh dari TPS.

TPS diarahkan memiliki lahan komposting untuk reduksi sampah, namun didalam analisis didapatkan tidak semua TPS mempunyai lahan sehingga luasan komposting menyesuaikan kapasitas lahan masing-masing TPS dengan dibantu komposting skala individu.

Dari perhitungan sampai proyeksi 15 tahun didapatkan kebutuhan sarana dan prasarana sampah domestik adalah: wadah individu organik 1267 unit, wadah individu non organik 1267 unit, Gerobak sampah/roda tiga organik 263 unit, non organik: 113 unit, Kontainer organik 54 unit , Kontainer non organik 32unit , Kebutuhan amrool truk 29 unit, kebutuhan Lahan TPA tanpa komposting 26,047 Ha, dengan komposting 8,076 Ha.

Page 37: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

Penyediaan sarana dan prasarana sampah domestik perlu menjadi prioritas penting dalam pendanaan/penganggaran di Kota Kediri karena berpengaruh langsung terhadap kesehatan dan lingkungan.

Penyediaan sarana dan prasarana ini perlu diikuti dengan langkah manajemen yang baik dalam pengelolaannya utnuk memaksimalkan fungsi dari masing-masing sarana dan prasarana sampah khususnya sampah domestik.

Perlunya ketegasan dan kejelasan mengenai persampahan serta adanya reward and punishment yang tertuang didalam Peraturan Daerah.

Perlunya memasukan pendidikan mengenai persampahan di semua tingkat pendidikan.

Mengadakan Intensifikasi sosialisasi persampahan yang menyangkut usaha-usaha reduksi sampah

SARAN

Page 38: OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 - digilib.its.ac.id · sederhana, yaitu dengan bak komposter individu atau keranjang takakura. Pengelolaan secara individu membutuhkan kesadaran

MOHON KOREKSI, SARAN DAN MASUKAN