obs gin, sarari

17
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SARARI) Apakah SARARI itu? Pemeriksaan payudara sendiri atau sarari merupakan salah satu komponen dalam mendeteksi dini kanker payudara selain dari pemeriksaan payudara klinis oleh dokter dan mammografi atau alat untuk mendeteksi adanya kelainan pada payudara. SARARI yang dilakukan setiap bulan meliputi melihat dan meraba seluruh daerah payudara dan dada yang bertujuan agar wanita mengenali payudaranya sendiri karena terbiasa melihat dan merabanya sendiri, agar mudah untuk mengetahui jika ada perubahan atau kelainan pada payudara. Apa Kegunaan dari SARARI? 1

Upload: vitha069

Post on 11-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan Payudara Sendiri

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

(SARARI)

Apakah SARARI itu?

Pemeriksaan payudara sendiri atau sarari merupakan salah satu komponen dalam mendeteksi dini kanker payudara selain dari pemeriksaan payudara klinis oleh dokter dan mammografi atau alat untuk mendeteksi adanya kelainan pada payudara. SARARI yang dilakukan setiap bulan meliputi melihat dan meraba seluruh daerah payudara dan dada yang bertujuan agar wanita mengenali payudaranya sendiri karena terbiasa melihat dan merabanya sendiri, agar mudah untuk mengetahui jika ada perubahan atau kelainan pada payudara.

Apa Kegunaan dari SARARI?

Kegunaan memeriksa sendiri payudara setiap bulan terbukti dari kenyataan bahwa banyak kanker payudara ditemukan sendiri oleh wanita waktu memeriksa payudaranya sendiri. Wanita-wanita yang sudah berpengalaman dalam memeriksa payudara sendiri dapat meraba benjolan-benjolan kecil yang timbul pada payudara, sehingga jika benjolan ini ganas, dapat diobati dalam stadium awal dan kemungkinan sembuh juga besar. Atas dasar kegunaan inilah maka setiap wanita penting untuk diajarkan cara pemeriksaan payudara sendiri (SARARI) dengan benar.

Kapan SARARI Dilakukan?

SARARI dianjurkan dilakukan oeh semua wanita setiap bulan pada saat mulai haid pertama atau mulai pada usia 20 tahun. Pemeriksaan ini hendaknya dilakukan secara rutin sekali sebulan pada waktu yang sama setiap bulan. Melakukan SARARI secara berlebihan dalam sebulan biasanya tidak berguna, karena siklus haid bulanan dapat membingungkan pasien sehingga ia tidak dapat mengetahui apakah telah terjadi perubahan yang berarti pada payudaranya.

Untuk wanita yang masih haid (usia subur), SARARI sebaiknya dilakukan beberapa hari sampai sekitar 1 minggu setelah haid, dimana pada saat itu kedua payudara dalam keadaan lemas, sehingga bila ada benjolan-benjolan yang timbul maka dapat dengan mudah diraba. Sebaiknya tidak dilakukan pada waktu dekat masa haid karena pada saat itu kedua payudara dalam keadaan tegang sehingga bisa teraba benjolan-benjolan dalam payudara yang sebenarnya normal.

Untuk wanita yang sudah tidak mendapatkan haid (menopause), sementara hamil, menyusui atau memiliki siklus haid yang tidak teratur, SARARI sebaiknya dilakukan pada hari yang sama tiap bulan, misalnya tiap tanggal satu setiap bulannya.

Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral dianjurkan untuk melakukan SARARI setiap bulan pada hari mereka mulai menggunakan satu kemasan baru obat tersebut. Wanita yang menggunakan susuk juga dianjurkan memeriksa payudaranya secara teratur.

Selain wanita yang tanpa benjolan di payudaranya, SARARI juga penting untuk wanita yang memiliki benjolan di payudara yaitu untuk mengetahui apakah benjolan itu bertambah jumlahnya atau bertambah besar, dan perlu diperhatikan berapa lama perubahan itu terjadi untuk mengarahkan adanya suatu keganasan atau tidak.

Bagaimana Cara Melakukan SARARI?

SARARI meliputi dua tahap penting yaitu melihat dan meraba payudara. Setiap langkah SARARI adalah penting. SARARI sebaiknya dilakukan di tempat yang jauh dari gangguan, agar SARARI dapat dilakukan dengan konsentrasi penuh. Juga dilakukan di ruangan yang hangat atau sewaktu mandi air hangat agar payudara tidak tegang sehingga memudahkan pemeriksaan. Hindari pemeriksaan dengan udara atau air dingin karena dapat membuat payudara menjadi tegang dan menyulitkan pemeriksaan.

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan SARARI tergantung pada ukuran dan bentuk dari payudara, tetapi biasanya hanya memakan waktu sekitar 15-20 menit setiap bulan. Sebaiknya langkah-langkah SARARI dilakukan dalam urutan yang sama setiap bulan, dan dianjurkan untuk mengingat bahkan mencatat bagaimana keadaan payudara setiap bulannya.

A. Pemeriksaan dengan melihat (Visual)

Pemeriksaan dengan melihat membutuhkan cermin dalam ruangan dengan cahaya yang baik. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Dalam posisi berdiri di depan cermin dengan kedua lengan di samping, perhatikan baik-baik kedua payudara apakah ada perubahan bentuk, besar atau letaknya. Kemudian lihat apakah ada perubahan pada permukaan kulit seperti kemerahan, pembengkakan, kulit tertarik kedalam atau seperti kulit jeruk, kerutan atau benjolan. Setelah itu perhatikan puting susu dan sekitarnya. Lihat apa kedua puting susu sama tinggi, ada pengeluaran cairan seperti susu, dan apakah puting susu tertarik kedalam atau kesamping. Juga perhatikan apakah ada gambaran seperti sisik atau kemerahan disekitar puting susu.

2. Dengan kedua tangan diangkat ke atas, lakukan pemeriksaan seperti pada tahap pertama. Putar badan juga kesamping kanan dan kiri untuk melihat keadaan payudara dari samping. Perhatikan apa ada perubahan simetris pada payudara kanan dan kiri. Tetapi perlu diingat, seringkali juga normal bila seorang wanita memiliki payudara yang tidak sama ukuran dan bentuk.

3. Kedua tangan menekan kuat daerah pinggang sehingga otot-otot dinding dada tegang, kemudian lakukan pemeriksaan seperti tahap sebelumnya dan perhatikan pula apakah ada benjolan pada payudara, kalau ada akan terlihat lebih menonjol, juga apakah sekarang terlihat pengerutan kulit yang lebih jelas. Kemudian dalam posisi yang sama membungkuk ke depan dan perhatikan jika ada sesuatu yang tidak normal.

B. Pemeriksaan dengan Meraba (Taktil)

Dalam pemeriksaan dengan meraba digunakan telapak jari dari ketiga jari tengah yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Perlu diperhatikan, pemeriksaan bukan menggunakan ujung jari. Untuk memeriksa payudara kiri gunakan jari-jari tangan kanan yang dirapatkan, dan sebaliknya.

Penekanan yang dilakukan pada payudara terdiri atas penekanan ringan untuk meraba daerah yang paling dekat dengan kulit, penekanan sedang untuk meraba lebih dalam lagi dan penekanan kuat untuk meraba daerah dekat tulang dada.

Perabaan payudara dilakukan dengan gerakan memutar tanpa mengangkat jari-jari agar tidak ada bagian yang terlewatkan, dapat dilakukan 3 cara:

1. Perabaan dapat dilakukan secara vertikal dengan gerakan memutar dari atas ke bawah mulai dari satu sisi payudara dalam pola zig-zag.

2. Perabaan dilakukan dengan mulai lingkaran besar dari bagian tepi payudara kemudian lingkarannya semakin kecil dan berakhir di puting susu

3. Dapat pula dilakukan dengan menganggap payudara dibagi-bagi seperti pie (kue bundar) dengan titik tengahnya adalah puting susu, payudara diraba tiap bagian dengan gerakan memutar mulai dari bagian puting.

Perabaan payudara dapat dilakukan pada saat berdiri di depan cermin dan berbaring, banyak juga wanita yang melakukan SARARI ketika mandi karena akan sangat membantu meraba perubahan payudara ketika kulit basah dan bersabun dan tekniknya sama dengan posisi berdiri.

Dalam posisi berdiri, dengan menggunakan pola dan kekuatan menekan yang ada diatas, perabaan payudara dilakukan pada masing-masing payudara untuk mencari apakah ada benjolan, perubahan atau sesuatu yang lain dari biasanya. Setelah itu penting juga untuk meraba bagian lekukan kedua ketiak secara bergantian untuk mencari apakah ada benjolan atau bagian yang tebal.

Pemijatan puting susu juga dilakukan dalam posisi berdiri di depan cermin, dengan memijat pelan-pelan daerah di sekitar puting dan amatilah apakah keluar cairan yang tidak normal. Kemudian tekan puting susu ke dalam dan lihat apakah ada tahanan yang tidak normal, kekerasan atau benjolan di bawah puting susu.

Setelah dilakukan dalam posisi berdiri, perabaan payudara dilakukan dengan posisi tidur. Langkah-langkahnya:

1. Berbaring di tempat tidur, dengan tangan dimana payudara yang akan diraba diletakkan di bawah kepala dan bantal atau handuk diletakkan di bawah bahu sesisi dengan payudara yang akan diperiksa sehingga payudara terletak datar di atas dinding dada dengan puting susu di tengah-tengah.

2. Dengan mengunakan pola dan penekanan seperti diatas, lakukan pemeriksaan payudara.

3. Selain itu penting juga untuk meraba bagian ketiak apa ada benjolan

4. Lakukan langkah yang sama untuk payudara yang lain.

Dalam pemeriksaan perabaan ini, penting untuk membedakan atau memperhatikan apa ada perbedaan kedua payudara. Bila sesuatu yang tidak biasanya teraba di payudara yang satu, harus juga diperiksa apakah pada payudara yang lainnya terdapat hal yang sama. Bila ternyata sama, mungkin merupakan sesuatu yang normal. Bila tidak, maka sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.

Penting juga untuk kaum wanita memeriksa BH. Maksudnya untuk melihat apakah pada BH melekat cairan atau darah yang keluar dari puting susu, baik berupa kerak ataupun cairan yang berwarna merah atau nanah.

Kelainan-kelainan Apa Saja yang Dapat Ditemukan dengan SARARI?

1. Nyeri

Payudara yang nyeri merupakan keluhan payudara yang paling bayak di kalangan wanita. Dapat terjadi pada satu atau kedua payudara atau di bagian ketiak. Nyeri pada payudara ini ada dua. Pertama; nyeri yang berhubungan dengan pola haid atau hormonal, payudara terasa sakit, tegang, membengkak atau berbenjol beberapa hari sebelum haid dan biasnya berakhir ketika haid selesai. Kedua; tidak berhubungan dengan siklus menstruasi, sering dirasakan pada daerah tertentu payudara. Nyeri lokal dapat menunjukkan adanya abses (bisul) yang dalam, daerah dengan trauma ataupun (jarang) keganasan.

2. Perubahan di kulit payudara

Perubahan yang dapat terjadi pada kulit payudara antara lain: kulit payudara mengkerut, adanya benjolan yang terlihat, gambaran kulit payudara seperti kulit jeruk (Peau dorange), kemerahan, ulserasi dan kulit yang bersisik atau luka.

3. Benjolan

Benjolan yang ditemukan dapat berupa: payudara yang tegang dan berbenjol, benjolan-benjolan kecil dan tekstur yang berpasir secara menyeluruh, benjolan tunggal oval dan teraba keras pada bagian luar namun lunak di bagian dalamnya, benjolan tunggal, benjolan padat, benjolan yang dapat digerakkan dan teraba seperti bola karet, suatu benjolan besar yang nyata dan benjolan tunggal yang padat dan tidak bisa digerakkan.

4. Kelainan puting susu

1. Puting susu yang menonjol kedalam

2. Ruam pada puting susu atau areola atau keduanya

3. Pengeluaran cairan dari puting susu seperti cairan susu, cairan kehijauan bahkan pengeluaran darah

Jika pada SARARI ditemukan hal-hal yang tidak biasanya pada payudara seperti diatas, dianjurkan untuk sesegera mungkin melakukaan pemeriksaan ke dokter, agar dapat diketahui apa kelainan tersebut berbahaya atau tidak, dan jika berbahaya dapat dilakukan penanganan yang dini dengan tingkat keberhasilan yang tentunya akan semakin baik dibandingkan jika datang sudah pada tahap lanjut. DAFTAR PUSTAKA1. Manoppo A. Bahan kuliah peranan dokter umum dalam diagnosis dini kanker payudara. Manado: Bagian Bedah FK UNSRAT

2. Rahayu.TA. Kanker payudara. Surabaya: Yayasan Kanker Wisnu Wardharma, 1991: 22-52

3. Tjindarbumi D. Penanganan kanker payudara masa kini dengan berbagai macam issu di Indonesia. Dalam: Indonesian issues on breast cancer I. Surabaya, 2004

4. Gondhowiarjo S. The alternative approach vs classical external irradiation on the treatment of breast cancer. In: Indonesian issues on breast cancer I. Surabaya, 2004

5. Suprabawati DGA. Clinical examination and the importance of team work diagnosing (Early) breast cancer. In: Indonesian issues on breast cancer I. Surabaya, 2004

6. Mc Latchie GR. Screening for breast cancer. In: Oxford handbook of clinical surgery. Oxford Medical Publication. US, 1991.p. 16 PAGE 10